170 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
12. KETENAGAKERJAAN Dalam teori ekonomi makro variabel tenaga kerja merupakan variabel yang sangat penting dalam mengukur tingkat out put suatu perekonomian. Jembrana yang merupakan bagian dari Bali masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang pelik. Apalagi pasar tenaga kerja di Bali diperkirakan akan semakin terintegrasi dimasa mendatang. Jembrana merupakan wilayah yang sangat mudah dijangkau karena berada paling barat yang sangat dekat dengan pulau Jawa. Akibatnya jelas arus urbanisasi atau migrasi menjadi tidak dapat dihindari. Hal ini tentu akan menyebabkan persaingan yang semakin meningkat disektor tenaga kerja. Meningkatnya angkatan kerja yang tidak sebanding dengan pertumbuhan lapangan kerja baru, akan menyebabkan bertambahnya pengangguran, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan
masyarakat, akibat rendahnya
pendapatan berimbas pada menurunnya daya beli, menurunnya daya beli berdampak pada tidak terpenuhinya kebutuhan fisik minimum sesuai dengan standar kebutuhan hidup yang layak sebagaimana yang telah diatur oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : Per-17/Men/VIII/2005. Pemerintah
Kabupaten
Jembrana
disektor
ketenagakerjaan
tetap
mengambil langkah-langkah perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja dengan
bekerjasama
meningkatkan
dengan
keterampilan
lembaga-lembaga masyarakat
untuk
ketenagakerjaan mengembangkan
yang
ada,
semangat
kewirausahaan yang pada akhirnya meningkatkan lapangan kerja, serta menjaga hubungan industrial yang lebih harmonis antara Pemerintah, Buruh/tenaga kerja dan Pengusaha. Penyelenggarakan ketenagakerjaan didukung oleh peraturan perundang undangan seperti : UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, UU No.1992 tentang Jamsostek, UU No.21 tahun 2000 tentang Serikat OPekerja dan Serikat Buruh, UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
171 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
12.1 Program dan Kegiatan. Untuk
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat
dalam
bidang
ketenagakerjaan pada tahun 2011 telah dilaksanakan melalui program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan kegiatan Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai. 12.2 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Dari anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan urusan ketenagakerjaaan pada tahun 2011, dilaksanakan untuk melaksanakan program dan kegiatan dengan realisasi sebagai berikut : Tabel 4.59 Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan Tahun 2011 Porgram/Kegiatan 1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan Kegiatan - Penyebaran informasi bursa tenaga kerja. - Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai. 2. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan - Sosialisasi berbagai peraturan ketenaga kerjaan. - Fasilitasi penyelesaian dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan - Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegak hukum dan K3
Anggaran yang disediakan untuk
Realisasi Keu( Rp )
%
100 100
5.000.000,480.000,-
100 13,53
5.328.000,-
100
4.093.500,-
76,83
5.328.000,-
100
531.000,-
9.91
2.497.500,-
100
1.696.500,-
67,92
Jumlah Pagu ( Rp )
Fisik( %)
40.480.000,5.000.000,35.480.000,13.153.500,-
urusan Ketenagakerjaan adalah untuk
Kegiatan penyebaran informasi bursa tenaga kerja berupa leaflet dan brosur lowongan pekerjaan, kegiatan penyiapan tenaga kerja siap pakai adalah memberikan pembinaan pada calon tenaga kerja, kegaiatan sosialisasi peraturan ketenaga kerjaan dan peningkatan pengawasan perlindungan penegak hukum dan K3 adalah memberikan pembinaan ke perusahaan-perusahaan berkaitan dengan ketenagakerjaan dan K3. Sedangkan kegiatan fasilitasi penyelesaian dan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan adalah memfasilitasi adanya permasalahan hubungan tenaga kerja dan perusahaan. Adapun perkembangan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan perbandingannya dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) adalah sebagai berikut : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
172 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Tabel 4.60 Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Jembrana No 1 2 3 4 5
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
UMK 675.000 737.500 812.500 875.000 927.500
UMP
Pertumbuhan 21,08 9,26 10,17 7,69 5,67
622.000 682.650 760.000 829.316 890.000
Kinerja penyelenggaraan urusan ketenagakerjaan dapat dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja yang menunjukkan rasio antara banyaknya angkatan kerja dengan penduduk usia kerja di Kabupaten Jembrana pada tahun 2011 sebesar 72,25%. 12.3 Permasalahan dan Solusi. Permasalahan yang dihadapi : Pada bidang penempatan tenaga kerja permasalahan yang dihadapi adalah masih banyaknya pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja, Job order pemagangan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri masih ditentukan oleh pihak penerima, sistim pelaksanaan seleksi pemagangan ke luar negeri sangat ketat dan selektif. Sedangkan permasalahan yang dihadapi pada bidang hubungan industrial dan pengawasan adalah kurangnya dukungan dana yang dimiliki Sekretariat LKS tripartit sehingga untuk melakukan inventarisasi permasalahan ke lapangan sangat terbatas, rendahnya
penyerapan
perusahaan
tentang
peraturan
perundang–undangan
ketenagakerjaan, masih ada perusahaan yang belum memiliki
peraturan
perusahaan, masih ada pemikiran dalam perusahaan bahwa keberadaan LKS Tripartit belum dianggap penting, masih banyak perusahaan yang belum menyertakan karyawannya dalam program Jamsostek, masih banyak perusahaan yang belum membuat laporan keadaan tenaga
kerjanya
(Wajib Lapor
Ketenagakerjaan), masih banyak tenaga kerja belum mengerti dan memahami hak dan
kewajiban
normatif
berdasarkan
Peraturan
Perundang-Undangan
Ketenagakerjaan. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
173 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Solusi Pemecahan Permasalahan : Untuk menanggulangi permasalahan dalam bidang penempatan tenaga kerja dilakukan antara lain berkoordinasi dengan pihak penerima tenaga kerja agar dapat ditentukan kepastian jumlah calon pemagangan dan tenaga kerja yang dibutuhkan, menghimbau kepada calon tenaga kerja yang akan magang ke luar negeri untuk mempersiapkan fisik dan mental sejak dini. Sedangkan penanggulangan permasalahan dalam hubungan industrial adalah dengan melakukan mediasi perselisihan bekerjasama dengan pihak perusahaan, melakukan pembinaan secara intensif setiap kali kunjungan ke perusahaan, menyampaikan
pentingnya
hubungan
Industrial
Pancasila
setiap
kali
ada
kesempatan dalam kunjungan keperusahaan, melakukan inventarisasi permasalahan ketenagakerjaan di lapangan kasus per kasus, memberikan bahan–bahan peraturan tentang
ketenagakerjaan
setiap
kali
melakukan
sosialisasi,
memberikan
pemahaman lewat sosialisasi pentingnya Lembaga LKS Tripartit bagi perusahaan, melakukan monitoring terhadap perusahaan yang belum memenuhi ketentuan yang tertuang dalam Jamsostek, melaksanakan pembinaan tentang teknis pembuatan Peraturan Perusahaan
dan Laporan Ketenagakerjaan serta pembinaan dan
pengawasan tentang pelaksanaan upah di perusahaan, memberikan teguran bagi perusahaan yang melakukan pelanggaran normatif ketenagakerjaan, melaksanakan penyuluhan ketenagakerjaan, mengadakan kepada perusahaan dan
sosialisasi kebutuhan hidup layak
mengadakan sosialisasi kepada pihak perusahaan dan
pekerja tentang kebutuhan hidup layak.
13. KETAHANAN PANGAN Upaya penciptaan iklim pendorong bagi tumbuhnya kemampuan diri masyarakat untuk menumbuh kembangkan kesadaran, kemauan dan kemampuan berinisiatif, berkreasi kegotong-royongan dalam pembangunan, dipolakan secara partisipatif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestariannya adalah dari, oleh dan untuk masyarakat (DOUM).
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
174 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Ketahanan Pangan dikemas kedalam suatu program-program dan kegiatankegiatan yang lebih banyak bersifat pembelajaran dan pengembangan partisipasi masyarakat, dimana Pemerintah hanya sebagai fasilitator dan dinamisator, yang berdampak
kepada
semakin
pengelolaan
bahan
pangan
meningkatnya lokal.
Sasaran
kemandirian yang
masyarakat
ditetapkan
oleh
dalam Kantor
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagai penjabaran dari tujuan Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa pada urusan ketahanan pangan adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya peningkatan hasil/produksi pangan lokal secara mantap dan dinamis. b. Terwujudnya distribusi hasil pangan secara lancar, adil dan merata sepanjang waktu. c. Terwujudnya peningkatan ketersediaan konsumsi pangan lokal secara aman dan terjangkau. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Kepala Kantor yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada Kantor PMD. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategik ditetapkan sebuah kebijakan Kantor PMD Kabupaten Jembrana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Kebijakan untuk mencapai sasaran ditempuh melalui urusan ketahanan pangan yaitu : a. Meningkatkan hasil/produksi pangan lokal secara mantap dan dinamis. b. Membuat sistem distribusi hasil pangan secara lancar, adil dan merata sepanjang waktu. c. Meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan lokal secara aman dan terjangkau. 13.1 Program dan Kegiatan
Beberapa program dan paket kegiatan yang dilaksanakan dalam urusan ketahanan pangan dengan dukungan dana APBD II, adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan Kegiatan Pemantauan Data Harga, Distribusi dan Cadangan Pangan 2. Program Diversifikasi Pangan dan Gizi, terdiri dari kegiatan : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
175 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
a. Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga b. Kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 3. Program Pengembangan dan Pemantapan Kelembagaan dengan Kegiatan Semiloka Dewan Ketahanan Pangan 13.2
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Tabel 4.61 Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2011 NO. 1
2
3
REALISASI
ANGGARAN
Program/Kegiatan
DANA
FISIK (%)
KEU. (%)
8.755.000
8.391.000
100
95,6
18.245.000 9.330.100
17.745.000 8.995.100
100 100
97 96,4
23.005.000
23.005.000
100
100
Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Pemantauan data harga, distribusi dan cadangan pangan Diversifikasi Pangan dan Gizi Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga Kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Pengembangan dan Pemantapan Kelembagaan Kegiatan Semiloka Dewan Ketahanan Pangan
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemantauan data harga, distribusi dan cadangan pangan di Kabupaten Jembrana didukung dengan dana APBD II sebesar Rp. 8.755.000,- (Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan realisasi sampai bulan Desember 2011 sebesar 95.84% atau sebesar Rp.8.391.000,- (Delapan Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah), dengan realisasi fisik 100%. Bentuk kegiatan ini yaitu pemantauan harga, distribusi cadangan pangan dengan cara menunjuk Petugas yang bertugas dalam mencari informasi harga di pasar
(Petugas Informasi Pasar/PIP). Petugas
Informasi Pasar bertugas setiap bulan untuk mengumpulkan daftar harga di masing–masing pasar se-Kabupaten Jembrana yang selanjutnya akan direkap untuk menjadi lapaoran data harga. Adapun hasil kegiatan yaitu Tersedianya data harga, distribusi dan cadangan pangan di Kabupaten Jembrana. 2. Program Diversifikasi Pangan dan Gizi a. Kegiatan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga di Kabupaten Jembrana didukung dengan dana APBD II sebesar
Rp. 18.245.000,- (Delapan Belas Juta Dua
Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan realisasi sampai dengan bulan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
176 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Desember 2011 adalah 97.26% atau sebesar Rp. 17.745.000,- (Tujuh Belas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), dengan realisasi fisik 100%. Bentuk kegiatan ini yaitu dengan membentuk demplot UPGK percontohan
di
masing–masing
kecamatan
yang
selanjutnya
akan
dilaksanakan pembinaan dan sosilaisasi. Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan UPGK dengan hasil tersedianya kecukupan pangan dan gizi di tingkat keluarga. b. Kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi di Kabupaten Jembrana didukung
dengan
dana APBD II
sebesar
Rp. 9.330.100,-
(Sembilan Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu Seratus Rupiah) dengan realisasi sampai
dengan
bulan
Desember
2011
adalah
96.41%
atau
sebesar
Rp.8.995.100,- (Delapan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Seratus Rupiah), dengan realisasi fisik 100%. Bentuk kegiatan ini yaitu bimbingan teknis bagi petugas penyuluh lapangan (PPL) dan paramedik, dengan total peserta sebanyak 40 orang. 3. Program Pengembangan dan Pemantapan Kelembagaan Kegiatan yang dilaksanakan adalah Semiloka Dewan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jembrana
didukung
dengan
dana
APBD II
sebesar
Rp.23.005.000,- (Dua Puluh Tiga Juta Lima Ribu Rupiah) dengan realisasi sampai dengan bulan Desember 2011 adalah 100.00% atau sebesar Rp. 23.005.000,(Dua Puluh Tiga Juta Lima Ribu Rupiah), dengan realisasi fisik 100%. Bentuk kegiatan yaitu pembinaan, rapat koordinasi dan bimbingan teknis bagi tim Dewan Ketahanan Pangan. Hasil kegiatan ini yaitu terbentuknya Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Jembrana Tahun 2011. 13.3 Permasalahan dan Solusi Permasalahan pelaksanaan Program Peningkatan Ketahanan Pangan adalah Belum mantapnya koordinasi antara pelaku dalam mata rantai sistem ketahanan pangan di tingkat lapangan. Solusinya adalah dilaksanakannya penyuluhan– penyuluhan dan lomba untuk meningkatkan pengetahuan dalam pemanfaatan sumber pangan alternatif. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
177 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Permasalahan Program Diversifikasi pangan dan gizi keluarga adalah kesadaran masyarakat untuk pemanfaatan lahan pekarangan/lahan Kosong belum optimal dan belum adanya anggaran untuk pemantauan dan analisis konsumsi pangan.
Solusinya
dilaksanakannya
penyuluhan–penyuluhan
koordinasi stakeholder sistem ketahanan pangan di tingkat
dan
rapat–rapat
lapangan dan
Kabupaten, dan dilaksanakan koordinasi anggaran antar stakeholder dalam rangka pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan Permasalahan program pengembangan dan pemantapan kelembagaan adalah belum mantapnya koordinasi dan kerjasama antar dinas/instansi yang terlibat dalam TiM Pokja DKP. Solusi dilaksanakan sosialisasi tentang peran dan fungsi dai tim dewan ketahanan pangan serta lebih sering mengadakan Bimbingan teknis.
14.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Permasalahan gender yang akhir–akhir ini makin mencuat diwacanakan
berbagai media seperti adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga
dan lain
sebagainya menempatkan kaum perempuan dan anak pada posisi yang lemah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Jembrana telah melakukan upaya untuk dapat menyetarakan posisi antara laki-laki dan perempuan melaui berbagai program kegiatan. 14.1 Program dan Kegiatan Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2011 telah dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan antara lain : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang terdiri dari kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor,
penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan
perizinan
kendaraan
dinas
operasional, penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, penyediaan alat tulis kantor,penyediaan barang cetakan dan penggandaan, penyediaan bahan logistik kantor, penyediaan makanan dan minuman dan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
178 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu pengadaan perlengkapan gedung kantor. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja SKPD. 4. Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarasutaman Gender dan Anak yang terdiri
peningkatan
kapasitas
dan
jaringan
kelembagaan
pemberdayaan
perempuan dan anak dan workshop peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan. 14.2 Realiasasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Besar alokasi anggaran dan realisasi program dan kegiatan urusan wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 sebagai berikut : Tabel 4.62 Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2011 No. 1.
2. 3.
4.
Program/Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - penyediaan jasa surat menyurat - penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor - penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional - penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja - penyediaan alat tulis kantor - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan - Penyediaan bahan logistik kantor - Penyediaan makanan dan minuman - Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - pengadaan perlengkapan gedung kantor Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan - penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja SKPD Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarasutaman Gender dan Anak - peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak - workshop peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan
Anggaran (Rp.)
Dana (Rp.)
Realisasi Fisik (%)
Keu (%)
2.076.000 55.200.000 54.680.000
2.071.000 54.900.000 53.153.950
99,67 99,46 97,21
99,67 99,46 97,21
8.450.000 49.921.000 92.295.000 47.900.000 29.900.000 82.730.000
6.160.000 49.143.500 92.298.000 47.863.500 22.537.500 77.646.000
72,90 98,44 100 86,64 61,03 93,85
72,90 98,44 100 86,64 61,03 93,85
2.740.000
2.740.000
100
100
5.628.000
4.525.000
63,68
63,68
47.350.000
47.350.000
100
100
250.950.000
250.950.000
100
100
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
179 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dari empat program dan tiga belas kegiatan yang dialokasikan untuk belanja langsung pada urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak secara fisik kegiatan telah dapat dituntaskan seluruhnya denga realisasi anggaran rata-rata sudah diatas 90%, dengan hasil-hasil sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang terdiri dari kegiatan penyediaan jasa surat menyurat berupa pembelian meterai (300 lembar) dan perangko (24 lembar), penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor berupa sewa kendaraan roda empat untuk eselon III, penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional berupa 1 unit kendaraan roda empat dan 51 unit kendaraan roda dua, penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja berupa service komputer, service notebook dan service LCD, penyediaan alat tulis kantor berupa pembelian 44 jenis ATK, penyediaan barang cetakan dan penggandaan berupa 10 jenis barang cetakan dan 52.416 lembar foto copy, penyediaan bahan logistik kantor berupa pembelian baterai 168 buah, 8.560 liter BBM dan 232 liter pelumas, penyediaan makanan dan minuman berupa pembelian snack dan nasi kotak dan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah berupa perjalan dinas keluar daerah kabupaten dan keluar daerah propinsi. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu pengadaan perlengkapan gedung kantor berupa pembelian 1 buah kamera yang sangat bermanfaat untuk mendokumentasikan berbagai aktifitas kantor. 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan satu kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja SKPD. Penyusunan laporan merupakan bagian yang sangat vital dalam setiap proses kegiatan sehingga kualitas laporan yang baik harus mencerminkan kondisi sesungguhnya. 4. Program Penguatan Kelembagaan dan Pengarasutaman Gender dan Anak yang terdiri
peningkatan
kapasitas
dan
jaringan
kelembagaan
perempuan dan anak berupa : Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
pemberdayaan
180 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
-
Kegiatan pelaksanaan lomba tokoh perempuan yang diwakili oleh Ni Wayan Wartini, S.Pd dari Kecamatan Pekutatan ke tingkat Propinsi.
-
Kegiatan pelaksanaan hari kartini dengan mengadakan lomba tata rias wajah dan rambut, lomba kebersihan, kenyamanan dan kerapian kantor, lomba tenis meja, gerak jalan santai.
-
Kegiatan WHDI
dengan kegiatan ngaturang penganyar mengikuti kegiatan
pemkab, mengikuti Musda yang diadakan di Propinsi Bali dan mengikuti kegiatan GOW Kabupaten Jembrana. -
Kegiatan Pelaksanaan lomba P2WKSS Rosela yang diwakili oleh Kelurahan BB Agung Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana dengan memperoleh Juara III tingkat Propinsi Bali.
-
Pelaksanaan Kegiatan GOW dengan kegiatan pelaksanaan perayaan Hari Ibu.
-
Pelaksanaan Kegiatan Penilaian GSI tingkat Propinsi yang diwakili oleh Kecamatan Jembrana dan mendapat juara II tingkat Propinsi Bali, dan
- Workshop peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan berupa mengikuti workshop yang diadakan oleh Inersia dan Mitra Gender di Jakarta dan di Bandung yang diikuti oleh 35 orang dari Gabungan Organisasi Wanita Kabupaten Jembrana . Keberadaan meningkatkan
organisasi
partisipasi
perempuan perempuan
mempunyai dalam
peran
penting
pembangunan,
dalam
sehingga
keberadaannnya perlu mendapat dalam pembinaan yang intensif. Tabel 4.63 Data Kelompok Perempuan Di Kabupaten Jembrana Jumlah (Orang) Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 KKG 490 400 400 400 400 KPA 340 200 200 200 200 PP 34 300 300 300 300 Pokja GSI-B 110 300 300 510 510
2011 400 200 300 510
Standar pelayanan minimal pada urusan ini mengacu pada Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Bidang
Keluarga
Berencana
dan
Keluarga
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
Sejahtera
di
181 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, untuk Kabupaten Jembrana capaian Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut : 1. Penanganan pengaduan/korban kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan indikator cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu sudah tercapai 100%. 2. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan dengan indikator cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang medapatkan bantuan hukum sudah tercapai 100%. Sedangkan capaian indikator kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebagai berikut : Tabel 4.64 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun NO 1 2
3
4 5
Uraian Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan
Rumusan Pekerja perempuan di lembaga pemerintah Jumlah pekerja perempuan Pekerja perempuan di lembaga Swasta Jumlah pekerja perempuan Jumlah anak perempuan usia > 15 yg melek huruf Jumlah anak perempuan usia > 15 tahun Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan Jumlah angkatan kerja perempuan Jumlah Pengaduan yang terselesaikan Jumlah Pengaduan
2010
2011
1.193
1,33%
89.713 9.876
2.017
11,08%
89.173
12.999
14,47%
89.826
101.568
101.800 85,79%
118.387 88.526
2,25%
89.826
85,84% 118.598
87,22%
101.496 36 36
89.826
88,20%
101.845 100%
26 26
100,00 %
14.3 Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi adalah : 1. Belum optimalnya lembaga perlindungan anak di Jembrana. 2. Belum optimalnya kegiatan organisasi perempuan yang ada, belum optimalnya fungsi Kesekretariatan Satgas GSI-B Tingkat Kecamatan dan Desa dan kurangnya peran serta masyarakat dalam kegiatan GSI- Bayi Baru Lahir. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
182 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
3. Belum tersedianya dana untuk visum KDRT dan ruang konseling Solusi
Pemecahan
Permasalahan
dengan
memberikan,
memantapkan
koordinasi dengan instansi terkait, melaksanakan pendataan organisasi perempuan yang ada dengan pertemuan secara rutin, memantapkan kordinasi dengan instansi terkait, mendorong meningkatkan fungsi kesekretariatan Satgas GSI-B Tingkat Kecamatan dan Desa.
15 KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Pembangunan keluarga sejahtera melalui Program Keluarga
Berencana
tahun 2011 yang dilaksanakan di Kabupaten Jembrana selama ini meliputi; berbagai aspek kehidupan berfokus pada upaya peningkatan kualitas dan pengendalian kuantitas penduduk. Upaya peningkatan kualitas penduduk melalui bidang pendidikan, agama, kesejahteraan sosial, kepemudaan, olahraga dan lainlain, sedangkan upaya pengendalian kuantitas penduduk meliputi : keadaan jumlah, struktur, kepadatan dan pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan program keluarga berencana. 15.1 Program dan Kegiatan Pemerintah Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 untuk program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan yang bersumber dari DAK dan
APBD kabupaten Jembrana ; dengan
program sebagai berikut: 1. Program Keluarga Berencana yang terdiri dari satu kegiatan yaitu Pelayanan KIE 2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam bentuk KB/KR yang mandiri dengan satu kegiatan yaitu fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB denagn satu kegiatan yaitu fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB. 3. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dengan satu kegiatan yaitu Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
183 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
15.2 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penyelenggaraan program
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di
Kabupaten Jembrana didukung dengan APBD kabupaten Jembrana dengan realisasi fisik dan keuangan sebagai berikut : Tabel 4.65 Anggaran Penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera Tahun 2011 No
Program
Anggaran
1
Keluarga berencana
9.000.000
2
Pembinaan peran serta masyaraat dalam bentuk KB/KR yang mandiri
3
Pengembangan bahan informasi tetang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
Realisasi Fisik % 100
Keuangan (Rp.) % 9.000.000 100
139.000.000
100
139.000.000 100
87.300.000
100
87.300.000 100
1. Program Keluarga Berencana yang terdiri dari satu kegiatan yaitu Pelayanan KIE bertujuan untuk meningkatkan kesertaan ber-KB dengan sasaran pasangan usia subur. Hasil pelaksanaan kegiatan berupa belanja publikasi 15 buah benner, 18 spanduk dan 10 umbul-umbul. 2. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam bentuk KB/KR yang mandiri terdiri dari satu kegiatan yaitu fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB. Dalam kegiatan ini diberikan biaya operasional kepada 304 kelompok KB, 51 Desa untuk PPKBD yang masing-masing kelompok menerima Rp 300.000,-. 3. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dengan satu kegiatan yaitu pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak. Pada program ini diberikan biaya operasional kepada kelompok catur bina yaitu 274 kelompok Bina Keluarga Balita, 6 kelompok Bina Keluarga Remaja, 6 kelompok Bina Keluarga Lansia dan 5 kelompok Bina Lingkungan Keluarga yang masing-masing menerima
Rp.300.000,-
untuk
dipergunakan
sebagai
kelompok. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
biaya
operasional
184 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dari program di atas, diadakan lomba-lomba dengan hasil sebagai berikut. : Tabel 4.66 Hasil Pelaksanaan Lomba-Lomba Keluarga Berencana Tahun 2011 NO 1
2 3 4 5
6
7
8
9
10 11 12
JENIS LOMBA Lomba Bidan Praktek Swasta Lomba Institusi Masyarakat Pedesaan Lomba Petugas Lapangan Keluarga Berencana Lomba Kelompok Bina Keluarga Balita Lomba Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Lomba Keluarga Harmonis Sejahtera
Lomba Pasangan KB Lestari Kategori 10 tahun
Lomba Pasangan KB Lestari Kategori 15 tahun
Lomba Pasangan KB Lestari Kategori 20 tahun
Lomba Duta Mahasiswa Lomba Karya Tulis Lomba Membuat Poster
TINGKAT KABUPATEN Juara I
TINGKAT PROVINSI Juara I
Juara II Juara III Juara I Juara II Juara III Juara I Juara II Juara III Juara I Juara II Juara III Juara I
Juara I -
Juara II Juara III Juara I
Juara II
Juara II
-
Desa Perancak
Juara III
-
Desa Warnasari
Juara I
Juara I
Desa Budeng
Juara II
-
Desa Asahduren
Juara III
Desa Batuagung
Juara I
Juara II
Desa Medewi
Juara II
-
Desa Yehsumbul
Juara III
-
Desa Mendoyo Dangin Tukad Desa Melaya
Juara I
-
Juara II
-
Desa Gumbrih
Juara III
-
Kabupaten Jembrana
-
Juara II
PIK Remaja SMA I Pekutatan Tingkat Mahasiswa
Pekutatan Kabupaten Jembrana
-
Tingkat SMA
SMA I Pekeutatan
-
Juara III Juara II dan III Juara III
NAMA Ni Komang Ayu Yuliari,SST Ni Ketut Tri Ernawati Ni Ketut Sumari Sugito I Wayan Balik Kari, SS I Ketut Rai Astawa I Ketut Armita, SH. I Putu Suarnita, SH. I Nyoman Sutama BKB Giri Usada BKB Darma Husada BKB Kembang Sari UPPKS Menuh UPPKS Dwi Putra Sentana UPPKS Mekar Sari Made Dharma, SE dengan Ni Made Laba I Wayan Watra Unaya dengan Ni Luh Putu Suarni, SH Ir. I Ketut Suastika Yasa dengan Ni Made Srianti, SH I Ketut Widastra, BA dengan Ni Putu Suryani I Wayan Diarta dengan I Gusti Ayu Komang Kendran I Nengah Sarya dengan Ni Komang Adiani I Putu Yasa dengan Ni Putu Luwih I Kayan Suandiasa dengan Ni Made Suryati I Made Suitra dengan Sayu Namayanti I Ketut Nitra dengan Ni Ketut Meli I Ketut Wiguna dengan Regina Salwey I Made Rai Yasa dengan Ni Wayan Sudiasih Made Dwi Puja Setiawan
ALAMAT Desa Mendoyo Dauh Tukad Kelurahan Dauh Waru Desa Pengeragoan Desa Melaya Desa Pengeragoan Desa Dangin Tukadaya Kecamatan Jembrana Kecamatan Mendoyo Kecamatan Negara Desa Yehsumbul Desa Kaliakah Desa Batuagung Kelurahan Sangkaragung Desa Pekutatan Desa Pergung Desa Mendoyo Dauh Tukad Desa Pulukan
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
Juara III
185 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Capaian kinerja penyelenggaraan urusan Keluarga Berencana dapat dilihat dari Data Prevalensi Jumlah Peserta KB di Kabupaten Jembrana dari tahun 2006 s/d 2011 sebagai berikut : Tabel 4.67 Prevalensi Jumlah Peserta KB di Kabupaten Jembrana Tahun No
2006
Uraian Jml
1
2
Jumlah peserta KB Aktif Jumlah Pasang an Usia Subur
2007 % thd PUS
43,050
Jml
% thd PUS
44,240 83.32
51,667
2008 Jml
2009 % thd PUS
46,037 84.28
52,492
Jml 47,756
86.89 52,985
2010 % thd PUS
2011 % thd PUS
Jml 48,713
88.87 53,737
Jml
% thd PUS
49,800 88.80
54,856
88,740 56,121
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah peserta KB dan jumlah pasangan usia subur. Hal ini mencerminkan bahwa kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB cukup tinggi yang ditunjukkan tabel pravelensi jumlah peserta KB yang senantiasa mengalami peningkatan setiap tahunnya rata-rata sebesar 1,4 %. Demikian pula terhadap pemakaian alat kontrasepsi yang senantiasa mengalami peningkatan setiap tahun rata-rata sebesar 3,2% mengindikasikan tingkat kesadaran masyarakat atas keikutsertaan program KB. Tabel 4.68 Data Perkembangan Penggunaan Alat Kontrasepsi No 1 2 3 4 5 6 7
Uraian IUD MOW MOP KONDOM IMPLANT SUNTIKAN PIL Jumlah
Tahun 2006 14,179 929 121 432 1,476 21,400 4,513 43,050
2007 14,017 929 109 447 1,603 22,594 4,541 44,240
2008 13,532 927 109 580 1,801 24,345 4,743 46,037
2009 13,545 931 109 868 2,126 25,477 4,700 47,756
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
2010 13,605 927 111 1,000 2,336 25,990 4,744 48,713
2011 12.642 965 123 1243 2.756 27.294 4.777 49.800
186 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Tabel .69 Data kelompok-kelompok KB No 1 2 3 4 5 6
Uraian BKB (Bina Keluarga Balita) BKR (Bina Keluarga Remaja) BKL (Bina Keluarga Lansia) BLK(Bina Lingkungan Keluarga) UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) Jumlah
2006 244 61 59 -
2007 244 61 59 -
2008 244 61 59 21
Tahun 2009 267 71 62 44
2010 274 74 66 72
2011 279 74 67 72
208 572
208 572
220 605
220 664
225 711
248 740
Kegiatan pembinaan KB disusun untuk menumbuh kembangkan kelompokkelompok KB melalui pelaksanaan pembinaan-pembinaan terhadap kelompok yang ada. Kelompok-kelompok KB di kabupaten Jembrana setiap tahun juga mengalami peningkatan cukup pesat. Berdasarkan capaian terhadap
indikator-indikator di atas menunjukkan
bahwa berbagai pelaksanaan sosialisasi terhadap program KB kepada masyarakat telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti program KB. Namun demikian, pengendalian pertumbuhan populasi penduduk tidak sematamata dapat diukur dari keberhasilan penyelenggaraan KB mengingat faktor migrasi sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah. Capaian kinerja urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat dari capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kabupaten/Kota, berdasarkan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor 55/HK-010/B5/2010. Untuk Kabupaten Jembrana capaian Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut: 1. Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun 1,87%. 2. Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif 88,74%. 3. Cakupa Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 2,38%. 4. Cakupan Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB 79,93%. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
187 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
5. Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB 87,9% 6. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua) desa/kelurahan mencapai 145% (2 desa x 37 orang /51 desa x 100). 7. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap desa/kelurahan 100%. 8. Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 100% setiap tahun 9. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga di setiap desa/kelurahan 100% setiap tahun. 15.3 Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Masih rendahnya partisipasi pria dalam ber KB, 2. Masih adanya PUS Unmetneed, dan PUS Muda. 3. Masih kurang pengadaan Alat Permainan Educatif (APE) Solusi yang ditempuh dalam mengatasi permasalahan antara lain melakukan sosialisasi alat kontrasepsi, melakukan KIE dan Pelayanan KB dan melakukan KIE tentang KRR kepada Remaja.
16. PERHUBUNGAN Pembangunan
bidang perhubungan
untuk
penyelenggaraan
transportasi
merupakan sarana dan prasarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar sektor perekonomian disamping sebagai penunjang dan penggerak bagi pertumbuhan serta perkembangan suatu wilayah dengan wilayah lainnya baik eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakat. Menyadari besarnya pengaruh transportasi terhadap pertumbuhan perekonomian di daerah Kabupaten Jembrana dalam rangka memperlancar mobilitas orang, barang dan jasa maka diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai, untuk menumbuh kembangkan kegiatan ekonomi, sosial budaya dan kegiatan lainnya. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
188 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Pembangunan bidang perhubungan di wilayah Kabupaten Jembrana diarahkan pada pengembangan secara terpadu antar inter transportasi darat dan antar transportasi jalan dengan angkutan penyebrangan untuk meningkatkan aksebilitas transportasi, sehingga mampu mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi serta upaya pemerataan pembangunan pada sektor lainnya. Selanjutnya,
pembangunan
transportasi
diarahkan
guna
mendorong
pemerataan pembangunan dan untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat dengan biaya yang terjangkau serta membuka keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil, serta menata kembali pengelolaan sistem transportasi antar dan inter moda (jenis angkutan) maupun sirkulasinya yang disesuaikan dengan fungsi jaringan jalan, baik di kota maupun pedesaan. Demikian pula dalam mengembangkan sistem angkutan umum dalam upaya mengembangkan sistem insentif untuk pengguna angkutan umum dan meningkatkan pelayanan angkutan umum sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan badan jalan terutama di daerah perkotaan, sehingga kinerja pelayanan jalan
dapat ditingkatkan. Dasar hukum pelaksanaan urusan perhubungan di
Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut : 1. UU No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 2. PP. No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi. 3. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 71 Tahun 1993 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor. 4. Perda Kabupaten Jembrana No. 8 Tahun 2005 tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Kab. Jembrana Nomor 12 Tahun 2002 tentang Retribusi
Pengujian
Kendaraan Bermotor. 16.1 Program dan Kegiatan. Transportasi memegang peranan yang sangat strategis dalam memperlancar sektor perekonomian dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien serta mampu untuk memadukan transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
189 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
daratan guna menunjang pemerataan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional. Untuk mewujudkan transportasi tersebut perlu adanya sarana prasarana yang memadai. Pemerintah daerah Kabupaten Jembrana sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, berkewajiban untuk melancarkan jalannya pemerintahan dan pembangunan sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang salah aspeknya adalah pembangunan di bidang transportasi. Untuk menunjang kegiatan dimaksud, berbagai program dan kegiatan bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana yang telah dilaksanakan tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 3. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 4. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 5. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 16.2
Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Urusan Perhubungan di Kabupaten Jembrana dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jembrana. Dari enam program yang dilaksanakan, telah dapat dituntaskan dengan baik sesuai dengan target dan perencanaan dimana realisasi pelaksanaan kegiatan baik secara fisik maupun keuangannya rata-rata diatas 90 %, sebagaimana terlihat pada tabel berikut : Tabel 4.70 Alokasi Anggaran Urusan Perhubungan Tahun 2011 No
Program/Kegiatan
Anggaran
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Surat Menyurat - Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor - Peyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
749,504,950 6.167.500 66.000.000 89.920.000
Fisik (%)
Realisasi Keu (Rp)
%
77.56 83 100 68
650,340,250 5.100.000 66.000.000 61.195.900
87 83 100 68
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
190 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
No
Program/Kegiatan -
2
3
4
5
6
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan - Peningkatan sarana Prasarana Lalu Lintas Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ - Rehabiitasi/Pemeliharaan Prasarana Balai Pengujian Kendaraan Bermotor - Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal/Pelabuhan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Traffic Light dan Warning Light
Anggaran 17.308.600 70.510.650 21.668.200 171.864.000 3.990.000 302.076.000 8.382.000
Fisik (%) 69 93 77 90 29 89 100
Realisasi Keu (Rp) 11.895.000 65.329.000 16.691.550 154.240.000 1.155.000 268.733.800
% 69 93 77 90 29 89
8.302.500
99
8.382.000
100
8.302.500
99
244.310.000
100
242.000.000
99.05
244.310.000 237,600,000
100 96.80
242.000.000 229,985,000
99.05 97
85.000.000
100
81.310.000
95.66
63.000.000 89.600.000
100 100
59.425.000 89.250.000
94.33 99.61
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan - Pengendalian Disiplin Pengoperasian Angkutan Umum di Jalan Raya - Kegiatan Penciptaan Disiplin dan Pemeliharaan Kebersihan Di Lingkungan Terminal - Kegiatan Penciptaan Pelayanan Cepat, Tepat, Murah dan Mudah - Fasilitasi Perijinan di Bidang Perhubungan - Sosialisasi/Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan - Kegiatan Pemilihan dan Pemberian Penghargaan Sopir/Juru Mudik/Awak Kendaraan Angkutan Teladan
529,391,550 13.311.000
95.29 100
519,020,050 12.459.000
98 93.60
188.885.550
100
180.920.550
95.78
120.570.000
100
120.015.500
99.54
112.000.000 93.125.000
100 100
111.750.000 92.625.000
99.78 99.46
1.500.000
100
1.250.000
83.33
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
74,680,000
99.20
74,078,600
99.24
- Pengadaan Rambu-rambu Lalu Lintas
40.100.000
100
39.548.000
98.62
- Pengadaan Marka Jalan
34.580.000
100
34.530.600
99.86
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan memiliki 1 (satu) kegiatan yaitu Peningkatan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas yang bersumber dari dana DAK sebesar Rp.244.310.000,- dengan realisasi sebesar Rp.242.000.000 (99,05%) yang digunakan untuk pengadaan rambu-rambu lalu lintas sebanyak 32 buah dan pagar pengaman jalan sepanjang 200 meter yang ditempatkan di 5 Kecamatan di Kabupaten Jembrana untuk keamanan dan kelancaran transportasi lalu lintas. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
191 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ memiliki 4 kegiatan yaitu: 1. Rehabilitasi/pemeliharaan prasarana balai pengujian kendaraan bermotor Pada tahun 2011 dilaksanakan pembuatan gorong-gorong/drainase depan pintu masuk lokasi pengujian kendaraan bermotor dengan anggaran sebesar Rp.85.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.81.310.000,- (95,66%) dengan manfaat untuk kelancaraan drainasi di pengujian kendaraan bermotor. 2. Rehabilitasi/pemeliharaan terminal/pelabuhan Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp.63.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.59.425.000,- (94,33%) yang dimanfaatkan untuk rehab got/drainase Terminal Negara sehingga saluran air yang terdapat di terminal menjadi lancer yang berpengaruh pada kebersihan dan kenyamanan di lingkungan terminal. 3. Rehabilitasi/pemeliharaan halte Halte yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jembrana adalah sebanyak 9 unit dengan anggaran awal sebesar Rp.15.000.000,-. Anggaran tersebut dialihkan ke kegiatan lainnya karena halte tersebut telah dipelihara oleh pihak ketiga berupa bantuan dari PT. Telkomsel. 4. Rehabilitasi/pemeliharaan traffic light dan warning light Untuk tahun 2011 terdapat anggaran sebesar Rp. 89.600.000,- dengan realisasi sebesar Rp.89.250.000,- (99,61%) untuk penggantian suku cadang serta perawatan jaringan instalasi untuk 7 unit traffic light dan 22 unit warning light yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Jembrana. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan memiliki 6 kegiatan yaiu : 1. Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya. Anggaran yang dialokasikan adalah sebesar Rp.13.311.000,- dengan realisasi sebesar Rp.12.459.000,- (93,60%) untuk mendukung pelaksanaan Wahana Tata Nugraha (WTN) yang pada tahun 2011 diikuti sebanyak 1 kali dengan hasil diperolehnya Plakat Wahana Tata Nugraha oleh Kabupaten Jembrana.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
192 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
2. Kegiatan penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan di lingkungan terminal. Untuk tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp.188.885.550,- dengan realisasi sebesar Rp.180.920.550,- (95.78%) untuk belanja keperluan kebersihan di terminal, pembiayaan tenaga outsourching sebanyak 17 orang, serta terdapat pemeliharaan pos lalu lintas di Kaliakah. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terciptanya kebersihan dan kenyamanan di lingkungan terminal serta lancarnya pelaksanaan ketertiban lalu lintas. 3. Kegiatan penciptaan pelayanan cepat, tepat, murah dan mudah Anggaran
yang dialokasikan untuk tahun 2011 sebesar Rp. 120.570.000,-
dengan realisasi sebesar Rp.120.015.500,- (99,54%) untuk belanja pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor bus yaitu untuk belanja jok, korden, AC beserta kelengkapan bus yang menunjang operasional pelayanan angkutan sehingga terciptanya kenyamanan dalam berkendaraan yang meningkatkan pelayanan angkutan. 4. Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan Anggaran yang dialokasikan untuk tahun 2011 sebesar RP. 112.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 111.750.000,- (99,78%) untuk belanja bahan/material serta cetak dan penggandaan yang mendukung kegiatan pengujian kendaraan bermotor. Untuk Tahun 2011 terdapat target wajib uji sebesar 6947 unit dan yang telah terealisasi adalah sebesar 6706 unit (96,53%). 5. Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 93.125.000,- dengan realisasi sebesar Rp.92.625.000,- (99,46%) untuk belanja BBM, pengadaan blangko pelanggaran lalu lintas, blangko-blangko untuk mendukung pembuatan dokumen/sertifikat pas kecil kapal serta pengadaan HF/FM (Handy Talkie). Manfaat kegiatan ini adalah terciptanya ketertiban lalu lintas dan angkutan melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian (wasdal) seperti yang diadakan pada saat HUT Kota Negara, Natal dan Tahun Baru, wasdal gabungan serta pengawasan dan pengendalian di jalan-jalan kabupaten. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
193 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
6. Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudik/awak kendaraan angkutan teladan Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini Rp.1.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.1.250.000,- (83,33%) untuk mendukung kegiatan Awak Kendaraan Angkutan Umum Teladan (AKUT) yang dilaksanakan setiap tahunnya melalui pengiriman supir/juru mudi/awak kendaraan angkutan teladan yang mewakili Kabupaten Jembrana. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas memiliki 2 kegiatan yaitu: 1. Pengadaan rambu-rambu lalu lintas Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp.40.100.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 39.548.000,- (98,62%) untuk belanja pengadaan ramburambu lalu lintas serta pengadaan rambu papan nama jalan. Untuk tahun 2011 terdapat 95 buah rambu dan papan nama jalan yang telah dipasang di 5 Kecamatan
di
Kabupaten
Jembrana
untuk
mendukung
keamanan
dan
kelancaran transportasi lalu lintas. 2. Pengadaan marka jalan Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp. 34.580.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 34.530.600,- (99,86%) untuk pembuatan marka jalan sepanjang 247 m2 yang ditempatkan di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, dan Negara. Kagiatan ini bermanfaat untuk mendukung keamanan dan kelancaran transportasi lalu lintas. Realisasi pelaksanaan program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana fasilitas LLAJ adalah seperti tabel berikut : Tabel 4.71 Capaian Indikator Kinerja Program Bidang Perhubungan Indikator Program 1 2 3 4 5 6
Jumlah Rambu-rambu Lalu Lintas yang Diadakan Jumlah Pagar Pengaman Jalan yang Diadakan Jumlah Terminal yang Dipelihara Jumlah Halte yang Dipelihara Jumlah APILL (Traffic Light, Warning Light, dan Counter Down) yang Dipelihara Panjang Marka Jalan yang Terpasang
Satuan buah m² Unit Unit Unit m²
Target 95 200 1 9 29
Tahun 2010 Realisasi 95 200 1 9 29
% 100 100 100 100 100
247
247
100
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
194 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan. Untuk memenuhi standar agar kendaraan bermotor memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan, maka setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib melewati proses pengujian kendaraan bermotor. Berkenaan dengan hal tersebut, untuk pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang sesuai standar harus tersedia fasilitas yang memadai baik administrasi maupun fasilitas teknis seperti gedung dan alat uji mekanis.
No
Tabel 4.72 Persentase Realisasi Uji Kendaraan Bermotor Uraian Tahun Wajib Uji Realisasi
%
1
2006
5342
5137
96,16
2
2007
5572
5131
92,09
3
2008
5586
5228
93,59
4
2009
5655
5505
97,35
5
2010
6564
6607
91,51
6
2011
6947
6706
96,53
Pada tahun 2011 persentase realisasi uji kendaraan bermotor mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2010. Namum demikian tetap perlu mendapat perhatian dan upaya-upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran pemilik kendaraan untuk melaksanakan uji kendaraan yang dimilikinya. 16.3 Permasalahan dan Solusi Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam bidang Perhubungan adalah sebagai berikut : 1. Terbatasnya Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi memadai sebagai tenaga teknis di bidang perhubungan.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011
195 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
2. Terbatasnya tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) saat ini yang tersedia hanya 1 orang) di bidang perhubungan, khususnya penyidikan terhadap pelanggaran UU lalu lintas, sehingga pelaksanaan sidang di tempat operasi belum dapat berjalan secara optimal. 3. Kurang tertib dan disiplinnya masyarakat dalam berlalu lintas. 4. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terutama pemilik kendaraan bermotor wajib uji untuk menguji/kir secara berkala kendaraannya. 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terutama pemilik kendaraan angkutan untuk mencari ijin trayek dan usaha ijin angkutan. 6. Terbatasnya sarana dan prasarana di bidang perhubungan Solusi yang diambil dalam rangka mengatasi permasalahan antara lain : 1. Mengusulkan peningkatan SDM melalui kegiatan Diklat teknis di bidang Perhubungan. 2. Mengadakan Sosialisasi kepada masyarakat, pengusaha/pemilik kendaraan dan para sopir angkutan umum guna meningkatkan pengetahuan serta kesadaran mereka untuk mematuhi aturan lalu lintas dan angkutan jalan. 3. Mengadakan Sosialisasi kepada pengusaha/pemilik kendaraan bermotor wajib uji untuk mematuhi aturan lalu lintas dan angkutan jalan serta melakukan pengujian kendaraannya tepat waktu sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 4. Melakukan pendataan kendaraan bermotor serta data lainnya melalui survey serta mencari sumber yang kompeten di Kantor Samsat, Polres Jembrana dan Badan Statistik, sehingga data yang dibutuhkan menjadi akurat sebagai dasar penyusunan kebijakan.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Jembrana Tahun 2011