09 December 2014
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• UNTR dan MYOH turunkan strip rasio • PSAB bukukan laba bersih US$12,14 juta • Pengolahan tanah jarang TINS segera diuji coba • BMRI salurkan kredit tambahan dan non cash loan kepada TINS • BBRI gandeng pemprov DKI kelola sistem pembayaran BPP • BBRI belum rencanakan penambahan modal • CFIN kaji rencana terbitkan MTN • eBay tambah saham pada anak usaha TLKM • ISAT segera lengkapi pinjaman menjadi Rp 4,9 triliun • ISAT turunkan emisi sukuk ijarah BTEL siap tukar 53% saham • KAEF luncurkan layanan contact center • Merger INAF dan KAEF akan segera ditentukan • Rugi TRUB per 1H14 naik menjadi rugi Rp 160,8 miliar • SMDR targetkan kenaikan laba 109% • TMAS bidik laba bersih Rp 235 miliar • TRIS revisi target penjualan menjadi Rp 750 miliar • GDST mulai pembangunan plate mill II • SMRA siapkan belanja modal Rp1 triliun • Target prapenjualan BKSL kurang Rp550 miliar • LCGP bangun proyek Rp4,5 triliun • SSIA tunda pinjaman USD 100 juta • LMIR Trust himpun dana SGD 40 juta • Anak usaha SRTG belum siap IPO • Harga IPO Impack Pratama Industri Rp 3.800 • Pemerintah kembali turunkan rasio setoran dividen bank BUMN ke 20%
Sinyalemen dari lagging indicator terkonfirmasi IHSG dalam pekan ini Support Level 5110/5076/5027 masih berpeluang ke teritori positif. Tercermin dari MA jangka pendek Resistance Level yang mengindikasikan indeks 5193/5241/5275 dalam trend up. Kendati, dari leading Major Trend Upkonsolidasi bagi IHSG, tercermin dari indicator IHSG mengisayaratkan Minor Trend Up Stochastic dan MACD.
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5144.016 884.278
VOLUME (Mn)
-43.978 -9.499
7,102.42 917.49
VALUE (Rp Bn)
5,381.89 2,955.59
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (8/12), IHSG ditutup melemah 43,98 poin (0,85%) dari level 5.187,99 ke level 5.144,01 dipengaruhi oleh derasnya aksi jual. Adapun, dana asing yang keluar dari IHSG tercatat mencapai Rp391,79 miliar. Pelemahan pada bursa juga dibayangi oleh posisi cadangan devisa yang melemah ke level US$111,14 miliar dari US$111,97 miliar. Penurunan ini dipicu oleh pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan pengendalian moneter terhadap nilai tukar rupiah. Selain itu, Bank Dunia juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 menjadi 5,1% dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,2%. Selanjutnya, Bank dunia juga merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 menjadi 5,2% dari estimasi sebelumnya sebesar 5,6%. Dari pasar global, data ekonomi AS menunjukkan hasil yang positif. Data ekonomi melaporkan penambahan tenaga kerja AS sebanyak 321.000 di bulan November, mencapai level tertingginya dalam 3 tahun, dengan tingkat pengangguran tetap pada level 5,8%. Pasar sebelumnya memperkirakan penambahan tenaga kerja sebesar 231.000. Selain itu, defisit neraca perdagangan AS menyempit 0,9% MoM menjadi US$43,4 miliar di bulan Oktober dari US$43,6 miliar di bulan September. Mengikuti penguatan Wall Street yang mencapai level tertingginya, bursa regional juga ditutup menguat. Indeks Nikkei 225 ditutup naik 15,19 poin (0,09%) dari 17.920,45 ke 17.935,64, mengindikasikan penguatan selama 7 hari berturut-turut pada indeks. Akan tetapi, kenaikan pada bursa Jepang tertahan oleh PDB kuartal ketiga Jepang yang direvisi menjadi -1,9% YoY dari laporan sebelumnya sebesar -1,6% YoY. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite ditutup menguat signifikan dan mencapai level 3.000 untuk pertama kalinya sejak bulan April 2011. Indeks Shanghai Composite ditutup naik 82,61 poin (2,81%) dari 2.937,65 ke 3.020,26. Penguatan ini terjadi di tengah surplus neraca perdagangan Tiongkok yang mencapai level tertingginya pada bulan November. Surplus neraca perdagangan Tiongkok naik menjadi US$54,47 miliar dari surplus sebesar US$45,4 miliar. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat sebesar 45,03 poin (0,19%) dari level 24.002,64 ke level 24.047,67. Dari pasar Eropa, pertumbuhan PDB Uni Eropa pada kuartal ketiga tahun ini bertahan di level 0,8% YoY. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak melemah pada awal perdagangannya.
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2015 mendatang hanya tumbuh 5,2%%, lebih rendah dibandingkan estimasi yang diumumkan bulan Juli lalu sebesar 5,6%. Perlambatan ekonomi dunia akan berpengaruh terhadap penurunan harga sejumlah komoditas orientasi ekspor Indonesia. Dengan demikian maka pemasukan ekonomis dari lini ekspor akan berkurang atau kurang lebih kondisinya sama dengan tahun ini. Namun, jika Indonesia mampu memperkuat sektor ekonomi lain dan menggenjot investasi, maka pertumbuhan bisa lebih tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus mengoptimalkan daya serap belanja modal. Sampai akhir Oktober lalu, penyerapan belanja modal pemerintah hanya mencapai 38% dari total alokasi pendanaan untuk tahun 2014. Rasio tersebut terlalu rendah dan tidak efektif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Selain pertumbuhan ekonomi, Bank Dunia proyeksikan mengenai inflasi tahun depan. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebanyak 30% dikhawatirkan akan memicu inflasi tinggi di Indonesia. Bank Dunia memprediksi inflasi tahun 2015 mencapai 7,5%, Sementara itu, pemerintah sendiri dalam jangka pendek untuk prioritas utama kebijakan fiskal yakni akan diarahkan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi. Pelebaran ruang fiskal diharapkan dapat ditempuh dengan optimalisasi penerimaan serta peningkatan kualitas belanja. Pada sisi penerimaan, pemerintah akan mengupayakan optimalisasi penerimaan negara, baik yang bersumber dari pajak maupun nonpajak. Proyeksi yang dilakukan Bank Dunia atas perekonomian Indonesia menjadi katalis bagi indeks bursa saham pada perdagangan saham hari ini. Disamping itu pasar juga akan menyikapi katalis lainnya termasuk sentimen yang muncul dari eksternal. Indeks Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Senin kemarin melemah, seiring investor mengkhawatirkan kejatuhan harga minyak serta ancaman pertumbuhan global. Spekulasi bahwa kelebihan pasokan minyak akan terus meningkat hingga tahun depan membuat saham sektor energi terkoreksi. Sementara itu, bursa saham Jepang yakni indeks Nikkei di awal sesi melemah setelah depresiasi atas Yen mereda. Pelemahan yen merupakan salah satu penopang rally saham eksportir Jepang sejak pertengahan Oktober. Faktor dari internal dan ekternal tersebut bisa membawa IHSG ke zona negatif hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
9 December 2014
9 December 2014 United Tractors (UNTR) mengantisipasi lemahnya harga batu bara dengan meningkatkan lini usaha lain di luar pertambangan sekaligus meningkatkan efisiensi perseroan. UNTR melakukan efisiensi salah satunya dengan penurunan strip ratio (rasio jumlah pemindahan tanah penutup dengan produksi) batu bara. Hal serupa juga dilakukan Samindo Resources (MYOH). MYOH akan menekan strip ratio untuk mempertahankan tingkat marjin. Timah (TINS) menyatakan pabrik pengolahan tanah jarang atau rare earth akan beroperasi pada Maret 2015. Pabrik tersebut berlokasi di kawasan industri Tanjung Ular, Bangka Belitung. Tanah jarang merupakan sisa dari hasil pemurnian timah batangan. Pabrik pengolahan tersebut mampu memproduksi 50 kg tanah jarang per hari. Nilai jual dari logam-logam olahan ini 10 kali lipat dari harga jual timah. Hasil pengolahan tanah jarang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan perangkat elektronik, alat komunikasi maupun peralatan nuklir. Investasi pabrik ini mencapai Rp 20 miliar. Bank Mandiri (BMRI) menyalurkan Kredit Tambahan Fasilitas Kredit Modal Kerja dan Fasilitas Non Cash Loan kepada Timah (TINS) senilai USD 52 juta. Pinjaman ini untuk memperkuat modal kerja operasional Timah beserta anak-anak perusahaannya dalam usaha pertambangan, produksi dan perdagangan logam timah di Indonesia. Bank Mandiri juga akan mendukung peringkatan pengelolaan keuangan Timah melalui Mandiri Cash Management atau MCM. Dengan layanan ini, diharapkan transaksi perbankan dari penerimaan penjualan logam timah, pembayaran kewajiban pemasok hingga penggajian karyawan dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan efisien dan terintegrasi dengan sistem milik Timah. Hingga Oktober 2014, pembiayaan Bank Mandiri ke sektor pertambangan bahan logam telah mencapai Rp 3,06 triliun. J Resources Asia Pasifik (PSAB) mencatatkan peningkatan kinerja keuangan secara signifikan per kuartal III/2014 dengan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 210,41% dari US$65,22 juta pada kuartal III/2013 menjadi US$202,45 juta. Untuk itu, perseroan berhasil membukukan laba bersih senilai US$12,14 juta setelah pada periode yang sama tahun lalu membukukan kerugian hingga US$31,55 juta. Adapun meningkatnya pendapatan tersebut dikarenakan pada tahun ini perseroan berhasil menambah satu customer yakni Metalor Technologies Singapore Pte. Ltd. yang menyumbang pendapatan sebesar US$145,98 juta atau 72% dari total penjualan. Sementara sebesar 28% atau US$56,47 juta merupakan penjualan kepada Perth Mint Australia. Sebelumnya, penjualan perseroan tahun lalu hanya disumbangkan Perth Mint Australia tersebut. eBay Inc, perusahaan jual beli online asal AS, berencana menambah kepemilikan saham pada Metra Plasa menjadi 49% dari 40%. Saat ini, sebanyak 60% saham Metra Plasa dimiliki oleh Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Dengan menggandeng eBay, TLKM mengembangkan situs belanja bernama blanja.com. Sejak 2012, eBay telah mengeluarkan dana sekitar USD 9,2 juta pada Metra Plasa. Nantinya, sistem e-Bay memungkinkan barang yang terdaftar pada blanja.com dijual ke luar negeri. Indosat (ISAT) segera menyelesaikan pencarian pendanaan dari revolving credit facility (RCF) pada pekan depan. Perseroan akan memperoleh total dana senilai Rp 4,9 triliun. Saat ini, ISAT telah memperoleh Rp 4,3 triliun. Perseroan sedang dalam tahap finalisasi pinjaman senilai Rp 600 miliar dari satu bank lokal dan satu bank asal Jepang. RCF akan digunakan untuk berbagai kebutuhan pada tahun depan yaitu pelunasan kembali utang serta belanja modal. Indosat (ISAT) mengubah porsi emisi obligasi konvensional dan sukuk ijarah senilai total Rp2,5 triliun. Perseroan menurunkan nilai emisi sukuk ijarah berkelanjutan I sebesar 36,67% menjadi Rp190 miliar dari awalnya Rp300 miliar. Adapun emisi obligasi konvensional dinaikkan menjadi Rp2,31 triliun dari awalnya Rp2,2 triliun. Hal tersebut dikarenakan investor kurang meminati penerbitan sukuk ijarah.
Bakrie Telecom (BTEL) siap menukar sebanyak 53% saham perseroan dengan utang wesel senior senilai USD 266 juta. Nilai share swap tersebut setara 70% dari total utang wesel yang mencapai USD 380 juta. Dengan harga pelaksanaan sebesar sebesar Rp 200 per saham, perseroan siap mengkonversi sekitar 50% saham. Pada 5 Desember 2015, investor yang mewakili sebanyak 25% nilai wesel menyatakan sikap keberatan atas proposal restrukturisasi yang ditawari BTEL. Selain itu, para bondholders yang mengklaim utang pokok akan terdilusi sekitar 7-19% per USD bila skema restrukturisasi dilaksanakan. Rencana merger antara Indofarma (INAF) dan Kimia Farma (KAEF) yang tertunda sejak 2010, nampaknya akan segera menemui titik terang pada akhir tahun ini. Pemerintah siap memutuskan penggabungan kedua perseroan tersebut. Holding BUMN farmasi memang telah direncanakan sejak 2005 lalu melalui program rightsizing BUMN. Rencananya, KAEF akan menjadi holding bagi BUMN farmasi. Kimia Farma (KAEF) memperluas layanannya untuk para konsumen dengan meluncurkan layanan contact center bersamaan dengan peresmian apotek Kimia Farma yang ke-600 di Maros, Sulawesi Selatan. Selain menyeimbangkan marketing dengan laju perkembangan teknologi informasi, layanan contact center ini merupakan bagian dari langkah Kimia Farma untuk menerapkan pendekatan bisnis yang berpindah dari mass-marketing ke micromarketing. Anak usaha Saratoga Sedaya Investama (SRTG), Tri Wahana Universal (TWU), belum memastikan realisasi rencana pelaksanaan initial public offering (IPO) meskipun perusahaan yang bergerak di bidang penyulingan minyak tersebut dinilai sudah siap melakukannya. Sampai kuartal III/2014, TWU berkontribusi besar terhadap kinerja SRTG yang memiliki kepemilikan efektif sebesar 35% dalam perusahaan tersebut. Pendapatan usaha TWU meningkat 82% mencapai Rp4,7 triliun selama sembilan bulan pertama tahun ini. Sementara pendapatan konsolidasi SRTG mencapai Rp4,7 triliun meningkat 105% YoY yang didorong oleh peningkatan kapasitas produk minyak milik TWU dari 6.000 barel per hari (bph) menjadi 16.000 bph. Truba Alam Manunggal (TRUB) membukukan kenaikan rugi bersih menjadi Rp 160,80 miliar per Juni 2014 dibandingkan rugi bersih Rp 52,91 miliar per Juni 2013. Pendapatan turun menjadi Rp 601,88 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 786,94 miliar. Rugi sebelum pajak meningkat menjadi Rp 143,58 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya Rp 32,45 miliar. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) sudah mulai merealisasikan pembangunan pabrik plate mill II di Margamulyo, Surabaya. Ekspansi pabrik dengan nilai investasi US$100 juta tersebut sudah mulai direalisasikan akhir November lalu dari rencana awal September 2014. Meski demikian, pengoperasian pabrik diperkirakan tetap sesuai jadwal yakni pada akhir 2016. Untuk pengembangan tahun ini, perseroan akan menggunakan dana internal senilai US$30 juta yang akan digunakan untuk pembelian perangkat permesinan. Kemudian, pada pertengahan tahun depan, perseroan akan mulai mencari pinjaman dari perbankan sekitar US$30 juta yang akan digunakan untuk pembangunan pondasi pabrik dan perakitan mesin produksi. Trisula International (TRIS) menurunkan target penjualan tahun ini menjadi Rp 750 miliar dari proyeksi awal Rp 800 miliar. Tahun depan, penjualan diperkirakan akan mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Tahun ini, penjualan perseroan terganggu menyusul pelemahan nilai tukar Rupiah dan kondisi ekonomi yang terganggu politik. TRIS akan meningkatkan promosi dan melakukan inovasi penjualan melalui online shopping. Perseroan juga akan meningkatkan penjualan di pasar internasional. Tahun depan, TRIS menyiapkan belanja modal sebesar USD 1 juta. Dana capex akan digunakan untuk manufacturing pabrik, serta aktivitas promosi dan pemasaran.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
9 December 2014
9 December 2014 Samudera Indonesia (SMDR) memproyeksikan laba bersih hingga akhir tahun ini meningkat 109% menjadi USD 13,63 juta. Namun, pendapatan diperkirakan turun menjadi USD 510,69 juta. Penurunan pendapatan disebabkan oleh restrukturisasi jasa terutama angkutan peti kemas. Restrukturisasi ini seperti mengubah service di rute-rute yang dianggap merugikan baik di rute internasional maupun domestik. Pada tahun 2015, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di atas 5%. SMDR telah menyiapkan beberapa rencana ekspansi. Salah satunya adalah penambahan 2 kapal baru senilai USD 10 juta pada kuartal I-2015. Satu jenis kapal tanker berkapasitas 3-4 ribu ton dan kapal kontainer berkapasitas 500 TEUs. Pelayaran Tempura Emas (TMAS) membidik peningkatan laba bersih menjadi Rp 235 miliar, dibandingkan proyeksi tahun ini Rp 200 miliar. Pendapatan ditargetkan tumbuh 17% menjadi Rp 2 triliun pada 2015, dibandingkan estimasi tahun ini senilai Rp 1,7 triliun. Peningkatan pendapatan dilakukan dengan efisiensi pengelolaan pelabuhan dan penambahan armada. Perseroan akan ekspansif tahun depan dengan target investasi dinaikkan menjadi di atas Rp 200 miliar pada 2015. Summarecon Agung (SMRA) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun tahun depan untuk ekspansi lahan di sejumlah daerah. Nilai belanja modal itu lebih rendah dari tahun ini sebesar Rp1,5 triliun. Dana itu akan digunakan utnuk membeli lahan di Bandung, Bogor, Bekasi, Tangerang, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Sumatera Selatan. Rencananya, lahan-lahan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu atau mixeduse. Surya Semesta Internusa (SSIA) menunda pinjaman senilai USD 100 juta menjadi tahun depan dari rencana semula akhir 2014. Dana pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai ekspansi perseroan tahun depan. SSIA menjajaki pinjaman dalam denominasi Rp sebanyak 70% dan sisanya denominasi USD. Dananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan gedung perkantoran yang ditargetkan selesai paling lambat akhir 2017. Total kebutuhan biaya pembangunan gedung perkantoran senilai USD 150 juta. Perseroan juga akan membangun 7-8 hotel budget tahun ini. Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), instrumen investasi yang disponsori oleh Lippo Karawaci (LPKR), menghimpun dana sebesar SGD 40 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi dana akuisisi pusat belanja Lippo Mall Kemang, Jakarta. Dana tersebut diperoleh dari hasil penerbitan sebanyak 117,6 juta unit penyertaan baru dengan harga pelaksanaan SGD 0,34 per unit. Sentul City (BKSL) masih membutuhkan Rp550 miliar untuk mengejar target prapenjualan 2014 yang totalnya sebesar Rp2 triliun. Hingga November 2014, perseroan sudah meraih Rp1,45 triliun atau 72% dari target marketing sales hingga akhir tahun. Untuk memaksimalkan pencapaian target tersebut, perseroan akan fokus meningkatkan penjualan existing product. Eureka Prima Jakarta (LCGP) berencana menggarap dua proyeknya pada kuartal pertama 2015 dengan nilai investasi Rp4,5 triliun. Kedua proyek tersebut merupakan pengembangan kawasan terpadu di Depok dan Jakarta. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengelolaaan sistem pembayaran Biaya Pengelolaan Pasar (BPP). Ke depan BRI juga akan melayani kewajiban lainya bagi para pedagang yang dapat dikelola oleh program Cash Management System (CMS). Tata kelola yang akan dikembangkan dari layanan ini adalah mass autodebet. Nantinya para pedagang akan membuka rekening tabungan BRI, sehingga PD Pasar Jaya dapat langsung melakukan pendebetan terhadap rekening tersebut untuk pembayaran BPP yang akan masuk ke rekening PD Pasar Jaya. Sekitar 153 pasar, 70.000. kios, dan 57.584 pedagang saat ini berada di bawah kelolaan PD Pasar Jaya. Pasar-pasar tersebut saat ini menjadi objek dalam layanan pengelolaan kewajiban pedagang pasar kepada PD Pasar
Jaya. Di sekitar 153 pasar tersebut, BRI telah membangun 94 Teras BRI, 39 BRI Uni, 4 Kantor Kas, dan 11 KCP. Ke depan BRI berharap dapat memberikan layanan jasa perbankan lainnya seperti pemberian pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha, investasi kios/tempat usaha, serta kemudahan layanan transaksi perbankan lainnya untuk mendukung kegiatan usaha para pedagang di seluruh tempat usaha yang dikelola oleh PD Pasar Jaya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) belum merencanakan penambahan modal. Permodalam BRI masih cukup kuat untuk ekspansi tahun 2015. Apabila ada penambahan modal, bisa dari penyertaan modal pemerintah melalui suntikan dana segar. Clipan Finance Indonesia (CFIN) tengah mengkaji rencana penerbitan obligasi jangka menengah (medium term note/MTN) sebagai salah satu sumber pendanaan untuk pembiayaan perseroan pada tahun 2015 yang diperkirakan sekitar Rp 1 triliun. Hingga saat ini sebesar 50% sumber pendanaan perseroan masih berasal dari ekuitas (equity). Sumber dana utama kedua pada kuartal III 2014 berasal dari loan payables sebesar 27%, diikuti MTN sebanyak 13% dan bonds payables 10%. Apabila tahun 2015 perseroan urung menerbitkan MTN, maka sumber pendanaan Clipan yang berasal dari pinjaman masih dapat digunakan. Impack Pratama Industri akan melakukan penawaran umum saham IPO pada 10-11 Desember 2014 dengan menawarkan sebanyak 150.050.000 saham biasa atau sebanyak 31,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan harga penawaran Rp 3.800. Pemerintah kembali mengkaji penurunan setoran dividen bank BUMN pada 2015 menjadi 20% dari saat ini 30%. Dikatakan bahwa penurunan setoran dividen tersebut merupakan salah satu opsi guna meningkatkan pendanaan bank-bank BUMN guna menghadapi ketentuan Basel III yang akan diterapkan secara bertahap pada 20162019 dimana rasio CAR harus dijaga di sekitar 15%. Pemerintah akan melarang bank-bank dengan rasio NPL tinggi untuk berpartisipasi dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut akan diterapkan agar NPL KUR berada di tingkat yang rendah. Dikatakan bahwa batas ketentuan rasio NPL tersebut akan ditentukan kemudian. Presiden Joko Widodo mengharuskan seluruh proses pengadaan proyek pemerintah selesai pada akhir Maret. Presiden Jokowi meminta proses pengadaan fisik pemerintah di tingkat pusat maupun tingkat daerah tidak lagi mundur hingga bertumpuk pada akhir tahun. Mulai tahun anggaran 2015 proses pengadaan belanja barang dan modal pemerintah harus selesai pada Maret hingga seluruh proyek pemerintah bisa dikerjakan mulai April. Perintah tersebut berlaku bagi semua satuan kerja di kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah dan secara resmi akan disampaikan Jokowi dalam bentuk Instruksi Presiden. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi penurunan harga minyak dunia akan berlangsung selama dua tahun ke depan. Hal itu karena terjadinya over supply minyak di pasar akibat negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC tidak bersedia mengurangi produksinya. Bank Dunia dalam laporan triwulan terbaru mengingatkan adanya tiga bidang yang memerlukan reformasi agar pemerintahan baru siap dalam menghadapi tantangan pembangunan, yaitu penerimaan negara, perbaikan belanja serta fasilitasi dunia usaha. Bank Dunia untuk mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 menjadi 5,1%. Bank Dunia juga mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 menjadi 5,2% atau lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 5,6%. Koreksi proyeksi dari Bank Dunia tersebut didasarkan pada pelemahan pertumbuhan investasi dan ekspor Indonesia.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
9 December 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
62,93 3,63 1201,56 16680,00 20455,00 62,15 65,99 710,00 2152,50 598,00 739,51
-0,12 0,03 -1,96 -120,00 255,00 -1,45 -1,24 -5,00 -9,00 -5,50 2,38
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,05
13.734 808
Change (IDR) -539 -46
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17852,48 4740,69 6672,15 3164,31 1532,70 24047,67 5144,01 17935,64 1740,84 3297,84
Change %Day %YTD -0,59 7,70 -0,84 13,51 -1,05 -1,14 2,82 42,89 0,82 38,86 0,19 3,18 -0,85 20,35 0,08 10,09 -0,49 -6,76 -0,80 4,12
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,98 2,79 3,56 3,23 1,80 1,71 1,69 1,52 3,04 2,69 1,33 1,23 2,89 2,56 1,73 1,61 1,99 1,87 1,30 1,24
Market Cap (USD Bn) 5.070,0 7.533,8 1.483,4 3.655,9 2.006,9 1.908,8 390,9 2.762,8 284,9 409,8
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.389,50 15.248,62 102,54 9.382,08 10.258,54 19.383,37 2.007,52 3.552,80 11,12
Change 90,50 57,45 0,39 20,81 5,55 97,22 0,00 8,39 0,03
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,71 15,04 23,58 19,53 14,08 13,58 12,53 11,19 27,22 20,94 11,28 10,60 17,25 14,72 19,66 17,42 16,39 14,96 14,33 13,28
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,23 0,01 0,76 0,83 1,56 0,16 0,29 0,09
Change -0,0006 -0,0009 0,0000 -0,0005 -0,0014 -0,0008 -0,0005 0,0007 0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.64 0.50 0.17 0.13 0.13 4.23
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
9 December 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Nov’14
Oct'14
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
4.19 4.83 0.47 111.97 Mn 2,619,869.70
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Rate (%) 6,86651 6,86651
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 09 Dec 09 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec
Agenda US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Business Inventories
Expectation Turun menjadi 0.2% dari 0.3% Turun menjadi -0.1% dari 0.2% Desifit turun menjadi $65 Bn dari $135.2 Bn Tetap 0.3% Turun menjadi -1.8% dari -1.3% Turun menjadi -2.3% dari -1.8% Turun menjadi 295 ribu dari 297 ribu Turun menjadi 2347 ribu dari 2362 ribu Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock EMTK IJ GIAA IJ SIAP IJ MYOR IJ GGRM IJ ISAT IJ BRAM IJ BTPN IJ TBIG IJ RODA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
7200 595 378 23400 59875 4120 6700 4165 9600 385
Index pt
7.46 5.31 9.25 3.20 0.50 2.49 19.64 2.08 1.05 10.00
Stock
3.03 0.83 0.83 0.70 0.62 0.58 0.53 0.53 0.52 0.51
Price
UNVR BBNI BBRI TLKM KLBF BMRI BBCA INCO APEX MNCN
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
31150 5975 11325 2805 1725 10550 13275 3980 2850 2250
Index pt
-1.66 -3.24 -1.31 -1.23 -3.09 -0.94 -0.56 -3.75 -16.18 -2.81
-4.30 -3.97 -3.93 -3.79 -2.77 -2.48 -1.97 -1.65 -1.57 -1.00
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Archi Indonesia
Mining
PT Impack Pratama Industri PT Intan Baruprana Finance PT Bank Agris
Manufacture & Industries Finance
PT Golden Plantation
Banking & Finance Plantation Agriculture
IPO Price (IDR) 1895-2445
Issued Shares (Mn) 1,600.00
3800.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
193.35
10 Dec-11 Dec’14
17 Dec 2014
CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury Ciptadana Securities
311-383
1,670.48
10 Des-12 Des’14
18 Dec 2014
BNI Securities
105-115
900.00
12 Dec-16 Dec’14
22 Dec 2014
Indo Premier Securities
250-300
800.00
15 Dec-17 Dec’14
23 Dec 2014
CIMB Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
9 December 2014 9 December 2014 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 2.00 50.00
PGLI TOTO ADRO
$0.00094
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 08 Dec-14 09 Dec-14 24 Dec-14
Ratio 10:7 1:6 9:1 5:1 25:12 8:1 5:1 20:132 10:1 1:2 ---
EXC. Price (IDR) 500.00 400.00 221.00 200.00 7000.00 1150.00 2800.00 100.00 --TBA TBA
EX Date 09 Dec-14 10 Dec-14 29 Dec-14
Recording 11 Dec-14 12 Dec-14 02 Jan-15
Payment 29 Dec-14 30 Dec-14 16 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BPFI BWPT BNII CENT SUPR MAYA BSWD AKKU SIPD LTLS ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Stock Split Tender Offer Tender Offer
CUM Date 01-Dec-14 04-Dec-14 05-Dec-14 24-Dec-14 29-Dec-14 06-Jan-15 10-Dec-14 TBA -----
EX Date 02-Dec-14 05-Dec-14 08-Dec-14 29-Dec-14 30-Dec-14 07-Jan-15 11-Dec-14 TBA 02-Jan-15 TBA ---
Trading Period 08 Dec – 19 Dec’14 11 Dec – 12 Dec’14 12 Dec – 18 Dec’14 06 Jan – 12 Jan’15 07 Jan – 14 Jan’15 13 Jan – 19 Jan’15 17 Dec – 06 Jan’15 TBA 02-Jan-15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten MAYA PTSN LTLS RAJA GIAA PSAB CENT NIPS MYRX TLKM TBIG MASA OKAS MAYA GMCW
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
09-Dec-14 10-Dec-14 10-Dec-14 11-Dec-14 12-Dec-14 15-Dec-14 17-Dec-14 17-Dec-14 18-Dec-14 19-Dec-14 22-Dec-14 22-Dec-14 23-Dec-14 29-Dec-14 30-Dec-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
9 December 9 December2014 2014
ISAT
TRADING BUY
S1
R1
4050
4175
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 4,120 4,200 4,120 4,120
ISAT Downward Sloping Channel
S2
3900
Closing Price
R2
4300
4,000 3,997
4120
3,860.63 3,800 3,625 3,600 3,572.73 3,572.73 3,400 3,516.25
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band May Jun Jul August September October ISAT - Stochastic %D(6,3,3) = 93.87, Stochastic %K = 95.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
November
December
• Trading range Rp 4050-Rp 4175 • Entry Rp 4120, take Profit Rp 4175
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 16.92 10.07 82.21 18379 3997
GIAA
TRADING BUY
S1
R1
570
ISAT - MACD (5,3) = -69.01, Signal() = -72.04
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Positif
620
ISAT - TSI(3,5,3) = 82.21
ISAT - William's % R(14) = -3.32, Volume() = 3,572,800.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 595 595 600.0 595
GIAA Upward Sloping Channel
S2
520
Closing Price
R2
670
570 563 560.0
595
538.75 520.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
502.15
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
480.0 467.891 464 464 440.0 458
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
3,200 3,138.12 3,050 3,000 95.926 95.926 2,832.55 2,800 93.8677 2,832.55 100.0 93.8677 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 60.0 40.0 20.0 0.0 -69.0052 -20.0 -40.0 -60.0 -72.0377 -80.0 82.2075 80.0 77.3933 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 3,572,800 -100.0 0.0 -3.31754 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
May Jun Jul August September October GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.90, Stochastic %K = 89.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 570-Rp 620 • Entry Rp 595, take Profit Rp 620
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 85.96 13.91 67.98 502 563
GIAA - MACD (5,3) = -13.45, Signal() = -12.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
GIAA - TSI(3,5,3) = 67.98
GIAA - William's % R(14) = -3.52, Volume() = 37,599,600.00
November
December
89.3218 400.0 89.3218 85.9007 90.0 85.9007 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 8.0 4.0 0.0 -12.0025 -4.0 -8.0 -12.0 -13.4488 -16.0 67.9777 100.0 80.0 60.0 64.9994 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 37,599,600 -80.0 0.0 -3.52113 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 December 9 December2014 2014
BTPN
TRADING BUY
S1
4100
R1
4200
S2
4025
R2
4275
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 4,959.09 5,000 4,959.09
BTPN Upward Sloping Channel
4,800
4165
4,565.54 4,600 4,565.54
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,438.54 4,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
May Jun Jul August September October BTPN - Stochastic %D(6,3,3) = 35.37, Stochastic %K = 61.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 4100-Rp 4200 • Entry Rp 4165, take Profit Rp 4200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 12.52 -4.05 10.91 4145 4080
SIAP
TRADING BUY
S1
R1
350
November
December
BTPN - MACD (5,3) = -13.95, Signal() = -2.77
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
395
BTPN - TSI(3,5,3) = 10.91
BTPN - William's % R(14) = -37.21, Volume() = 65,400.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 378 400.0 378 378 333.8 350.0 320.125 310.273 310.273 300.0 291
SIAP Upward Sloping Channel
S2
305
Closing Price
R2
440
378 • MACD line dan signal line indikasi positif
265.8 250.0 254.538 254.538 250 200.0
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
May Jun Jul August September October SIAP - Stochastic %D(6,3,3) = 95.24, Stochastic %K = 92.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 350-Rp 395 • Entry Rp 378, take Profit Rp 395
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 96.20 16.09 84.93 266 333.8
SIAP - MACD (5,3) = -14.89, Signal() = -12.49
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
4,250 4,200 4,165 4,165 4,165 4,000 4,145.25 80 4,081.25 61.0632 4,080 100.0 80.0 61.0632 4,030 60.0 40.0 35.3688 20.0 0.0 35.3688 40.0 20 30.0 20.0 -2.77161 10.0 0.0 -10.0 -13.9522 -20.0 -30.0 100.0 80.0 10.9067 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -19.1763 65,400 0.0 -20.0 -37.2093 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
SIAP - TSI(3,5,3) = 84.93
SIAP - William's % R(14) = -7.74, Volume() = 740,439,488.00
November
December
167.149 150.0 95.2357 95.2357 92.9785 100.0 92.9785 80.0 60.0 80 40.0 20.0 200.0 20.0 10.0 -12.4927 0.0 -10.0 -14.8926 -20.0 -30.0 84.9293 80.0 80.2039 40.0 0.0 0.00000 -40.0 -80.0 740,439,48 0.0 -7.7381 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 December 9 December2014 2014
NIPS
TRADING BUY
S1
490
R1
560
S2
430
R2
620
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
NIPS Upward Sloping Channel
Closing Price
530 600.0 530 530 540.0 510 492.2 480.0 490.75 467 420.0 415.2
530 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
360.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
308.315 300.0 295.333 295.333 240.0
• RSI berada dalam area netral
180.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
May Jun Jul August September October NIPS - Stochastic %D(6,3,3) = 61.29, Stochastic %K = 56.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 490-Rp 560
November
December
• Entry Rp 530, take Profit Rp 560 NIPS - MACD (5,3) = -10.56, Signal() = -8.44
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 83.52 15.36 66.61 415 492.2
INDX
TRADING BUY
S1
455
R1
475
S2
435
R2
495
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
NIPS - TSI(3,5,3) = 66.61
NIPS - William's % R(14) = -7.73, Volume() = 43,545,900.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 487.5 540.0 473.9 464 464 480.0 464 455.875 420.0 452.2 445 425.909 360.0 425.909 350.884 300.0
INDX Downward Sloping Channel
Closing Price
464 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
Prediksi
80 61.2889 90.0 61.2889 80.0 70.0 60.0 56.7211 50.0 40.0 30.0 56.7211 20.0 10.0 20 -8.43669 0.0 -5.0 -10.0 -10.5588 -15.0 -20.0 -25.0 66.6074 100.0 80.0 65.0254 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 43,545,900 0.0 -7.73196 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold
240.0
• Harga berada dalam area netral
180.0 May Jun Jul August September October INDX - Stochastic %D(6,3,3) = 21.17, Stochastic %K = 37.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 455-Rp 475 • Entry Rp 464, take Profit Rp 475
INDX - MACD (5,3) = 0.04, Signal() = 2.32
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 11.35 -2.88 -28.48 474 452.2
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
INDX - TSI(3,5,3) = -28.48
INDX - William's % R(14) = -62.22, Volume() = 955,200.00
November
December
80 100.0 90.0 37.3611 80.0 70.0 60.0 37.3611 50.0 40.0 30.0 20.0 21.1719 10.0 2.31899 21.1719 6.0 0.0 0.03535 -6.0 20 -12.0 -18.0 -24.0 -30.0 100.0 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -28.4786 -40.0 -60.0 -42.1633 0.0 -20.0 955,200 -40.0 -60.0 -62.2222 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 December 2014 9 December 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
23900 1975 2235
23900 1975 2235
24375 2010 2220
22775 1900 2180
23575 1955 2220
24375 2010 2260
25175 2065 2300
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif
25450 2060 2340
19925 1800 1900
Trading Sell 70 BUMI Trading Sell 13100 PTBA 1095 ADRO Trading Sell Trading Sell 3630 MEDC Trading Sell 3980 INCO Trading Sell 960 ANTM Trading Sell 1200 TINS Basic Industry and Chemicals 16625 SMGR Trading Buy Trading Sell 25100 INTP 2265 SMCB Trading Sell
70 13100 1095 3630 3980 960 1200
66 12625 1080 3590 3925 930 1180
56 12625 1035 3520 3770 930 1135
66 12975 1080 3590 3925 950 1180
76 13325 1125 3660 4080 970 1225
86 13675 1170 3730 4235 990 1270
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
146 13650 1150 3900 4175 1010 1295
75 11800 980 3505 3515 920 1095
16625 25100 2265
17050 24275 2200
16225 24275 2200
16500 24850 2250
16775 25425 2300
17050 26000 2350
Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif
16800 25725 2525
15000 22475 2205
7100 1265
7100 1265
7300 1225
6925 1225
7050 1255
7175 1285
7300 1315
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7200 1490
6475 1255
6625 59875 31150 1725
6625 59875 31150 1725
6775 60575 31550 1780
6475 59150 30250 1610
6575 59625 30900 1695
6675 60100 31550 1780
6775 60575 32200 1865
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
6900 64250 32100 1835
6375 55850 29625 1650
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1840 1840 BSDE Trading Sell 3140 3140 PTPP Trading Sell 3120 3120 WIKA Trading Sell 2945 2945 ADHI
1870 3075 3080 2895
1740 2915 2975 2765
1805 3075 3080 2895
1870 3235 3185 3025
1935 3395 3290 3155
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
1895 3350 3250 3085
1495 2445 2750 2435
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 5975 PGAS Trading Sell 6875 JSMR Trading Buy 4120 ISAT Trading Sell 2805 TLKM 3180 CMNP Trading Buy
5975 6875 4120 2805 3180
5825 6700 4175 2695 3210
5825 6675 3905 2695 3150
5925 6825 4040 2775 3170
6025 6975 4175 2855 3190
6125 7125 4310 2935 3210
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
6225 7075 4055 2890 3250
5800 6175 3050 2590 3100
10550 11325 5975 13275 1135
10425 11225 5875 13500 1085
10125 11000 5600 13025 1085
10425 11225 5875 13200 1120
10725 11450 6150 13375 1155
11025 11675 6425 13550 1190
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
10800 11725 6300 13525 1170
9925 10475 5550 12500 1090
17550 3450
16900 3380
16875 3250
17350 3380
17825 3510
18300 3640
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Positif
19350 3535
16825 2980
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Sell
08-12-14
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MA5*
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Sell 10550 BMRI Trading Sell 11325 BBRI Trading Sell 5975 BBNI Trading Buy 13275 BBCA Trading Sell 1135 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 17550 UNTR Trading Sell 3450 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.