01 Oktober 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• TLKM kucurkan dana Rp 3 mliar untuk UMKM hingga 9M 2015 • ISAT masih minat beli saham LINK • ISAT anggarkan capex tahun 2016 sekitar Rp 6-7 triliun • ISAT tunda konversi utang valas ke rupiah • Produksi CPO AALI hingga Agustus 2015 turun 0,3% • HRUM alihkan pasar penjualan batu bara • PTPP akan mendirikan anak usaha • WSKT tambah modal disetor & ditempatkan Rp10 miliar ke WTR • ADHI optimistis proyek LRT sesuai target • CTRS targetkan 40% marketing sales dari proyek baru • Pendapatan DILD naik 16% • BBNI menargetkan funding tumbuh 108,46% • BMRI siapkan Rp30 triliun • BJBR menggandeng mitra strategis • WOMF butuh dana Rp 1,8 triliun untuk kuartal IV 2015 • SIPD bukukan rugi sekitar Rp 200 miliar selama 8 bulan terakhir • BLTZ rugi Rp 11,54 miliar di 1H 2015 • BAJA rugi Rp 20,45 miliar di 1H 2015 dari laba Rp 32,36 miliar. • Rights issue RIMO ditunda • DAJK private placement Rp118,43 miliar • Kereta cepat Jakarta-Bandung digarap Cina-WIKA-JSMR • Konsorsium JSMR-WIKA-PTPP-WSKT garap tol Manado-Bitung
Sejumlah indikator teknikal mengkonfirmasikan sinyal negatif bagi Support Level pergerakan IHSG. Koreksi yang4187/4150/4131 cukup tajam dalam tiga hari beruntun Resistance 4242/4261/4298 dalam pekanLevel lalu mengindikasikan indeks dalam fase konsolidasi, seperti Major Trend Down tercermin pada indikator MACD dan Stochastic. Selain itu, lagging Minor Trend Down indikator ikut mensinyalkan negatif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4223.908 704.976
VOLUME (Mn)
+45.500 +8.270
7,642.26 1,290.92
VALUE (Rp Bn)
5,906.05 3,996.31
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG pada perdagangan Rabu (30/09) ditutup menguat 1,09%. Penguatan IHSG dipengaruhi oleh pengumuman kebijakan ekonomi jilid II oleh pemeintah. Kebijakan tersebut termasuk penyederhanaan izin penggunaan lahan hutan, skema insentif bagi penyimpanan devisa hasil ekspor di dalam negeri, dan pemangkasan izin investasi. Selain itu, Indonesia juga mengeluarkan sejumlah paket kebijakan dalam upaya stabilisasi nilai tukar rupiah. Paket kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Moneter ini sebagai kelanjutan paket kebijakan pada tanggal 9 September 2015. Paket kebijakan lanjutan tersebut difokuskan pada 3 pilar kebijakan yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas rupiah, dan memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing (valas). Di sisi lain, Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak nonmigas pada tahun depan sebesar Rp12,8 triliun atau menjadi Rp1.504,5 triliun. Dalam usulan target awal di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, target perpajakan nonmigas dipatok sebesar Rp1.517,3 triliun. Dari global, saham-saham AS ditutup menguat pada Selasa (29/09) setelah data menunjukkan kenaikkan indeks kepercayaan konsumer dan kenaikan harga rumah yang lebih baik dari estimasi. Dari regional, indeks bursa Jepang rebound pada Rabu (30/09), didorong oleh percikan optimisme dari penguatan di Wall Street. Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 2,7% atau 457,31 poin ke level 17.388,15. Nikkei rebound setelah kemarin turun 4,05% ke level terendah dalam 8 bulan terakhir. Sementara Shanghai Composite Index ditutup menguat tipis sebesar 0,48% ke level 3.052,78. Meskipun menguatan, indeks Shanghai mencatatkan kuarter terburuk sejak tahun 2008 dipengaruhi oleh kekhawatiran investor akan hasil kinerja perusahaan di tengah-tengah perlambatan ekonomi negeri Tiongkok. Mengikuti pergerakan bursa seluruh dunia, Hang Seng juga ditutup menguat 1,41% ke level 20.846,30. Dari Eropa, indeks bursa Eropa tentative menguat pada Rabu (30/09) mengikuti rebound dibursa Wall Street. Bursa-bursa di penjuru Eropa bergerak di zona hijau mengikuti pergerakan saham di Wall Street. Investor di Eropa hari ini menanti data pengangguran dan inflasi zona Euro. Tingkat pengangguran diprediksi stagnan di 10,9% pada Agustus, sedangkan indeks harga konsumen Eropa diprediksi stagnan pada September setelah mencatatkan inflasi 0,1% pada Agustus.
Membaiknya pasar saham global pada penutupan hari Rabu, diperkirakan dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini. Bursa saham AS menguat di perdagangan terakhir kuartal ketiga tahun ini, Kenaikan indeks Wall Street tersebut di tengah penantian pidato Federal Reserve, Janet Yellen untuk melihat proyeksi kenaikan suku bunga AS. Kenaikan indeks AS tersebut, dipicu oleh sentimen dari Automatic Data Processing Inc. (ADP) yang melaporkan penambahan tenaga kerja sebanyak 200.000 di bulan September. Data tersebut menunjukkan ketangguhan pasar tenaga kerja AS. Sementara itu aktvitas manufaktur Chicago secara mengejutkan berkontraksi di bulan September. Data menunjukkan indeks aktivitas manufakur turun menjadi 48,7, dari bulan Agustus 54,4, dan jauh di bawah estimasi ekonom sebesar 53,2. Pada hari yang sama, sebelumnya bursa saham Eropa juga ditutup diarea positif. Investor berspekulasi bahwa kuartal terburuk dalam empat tahun sudah menunjukan kekhawatiran mengenai outlook ekonomi yang lemah. Penguatan saham Eropa ini setelah data inflasi zona Euro yang mengecewakan memacu harapan stimulus dalam waktu dekat. Estimasi awal dari Eurostat menunjukkan inflasi blok Euro turun menjadi minus 0,1% di bulan September dari 0,1% di bulan Agustus. European Central Bank secara intensif terus memantau tekanan harga yang lemah di kawasan itu, dengan Presiden ECB Mario Draghi telah mengkonfirmasi kesiapan bank sentral untuk meningkatkan program pelonggaran kuantitatif, jika diperlukan, guna melawan resiko deflasi. Sedangkan dari Asia membaiknya data Cina telah meredakan kepanikan yang salama ini membayangi tekan pasar Asia. Sentimen konsumen di Cina naik ke level tertinggi dalam lebih dari setahun di bulan September, seiring konsumen nampak mengabaikan gejolak pada bursa saham. China Consumer Sentiment Indicator dari Westpac MNI naik menjadi 118.2 di bulan September dari 116.5 di bulan Agustus, meraih level tertinggi sejak Mei 2014. Konsumen nampak merespon positif perkembangan kebijakan belakangan ini, termasuk pemangkasan suku bunga bulan lalu dan usulan reformasi pada perusahaan BUMN, Selain itu, indeks kondisi bisnis yang naik di bulan September dengan ekspektasi kondisi bisnis setahun kedepan mencapai level tertinggi dalam hampir selama 2 tahun dan indeks kondisi bisnis dalam 5 tahun kedepan juga naik. Sedangkan dari dalam negeri, pasar berharap paket kebijakan ekonomi tahap dua dapat memberikan dorongan pada sektor riil.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
1 October 2015
1 October 2015 Hingga triwulan III 2015 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) telah mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar kepada 109 mitra binaan. Dana tersebut merupakan bagian dari program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai sektor, seperti industri perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, jasa, dan koperasi. UMKM binaan tersebut tersebar di seluruh eks Karesidenan Surakarta seperti Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Solo, Wonogiri, hingga Yogyakarta. Besaran dana per UMKM berkisar Rp 10 juta – Rp 70 juta dan bunga maksimal 6% per tahun. Program penyaluran kredit tersebut sudah berjalan sejak tahun 2000. Hingga saat ini Telkom Solo telah mengucurkan dana hingga sekitar Rp 71,8 miliar dengan total mitra binaan sebanyak 2.630 orang. Indosat (ISAT) masih berminat mengambil saham Link Net (LINK), anak usaha Lippo Grup. Perseroan membantah kabar sudah mundur dari negosiasi tersebut. ISAT masih menunggu penawaran final dari Link Net. Saat ini belum ada tenggat waktu yang ditetapkan dari pihak Lippo Grup terhadap rencana pelepasan anak usahanya itu. Indosat (ISAT) menargetkan tahun 2015 bisa menyerap belanja modal sekitar Rp 8 triliun - Rp 9 triliun. Namun di tahun 2016 ISAT akan lebih berhemat dengan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 6 triliun - Rp 7 triliun atau lebih rendah dari tahun 2015, karena ekspansi modernisasi jaringan sudah banyak diselesaikan. Dana belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi modernisasi jaringan, khususnya jaringan 4GLTE. Seluruh belanja modal akan berasal dari dana kas perseroan. Di tengah situasi yang belum menentu, ISAT ingin belanja modalnya lebih efisien untuk meminimalkan beban, karena sebagian besar pengeluaran ISAT berbentuk valuta asing sementara pendapatan dalam rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat beban ISAT makin berat. ISAT menahan diri untuk tidak menarik pinjaman baru. Pinjaman baru hanya akan dilakukan dalam hal refinancing atau membayar utang. ISAT menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2016 sebesar 6%-7% dari tahun 2015, sama dengan pertumbuhan industri. ISAT juga masih akan berupaya mengonversi utang dolarnya menjadi rupiah untuk meminimalisir rugi kurs. Hingga Agustus 2015, jumlah utang dolar ISAT mencapai USD 515 juta dari total Rp 22,6 triliun. Namun saat ini proses konversi utang itu masih harus menunggu penguatan rupiah dan perbaikan kondisi ekonomi. Indosat (ISAT) menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap US dolar yang berkelanjutan memaksa perseroan untuk menunda rencana mengkonversi utang valuta asing ke rupiah. Utang valas Indosat sudah mencapai 50% dari total kewajiban. Adanya potensi risiko selisih nilai tukar, maka Indosat sempat merencanakan perubahan komposisi menjadi 20% utang dalam bentuk valas. Rencana tersebut disikapi perseroan dengan meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk rupiah. Namun saat ini depresiasi rupiah justru terjadi secara gradual dan masih dalam tren melemah, sehingga ketidakpastian potensi pembalikan arah menguat pada rupiah telah memaksa Indosat untuk menunda rencana konversi tersebut. Sebelumnya ISAT berencana mengkonversi utang valas berkisar USD 150 juta-USD 200 juta pada tahun 2015. Hingga Agustus Astra Agro Lestari (AALI) memproduksi 1,13 juta ton Crude Palm Oil (CPO), turun 0,3% dari 1,14 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi TBS nukleus perusahaan berkurang 0,7% dari 3,69 juta ton menjadi 3,66 juta
ton. Sedang produksi TBS eksternal meningkat 6% dari 1,52 juta ton ke posisi 1,61 juta ton. Secara keseluruhan produksi TBS AALI turun 0,9% dari 3,7 juta ton menjadi 3,67 juta ton. Yield tanaman turun 1% dari 14,48 ton per hektar menjadi 14,34 ton per hektar. Produksi TBS di Sumatera dan Sulawesi masingmasing naik 4,5% dan 3%. Namun produksi di Kalimantan turun 7,6%. Produksi kernel AALI turun 1,3% menjadi 241.077 ton dari 244.163 ton di periode yang sama tahun sebelumnya. Harum Energy (HRUM) menyatakan pasar batubara sedang lesu saat ini. Perseroan mengalihkan penjualan batubaranya ke pasarpasar yang lebih stabil, seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia. Negara-negara tujuan ekspor batubara perseroan itu dinilai tidak terlalu terpengaruh oleh perlambatan ekonomi dunia. dikarenakan kebutuhan batubaranya cukup stabil, yang terutama diperuntukkan bagi industri pembangkit tenaga listrik yang sudah ada. Perusahaan konstruksi milik negara, Pembangunan Perumahan (PTPP) berencana mendirikan anak usaha bernama PP Energi yang akan secara khusus melakukan investasi di sektor Engineering, Procurement, dan Cosntruction (EPC). PTPP saat ini sedang menyusun rencana bisnis anak perusahaan yang diharapkan dapat berdiri pada tahun 2016. PTPP akan menjadi pemegang saham mayoritas PP Energi dengan kepemilikan 100%. Waskita Karya (WSKT) telah menambah modal disetor dan ditempatkan secara tunai sebesar Rp 10 miliar pada anak perusahaan dengan kepemilikan 99,99% yaitu PT Waskita Toll Road. Penambahan modal tersebut dimaksudkan untuk digunakan sebagai setoran awal pendirian PT Waskita MNC Transjawa Toll Road (WMTTR). Adhi Karya (ADHI) optimistis bisa menyelesaikan pembangunan prasarana kereta api ringan (light rail transit/LRT) terintegrasi di Jakarta, Bgoro, Depok dan Bekasi. Perusahaan telah menjamin kesiapan teknis dan pendanaan untuk proyek lintasan sepanjang 83,6 km tersebut. Saat ini, ADHI sedang menyiapkan dokumen teknis dan dokumen anggaran biaya yang meliputi spesifikasi teknis, gambar, detailed engineering dan lain-lain, untuk seluruh lintas pelayanan. Ciputra Surya (CTRS) menargetkan 40% dari marketing sales atau pra penjualan berasal dari proyek baru. Sementara sebagian besar atau sekitar 60% masih ditargetkan dari proyekproyek eksisting. Marketing sales tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp 2,28 triliun. Ada tiga proyek baru yang akan menyumbang kontribusi terhadap target marketing sales, diantaranya Office tower Ciputra World Surabaya, SOHO Surabaya tahap II dan Proyek Sunset Cove Residence di Losari Makassar. Beberapa proyek eksisting yang masih bisa menyumbang para penjualan tahun ini diantaranya Citraland Surabaya, Citraland Medan, Citraland Sidoarjo dan lain-lain. Pendapatan Intiland Development (DILD) selama enam bulan pertama 2015 meningkat 16% menjadi Rp993 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp854,77 miliar. Naiknya revenue didorong oleh pertumbuhan nilai penjualan proyek kondominium 1Park Avenue dan South Quarter. Bank Negara Indonesia (BBNI) melihat potensi peningkatan dana murah dari kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang penyaluran dana tunjangan guru. Dana yang berkisar Rp 80 triliun itu akan ditempatkan di produk tabungan. Dalam penyalurannya, dana tunjangan guru akan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
1 October 2015
1 October 2015 melalui 3 bank BUMN, yaitu BNI, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI). Namun porsi masing-masing bank belum ditentukan. Penempatan dana tunjangan guru akan memicu peningkatan dana murah di BNI. Tahun ini perseroan memperkirakan porsi dana murah BNI akan mencapai 65% dari total dana pihak ketiga (DPK). Namun ke depan porsi dana murah diharapkan bisa meningkat hingga 70%. BNI juga menilai kerja sama penyaluran dana tunjangan guru akan meningkatkan jumlah nasabah. Saat ini ada sekitar 3 juta guru di Indonesia. Nantinya guru-guru tersebut harus mempunyai rekening tiga bank BUMN. Bank Negara Indonesia (BBNI) merencanakan adanya penambahan funding nonkonvensional menjadi Rp27,1 triliun pada 2017, tumbuh 108,46% dari kondisi saat ini. Dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015-2017 yang telah diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah dicatatkan proyeksi sumber kebutuhan funding. Funding nonkonvensional ini meliputi pinjaman antar bank dan global bond. Saat ini, total pinjaman nonkonvensional kurang lebih sekitar US$1,4 miliar. Bank Mandiri (BMRI) menyiapkan pipeline pembiayaan infrastruktur senilai Rp30 triliun dalam jangka waktu dua tahun mendatang. Pipeline infrastruktur tersebut merupakan proyekproyek pemerintah yang dijalankan oleh badan usaha milik negara (BUMN). Dalam menyalurkan kredit dalam proyek-proyek yang ada dalam pipeline tersebut, perusahaan akan bekerjasama dengan bank-bank pembangunan daerah. Selanjutnya, komitmen pembiayaan BMRI di sektor infrastruktur hingga saat ini mencapai kurang lebih Rp7 triliun. Hingga akhir tahun, perusahaan memproyeksikan akan menyalurkan kredit infrastruktur sejumlah Rp10 triliun. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) memacu penghimpunan dana pihak ketiga melalui berbagai strategi, salah satunya dengan menggandeng mitra bisnis potensial. Pada hari Rabu (30/09), BJBR menandatangani Perpanjangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Taspen dalam pembayaran tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna, dan pensiun melalui rekening. Kerja sama ini sesui dengan misi bank tahun ini untuk focus meningkatkan market share DPK melalui promosi, pemasaran produk dana dan inovasi produk. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance/WOMF) mulai mencari sumber pendanaan memasuki kuartal IV 2015. Perseroan membutuhkan dana segar sekitar Rp 1,8 triliun untuk penunjang modal kerja. Kebutuhan dana WOM Finance akan disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan kendaraan roda dua. Sejauh ini, kebutuhan pendanaan WOM Finance ditopang oleh Bank Internasional Indonesia (BNII). Kebutuhan pendanaan untuk penyaluran pembiayaan periode September hingga Desember 2015 sekitar Rp 1,8 triliun. Sierad Produce (SIPD) membukukan kerugian sekitar Rp 200 miliar selama delapan bulan ke belakang. Hal tersebut terjadi dikarenakan sebanyak 50% dari biaya produksi perseroan seperti obat-obatan dan kacang kedelai masih diimpor dan masih berbentuk US dolar. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap US dolar yang saat ini masih terus terjadi membuat perseroan membukukan kerugian. Graha Layar Prima (BLTZ), pengelola bioskop BlitzMegaplex, membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 11,54 miliar di semester I 2015 dari sebelumnya rugi Rp 28,85 miliar. Rugi per saham dasar
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 34, dari rugi per saham Rp 119. Pendapatan neto BLTZ meningkat pada semester I 2015 menjadi Rp 191,99 miliar dari sebelumnya Rp 153,30 miliar. Saranacentral Bajatama (BAJA) mencatat rugi tahun berjalan pada semester I 2015 mencapai Rp 20,45 miliar dari sebelumnya membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 32,36 miliar. Salah satu kerugian BAJA disebabkan oleh kerugian kurs mata uang asing mencapai Rp 34,80 miliar pada semester I 2015, dari sebelumnya meraih keuntungan sebesar Rp 9,76 miliar. Meski penjualan bersih Perseroan meningkat per Juni 2015 menjadi Rp 615,85 miliar dari Rp 572,33 miliar pada periode serupa tahun sebelumnya, namun beban pokok penjualan juga meningkat dari Rp 528,98 miliar menjadi Rp 591,54 miliar. Rimo International Lestari (RIMO) harus menunda rencana pelaksanaan penawaran umum terbatas 1 melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue Rp8,1 triliun karena tidak memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana pelaksanaan rights issue ke depan belum bisa ditentukan saat ini, karena perusahaan masih harus melakukan koordinasi terlebih dahulu. Pada RUSPLB yang diadakan Rabu (30/09), perusahaan membahas tujuh agenda, termasuk di dalamnya rencana peningkatan modal ditempatkan dan disetor serta pengeluaran asham dalam simpanan (porpotel) dengan cara right issue. Berhubung izin penerbitan rights issue dari OJK tidak diperoleh, RIMO hanya membahas tiga agenda yakni peningkatan modal dasar, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan perubahan anggaran dasar perusahaan sesuai dengan peraturan OJK. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) akan melakukan penerbitan saham sebanyak-banyakanya 250.000.000 saham biasa tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Harga pelaksanaan dari aksi korporasi ini minimal Rp474 per saham sehingga perseroan diperkirakan memperoleh minimal dana sebesar Rp118,43 miliar. Dana hasil private placement ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan yang digunakan untuk pengembangan usaha dan peningkatan modal kerja. Sehubungan dengan rencana transaksi ini, perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPSLB pada 20 Oktober 2015. Nusantara Inti Corpora (UNIT) mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2015 mencapai Rp 3,61 miliar dari sebelumnya Rp 52,51 miliar. Pemerintah memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan digarap investor China. Pelaksanaan proyek yang diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun tersebut akan dilaksanakan dengan model kerja sama business to business (B to B) antara investor China dengan konsorsium badan usaha milik negara (BUMN). Pemerintah telah memutuskan mengubah model kerja sama proyek dari goverment to goverment (G to G) menjadi B to B. BUMN yang akan terlibat dalam konsorsium proyek kereta cepat meliputi Wijaya Karya (WIKA), Jasa Marga (JSMR), PT Kereta Api Indonesia, serta PT Perkebunan Nusantara VIII. Usulan penambahan modal dari Wijaya Karya senilai Rp 3 triliun dalam rancangan APBN 2016 nantinya harus dialihkan ke proyek lain dan tidak boleh dialokasikan untuk proyek kereta cepat. Sehingga nanti kontribusi BUMN ke pemerintah hanya berupa hasil pendapatan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
1 October 2015
1 October 2015 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menandatangani proyek tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara. Pembangunan tol Manado-Bitung terbagi menjadi dua seksi dengan total panjang 39,9 km. Dalam paket pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang ditandatangani merupakan Seksi I sepanjang 14,9 Km. Namun untuk sisanya sepanjang 25 Km akan diberikan dan dilelang kepada investor lokal maupun luar. Saat ini telah ada empat investor yang berminat mengerjakan 25 km tol Manado-Bitung, d antaranya konsorsium Jasa Marga (JSMR), Wijaya Karya (WIKA), Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Tol Road yaiut anak usaha Waskita Karya (WSKT), Bangun Tjipta Sarana dan Konsorsium HCM. Tol Manado-Bitung ditargetkan bisa selesai secara keseluruhan pada tahun 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat jatah mengerjakan Seksi I-Segmen I dalam proyek pembangunan tol Manado-Bitung sepanjang 7,9 km. Hingga saat ini pembebasan lahan mencapai 22%. Untuk Seksi I-Segmen II sepanjang 7 km menggunakan pinjaman yang telah dikerjasamakan dengan pihak China. Proses pembebasan lahan tersebut, telah mencapai 94%. Tol Manado-Bitung dibagi ke dalam dua seksi pengerjaan dengan total panjang tol 39,9 km. Seksi I terdiri dari 14,9 km yang dibagi ke dalam dua segmen. Segmen I dikerjakan pemerintah sepanjang 7,9 km dan Segmen II dikerjakan Tiongkok Hebel Road and Bridge Group Co. Ltd sepanjang 7 km. Proses pengerjaan konstruksi tol Manado-Bitung diharapkan selesai pada tahun 2018. Kontraktor pelaksana telah ditetapkan yaitu Tiongkok Hebel Road dan Bridge Group.Co.Ltd yang akan bekerja sama dengan PT Hutama Karya (Persero). Kedua kontraktor ini diharapkan menyelesaikan pembangunan konstruksi selesai pada Juni 2018. Kedua kontraktor ini akan mengerjakan Paket pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang ditandatangani merupakan Seksi I sepanjang 14,9 Km. Pembangunan tol Manado-Bitung terbagi menjadi dua seksi dengan total panjang 39,9 km.
Bank Indonesia (BI) menerbitkan paket kebijakan II mengenai stabilisasi nilai tukar Rupiah. Paket kebijakan September II ini sebagai bentuk lanjutan dari paket kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah I pada 9 September 2015. Paket kebijakan lanjutan ini difokuskan pada tiga pilar, yaitu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, memperkuat pengelolaan likuiditas Rupiah, dan memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing (valas). Paket kebijakan September II ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas makroekonomi dan struktur perekonomian Indonesia, termasuk sektor keuangan sehingga semakin berdaya tahan. Dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah kehadiran Bank Indonesia di pasar valas domestik dalam melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah diperkuat dengan intervensi di pasar forward. Di samping melakukan intervensi di pasar spot, BI juga akan mengintervensi di pasar forward guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar forward. Memperkuat pengelolaan likuiditas Rupiah, dengan pengendalian likuiditas Rupiah diperkuat dengan menerbitkan sertifikat deposito bank Indonesia (SDBI) tiga bulan dan reserve repo SBN dengan tenor dua minggu. Penerbitan instrumen operasi pasar terbuka (OPT) tersebut dimaksudkan untuk mendorong penyerapan likuiditas sehingga bergeser ke instrumen yang bertenor lebih panjang. Pergeseran likuiditas ke tenor yang lebih panjang diharapkan dapat mengurangi risiko penggunaan likuiditas rupiah yang berlebihan pada kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Memperkuat pengelolaan penawaran dan permintaan valuta asing (valas), pengelolaan penawaran dan permintaan terhadap valas diperkuat dengan berbagai kebijakan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 di level 4,9%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II 2015 sebesar 4,67%.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) mencatat serapan anggaran Kementerian PUPR per 30 September 2015 baru mencapai 41%. Hingga akhir September 2015 Kementerian PUPR menargetkan serapan anggaran dapat tercapai sekitar 44%. Kementerian PUPR akan berusaha menyerap 3% yang bernilai Rp 3 Triliun. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi, antara lain kendala yang harus dijaga ketersediaan material. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pelelangan tahap I 61 paket dengan nilai Rp 3,71 triliun. Pagu anggaran Ditjen Bina Marga Tahun Anggaran (TA) 2016 sekitar Rp 46 triliun. Total nilai 305 paket tersebut senilai Rp 9,32 triliun. Pelelangan dini sendiri akan terus dilakukan setiap bulannya hingga akhir tahun 2015. Dengan strategi lelang dini mulai dari Agustus hingga Desember, direncanakan pada Januari 2016 sudah menandatangani kontrak paket TA 2016 senilai Rp 16,73 triliun. Dari 366 paket yang telah dilelang, sebanyak 111 paket dengan nilai Rp 7,18 triliun merupakan pekerjaan penanganan jalan dan jembatan yang nilainya lebih dari Rp 50 miliar. Sedangkan 100 paket dengan nilai Rp 3,85 triliun merupakan pekerjaan yang nilainya antara Rp 30-50 miliar. Sebanyak 86 paket dengan nilai Rp 1,6 triliun adalah kontrak bernilai Rp 10-30 miliar dan 69 paket lainnya senilai Rp 0,4 triliun merupakan pekerjaan dengan nilai kontrak kurang Rp 10 miliar.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
1 October 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Change
45.35 2.53 1,115.17 10,400.00 15,525.00 53.85 49.65 527.50 2,238.00 685.00 809.65
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
0.26 0.01 0.10 525.00 -25.00 -8.55 -13.71 -112.50 47.00 -3.50 0.28
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
35.65 0.02
2,611.81 327.36
Change (IDR) 65.94 0.00
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16,284.70 4,620.16 6,061.61 3,197.37 1,795.36 20,846.30 4,223.91 17,388.15 1,621.04 2,790.89
Change %Day %YTD 1.47 -8.63 2.28 -2.45 2.58 -7.68 0.48 -5.67 0.29 21.43 1.41 -11.69 1.09 -19.19 2.70 -0.36 1.11 -7.96 0.11 -17.06
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2.79 2.65 3.17 2.96 1.69 1.64 1.54 1.40 3.02 2.69 1.10 1.03 2.10 1.88 1.48 1.38 1.75 1.65 1.08 1.03
Market Cap (USD Bn) 4,873.78 7,125.54 1,497.95 3,954.26 2,716.14 1,675.56 276.22 2,655.65 217.26 267.72
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 14,652.50 16,367.87 122.21 10,292.21 10,270.74 22,156.34 2,305.30 3,334.28 12.38
Change -38.50 -71.18 0.36 -5.10 -37.29 -50.58 -7.87 38.22 0.15
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14.92 13.72 20.12 17.71 15.07 13.86 12.89 11.50 25.71 20.17 10.41 9.69 13.95 12.09 16.42 15.00 15.80 14.45 12.00 11.17
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.06825 1.11707 0.00834 0.70242 0.70096 1.51212 0.15733 0.22756 0.08446
Change 0.00018 -0.00063 0.00000 -0.00067 -0.00084 -0.00068 0.00019 0.00319 0.00127
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.17 0.51 0.17 0.13 0.13 3.09
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
1 October 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
August-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M)
July-15
2.29 7.18 0.39 105.35 Bn 2,866,909.10
1.90 7.26 0.93 107.55 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 6,66058 6,66058
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 01 Okt 02 Okt 02 Okt 02 Okt
Agenda Indonesia CPI MoM Indonesia CPI YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Construction Spending MoM US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales US Factory Orders US Unemployment Rate US Underemployment Rate
Expectation Turun menjadi 0.10% dari 0.39% Turun menjadi 7.00% dari 7.18% Naik menjadi 272 ribu dari 267 ribu Turun menjadi 2230 ribu dari 2242 ribu Turun menjadi 50.6 dari 51.1 Naik menjadi 40.0 dari 39.0 Turun menjadi 0.6% dari 0.7% Tetap 13.80 juta Turun menjadi 17.50 juta dari 17.72 juta Turun menjadi -1.2% dari 0.4% Tetap 5.1% --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBCA BBRI TLKM BMRI AMRT UNTR LPPF SCMA MNCN INCO
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
12275 8650 2645 7925 570 17475 16100 2740 1640 2185
Index pt
3.15 3.59 1.54 1.93 10.68 3.40 4.72 5.38 9.33 7.90
Stock
9.60 7.68 4.23 3.63 2.39 2.25 2.22 2.15 2.10 1.67
Price
PGAS IJ ASII IJ GGRM IJ KLBF IJ BDMN IJ WSKT IJ MIKA IJ AKRA IJ SRIL IJ SMGR IJ
Change (%)
2530 5225 42000 1375 2895 1550 29575 5850 384 9050
Index pt
-5.95 -1.42 -1.75 -1.43 -2.53 -3.13 -1.42 -1.68 -4.71 -0.55
-4.07 -3.18 -1.51 -0.98 -0.75 -0.71 -0.65 -0.41 -0.37 -0.31
UPCOMING IPO'S Company Mitra Komunikasi Nusantara Gelombang Seismic Indonesia
Issued Shares (Mn) 200.00
Offering Date
Listing
Trade & Service
IPO Price (IDR) 200-300
20 Oct – 21 Oct’15
26 Oct’15
Trade & Service
130-170
150.00
TBA
TBA
Business
Underwriter Minna Padi Investama Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
1 October 2015 1 October 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 50.00 10.00
SMSM AUTO
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 30 Sep-15 30 Sep-15
Ratio 1:90 1250:1221 10:1 65:4 5:2 15:2 4:1 25:26-37 100:154 -5:1
EXC. Price (IDR) 265.00 1560.00 1665.00 65000-77000 100.00 1500.00 1200-1600 371.00 100.00 5305.00 --
EX Date 01 Oct-15 01 Oct-15
Recording 05 Oct-15 05 Oct-15
Payment 23 Oct-15 16 Oct-15
CORPORATE ACTIONS Stock RIMO ADHI MAYA HMSP BABP BCAP MAIN ANTM MCOR UNTX TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Reverse Stock
CUM Date TBA 30 Sep-15 17 Sep-15 TBA 02 Oct-15 02 Oct-15 08 Oct-15 15 Oct-15 20 Nov-15 ---
EX Date TBA 01 Oct-15 18 Sep-15 TBA 05 Oct-15 05 Oct-15 09 Oct-15 16 Oct-15 23 Nov-15 -TBA
Trading Period TBA 07 Oct – 13 Oct’15 25 Sep – 01 Oct’15 TBA 09 Oct – 22 Oct’15 09 Oct – 20 Oct’15 16 Oct – 22 Oct’15 22 Oct – 28 Oct’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Sep – 31 Oct’15 TBA
GENERAL MEETING Emiten MAIN PNBS CMNP BBNI BMRI BSSR ISAT ANTM ESTI HMSP BKSW BBNP MCOR
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
01-Okt-15 02-Okt-15 02-Okt-15 02-Okt-15 05-Okt-15 06-Okt-15 07-Okt-15 07-Okt-15 08-Okt-15 09-Okt-15 09-Okt-15 12-Okt-15 13-Okt-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2015 1 October 1 October 2015
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2575
2700
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down 3,100
TLKM Downward Sloping Channel
S2
2500
R2
2775 3,000
Closing Price
2645 2,900 2,811.83 2,775 2,800 2,747.69
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 2575-Rp 2700
March April May Jun Jul August TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 17.79, Stochastic %K = 32.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2645, take Profit Rp 2700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 13.68 10.07 -40.93 2712 2632
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
8375
September
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
8800
TLKM - MACD (5,3) = 7.50, Signal() = 11.81
TLKM - TSI(3,5,3) = -40.93, Volume() = 89,608,600.00
TLKM - William's % R(14) = -49.21, Volume() = 89,608,600.00
2,747.69 2,712.25 2,700 2,660 2,655 2,645 2,600 2,645 2,645 2,632 2,500 2,471.07 2,471.07 80 90.0 32.1839 80.0 70.0 60.0 32.1839 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 17.7948 40.0 11.8074 30.0 17.7948 20.0 10.0 7.50078 0.0 -10.0 -20.0 89,608,600 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -40.9274 -60.0 89,608,600 -80.0 -43.8771 -49.2063
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BBRI Downward Sloping Channel
S2
7975
Closing Price
R2
9200
13,000
8650 12,000
• MACD line dan signal line indikasi positif 11,000 10,591.3 10,075 9,736.67 9,736.67 10,000 9,525 9,473.75
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 8375-Rp 8800
March April May Jun Jul August BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 12.66, Stochastic %K = 21.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 8650, take Profit Rp 8800
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 8.02 -175.11 -59.49 9474 8530
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
BBRI - MACD (5,3) = 97.51, Signal() = 145.96
BBRI - TSI(3,5,3) = -59.49, Volume() = 75,084,896.00
BBRI - William's % R(14) = -67.86, Volume() = 75,084,896.00
September
9,000 8,912.5 8,650 8,650 8,000 8,650 8,530 80 100.0 7,931.25 90.0 21.3088 80.0 70.0 7,931.25 60.0 21.3088 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 12.6613 145.96 240.0 180.0 120.0 12.6613 97.5055 60.0 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 75,084,896 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 75,084,896 -59.4887 -80.0 -64.3186 -67.8571
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 1 October 1 October 2015
INCO
TRADING BUY
S1
2075
R1
2260
S2
1890
R2
2445
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INCO Upward Sloping Channel 3,600
Closing Price
2185 3,000 2,264.67 2,264.67 2,185 2,185 2,400 2,185 2,036 1,950.56 1,800 1,950.56
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 2075-Rp 2260
March April May Jun Jul August INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 81.77, Stochastic %K = 79.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2185, take Profit Rp 2260
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 88.96 81.64 73.11 1638 2036
EXCL
TRADING BUY
S1
R1
2460
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2725
September
INCO - MACD (5,3) = -67.65, Signal() = -64.79
INCO - TSI(3,5,3) = 73.11, Volume() = 16,689,800.00
INCO - William's % R(14) = -4.38, Volume() = 16,689,800.00
1,912.5 1,637.75 1,590 1,200 1,445 1,220 81.7743 600 81.7743 80 100.0 80.0 79.735 60.0 79.735 40.0 20.0 20 0.0 80.0 60.0 40.0 20.0 -64.7936 0.0 16,689,800 -20.0 -40.0 -60.0 -67.6478 -80.0 73.1072 100.0 80.0 72.854 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 16,689,800 -80.0 -100.0 -4.375
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
EXCL Downward Sloping Channel
S2
2225
Closing Price
R2
2960
2615
4,800
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
3,600
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 2460-Rp 2725
March April May Jun Jul August EXCL - Stochastic %D(6,3,3) = 45.82, Stochastic %K = 72.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2615, take Profit Rp 2725
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 21.28 2.77 29.10 2522 2414
Sinyal
EXCL - MACD (5,3) = -38.97, Signal() = -15.39
Positif Positif Positif Positif Positif
EXCL - TSI(3,5,3) = 29.10, Volume() = 1,973,600.00
EXCL - William's % R(14) = -8.54, Volume() = 1,973,600.00
September
3,110.18 2,615 2,615 3,000 2,615 2,525 2,522.25 2,400 2,414 2,411.88 80 2,240 72.2908 2,230.71 90.0 80.0 72.2908 70.0 2,230.71 60.0 50.0 45.8169 40.0 30.0 2,200 20.0 45.8169 10.0 0.0 2,200 20 100.0 80.0 60.0 40.0 -15.3931 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -38.9712 1,973,600 -60.0 29.102 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -2.84545 1,973,600 -80.0 -8.53659
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 1 October 1 October 2015
DILD
TRADING BUY
S1
570
R1
605
S2
540
R2
635
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
DILD Upward Sloping Channel
Closing Price
700.0 647.5 647.5 637.667 637.667 650.0 635
585 • MACD line dan signal line indikasi negatif
598.125 600.0 587 585 585 550.0 585 575 570.3 500.0 512.702
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
450.0
Prediksi
• Trading range Rp 570-Rp 605
March April May Jun Jul August DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 23.99, Stochastic %K = 26.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 585, take Profit Rp 605
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 61.03 0.08 -30.53 570 587
BBCA
TRADING BUY
S1
11975
R1
12525
S2
11600
R2
12900
September
80 90.0 26.3072 80.0 70.0 60.0 26.3072 50.0 40.0 30.0 23.9899 20.0 10.0 23.9899 3.22532 10.0 205.0 3.14714 0.0 -5.0 -10.0 -15.0 37,580,200 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -20.7254 -40.0 -60.0 37,580,200 -80.0 -100.0 -30.5304 -50
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Negatif
DILD - MACD (5,3) = 3.15, Signal() = 3.23
DILD - TSI(3,5,3) = -30.53, Volume() = 37,580,200.00
DILD - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 37,580,200.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBCA Wedge
Closing Price
15,000
12275 • MACD line dan signal line indikasi positif
14,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 11975-Rp 12525 March April May Jun Jul August BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 29.63, Stochastic %K = 50.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 12275, take Profit Rp 12525
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 30.94 -4.46 -0.52 12019 11865
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BBCA - MACD (5,3) = -53.29, Signal() = 1.15
BBCA - TSI(3,5,3) = -0.52, Volume() = 18,258,400.00
BBCA - William's % R(14) = -15.22, Volume() = 18,258,400.00
September
12,737.9 12,275 12,275 13,000 12,275 12,275 12,018.8 12,000 11,990.6 11,865 11,800 11,312.5 11,000 11,150 11,150 80 11,150 50.8926 90.0 80.0 70.0 60.0 50.8926 50.0 40.0 30.0 29.6295 20.0 10.0 0.0 29.6295 300.0 240.0 20 180.0 1.15143 120.0 60.0 0.0 -60.0 -53.2877 -120.0 18,258,400 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 -0.516601 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 18,258,400 -80.0 -14.7403 -15.2174
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1 October 2015 1 October 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
18125 1385 1070
18125 1385 1070
18425 1430 1040
17525 1300 955
17975 1365 1040
18425 1430 1125
18875 1495 1210
Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif
19200 1445 1720
14425 910 1110
5625 535 1145 2185 486 640
5625 535 1145 2185 486 640
5700 520 1110 2260 471 655
5300 495 1025 1890 436 575
5500 520 1110 2075 471 615
5700 545 1195 2260 505 655
5900 570 1280 2445 540 695
Positif Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Negatif Positif
6275 650 2215 2170 545 660
5025 467 1130 1190 450 510
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 780 SMGR Trading Sell 9050 INTP Trading Buy 16450 SMCB Trading Buy 1005
780 9050 16450 1005
765 8925 16675 1030
725 8650 15825 920
765 8925 16250 975
805 9200 16675 1030
845 9475 17100 1085
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
1055 10500 20050 1140
765 7100 16000 895
5225 525
5225 525
5325 550
5025 447
5175 499
5325 550
5475 605
Negatif Negatif
Positif Positif
Negatif Negatif
6400 715
4975 418
5500 42000 38000 1375
5500 42000 38000 1375
5575 42600 38475 1405
5175 40600 36575 1295
5375 41600 37525 1350
5575 42600 38475 1405
5775 43600 39425 1460
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif
6000 47650 40400 1700
4560 39500 33000 1250
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1405 1405 PTPP Trading Buy 3465 3465 WIKA Trading Sell 2590 2590 ADHI Trading Buy 2250 2250 WSKT Trading Sell 1550 1550
1425 3490 2555 2270 1530
1325 3400 2485 2180 1465
1375 3445 2555 2225 1530
1425 3490 2625 2270 1595
1475 3535 2695 2315 1660
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
1700 3845 2920 2340 1800
1235 2960 2370 1665 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2530 JSMR Trading Sell 4825 ISAT Trading Buy 3750 TLKM Trading Buy 2645
2530 4825 3750 2645
2470 4775 3800 2700
2295 4670 3500 2500
2470 4775 3650 2575
2645 4880 3800 2700
2820 4985 3950 2775
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3440 5500 4225 2900
2150 4680 3310 2485
7925 8650 4135 12275 995
7925 8650 4135 12275 995
8175 8800 4170 12525 985
7650 7975 4000 11600 965
7825 8375 4085 11975 985
8000 8800 4170 12525 1005
8175 9200 4255 12900 1025
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif
9275 10800 5250 13325 1155
7150 7975 3800 11000 935
Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 17475 MPPA Trading Buy 1920
17475 1920
17775 1940
16025 1810
16900 1875
17775 1940
18650 2005
Negatif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
20700 2635
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Trading Sell Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Buy
Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Buy Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell
30-09-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.