17 February 2014
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Laba bersih PTPP tumbuh 35,9% • PTPP targetkan peningkatan pendapatan 37,3% pada 2014 • WSKT laba bersih 2013 naik 44,85% menjadi Rp 367,97 miliar • WIKA dapat kontrak dari Pertamina senilai USD 157.16 juta • Pertamina dan PGAS jalankan konversi BBM ke BBG • DEWA lepas 93,47% sahamnya di DH Energy • AALI targetkan pabrik refinery di Mamuju Utara beroperasi 1H14 • GIAA menghentikan 84 penerbangan di 4 bandara • UNTR penjualan alat berat 2013 turun 47,6% jadi 4.203 unit • DYAN alokasikan dana hingga Rp 400 miliar untuk bangun 5 hotel • SIDO akan bangun pabrik bahan baku • ULTJ targetkan pendapatan tahun ini naik 25% jadi Rp 4 triliun • KAEF tengah siapkan capex Rp 660 miliar • MPPA berupaya memperluas pangsa pasarnya • PWON siapkan capex Rp 1,7 triliun tahun ini • TCID alokasikan capex Rp 246 miliar • POLY penjualan 2013 diperkirakan capai US$ 573 juta • EMTK targetkan pendapatan NexMedia naik 100% tahun ini • MASA siapkan capex US$ 30 juta • GJTL siapkan capex US$ 100 juta - US$ 120 juta untuk 2014 • NIKL turunkan capex tahun ini sebesar 18% dari 2013 • BEST targetkan penjualan lahan US$105 juta • ECII targetkan pertumbuhan pendapatan 2014 sebesar 30% • GDST dapat kontrak tambahan senilai USD 585,000 • SMRA dapat pinjaman perbankan Rp 600 miliar • MKPI menganggarkan capex 2014 sebesar Rp1 triliun
Secara teknis IHSG untuk pekan ini mengindikasikan trend positif, tercermin dari beberapa indikator yang menunjukan sinyal positif. Indikator MACD konfirmasi positif, demikian halnya dengan indikator Stochastic menunjukan trend up bagi indeks. Indeks menguji resistance level 4502, jika berhasil breakout sinyalemen kenaikan berlanjut. .
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4508.044 757.592
VOLUME (Mn)
+16.384 +2.915
VALUE (Rp Bn)
3,817 1,479
5,273.183 3,354.713
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu IHSG cenderung bergerak menguat yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen domestik dan global. Dari sisi domestik, sentimen positif yang mempengaruhi pasar adalah pernyataan dari BI di mana defisit neraca berjalan Indonesia turun menjadi 1,98% dari total GDP, level terendahnya sejak 2Q12. Angka tersebut turun drastis dari 3Q13 dimana defisit mencapai 3,8% dari total GDP. Menurut BI, penurunan tersebut didukung oleh naiknya ekspor, berkurangnya impor, dan level inflasi yang relatif stabil. Berdasarkan pertimbangan tersebut BI mempertahankan BI rate pada level 7,5%. Dari sisi global, salah satu sentimen yang mempengaruhi pasar global dan regional adalah testimoni Janet Yellen di depan Kongres AS dimana Yellen menyatakan bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakannya untuk mengurangi stimulus secara bertahap dan mempertahankan suku bunga di level rendah. Pernyataan Yellen tersebut merupakan sentimen positif bagi pasar karena akan memberi konsistensi dan kejelasan mengenai kebijakan the Fed yang akan datang. Di lain pihak, data penjualan ritel AS untuk bulan Januari turun 0,4% dari angka revisi bulan Desember yang juga turun 0,1%. Selain itu, klaim pengangguran AS naik sebesar 8.000 menjadi 339.000 untuk periode yang berakhir pada 8 Februari, lebih tinggi dari ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan ke level 330.000. Dari pasar regional, sentimen yang mempengaruhi perdagangan IHSG pekan lalu adalah neraca perdagangan China yang secara tidak terduga mencatat surplus sebesar US$31,9 miliar untuk Januari, naik 14% dari tahun sebelumnya, dan juga melebihi estimasi sebesar US$23,7 miliar. Sentimen tersebut memicu optimisme pasar terhadap pertumbuhan perekonomian China dan global. Selain itu, rilis data dari China menunjukkan level inflasi yang tetap stabil dimana data inflasi bulan Januari naik 2,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut sama dengan tingkat inflasi pada Desember 2013. Data inflasi tersebut memberikan ruang bagi pemerintah China untuk melakukan kebijakan dalam mendorong perekonomiannya. Dari pasar Eropa, pertumbuhan ekonomi Jerman secara tidak terduga meningkat di 4Q13 dimana kenaikan ekspor menutupi penurunan permintaan domestik. GDP Jerman di 4Q13 naik 0,4%, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan di 3Q13 sebesar 0,3%. Pada akhir perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 4.508,04.
Publikasi laporan keuangan emiten untuk tahun buku 2013, tetap menjadi perhatian pelaku pasar pada pekan ini. Pemodal akan menyikapi publikasi laporan keuangan guna melakukan strategi memilih saham ke dalam portofolio untuk melakukan investasi asset berisiko di tahun ini. Publikasi laporan keuangan biasanya memberikan dorongan positif bagi pergerakan indeks bursa saham Indonesia. Selain sentimen dari publikasi keuangan FY2013, dukungan dari eksternal tetap berkontribusi bagi pergerakan indeks bursa domestik tersebut. Kabar dari eskternal yang bisa berdampak terhadap indeks saham Asia. Data ekonomi Cina diperkirakan akan berdampak bagi pergerakan indeks bursa Asia pekan ini, Tingkat inflasi konsumen Cina naik 2.5% di bulan Januari dari tahun lalu, sementara inflasi tingkat produsen turun 1.6% dari tahun lalu. Data ini mungkin akan memberikan ruang yang lebih banyak bagi pemimpin di Cina untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Partai Komunis yang berkuasa sedang mencoba untuk menghentikan booming di sektor kredit dan belanja pemerintah dengan mempertahankan ekspansi di atas batas bawa. Sementara itu, Pemerintah Cina menargetkan pertumbuhan ekspor sekitar 7,5% di tahun 2014. Penjualan berbasis dalam nilai dollar AS, telah di distribusikan ke kementrian yang terkait. Di tengah ekonomi Eropa dan AS menunjukkan tanda-tanda pemulihan, ketidakpastian masih membayangi outlook ekspor Cina. Kecemasan tentang pemangkasan stimulus oleh Federal Reserve, melambatnya Cina dan volatilitas di pasar berkembang telah memacu penurunan pertumbuhan global yang telah menghapus nilai ekuitas pada tahun ini. Kabar dari Jepang terbilang positif bagi indeks bursa Asia. Menteri Amari utarakan mayoritas dari paket stimulus pemerintah senilai US$53 miliar akan dilaksanakan pada akhir bulan Juni. Stimulus tersebut diharapkan dapat mengimbangi dampak dari kenaikan pajak penjualan Jepang pada bulan April mendatang. Penjualan ritel AS mencatat penurunan 0,4% pada bulan Januari. Departemen Perdagangan juga merevisi angka pertumbuhan penjualan ritel bulan Desember menjadi minus 0,1%, sedangkan penjualan ritel inti bulan Desember juga direvisi turun menjadi 0,3% dari 0,7%. Kendati rilis data ekonomi AS hasilnya tidak bagus. Kali ini tampaknya investor mengabaikan laporan ekonomi yang beragam tersebut. Bursa AS akhir pekan lalu di tutup dengan penguatan yang mengesankan. Sentimen dari indeks global ini menambah sentimen positif untuk mendukung pergerakan IHSG ke zona hijau di pekan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014
17 February 2014 Pemerintah telah menugaskan PT Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) sebagai badan usaha yang menjalankan program konversi bahan baksr minyak (BBM) ke bahan baksr gas (BBG). Pemerintah juga berjanji memberikan sejumlah insentif bagi badan usaha yang akan mendirikan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) untuk mendukung program tersebut. Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 35,9% menjadi Rp 420,72 miliar. Kenaikan ini ditopang atas pertumbuhan pendapatan dari Rp 8 triliun menjadi Rp 11,65 triliun. Peningkatan kinerja keuangan didukung atas keberhasilan meraih peningkatan kontrak baru menjadi Rp 19,58 triliun. Bila ditambah dengan kontrak lanjutan senilai Rp 15,87 triliun, perseroan membukukan order book tahun 2013 sebesar Rp 35,45 triliun. Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 37,3% menjadi Rp 16 triliun sepanjang 2014. Laba bersih diharapkan meningkat hingga 23,8% menjadi Rp 520 miliar. Target tersebut didasarkan atas ekspektasi kenaikan kontrak baru tahun ini menjadi Rp 24 triliun dan proyek carry over tahun lalu senilai Rp 21,93 triliun. PTPP menganggarkan belanja modal sebesar Rp 446 miliar sepanjang 2014. Waskita Karya. (WSKT) mencatat laba bersih tahun berjalan pada tahun 2013 sebesar Rp 367,97 miliar, atau naik 44,85% YoY dibandingkan tahun 2012 senilai Rp 254,03 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh keuntungan selisih kurs yang naik 871,56% menjadi Rp 20,5 miliar. Selain itu beban keuangan perseroan turun menjadi Rp 96,85 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 169,58 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 9,68 triliun dari sebelumnya Rp 8,81 triliun. Waskita Karya (WKST) mempersiapkan belanja modal Rp 400 miliar untuk berbagai pengembangan pada tahun ini. Perseroan tengah mempersiapkan beberapa pengembangan yang akan dilakukan di Jakarta, Serpong, Bandung dan Surabaya. Pengembangan hotel dan gedung perkantoran di Cawang, Jaktim membutuhkan biaya Rp 200 miliar dan diperkirakan selesai pertengahan 2015. Pembangunan hotel dan kondotel d Bandung akan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 200 miliar. Wijaya Karya (WIKA) memperoleh kontrak pengembangan terminal BBM Pertamina senilai USD 157.16 juta. Proyek pengembangan tersebut berupa peningkatan kapasitas terminal BBM di 2 lokasi yaitu pulau Sumbu dan Tanjung Uban di daerah Riau dengan jangka waktu 24 bulan. Untuk tahun ini perseroan menargetkan total perolehan kontrak baru senilai Rp25.83 triliun. Perseroan akan fokus pada proyek dari sektor migas, industrial plant dan civil work, kontribusi dari sektor migas dan industrial work diprediksi dapat mencapai 20% sementara sektor civil work 38%, kelistrikan 10%, gedung 14% realty 6% dan beton 12.5%. Astra Agro Lestari (AALI) menargetkan pabrik pengolahan (refinery) yang sedang dibangun di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dapat beroperasi pada akhir semester I tahun ini. Menurut eksekutif perusahaan, pabrik itu akan berkontribusi terhadap volume produksi pada semester II tahun ini. Kapasitas produksi dari pabrik di Mamuju sekitar 2.000 ton per hari. Total investasi yang dikeluarkan perseroan untuk membangun pabrik refinery tersebut sekitar Rp 1,7 Triliun. Dana tersebut berasal dari kas internal perseroan dan pinjaman bank. Dharma Henwa (DEWA) melepas 93,47% sahamnya di DH Energy kepada Lennette Limited senilai USD 11,50 juta. Nilai transaksi divestasi 100% saham perseroan dalam Corfield Investment kepada Canoncon senilai USD 24 juta sesuai dengan SPA pada 23 Januari 2014. Disebutkan bahwa tidak ada penurunan pendapatan berkaitan dengan divestasi 2 perusahaan dikarenakan sejak tahun 2012 tidak ada pendapatan dari kedua anak usaha ini.
Group Bakrie menyatakan penundaan pembayaran saham kepada Asia Resource Minerals Plc (ARMS) bukan karena ketiadaan dana, tetapi penundaan pembayaran tersebut karena faktor teknis. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ), menargetkan pendapatan tahun ini naik 25% menjadi Rp 4 triliun dibanding proyeksi tahun lalu Rp 3,2 triliun. Pertumbuhan pendapatan akan ditopang peningkatan volume produksi dan kenaikan harga jual. Perseroan akan meningkatkan volume produksi hingga 25% pada tahun ini dibanding 2013 untuk mengejar target pendapatan. Kenaikan volume produksi akan berkontribusi terbesar terhadap pertumbuhan pendapatan, karena kenaikan harga jual relatif rendah. Perseroan telah menaikkan harga jual November 2013. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) akan memulai pembangunan pabrik bahan baku herbal di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah pada 18 Februari 2014. Pembangunan pabrik yang membutuhkan investasi senilai Rp365,4 miliar tersebut diproyeksikan berlangsung selama 1,5 tahun. Pabrik baru ini memiliki kapasitas tiga kali lipat dibandingkan dengan pabrik yang dimiliki saaat ini. Kemampuan evaporasinya diproyeksikan bertambah 20.000 liter/jam, sedangkan kapasitas pabrik lama hanya 11.000 liter/jam. Kimia Farma (KAEF) tengah menyiapkan belanja modal senilai Rp 660 miliar untuk merealisasikan agenda besarnya di tahun. Emiten farmasi pelat merah ini berencana menerbitkan beberapa opsi penerbitan emisi untuk membiayai aksi korporasinya. Salah satunya yakni dengan menerbitkan medium term notes (MTN). Agenda besar KAEF tahun ini adalah pembangunan sebuah pabrik di Banjaran, Bandung dan perolehan dari penerbitan MTN itu akan difokuskan untuk pembangunan pabrik. Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai Rp 700 miliar dan akan dikerjakan secara bertahap, dalam kurun waktu dua tahun. Mandom Indonesia (TCID) mengalokasikan Rp 156 miliar atau 40% dari belanja modal tahun ini sekitar Rp 246 miliar untuk menyelesaikan relokasi pabrik dan kantor dari Sunter, Jakarta Utara, ke Kawasan Industri MM2100 di Cibitung, Jawa Barat. Relokasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Belanja modal tahun ini terdiri atas belanja modal reguler sebesar Rp 90 miliar dan Rp 156 miliar untuk merampungkan relokasi pabrik. Pendanaan belanja modal tahun ini masih menggunakan kas internal. United Tractors (UNTR) Realisasi penjualan alat berat sepanjang 2013 turun hingga 47,6% menjadi 4.203 unit dibanding tahun sebelumnya 6.202 unit. Penurunan penjualan itu memicu pelemahan pangsa pasar perseroan di alat berat sebesar 200 basis poin menjadi 41% tahun lalu dibanding tahun sebelumnya 43%. Penurunan penjualan tersebut akibat pelemahan permintaan khususnya di sektor pertambangan. Berdasarkan data yang dirilis perseroan, hingga akhir 2013 United Tractors mencatat penjualan alat berat dengan merek Komatsu sebesar 4.203 unit dengan perolehan pangsa pasar sekitar 41%. Kontribusi penurunan terbesar berasal dari sektor pertambangan, yakni dari 54% di 2012 menjadi 43% pada tahun lalu. Sementara tiga sektor pendukung lainnya, yaitu sektor kehutanan, konstruksi, dan perkebunan masing-masing naik tipis sebesar 3%, 7%, dan 1%. Electronic City Indonesia (ECII) menargetkan pertumbuhan pendapatan 2014 sebesar 30% sementara pertumbuhan laba sebesar 40%. Pertumbuhan kinerja tersebut akan didukung oleh memontum pemilu serta world cup pada tahun ini. Pertumbuhan pendapatan juga didorong dari mulai beroperasinya beberapa toko baru perseroan yang akan mulai memberikan kontribusi pendapatan tahun ini. Matahari Putra Prima (MPPA) melalui unit usaha Matahari Food Division (MFD) berupaya memperluas pangsa pasarnya. Perusahaan membidik kelas premium dengan cara rebranding supermarket Foodmart menjadi Foodmart Gourmet. Foodmart Gourmet menyediakan produk impor, namun porsinya masih dalam koridor.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014
17 February 2014 Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan mewajibkan toko modern menjual produk lokal sedikitnya 80%. Hingga saat ini MFD sudah mengoperasikan 32 gerai Foodmart. Dyandra Media International (DYAN) menyiapkan dana investasi sebesar Rp 800 miliar untuk ekspansi 9 hotel baru hingga 2015. Perseroan memperkirakan dapat mencapai pertumbuhan pendapatan sebeasr 30-40% pada tahun 2014. DYAN sudah mempersiapkan untuk membangun 5 hotel lagi yakni 2 hotel di TB Simatupang dengan brand Amaris (bintang 2) dan Santika Premier, serta 3 hotel Amaris di Pekalongan, Karawang, dan BSD. Proses pembangunannya sudah mulai berjalan di awal tahun 2014 dan diperkirakan akan rampung di tahun 2015. Tahun 2014 terdapat kenaikan biaya konstruksi sekitar 15%-20% dari tahun sebelumnya sehingga mempengaruhi pendanaan untuk pembangunan proyek, ditambah adanya kenaikan tarif listrik dan biaya operasional lainnya. DYAN mengalokasikan anggaran sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar untuk pembangunan 5 hotel baru setiap tahun. Dana anggaran dari kas internal dan pinjaman perbankan. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menargetkan pendapatan dan jumlah pelanggan anak usaha di industri layanan televisi berbayar dengan brand NexMedia tumbuh 100% pada tahun ini. Perseroan optimistis bisa bersaing di industri televisi berbayar karena memiliki konten eksklusif. Perseroan mengestimasi jumlah pelangan NexMedia pada 2013 mencapai 100 ribu pelanggan. Untuk mendorong pertumbuhan jumlah pelanggan dua kali lipat, perseroan akan mendorong strategi marketing, konten, dan perangkat. Secara industri pasar TV berbayar di Indonesia tahun ini diestimasi tumbuh sebesar 30%-40%. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) memperoleh kontrak tambahan dari PT Baja Menara Inti senilai USD 585,000 dalam pengerjaan packing & shipping seluruh unit mesin hot rolled steel plate dari Korea menuju Surabaya. Kontrak tersebut merupakan kontrak tambahan dari kontrak tahun 2013 yang mencapai USD 3.05 juta untuk mengangkut unit mesin yang dibeli dari Dongkuk Steel Mill Co Ltd menuju Surabaya. Asia Pacific Fibers (POLY) Sepanjang 2013, penjualan perseroan diperkirakan mencapai US$ 573 juta, atau kembali terkoreksi dari target semula berkisar US$ 580 juta hingga US$ 600 juta. pada 2013 perseroan juga mengalami penurunan produksi poliester karena gangguan pasokan gas dari kerusakan jaringan pipa gas SumateraJawa milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang berdampak pada penurunan tekanan gas. Sementara pada tahun ini, perseroan memperkirakan kinerja pendapatan di kisaran US$ 570 juta - US$ 600 juta, lebih tinggi dibanding 2013 seiring dengan banyaknya tekanan yang akan dihadapi perseroan, khususnya dari segi kenaikan biaya produksi. Multistrada Arah Sarana (MASA) menyiapkan belanja modal US$ 30 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi ban mobil melalui proses pembenahan debottlenecking dan pembelian mesin. Yunita Xi, Investor Relation Multistrada, mengatakan belanja modal tahun ini berasal dari sisa pinjaman Overseas Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Perseroan tercatat memiliki kapasitas produksi sebesar 10 juta unit ban mobil dan 6 juta unit ban motor per tahun. Meski demikian, dari kapasitas ban mobil tersebut baru sekitar 70% yang terpakai sehingga perseroan masih memiliki ruang untuk meningkatkan kapasitas produksi. Gajah Tunggal (GJTL) menyiapkan dana sebesar US$ 100 juta - US$ 120 juta untuk belanja modal 2014. Dana belanja modal tahun ini salah satunya akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi pengembangan trek uji coba (proving ground) yang sempat tertunda pada tahun lalu. Pelat Timah Nusantara (NIKL) menurunkan belanja modal tahun ini sebesar 18% dibanding alokasi belanja modal tahun sebelumnya. Menurut manajemen perseroan, penurunan terjadi seiring dengan tidak adanya ekspansi signifikan yang dilakukan perusahaan tahun ini.
Alokasi belanja modal hanya sebesar US$ 750 ribu atau sekitar Rp 9 miliar. Dana tersebut lebih kecil dibanding alokasi belanja modal tahun lalu sebesar Rp 11 miliar. Dana belanja modal sepenuhnya berasal dari kas internal perusahaan. Hingga 30 September 2013, Latinusa tercatat memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 11,8 juta. Metropolitan Kentjana (MKPI) menganggarkan capex 2014 sebesar Rp1 triliun untuk menggarap hotel yang bekerjasama dengan operator hotel Intercontinental. Sumber dana capex tersebut 70% akan didapat dari pinjaman bank dan sisanya kas internal perseroan.Pembangunan hotel tersebut ditargetkan akan rampung pada semester II 2015. Selain hotel juga perseroan akan membangun unit hunian premium serta memperluas area Mal Pondak Indah. Hal tersebut guna meningkatkan recurring income perseroan yang saat ini memberikan kontribusi 70% terhadap pendapatan perseroan. Pakuwon Jati (PWON) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,7 triliun pada 2014 untuk pengembangan di proyek-proyek yang sudah berjalan (existing) di Surabaya dan Jakarta. Nilai belanja modal itu naik 41,66% dibanding capex tahun lalu sekitar Rp 1,2 triliun. Belanja modal tersebut untuk proyek Kota Kasablanka tahap II Pembangunan Kota Kasablanka II akan dimulai pada kuartal II 2014. Sementara proyek yang dikembangkan perseroan di Surabaya yakni Plaza Tunjungan dan Pakuwon City. Untuk Plaza Tunjungan, perseroan berencana membangun Plaza Tunjungan VI tahun ini. Summarecon Agung (SMRA), mengklaim telah mendapatkan pinjaman perbankan senilai Rp 600 miliar untuk permodalan di 2014. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk membiayai pembangunan hotel bintang lima di Jimbaran, Bali. Jumlah pinjaman tersebut setara dengan 40% dari total alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan tahun ini yang mencapai Rp 1,5 triliun. Sindikasi pinjaman perbankan tersebut terbagi dalam mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menyiapkan anggaran modal (capex) sekitar Rp240 miliar di sepanjang tahun ini. Nilai tersebut meningkat 20% dibandingkan dengan alokasi pada tahun 2013 sebesar Rp200 miliar. Dana tersebut seluruhnya berasal dari kas internal perseroan. Dana capex akan digunakan untuk menambah cadangan lahan (landbank) di wilayah MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Dengan dana capex tersebut diperkirakan perseroan bisa menambah cadangan lahannya seluas 50 ha. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) targetkan penjualan lahan mencapai US$105 juta. Perseroan menargetkan dapat menjualan lahan seluas 60 ha dengan harga jual rata-rata mencapai US$175 per meter persegi. Angka ini setara dengan hasil penjualan perseroan hingga akhir tahun 2013 yang berkisar di angka 60 ha. Astra Sedaya Finance (ASF), anak usaha Astra International (ASII), menjajaki pinjaman bank sebesar USD 330 juta. Perseroan juga memiliki opsi tambahan sebesar USD 170 juta. Dana hasil pinjaman akan digunakan untuk keperluan pembiayaan tahun ini. Adira Dinamika Multifinance (ADMF) tengah mencari sumber pendanaan dari investor luar negeri untuk membiayai penyaluran pembiayaan pada tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp37 triliun atau naik 10% dari realisasi pembiayaan baru pada 2013 sebesar Rp33,8 triliun. Perseroan akan membidik investor dari pasar Asia seperti Jepang dan Timur Tengah. Bank Negara Indonesia (BBNI) berinisiatif merangkul 26 bank nasional untuk menandatangani perjanjian Mini Master Repurchase Agreement (Mini MRA). Perjanjian Mini MRA ini menjadi dasar hukum untuk melakukan transaksi Repurchase Agreement (Repo) dalam rangka mengurangi ketatnya likuiditas rupiah di pasar uang. Dalam transaksi repo, bank peminjam akan menyerahkan surat berharga, bisa berupa
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014
17 February 2014 Surat Berharga Negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) kepada bank pemberi pinjaman selama kontrak berlangsung sebagai jaminan (underlying) untuk dana yang diterima, sehingga membantu bank melakukan mitigasi risiko kredit.
0,2% secara tahunan. PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap hingga tahun 2016. Kenaikan elpiji akan dilakukan secara bertahap, dimana pada 1 Juli 2014 akan dinaikkan Rp 1.000 per kg, pada Januari 2015 akan dinaikan Rp 1.500 per kg dan 1 Juli 2015 dinaikkan Rp 1.500 per kg.
Bank Mandiri (BMRI) menyatakan tidak akan ekspansif menyalurkan kredit di Singapura, bila otoritas perbankan di negara tersebut mengizinkan perseroan membuka kantor cabang. Di Singapura, perseroan akan fokus kepada bisnis asset management. Perseroan tidak akan masuk banyak pada bisnis pembiayaan karena margin penyaluran kredit di negara tersebut jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia.
Cadangan minyak CPO Indonesia diperkirakan akan turun pada Januari 2014 ke level terendah sejak Juni 2012 ketika produksi turun untuk bulan kedua. Cadangan diperkirakan turun menjadi 1,86 juta metrik ton dari 2 juta metrik ton di Desember.
Garuda Indonesia (GIAA) menutup sejumlah penerbangan di beberapa kota yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Kelud. Perseroan telah menghentikan sebanyak 84 penerbangan di 4 bandara, yaitu Malang, Yogyakarta, Surabaya, Solo dan Semarang. Secara keseluruhan GIAA membatalkan 129 penerbangan karena dampak letusan Gunung Kelud.
Kami mengestimasikan loss opportunity GIAA atas dihentikannya penerbangan ke bandara tersebut sekitar Rp 15,5 miliar per hari, dengan asumsi rata-rata seat load factor 74% dalam 96 frekuensi penerbangan. Garuda Indonesia (GIAA) menunda penawaran umum perdana anak usaha PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia dari rencana semula kuartal I tahun ini karena evaluasi sahamnya dinilai masih rendah. GIAA akan memperkuat bisnis GMF telebih dahulu dengan menambah lini usaha agar kapitalisasi pasarnya sesuai dengan yang diinginkan. Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan pelepasan saham pedana (IPO) GMF bisa direalisasikan dalam 1 hingga 2 tahun ke depan. Adapun saat ini GIAA tengah fokus menjual saham anak perusahaan yang lain yakni PT Citilink Indonesia kepada investor strategis. GIAA sedang mencari investor strategis unutk melepas 40%-49% saham perseroan di Citilink. Aksi korporasi tersebut ditargetkan bisa direalisasikan sebelum semester I/2014 berakhir.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi pada Februari 2014 akan berada di bawah angka 0,6% MoM, lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2013 sebesar 1,07% MoM. Bencana letusan Gunung Kelud di Jawa Timur belum akan mempengaruhi kenaikan harga secara meluas pada Februari. Inflasi 2014 sendiri diperkirakan sebesar 4,9% YoY, sudah mempertimbangkan kenaikan tarif tenaga listrik, pemilu dan lebaran. BI sudah mempertimbangkan seluruh potensi yang bisa memberikan dampak, termasuk kenaikan elpiji yang pada Januari memberi dampak 0,17%. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan IV 2013 mencatatkan surplus mencapai USD 4,41 miliar. Defisit secara setahun USD 28,45 miliar atau 3,26% dari PDB. BI memperkirakan NPI 2014 akan lebih baik. Hal ini ditopang oleh prospek perbaikan defisit transaksi berjalan dan perekonomian global yang semakin menguat. Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan IV 2013 sebesar 1,98% terhadap PDB atau turun dibandingkan triwulan III 2013 yang berada pada level 3,8% terhadap PDB. Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan besaran defisit pada neraca transaksi berjalan triwulan I 2014 akan terus mengalami penurunan, sebagai mana pola pergerakannya setiap tahun. Namun pada kuartal II 2014 current account deficit akan mengalami peningkatan.
Bali Towerindo Sentra, perusahaan penyedia menara telekomunikasi, jasa dan jaringan telekomunikasi, melakukan IPO saham sebanyakbanyaknya 88 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100/saham, yang mewakili 14,72% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 176 juta waran seri I, yang mewakili 34,52% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO. Setiap pemegang 1 saham baru akan memperoleh 2 waran seri I. Masa penawaran awal 17-21 dan 24 Februari 2014, perkiraan masa penawaran umum 5-6 Maret 2014, periode perdagangan waran seri I di pasar regular dan negosiasi adalah 13 Maret 2014 - 6 Maret 2019. Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal yaitu membiayai sekitar 17,2% dari total biaya pembangunan menara dan jaringan telekomunikasi di daerah Bali. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan hanya 17,4% pada akhir tahun 2013. Angka pertumbuhan kredit itu tanpa perhitungan depresiasi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar. Penjualan sepeda motor Indonesia pada Januari 2013 turun 10,3% YoY mencapai 579.361 sepeda motor yang mengindikasikan perlambatan konsumsi menyusul kenaikan suku bunga. Namun berdasarkan bulanan penjualan naik 5,1%. Penjualan masih dipimpin oleh Honda Motor, Yamaha Motor dan Suzuki Motor. Sepanjang tahun 2013, penjualan sepeda motor mencapai 7,7 juta unit. Menurut Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, rencana PT Pertamina (Persero) menaikan harga Elpiji 12 kg pada Juli 2014 akan berdampak lebih rendah pada inflasi secara tahunan. Dampak inflasi dari kenaikan Elpiji non-subsidi akan berada pada kisaran 0,1%DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
100,71 5,45 1322,87 14250,00 22975,00 76,85 80,53 895,00 2634,50 716,50 766,73
0,41 0,24 4,18 125,00 405,00 --2,50 22,50 0,00 -2,11
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
38 0,05
11.237 843
Change (IDR) 145 -178
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16154,39 4244,03 6663,62 2214,80 1189,06 22298,41 4508,04 14313,03 1819,37 3038,71
Change %Day %YTD 0,79 -2,55 0,08 1,61 0,06 -1,27 0,84 0,01 1,66 7,72 0,60 -4,32 0,36 5,47 -1,53 -12,14 0,12 -2,55 -0,04 -4,06
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2013E 2014F 2,67 2,47 3,25 2,93 1,77 1,64 1,14 1,00 2,40 2,05 1,23 1,13 2,53 2,22 1,52 1,42 2,14 1,99 1,22 1,16
Market Cap (USD Bn) 4.625,1 6.744,7 1.358,5 2.479,3 1.527,5 1.706,6 352,6 2.711,8 309,9 393,6
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 11.831,25 16.208,46 116,47 9.394,65 10.707,16 19.819,95 1.950,37 3.592,60 11,17
Change -148,75 20,90 0,43 12,63 15,65 45,01 0,00 12,77 0,05
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2013E 2014F 14,49 13,27 20,64 17,55 13,34 12,32 8,20 7,13 18,45 14,64 9,89 9,03 13,90 11,89 18,62 15,96 15,92 14,59 13,41 12,13
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,37 0,01 0,79 0,90 1,68 0,16 0,30 0,09
Change 0,0010 0,0007 0,0000 -0,0001 0,0016 0,0005 -0,0001 0,0012 0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.25 0.10 0.50 6.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.82 0.48 0.17 0.15 0.15 5.49
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn)
SBI
Jan'14
Dec'13
8.38 8.22 1.07 100.6514 2,367,929
8.38 8.38 0.55 99.3867 2,375,331
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Rate (%) 7.22 7.22
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 18 Feb* 19 Feb* 19 Feb* 19 Feb* 19 Feb* 19 Feb* 19 Feb* 20 Feb* 20 Feb*
Agenda US Empire Manufacturing US Housing Starts US Housing Starts MoM US Building Permits US Building Permits MoM US PPI MoM US PPI YoY US CPI MoM US CPI YoY
Expectation Turun menjadi 9.72 dari 12.51 Turun menjadi 950 ribu dari 999 ribu Naik menjadi -4.9% dari -9.8% Naik menjadi 991 ribu dari 986 ribu Naik menjadi -2.6% dari -3.0% --Turun menjadi 0.1% dari 0.3% Naik menjadi 1.6% dari 1.5%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock PGAS IJ BBCA IJ ASII IJ UNVR IJ LPPF IJ BBNI IJ EMTK IJ BBRI IJ BMRI IJ BMTR IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
4930 10375 6700 28375 13350 4380 5750 8725 9025 1850
Index pt
2.92 1.22 0.75 0.89 3.49 1.51 3.14 0.29 0.28 2.21
Stock
3.69 3.32 2.20 2.07 1.43 1.30 1.07 0.66 0.63 0.61
Price
TLKM IJ SMGR IJ GGRM IJ UNTR IJ CTBN IJ INTP IJ MNCN IJ ITMG IJ TPIA IJ PALM IJ
Change (%)
2250 14850 43650 18300 4650 22200 2275 27200 2450 350
-0.66 -1.66 -1.58 -1.74 -19.13 -0.67 -1.09 -1.09 -3.92 -11.39
Index pt -1.64 -1.61 -1.46 -1.32 -0.96 -0.60 -0.38 -0.37 -0.36 -0.34
UPCOMING IPO'S Company PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari
Business Manufacture & Industry Real Estate Property
IPO Price (IDR)
Issued Shares (Mn)
Offering Date
Listing
425-550
642.85
TBA
TBA
205-255
10,840.00
TBA
TBA
Underwriter NISP Sekuritas Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014 17 February 2014 DIVIDEND Stock DKFT
DPS (IDR) 50.00
Status Cash Dividend
CUM Date 04 Mar-14
Ratio -7:2 18:125
EXC. Price (IDR) 100,000.00 1520.00 100.00
EX Date 05 Mar-14
Recording 07 Mar-14
Payment 21 Mar-14
CORPORATE ACTIONS Stock SCPI KPIG MTFN
Action Tender Offer Rights Issue Rights Issue
CUM Date -05 Feb-14 17-Mar-14
EX Date -06 Feb-14 18-Mar-14
Trading Period 24 Feb – 25 Mar’14 12 Feb – 25 Mar’14 24 Mar – 28 Mar’14
GENERAL MEETING Emiten SQMI BBTN TKGA ASJT BMRI CNKO MYRX BNII CKRA ARNA ADHI
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST
Date
Agenda
25-Feb-14 25-Feb-14 25-Feb-14 26-Feb-14 27-Feb-14 28-Feb-14 03-Mar-14 12-Mar-14 12-Mar-14 14-Mar-14 14-Mar-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
February 2014 17 17 February 2014
WIKA
TRADING BUY
S1
R1
2000
2050
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
WIKA - Daily 2/14/2014 Open 2000, Hi 2045, Lo 2000, Close 2025 (2.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,970.00, Fractal Up = 2,060.00, Fractal Down = 1,830.00, MA(Close,5) = 1,994.00, MA1(Close,8) = 2,006.88, 2,400
S2
1960
Closing Price
R2
2100 23,899,000 2,200 2,067.65 2,060 2,025 2,006.88 2,000 1,994
2025
1,970 1,951.75 1,835.85 1,800 1,830
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,600
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,400
• RSI berada mendekati area netral
August September October November WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 28.34, Stochastic %K = 35.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
December
2014
February 100.0 80.0 80
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1970-Rp2100
20 0.0 WIKA - MACD (6,9) = 9.22, Signal() = 9.75
40.0 9.75144 20.0 9.21861 0.0 -20.0 -40.0
• Entry Rp 2025, take Profit Rp2090
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 71.46 9.2 16.04 1952 1994
ADHI
TRADING BUY
S1
1970
R1
2025
S2
1900
R2
2100
Closing Price
60.0 35.5556 35.5556 40.0 28.3358 20.0 28.3358
-60.0 -80.0
Sinyal WIKA - TSI(3,5,3) = 16.04
Positif Positif Positif Positif Positif
80.0 60.0 40.0 16.0412 20.0 14.3268 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ADHI - Daily 2/14/2014 Open 1950, Hi 2015, Lo 1950, Close 2010 (4.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,905.00, Fractal Up = 1,955.00, Fractal Down = 1,870.00, MA(Close,5) = 1,933.00, MA1(Close,8) = 1,921.88, 3,500
2010
3,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,500 67,413,600 2,010 1,996.14 1,955 1,933 2,000 1,921.88 1,905 1,870 1,832.75 1,500 1,669.36
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral August September October November ADHI - Stochastic %D(5,3,3) = 68.42, Stochastic %K = 73.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1990-Rp2090
ADHI - MACD (6,9) = 25.41, Signal() = 23.41
• Entry Rp2010, take Profit Rp2090
December
2014
February
80 73.3604 90.0 80.0 73.3604 70.0 68.4195 60.0 68.4195 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 25.4053 40.0 23.4113 0.0 -40.0 -80.0
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 86.37 25.4 58.16 1833 1933
-120.0
Sinyal
ADHI - TSI(3,5,3) = 58.16
Positif Positif Positif Positif Positif
80.0 58.1581 60.0 51.878 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
February 2014 17 17 February 2014
PTPP
TRADING BUY
S1
1340
R1
1410
S2
1270
R2
1480
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
PTPP - Daily 2/14/2014 Open 1365, Hi 1410, Lo 1365, Close 1400 (2.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,335.00, Fractal Up = 1,400.00, Fractal Down = 1,335.00, MA(Close,5) = 1,363.00, MA1(Close,8) = 1,371.88 1,600 42,481,000 1,413.55 1,400 1,400 1,371.88 1,400 1,363 1,341.5 1,335 1,335 1,200 1,269.45
1400 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
800
• RSI berada dalam area netral
August September October November PTPP - Stochastic %D(5,3,3) = 39.38, Stochastic %K = 54.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
December
2014
February 100.0 90.0 80.0 80 70.0 54.5299 60.0 54.5299 50.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1380-Rp1480
40.0 39.3814 30.0 39.3814 20.0 20 10.0 0.0 40.0
PTPP - MACD (6,9) = 6.98, Signal() = 6.22
6.97843 20.0 6.22138 0.0
• Entry Rp1400, take Profit Rp1470
-20.0 -40.0
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.39 6.98 21.50 1341 1363
BBRI
TRADING BUY
S1
8700
R1
8750
S2
8600
R2
8850
Closing Price
Sinyal
-60.0
Positif Positif Positif Positif Positif
PTPP - TSI(3,5,3) = 21.50
80.0 60.0 40.0 21.4951 20.0 14.238 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
, , BBRI - Daily 2/14/2014 Open 8700, Hi 8750, Lo 8675, Close 8725 (0.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,950.00, Fractal Up = 8,950.00, Fractal Down = 8,000.00, MA(Close,5) = 8,720.00, MA1(Close,8) = 8,631.25,8,950 8,950 8,860.05 9,000 8,725 8,720 8,631.25 8,451.25 8,400
8725
8,042.45 8,000 7,800
• MACD line dan signal line indikasi positif Ulasan
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
7,200
• Candle chart indikasi sinyal positif
6,600
• RSI berada mendekati area netral
6,000 August September October November BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 63.97, Stochastic %K = 44.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
December
2014
February 100.0 80 80.0 63.9716 63.9716 60.0 44.8125 40.0 44.8125
Prediksi
20.0 20
• Trading range Rp8700-Rp8850
0.0 BBRI - MACD (6,9) = 55.75, Signal() = 59.52
• Entry Rp8725, take Profit Rp8850
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.46 55.7 39.98 8451 8720
Sinyal
BBRI - TSI(3,5,3) = 39.98
Positif Positif Positif Positif Positif
180.0 120.0 59.5238 60.0 55.746 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 80.0 60.0 44.726 40.0 39.9804 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
February 2014 17 17 February 2014
PGAS
TRADING BUY
S1
4825
R1
4975
S2
4675
R2
5150
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PGAS - Daily 2/14/2014 Open 4800, Hi 4950, Lo 4800, Close 4930 (2.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,790.00, Fractal Up = 4,895.00, Fractal Down = 4,785.00, MA(Close,5) = 4,830.00, MA1(Close,8) = 4,828.75 6,000
4930
5,600
30,171,600 5,200 4,968.08
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,930 4,895 4,830 4,828.75 4,800 4,790 4,785 4,737.25 4,506.42 4,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
August September October November PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 27.18, Stochastic %K = 36.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
December
2014
February 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 36.8687 50.0 40.0 36.8687 30.0 27.1824 20.0 27.1824 10.0 20
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp4900-Rp5125
PGAS - MACD (6,9) = 22.29, Signal() = 20.17
40.0 22.2938 20.0 20.172
• Entry Rp4930, take Profit Rp5125
0.0 -20.0
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 84.48 22.3 39.34 4737 4830
LSIP
TRADING BUY
S1
1850
R1
1910
S2
1790
R2
1970
Closing Price
-40.0 -60.0
Sinyal
-80.0
Positif Positif Positif Positif Positif
PGAS - TSI(3,5,3) = 39.34 39.3352 40.0 30.8182 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
LSIP - Daily 2/14/2014 Open 1835, Hi 1895, Lo 1835, Close 1880 (2.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,786.81, Fractal Up = 1,695.00, Fractal Down = 1,600.00, MA(Close,5) = 1,816.00, MA1(Close,8) = 1,766.88, 48,186,900 2,000 1,880 1,867.9 1,816 1,786.81 1,800 1,766.88 1,713 1,695 1,600 1,558.1
1880 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,200
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif 1,000
• RSI berada dalam area overbought August September October November LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 90.25, Stochastic %K = 87.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1850-Rp1970
LSIP - MACD (6,9) = 27.16, Signal() = 23.16
December
2014
February
90.2455 90.2455 87.6233 90.0 87.6233 80.0 80 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 60.0 40.0 27.1605 23.165 20.0
• Entry Rp1880, take Profit Rp1960
0.0
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 83.99 27.2 75.43 1713 1816
-20.0
Sinyal
-40.0
Positif Positif Positif Positif Positif
LSIP - TSI(3,5,3) = 75.43
100.0 75.4344 80.0 66.4597 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
17 February 2014 17 February 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO
14/02/14
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
23200 1880 1850
23200 1880 1850
22800 1960 1900
22750 1785 1795
23075 1845 1830
23400 1905 1865
23725 1965 1900
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif
25800 1980 2075
20650 1470 1700
Trading Sell 306 BUMI Trading Sell 9275 PTBA Trading Sell 945 ADRO Trading Sell 2485 MEDC Trading Buy 2550 INCO Trading Sell 1015 ANTM Trading Buy 1370 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Sell 14850 SMGR Trading Sell 22200 INTP Trading Sell 2215 SMCB
306 9275 945 2485 2550 1015 1370
300 9000 920 2450 2830 995 1400
300 9000 920 2450 2465 995 1330
304 9200 935 2475 2520 1010 1355
308 9400 950 2500 2575 1025 1380
312 9600 965 2525 2630 1040 1405
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif
353 10600 1110 2570 2800 1120 1610
288 8975 870 1900 2115 950 1255
14850 22200 2215
14400 20975 2170
14375 20975 2165
14725 21775 2200
15075 22575 2235
15425 23375 2270
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif
15900 22500 2415
13500 19825 2025
6700 2245
6700 2245
6850 2140
6550 2135
6650 2205
6750 2275
6850 2345
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Positif
7400 2280
6225 1575
7000 43650 28375 1395
7000 43650 28375 1395
7075 42250 28850 1395
6925 42225 27850 1380
6975 43250 28175 1390
7025 44275 28500 1400
7075 45300 28825 1410
Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
7350 45525 28775 1455
6450 39700 25800 1220
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1555 1555 BSDE Trading Buy 570 570 ASRI Trading Buy 2025 2025 WIKA Trading Buy 2010 2010 ADHI
1515 585 2090 2090
1515 555 1955 1905
1545 565 2000 1970
1575 575 2045 2035
1605 585 2090 2100
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
1600 580 2060 1955
1200 424 1570 1425
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 4930 PGAS Trading Sell 5400 JSMR Trading Sell 4000 ISAT Trading Sell 2250 TLKM Trading Sell 3330 CMNP
4930 5400 4000 2250 3330
5125 5325 3950 2220 3260
4685 5325 3935 2215 3255
4835 5375 3985 2240 3310
4985 5425 4035 2265 3365
5125 5475 4085 2290 3420
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Positif
4895 5475 4300 2320 3450
4120 4400 3920 2060 3050
9025 8725 4380 10375 4595
9150 8825 4470 10475 4510
8875 8600 4275 10250 4510
8975 8675 4340 10325 4565
9075 8750 4405 10400 4620
9175 8850 4470 10475 4675
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif
9525 8950 4420 10400 4650
7600 7000 3660 9250 3590
18300 2145
17575 2090
17575 2085
18125 2125
18675 2165
19225 2205
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Positif
21200 2225
17725 1720
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Sell Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 9025 BMRI Trading Buy 8725 BBRI Trading Buy 4380 BBNI Trading Buy 10375 BBCA Trading Sell 4595 BDMN Trade, Services and Investment Trading Sell 18300 UNTR Trading Sell 2145 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.