13 Oktober 2014
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• TLKM bidik pendapatan Rp 100 triliun • TLKM tandatangani perjanjian tukar saham Miratel dengan TBIG • ANTM realisasi Rp3,6 miliar untuk eksplorasi • RAJA anggarkan capex 2015 sebesar USD 40 juta • SMMT dapat tambahan sumber daya batubara 21 juta ton • Entitas anak ATPK tidak lakukan eksplorasi tambang batubara lagi • ACST bidik proyek fondasi Rp 2,5 triliun • AMRT lakukan penambahan modal tanpa HMETD Rp 518 miliar • Pembangunan pabrik SMGR di 2 negara akan selesai 2015 • SMGR anggarkan belanja modal hingga Rp 5 triliun tahun depan • SMGR akan kembangkan bisnis property di lahan 450 ha di Gresik • Kinerja MBTO 3Q14 diprediksi tertekan • IKAI akan lakukan efisiensi • MLIA berpotensi tekan biaya promosi • GIAA targetkan jadi pengelola 10 bandara milik UPT Kemenhub • GIAA remajakan 50 pesawat dan hentikan sementara PSC tiket • KAEF terbitkan MTN Rp 200 miliar • MPMX bukukan penjualan 800 unit mobil Datsun per Agustus 2014 • PWON tunda peluncuran fase II Kota Kasablanka • PWON pertahankan target marketing sales Rp 3 triliun di 2014 • HOTL akan bayar utang valas US$573.814 • GWSA realisasi belanja modal lebih dari Rp700 miliar • OJK kaji penerapan peraturan batas minimum rasio leverage 3%
Indeks tengah menguji fractal down 4933 sinyal negatif jika break out dibawah level tersebut. Sisi lainnya, level ini sebagai tahanan bagi IHSG dalam pergerakan di pekan lalu, artinya peluang untuk momentum positif terbuka bagi Indeks, sekaligus menguji target ke level 5048
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4962.960 838.676
VOLUME (Mn)
-30.919 -5.72
VALUE (Rp Bn)
3997 1014
4445.851 3130.895
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu, pasar bergerak volatile dipengaruhi sentimen dari dalam dan luar negeri. Pelaku pasar domestik berhati-hati dalam melakukan transaksi di tengah terpilihnya Ketua MPR dari Koalisi Merah Putih (KMP) untuk 2014-2019. Pasar khawatir hal ini berpotensi menjadi kendala bagi pemerintah Jokowi apabila kebijakannya tidak mendapat persetujuan dari KMP. Dari regional, demonstrasi di Hong Kong serta gagalnya pertemuan pemerintah dengan para demonstran juga menekan laju bursa Asia. Selain itu, BoJ mempertahankan rekor stimulus sebesar 60-70 triliun yen. Ekonom memperkirakan BoJ akan menaikkan stimulus di Januari, dari sebelumnya di Oktober. BoJ tidak menutup pintu untuk stimulus baru apabila laju inflasi menjauh dari target. Diperkirakan inflasi Jepang akan mencapai 2% di Maret 2016. Sementara itu, pasar juga mencermati sentimen negatif kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2014 menjadi 3,3% dan 3,8% untuk 2015. IMF memandang pemulihan Eropa masih akan melemah, pertumbuhan ekonomi Jepang juga masih terkendala oleh kenaikan pajak konsumsi, dan China harus menghadapi laju pertumbuhan yang moderat. Kendati demikan, IMF terlihat lebih optimis terhadap prospek ekonomi AS. Diharapkan kondisi itu mendorong negara lainnya dalam memulihkan ekonomi. Bank Dunia juga memangkas target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2% dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,8%. Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia sangat tergantung pada ekspor. Sementara, ekspor Indonesia tengah melemah, menyusul harga komoditas sebagai barang ekspor Indonesia terus mengalami penurunan. Dari Eropa, pesanan pabrikan Jerman turun 5,7% di Agustus 2014, usai naik 4,9% di Juli, atau melebihi perkiraan penurunan sebesar 2,5%. Neraca perdagangan Jerman juga turun menjadi 17,5 miliar euro di Agustus dari 22,2 miliar euro di Juli atau lebih rendah dari ekspektasi pasar yakni surplus sebesar 18,5 miliar euro. Penurunan tersebut disebabkan oleh ekspor yang turun 5,8% di Agustus, penurunan terbesar sejak Januari 2009. Di sisi lain, tingkat pengangguran AS September 2014 mencapai 5,9% atau merupakan level terendah selama 6 tahun terakhir. Setelah rapat FOMC, pejabat the Fed menekankan bahwa kenaikan Fed rate akan didasari perbaikan data ekonomi AS, bukan berdasarkan timing seperti konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan Fed rate di pertengahan 2015. The Fed juga menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi AS karena nilai dolar yang tinggi dan lemahnya pasar ekonomi global. Adapun, IHSG ditutup turun 30,92 poin (0,62%) ke level 4.962,96 pada akhir perdagangan pekan lalu.
Komentar dari para pejabatan the Fed akan mempengaruhi pergerakan indeks bursa setempat yang dapat berimbas pada indeks bursa utama dunia lainnya. Sebelumnya pelaku pasar khawatir atas pernyataan yang dikeluarakan oleh pejabat Federal Reserve, bahwa Fed lebih cemas dengan lemahnya kinerja perekonomian luar negeri yang mengakibatkan menguatnya Dollar AS yang akan berdampak bagi ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang, dan Cina mengecewakan dapat menggerogoti ekspor AS. Staf Fed memangkas outlook pertumbuhan ekonomi untuk jangka menengah akibat kecemasan tersebut. Petinggi Federal Reserve berkomitmen bahwa outlook suku bunga tergantung pada perkembangan data ekonomi dan tidak memiliki patokan waktu. Namun Fed menawarkan berbagai pandangan mengenai kemungkinan waktu kenaikan suku bunga pertama kalinya sejak tahun 2006. Wakil Gubernur the Fed Stanley Fischer, berkenaan dengan janji the Fed bahwa tingkat suku bunga akan bertahan di level rendah utnuk waktu yang lebih lama dapat berarti mulai dari dua bulan hingga satu tahun. Sementara itu Presiden the Fed bagian New York William C. Dudley pekan lalu mengatakan bahwa proyeksi untuk kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2015 cukup masuk akal. Dari dalam negeri, pelantikan presiden baru yang akan berlangsung tanggal 20 Oktober 2014. Dimana jelang pelantikan muncul kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terhadap pelaksanaan tersebut nantinya. Hal yang dicemaskan berkanaan dengan pernyataan dari Presiden SBY mengaku risau dengan isu MPR untuk menghalangi pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo pada 20 Oktober mendatang. SBY menegaskan, presiden kini dipilih oleh rakyat dan MPR tidak berhak membuat tidak sahnya Presiden terpilih. Demi masa depan bangsa Pimpinan MPR pasti berpikir jernih, hak ini terkait dengan merebaknya isu pemakzulan tersebut. Kondisi keamanan suksesi Indonesia dalam berdemokrastisasi akan menjadi tonggak sejarah perpoltikan Indonesia citra ditingkat dunia, bahkan akan berdampak pada sisi lainya seperti stabilitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Sementara ini pasar saham terus dibayangi depresiasi rupiah menyusul penguatan dolar AS terhadap mata uang lain. Penguatan dolar AS menyusul rencana menaikkan suku bunga oleh The Fed. Disamping menimnya insentif positif pasar dari dalam negeri pasar terus dibayangi kekhawatiran dari poltik jelang pelantikan presiden. Diperkirakan IHSG dalam pekan ini kuat dibayangin tekanan..
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
13 October 2014
13 October 2014 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membidik pendapatan mampu menembus Rp 100 triliun pada 2015. Dari jumlah tersebut, perseroan berharap dapat memperoleh Rp 5 triliun untuk pendapatan dari bisnis internasional yang dikelola Telekomunikasi Indonesia International (Telin). TLKM menargetkan mampu memperoleh pendapatan Rp 91,25 triliun pada 2014 atau naik 10% dari pendapatan tahun lalu Rp 82,96 triliun. Rencana Telekomunikasi Indonesia (TLKM) untuk menukar kepemilikan sahamnya dalam Mitratel dengan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) berpotensi melanggar undang-undang (UU). UU yang berpotensi dilanggar yakni UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara. TLKM sebagai saham satu badan usaha milik negara (BUMN) harus tunduk pada kedua UU tersebut yang mensyaratkan persetujuan DPR sebelum aset negera dipindahtangankan. Rencana TLKM untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya dalam mitratel sejak akhir tahun lalu tidak mendapat persetujuan DPR. Sampai akhirnya TLKM mengajukan dua opsi untuk Mitratel ke DPR yakni backdoorlisting atau IPO, namun DPR tetap tidak menyetujuinya. Pada 10 Oktober 2014, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) telah menandatangani perjanjian penukaran kepemilikan saham TLKM dalam Mitratel dengan TBIG. Pada tahap awal, TLKM menukar 49% kepemilikan saham di Mitratel dengan maksimal 290 juta saham baru di TBIG. Sebanyak 290 juta saham baru itu setara dengan 5,7% dari modal yang telah ditingkatkan lewat penerbitan saham baru. Tahap berikutnya, TLKM memegang opsi untuk menukar sisa 51% kepemilikan saham dalam Mitratel dengan 473 juta saham baru di TBIG. Opsi ini berlaku dua tahun. Dengan demikian, kepemilikan TLKM di TBIG akan mencapai 13,7% setelah peningkatan modal melalui penerbitan saham baru. Acset Indonusa (ACST) sedang bernegosiasi untuk mendapatkan 2 proyek fondasi senilai Rp 2,5 triliun. Dua proyek tersebut merupakan perpanjangan dari kontrak sebelumnya yang telah dimenangkan perseroan. Bila berhasil mendapatkan proyek fondasi ini, perseroan akan memperoleh total kontrak berkisar Rp 4,5-5,1 triliun hingga akhir tahun. Hingga September 2014, ACST mencatatkan total kontrak baru senilai Rp 481 miliar, sedangkan target kontrak baru tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun. Rukun Raharja (RAJA) anggarkan dana capex 2015 sebesar USD 40 juta untuk pengembangan proyek di Jawa Timur dan Jambi. Perseroan akan mengembangkan pipa transmisi gas sepanjang 20km di Gresik guna menyalurkan gas sebesar 15 MmSCFD ke PLN dan di Jambi rencananya perseroan akan mendistribusikan gas sebanyak 5 MmSCFD ke PLN. Untuk itu perseroan akan akan menjajaki pendanaan alternatif dari sektor keuangan non konvensional. Aneka Tambang (ANTM) terus melanjutkan eksplorasi dengan menghabiskan dana Rp3,6 miliar pada September 2014 untuk komoditas emas dan nikel. Pada bulan lalu, kegiatan eksplorasi emas ANTM dilaksanakan di Pongkor dan Papandayan, Jawa Barat; Batangasai, Jambi; dan Air Hiru serta Telatang, Bengkulu. Sementara eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomala, Sulawesi Tenggara. Golden Eagle Energy (SMMT) mendapat tambahan sumber daya batubara sebesar 21 juta ton dan cadangan sebanyak 15 juta ton pada area konsensi anak usahanya PT Triaryani di area Blok Betung. Dengan demikian total sumber daya batubara SMMT menjadi 405 juta ton dengan cadangan batubara mencapai 257 juta ton. Anak usaha SMMT itu telah melakukan penambagan sejak 2013 dan diharapkan akan mulai berproduksi pada tahun 2014 ini. Wilayah konsesnsi perseroan berada di area Sumatera Selatan. ATPK Resources (ATPK) melaporkan entitas anak yaitu PT Mega Alam Sejahtera (MAS) tidak lagi melakukan aktivitas eksplorasi tambang batubara di Berau sejak 24 April 2014. Aktivitas eksplorasi dianggap
berakhir jika perusahaan telah memperoleh izin dari instansi berwenang mengeluarkan sumber daya alam untuk dijual. Astra International (ASII) akan menambah 20 diler baru hingga akhir tahun ini untuk menjaga pangsa pasar perseroan di sektor kendaraan roda empat pada kisaran 51% dari total penjualan nasional. Penambahan diler itu dilakukan bagi semua merek di bawah kendali Grup Astra, baik itu Astra Daihatsu Motor, Toyota Astra Motor, dan merek lainnya. Kinerja Martina Berto (MBTO) pada kuartal III/2014 diprediksi tertekan. Depresiasi mata uang rupiah dan penarikan tarif dasar listrik menjadi salah satu faktor utama. Hal ini membuat perseroan menahan penjualan dengan membatasi jumlah produk yang dilepas ke agen dan distributor. Guna mengantisipasi pelemahan rupiah, perseroan sebenarnya sudah mematok kurs di kisaran Rp12.000. Dampak depresiasi tersebut sangat terasa karena 70% bahan baku produk didapatkan dengan jalan impor. Martina Berto (MBTO) mengantisipasi rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan baru. Perseroan tengah mengkaji besaran kenaikan harga jual produk yang akan diterapkan. Apabila akhir tahun ini BBM naik, maka perseroan akan menaikkan harga jual pada awal 2015. Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi upah minumum buruh serta biaya distribusi dan membuat perseroan memilih strategi menaikan harga jual produk sebagai salah satu opsi. Kimia Farma (KAEF) menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp 200 miliar atau 12,31% dari ekuitas perseroan. PT Mandiri Sekuritas bertindak selaku arranger. Anak usaha Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (MPMAuto), telah membukukan penjualan 800 unit mobil produk Nissan-Datsun per Agustus 2014, sejak peresmian dealer pertamanya pada Maret 2014. Hingga akhir tahun fiskal 2014 NMI berkomitmen menghadirkan 115 outlet meningkat 11% dari total 103 outlet yang ada pada saat ini. Selain memperluas jaringan dealer, untuk memudahkan akses konsumen mendapatkan produk-produk Nissan-Datsun, MPMAuto telah menjalin kerja sama dengan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Bank Central Asia (BBCA). Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD sebesar Rp 518,82 miliar. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 864.705.900 saham baru. AMRT akan menggunakan dana hasil transaksi untuk membeli saham Midi Utama Indonesia (MIDI) dari Lawson Asia Pacific Holdings Pte Ltd. Dengan pembelian saham tersebut, perseroan akan menguasai 86,72% saham MIDI. Selain itu, AMRT juga berniat menggandeng SM Group sebagai mitra strategis untuk berekspansi gerai ke Filipina. Keduanya akan bekerja sama mendirikan 1 pusat distribusi dan logistik dan 50 outlet Alfamart tahun ini.
Semen Indonesia (SMGR) memproyeksikan dapat menyelesaikan pembangunan pabrik semen di Myanmar dan Bangladesh. Pembangunannya melalui skema joint venture dengan perusahaan lokal. Semen Indonesia (SMGR) berencana melakukan pengembangan bisnis ke bidang properti, dengan memanfaatkan lahan seluas 450 ha di wilayah Gresik, Jawa Timur, dalam waktu dekat. Semen Indonesia akan membangun kawasan perumahan dan wisata, termasuk di dalamnya pembangunan museum semen dan juga kebun raya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan utilisasi lahan yang selama ini tidak terpakai. Perseroan akan menggandeng Wijaya Karya (WIKA) dan beberapa BUMN konstruksi lainnya. Semen Indonesia hanya akan menyediakan aset berupa tanah, sedangkan pembangunannya akan dikerjakan oleh pihak lain. Skema kerja sama adalah dengan membentuk anak usaha yang akan bertanggung jawab atas lini bisnis
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
13 October 2014
13 October 2014 baru perseroan. Semen Indonesia siap menyuntikkan dana sebagai setoran awal sebesar Rp 100 miliar – Rp 200 miliar kepada entitas usaha baru tersebut. Semen Indonesia (SMGR) menyiapkan belanja modal untuk mengembangkan usaha perseroan yang telah ada di luar negeri. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan posisi SMGR di luar negeri. Pada tahun depan, perseroan akan menyiapkan belanja modal di kisaran Rp 4-5 triliun. Sebagian besar dana capex tersebut akan terserap untuk menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Rembang dan Indarung. SMGR juga telah menyiapkan dana untuk rencana ekspansi ke sejumlah negara. Untuk tahun depan diperkirakan sekitar 15% dari total belanja modal. Guna menghadapi pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah, Inti Keramik Alamsari Industri (IKAI) akan melakukan sejumlah strategi, seperti melakukan efisiensi sampai mempertimbangkan untuk menaikkan harga. Pelemahan rupiah berdampak pada kenaikan beban operasional. Untuk itu salah satu efisiensi yang dilakukan perseroan adalah dengan mengatur jadwal produksi. Sejumlah strategi itu diperlukan guna memperoleh laba pada tahun ini mengingat beberapa kurun waktu belakangan perseroan membukukan rugi. Depresiasi mata uang rupiah akan mempengaruhi kinerja Mulia Industrindo (MLIA) mengingat sekitar 60% pasar perseroan berada di dalam engeri. Salah satu efisiensi yang dilakukan perseroan adalah menekan biaya promosi disamping melakukan efisiensi sejumlah beban operasional lainnya. Kendati demikian, perseroan tetap optimis kinerja hingga akhir tahun akan tetap tercapai. Pasar perseroan yang sekitar 40% untuk ekspor dapat mengurangi dampak depresisi tersebut. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan bisa menjadi pengelola 10 bandara milik unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Perhubungan. Garuda Indonesia masih menunggu kepastian perizinan yang diberikan Kementerian Perhubungan. Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan biaya operasional perseroan sebesar 70% menggunakan US dolar. Pendapatan Garuda Indonesia dalam Rupiah dan dolar yang komposisinya sama masih belum bisa menutupi kebutuhan Garuda dalam penggunaan dolar. Dalam kondisi nilai tukar yang tengah mengalami pelemahan berdampak pada kinerja Garuda Indonesia. Upaya untuk menutupi kerugian akibat nilai tukar dengan menaikkan harga tiket pun tidak bisa dilakukan karena harga tiket sudah ditetapkan plafon. Depresiasi nilai tukar tersebut berdampak terhadap pembelian avtur dan komponen-komponen pesawat. Lebih dari 40% dari biaya operasional adalah biaya avtur. Penerapan Passenger Service Charge (PSC) pada tiket Garuda Indonesia (GIAA) saat ini diberhentikan sementara, karena penerapannya tidak diikuti oleh maskapai lain yang beroperasi di Indonesia. Per 1 Oktober 2014 perseroan telah mengakhiri masa kontrak PSC on Ticket dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Garuda Indonesia (GIAA) akan melakukan penggantian 50 pesawat jenis Boeing B737-800NG dengan pesawat narrow body tipe terbaru Boeing 737 MAX 8. Hal ini dilakukan sejalan dengan akan berakhirnya masa sewa sejumlah pesawat jenis narrow body Boeing 737-800NG yang telah berusia 12 tahun. Penggantian pesawat ini juga dalam rangka menjaga kualitas layanan dan kenyamanan penumpang melalui pengoperasian pesawat berusia rata-rata 5 tahun.
industri ke depan. Pakuwon Jati (PWON) menunda peluncuran fase II Kota Kasablanka yang rencana dilakukan sebelum akhir tahun 2014. Kota Kasablanka fase II baru akan di-launching tahun 2015 karena konsep desain masih dalam pengolahan tim. Proyek Kota Kasablanka II ini terdiri dari 3 menara apartemen dan 1 tower perkantoran. Perseroan juga menunda proyek perluasan Gandaria City II, karena manajemen tengah meninmbang konsep dan desain yang paling menarik untuk properti ini. Pakuwon Jati (PWON) mempertahankan target marketing sales Rp 3 triliun hingga akhir tahun 2014. Hingga September 2014, marketing sales atau pra-penjualan yang telah direalisasikan perseroan sebesar Rp 2 triliun atau sekitar 67% dari target, Rp 3 triliun. Guna menutup selisih Rp 1 triliun dari target tersebut, PWON akan meluncurkan towership di lahan bisnisnya di Surabaya Barat di sisa waktu semester II 2014 dan akan meluncurkan klaster perumahan Pratama oleh salah satu portofolio milik PWON, yakni Grand Pakuwon. Dua produk itu diharapkan dapat mendorong sales sehingga mampu mencapai target. Saraswati Griya Lestari (HOTL) akan membayar utang valas sebesar US$573.814 dalam kuartal terakhir 2014. Utang tersebut terdiri atas utang bank senilai US$523.814 dan utang lain-lain sebesar US$50.000 yang jatuh tempo pada kuartal terakhir tahun ini. Greenwood Sejahtera (GWSA) telah menggelontarkan dana lebih dari Rp700 miliar untuk belanja modal tahun ini. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan anggaran awal sebesar Rp600 miliar. Sebagian dana tersebut dipakai untuk akuisisi. Dana belanja modal sebagian berasal dari kas internal dan sebagian lainnya dari sumber eksternal seperti pinjaman perbankan. Adapun akuisisi yang dilakukan berupa pengambilalihan lahan dan perusahan properti. Lokasinya berada di Yogyakarta dan Surabaya, dua daerah yang menjadi fokus pengembangan perseroan saat ini. Bank Mayapada Internasional (MAYA) menargetkan sedikitnya satu juta nasabah kredit mikro yang akan menerima pembiayaan senilai Rp5-Rp12 juta per nasabah. Bunga kredit ditetapkan sebesar 6% per tahun. Sebagian bunga kredit telah ditanggung oleh Tahir Foundation sehingga bunga yang diberikan kepada nasabah menjadi rendah. Melalui subsidi bunga ini, MAYA tetap mendapatkan bunga kredit sebesar 12% untuk kredit mikro yang disalurkan. OJK tengah mengkaji untuk rancangan penerapan peraturan batas minimum rasio leverage sebesar 3% sebagai bagian dari rancangan Basel III. Rencananya penerapan batas minimum rasio leverage tersebut akan diberlakukan pada Januari 2018. Rasio leverage merupakan rasio antara permodalan dan exposure. Dengan adanya ketentuan tersebut diharapkan dapat membatasi pembentukan leverage yang berlebihan guna menghindari risiko membahayakan sistem keuangan perbankan terutama bila terjadinya krisis keuangan global. Kalangan perbankan di Indonesia berpendapat bahwa penerapan peraturan batas minimum rasio leverage tersebut tidak merupakan masalah mengingat posisi rasio mayoritas bank-bank di Indonesia jauh diatas 3% saat ini.
Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan akuisisi lahan seluas 500 ha di Subang, Jawa Barat, hingga 2015. Penambahan lahan ini dilakukan setelah mendapatkan izin lokasi lahan seluas 2.000 ha di daerah tersebut dalam jangka waktu 3 tahun. Izin lokasi pembelian lahan di Subang tersebut bagian dari strategi perseroan untuk menambah land bank untuk memperkuat pengelolaan kawasan DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
13 October 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
84,79 3,84 1230,25 16375,00 20200,00 64,65 65,52 760,00 2204,00 573,00 726,14
-1,03 -0,02 7,15 -300,00 0,00 ---17,50 -3,00 -3,50 1,32
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,06
13.533 865
Change (IDR) -477 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16544,10 4276,24 6339,97 2485,99 1411,05 23088,54 4962,96 15300,55 1808,88 3223,87
Change %Day %YTD -0,69 -0,20 -2,33 2,39 -1,43 -6,06 -0,62 12,26 -0,38 27,84 -1,90 -0,94 -0,62 16,12 -1,15 -6,08 -1,14 -3,11 -1,09 1,78
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,72 2,52 3,23 2,91 1,72 1,63 1,28 1,15 2,73 2,41 1,27 1,18 2,80 2,47 1,48 1,39 2,09 1,95 1,30 1,23
Market Cap (USD Bn) 4.785,6 6.758,3 1.370,9 2.870,4 1.848,6 1.825,0 379,6 2.672,1 315,2 414,6
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.222,47 15.442,60 113,85 9.585,88 10.589,24 19.662,65 1.993,54 3.744,92 11,39
Change 36,47 -43,78 0,63 -21,87 -215,84 27,79 -0,01 -6,90 -0,03
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14,48 13,44 20,30 16,85 13,17 12,20 9,41 8,31 23,80 17,90 10,63 9,79 15,98 13,63 17,03 15,11 16,55 15,09 14,21 13,09
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,26 0,01 0,78 0,87 1,61 0,16 0,31 0,09
Change -0,0002 0,0007 0,0000 0,0009 -0,0022 0,0011 0,0000 -0,0006 -0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 6.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.02 0.51 0.17 0.15 0.15 3.93
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
13 October 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn)
SBI
Sep'14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Aug'14
3.71 4.53 0.27 111.16 2,480,807.00
3.42 3.99 0.47 111.22 2,480,807.00
Rate (%) 6,88248 6,88248
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 15 Oct 15 Oct 15 Oct 15 Oct 15 Oct 16 Oct 16 Oct 16 Oct 16 Oct 16 Oct 17 Oct 17 Oct
Agenda US Empire Manufacturing US Retail Sales Advance MoM US PPI MoM US PPI YoY US Business Inventories US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Industrial Production MoM US Capacity Utilization US Manufacturing Production US Housing Starts US Housing Starts MoM
Expectation Turun menjadi 20.00 dari 27.54 Turun menjadi -0.1 dari 0.6 Naik menjadi 0.2% dari 0.0% -Tetap 0.4% --Naik menjadi 0.4% dari -0.1% Naik menjadi 79.0% dari 78.8% Naik menjadi 0.2% dari -0.4% Naik menjadi 1002 ribu dari 956 ribu Naik menjadi 4.8% dari -14.4%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TBIG GGRM BBCA EXCL UNVR INDF LPKR AMRT SMAR MYOR
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
8300 56600 12800 6200 30800 6850 980 550 7100 30025
Index pt
4.73 1.43 0.39 2.06 0.33 1.11 2.08 1.85 1.79 1.09
Stock
1.94 1.66 1.32 1.15 0.82 0.71 0.50 0.41 0.39 0.31
Price
ASII IJ BBRI IJ TLKM IJ ADRO IJ ITMG IJ BBNI IJ LPPF IJ JSMR IJ MPPA IJ BSDE IJ
Change (%)
6500 10100 2775 1090 24625 5350 15500 6175 2650 1460
Index pt
-3.35 -1.46 -0.89 -4.39 -3.43 -0.93 -1.90 -1.98 -5.53 -2.67
-9.81 -3.95 -2.72 -1.72 -1.07 -0.99 -0.94 -0.92 -0.90 -0.79
UPCOMING IPO'S Company PT Karisma Aksara Mediatama PT Blue Bird
Business Books Store Trade & Service Land Transportation
IPO Price (IDR)
Issued Shares (Mn)
Offering Date
Listing
175-240
535.82
TBA
TBA
7200-9300
531.40
24 Oct -28 Oct’14
03 Nov 2014
Underwriter BCA Sekuritas Maybank Kim Eng Credit Suisse Indonesia UBS Securities, Danareksa
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
13 October 2014 13 October 2014 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 64.00 35.00 25.00 10.00 25.00 1100.00 2700.00
ASII MNCN BMTR TKIM INKP ITMG ADMF
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 14 Oct-14 14 Oct-14 16 Oct-14 17 Oct-14 17 Oct-14 29 Oct-14 11 Nov-14
Ratio 1000:186 20:132 1:4 1:6 TBA 1:100
EXC. Price (IDR) 100.00 100.00 117.00 390-411 230.00 --
EX Date 15 Oct-14 15 Oct-14 17 Oct-14 20 Oct-14 20 Oct-14 30 Oct-14 12 Nov-14
Recording 17 Oct-14 17 Oct-14 21 Oct-14 22 Oct-14 22 Oct-14 03 Nov-14 14 Nov-14
Payment 31 Oct-14 31 Oct-14 04 Nov-14 05 Nov-14 05 Nov-14 14 Nov-14 28 Nov-14
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS AKKU ARTI BWPT BBRM MLBI
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split
CUM Date 02-Oct-14 17-Oct-14 06-Nov-14 17-Nov-14 TBA --
EX Date 03-Oct-14 20-Oct-14 07-Nov-14 18-Nov-14 TBA TBA
Trading Period 09 Oct – 20 Oct’14 24 Oct – 30 Oct’14 13 Nov – 20 Nov’14 24 Nov – 28 Nov’14 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten BRNA PKPK BORN AKKU SDPC AMRT DART TRUB BIPP BJTM ARTI BMTR MSKY CPGT BPFI TIRA DEFI ABDA IPOL BWPT BABP ANJT
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
10-Oct-14 15-Oct-14 16-Oct-14 17-Oct-14 21-Oct-14 22-Oct-14 22-Oct-14 24-Oct-14 27-Oct-14 27-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 31-Oct-14 03-Nov-14 05-Nov-14 05-Nov-14 07-Nov-14 10-Nov-14 12-Nov-14 13-Nov-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
October 2014 13 13 October 2014
INDF
TRADING BUY
S1
6800
R1
6900
S2
6700
R2
7000
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
NICK MA Swing System - INDF - Daily - 10/10/2014 Op-6825 Hi-6850 Lo-6750 Cl-6850 Vol= 4,171,600.000 7,600
Closing Price
6850
7,400
4,171,600 7,200 7,186.14
• MACD line dan signal line indikasi positif
7,125 6,987.5 7,000 6,981.88 6,945 6,850 6,850 6,800 6,850 6,850 6,821.88 6,800 6,600 6,725 6,703.86
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
April May Jun Jul INDF - Stochastic %D(5,3,3) = 29.63, Stochastic %K = 38.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
August
September
October 100.0 80.0 80
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp2580-Rp7000
40.0 20.0
Posisi 16.60 -21.4 -17.1 6945 6800
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2750 2700
Closing Price
INDF - MACD (6,9) = -21.42, Signal() = -26.13
• Entry Rp6850, take Profit Rp7000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
S2
60.0 38.8889 38.8889 40.0 29.6296 20.0 29.6296 20 0.0
R2
0.0 -21.4181 -20.0 -26.127 -40.0
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
2800
-60.0 INDF - TSI(3,5,3) = -17.12 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -17.1212 -20.0 -27.8724 -40.0 -60.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 2,900 3,000 2,847.75 2,845 2,900 2,825
NICK MA Swing System - TLKM - Daily - 10/10/2014 Op-2765 Hi-2795 Lo-2750 Cl-2775 Vol= 91,031,000.000
2850
2,816 2,811.88 2,800 2,775 2,775 2,700 2,775 2,744.58 2,740 2,600
2775 • MACD line dan signal line indikasi positif
2,500 2,443.95 2,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
2,300
• Candle chart indikasi sinyal positif
2,200
2,100
• RSI berada dalam area netral
April May Jun Jul TLKM - Stochastic %D(5,3,3) = 39.45, Stochastic %K = 26.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area lower band Prediksi
• Trading range Rp2765-Rp2850
TLKM - MACD (6,9) = -10.12, Signal() = -8.27
• Entry Rp2775, take Profit Rp2840
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 34.80 -10.1 -24.8 2848 2816
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Negatif
August
September
October 90.0 80 80.0 70.0 60.0 39.4513 50.0 40.0 39.4513 30.0 26.6975 20.0 26.6975 10.0 20 30.0 24.0 18.0 12.0 6.0 0.0 -8.26736 -6.0 -10.1222 -12.0
TLKM - TSI(3,5,3) = -24.83 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -20.6295 -24.8282 -40.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
October 2014 13 13 October 2014
WIKA
TRADING BUY
S1
2525
R1
2600
Trend Grafik
S2
2450
R2
2675
NICK MA Swing System - WIKA - Daily - 10/10/2014 Op-2500 Hi-2570 Lo-2495 Cl-2560 Vol= 13,433,100.000
Major
Up
Minor
Up 13,433,100 3,000 2,994.12 2,877.5
Closing Price
2,800
2560
2,720 2,703.25 2,615 2,563.75 2,600 2,560 2,560 2,560 2,539 2,400 2,420
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,412.38 2,318.93
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
2,200
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
2,000
• RSI berada dalam area netral
April May Jun Jul WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 49.25, Stochastic %K = 61.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
August
September
October 90.0 80 80.0 61.3993 70.0 61.3993 60.0 50.0 49.252 40.0 49.252 30.0 20.0 20 10.0
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp2550-Rp2675
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 20.17 -21.8 -12.2 2703 2539
BBCA
TRADING BUY
S1
12600
R1
12950
S2
12250
R2
13300
Closing Price
60.0
WIKA - MACD (6,9) = -21.81, Signal() = -27.08
40.0
• Entry Rp2560, take Profit Rp2675
20.0
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
0.0 -21.8081 -20.0 -27.0818 -40.0 WIKA - TSI(3,5,3) = -12.21 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -12.2084 -20.0 -22.2637 -40.0 -60.0 -80.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
NICK MA Swing System - BBCA - Daily - 10/10/2014 Op-12600 Hi-12950 Lo-12600 Cl-12800 Vol= 15,369,600.000
13,575 13,225.4 13,200 12,800 12,800 12,800 12,600 12,600 12,575 12,565 12,546.9 12,312.5 12,000 12,050 11,924.6
12800 • MACD line dan signal line indikasi positif
11,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
10,995.3 10,800
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif 10,200
• RSI berada dalam area netral
April May Jun Jul BBCA - Stochastic %D(5,3,3) = 53.78, Stochastic %K = 73.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp12750-Rp13300
Posisi 25.61 18.0 13.4 12575 12565
September
October 100.0 80 90.0 73.7077 80.0 73.7077 70.0 60.0 53.7761 50.0 53.7761 40.0 30.0 20.0 20 10.0
BBCA - MACD (6,9) = 18.01, Signal() = 1.55 100.0 80.0 60.0 40.0 18.0069 20.0 1.54697 0.0 -20.0 -40.0
• Entry Rp12800, take Profit Rp13300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
August
Sinyal
BBCA - TSI(3,5,3) = 13.34 80.0
Positif Positif Positif Positif Positif
60.0 40.0 20.0 13.3395 0.0714884 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8
October 2014 13 13 October 2014
UNVR
TRADING BUY
S1
30550
R1
31050
Trend Grafik
S2
30000
R2
31600
NICK MA Swing System - UNVR - Daily - 10/10/2014 Op-30525 Hi-31025 Lo-30500 Cl-30800 Vol= 544,000.000
Closing Price
Major
Up
Minor
Down 33,000 544,000 32,388.8 32,000 32,000 31,600 31,397.5 31,200 31,025 31,000 30,962.5 30,800 30,800 30,800 30,000 30,695 30,406.2 29,609.4
30800 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
29,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
28,000
• RSI berada dalam area oversold
April May Jun Jul UNVR - Stochastic %D(5,3,3) = 12.23, Stochastic %K = 19.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
August
September
October 100.0
• Harga berada dalam area lower band
80.0 80 60.0 20 40.0 19.8171
Prediksi
• Trading range Rp30700-Rp31575 • Entry Rp30800, take Profit Rp31575
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.15 -123.2 -52.9 31398 30695
SMGR
TRADING BUY
S1
30550
R1
31050
S2
30000
R2
31600
Closing Price
20.0 19.8171 12.2318 0.0 12.2318 240.0 180.0 120.0 60.0 0.0 -60.0 -123.175 -120.0 -131.288 -180.0
UNVR - MACD (6,9) = -123.18, Signal() = -131.29
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
UNVR - TSI(3,5,3) = -52.93 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -52.9333 -60.0 -57.5021 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
NICK MA Swing System - SMGR - Daily - 10/10/2014 Op-14650 Hi-14875 Lo-14500 Cl-14850 Vol= 3,557,300.000 17,400
30800
3,557,300 16,810.6 16,800
• MACD line dan signal line indikasi positif
16,200 16,000 15,547.5 15,600 15,400 15,388.8
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
April May Jun Jul SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 42.02, Stochastic %K = 32.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp30700-Rp15350
SMGR - MACD (6,9) = -97.92, Signal() = -106.41
• Entry Rp30800, take Profit Rp15350
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.15 -123.2 -16.3 31398 30695
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
August
September
October
15,100 15,000 14,975 14,918.8 14,850 14,850 14,400 14,850 14,525 14,284.4 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 42.0245 50.0 42.0245 40.0 32.963 30.0 20.0 32.963 10.0 20 240.0 180.0 120.0 60.0 0.0 -97.9227 -60.0 -106.415 -120.0 -180.0
SMGR - TSI(3,5,3) = -16.33 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -16.3334 -20.0 -18.6704 -40.0 -60.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9
13 October 2014 13 October 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
21900 1865 1845
21900 1865 1845
21475 1820 1790
21475 1820 1790
21750 1850 1830
22025 1880 1870
22300 1910 1910
Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26050 1945 2205
21800 1715 1875
Trading Sell 143 BUMI Trading Sell 12800 PTBA 1090 ADRO Trading Sell Trading Buy 3715 MEDC Trading Sell 3655 INCO Trading Sell 990 ANTM Trading Sell 1215 TINS Basic Industry and Chemicals 14850 SMGR Trading Buy Trading Buy 22000 INTP 2460 SMCB Trading Sell
143 12800 1090 3715 3655 990 1215
140 12550 1035 3835 3590 965 1175
133 12550 1035 3565 3590 965 1175
140 12725 1075 3655 3635 985 1205
147 12900 1115 3745 3680 1005 1235
154 13075 1155 3835 3725 1025 1265
Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
204 14150 1390 3800 4575 1225 1445
148 12600 1090 3360 3455 1005 1180
14850 22000 2460
15350 22700 2375
14225 21200 2370
14600 21700 2435
14975 22200 2500
15350 22700 2565
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
16550 24700 2990
14525 20800 2500
6500 1500
6500 1500
6375 1450
6375 1450
6475 1485
6575 1520
6675 1555
Negatif Positif
Negatif Positif
Negatif Positif
7750 1800
6450 1400
6850 56600 30800 1640
6850 56600 30800 1640
7000 58150 31575 1615
6675 54875 30000 1615
6775 55975 30525 1635
6875 57075 31050 1655
6975 58175 31575 1675
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
7125 57050 32100 1710
6725 53750 30500 1640
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1460 1460 BSDE Trading Sell 2225 2225 PTPP Trading Buy 2560 2560 WIKA Trading Sell 2415 2415 ADHI
1400 2175 2675 2320
1395 2165 2440 2320
1440 2205 2515 2390
1485 2245 2590 2460
1530 2285 2665 2530
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
1660 2535 2950 3160
1425 2100 2420 2520
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 5750 PGAS Trading Sell 6175 JSMR Trading Buy 3900 ISAT Trading Buy 2775 TLKM 3105 CMNP Trading Sell
5750 6175 3900 2775 3105
5900 6000 3975 2840 3000
5600 6000 3815 2705 2990
5700 6125 3865 2750 3070
5800 6250 3915 2795 3150
5900 6375 3965 2840 3230
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
6100 6475 4150 3010 4100
5700 6150 3780 2665 2960
9550 10100 5350 12800 1085
9800 10350 5450 13300 1050
9225 9825 5100 12275 1055
9425 10000 5275 12625 1075
9625 10175 5450 12975 1095
9825 10350 5625 13325 1115
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
10700 11175 5975 13575 1195
9450 10000 4975 11200 1070
19150 2650
19650 2590
18525 2410
18900 2590
19275 2770
19650 2950
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
22500 3500
19025 2750
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Sell
10/10/14
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 9550 BMRI Trading Buy 10100 BBRI Trading Buy 5350 BBNI Trading Buy 12800 BBCA Trading Sell 1085 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 19150 UNTR Trading Sell 2650 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
10