09 Oktober 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PGAS jajaki pelepasan 40% blok South Sesulu • PTPP kaji proyek rusun • Saka Energi buka peluang eksplorasi baru • ADRO dan Korea East-West Power siap bangun pembangkit • INDY akuisisi saham pengembangan PLTU Cirebon • SUGI andalkan segmen gas • BSSR akan bagikan dividen interim 6 November 2015 • KKGI keluarkan USD 1,3 juta untuk eksplorasi hingga September 2015 • Wintermar kuasai mayoritas saham Wintermar Sdn. Bhd. • RUPSLB TIRA setujui stock split rasio 1 : 10 • Michelin kerja sama BRPT bangun pabrik karet dan perkebunan • SSTM targetkan penjualan tahun 2015 sebesar Rp 490 miliar • AMRT prediksi pendapatan tahun 2015 lebih kecil dari 2014 • TCID tambah 4 pasar ekspor di Asia Tenggara • MRAT tambah 3 pasar ekspor baru • MYRX tambah modal non HMETD pada harga Rp 700/saham • SSIA turunkan belanja modal 45,3% • LPKR kerja sama dengan Grohe • PPRO serap 45% dana IPO • Anak usaha MMLP jalin kerja sama dengan Lazada • MKPI raih marketing sales Rp880 miliar • BBRI tandatangani PPJB beli saham BJS • Kredit BJTM naik 13,99% YoY hingga Agustus 2015 • BBTN optimis pertumbuhan laba bersih di atas 50% • BBCA bukukan pertumbuhan kredit 6% Ytd
Sejumlah indikator teknikal mengkonfirmasikan sinyal negatif bagi Support Level pergerakan IHSG. Koreksi yang4472/4452/4419 cukup tajam dalam tiga hari beruntun Resistance 4524/4557/4577 dalam pekanLevel lalu mengindikasikan indeks dalam fase konsolidasi, seperti Major Trend Down tercermin pada indikator MACD dan Stochastic. Selain itu, lagging Minor Trend Up bagi IHSG. indikator ikut mensinyalkan negatif
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4491.433 768.554
VOLUME (Mn)
+4.301 +1.476
5,718.58 1,334.55
VALUE (Rp Bn)
5,758.53 4,037.55
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG menguat tipis pada perdagangan hari Kamis (8/10) sebesar 4,3 poin (0.10%) ke level 4491.43, dari level 4487.13 sehari sebelumnya. Penguatan didukung oleh aneka industri yang menguat 2.47% dan sektor finance yang menguat 0.62%. Penguatan juga didukung oleh investor asing yang kembali mancatat net buy sebesar Rp683.4 miliar. Menipisnya penguatan IHSG terjadi seiring maraknya aksi ambil untung (profit taking) setelah penguatan indeks diatas 6% selama tiga hari berturut-turut. Selain itu, para pelaku pasar juga sedang menanti hasil notulensi FOMC meeting. Dari domestik, nilai tukar rupiah berakhir melemah 0,48% atau 66 poin ke level Rp13.887 per dolar AS. Pelemahan ini terjadi sejalan dengan mayoritas nilai tukar Asia terhadap dolar AS, menjelang dirilisnya notulensi FOMC meeting. Selain itu, pada hari Rabu (08/10), untuk mengatasi dampak pelemahan ekonomi Indonesia, pada hari Rabu (7/10) pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III. Paket ini untuk melengkapi dua paket Kebijakan Ekonomi yang sudah dilansir Presiden Joko Widodo September 2015 lalu. Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III mencakup tiga wilayah kebijakan: Pertama, penurunan tarif listrik dan harga BBM serta gas. Kedua, perluasan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ketiga, penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal. Dari pasar global, indeks Wall Street menguat pada perdagangan hari Rabu (07/10) Dari regional, indeks saham Tiongkok menguat setelah libur selama seminggu dan mengejar rally indeks saham global maupun regional. Indeks Shanghai composite menguat 90.58 poin (2,97%) ke level 3143.36 setelah tutup di level 3052.78 pada minggu lalu. Di sisi lain, Indeks Nikkei 225 melemah 181.81 poin (0,99%) ke level 18141.17 setelah tutup di level 18322.98 sehari sebelumnya. Pelemahan disebabkan oleh data pemesanan mesin Jepang yang lemah dan Yen yang menguat setelah pengumuman BOJ yang tidak merubah kebijakan mereka. Adapun, indeks Hang Seng mengikuti bursa saham Jepang dengan melemah 160.85 poin (0.71%) ke level 22354.91, dari level 22515.76 sehari sebelumnya karena aksi profit taking oleh investor setelah indeks tersebut menguat 8 persen dari awal minggu ini. Dari Eropa, saham-saham eropa tentatif melemah pada awal perdagangan setelah menguat setelah empat hari berturut-turut.
Setelah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I dan II pada Bulan September lalu, pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap III. Dalam paket kebijakan ini, salah satunya pemerintah mengumumkan penurunan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM), gas serta tarif listrik untuk industri. Harga eceran untuk BBM jenis solar bersubsidi, turun Rp200 per liter, menjadi Rp6.700 per liter. Namun demikian, harga Premium tetap sebesar Rp7.400 per liter untuk wilayah Jawa, Sumatera dan Bali. Sementara, di luar ketiga wilayah tersebut, harga premium ditetapkan sebesar Rp7.300 per liter. Untuk sektor industri, harga gas untuk pabrik dan lapangan gas baru ditetapkan sesuai dengan kemampuan daya beli industri pupuk sebesar US$7 dolar AS per mmbtu. Sementara itu, harga gas untuk industri lainnya, yakni petrokimia dan sebagainya, akan diturunkan sesuai dengan kemampuan masing-masing industri. Penurunan harga gas ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2016 mendatang. Selain itu, pemerintah juga akan menurunkan tarif listrik untuk pelanggan industri menengah (I3) dan industri besar (I4). Penurunan tarifnya sendiri berkisar antara Rp12 hingga Rp13 per kWh, mengikuti dinamika harga minyak. Di samping itu, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif hingga 30% untuk pemakaian listrik mulai tengah malam pukul 23:00 hingga pagi hari pukul 08:00, pada saat beban sistem ketenagalistrikan rendah. Khusus untuk industri padat karya dan yang berdaya saing lemah, pemerintah juga akan memberikan penundaan pembayaran tagihan rekening listrik hingga 40%. Dengan demikian, industri-industri ini diperbolehkan untuk membayar 60% dari tagihan terlebih dahulu, sementara 40% sisanya boleh dicicil pada bulan ke-13. Paket kebijakan ekonomi tersebut diharapkan dapat menggairahkan kembali iklim bisnis di dalam negeri dan mendorong masuknya para pemodal kedalam negeri. Tentunya ini sebagai pendukung stabilitas nilai tukar rupiah yang sebelumnya sempat membuat kepanikan kalangan para pelaku pasar di bursa saham. Jika nilai tukar rupiah melanjutkan stabilitas, diperkirakan akan memberikan dukungan positif bagi pergerakan IHSG untuk bergerak ke level yang lebih baik dari sebelumnya. Paket kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah tersebut, telah menjadi perhatian pelaku pasar di bursa saham, sekaligus berhasil mengeliminasi sentimen dari eksternal untuk sementara ini. Disamping itu, faktor eksternal berkenaan dengan rencana fed rate, menurut kalangan pelaku pasar pesimistis The Fed akan menaikan suku bunga pada tahun ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
9 October 2015
9 October 2015 Perusahaan Gas Negara (PGAS) melalui anak usahanya, Saka Energi Indonesia, menawarkan maksimal 40% hak partisipasi di blok gas South Sesulu PSC, Kalimantan Timur. Kesepakatan dengan investor strategis diharapkan tercapai pada tahun ini. Aksi ini merupakan salah satu strategi Saka Energi mengembangkan blok migas. Perseroan menargetkan blok Sesulu dapat berproduksi pada 2018. Pembangunan Perumahan (PTPP) mengkaji penggunaan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp250 miliar untuk keperluan pembangunan rumah susun. Perseroan akan menggunakannya untuk mendukung program sejuta rumah yang dikhususkan untuk kalangan menengah ke bawah. Saka Energi yang merupakan anak usaha Perusahaan Gas Negara (PGAS), melalui anak usahanya, Saka Indonesia Pengkah Limited (SIPL), menemukan cadangan minyak baru di wilayah kerja Pangkah PSC, di lepas pantai utara Jawa Timur. Saka Energi memiliki 100% participating interest dan menjadi operator di blok migas tersebut. Adaro Energy (ADRO) dan operator pembangkit listrik asal Korea Selatan, Korea East-West Power Co Ltd, akan menandatangani perjanjian financing untuk pembangunan pembangkit listrik dengan nilai investasi USD 540 juta. Adapun pembangkit listrik batubara yang berlokasi di Kalimantan Selatan tersebut berkapasitas 2X100 MW. ADRO menguasai 65% saham pada Tanjung Power Indonesia selaku pengelola. ADRO dan Korea East-West Power telah menandatangani perjanjian penjualan listrik dengan jangka waktu 25 tahun dengan PLN. Sugih Energy (SUGI) akan mendorong kontribusi pendapatan dari semen gas seiring dengan masih fluktuatifnya pergerakan harga minyak dunia. Upaya ini akan didukung oleh kontrak jual beli gas dengan Perusahaan Listrik Negara bernilai US$50 juta yang diraih pada bulan Mei. Selain itu, perseroan juga sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan lokal lain terkait kontrak serupa. Indika Energy (INDY) mengakuisisi 42% saham PT Cirebon Energi Prasarana, pengembang proyek PLTU Cirebon, dari PT Bayi Inti Permata melalui anak usahanya yakni PT Prasarana Energi Cirebon. BIP adalah anak usaha PT Indika Mitra Energi (IME) dengan kepemilikan 100%. IME merupakan pemegang saham mayoritas INDY dengan porsi 63,47% per Juni 2015. Baramulti Suksessarana (BSSR) akan membagikan dividen interim tunai kepada pemegang sahamnya pada 6 November 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 13 dan 15 Oktober 2015. Dividen yang akan dibagikan sebesar USD 10 juta yang setara dengan Rp 140,11 miliar atau sama dengan Rp 53,55 per lembar saham. Resource Alam Indonesia (KKGI) mengeluarkan sekitar USD 1.303.600 untuk kegiatan eksplorasi sampai bulan September 2015. Kegiatan eksplorasi dilakukan di area Sub Blok Handil Bakti serta Sub Blok Manunggal Jaya. Rencana aksi untuk blok Loajanan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor, sedangkan blok dalam PKP2B anak usaha perseroan PT Insani Baraperkasa untuk tahap produksi sudah mendapat persetujuan dari kementerian ESDM.
utang. Adapun target reprofiling utang perseroan selama 2015-2017 sebesar USD 1,3 miliar. Tahun depan, GIAA menargetkan reprofiling utang sebesar USD 500 juta. Reprofiling utang dilakukan dengan cara mengubah tenor pinjaman jangka pendek menjadi jangka panjang. Mandom Indonesia (TCID) berencana menambah 4 pasar ekspor baru di negara kawasan Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Hal itu bertujuan mengejar target penjualan bersih tahun 2016 sebesar Rp 3 triliun. Mayoritas tujuan ekspor TCID ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Selain memperluas ekspor, Mandom ingin menambah produk baru. Pembuatan produk baru untuk pengembangan area pemasaran. Namun akibat kebakaran pertengahan tahun 2015, manajemen Mandom Indonesia terpaksa menghentikan produksi aerosol, bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan hairspray. Semula Mandom Indonesia menjual produk aerosol tersebut ke Uni Emirat Arab. Akibatnya penjualan domestik dan ekspor berkurang. Sampai saat ini produk aerosol belum bisa diproduksi. Mustika Ratu (MRAT) berupaya menambah tiga pasar baru untuk ekspor, yakni Korea Selatan, Myanmar dan Jepang. Perseroan menargetkan kontrak kerja sama ekspor bisa ditandatangani pada tahun 2015. Dengan ekspansi ketiga negara itu, Mustika Ratu memprediksi penjualan ekspor bisa berkontribusi 7% dari 5% pada tahun 2014, tetapi angka itu lebih rendah dari prediksi awal sebesar 11%. Melambatnya perekonomian global berdampak pada terganggunya ekspor MRAT, terutama Malaysia. Malaysia adalah pasar ekspor utama dengan kontribusi penjualan hingga 50% terhadap total porsi penjualan ekspor. Kontribusi 50% pasar ekspor sisanya dari negara di kawasan Timur Tengah, Jerman, Nigeria, Afrika Selatan dan Rusia. Mustika Ratu melakukan ekspansi di dalam negeri dengan melanjutkan penambahan gerai jamu bernama House of Jamu dan Wedang Kafe. Namun MRAT merevisi penambahan gerai jamu tahun 2015 dari semula 25 gerai menjadi 10 gerai di wilayah Jabodetabek. Hingga September 2015, Mustika Ratu merealisasikan penambahan 4 gerai jamu di Pejaten Village (Jakarta), Botani Square (Bogor, Jawa Barat), Carrefour Karawaci (Tangerang, Banten) dan kantor Kementerian Perdagangan (Jakarta). Mustika Ratu menyiapkan dana Rp 100 juta - Rp 150 juta untuk membuka satu gerai. Mustika Ratu menargetkan pertumbuhan kinerja tahun 2015 sebesar dua digit atau minimal sama dengan semester I 2015 yang tumbuh 15,22%. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Tira Austenite (TIRA) menyetujui rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10. Setelah stock split, nominal saham yang semula Rp 1000 per saham dipecah menjadi Rp 100 per saham. Stock split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perseroan. Sunson Textile Manufacturer (SSTM) menargetkan penjualan bersih Rp 490 miliar hingga akhir tahun 2015. Laba kotor ditargetkan mencapai Rp 16 miliar dengan laba usaha sebesar Rp 9,2 miliar, laba sebelum pajak ditargetkan mencapai Rp 4,3 miliar dan laba bersih Rp 1,1 miliar. Manajemen akan berusaha secara konsisten meningkatkan efisiensi operasional dan secara berkala meluncurkan produk dengan nilai tambah besar dan meningkatkan penetrasi pasar dan segmen baru.
Michelin, perusahaan ban dari Prancis, akan menginvestasikan dana Wintermar, anak usaha Wintermar Offshore Marine (WINS), menjadi pemilik mayoritas Wintermar Sdn Bhd setelah menyetor modal 179.000 dolar Brunei. Setoran modal tersebut menyebabkan Wintermar menguasai 99,44% saham Wintermar Sdn Bhd. Transaksi itu dilakukan pada 6 Oktober 2015. Garuda Indonesia (GIAA) akan menghimpun dana dari eksternal senilai total USD 800 juta hingga 2017. Perseroan akan mengkaji penerbitan surat utang global maupun pinjaman bank bertenor panjang. GIAA akan menggunakan dana tersebut untuk reprofiling
hingga USD 500 juta guna membangun basis produksi di Indonesia. Michelin akan membangun pabrik pengolahan karet dan perkebunan guna memproduksi karet sintetis untuk di ekspor. Michelin akan menggandeng Barito Pasfic (BRPT), dimana pabrik pengolahan itu akan dibangun di propinsi Banten, Jawa Barat. Sedangkan perkebunan karet akan berada di Sumatera serta Kalimantan. Groundbreaking pabrik diharapkan dilakukan pada tahun 2016. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menyatakan pendapatan tahun 2015 lebih kecil dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp 41,77 triliun
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
9 October 2015
9 October 2015 akibat perlambatan ekonomi yang menurunkan daya beli. Meski begitu rencana ekspansi Sumber Alfaria tidak terganggu. Hingga awal Oktober 2015 perusahaan sudah membuka 700 gerai baru. Perseroan akan membuka 800 gerai baru pada tahun 2015. Selain itu Sumber Alfaria masih mengejar target pembukaan 100 gerai baru di Filipina hingga akhir tahun 2015. Sumber Alfaria belum memutuskan untuk menaikkan harga jual, karena para prinsipal pemilik produk juga belum menaikkan harga jual. PP Properti (PPRO) telah memanfaatkan 45% dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) atau sebesar Rp408,7 miliar hingga September. Realisasi jumlah dana tersebut dimanfaatkan untuk invetasi sebesar Rp187,77 miliar, modal kerja Rp132,55 miliar, dan untuk pengembalian utang sebesar Rp88,37 miliar. Surya Semesta Internusa (SSIA) menurunkan rencana belanja modal pada tahun ini hingga 45,3% dari rencana awal. Jumlah belanja modal pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp930 miliar, lebih rendah dari alokasi awal yang diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun. Hal tersebut dikarenakan adanya rencana penundaan pembangunan beberapa proyek ke tahun depan, seperti pembangunan gedung perkantoran, renovasi Melia Bali Hotel, dan rencana peluncuran Batiqa Hotel di Lampung. Penundaan pengerjaan beberapa proyek itu didasari pertimbangan kondisi ekonomi dalam negeri dan global yuang kurang kondusif sepanjang tahun ini. Mega Manunggal Property (MMLP) melalui anak perusahaannya, yaitu PT Mega Dharma Properti (MDP) menjalin kerja sama dengan Lazada, perusahaan terkemuka yang didirikan oleh Rocket Internet yang bergerak pada distribusi barang-barang secara online guna memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Perseroan melalui anak usahanya akan membangun sentra distribusi terpadu dan perkantoran serta sarana pendukungnya dalam dua tahap. Tahap pertama seluas 30.100 m2 dan tahap kedua 30.500 m2 yang berlokasi di jalan raya Bogor, Depok. Pembangunan fasilitas tersebut diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada akhir tahun 2016, sedangkan tahap kedua diharapkan pada tahun 2018. Kawasan yang dibangun adalah properti logistik berupa sentra distribusi dan perkantoran terpadu untuk kepentingan tenant Lazada di Jabodetabek. Metropolitan Kentjana (MKPI) telah memperoleh pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp880 miliar hingga kuartal III/2015. Sebagian besar penerimaan marketing sales diperoleh dari penjualan unit apartemen. Bila mengacu pada target marketing sales tahun ini sekitar Rp1,1 triliun, maka perseroan telah merealisasikan 80% dari target tersebut. Lippo Karawaci (LPKR) meresmikan kerja sama dengan Grohe Indonesia terkait dengan penyediaan perlengkapan saniter di Menara Apartemen St. Moritz Makassar. Hanson International (MYRX) mencari tambahan modal untuk menggarap proyek propertinya. Perseroan akan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) maksimal 10% modal disetor atau 1,533 miliar saham. Harga non-HMETD itu ditetapkan Rp 700 per saham. Dengan demikian MYRX berpotensi memperoleh modal tambahan senilai Rp 1,07 triliun. Penerbitan saham baru ini bisa berlangsung dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk setoran modal ke anak usaha MYRX, yaitu PT Mandiri Mega Jaya yang selanjutnya akan digunakan untuk belanja modal, yaitu untuk pembangunan kawasan industri, pemukiman penduduk, dan kerja sama di bidang properti. Nantinya saham baru perseroan akan diambil oleh satu atau beberapa investor strategis. Investor yang akan menyerap saham tersebut baru akan diumumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang akan diselenggarakan pada 16 November 2015. Jumlah saham beredar yang akan bertambah diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan. Pasca transaksi, jumlah kas dan
setara kas MYRX berpotensi meningkat 436% menjadi Rp 1,31 triliun. Total aset juga akan naik 18% menjadi Rp 6,9 triliun, ekuitasnya akan naik 22% menjadi Rp 5,9 triliun. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada 6 Oktober 2015 menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (PPJB) dengan Dana Pensiun BRI untuk membeli saham Dapen di PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BJS). Pasca transaksi, BRI akan memiliki seluruh saham BJS yang dimiliki Dapen guna melengkapi layanan perseroan, sehingga dapat menyediakan solusi keuangan menyeluruh kepada nasabah perseroan terutama dalam hal perlindungan asuransi jiwa. Hingga Agustus 2015, penyaluran kredit Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) mencapai Rp 29,04 triliun atau naik 13,99% YoY. Pendapatan bunga tercatat Rp 3,06 triliun atau naik 18,72% YoY. Perseroan membukukan dana pihak ketiga sebesar Rp 40,92 triliun atau 27,93% YoY pada Agustus 2015. Bank Tabungan Negara (BBTN) optimis pada akhir tahun nanti mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 50%, setelah melihat realisasi pada kuartal III/2015. Hingga triwulan III/2015, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit di posisi 18%-19% secara tahunan. Selain itu, perseroan juga telah melakukan berbagai aksi efisiensi dan penurunan biaya dana sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Hingga akhir tahun, perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit akan berada di posisi 18%-20% untuk menyumbang perolehan laba. Posisi tersebut diyakini akan tercapai mengingat angka back log masih sebesar 15 juta rumah. Ditambah juga, pertumbuhan kredit perseroan memang tidak terkoreksi meski kondisi ekonomi tengah mengalami tekanan karena di atas 90% dari kredit pemilikan rumah (KPR) yang disalurkan BBTN merupakan rumah pertama. Bank Central Asia (BBCA) mengklaim telah mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit per September 2015. Pada bulan kesembilan tahun ini, kredit perseroan tumbuh mencapai 6% Ytd. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan Agustus 2015 yakni 3,46% menjadi Rp358,98 triliun. Pemerintah berencana menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara tahun 2016 sebesar Rp 100 triliun-150 triliun. Sukuk tersebut akan diterbitkan baik dalam bentuk valuta asing maupun domestik, termasuk sukuk yang berbasis proyek. Jumlah sukuk yang akan diterbitkan sekitar 20%-30% dari target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) gross. Sukuk dalam bentuk valas rencananya akan diterbitkan sekitar USD 2 miliar. Sedangkan sisanya dalam bentuk lain. Strategi penerbitan sukuk ini masih fleksibel, sebab dalam realisasinya akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi tahun 2016. Pemerintah mengajukan permohonan kepada dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menggunakan aset negara sebagai penjamin atau underlying terkait rencana penerbitan sukuk negara ini. Jumlah aset yang diajukan sebagai penjamin mencapai Rp 29,5 triliun. Aset itu berasal dari 33 Kementerian/Lembaga (K/L), yang terdiri dari tanah dan bangunan. Pemerintah menaikkan target penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi Rp 100 triliun - Rp 120 triliun mulai tahun 2016 seiring dengan pemangkasan bunga KUR menjadi 9% dari tahun 2015 sebesar 12%. Pemerintah telah menyediakan dana melalui APBN untuk subsidi bunga sebesar Rp 10,5 triliun dan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) sebesar Rp 2,1 triliun. Target volume KUR tahun 2016 lebih besar 300% dibanding target tahun 2015 sebesar Rp 30 triliun. Tahun 2015 bunga KUR di kisaran 12%, lebih rendah dibanding tahun 2014 yang mencapai 22% untuk KUR mikro. KUR pada tahun 2015 mulai diluncurkan pertengahan Agustus 2015 dan sampai dengan 5 Oktober 2015 telah tersalurkan sebesar Rp 4,35 triliun kepada 267.686 nasabah.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
9 October 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
49,64 2,48 1141,68 10175,00 15900,00 53,70 50,25 527,50 2246,50 666,50 808,93
0,21 -0,01 2,65 5,00 -150,00 -8,70 -13,11 -112,50 -50,50 -4,00 -0,72
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
40 0,02
13.835 329
Change (IDR) 431 16
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17050,75 4810,79 6374,82 3292,29 1867,10 22354,91 4491,43 18141,17 1692,20 2947,03
Change %Day %YTD 0,82 -4,33 0,41 1,58 0,61 -2,91 2,97 -2,87 4,00 26,29 -0,71 -5,30 0,10 -14,07 -0,99 3,96 0,17 -3,92 -0,50 -12,43
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,90 2,75 3,25 3,03 1,79 1,73 1,58 1,44 3,14 2,80 1,19 1,11 2,27 2,04 1,54 1,44 1,83 1,72 1,14 1,09
Market Cap (USD Bn) 5.145,8 7.555,0 1.558,6 4.072,8 2.824,0 1.784,6 310,2 2.806,7 240,1 287,1
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.887,30 15.667,24 115,77 9.894,83 10.093,15 21.319,51 2.185,81 3.350,78 12,04
Change 66,30 -17,43 -0,14 59,33 134,61 38,87 0,00 71,99 0,06
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,57 14,27 20,84 18,18 15,91 14,65 13,27 11,87 26,74 21,05 11,17 10,42 15,15 13,15 17,15 15,71 16,42 15,06 12,68 11,81
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,13 0,01 0,71 0,73 1,54 0,16 0,24 0,09
Change -0,0003 0,0006 0,0000 0,0005 0,0008 0,0004 0,0001 0,0052 0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.90 0.51 0.17 0.13 0.13 3.09
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
9 October 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
September-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
August-15
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,866,909.10
2.29 7.18 0.39 105.35 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 09 Okt 09 Okt 09 Okt 09 Okt 13 Okt 14 Okt 14 Okt 14 Okt 14 Okt
Agenda US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Monthly Budget Statement US Business Inventories US PPI Final Demand MoM US Retail Sales Advance MoM US PPI Final Demand YoY
Expectation Naik menjadi -0.5% dari -1.8% Naik menjadi -11.2% dari -11.4% Naik menjadi 0.0% dari -0.1% Turun menjadi -0.4% dari -0.3% Sekitar $95.0 Bn Tetap 0.1% Turun menjadi -0.3% dari 0.0% Tetap 0.2% Turun menjadi -0.9% dari -0.8%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ UNVR IJ BBRI IJ BBCA IJ BBNI IJ MNCN IJ BSDE IJ ACES IJ GGRM IJ BTPN IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
6325 39500 9975 13100 4830 1860 1630 610 42925 3000
Index pt
3.27 1.28 1.27 0.77 2.77 4.20 3.49 8.93 1.00 3.45
Stock
8.48 4.00 3.20 2.56 2.51 1.12 1.11 0.90 0.86 0.61
Price
KLBF IJ TLKM IJ SMGR IJ INTP IJ PGAS IJ ICBP IJ LPPF IJ BDMN IJ ISAT IJ UNTR IJ
Change (%)
1500 2710 10450 18950 2890 12350 16500 3055 3925 18475
Index pt
-6.25 -1.09 -2.79 -2.32 -2.03 -1.79 -2.51 -4.08 -5.42 -1.73
-4.91 -3.17 -1.86 -1.74 -1.52 -1.37 -1.30 -1.29 -1.28 -1.27
UPCOMING IPO'S Company Mitra Komunikasi Nusantara Gelombang Seismic Indonesia
Issued Shares (Mn) 200.00
Offering Date
Listing
Trade & Service
IPO Price (IDR) 200-300
20 Oct – 21 Oct’15
26 Oct’15
Trade & Service
130-170
150.00
TBA
TBA
Business
Underwriter Minna Padi Investama Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
9 October 2015 9 October 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 752.00
ITMG
Status Cash Dividend
CUM Date 08 Oct-15
Ratio 1250:1221 5:2 15:2 4:1 25:26-37 65:4 100:154 -5:1
EXC. Price (IDR) 1560.00 100.00 1500.00 1200-1600 371.00 77000.00 100.00 5305.00 --
EX Date 09 Oct-15
Recording 13 Oct-15
Payment 26 Oct-15
CORPORATE ACTIONS Stock ADHI BABP BCAP MAIN ANTM HMSP MCOR UNTX TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Reverse Stock
CUM Date 30 Sep-15 02 Oct-15 02 Oct-15 TBA 15 Oct-15 19 Oct-15 20 Nov-15 ---
EX Date 01 Oct-15 05 Oct-15 05 Oct-15 TBA 16 Oct-15 20 Oct-15 23 Nov-15 -TBA
Trading Period 07 Oct – 13 Oct’15 09 Oct – 22 Oct’15 09 Oct – 20 Oct’15 TBA 22 Oct – 28 Oct’15 26 Oct – 30 Oct’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Sep – 31 Oct’15 TBA
GENERAL MEETING Emiten HMSP BKSW TRUB BBNP MCOR ANJT PJAA GOLL DEFI BRNA BSDE DUTI IBFN NIRO LMAS PLIN MAIN
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
09-Okt-15 09-Okt-15 12-Okt-15 12-Okt-15 13-Okt-15 21-Okt-15 21-Okt-15 21-Okt-15 21-Okt-15 23-Okt-15 26-Okt-15 26-Okt-15 27-Okt-15 28-Okt-15 28-Okt-15 29-Okt-15 30-Okt-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
9 October 9 October2015 2015
BBNI
TRADING BUY
S1
R1
4720
4915
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBNI Downward Sloping Channel
S2
4525
Closing Price
R2
7,200
5100
6,600
4830
6,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,932.47 5,400 4,830 4,830 4,830 4,800 4,522 4,470 4,376.25 4,200 4,331
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 4720-Rp 4915
March April May Jun Jul August BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 90.03, Stochastic %K = 91.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 4830, take Profit Rp 4915
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 75.82 10.07 70.17 4331 4522
PTPP
TRADING BUY
S1
R1
3760
September
3,800 91.4349 3,600 3,675 91.4349 3,675 90.0286 3,505 90.0 90.0286 80.0 70.0 3,505 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 150.0 100.0 50.0 -90.8266 0.0 65,112,100 -50.0 -100.0 -111.03 70.1704 60.0 54.225 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 65,112,100 -80.0 -5.50459
October
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
3840
BBNI - MACD (5,3) = -111.03, Signal() = -90.83
BBNI - TSI(3,5,3) = 70.17, Volume() = 65,112,100.00
BBNI - William's % R(14) = -5.50, Volume() = 65,112,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PTPP Upward Sloping Channel
S2
3710
Closing Price
R2
4,200 3,997.5 3,997.5 3,805 4,000 3,790 3,790 3,800 3,790 3,716 3,637.5 3,600 3,519.25 3,450.63 3,400 3,450.63 3,350
3890
3790 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
3,200
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 3760-Rp 3840
March April May Jun Jul August PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 90.93, Stochastic %K = 89.66, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3790, take Profit Rp 3840
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 92.29 46.54 75.57 3519 3716
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
PTPP - MACD (5,3) = -40.23, Signal() = -41.10
PTPP - TSI(3,5,3) = 75.57, Volume() = 5,603,500.00
PTPP - William's % R(14) = -3.30, Volume() = 5,603,500.00
September
October
3,047.91 3,000 90.9312 90.9312 89.6552 100.0 90.0 89.6552 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 -40.2287 20.0 5,603,500 0.0 -20.0 -40.0 -41.1039 -60.0 75.5682 80.0 70.3649 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 5,603,500 -80.0 -3.2967
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 October 9 October2015 2015
SMGR
TRADING BUY
S1
10300
R1
10675
S2
9925
R2
11050
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
SMGR Upward Sloping Channel 15,000
Closing Price
10450
14,000 13,000 12,300 12,300 12,000 10,500 10,450 11,000 10,450 10,450 10,085 10,000 9,753.75 9,721.88 9,000 8,906.67 8,906.67 8,000 8,650
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 10300-Rp 10675
March April May Jun Jul August SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 86.81, Stochastic %K = 88.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 10450, take Profit Rp 10675
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 71.11 163.46 60.46 9754 10085
BSDE
TRADING BUY
S1
R1
1600
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
1700
September
SMGR - MACD (5,3) = -200.24, Signal() = -189.51
SMGR - TSI(3,5,3) = 60.46, Volume() = 3,233,400.00
60.0 49.3614 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 3,233,400 -80.0 -15.2941
SMGR - William's % R(14) = -15.29, Volume() = 3,233,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BSDE Broadening Wedge Bullish Breakout
S2
1540
Closing Price
R2
2,200
1760
1630
2,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,630 1,630 1,800 1,630 1,588.75 1,588.75 1,600 1,540 1,529 1,483.75 1,400 1,464.25
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
88.3277 7,283.87 88.3277 7,000 86.8087 100.0 90.0 86.8087 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 200 100 -189.507 0 3,233,400 -100 -200 -200.239 60.4598
October
• Trading range Rp 1600-Rp 1700
March April May Jun Jul August BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 91.53, Stochastic %K = 94.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1630, take Profit Rp 1700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 77.61 25.27 69.67 1464 1529
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BSDE - MACD (5,3) = -35.87, Signal() = -28.78
BSDE - TSI(3,5,3) = 69.67, Volume() = 32,721,900.00
BSDE - William's % R(14) = -1.25, Volume() = 32,721,900.00
September
October
1,241.65 1,200 1,235 94.2607 94.2607 1,055 91.5263 1,055 90.0 91.5263 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 -28.7823 0.0 32,721,900 -10.0 -20.0 -30.0 -35.868 69.6731 80.0 60.0 53.4655 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 32,721,900 -60.0 -80.0 -1.25
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 October 9 October2015 2015
BHIT
TRADING BUY
S1
223
R1
235
S2
214
R2
244
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BHIT Downward Sloping Channel Bullish Breakout 340.0
229
320.0 300.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
280.0 261.389 252 229 260.0 229 229 240.0 221 221 220.0 220.1 215.6 200.0 209.125 181 180.0 94.5294 167.875 94.5294 167.875 86.9305 100.0 90.0 86.9305 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 8.0 6.0 4.0 -2.84624 2.0 0.0 -2.0 -4.0 -4.10332 -6.0 3,597,400 -8.0 48.9824 100.0 80.0 60.0 40.0 27.2985 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 3,597,400 -80.0 -100.0 -11.1111
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 223-Rp 235
March April May Jun Jul August BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 86.93, Stochastic %K = 94.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 229, take Profit Rp 235
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 54.44 1.25 48.98 220 215.6
ERAA
TRADING BUY
S1
675
R1
720
S2
655
R2
740
September
October
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BHIT - MACD (5,3) = -4.10, Signal() = -2.85
BHIT - TSI(3,5,3) = 48.98, Volume() = 3,597,400.00
BHIT - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 3,597,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ERAA Wedge
Closing Price
1,200
690 1,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
690 690 800 690
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
629 602.5 575 600 557.583 534.4 515 400 401.278
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 675-Rp 720 March April May Jun Jul August ERAA - Stochastic %D(6,3,3) = 92.53, Stochastic %K = 96.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 690, take Profit Rp 720
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 93.92 23.41 87.30 534 629
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
ERAA - MACD (5,3) = -23.35, Signal() = -19.93
ERAA - TSI(3,5,3) = 87.30, Volume() = 15,985,000.00
ERAA - William's % R(14) = -4.08, Volume() = 15,985,000.00
September
October
363.333 363.333 96.1138 363.333 200 96.1138 92.5295 100.0 92.5295 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 30.0 20.0 10.0 15,985,000 -19.9343 0.0 -10.0 -20.0 87.3042 -23.3544 80.0 82.5175 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 15,985,000 -80.0 -100.0 -4.08163
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 October 2015 9 October 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
18300 1350 1125
18300 1350 1125
17775 1315 1135
16450 1250 1095
17775 1315 1115
19100 1380 1135
20425 1445 1155
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
20950 1495 1505
14675 925 1060
6000 620 1200 2150 479 685
6000 620 1200 2150 479 685
6125 635 1230 2090 472 710
5675 565 1140 1925 455 640
5900 600 1185 2090 472 675
6125 635 1230 2255 489 710
6350 670 1275 2420 505 745
Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
6275 650 1580 2700 545 695
5350 510 1125 1190 465 520
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 970 SMGR Trading Buy 10450 INTP Trading Buy 18950 SMCB Trading Buy 1095
970 10450 18950 1095
985 10675 19375 1135
935 9925 17975 995
960 10300 18675 1065
985 10675 19375 1135
1010 11050 20075 1205
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif
995 10750 20050 1140
765 7500 16000 910
6325 600
6325 600
6475 625
5875 555
6175 590
6475 625
6775 660
Positif Positif
Negatif Negatif
Positif Positif
6200 715
4975 418
5575 42925 39500 1500
5575 42925 39500 1500
5625 42450 39750 1560
5425 41350 38500 1380
5525 42450 39125 1470
5625 43550 39750 1560
5725 44650 40375 1650
Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif
5650 47800 40400 1700
4560 39500 35350 1250
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1630 1630 PTPP Trading Buy 3790 3790 WIKA Trading Buy 2940 2940 ADHI Trading Buy 2020 2020 WSKT Trading Sell 1615 1615
1700 3840 2985 2055 1590
1540 3710 2825 1885 1535
1600 3760 2905 1970 1590
1700 3840 2985 2055 1645
1760 3890 3065 2140 1700
Positif Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
1700 3805 2970 2085 1685
1235 2960 2480 1413 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2890 JSMR Trading Buy 5375 ISAT Trading Sell 3925 TLKM Trading Sell 2710
2890 5375 3925 2710
2955 5450 3850 2700
2725 5100 3625 2665
2840 5275 3850 2700
2955 5450 4075 2735
3070 5625 4300 2770
Positif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
3010 5500 4180 2885
2150 4680 3310 2485
8900 9975 4830 13100 1075
8900 9975 4830 13100 1075
8975 10050 4915 13300 1095
8625 9700 4525 12650 1025
8800 9875 4720 12975 1060
8975 10050 4915 13300 1095
9150 10225 5100 13625 1130
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
9275 10800 5250 13200 1090
7150 7975 3800 11300 940
Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 18475 MPPA Trading Buy 2350
18475 2350
18925 2390
17075 2210
18000 2300
18925 2390
19850 2480
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
20700 2555
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Trading Buy Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy
Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Buy Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
08-10-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.