PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
19.
BAB IV
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diarahkan untuk memelihara dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bangsa, membangun dan memelihara kondisi keamanan dan ketertiban umum masyarakat serta meningkatkan dukungan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
melalui
pendayagunaan
dan
mengoptimalkan
seluruh
potensi
masyarakat. Demokratisasi yang berjalan telah membuka perspektif baru menyangkut interaksi
antar
pemerintah
dan
masyarakat.
Dalam
rangka
mendukung
terselenggaranya pembangunan daerah secara dinamis diperlukan keamanan dan ketertiban
umum
melalui
langkah-langkah
antisipatif
terhadap
munculnya
kerawanan-kerawanan sosial, politik, ekonomi, bencana dan kejadian-kejadian menonjol yang meresahkan masyarakat serta meningkatkan stabilitas keamanan wilayah dalam suasana iklim politik yang nyaman dan kondusif. Tujuan Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah menciptakan lingkungan yang aman dan tertib serta antisipatif terhadap munculnya kerawanan-kerawanan sosial, politik, ekonomi dan bencana yang meresahkan masyarakat serta meningkatkan iklim politik yang kondusif dan stabilitas politik daerah guna mendukung terselenggaranya pembangunan daerah secara dinamis. 19.1. Program dan Kegiatan Kebijakan Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan oleh dua SKPD yaitu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; dan Satuan Polisi Pamong Praja dengan program dan kegiatan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik a.
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Pelaksanaan Pengamanan Hari Raya, Natal dan Tahun Baru; 2) Antisipasi Pengamanan Wilayah; 3) Komunitas Intelijen Daerah (Kominda);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 120
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Fasilitasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Tingkat Kabupaten Pekalongan. b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan : 1) Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa; 2) Peningkatan Kesadaran Bela Negara. c.
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, dengan kegiatan : 1) Pengawasan Orang Asing 2) Fasilitasi Pemasyarakatan dan Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila
d. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan, dengan kegiatan: 1) Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Bidang Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat; 2) Fasilitasi Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); 3) Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM); 4) Fasilitasi Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI); 5) Fasilitasi Peningkatan SDM FKUB, FPBI, FKDM, Ormas/LSM; 6) Fasilitasi
Pencegahan,
Pemberantasan,
Penyalahgunaan
dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). e.
Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan kegiatan: 1) Koordinasi Dengan Pengurus Parpol Terwakili; 2) Bintek Penatausahaan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Partai Politik.
f.
Program Pembinaan Organisasi Masyarakat Sipil, dengan kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Penertiban Surat Keterangan Terdaftar Bagi Ormas/LSM.
Satuan Polisi Pamong Praja a.
Program Pemeliharaan Kamtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan kegiatan : 1) Pengamanan dan Pengawalan Pejabat Pusat dan Daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 121
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2) Pengamanan Acara Pemda, Hari-hari Besar Keagamaan dan Nasional Daerah; 3) Patroli Wilayah; 4) Operasional Bagi Anggota LRC Kabupaten Pekalongan; 5) Bintek Peningkatan Kemampuan dan Ketrampilan anggota Satpol PP; 6) Pengamanan Pemilihan Kepala Desa (PAM Pilkades). b.
Program (PEKAT),
Peningkatan dengan
Pemberantasan
Kegiatan
Operasi
Penyakit
Masyarakat
Pemberantasan
Penyakit
Masyarakat (PEKAT) dan Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT). c.
Program Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah, dengan kegiatan : 1) Operasi Penegakan Perda dan Produk Hukum Daerah lainnya; 2) Penertiban Periklanan; 3) Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHCHT); 4) Operasi Penegakan Disiplin Pegawai.
d. Program
Peningakatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahan
Kebakaran, dengan kegiatan : 1) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran; 2) Penunjang
Pelaksanaan
Pelayanan
Penanggulangan
Bahaya
Kebakaran; 3) Pengingkatakan Pencegahan dan Penanganan Bahaya Kebakaran.
19.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Realisasi program dan kegiatan yang berkaitan dengan Urusan Wajib Pemerintahan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dalam hal ini Belanja Langsung (tidak termasuk anggaran belanja langsung rutin/ non urusan) telah
dialokasikan anggaran sebesar Rp2.477.629.000,00 dengan
realisasi penyerapan
sebesar Rp2.419.110.500,00 (97,64%) dengan
perkembangan capaian target indikator sasaran keberhasilan pembangunan dapat dilihat lebih rinci sebagaimana tabel berikut ini :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 122
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.61 Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2016 NO. 1
2 3
4
URUSAN, INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
%
Giat
14
32
18
56,25
Giat
12
22
16
72,73
Ormas
73
69
84
121,74
LSM
30
18
32
177,78
Kegiatan Pembinaan terhadap LSM, Ormas, OKP. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Jumlah Organisasi Kemasyarakat (Orkemas ) Jumlah Lembaga swadaya Masyarakat (LSM)
TAHUN 2016
CAPAIAN 2015
SATUAN
Sumber : Kesbangpol Kab. Pekalongan, 2017
Secara umum semua indikator keberhasilan Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dapat tercapai, beberapa hal yang menyebabkan adanya target yang tidak tercapai antara lain : Tabel 4.62 Indikator Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri NO.
1. 2. 3.
4.
5.
6. 7.
URUSAN, INDIKATOR KINERJA Operasi Penegakkan Peraturan Daerah & Peraturan Perundangan lainnya Penertiban Periklanan Pengamanan dan Pengawalan Pejabat Pusat dan Daerah Pengamanan Acara Pemda, Hari-Hari Besar Keagamaan dan Nasional Daerah Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) dan Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) Patroli Wilayah Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHCHT )
TAHUN 2016
CAPAIAN 2015
TARGET
REALISASI
%
Kec
10
10
10
100
Kec
12
12
12
100
Acara
60
36
36
100
9
9
100
SATUAN
Acara
17
Kegiatan
12
16
9
56,25
Keg
30
45
45
100
Keg
69
90
90
100
Sumber : Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik & Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 123
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
19.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) masih rendahnya pendidikan politik dan demokratisasi bagi masyarakat; 2) kurangnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi munculnya konflik yang berkaitan dengan Ipoleksosbudhankam; 3) masih adanya ganguan-gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat yang memerlukan tindakan antisipatif dari semua pihak; 4) degradasi moral dan etika bangsa akibat terkikisnya rasa kebangsaan (nasionalisme); 5) masih banyaknya Ormas/ LSM belum terdaftar serta tidak melaporkan keberadaanya dan aktifitas kegiatan setiap tahunnya; 6) adanya beberapa
Ormas/ LSM yang diperkirakan mempunyai
tingkat dependensi yang tinggi pada pemerintah serta pasif dalam menjalankan tugasnya; 7) belum optimalnya harmonisasi kerukunan antar tokoh-tokoh dan umat beragama; 8) Terbatasnya Sumber Daya Aparatur baik segi kualitas maupun kuantitas; 9) Kurangnya Sosialisasi Perda dan Peraturan Perundang-undangan lainnya; 10) Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang Peraturan Perundangundangan; 11) Keterbatasan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk lebih menunjang.
b. Solusi 1) Meningkatkan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat; 2) Peningkatan Pembinaan Kewaspadaan Dini Masyarakat;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 124
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
3) Peningkatan Pemahaman Nasionalisme (Wawasan Kebangsaan) bagi seluruh elemen masyarakat (tomas, toga, towa, toda) dan Kelembagaan (Orkemas/LSM/LNL); 4) Menumbuhkan jiwa patriotisme, kesadaran masyarakat untuk menghargai nilai-nilai kepahlawanan serta kesadaran bela negara melalui peningkatan SDM aparat dan masyarakat tentang patriotik dan bela negara dengan pelatihan dan pendidikan; 5) Reaktualisasi empat pilar kebangsaan dengan menempatkan mata pelajaran Empat Pilar Kebangsaan kedalam kurikulum pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas; 6) Peningkatan Pembinaan Orkemas/LSM/LNL; 7)
Peningkatan harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama.;
8) Penambahan Tenaga Penegak Perda yang handal dan terampil; 9) Penyiapan dan pembekalan personil dengan keterampilan tentang penyidikan; 10) Penambahan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan sesuai tugas pokok.
20.
URUSAN
OTONOMI
ADMINISTRASI
DAERAH,
KEUANGAN
PEMERINTAHAN
DAERAH,
PERANGKAT
UMUM, DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN Otonomi daerah diagendakan bukan hanya dalam rangka mempertahankan keutuhan bangsa di dalam keberagaman dan hanya sekedar penyerahan wewenang pemerintahan dari pusat ke daerah, tetapi juga mencakup agenda penyertaan masyarakat di dalam proses pemerintahan itu sendiri. Komitmen dari reformasi birokrasi telah menjadi kewajiban pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan kepemerintahan yang bersih (clean governance). Reformasi birokrasi sebagai tuntutan dinamika masyarakat dengan menitikberatkan pada area perubahan yang antara lain adalah : a.
Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 125
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
b.
BAB IV
Sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance;
c.
Regulasi yang tertib, tidak tumpang tindah, dan kondusif;
d.
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera;
e.
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
f.
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
g.
Pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat;
h.
Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi. Untuk mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang bersih, pengawasan
menjadi agenda penting seperti sinergi pengawasan internal, efektivitas pengawasan eksternal,
pengawasan
masyarakat/sosial,
pengawasan
legislatif
dan
juga
pengawasan melekat. 20.1. Program dan Kegiatan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian dilaksanakan oleh : (1) Sekretariat Daerah yang meliputi Bagian Umum, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum, Bagian Humas, Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Bagian Pembangunan, Bagian Kesra, Bagian Perekonomian dan Bagian Aset, (2) Sekretariat DPRD, (3) Inspektorat, (4) Badan Kepegawaian Daerah, (5) Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, serta (6) Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan
Urusan
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Bagian Umum Setda a.
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, dengan Kegiatan Peningkatan Kesegaran Jasmani dan Rekreasi
b.
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan kegiatan:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 126
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
1) Dengan kegiatan Koordinasi dengan Pemerintah pusat
dan
Pemerintah Daerah lainnya; 2) Biaya Rumah Tangga Bupati dan Wakil Bupati. c.
Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, dengan kegiatan Administrasi Pengelolaan dan pengendalian kegiatan.
d.
Program Pemeliharaan rutin/berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, dengan kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana Pengolahan dan Penyimpanan arsip.
Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda a.
Program
Penyediaan
Pelayanan
Administrasi
Kepegawaian,
dengan Kegiatan Penyediaan Pengelolaan Tata Usaha Kepegawaian Sekretariat Daerah. b.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LAKIP PEMKAB) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT); 2) Kegiatan Penyusunan Penetapan Kinerja Pemerintah Daerah; 3) Kegiatan Penyusunan Indikator Kinerja Utama; 4) Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra).
c.
Program Penataan Daerah Otonomi Baru, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik; 2) Kegiatan Analisis Beban Kerja; 3) Kegiatan Penataan Kelembagaan; 4) Kegiatan Sosialisasi IKM dan Standar Pelayanan; 5) Kegiatan Analisis Jabatan; 6) Kegiatan Penyusunan dan Sosialisasi Tata Naskah Dinas; 7) Kegiatan Penyusunan Uraian Tugas Jabatan; 8) Kegiatan Penyusunan Standar Operasional Prosedur.
d.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 127
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
e.
BAB IV
Program Peningkatan Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, dengan Kegiatan Penyusunan Laporan Waskat.
f.
Program
Peningkatan
Disiplin
Aparatur,
dengan
Kegiatan
Pengadaan Kartu Tanda Pengenal Pegawai. Bagian Humas Setda a.
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Kegiatan Protokoler acara Resmi Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah; 2) Press Tour.
b.
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
(Website bagian
Humas); 2) Pembangunan aplikasi SMS Center/ Gateway;
Bagian Hukum Setda a.
Program Pengintensifikasian Penanganan Pengaduan Masyarakat, dengan Kegiatan Penanganan Perkara Litigasi dan Non Litigasi.
b.
Program
Penataan
Peraturan
Perundang-undangan,
dengan
kegiatan : 1) Publikasi Peraturan Perundang-undangan; 2) Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDI Hukum); 3) Penyediaan Bahan Bacaan Peraturan Perundang-undangan; 4) Fasilitasi dan Koordinasi Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan; 5) Rapat Kerja Program Legislasi Daerah; 6) Harmonisasi dan Sinkronisasi Produk Hukum Daerah dan Desa; 7) Koordinasi, Kajian Kerja sama dan Permasalahan Peraturan Perundang-undangan; 8) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 128
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
9) Penyuluhan Hukum; 10) Pengiriman Peserta LCC Keluarga Sadar Hukum Tingkat Bakorwil dan Provinsi. c.
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan Kegiatan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia.
Bagian Perekonomian Setda a.
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup, dengan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
b.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Sosialisasi Ketentuan Di Bidang Cukai (DBHCHT); 2) Kegiatan fasilitasi koordinasi monev pengembangan perekda dan investasi; 3) Kegiatan fasilitasi pembinaan dan evaluasi perusda; 4) kegiatan sosialisasi monitoring evaluasi LKM.
c.
Program
Peningkatan
Ketahanan
Pangan,
dengan
Kegiatan
pendampingan program raskin. d.
Program Peningkatan Efiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan Kegiatan pendampingan pupuk bersubsidi dan elpiji.
Bagian Asset Setda a.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : 1) Penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Daerah (DKPBD); 2) Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah.
b.
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 129
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
1) Penyusunan Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan
dan
Standarisasi
Harga
Barang
Kebutuhan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan; 2) Pelaksanaan Sertifikasi Aset Daerah; 3) Lelang Barang Daerah; 4) Penunjang Penghapusan Aset Daerah; 5) Pembinaan Pengelolaan Barang Daerah; 6) Penunjang Pemanfaatan Aset Pemerintah Kabupaten Pekalongan; 7) Penyediaan Papan Nama Identitas; 8) Penunjang Pelaksanaan System Informasi Barang Daerah.
Bagian Pembangunan Setda a.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : 1) Kegiatan
Penyusunan
Buku
Laporan
Perkembangan
Pelaksanaan Belanja Langsung APBD, Bantuan Kab/Kota
dan
Tugas Pembantuan. 2) Kegiatan Koordinasi Pengendalian dan Pelaporan Kegiatan. b.
Program Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan: 1) Sosialisasi dan Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Jasa Konstruksi dan Peraturan Lainnya yang terkait; 2) Penyusunan
Petunjuk
Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa
Kabupaten Pekalongan; 3) Visualisasi Kegiatan fisik APBD Kabupaten Pekalongan; 4) Penyusunan Standarisasi Dokumen Pengadaan Barang/Jasa dan Kontrak; c.
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan kegiatan: 1) Kegiatan Operasionalisasi Unit Layanan Pengadaan (ULP). 2) Kegiatan Sewa Bandwidth.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 130
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Bagian Tata Pemerintahan Setda a.
Program
Pengembangan
Data/Informasi,
dengan
kegiatan
Inventarisasi Data Desa. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan Pengadaan Peralatan Kantor/Alat Elektronik. c.
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Antar Daerah Kabupaten Seluruh Indonesia;
d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, dengan Kegiatan: 1) Bintek Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Desa; 2) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepala Desa; 3) Kegiatan Kegiatan Evaluasi Tertib Adminstrasi Desa/Kelurahan. e.
Program Peningkatan Sistem Pengawasn Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan Kegiatan Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).
f.
Program Penataan Daerah Otonomi Baru, dengan Kegiatan Pemeliharaan dan Pembuatan Batas Kecamatan di Wilayah Kabupaten Pekalongan.
g.
Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, dengan kegiatan: 1) Peningkatan Kapasitas Aparat Kecamatan; 2) Kegiatan
Monitoring
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). h. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, dengan Kegiatan Fasilitasi Penyaluran Bantuan kepada Pemerintah Desa. i.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, dengan Kegiatan: 1) Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Pekalongan; 2) Kegiatan Fasilitasi Permasalahan Pemerintahan Desa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 131
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda a. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS Termasuk HIV/AIDS,
dengan Kegiatan Penyuluhan Penanggulangan Narkoba,
PMS Termasuk HIV/AIDS. b. Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, dengan kegiatan Buka Puasa Bersama Bupati Pekalongan dengan Anak yatim/panti dan Pemuda/Masyarakat c.
Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan Kegiatan: 1) Kegiatan
Penyelenggaraan
dan
Pengiriman
MTQ/STQ/MHQ
Kabupaten Pekalongan; 2) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan nilai-nilai Keyakinan Masyarakat. d. Program Pelayanan Masyarakat, dengan Kegiatan: 1) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Paguyuban Warga Pekalongan di Jakarta; 2) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat; 3) Kegiatan Fasilitasi Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) Kabupaten Pekalongan; 4) Kegiatan Fasilitasi Transportasi Jamaah Haji; 5) Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan dan Pelaksanaan Ibadah Haji. e.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan Kegiatan Kegiatan Fasilitasi Operasional Batuan Sosial
f.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dengan kegiatan Penyusunan Perda Transportasi Haji.
Sekretariat DPRD a.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah, dengan kegiatan: 1) Hearing/ dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/ tokoh agama; 2) Rapat-rapat alat kelengkapan Dewan; 3) Rapat-rapat paripurna;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 132
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Kegiatan Reses; 5) Kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah; 6) Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD keluar daerah; 7) Penerbitan Himpunan SK dan risalah 8) Penyusunan naskah akademik dan draft Raperda inisiatif DPRD; 9) Penyediaan tenaga ahli fraksi dan tim ahli DPRD; 10) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan DPRD; 11) Pengiriman peserta bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan; 12) pelantikan anggota DPRD antar waktu dan pimpinan. b. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa, dengan kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala website
Inspektorat a.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan: 1) Penyusunan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); 2) Penyusunan Laporan Evaluasi Hasil Pengawasan.
b. Program
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH, dengan kegiatan: 1) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala; 2) Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkkungan Pemerintah Daerah; 3) Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH; 4) Inventarisasi Temuan Pengawasan; 5) Tindak lanjut Temuan Hasil Pengawasan; 6) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan; 7) Pelaksanaan Evaluasi Tahunan LAKIP SKPD; 8) Reviu Laporan Keuangan (Pemda dan SKPD); 9) Penelitian dan Penilaian LP2P. 10) Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB); 11) Reviu RKA SKPD dan PPKD;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 133
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
12) Verifikasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Daerah; 13) Reviu LKJIP Pemerintah Daerah; 14) Pemantauan Atas Pelaporan Pengelolaan Barang Milik Daerah; 15) Asistensi / Pendampingan SKPD dalam Penyusunan Laporan Berbasis Akrual. c.
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, dengan kegiatan: 1) Pelatihan
Pengembangan
Tenaga
Pemeriksa
dan
Aparatur
Pengawasan; 2) Pengiriman Peserta Diklat / Ujian / Sosialisasi /Bintek / Pelatihan / Kursus / Seminar ke Luar Daerah. d. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan dengan kegiatan, dengan kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan. e.
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah dengan kegiatan, dengan kegaitan Percepatan Penyelesaian Permasalahan Pembangunan dan Pembangunan di Kabupaten Pekalongan.
f.
Program Penyediaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian, dengan kegiatan Penyediaan Pengelolaan Tata Usaha Kepegawaian.
Badan Kepegawaian Daerah a.
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan kegiatan: 1) Pemeliharaan dan Operasional SIMPEG, SAPK dan Website; 2) Implementasi SIMPEG Online, Rekonsiliasi Database, e-File dan Tata Naskah Kepegawaian.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan: 1) Diklat Fungsional Bintek, Seminar bagi PNS; 2) Diklat Kepemimpinan; 3) Sosialisasi Peraturan Perundang – undangan; 4) Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 134
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
5) Pemberian Izin Belajar dan Pemberian Penghargaan Satya Lancana Karya Satya; 6) Diklat Teknis Pemerintahan; 7) Diklat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan; 8) Pembekalan Bagi Pejabat Struktural Eselon II dan III Kabupaten Pekalongan. c.
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan kegiatan: 1) Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN; 2) Operasional Kegiatan Baperjakat / Tim Penilai Kinerja; 3) Penyelesaian Usulan Kenaikan Pangkat dan Pensiun; 4) Promosi dan Mutasi Pegawai; 5) Penyusunan Formasi Pegawai; 6) Pengusulan Karis, Karsu dan Karpeg; 7) Pembinaan Kepegawaian SKPD; 8) Pengadaan ASN; 9) Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama; 10) Pengolahan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN); 11) Penanganan Pelanggaran Disiplin dan Pembinaan PNS.
Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah a. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan: 1) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun; 2)
Pendampingan pengelolaan Penatausahaan Keuangan Daerah;
3)
Penyusunan
Pelaporan
Pertanggungjawaban
Unit
Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran/ barang wilayah (UAPPA/B-W); 4) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis. b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan: 1) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD; 2) Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 135
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
3) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD 4) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
KDH
tentang
Penjabaran
Perubahan APBD; 5) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Daerah
tentangPertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; 6) Penyusunan
Rancangan
Peraturan
KDH
tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; 7) Administrasi Pengendalian Anggaran; 8) Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan; 9) Penerapan Sistem Kas Daerah On line dan Penatausahaan Dana Transfer ; 10) Administrasi Penatausahaan SKPD; 11) Penyediaan
Sarana
Pendukung
Administrasi
PBB
dan
Pendampingan Aplikasi PBB; 12) Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Akses Data Elektronik Audit; 13) Penyediaan Sarana Pendukung Administrasi Perbendaharaan; 14) Penyediaan Sarana Pendukung Administrasi Gaji; 15) Updating Data Base dan Cetak Masal PBB; 16) Pemutakhiran Database Pajak Daerah; 17) Distribusi Penyampaian SPPT PBB dan Sosialisasi Pajak Daerah; 18) Optimalisasi Pendapatan Daerah; 19) Penyusunan Perbub tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak daerah; 20) Penyusunan Raperda tentang Perubahan Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah; 21) Pengurusan Kompensasi PPh.21; 22) Pemeliharaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. c.
Program
Peningkatan
Pengendalian
Sistem
Pelaksanaan
Pengawasan
Kebijakan
KDH,
Internal dengan
dan
kegiatan
Penanganan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 136
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
KECAMATAN a.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa, dengan kegiatan : 1) Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa; 2) Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan; 3) Penataan Sarana Prasarana Kelurahan.
b. Program Pengintensifikasian Penanganan Pengaduan Masyarakat, dengan Kegiatan Pembentukan Unit Khusus Penanganan Pengaduan Masyarakat. c.
Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan, dengan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran Perempuan dan anak di pedesaan.
d. Program
Pengembangan
Kewriausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah, dengan kegiatan Penyediaan Promosi Industri Lokal.
20.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Capain pembangunan urusan urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian pada tahun 2016 dilaksanakan oleh Setda, Setwan, Inspektorat, BKD, DPPKD, dan Kecamatan dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung rutin OPD) sebesar Rp38.926.123.198,00 dan terealisasi sebesar Rp34.147.692.155,00 (87,72%) dengan capaian indicator sebagai berikut : Tabel 4.62 Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Tahun 2016 NO. A.
URAIAN
SATUAN
TAHUN 2015
2016
1.
Program Penataan PPU Peraturan Daerah
Buah
14
7
2.
Peraturan Bupati
Buah
44
49
3.
Keputusan Bupati
Buah
437
414
4.
Sosialisasi Peraturan Daerah
Orang
323
608
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 137
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO. 5.
URAIAN
SATUAN
BAB IV
TAHUN 2015
2016
Penyediaan Referensi PPU : a.
Buku Peraturan
Buah
39
-
b.
Warta Perundangan
Buah
96
96
c.
Himpunan Peraturan Daerah
Buah
350
360
d.
Himpunan Peraturan Bupati
Buah
350
360
e.
Perda Lepas
Buah
550
220
f.
Perbup Lepas
Buah
1.650
1.980
6.
Konsultasi/Evaluasi/Kalrifikasi Perda
Kali
22
24
7.
Rapat Kerja Program Legislasi Daerah
Orang
70
70
B.
Program Pengintensifikasian Penanganan 8.
Pengaduan Masyarakat. Penanganan Perkara
Kasus
4
5
9.
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM RANHAM
Orang
120
55
10.
Bantuan Hukum kepada Masyarakat Miskin
Kasus
-
5
D. 11.
Program Peningkatan Sarpras Aparatur Pembentukan Website JDIH terintegrasi
Unit
-
1
C.
Sumber: Bagian Hukum Setda Kab. Pekalongan, 2017
Tabel 4.63 Capaian Kinerja Pembangunan Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian Tahun 2016 NO 1 2 3 4 5 6
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA Peraturan Daerah yang telah ditetapkan Hearing/dialog dan koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Keputusan Pimpinan DPRD Reses DPRD a. Keputusan Badan Anggaran b. Keputusan Badan Musyawarah c. Keputusan Panitia Khusus
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2015
TARGET
REALISASI
%
Raperda
12
16
7
44
kali
6
8
8
100
Kep
25
30
33
110
Kep Kali
7 3
10 3
7 3
70 100
buah
22
20
18
90
buah
12
12
28
233
buah
20
30
32
107
TAHUN 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 138
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA d. Keputusan Komisi A e. Keputusan Komisi B f. Keputusan Komisi C g. Keputusan Komisi D h. Keputusan Gabungan Komisi A,B,C,D i. Keputusan Badan Legislasi
BAB IV
buah buah buah buah
CAPAIAN TAHUN 2015 48 40 48 50
buah
12
24
29
121
buah
11
9
6
67
SATUAN
TAHUN 2016 TARGET
REALISASI
%
60 60 60 60
57 59 67 73
95 98 112 122
Sumber: Setwan Kab. Pekalongan, 2017
Pada tahun 2016 pada Badan Kepegawaian Daerah telah dilaksanakan sebanyak 38 Kegiatan yang terdiri dari 16 Kegiatan administrasi Perkantoran dan 22 Kegiatan murni yang direncanakan. Selanjutnya dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pada tahun 2016 diadakan Ujian dinas dan penyesuaian ijasah sebanyak 386 orang ,pengiriman Diklatpim sebanyak 30 orang terdiri dari Diklatpim Tk.II sebanyak 2 orang, Diklatpim Tk.III sebanyak 12 orang dan Diklatpim Tk.IV sebanyak 16 orang. Selain itu juga telah dilaksanakan diklat pelayanan administrasi kecamatan sebanyak 38 orang, pengiriman diklat teknis pemerintahan sebanyak 5 orang serta kegiatan pembekalan bagi pejabat struktural eselon II dan III sebanyak 63 orang. Jumlah pegawai per 31 Desember 2016 sebanyak 9.197 orang PNS. Berdasarkan Golongan PNS tahun 2016 sebagian besar terdapat pada golongan III (4.165 orang atau 45,29%), golongan IV (2813 orang atau 30,59%), golongan II (2.034 orang atau 22,12%) dan Golongan I (185 orang atau 2,01%). Sedangkan dilihat dari tingkat pendidikan PNS/CPNS terbanyak dengan urutan pendidikan S1/DIV (4.321 orang atau 46,98%), DI/DII/DIII (2.390 orang atau 25,99%), SMA/SMK (1.807 orang atau 19,65%), SMP (313 orang atau 3,40%), S2 (264 orang atau 2,87%) dan SD (102 orang atau 1,11%). 20.3. Prestasi Penghargaan dan prestasi yang dicapai pada tahun 2016 di Tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 139
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO.
BAB IV
NAMA
KEJUARAAN
JUARA
CABANG
1
Wiwin Setiawati
MHQ Pesantren
Terbaik III
Tahfidz 30 Juz Putri
2
M. Muchib Maulana
MHQ Pesantren
Harapan I
Tahfidz 30 Juz Putra
3
Miladia Arina Manasikana
STQ Umum
Terbaik I
Tahfidz 10 Juz Putri
4
Muhammad Wahid Hasyim
STQ Umum
Terbaik II
Tahfidz 1 Juz & Tilawah Putra
5
Robiatul Adawiyah
STQ Umum
6
Johan Burhanudin
STQ Umum
7
Ismatul Aqilah
STQ Umum
8
Ahmad Khairin Munada
MTQ Pelajar
Terbaik III
Tilawah SD/MI Putra
9
Aghisna Natasya
MTQ Pelajar
Harapan II
Tilawah SMP/MTs Putri
10
Misyatun Anggraeni
MTQ Pelajar
Harapan II
Tilawah SMA/MA Putri
Harapan III Harapan III Harapan III
Tilawah Dewasa Putri Tahfidz 20 Juz Putra Tahfidz 20 Juz Putri
Sumber: Bagian Kesra Kab. Pekalongan, 2017
20.4. Permasalahan Dan Solusi a.
Permasalahan 1) Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kelancaran pelaksanaan tugas. 2) Secara kualitatif dan kuantitatif Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur masih belum maksimal serta kurang professional. 3) Kurangnya koordinasi dan peran aktif dari SKPD dalam proses penyusunan
produk
hukum
daerah
sehingga
mengakibatkan
keterlambatan/ membutuhkan waktu yang lama. 4) Prosedur dalam penyusunan peraturan daerah tergantung dengan jadwal kegiatan yang diagendakan oleh pihak Legislatif sehingga apabila jumlah peraturan daerah yang ditetapkan dalam tahun berjalan tidak memenuhi rencana maka akan mengakibatkan rendahnya
capaian
kinerja
dalam
beberapa
kegiatan
yang
dilaksanakan oleh Bagian Hukum. 5) Belum validnya data Obyek dan Subyek Pajak serta Data Piutang yang diserahkan ke daerah pada saat pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 140
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
6) Masih Kurangnya pengetahuan dan kesadaran wajib pajak / retribusi daerah; 7) Belum efektifnya implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual, diantaranya pada permasalahan sebagai berikut :
b. Solusi 1) Mengusahakan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan dan representatif. 2) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur dan penambahan personil. 3) Perlu adanya koordinasi dan peran aktif dari SKPD dalam penyusunan suatu produk hukum daerah. 4) Perlu adanya pedoman terkait mekanisme penyusunan perda agar perda yang diajukan oleh eksekutif pada tahun berkenaan dapat diselesaikan penetapannya pada tahun berjalan. 5) Perlunya terus dilaksanakan kegiatan pemutakhiran Data Obyek Pajak dan Wajib Pajak PBB; 6) Dilakukan
pemeliharaan
pendataan/up
date
data,
sehingga
diharapkan data mendekati valid yang berdampak pada hasil perencanaan pendapatan; 7) Perlu perubahan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi serta peraturan pendukung lainnya dalam pengelolaan dan Pemungutan Pajak dan Retribusi sehingga sesuai dengan kondisi riil yang ada;
21.
URUSAN KETAHANAN PANGAN Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (UU no 18 tahun 2012 tentang Pangan Bab I pasal 1). Perwujudan ketahanan pangan yang mantap perlu didukung
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 141
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
oleh semua sektor yang terkait untuk menciptakan kondisi ketersediaan pangan yang cukup, keterjangkauan pangan oleh masyarakat dan pemanfaatan /konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. 21.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada urusan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : a.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan : 1) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan; 2) Penyusunan Angka Pola Pangan Harapan; 3) Pembangunan dan Pengembangan Lumbung Pangan (DAK); 4) Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan; 5) Pembinaan Gapoktan untuk Penguatan Ketahanan Pangan; 6) Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan.
b. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan : 1) Peningkatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan dengan Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL); 2) Pengembangan Diversifikasi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.
21.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Wajib Ketahanan Pangan dilaksanakan dengan alokasi anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung rutin SKPD) sebesar Rp1.593.584.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.506.770.955,00 atau 94,55% dengan capaian target indikator melalui pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 4.64 Capaian Indikator Urusan Ketahanan Pangan NO 1 2 3
INDIKATOR KINERJA Regulasi Ketahanan Pangan Ketersediaan energi dan protein per Kapita Penguatan cadangan pangan (%)
CAPAIAN 2015 Ada 115,45 68,2
TARGET
2016 REALISASI
%
Ada 90
Ada 116,89
129,88
65
68,2
104,92
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 142
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
INDIKATOR KINERJA
4
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan (fluktuasi harga) (%) Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (%)
5 6 7
BAB IV
CAPAIAN 2015 98,93
TARGET 90
2016 REALISASI 98,93
% 109,92
100
90
100
111,11
90 100
90 80
93,2 100
103,56 125,00
8
Penanganan daerah rawan pangan (%)
60
60
60
100,00
9
Konsumsi energi dan protein per kapita
60,9
65
55,8
85,85
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, 2017
a.
Ketersediaan energi dan protein per Kapita Berdasarkan perhitungan neraca bahan makanan tahun 2016 diperoleh bahwa angka ketersediaan energi per kapita sebesar 2.435 kkal/kapita/hari
dan
dan
ketersediaan
protein
sebesar
68,70
gr/kapita/hari. Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2013 tentang AKG yang dianjurkan yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan standar pelayanan minimum bidang ketahanan pangan, ditetapkan standar ketersediaan energi sebesar 2.150 kkal/kapita/hari dan protein 57 gr/kapita/hari.
Sehingga
capaian
Kabupaten
Pekalongan
untuk
ketersediaan energi adalah sebesar 113,26% (=2.435/2.150 x 100%) dan ketersediaan protein sebesar 120,53% (=68,7/57 x 100%). Dari data capaian ketersediaan energi dan protein per kapita tersebut dirata-rata sehingga diperoleh angka 116,89% b.
Penguatan Cadangan Pangan Data capaian cadangan pangan dihitung dengan menggunakan aplikasi pengukuran pencapaian SPM. Aplikasi tersebut mendasarkan hitungan pada data produksi gabah dan jumlah penduduk. Produksi padi selama tahun 2016 mencapai 233.753 ton GKG dan untuk menghitung tingkat kebutuhan dihitung dengan menggunakan jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh BPS sebesar 878.851 jiwa. Capaian indikator ketersediaan energi dan protein per kapita dan indikator penguatan cadangan pangan tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2015. Hal tersebut disebabkan oleh capaian
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 143
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
produksi komoditas pertanian (dalam arti luas) tahun 2016 yang secara umum lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Dari komoditas pangan utama seperti, padi, jagung dan kedelai hanya kedelai yang capaiannya menurun dari 64 ton pada tahun 2015 menjadi 26,4 ton pada tahun 2016, sementara capaian produksi padi meningkat dari 209.982 ton pada tahun 2015 menjadi 233.753 pada tahun 2016 dan jagung meningkat dari 3.859 ton pada tahun 2015 menjadi 10.152 ton pada tahun 2016. c.
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Pengukuran ketersediaan infirmasi harga juga dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengukuran pencapaian SPM. Dari target informasi harga sebanyak 52 minggu dalam setahun hanya diperoleh data sebanyak 51 minggu.
d.
Stabilitas harga dan pasokan pangan (fluktuasi harga) Berdasar pada data perkembangan harga bahan pangan pokok, perkembangan harga selama tahun 2016 setelah dianalisa dengan aplikasi pengukuran SPM diperoleh angka tingkat kestabilan harga 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2016 tingkat harga di tingkat konsumen relatif stabil. Meskipun sempat terjadi lonjakan harga pada waktu tertentu seperti ketika menjelang hari raya, namun secara umum tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi tingkat stabilitas harga di Kabupaten Pekalongan.
e.
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Berdasarkan hasil survei yang telah dilaksanakan di 9 kecamatan terpilih, yaitu kecamatan Tirto, Siwalan, Wonokerto, Buaran, Kedungwuni,
Wiradesa,
Petungkriyono,
Paninggaran,
dan
Kandangserang, pola konsumsi masyarakat di daerah tersebut cukup baik dan beragam dilihat dari komposisi pangan pokok/karbohidrat/padipadian masih cukup tinggi dan didominasi oleh beras. Konsumsi buah dan sayur juga sudah cukup bagus, begitu pula untuk konsumsi protein nabati dan hewani, hanya untuk protein hewani ada penurunan dibanding tahun lalu, sehingga peningkatan skor pph tidak begitu banyak dari tahun sebelumnya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 144
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
f.
BAB IV
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Untuk tahun 2016, sampel yang diambil adalah komoditas yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya, namun produk ini sebagian besar tidak/bukan diproduksi oleh petani dari Kabupaten Pekalongan sendiri. Parameter uji yang digunakan adalah standar acuan uji lab pangan segar dari pusat yaitu organophospat/cemaran persisida, mikroba/e-coli dan logam berat yang diujikan disini adalah Pb dan Hg. Pengujian dilaksanakan di LPPT UGM Yogyakarta sebagai salah satu laboratorium yang telah teregristrasi oleh pemerintah pusat. Hasil dari uji lab tahun 2016 didapati bahwa semua sampel negatif dari cemaran Organophospat, E-Coli, Pb dan Hg.
g.
Penanganan daerah rawan pangan Tidak ada peningkatan kinerja tahun 2016 dibanding tahun sebelumnya,
terlihat
dari
jumlah
sampel
desa
rawan
pangan
dibandingkan tahun sebelumnya masih sama. h.
Konsumsi energi dan protein per kapita Konsumsi energi dan protein per kapita pada tahun 2016 turun menjadi 55,8 dari 60,9 pada tahun 2015. Berdasarkan hasil survei adalah, recall dari petugas kepada para responden, bahwa konsumsi protein, dalam hal ini adalah protein hewani yaitu daging sapi, kerbau, dan kambing
memang
mengalami
penurunan
karena
kecenderungan
masyarakat memang mengurangi konsumsinya dengan alasan kesehatan dan juga tingginya hargadaging-daging tersebut yang menyebabkan masyarakat berkurang daya belinya. Hal ini juga bisa dilihat pada data dari DDA tahun 2016 bahwa pemotongan ternak, dalam hal ini adalah sapi, di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 sebanyak 7.584 ekor menjadi 6.881 ekor di tahun 2015, dan kambing yang pada tahun 2014 mencapai 8.707 ekor menjadi 5.803 ekor di tahun 2015.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 145
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
i.
BAB IV
Ketersediaan Pangan Tabel 4.65 Ketersediaan Pangan NO.
TAHUN
URAIAN
2015
2016
1
Produksi GKG (ton )
209.982
233.753
2
Beras (ton)
131.722
146.633
3
Jagung (ton )
3.859
10.152
4
Kedelai (ton)
64
26,4
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, 2017
Angka ketersediaan beras dan jagung tahun 2016 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2015, sementara ketersediaan kedelai pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yang disebabkan oleh menurunnya produksi komoditas tersebut. Produksi gabah pada tahun 2016 berhasil ditingkatkan dari 209.982 ton Gabah Kering Giling / GKG (setara 131.722 ton beras) pada tahun 2015 menjadi 233.753 ton GKG (setara 146.633 ton beras) pada tahun 2016 (naik 11,32 %). Produksi jagung meningkat pesat dari 3.859 ton pada tahun 2015 menjadi 10.152 ton pada tahun 2016 (meningkat 163,07 %) dan kedelai menurun dari 64 ton pada tahun 2015 menjadi 26 ton pada tahun 2016 (menurun 58,75%). Meningkatnya produksi jagung tersebut disebabkan oleh bertambahnya luas panen. Luas panen jagung pada tahun 2015 seluas 1.569 ha naik menjadi hanya 2.177 ha pada tahun 2016, sementara untuk komoditas kedelai, luas panen menurun dari 64 ha pada tahun 2015 menjadi 26 ha pada tahun 2016. Berubahnya luas panen tersebut
berdampak
pada
bertambahnya
produksi
jagung
dan
berkurangnya produksi kedelai secara drastis. Dengan berubahnya jumlah
produksi
secara
otomatis
juga
berdampak
pada
meningkat/menurunnya angka ketersediaan bahan pangan, karena untuk ketersediaan pangan dihitung dengan hasil perkalian antara angka produksi dengan faktor koreksi sebagai antisipasi terhadap faktor penyusutan. Besarnya faktor koreksi untuk gabah sebesar 62,73 %, jagung 89,00 % dan kedelai 94,66 %.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 146
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
j.
BAB IV
Kebutuhan Pangan Tabel 4.66 Kebutuhan Pangan Kabupaten Pekalongan NO.
TAHUN
URAIAN
1
Beras (ton)
2 3
2015
2016
64.056
85.292
Jagung (ton )
2.371
2.883
Kedelai (ton)
16.636
17.366
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.Pekalongan, 2017
Jumlah konsumsi / kebutuhan pangan dihitung dengan menggunakan data jumlah penduduk dikalikan dengan angka konsumsi per kapita. Data konsumsi per kapita untuk komoditas beras, jagung dan kedelai
secara
berturut-turut
adalah
83,93
kg/kap/tahun,
3,28
kg/kapita/tahun dan 10,5 kg/kapita/tahun. k.
Surplus/ Defisit Pangan Tabel 4.67 Surplus / Defisit Pangan Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 NO.
URAIAN
1
Beras (ton)
2 3
TAHUN 2015
2016
67.666
67.145
Jagung (ton )
1.488
7.268
Kedelai (ton)
-16.572
-17.340
Sumber : BKPP Kabupaten Pekalongan, 2017
Ketiga komoditas pangan berupa beras, jagung dan kedelai tersebut hanya komoditas kedelai yang mengalami defisit, hal ini disebabkan produksi kedelai lebih kecil dari kebutuhannya. l.
Lumbung Pangan Masyarakat Desa Kegiatan lumbung merupakan kegiatan yang dikelola oleh kelompok yang merupakan bagian dari kegiatan Gabungan Kelompok Tani (gapoktan). Lumbung pangan dikelola sebagai lembaga sosial untuk simpan pinjam dalam bentuk natura (gabah/beras) dan juga kegiatan tunda
jual.
Untuk
menunjang
kegiatan
lumbung,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
pemerintah
IV - 147
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
mengalokasikan anggaran melalui dana alokasi khusus bidang pertanian untuk pembangunan fisik Lumbung Pangan dan lantai jemur. Fokus pembinaan keompok-kelompok lumbung di wilayah Kabupaten Pekalongan lebih diarahkan pada upaya mempertahankan kelompok-kelompok lumbung yang ada. Langkah tersebut diambil karena adanya kecenderungan menurunnya minat dan kesadaran masyarakat untuk mengelola lumbung pangan masyarakat. Upaya-upaya untuk mengaktifkan kembali kelompok lumbung yang sudah tidak aktif juga telah dan akan terus dilaksanakan melalui pembinaan-pembinaan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Tabel 4.68 Data Gudang/Lumbung Pangan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
LOKASI Desa Paninggaran Kec. Paninggaran Desa Werdi Kec. Wonokerto Desa Tengeng Wetan Kec. Siwalan Desa Sidosari Kec. Kesesi Desa Sumub Lor kec. Sragi Desa Pantirejo Kec. Kesesi Desa Blimbing Wuluh Kec. Siwalan Desa Krandon Kec. Kesesi Desa Getas Kec. Wonopringgo Desa Kedungjaran Kec. Sragi
TAHUN 2010 2010 2011 2011 2011 2013 2013 2014 2016 2016
NAMA KELOMPOK Tani Jaya Sido Makmur Sidodadi Karya Makmur Sumber Rejeki Makmur Sejahtera Srikandi Sri Rejeki Randu Jaya Kedungrejo
Sumber : BKPP Kabupaten Pekalongan, 2017
m. Pola Pangan Harapan (PPH) Pola konsumsi dalam rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, sosial dan budaya setempat. Untuk itu penanaman kesadaran pola konsumsi yang sehat perlu dilakukan sejak dini melalui pendidikan formal dan non formal. Kesadaran yang baik akan lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga sesuai dengan tingkat usia dan aktivitasnya. Sebagai acuan kualitatif untuk konsumsi pangan adalah Angka Kecukupan Gizi (AKG), rata-rata per kapita perhari untuk energi 2.000 kilo kalori dan protein 52 gram, sedangkan acuan untuk menilai tingkat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 148
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
keragaman konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dengan skor 100 sebagai pola yang ideal. Tabel 4.69 Pola Pangan Harapan
NO.
TAHUN
KONSUMSI ENERGI KKAL/KAP./TH
KONSUMSI PROTEIN GR/KAP/HARI
SKOR PPH
1
2015
2027,5
60,90
90
2
2016
2162,8
55,8
93,2
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, 2017
Hasil survey konsumsi pangan masyarakat di Kabupaten Pekalongan tahun 2015 menunjukkan rata – rata konsumsi penduduk Kabupaten Pekalongan sebesar 2.027,5 kkal/kap/hari dengan skor PPH 90,0 dan pada tahun 2016 rata – rata konsumsi penduduk Kabupaten Pekalongan meningkat menjadi 2.162,8 kkal/kap/hari dengan skor PPH meningkat menjadi 93,2. n.
Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Keamanan Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang menganggu, merugikan, dan membahayakan manusia. Pengawasan keamanan pangan segar juga dilakukan mulai dari on farm sampai pangan siap diedarkan. Upaya pengawasan keamanan pangan segar dilakukan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait lainnya, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM. Pengujian sampel pangan segar dilaksanakan di LPPT UGM Yogyakarta sebagai salah satu laboratorium yang telah teregristrasi oleh pemerintah pusat. Hasil dari uji lab tahun 2015 didapati bahwa semua sampel negatif dari cemaran pestisida, namun semua terdeteksi mengandung logam berat yaitu Pb dan Hg. Diperkirakan bahwa HD didapatkan dari pemakaian pupuk yang tidak sesuai dosis, dan Pb
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 149
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
(timbal) berasal dari asap-asap kendaraan bermotor karena produk tersebut dijual tanpa ada kemasan tertutup. Tabel 4.70 Hasil Uji Sampel Pangan Segar Kabupaten Pekalongan NO
TAHUN
1.
2015
SAMPEL 1. Tomat 2. 3. 4. 5.
2.
2016
Cabe Merah Kacang Panjang Melon Hijau Mentimun
1. Melon Hijau 2. 3. 4. 5.
Ketimun Tomat Cabai Merah Kacang panjang
PARAMETER UJI
LOKASI PENGUJIAN
HASIL UJI
Organophosphat, E-Coli, Pb dan Hg. -sda.-sda.-sda.-sda.-
LPPT-UGM Yogyakarta
Semua sampel teridentifikasi cemaran Logam Berat Pb dan Hg.
Organophosphat, E-Coli, Pb dan Hg. -sda.-sda.-sda.-sda.-
LPPT-UGM Yogyakarta
Tidak teridentifikasi / nihil
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, 2017
Pada tahun 2016 kembali dilakukan uji laboratorium di LPPT UGM Yogyakarta dengan sampel pangan segar meliputi Melon Hijau, Ketimun, Tomat, Cabai Merah, dan Kacang Panjang. Hasil yang didapat yaitu semua sampel terbebas dari Organophospat, E-Coli, Pb dan Hg.
21.3. Prestasi Peringkat III Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Kategori Pelopor Ketahanan Pangan yang diraih oleh Giat Pamungkas dari Desa Wonosari Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan.
21.4. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Belum optimalnya perkembangan diversifikasi produk pangan sehingga nilai tambah hasil produksi pertanian belum optimal;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 150
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
2) Relatif
belum
berkembangnya
pemahaman
dan
BAB IV
ketrampilan
masyarakat untuk menerapkan menu makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA); 3) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk pengembangan lumbung pangan; 4) Terbatasnya sarana dan prasarana penyuluhan berupa Gedung Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) dan prasarana penyuluhan lainnya; 5) Masih terbatasnya jumlah penyuluh Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; 6) Kurangnya
pengetahuan
dan
ketrampilan
masyarakat
dalam
pemanfaatan pekarangan sebagai sumber bahan pangan yang aman.
b. Solusi 1) Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan diversifikasi dan penganekaragaman produk pangan; 2) Sosialisasi, penyuluhan dan pembinaan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) melalui lomba cipta menu pangan olahan berbahan baku lokal; 3) Pembinaan kelompok lumbung pangan dan pemasyarakatan arti pentingnya lumbung pangan masyarakat; 4) Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada dan mengupayakan penambahan sarana prasarana dengan memanfaatkan peluang yang ada, agar pelaksanaan kegiatan penyuluhan lebih optimal; 5) Mengoptimalkan Penyuluh yang ada dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) dan mengusulkan rekruitmen penyuluh serta memanfaatkan penyuluh swadaya; 6) Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat tentang pemanfaatan pekarangan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 151
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
22.
BAB IV
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pemberdayaan
masyarakat
berkenaan
dengan
upaya
meningkatkan
keberdayaan masyarakat dalam segala bidang baik bidang ekonomi, sosial budaya, politik maupun lingkungan. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat menggunakan strategi “pembangunan yang berpusat pada manusia (people centre development)”. Strategi pemberdayaan ini menempatkan masyarakat sebagai subyek atau pelaku utama dalam proses pengelolaan pembangunan. Kebijakan pemberdayaan masyarakat selalu seiring dengan kebijakan pemberdayaan masyarakat miskin. Kebijakan ini difokuskan pada upaya menurunkan penduduk miskin dan mendorong masyarakat yang berdaya memberikan perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat miskin. Dengan langkah sinergis tersebut diharapkan upaya menurunkan jumlah penduduk miskin akan lebih terbuka. Penurunan kemiskinan tersebut tidak hanya berkenaan dengan rendahnya tingkat pendapatan, tetapi juga pada aspek rendahnya kualitas gizi dan kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan, kerentanan menghadapi situasi sosial ekonomi, ketidakberdayaan menghadapi situasi sosial politik serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan sumber daya manusia. Luasnya aspek kemiskinan tersebut menuntut Pemerintah Daerah memiliki target penurunan jumlah penduduk miskin per tahun serta
memiliki
program-program
pemberdayaan
masyarakat
miskin
secara
komprehensif agar dapat berkontribusi secara simultan terhadap pencapaian target penurunan jumlah penduduk miskin secara nasional. Dengan langkah sinergis dan simultan diharapkan tujuan pemberdayaan masyarakat dapat tercapai yaitu meningkatkan keberdayaan masyarakat (sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan) melalui upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial masyarakat, penguatan kelembagaan dan modal sosial masyarakat serta peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. 22.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 152
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
dan Keluarga Berencana Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : a.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dengan kegiatan : 1) Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan; 2) Pelatihan Kelompok Pengelola Sarana Air; 3) Pembinaan Badan Pengelola Sarana Penyedia Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS); 4) Pengembangan kapasitas kader PKK; 5) Fasilitasi penguatan kelembagaan PKK; 6) Pembinaan Pasca PNPM Mandiri Perdesaan; 7) Pendampingan
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat
Kesejahteraan (PKKPM)
Keluarga dan
Berbasis
Pengembangan
Infrastruktur Ekonomi (PIE); 8) Pelatihan Kader Pemberdayaan Desa (KPD); 9) Perumusan Kebijakan tentang kelembagaan masyarakat desa; 10) Belanja operasional pelaksanaan kegiatan bantuan rintisan desa berdikari; 11) Bantuan dukungan pendampingan desa bagi kecamatan melalui Pemerintah Kabupaten untuk mengkoordinasikan pendampingan desa. b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, dengan kegiatan: 1) Pengembangan usaha ekonomi masyarakat 2) Perumusan kebijakan tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) c.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa, dengan kegiatan: 1) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa; 2) Fasilitasi kelembagaan posyandu; 3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam rangka PKK; 4) Rapat konsultasi Dewan Pembina Tim Penggerak PKK; 5) Fasilitasi bantuan keuangan kepada pemerintah desa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 153
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
d. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG), dengan kegiatan Pelatihan ketrampilan teknologi tepat guna (TTG)
22.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana melalui anggaran belanja langsung (diluar belanja langsung non urusan/rutin SKPD)
sebesar
Rp1.189.353.500,00
dan
terealisasi
sebesar
Rp1.147.671.000,00 atau 96,5%. Dalam rangka memfasilitasi dan menstimulasi kegiatan pemberdayaan masyarakat pedesaan di 272 desa, Pemerintah Kabupaten Pekalongan pada tahun
2016
memberikan
Alokasi
Dana
Desa
(ADD)
sebesar
Rp95.905.199.100,00 meningkat 7,76% dibanding tahun 2015 sebesar Rp89.000.000.000,00. Penggunaan dana Alokasi Dana Desa diserahkan kepada pemerintah desa dengan ketentuan maksimal 60% digunakan untuk belanja aparatur pemerintah desa dan 40% digunakan untuk belanja pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2016 jumlah kelembagaan masyarakat / organisasi masyarakat pedesaan yang dibina sebanyak 544 unit, lebih rendah dari tahun 2015 sebanyak 855 unit. Penurunan tersebut disebabkan oleh terbatasnya jumlah personil pada institusi pemberdayaan baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan serta belum maksimalnya peran pendamping desa pasca berakhirnya Program PNPM Mandiri Perdesaan. Persentase PKK aktif mencapai 100% sama seperti capaian tahun 2015 dan target RPJMD. Keaktifan PKK didorong oleh makin intensifnya pembinaan yang dilakukan oleh Tim Penggerak PKK di tingkat Kabupaten Pekalongan. Intensitas pembinaan tersebut dilakukan melalui pertemuan rutin,
penetapan desa
binaan,
perlombaan
PKK baik
menyangkut
kelembagaan maupun kegiatan PKK serta pelibatan SKPD dalam kegiatan PKK. Keaktifan PKK memiliki keterkaitan dengan keaktifan Posyandu. Pada tahun 2016, keaktifan posyandu mencapai 100% sama seperti capaian
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 154
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
tahun 2015. Keberhasilan tersebut sangat menggembirakan karena Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan di masyarakat khususnya terhadap ibu dan anak. Tingkat swadaya masyarakat pada tahun 2016 sebesar 18,00% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 17,29%. Banyak program yang dialokasikan ke desa dan tidak menuntut prosentase swadaya secara rigid. Jumlah pengurus lembaga desa / kelurahan yang mengikuti diklat bagi peningkatan partisipasi dan penguatan kelembagaan di tingkat desa / kelurahan pada tahun 2016 sebanyak 3 orang. Capaian ini lebih rendah dibanding tahun 2015 sebanyak 33 orang. Penurunan ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk pelatihan baik yang bersumber dari dana desa maupun APBD Kabupaten. Hal ini tidak sejalan dengan makin meningkatnya beban pengurus lembaga desa / kelurahan. Kebijakan pemerintah yang memberi perhatian lebih besar pada desa menuntut pengurus lembaga desa memahami dinamika kebijakan dan peraturan terutama sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Penurunan signifikan juga dapat dilihat pada jumlah lembaga ekonomi di desa / kelurahan (LKM, simpan pinjam, BUMDes dan lain-lain) dan kesejahteraan rakyat yang telah mendapatkan bantuan pembinaan. Pada tahun 2016 tidak ada lembaga ekonomi di desa / kelurahan yang mendapatkan bantuan pembinaan. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2015 sebanyak 9 kelompok. Terbatasnya anggaran menjadi sebab tidak tercapainya target tersebut. Pelaksanaan
urusan
pemberdayaan
masyarakat
di
Kabupaten
Pekalongan didukung oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd). Walaupun sejak tahun 2015 kegiatan PNPM MPd sudah tidak mendapat alokasi BLM dari pemerintah pusat namun sampai tahun 2016 pengelolaan dana PNPM MPd masih tetap bergulir di masyarakat. Berdasarkan data per November 2016 jumlah asset produktif perguliran Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sebesar
Rp47.936.042.766,00
dengan jasa pinjaman rata-rata per tahun sebesar 13,75% dan jumlah pendapatan mencapai Rp8.900.154.721,00. Kondisi tunggakan tersebar di 11
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 155
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
kecamatan pasca PNPM MPd sebesar Rp1.788.074.100,00 dengan tingkat pengembalian sebesar 98,96%, NPL sebesar 1,04 dan idle fund sebesar Rp3.119.239.047,00. Di beberapa kecamatan lokasi pasca PNPM MPd, melalui mekanisme Musyawarah Antar Desa (MAD) telah dapat memanfaatkan hasil surplusnya untuk pengadaan tanah dan bangunan dengan jumlah aset tetap sebesar Rp4.247.155.300,00. Ada 4 kecamatan yang menjadi pilot project Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM) yaitu Kecamatan Petungkriyono, Paninggaran, Lebakbarang dan Kandangserang. Dari
dana
BLM
sebesar
Rp10.000.000.000,00
terserap
sebesar
Rp9.987.912.800,00 (99,88%). Tabel 4.71 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa NO
1 2 3 4
5
6
7
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA Jumlah kelembagaan masyarakat / organisasi masyarakat pedesaan yang dibina Persentase PKK aktif Jumlah LSM aktif (unit) Persentase Posyandu aktif (%) Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat (%) Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan pengurus lembaga-lembaga desa/kelurahan bagi peningkatan partisipasi dan penguatan kelembagaan di tingkat desa/kelurahan (org) Jumlah lembaga ekonomi di desa / kelurahan (LKM, simpan pinjam, BUMDes dan lain-lain) dan kesejahteraan rakyat yang telah mendapatkan bantuan pembinaan (kel)
TAHUN 2016 REALISASI
CAPAIAN 2015
TARGET
855
400
544
136,00
100 26
100 20
100 26
100 130,00
100,00
100
100
100
17,29
100
18,00
18,00
33,00
566
3,00
0,53
9
283
-
-
%
Sumber: Dinas PMD, P3A, dan PPKB, Kab. Pekalongan, 2017
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 156
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
22.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Adanya perubahan peraturan perundang-undangan tentang desa. 2) SDM pembangunan di perdesaan belum sepenuhnya memahami pendekatan pemberdayaan. 3) Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pedesaan belum optimal. 4) Kelembagaan masyarakat di desa belum berperan secara maksimal. 5) Pembangunan di pedesaan belum sepenuhnya menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat. 6) Lembaga ekonomi di pedesaan relatif masih lemah. 7) Pemanfaatan sumber daya alam pedesaan belum ramah lingkungan. 8) Adanya ketergantungan masyarakat pada bantuan pemerintah.
b. Solusi 1) Melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang desa. 2) Melakukan pembinaan secara intensif dan berkelanjutan terhadap aparatur pemerintah desa dan masyarakat desa. 3) Memfasilitasi
dan
menstimulasi
masyarakat
dalam
kegiatan
pembangunan pedesaan. 4) Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan di desa/kelurahan. 5) Mengadvokasi pendekatan pemberdayan masyarakat pada semua stakeholder pembangunan perdesaan. 6) Memfasilitasi dan stimulasi penguatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan. 7) Mengembangkan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan untuk pemanfaatan sumber daya alam pedesaan.
23.
URUSAN STATISTIK Urusan Statistik di Kabupaten Pekalongan berkaitan dengan pengelolaan data analisis penanggulangan kemiskinan. Analisis penanggulangan kemiskinan bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat (sebagai insan maupun
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 157
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
sebagai sumber daya pembangunan) melalui upaya penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial masyarakat, penguatan kelembagaan dan modal sosial masyarakat serta peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan politik. Analisis penanggulangan kemiskinan diharapkan memiliki kontribusi signifkan bagi upaya menurunkan jumlah masyarakat miskin. Menurunkan jumlah penduduk miskin bukanlah pekerjaan mudah karena masalah kemiskinan senantiasa berkenaan dengan rendahnya tingkat pendapatan, rendahnya kualitas gizi dan kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan, kerentanan menghadapi situasi sosial ekonomi, ketidakberdayaan menghadapi situasi sosial politik serta aspek terkait lainnya yang berkenaan dengan pembangunan sumber daya manusia. Karena itu, setiap Pemerintah Daerah harus memiliki target penurunan jumlah penduduk miskin per tahun serta memiliki program - program pemberdayaan masyarakat miskin secara komprehensif agar dapat berkontribusi secara simultan terhadap pencapaian target penurunan jumlah penduduk miskin secara nasional. 23.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Statistik yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah pada tahun 2016 adalah Program Pengembangan Data/Informasi dengan kegiatan : a. Penyediaan dan Penyusunan Buku Kestatistikan; b. Penyusunan Profil Daerah
23.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Statistik yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung (diluar belanja langsung non urusan/rutin SKPD) sebesar Rp330.000.000,00 dan realisasi sebesar Rp307.479.000,00 atau 93,18% dengan capaian indikator kinerja sebagaimana tabel berikut ini :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 158
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.72 Capaian Indikator Kinerja Urusan Statistik NO
1
2
INDIKATOR KINERJA Persentase data/informasi/statistik daerah yang digunakan dalam perencanaan (%) Tersedianya data statistik umum, dasar, dan sektoral skala kabupaten (macam)
CAPAIAN 2015
TAHUN 2016 TARGET REALISASI
%
100
100
100
100
2
2
2
100
Sumber: Bappeda Litbang Kab. Pekalongan, 2017
23.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Sulit memperoleh data yang valid dan tepat waktu dalam pengumpulannya; 2) Kesulitan memperoleh data pada tingkat desa; 3) Tidak semua SKPD mempunyai data yang dibutuhkan; 4) Pengolah data yang sering berganti-ganti; 5) Data tidak terdokumen dengan baik sehingga menyebabkan data yang keluar dari sumber berbeda. 6) Koordinasi antar stakeholder kurang maksimal.
b. Solusi 1) Sangat penting meningkatkan kerjasama dengan BPS, sehingga akan memperoleh data yang akurat, dan valid; 2) Monografi desa perlu digerakkan dan ada koordinasi dengan SKPD terkait yang membidangi masalah pemberdayaan perdesaan; 3) Koordinasi lintas sektor secara kontinyu dan intens antara SKPD dengan instansi terkait dan SDM di kecamatan; 4) Adanya legalitas petugas data yang didukung dengan kebijakan; 5) Melakukan pembinaan secara intensif dan berkelanjutan terhadap aparatur pelaksana; 6) Mengintensifkan koordinasi antar stakeholder.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 159
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
24.
BAB IV
URUSAN KEARSIPAN Arsip mempunyai nilai dan arti penting karena merupakan bahan bukti resmi mengenai penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan kehidupan kebangsaan bangsa Indonesia. Dalam usaha menyelamatkan bahan bukti pertanggungjawaban nasional serta untuk mewujudkan tertib pengelolaan arsip khususnya di instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan dan lembaga swasta, maka Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah melakukan berbagai
upaya agar
arsip-arsip inaktif yang ada di berbagai SKPD dapat terawat dan terpelihara dengan sebaik-baiknya. 24.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan pada Urusan Kearsipan yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : a.
Program Perbaikan sistem Administrasi Kearsipan, dengan Kegiatan Pembangunan gedung depot arsip;
b.
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah, dengan kegiatan : 1) Pendataan dan penataan Dokumen/Arsip Daerah; 2) Pembenahan Arsip Desa
c.
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan, dengan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Pengolahan dan Penyimpanan Arsip;
d.
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan kegiatan: 1)
Pembinaan Bagi Pengelola Arsip SKPD;
2)
Lomba Tertib Arsip Desa
24.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Wajib Kearsipan dilaksanakan oleh Kantor Perputakaan dan Arsip daerah melalui anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung Non Urusan/rutin SKPD) sebesar Rp3.349.866.700,00 dan terealisasi sebesar Rp3.282.214.539,00 atau 97,98%.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 160
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Kegiatan pendataan dan penataan arsip tahun 2016 melaksanakan penataan arsip milik eks Bagian Keuangan Setda Kabupaten Pekalongan sebanyak 18.218 berkas serta pembinaan SKPD yang dilaksanakan berkala secara rutin setiap tiga bulan sekali. Untuk capaian target indikator sasaran pada urusan kearsipan yaitu pengelolaan arsip secara baku 46 pada 2015, pada tahun 2016 menjadi 50 naik 11,73%. Peningkatan SDM pengelola arsip pada tahun 2015 sebanyak 24 orang pada tahun 2016 sebanyak 26 orang naik sebesar 8,3% dan pada jumlah penyelamatan arsip tekstual pada tahun 2015 sejumlah 103.233 berkas pada tahun 2016 menjadi 129.216 berkas naik 18%. Adapun Jumlah arsip tekstual tahun 2015 yang belum tercatat 7.765, jumlah arsip tekstual (1 tahun) tahun 2016 sebanyak 18.218 , Total jumlah arsip tekstual sampai dengan tahun 2016 sebanyak 129.216. Tabel 4.73 Capaian Indikator Kinerja Urusan Kearsipan INDIKATOR KINERJA A. Aspek Pelayanan Umum : 1. Pengelolaan arsip secara baku 2. 3.
Peningkatan SDM pengelola kearsipan Jumlah penyelamatan arsip tekstual
CAPAIAN 2015
TARGET
TAHUN 2016 REALISASI
95,65
79
96,43
122
24
22
26
118
103.233
103.233
129.216
125
%
Sumber: Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Pekalongan, 2017
24.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menyerahkan Koleksi perpustakaan yang memiliki nilai sejarah sehingga penyelamatan dan pelestarian koleksi perpustakaan belum optimal; 2) Belum munculnya kesadaran secara penuh dari Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam kegiatan pengelolaan dan akuisisi arsip/dokumen; 3) Masih adanya arsip-arsip yang mempunyai nilai sejarah, dimiliki oleh perorangan atau masyarakat dan belum diserahkan ke Lembaga Kearsipan Daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 161
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Terbatasnya Sarana prasarana tehnis pengelolaan maupun tehnis penyimpanan arsip; 5) Belum optimalnya kwalitas SDM pengelola kearsipan pada SKPD atau Unit Kerja Sekolah maupun Desa; 6) Minimnya kegiatan apresiasi arsip maupun perpustakaan bagi Pejabat Pemerintah dan minimnya
kegiatan sosialisasi kearsipan bagi
masyarakat.
b. Solusi 1) Melaksanakan sosialisasi pengelolaan kearsipan bagi pengambil kebijakan di unit kerja/SKPD se-Kabupaten Pekalongan; 2) Perlu adanya sosialisasi guna bisa menyadarkan kepada masyarakat arti pentingnya arsip; 3) Perlunya
meningkatkan
penyediaan
sarana
prasarana
teknis
pengelolaan dan penyimpanan arsip secara rutin; 4) Perlu seringnya pembinaan guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan arsip.
25.
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Urusan Komunikasi dan Informatika memiliki peranstrategis dalam mewujudkan e-Government, Clean Government dan Good Governance. Penguasaan dan penerapan kegiatan berbasis TIK dalam layanan pemerintahan maupun layanan public difokuskan dan di arahkan pada penguatan system perencanaan, penguatan dan penataan kelembagaan, penyusunan kebijakan jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang mendukung pengembangan TIK. Untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan memberikan layanan yang baik kepada masyarakat melalui pengembangane-Government telah dilakukan upayaupaya melalui program dan kegiatan pengembangan komunikasi, informasidan media massa, kerjasama informasi dan media massa, serta pengkajian dan penelitian bidang Komunikasi dan Informasi. Dalam pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik sekaligus sebagai pemenuhan hak untuk tahu bagi masyarakat maka keterbukaan informasi dan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 162
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
ketersediaan informasi mutlak harus dipenuhi bagi pengguna layanan informasi. Untuk itu melalui layanan PPID Daerah (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) dan PPID pembantu di masing-masing SKPD seluruh informasi yang harus tersedia secara berkala, serta merta dan setiap saat, diinformasikan melalui website pekalongankab.go.id, website PPID, website SKPD, maupun layanan media sosial. Tuntutan keterbukaan informasi di bidang anggaran dan proses pengadaan dilaksanakan melalui pemuatan RUP Barang/Jasa dan dokumen anggaran daerah di website resmi Pemkab Pekalongan. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa (SPSE) yang dioperasikan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) secara berkesinambungan selalu menjaga ketersediaan koneksi, akses, update system dan fasilitator pemerintah daerah dalam proses lelang elektronik maupun proses e-catalog sebagai wujud penerapan transaksi elektronik Government to Business (G2B) yang dilaksanakan antara ULP (Unit Layanan Pengadaan), penyedia barang/jasa, dan PPKom SKPD. Sebagai upaya untuk mempermudah akses informasi dan komunikasi maka pemerintah memberikan fasilitas hotspot di 25 titik dalam area publik Kabupaten Pekalongan. Disamping itu untuk menunjang telekomunikasi jumlah menara/tower seluler sampai akhir 2016 tercatat ada 145 tower yang tersebari di 19 kecamatan se Kabupaten Pekalongan. 25.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Komunikasi dan Informatika dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan melalui program dan kegiatan pada tahun 2016 sebagai berikut : a.
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa, dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi 2) Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi 3) Penyusunan Dokumen Site Audit Menara Telekomunikasi 4) Pemeliharaan Jaringan, Aplikasi dan Operasional LPSE 5) Penguatan Kelembagaan PPID
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 163
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
6) Pemantauan,
Pengawasan
Teknis
dan
BAB IV
Penertiban
Menara
Telekomunikasi 7) Koordinasi dan Fasilitas Pemberdayaan Lembaga Komunikasi Sosial b. ProgramPengkajian
dan
Penelitian
Bidang
Komunikasi
dan
Informasi, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1) Pengadaan CCTV dan Peralatan Survey 2) Penyusunan sistem Informasi Terhadap Layanan Publik 3) Studi Perencanaan Infrastuktur Microcell 4) Penyusunan Aplikasi Sinergi Desa
25.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Komunikasi dan
Informasi dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dengan anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk Belanja Langsung Non Urusan/rutin SKPD) sebesar Rp3.485.418.400,00 dan terealisasi sebesar Rp3.333.180.396,00 atau 95,63% dengan capaian indikator kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 4.74 Capaian Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
TAHUN 2016 TARGET REALISASI 54 54
Jumlah jaringan komunikasi (Wi Fi aktif) Rasio wartel/warnet terhadap penduduk
Buah
CAPAIAN 2015 49
%
0,1
0,1
0,1
100
Jumlah surat kabar nasional/lokal (media) Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah Pameran/expo
Buah
7
7
7
100
Unit
7
5
5
100
Buah
1
1
1
100
kali/tahun
1
1
1
100
kali/tahun
1
3
3
100
kali/tahun
365
365
365
100
INDIKATOR KINERJA
Kegiatan diseminasi Informasi Nasional melalui media massa seperti majalah, radio, dan televisi Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media baru seperti website (media online)
SATUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
% 100
IV - 164
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
TAHUN 2016 TARGET REALISASI 3 3
NO.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
9.
Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media tradisional seperti pertunjukan rakyat
Pertahun
CAPAIAN 2015 1
10.
Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/ diskusi, dan lokakarya Kegiatan Diseminasi Informasi Nasional melalui media luar ruang seperti media buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk, dan baliho Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat kecamatan
kali/tahun
0
1
1
100
kali/tahun
1
1
1
100
%
1
12
12
11.
12.
% 100
100
Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pekalongan, 2017
25.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Belum terwujudnya integrasi dan inter operabilitas system jaringan komunikasi dan informatika antar SKPD dan terbatasnya sarana akses informasi layanan internet publik. 2) Masih terbatasnya pengembangan dan penerapan aplikasi dan basis data melalui system layanan pemerintahan dan layanan umum publik yang mudah diakses, informative dan update. 3) Masih terbatasnya personil melaksanakan
fungsi
dan
dukungan
anggaran dalam
pengendalian dan pengawasan menara
telekomunikasi. 4) Masihad anya daerah terutama di kecamatan wilayah atas yang blank spot atau tidak terjangkau sinyal telepon seluler sehingga menghambat komunikasi penduduk sekitar. 5) Pelaksanaan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjamin hak masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik, Badan Publik Wajib membuka akses bagi setiap pemohon
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 165
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
informasi publik kecuali informasi yang dikecualikan. Informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas, disisi lain seiring dengan dinamika organisasi pejabat yang baru belum
mengetahui
tentang Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi untuk mendukung penyelenggaraan layanan informasi publik oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). 6) Guna kelancaran layanan informasi publik oleh PPID Pemerintah Kabupaten Pekalongan dibentuk Sekretariat PPID. Sebagai pusat layanan telah dibentuk Desk Pelayanan Informasi Publik, akan tetapi struktur
kelembagaan
kesekretariatan
belum
mencerminkan
efektifitas pembagian tugas dan fungsi yang dibutuhkan, terdapat pemusatan pada salah satu bidang, sehingga terjadi penumpukan tugas
yang
dapat
terlalu
banyak
(Pengelolaan
Informasi;
Dokumentasi dan Arsip; Pelayanan Informasi; Pengaduan dan penyelesaian sengketa). 7) Belum adanya landasan kebijakan yang terkait dengan penerapan standar pelayanan minimal dibidang Komunikasi dan informatika di Kabupaten
Pekalongan
dapat
menghambat
koordinasi
dan
pencapaian SPM Bidang Kominfo yang mestinya dapat turut serta mendorong percepatan program pemerintah dan daerah.
b. Solusi 1) Fasilitasi perluasan system jaringan komunikasi dan informatika antar SKPD hingga ke kantor kecamatan dan penambahan sarana akses informasi layanan internet public melalui free hotspot area. 2) Mengajukan pengisian jabatan fungsional SDM pegawai dengan kualifikasi TI Sistem Informasi di setiap SKPD agar pengembangan dan penerapan aplikasi dan basis data dapat ditangani secara teknis fungsional, mandiri, lebih hemat/murah, dengan mengurangi ketergantungan pihak penyedia jasa/pihak ketiga. 3) Mengajukan penambahan personil dan dukungan anggaran kegiatan pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi sebagai
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 166
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
timbale balik
langsung atas retribusi
BAB IV
pengendalian menara
telekomunikasi yang telah dibayarkan pemilik menarake Kas Daerah KabupatenPekalongan. 4) Melaksanakan koordinasi dengan provider untuk berinvestasi mendirikan menaradan jaringan telepon seluler didaerah-daerah blank spot tersebut untuk meningkatkan komunikasi dan informasi penduduk sekitar. 5) Pelaksanaan lokakarya mengenai penyelenggaraan layanan dan pengelolaan informasi dan Dokumentasi dilingkungan Badan Publik Pemerintah
Kabupaten
Pekalongan
dan
BUMD
dengan
menghadirkan Narasumber dari Komisi Informasi, serta penerbitan Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi bagi bagi PPID Pembantu yang berada di masing-masing SKPD dan BUMD. 6) Struktur Kesekretariatan PPID Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan perlu dikembangkan dan diubah dengan melibatkan SKPD yang memiliki fungsi searah dengan bidang tugas yang diperlukan dalam penyelenggaraan layanan informasi publik sehingga semakin efektif dan efisien dengan memanfaatkan fungsi dari masing-masing unsur di SKPD. Perlunya dibentuk Tim Pertimbangan Pelayanan Permohonan Informasi yang berfungsi untuk membahas usulan-usulan informasi yang dikecualikan; dan pertimbangan-pertimbangan atas hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan layanan informasi Publik. 7) Penyusunan Peraturan Bupati Pekalongan mengenai Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal di bidang Komunikasi dan Informatika, selanjutnya sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan, anggaran, program, koordinasi, kerjasama dan kemitraan, Evaluasi dan Pelaporan dalam pelaksanaan penerapan SPM Bidang Komunikasi dan
Informatika.
Mengingat
Seiring
perkembangan
jaman
Diseminasi Informasi melalui Media Baru seperti Website (Media Online) sudah bisa diakses oleh masyarakat, namun demikian belum seluruh lapisan masyarakat berkesempatan bisa memanfaatkan, maka
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 167
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
pelaksanaan Diseminasi dan pendistribusian Informasi melalui media massa, media tradisional, media interpersonal , Media Luar Ruang masih diperlukan. Terkait dengan hal tersebut maka Capaian Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Komunikasi dan informatika oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan diharapkan dapat turut mendorong program pemerintah kepada masyarakat melalui saluran informasi dan komunikasi.
26.
URUSAN PERPUSTAKAAN Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan sumber daya manusia perlu adanya suatu media, salah satu media yang bisa dipergunakan adalah perpustakaan, perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, pengetahuan, penelitian, rekreasi dan pelestarian budaya. Perpustakaan bisa juga disebut sebagai pusat penyebaran ilmu pengetahuan karena mempunyai peranan penting sebagai wahana mencerdaskan bangsa guna tercapainya masyarakat yang terdidik dan berwawasan luas. Guna tercapainya tujuan tersebut perlu adanya kebijakan di bidang perpustakaan melalui penyelenggaraan perpustakaan, pengembangan jaringan perpustakaan, pengembangan SDM, pembinaan teknis perpustakaan, pengembangan jabatan fungsional perpustakaan, dan pelestarian koleksi daerah/nasional
serta
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis di bidang perpustakaan. 26.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan Urusan Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 2016 adalah : a.
Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan, dengan kegiatan : 1) Publikasi Dan Sosialisasi Minat Dan Budaya Baca; 2) Penyediaan Bahan Pustakaan Perpustakaan Umum Daerah; 3) Operasional Layanan Perpustakaan Keliling; 4) Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Keliling;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 168
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
5) Pameran Buku Dan Arsip Daerah; 6) Pengembangan
Sistem
Digitalisasi
Layanan
Perpustakaan,
Dokumentasi Dan Informasi; 7) Pendataan dan pemetaan perpustakaan desa
26.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Perpustakaan dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan anggaran Belanja Langsung Urusan (tidak termasuk Belanja Langsung Non Urusan/rutin SKPD) sebesar Rp785.292.300,00 dan terealisasi sebesar Rp747.792.239,00 atau 95,22% dengan capaian indicator sebagaoi berikut : Tabel 4.75 Indikator Kiinerja Utama Urusan Perpustakaan
1.
Jumlah perpustakaan desa
buah
CAPAIAN 2015 174
2.
Jumlah pengunjung perpustakan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
orang
48.712
Buku
37.088
NO.
3.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET 200
TAHUN 2016 REALISASI 175
53.126 49.056
% 100,57
53.819
110,48
75.60
105,19
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pekalongan, 2017
Capaian target indikator sasaran pada urusan perpustakaan yaitu jumlah perpustakaan desa pada tahun 2015 sebanyak 174 perpustakaan desa sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 175 perpustakaan, jumlah pengunjung perpustakaan tahun 2015 sebanyak 48.712 pengunjung sedangkan pada tahun 2016 sebanyak
53.819
(28.819 pengunjung perpustakaan umum, perpustakaan keliling dan perpuseru serta pengunjung perpustakaan pada saat pengerahan masa pameran buku dan arsip sebanyak 25.000 pengunjung) mengalami kenaikan sebesar 10%. sedangkan jumlah bahan pustaka pada tahun 2015 sebanyak 37.088 eksemplar pada tahun 2016 sebanyak 39.014 naik 5%
26.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan 1) Koleksi perpustakaan masih terbatas sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 169
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2) Rendahnya kesadaran budaya baca masyarakat, sehingga apresiasi terhadap perpustakaan dan pemanfaatan potensi perpustakaan belum optimal
3) Jumlah maupun kualitas tenaga pengelola perpustakaan belum memadai serta penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di bidang perpustakaan masih terbatas.
4) Layanan perpustakaan belum menjangkau ke seluruh Wilayah di Kabupaten Pekalongan karena kurangnya armada perpustakaan keliling dan kondisi mobil yang ada sudah tua sehingga sering mogok.
5) Pengunjung perpustakaan seringkali mengabaikan untuk mengisi daftar hadir pengunjung.
b. Solusi 1)
Perlunya peningkatan jumlah bahan pustaka melalui pengadaan secara rutin dan mengajukan proposal bantuan ke Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat (Perpusnas)
2)
Perlunya sosialisasi minat budaya baca yang lebih intensif dan terprogram melalui penyelenggaraan seminar bedah buku, promosi lewat brosur maupun pamflet, penyiaran lewat media elektronik yaitu radio
3)
Perlunya penyelenggaraan/diikutsertakannya pelatihan dan ketrampilan baik ditingkat kabupaten, provinsi maupun pusat bagi pengelola perpustakaan umum maupun perpusdes/perpustakaan sekolah/perpustakaan khusus
4)
Perlu adanya penambahan armada perpustakaan keliling baru dan didukung dengan sumber daya manusia/pengelola perpustakaan keliling guna memenuhi layanan perpustakaan di daerah terpencil.
5)
Petugas perpustakaan harus lebih cermat dan teliti serta mengingatkan kepada pengunjung perpustakaan supaya mengisi buku daftar hadir pengunjung yang telah disiapkan perpustakaan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016
IV - 170