BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pemerintah Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 menyelenggarakan pemerintahan daerah sesuai Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2014, sebagai penjabaran tahunan dari Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2016, yang memuat prioritas pembangunan Kabupaten Pekalongan tahun 2014 dengan diselaraskan pada pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beserta perubahannya. Urusan pemerintahan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat antara lain seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan, dan sebagainya. Sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintah yang terkait dengan pengembangan potensi unggulan (core competence) yang menjadi kekhasan daerah. Namun mengingat terbatasnya sumber daya dan sumber dana yang dimiliki pemerintah daerah, maka prioritas penyelenggaraan urusan pemerintahan difokuskan pada urusan wajib dan urusan pilihan yang mengarah pada penciptaan kesejahteraan masyarakat disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kekhasan daerah. Pada tahun anggaran 2014 alokasi belanja daerah diperuntukkan bagi pelaksanaan urusan pemerintahan yang terdiri dari 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan 8 (delapan) urusan pilihan. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Kabupaten Pekalongan dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS), yang ditegaskan melalui penetapan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor : 912/10/MoU/2013 dan Nomor : 11/DPRD/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013 tentang Kebijakan Umum APBD Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014 serta Nota Kesepakatan Nomor : 913/11/MoU/2013 dan Nomor : 12/DPRD/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014. Arah Kebijakan Umum APBD ini selanjutnya menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) yang memuat komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya, karena kondisi yang dihadapi bersifat dinamis, telah terjadi beberapa perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah. Untuk menyikapi hal tersebut, telah ditetapkan Perubahan Kebijakan Umum APBD dan PPAS, yaitu dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Pekalongan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor : 912/4/MoU/2014 dan Nomor : 04/DPRD/VI/2014 tanggal 25 Juni 2014 tentang Kebijakan Umum Perubahan APBD Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014 dan Nota Kesepakatan Nomor : 913/5/MoU/2014 dan Nomor : 05/DPRD/VI/2014 tanggal 25 Juni 20014 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014. Dalam
rangka
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
Kabupaten
Pekalongan selama tahun 2014 yang mencakup pelaksanaan kegiatan urusan wajib dan pilihan, maka telah dialokasikan pembiayaannya melalui APBD Tahun Anggaran 2014 yang pada prinsipnya merupakan program-program yang telah direncanakan dalam Kebijakan Umum APBD dan RKPD Tahun 2014. Semua program dan kegiatan pembangunan yang direncanakan dalam RKPD Tahun 2014 dirumuskan sebagai program dan kegiatan dalam mengatasi permasalahan dengan memperhatikan daya dukung potensi dan sumber daya yang tersedia. Kebijakan Umum APBD memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
74
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
pencapaian yang diharapkan pada setiap urusan pemerintahan yang dilaksanakan pada satu Tahun Anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan tersebut disusun berdasarkan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan Kabupaten Pekalongan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan berikut anggaran belanja langsung urusan, baik wajib maupun pilihan (tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pekalongan selama tahun 2014, akan diuraikankan berdasarkan pembagian urusan dimana ada satu urusan yang ditangani oleh beberapa SKPD dan sebaliknya ada beberapa urusan yang ditangani oleh satu SKPD. Adapun program umum/rutin SKPD merupakan program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan SKPD, baik urusan wajib ataupun pilihan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, program-program penunjang SKPD meliputi : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; dan 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan. Realisasi program dan kegiatan untuk masing-masing SKPD di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 secara utuh dan menyeluruh akan disampaikan dalam forum terpisah berupa Laporan Keuangan Daerah (LKD), dan realisasi pelaksanaan pelaksanaan program dan kegiatan setiap urusan tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
75
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Wajib (tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD) sebesar 79,66% dihitung dari realisasi anggaran sebesar Rp412.819.231.112,00 terhadap total anggaran sebesar Rp518.240.862.100,00. Adapun ringkasan target anggaran, realisasi dan pelaksana masing – masing urusan wajib dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Urusan Wajib Tahun 2014 (Tidak Termasuk Belanja Langsung Program Umum/Rutin SKPD) NO.
URUSAN / BIDANG
ANGGARAN
REALISASI
%
SKPD PELAKSANA
1 2
Pendidikan Kesehatan
64.967.128.650 181.050.249.814
41.314.084.249 109.881.149.554
63,59 60,69
3 4 5 6
Pekerjaan Umum Perumahan Penataan Ruang Perencanaan Pembangunan Perhubungan Lingkungan Hidup Pertanahan
204.638.188.886 607.720.300 970.647.000 3.267.960.000
198.390.585.045 478.672.700 930.157.200 3.129.953.200
96,95 78,77 95,83 95,78
2.148.979.200 3.462.700.000 205.000.000
2.054.618.800 3.333.848.192 118.713.600
95,61 96,28 57,91
921.726.500
908.230.550
98,54
Dinhubkominfo KLH, DPU DPU, Bag. Tapem Setda Dindukcapil
762.500.000
751.897.000
98,61
BPMP-KB
2.963.760.000
2.907.839.456
98,11
BPMP-KB
1.636.727.000
1.590.306.800
97,16
Dinsosnakertrans, BPBD Dinsosnakertrans DispeindagkopUMKM, Bag. Perekonomian Setda BPM-PPT, Bag. Perekonomian Setda Dindikbud Dindikbud, Dinporapar Kankesbangpol, Satpol-PP
7 8 9 10 11 12 13
Kependudukan dan Catatan Sipil Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Sosial
14 15
Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
1.433.618.000 583.769.000
1.415.284.800 547.944.000
98,72 93,86
16
Penanaman Modal
1.009.803.250
966.224.820
95,68
17 18
Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
1.316.450.000 2.026.548.000
1.273.747.800 1.920.614.000
96,76 94,77
2.844.026.000
2.760.659.650
97,07
19
Dindikbud Dinkes, RSUD Kraton, RSUD Kajen DPU, DPSDA-ESDM DPU BAPPEDA, DPU BAPPEDA
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
76
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO. 20
21 22 23 24 25 26
URUSAN / BIDANG
ANGGARAN
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm. Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Ketahanan Pangan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Statistik Kearsipan Komunikasi dan Informatika Perpustakaan TOTAL
REALISASI
BAB IV
SKPD PELAKSANA
%
33.727.702.300
30.930.139.810
91,71
Sekretariat DPRD, Inspektorat, BKD, DPPKD, Setda, Kecamatan
2.995.000.000 438.000.000
2.931.363.025 428.028.000
97,88 97,72
BKPP BPMP-KB
238.000.000 1.539.419.000 2.077.739.200
224.351.500 1.261.249.700 1.974.619.461
94,27 81,93 95,04
407.500.000
394.948.200
96,92
BPMP-KB, BAPPEDA Kanperpus-Arsipda Dishubkominfo, Bag. Humas Setda Kanperpus-Arsipda
518.240.862.100
412.819.231.112
79,66
Sumber : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, 2014 (Data Diolah)
Adapun capaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Urusan Wajib serta permasalahan dan solusi pada masing – masing SPKD pelaksana dapat dilihat pada uraian berikut : 1. URUSAN PENDIDIKAN Pembangunan pendidikan merupakan prioritas pembangunan nasional
sehingga
dalam
implementasinya
juga
menjadi
prioritas
pembangunan di daerah. Pemenuhan atas hak dasar yaitu pendidikan menjadi kewajiban pemerintah. Pendidikan merupakan salah satu gerbang penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia mengandung makna, bahwa peningkatan kualitas
sumber
daya
manusia
merupakan
faktor
penentu
bagi
pemantapan kesiapan menyongsong tantangan kedepan yang semakin berat dan komplek. Dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan. Sebagai konsekuensi dari komitmen tersebut, setiap warga negara tanpa mengenal latar belakang, baik yang normal maupun yang berkelainan,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
77
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
yang berkemampuan cerdas maupun yang rendah, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu setidak-tidaknya selama 9 tahun. Penyelenggaraan meningkatkan
Urusan
pemerataan
Pendidikan
ketersediaan,
ditujukan
keterjangkauan,
untuk kualitas,
kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan berdasarkan nilai - nilai kearifan lokal. Sehingga diharapkan dengan pelaksanaan urusan pendidikan, pelayanan pendidikan diharapkan dapat menjangkau semua daerah di Kabupaten Pekalongan. 1.1. Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan tahun 2014 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan program dan kegiatan sebagai berikut : a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan : 1) Pembangunan Gedung Sarpras; 2) Penambahan Ruang Kelas Sekolah; 3) Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah; 4) Pelatihan Pengelola Pendidikan Non Formal; 5) Pelatihan guru Paud Kabupaten Pekalongan; 6) Penyelenggaraan Gebyar PAUD; 7) Kesejahteraan Pendidik PAUD; 8) Peningkatan Kualifikasi ke S1/D4 Pendidik PAUD; 9) Penyelenggaraan Lomba Gugus Paud dan Lomba KB/TK; 10) Penyelenggaraan Apresiasi PTK Paudni berprestasi Tingkat Kabupaten dan Pameran Produk Desa Vokasi; 11) Pengadaan Administrasi PAUD; 12) Lomba Anak usia Dini Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi; dan 13) Pengembangan Sarana dan Prasarana PAUD. b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
78
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
1) DAK SD/SMP 2013 Sisa Tender; 2) Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah; 3) Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah; 4) Penambahan Ruang Kelas Baru SD/MI, SMP/MTS; 5) Penyelenggaraan paket A dan Paket B; 6) Peningkatan Sarpras Sanitasi SD/SDLB dan SMP/SMPLB; 7) Fasilitasi
Program
Makanan
Tambahan
Anak
Sekolah
(PMTAS); 8) Rehab Ruang Kelas Rusak SMP/SMPLB; 9) Pengadaan Alat Lab IPA SMP; 10) Pembangunan Perpustakaan Sekolah; 11) Pembinaan Minat Bakat dan Kreatifitas Siswa; 12) Penyelenggaraan Paket A setara SD dan Paket B setara SMP; 13) Operasional TKN UPT Pendidikan dan SKB; 14) Fasilitasi Manajemen Operasional BOS SD/SMP; 15) Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD; 16) Pelatihan kurikulum 2013 untuk SMP; 17) Pengadaan Buku Perpustakaan untuk SD dan SMP; 18) Pengadaan Mebelair Pengganti untuk SMP; 19) Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa SD/SDLB, SMP/SMPLB; 20) Pengadaan Alat TIK Pembelajaran SD/SDLB; 21) Pendampingan BOS SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB MTs; 22) DAK SD/SMP dan Pendampingan 2014; 23) Lomba Perpustakaan Sekolah; 24) Lomba Karya Ilmiah Siswa; 25) Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M); 26) Lomba Sekolah Sehat SD dan SMP; 27) Jasa Konsultan Perencana dan Pengawasan; 28) Fasilitasi Pembinaan Potensi Siswa SD/SDLB; 29) Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SD/SDLB; 30) Bintek Tiga Mata Pelajaran Ujian Sekolah; dan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
79
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
31) Pembangunan Talud dan Peninggian Bangunan Halaman SD dan SMP. c. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan : 1) Pembangunan Gedung Sekolah; 2) Pelatihan Kurikulum 2013 SMA/SMK; 3) Penyediaan Beasiswa bagi Keluarga Tidak Mampu; 4) Penyelenggraan Paket C Setara SMU; 5) Lomba Kreatifitas Siswa SMA; 6) Liga Pendidikan; 7) Operasional Rutin SMA Dan SMK; 8) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA/SMK (Propinsi); 9) Pengadaan Alat Bengkel SMK (Propinsi); 10) Fasilitasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (Propinsi); 11) Beasiswa SMA/SMK Dari Keluarga Kurang Mampu (Propinsi); 12) Bimbingan Teknis Ujian Nasional; 13) Beasiswa Siswa Berprestasi Tingkat Provinsi Dan Nasional; 14) Lomba Sekolah Sehat SMA/SMK/MA; 15) Oliampiade Sains Nasional Guru; 16) Lomba Kompetensi Siswa SMK; 17) DAK SMA/SMK 2014; 18) Fasilitasi Sanitasi Sekolah (Propinsi); 19) Fasilitasi Implementasi SMM ISO SMA/SMK (Propinsi); 20) Pengembangan Mutu SMA (Propinsi); 21) Paket DAK SMA/SMK Belum Dilaksanakan 2013; 22) Pengembangan Alat Multimedia SMA (Propinsi); 23) Pengembangan Alat Muktimedia SMK (Propinsi); 24) Fasilitasi Penelitian IPA Dan IPS Siswa SMA (Propinsi); 25) Pembangunan Talud SMA/SMK; 26) Fasilitasi Carer Center (Provinsi); 27) Fasilitasi Bursa Kerja Khusus (Provinsi); dan 28) Fasilitasi Program Kelas Industri SMK (Provinsi).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
80
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
d. Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan : 1) Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI) Dinas Pendidikan (Propinsi); 2) Operasional Pendidikan Non Formal Dan Informal; dan 3) Fasilitasi Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat. e. Program
Peningkatan
Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan, dengan kegiatan : 1) Lomba Kreativitas Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas; 2) Pengiriman Pelatihan Calon Kepala Sekolah; 3) Kesejahteraan Pendidik Wiyata Bhakti Pendidikan Formal (Propinsi); 4) Peningkatan Kualifikasi ke S1 Pendidik Formal (Propinsi); 5) Penilaian Angka Kredit Guru PNS; 6) Sosialisasi Program Induksi Guru Pemula; 7) Fasilitasi Peningkatan Guru Seni Budaya; 8) Pelatihan Kompetensi Guru SMA/SMK; dan 9) Kesejahteraan Pendidik Wiyata Bakti Pendidikan Formal Tahun 2013 (Propinsi). f.
Program
Manajemen
Pelayanan
Pendidikan,
dengan
kegiatan : 1) Pengelolaan Prasarana Jaringan Pendidikan Nasional; 2) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan; 3) Pendataan Siswa Miskin; 4) Pelatihan Pengelolaan Data Pokok Pendidikan; 5) Operasional Pengelolaan Bantuan Pendidikan (Propinsi); 6) Manajemen Pendataan Pendidikan (Propinsi); 7) Fasilitasi Penyelenggaraan UN Dan UNPK (Propinsi); 8) Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme Dan Karakter Bangsa Melalui Jalur Pendidikan (Propinsi); dan 9) Operasional Akademi Komunitas.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
81
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
g. Program
BAB IV
Peningkatan Kelembagaan Pengarustamaan
Gender dan Anak, dengan kegiatan Pengarusutamaan Gender (Propinsi). h. Program
Pendidikan
Luar
Biasa,
dengan
kegiatan
Pengurugan Tanah untuk Lokasi Pembangunan USB SLB. 1.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program dan Pendidikan
dan
kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan
dilaksanakan
dengan
target
menggunakan anggaran belanja langsung (tidak termasuk anggaran belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp64.967.128.650,00 dan terealisasi sebesar Rp41.314.084.249,00 atau 63,59%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir). Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Pendidikan
tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan
pembangunan
melalui
pelaksanaan
program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2014. Keberhasilan pembangunan pada Urusan Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah dicapai pada tahun 2014 adalah seperti dalam tabel berikut : Tabel 4.2 Capaian Indikator Kinerja Pendidikan Tahun 2014 NO. 1.
2014
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
REALISASI
%
%
35
36
37.89
105
unit
3
3.00
3
100
APK SD/MI
%
103
107
103.34
97
APM SD/MI
%
92.15
95
92.46
97
Angka Lulus UASBN SD/MI
%
100
100
100
100
INDIKATOR KINERJA Pendidikan Dasar TK dan PAUD APK PAUD TK/RA sesuai standar
2.
Pendidikan Dasar 9 Tahun SD/MI
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
82
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2014
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
REALISASI
%
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Jumlah SD/MI sesuai Standar Nasional Pendidikan SMP/MTs
%
0.38
0.35
0.33
94
unit
45
45
45
100
APK SMP/MTs
%
99.71
99.78
99.84
100
APM SMP/MTs
%
81.19
90.00
81.32
90
Angka kelulusan UN SMP/MTs
%
98.3
88.25
99.64
113
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Jumlah SMP/MTs RSBI
%
0.49
0.10
0.28
280
unit
2
-
2
-
APK SMA/SMK/MA
%
66.31
75.00
67.66
90
Angka kelulusan UN SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Jumlah SMA/SMK/MA RSBI
%
99.75
97.80
99.95
102
%
0.8
0.50
0.3
167
unit
2
-
2
-
%
9
7.50
9.25
123
%
98
97.50
98.2
101
%
96
95.50
96.5
101
%
92
92.10
92.5
100
%
56
30.00
35
117
orang
160
161.00
162
101
%
17
16.00
18
113
%
7
6.00
7.5
125
%
12
11.00
13
118
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
83
NO.
3.
4.
5.
6.
Sekolah Menengah
Pendidikan Non Formal (Pendidikan Kesetaraan) a. 7% mendukung capaian APK Dikdas b. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A 97% c. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B 95% d. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C 90% e. 60% usia 15 – 44 th belum sekolah terlayani pendidikan kesetaraan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) a. Angka Buta Aksara usia 15 tahun keatas selesai tahap pelestarian, b. 15% Desa/Kelurahan di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kursus dan Kelembagaan a. 5% pengangguran usia 1544 th memperoleh la-yanan pendidik-an Kecakapan Hidup b. 10% lembaga PNF terakreditasi
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2014
NO.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
REALISASI
%
unit
60
55.00
65
118
7.
Jumlah Lembaga kursus yang bersertifikasi Angka Melek Huruf
%
90
92.00
97
105
%
20
25.00
30
120
%
70
60.00
79.5
133
%
60
61.00
65
107
%
95.25
92.00
94.3
103
%
70
71.00
72
101
%
100
100.00
100
100
8.
Pendidik dan Tenaga kependidikan a. Persentase Jumlah Guru TK/RA Layak Mengajar b. Persentase Guru SD/MI layak Mengajar c. Persentase Guru SD/MI Sertifikasi d. Persentase Guru SMP/MTs layak Mengajar e. Persentase Guru SMP/MTs Sertifikasi f. Proesntase Guru SMK Layak mengajar
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Tabel 4.3 Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2014 NO
INDIKATOR
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
TAHUN 2014 REALISASI
%
1.
APK PAUD
%
35
36
37.89
105
2.
APK SD/MI
%
103
107
103.34
97
3.
APK SMP/MTs
%
99.71
99.78
99.84
100
4.
APK SMA/SMK
%
66.31
75
67.66
90
5.
APM SD/MI
%
92.15
95
92.46
97
6.
APM SMP/MTs
%
81.19
90
81.32
90
7.
APM SMA/SMK
%
45.21
45
46.73
104
8.
%
0.38
0.35
0.33
94
%
0.29
0.1
0.28
280
%
0.8
0.5
0.3
167
11.
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK Angka Kelulusan SD/MI
%
100
98
100
98
12.
Angka Kelulusan SMP/MTs
%
97.82
88.25
99.64
89
13.
Angka Kelulusan SMA/SMK
%
99.92
97.8
99.9575
98
14.
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan dari SMP/MTs/MA ke SMA/SMK/MA
%
84.48
80
90.5
88
%
74.62
75
77.4
97
9. 10.
15.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
84
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
16. 17. 18.
Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV SD Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV SMP Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV SMA
BAB IV
%
50.15
60
79.5
75
%
95.25
92
94.3
98
%
97.24
93
95.2
98
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
a. Pemerataan dan Akses Layanan Pendidikan 1) Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dapat dilihat dari grafik berikut ini : Grafik 4.1 Capaian APK Tahun 2013 – 2014 120 100 80 Tahun 2013
60
Tahun 2014 Target Tahun 2014 Realisasi
40 20 0 APK PAUD APK SD/MI
APK APK SMP/MTs SMA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
85
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Grafik 4.2 Capaian APM Tahun 2013 – 2014 100 90 80 70 60
Tahun 2013
50
Tahun 2014 Target
40
Tahun 2014 Realisasi
30 20 10 0 APM SD/MI
APM SMP/MTs
APM SMA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Dari data yang ada terlihat bahwa pada tahun 2014 APK mengalami kenaikan baik APK PAUD, SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA. Akan tetapi ada sebagian tidak mencapai target yaitu APK SD/MI semula target 107% tercapai 103,34% dan APK SMA/SMK yang di targetkan 75% hanya tercapai 67,66%. Ini membuktikan bahwa kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya semakin tinggi dengan semakin banyaknya anak yang sekolah keluar Kabupaten Pekalongan. Demikian juga untuk APM SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/SMK/MA mengalami kenaikan di semua jenjang. Untuk SD/MI dari 92,15% menjadi 92,46%, SMP yang tahun 2013 sebesar 81,19% menjadi 81,32% pada tahun 2014 serta SMA/SMK/MA dari 45,21% menjadi 46,73%. Tetapi untuk SMP/MTs tidak mencapai target karena masih terlalu banyak usia di bawah 12 tahun dan diatas 15 tahun yang menjadi siswa SMP/MTs.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
86
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2) Angka Putus Sekolah Grafik 4.3 Angka Putus Sekolah (APS) Tahun 2013 – 2014 0,9 0,8 0,7 0,6 Capaian 2013
0,5
Target 2014
0,4
Realisasi 2014
0,3 0,2 0,1 0 SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Dari data yang ada nampak bahwa angka putus sekolah mengalami peningkatan di semua jenjang, dan semuanya
melebihi
target
yang
diinginkan.
Hal
ini
menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
semakin
tinggi,
dan
berkurangnya
biaya
pendidikan dikarenakan adanya BOS, Pendampingan BOS, dan beasiswa miskin (BSM) yang menjadi program kegiatan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Kegiatan Pendampingan BOS SD/SDLB/MI sebanyak 101.152 siswa (666 sekolah) besarannya Rp30.000,00/tahun sehingga telah dicairkan sejumlah Rp3.034.560.000,00 dan untuk
SMP/SMPLB/MTS
sebanyak
39.855
siswa
(126
sekolah) besarannya Rp50.000,00/tahun sehingga dicairkan sejumlah Rp1.992.750.000,00.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
87
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Sementara beasiswa miskin (BSM) untuk semua jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : - Tingkat SD Usulan BSM yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Non KPS
sejumlah 40.764 siswa dari jumlah
keseluruhan 78.427 siswa, dengan realisasi penerima BSM sejumlah 31.514 siswa (40,18%) per siswa Rp450.000,00 sehingga total mencapai Rp14.181.300.000,00 dan yang yang belum menerima sejumlah 9.250 siswa (Non KPS). - Tingkat SMP Usulan BSM yang memiliki kartu Perlindungan Sosial (KPS ) dan Non KPS sejumlah 13.147 siswa dari total 30.651 siswa, dengan realisasi penerima BSM sejumlah 10.047 siswa (32,77%) per siswa Rp750.000,00 sehingga total mencapai Rp7.535.250.000,00 dan yang belum menerima 3.100 siswa (Non KPS). - Tingkat SMA/SMK Usulan BSM yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Non KPS sejumlah 9.797 siswa dari 21.393 siswa, dengan realisasi 4.322 siswa (20,20%) per siswa sebesar Rp1.000.000,00
sehingga
total
mencapai
Rp4.322.000.000,00 dan yang belum menerima 5.479 siswa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
88
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
3) Angka Melanjutkan Sekolah Grafik 4.4 Angka Melanjutkan SMP dan SMA/SMK Tahun 2013 – 2014
100 90 80 70 60
Tahun 2013
50
Tahun 2014 Target
40
Tahun 2014 Realisasi
30 20 10 0 SMP/MTs
SMA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Kesadaran
masyarakat
yang di
perkuat
dengan
adanya peningkatan prosentase angka melanjutkan sekolah pada tahun 2014, baik jenjang SMP/MTs maupun SMA/SMK menunjukkan melanjutkan
peningkatan. sekolah
dan
Guna akses
mendukung pemerataan
anak layanan
pendidikan, upaya yang telah dilakukan antara lain : - Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan melalui pembangunan ruang kelas baru maupun rehabilitasi ringan/sedang/berat sekolah. - Peyaluran bantuan pendampingan BOS SD dan SMP. - Bantuan Beasiswa Miskin untuk SD, SMP dan SMA serta SMK.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
89
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
b. Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan Meningkatnya kelulusan semua jenjang baik SD, SMP maupun SMA/SMK dapat dilihat pada grafik berikut : Grafik 4.5 Angka Kelulusan Tahun 2013 – 2014
100 80 Capaian 2013
60
Target 2014 Realisasi 2014
40 20 0 SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2014
Dari data yang ada nampak bahwa kelulusan tahun 2014 semuanya meningkat di banding tahun 2013. Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan selama tahun 2014 dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu : 1) Pembangunan UGB PAUD Terpadu Negeri Pekajangan; 2) Pembangunan UGB PAUD Terpadu Negeri Mejasem; 3) Pembangunan RKB PAUD Harum Desa Sampih Kec. Wonopringgo dan TK Kyai Betoro; 4) Pembangunan RA Muslimat Wiroditan Bojong; 5) Rehab PAUD Mumtaz Desa Pakisputih, TK Muslimat Kademangan, RA Muslimat Bligo Kec. Buaran dan TK AlUkhuwah Galangpengampon Kec. Wonopringgo; 6) Rehab TK Negeri Pembina Kajen dan TK Negeri Pembina Karanganyar; Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
90
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
7) Rehab TK Aisyiyah Tangkil Tengah Kec. Kedungwuni; 8) Rehab TK Muslimat Dadirejo Timur Kec. Tirto dan TK Puspita Bebel Kec. Wonokerto; 9) Rehab TK ABA Paesan 2 Kedungwuni Barat dan RA Bustanul Iman Pegandon Kec. Kedungwuni; 10) Rehab TK Randumuktiwaren Kec. Bojong dan RA Muslimat Tangkil Tengah Kec. Kedungwuni; 11) Rehab TK Muslimat Kampil Kec. Wiradesa dan TK Mekar Tengengkulon Kec. Siwalan; 12) Rehab
TK
ABA
2
Pekajangan
Ambokembang
Kec.
Kedungwuni, TK Aisyiyah Gandarum Kec. Kajen dan TK PGRI Kaibahan Kec. Kesesi; 13) Rehab TK Batik Wonopringgo Kec. Wonopringgo dan TK Muslimat Bligorejo Kec. Doro; 14) Pembangunan Ruang Kelas Baru PAUD Karyomukti Kec. Kesesi dan Kedungkebo Kec. Karangdadap; 15) Pengadaan Peralatan Pendidikan SD (DAK Sisa Tender 2011); 16) Pengadaan Peralatan Pendidikan SD (DAK Sisa Tender 2013); 17) Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan SMP (DAK Sisa Tender 2013); 18) Pengadaan Buku Referensi SMAN 1 Wiradesa dan SMKN 1 Sragi (DAK Sisa Tender); 19) Rehab MI NU Desa Rowolaku Kec. Kajen; 20) Rehab Gedung SMP NU Kesesi; 21) Rehab MI Walisongo Podo Kedungwuni; 22) Rehab
MDA
Usmanul
Anwar
Capgawen
Selatan
Kedungwuni; 23) Pembangunan RKB MTs Salafiyah NU Desa Karanganyar Kec. Tirto;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
91
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
24) Pembangunan RKB SD Muhammadiyah Pekajangan 2 di Tangkil Kulon; 25) Pembangunan RKB SMP Muhammadiyah Wonopringgo; 26) Pembangunan Gedung MI Walisongo Kranji Kedungwuni; 27) Pembangunan RKB SMP Pajomblangan Kedungwuni; 28) Pembangunan RKB MII YAPINU Desa Bojongminggir Kec. Bojong; 29) Pembangunan
Perpustakaan
dan
MCK
MII
Desa
Galangpengampon Kec. Wonopringgo; 30) Rehab Ruang Kelas Rusak SMPN 3 Kajen (2 Ruang); 31) Pengadaan Alat Lab IPA SMP N 3 Kesesi; 32) Pengadaan Alat Lab IPA SMPN 2 Talun dan SMPN 3 Doro; 33) Pembangunan
Perpustakaan
SDN
02
Kulu
Kec.
Karanganyar; 34) Penyelenggaraan Paket A setara SD dan Paket B setara SMP 35) Pengadaan Buku Perpustakaan SD dan SMP SMP Satap Winduroj, SMP N 1 Kandangserang, SMP Satap Boda, SMP N 3 Kajen; 36) Pengadan Buku Kurikulum 2013 Smt 2 SD; 37) Pengadan Buku Kurikulum 2013 Smt 2 SMP Negeri; 38) Pengadan Buku Kurikulum 2013 Smt 2 SMP Swasta; 39) Pengadaan Peralatan Pendidikan Matematika SD (DAK 2014); 40) Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SD (DAK 2014); 41) Pengadaan Peralatan Pendidikan IPS SD (DAK 2014); 42) Pengadaan Peralatan Penjas Orkes SD (DAK 2014); 43) Pengadaan Peralatan Pendidikan SBK SD (DAK 2014); 44) Pengadaan Sarana Peningkatan Mutu Pendidikan SMP Swasta (DAK 2014);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
92
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
45) Pengadaan Peralatan Matematika, IPS dan IPA SMP (DAK 2014); 46) Pengadaan Peralatan Penjas Orkes SMP (DAK 2014); 47) Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Semester 2 SD; 48) Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Semester 2 SMP Negeri; 49) Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Semester 2 SMP Swasta; 50) Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SDN 03 Bondansari Kec. Wiradesa; 51) Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SDN 02 Pantianom Kec. Bojong dan SDN 02 Jagung Kec. Kesesi 52) Pembangunan
Talud
SDN
03
Lambur
Kec.
Kandangserang; 53) Pembangunan
Talud
SDN
03
Garungwiyoro
Kec.
Kandangserang; 54) Peninggian Perpustakaan SDN Mulyorejo Kec. Tirto; 55) Pembangunan Tanggul dan Peninggian Halaman SDN Kranding Kec. Tirto; 56) Pembangunan Talud SDN 02 Lumeneng Kec. Paninggaran; 57) Pembangunan Talud SDN 02 Gutomo Kec. Karanganyar; 58) Pembangunan Talud SDN 01 Sukoharjo dan SDN 03 Sukoharjo Kec. Kandangserang; 59) Pembangunan Tanggul dan Peninggian Halaman SDN Jeruksari Kec. Tirto; 60) Pembangunan RKB SMK Rifaiyah Kesesi; 61) Pembangunan RKB SMK Muhammadiyah Kesesi; 62) Pembangunan RKB MA YAPPI Kesesi; 63) Pembangunan RKB SMK Maarif NU Kajen; 64) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMAN 1 Kesesi; 65) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA Yapenda Karanganyar;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
93
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
66) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA Islam YMI Wonopringgo; 67) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK Bina Umat Siwalan; 68) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK Gondang Wonopringgo; 69) Pengadaan
Alat
Bengkel
SMKN
1
Sragi,
SMKN
1
Karangdadap dan SMKN 1 Lebakbarang 70) Pembangunan Talud SMKN 1 Lebakbarang; 71) Pembangunan Talud SMAN 1 Petungkriyono; 72) Pengadaan Alat Multimedia SMA N Doro; 73) Pengadaan Alat Multimedia SMA N Wiradesa. c. Prestasi Pendidikan Perolehan prestasi selama tahun 2014 sebagai berikut : 1) Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) - Juara Harapan II
(Peringkat V) Apresiasi PTK PAUDNI
Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Penilik Tahun 2014 a.n. Endangsih Nugraeni R, SE; - Juara I Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Penilik Tahun 2014 atas nama Endangsih Nugraeni R, SE.; - Juara II Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Pamong Belajar Tahun 2014 atas nama Drs. Sujud Marwoto ; - Juara III Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi
Jawa
Tengah
Kategori
Instruktur
Kursus
Perhotelan Tahun 2014 atas nama Asih Juwandani, S.Pd.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
94
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2) Pendidikan Dasar - Lomba Penganugrahan Tunas Muda Indonesia (SD Islam YMI Wonopringgo a.n Bastnah Muhibah peringkat 4 Nasional; - Lomba Penganugrahan Tunas Muda Indonesia (MI YMI 04 Wonopringgo a.n Raisya Hadia) peringkat 6 Nasional; - Sekolah Dasar Standar Nasional 35 sekolah; - Ujian Sekolah SD peringkat 27 dari 35 Kabupaten / Kota dengan rata-rata 7,20; - Ujian Sekolah SD (SDN 01 Doro) peringkat 2 Tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan nilai rata-rata 9,54; - Lomba
Cerdas Cermat SD (SDN 01 Doro) peringkat 4
Tingkat Provinsi Jawa Tengah; - Lomba
Bercerita
Wonopringgo/Batsnah
SD
(SD
Muhibah)
Islam
peringkat
YMI 5
02
Tingkat
Provinsi Jawa Tengah; - POPDA (SD Muhammadiyah Tanjungsari a.n Ranum Anggraeni peringkat Tingkat Provinsi Jawa Tengah). 3) Pendidikan Menengah - Peningkatan hasil UN SMA masing-masing dari peringkat 25 menjadi 22 untuk program IPA dan dari peringkat 26 menjadi 15 untuk program IPS, serta untuk program Bahasa dari peringkat 4 menjadi 3; - Lomba Kreatifitas Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk tahun 2014 meraih juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Kepala SMP atas nama Darsono, S.Pd; - Juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Auto Cad atas nama Bayu Aji Setiawan - SMK 1 Sragi;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
95
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
- Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Farmasi atas nama Novita Aryani P - SMK 1 Sragi; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Automobile Technology atas nama Ridho Bayu Aji - SMK 1 Sragi; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Commercial Wiring atas nama Ahmad Fatkhul Aziz - SMK 1 Sragi; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Debat Bahasa Jerman atas nama Tia Riwinda Maryam - SMK 1 Sragi; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Debat Bahasa Perancis
atas
nama Ani Rohanah - SMK 1 Sragi; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah Lomba Kompetensi Siswa SMK untuk lomba Debat Bahasa Perancis
atas
nama Wahyuni - SMK 1 Sragi; - Juara I tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Lomba Mata Pelajaran Biologi atas nama Drs. Mulyono - SMA 1 Bojong; - Juara I tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Lomba Geguritan atas nama Sabila Bahana Jagad - SMA 1 Wiradesa; - Juara III tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Lomba Geguritan atas nama Arif Sulistiyono - SMA 1 Kesesi; - Juara I tingkat Ex Karasidenan Pekalongan untuk Lomba Cerdas Cermat - SMA Kajen; - Juara II
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
untuk
Nomor Lompat Jangkit atas nama Edi Purwanto - SMA 1 Wiradesa;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
96
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Juara II
BAB IV
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
Nomor Lari 100 m
untuk
atas nama Rian Setiawan - SMA 1
Bojong; - Juara III
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
Nomor Lompat Jauh
untuk
atas nama M. Sholeh - SMA 1
Kesesi; - Juara III
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
Cabang Olahraga Pencaksilat
untuk
atas nama Reda Melana
Putra - SMK 1 Lebakbarang; - Juara III
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
untuk
Nomor Senam Artistik atas nama Fety Rosana - SMA 1 Kedungwuni; - Juara III
POPDA tingkat Provinsi Jawa Tengah
Nomor Senam Balok Keseimbangan
untuk
atas nama Jaeny
Arieta - SMA 1 Kedungwuni; - Juara III Tingkat Bakorwil Lomba Sekolah Sehat - SMAN 1 Bojong; - Juara III Tingkat Provinsi Jateng Sekolah Berkarakter SMAN 1 Kedungwuni; 4) Kebudayaan - Juara I Seni Lukis SMPLB - FLS2N Tingkat Nasional, a.n. Rani Wijayanti (SMPLB Wiradesa); - Juara Umum Pekan Seni Pelajar tingkat Eks Karesidenan Pekalongan di Kab. Pemalang; - Juara I Seni Lukis SMPLB - FLS2N Tingkat Provinsi Jateng a.n. Rani Wijayanti (SMPLB Wiradesa); - Juara I Seni Kriya SMA - FLS2N Tingkat Provinsi Jateng a.n. Ridi Sujatmiko (SMAN 1 Doro); - Juara III Desain Grafis SMALB FLS2N tingkat Provinsi Jateng a.n. Moh. Arifka Slamet (SMALB Wiradesa).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
97
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
1.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan
pokok
pembangunan
pendidikan
di
Kabupaten Pekalongan antara lain adalah sebagai berikut : 1) Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) antara lain disebabkan : Belum terbangunnya pemahaman masyarakat terhadap PAUD bagi pengembangan potensi anak (Golden Age); Keterbatasan lembaga dan sarana prasarana PAUD; Belum terpenuhinya rasio ideal pendidik PAUD : peserta didik; dan Belum
tersedianya
standar
pengelolaan/manajemen
PAUD. 2) Belum optimalnya pemerataan, akses dan mutu pendidikan dasar antara lain disebabkan oleh : Masih
kurangnya
kesadaran
sebagian
masyarakat
terhadap pentingnya pendidikan dasar; Belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan Dasar; Belum terpenuhinya rasio ideal pendidik Dikdas : peserta didik; Belum
optimalnya
pelaksanaan
Manajemen
Berbasis
Sekolah (MBS): Belum optimalnya pembinaan kesiswaan; Belum
optimalnya
perencanaan
dan
pengelolaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); dan Belum terpenuhinya standar nasional satuan pendidikan dasar; 3) Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan menengah yang disebabkan oleh :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
98
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Rendahnya kemampuan ekonomi sebagian masyarakat berdampak pada angka putus sekolah; Belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan Menengah; Belum optimalnya links and match antara sekolah dengan dunia usaha dan industri; Belum terpenuhinya rasio ideal pendidik Dikmen : peserta didik; Belum optimalnya pembinaan kesiswaan; Belum
terpenuhinya
standar
nasional
pendidikan
menengah; Belum
optimalnya
perencanaan
dan
pengelolaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP); dan Belum seluruh satuan pendidikan menengah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2000. 4) Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu dan relevansi serta daya saing Pendidikan Non Formal yang disebabkan oleh : Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap Pendidikan Non Formal; Kurangnya biaya untuk mengikuti Pendidikan Non Formal; Belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan Non Formal; Rendahnya mutu pada pendidikan non formal; dan Belum
tersedianya
standar
pengelolaan/manajamen
Pendidikan Non Formal. 5) Belum optimalnya pemerataan, akses, mutu dan relevansi Pendidikan Khusus yang disebabkan oleh : Rendahnya
kesadaran
masyarakat
mendidik
anak
berkelainan khusus pada Satuan Pendidikan Khusus; Tingginya indeks biaya Pendidikan Khusus; dan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
99
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Belum terpenuhinya standar sarana prasarana Pendidikan Khusus. b. Solusi Sekalipun dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pendidikan di Kabupaten Pekalongan dihadapkan pada kendala di atas, namun dalam pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan peluang bagi upaya pencapaian tugas. Peluang tersebut diantaranya adalah : 1) Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang memberikan daya dukung bagi pelaksanaan kebijakan pendidikan di daerah termasuk di dalamnya adalah Standar Nasional Pendidikan. 2) Menguatnya komitmen Pemerintah dan DPRD terhadap dukungan alokasi pembiayaan pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD. 3) Meningkatnya
pemanfaatan
dan
penggunaan
teknologi
informasi dan komunikasi bagi pembangunan pendidikan. 4) Semakin banyaknya kerja sama dengan pihak luar untuk pembangunan pendidikan di Kabupaten Pekalongan. 5) Meningkatnya permintaan dunia usaha/industri terhadap tenaga kerja terampil utamanya lulusan SMK.
2. URUSAN KESEHATAN
Faktor yang mempengaruhi peningkatan usia harapan hidup adalah
meningkatnya
perhatian
masyarakat
terhadap
pentingnya
kesehatan dan ditunjang dengan kemudahan mengakses sarana dan prasarana kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
100
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar seperti Puskesmas terdapat di semua kecamatan dan ditunjang oleh Puskesmas Pembantu, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama terkait dengan sarana prasarana. Pembangunan kesehatan dan gizi terutama diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam kandungan sampai lanjut usia. Selain itu, pembangunan kesehatan dan gizi diarahkan untuk meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan urusan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Sehat selain sebagai salah satu hak dasar manusia, juga merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama
faktor
pendidikan
dan
ekonomi
menjadi
ukuran
untuk
menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di pihak lain, sehat mulai dari janin dalam kandungan, anak balita, remaja, dewasa dan usia lanjut juga perlu diupayakan dan diperjuangkan. Upaya pencapaian tujuan tersebut ditempuh melalui berbagai kebijakan diantaranya dengan peningkatan upaya promosi kesehatan, budaya hidup bersih dan sehat, penyehatan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau, penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang masalah sosial lainnya serta peningkatan SDM bidang kesehatan yang terampil dan profesional dibidangnya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
101
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2.1. Program dan Kegiatan
Urusan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Kajen dan RSUD Kraton. Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Kesehatan tahun 2014 sebagai berikut : Dinas Kesehatan a. Program
Peningkatan
Sumber
Daya
Manusia,
yang
dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pendidikan dan pelatihan Tehnis Fungsional; 2) Pelatihan Tenaga Medis/ Paramedis dan Non Medis Dinas Kesehatan dan Puskesmas. b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, yang dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pemenuhan
dan
Pemerataan
Kebutuhan
Obat
dan
Perbekalan Kesehatan; 2) Operasional dan Penunjang Kegiatan UPTD Labkesda; 3) Pengadaan Obat penunjang, Reagen, Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai. c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, yang dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pelayanan Kesehatan Kegawatdaruratan; 2) Peningkatan Upaya Kesehatan Khusus; 3) Pengadaan Alat kesehatan dan penunjang Puskesmas; 4) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat); 5) Pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD); 6) Pelayanan Administrasi perkantoran Puskesmas; 7) Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas. d. Program Peningkatan Pengembangan dan pengelolaan Keuangan
daerah
yang
dijabarkan
dengan
kegiatan
Administrasi Pengelolaan dan Pengendalian Kegiatan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
102
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
e. Program
Promosi
Kesehatan
dan
BAB IV
Pemberdayan
Masyarakat, yang dijabarkan dengan kegiatan : 1) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat; 2) Revitalisasi Posyandu; 3) Pemberdayaan Masyarakat (Desa Siaga, UKK, Poskestren dan SBH). f.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat, yang dijabarkan dengan kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat.
g. Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat,
yang
dijabarkan dengan kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan Masyarakat. h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, yang dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pemberantasan Penyakit Menular; 2) Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang; 3) Pengamatan Penyakit dan Imunisasi. i.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatanyang dijabarkan dengan kegiatan Persiapan Peningkatan Puskesmas Menjadi PPK BLUD.
j.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskinyang dijabarkan
dengan
kegiatan
Jaminan
Kesehatan
Daerah
(JAMKESDA). k. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya, yang dijabarkan dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pembangunan
dan
Rehabilitasi
Puskesmas/Pustu/Rumah
Dinas; 2) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Online; 3) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda-4; 4) Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
103
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
l.
BAB IV
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang dijabarkan dengan kegiatan Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah.
m. Program Pengawasan Obat dan Makanan yang dijabarkan dengan kegiatan Peningkatan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. n. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak yang dijabarkan dengan kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak. o. Program
Pengembangan
Data
dan
Informasiyang
dijabarkan dengan kegiatan Penyusunan Profil kesehatan Daerah dan Survey IKM. RSUD Kajen a. Program
Pengadaan
Sakit/Rumah
Sakit
Sarana
dan
Jiwa/Rumah
Prasarana Sakit
Rumah Paru
–
Paru/Rumah Sakit Mata, dengan kegiatan : 1) Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah (DAK); 2) Pengadaan Peralatan Pelayanan
Kesehatan Bagi Penderita
Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT); 3) Pengadaan Alat – alat Kesehatan Rumah Sakit (Optimalisasi DAK); 4) Pembangunan Gedung Rawat Inap; 5) Pengadaan
Alat
Kesehatan
RSUD
Kajen
Kabupaten
Pekalongan; 6) Pengadaan Sarana dan Prasarana dan Alat Kesehatan RSUD Kajen. b. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD, dengan kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
104
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
RSUD Kraton a. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata, dengan kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (DAK). b. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD dengan Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. 2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program
dan
kegiatan
Urusan
Kesehatan
dilaksanakan
menggunakan Belanja Langsung sebesar Rp181.050.249.814,00 (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) dan dapat direalisasi sebesar Rp109.881.149.554,00 atau 60,69% (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir). Capaian target indikator sasaran Bidang Kesehatan tercermin dari realisasi indikator kinerja berupa Indikator SPM dan derajat kesehatan yang menunjukan keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
pelaksaan
program-program
dan
kegiatan
yang
mendukungnya di tahun 2014. Capaian indikator kinerja pelayanan kesehatan yang telah dicapai di tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 4.4 Capaian Evaluasi Pembangunan Bidang Kesehatan Tahun 2014 NO
INDIKATOR
Indikator SPM Kesehatan 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4
2014 TARGET REALISASI
SATUAN
CAPAIAN 2013
%
98,8
100
96,6
2.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
132,3
100
100
3.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas
%
102,8
100
101,1
%
102,6
100
100
4.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
105
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2014 REALISASI
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
%
81,03
80
92,48
6.
Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
%
99,93
99
98,88
7.
Cakupan Desa/ kelurahan
%
100
100
100
8.
(UCI) Cakupan Pelayanan Anak Balita
%
88,37
90
85,61
%
100
100
100
%
100
100
100
%
99,6
80
95,9
12.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan peserta KB aktif
%
83,2
80,2
82,1
13.a
Accute Flacid Paralysis (AFP) rate
per 100.000 penddk %
6
1
5
72,64
91
78
%
103,6
82,6
91
%
100
100
100
%
76.5
86
86
%
70,05
50,56
72,12
%
100
100
100
%
100
75
100
tahun per 1000 KLH %
BPS 990.08
70,72 991
BPS 992.75
0,7
1,3
0,09
per 100.000 KLH per 1000 KLH
183.24
114
243,75
9,92
9
7,25
NO 5.
9. 10. 11.
13.b 13.c 13.d 13.e 14. 15.
INDIKATOR
Universal Child Immunization
per 100.000 penduduk < 15 tahun Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia Balita CDR TB
Cakupan Penderita DBD yang ditangani Cakupan Penemuan dan penanganan Penemuan Penderita Diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
16.
Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif Indikator Derajat Kesehatan 1. 2.
Angka usia harapan hidup Angka kelangsungan hidup bayi
3.
Persentase Balita Gizi Buruk
4.
AKI per 100.000 KLH
5.
AKB per 1.000 KLH
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
106
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
a. Kondisi Mortalitas Secara umum angka mortalitas tahun 2014 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel. 4.5 Indikator Angka Kematian Tahun 2014 NO
INDIKATOR
1.
Angka kelangsungan hidup bayi
2.
AKI per 100.000 KLH
3.
AKB per 1.000 KLH
TAHUN 2014
TAHUN 2013
TARGET
REALISASI
per 1000 KLH
990,08
991
992,75
per 100.000 KLH
183,24
114
243,75
per 1000 KLH
9,92
9
7,25
SATUAN
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
1) Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan, pada tahun 2013 AKB sebesar 9,92 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 AKB 7,25 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi riil sebanyak 116 bayi. Penyebab terbesar kematian bayi adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sekitar 25,86%, disusul kasus Akfisia (sesak napas) sebesar 23,28%, Diare 1,72%, Pneumonia 2,59%, Sepsis 2,59% sedangkan sisanya 43,97% kasus lainnya (Infeksi, kongenital, ikterus, dll) 2) Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan yang cukup signifikanl, pada tahun 2013 AKI sebesar 183.24 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 AKI39 kasus (243,75 per 100.000 kelahiran hidup). 3) Penyebab terbesar kematian ibu, dari 39 kematian ibu, 16 diantaranya
disebabkan
PEB/Preeklamsi
(keracunan
kehamilan), 6 disebabkan pendarahan, 4 kasus jantung/
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
107
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
decomp, 3 Karena Infeksi, 2 Karena TB paru dan sisanya karena penyakit penyerta lainnya (8 kasus) b. Kondisi Morbiditas Angka morbiditas tahun 2014 dibanding tahun 2013, sebagaimana ditunjukkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 Indikator Angka Morbiditas Tahun 2013 dan 2014 NO.
INDIKATOR
1 2 3
Incident rate DBD per 10.000 penddk CFR DBD Cakupan penemuan dan penanganan Penderita DBD Cakupan penemuan Penderita TBC BTA (+)
4 5 6 7 8
Angka Kesembuha TB Paru Cakupan penanganan HIV/AIDS AFP Rate per 100.000 penduduk< 15 thn Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
9
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Balita Gizi Buruk
10
TAHUN 2013
TAHUN 2014 TARGET REALISASI
3,36 1,03
2,1 2,1
2,0 2,79
100%
100%
100%
103,6%
82,3%
91%
94% 100% 6
95,8% 100% 5
91% 100% 5
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0,07%
1,3%
0,09%
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
1) Case Fatality Rate (CFR) Demam Berdarah Dengue Angka Kematian /Case Fatality Rate (CFR) akibat penyakit DBD masih terjadi, dimana pada tahun 2014masih mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 dari 1,03% menjadi 2,79%. Masih terjadinya kematian akibat DBD kemungkinan karena keterlambatan membawa penderita ke Rumah Sakit/Pelayanan Kesehatan dan kurangnya pengetahuan keluarga penderita tentang tanda-tanda penyakit DBD serta kemungkinan karena penatalaksanaan penderita DBD yang kurang tepat di Rumah Sakit.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
108
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
2) Cakupan penemuan dan penangan Pasien Baru TB BTA Positif Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+), didapat dari perhitungan persentase jumlah penderita TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati dibagi dengan jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) di wilayah kerja pada kurun waktu yang yang lalu. Dari 940 jumlah TBC BTA (+) yang diobati, ditemukan 852 BTA Positif (91%). Case Detection Rate (Penemuan Penderita Baru) TB > 82,3%, adalah penemuan penderita TB.Diperoleh dari perhitungan persentase jumlah penderita yang ditemukan dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus TB yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2014, perkiraan 940 penderita TB yang ada, sebanyak 852 orang ditemukan (91%). 3) Cakupan penemuan HIV/Aids tertangani. Penderita HIV dapat diperoleh dari hasil perbandingan jumlah penderita pada tahun 2014 sebanyak 37 orang dibagi jumlah orang yang beresiko tertular HIV sebanyak 10.562 orang. Diperoleh hasil 0,34 dari target yang ditetapkan <0,5%. Hal ini dikarenakan belum semua penderita HIV ditemukan. Angka Estimasi Penderita HIV/AIDS kab Pekalongan adalah 400 4) Accute flacid Paralysis (AFP) Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 Th, AFP rate ditemukan 5 kasus (100%), tujuan penemuan kasus lumpuh
layuh di masyarakat
adalah
untuk
membuktikan
bahwa kelumpuhan bukan disebabkan karena virus polio liar, specimen tinja dikirim ke laboratorium Biofarma Bandung. 5) Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 Jam. Cakupan
Desa/Kelurahan
mengalami
KLB
yang
dilakukan
penyelidikan epidemiologi <24 jam sudah sesuai target yaitu 100%, penangganan dari tingkat PKD, Bidan Desa sudah tertangani < dari 24 jam
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
109
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
6) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2014 tercapai 100%, Cakupan UCI berdasarkan target nasional (100%) pencapainan imunisasi dasar lengkap di 285 desa pada wilayah Kabupaten Pekalongan tercapai kekebalan komunitas di 285 desa, dan Pencapaian UCI tingkat puskesmas mencapai 100%. 7) Hasil kegiatan penimbangan Balita yang dilaksanakan pada tahun 2014 sejumlah 60.821 Balita. Diperoleh data hasil prosentase balita gizi buruk sebesat
0,09% (63 balita) angka ini lebih
rendah dari target yang ditetapkan 1,3% dan lebih kecil dari tahun 2013. Seluruh balita gizi buruk mendapatkan perawatan. 8) Jumlah Posyandu di Kabupaten Pekalongan sebanyak 1.387 posyandu. Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah Balita sebanyak 60.821 Balita, diperoleh angka rasio Posyandu sebesar 44 Balita per Posyandu. Tabel 4.7 Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 – 2014 NO.
TAHUN
URAIAN
2013
2014
1.
Jumlah Posyandu
1.383
1.387
2.
Jumlah Balita
69.119
60.821
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
c. Kondisi Sanitasi Lingkungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Tahun 2014 dibanding tahun 2013, digambarkan secara jelas pada tabel sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
110
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.8 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 – 2014 TAHUN 2014 TARGET REALISASI 70% 65,4%
1
Cakupan Jamban
TAHUN 2013 64,39%
2
Cakupan rumah Sehat
55,79%
70%
57,34%
3
Cakupan Sarana Air Bersih
82,32%
78%
83,14%
NO.
INDIKATOR
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
1) Cakupan Jamban keluarga di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 sebesar 65,4% dimana dari 609.375 KK yang diperiksa sebanyak 134.394 KK yang memiliki jamban. Angka ini meningkat dibanding tahun 2013, dimana cakupan jamban sebesar
64,39%.
dengan
meningkatnya
cakupan,
menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. 2) Cakupan rumah sehat tahun 2014 sebesar 57,34% dimana dari jumlah 181.574 rumah yang diperiksa /dibina sebanyak 8.160 rumah dinyataka sehat sebanyak 3.596 rumah. Secara target cakupan ini belum tercapai, dan meningkat dibanding tahun 2013. 3) Cakupan sarana air bersih tahun 2014 sebesar 83,14% yaitu dari sejumlah 193.616 rumah tangga, terdapat 146.987 rumah
tangga
menggunakan
air
bersih,
cakupan
ini
melampaui target (78%) dan meningkat dibanding tahun 2013. d. Kondisi Pelayanan Kesehatan Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mengembangkan sarana pelayanan kesehatan,baik dari
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
111
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
segi kuantitas maupun kualitas pelayanan kesehatan agar tercipta pelayanan prima di setiap sarana pelayanan kesehatan. Tabel 4.9 Jumlah Sarana / Prasarana dan Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten PekalonganTahun 2013 – 2014 NO
JENIS SARANA / INDIKATOR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Puskesmas Perawatan Puskesmas Non Perawatan Puskesmas pembantu Poliklinik Kesehatan Desa Posyandu Rumah Sakit Jumlah Dokter Jumlah Bidan Rasio Dokter per 1000 pddk Cakupan pertolongan persalinan ol. Tenaga kesehatan yang memiliki kopentensi kebidanan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Rasio Puskesmas
11. 12. 13. 14. 15.
Rasio Puskesmas pembantu (per 1000 pddk) Rasio Rumah Sakit (per 1000 pddk)
JUMLAH 2013 2014 7 8 19 19 50 50 171 174 1382 1383 3 3 52 54 268 278
KET (TARGET)
1 RS Swasta
100
101.1
100
92,75
100
100
42.64
72.12
50.56
0.030
0.031
0.030
0.054
0.057
0.050
0.0033
0.003
0.004
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2014
Pada Tahun 2014 di Kabupaten pekalongan terdapat 3 Unit Rulah Sakit, yang terdiri dari 2 Rumah Sakit Pemerintah yaitu RSUD Kraton (BLUD) dan RSUD Kajen (BLUD) serta 1 Rumah Sakit Swasta yaitu RSI Muhammadiyah Pekajangan pekalongan. Rasio Rumah Sakit di Kabupaten Pekalongan sebesar 0,0034 per 1.000 penduduk. Jumlah Puskesmas tahun 2014 sebanyak 27 Puskesmas terdiri dari 8 Puskesmas Perawatan dan 19 Puskesmas non perawatan yang tersebar di 19 Kecamatan. Puskesmas Pembantu
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
112
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
sebanyak 50 Unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) 174 Unit, dan Posyandu sebanyak 1.383 Posyandu. Bila Jumlah Sarana Kesehatan (Puskesmas, Pustu, PKD) dibandingkan dengan jumlah Penduduk sebanyak 867.573 Jiwa, diperoleh angka rasio 0,29 per 1.000 penduduk atau 2,9 per 10.000 Penduduk. Rasio Puskesmas 0,031 per 1.000 penduduk dan Rasio Pustu sebesar 0,057 per 1.000 penduduk. Jumlah Kunjungan Pasien Jamkesmas di Sarana Pelayanan Kesehatan sebanyak 384.209 orang, atau 72,12%. Jumlah kunjungan meningkat dibanding tahun 2012 (70,12%) Sementara
untuk
menilai
tingkat
keberhasilan
atau
memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit
biasanya
dilihat
dari
berbagai
segi,
yaitu
tingkat
pemanfaatan sarana pelayanan, mutu pelayanan dan tingkat efisiensi pelayanan. Untuk mengetahui tingkat ketiga hal tersebut diperlukan beberapa indikator, antara lain adalah : 1) Bed Ocuppancy Rate (BOR) yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada suatu satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran
tinggi
rendahnya
tingkat
pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR idealnya adalah antara 65% – 85%. Pada BOR diantara angka tersebut berarti pemanfaatan tempat tidur disuatu rumah sakit cukup efisien. Angka BOR dibawah 65% menandakan sedangkan
penggunaan BOR
diatas
tempat 85%
tidur
belum
menandakan
efisien
tingginya
penggunaan tempat tidur sehingga beresiko terjadi infeksi nosokomial. 2) Average Length of Stay (Av LOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang
pasien.
Indikator
ini
disamping
memberikan
gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
113
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
mutu pelayanan. Secara umum LOS ideal adalah kurang dari 12 hari. 3) Bed Turn Over (BTO) yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Idealnya selama satu tahun sebuah tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. 4) Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1 – 3 hari. 5) Net Death Rate (NDR) yaitu angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita keluar. 6) Gross Death Rate (GDR) yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar. Tabel 4.10 Capaian Indikator Kinerja RSUD Kraton Tahun 2014 INDIKATOR KINERJA Kunjungan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Pasien Rawat Inap : - Bed Ocuppancy Rate (BOR) - Average Length of Stay (Av LOS) - Bed Turn Over (BTO) - Turn Over Interval (TOI) - Net Death Rate (NDR) - Gross Death Rate (GDR)
SATUAN
TAHUN 2013
TAHUN 2014 TARGET REALISASI
Orang
128.767
119.193
143.150
120,10
%
77,40
65 - 85
72,71
100
Hari
4,83
3 - 12
3,75
100
Hari Kali %o %o
1,11 74,09 24,60 44,72
1-3 > 30 < 25 < 45
1,4 70,89 16,56 47,6
100 100 100 100
%
Sumber : RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, 2014
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
114
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.11 Capaian Indikator Kinerja RSUD Kajen Tahun 2014 NO
INDIKATOR
Rawat Inap 1. Pasien Masuk 2. BOR (%) 3. LOS (Hari) 4. TOI (Hari) 5. NDR (%) 6. GDR (%) Rawat Jalan (Pasien) 1. Umum 2. Anak 3. THT 4. Urologi 5. Gigi 6. Mata 7. Dalam 8. Bedah 9. Kandungan 10. Syaraf 11. Gizi 12. Fisioteraphy 13. Radiologi 14. Laboraturium
TAHUN 2012
2013
2014
8085
11.266
11.318
60,17 4,44 2,95 19,83 48,84
74,49 4,46 1,25 16,02 37,64
75,92 4,48 1,23 16,39 39,84
2.925 4.479 2818 1.926 5.496 10.504 3.121 3.160 4.936 614 1.404 263 2.083
2.419 6.822 3.478 2.028 6.989 13.237 4.456 4.870 5.847 663 1.968 901 2.914
2.103 8.004 4.040 1.395 1.995 7.795 17.321 4.735 4.928 6.776 367 7.370 3.643 5.119
Sumber : RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2014
2.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan Secara umum pembangunan bidang kesehatan telah mencapai sasaran, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat permasalahan, antara lain : 1) Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 39 kasus Kematian Ibu (243,75 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2014 (Target MDG’s 2015 = 102/100.000 KH). 2) Belum optimalnya upaya pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
115
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
3) Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan anak balita. 4) Masih rendahnya kualitas dan upaya untuk menciptakan lingkungan sehat. 5) Masih tingginya angka kesakitan terutama DBD,TB,dan Kusta. 6) Tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular. 7) Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin. 8) Masih kurangnya kualitas dan kuantitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan puskesmas pembantu. 9) Masih
kurangnya
kualitas
dan
kuantitas
sarana
dan
prasarana di Puskesmas dan Jaringannya di Kabupaten Pekalongan. 10) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat. 11) Belum
optimalnya
kualitas
dan
kuantitas
sarana
dan
prasarana aparatur untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. b. Solusi Langkah - langkah yang diambil dalam menentukan kebijakan dan prioritas strategi untuk mengatasi permasalahan diatas,
dapat
dirumuskan
suatu
prioritas
strategis
untuk
pemecahan masalah, yaitu : 1) Pemanfaatan tenaga kesehatan yang profesional berbasis kompetensi. 2) Menghasilkan sumber daya kesehatan yang berstandar Internasional. 3) Pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence based) dan hasil penelitian kesehatan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
116
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja dan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan. 5) Peningkatan
kesadaran
Berperilaku
Hidup
Masyarakat
dan
Bersih
masyarakat Dan
dalam
Sehat,
PerbaikanSanitasi
rangka
Perbaikan
Lingkungan
Gizi serta
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB). 6) Pengawasan di bidang ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi dan perbekalan kesehatan. 7) Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan. 8) Semua masyarakat terjamin pemeliharaan kesehatan.
3. URUSAN PEKERJAAN UMUM
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan permukiman harus dipandang sebagai asset yang perlu terus dipelihara dan ditingkatkan nilai tambahnya (value added) agar dapat terus diandalkan manfaatnya. Penyediaan Pekerjaan Umum dan permukiman berorientasi kepuasan pengguna berbasis kualitas, tidak lagi cukup hanya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) tetapi juga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan sosial dan inklusif. Pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman mengarusutamakan sebaran pusat-pusat pertumbuhan sesuai daya dukung lingkungan dalam keseimbangan pembangunan wilayah secara berkelanjutan. Arah kebijakan bidang kebinamargaan dengan mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan prasarana jalan guna menunjang aksesibilitas dan keterhubungan wilayah (domestic connectivity) dalam mendukung pengembangan koridor ekonomi. Di
bidang
pengairan,
arah
kebijakan
dalam
upaya
mempertahankan dan meningkatkan kinerja layanan jaringan irigasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
117
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
kewenangan
pemerintah
kabupaten
dalam
rangka
BAB IV
mendukung
pemenuhan sasaran Prioritas Nasional di Bidang Ketahanan Pangan khususnya Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) menuju surplus beras 10 Juta Ton pada tahun 2014. Di bidang keciptakaryaan diarahkan antara lain meningkatkan cakupan pelayanan air minum dalam rangka percepatan pencapaian target MDG’s untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan memenuhi standar
pelayanan
minimal
(SPM)
penyediaan
air
minum,
serta
meningkatkan cakupan dan kehandalan pelayanan sanitasi, terutama dalam
pengelolaan
air
komunal/terdesentralisasi
limbah
untuk
dan
persampahan
meningkatkan
kualitas
secara kesehatan
masyarakat dan memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) penyediaan sanitasi. 3.1. Program dan Kegiatan
Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan Pembangunan Jembatan. b. Program
Perencanaan
Teknis
Infrastruktur,
dengan
kegiatan Perencanaan Teknis Infrastruktur. c. Program gorong,
Pembangunan dengan
Saluran
kegiatan
Drainase/Gorong-
Pembangunan
Saluran
Drainase/Gorong-gorong. d. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan; 2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
118
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
3) Pemeliharaan Berkala Jalan; 4) Peningkatan Jalan; 5) Rehabilitasi Jalan; dan 6) Bantuan Sarana Prasarana dari Provinsi. e. Program
Pembangunan
Sistem
Informasi/Database
Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan Penyempurnaan Sistem Informasi/Database Jalan. f.
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Kebinamargaan, dengan kegiatan yang dilakukan adalah : 1) Pengadaan Alat Berat; 2) Pengadaan Alat-alat Kebersihan Jalan; 3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Besar Darat; 4) Pengadaan Alat-alat Laboratorium dan Perbengkelan; 5) Pengadaan Kontainer; 6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kebersihan Jalan; dan 7) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kontainer. g. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : 1) Pembangunan Infrastruktur Ibukota Kecamatan; 2) Penataan Sarana Prasarana Ibukota Kabupaten; 3) Penataan Lingkungan Perbatasan; 4) Rehabilitasi Tugu Batas Kabupaten; 5) Penyusunan DED Tugu Nol dan Taman Depan Pendopo Kabupaten Pekalongan; 6) Pembuatan Bangku Taman Depan Rumah Dinas Bupati; 7) Penyusunan RTBL Kawasan Surobayan – Sedayu. h. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, dengan kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. i.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
119
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
1) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan; 2) Pengadaan Aspal; 3) Pendampingan
Program
Pembangunan
Infrastruktur
Perdesaan (PPIP); 4) Penunjang Kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan; 5) Pengadaan Semen; 6) Penunjang Kegiatan PLPBK PNPM Mandiri Perkotaan; 7) Pembangunan MCK; 8) Pengadaan LPJU Perdesaan; 9) Pembangunan Air Minum Perdesaan; 10) Pembangunan/Rehabilitasi Saluran Drainase Pedesaan; dan 11) Penataan Lingkungan Pedesaan. j.
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Lampu
Penerangan Jalan, dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pemeliharaan Rutin/Berkala LPJU; dan 2) Pengadaan LPJU;
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral a. Program Pengendalian Banjir, dengan kegiatan : 1) Rehabilitasi/pemeliharaan Reservoir Pengendali Banjir 2) Rehabilitasi/pemeliharaan Bantaran Dan Tanggul Sungai 3) Mengendalikan Banjir Pada Daerah Tangkapan Air Dan Badan-badan Sungai 4) Peningkatan Pembersihan Dan Pengerukan Sungai/kali 5) Peningkatan Pembangunan Pusat-pusat Pengendali Banjir 6) Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai 7) Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Rob
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
120
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
b. Program
Pengembangan
dan
Pengelolaan
BAB IV
Jaringan
Irigasi,Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, melalui kegiatan sebagai berikut : 1) Rehabilitasi / Pemeliharaan jaringan irigasi 2) Optimalisasi Fungsi Jaringan irigasi yang telah dibangun 3) Peningkatan jaringan irigasi 4) Penyusunan Pola Tata Tanam 5) Rehabilitasi/Pemeliharaan rutin Jaringan Irigasi c. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,
dengan
kegiatan
Perencanaan
Pengembangan
Infrastruktur. 3.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pekerjaan Umum tahun 2014 dilaksanakan dengan anggaran
Belanja
Langsung
Langsung
program
Rp204.638.188.886,00
urusan
(tidak
umum/rutin dapat
termasuk SKPD)
Belanja sebesar
terealisasi
sebesar
Rp198.390.585.045,00 atau 96,95% (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir). Capaian target indikator sasaran Urusan Pekerjaan Umum tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan
pembangunan
melalui
pelaksanaan
program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2014. Kineja Urusan Pekerjaan Umum yang dicapai di tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 Indikator Kinerja Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2014 NO
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2014
SATUAN
TAHUN 2013
TARGET
REALISASI
%
1.
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
%
86,70
94,00
90,38
96,15
2.
Jembatan dengan kondisi baik
%
93,81
100,00
98,37
98,37
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
121
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
INDIKATOR KINERJA
3.
Jumlah lampu penerangan jalan umum
4.
Rasio jaringan irigasi
5.
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
BAB IV
TAHUN 2014
SATUAN
TAHUN 2013
TARGET
REALISASI
%
buah
175,00
100,00
84,00
84,00
%
0,01731
0,0143
0,01718
120
m²/ha
21.978,6 3
22.062,75
28.219,41
101
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pekalongan, 2014
a. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai 90,38% atau 3,62% di bawah target 94,00% dan mengalami kenaikan jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 4,24%. Pada tahun 2014, panjang jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Pekalongan
sepanjang
573,58
km.
Berdasarkan
Jenis
Permukaannya, di Kabupaten Pekalongan terdapat sepanjang 510,44 km jalan aspal, sepanjang 26,89 km jalan batu/kerikil, sepanjang 27,35 km jalan beton, dan sepanjang 0,70 km jalan tanah serta sepanjang 8,20 km jalan paving, sebagaimana table berikut : Tabel 4.13 Jalan Berdasarkan Jenis Permukaannya di Kabupaten Pekalongan Tahun 2014 NO 1. 2. 3. 4. 5.
PANJANG (Km) NAIK/TURUN (%) 2013 2014 508,91 510,44 0,3
URAIAN Jalan Aspal Jalan Batu/kerikil Jalan Beton Jalan Tanah Jalan Paving
20,20
26,89
33,12
26,17 2,00 0,80
27,35 0,70 8,20
4,51 -65 925
Sumber : Bidang Bina Marga, DPU Kabupaten Pekalongan, 2014.
Pada
tahun
2014,
dari
573,58
km
jalan
di
Kabupaten
Pekalongan, berdasarkan kondisi fisiknya, terdapat sepanjang 430,79 km jalan baik, sepanjang 87,62 km jalan sedang, dan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
122
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
sepanjang 41,22 km jalan rusak serta sepanjang 13,95 km jalan rusak berat, sebagaimana table berikut : Tabel 4.14 Jalan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Di Kabupaten Pekalongan Tahun 2014 NO
URAIAN
1. 2. 3.
Jalan Baik Jalan Sedang Jalan Rusak Jalan Rusak Berat
4.
PANJANG (Km) NAIK/TURUN (%) 2013 2014 425,58 430,79 1,22 58,25 87,62 50,42 41,58 41,22 -0,87 32,67
13,95
-57,30
Sumber : Bidang Bina Marga, DPU Kabupaten Pekalongan, 2014.
b. Jembatan dalam kondisi baik mencapai 98,37% atau 1,63% di bawah target 100,00% serta mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun sebesar 4,86%. Pada tahun 2014, prasarana jembatan di Kabupaten Pekalongan sejumlah 312 buah, berdasarkan jenis konstruksinya terdapat 44 buah jembatan komposit, 3 buah jembatan busur, 246 buah jembatan beton, 13 buah jembatan plat dan 5 buah jembatan rangka baja, serta 1 buah jembatan gantung, sebagaimana table berikut : Tabel 4.15 Jembatan Berdasarkan Jenis Konstruksinya Di Kabupaten Pekalongan Tahun 2014 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
URAIAN Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan
Komposit Busur Beton Plat Rangka Baja Gantung
JUMLAH (Buah) TAHUN TAHUN 2013 2014 43 44 3 3 241 246 14 13 5 5 1 1
Sumber : Bidang Bina Marga, DPU Kabupaten Pekalongan, 2014.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
123
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Pada tahun 2014, dari 312 buah jembatan di Kabupaten Pekalongan, berdasarkan kondisi fisiknya, terdapat 295 buah dengan baik, 17 buah dengan kondisi sedang, dan 0 buah dengan kondisi rusak, serta 0 buah dengan kondisi rusak berat, sebagaimana table berikut : Tabel 4.16 Jembatan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Di Kabupaten Pekalongan Tahun 2014 NO. 1 2 3 4
URAIAN Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan
Baik Sedang Rusak Rusak Berat
JUMLAH (Buah) TAHUN TAHUN 2013 2014 288 295 13 17 5 0 1 0
NAIK / TURUN (%) 2,43 30,77 0 0
Sumber : Bidang Bina Marga, DPU Kabupaten Pekalongan, 2014.
c.
Pada Tahun 2014, jumlah lampu penerangan jalan umum 84 buah atau 16% di bawah target 100 buah serta mengalami penurunan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 52%.
d. Penyediaan air bagi petani meliputi rehabilitasi saluran air, pintu air dan bangunan air yang menunjang distribusi air dari hulu ke hilir, sementara pengendalian banjir meliputi pencegahan longsor pada tebing sungai/kali, normalisasi sungai/kali yang bentuk badan sungainya sudah tidak mampu mengalirkan air secara normal dan penanggulangan banjir rob pada daerah-daerah pesisir pantai.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
124
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.17 Capaian Indikator Cakuoan Irigasi Tahun 2014 NO
INDIKATOR
1.
Rasio jaringan irigasi (%)
2.
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik (m²/ha)
2014
SATUAN
CAPAIAN 2013
TARGET
REALISASI
%
%
0,01731
0,0143
0,01718
120
m²/ha
21.978,63
22.002,75
22.219,41
101
Sumber : DPSDA-ESDM Kab. Pekalongan, 2014
3.3. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan Urusan Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut : 1) Laju Kerusakan Jalan, Jembatan dan Kontainer Sampah serta Lampu Penerangan Jalan Umum lebih tinggi daripada kemampuan anggaran daerah untuk menangani; 2) Terbatasnya ruang milik jalan menyebabkan rendahnya kapasitas pengembangan jaringan jalan, sehingga tidak dapat mengejar laju pertumbuhan jumlah kendaraan; 3) Drainase jalan yang buruk dan sebagian tanah yang labil menyebabkan tingginya kerusakan jalan; 4) Bertambahnya volume kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam; 5) Belum
optimalnya
peran
serta
masyarakat
terhadap
pemeliharaan infrastruktur umum (kurangnya kesadaran pengguna jalan akan batasan tonase jalan); 6) Semakin kompleknya permasalahan dibidang pengelolaan sumber daya air energi dan sumber daya mineral dimana saat ini pengelolaan sumber daya air energi dan sumber daya mineral tidak hanya mencakup aspek teknis namun juga mencakup aspek sosial kemasyarakatan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
125
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
7) Terjadinya alih fungsi areal pertanian menjadi wilayah pemukiman, pusat perdagangan dan industri yang akan mempengaruhi distribusi air untuk kepentingan pertanian maupun tata kelola air dalam rangka mencegah banjir. b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Melakukan pemantauan dan update kondisi infrastruktur jalan, jembatan, lampu penerangan jalan serta infrastruktur lainnya secara terus menerus dan melakukan proses perencanaan secara berkesinambungan; 2) Pemecahan masalah dilakukan berdasarkan prioritas tingkat kerusakan jalan, jembatan maupun lampu penerangan jalan umum; 3) Mengusahakan
sumber pendanaan
lain
di luar APBD
Kabupaten Pekalongan; 4) Peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran jalan serta membangun jaringan jalan baru, dengan memprioritaskan pada wilayah perkotaan yang padat lalu lintas; 5) Melengkapi bangunan pelengkap jalan berupa saluran drainase, gorong-gorong dan talud/turap; 6) Melakukan perbaikan untuk mengembalikan fungsi jalan dan jembatan melalui penanganan pasca bencana alam; 7) Membuat perencanaan yang tidak hanya mengedepankan aspek
teknis
namun
juga
menyentuh
aspek
sosial
kemasyarakatan; dan 8) Menyusun ulang perencanaan teknis dengan data yang terbaru sesuai dengan kondisi di lapangan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
126
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4. URUSAN PERUMAHAN
Pengertian rumah sesuai Pasal 28 H amandemen UUD 1945 dan Undang-Undang Permukiman
Nomor
adalah
4
salah
Tahun satu
1992
tentang
kebutuhan
Perumahan
Dan
manusia
yang
dasar
dikembangkan untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembangunan perumahan tidak hanya bersifat pembangunan perumahan dalam arti sempit, tapi juga meliputi infrastruktur dasar perumahan permukiman, misal pembangunan sarana air bersih, perbaikan fasilitas umum dan juga perbaikan lingkungan sehingga dapat tercipta perumahan permukiman yang sehat. Salah satu arah kebijakan pembangunan perumahan antara lain meningkatkan
penyediaan
Prasarana,
Sarana
dan
Utilitas
(PSU)
perumahan dan kawasan permukiman dalam rangka menstimulasi pembangunan
perumahan
dan
permukiman
bagi
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan tujuan meningkatkan ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau bagi MBR di dalam perumahan dan kawasan permukiman yang didukung oleh PSU yang memadai. Pembangunan perumahan dan permukiman, yang memanfaatkan ruang terbesar dari kawasan baik di perkotaan maupun di perdesaan, merupakan kegiatan yang bersifat menerus. Karenanya pengelolaan pembangunan
perumahan
dan
permukiman
harus
senantiasa
memperhatikan ketersediaan sumber daya pendukung, serta dampak akibat pembangunan tersebut. Dukungan sumber daya yang memadai, baik yang utama maupun penunjang diperlukan agar pembangunan dapat dilakukan
secara
berkelanjutan,
disamping
dampak
pembangunan
perumahan dan permukiman terhadap kelestarian lingkungan, serta keseimbangan daya dukung lingkungannya yang harus senantiasa dipertimbangkan.
Kesadaran
tersebut
harus
dimulai
sejak
tahap
perencanaan dan perancangan, pembangunan, sampai dengan tahap pengelolaan dan pengembangannya, agar arah perkembangannya tetap
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
127
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
selaras
dengan
prinsip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan
BAB IV
secara
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu kebutuhan dasar masyarakat yaitu perumahan sampai saat ini masih belum sepenuhnya terpenuhi, kondisi tersebut
terjadi
karena kesenjangan pemenuhan kebutuhan perumahan (backlog) yang relatif masih besar. Hal tersebut diakibatkan karena masih kurangnya kemampuan daya beli masyarakat khususnya kelompok MBR dalam memenuhi kebutuhan perumahannya. Dalam kerangka penyelenggaraan perumahan dan permukiman ingin menggarisbawahi bahwa permasalahannya selain menyangkut fisik perumahan dan permukiman juga terkait dengan penataan ruang, yang didalamnya termasuk pengadaan prasarana dan sarana lingkungan, serta utilitas umum untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini diperlukan agar dapat mendorong terwujudnya keseimbangan antara pembangunan di perkotaan dan perdesaan, serta perkembangan yang terjadi dapat tumbuh secara selaras dan saling mendukung. Dengan keseimbangan
tersebut
diharapkan
perkembangan
ruang-ruang
permukiman responsif yang ada akan dapat ikut mengendalikan terjadinya migrasi penduduk. Oleh karenanya, ke depan diperlukan pengembangan perencanaan dan perancangan, serta pembangunan perumahan dan permukiman yang kontributif terhadap pencapaian penataan ruang yang disusun
secara
transparan
dan
partisipatif,
serta
memberdayakan
masyarakat sebagai pelaku utama. Dengan demikian diharapkan akan terwujud permukiman yang dapat mendukung penghidupan penghuninya, baik di kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, maupun kawasankawasan tertentu lainnya. 4.1. Program dan Kegiatan Urusan Perumahan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Perumahan Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
128
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
a. Program Pengembangan Perumahan, dengan kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. b. Program Peningkatan Cakupan dan Kualitas Penggunaan Pelayanan
Air
Minum,
dengan
kegiatan
Penunjang
Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS. c.
Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan kegiatan Penunjang Kegiatan Pembangunan Sanitasi.
d. Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya Kebakaran, dengan kegiatan : 1) Pengadaan
Peralatan
dan
Perlengkapan
Pemadam
Kebakaran; 2) Penunjang Pelaksanaan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran. 4.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan
Perumahan
tahun
2014
dilaksanakan
dengan
anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp607.720.300,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp478.672.700,00 atau 78,77%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir). Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Perumahan
tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan
pembangunan
melalui
pelaksanaan
program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2014. Kinerja Urusan Perumahan yang dicapai di tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 4.18 Indikator Kinerja Urusan Perumahan Tahun 2014 NO 1.
INDIKATOR KINERJA Backlog Kebutuhan Rumah
SATUAN
2013
unit
29.500
TAHUN 2014 TARGET
REALISASI
%
26.000
20.064
77,17
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
129
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
2013
2.
Rumah tangga pengguna air bersih
unit
3.
Rumah tangga berSanitasi
4.
Lingkungan pemukiman kumuh
BAB IV
TAHUN 2014 TARGET
REALISASI
%
193.299
174.000
149.446
85,89
%
54,03
88,70
61,82
69,70
%
11,09
10,93
10,52
103,90
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2014
a. Indikator kerja urusan perumahan salah satunya ditunjukkan dengan tercukupinya kebutuhan rumah. Di tahun 2014, Backlog kebutuhan rumah mencapai 20.064 unit (dengan adanya pembangunan rumah baru sebanyak 8.436 unit) belum sesuai target 26.000 unit akan tetapi mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2013. b. Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 149.446 unit atau 14,11% dibawah target 174.000 unit dan mengalami penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 22,69%. c.
Rumah tangga bersanitasi mencapai 61,82% atau 30,30% dibawah target 88,70% dan mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 14,42%.
d. Lingkungan Pemukiman Kumuh mencapai 10,52% atau 3,90% diatas
target
10,93%
dan
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 5,42%. e. Program Pengembangan Perumahan untuk tahun 2014, terkait dengan
Kegiatan
Fasilitasi
Bantuan
Stimulan
Perumahan
Swadaya ditujukan untuk 40 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). f.
Program Lingkungan Sehat Perumahan untuk tahun 2014, terkait dengan Penunjang Kegiatan Pembangunan Sanitasi (SLBM) ditujukan untuk 3 desa dan 1 kelurahan, yaitu Desa Lumeneng Kec. Paninggaran, Desa Lambanggelun Kec. Paninggaran, Desa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
130
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Kutosari Kec. Karanganyar dan Kel. Kedungwuni Timur Kec. Kedungwuni. g. Program
Peningkatan
Kebakaran
untuk
Kesiagaan
tahun
2014,
dan
Pencegahan
terkait
dengan
Bahaya Kegiatan
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran dan
Kegiatan
Penunjang
Pelaksanaan
Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran. h. Program Peningkatan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Air Minum untuk tahun 2014, terkait dengan Penunjang Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS yang ditujukan untuk 15 desa di Kabupaten Pekalongan. 4.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan Urusan Perumahan adalah sebagai berikut : 1) Tingkat kebutuhan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman yang cukup tinggi tidak sebanding sedangkan kemampuan pemerintah mengalokasikan anggaran terbatas; 2) Perencanaan urusan perumahan dan permukiman masih lemah belum adanya dokumen kebijakan strategi tentang penataan
ruang
perumahan
dan
permukiman
sebagai
pengendali pembangunan perumahan dan permukiman (Dokumen
RP3KP/Rencana
Pembangunan
dan
Pengembangan Perumahan serta Kawasan Permukiman); 3) Indikator
capaian
perumahan
dan
permukiman
perlu
ditetapkan bersama antar SKPD terkait; 4) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik perumahan permukiman; serta 5) Belum lengkapnya infrastruktur dasar permukiman sehingga belum tercipta lingkungan yang sehat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
131
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Melakukan
pemberdayaan
mengembangkan
kegiatan
masyarakat pembangunan
dengan
sarana
dan
prasarana lingkungan permukiman berbasis masyarakat; 2) Penyusunan dokumen Kebijakan, Strategi, dan Program Perumahan (Dokumen RP3KP); 3) Standar
Indikator
Perumahan
dan
Permukiman
perlu
dirumuskan; 4) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat; 5) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; 6) Perencanaan
sarana
prasarana
lingkungan
sehat
permukiman; serta 7) Di
masa
mendatang
perlu
dilakukan
koordinasi
dan
konsultasi yang lebih intensif dengan stakeholder terkait;
5. URUSAN PENATAAN RUANG
Penataan
ruang
adalah
proses
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan pengendalian ruang dan pengendalian ruang. Urusan Penataan Ruang Kabupaten Pekalongan adalah untuk mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa berwawasan lingkungan, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat, serta efisien dalam alokasi investasi. Fokus
penataan
ruang
melangkah
maju
pada
aspek
penyelenggaraan penataan ruang yang lainnya yaitu pemanfaatan ruang
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
132
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan penekanan pemahaman terhadap fungsi penataan ruang yang merupakan alat untuk sinkronisasi program pembangunan. Langkah maju yang dilakukan dalam penataan ruang ini tentunya memiliki berbagai tantangan terutama untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan meliputi aspek sosial dan ekonomi, serta secara khusus aspek lingkungan. Selain itu diperlukan pula penegakan wibawa hukum terkait penataan ruang, sehingga penataan ruang tidak hanya menjadi arahan saja. Dan yang terpenting semua kalangan memahami penataan ruang yang ujungnya, penataan ruang menjadi milik kita bersama. Penataan ruang Kabupaten Pekalongan disusun sesuai potensi dan permasalahan baik internal maupun eksternal serta memperhatikan perencanaan tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi seperti RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Tengah, dan RTRW Kawasan Petanglong. Salah satu permasalahan dalam penataan ruang adalah adanya alih fungsi lahan terutama lahan pertanian yang terjadi pada setiap tahun. Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2031 adalah untuk mewujudkan daerah sebagai sentra pengembangan industri pengolahan dan perdagangan dengan tetap mempertahankan pertanian untuk
mendukung
perkembangan
wilayah.
Penataan
tata
ruang
Kabupaten Pekalongan disusun dengan memperhatikan kecenderungan dan arahan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan sesuai dengan jangka waktu perencanaanya. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Pekalongan antara lain sebagai berikut : a. Pengembangan prasarana perhubungan energi dan permukiman untuk menunjang sektor industri; b. Pengembangan
prasarana
penunjang
sektor
pertanian
dan
mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta mengembangkan pertanian pangan produktif berkelanjutan; c.
Pemantapan perlindungan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian lingkungan sumber daya alam dan buatan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
133
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
d. Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya untuk mendukung kemantapan sistem agropolitan yang berbasis pertanian dan ekowisata; e. Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis untuk perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan; f.
Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.
5.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan untuk mendukung Urusan Penataan Ruang dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum Program
Perencanaan
Tata
Ruang,
dengan
kegiatan
Penyusunan DED Penataan Kota Kecamatan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah a. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan kegiatan Penunjang Kegiatan BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah). b. Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan : 1) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Sragi; 2) Identifikasi Kawasan Perkotaan dan Perdesaan di Kabupaten Pekalongan; 3) Review
RPIJM
(Rencana
Program
Investasi
Jangka
Menengah) Bidang Cipta Karya Kabupaten Pekalongan Tahun 2014; 4) Studi Implementasi Perda RTRW Kabupaten Pekalongan; 5) Validasi Deliniasi RDTR Kec. Kedungwuni dan Kec. Wiradesa.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
134
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
5.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Penataan Ruang tahun 2014 dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp970.647.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp930.157.200,00 atau 95,83%. (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir). Capaian target indikator sasaran Urusan Penataan Ruang tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan
pembangunan
melalui
pelaksanaan
program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2014. Kineja Urusan Penataan Ruang yang dicapai di tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang Tahun 2014 NO
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2014
SATUAN
TAHUN 2013
TARGET
REALISASI
%
1.
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
%
24
27
28
103,70
2.
Ruang Publik yang Berubah Peruntukannya
%
0
22
0
0,00
3.
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
%
15
25
28,55
114,20
4.
Jumlah pengelolaan pertamanan
buah
3
4
4
100,00
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2014
a. Pada tahun 2014, Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB mencapai 28% atau 7,69% diatas target 26% dan tetap tidak mengalami peningkatan maupun penurunan jika dibandingkan capaian tahun 2013. b. Ruang Publik yang berubah peruntukannya mencapai 0% atau sangat jauh diatas target 20% dan tidak mengalami peningkatan (stagnan) jika dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 0%.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
135
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
c.
BAB IV
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan mencapai 28% atau 12% diatas target 25% dan mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2012 sebesar 15%.
d. Jumlah pengelolaan pertamanan mencapai 4 buah atau 100% sesuai
target
4
buah
dan
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan capaian tahun 2013 sebesar 33,33%. 5.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan urusan penataan ruang adalah sebagai berikut : 1) Masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah; 2) Informasi tentang rencana tata ruang belum tersosialisasi secara luas dan lengkap; 3) Masih adanya kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang; 4) Masih kurangnya personil yang menangani penataan ruang daerah; dan 5) Terbatasnya Ruang Terbuka Hijau sebagai Fasilitas ruang publik. b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Meningkatkan
koordinasi
dalam
perencanaan
dan
pengendalian pemanfaatan ruang melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah; 2) Melengkapi regulasi peraturan daerah tentang rencana tata ruang daerah; 3) Meningkatkan sosialisasi rencana tata ruang daerah dengan membuat instrument sosialisasi yang efektif;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
136
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Peningkatan kemampuan personil yang menangani penataan ruang daerah; dan 5) Pembangunan dan perawatan taman kota, diusahakan bisa menambah ruang terbuka hijau tiap tahunnya.
6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan
di
dalamnya,
guna
pemanfaatan
dan
pengalokasian
sumberdaya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Kebijakan perencanaan pembangunan diarahkan pada peningkatan efektifitas dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah. Sistem perencanaan pembangunan nasional diatur dalam UndangUndang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Proses penyusunan rencana pembangunan secara demokratis dan partisipatoris dilakukan
melalui
forum
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang), mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kemudian pada tingkat provinsi. Hasil dari Musrenbang provinsi kemudian dibawa ke musrenbang
nasional
kementerian/lembaga
yang serta
merupakan
sinkronisasi
dari
harmonisasi
dekonsentrasi
program
dan
tugas
perbantuan. Musrenbang ini menghasilkan Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah sebagai pedoman penyusunan RAPBN. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan meliputi perencanaan umum (RPJPD, RPJMD, RENSTRA, RKPD, dan Renja) dan perencanaan yang bersifat khusus misalnya
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
137
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
perencanaan tata ruang, perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan pembangunan di bidang ekonomi, dan bidang sosial budaya. 6.1. Program dan Kegiatan Pembangunan Kabupaten
urusan
Pekalongan
perencanaan
dilaksanakan
pembangunan
Badan
di
Perencanaan
Pembangunan Daerah yang pada tahun 2014 melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut : a. Program Kerjasama Pembangunan, dengan kegiatan : 1) Fasilitasi
Kerjasama
Pengembangan
Pertanian
dengan
Perguruan Tinggi; 2) Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD). b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan : 1) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 2) Koordinasi Penyusunan LKPJ Bupati Pekalongan; 3) Penyusunan KUA dan PPAS; 4) Penyusunan RKPD; dan 5) Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Evaluasi dan Perencanaan Pembangunan Daerah. c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi; 2) Studi Potensi Energi Terbarukan di Kab. Pekalongan. d. Program Perencanaan Sosial Budaya, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya; 2) Fasilitasi Kuliah Kerja Nyata (KKN); 3) Koordinasi Pelaksanaan TMMD; 4) Fasilitasi Pengarusutamaan Gender;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
138
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
5) Fasilitasi Pengembangan Pendidikan untuk Semua; 6) Fasilitasi Penyusunan RPJMDes; 7) Fasilitasi Operasional Akademi Komunitas; dan 8) Penyediaan Sarana Prasarana Akademi Komunitas. e. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan kegiatan Koordinasi Penanganan Program AMPL Berbasis Masyarakat. f.
Program Sosialisasi dan Pengembangan Kreativitas dan Inovasi, dengan kegiatan : 1) Fasilitasi Riset Daerah; dan 2) Lomba Kreativitas dan inovasi
(Krenova) dan Pameran
Produk Inovasi (PPI) 6.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Alokasi anggaran belanja langsung untuk melaksanakan urusan perencanaan pembangunan (tidak termasuk anggaran belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp3.267.960.000,00 dan terealisasi sebesar Rp3.129.953.200,00
atau 95,78%. (Rincian
realisasi program dan kegiatan terlampir). Dokumen perencanaan yang telah disusun tahun 2014 antara lain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015; Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 dan Tahun Anggaran 2015; serta Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Pada
tahun
2014
juga
telah
dilaksanakan
fasilitasi
penyusunan RPJMDesa bagi desa-desa di Kabupaten Pekalongan dan penyusunan sistem informasi database permukiman kumuh. Selain itu
untuk
mempermudah
pembangunan,
maka
penyusunan
disusun
Sistem
dokumen
perencanaan
Informasi
Perencanaan
Pembangunan Daerah (SIPPD) guna penyusunan RKPD serta Sistem
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
139
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Informasi Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMONEV) untuk mempermudah pengendalian dan evaluasi hasil rencana kerja pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Kinerja makro urusan perencanaan pembangunan dapat dilihat dari indikator tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda; tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda; dan penjabaran program RPJMD ke dalam dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2014 juga telah melaksanakan evaluasi perencanaan pembangunan yaitu Evaluasi
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
(RKPD),
sebagai
gambaran capaian kinerja dan pendanaan RKPD Tahun 2014; mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan RPJMD; serta merumuskan rekomendasi dan tindak lanjut sebagai masukan dalam penyusunan RKPD tahun berikutnya. Evaluasi ini penting, karena hasil evaluasi tersebut sebagai bahan penyusunan RKPD untuk periode selanjutnya; indikator penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah; indikator penilaian kinerja SKPD; dan bahan penilaian
pencapaian
rencana
aksi
program
dan
kegiatan
pembangunan daerah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Pembangunan Nasional. Secara
rinci
target
perencanaan pembangunan
capaian dapat
indikator dilihat pada
kinerja
urusan
tabel sebagai
berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
140
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
Tabel 4.20 Capaian Indikator Kinerja Perencanaan Pembangunan Tahun 2014 TAHUN 2014 TARGET REALISASI -
NO
URAIAN
SATUAN
1.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
Buku
CAPAIAN 2013 1
Buku
1
1
1
100
Buku
1
1
1
100
2. 3.
% -
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan, 2014
6.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan yang terkait dengan Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Belum optimalnya sistem pengelolaan data perencanaan
yang akurat dan komprehensif; 2) Belum optimalnya koordinasi antar satuan kerja terkait; 3) Kurangnya konsistensi terhadap program yang berhubungan
data
dan
informasi
dalam
melaksanakan
pedoman
Perencanaan Pembangunan Daerah yang sudah ditetapkan; 4) Masih
kurang dipahaminya peran penting penyusunan
pelaporan sebagai bahan evaluasi serta landasan dalam perencanaan pembangunan, yang mengakibatkan penyajian data dari masing-masing SKPD tidak valid. b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut yang telah dilakukan adalah : 3) Perlu adanya pembuatan
aplikasi Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah dalam perencanaan pembangunan;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
141
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV
4) Meningkatkan koordinasi, konsistensi dan komitmen dengan SKPD
dalam
penyusunan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah; 5) Perlunya keterpaduan dalam penyusunan pelaporan ditingkat SKPD, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antar instansi yang membutuhkan informasi/laporan. Hal ini dapat diawali dengan langkah koordinasi tiap SKPD yang mengampu laporan untuk menjadi 1 (satu) sajian data yang bisa digunakan sebagai laporan. 6) Pemahaman
dasar
mengenai
peraturan
perundangan,
tupoksi dan tangungjawab pelaporan pembangunan sebagai dasar bahan evaluasi dalam perencanaan pada tahun berikutnya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2014
142