BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Pekalongan selama tahun 2015 didasarkan pada Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 yang berisikan prioritas pembangunan Kabupaten Pekalongan tahun 2015 dengan diselaraskan pada pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta berpedoman pula kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dalam
rangka
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
Kabupaten
Pekalongan selama tahun 2015 yang mencakup pelaksanaan kegiatan urusan wajib dan pilihan, maka telah dialokasikan pembiayaannya melalui APBD Tahun Anggaran 2015 yang pada prinsipnya merupakan program-program yang telah direncanakan dalam Kebijakan Umum APBD dan RKPD Tahun 2015. Semua program dan kegiatan pembangunan yang direncanakan dalam RKPD Tahun 2015 dirumuskan sebagai program dan kegiatan dalam mengatasi permasalahan dengan memperhatikan daya dukung potensi dan sumber daya yang tersedia. Kebijakan Umum APBD memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian
yang
diharapkan
pada
setiap
urusan
pemerintahan
yang
dilaksanakan pada satu Tahun Anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan
tersebut
disusun
berdasarkan
aspirasi
masyarakat
mempertimbangkan kondisi dan kemampuan Kabupaten Pekalongan.
dengan
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
beserta
anggaran
belanja
langsung urusan, baik wajib maupun pilihan (tidak termasuk belanja langsung program
umum/rutin
SKPD)
yang
dilaksanakan
Pemerintah
Kabupaten
Pekalongan selama tahun 2015, akan diuraikankan berdasarkan pembagian urusan dimana ada satu urusan yang ditangani oleh beberapa SKPD dan sebaliknya ada beberapa urusan yang ditangani oleh satu SKPD. Program umum/rutin SKPD merupakan program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan SKPD, baik urusan wajib ataupun pilihan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang meliputi : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; dan
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan. Realisasi program dan kegiatan untuk masing-masing SKPD di Kabupaten
Pekalongan tahun 2015 secara utuh dan menyeluruh akan disampaikan dalam forum terpisah berupa Laporan Keuangan Daerah (LKD) yang sampai saat ini masih dalam proses, dan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan setiap urusan tidak termasuk belanja langsung program umum/rutin SKPD yang terbagi dalam 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
83
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1.
URUSAN PENDIDIKAN Penyelenggaraan mewujudkan
masyarakat
Urusan
Pendidikan
Kabupaten
ditujukan
untuk
cerdas,
kreatif,
Pekalongan
berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi berdasarkan nilai - nilai kearifan lokal. Pelaksanaan program pendidikan telah menyebabkan makin berkembangnya kegiatan belajar mengajar di berbagai
jenjang
pendidikan.
Dengan
dilaksanakannya
program
pendidikan, pelayanan pendidikan diharapkan dapat menjangkau semua daerah di Kabupaten Pekalongan. 1.1. Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan tahun 2015 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui program dan kegiatan sebagai berikut : a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan : 1) Pendidikan dan Pelatihan Formal; 2) Rehabilitasi Sedang/berat Ruang Kelas Sekolah; 3) Pelatihan Guru PAUD Kabupaten Pekalongan; 4) Penyelenggaraan Gebyar PAUD (Provinsi); 5) Kesejahteraan Pendidik PAUD (Propinsi); 6) Peningkatan Kualifikasi ke S1/D4 Pendidik PAUD (Provinsi); 7) Penyelenggaraan Lomba Gugus PAUD dan Lomba KB/TK (Provinsi); 8) Penyelenggaraan Apresiasi PTK PAUDNI berprestasi tingkat Kabupaten dan Pameran Produk desa Vokasi; 9) Lomba Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi; 10) Pengembangan Sarana Prasarana PAUD (Provinsi); 11) Penyelenggaraan
Apresiasi
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan PAUDNI Berprestasi (Provinsi); 12) Operasional Penyelenggaraan PAUD;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
84
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
13) DAK Operasional Penyelenggaraan PAUD (DAK Non Fisik). b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan Kegiatan : 1) Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah; 2) Penambahan Ruang Kelas Sekolah; 3) Pengadaaan Alat Praktik Dan Peraga Siswa; 4) Pengadaan Mebeluer Sekolah; 5) Peningkatan Sarpras Sanitasi SD/SDLB dan SMp/SMPLB (Provinsi); 6) Fasilitasi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) (Provinsi) 7) Fasilitasi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) (Provinsi); 8) Rehab Ruang Kelas Rusak SMP/SMPLB ( Provinsi); 9) Pembangunan Perpustakaan Sekolah SD/SDLB (Provinsi); 10) Pembinaan Minat Bakat dan Kreativitas Siswa; 11) Operasional TKN, UPT Pendidikan dan SKB; 12) Fasilitasi Manajemen Operasional BOS SD/SMP; 13) Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M); 14) Jasa Konsultan Perencana dan Pengawasan; 15) Fasilitasi Pembinaan Potensi siswa SD/SDLB (Provinsi); 16) Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung Sekolah; 17) Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SD/SDLB (Provinsi); 18) Bintek Tiga Mata Pelajaran Ujian Sekolah; 19) Pembangunan Talud dan Peninggian Bangunan Halaman SD dan SMP; 20) Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dasar (PKP-SPM Dikdas) (APBN); 21) Lomba Jenjang Pendidikan Dasar; 22) Pendampingan BOS SD/SDLB/MI (Provinsi);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
85
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
23) Pendampingan BOS SMP/SMPLB/MTs (Provinsi); 24) Peningkatan Penguasaan Materi UN; 25) Pelatihan Guru Pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN); 26) Pelatihan Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan Dasar; 27) DAK dan Pendampingan SD/SDLB 2016; 28) Pelatihan Guru Pembimbing Khusus Inklusi; 29) Pengadaan Mebelair SD (Provinsi); 30) Pengadaan Mebelair Pengganti SMP (Provinsi); 31) Pengadaan Pembangunan Ruang Perpustakaan SMP/SMPLB (Provinsi). c. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Pengembangan
kesenian
dan
Kebudayaan
Daerah
(Penyelenggaraan Pergelaran Seni Budaya dalam Hari Jadi Dan Tahun Baru); 2) Penyelenggaraan dan Pengiriman Lomba kreativitas Seni Budaya Non pelajar/Umum; 3) Kemah Seni Budaya Pelajar (SMP,SMA dan SMK) 4) Festival Anak Sholeh Indonesia ( FASI ) dan Lomba Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni ( MAPSI ). d. Program Pendidikan Menengah, dengan Kegiatan : 1) Penambahan Ruang Kelas Sekolah; 2) Pembangunan Sarana Dan Prasarana Olahraga; 3) Pengadaaan Alat Praktik Dan Peraga Siswa; 4) Pelatihan Kurikulum 2013 SMA/SMK; 5) Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu; 6) Liga Pendidikan; 7) Operasional Rutin SMA dan SMK; 8) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA/SMK (Provinsi); 9) Rehabilitasi Gedung SMA/SMK (Provinsi); 10) Pengadaan Alat Bengkel SMK (Provinsi);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
86
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
11) Fasilitasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (Provinsi); 12) Beasiswa SMA/SMK dari Keluarga Kurang Mampu (Provinsi); 13) Bimbingan Teknis Ujian Nasional; 14) Beasiswa Siswa Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional; 15) Oliampiade Sains Nasional Guru; 16) Lomba Kompetensi Siswa SMK; 17) Kursus Mahir Tingkat Dasar Pramuka (Provinsi); 18) Lomba Jenjang Pendidikan Menengah; 19) Peningkatan Sarpras SMA/SMK (Provinsi). e. Program Pendidikan Non Formal, dengan Kegiatan : 1) Fasilitasi Hari Aksara Internasional ( HAI ) Dinas Pendidikan (Provinsi); 2) Operasional Pendidikan Non Formal dan Informal; 3) Pameran Produk Desa Vokasi Tingkat Provinsi Dalam Memperingati Hari Aksara Internasional; 4) Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan Paket C Setara SMA. f.
Program
Peningkatan
Mutu
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan, dengan Kegiatan : 1) Lomba Kreativitas Guru ,Kepala Sekolah, dan Pengawas; 2) Pengiriman Pelatihan Calon Kepala Sekolah; 3) Kesejahteraan Pendidik Wiyata Bhakti Pendidikan Formal (Propinsi); 4) Peningkatan Kualifikasi Ke S1 Pendidik Formal (Propinsi); 5) Sosialisasi Program Induksi Guru Pemula; 6) Fasilitasi Peningkatan Guru Seni Budaya; 7) Penunjang Proses Penetapan Penilaian Angka Kredit (PAK) Guru PNS; 8) Pengelolaan Media Publikasi Ilmiah.
g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan Kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
87
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
1) Pengelolaan Prasarana Jaringan Pendidikan Nasional; 2) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan; 3) Pelatihan Pengelolaan Data Pokok Pendidikan; 4) Manajemen Pendataan Pendidikan (Propinsi); 5) Fasilitasi Penyelenggaraan UN dan UNPK (Provinsi); 6) Operasional Akademi Komunitas; 7) Pengadaan Sarana Prasarana Akademi Komunitas Negeri Kajen; 8) Pembelajaran Wisata Edukasi (Provinsi); 9) Fasilitasi Akreditasi Sekolah. 1.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Program
dan
kegiatan
pada
Urusan
Pendidikan
dilaksanakan melalui anggaran belanja langsung (tidak termasuk anggaran
belanja
langsung
rutin
SKPD)
sebesar
Rp87.885554.140,00 dan terealisasi sebesar Rp78.693.025.101,00 atau 89,54%. (Rincian Realisasi Program dan Kegiatan terlampir). Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Pendidikan
tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program
dan
kegiatan-kegiatan
yang
mendukungnya
dalam tahun 2015. Keberhasilan pembangunan pada Urusan Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah dicapai pada tahun 2015 adalah seperti dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2015
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
88
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO 1
2
3
4
5
6
7
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA TK dan PAUD APK PAUD Jumlah TK/RA sesuai standar SD/MI APK SD/MI APM SD/MI Angka Lulus UASBN SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Jumlah SD/MI sesuai Standar Nasional Pendidikan SMP/MTs APK SMP/MTs APM SMP/MTs Angka kelulusan UN SMP/MTs (%) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (%) Jumlah SMP/MTs RSBI (unit) SMA/SMK/MA APK SMA/SMK/MA APM SMA/SMK/MA Angka kelulusan UN SMA/SMK/MA Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Jumlah SMA/SMK/MA RSBI Pendidikan Kesetaraan a. 7% mendukung capaian APK Dikdas b. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A 97% c. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B 95% d. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C 90% e. 60% usia 15 – 44 th belum sekolah terlayani pendidikan kesetaraan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) a. Angka Buta Aksara usia 15 tahun keatas selesai tahap pelestarian b. 15% Desa/Kelurahan di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat Kursus dan Kelembagaan
NAIK / TURUN (%)
2015
SATUAN
CAPAIAN 2014
TARGET
REALISASI
%
% Unit
37,89 3
50 4
58,28 5
1,17 1,25
53,81 66,67
% % % %
103,34 92,46 100 0,33
110 100 100 0,00
103,73 92,61 100 0,3
0,94 0,93 1,00 0,00
0,38 0,16 0,00 -9,09
Unit
45
35
45
1,29
0,00
% % %
99,84 81,32 99,64
100 100 100
99,85 81,34 100
1,00 0,81 1,00
0,01 0,02 0,36
%
0,29
0,3
0,19
0,63
-34,48
Unit
2
4
0
0,00
-1,00
% % %
67,66 99.95
85 100
67,95 100
0,80 100
0,43 0.05
0.3
0.22
0.28
127
- 7
2 2
0 0
0
0
Unit
2 2
0,00
-1,00
%
9,25
7
9,3
1,33
0,54
%
98,2
98
99
1,01
0,81
%
96,5
100
90
0,90
-6,74
%
92,5
94
99
1,05
7,03
%
35
60
25
0,42
-28,57
Orang
162
100
90
0,90
-44,44
%
18
30
56
1,87
211,11
%
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
89
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO
8 9 10
SATUAN
CAPAIAN 2014
TARGET
REALISASI
%
%
7,5
5
9
1,80
NAIK / TURUN (%) 20,00
%
13
10
12
1,20
-7,69
Unit
65
90
65
0,72
0,00
%
97
99,89
99,93
1,00
3,02
%
30
50
65
130
116,67
%
79,5
100
80
80
0,63
c. Persentase Guru SD/MI Sertifikasi
%
65
100
78
78
20,00
d. Persentase Guru SMP/MTs layak Mengajar e. Persentase Guru SMP/MTs Sertifikasi f. Prosentase Guru SMK Layak mengajar
%
94,3
100
100
100
6,04
%
72
100
86
86
19,44
%
100
100
100
100
0,00
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA a. 5% pengangguran usia 1544 th memperoleh layanan pendidikan Kecakapan Hidup b. 10% lembaga PNF terakreditasi Jumlah Lembaga kursus yang bersertifikasi Angka Melek Huruf Pendidik dan Tenaga kependidikan a. Jumlah Guru TK/RA Layak Mengajar b. Persentase Guru SD/MI layak Mengajar
2015
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Pada kebi-jakan di bidang pen-didikan, telah dice-tuskan beber-apa pilar dalam pen-ca-pa-ian Tujuan Pen-didikan Nasional oleh Menteri Pen-didikan Nasional yakni “Pilar Pembangunan Pendidikan”. a. Ketersediaan Pilar pertama adalah availability atau ketersediaan. Yang dimaksudkan ketersediaan ini adalah ketersediaan layanan pendidikan yang memadai sesuai dengan standar, baik standar pelayanan minimal (SPM) ataupun standar nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan. Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan ketersediaan dijelaskan sebagai berikut: 1) Jumlah Sekolah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
90
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Terkait dengan jumlah sekolah di Kabupaten Pekalongan memiliki 362 unit jumlah sekolah tingkat PAUD sampai tahun 2015, sedangkan untuk tingkatan SD ditahun 2015 berjumlah 629 unit mengalami penurunan jumlah sekolah dikarenakan ada 33 sekolah merger, tingkatan SMP berjumlah 125 unit dan tingkatan SMA berjumlah 60 unit, seperti tampak pada tabel hasil observasi dibawah ini: Tabel 4.2 Jumlah Sekolah di Kabupaten Pekalongan TINGKAT PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 362 362 662 662 662 629 125 125 125 125 68
60
60
60
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas memberikan informasi bahwa jumlah unit sekolah di Kabupaten pekalongan hingga 2015 untuk jenjang SMP dan SMA belum mengalami peningkatan sedangkan
untuk
jenjang
SD
mengalami
penurunan
dikarenakan ada 33 sekolah dasar yang merger per juli 2015. Sekolah merger ini dengan kajian sekolah tersebut berdekatan atau satu lokasi akan tetapi jumlah siswa mengalami penurunan, sehingga harus demerger untuk efisiensi baik itu sarpras maupun tenaga pendidiknya. Berkaitan dengan jumlah sekolah, dapat diketahui bahwa keadaan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten pekalongan dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan, serta implementasi pencapaian target dengan realisasi sangat tercapai dan bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
91
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Jumlah Guru Berkaitan dengan jumlah guru di Kabupaten pekalongan memiliki jumlah guru sampai dengan tahun 2015 tingkat PAUD berjumlah 2.719 orang, tingkatan SD berjumlah 6.172 orang, tingkatan SMP 2.564 orang sedangkan tingkatan SMA 1.869 orang, seperti tampak pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Jumlah Guru di Kabupaten Pekalongan 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI
TINGKAT PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
1.950 6.790 2.490 1.445
2.628 6.530 2.571 1.815
1.980 6.795 2.495 1.460
2.719 6.172 2.564 1.869
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel di atas memberikan informasi bahwa jumlah guru sekolah di Kabupaten Pekalongan dari tahun 2014 hingga 2015 mengalami peningkatan jumlah pada semua tingkat pendidikan baik PAUD, SMP dan SMA/SMK, khusus jenjang SD mengalami penurunan dikarenakan factor
sekolah
Berkaitan wawancara
merger
dengan dengan
yang
jumlah
telah
guru,
KABID
dijelaskan peneliti
Kabupaten
diatas.
melakukan Pekalongan
mengatakan bahwa jumlah guru di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan dari tahun 2014 – 2015, serta implementasi pencapaian target dengan realisasi sangat tercapai dan bahkan melebihi target yang telah ditetapkan, capaian realisasi jumlah guru dari tahun 2014-2015 juga mengalami peningkatan kecuali jenjang SD dikarenakan banyaknya sekolah yang merger.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
92
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
3) Jumlah Murid Berkaitan dengan jumlah murid di Kabupaten Pekalongan memiliki 21.902 orang dalam tingkatan PAUD, tingkatan SD berjumlah 76.666 orang, tingkatan SMP 32.299 orang, serta tingkatan SMU berjumlah 26.362 orang, seperti yang tertera pada tabel yang berikut ini : Tabel 4.4 Jumlah Murid di Kabupaten Pekalongan 2014
TINGKAT
2015
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
11.115 108.450 41.395 21.300
21.402 99.478 41.261 24.460
11.555 108.500 41.415 21.354
21.902 98.270 41.342 24.023
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2016
Berdasarkan informasi tabel diatas bahwa jumlah murid yang mengenyam pendidikan sekolah dari tahun 2014 hingga
2015
mengalami
peningkatan
pada
tingkat
pendidikan baik PAUD, dan SMA/SMK. Akan tetapi untuk jenjang SD dan SMP mengalami penurunan dikarenakan jumlah penduduk usia sekolah jenjang SD dan SMP memang
realitanya
turun.
Namun
pencapaian
target
realisasi tingkat pendidikan SD dan SMP pada tahun 2015 mengalami penurunan dan tidak mencapai target yang ditetapkan dikarenakan target Renstra cenderung naik, akan tetapi realitanya tahun semakin tahun semakin turun. Jumlah
murid
di
Kabupaten
Pekalongan
mengalami
peningkatan di tahun 2014-2015, tetapi di tingkatan SD pada
tahun
2015
mengalami
penurunan
penurunan tersebut tidak signifikan,
walaupun
serta implementasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
93
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
pencapaian target dengan realisasi sangat tercapai dan bahkan melebihi target yang telah ditetapkan 4) Ratio Guru dan Murid Berkaitan dengan rasio guru dan murid di Kabupaten pekalongan memiliki rasio 1:05 di tingkatan PAUD, tingkat SD 1:16, tingkat SMP 1:18 dan tingkat SMA 1:15, hal tersebut bisa di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Ratio Guru dan Murid 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI PAUD 1:05 1:05 1:05 1:05 SD/MI 1:16 1:16 1:16 1:16 SMP/MTs 1:17 1:16 1:17 1:16 SMA/SMK/MA 1:15 1:14 1:15 1:13 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel hasil observasi diatas rasio guru dan murid berada pada rasio yang hampir sama tiap tahunnya, yaitu rata-rata
rasio
murid dan
guru di
kabupaten
Pekalongan 1: 18, hanya penempatan gurunya tidak merata, sehingga rasio guru dengan murid masing-masing sekolah di bawah 1:20. Untuk memperbaikinya perlunya penataan pemerataan guru, dan pada tingkat SMP/MTs pencapaian realisasi nya melebihi target yang ditetapkan artinya rasio mengalami peningkatan jumlah murid yang diampu oleh satu guru dalam ruang kelas. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar per kelas, disamping itu juga
untuk
mengukur
jumlah
ideal
guru
per
kelas
terhadap jumlah murid agar tercapai mutu pengajaran. Ratio Guru dan Murid yang ditetapkan oleh SPM (Standar Pelayanan
Minimal)
Pendidikan
yaitu
1:32,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
artinya
94
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
pencapaian yang ada di sekolah di Kabupaten Pekalongan melebihi target yang ditetapkan yang artinya berdampak baik pada proses belajar mengajar di sekolah. 5) Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik Berkaitan dengan kondisi ruang kelas dalam keadaaan baik di Kabupaten Pekalongan memiliki 40 % ruang kelas dalam keadaan baik pada tingkatan PAUD, pada tingkatan SD 80,5%, tingkatan SMP 86,15% sedangkan pada tingkatan SMU 87,5 %, seperti terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Persentase Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI PAUD 42 45 45 50 SD/MI 81 83 82 85 SMP/MTs 87 87.5 87.5 88 SMA/SMK/MA 84 87 86 90 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel hasil observasi diatas persentase kondisi ruang kelas dalam kondisi baik pada tingkat PAUD hanya berkisar 30- 40 % dari total jumlah ruang kelas yang ada, untuk SD hanya berkisar 70% - 90%, sementara pada tingkat SMP dan SMA berkisar di 80- 87 %. Berkaitan dengan presentase kondisi ruang kelas dalam kondisi baik. Berdasarkan hasil wawancara diatas menandakan bahwa walaupun pencapaian target dan realisasi melebihi target yang telah ditetapkan, namun indikator ini masih perlu untuk ditingkatkan sehingga kondisi ruangan kelas pada semua satuan pendidikan berada dalam kondisi yang baik, sehingga mendukung suasana dan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, Grafik menunjukkan capaian realisasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
95
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
persentase kondisi ruang kelas dalam kondisi baik dari tahun 6) Ratio Sekolah terhadap Murid Berkaitan
dengan
rasio
sekolah
terhadap
murid
di
Kabupaten Pekalongan memiliki rasio 116 untuk tingkatan SD, 258 untuk tingkatan SMP dan 265 untuk tingkatan SMA, seperti tampak pada tabel dibawah ini : Tabel 4.7 Ratio Sekolah Terhadap Murid 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 162 135 163 116 SMP/MTs 365 265 365 258 SMA/SMK/MA 540 255 540 265 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel hasil observasi diatas persentase rasio sekolah terhadap murid mengalami penurunan artinya jumlah murid yang ditampung pada tingkat sekolah semakin
sedikit,
yang
berarti
berdampak
baik
pada
kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Pekalongan. Hal ini juga berpengaruh terhadap distribusi siswa pada sekolah sekolah
yang
ada.
Namun
pada
jenjang
SMA
jika
dibandingkan dengan ratio ideal sekolah terhadap murid masih sangat jauh, dimana ratio ideal adalah 1:360 (SMA), artinya
melebihi
batas
ideal
ratio.
Oleh
karenanya
diperlukan upaya peningkatan dari segi jumlah sekolah pada level SMA/SMK/MA. b. Keterjangkauan Pilar
kedua,
affordability
atau
keterjangkauan.
Pilar
ini
menitikberatkan kepada prinsip pemenuhan hak dan keadilan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
96
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
untuk memperoleh pendidikan bagi semua warga negara tanpa terkecuali, khususnya untuk daerah-daerah
terdepan dan
terpencil. Keterjangkauan ini juga termasuk faktor kenyamanan dalam pemberian layanan pendidikan bagi peserta didik. Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan keterjangkauan dijelaskan sebagai berikut: 1) Angka Partisipasi Kasar (APK) Berkaitan
Angka Partisipasi
Kasar
(APK) didefinisikan
sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah, atau berasal dari luar wilayah kabupaten. APK ini juga digunakan sebagai indikator pendidikan, mengingat masih tingginya siswa berusia lebih tua dari kelompok usia yang semestinya (over-age).
Tabel 4.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) TINGKAT
2014
2015
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
97
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 105 103.34 105 103.73 SMP/MTs 99.68 99.84 99.70 99.85 SMA/SMK/MA 65 67.66 70 67.95 Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan
tabel
diatas
terlihat
persentase
Angka
Partisipasi Kasar (APK) mengalami peningkatan ditiap tahunnya walaupun tidak cukup signifikan. Peningkatan ini memberi arti peningkatan partisipasi masyarakat usia sekolah untuk mengenyam pendidikan.
Angka tersebut
pada beberapa tingkat sekolah baik SD (2015), dan SMA (2015) pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan. Capaian realisasi Angka Partisipasi Kasar pada tahun 2014 sampai dengan 2015 tersaji dalam grafik berikut: Grafik 4.1 Capaian Realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK)
2) Angka Partisipasi Murni (APM) Berkaitan Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
98
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu, Nilai ideal APM = 100%. Tabel 4.9 Angka Partisipasi Murni (APM) 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 92,20 92,46 92,30 92,61 SMP/MTs 80,50 81,32 81,00 81,34 SMA/SMK/MA 45,10 46,73 45,20 46,98 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan
tabel
diatas
terlihat
persentase
Angka
Partisipasi Murni (APM) mengalami peningkatan ditiap tahunnya walaupun tidak cukup signifikan. Peningkatan ini memberi arti peningkatan partisipasi masyarakat usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai untuk mengenyam pendidikan. Angka tersebut pada beberapa tingkat sekolah baik SMP (2013 dan 2015) pencapaian realisasinya tidak mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan informasi diatas bahwa pencapaian angka partisipasi murni di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan tetapi ditahun 2014 -2015 tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh Kabupaten Pekalongan. Hal tersebut terjadi Karena masih ada penduduk usia sekolah SD di wilayah kabupaten pekalongan tidak Sekolah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
99
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
di wilayah Kabupaten Pekalongan dan adanya siswa SD putus sekolah sekitar 0,34%. Sedangkan faktor yang menghambat, motivasi Siswa untuk sekolah dan Orang tua untuk
menyekolahkan
masih
rendah.
Hal
tersebut
sebenarnya sudah didukung dengan Pendidikan SD Negeri Gratis, Adanya bantuan Operasional Sekolah (BOS), Adanya Bantuan Siswa Miskin. Adapun dari kabupaten pekalongan sendiri
sudah
mengupayakan
dengan
meningkatkan
motivasi siswa dan orang tua untuk menyekolahkan anak, dan
membantu biaya operasional kepada siswa dari
keluarga kurang mampu. Sedangkan
APM ditingkat SMP tidak memenuhi target
dipengaruhi oleh masih ada penduduk usia sekolah SMP di wilayah kabupaten pekalongan tidak Sekolah di wilayah Kabupaten Pekalongan dan adanya siswa SMP putus sekolah sekitar 0,49%. Factor yang menghampat indikator APM tingkat SMP adalah motivasi Siswa untuk sekolah dan Orang tua untuk menyekolahkan masih rendah. Sedangkan factor pendukung hal tersebut adalah
Pendidikan SMP
Negeri Gratis, Adanya bantuan Operasional Sekolah (BOS), Adanya Bantuan Siswa Miskin. Agar mencapai sesuai target Kabupaten
Pekalongan
mengupayakan
peningkatang
dengan meningkatkan motivasi siswa dan orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjang SMP, dan membantu biaya operasional kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Capaian realisasi Angka Partisipasi Murni pada tahun 2014 hingga 2015 tersaji dalam grafik berikut: Grafik 4.2 Capaian Realisasi Angka Partisipasi Murni (APM)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
100
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
3) Angka Putus Sekolah Berkaitan dengan Angka Putus Sekolah di Kabupaten Pekalongan di tingkatan SD dari tahun 2014 -2015 mengalami penurunan, penurunan tersebut yang paling signifikan di tahun 2015, sedangkan untuk tingkatan SMP juga terjadi penurunan yang signifikan ditahun yang sama, begitu juga dengan tingkatan SMA. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.10 Angka Putus Sekolah 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 0,35 0,33 0,33 0,33 SMP/MTs 0,40 0,29 0,30 0,19 SMA/SMK/MA 0,80 0,30 0,70 0,38 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
101
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase angka putus sekolah pada semua tingkat pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA menurun, artinya jumlah siswa yang putus sekolah pada tingkat pendidikan mengalami penurunan. Sementara pencapaian realisasi dan target terlihat bahwa
realiasi bahkan
melebihi target yang
ditetapkan. Berdasarkan dari informasi diatas bahwa Angka Putus Sekolah di kabupaten Pekalongan mengalami penurunan dan capaian target yang ditentukan selalu tercapai
tiap
tahunnya dan juga di semua tingkatan dari SD sampai tingkatan SMA, tetapi Angka putus sekolah Tidak 0%, karena memang ada siswa yang tidak mau melanjutkan sekolah sementara orang tuanya juga tidak mendorong untuk sekolah, selain itu juga karena bekerja, Faktor yang menghambat dalam hal ini adalah
motivasi Siswa untuk
sekolah dan Orang tua untuk menyekolahkan masih rendah, dan dorongan lingkungan sekitar untuk tidak melanjutkan sekolah tetapi bekerja serta hambatan ekonomi keluarga. Dalam hal ini pencapian indicator tersebut di pengaruhi faktor pendukung berupa
Pendidikan SD, SMP Negeri
Gratis,
Operasional
Adanya
bantuan
SD,SMP,SMA/SMK,
Adanya
SD,SMP,SMA/SMK.
Sedangkan
Bantuan capaian
Sekolah
(BOS)
Siswa
Miskin
realisasi
angka
putus sekolah pada tahun 2014 hingga 2015 tersaji dalam grafik berikut.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
102
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Grafik 4.3 Capaian Realisasi Angka Putus Sekolah
4) Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tabel 4.11 Angka Melanjutkan dari SD ke SMP TINGKAT
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI
SD ke SMP
85
90.5
85.5
92.75
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase angka melanjutkan
dari
SD/MI
ke
SMP/MTs
mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Artinya bahwa 80- 85 % siswa
yang
mengenyam
pendidikan
dari
SD/
MI
melanjutkan pendidikannya ke tahap SMP/MTs. Capaian realisasi indikator ini juga melebihi target yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
103
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Menurut informasi diatas bahwa capaian realisasi angka melajutkan
sekolah
di
semua
tingkatan
mengalami
peningkatan dan capainnya selalu meningkat di setiap tahunnya, pencapaian target realisasi angka melajutkan sekolah dapat dilihat pada grafik dibawah ini: 5) Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Tabel 4.12 Angka Melanjutkan dari SMP ke SMA TINGKAT
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI
SMP ke SMA
73,5 77.4
74,5 79.84
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA mengalami peningkatan,
sampai
dengan
tahun
2015
realisasi
persentase angka melanjutkan meningkat ke 79.84 %. Dapat dilihat bahwa persentase siswa yang melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA hanya berkisar di angka 7480
%.Artinya
bahwa
walaupun
terjadi
peningkatan
persentase dan capaian target berhasil, namun jumlah siswa
yang
tidak
melanjutkan
sekolah
ke
jenjang
SMA/SMK/MA masih cukup tinggi berkisar 25-20% dari jumlah siswa SMP/MTs yang ada. Menurut informasi diatas bahwa capaian realisasi angka melajutkan
sekolah
di
semua
tingkatan
mengalami
peningkatan dan capainnya selalu meningkat di setiap tahunnya, pencapaian target realisasi angka melajutkan sekolah dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
104
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Capaian
realisasi
persentase
angka
melanjutkan
dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA dari tahun 2014 hingga 2015 terlihat pada grafik berikut: c. Aspek Kualitas Pilar ketiga, quality atau kualitas pendidikan.Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan pilar yang penting. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan kesinambungan yang tak terpisahkan dengan pilar pemerataan dan peningkatan akses pendidikan.Setelah keberhasilan program penuntasan wajib belajar 9 tahun sebagai wujud keberhasilan pilar pemerataan
dan
peningkatan
akses
pendidikan,
pilar
peningkatan mutu pendidikan kini harus menjadikan perhatian utama. Indikator
pendidikan
dalam
kaitannya
dengan
kualitas
dijelaskan sebagai berikut: 1) Angka Kelulusan Tabel 4.13 Angka Kelulusan 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 100 100 100 100 SMP/MTs 98 98 99 100 SMA/SMK/MA 98 98 99 100 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase angka lulusan pada semua jenjang pendidikan SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun peningkatan tersebut tidak mencapai target yang telah ditetapkan terkhusus pada tingkat pendidikan SMP/MTs.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
105
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV Tabel 4.14 Guru yang Memenuhi kualifikasi S1/DIV 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 45 60 50 75 SMP/MTs 89 92,5 90 93,5 SMA/SMK/MA 97 98 98 100 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV pada semua jenjang pendidikan
baik
SD/MI,
SMP/MTs
dan
SMA/SMK/MA
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pencapaian realisasi dari masing masing jenjang pendidikan juga melebihi target. Namun, guru yang memenuhi kualifikasi pada jenjang SD/MI patut mendapat perhatian karena hanya 75% dari total guru yang ada. 3) Guru Bersertifikasi Tabel 4.15 Guru Bersertifikasi 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 40 75 45 78 SMP/MTs 40 75 45 86 SMA/SMK/MA 96,2 96,5 96,5 97 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan
tabel
bersertifikasi
tiap
diatas tahunnya
persentase
guru
mengalami
yang
peningkatan
ditingkat SD/MI dan SMA/SMK/MA. Persentase Jumlah guru pada
jenjang
SD/MI
dan
SMP/MTs
perlu
mendapat
perhatian karena masih berada dibawah 90% dari jumlah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
106
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
guru yang ada meskipun capaian realisasi tiap tahunnya pada semua jenjang pendidikan mengalami peningakatan. 4) Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN dan UN Tabel 4.16 Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN/UN 2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI SD/MI 7 7 7 7,1 SMP/MTs 7 6,8 7 7 SMA/SMK/MA 7 7,75 7 7,8 TINGKAT
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas, nilai rata rata pada jenjang SD/MI mengalami peningkatan tiap tahunnya, pada tahun 2015 mencapai nilai rata rata 7.1. dan mencapai dan melebihi target, sementara pada tahun 2012 tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu nilai rata rata 7. Pada jenjang SMP/MTs,
nilai
rata
rata
tiap
tahunnya
mengalami
peningkatan walaupun tidak begitu signifikan, pada tahun 2015 nilai rata rata UN adalah 7.0, pada tahun 2015 semua mencapai target. Baik pada jenjang SMA/SMK/MA juga mengalami peningkatan dari tahun 2014 ke tahun2015. 5) Guru Layak Mengajar Tabel 4.17 Persentase Guru Layak Mengajar TINGKAT PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 30 75 85 85
45 75 100 100
40 85 90 90
65 100 100 100
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
107
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Berdasarkan tabel diatas terlihat persentase guru layak mengajar pada jenjang pendidikan PAUD, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan ini juga melebihi capaian dari target yang ditetapkan. Untuk guru layak mengajar pada jenjang PAUD dan SD perlu mendapat perhatian, karena hanya 65% untuk PAUD . d. Kesetaraan Kesetaraan dapat dilihat dengan Indeks Paritas Gender. Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar. Indikator Kesetaraan ini merupakan indikator keseimbangan kesempatan memperoleh pendidikan antara perempuan dan laki-laki diukur yang menunjukkan kesetaraan dan keadilan gender
di
bidang
pendidikan,
dapat
digunakan
untuk
memantau pencapaian tujuan keseimbangan gender dalam mendapatkan kesempatan pendidikan pada semua jenjang sekolah. Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan kesetaraan gender dapat dilihat dari Indeks Paritas Gender pada beberapa indikator pendidikan yang dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
108
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Tabel 4.18 Indeks Paritas Gender APK, APM, APS, Angka Kelulusan, dan Guru Layak Mengajar 2014 TARGET REALISASI 103,5 103,34 91,5 99,84 63,5 67,66 89,75 92,46 82 81,32 62,5 46,73 0,35 0,33 0,49 0,29 0,35 0,3 88,25 100 90 98 97,35 98 75 75 85 100 85 100
INDIKATOR TINGKAT APK
APM
APS Angka Kelulusan Guru Layak Mengajar
SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA SD SMP SMA
2015 TARGET REALISASI 104 103,73 92 99,85 64 67,96 90,5 92,61 83 81,34 63 46,93 0,35 0,33 0,28 0,19 0,35 0,38 88,75 100 90,5 100 97,5 100 85 85 90 100 90 100
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kesetaraan gender antara perempuan dan laki laki mengalami perbaikan tiap
tahunnya.
Angka
ideal
yang
menunjukkan
adanya
kesetaraan gender adalah 100%. Sedangkan indeks Paritas Gender pada Angka partisipasi kasar, dan Angka Partisipasi Murni pada jenjang SMP dan SMA sudah baik, walau tingkat partisipasi masih lebih banyak oleh perempuan. Sementara Angka Putus Sekolah pada semua jenjang pendidikan baik SD, SMP dan SMA didominasi oleh laki laki. Pada indikator angka kelulusan telah terjadi kesetaraan gender,
dan
tidak
terlalu
signifikan
perbedaan
antara
perempuan dengan laki laki. Pada partisipasi penduduk usia SMA
untuk
SMA/SMK/MA, dibandingkan
menempuh
studi
penduduk penduduk
di
jenjang
perempuan
laki-laki.
Angka
pendidikan
lebih putus
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
dominan sekolah
109
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
didominasi oleh siswa laki-laki.Kondisi ini menunjukkan bahwa laki-laki putus sekolah lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Sementara untuk partisipasi guru layak mengajar masih didominasi oleh perempuan pada jenjang pendidikan SMP dan lebih dominan dominasi laki laki pada jenjang pendidikan SD dan SMA. Capaian realisasi persentase Indeks Paritas Gender APK, APM, APS, Angka Kelulusan, dan Guru Layak Mengajar dapat dilihat pada grafik berikut. e. Keterjaminan Pilar
kelima,
assurance
pendidikan.Lembaga
atau
Penjaminan
Mutu
penjaminan
mutu
Pendidikan
(LPMP)
merupakan lembaga formal yang dibentuk dengan tanggung jawab utama untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan. Jaminan mutu pendidikan harus lebih banyak dilakukan dengan berbagai studi dan evaluasi tentang faktor-faktor apa yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan mutu pendidikan Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan ketersediaan dijelaskan sebagai berikut: 1) Jumlah Sekolah Terakreditasi A Tabel 4.19 Jumlah Sekolah Terakreditasi A TINGKAT SD/MI
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 76 80 77 82
SMP/MTs
31
33
32
35
SMA/SMK/MA
26
27
28
29
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
110
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah unit sekolah yang terakreditasi A pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan. Kondisi ini menggambarkan bahwa tingkat keterjaminan kualitas sekolah semakin meningkat. Namun jika dibandingkan dengan jumlah sekolah ada secara keseluruhan pada semua jenjang pendidikan, maka jumlah sekolah yang terakreditasi masih tergolong sedikit, walaupun pencapaian jumlah sekolah semakin meningkat dan melebihi target yang telah ditetapkan. 2) Jumlah Sekolah Terakreditasi B Tabel 4.20 Jumlah Sekolah Terakreditasi B TINGKAT SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 484 501 485 500 71 71 70 70 12 14 13 15
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah unit sekolah yang terakreditasi B pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan dan penurunan pada jenjang pendidikan yang ada.Jumlah Sekolah terakreditasi B pada jenjang SD/MI mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dan realisasi melebihi target yang ditetapkan. Pada jenjang SMP/MTs
mengalami
peningkatan
namun
pencapaian
realisasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Sementara pada jenjang SMA/SMK/MA juga mengalami peningkatan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
111
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
3) Jumlah Sekolah Terakreditasi C Tabel 4.21 Jumlah Sekolah Terakreditasi C TINGKAT SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2014
2015
TARGET REALISASI TARGET REALISASI 90 90 89 85 26
26
25
25
27
27
26
26
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah unit sekolah yang terakreditasi C pada semua jenjang pendidikan mengalami peningkatan dan penurunan pada jenjang pendidikan yang ada. Jumlah Sekolah terakreditasi C pada jenjang SD/MI meningkat dari tahun 2013 ke 2015. Demikian halnya pada jenjang SMP/MTs yang mengalami penurunan, hal ini diakibatkan peralihan jumlah sekolah yang terakreditasi lebih baik (A, dan B). Pada jenjang SMA/SMK/MA juga mengalami peningkatan, melainkan tetap/ sama tiap tahunnya.
4) Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi Tabel 4.22 Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi TINGKAT SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah unit sekolah yang belum terakreditasi tidak mengalami penurunan. Jenjang SD masih sama dikarenakan kondisi sekolah yang
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
112
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
tidak memadai atai tidak mungkin terakreditasi, yaitu sekolah di daerah atas. Jenjang SMP dan SMA telah tercapai targetnya. 5) Jumlah RSBI Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA pada tahun 2014 dan 2015 tidak ada dikarenakan kebijakan untuk sekolah RSBI sudah dihapus. f.
Pendidikan Non Formal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang
dapat
dilaksanakan
secara
terstruktur
dan
berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar
nasional
pendidikan.
Pendidikan
nonformal
dimaksudkan sebagai satu bentuk layanan pendidikan yang bertujuan
sebagai
pendidikan
formal
pengganti, dalam
penambah,
rangka
dan
pelengkap
mendukung
pendidikan
sepanjang hayat. Adapun jenis pendidikan nonformal dapat berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan
dan
pelatihan
kerja.
Pendidikan
kesetaraan
meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
113
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan pendidikan nonformal dijelaskan sebagai berikut: 1) Jumlah Kelompok Belajar Masyarakat (KBM) Tabel 4.23 Jumlah KBM TINGKAT KBM
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 108
108
108
108
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) tiap tahunnya tidak mengalami penurunan maupun peningkatan. Hal ini berdampak baik, karena masyarakat beralih dan mengenyam pendidikan formal. Capaian
realisasi
jumlah
KBM
(Kelompok
Belajar
Masyarakat) sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Realisasi jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) pada tahun 2013 hingga 2015 dapat dilihat pada grafik berikut: a) Jumlah Peserta Tabel 4.24 Jumlah Peserta KBM TINGKAT PAKET A PAKET B PAKET C
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 220 220 80 80 1.100 1.280 1.000 1.033 2.300 2.395 2.200 2.487
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah peserta Program Paket A,B dan C mengalami penurunan tiap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
114
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
tahunnya. Peserta program paket A pada tahun 2013 mencapai 240 orang menurun menjadi 80 pada tahun 2015, demikian halnya pada program paket B, 1.421 orang pada tahun 2013 menurun cukup tajam pada tahun 2015 menjadi 1.033 orang. Sementara pada program paket C, pada tahun 2013 peserta mencapai 2.477 orang, menurun menjadi 2.395 orang pada tahun 2014 dan meningkat kembali pada tahun 2015 menjadi 2.487 orang. Penurunan jumlah peserta program Paket A, B dan C ini berarti masyarakat telah beralih pada pendidikan formal. b) Jumlah Tutor Tabel 4.25 Jumlah Tutor TINGKAT PAKET A PAKET B PAKET C
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 28 156 715
28 158 720
28 158 718
28 160 721
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa jumlah tutor pada paket A mengalami masih tetap, 28 orang pada tahun 2014 sampai tahun 2015 dikarenakan paket A yang berkurang. Demikian halnya pada paket B, mengalami kenaikan
yang cukup signifikan dimana
pada tahun 2014 mencapai 158 orang naik jumlahnya menjadi 160 orang ditahun 2015. Pada program paket C, jumlah tutor mengalami peningkatan dari tahun 2014 ke 2015.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
115
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
c) Persentase Angka Lulusan Tabel 4.26 Persentase Angka Lulusan TINGKAT PAKET A PAKET B PAKET C
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI 91 88 92 90 90 90 91 92 91 93 92 95
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa persentase angka lulusan program paket mengalami peningkatan tiap tahunnya, walaupun pencapaian target tidak tercapai. d) Jumlah Lembaga Kursus Tabel 4.27 Jumlah Lembaga Kursus URAIAN Lembaga Kursus
2014
2015
TARGET REALISASI TARGET REALISASI 64
66
67
69
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan
tabel
diatas
terlihat
bahwa
jumlah
lembaga kursus tiap tahunnya meningkat dimana jumlahnya
pada
tahun
2014
sejumlah
66
unit,
meningkat menjadi 69 unit di tahun 2015. Hal ini berdampak baik bagi masyarakat, dimana mereka bisa mengenyam
ketersediaan
lembaga
pendidikan
keterampilan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
116
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
e) Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi Tabel 4.28 Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi 2014
URAIAN
2015
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
Lembaga Kursus Bersertifikasi
37
37
38
38
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan
tabel
diatas
terlihat
bahwa
lembaga kursus yang bersertifikasi
jumlah
tiap tahunnya
meningkat walau tidak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah lembaga kursus yang ada. Pada tahun 2013
jumlah
lembaga
kursus
yang
bersertifikasi
sebanyak 36 unit sementara pada tahun 2015 menjadi 38 unit.
Capaian realisasi sesuai dengan target yang
telah ditetapkan. Selain indikator bidang pendidikan yang dikelompokkan kedalam enam aspek tersebut diatas, terdapat dua indikator pendidikan
yang
dipakai
sebagai
indikator
pembangunan
pendidikan pada level nasional yaitu: a. Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas kemudian hasilnya dikalikan dengan seratus. Angka Melek Huruf di Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
117
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Tabel 4.29 Persentase Angka Melek Huruf URAIAN
2014 2015 TARGET REALISASI TARGET REALISASI
Angka Melek Huruf
90
97.6
95
99.7
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2016
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa persentase angka melek huruf
di
Kabupaten
tahunnya.Pencapaian
Pekalongan
melebihi
dengan
meningkat target
yang
tiap telah
ditetapkan, dan bahkan pada tahun 2015 pencapaian melebihi target yaitu 99,7 % telah melek huruf. Hal ini menandakan keberhasilan program program pemerintah kabupaten terkait dengan pemberantasan buta huruf, baik dengan program wajib belajar 9 tahun, program pendidikan formal maupun pendidikan non formal. b. Angka Rata- Rata Lama Sekolah Yang dimaksud dengan Angka Rata Rata Lama Sekolah adalah lama sekolah (tahun) penduduk usia 15 tahun ke atas. Data angka rata rata lama sekolah di Kabupaten Pekalongan, untuk tahun 2015, Angka Rata Rata Lama Sekolah laki laki yakni 7,5 dan untuk perempuan 7.2 tahun. artinya penduduk rata rata mengenyam sekolah 7 tahun lebih. Angka ini diatas angka rata rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah yakni 7,09 tahun.
Perolehan prestasi pendidikan tingkat eks karesidenan, provinsi dan nasional tahun 2015 sebagai berikut : a. Kejuaraan Tingkat Provinsi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
118
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
1) Juara I Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Penilik Tahun 2014 atas nama Endangsih Nugraeni R, SE.; 2) Juara II Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Pamong Belajar Tahun 2014 atas nama Drs. Sujud Marwoto ; 3) Juara III Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Instruktur Kursus Perhotelan Tahun 2014 atas nama Asih Juwandani, S.Pd. 4) Juara I Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Instruktur Kursus Tata BogaTahun 2015 atas nama Asih Juwandani, S.Pd. 5) Juara II Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Kategori Instruktur Kursus Baby Sitter Tahun 2015 atas nama Wike Praditasari, A.Md.Keb 6) Lomba
O2SN SD Tahun 2015 Cabang Senam Free Hand
Peringkat 3 Tingkat Provinsi Jawa Tengah a.n Isnaini SDN Tangkil Kulon 7) Lomba FLS2N Tahun 2015 Cabang Pidato Bahasa Indonesia peringkat 2 Tingkat
Provinsi Jawa Tengah a.n Yasfien
Ainun Zahra SDN 01 Paninggaran 8) Lomba Mapsi Tahun 2015 Cabang BTQ Peringkat 2 Provinsi Jawa Tengah a.n M. Ishom Ma’arif SDI Jetakkidul 9) Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) Tahun 2015 Siswa SMP Terbuka Peringkat 10 provinsi Jawa Tengah dari SMP Terbuka 1 Sragi 10) Lomba Sekolah Sehat Tahun 2014 Tingkat Eks Karesidanan Pekalongan Juara 1 dan Tingkat Provinsi Juara harapan II dari SMP 1 Kesesi 11) Peningkatan hasil UN SMA masing-masing dari peringkat 23 menjadi 20 untuk program IPA dan dari peringkat 17
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
119
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
menjadi 13 untuk program IPS Tingkat Provinsi Jawa Tengah. 12) Peningkatan hasil UN SMK dari peringkat 24 menjadi peringkat 22 tingkat provinsi Jawa Tengah. 13) Lomba Kreatifitas Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk tahun 2015 meraih juara II tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk Guru SMALB Wiradesa atas nama Buntas Irmawati, S.Pd. 14) Lomba LKS SMK XXIV Kompetensi Farmasi tahun 2015 meraih Juara II Tingkat Provinsi atas nama Ivan Sulistyanto dari SMK Yapenda 2 Wiradesa 15) Lomba LKS SMK XXIV tahun 2015 meraih Juara III Electrical Instalation/commercial wiring Tingkat Provinsi atas nama Wawan Setiawan dari SMK N 1 Kedungwuni. 16) Lomba LKS SMK XXIV tahun 2015 meraih Juara I Electrical Instalation/commercial wiring Tingkat Provinsi atas nama Muhammad Adi Meluyo dari SMK Muhamadiyah Kajen. 17) Lomba LKS SMK XXIV tahun 2015 meraih Juara II Chemistry Tingkat Provinsi atas nama Nenti Febi Setiyahadi dari SMK Muhamadiyah Kajen. 18) Lomba Seni Siswa SMA tahun 2015 meraih Juara II Baca Puisi Tingkat Provinsi atas nama Salsabila Bahana Jagad dari SMA 1 Wiradesa. 19) Juara I POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Atletik Lari 100 M Putra atas nama Rian Setiawan dari SMA N 1 Bojong; 20) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Atletik Lari 800 M Putra atas nama Khamidun dari SMA N 1 Wiradesa;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
120
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
21) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Atletik Lompat Tinggi
Putri atas nama Dewi Yuliani dari SMA N 1 Bojong; 22) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Atletik Lari 100 M Putra atas nama Rian Setiawan dari SMA N 1 Bojong; 23) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Atletik Lompat Jauh
Putra atas nama Edhy Purwanto dari SMA N 1 Wiradesa; 24) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Atletik Tolak Peluru
Putra atas nama Widodo Rahayu S dari SMA N 1 Bojong; 25) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Bola Basket Putri atas nama Aisyah Rahman CS dari SMA N 1 Kajen; 26) Juara III
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Pencak Silat Kelas A
(39-43kg) Putri atas nama
Siti Melisah dari
SMA N 1
Bojong; 27) Juara II
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Renang 50M Gaya Dada Putri
atas nama Melia Shafira Lumasha dari
SMA N 1
Wiradesa; 28) Juara III
POPDA SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Renang 100M Gaya
Dada Putri atas nama Melia Shafira Lumasha dari SMA N 1 Wiradesa; 29) Juara I
O2SN tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
untuk Nomor Loncat Tinggi Putri atas nama Dewi Yuliani dari SMA N 1 Wiradesa;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
121
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
30) Juara III POPNAS XIII tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 untuk Nomor Atletik 4 X 100 M Estafet Putra atas nama Riyan Setiawan dari SMA N 1 Bojong; 31) Juara II MHQ (Musabaqoh Hidfzil Qur’an) Putri Tingkat Provinsi
atas nama Nurul Minati Tsaniah SMP Muh
Wiradesa. 32) Juara III Pidato Putra Tingkat Povinsi atas nama Nanang Sugiono SMP N 1 Lebakbarang 33) Juara III Tilawah Al-Qur’an Putri Tingkat Provinsi
atas
nama Makhi SMP N 2 Wiradesa. 34) Juara II Lomba Pengetahuan BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) atas nama Muhammad Isom Ma’arif dari SD Islam Jetak Kidul Wonopringgo. 35) Juara II
Pidato Bahasa Indonesia Tingkat Provinsi
Atas
nama Yasfin Ainun Zahra dari SDN Paninggaran 1 36) Juara II Baca Puisi Tingkat Provinsi Atas nama Sabilla Bahana Jagad, dari SMAN 1 Wiradesa 37) Juara Harapan II Tingkat Provinsi Jateng pada Apresiasi Seni Tradisional 38) Juara Harapan II Tingkat Provinsi Jateng pada Eksplorasi Cagar Budaya Purbalingga b. Kejuaraan Tingkat Nasional 1)
Juara Harapan II
(Peringkat V) Apresiasi PTK PAUDNI
Berprestasi Tingkat Nasional Kategori Penilik Tahun 2014 a.n. Endangsih Nugraeni R, SE; 2)
Siswa
Terbaik
Tingkat
Nasional
dalam
Kawah
Kepemimpinan Pelajar Tahun 2015 an. Akur Tumbun dari SMP 1 Kajen 3)
Lomba Fasilitasi Pengembangan dan Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Blog Guru Jenjang Pendidikan Dasar Tahun
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
122
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2015 dengan peringkat 3 besar a.n Nisa Us Sa’idah, S.Pd SDN 02 Pekiringanalit 4)
Lomba National Young Inventors Award tahun 2015 meraih Juara I Teknologi Robot Pembersih Udara atas nama Bayu Aji Setiawan dari SMK N 1 Kedungwuni.
5)
Lomba National Young Inventors Award tahun 2015 meraih Juara I Teknologi Robot Pembersih Udara atas nama Galih Yuli Dwi Atmaja dari SMK N 1 Kedungwuni.
1.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan 1) Belum optimalnya pelaksanaan seluruh program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dikarenakan keterbatasan anggaran dan terbatasnya jumlah pegawai; 2) Masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) Pendidikan, sementara anggaran untuk pemenuhan SPM terbatas dan Sekolah dilarang melakukan pungutan; 3) Masih belum merata dan terpenuhinya kebutuhan tenaga pendidik di semua jejang pendidikan sehingga proses pembelajaran belum optimal; 4) Tenaga pendidik untuk pelaksanaan kurikulum 2013 belum optimal baik dari sisi pendekatan scientific dan sisi penilaian (Kognitif, psikomotorik dan afektif); 5) Masih
banyak
sekolah
yang
membutuhkan
anggaran
pemenuhan sarana dan prasarana karena terbatasnya kemampuan keuangan daerah, sementara regulasi DAK, BOS, Bantuan Keuangan APBD Provinsi dan APBN sudah jelas
pengaturan
peruntukannya
sehingga
tidak
bisa
dipergunakan selain yang telah ditentukan dalam Petunjuk Teknis;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
123
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
6) Petunjuk teknis tentang pelaksanaan DAK (Dana Alokasi Khusus) maupun bantuan keuangan bidang pendidikan terbit
setelah
dilaksanakan
proses
dengan
penetapan proses
APBD
mendahului
sehingga perubahan
anggaran maupun perubahan anggaran akibatnya waktu efektif untuk melaksanakan kegiatan sangat singkat. b. Solusi Sekalipun dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan pendidikan di Kabupaten Pekalongan dihadapkan pada kendala di atas, namun dalam pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan peluang bagi upaya pencapaian tugas yang dapat dijadikan solusi pemecahan permasalahan yang ada, yaitu : 1) Mengoptimalkan dana dan SDM sesuai dengan skala prioritas, serta mengintensifkan koordinasi dengan UPT Pendidikan; 2) Mengoptimalkan penggunaan dana APBD baik dari sumber Provinsi
Jawa
Tengah
dan
Pemerintah
Pusat
untuk
pemenuhan SPM Pendidikan dan mengusulkan perubahan regulasi tentang sumbangan/iuran pendidikan di sekolah agar memudahkan masyarakat dalam berkontribusi untuk meningkatkan pendidikan. 3) Optimalisasi tenaga pendidik yang ada melalui pemenuhan jam mengajar yang sesuai mata pelajaran atau serumpun dan mengusulkan penambahan tenaga pendidik; 4) Pembinaan
Tenaga
Pendidik
melalui
Bimbingan
teknis/workshop dan mengoptimalkan pengawas dalam pendampingan proses pembelajaran;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
124
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
5) Mengusulkan ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah
untuk
pemenuhan
sarana
prasarana
pendidikan yang memadai; 6) Mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Provinsi
Jawa
Tengah
agar
petunjuk
Teknis
pelaksanaan DAK dan BANKEU lebih awal;
2.
URUSAN KESEHATAN Penyelenggaraan urusan kesehatan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Sehat selain sebagai salah satu hak dasar manusia, juga merupakan
salah
satu
faktor
yang
sangat
menentukan
dalam
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama faktor pendidikan dan ekonomi menjadi ukuran untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Di pihak lain, sehat mulai dari janin dalam kandungan, anak balita, remaja, dewasa dan usia lanjut juga perlu diupayakan dan diperjuangkan. Upaya pencapaian tujuan tersebut ditempuh melalui berbagai kebijakan diantaranya dengan peningkatan upaya Promosi Kesehatan, Budaya hidup bersih dan sehat, penyehatan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau, penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang masalah sosial lainnya serta peningkatan SDM bidang kesehatan yang trampil dan professional dibidangnya. 2.1. Program dan Kegiatan
Urusan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan oleh 3 SKPD, yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Kajen dan RSUD Kraton. Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Kesehatan tahun 2015 sebagai berikut : Dinas Kesehatan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
125
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
a.
Program Peningkatan Sumber Daya Manusia, dengan kegiatan : 1) Pendidikan dan pelatihan Tehnis Fungsional; 2) Pelatihan Tenaga Medis/ Paramedis dan Non Medis Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
b. Program
Obat
dan
Perbekalan
Kesehatan,
dengan
kegiatan : 1) Pemenuhan
dan
Pemerataan
kebutuhan
Obat
dan
Perbekalan Kesehatan; 2) Operasional dan Penunjang Kegiatan UPTD Labkesda. c.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan kegiatan : 1) Pengembangan Poliklinik Kesehatan Desa (PKD); 2) Pelayanan Kesehatan Kegawatdaruratan; 3) Peningkatan Upaya Kesehatan Khusus; 4) Pengadaan Alat kesehatan dan penunjang Puskesmas ; 5) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat); 6) Administrasi Perkantoran Puskesmas; 7) Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas.
d. Program Peningkatan Pengembangan dan pengelolaan Keuangan daerah, dengan kegiatan : 1) Administrasi pengelolaan dan Pengendalian Kegiatan; 2) Sistem Informasi pengelolaan keungan Daerah. e.
Program
Promosi
Kesehatan
dan
Pemberdayan
Masyarakat, dengan kegiatan : 1) Pengembangan medis Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat; 2) Revitalisasi Posyandu; 3) Pemberdayaan Masyarakat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
126
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
f.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan Kegiatan Peningkatan Gizi Masyarakat
g.
Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat
dengan
Kegiatan Peningkatan Kesehatan Lingkungan Masyarakat. h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dengan kegiatan : 1) Pemberantasan Penyakit Menular; 2) Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang; 3) Pengamatan Penyakit dan Imunisasi. i.
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
dengan
kegiatan : 1) Pelayanan perijinan Yankes Bidang Kesehatan; 2) Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional; 3) Persiapan Peningkatan Puskesmas menjadi PPK BLUD. j.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dengan Kegiatan Jaminan kesehatan Daerah ( JAMKESDA).
k. Program Sarana
Pengadaan, dan
Peningkatan
Prasarana
dan
Puskesmas
Perbaikan
/Pustu
dan
Jaringannya, dengan kegiatan : 1) Pembangunan
dan
Rehabilitasi
Puskesmas/
Puskesmas
Pembantu; 2) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Online; 3) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda-4. l.
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan, dengan Kegiatan Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah.
m. Program
Pengawasan
Obat
dan
Makanan,
dengan
Kegiatan Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. n.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak, dengan Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
127
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
o.
Program Pengembangan Data dan Informasi, dengan Kegiatan Penyusunan Profil Kesehatan Daerah dan Survey IKM.
RSUD Kajen Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah
Sakit
Jiwa/Rumah
Sakit
Paru-
paru/Rumah Sakit Mata dengan kegiatan : a. Pengadaan Peralatan Pelayanan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT); b. Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III; c. Pengembangan Gedung Laboraturium; d. Pengadaan Ambulance Transport dan Pengadaan Alat Kedokteran dan Penunjang. RSUD Kraton Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
BLUD,
dengan
Kegiatan
Pelayanan
dan
Pendukung
Pelayanan Kesehatan BLUD. 2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Urusan Kesehatan dilaksanakan menggunakan Belanja Langsung sebesar Rp253.979.913.882,00 (tidak termasuk belanja langsung rutin SKPD) dan dapat direalisasi sebesar Rp170.359.429.675,76 atau 67,08% (Rincian realisasi program dan kegiatan terlampir) Capaian target indikator sasaran Bidang Kesehatan tercermin dari realisasi indikator kinerja berupa Indikator SPM dan derajat kesehatan yang menunjukan keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
pelaksaan
program-program
dan
kegiatan
yang
mendukungnya di tahun 2015. Capaian indikator kinerja pelayanan kesehatan yang telah dicapai di tahun 2015 sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
128
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Tabel 4.30 Capaian Evaluasi Pembangunan Bidang Kesehatan Tahun 2015 NO 1
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA Angka kelangsungan hidup bayi
TAHUN 2015
CAPAIAN 2014
TARGET
REALISASI
per 1000 KLH
992,5
991,5
991,93
100,04
tahun
73,33
70,28
BPS
BPS
SATUAN
%
NAIK/ TURUN (%) -0,06
2
Angka usia harapan hidup
3
Persentase Balita Gizi buruk
%
0,09
1,2
0,07
5,83
-22,22
4
Cakupan kunjungan ibu hamil K4
%
96,6
100
94,9
94,90
-1,76
5
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
100
100
148,4
148,40
48,40
6
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas
%
101,1
98
105,03
107,17
3,89
%
100
100
100
100,00
0,00
8
Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani
%
92,48
88
80,49
91,47
-12,96
9
Cakupan kunjungan bayi Cakupan Desa/ kelurahan Universal
%
98,88
99,7
100,63
100,93
1,77
%
100
100
100
100,00
0,00
7
10
Child Immunization
(UCI) 11
Cakupan Pelayanan Anak Balita
%
85,61
95
81,11
85,38
-5,26
12
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 624 bulan keluarga miskin Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
%
100
100
100
100,00
0,00
%
100
100
100
100,00
0,00
14
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
%
95,9
83
92,2
111,08
-3,86
15
Cakupan peserta KB aktif
%
82,1
80,4
0
0,00
-100,00
13
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
129
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
per 100.000 penduduk
5
1
5
500,00
NAIK/ TURUN (%) 0,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia Balita CDR TB Angka Kesembuhan TB Paru
%
78
91,5
136,9
149,62
75,51
% %
91 91
82,4 100
87 95,9
105,58 95,90
-4,40 5,38
20
Cakupan Penderita DBD yang ditangani
%
100
100
100
100,00
0,00
21 22
CFR DBD IR DBD (per 10.000 penddk)
% per 10.000 pddk
2,79 2
2,1 2,1
1 2,03
47,62 96,67
-64,16 1,50
23
Cakupan Penemuan dan penanganan Penemuan Penderita Diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
%
86
87
101
116,09
17,44
%
72,12
51,71
51,87
100,31
-28,08
25
Cakupan pelyanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten
%
45,71
80
RS
RS
26
Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
%
100
100
100
100,00
0,00
27
Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif
%
100
100
100
100,00
0,00
28
Cakupan penemuan HIV/ AIDS tertangani
%
100
100
100
100,00
0,00
29
AKI per 100.000 KLH
per 100.000 KLH
243,75
120
141,06
85,07
-42,13
30
AKB per 1.000 KLH
per 1000 KLH
7,25
8,5
8,07
105,33
11,31
NO 16
URUSAN DAN INDIKATOR KINERJA
penduduk < 15 tahun 17
18 19
24
SATUAN
TAHUN 2015
CAPAIAN 2014
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
130
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
a.
Kondisi Mortalitas Secara umum angka mortalitas tahun 2015, hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.31 Indikator Angka Kematian Tahun 2015
NO 1 2
3
INDIKATOR
SATUAN
Angka kelangsungan hidup bayi AKI per 100.000 KLH
AKB per 1.000 KLH
per 1000 KLH per 100.000 KLH per 1000 KLH
CAPAIAN TAHUN 2014
TAHUN 2015 TARGET
REALISASI
NAIK / TURUN (%)
%
992,5
991,5
991,93
100,04
-0,06
243,75
120
141,04
85,07
-42,13
7,25
8,5
8,07
105,33
11,31
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
1) Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pekalongan terus mengalami penurunan, pada tahun 2014 AKB sebesar 7,25 per 1.000 kelahiran hidup, dan ada kenaikan di tahun 2015 (8.07) namun masih dibawah target Kabupaten. dengan jumlah kematian bayi riil sebanyak 126 bayi. Penyebab terbesar kematian bayi adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sekitar 41 kasus (32,53%), disusul kasus Akfisia (sesak napas) 32 kasus (25,39%), Pneumonia 11 kasus (8,73%), Sepsis 3 kasus (2,17%) Aspirasi 4 kasus (3,17%)sedangkan sisanya 27,77% kasus lainnya 35 kasus (Infeksi, kongenital, ikterus, dll) 2) Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan yang cukup signifikan, pada tahun 2014 Angka kematian ibu sebesar 243,75 per 100.000 kelahiran hidup, dan turun menjadi 141.06 tahun 2015. Hal ini disebabkan adanya dukungan Program EMAS dari USAID yang
berperan
dalam
perubahan
manajemen
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
dan 131
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
tatalaksana dalam penanganan rujukan kebidanan diantara Fasilitasi kesehatan yang ada (Puskesmas dan Rumah Sakit), Penyebab terbesar kematian Ibu hamil : dari 22 kematian ibu pada tahun 2014 ,5 diantaranya disebabkan Keracunan kehamilan, 4 disebabkan pendarahan, 2 kasus jantung/ decomp, 1 Karena TB paru dan sisanya karena penyakit penyerta lainnya (10 kasus) b. Kondisi Morbiditas Angka morbiditas tahun 2015, sebagaimana ditunjukkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.32 Indikator Angka Morbiditas Tahun 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8
JENJANG IR DBD (per 10.000 penddk) CFR DBD Cakupan Penderita DBD yang ditangani CDR TB Angka Kesembuhan TB Paru Cakupan penemuan HIV/ AIDS tertangani
Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000
penduduk < 15 tahun Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam Cakupan Desa/ kelurahan
NAIK / TURUN (%)
CAPAIAN TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
2
2,1
2,03
96,67
1,50
2,79
2,1
2,51
119,52
-10,04
100
100
100
100,00
0,00
91
82,4
87
105,58
91
100
95,9
95,90
5,38
100
100
100
100,00
0,00
5
1
5
500,00
0,00
100
100
100
100,00
0,00
TAHUN 2015
%
9
Universal Child Immunization (UCI)
100
100
100
100,00
0,00
10
Persentase Balita Gizi buruk
0,09
1,2
0,07
5,83
-22,22
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
1) Case Fatality Rate (CFR) Demam Berdarah Dengue
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
132
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Angka Kematian /Case Fatality Rate (CFR) akibat penyakit DBD masih terjadi, dimana pada tahun 2015 masih mengalami kejadian sebesar dibandingkan
tahun
2014
2.51%, walaupun turun
(2,79%).
Masih
terjadinya
kematian akibat DBD kemungkinan karena keterlambatan membawa penderita ke Rumah Sakit/Pelayanan Kesehatan dan kurangnya pengetahuan keluarga penderita tentang tanda-tanda penyakit DBD serta kemungkinan karena penatalaksanaan penderita DBD yang kurang tepat di Rumah Sakit. 2) Cakupan penemuan dan penangan Pasien Baru TB BTA Positif Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (+), didapat dari perhitungan persentase jumlah penderita TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati dibagi dengan jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) di wilayah kerja pada kurun waktu yang yang lalu. Tahun 2014 Dari 940 jumlah TBC BTA (+) yang diobati, ditemukan 852 BTA Positif (91%). namun ada penurunan ditahun 2015 sebesar 87%. (825 kasus) 3) Cakupan penemuan HIV/Aids tertangani. penderita HIV dapat diperoleh dari hasil perbandingan jumlah penderita pada tahun 2014 sebanyak 37 orang dibagi jumlah orang yang beresiko tertular HIV sebanyak 10.562 orang. Diperoleh hasil 0,34 dari target yang ditetapkan <0,5%. Hal ini dikarenakan belum semua penderita
HIV
ditemukan.
Angka
Estimasi
Penderita
HIV/AIDS kab Pekalongan adalah 400 orang dari tahun 2011 - 2015. 4) Accute flacid Paralysis (AFP)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
133
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 Th, AFP rate ditemukan 5 kasus (100%), tujuan
penemuan
kasus lumpuh
layuh di masyarakat
adalah untuk membuktikan bahwa kelumpuhan bukan disebabkan karena virus polio liar, specimen tinja dikirim ke laboratorium Biofarma Bandung. 5) Cakupan
Desa/Kelurahan
Universal
Child
Immunization (UCI) Cakupan Universal Child Immunization (UCI) tahun 2011-2014 mengalami peningkatan , tahun 2014-2015 tercapai 100%, sesuai Cakupan UCI berdasarkan target nasional (100%) .pencapainan imunisasi dasar lengkap di 285 desa pada wilayah Kabupaten Pekalongan tercapai kekebalan komunitas di 285 desa, dan Pencapaian
UCI
tingkat puskesmas mencapai 100 %.
c.
Hasil kegiatan penimbangan Balita yang dilaksanakan pada tahun 2015 sejumlah 69.599 Balita. Diperoleh data hasil prosentase balita gizi buruk sebesat 0.07% ( 46 balita) angka ini lebih rendah dari target yang ditetapkan 1.2% dan seluruh balita gizi buruk mendapatkan perawatan (100%) Tabel 4.33 Jumlah Posyandu dan Balita di Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 NO.
URAIAN
1.
Jumlah Posyandu
2.
Jumlah Balita
TAHUN 2014
2015
1387
1387
60.821
67.599
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
d. Kondisi Sanitasi Lingkungan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
134
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Kondisi Sanitasi Lingkungan tahun 2014 dibanding tahun 2015, digambarkan secara jelas pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.34 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 NO
JENJANG
1
Cakupan Jamban
2 3
Cakupan rumah Sehat Cakupan Sarana Air Bersih
TAHUN 2015
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
65,4% 57,34% 83,14%
65 75 83
67,60% 64,64% 81,99%
NAIK / TURUN (%)
% 90,1% 99,44% 98,78%
2,2 7,3 -1,15
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
1) Cakupan Jamban keluarga di Kabupaten Pekalongan tahun 2015 sebesar 67,60%
yaitu dari perbandingan jumlah
penduduk yang mengakses sanitasi sebanyak 640.380 jiwa dengan banyaknya penduduk 947 312 jiwa Angka ini lebih baik disbanding tahun 2014, dimana cakupan jamban sebesar
57,34
%
dengan
meningkatnya
cakupan,
menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat/berperilaku sehat. 2) Cakupan rumah sehat tahun 2015 sebesar 64.64% yaitu dari jumlah rumah memenuhi syarat sehat sebanyak 117.369 rumah dibanding jumlah rumah seluruh sebanyak 181.574 rumah, sedangkan rumah yang diperiksa / dikunjungi sebanyak 14.467 rumah (7,97%) dan rumah dinyataka sehat sebanyak 45,45% (6575/14467) rumah .
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
135
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Secara target 65 % cakupan ini belum tercapai, namun demikian meningkat dibanding tahun 2014 (57,34%). 3) Cakupan sarana air bersih tahun 2015 sebesar 81.99% yaitu perbandingan jumlah penduduk yang mengakses air minum
sebanyak
penduduk
776.755
jiwa
dengan
banyaknya
947 312 jiwa. Tahun 2015 akhir terjadi
penurunan dibanding tahun
2014 (83,14%). Hal ini
dikarenakan telah dilakukan ferifikasi data kepemilikan sarana.
e.
Kondisi Pelayanan Kesehatan Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mengembangkan sarana pelayanan kesehatan,baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan kesehatan agar tercipta pelayanan prima di setiap sarana pelayanan kesehatan.
Tabel 4.35 Jumlah sarana / Prasarana dan capaian indikator pelayanan kesehatan diKabupaten PekalonganTahun 2015 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH 2014 2015
JENIS SARANA
Puskesmas Perawatan Puskesmas Non Perawatan Puskesmas pembantu Poliklinik Kesehatan Desa Posyandu Rumah Sakit Jumlah Dokter Jumlah Bidan Rasio Dokter per 1000 Penduduk
8 19 50 174 1387 3 54 278 0.098
8 19 49 174 1387 3 54 278 0.097
KET
1 RS swasta
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2016
Pada Tahun 2015 di Kabupaten pekalongan terdapat 3 Unit Rumah Sakit, yang terdiri dari 2 Rumah Sakit Pemerintah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
136
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
yaitu RSUD Kraton (BLUD) dan RSUD Kajen (BLUD) serta 1 Rumah Sakit Swasta yaitu RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Rasio Rumah Sakit di Kab.Pekalongan sebesar 0.034 per 1000 penduduk. Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 antara lain : Jumlah Puskesmas tahun 2015 sebanyak 27 Puskesmas terdiri dari 8 Puskesmas Perawatan dan 19 Puskesmas non perawatan
yang
tersebar
di
19
Kecamatan.
Puskesmas
Pembantu sebanyak 49 Unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) 174 Unit, dan Posyandu sebanyak 1.387 Posyandu. Bila Jumlah Sarana Kesehatan (Puskesmas, Pustu, PKD dan
Posyandu)
dibandingkan
dengan
jumlah
Penduduk
sebanyak 911.915 Jiwa, diperoleh angka rasio 0.28 per 1.000 penduduk atau 2.8 per 10.000 Penduduk. Rasio Puskesmas 0.029 per 1000 penduduk dan Rasio Pustu sebesar 0.054 per 1000 penduduk. Jumlah Kunjungan Pasien Jamkesda di Sarana Pelayanan Kesehatan sebanyak 384.209 orang, atau 72.12%. dengan jumlah anggaran yang disediakan pemerintah Daerah sebesar Rp. 6.956.895.148,00. Laboratorium
Kesehatan
Daerah
(Labkesda)
melaksanakan pemeriksaan sampel bakteriologi, parasitologi, kimia dan sampel klinis. Kinerja UPTD Labkesda tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 4.36 Kinerja UPTD Labkesda Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 PEMERIKSAAN
KIMIA
BAKTERI
FISIKA
Damiu
227
19
19
PDAM
98
91
91
Umum
49
224
52
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
137
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Perizinan
44
17
17
Pamsimas
28
27
26
Kesling
34
44
44
Sumber :Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
Tabel 4.37 Capaian Indikatir Kinerja RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2015
NO. 1 2
TAHUN 2015
SATUAN
CAPAIAN TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
%
NAIK / TURUN (%)
Orang
143.150
130.679
132.268
101,22
92%
%
72,71
65 - 85
65,20
100
90%
LOS ( hari )
Hari
3,75
3 - 12
3,73
100
99%
TOI ( hari )
Hari
1,40
1-3
1,95
100
139%
BTO ( kali )
Kali
70,89
> 30
54,22
100
76%
NDR ( %o )
%o
16,56
< 25
21,91
100
132%
GDR ( %o )
%o
47,60
< 45
61,67
100
130%
INDIKATOR KINERJA Kunjungan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Pasien Rawat Inap : BOR ( % )
Sumber : RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, 2016
Tabel 4.38 Capaian Indikator Kinerja RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 NO
URAIAN
SATUAN
STANDAR
CAPAIAN 2014
2015
Orang
62.929
69.248
Jumlah Pasien Masuk
Orang
11.329
11.823
BOR
%
60-85
LOS
Hari
TOI
1
Kunjungan Pasien Rawat Jalan
2
Kunjungan Pasien Rawat Inap 75,92
74,03
3-6
4,48
4,37
Hari
1-3
1,21
1,88
BTO
Kali
40 - 50
72,72
67,30
NDR
%o
< 25
16,39
16,08
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
138
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
GDR
%o
< 45
39,84
36,66
3
Kegiatan Penunjang
Tindakan
42.811
50.277
4
Kegiatan Pembedahan
Tindakan
2.966
3.365
Sumber : RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2016
1) Dari tabel di atas dapat dilihat Angka Tingkat Pemanfaatan Tempat Tidur Rumah RSUD
Kraton
Sakit/Bed Occupancy Rate (BOR)
mencapai
65,20%
(per-Oktober
2015)
menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 72,71% dan masih lebih tinggi RSUD Kajen sebesar 74,03%. BOR dikatakan baik jika realisasinya 75% - 80%. 2) Rata-Rata Lama Perawatan Pasien (Length of Stay) RSUD Kraton mencapai 3,75 hari pada tahun 2015 lebih dan RSUD Kajen mencapai 4,37 hari, menurun dibanding tahun 2014 sebesar 4,48 hari. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan rumah sakit terhadap pasien cukup memadai, karena sesuai dengan standar nasional lama perawatan 3 – 6 hari. 3) Pada tahun 2015 rata-rata tempat tidur dalam Kondisi Tidak Terisi Ke Kondisi Terisi Berikutnya (Turn Over Interval) di RSUD Kraton mencapai 1,11 (meningkat/menurun) yaitu 1,95 hari dibandingkan tahun 2014 dan RSUD Kajen mencapai 1,88 hari, mengalami kenaikan disbanding tahun 2014 sebesar 1,21 hari. Hal ini memperlihatkan kondisi pelayanan kamar pada pasien sudah mencapai ideal yaitu sesuai standard Kementerian Kesehatan 6 jam sampai dengan 3 hari. 4) Frekuensi Pemakaian (Bed Turn Over) tahun 2015 RSUD Kraton mencapai 54,22 kali per tahun atau menurun dari tahun 2014 yang mencapai 70,89 kali per tahun. Sementara
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
139
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
di RSUD Kajen mencapai 67,30 kali per tahun di tahun 2015, menurun dibanding tahun 2015 sebesar 72,72 5) Angka Kematian Kasar (Gross Death Rate) merupakan angka kematian seluruh pasien dibanding pasien keluar hidup dan mati di RSUD Kraton pada tahun 2015 mencapai 61,67% pasien, yang mengalami kenaikan dari tahun 2014 sebesar 47,60%dan di RSUD Kajen angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar rumah sakit (GDR) tahun 2014 sebesar 36,66%, menurun dibanding tahun 2014 sebesar 16,39%. 6) Angka
Kematian
Bersih
(Net
Death
Rate)
yang
menunjukkan angka kematian pasien ketika dirawat di rumah sakit lebih dari 21,91%o untuk RSUD Kraton pada tahun 2015, mengalami kenaikan dari tahun 2014 yang menunjuk angka 16,56%, dan di RSUD Kajen angka kematian diatas 48 jam (NDR) mengalami penurunan dari 16,39% tahun 2014 menjadi 16,08 di tahun 2015%. 7) Kegiatan pelayanan penunjang laboraturium, Fisioteraphy, Radiologi dan Hemodialisa di RS Kajen triwulan III tahun 2015 sebanyak 37.071 tindakan dan kegiatan pembedahan sebanyak 2.462 tindakan.
2.3. Permasalahan dan Solusi
a.
Permasalahan Walaupun program dan kegiatan bidang kesehatan secara umum telah mencapai sasaran, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat permasalahan, antara lain : 1) Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 39 kasus Kematian Ibu (141,06 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2015 (Target MDG’s 2015 = 102/100.000 KH);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
140
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan anak balita; 3) Masih rendahnya kualitas dan upaya untuk menciptakan lingkungan sehat; 4) Masih tingginya angka kesakitan terutama DBD,TB,dan Kusta; 5) Tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular; 6) Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin; 7) Masih
kurangnya
kualitas
dan
kuantitas
Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas dan puskesmas pembantu; 8) Masih kurangnya kualitas
dan
kuantitas
sarana
dan
prasarana di Puskesmas dan Jaringannya di Kabupaten Pekalongan; 9) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat; 10) Belum optimalnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; 11) Keterbatasan tempat pelayanan karena terbatasnya lahan; 12) Masih ada bangunan ruang perawatan RS yang rendah sehingga jika turun hujan rawan terjadi banjir; 13) Sebagian bangunan yang ada di RS belum sesuai dengan Hospital Design; 14) Jumlah Tenaga Medis yang ada saat ini belum sesuai dengan Kriteria Klasifikasi RS; 15) Belum terselenggaranya Pelayanan Unggulan; 16) Keterbatasan SDM terutama tenaga medis (dr.Spesialis); 17) Masih kurangnya SDM rumah sakit sesuai kompetensi; 18) Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Medis dan Non Medis.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
141
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
b. Solusi Langkah - langkah yang diambil dalam menentukan kebijakan dan prioritas strategi untuk mengatasi permasalahan diatas, dapat dirumuskan suatu prioritas strategis untuk pemecahan masalah, yaitu : 1) Pemanfaatan tenaga kesehatan yang profesional berbasis kompetensi; 2) Menghasilkan sumber daya kesehatan
sesuai standar
Kompetensi; 3) Pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence based) dan hasil penelitian kesehatan; 4) Pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja dan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan; 5) Peningkatan
kesadaran
Berperilaku Hidup Bersih Masyarakat
dan
masyarakat Dan
dalam
rangka
Sehat, Perbaikan
PerbaikanSanitasi
Lingkungan
Gizi serta
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB); 6) Pengawasan di bidang ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan di bidang farmasi dan perbekalan kesehatan; 7) Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan; 8) Semua masyarakat terjamin pemeliharaan kesehatan; 9) Meningkatkan daya saing Rumah Sakit melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan pelatihan baik fungsional maupun manajerial secara berkesinambungan; 10) Pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit untuk menunjang pengembangan pelayanan yang terpadu dan sesuai standar; 11) Memberikan pelayanan sesuai dengan mutu dan standar keselamatan pasien;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
142
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
12) Mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit guna membangun sistem keuangan dan data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan agar dapat memperlancar pelayanan kepada masyarakat; 13) Implementasi akreditasi dalam penilaian akreditasi; 14) Mengusahakan
penambahan
tenaga
medis
(dokter
spesialis), melalui kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi yang mencetak dokter spesialis; 15) Mengirimkan petugas untuk mengikuti pelatihan (DIKLAT) yang diselenggaran oleh lembaga pelatihan teknis/profesi; 16) Pengadaan Sarana dan Prasarana Medis dan Non Medis yang sesuai Standar Pelayanan.
3.
URUSAN PEKERJAAN UMUM Pada dasarnya Urusan Pekerjaan Umum dengan tolok ukur dukungan
infrastruktur
berupa
sarana
dan
prasarana
fasilitas
jalan/jembatan turut berperan dalam keberhasilan pembangunan bidang ekonomi di suatu daerah. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, prasarana dan sarana dasar permukiman merupakan modal penting masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya. Sedangkan pengembangan prasarana irigasi ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan air untuk kepentingan persawahan. 3.1. Program dan Kegiatan
Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral (PSDA-ESDM). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2015 sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum a.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
143
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
1) Pembangunan Jembatan; 2) Penyusunan DED Jembatan Karangjati dan Kalijambe. b.
Program Pembangunan Saluran Drainase / Goronggorong,
dengan
kegiatan
Pembangunan
Saluran
Drainase/Gorong-gorong. c.
Program
Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan
dan
Jembatan, dengan kegiatan: 1) Rehabilitasi/Pemeliharan Jalan; 2) Rehabilitasi/Pemeliharan Jembatan; 3) Peningkatan Jalan; 4) Rehabilitasi Jalan; 5) Bantuan Sarana Prasarana dari Provinsi. d.
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Kebinamargaan, dengan kegiatan: 1) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Laboratorium dan Perbengkelan; 2) Pengadaan Alat-alat Kebersihan Jalan; 3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Besar Darat; 4) Pengadaan Alat-alat Laboratorium dan Perbengkelan; 5) Pengadaan Kontainer; 6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kebersihan Jalan; 7) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kontainer. e.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah, dengan kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
f.
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan : 1) Pembangunan Infrastruktur Ibukota Kecamatan; 2) Penataan Sarana Prasarana Ibukota Kabupaten; 3) Penataan Lingkungan Perbatasan; 4) Penyusunan DED Kawasan Surabayan - Sedayu;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
144
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana Kota. g.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, dengan kegiatan: 1) Pengadaan Aspal; 2) Pendampingan
Program
Pembangunan
Infrastruktur
Perdesaan (PPIP); 3) Pengadaan Semen; 4) Penunjang Kegiatan PLPBK PNPM Mandiri Perkotaan; 5) Pembangunan MCK; 6) Pengadaan LPJU Perdesaan; 7) Pembangunan Air Minum Perdesaan; 8) Pembangunan/Rehabilitasi Saluran Drainase Pedesaan; 9) Penataan Lingkungan Pedesaan; 10) Penunjang
Kegiatan
Program
Peningkatan
Kwalitas
Pemukiman (P2KP). h.
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Lampu
Penerangan Jalan, dengan kegiatan : 1) Pemeliharaan Rutin/Berkala LPJU; 2) Pengadaan LPJU; 3) Penataan dan Meterisasi LPJU; 4) Pengadaan Lampu Taman. Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Energi dan Sumber daya Mineral a. Program Pengendalian Banjir, dengan kegiatan : 1) Rehabilitasi/PemeliharaanBantaran Dan Tanggul Sungai; 2) MengendalikanBanjirPada Daerah Tangkapan Air Dan BadanBadan Sungai; 3) PeningkatanPembersihan Dan Pengerukan Sungai/Kali; 4) Peningkatan Pembangunan Pusat-PusatPengendaliBanjir; 5) Rehabilitasi/PemeliharaanRutin Sungai; 6) Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Rob.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
145
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
b. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan : 1) Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi (DAK); 2) Rehabilitasi/Pemeliharaan Pintu Air; 3) Optimalisasi Fungsi Jaringan Irigasi Yang Telah Dibangun; 4) Peningkatan Jaringan Irigasi; 5) Penyusunan Pola Tata Tanam; 6) Rehabilitasi / Pemeliharaan Rutin Jaringan Irigasi; 7) Pengamanan dan Pengendalian Pemanfataan Aset Sumber Daya Air; c. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,
dengan
Kegiatan
Perencanaan
Pengembangan
Infrastruktur. 3.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Urusan Pekerjaan Umum tahun 2015 dilaksanakan dengan anggaran Belanja Langsung urusan (tidak termasuk Belanja Langsung
program
Rp142.665.394.480,00
umum/rutin dapat
SKPD)
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp123.146.344.265,00 atau 86,32% (Rincian Realisasi Program dan Kegiatan Terlampir). Capaian target indikator sasaran Urusan Pekerjaan Umum tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2015. Kineja Urusan Pekerjaan Umum yang dicapai di tahun 2015 adalah sebagai berikut : a. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai 93,55% atau 6,45% di bawah target 100%. Pada tahun 2015, panjang jalan
yang
menjadi
kewenangan
Kabupaten
Pekalongan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
146
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
sepanjang 573,58 km. Berdasarkan Jenis Permukaannya, di Kabupaten Pekalongan terdapat sepanjang 508,74 km jalan aspal, sepanjang 26,54 km jalan batu/kerikil, sepanjang 28,20 km jalan beton, dan sepanjang 0,3 km jalan tanah serta sepanjang 8,20 km jalan paving, sebagaimana tabel berikut : Tabel 4.39 Jalan Berdasarkan Jenis Permukaannya Tahun 2015 NO 1 2 3 4 5
URAIAN Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
PANJANG (KM)
Aspal Batu/kerikil Beton Tanah Paving
2014
2015
NAIK/TURUN (Angka)
510,44 26,89 27,37 0,7 8,2
508,74 26,54 28,2 0,3 9,8
-1,7 -0,35 0,85 -0,4 1,6
(%) -0,03 -0,13 0,03 -0,57 0,19
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2016
b. Pada tahun 2015, dari 573,58 km jalan di Kabupaten Pekalongan,
berdasarkan
Pekalongan
terdapat
Kondisi
sepanjang
Fisiknya, 448,94
di
km
Kabupaten jalan
baik,
sepanjang 88,40 km jalan sedang, dan sepanjang 25,14 km jalan rusak serta sepanjang 11,10 km jalan rusak berat, sebagaimana table berikut: Tabel 4.40 Jalan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Tahun 2015 NO
URAIAN
1 2 3 4
Jalan Baik Jalan Sedang Jalan Rusak Jalan Rusak Berat Total
PANJANG (KM) 2014
2015
430,79 87,62 41,22 13,95 573,58
448,94 88,40 25,14 11,10 573,58
NAIK / TURUN (Km) 18.15 0,78 -16,08 -2,85 0
(%) 0,04 0,01 -0,39 -0,20 0
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2016
c.
Jembatan dalam kondisi baik mencapai target 100,00%. Pada tahun 2015, prasarana jembatan di Kabupaten Pekalongan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
147
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
sejumlah 312 buah, berdasarkan jenis konstruksinya terdapat 44 buah jembatan komposit, 3 buah jembatan busur, 246 buah jembatan beton, 13 buah jembatan plat dan 5 buah jembatan rangka baja, serta 1 buah jembatan gantung, sebagaimana tabel berikut : Tabel 4.41 Jembatan Berdasarkan Kondisi Fisiknya Tahun 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7
URAIAN Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Jembatan Total
Komposit Busur Beton Plat Rangka Baja Gantung
JUMLAH (bh) TAHUN TAHUN 2014 2015 44 44 3 3 246 246 13 13 5 5 1 1 312 312
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2016
d. Pada Tahun 2015, jumlah lampu penerangan jalan umum 169 buah atau mengalami kenaikan sebesar 69% dari target 100 buah. Jika dibandingkan dengan capain tahun 2014 sebesar 84 buah mengalami kenaikan sebesar 85 buah atau sebesar 101,19%. e. Rasio jaringan irigasi di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2015 mencapai 0,017% dan luas irigasi dalam kondisi baik mencapai 22.219,41 m2/ha. Tabel 4.42 Capaian Indikator Cakupan Irigasi Tahun 2015 NO
INDIKATOR
1
Rasio jaringan irigasi
2
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
2015
SATUAN
CAPAIAN 2014
%
0,017189
0,0144
0,017189
119,3681
m2/ha
22.219,41
22.923,63
22.219,41
96,92797
TARGET
REALISASI
%
Sumber : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Energi & Sumber Daya Mineral Kabupaten Pekalongan, 2015
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
148
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
3.3. Permasalahan dan Solusi
a.
Permasalahan Permasalahan
yang
dijumpai
dalam
pelaksanaan
Urusan Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut : 1) Laju Kerusakan Jalan, Jembatan dan Kontainer Sampah serta Lampu Penerangan Jalan Umum lebih tinggi daripada kemampuan anggaran daerah untuk menangani; 2) Armada pengangkut sampah (Dump Truk dan Arm Roll), Kontainer Sampah dan Alat Berat (Walls Bina Marga) sebagian kurang layak karena sudah melampaui umur ekonomis yang berakibat pada tingginya biaya perawatan; 3) Terbatasnya ruang milik jalan menyebabkan rendahnya kapasitas pengembangan jaringan jalan, sehingga tidak dapat mengejar laju pertumbuhan jumlah kendaraan; 4) Drainase jalan yang buruk dan sebagian tanah yang labil menyebabkan tingginya kerusakan jalan; 5) Bertambahnya volume kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam; 6) Belum
optimalnya
peran
serta
masyarakat
terhadap
pemeliharaan infrastruktur umum (kurangnya kesadaran pengguna jalan akan batasan tonase jalan); 7) Semakin kompleknya permasalahan dibidang pengelolaan sumberdaya air energy dan sumberdaya mineral dimana pengelolaan sumberdaya air energy dan sumberdaya mineral tidak hanya mencakup aspekteknis namunjuga mencakup aspek sosial kemasyarakatan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
149
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
8) Terjadinya alih fungsi areal pertanian menjadi wilayah pemukiman, pusat perdagangan dan industry yang akan mempengaruhi distribusi air untuk kepentingan pertanian maupun tata kelola air dalam rangka mencegah banjir. 9) Belum
optimalnya
fungsi
distribusi
jaringan
irigasi
dikarenakan kondisi fisik bangunan penunjang fungsi irigasi yang
rusak
dan
kurangnya
partisipasi
petani
dalam
pemeliharaan fungsi jaringan irigasi b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Melakukan pemantauan dan update kondisi infrastruktur jalan, jembatan, container sampah, lampu penerangan jalan serta infrastruktur lainnya secara terus menerus dan melakukan proses perencanaan secara berkesinambungan; 2) Pemecahan masalah dilakukan berdasarkan prioritas tingkat kerusakan jalan, jembatan, container sampah maupun lampu penerangan jalan umum; 3) Mengusahakan sumber pendanaan lain di luar APBD Kabupaten Pekalongan; 4) Mengusulkan tambahan sarana mobilitas (dump truck, arm roll, container, dan walls); 5) Peningkatan kapasitas jalan melalui pelebaran jalan serta membangun jaringan jalan baru, dengan memprioritaskan pada wilayah perkotaan yang padat lalu lintas; 6) Melengkapi bangunan pelengkap jalan berupa saluran drainase, gorong-gorong dan talud/turap; 7) Melakukan perbaikan untuk mengembalikan fungsi jalan dan jembatan melalui penanganan pasca bencana alam;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
150
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
8) Membuat perencanaan yang tidak hanya mengedepankan aspek
teknis
namun
juga
menyentuh
aspek
sosial
kemasyarakatan 9) Menyusun ulang perencanaan teknis dengan data yang terbaru sesuai dengan kondisi dilapangan 10) Perlunya anggaran yang lebih besar untuk merehabilitasi jaringan irigasi yang rusak.
4.
URUSAN PERUMAHAN Menurut Pasal 28 H amandemen UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan Dan Permukiman bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang dikembangkan untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembangunan perumahan tidak hanya bersifat pembangunan perumahan dalam arti sempit, tapi juga meliputi infrastruktur dasar perumahan permukiman, misal pembangunan sarana air bersih, perbaikan fasilitas umum dan juga perbaikan lingkungan sehingga dapat tercipta perumahan permukiman yang sehat. 4.1. Program dan Kegiatan Urusan Perumahan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan Urusan Perumahan Tahun 2015 sebagai berikut : a. Program Pengembangan Perumahan, dengan Kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya; b. Program
Peningkatan
Cakupan
dan
Kualitas
Penggunaan Pelayanan Air Minum, dengan Kegiatan Penunjang Pelaksanaan Kegiatan PAMSIMAS; c. Program Lingkungan Sehat Perumahan, dengan Kegiatan Penunjang Kegiatan Pembangunan Sanitasi;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
151
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
d. Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya Kebakaran, dengan kegiatan : 1) Pengadaan
Peralatan
dan
Perlengkapan
Pemadam
Kebakaran; 2) Penunjang Pelaksanaan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Kebakaran. 4.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Perumahan tahun 2015 dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp.935.566.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp846.935.080,00 atau 90,53%. (Rincian Realisasi Program dan Kegiatan Terlampir). Capaian
target
indikator
sasaran
Urusan
Perumahan
tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2015. Kinerja Urusan Perumahan yang dicapai di tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 4.43 Tabel Indikator Kinerja Urusan Perumahan Tahun 2015
TARGET
REALISASI
%
20.064
24.000
69.490
289,54%
NAIK / TURUN (%) 246,34
unit
149.446
178.000
127.016
73,77%
-15,01
NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
2014
1.
Backlog Kebutuhan Rumah Rumah tangga pengguna air bersih
unit
2.
TAHUN 2015
3.
Rumah tangga berSanitasi
%
61,82
89
58,79
66,06%
-4,90
4.
Lingkungan pemukiman kumuh
%
10,52
10,72
10,49
97,85%
-0,29
Sumber : DPU Kabupaten Pekalongan, 2016
a. Indikator kerja urusan perumahan salah satunya ditunjukkan dengan tercukupinya kebutuhan rumah. Di tahun 2015, Backlog
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
152
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
kebutuhan rumah mencapai 69.490 unit atau 289,54% diatas target 24.000 unit b. Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 127.016 unit atau 73,77% dibawah target 178.000 unit. Menurun sebesar 15,01% dibandingkan tahun 2014, Hal ini dikarenakan sebagian besar sumur dangkal yang selama ini diklasifikasikan sebagai akses air bersih tidak lagi dapat dikategorikan sebagai akses air bersih, karena sudah banyak yang tercemar terutama di wilayah Kabupaten Pekalongan bagian utara. c.
Rumah tangga bersanitasi mencapai 58,79% atau 66,06% dibawah target 89,00% dan mengalami penurunan sebesar 4,90% jika dibandingkan capaian tahun 2014. Penurunan ini karena klasifikasi akses sanitasi lebih ditekankan pada sanitasi yang memenuhi standard teknis, sehingga sepitank-sepitank yang
tidak
sesuai
dengan
standard
teknis
tidak
lagi
diklasifikasikan sebagai akses sanitasi. d. Lingkungan Pemukiman Kumuh mencapai 10,49% diatas target 10,72%, dan mengalami kenaikan jika dibandingkan capaian tahun 2014. Hal ini berarti lingkungan kumuh sudah mulai tertata dengan baik dan akan terus dilakukan program kegiatan dalam rangka penataan lingkungan kumuh di Kabupaten Pekalongan. e. Program Pengembangan Perumahan untuk tahun 2015, terkait dengan
Kegiatan
Fasilitasi
Bantuan
Stimulan
Perumahan
Swadaya. Kegiatan Fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya ditujukan untuk tersenggaranya rehab rumah tidak layak huni bagi Masyarakat Berbenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 730 unit. f.
Program Lingkungan Sehat Perumahan untuk tahun 2015, terkait dengan Penunjang Kegiatan Pembangunan Sanitasi ditujukan untuk 6 desa (Ds. Kapundutan Kec. Lebakbarang, Ds.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
153
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Banjarsari Kec. Talun, Ds. Harjosari Kec. Doro, Ds. Kaligawe, Kec. Karangdadap,Ds. Pajomblangan Kec. Kedungwuni, dan Kel. Pekajangan Kec Kedungwuni) di Kabupaten Pekalongan. g. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
untuk
tahun
2015,
terkait
dengan
Kegiatan
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran dan
Kegiatan
Penunjang
Pelaksanaan
Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran. 4.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan
yang
dijumpai
dalam
pelaksanaan
Urusan Perumahan adalah sebagai berikut : 1) Tingkat kebutuhan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman yang cukup tinggi tidak sebanding sedangkan kemampuan pemerintah mengalokasikan anggaran terbatas; 2) Perencanaan urusan perumahan dan permukiman masih lemah belum adanya dokumen kebijakan strategi tentang penataan ruang perumahan dan permukiman sebagai pengendali pembangunan perumahan dan permukiman (Dokumen
RP3KP/Rencana
Pembangunan
dan
Pengembangan Perumahan serta Kawasan Permukiman); 3) Indikator
capaian
perumahan
dan
permukiman
perlu
ditetapkan bersama antar SKPD terkait; 4) Belum optimalnya kualitas pelayanan public perumahan permukiman; 5) Belum
lengkapnya
infrastruktur
dasar
permukiman
sehingga belum tercipta lingkungan yang sehat. b. Solusi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
154
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Melakukan
pemberdayaan
mengembangkan
kegiatan
masyarakat pembangunan
dengan sarana
dan
prasarana lingkungan permukiman berbasis masyarakat; 2) Penyusunan dokumen Kebijakan, Strategi, dan Program Perumahan (Dokumen RP3KP); 3) Standar
Indikator
Perumahan
dan
Permukiman
perlu
dirumuskan; 4) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat; 5) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; 6) Perencanaan
sarana
prasarana
lingkungan
sehat
permukiman; 7) Di
masa
mendatang
perlu
dilakukan
koordinasi
dan
konsultasi yang lebih intensif dengan stakeholder terkait.
5.
URUSAN PENATAAN RUANG Penataan
ruang
adalah
proses
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan pengendalian ruang dan pengendalian ruang dengan tujuan untuk mewujudkan Daerah sebagai sentra pengembangan industri pengolahan dan perdagangan dengan tetap mempertahankan pertanian untuk mendukung perkembangan wilayah. Penataan ruang Kabupaten Pekalongan disusun sesuai potensi dan permasalahan baik internal maupun eksternal serta memperhatikan perencanaan tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi seperti RTRWN, RTRW Provinsi Jawa Tengah, dan RTRW Kawasan Petanglong. Salah satu permasalahan dalam penataan ruang adalah adanya alih fungsi lahan terutama lahan pertanian yang terjadi pada setiap tahun.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
155
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Penataan tata ruang Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2031 adalah untuk mewujudkan daerah sebagai sentra pengembangan industri pengolahan dan perdagangan dengan tetap mempertahankan pertanian untuk mendukung perkembangan wilayah. Penataan tata ruang
Kabupaten
Pekalongan
disusun
dengan
memperhatikan
kecenderungan dan arahan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan sesuai dengan jangka waktu perencanaanya. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten Pekalongan antara lain sebagai berikut : a.
Pengembangan prasarana perhubungan energi dan permukiman untuk menunjang sektor industri;
b.
Pengembangan
prasarana
penunjang
sektor
pertanian
dan
mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) serta mengembangkan pertanian pangan produktif berkelanjutan; c.
Pemantapan
perlindungan
kawasan
lindung
untuk
menjaga
kelestarian lingkungan sumber daya alam dan buatan; d.
Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya untuk mendukung kemantapan sistem agropolitan yang berbasis pertanian dan ekowisata;
e.
Pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis untuk perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan;
f.
Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.
5.1. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan untuk mendukung Urusan Penataan Ruang dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) pada tahun 2015, sebagai berikut : Dinas Pekerjaan Umum Program Pemanfaatan Ruang, dengan kegiatan :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
156
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
1) Kegiatan Pembangunan Landmark; 2) Kegiatan Penataan Lingkungan Pusat Pemerintahan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan : 1) Pengadaan Citra Satelit Resolusi Tinggi; 2) Kajian Review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); 3) Penyempurnaan
Sistem
Informasi
Database
Permukiman
Kumuh. 5.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Penataan Ruang tahun 2015 dilaksanakan dengan anggaran belanja langsung urusan sebesar Rp8.678.884.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp6.266.547.876,00 atau 72,2%. (Rincian Realisasi Program dan Kegiatan Terlampir). Capaian target indikator sasaran Urusan Penataan Ruang tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2015. Kinerja Urusan Penataan Ruang yang dicapai di tahun 2015 adalah sebagaimana tabel berikut berikut : Tabel 4.44 Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang Tahun 2015 NO
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2015
SATUAN
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
%
NAKIKTURUN (%)
1.
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
%
28
25
30,51
122,04
8,96%
2.
Ruang Publik yang Berubah Peruntukannya Rasio bangunan berIMB per satuan bangunan
%
0
18
0
0
0,00%
%
28,55
25
28
112
-1,93%
3.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
157
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO 4.
INDIKATOR KINERJA Jumlah pengelolaan pertamanan
NAKIKTURUN (%)
TAHUN 2015
SATUAN
TAHUN 2014
TARGET
REALISASI
%
buah
4
8
19
237,50
375,00%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, 2015
a. Pada tahun 2015, Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB mencapai 30,51% atau 122,04% diatas target 25% dan mengalami peningkatan jika dibandingkan capaian tahun 2014 yaitu sebesar 8,96%. b. Ruang Publik yang berubah peruntukannya mencapai 0% atau sangat
jauh
diatas
target
18%
dan
tidak
mengalami
peningkatan (stagnan) jika dibandingkan capaian tahun 2014 sebesar 0%. c.
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan mencapai 28% atau 112% diatas target 25% dan mengalami penurunan 1,93% dibandingkan tahun 2014 sebesar 28,55%.
d. Jumlah pengelolaan pertamanan tahun 2015
mencapai 19
buah atau mengalami kenaikan sebanyak 15 buah dari capaian tahun 2014 sebanyak 4 buah. 5.3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan Permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan urusan penataan ruang adalah sebagai berikut : 1) Informasi tentang rencana tata ruang belum tersosialisasi secara luas dan lengkap kepada masyarakat; 2) Masih adanya kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang; 3) Masih kurangnya personil yang menangani penataan ruang daerah; 4) Masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
158
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
5) Masih
rendahnya
kesadaran
masyarakat
dalam
pemanfaatan lahan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang; 6) Masih kurangnya koordinasi dalam penataan ruang daerah; 7) Informasi tentang rencana tata ruang belum tersosialisasi secara luas dan lengkap; 8) Masih adanya kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan tata ruang; 9) Masih kurangnya personil yang menangani penataan ruang daerah; 10) Terbatasnya Ruang Terbuka Hijau sebagai Fasilitas ruang public. b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam upaya peningkatan kinerja telah diupayakan : 1) Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang daerah melalui BKPRD; 2) Menyusun RDTR sebagai penjabaran dari Perda RTRW; 3) Meningkatkan
sosialisasi rencana tata ruang kepada
masyarakat luas; 4) Meningkatkan
kemampuan
personil
yang
menangani
penataan ruang wilayah; 5) Mendorong SKPD agar memberikan laporan tepat waktu dan secara
bersama-sama
mensosialisasikan
pemetaan
pembangunan prasarana daerah kepada masyarakat; 6) Menegakkan aturan sesuai ketentuan terhadap pelaku pelanggaran rencana tata ruang; 7) Meningkatkan
koordinasi
dalam
perencanaan
dan
pengendalian pemanfaatan ruang melalui Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
159
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
8) Melengkapi regulasi peraturan daerah tentang rencana tata ruang daerah; 9) Meningkatkan sosialisasi rencana tata ruang daerah dengan membuat instrument sosialisasi yang efektif; 10) Peningkatan
kemampuan
personil
yang
menangani
penataan ruang daerah; 11) Pembangunan dan perawatan taman kota, diusahakan bisa menambah ruang terbuka hijau tiap tahunnya.
6.
URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembanguna daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa konsisten, sejalan dan
selaras
dengan
kebijakan
perencanaan
pembangunan
dari
pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Hal ini diatur dalam UndangUndang
Nomor
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dan pada tahun 2015, memasuki RPJM Nasional III Tahun 2015-2019 sehingga redesign system dan mekanisme perencanaan pembangunan
di
daerah
perlu
dievaluasi
dan
dikoordinasikan
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Perencanaan pembangunan daerah dilakukan bersama-sama dengan
para
pemangku
kepentingan
berdasarkan
peran
dan
kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan
pertimbangan
kondisi
dan
potensi
yang
dimiliki
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
sesuai
160
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
perkembangan
daerah
dan
Pembangunan
(Musrenbang)
nasional.
Musyawarah
merupakan
forum
Perencanaan
dimana
proses
penyusunan rencana pembangunan secara demokratis dan partisipatoris dilakukan, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kemudian pada tingkat provinsi. Hasil dari Musrenbang provinsi kemudian dibawa ke musrenbang nasional yang merupakan sinkronisasi dari program kementerian/lembaga
serta
harmonisasi
Dekonsentrasi
dan
Tugas
Perbantuan. Musrenbang ini menghasilkan Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah sebagai pedoman penyusunan RAPBN. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Pekalongan meliputi perencanaan umum (RPJPD, RPJMD, RENSTRA, RKPD, dan Renja) dan secara subtansi keberadaan dokumen tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis. Dalam kemiskinan,
rangka
mendukung
Pemerintah
Kabupaten
perencanaan Pekalongan
penanggulangan telah
menyusun
dokumen analisis data informasi kemiskinan. Dokumen tersebut sangat penting dalam rangka mendesain intervensi program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan.
Sehingga
intervensi
penanggulangan
kemiskinan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan perencanaan pembangunan di tingkat desa / kelurahan juga telah disusun data base profil desa / kelurahan. Data tersebut menjadi basis perencanaan semua program dan kegiatan yang dialokasikan ke tingkat desa / kelurahan. Sehingga program dan kegiatan dapat lebih tepat guna dan berdaya guna. 6.1. Program dan Kegiatan Pembangunan
urusan
perencanaan
pembangunan
di
Kabupaten Pekalongan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Bagian Organisasi Setda yang pada tahun 2015 melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut : Badan Perencanaan Pembanguna Daerah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
161
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
a. Program
Pengembangan
Data/Informasi,
dengan
kegiatan : 1) Penyediaan dan Penyusunan Buku Kestatistikan; 2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Data Kestatistikan; 3) Identifikasi
Potensi
Indikasi
Geografis
Kabupaten
Pekalongan; 4) Penyusunan Profil Daerah (Provinsi). b. Program Kerjasama Pembangunan, dengan kegiatan : 1) Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya (FPESD); 2) Pengadaan Alat Pendukung Pameran dan Display Ruang FPESD; 3) Fasilitasi Kerjasama Pengembangan Pertanian dan SDA. c. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan : 1) Koordinasi
Penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Pekalongan; 2) Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS); 3) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD); 4) Implementasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD) dan Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV). d. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi; 2) Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri; 3) Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan SDA dan Lingkungan. e. Program Perencanaan Sosial Budaya, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Dan Budaya;
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
162
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
2) Fasilitasi Kuliah Kerja Nyata (KKN); 3) Koordinasi Pelaksananaan TMMD; 4) Fasilitasi Pengarusutamaan Gender; 5) Penguatan Kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) (Provinsi); 6) Fasilitasi Pengembangan Pendidikan untuk Semua (PUS) (Provinsi). f.
Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam, dengan kegiatan : 1) Koordinasi Penanganan Program AMPL Berbasis Masyarakat; 2) Penunjang Kegiatan BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah); 3) Penyusunan Studi Perencanaan Area Publik Kabupaten Pekalongan; 4) Penyusunan Studi Identifikasi IPAL Komunal di Kabupaten Pekalongan.
g. Program Sosialisasi Dan Pengembangan Kreativitas Dan Inovatif, dengan kegiatan : 1) Fasilitasi Riset Daerah; 2) Lomba Kreatifitas dan Inovasi (Krenova) dan Pameran Produk Inovasi (PPI). Badan
Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan
dan
Keluarga Berencana Program
Pengembangan
Data
dan
Informasi,
dengan
kegiatan : 1) Kegiatan Up dating dan analisis data informasi kemiskinan; 2) Kegiatan Penyusunan data base profil desa dan kelurahan. Bagian Organisasi Setda
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
163
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan : 1) Kegiatan
Koordinasi
Penyusunan
Laporan
Kinerja
Pemerintah Daerah (LAKIP PEMKAB) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT); 2) Kegiatan
Penyusunan
Penetapan
Kinerja
Pemerintah
Daerah; 3) Kegiatan Penyusunan Indikator Kinerja Utama; 4) Kegiatan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra). 6.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Alokasi anggaran belanja langsung untuk melaksanakan urusan perencanaan pembangunan (tidak termasuk anggaran belanja langsung rutin SKPD) sebesar Rp3.617.022.000,00 dan terealisasi sebesar Rp3.451.368.377,00
atau 95,42%. (Rincian
realisasi program dan kegiatan terlampir). Dalam perencanaan pembangunan dokumen perencanaan yang telah disusun tahun 2015 antara lain Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015; Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Selain itu untuk pemenuhan data-data dalam perencanaan pembangunan
telah
disusun
koordinasi
perencanaan
dan
pengembangan kebijakan di Kabupaten Pekalongan, dan data-data perencanaan di bidang sosial budaya, bidang ekonomi serta bidang fisik prasarana. Kinerja makro urusan perencanaan pembangunan dapat dilihat dari indikator tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda; tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda; dan penjabaran
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
164
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
program RPJMD ke dalam dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2015 juga telah melaksanakan evaluasi perencanaan pembangunan yaitu Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015. Sebagaimana
yang
diamanatkan
oleh
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
bahwa
maksud dan tujuan dari evaluasi ini adalah agar tercipta konsistensi antara
kebijakan
dengan
pelaksanaan
dan
hasil
rencana
pembangunan daerah (terkait Renja SKPD), konsistensi antara RPJPD dengan RPJPN dan RTRW Nasional, konsistensi antara RPJMD dengan RPJPD dan RTRW daerah, konsistensi antara RKPD dengan RPJMD serta kesesuaian antara capaian pembangunan daerah dengan indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan (Terkait dengan Renja SKPD). Evaluasi ini penting, karena hasil evaluasi tersebut sebagai bahan penyusunan RKPD untuk periode selanjutnya;
indikator
penilaian
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan daerah; indikator penilaian kinerja SKPD; dan bahan penilaian
pencapaian
pembangunan
daerah
rencana dalam
aksi rangka
program
dan
kegiatan
mendukung pencapaian
sasaran Pembangunan Nasional. Secara
rinci
target
capaian
perencanaan pembangunan dapat
indikator
kinerja
urusan
dilihat pada tabel sebagai
berikut : Tabel 4.45 Capaian Indikator Kinerja Perencanaan Pembangunan Tahun 2015
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
165
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
NO 1 2 3
URAIAN Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
TAHUN 2015 TARGET REALISASI -
Buku
CAPAIAN 2014 -
Buku
Ada
Ada
Ada
100
Buku
Ada
Ada
Ada
100
SATUAN
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan, 2016
Salah
satu
indikator
yang
menjadi
sasaran
kinerja
pembangunan pada perencanaan tahunan didalamnya tersebut adalah
pengentasan
kemiskinan.
Berdasarkan
hasil
analisis
informasi kemiskinan Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan secara signifikan mengalami penurunan pada tahun 2013 sebesar 13,51% dan pada tahun 2014 sebesar 12,57%. Sedangkan angka kemiskinan tahun 2015 belum dipublikasikan oleh BPS. Analisis
data
informasi
penanggulangan
kemiskinan
dilakukan pada 5 (lima) aspek dasar yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar, kesejahteraan sosial dan ketahanan pangan. Berdasarkan hasil analisis tahun 2015 diketahui bahwa dari aspek anggaran, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pekalongan
cukup
fluktuatif.
Pada
tahun
2014,
kegiatan
penanggulangan kemiskinan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp97.254.188.240,00
dan
tahun
2015
meningkat
menjadi
Rp161.453.641.348,00 Pada tahun 2015 telah disusun data base profil desa / kelurahan di 285 desa/kelurahan. Data base profil desa/kelurahan mencakup data potensi desa/kelurahan. Sehingga data tersebut sangat penting dalam penyusunan perencanaan khususnya yang terkait dengan pembangunan di desa/kelurahan. 6.3. Permasalahan dan Solusi a.
Permasalahan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
166
% -
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
Permasalahan yang terkait dengan Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1) Minimnya
kesadaran
SKPD
dalam
pengelolaan
data,
statistik dan informasi yang diperlukan untuk menyusun alternatif-alternatif program pembangunan di Kabupaten Pekalongan; 2) Belum optimalnya koordinasi antar satuan kerja dalam
proses perencanaan pembangunan daerah; 3) Kurangnya
konsistensi
terhadap
program
yang
berhubungan data dan informasi dalam melaksanakan pedoman Perencanaan Pembangunan Daerah yang sudah ditetapkan; 4) Masih kurang dipahaminya peran penting penyusunan
pelaporan sebagai bahan evaluasi serta landasan dalam perencanaan
pembangunan,
yang
mengakibatkan
penyajian data dari masing-masing SKPD tidak valid; 5) Masih kurangnya kapasitas sumberdaya perencanaan yang
ada sehingga
menyebabkan kurang efektifnya proses
perencanaan. b. Solusi Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, upaya tindak lanjut yang telah dilakukan adalah : 1) Perencanaan
hendaknya
dilaksanakan
dengan
prinsip
partisipatif, kesinambungan, dan holistik; 2) Meningkatkan koordinasi, konsistensi dan komitmen dengan SKPD
dalam
penyusunan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah; 3) Perlunya pemahaman, keterpaduan dan kerjasama yang baik
dalam
penyusunan
pelaporan
ditingkat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
SKPD,
167
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB IV
kebutuhan
informasi/laporan
dapat
segera
diperoleh
sebagai pendukung dalam proses perencanaan. 4) Perencana harus memiliki pemahaman teknis mendasar mengenai
peraturan
tangungjawab
pelaporan
perundangan, pembangunan
tupoksi
dan
sebagai
dasar
bahan evaluasi dalam perencanaan pada tahun berikutnya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2015
168