01 Maret 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
ADHI targetkan kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 25,1 triliun ADHI targetkan laba tahun 2016 mencapai Rp 750 miliar PGAS salurkan gas bumi ke 3898 rumah warga di Sorong, Papua LPKR siapkan belanja modal Rp 5 triliun Lippo Group tengah lihat peluang investasi di pelabuhan Tanjung Sauh SMRA jual ruang komersial baru BKSL dan Group 70 International bentuk aliansi bisnis GAMA targetkan pendapatan Rp 1,2 T dari The Spring Residences KIJA bidik marketing sales Rp 1,4 triliun MEDC akan buy back saham max 10% dari saham beredar BBNI targetkan kredit UMKM tumbuh 20%; KUR Rp 11,5 T BBRI tolak proposal perdamaian PT. Rafina Tirta Segara BJBR akan pertahankan NIM di kisaran 6,3% di tahun 2016 BJBR pasang target konservatif BJBR targetkan laba bersih tahun 2016 tumbuh 12% BJBR kaji rencana terbitkan obligasi sub ordinasi atau MTN DNAR pilih strategi konservatif EXCL siapkan capex tahun 2016 sebesar Rp 7 T untuk layanan data TELE emisi obligasi Rp1 triliun GIAA tambah pinjaman menjadi Rp 5,4 triliun SIPD targetkan produksi nugget tahun 2016 naik hampir dua kali lipat LTLS incar Rp7 triliun
Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara Support Level 4738/4705/4686 teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari Resistance Level baik dari Indikator 4789/4808/4841 leading indikator MACD maupun Stochastic. Dari Major Trend lagging indikator, setelah IHSG Down breakout dibawah garis MA5, IHSG akan Minor Trend Up menguji MA20 di posisi
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4770.956 834.742
37.807 6.566
3,340.19 1,286.97
5,524.22 4,674.66
MARKET REVIEW IHSG berhasil menguat sebesar 37,81 poin (0,8%) dari level 4.733,15 ke level 4.770,96 pada perdagangan hari ini. Dari pasar global, harga minyak dunia menguat, terdongkrak oleh harapan kuatnya pertumbuhan Amerika Serikat, konsumen terbesar dunia, akan menyerap kelebihan pasokan global yang membebani pasar. Seperti diketahui, data yang dirilis Kamis lalu menunjukkan pesanan barang tahan lama Amerika melonjak 4,9% untuk periode Januari, setelah dua bulan mencatatkan pelemahan. Selanjutnya, Departemen Perdagangan mengejutkan para analis pada hari Jumat lalu dengan merevisi PDB kuartal keempat menjadi 1% dari 0,7%.Di sisi lain, mayoritas bursa Asia mengalami pelemahan setelah para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 tidak memasukkan agenda penambahan stimulus dalam kesimpulan akhir. Hal ini memicu kekhawatiran para investor akan kondisi yang tak berubah di pasar selama beberapa waktu ke depan. Pasalnya, dengan tak adanya kesimpulan terkait penambahan stimulus, para investor yakin, Jepang dan Uni Eropa hanya akan menambahkan sedikit stimulus pada Maret. Kondisi ini tentu saja tak sesuai dengan ekspektasi dari para investor yang menginginkan ada nya skema stimulus yang besar. Terlebih, Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) dan Bank Sentral Inggris (Bank of England/BOE) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya secara lebih ketat. Sementara itu, selain China, kawasan Eropa diproyeksikan menjadi perhatian utama negara-negara dunia pada tahun ini. Ancaman Brexit dan meningkatnya jumlah imigran di kawasan tersebut, dinilai menjadi isu penting secara internasional. Dari China, indeks Shanghai Composite mendekati level terendah sejak November 2014 dan Chinese yuan turun di hari ketujuh atau penurunan yang terpanjang tahun ini. Indeks Shanghai Composite ditutup melemah sebesar 79,23 poin (2,86%) dari level 2.767,21 ke level 2.687,98. Sementara itu, indeks Hangseng juga ditutup melemah sebesar 252,22 poin (1,3%) dari level 19.364,15 ke level 19.111,93. Selanjutnya, indeks Nikkei 225 juga ditutup melemah sebesar 161,65 poin (1%) dari level 16.188,41 ke level 16.026,76. Dari Eropa,bursa Eropa dibuka tentatif melemah di awal perdagangan dipicu oleh kekhawatiran investor mengenai stimulus perbankan.
MARKET VIEW People's Bank of China (PBoC) pada Senin kembali menurunkan Giro Wajib Minimum, jumlah likuditas bank yang harus disimpan di bank sentral, sebagai upaya meredakan kecemasan investor atas kesehatan ekonomi PBoC memangkas rasio sebesar 0,5% setelah penutupan pasar saham. Kebijakan yang ditempuh PBoC berhasil mendorong kenaikan harga minyak. Kenaikan harga minyak selain dari faktor dari Cina, juga dipicu harapan kuatnya pertumbuhan ekonomi AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia yang diperkirakan akan menyerap kelebihan pasokan global yang membebani pasar. Data pertumbuhan dan manufaktur AS yang melampaui ekspektasi menunjukkan kuatnya permintaan minyak. Sisi lainya, Arab Saudi menyambut aksi kerja sama untuk menstabilkan pasar. Hal ini mendorong harapan sejumlah produsen utama akan memangkas produksinya, di tengah spekulasi terjadi kesepakatan antara OPEC. Arab Saudi, serta Qatar dan Rusia, pekan lalu mengumumkan kesepakatan awal untuk membekukan output pada level Januari, sepanjang diikuti produsen utama lainnya. Meski, sebelumnya Arab Saudi, dengan tegas menolak gagasan pemangkasan produksi, serta Iran yang tidak bersedia bergabung dengan langkah pembekuan tersebut. Di pihak lainnya, dampak dari rendahnya harga minyak terus menekan inflasi di zona euro. Dikhawatirkan jika rendahnya harga minyak ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka ECB kemungkinan akan bertindak, bahkan jika diperlukan bank sentral zona euro tersebut akan menambabah laju pembelian aset yang saat ini senilai 60 milyar euro. Sentimen pasar dari dalam negeri, pasar akan menantikan revisi UU Minerba yang diharapkan akan memperkuat struktur industri mineral dalam negeri. Menurut Pemerintah revisi UU Minerba yang paling utama adalah membahas soal batasan waktu pembangunan smelter yang harus selesai pada 2017 dan pemerintah pesimistis itu akan terjadi, karena saat ini banyak industri kesulitan keuangan dalam membangun smelter karena harga komoditas yang rendah. Selain soal target smelter, revisi UU Minerba dilakukan untuk mensinkronisasi aturan di pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Karena ada sebagian persoalan perizinan tambang yang diserahkan pada pemerintah daerah. Pelaku pasar juga akan menantikan inflasi Februari yang diperkirakan rendah. Sentimen dari dalam negeri akan dihadapi kondisi pasar global yang tidak menguntungkan, hal ini dapat mendorong IHSG bergerak mixed, meski berpeluang menguat hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
1 March 2016
1 March 2016 Adhi Karya (ADHI) menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2016 sebesar Rp 25,1 triliun. Belanja Modal (capex) tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 1,1 triliun yang terdiri atas investasi aset tetap sebesar Rp 404,5 miliar, dimana di dalamnya termasuk investasi aset tetap untuk bisnis hotel sebesar Rp 280,0 miliar, dan penyertaan pada berbagai proyek investasi sebesar Rp 750,0 miliar. Lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1%, sedangkan EPC 6,9%, Properti 8,6% serta Manufaktur Precast sebesar 9,4%. Total pendapatan usaha tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 20,0 triliun yang diperoleh dari lini bisnis konstruksi sebesar 79%, Properti 8%, Precast 7% serta dari kontribusi EPC sebesar 6%. Sedang laba bersih tahun 2016 ditargetkan tercapai Rp 750,0 miliar dengan kontribusi dari Divisi Konstruksi, Divisi EPC, dan Divisi Hotel sebesar 7%9, anak perusahaan yakni PT Adhi Persada Properti (APP) sebesar 36%, PT Adhi Persada Gedung (APG) 12% dan PT Adhi Persada Beton (APB) 11%. Perusahaan Gas Negara (PGAS) menyalurkan gas bumi ke 3.898 rumah warga di Sorong, Papua yang tersebar di 5 kelurahan yakni Kelurahan Malawili, Malawele, Mariat Pantai, Klabinain dan Aimas. Pasokan gas PGN berasal dari PT Petrogas (Basin) Ltd dengan volume sebanyak 0,2 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Dengan konsumsi gas rumah tangga di Sorong diperkirakan sekitar 10-15 meter kubik per bulan, maka rata-rata pelanggan hanya membayar Rp 40.000 per bulan. Penyaluran gas rumah tangga di Sorong itu berdasarkan Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3337 K/12/MEM/2015 tanggal 10 Juli 2015. Selain di Sorong, Papua, PGN juga mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas rumah tangga di 10 daerah lainnya dengan total 43.337 rumah. Daerah yang dipasok gas bumi dari PGN tersebut adalah rumah susun (Rusun) di Jabodetabek sebanyak 5.234 unit, Kabupaten Bogor sebanyak 4.000 rumah, Cirebon sebanyak 4.000 rumah, Palembang 3.311 rumah, Surabaya 2.900 rumah, Depok 4.000 rumah, Tarakan 3.366 rumah, Bekasi 4.628 rumah, Semarang 4.000 rumah, Blora 4.000 rumah. Di luar penugasan pemerintah tersebut, PGN sampai Januari 2016 sudah menyalurkan gas ke lebih dari 107.690 rumah tangga di berbagai daerah. Lippo Karawaci (LPKR) mengalokasikan belanja modal senilai Rp 5 triliun tahun ini. Capex tersebut akan digunakan untuk melanjutkan berbagai proyek properti yang tengah berjalan, seperti Orange County, Millenium Village, dan Monaco Bay. Perseroan optimistis pasar properti tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. LPKR menargetkan marketing sales sebesar Rp 5 triliun sepanjang 2016, naik 38% YoY. Lippo Group tengah melihat peluang untuk investasi di pelabuhan Tanjung Sauh, Batam. Namun Badan Pengusahaan (BP) Batam tidak akan melakukan lelang pembangunan Pelabuhan Tanjung Sauh sampai Pelabuhan Batu Ampar selesai lelang pengelolaan dan pengembangannya. Selain itu BP Batam sebelumnya mengungkapkan pembangunan pelabuhan transhipment atau alih kapal di Tanjung Sauh ini masih terkendala lahan yang belum berstatus kawasan perdagangan bebas. Summarecon Agung (SMRA) meluncurkan produk terbaru yaitu Ruby Commercial atau ruang usaha baru di Kota Summarecon Bekasi. Ruby Commercial berada di lahan 2,2 hektare dan memiliki akses utama Jalan Bulevar Selatan Summarecon Bekasi.
SMRA merupakan kawasan komersial terakhir di Jalan Bulevar Selatan, sebuah lokasi premium yang akan menjadi area investasi bisnis yang bernilai karena berada di seberang Summarecon Mall Bekasi dan terintegrasi dengan pusat hunian prestisius dan komersial Kota Summarecon Bekasi dan sekitarnya. Sentul City (BKSL) menggandeng Group 70 International Inc untuk mendirikan anak usaha baru. Sesuai rencana, perusahaan patungan tersebut akan menjalankan usaha di bidang jasa, yaitu jasa arsitektur, design interior, teknik sipil, konsultasi teknis, dan perencanaan induk. Nilai transaksi untuk modal dasar perusahaan tersebut adalah Rp 30 miliar, sedangkan modal ditempatkan sebesar Rp 11,3 miliar. BKSL menyetor dana sebesar Rp 5 miliar dan Group 70 International sebesar Rp 6,2 miliar. Gading Development (GAMA) menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun dari penjualan proyek The Spring Residences, Ciputat, Tangerang, dalam 5 tahun ke depan. The Spring Residences akan dibangun di lahan seluas 2,3 hektar dengan 4 tower apartemen. Keempatnya akan dibangun dengan ketinggian bervariasi antara 18 hingga 20 lantai dengan total hunian 2.500 unit dari berbagai tipe. Saat ini tower pertama yakni Springwood telah terjual 35%. Perseroan akan mendorong penjualan di tahun 2016 dan menargetkan dapat meraih penjualan sebanyak 500 unit. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menargetkan marketing sales senilai Rp 1,4 triliun tahun ini. Target tersebut bertumbuh 40% YoY. Proyek kawasan industri Jababeka Cikarang masih menjadi penyumbang penjualan terbesar sekitar Rp 1,15 triliun. Pembangunan kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah, ditargetkan dapat menyumbang marketing sales Rp 250 miliar. Medco Energi Internasional (MEDC) berencana melakukan pembelian kembali (buy back) atas saham yang beredar di publik. Perseroan menganggarkan dana sebanyak USD 50 juta untuk membeli paling banyak 10% dari jumlah saham yang beredar di publik. Saham yang akan dibeli kembali akan dibukukan sebagai saham tresuri dan rencananya akan dijual kembali setelah kondisi pasar mulai membaik dengan harga yang lebih baik. Perseroan akan melakukan pembelian saham dengan harga penawaran lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya. Dengan buy back ini, maka jumlah aset dan ekuitas akan berkurang dalam jumlah sebanyak-banyaknya USD 50 juta. Perpanjangan pembelian kembali saham akan dilaksanakan dalam periode 27 Februari 2016 - 27 Mei 2016. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh 20% pada tahun 2016. Keberadaan kredit usaha rakyat (KUR) menjadi salah satu pendorong target tersebut. BNI berharap bisa menyalurkan KUR hingga Rp 11,5 triliun di tahun 2016. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menolak proposal perdamaian yang diajukan PT Rafina Tirta Segara saat rapat pemungutan suara. BNI tidak melihat adanya prospek bisnis yang baik dari Rafina. Pemerintah saat ini tengah mendorong industri perbankan untuk melakukan efisiensi dengan menjaga net Interest margin (NIM) di kisaran 4%. Namun Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
1 March 2016
1 March 2016 Banten (BJBR) menyatakan tetap akan mempertahankan NIM tahun 2016 di kisaran 6,3%. Perseroan akan melakukan efisiensi dengan menekan biaya dana. Dalam hal biaya dana BJBR akan memperbesar porsi dana murah atau CASA, yang pada akhir tahun 2015 berada di 52,4%. Perseroan menargetkan pada akhir tahun 2016 porsi dana murah mencapai 60% dengan cara mendorong tabungan. Meskipun berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 24,7% YoY sepanjang 2015, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR) memasang target lebih realistis tahun ini, yaitu sebesar 12%. Target tahun ini lebih realistis karena mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama adalah mengantisipasi pembiayaan kredit yang cenderung turun. Kedua adalah prioritas bank yang ingin melakukan efisiensi sebagaimana anjuran Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tahun ini, perusahaan akan melakukan efisiensi terutama di biaya dana (cost of fund) dan SDM. Net interest margin (NIM) BJBR akan dijaga sama dengan tahun lalu di angka 6,3%. Adapun, target pertumbuhan kredit di kisaran 13%-15%, hampir sama dengan target awal 2015. Bank Jawa Barat dan Banten (BJBR) akan menurunkan biaya dana atau cost of fund untuk mengurangi beban bunga, dan mendongkrak pertumbuhan kredit untuk meningkatkan pendapatan bunga. Perseroan menargetkan laba bersih tumbuh 12% di tahun 2016 dan laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun dari realisasi perolehan laba bersih sebesar Rp 1,38 triliun per Desember 2015. BJBR akan menurunkan biaya dana untuk mencapai target laba, yaitu dengan memangkas suku bunga simpanan dan bunga spesial. Saat ini bunga deposito sebesar 5% dan bunga spesial 7%-8% atau turun 200 bps-300 bps dari posisi 9%. Selain itu BJBR akan memperbesar porsi dana murah menjadi 58% di tahun 2016 dari posisi 52,4% pada tahun 2015. BJB akan menjaring dana murah dari tabungan yang ada di pasar dan tidak mengandalkan penempatan dana Pemerintah Daerah (Pemda). Perseroan menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13%-14% per Desember 2016 atau mencapai Rp 70,90 triliun-Rp 71,53 triliun dari realisasi Rp 62,74 triliun per Desember 2015. BJB menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 13%-15% di tahun 2016, dari realisasi pertumbuhan kredit 12% menjadi Rp 55,30 triliun per Desember 2015. BJBR akan mengandalkan kredit konsumer dan komersial di tahun 2016. Kredit konsumer tumbuh 15% di tahun 2016 dari realisasi pertumbuhan 13,8% atau menjadi Rp 38,21 triliun per Desember 2015. Kredit komersial ditargetkan tumbuh 15% di tahun 2016 dari realisasi pertumbuhan 35% atau menjadi Rp 9,24 triliun per Desember 2015. Perseroan menargetkan Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 15% di tahun 2016 dari realisasi pertumbuhan 1,4% atau menjadi Rp 4,50 triliun per Desember 2015. Kredit mikro untuk jenis bilateral ditargetkan tumbuh 10% dan jenis linkage akan tumbuh 32% di tahun 2016. Bank Jawa Barat dan Banten (BJBR) tengah mengkaji rencana untuk memperkuat modal dalam menghadapi aturan basel III. Opsi yang dipilih adalah menerbitkan obligasi subordinasi atau medium term notes (MTN). Perseroan menargetkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) untuk jangka panjang di level 18% pada tahun 2018. Saat ini rasio CAR BJB sebesar 16,2% atau senilai Rp 6,74 triliun per Desember 2015. Modal tersebut terdiri dari tier I senilai Rp 6,34 triliun dan tier II senilai Rp 404 miliar.
tahun lalu. Tahun ini, perusahaan lebih ingin menjaga rasio NPL supaya terkendali. Oleh karena itu, perusahaan akan mengupayakan kedekatan dengan nasabah. Perusahaan mengutamakan terjun langsung melihat kondisi keuangan para nasabah. Selain itu juga melakukan evaluasi nilai collateral nasabah. XL Axiata (EXCL) menyiapkan belanja modal tahun 2016 hingga Rp 7 triliun untuk mendukung bisnis layanan data termasuk pengembangan jaringan 4G LTE. Hingga akhir tahun 2016 XL menargetkan layanan data berkecepatan tinggi tersebut menjangkau 85 kota di seluruh In donesia. Layanan 4G XL saat ini didukung lebih dari 3.000 BTS 4G yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Kota-kota yang telah tersedia layanan XL 4G LTE berjumlah sekitar 35 kota, baik di Jawa maupun luar Jawa. Tiphone Mobile Indonesia (TELE) tengah menjajaki penerbitan surat hutang senilai Rp1 triliun yang rencananya keluar pada kuartal II/2016. Hingga saat ini, sisa penawaran umum berkelanjutan obligasi (PUB) senilai Rp1,5 triliun dari total PUB Rp2 triliun. TELE mengatakan perusahaan tengah berdiskusi dengan kreditur perbankan untuk melonggarkan covenant pinjaman sindikasi. Pada pinjaman sindikasi Rp2,5 tliun yang didapat dari lima bank, TELE berharap dapat menjaga debt to equity ratio di level 1,5 kali. Namun, TELE sedang minta revisi covenant di perbankan sampai Rp1 triliun, sesuai nilai obligasi. Garuda Indonesia (GIAA) kembali mendapatkan pinjaman valuta asing senilai USD 50 juta dari Bank Panin (PNBN). Pinjaman tersebut akan menambah kredit yang diperoleh untuk keperluan modal kerja perseroan menjadi Rp 5,4 triliun. Kredit modal kerja yang diberikan PNBN memiliki tenor satu tahun dengan bunga LIBOR plus 3%. Saat ini, komposisi pinjaman long term dan short term perusahaan sekitar 50:50. Sierad Produce (SIPD) menargetkan produksi nugget pada tahun 2016 naik menjadi 12.000 ton, hampir dua kali lipat dari realisasi tahun 2015 sebesar 7.000 ton. Penambahan produksi itu karena potensi pasar yang masih besar. Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan melakukan sejumlah inovasi produk, antara lain menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan serta akan menambahkan jumlah distributor. Saat ini ada 6.000 outlet distributor dan nantinya diperbanyak hingga dua kali lipat menjadi 12.000 gerai. Sierad masih fokus di pasar dalam negeri. Persroan menilai potensi pasar domestik masih sangat besar, sehingga belum ada keinginan untuk mengekspor produk nugget ke manca negara. Lautan Luas (LTLS) mengincar pendapatan bersih hingga Rp7 triliun pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan raihan pada tahun lalu. Pendapatan tersebut bisa diraih jika pihaknya dapat mencatatkan pertumbuhan di kisaran 15% hingga 18% dari target pendapatan pada tahun lalu sekitar Rp6 triliun. Adapun, pendapatan LTLS pada tahun lalu masih diaudit. Namun, perusahaan mengindikasikan target pada 2015 tercapai karena pertumbuhan yang diperoleh mencapai double digit. Untuk meraih target pertumbuhan tahun ini, pihaknya menargetkan kebutuhan produk kimia bagi industri yang prospektif.
Tanda-tanda perbaikan ekonomi pada tahun ini tidak membuat Bank Dinar (DNAR) agresif soal penyaluran kredit. Tahun ini DNAR cenderung memilih untuk konservatif. Pasalnya, perusahaan masih melihat kemungkinan adanya pengaruh perlambatan ekonomi DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
1 March 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
33.84 1.70 1241.39 8490.00 15905.00 50.50 51.70 635.00 2437.00 536.00 764.94
0.09 -0.01 2.65 150.00 5.00 -11.90 -11.66 7.50 -13.50 0.50 -0.46
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
49 0.02
16,401 218
Change (IDR) -164 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16516.50 4557.95 6097.09 2812.80 1717.99 19111.93 4770.96 16026.76 1654.75 2666.51
Change %Day %YTD -0.74 -5.21 -0.71 -8.98 0.02 -2.33 -2.86 -24.07 -5.38 -28.88 -1.30 -12.79 0.80 3.87 -1.00 -15.80 -0.52 -2.23 0.65 -7.50
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -7.00 -45.59 0.48 1.56 14.85 79.79 0.00 6.01 0.01
Market Cap (USD Bn) 5,031.1 7,208.4 1,563.4 3,439.3 2,608.5 1,532.0 379.0 2,590.2 233.4 264.7
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.07 1.09 0.01 0.71 0.71 1.39 0.15 0.24 0.08
Change 0.0000 0.0015 0.0000 0.0010 0.0005 0.0012 -0.0003 0.0006 0.0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2.82 2.69 3.12 2.85 1.65 1.59 1.24 1.14 2.73 2.39 0.96 0.91 2.24 2.03 1.37 1.29 1.68 1.60 1.01 0.96
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,375.00 14,562.43 119.04 9,521.81 9,557.11 18,630.17 2,041.36 3,182.25 10.82
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15.01 13.50 19.19 16.22 15.79 13.47 11.20 9.93 20.13 17.39 9.90 8.86 14.71 12.71 16.38 14.41 15.80 14.59 11.91 11.27
January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.65 0.51 0.17 0.07 0.07 2.80
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 105.93 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
1 March 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 01 Mar 01 Mar 01 Mar 01 Mar 01 Mar 02 Mar 02 Mar 03 Mar 02 Mar
Agenda Indonesia CPI YoY Indonesia CPI MoM US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Construction Spending MoM US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation Naik menjadi 4.36% dari 4.14% Turun menjadi -0.16% dari 0.51% Naik menjadi 48.6 dari 48.2 Naik menjadi 35.0 dari 33.5 Naik menjadi 0.5% dari 0.1% Naik menjadi 13.80 juta dari 13.79 juta Naik menjadi 17.60 juta dari 17.46 juta Turun menjadi 270 ribu dari 272 ribu Naik menjadi 2235 ribu dari 2253 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBRI UNVR LPPF ICBP BBCA BDMN MYOR INDF EMTK BMRI
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
11075 44525 18475 15750 13475 4025 30000 7050 9500 9550
Index pt
2.07 1.42 8.68 4.13 0.94 7.33 9.29 3.30 3.83 0.79
5.19 4.51 4.07 3.44 2.88 2.47 2.15 1.87 1.87 1.64
Stock
Price
TLKM SMAR JSMR MNCN CTRA MAYA PWON MIKA INCO PTPP
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3250 3305 5300 1860 1280 1865 458 2150 1535 3690
Index pt
-1.81 -9.95 -2.30 -2.11 -2.66 -6.05 -1.72 -1.15 -2.23 -1.86
-5.71 -0.99 -0.80 -0.54 -0.51 -0.48 -0.36 -0.34 -0.33 -0.32
UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada
Business Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
1 March 2016 1 March 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date -TBA 14 Mar’16 28 Mar’16 07 Apr’16 04 May’16 TBA --
EX Date TBA TBA 15 Mar’16 29 Mar’16 08 Apr’16 09 May’16 TBA --
Trading Period TBA TBA 21 Mar – 15 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten RIMO EXCL BBNI MTFN ISAT GIAA ESTI GMTD BMRI BJBR SDRA BBRI AISA LPKR BBTN BIMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB
Date
Agenda
04-Mar-16 10-Mar-16 10-Mar-16 11-Mar-16 15-Mar-16 16-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 28-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2016 1 March 1 March 2016
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
10900
11150
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 12,609.8 12,600 12,609.8
BBRI Broadening Wedge
S2
10650
Closing Price
R2
11400
12,141.4 12,050 12,000
11075
11,406.3 11,400 11,075 11,075 11,075 10,800 11,009.4 10,730 10,200 10,425 10,365 9,600 10,365
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
9,000
• Harga berada dalam area lower band 8,400
Prediksi
• Trading range Rp 10900-Rp 11400
August September October November December 2016 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 18.16, Stochastic %K = 33.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 11075, take Profit Rp 11400
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.84 10.07 -28.24 11406 10730
February
80 100.0 90.0 33.4566 80.0 70.0 60.0 33.4566 50.0 40.0 30.0 20 20.0 10.0 0.0 18.1615 75.7577 200 100 18.1615 8.76616 0 -100 -200 -300 37,155,30 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -28.2396 -40.0 37,155,30 -60.0 -80.0 -43.97 -60
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
BBRI - MACD (5,3) = 8.77, Signal() = 75.76
BBRI - TSI(3,5,3) = -28.24, Volume() = 37,155,300.00
BBRI - William's % R(14) = -60.00, Volume() = 37,155,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INDF
TRADING BUY
S1
R1
6700
7325
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
INDF Upward Sloping Channel
S2
6075
Closing Price
R2
7,757.14 7,800 7,050 7,050 7,050 7,200 6,850 6,771.88 6,600 6,760
7950
7050 • MACD line dan signal line indikasi positif
6,603.75 6,500 6,000 6,130.96 6,130.96 5,400 5,650
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
4,800
• Harga berada dalam area upper band
4,200
• Trading range Rp 6700-Rp 7325
August September October November December 2016 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 46.22, Stochastic %K = 55.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7050, take Profit Rp 7325
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.08 50.78 22.22 6604 6760
Sinyal
INDF - MACD (5,3) = -65.15, Signal() = -34.06
Positif Positif Positif Positif Positif
INDF - TSI(3,5,3) = 22.22, Volume() = 22,876,500.00
INDF - William's % R(14) = -25.81, Volume() = 22,876,500.00
February
3,600 80 55.3968 100.0 90.0 80.0 55.3968 70.0 60.0 50.0 46.219 40.0 30.0 20.0 10.0 46.219 0.0 20 180.0 120.0 -34.0611 60.0 0.0 -60.0 -65.1494 22,876,50 -120.0 22.2227 80.0 60.0 40.0 20.0 13.684 0.0 -20.0 -40.0 22,876,50 0.00000 -60.0 -80.0 -25.8065
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 1 March 1 March 2016
ICBP
TRADING BUY
S1
15075
R1
16175
S2
13975
R2
17275
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ICBP Wedge
Closing Price
18,000
• RSI berada dalam area netral
15,750 15,750 17,000 15,750 15,750 16,000 15,242.5 15,200 15,170 15,000 15,006.3 15,006.3 14,000 14,952.8 14,952.8 14,575 13,000 13,590.5
• Harga berada dalam area upper band
12,000
15750 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
Prediksi
• Trading range Rp 15075-Rp 16175 August September October November December 2016 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 37.69, Stochastic %K = 55.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 15750, take Profit Rp 16175
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 31.84 30.60 9.50 15243 15170
LSIP
TRADING BUY
S1
R1
1400
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1445
11,000 80 55.2382 100.0 80.0 55.2382 60.0 40.0 37.6935 20.0 37.6935 0.0 200 20 -26.2712 100 0 -100 -98.2868 -200 -300 7,967,000 80.0 9.4989 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 7,967,000 -3.65545 -80.0 -14.0351
February
ICBP - MACD (5,3) = -98.29, Signal() = -26.27
ICBP - TSI(3,5,3) = 9.50, Volume() = 7,967,000.00
ICBP - William's % R(14) = -14.04, Volume() = 7,967,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
LSIP Broadening Wedge
S2
1355
Closing Price
R2
1,700 1,580 1,580 1,535 1,600 1,439.75 1,430 1,500 1,430 1,430 1,400 1,415.63
1490
1430 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
1,387 1,300 1,335 1,333.13 1,333.13 1,200 1,306.27
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
1,100
• Harga berada dalam area netral 1,000
Prediksi
• Trading range Rp 1400-Rp 1490
August September October November December 2016 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 23.91, Stochastic %K = 40.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1430, take Profit Rp 1490
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 18.14 -6.92 -28.57 1440 1387
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
LSIP - MACD (5,3) = -0.43, Signal() = 6.39
LSIP - TSI(3,5,3) = -28.57, Volume() = 11,435,500.00
LSIP - William's % R(14) = -52.50, Volume() = 11,435,500.00
February
900 80 90.0 40.1574 80.0 70.0 60.0 40.1574 50.0 40.0 30.0 23.9145 20.0 10.0 0.0 23.9145 40.0 30.0 6.39368 20 20.0 10.0 0.0 -0.42563 -10.0 -20.0 -30.0 11,435,50 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -28.5706 -40.0 -60.0 11,435,50 -80.0 -42.4573 -52.5
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 1 March 1 March 2016
AALI
TRADING BUY
S1
14425
R1
15075
S2
13775
R2
15725
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
AALI Broadening Wedge
Closing Price
26,000
14850
24,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
22,000 20,721.2 20,721.2 20,000 19,550 19,355.5
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
18,000 16,766.3 16,371.9 16,175 16,000 15,991.7 15,991.7 15,535 14,000 14,850 80 14,850 90.0 80.0 20 70.0 14,850 60.0 50.0 9.99666 40.0 30.0 20.0 10.0 9.99666 0.0 452.754 6.17993 800 600 451.057 400 6.17993 200 0 -200 -400 2,134,600 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -56.2663 2,134,600 -80.0 -64.0122 -84.6847
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 14425-Rp 15075
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 18.19 -399.06 -64.01 16766 15535
INAF
TRADING BUY
S1
297
R1
329
S2
265
R2
361
Closing Price
August September October November December 2016 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 6.18, Stochastic %K = 10.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 14850, take Profit Rp 15075
February
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
AALI - MACD (5,3) = 452.75, Signal() = 451.06
AALI - TSI(3,5,3) = -64.01, Volume() = 2,134,600.00
AALI - William's % R(14) = -84.68, Volume() = 2,134,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INAF Upward Sloping Channel Bearish Breakout
330 360.0 321.8 319.75 311.333 320.0 311.333 308 308 280.0 308 301.7 299 240.0
308 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound
210.757 200.0
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
160.0
• Trading range Rp 297-Rp 329 August September October November December 2016 INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 72.35, Stochastic %K = 68.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 308, take Profit Rp 329
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 79.22 2.79 12.66 302 321.8
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
INAF - MACD (5,3) = 0.97, Signal() = -1.26
INAF - TSI(3,5,3) = 12.66, Volume() = 10,278,300.00
INAF - William's % R(14) = -44.93, Volume() = 10,278,300.00
February
80 120.0 72.3547 72.3547 90.0 80.0 70.0 68.0263 60.0 50.0 40.0 68.0263 30.0 20.0 10.0 20 0.0 0.974909 8.0 4.0 0.0 -1.25705 -4.0 -8.0 -12.0 10,278,30 24.322 80.0 60.0 40.0 20.0 12.6588 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 10,278,30 0.00000 -80.0 -44.9275
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1 March 2016 1 March 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
14850 1430 1820
14850 1430 1820
15075 1490 1855
13775 1355 1735
14425 1400 1795
15075 1445 1855
15725 1490 1915
Trading Buy 5075 PTBA 605 ADRO Trading Buy 980 MEDC Trading Buy Trading Sell 1535 INCO Trading Sell 364 ANTM Trading Sell 570 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 955 WTON Trading Sell 10250 SMGR Trading Buy 20025 INTP Trading Sell 935 SMCB
5075 605 980 1535 364 570
5275 610 1025 1515 362 555
4625 580 855 1455 355 530
4950 595 940 1515 362 555
5275 610 1025 1575 369 580
955 10250 20025 935
970 10150 20300 915
930 9975 19000 915
950 10150 19650 930
6800 483
6800 483
6900 479
6450 469
7050 63700 44525 1300
7050 63700 44525 1300
7325 64600 45975 1320
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1685 1685 BSDE Trading Buy 3690 3690 PTPP Trading Buy 2605 2605 WIKA Trading Buy 2610 2610 ADHI Trading Buy 1930 1930 WSKT Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2635 PGAS Trading Buy 5300 JSMR Trading Buy 5175 ISAT Trading Buy 3250 TLKM
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
29-02-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
Indicators Stoc*
MA5*
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif
19550 1535 1920
14000 1240 1715
5600 625 1110 1635 376 605
Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif
5475 655 1005 1650 375 595
4150 437 670 1370 301 490
970 10325 20300 945
990 10500 20950 960
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
1045 11175 20300 985
940 9925 18075 895
6675 479
6900 489
7125 499
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7150 525
5775 480
6075 60800 40625 1230
6700 62700 43300 1275
7325 64600 45975 1320
7950 66500 48650 1365
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
6900 67225 44100 1485
5525 54500 35375 1250
1650 3750 2665 2650 1945
1650 3560 2545 2520 1885
1675 3655 2585 2585 1915
1700 3750 2625 2650 1945
1725 3845 2665 2715 1975
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif Positif
1825 4015 2885 2745 2000
1630 3645 2580 2300 1685
2635 5300 5175 3250
2670 5425 5275 3310
2470 5075 4735 3120
2570 5250 5000 3215
2670 5425 5275 3310
2770 5600 5550 3405
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif
2720 6250 5625 3510
2350 5200 4700 3045
9550 11075 5075 13475 1660
9775 11400 5100 13700 1690
9250 10650 4950 13250 1580
9425 10900 5025 13400 1635
9600 11150 5100 13550 1690
9775 11400 5175 13700 1745
Positif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
10400 12300 5675 13575 1685
9175 10425 4835 12825 1320
15525 1800
15825 1820
14325 1760
15075 1790
15825 1820
16575 1850
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Positif
17475 1875
14475 1595
MACD
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Buy 9550 BMRI Trading Buy 11075 BBRI Trading Sell 5075 BBNI Trading Buy 13475 BBCA Trading Buy 1660 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 15525 UNTR Trading Sell 1800 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.