01 December 2014
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• ASII proyeksi produksi mobil tahun 2015 sebanyak 1,25 juta unit • ASII tingkatkan lini bisnis properti • ASII ekspansi dealer Rp 750 miliar • UNTR anggarkan capex 2015 sebesar USD 300 juta • Rencana UNTR akuisisi ACST berpotensi tertunda • UNTR menjajaki bisnis minihidro • TLKM cari dana eksternal Rp6-Rp10 triliun • AALI siapkan belanja modal Rp 3,5 triliun pada 2015 • AALI akan akuisisi saham Kreasijaya Adhikarya • BUMI siapkan Rp 570 miliar untuk garap tambang emas • DEWA anggarkan capex tahun 2015 sebesar USD 41 juta • DEWA tarik pinjaman US$15 juta • JSMR garap ruas Pandaan-Malang • JSMR tertarik menggarap ruas jalan tol Trans Sumatera • WSKT segera menyelesaikan 60% saham KKDM • CTRP alokasikan Rp3,8 triliun pengembangan proyek • BBRI akuisisi asuransi jiwa Rp13 triliun • BNLI catat NPL per 9M14 sebesar 1,4% gross • BNLI akan fokus ke korporasi menengah • BBNI optimis bukukan laba Rp1,89 triliun dari bisnis internasional • BNII targetkan CAR 15,55% • BSWD akan melakukan rights issue • WOMF targetkan pembiayaan RP 6,5 triliun di tahun 2015 • Pembiayaan pembelian sepeda motor WOMF per 9M14 naik 11,7% • WOMF perkirakan laba bersih 2014 turun 8%-10%
Sinyalemen dari teknikal menunjukan IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi Support Sinyal Level tersebut tercermin 5135/5119/5112 negatif. dari berberapa indikator, seperti Resistance Level Stchastics mengindikasikan 5158/5165/5180 trend pelemahan. Demikian dengan Major Trend Up indikator MACD terkonfirmasi downtren bagi indeks. Meski dari lagging Minor Trend Up untuk indeks saham Indonesia ini. indikator masih mensinyalkan positif
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5149.887 886.334
VOLUME (Mn)
+4.572 -0.506
9,047.93 2,295.64
VALUE (Rp Bn)
5,543.73 2,943.15
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG pada pekan lalu diwarnai oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melaju pesat, mencapai 6-7% pada tahun depan, dengan pengalihan subsidi BBM ke berbagai sektor produktif dan strategis seperti infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mendorong investasi langsung asing (FDI) di Indonesia, mengingat terbatasnya anggaran pemerintah (APBN) untuk membantu program pembangunan infrastuktur. Adapun, total dana FDI tercatat sebesar Rp109,9tn atau tumbuh sebesar 19,3% YoY di periode 9M14. Di sisi lain, pasar memperkirakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyumbang inflasi sebesar 2,65%. Namun, BPS menilai bahwa kenaikan inflasi tersebut hanya akan berdampak paling lama dua bulan terhadap perekonomian Indonesia. Sementara itu dari pasar global, data ekonomi AS secara umum terlihat baik. Kementerian Perdagangan AS merevisi naik estimasi PDB AS pada kuartal ketiga ke 3,9% YoY dari 3,5% YoY. Selain itu, data personal spending AS juga membaik dengan tumbuh 0,2% dari bulan sebelumnya yang stagnan. Data penjualan rumah baru AS juga meningkat menjadi 458.000 dari 455.000. Akan tetapi, pengajuan tunjangan pengangguran AS baru saja tembus di atas level 300.000 untuk pertama kalinya. Initial jobless claims AS naik ke level 331.000 dari level 292.000. Pergerakan pasar saham juga dipengaruhi oleh hasil pertemuan OPEC. Secara kolektif, OPEC memutuskan untuk tidak memangkas produksi minyak kolektif di tengah tingginya suplai & penurunan harga minyak dunia pada tahun ini. Dari regional, pasar menyambut baik keputusan People’s Bank of China (PBOC) untuk menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 0,4% ke level 5,6%. PBOC menurunkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2 tahun untuk mendorong ekonominya yang sedang mengalami pelemahan. Adapun, BoJ yakin bahwa perekonomian Jepang sedang dalam jalur yang tepat menuju target inflasi sebesar 2%. Dari Eropa, GDP Inggris dilaporkan tumbuh sebesar 3% YoY di kuartal ketiga 2014, sesuai dengan ekspektasi mayoritas konsensus. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi konsumen yang mengalami kenaikan tertinggi dalam lebih dari 4 tahun terakhir. Pada akhir perdagangan Jumat (28/11), IHSG ditutup pada level 5.149,88.
Bursa saham Indonesia diperkirakan bergerak mixed pada pekan ini. Investor akan mencermati data inflasi bulan November 2014 yang akan diumumkan pada 1 Desember, awal pekan ini. Inflasi November menjadi penting karena akan menunjukkan seberapa besar dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap besaran inflasi. Jika laju inflasi November tidak naik signifikan, maka berarti pemerintah mampu mengatasi dampak kenaikan harga BBM melalui program bantuan ke masyarakat yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan atau mampu manjaga suplai bahan pokok. Sebaliknya jika laju inflasi naik signifikan, maka berarti program pemerintah melalui KIS, KIP dan KKS serta ketersediaan supply dan stabilitas harga bahan pokok belum berjalan efektif. Efektivitas program KIS, KIP dan KKS yang belum optimal dikarenakan baru berjalan belum sampai 1 bulan dari masa pemerintahan Jokowi-JK yang kurang dari 2 bulan. Angka inflasi November itu akan menjadi acuan investor atas kebijakan moneter Bank Indonesia selanjutnya. Selain faktor domestik, bursa saham Indonesia, dan bursa global, juga mencermati faktor eksternal. Data-data ekonomi Jepang yang dirilis pada Jumat lalu bervariasi. Sedang inflasi Jepang bulan Oktober naik 2,9% YoY atau melambat untuk bulan ketiga secara berturut-turut, belanja rumah tangga turun 4%, penjualan ritel turun 1,4% MoM. Meski inflasi Jepang pada Oktober melambat yang merepresentasikan pertumbuhan ekonomi yang lambat, tetapi pasar justru merespon positif karena berekspektasi akan dilanjutkannya stimulus oleh pemerintah dan penundaan pajak penjualan. Dalam pertemuan di Wina, Austria, OPEC mempertahankan batas atas produksi minyak sebesar 30 juta bph. Sementara produksi minyak AS telah meningkat menjadi 9,077 juta bph. Output minyak AS diproyeksikan akan melonjak menjadi 9,4 juta bph pada tahun depan. Hal ini menjadi indikasi harga minyak belum akan naik signifikan. Hal itu memberi benefit bagi negara importir minyak, seperti Indonesia. Di sisi lain, penurunan harga minyak mentah berdampak pada harga komoditas, seperti barang tambang dan CPO. Indonesia sebagai produsen barang tambang dan mineral serta CPO dapat terimbas. Pemerintah perlu menjaga keseimbangan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
1 December 2014
1 December 2014 Astra International (ASII) memproyeksikan kondisi industri otomotif tahun 2015 masih belum menunjukkan titik cerah, mengingat masih adanya isu kenaikan tingkat suku bunga The Fed yang membuat penjualan mobil turun. Perseroan tidak terlalu optimis untuk tahun 2015, mungkin pasarnya masih flat. Produksi mobil perseroan pada tahun 2014 sekitar 1,23 juta unit dan tahun 2015 diperkirakan paling banyak hanya 1,25 juta unit. Produksi yang hampir sama dilakukan perseroan dengan melihat kondisi pasar yang masih kurang kondusif untuk industri otomotif. Perseroan memperkuat industri komponennya, dealer (penjualan mobil) ditambah setiap tahunnya 10-15 dealer. Astra International (ASII) akan meningkatkan lini bisnis selain otomotif untuk mengantisipasi berbagai tantangan di sektor tersebut, salah satunya lewat bisnis properti. ASII tengah membangun satu menara perkantoran dan dua apartemen residensial di lahan seluas tiga hektare di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta dengan total investasi mencapai US$600 juta. Targetnya selesai pada akhir 2017 atau awal 2018 dan sejauh ini dari 500 unit apartemen yang disediakan, 80% sudah terjual, Diharapkan, sisanya dapat terjual akhir tahun ini atau awal tahun depan. Saat ini, ASII tidak memiliki landbank, namun jika bisni properti menghasilkan keuntungan yang cukup baik, maka tidak menutup kemungkinan beberapa kantor diler dan manufaktur akan dialihfungsikan untuk pengembangan bisnis ini. Astra International (ASII) menyiapkan dana sebesar Rp 750 miliar untuk membangun 10-15 dealer otomotif pada 2015. Penambahan dealer itu dilakukan untuk semua merek mobil di bawah kendali grup Astra. Penambahan setiap dealer membutuhkan biaya sebesar Rp 50 miliar. Sekitar 50% atau Rp 375 miliar dari dana yang dibutuhkan berasal dari belanja modal. United Tractors (UNTR) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD 300 juta pada tahun 2015. Dana ini digunakan untuk mengembang bisnis perseroan. Sebagian besar dana akan digunakan untuk anak usaha yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Anggaran untuk PAMA akan mencapai sekitar 60%-65% dari total capex tahun 2015. Sebesar 20% untuk mesin konstruksi (construction machinery). Sebesar 25%-30% akan dialokasikan untuk bisnis lain seperti minning constracting. Sebagian besar dari kas internal. Dan sisanya akan ada juga dari pinjaman perbankan sekitar 10% yang merupakan pinjaman rutin. Rencana United Tractors (UNTR) untuk menguasai mayoritas saham Acset Indonusa (ACST) berpotensi mundur dari jadwal semula menjadi awal 2015. Perseron berharap bisa menyelesaikan sales and purchase agreement (SPA) aksi akusisi tersebut sebelum akhir tahun ini. Untuk itu, perseroan juga telah mendirikan anak usaha baru bernama Karya Supra Perkasa (KSP) dengan modal awal Rp1 triliun. Saat ini perseroan tengah melakukan finalisasi namun beberapa persoalan adminsitrasi menghambat pergerakan perseroan. Hal ini dikarenakan ACST merupakan perusahan terbuka sehingga butuh upaya administratif yang lebih rumit. United Tractors (UNTR) berniat menjajaki bisnis minihidro (PLTA) pada 2015. Perseroan berencana mengikuti tender proyek minihidro senilai Rp 10 miliar di Jawa Tengah. Bila berhasil, UNTR akan mencoba mengembangkan minihidro di sejumlah lokasi lainnya di Indonesia. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah mencari dana Rp5 triliun hingga Rp10 triliun dari eksternal perseroan untuk mencukupi kebutuhan belanja modal tahun depan senilai Rp20 triliun. Dana eksternal yang dibutuhkan perseroan bersumber dari pinjaman bank dan penerbitan obligasi. Adapun belanja modal yang dianggarkan perseroan tersebut adalah sebesar 20% dari target pendapatan tahun depan senilai Rp100 triliun. Astra Agro Lestari (AALI) memperkirakan kebutuhan belanja modal sebesar Rp 3,5 triliun pada 2015. Sekitar 40% dana capex akan digunakan untuk penanaman tanaman baru, peremajaan, serta
perawatan atas tanaman belum menghasilkan. Sekitar 30% dialokasikan untuk pembangunan CPO baru, sedangkan sisa 30% dibelanjakan untuk kegiatan pembangunan fasilitas penunjang agribisnis seperti pembuatan jalan, jembatan dan peralatan. Astra Agro Lestari (AALI) berencana untuk mengakuisisi 50% saham Kreasijaya Adhikarya senilai Rp 75 miliar untuk memperkuat hilirisasi bisnis CPO. Skema yang terdapat dalam proses akuisisi ini adalah equity participation. Kreasijaya Adhikarya saat ini telah memiliki refinery di Dumai dengan kapasitas 2.000 ton CPO per hari. Kreasijaya merupakan unit bisnis perusahaan asal Malaysia yakni Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad. Bumi Resources (BUMI) melalui anak usahanya, Bumi Resources Minerals (BRMS), akan mengembangkan pertambangan emas dan tembaga di Gorontalo, Sulawesi. Perseroan siap mengeluarkan dana sebesar USD 48 juta atau sekitar Rp 570 miliar. BRMS kini memiliki 80% saham Gorontalo Minerals, pemegang kontrak kerja pertambangan emas dan tembaga. Perseroan menargetkan Proyek Gorontalo dapat berproduksi mulai 2017. Darma Henwa (DEWA) menganggarkan belanja modal tahun 2015 hingga USD 41 juta. Capex berasal dari sumber eksternal. Perseroan sedang melakukan pendekatan dengan beberapa bank asing guna pendanaan capex ini. Perseroan juga sedang berusaha mendekati Bank Muamalat untuk meraih pinjaman. Total volume produksi batu bara tahun 2015 diperkirakan mencapai 18,74 juta ton, atau lebih tinggi dibandingkan estimasi tahun 2014 yang sebesar 11,13 juta ton. Perseroan optimis bisa meraih laba bersih tahun 2015 mencapai USD 5,14 juta. Hingga akhir tahun 2014 perseroan berharap bisa meraih laba USD 720.000. Darma Henwa (DEWA) mendapatkan dana US$15 juta dari fasilitas pinjaman perbankan untuk mendanai sebagian belanja modal 2015 yang totalnya sebesar US$40-US$41 juta. Di luar pinjaman bank, capex akan berasal dari vendor alat berat dengan porsi US$15-US$20 juta dan sekitar US$5-US6 juta lainnya dari perusahaan leasing. Saat ini perseroan tengah finalisasi fasilitas US$15 juta tersebut dengan Credit Suisse sebagai arranger. Sebagian besar anggaran capex akan dipakai untuk pembelian alat sekaligus mengganti alat-alat yang sudah habis masa penggunaannya. Jasa Marga (JSMR) berencana menggarap pengerjaan jalan tol Pandaan-Malang sepanjang 37,62 km. Ketertarikan perseron untuk menggarap ruas tersebut karena perseroan ingin menghubungkan dua ruas tol yang telah digarap perseroan yaitu Gempol-Pandaan (13,6 km) dan Gempol-Pasuruan (34,15 km). Untuk ruas tol GempolPandaan ditargetkan proses konstruksi selesai pada kuartal I tahun depan. Jasa Marga (JSMR) tertarik untuk berpartisipasi menggarap pengerjaan dua ruas jalan tol Trans Sumatera sepanjang 550 km. Dua ruas tol Trans Sumatera yang dimaksud adalah Pekanbaru-KandisDumai dan Bakauheni-Terbanggi Besar-Palembang. Waskita Karya (WSKT) segera menyelesaikan 60% saham Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), pemegang konsesi tol layang Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), menjelang akhir tahun 2014. Perseroan tengah menjajaki pinjaman hingga Rp 3 triliun. WSKT menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,9 triliun untuk pembangunan seksi I Becakayu. Tahun depan, perseroan menargetkan kontrak baru senilai Rp 20 triliun, naik 20% dibandingkan proyeksi tahun ini yang sebesar Rp 18 triliun. Ciputra Property (CTRP) mengalokasikan dana Rp3,8 triliun untuk pengembangan tiga proyek anak usaha Ciputra Group pada tahun depan. Ketiga proyek tersebut mencakup pembangunan dua menara apartemen dan satu gedung kantor di Ciputra International senilai Rp1,5 triliun, satu gedung perkantoran di Ciputra World Jakarta (CWJ)
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
1 December 2014
1 December 2014 I sebesar Rp1,3 triliun, dan resort Rosewood Hotel and Villas di Bali sekitar Rp1 triliun. Sumber dana akan berasal dari kas internal, hasil penjualan, dan sebagian lagi dari pinjaman perbankan. Proyek Ciputra International yang berlokasi di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, akan dimulai pada Januari 2015, sementara gedung kantor di CWJ I akan selesai dalam waktu 3 hingga 3,5 tahun dan Rosewood diharapkan beroperasi pada 2016. Dengan tiga proyek ini, CTRP menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 15% pada tahun depan. Dengan perkiraan pertumbuhan tersebut, maka pendapatan prapenjualan diperkirakan mencapai Rp1,26 trilun pada 2015. Setelah gagal membeli Bank Mutiara (BCIC), kini Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menyelesaikan aksi korporasi dengan mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi jiwa beraset Rp13 triliun. Perseroan memang telah menganggarkan belanja modal (capex) sejak awal tahun ini sebesar Rp3 triliun bagi kebutuhan aksi korporasi. Awalnya perseroan berencana membentuk usaha patungan (joint venture/JV) bersama delapan investor yang ditargetkan selesai tahun ini. BBRI telah siap menggelontarkan dana Rp500 miliar untuk setoran modal. Namun, rencana pembentukan JV tersebut batal direalisasikan tahun ini karena tidak kunjung selesainya pembuatan laporan keuangan oleh konsultan yang telah ditunjuk. Untuk itu, perseroan terpaksa menunda serta mengubah rencana awal sehingga menjadi proses akuisisi. Ditargetkan proses akusisi tersebut akan selesai pada kuartal pertama tahun depan. Bank Permata (BNLI) mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) per September 2014 sebesar 1,4% (gross) dan NPL net 0,8%. NPL itu naik sebesar 0,3% (gross) dari tahun sebelumnya dan kenaikan sebesar 0,5% secara net. Meningkatnya NPL ini mengindikasikan penyaluran kredit perseroan hingga September 2014 mayoritas didominasi oleh sektor industri pengolahan atau manufaktur. Sektor ini berkontribusi sebanyak 26% terhadap total kredit perseroan. Penyaluran kredit perseroan ke sektor perdagangan sebesar 22% dan kredit individual seperti KPR, KPM dan lain-lain 21%. Sisanya merata di sektor kontruksi, pertanian, transportasi, pertambangan dan real estate. Bank Permata (BNLI) fokus kepada nasabah korporasi yang masuk ke dalam kategori perusahaan menengah dan saling terkait dengan supply chain. Saat ini perseroan belum akan menjangkau debitur kategori korporasi besar maupun dari kelompok pengusaha mikro. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimis bisnis internasional perseroan mampu membukukan laba sebesar Rp1,89 triliun pada tahun ini. Jumlah itu lebih tinggi dari target yang dipatok sebesar Rp1,78 triliun. Pendapatan perseroan disumbangkan oleh pendapatan trade finance, pinjaman, surat berharga, dan fee remittance. Dua kantor cabang yang berkontribusi paling besar untuk bisnis internasional BBNI ialah Singapura dan Tokyo. Sumber pendapatan utama dari kedua cabang BBNI tersebut adalah transaksi yang berhubungan dengan Indonesia seperti pinjaman dan trade finance. Bank Internasional Indonesia (BNII) menargetkan posisi capital adequacy ratio (CAR) perseroan meningkat dari 14,17% pada September 2014 ke 15,55%. Adapun untuk mencapai target tersebut perseroan akan menggelar rights issue VII dan diprediksi akan meningkatkan modal inti sebesar Rp1,5 triliun. Aksi tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNII yang diadakan pekan lalu. Dana segar dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal dan meningkatkan ekspansi kredit. Sementara itu, perseroan juga telah menerbitkan Negotiable Certificate Deposit (NCD) yang terdiri dari 2 seri untuk mendukung pertumbuhan bisnis lebih lanjut. NCD seri A bernilai Rp100 miliar dengan jangka waktu 6 bulan dan bunga 9,125% per tahun. Sedangkan seri B sebesar Rp580 miliar dengan jangka waktu 370 hari dan bunga 9,6% per tahun. Penerbitan NCD telah membantu mengoptimalkan profil pendanaan bank.
Bank of India Indonesia (BSWD) berencana melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 173,6 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 200/saham yang merupakan 16,67% dari jumlah saham yang beredar setelah rights issue. Rasio ditetapkan 5:1 dengan harga penawaran Rp 2.800/saham. RUPSLB akan diadakan pada 3 Desember 2014. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 10 Desember 2014. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun pada tahun 2015, tumbuh sekitar 8% - 10% dari realisasi penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun 2014. Target peningkatan penyaluran pembiayaan tahun 2015 akan dibarengi dengan rencana perseroan yang ingin ekspansi di Kalimantan dan Sumatera. Industri pembiayaan kendaraan bermotor hanya mengalami peningkatan kecil sebesar 5% pada tahun 2015. Hal itu dikarenakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang memiliki dampak waktu sekitar 3-6 bulan. Selain itu kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin ke level 7,75% berdampak juga pada industri pembiayaan kendaraan bermotor. Wahana Ottomitra Multiartha ( WOM Finance) mencatat volume penjualan pembiayaan pembelian sepeda motor baru dan bekas mencapai 438 ribu unit atau meningkat 11,7% per September 2014, dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar 392 ribu unit. Pencapaian itu karena fokus perusahaan terhadap dealer yang terseleksi untuk meningkatkan kualitas pembiayaan. Dealer- dealer tersebut berkontribusi sebesar 98% dari penjualan. Total pendapatan perseroan per September 2014 sebesar Rp 1,237 miliar, naik 5% dari realisasi tahun 2013. Laba bersih sebesar Rp 45 miliar, sementara saat ini laba bersih sebesar Rp 41 miliar. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) memperkirakn perolehan laba hingga akhir tahun akan terkoreksi 8%-10% dibandingkan dengan tahun lalu. Kenaikan biaya dana atau cost of fund membuat perseroan pesimistis laba tahun ini akan tumbuh. Memang terjadi peningkatan pada pendapatan, namun peningkatan beban perseroan menyebabkan laba bersih menjadi tergerus. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) melalui anak perusahaannya, Berlico Mulia Farma, serius menggarap pasar farmasi karena penjualan industri farmasi nasional diperkirakan mencapai Rp700 triliun pada 2025. Pasar penjualan famasi tahun ini diperkirakan sebesar Rp55 triliun dan akan menguat pada 2015 menjdi Rp70 triliun. Apabila sesuai roadmap 2025, maka penjualan bisa mencapai Rp700 triliun yang diperoleh dari penjualan ekspor Rp250 triliun dan pasar dosmetik senilai Rp400 triliun. Enseval Putera Megatrading (EPMT) membidik pendapatan sebesar Rp 15,4 triliun pada tahun depan, naik 11% dibandingkan estimasi tahun ini Rp 13,95 triliun. Kenaikan itu akan didorong oleh bertambahnya cabang perseroan serta kepercayaan prinsipal yang kuat. Saat ini, kontribusi penjualan dari principal internal mencapai 79%, sementara 29% sisanya dari beberapa prinsipal eksternal. Seiring dengan kenaikan pendapatan, perseroan menargetkan laba bersih tahun depan mampu tumbuh 15% menjadi Rp 499,43 miliar. Blue Bird (BIRD) menambah 150 unit armada taksi pada tahun depan untuk meningkatkan jangkaun dan layanan di seluruh kawasan wisata Sumatra Barat (Sumbar). Dengan tambahan tersebut, total armada BIRD yang beroperasi di Sumbar mencapai 300 unit. Buana Listya Tama (BULL) telah mencapai kesepakatan dengan Orchard Center Master Limited (MLOR) terkait dengan restrukturisasi utang sebesar US$30 juta. MLOR telah menyetujui perpanjangan jatuh tempo pinjaman menjadi 15 Januari 2015. Pinjaman yang telah direstrukturisasi tersebut akan diselesaikan dengan saham
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
1 December 2014
1 December 2014 perusahaan yang dijaminkan Berlian Laju Tanker (BLTA) sebagai penjamin pinjaman dan sebagian akan dikonversi menjadi saham perseroan. Rugi bersih Apexindo (APEX) per September 2014 meningkat menjadi USD 13,67 juta dibandingkan sebelumnya rugi bersih sebesar USD 9,41 juta. Pendapatan turun menjadi USD 179,43 juta dari sebelumnya USD 193,09 juta. Proses restrukturisasi utang SLJ Global (SULI) dengan Bank Mandiri (BMRI) telah mencapai kesepakatan final pada 26 November 2014, dimana perseroan melakukan perubahan penyelesaian kredit atas total sisa pokok pinjaman sebesar USD 43,2 juta yang terdiri dari fasilitas kredit tranche A sebesar USD 14 juta dan fasilitas kredit tranche B sebesar USD 29,1 juta. Skema pokok restrukturisasi utang tersebut adalah penjadwalan kembali pengembalian sampai dengan Desember 2023. Salah satu syarat penyelesaian restrukturisasi adalah disetujuinya pelepasan aset jaminan berupa 9 unit genset untuk dijual yang dana hasil penjualan dengan nilai USD 1 juta dibayarkan kepada Bank Mandiri untuk mengurangi utang pokok fasilitas utang tranche A yang harus segera dibayarkan paling lambat 18 November 2018. Alakasa Industrindo (ALKA) mencatatkan penjualan per September 2014 sebesar Rp 867,42 miliar naik dari sebelumnya Rp 748,73 miliar. Laba periode berjalan turun menjadi Rp 2,44 miliar dari sebelumnya Rp 7,83 miliar. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk Dwi Soetjipto sebagai direktur utama PT Pertamina (Persero) untuk tahun 2014-2019. Dwi Soetjipto sebelumnya adalah direktur utama Semen Indonesia (SMGR).
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
1 December 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
64,36 3,96 1152,35 16275,00 20250,00 62,65 66,60 745,00 2189,00 615,00 737,13
-1,79 -0,12 -15,06 -80,00 0,00 ---5,00 -12,50 0,00 1,94
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
46 0,06
14.067 820
Change (IDR) 211 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17828,24 4791,63 6722,62 2809,63 1484,23 23987,45 5149,89 17459,85 1820,89 3350,50
Change %Day %YTD 0,00 7,55 0,09 14,73 -0,01 -0,39 2,00 26,88 0,29 34,46 -0,07 2,92 0,09 20,49 1,23 7,17 -0,49 -2,47 0,29 5,78
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,97 2,78 3,60 3,27 1,81 1,72 1,48 1,33 2,88 2,55 1,32 1,23 2,89 2,56 1,68 1,57 2,08 1,96 1,33 1,26
Market Cap (USD Bn) 5.052,5 7.559,4 1.479,3 3.258,0 1.945,1 1.898,0 395,9 2.737,1 305,3 420,4
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.205,50 15.177,42 102,66 9.329,00 10.308,85 19.057,30 1.986,27 3.583,79 10,91
Change 28,50 -9,18 -0,67 -32,98 -62,71 -102,16 0,00 -23,84 -0,10
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,69 14,94 23,86 19,78 14,13 13,41 11,00 9,79 26,03 20,08 11,17 10,42 17,17 14,71 19,21 17,00 17,07 15,61 14,59 13,50
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,24 0,01 0,76 0,84 1,56 0,16 0,29 0,09
Change -0,0002 -0,0017 0,0000 -0,0023 -0,0060 -0,0031 -0,0002 -0,0020 -0,0008
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.69 0.50 0.17 0.13 0.13 4.11
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
1 December 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Oct'14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Sep'14
4.19 4.83 0.47 111.97 Mn 2,619,869.70
3.71 4.53 0.27 111.16 Mn 2,480,807.00
Rate (%) 6,86651 6,86651
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 01 Dec 01 Dec 01 Dec 01 Dec 01 Dec 01 Dec 01 Dec 02 Dec 02 Dec 02 Dec
Agenda Indonesia CPI YoY Indonesia CPI MoM Indonesia Trade Balance Indonesia Total Exports YoY Indonesia Total Imports YoY US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Construction Spending MoM US Total Vehicle Sales US Domestic Vehicle Sales
Expectation Naik menjadi 6.04% dari 4.83% Naik menjadi 1.34% dari 0.47% Desifit turun menjadi $76juta dari $270 juta Turun menjadi -1.85% dari 3.87% Turun menjadi -1.80% dari 0.23% Turun menjadi 58.2 dari 59.0 Turun menjadi 52.8 dari 53.5 Naik menjadi 0.5% dari -0.4% Naik menjadi 16.50 juta dari 16.35 juta Turun menjadi 13.10 juta dari 13.12 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock IIKP IJ TLKM IJ BIPI IJ BMRI IJ PWON IJ GGRM IJ ASII IJ ASRI IJ TBIG IJ GIAA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
2770 2825 160 10525 515 61175 7125 560 9425 490
Index pt
24.22 0.53 28.00 0.48 4.67 0.95 0.35 7.69 1.62 5.38
Stock
1.95 1.62 1.37 1.24 1.19 1.19 1.09 0.84 0.77 0.69
Price
UNVR IJ PGAS IJ MNCN IJ TRAM IJ SCMA IJ INTP IJ LPPF IJ ICBP IJ AALI IJ EXCL IJ
Change (%)
31800 5950 2405 330 3210 24675 15000 11250 24000 5100
Index pt
-0.63 -0.83 -3.02 -24.83 -1.98 -1.00 -1.64 -1.10 -1.84 -1.45
-1.64 -1.30 -1.15 -1.14 -1.02 -0.99 -0.78 -0.78 -0.76 -0.69
UPCOMING IPO'S Company PT Soechi Lines PT Intan Baruprana Finance PT Archi Indonesia PT Impack Pratama Industri PT Bank Agris PT Golden Plantation PT Karisma Aksara Mediatama
IPO Price (IDR) 550.00
Issued Shares (Mn) 1,059.00
Offering Date
Listing
24 Nov-26 Nov’14
02 Dec 2014
311-383
1,670.48
26 Nov-28 Nov’14
04 Dec 2014
Mining
1895-2445
1,600.00
08 Dec-09 Dec’14
15 Dec 2014
Manufacture & Industries Banking & Finance Plantation Agriculture Books Store Trade & Service
3200-3900
193.35
10 Dec-11 Dec’14
17 Dec 2014
CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury Ciptadana Securities
105-115
900.00
12 Dec-16 Dec’14
22 Dec 2014
Indo Premier Securities
250-300
800.00
15 Dec-17 Dec’14
23 Dec 2014
CIMB Securities
175-240
535.82
TBA
TBA
Business Shipping Transportation Finance
Underwriter Mandiri Sekuritas RHB OSK Securities BNI Securities
BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
1 December 2014 1 December 2014 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 16.16 10.00 $0.0101 336.00 3.00 50.00 1143.00
BATA KPIG INCO UNVR BHIT BBCA HMSP
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 28 Nov-14 28 Nov-14 28 Nov-14 02 Dec-14 02 Dec-14 04 Dec-14 04 Dec-14
Ratio 100:43 10:7 1:6 9:1 5:1 25:12 8:1 5:1 20:132 10:1 1:2 -----
EXC. Price (IDR) 230.00 500.00 400.00 221.00 200.00 7000.00 1150.00 2800.00 100.00 --695.00 100,000.00 TBA TBA
EX Date 01 Dec-14 01 Dec-14 01 Dec-14 03 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 05 Dec-14
Recording 03 Dec-14 03 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 09 Dec-14
Payment 16 Dec-14 17 Dec-14 17 Dec-14 12 Dec-14 19 Dec-14 23 Dec-14 23 Dec-14
CORPORATE ACTIONS Stock BBRM BPFI BWPT BNII CENT SUPR MAYA BSWD AKKU SIPD LTLS FORU SCPI ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Stock Split Tender Offer Tender Offer Tender Offer Tender Offer
CUM Date 20-Nov-14 01-Dec-14 04-Dec-14 05-Dec-14 24-Dec-14 29-Dec-14 06-Jan-14 TBA TBA -------
EX Date 21-Nov-14 02-Dec-14 05-Dec-14 08-Dec-14 29-Dec-14 30-Dec-14 07-Jan-14 TBA TBA TBA TBA -----
Trading Period 27 Nov – 03 Dec’14 08 Dec – 19 Dec’14 11 Dec – 12 Dec’14 12 Dec – 18 Dec’14 06 Jan – 12 Jan’15 07 Jan – 14 Jan’15 13 Jan – 19 Jan’15 TBA TBA TBA TBA 30 Oct – 28 Nov’14 12 Nov – 05 Dec’14 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten DSSA TBIG KBRI BLTA MAYA PTSN LTLS RAJA GIAA PSAB CENT NIPS MYRX TLKM TBIG MASA OKAS MAYA GMCW
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
01-Dec-14 02-Dec-14 03-Dec-14 04-Dec-14 09-Dec-14 10-Dec-14 10-Dec-14 11-Dec-14 12-Dec-14 15-Dec-14 17-Dec-14 17-Dec-14 18-Dec-14 19-Dec-14 22-Dec-14 22-Dec-14 23-Dec-14 29-Dec-14 30-Dec-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2014 1 December 1 December 2014
BSDE
TRADING BUY
S1
R1
1750
1840
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BSDE Upward Sloping Channel
S2
1670
Closing Price
R2
1,800.0 1,770 1,770
1920
1,740.0 1,722
1770 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,694.38 1,680.0 1,628.57 1,628.57 1,620.0 1,611.25
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
1,565 1,560.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,519.64 1,500.0 1,519.64 1,512.53 1,510 94.6526 1,440.0 94.6526 93.1936 100.0 93.1936 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 24.0 18.0 12.0 6.0 0.0 -19.7911 -6.0 -12.0 -18.0 89.6167 -20.9354 84.7963 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 30,776,500 0.0 -7.14286 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band May Jun Jul August September October BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 94.65, Stochastic %K = 93.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
November
• Trading range Rp 1740-Rp 1840 • Entry Rp 1770, take Profit Rp 1840
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.86 10.07 89.62 473 1722
ASRI
TRADING BUY
S1
R1
530
BSDE - MACD (5,3) = -20.94, Signal() = -19.79
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
590
BSDE - TSI(3,5,3) = 89.62
BSDE - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 30,776,500.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ASRI Wedge
S2
480
Closing Price
R2
640
650.0
560
600.0 560 560 550.0 518.8 515 505.25 500.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
473.35
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi
May Jun Jul August September October ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.18, Stochastic %K = 95.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 530-Rp 590 • Entry Rp 560, take Profit Rp 590
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.86 11.67 82.84 473 518.8
ASRI - MACD (5,3) = -12.71, Signal() = -9.87
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
ASRI - TSI(3,5,3) = 82.84
ASRI - William's % R(14) = -4.20, Volume() = 513,024,192.00
November
451.84 450.0 446 95.2877 440.638 95.2877 440.638 400.0 90.1827 440.638 100.0 90.0 90.1827 437.781 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 8.0 4.0 0.0 -9.87243 -4.0 -8.0 -12.0 82.8377 -12.7096 80.0 77.4333 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 513,024,19 -80.0 0.0 -4.20168 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2014 1 December 1 December 2014
PWON
TRADING BUY
S1
500
R1
545
S2
470
R2
575
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 515 515 520.0 492.2 491.69 500.0 491.69 480.75 480.0 470 460.0 462.35 458.68 440.0 458.68 442 420.0 411.579 400.0
PWON Upward Sloping Channel
515 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart terbentuk pola bullish breakout
Ulasan
380.0
• RSI berada dalam area overbought
360.0 91.7784 340.0 91.7784 91.2919 91.2919 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 6.0 4.0 2.0 0.0 -6.64386 -2.0 -4.0 -6.0 -8.0 -8.05948 88.5452 80.0 81.1491 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 131,835,29 0.0 -11.6279 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 500-Rp 545 • Entry Rp 515, take Profit Rp 545
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 79.79 5.32 88.55 605 492.2
BKSL
TRADING BUY
S1
R1
S2
108 96
Closing Price
May Jun Jul August September October PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 91.29, Stochastic %K = 91.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
R2
November
PWON - MACD (5,3) = -8.06, Signal() = -6.64
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
125
PWON - TSI(3,5,3) = 88.55
PWON - William's % R(14) = -11.63, Volume() = 131,835,296.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BKSL Bullish Breakout
137
200.0
180.0
115
160.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
May Jun Jul August September October BKSL - Stochastic %D(6,3,3) = 75.76, Stochastic %K = 80.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 108-Rp 125 • Entry Rp 115, take Profit Rp 125
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 91.92 7.74 61.00 462 106.2
BKSL - MACD (5,3) = -2.47, Signal() = -1.94
Sinyal Negatif Positif Positif Negatif Positif
BKSL - TSI(3,5,3) = 61.00
BKSL - William's % R(14) = -6.45, Volume() = 669,817,088.00
November
115 115 140.0 111.476 111.476 109 120.0 106.2 105.25 100.0 94.7 80.0926 85 80.0926 80.0 85 80 85 90.0 80.0 75.7636 70.0 84.9009 60.0 50.0 40.0 75.7636 30.0 20.0 10.0 20 0.0 4.0 3.0 2.0 -1.93594 1.0 0.0 -1.0 -2.0 -2.47422 -3.0 -4.0 -5.0 61.0021 80.0 57.6275 40.0 0.0 0.00000 -40.0 -80.0 669,817,08 0.0 -6.45161 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2014 1 December 1 December 2014
DILD
TRADING BUY
S1
630
R1
660
S2
610
R2
680
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 627.105 625 650.0 624 618.75 605.25 600.0 597.4 597.4 550.0 595 578.931
DILD Upward Sloping Channel
Closing Price
645 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
500.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
450.0
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
May Jun Jul August September October DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 81.09, Stochastic %K = 89.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 630-Rp 660
400.0 89.5623 89.5623 81.0887 100.0 80.0 81.0887 60.0 40.0 80 20.0 200.0 8.0 6.0 4.0 -4.72258 2.0 0.0 -2.0 -4.0 -6.0 -6.18941 -8.0 -10.0 47.3777 100.0 80.0 60.0 40.0 37.2311 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 -100.0 23,286,700 0.0 -8.33333 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
November
• Entry Rp 645, take Profit Rp 660 DILD - MACD (5,3) = -6.19, Signal() = -4.72
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 79.79 5.32 47.38 605 624
BEST
TRADING BUY
S1
745
R1
790
S2
690
R2
845
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
DILD - TSI(3,5,3) = 47.38
DILD - William's % R(14) = -8.33, Volume() = 23,286,700.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 760 760 713 720.0 710 694.375
BEST Broadening Wedge
Closing Price
760
660.0 638.889 638.889 617.25 600.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
570
• Candle chart indikasi sinyal positif
540.0 537.058
• RSI berada dalam area netral
506.316 506.316 480.0
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
May Jun Jul August September October BEST - Stochastic %D(6,3,3) = 92.58, Stochastic %K = 95.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 745-Rp 790 • Entry Rp 760, take Profit Rp 790
BEST - MACD (5,3) = -16.78, Signal() = -14.57
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 92.58 -14.59 88.84 639 694
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BEST - TSI(3,5,3) = 88.88
BEST - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 29,832,800.00
November
95.25 420.0 95.25 92.5794 100.0 92.5794 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 12.0 6.0 0.0 -14.5664 -6.0 -12.0 -18.0 -16.7808 -24.0 88.8787 80.0 83.9354 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 29,832,800 -80.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1 December 2014 1 December 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
24000 1985 2275
24000 1985 2275
23775 1960 2225
23275 1900 2225
23775 1960 2255
24275 2020 2285
BUMI Trading Sell 87 PTBA Trading Sell 13150 ADRO Trading Sell 1080 MEDC Trading Buy 3740 INCO Trading Sell 3985 ANTM Trading Sell 980 TINS Trading Sell 1225 Basic Industry and Chemicals
90 13150 1090 3740 3985 985 1240
85 13025 1075 3800 3955 975 1200
80 12775 1060 3610 3880 965 1200
85 13025 1075 3705 3955 975 1220
SMGR Trading Buy INTP Trading Sell SMCB Trading Buy Miscellaneous Industry
16000 24675 2275
15950 24675 2275
16150 24500 2355
15850 24075 2190
7125 1305
7125 1305
7175 1295
INDF Trading Sell 6700 6725 GGRM Trading Buy 61175 61175 UNVR Trading Sell 31800 31800 KLBF Trading Sell 1750 1760 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
28-11-14
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
24775 2080 2315
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
25450 2060 2340
19250 1745 1785
90 13275 1090 3800 4030 985 1240
95 13525 1105 3895 4105 995 1260
Negatif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
146 13575 1150 3900 4175 1010 1295
90 11800 955 3560 3515 920 1080
15950 24500 2245
16050 24925 2300
16150 25350 2355
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
16350 24975 2675
15000 22100 2205
6925 1265
7050 1295
7175 1325
7300 1355
Positif Positif
Positif Negatif
Positif Negatif
7200 1550
6350 1255
6650 61575 31625 1735
6575 59225 31275 1710
6650 60400 31625 1735
6725 61575 31975 1760
6800 62750 32325 1785
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif
7000 64250 32200 1795
6375 55800 29625 1650
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Buy 1770 PTPP Trading Buy 3060 WIKA Trading Sell 3005 ADHI Trading Buy 2780 Infrastructure, Utilities and Transportation
1770 3020 3035 2780
1840 3085 2985 2815
1670 2955 2935 2675
1750 3020 2985 2745
1840 3085 3035 2815
1920 3150 3085 2885
Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
1740 3065 3140 2920
1495 2390 2750 2435
PGAS JSMR ISAT TLKM CMNP Finance
5950 6750 3490 2825 3120
6000 6800 3490 2825 3125
5875 6700 3555 2865 3115
5750 6600 3285 2775 3105
5875 6700 3420 2805 3115
6000 6800 3555 2835 3125
6125 6900 3690 2865 3135
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
6225 7075 3820 2900 3300
5600 5925 3050 2590 3100
BMRI Trading Buy 10525 BBRI Trading Buy 11525 BBNI Trading Buy 6025 BBCA Trading Sell 13100 BBTN Trading Buy 1130 Trade, Services and Investment
10525 11525 6000 13100 1125
10575 11625 6075 13025 1145
10375 11400 5925 12875 1115
10475 11475 6000 13025 1125
10575 11550 6075 13175 1135
10675 11625 6150 13325 1145
Positif Positif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Positif
10725 11525 6100 13575 1195
9650 10225 5525 12500 1090
UNTR MPPA
18325 3265
18675 3190
18000 3080
18225 3190
18450 3300
18675 3410
Positif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
19350 3375
16825 2785
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell
Trading Buy Trading Sell
18325 3265
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.