27 Oktober 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• ADHI alokasikan capex Rp 1 triliun pada tahun 2016 • PTPP mendapat tawaran proyek untuk membangun 76 menara • PTPP siapkan capex Rp 2 triliun pada tahun 2016 • PTPP akan dirikan anak usaha di bidang energi • Blokade jalan tol milik JSMR ditunda hingga November 2015 • PGAS ambil 1 kargo dari Tangguh • BUMI tidak perpanjang moratorium obligasi • TINS salurkan bantuan Rp 15 miliar untuk UMKM di Babel • ANTM manfaatkan jaringan Posindo • HMSP selesaikan rights issue • MAIN tetapkan harga rights issue Rp 1.200 per lembar • TBLA akan melakukan perubahan kegiatan usaha utama • MKNT proyeksi laba tahun 2015 naik 141,93% YoY jadi Rp 15-20 miliar • MKNT akan bangun pabrik & tambah gerai, investasi Rp 13 miliar • PWON turunkan target pendapatan marketing, • BSDE optimis akan capai target pendapatan Rp6.2 triliun • BDMN bukukan penurunan laba 10,43% YoY • Mitsubishi ikut minati saham PNBN • Laba BBTN per 9M15 naik 61,8% YoY jadi Rp 1,22 triliun • BBNI berharap kontirbusi anak usaha capai 5% dalam 2-3 tahun • BBNI kaji tambah modal ke anak usaha • Laba NISP per 9M15 naik 12% YoY jadi Rp 1,06 triliun • BCIC jual piutang AYDA miliknya kepada JTII • Bank Dunia proyeksikan rata-ata inflasi tahunan 2015 bisa capai 6,5%
Dari perspektif teknikal, IHSG masih terkonfirmasi bergerak positif dalam Support 4679/4667/4658 pekan ini.Level Sinyalemen bagi IHSG tersebut terindikasi dari indikator Resistance 4700/4709/4721 teknikal baik Level leading indikator maupun lagging indikator. Indikator MACD Major Trend mengkonfirmasikan Down dan Stochastic positif bagi IHSG. Selain itu, indikasi Minor Trend Up positif bagi IHSG. dari MA5 dan MA20, juga tercermina
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4691.711 812.899
VOLUME (Mn)
+38.565 +8.161
6,470.74 1,328.33
VALUE (Rp Bn)
25,712.73 3,425.87
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (26/10), IHSG menguat 38.87 poin (0,83%) ke level 4,691.71, dari level 4,653.15 pada pekan lalu. Penguatan didukung oleh sektor finance yang menguat 1,66%, pertambangan dengan 0,99%, dan infrastruktur 0,98%. Kurs dollar menguat terhadap sejumlah mata uang emerging, setelah China memangkas suku bunga akhir pekan lalu menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Rupiah, Ringgit, dan Won melemah terhadap dollar AS, karena para investor beralih ke aset yang lebih aman, sementara euro terus berjuang setelah Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), pekan lalu, mengisyaratkan kebijakan stimulus lanjutan. Langkah yang diambil Jumat kemarin terjadi seiring dengan rencana Partai Komunis menggelar pertemuan kebijakan, pekan ini, untuk menetapkan arah perekonomian dalam Rencana Lima Tahun berikutnya. Bank of Japan juga akan menggelar pertemuan pekan ini, dengan pembicaraan mengenai stimulus lebih lanjut setelah pelemahan data baru-baru ini yang dirilis Tokyo. Dari pasar global, indeks saham Wall Street menguat setelah penguatan dari laba perusahaan tech, rebound McDonald, dan kemitraan antara Oprah Winfrey dan Weight Watchers yang membantu mendorong saham AS untuk menguat untuk minggu keempat beruntun pada hari jumat lalu. Laporan keuangan berhasil variatif, dengan banyak perusahaan besar mengalami penjualan yang lemah. Namun, beberapa perusahaan seperti Microsoft dan General Motors mencatat kinerja yang membaik. Dari regional, saham-saham Jepang mengalami penguatan dari rally global yang bermula dari pemotongan suku bunga Tiongkok. Indeks Nikkei 225 menguat 121.82 poin (0,65%) ke level 18,947.12, dari level 18,825.30 pada minggu lalu. Di sisi lain, indeks Shanghai composite menguat 17.15 poin (0.50%) ke level 3,429.58, dari level 34,412.43 pada Jumat lalu. Penguatan didukung oleh bank sentral China yang memangkas suku bunga acuan untuk keenam kalinya dalam setahun, demi meredam perlambatan ekonomi yang semakin mendalam. Adapun, indeks Hang Seng melemah 35.69 poin (0,15%) ke level 23,116.25, dari level 23,151.94 pada minggu lalu. Dari Eropa, saham-saham eropa mengalami pelemahan pada awal perdagangan. Saham- saham eropa jatuh dari harga tertingginya selama dua bulan karena pelemahan dari produser komoditas.
Tercermin bahwa pertumbuhan ekonomi Cina masih dibayangi perlambatan. Pertumbuhan produk domestik bruto (GDP) Cina tercatat paling lambat dalam 6 tahun terakhir. Selian itu, arus investasi juga paling rendah dalam 16 tahun terakhir. Perlambatan ekonomi bisa semakin parah karena tingkat konsumsi warga masih lemah, terutama untuk komponen energi, listrik dan tambang. Hasil produksi industri bulan Oktober diperkirakan hanya naik 5,3% atau lebih rendah dibandingkan industrial output bulan September yang sebesar 5,7. Sisi lain, investor Cina tetap menyambut baik putusan bank sentral pemangkasan suku bunga acuan, karena hal ini telah berdampak pada harga saham. Kondisi yang sama juga berlangsung di bursa regional lainnya meski kurs sebagian besar valuta Asia cenderung lemah terhadap Dollar. Dari Eropa, kebijakan moneter Eropa telah membuat banyak pihak antusias sekaligus waspada. Meskipun tujuannya baik, beberapa negara sudah mengantisipasi efek dari putusan ECB terhadap ekonominya. Kebijakan ECB yang kemungkinan diambil dalam waktu dekat, yakni membuka peluang untuk kucuran stimulus baru di akhir tahun. Presiden ECB, Mario Draghi memberikan isyarat kuat soal kenaikan jumlah stimulus dari 1,1 triliun Euro dalam bentuk pembelian obligasi. Sedangkan dari dalam negeri, Pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga perekonomi Indonesia, berupa pemberian stimulus, reformasi kebijakan dan peningkatan kualitas belanja negara. Belanja modal pemerintah naik lebih cepat di triwulan III diperkirakan naik 21,4% dibandingkan periode sama tahun lalu. Belanja pemerintah ini diharapkan akan menunjang investasi serta pertumbuhan. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,7%. Pertumbuhan diharapkan meningkat menjadi 5,3% di tahun 2016. Ini sudah mempertimbangkan kondisi eksternal yang membaik dan belanja modal negara yang lebih tinggi.. Namun, proyeksi ini disertai risiko, kemungkinan naiknya suku bunga The Fed, peelambatan di negara-negara mitra dagang seperti Cina, pelemahan di sektor swasta akibat depresiasi nilai tukar dan berkurangnya marjin keuntungan, serta kemarau akibat pola cuaca El Nino. Disisi lain, investor tetap menantikan laporan laba emiten kuartal III 2015 serta berharap rupiah tetap stabil. Jika kondisi ini terjadi, maka peluang IHSG untuk menguat masih terbuka, meski dihadapi kendala pasar global yang melemah. Dengan mempertimbangkan faktor pasar global tersebut, IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
27 October 2015
27 October 2015 Adhi Karya (ADHI) mengalokasikan capex 2016 senilai Rp 1 triliun. Perseroan akan menyerap sebagian capex untuk investasi properti terutama properti pendamping proyek transportasi light rail transit (LRT) seperti hotel. Selain itu, ADHI juga berencana membangun pembangkit listrik. Pembangunan Perumahan (PTPP) akan membentuk anak usaha baru yang bergerak di sektor energi. Perseroan menargetkan pembentukan anak usaha baru ini akan selesai pada 2018. Pembangunan Perumahan (PTPP) mendapat tawaran proyek untuk membangun 76 menara di 15 lokasi di pulau Jawa pada 2016. Nilai kotrak proyek tersebut belum dapat dipastikan. Pembangunan Perumahan (PTPP) menyiapkan belanja modal lebih dari Rp 2 triliun pada tahun 2016 atau lebih tinggi dari tahun 2015 yang sebesar Rp1.9 triliun. Konstruksi proyek jalan tol dan pembangkit listrik akan menjadi fokus perseroan pada tahun depan. Jalan tol tersebut adalah Depok-Antasari, Balikpapan-Samarinda, ManadoBitung dan Pandaan Malang. Sementara itu, proyek pembangkit listrik yang baru diterima PTPP adalah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 100 MW di Pohuwatu, Gorontalo. Di proyek konstruksi rumah susun, perseroan tengah menggarap 3.000 unit. Setelah tertunda selama 9 bulan, Perusahaan Gas Negara (PGAS) akhirnya mengambil satu kargo gas alam cair (LNG) dari Kilang Tangguh untuk mengoperasikan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung. Menteri BUMN, Rini Soemarno, menjelaskan dalam dua bulan mendatang akan ada roadmap mengenai BUMN selama empat tahun ke depan. Roadmap ini termasuk masalah Perusahaan Gas negara (PGAS) dengam PT. Pertagas. Pertagas merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero). Pertagas dan PGN mempunyai lini bisnis yang sama, yakni menyalurkan gas, baik untuk industri maupun rumah tangga. Masalah kedua BUMN ini adalah mengenai rencana akuisisi maupun penggabungan PGN dan Pertagas, agar ada BUMN yang fokus mengurusi masalah gas. Kementerian BUMN menyatakan bahwa sebagian besar dana yang akan digunakan untuk membangun proyek kereta api cepat JakartaBandung akan berasal dari China yang mencapai 85%. Dari porsi pembiayaan sebesar 85% tersebut, 75% di antaranya akan berasal dari Bank Pembangunan China (CDB) yang berspesialisasi dalam kredit jangka menengah-panjang. Sementara 25% sisanya akan berasal dari ekuitas. Kementerian BUMN akan membentuk konsorsium BUMN yaitu Wijaya Karya (WIKA), PT Kereta Api Indonesia (Persero), Jasa Marga (JSMR), PTPN VIII. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan rencana blokade jalan tol milik Jasa Marga (JSMR) ditunda hingga November 2015. Rencananya ribuan pegawai anak usaha Jasa Marga yaitu PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) akan menggelar aksi memblokade tol, karena pendirian anak perusahaan baru Jasa Marga yaitu PT Jasa Layanan Operasi (JLO), karena terindikasi sarat dengan kepentingan personel manajemen PT Jasa Marga. Penolakan dilakukan karena PT JLO akan mengambil alih operasional ruas tol Pondok Pinang–Kampung Rambutan–Rorotan, yang selama ini telah dikelola dengan sangat baik oleh PT JLJ. Bumi Resources (BUMI) memutuskan tidak mengajukan perpanjangan moratorium obligasi tiga anak usahanya kepada pengadilan Singapura. Hal ini menjadi bagian upaya restrukturisasi utang senilai total USD 3,98 miliar. Aneka Tambang (ANTM) menggandeng Pos Indonesia untuk memperluas jaringan distribusinya di pasar ritel guna mendorong penjualan hingga 50% di pasar domestik. Timah (TINS) pada tahun 2015 menyalurkan bantuan Rp 15 miliar dalam mengembangkan usaha mikro kecil, menengah dan koperasi di Kepulauan Bangka Belitung, agar mandiri dan berdaya saing di pasar
global. Total dana kemitraan tahun 2015 mencapai Rp 15 miliar yang dilaksanakan dua kali dalam setahun yaitu sementer I (Januari - Juni) dan triwulan II (Juli - Desember). Penyaluran bantuan dana kemitraan akan disalurkan awal November sebesar Rp 10,5 miliar kepada pelaku UMKM yang bergerak di sektor perdagangan, industri, jasa, perikanan, peternakan, pertanian dan koperasi. HM Sampoerna (HMSP) telah menyelesaikan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue. Pada perdagangan Senin (26-102015), sejumlah broker memfasilitasi tansaksi tutup sendiri (crossing) HMSP senilai Rp 20,37 triliun di pasar negosiasi BEI. Malindo Feedmill (MAIN) menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 1.200 per lembar atau di level bawah pada harga kisaran sebelumnya sebesar Rp 1.200-1.600. Dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 447.750.000 lembar saham, maka dana yang dapat diperoleh sebanyak Rp 537.300.000.000. Rasio ditetapkan 4:1. Cum dan ex di pasar regular/negosiasi pada 6-9 November 2015 dan periode perdagangan pada 13-19 November 2015. Tunas Baru Lampung (TBLA) akan melakukan perubahan kegiatan usaha utama terkait dengan rencana investasi pembangunan pabrik biodiesel. RUPSLB akan diselenggarakan pada 3 Desember 2015. Pakuwon Jati (PWON) menyatakan bahwa dana akuisisi lahan tahun ini membengkak menjadi Rp1 triliun dari alokasi awal yang sebesar Rp200-300 miliar. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah tawaran lokasi strategis kepada perseroan pada tahun ini. Perseroan akan fokus pada penambahan lahan di area yang dikembangkan perseroan. Untuk tahun ini perseroan menurunkan target pendapatan marketing dari Rp3.4 triliun menjadi 3 triliun, hal tersebut dikarenakan ada penundaan peluncuran proyek perseroan. Bumi Serpong Damai (BSDE) optimis akan mencapai target pendapatan tahun ini yang sekitar Rp6.2 triliun seiring mulai membaiknya kondisi ekonomi. Per September 2015 marketing sales perseroan telah mencapai Rp4.6 triliun atau 62% dari target marketing 2015 yang sebesar Rp7.5 triliun. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) segera menyelesaikan proyek kabel serat optik Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) sepanjang 8.722 km dengan estimasi biaya Rp 3,6 triliun pada November 2015. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) memproyeksikan laba tahun 2015 sebesar Rp 15 miliar - Rp 20 miliar atau naik sekitar 141,93% 222,58% dibanding Rp 6,2 miliar di tahun 2014, karena biaya bunga bank sudah habis. Sedangkan bunga bank tahun 2014 cukup besar. MKNT akan melunasi utang bank sebesar Rp 12 miliar di tahun 2015 dengan dana dari hasil penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Perseroan memiliki utang bank senilai Rp 20 miliar. Dengan pelunasan tersebut, utang perseroan akan tersisa Rp 8 miliar. Meski demikian perseroan memperkirakan pendapatan MKNT akan turun 5% ke kisaran Rp 800 miliar - Rp 900 miliar akibat penurunan pendapatan gadget yang dipengaruhi oleh depresiasi rupiah. Penjualan gadget turun 15% - 20% karena pengaruh kurs. Namun MKNT bisa menahan penurunan pendapatan gadget karena meningkatnya penjualan pulsa. Kontribusi penjualan perseroan di bisnis kartu perdana dan pulsa isi ulang melebihi 60%. MKNT merupakan mitra distribusi pulsa kepada subdealer dan retailer. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) akan membangun pabrik dan menambah gerai dengan investasi sebesar Rp 13 miliar. MNKT akan membangun pabrik berkapasitas 60.000 unit per bulan di atas lahan seluas 3.000 meter persegi di sekitar Jakarta pada pertengahan tahun 2016. Pembangunan pabrik itu membutuhkan dana sekitar Rp 10 miliar dari dana hasil initial public offering (IPO). Pabrik ini akan menjadi pabrik perdana MKNT. Sebelumnya MKNT membuat pabrikasi produknya di Cina. Dengan pembangunan pabrik baru ini, MKNT akan berusaha mengikuti ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 30%. Selain itu MKNT akan menambah 15 gerai baru di tahun 2016 di beberapa kota di Jawa dan Sumatera. Untuk penambahan satu gerai membutuhkan investasi sekitar Rp 200 miliar, sehingga total investasi untuk penambahan gerai di tahun 2016
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
27 October 2015
27 October 2015 sekitar Rp 3 miliar. Saat ini MKNT telah memiliki 10 gerai di beberapa kota Pulau Jawa. MKNT akan menambah satu hingga dua gerai lagi sampai akhir tahun. Bank Danamon Indonesia (BDMN) membukukan laba bersih (konsolidasi) sebesar Rp 1,89 triliun hingga kuartal III-2015, menurun 10,43% YoY. Penyaluran kredit perseroan juga terkoreksi 3,65% YoY menjadi Rp 133,61 triliun. Segmen mass market merupakan penyumbang penurunan kredit seperti kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang turun 17,85% YoY menjadi Rp 16,1 triliun. Hingga kuartal III-2015, posisi NPL gross meningkat menjadi 3% dari posisi 2,4% pada periode sama 2014. Perseroan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 10,19 triliun, naik tipis 0,2% hingga September 2015. NIM turun dari posisi 8,4% menjadi 8,1% hingga kuartal III-2015. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc ikut berminat mengakuisisi 39% saham Bank Panin (PNBN) dari ANZ Bank, Mitsubishi bersaing ketat dengan Mizuho Financial Group Inc. CTBC Financial Holding Co dan Fubon Financial Holding Co dari Taiwan juga diundang untuk mengirimkan penawaran tahap kedua, yang nilainya diperkirakan sekitar Rp 8,8 triliun. Sementara itu, PNBN berencana merevaluasi aset tetap untuk meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, rasio kecukupan modal perseroan diperkirakan meningkat dari 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015. Bank Tabungan Negara (BBTN) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 1,22 triliun di triwulan III 2015. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 61,8% jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih BTN pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 755 miliar. Pertumbuhan laba bersih diiringi dengan penyaluran kredit sebesar Rp 131,58 triliun di triwulan III 2015, atau mengalami kenaikan sebesar 19,04% jika dibandingkan realisasi kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,54 triliun. Dana Pihak Ketiga per September 2015 tumbuh sebesar 22,22% YoY menjadi 124,47 triliun dari Rp 101,84 Triliun pada periode serupa tahun 2014. Kinerja perseroan rata-rata tumbuh diatas industri nasional. Perseroan optimis akan mencapai target akhir tahun. Per September 2015, BTN berhasil membukukan aset sebesar Rp 166,04 triliun atau tumbuh 16,58% dari posisi serupa tahun sebelumnya besar Rp 142,43 triliun. Sementara kredit dan pembiayaan tumbuh 19,04% dari Rp 110,54 triliun pada September tahun 2014 menjadi Rp 131,58 triliun pada September 2015. Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik diatas rata-rata industri nasional per Agustus yang berada dikisaran 10,96%. Bank BTN memproyeksikan kredit yang diberikan perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2015. Perseroan menargetkan sampai dengan akhir tahun ini pertumbuhan kredit berada di kisaran 18% hingga 19% Bank Negara Indonesia (BBNI) berharap kontribusi laba dari perusahaan anak mencapai hingga 5% dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang dari saat ini berkisar 2%-3%. BBNI siap mendukung permodalan agar perusahaan anak bisa terus melakukan ekspansi. Kontribusi anak usaha BBNI juga dari pendapatan berbasis komisi dari kegiatan perusahaan anak menjual produknya melalui cabang BNI. BNI memiliki lima perusahaan anak, yaitu BNI Life Insurance, BNI Multifinance, BNI Securities, BNI Remittance Ltd, dan BNI Syariah. Pada tahun 2014 kontribusi laba dari perusahaan anak BNI mencapai Rp 306,36 miliar atau 2,83% terhadap laba BNI sebesar Rp 10,83 triliun. BNI juga tengah mengkaji suntikan modal untuk anak perusahaan, khususnya BNI Syariah karena BNI Syariah harus tumbuh sekitar 20% dan ada kebutuhan untuk menyambut basel. Sementara BNI Life sudah memiliki modal kuat dan tinggal memperbaiki pemasarannya. Di sisi lain, BNI juga masih mengkaji rencana terbaik bagi BNI Multifinance. Sejauh ini BNI punya opsi untuk mencari strategic partner bagi BNI Multifinance. Bank Negara Indonesia (BBNI) menyatakan tengah mengkaji rencana penambahan modal ke beberapa anak usahanya. Hal ini dilakukan BNI untuk memperkuat posisi anak usaha dalam menjalankan bisnis untuk beberapa tahun ke depan. Pertumbuhan anak usaha bisa mendukung pertumbuhan induknya paling tidak tumbuh 20%. Sejauh ini kontribusi laba anak usaha ke BNI masih tergolong kecil yaitu
sekitar 2-3%. Sedang pertumbuhan BBNI 19,8%. Perseroan mengestimasikan CAR tahun 2016 sekitar 14-15%. Sedang modal di tahun 2017 perlu ditambah, namun pelaksanaannya bisa saja dilakukan di 2016 atau 2017, tergantung induk. Kebutuhan modal BNI syariah tahun 2017 bisa mencapai Rp 500 miliar – Rp 1 triliun. Laba Bank OCBC NISP (NISP) hingga Triwulan III 2015 mencapai Rp 1,06 triliun, atau tumbuh 12% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 942 miliar. Penyaluran kredit tumbuh 23% YoY dari Rp 66,6 triliun menjadi Rp 82 triliun. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross per 30 September 2015 tetap terjaga di 1,3%, di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12% YoY dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,1 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) naik 15% dari Rp 79,5 triliun menjadi Rp 91,2 triliun, dimana 39,3% dari total dana pihak ketiga merupakan CASA (Current Account dan Saving). Bank JTrust Indonesia (BCIC) melaksanakan transaksi penjualan piutang atas sejumlah aset bermasalah dan pengalihan hak atas asset yang diagunkan (AYDA) milik perseroan kepada PT JTrust Investments Indonesia (JTII) dengan nilai transaksi Rp 487 miliar pada 22 Oktober 2015. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan profil risiko yang lebih baik. Sejumlah aset yang diagunkan tersebut diantaranya berupa rumah tinggal, pabrik, mesin-mesin, kapal, termasuk berbagai AYDA lainnya hasil restrukturisasi kredit-kredit bermasalah. Nilai keseluruhan transaksi senilai Rp 487 miliar tersebut mencapai 48,62% dari nilai ekuitas perseroan senilai Rp 1,001 triliun. Penjualan seluruh aset tersebut membuat kualitas kredit yang disalurkan perseroan kian membaik dengan tingkat NPL menjadi di bawah 2%, turun dari posisi Juni 2015 di level 6,35%. Pertumbuhan laba multifinance hingga Agustus relatif stabil. Secara bulanan pertumbuhan laba multifinance berkisar 15% - 16%. Data OJK mencatat laba bersih setelah pajak multifinance hingga Agustus mencapai Rp 9,37 triliun. Jika dibandingkan Juli, laba bersihnya sebesar Rp 8 triliun naik 16%. Laba bersih multifinance terdorong karena pendapatan yang dicetak multifinance juga naik 16% menjadi Rp 57,26 triliun. Pendapatan berasal dari pendapatan operasional seperti pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan kartu kredit. Sementara pendapatan non operasional berasal dari pendapatan bunga atau jasa giro. Sebaliknya piutang pembiayaan multifinance relatif stagnan. Pada Agustus 2015 pembiayaan yang dibukukan hanya tumbuh 0,2% atau senilai Rp 370,8 triliun jika dibandingkan satu bulan sebelumnya (Juli). Namun secara year on year (yoy) atau Agustus 2014 yang nilai pembiayaannya Rp 363,485 triliun, pertumbuhan pembiayaan mencapai 1,9%. Perlambatan pembiayaan multifinance terjadi karena pendapatan masyarakat yang tidak mampu membeli kendaraan. Musim kering (El Nino) di sejumlah daerah di Indonesia mengancam pasokan pangan dan berpotensi menaikkan harga pangan sehingga berimbas pada inflasi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan El Nino menguat mulai Agustus 2015 hingga Desember 2015. Bank Dunia (World Bank) melihat dampak El Nino cukup besar terhadap inflasi tahun 2015. World Bank memproyeksikan rata-rata inflasi tahunan 2015 bisa mencapai 6,5%. El Nino akan mempengaruhi kondisi bahan makanan, khususnya harga beras. Pada kondisi El Nino yang moderat hingga kuat, harga beras melonjak hingga 10% per tahun. Kekeringan juga bisa menyumbang inflasi tahunan sebesar 0,3%-0,6% dan laju inflasi rumah tangga miskin naik hingga 1%-2%. Sejalan dengan hasil survei indeks indeks ekspektasi harga (IEH) Bank Indonesia awal Oktober yang menunjukkan tekanan kenaikan harga terjadi mulai Desember 2015. Indikasinya dari IEH tiga bulan mendatang yang naik 9,5 poin menjadi 164,5. Tekanan itu terjadi pada semua kelompok komoditas. Lonjakan tertinggi terjadi di kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Hasil survei BI di minggu II Oktober 2015, IHK tercatat terjadi deflasi 0,09% akibat deflasi bahan makanan seperti daging ayam dan bawang merah serta harga yang diatur (administered prices), yaitu penundaan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) Rumah Tangga 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
27 October 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
43.85 2.08 1164.18 10455.00 15500.00 52.90 49.75 625.00 2181.50 655.00 810.54
-0.13 0.02 1.14 -60.00 -250.00 -9.50 -13.61 -5.00 -14.00 -0.50 0.31
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
41 0.02
13,999 392
Change (IDR) 208 166
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17623.05 5034.70 6417.02 3591.91 2124.09 23116.25 4691.71 18947.12 1706.79 3083.07
Change %Day %YTD -0.13 -1.12 0.06 6.31 -0.42 -2.27 0.51 5.98 0.68 43.67 -0.15 -2.07 0.83 -10.24 0.65 8.57 -0.24 -3.09 0.48 -8.38
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 3.02 2.86 3.62 3.30 1.80 1.75 1.70 1.55 3.60 3.22 1.23 1.14 2.40 2.16 1.61 1.51 1.84 1.74 1.20 1.14
Market Cap (USD Bn) 5,394.9 7,924.5 1,617.7 4,446.7 3,164.2 1,839.3 330.1 2,933.4 237.2 304.1
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,647.50 15,093.32 112.87 9,808.47 9,891.57 20,952.87 2,148.50 3,225.22 12.08
Change 26.50 20.18 0.02 13.34 -13.31 12.59 0.00 -1.71 0.04
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 16.02 14.99 21.97 19.11 15.92 14.87 14.43 12.98 30.87 24.24 11.57 10.83 16.26 14.13 18.03 16.54 16.58 15.22 13.40 12.54
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.07 1.11 0.01 0.72 0.72 1.54 0.16 0.24 0.09
Change -0.0001 0.0001 0.0000 0.0006 -0.0001 0.0001 0.0000 -0.0001 0.0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.17 0.51 0.17 0.13 0.13 2.89
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
27 October 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
September-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
August-15
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,866,909.10
2.29 7.18 0.39 105.35 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 27 Okt 27 Okt 28 Okt 29 Okt 29 Okt 29 Okt 29 Okt 29 Okt
Agenda US Durable Goods Orders US Consumer Confidence Index US Advance Goods Trade Balance FOMC Rate Decision US GDP Annualized QoQ US GDP Price Index US Personal Consumption US Initial Jobless Claims
Expectation Turun menjadi -2.3% dari -2.0% Turun menjadi 102.0 dari 103.0 Naik menjadi -$66.60 Bn dari -$67.19 Bn Tetap 0.25% Turun menjadi 3.3% dari 3.6% Turun menjadi 1.5% dari 2.1% Turun menjadi 1.7% dari 3.9% --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBRI TLKM BBCA BMRI LPPF MDIA DNET INCO UNVR BDMN
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
11600 2805 13650 9575 17425 3400 1180 2440 38650 3360
Index pt
3.57 1.63 1.30 1.86 5.77 21.86 15.12 8.93 0.59 4.02
10.22 4.75 4.47 4.23 2.90 2.50 2.30 2.08 1.80 1.29
Stock
Price
SCMA SMGR BYAN MPPA IMAS TOWR AALI AKRA SIAP MLBI
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3065 10700 8000 2425 2715 3990 20400 5750 187 11250
Index pt
-5.84 -1.38 -3.03 -5.64 -8.59 -1.48 -1.69 -2.13 -9.66 -1.96
-2.91 -0.93 -0.87 -0.82 -0.74 -0.64 -0.58 -0.52 -0.50 -0.50
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
27 October 2015 27 October 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 53.55
BSSR
Status Cash Dividend
CUM Date 13 Oct-15
Ratio 4:1 310:471 65:4 100:154 81:8 -1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 1200-1600 371.00 77000.00 100.00 102.00 5305.00 ----
EX Date 15 Oct-15
Recording 18 Oct-15
Payment 06 Nov-15
CORPORATE ACTIONS Stock MAIN ANTM HMSP MCOR BACA UNTX DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA 15 Oct-15 19 Oct-15 20 Nov-15 24 Nov-15 -----
EX Date TBA 16 Oct-15 20 Oct-15 23 Nov-15 25 Nov-15 -TBA TBA TBA
Trading Period TBA 22 Oct – 28 Oct’15 26 Oct – 30 Oct’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 01 Sep – 31 Oct’15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten IBFN NIRO LMAS PLIN MAIN MGNA BBNI DAJK KLBF KBRI BIPI PICO MCOR MYRX ASII OKAS PSAB UNSP GEMS BLTA CNKO INDR TOWR SMMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
27-Okt-15 28-Okt-15 28-Okt-15 29-Okt-15 30-Okt-15 05-Nov-15 09-Nov-15 09-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 11-Nov-15 13-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 19-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
October 2727 October2015 2015
INCO
TRADING BUY
S1
R1
S2
2295 2075
Closing Price
R2
2515
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INCO Wedge Bullish Breakout
2735
3,600
3,200 2,605 2,440 2,440 2,800 2,440 2,340 2,335.71 2,400 2,335.71 2,335.71 2,298 2,000 2,290.5 2,288.13 2,205 1,600 1,622.93
2440 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 2295-Rp 2515
April May Jun Jul August September INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 30.60, Stochastic %K = 46.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2440, take Profit Rp 2515
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 29.91 10.07 14.80 2291 2298
1,200 80 100.0 46.5693 80.0 46.5693 60.0 40.0 30.5975 20.0 0.0 30.5975 80.0 -8.22911 20 40.0 0.0 -24.8957 -40.0 -80.0 18,319,800 -120.0 100.0 14.8007 80.0 60.0 40.0 20.0 1.20932 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 18,319,800 -80.0 0.00000 -100.0 -22.7848
October
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
INCO - MACD (5,3) = -24.90, Signal() = -8.23
INCO - TSI(3,5,3) = 14.80, Volume() = 18,319,800.00
INCO - William's % R(14) = -22.78, Volume() = 18,319,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
AISA
TRADING BUY
S1
R1
S2
1635 1510
R2
1785
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
AISA Broadening Wedge Bullish Breakout
1910
2,200
Closing Price
1715 2,000 1,715 1,715 1,715 1,800 1,653.85 1,653.85 1,590 1,600 1,572 1,555.63 1,538.5 1,400 1,510 1,335
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1605-Rp 1785
April May Jun Jul August September AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.88, Stochastic %K = 59.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1715, take Profit Rp 1785
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 33.21 14.93 49.87 1539 1572
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
AISA - MACD (5,3) = -30.22, Signal() = -14.86
AISA - TSI(3,5,3) = 49.87, Volume() = 14,678,700.00
AISA - William's % R(14) = -2.27, Volume() = 14,678,700.00
October
1,202.22 1,200 80 1,202.22 59.0103 90.0 80.0 59.0103 70.0 60.0 50.0 40.0 38.8751 30.0 20.0 10.0 38.8751 0.0 50.0 20 40.0 30.0 20.0 10.0 -14.8622 0.0 -10.0 -20.0 14,678,700 -30.0 -30.217 100.0 49.8711 80.0 60.0 40.0 20.0 21.5306 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 14,678,700 0.00000 -80.0 -2.27273
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
October 2727 October2015 2015
NRCA
TRADING BUY
S1
700
R1
765
S2
665
R2
800
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
NRCA Upward Sloping Channel
Closing Price
1,600
730
1,400
• MACD line dan signal line indikasi positif 1,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
790 1,000 790 789.14 730 730 800 730 705 694.75 600 685 80 685 47.619 90.0 80.0 668.125 70.0 60.0 47.619 50.0 40.0 668.125 30.0 25.2135 20.0 10.0 665 0.0 25.2135 40.0 30.0 20 20.0 -2.29968 10.0 0.0 -7.96531 -10.0 13,899,700 -20.0 80.0 21.0889 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 13,899,700 -80.0 -13.8404 -35
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 700-Rp 765 April May Jun Jul August September NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 25.21, Stochastic %K = 47.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 730, take Profit Rp 765
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 8.85 1.27 21.09 695 685
BDMN
TRADING BUY
S1
R1
3175
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
3500
October
NRCA - MACD (5,3) = -7.97, Signal() = -2.30
NRCA - TSI(3,5,3) = 21.09, Volume() = 13,899,700.00
NRCA - William's % R(14) = -35.00, Volume() = 13,899,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BDMN Wedge
S2
3055
Closing Price
R2
3620
5,000
3360 4,500
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 3285-Rp 3500
April May Jun Jul August September BDMN - Stochastic %D(6,3,3) = 60.88, Stochastic %K = 81.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3360, take Profit Rp 3500
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.28 28.44 37.16 3068 3181
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BDMN - MACD (5,3) = -46.03, Signal() = -28.28
BDMN - TSI(3,5,3) = 37.16, Volume() = 1,471,700.00
BDMN - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 1,471,700.00
October
4,000 3,404.05 3,360 3,360 3,360 3,500 3,300 3,181 3,148.13 3,099 3,000 3,099 3,067.5 81.4815 3,062 81.4815 100.0 3,062 80 90.0 80.0 70.0 3,035 60.0 60.8788 50.0 40.0 30.0 60.8788 20.0 10.0 200.0 150.0 100.0 -28.2776 50.0 0.0 1,471,700 -46.0279 -50.0 37.1568 80.0 60.0 40.0 20.0 23.6009 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 1,471,700 -80.0 0.00000
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
October 2727 October2015 2015
ASRI
TRADING BUY
S1
401
R1
450
S2
370
R2
481
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASRI Upward Sloping Channel
Closing Price
720.0 660.0
414 600.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
540.0 456.4 456.4 418 480.0 414 414 420.0 414 390 388.25 360.0 385 385 300.0 372 368.9 240.0 307 80
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 401-Rp 450
April May Jun Jul August September ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 40.89, Stochastic %K = 61.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 414, take Profit Rp 450
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.28 4.50 30.08 369 390
PSAB
TRADING BUY
S1
1465
R1
1650
S2
1280
R2
1835
October
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ASRI - MACD (5,3) = -5.66, Signal() = -3.19
ASRI - TSI(3,5,3) = 30.08, Volume() = 389,845,312.00
ASRI - William's % R(14) = -17.28, Volume() = 389,845,312.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,735 1,800 1,580 1,580 1,600 1,580 1,495 1,400 1,391 1,380.63 1,378 1,200 1,378 1,273.25 1,000 1,255
PSAB Upward Sloping Channel
Closing Price
1580 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
61.6013 90.0 80.0 61.6013 70.0 60.0 50.0 40.0 40.8889 30.0 20.0 10.0 40.8889 0.0 18.0 20 12.0 -3.18982 6.0 0.0 -6.0 -5.65922 389,845,31 -12.0 30.0789 80.0 60.0 40.0 20.0 16.1761 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 389,845,31 -80.0 -100.0 -17.284
• Candle chart indikasi sinyal positif
800.922 800
• RSI berada dalam area netral
600
• Harga berada dalam area upper band 400
Prediksi
• Trading range Rp 1465-Rp 1650 April May Jun Jul August September PSAB - Stochastic %D(6,3,3) = 44.26, Stochastic %K = 62.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1580, take Profit Rp 1650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.71 38.11 47.76 1245 1391
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
PSAB - MACD (5,3) = -43.46, Signal() = -24.45
PSAB - TSI(3,5,3) = 47.76, Volume() = 17,375,100.00
PSAB - William's % R(14) = -5.80, Volume() = 17,375,100.00
October
200 80 62.651 100.0 80.0 62.651 60.0 44.2633 40.0 20.0 44.2633 0.0 20 10.0 0.0 -10.0 -24.4546 -20.0 -30.0 -40.0 -43.461 -50.0 17,375,100 -60.0 47.7555 80.0 40.0 28.3785 0.0 -40.0 0.00000 17,375,100 -80.0 -5.7971
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
27 October 2015 27 October 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
Indicators Stoc*
MA5*
20400 1495 1085
20400 1495 1085
20050 1525 1115
19200 1425 965
20050 1475 1040
20900 1525 1115
21750 1575 1190
Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif
22100 1585 1400
16050 1130 1010
7325 680 1150 2440 386 670
7325 680 1150 2440 386 670
7375 690 1130 2515 378 625
7175 645 1090 2075 356 625
7275 665 1130 2295 378 655
7375 690 1170 2515 400 685
7475 710 1210 2735 422 715
Negatif Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif Negatif
7550 710 1390 2700 454 740
5350 510 1125 1420 380 585
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 1060 SMGR Trading Sell 10700 INTP Trading Buy 21025 SMCB Trading Buy 1095
1060 10700 21025 1095
1045 10475 21275 1105
1010 10000 19775 1065
1045 10475 20525 1080
1080 10950 21275 1105
1115 11425 22025 1120
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
1090 11300 21000 1160
765 8650 16000 965
6300 610
6300 610
6200 565
5975 565
6200 600
6425 635
6650 670
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Positif Negatif
6875 715
4975 460
6225 46350 38650 1465
6225 46350 38650 1465
6300 46900 38900 1480
6050 44600 37900 1420
6175 45750 38400 1450
6300 46900 38900 1480
6425 48050 39400 1510
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
6425 47800 40250 1610
4890 39500 35350 1250
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1765 1765 PTPP Trading Buy 3880 3880 WIKA Trading Buy 3130 3130 ADHI Trading Buy 2345 2345 WSKT Trading Buy 1730 1730
1790 3930 3150 2395 1755
1700 3730 3070 2235 1675
1745 3830 3110 2315 1715
1790 3930 3150 2395 1755
1835 4030 3190 2475 1795
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
1795 3895 3140 2375 1755
1235 3350 2485 1595 1525
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 3040 JSMR Trading Sell 5275 ISAT Trading Buy 4150 TLKM Trading Buy 2805
3040 5275 4150 2805
3090 5250 4175 2830
2910 5175 4055 2720
3000 5250 4115 2775
3090 5325 4175 2830
3180 5400 4235 2885
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
3160 5625 4150 2830
2280 4680 3310 2485
9575 11600 5300 13650 1185
9575 11600 5300 13650 1185
9650 11700 5250 13725 1180
9350 11350 5150 13425 1160
9500 11525 5250 13575 1180
9650 11700 5350 13725 1200
9800 11875 5450 13875 1220
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif
9450 11200 5375 13775 1195
7150 7975 3800 11300 970
Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 20300 MPPA Trading Sell 2425
20300 2425
20075 2350
19650 2145
20075 2350
20500 2555
20925 2760
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
21200 2750
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Buy SGRO Trading Buy Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Sell
26-10-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.