17 Oktober 2014
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• BORN siapkan sejumlah opsi untuk lunasi utang • BORN akan lakukan efisensi dengan PHK karyawan • INCO tandatangani amandemen • SSIA melalui NRCA raih kontrak baru Rp 2,35 triliun • Unit properti SSIA menjual lahan industri 22,8 ha • WSKT siapkan Rp 3,9 triliun untuk ekspansi tol • Laba bersih BDMN 9M14 turun 30% • LDR BDMN 3Q14 turun menjadi 91,3% • BDMN turunkan target pertumbuhan kredit • BMRI siap salurkan kredit korporasi Rp5 triliun ke PLN • BBTN rencana turunkan suku bunga KPR • BJTM bukukan laba bersih Rp742,99 miliar pada triwulan III 2014 • BJTM ekspansi kredit di sektor mikro • BVIC tingkatkan fee based income • BWPT tunggu persetujuan pembebasan sementara dari BBNI • SMAR siapkan bisnis pembangkit listrik • ANJT telah akuisisi 100% saham PT. Pusako Agro Sejahtera • Kejagung desak ISAT bayar uang pengganti Rp 1,3 triliun • BTEL belum ambil keputusan atas tuntutan bond holder • JSMR segera operasikan jalan tol Gempol-Pandaan • KRAS lakukan hedging untuk tekan kerugian • ACES buka gerai di Makasar • Pabrik garam KAEF dalam tahap pembangunan pondasi • KAEF akan bangun hotel di tahun 2015
Indeks tengah menguji fractal down 4933 sinyal negatif jika break out Support level Leveltersebut. Sisi lainnya, 4925/4899/4873 dibawah level ini sebagai tahanan bagi IHSG dalam pergerakan di pekan lalu, artinya peluang untuk momentum positif Resistance Level 4977/5003/5029 terbuka bagi Indeks, sekaligus menguji target ke level 5048 Major Trend Up Minor Trend
Down
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4951.613 837.262
VOLUME (Mn)
-11.327 -1.851
VALUE (Rp Bn)
8,355 1,268
7,740.859 3,879.114
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup turun turun 11,33 poin (0,23%) dari level 4.962,94 ke level 4.951,61. Perdagangan IHSG kemarin cenderung mixed dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari pasar domestik, situasi politik Indonesia mulai mereda setelah safari politik yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo. Pertemuannya dengan para pimpinan partai yang tergabung dalam koalisi merah putih memberikan optimisme baru terhadap jalannya pemerintahan yang lebih lancar. Selain itu, revisi Permendag 56/M-DAG/2014 tentang Perubahan Atas Permendag 70/M-DAG/2013 memberi kelonggaran pada pengelola pusat perbelanjaan terhadap penjualan produk-produk asing. Peraturan tersebut berpotensi menyelamatkan devisa negara, karena menarik konsumen dalam negeri untuk berbelanja di Indonesia dan tak perlu ke luar negeri, serta menarik turis asing ke Indonesia. Sementara itu pasar global dibayangi sentimen negatif mengenai rilis data ekonomi AS terbaru yang menimbulkan kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS. Penjualan ritel AS turun 0,3% di bulan September, penurunan pertamanya dalam 7 bulan. Selain itu indeks harga produsen AS juga turun 0,1% di bulan September, penurunan pertamanya sejak Agustus 2013. Sementara itu pasar regional ditutup turun pada perdagangan kemarin. Penyaluran kredit baru China naik ke level tertinggi dalam tiga bulan pada September 2014 ketika bank sentral China menargetkan untuk meningkatkan likuiditas. Penyaluran kredit mencapai 1,05 triliun yuan atau US$171 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan sebesar 1,15 triliun yuan. Indeks Shanghai Composite ditutup turun 17,17 poin (0,72%) deri level 2.373,67 ke level 2.356,50. Indeks Hang Seng juga ditutup turun 239,11 poin (1,03%) dari level 23.140,05 ke level 22.900,94 di tengah protes pro-demokrasi di Hong Kong yang masih terus berlanjut dan belum adanya resolusi. Indeks Nikkei 225 Jepang juga ditutup turun 335,14 poin (2,22%) dari level 15.073,52 ke level 14.738,38. Sementara itu pasar Eropa tentatif bergerak turun dibayangi oleh sentimen dari AS. Selain itu, Departemen Keuangan AS dalam laporannya berpendapat bahwa Eropa beresiko mengalami deflasi berkepanjangan setelah dalam beberapa periode berturut-turut gagal mencapai target inflasinya. Bank sentral Eropa diharapkan dapat menetapkan kebijakan yang dapat mendorong permintaan.
Perlambatan ekonomi global menjadi isu utama dunia saat ini. Perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia bisa berimbas pada perekonomian Amerika Serikat. Sinyalemen ditundanya kenaikan Fed rate bisa saja terealisasi. Retail sales AS bulan September turun 0,3% dan inflasi turun 0,1%. Hal itu mengakibatkan US dolar melemah terhadap Euro dan Yen. Namun initial jobless claims September turun menjadi 264 ribu dari 287 ribu dan industrial production September naik 1% dari sebelumnya -0,1%. Sementara penjualan rumah baru di Cina turun 11% menjadi 3,43 triliun Yuan (USD 563 miliar) hingga Agustus 2014 karena pemerintah Cina menahan kredit. Rata-rata harga rumah baru di 100 kota turun 0,9% MoM di September. Melemahnya permintaan pasar properti akan meredupkan prospek ekonomi Cina. Federal Statistics Office (FSO) melaporkan ekspor Jerman bulan Agustus 2014 terkontraksi 5,8% menjadi surplus 17,5 miliar Euro dari sebelumnya 22,2 miliar Euro. Namun gejolak ekonomi Jerman itu diperkirakan tidak berdampak signifikan terhadap ekspor Indonesia, karena ekspor Indonesia ke Jerman/Eropa terlalu tidak besar. Indonesia mengalami tekanan karena penurunan harga komoditas yang merupakan andalan ekspor Indonesia, terutama batu bara dan CPO. Indonesia juga mengalami tekanan dari sisi impor, terutama impor BBM bersubsidi. Meski demikian Menteri Keuangan, Chatib Basri, optimis pertumbuhan ekonomi 2014 di kisaran 5%-5,5%, walau tidak mencapai target dalam APBN-P 2014 sebesar 5,6%. Pertumbuhan ekonomi 2015 ditargetkan 5,8%. Bank Indonesia memperkirakan inflasi 2014 di kisaran 5,1%-5,4%, belum memperhitungkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pasar saham domestik tertekan karena kekhawatiran efektivitas program pemerintahan baru, depresiasi rupiah, prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi global, antisipasi pelonggaran kebijakan moneter Eropa dan Jepang. Mencairnya ketegangan politik diantara petinggi partai politik menjadi sinyal baik bagi iklim perpolitikan Indonesia dan diharapkan mengembalikan kepercayaan investor. Fleksibilitas Jokowi dalam menjalin relasi dengan para petinggi parpol adalah nilai tambah bagi pemerintahan Jokowi. Dukungan berbagai pihak, baik lembaga negara dan swasta serta masyarakat menjadi modal utama pemerintahan Jokowi-JK. Menurunnya tensi politik diharapkan menjaga rupiah bergerak stabil dan bahkan menguat. Publik juga mencermati calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru. DPR akan menunjuk ketua KPK yang diajukan oleh Presiden SBY. Ketua KPK sebagai representasi KPK, kini menjadi salah satu unsur kepercayaan investor di Indonesia. IHSG berpeluang menguat di tengah sentimen negatif global. Sentimen dalam negeri terutama momentum pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden dan wapres bisa menjadi katalis.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
17 October 2014
17 October 2014 Borneo Lumbung Energi dan Metal (BORN) menyiapkan sejumlah opsi untuk melunasi utang senilai US$800 juta yang akan jatuh tempo pada 2019, salah satunya dengan menjual alat berat milik perseroan. Utang tersebut merupakan bagian dari pinjaman senilai US$1 miliar dari Standard Chartered Bank yang telah direstrukturisasi pada awal tahun ini. Jatuh tempo utang tersebut telah diperpanjang dari 2017-2019. Perseroan akan mengeluarkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sebesar 4% yang akan digunakan sebagai insentif untuk amandemen perjanjian utang tersebut. Selain medapatkan fasilitas perpanjangan jatuh tempo, perseroan juga memperoleh grace period (masa tenggang) untuk membayar bunga hingga tahun depan. Di samping menjual alat berat, perseroan akan menggunakan dividen hasil transaksi pemisahan Grup Bakrie dari Asia Resources Minerals Plc senilai US$112 juta untuk membayar cicilan utang tersebut.
adanya klaim-klaim atas lahan industri milik SCS, yang sekarang sedang memasuki tahap penyelesaian. SCS sendiri saat ini telah mendapatkan izin lokasi lahan baru dengan luas sekitar 2.000 hektar di daerah Subang, Jawa Barat. Izin lokasi lahan tersebut berjangka waktu 3 tahun hingga tahun 2015. Hingga akhir September 2014, SCS telah membebaskan lahan sedikitnya seluas 50 hektar.
Harga jual batubara yang masih rendah, memaksa Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) untuk melakukan efisiensi, salah satunya dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 1.500 orang karyawan. Saat ini perusahaan mempekerjakan sekitar 3.300 orang karyawan. Sekitar 200 orang sudah mengundurkan diri. Perseroan akan mem-PHK 1.500 orang secara bertahap, sehingga nantinya jumlah karyawan akan menjadi sekitar 1.200-1.500 orang. BORN menilai PHK menjadi salah satu langkah untuk menekan biaya produksi agar kerugian yang ditanggung bisa diminimalisir. Menurut BORN, dengan jumlah karyawan sebanyak 1.200-1.500 orang, aktivitas produksi masih bisa berjalan optimal. Dalam 3-4 tahun ke depan, BORN memutuskan hanya akan memproduksi batubara sebanyak 2 juta-3 juta ton per tahun atau lebih rendah dari rencana awal 5 juta ton batubara per tahun.
Waskita Karya (WSKT) akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,9 triliun untuk pembangunan seksi I ruas jalan tol layang BekasiCawang-Kampung Melayu (Becakayu). Sebesar 70% sumber dana akan berasal dari pinjaman perbankan. Seksi I Becakayu akan dikerjakan dalam waktu 2 tahun. Seksi I tersebut memiliki panjang sekitar 11 km dan memiliki rute Kampung Melayu-Jaka Sampurna. Perseroan akan terlebih dahulu mengakuisisi 60% saham Kresna Kusuma Dyandra Marga sebagai investor yang mendapatkan konsesi Becakayu. Sementara itu, hingga September 2014, kontrak baru WSKT naik 41,7% menjadi Rp 13,04 triliun.
Vale Indonesia (INCO) akan menjadi perusahaan tambang pertama dan satu-satunya yang menyelesaikan renegosiasi kontrak karya sepanjang pemerintah Presiden SBY. MoU amandemen KK yang ditandatangani bersama berisi antara lain kewajiban divestasi saham sebesar 40%. Selain itu, perseroan juga wajib melakukan pengolahan dan pemurnian bijih nikel di dalam negeri. Selanjutnya, INCO juga bersedia membayar tarif royalti nikel matte sebesar 2% dan akan naik menjadi 3% bila harga komoditas nikel mencapai level USD 21.000 per ton. Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya yang bergerak dalam bidang konstruksi yakni Nusa Raya Cipta (NCRA) meraih kontrak baru sebesar Rp 2,35 triliun serta membukukan penjualan lahan seluas 22,8 hektar. Namun nilai kontrak baru yang diraih NCRA ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013. Turunnya perolehan nilai kontrak ini terjadi akibat melambatnya perekonomian Indonesia sehubungan dengan penyelenggaraan pemilu. Meski demikian perolehan kontrak baru ini masih sesuai dengan target 2014 yang dicanangkan sebesar Rp 3,7 triliun atau mencapai 63,5% dari target 2014. Unit usaha properti Surya Semesta Internusa (SSIA) telah membukukan penjualan lahan industri sebesar 22,8 hektar atau 57% dari target tahun 2014 melalui anak usahanya yang bernama PT Suryacipta Swadaya (SCS). Meski jumlah penjualan lahan industri turun 41% YoY, tetapi rata-rata harga penjualannya mengalami kenaikan 5% menjadi USD 134,8/m2 dari periode sebelumnya tahun 2013 yang sebesar USD 128,3/m2. Sebagian besar marketing sales hingga September 2014 berasal dari sektor otomotif dan perusahaan baja. Turunnya penjualan lahan industri terutama disebabkan oleh keterbatasan dari salesable area karena
Unit usaha perhotelan Surya Semesta Internusa (SSIA) yang membawahi beberapa hotel, seperti Gran Melia Jakarta, Melia Bali Hotel, Banyan Tree Ungasan Resort dan Batiqa Hotel & Apartments Karawang akan meluncurkan 5 Batiqa Hotels lagi pada tahun 2015. Rencananya kelima hotel tersebut akan berlokasi di Cirebon, Jababeka, Palembang, Pekanbaru dan Lampung. Sementara di tahun 2016, perseroan akan mengoperasikan satu hotel yang diberi nama Batiqa Casablana.
Laba bersih Bank Danamon Indonesia (BDMN) pada Q3 2014 turun 30% YoY menjadi Rp 2,1 triliun. Penurunan itu akibat turunnya harga komoditas dan lemahnya kinerja ekspor yang membatasi ruang untuk ekspansi bisnis. Hal ini berdampak pada turunnya permintaan kredit, sehingga industri perbankan mencetak pertumbuhan yang konservatif pada Q3 2014. Total Kredit hanya tumbuh 7% YoY Rp 139 triliun dari Rp 129 triliun. Kredit usaha mikro tercatat stagnan pada Rp 19,7 triliun. Kredit untuk segmen UKM naik 11% YoY menjadi Rp 22,5 triliun. Kredit UKM tersebut berkontribusi sebesar 30% dari total kredit BDMN. Kredit segmen komersial tercatat tumbuh 15% menjadi Rp 17 triliun. Sedangkan kredit untuk segmen korporasi tumbuh sebesar 7% menjadi Rp 18 triliun. Rasio LDR Bank Danamon Indonesia (BDMN) pada Q3 2014 turun menjadi 91,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya 99%. DPK per September 2014 meningkat 10% YoY dari Rp130,61 triliun menjadi Rp144,13 triliun. Pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 6% YoY menjadi Rp50 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, giro dan tabungan berkontribusi sebesar 43% dari total DPK. Sedangkan deposito naik 19% YoY menjadi Rp65,8 triliun. Total pendanaan yang mencakup CASA, deposito, dan dana jangka panjang tumbuh 10% YoY menjadi Rp144 triliun. Sementara total kredit hanya tumbuh 7% YoY dari Rp129 triliun menjadi Rp139 triliun dengan rasio kredit terhadap total pendanaan secara konsolidasi berada pada posisi 85,9% pada akhir September 2014 dibandingkan 88,4% pada periode yang sama tahun lalu. Bank Danamon Indonesia (BDMN) menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit perseroan pada akhir tahun ini karena realisasi pada kuartal III/2014 yang hanya mencatatakan peningkatan sebesar 7%, terendah dalam 2 tahun terakhir. Untuk itu, hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit diperkirakan berada di kisaran 5%-7%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di kisaran 10%-12%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
17 October 2014
17 October 2014 Bank Mandiri (BMRI) siap menyalurkan kredit korporasi Rp 6 triliun kepada PLN untuk menunjang operasional perusahaan tersebut ketika dana subsidi pemerintah belum cair. Dana tersebut biasanya dicairkan pada kuartal IV ketika dana subsidi pemerintah belum cair. Saat ini kredit korporasi Bank Mandiri ditawarkan di level bunga sekitar 11%. Namun untuk penyaluran di tahun 2015 dengan penataan ulang komposisi dana perseroan bunga yang ditawarkan bisa turun 0,5%. Bank Tabungan Negara (BBTN) ingin menjadi perbankan nasional yang memiliki fokus bisnis di sektor pembiayaan perumahan, karena kebutuhan rumah di Indonesia masih sangat besar. Saat ini BTN telah menjadi perbankan yang fokus menyalurkan pembiayaan kredit pada UMKM. Dengan menjadi perbankan fokus pembiayaan perumahan, maka kebiasaan tersebut akan terhenti. Dalam regulasi BI, Bank fokus tak wajib membiayai UMKM 10%-20%. Perhitungan LDR disesuaikan. Selain itu untuk menjadi bank fokus BTN tidak perlu lagi menambahkan penanaman modal. Bank Tabungan Negara (BBTN) tidak mempermasalahkan munculnya kembali wacana penggabungan bisnis bank BUMN, karena itu merupakan kewenangan pemerintah. Wacana merger tersebut tidak menjadi masalah karena yang menjadi strategi bisnis BTN adalah fokus di pembiayaan perumahaan. Saat ini jumlah pasokan terhadap kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia (backlog) masih sangat besar mencapai 15 juta unit. Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Tabungan Negara (BBTN) saat ini rata-rata dipatok di kisaran angka 11% dengan jangka waktu maksimal 25 tahun. BTN berencana menurunkan suku bunga KPR sejalan penurunan suku bunga deposito. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) pada triwulan III 2014 membukukan laba bersih sebesar Rp 742,89 miliar, tumbuh 9,08% YOY dari sebelumnya Rp 681,07 miliar. Peningkatan laba tersebut ditopang pertumbuhan kredit sebesar Rp 26,09 triliun, tumbuh 21,18% dibandingkan September 2013 sebesar Rp 21,52 triliun. Pertumbuhan kredit tertinggi berasal dari kredit komersial sebesar Rp 5,61 triliun atau naik 28,76%, diikuti kredit konsumer sebesar Rp 16,22 triliun atau naik 19,58%, kredit UMKM Rp 4,33 triliun atau naik 17,71% YoY. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) melakukan ekspansi kredit di sektor mikro yang fokus pada usaha mikro kecil dan menengah dalam memacu pertumbuhan kinerja perseroan. Ekspansi tersebut dilakukan dengan meningkatkan layanan ataupun SDM di unit-unit mikro yang telah beroperasi di 7 titik wilayah Bank Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo, Madiun, Mojokerto, Kediri, Gresik, dan Malang. Walaupun menawarkan tingkat suku bunga depositi cukup rendah, Bank Central Asia (BBCA) mengklaim masih mengalami peningkatan simpanan berjangka. BBCA menawarkan suku bunga deposito sebesar 8,25% setelah sebelumnya telah menurunkan suku bunga sebsar 25 bps dan 50 bps pada Agustus dan September. Sejak 1 Agustus sampai 14 Oktober, simpanan berjangka perseroan masih mengalami kenaikan Rp4,9 triliun. Bank Victoria International (BVIC) mengedepankan bisnis wealth management yang merupakan produk campuran perbankan, investasi, dan bancassurance di 101 kantor cabang yang dimiliki untuk mengincar fee based income. Perseroan memandang realistis kekuatan dan kelemahannya sehingga tidak turut berkompetisi dalam pengumpulan dan penyaluran dana secara
head to head dengan bank besar. Dengan kemitraan yang dijalin bersama empat perusahaan asuransi meliputi Jiwasraya, FWD Life, Generali, dan Sinarmas MSIG Life, perseroan mengambil peran sebagai bank referrral yang mereferensikan produk wealth management. Produk tersebut akan memberikan kontribusi terhadap fee based income di luar interest income. BW Plantation (BWPT) masih menunggu persetujuan pembebasan sementara dari kreditur Bank Negara Indonesia (BBNI) terkait dengan pembatasan terhadap perseroan dan anak usaha untuk melakukan aksi korporasi. Perseroan telah mendapatkan waiver (pembebasan sementara) dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terhadap perjanjian fasilitas pinjaman yang diperoleh anak usaha PT Sawit Sukses Sejahtera senilai Rp1,1 triliun. BBRI memberikan pembatasan (negative covenants) kepada BWPT dan entitas anak serta diwajibkan mempertahankan rasio keuangan seperti rasio lancar (current ratio) tidak kurang dari 1 kali dan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) tidak lebih dari 2,6 kali. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) siap berinvestasi pada pembangkit listrik berbasis minyak kelapa sawit dalam waktu dekat. SMAR sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Perusahaan Listrik Negara mengenai rencana pembangunan pembangkit listrik tersebut. Diperkirakan penandatanganan kerja sama akan dilakukan sekitar dua minggu setelah pelantikan pemerintahan baru. Dalam kerja sama tersebut, perseroan akan membangun beberapa pembangkit listrik dengan kapasitas kecil di bawah 10 megawatt di daerah terpencil seperti Ketapang, Kalimantan Barat. Austindo Nusantara Jaya (ANJT) telah melakukan pengambilalihan 100% saham PT Pusako Agro Makmur pada 15 Oktober 2014 dari Wodi Kaifa Ltd dan PT Pusaka Agro Sejahtera yang bukan pihak afiliasi perseroan. Perusahaan yang diambil alih itu bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang terletak di Provinsi Papua Barat. Kejaksaan Agung mendesak Indosat (ISAT) untuk segera membayar uang pengganti Rp 1,3 triliun, menyusul putusan kasasi eks Dirut PT IM2. Indosat meminta pertimbangan untuk mencicil uang pengganti Rp 1,3 triliun sebesar Rp 50 miliar per bulan pasca putusan kasasi eks Dirut PT IM2. Kejaksaan Agung masih memberikan toleransi kepada Indosat atas permintaan itu mengingat keberadaannya sebagai BUMN. Putusan kasasi MA Nomor 787K/PID.SUS/2014 Tanggal 10 Juli 2014 terhadap eks Dirut PT IM2 yang dijatuhi hukuman selama 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 6 bulan penjara. Selain itu, Hakim juga menghukum untuk membayar uang pengganti Rp 1.358.343.346.670 selama satu tahun. Bakrie Telecom (BTEL) belum mengambil keputusan untuk menganggapi permintaan percepatan pembayaran obligasi secara penuh yang diajukan oleh para bond holder. Sebelumnya pemegang obligasi wesel senior senilai US$380 juta yang dikeluarkan oleh Bakrie Telecom Pte. Ltd., meminta percepatan pembayaran obligasi secara penuh setelah penerbit obligasi ingkar membayar kupon sebanyak dua kali. Bakrie Telecom Pte. Ltd. merupakan entitas bertujuan khusus (special purpose entity) di Singapura yangs seluruh sahamnya dipegang oleh BTEL. Perseroan masih mengumpulkan informasi yang komprehensif mengenai permintaan tersebut. Pengumpulan informasi dilakukan oleh process agent perseroan yang berlokasi di New York, Amerika Serikat.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
17 October 2014
17 October 2014 Jasa Marga (JSMR) segera menambah lagi jumlah proyek jalan tol yang ditargetkan beoperasi akhir tahun ini. Ruas jalan tol yang segera dioperasikan adalah Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 km. Margabumi Adhikaraya, anak usaha perseroan yang menjadi badan usaha jalan tol (BUJT) Gempol-Pandaan, tengah mempercepat proses konstruksi untuk mengejar target 100%.
dari realisasi tahun lalu senilai Rp 961 miliar. Perseroan juga memproyeksikan laba bersih tahun ini sebesar Rp 55 miliar.
Krakatau Steel (KRAS) konsisten melakukan lindung nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat guna menekan kerugian akibat fluktuasi kurs. Sebanyak 50% dari transaksi penjualan perseroan yang sekitar USD 100-130 juta per bulan di-hedging. Perseroan memiliki hak beli forward dolar AS terhadap Rupiah sekitar USD 40 juta. Ace Hardware (ACES) membuka toko terbaru pada 18 Oktober 2014, di Makassar, Sulawesi Selatan dengan luas sekitar 2.800 meter persegi. Gerai ini merupakan gerai ke-13 di tahun 2014. Dengan penambahan gerai ini maka perseroan memiliki 108 gerai secara total. Kimia Farma (KAEF) sedang menyelesaikan pembangunan pabrik garam dengan kapasitas 2.500 ton dengan dana investasi sekitar Rp 30 miliar. Hingga saat ini pembangunan dalam tahap penyelesaian pondasi bangunan dan diperkirakan pembangunannya dapat terselesaikan pada Februari sampai Maret. Pabrik ini sudah memiliki standby buyer, yakni perusahaan yang berasal dari Korea untuk garam farmasi. Sedangkan dari dalam negeri adalah perusahaan-perusahaan cairan seperti Otsuka, Pocari Sweet. Kimia Farma (KAEF) mengincar 3 lokasi untuk mengembangkan bisnis propertinya, yaitu di Denpasar, Bandung, dan Jakarta. Pembangunan bisnis properti ini bersamaan dengan pengembangan apotek dan klinik yang sudah ada. Perseroan mengincar bisnis perhotelan dan rumah sakit guna mendorong labanya. Ekspansi ke properti merupakan langkah manajemen untuk mengoptimalisasi aset, karena banyak aset-aset Kimia Farma yang berada di lokasi strategis dengan potensi perekonomian yang baik. Perseroan mengalokasikan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 600 miliar. Perseroan masih menunggu kepastian kerjasama antara BUMN konstruksi untuk bisnis rumah sakit. Kimia Farma (KAEF) berencana masuk ke bisnis properti. Pada tahun 2015 perseroan akan mulai membangun hotel kelas tiga sampai empat di Bandung dengan tinggi bangunan 7 sampai 9 lantai. Lantai satu apotek, lantai dua klinik, lantai tiga atau lobi hotel. Perseroan juga membangun Rumah Sakit untuk kategori ibu dan anak di Jakarta dengan luas lahan 5.000 meter persegi. Perseroan mulai mengubah pola bisnis dari manufaktur menjadi health care company. Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan siap jika pemerintah memberlakukan kembali peraturan penerapatan Public Service Charge (PSC) on Ticket. GIAA telah menerapkan hal tersebut selama dua tahun belakangan. Berlina (BRNA) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) sebesar Rp 200 miliar pada November tahun ini. Perseroan akan menawarkan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan tenor selama 3 tahun atau jatuh tempo pada 2017. Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk pembayaran pinjaman ke Bank Mandiri (BMRI) dan rekanan bank lain sebesar Rp 100 miliar, serta untuk membiayai belanja modal sebesar Rp 100 miliar. BRNA menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh 25% DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
17 October 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
83,10 3,80 1238,95
0,40 0,01 0,09
15465,00 19250,00 64,55 66,13 742,50 2159,50 579,50 727,48
-365,00 -360,00 --0,00 -27,00 1,00 1,34
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,05
13.826 848
Change (IDR) -181 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16117,24 4217,39 6195,91 2467,12 1392,52 22900,94 4951,61 14738,38 1767,77 3154,21
Change %Day %YTD -0,15 -2,77 0,05 0,98 -0,25 -8,20 -0,72 11,41 -1,36 26,16 -1,03 -1,74 -0,23 15,85 -2,22 -9,53 -1,07 -5,31 -1,39 -0,42
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,65 2,47 3,17 2,87 1,68 1,60 1,27 1,14 2,71 2,39 1,26 1,17 2,73 2,41 1,43 1,33 2,04 1,91 1,27 1,20
Market Cap (USD Bn) 4.661,3 6.649,9 1.322,3 2.852,7 1.827,1 1.809,2 377,6 2.590,1 306,6 407,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.259,95 15.698,50 115,27 9.633,25 10.760,74 19.726,87 2.002,18 3.735,80 11,55
Change 32,95 7,36 -0,46 6,91 54,37 106,93 0,00 1,99 0,01
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14,12 13,13 20,04 16,65 12,90 11,98 9,36 8,26 23,54 17,67 10,55 9,72 15,94 13,58 16,28 14,57 16,19 14,77 13,88 12,79
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,28 0,01 0,79 0,88 1,61 0,16 0,30 0,09
Change -0,0002 -0,0004 0,0000 0,0009 0,0021 0,0004 0,0001 0,0002 0,0000
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 6.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.00 0.51 0.17 0.14 0.14 3.84
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
17 October 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn)
SBI
Sep'14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Aug'14
3.71 4.53 0.27 111.16 2,480,807.00
3.42 3.99 0.47 111.22 2,480,807.00
Rate (%) 6,84809 6,84809
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 17 Oct 17 Oct 17 Oct 17 Oct 21 Oct 21 Oct 22 Oct 22 Oct 23 Oct 23 Oct
Agenda US Housing Starts US Housing Starts MoM US Building Permits US Building Permits MoM US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US CPI MoM US CPI YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation Naik menjadi 1002 ribu dari 956 ribu Naik menjadi 4.8% dari -14.4% Naik menjadi 1003 ribu dari 998 ribu Naik menjadi -5.1% dari -5.6% Naik menjadi 5.09 juta dari 5.05 juta Naik menjadi 0.8% dari -1.8% Naik menjadi 0.0% dari -0.2% Turun menjadi 1.6% dari 1.7% ---
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock KLBF EXCL CPIN BBNI PTBA TOWR ADRO ITMG PNBN SMAR
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
1670 5775 3965 5600 11975 4200 965 20125 1005 7500
Index pt
4.05 4.05 2.72 1.36 5.27 2.44 2.66 2.16 2.03 2.04
Stock
3.28 2.07 1.86 1.49 1.49 1.10 0.86 0.52 0.51 0.46
Price
TLKM IJ EMTK IJ BBRI IJ ASII IJ BBCA IJ INDF IJ UNVR IJ AALI IJ TBIG IJ SMGR IJ
Change (%)
2805 6400 10225 6350 12600 6825 30925 20100 8275 15500
Index pt
-1.75 -9.86 -1.21 -0.78 -0.59 -2.50 -0.56 -3.48 -2.07 -0.80
-5.43 -4.25 -3.29 -2.18 -1.97 -1.66 -1.44 -1.23 -0.90 -0.80
UPCOMING IPO'S Company PT Karisma Aksara Mediatama PT Blue Bird
Business Books Store Trade & Service Land Transportation
IPO Price (IDR)
Issued Shares (Mn)
Offering Date
Listing
175-240
535.82
TBA
TBA
7200-9300
531.40
24 Oct -28 Oct’14
03 Nov 2014
Underwriter BCA Sekuritas Maybank Kim Eng Credit Suisse Indonesia UBS Securities, Danareksa
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
17 October 2014 17 October 2014 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 25.00 10.00 25.00 10.00 1100.00 50.00 2.00 2700.00
BMTR TKIM INKP MICE ITMG GMTD ISSP ADMF
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 16 Oct-14 17 Oct-14 17 Oct-14 29 Oct-14 29 Oct-14 31 Oct-14 03 Nov-14 11 Nov-14
Ratio 1000:186 20:132 1:4 1:6 100:43 TBA TBA 1:100
EXC. Price (IDR) 100.00 100.00 117.00 390-411 230.00 TBA TBA --
EX Date 17 Oct-14 20 Oct-14 20 Oct-14 30 Oct-14 30 Oct-14 03 Oct-14 04 Nov-14 12 Nov-14
Recording 21 Oct-14 22 Oct-14 22 Oct-14 03 Nov-14 03 Nov-14 06 Nov-14 07 Nov-14 14 Nov-14
Payment 04 Nov-14 05 Nov-14 05 Nov-14 14 Nov-14 14 Nov-14 19 Nov-14 20 Nov-14 28 Nov-14
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS AKKU ARTI BWPT BBRM ACST CPGT MLBI
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Tender Offer Stock Split
CUM Date 02-Oct-14 17-Oct-14 06-Nov-14 17-Nov-14 20-Nov-14 TBA TBA --
EX Date 03-Oct-14 20-Oct-14 07-Nov-14 18-Nov-14 21-Nov-14 TBA TBA TBA
Trading Period 09 Oct – 20 Oct’14 24 Oct – 30 Oct’14 13 Nov – 20 Nov’14 24 Nov – 28 Nov’14 27 Nov – 03 Dec’14 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten AKKU SDPC AMRT DART TRUB BIPP BJTM ARTI BMTR MSKY CPGT BPFI TIRA DEFI ABDA IPOL BWPT BABP ANJT
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
17-Oct-14 21-Oct-14 22-Oct-14 22-Oct-14 24-Oct-14 27-Oct-14 27-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 30-Oct-14 31-Oct-14 03-Nov-14 05-Nov-14 05-Nov-14 07-Nov-14 10-Nov-14 12-Nov-14 13-Nov-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
October 2014 17 17 October 2014
BBNI
TRADING BUY
S1
R1
5500
5725
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BBNI Wedge
S2
5350
Closing Price
R2
6,200
5875 6,000 5,819.44 5,819.44 5,804.04 5,800 5,600 5,600 5,600 5,525 5,505
5600 • MACD line dan signal line indikasi positif
5,405 5,400 5,393.75 5,250 5,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart terdapat technical gap di level 5700
Ulasan
5,000 4,980.74 4,980.74
• RSI berada dalam area netral
4,800
• Harga berada dalam area upperband May Jun Jul BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 56.89, Stochastic %K = 71.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
August
September
80 71.978 90.0 71.978 80.0 70.0 60.0 56.8906 50.0 40.0 30.0 56.8906 20.0 10.0 20 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 -26.71 0.0 -20.0 -40.0 -48.7832 -60.0
October
• Trading range Rp5500-Rp5725 • Entry Rp5600, take Profit Rp5700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 50.75 12.4 22.33 5505 5405
BBTN
TRADING BUY
S1
R1
1110
BBNI - MACD (5,3) = -48.78, Signal() = -26.71
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1180
BBNI - TSI(3,5,3) = 24.33
80.0 60.0 24.3345 40.0 20.0 9.83329 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 0.0 -3.84615 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
BBNI - William's % R(14) = -3.85
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BBTN Broadening Wedge
S2
1050
Closing Price
R2
1,500
1240
1,400
1150
1,217.65 1,217.65 1,300 1,195 1,185.77 1,200 1,150 1,150 1,123.5 1,100 1,105 1,102.5 1,070 1,000 1,017.5 1,017.5
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought
900
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
February March April May Jun BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 54.07, Stochastic %K = 77.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp1110-Rp1180 • Entry Rp1150, take Profit Rp1180
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 17.01 1.6 21.92 1124 1105
BBTN - MACD (5,3) = -9.04, Signal() = -3.74
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
Jul
August
September
October
80 77.4411 90.0 77.4411 80.0 70.0 60.0 54.0741 50.0 40.0 30.0 54.0741 20.0 10.0 20 20.0 10.0 -3.73674 0.0 -10.0 -9.04019 -20.0
BBTN - TSI(3,5,3) = 21.92
80.0 60.0 21.9165 40.0 20.0 0.953908 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0
BBTN - William's % R(14) = -36.00
0.0 -20.0 -36 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8
October 2014 17 17 October 2014
KLBF
TRADING BUY
S1
1620
R1
1710
Trend Grafik
S2
1530
R2
1800
KLBF Downward Sloping Channel Bullish Breakout
Closing Price
Major
Up
Minor
Down 1,900 1,701.05 1,800 1,690 1,670 1,670 1,665.25 1,700 1,650 1,638.13 1,636.36 1,600 1,636.36 1,627 1,544.29 1,500 1,544.29
1670 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi pola channel breakout
Ulasan
1,400
• RSI berada dalam area oversold 1,300
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
February March April May Jun KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 13.38, Stochastic %K = 35.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp1620-Rp1710 • Entry Rp1670, take Profit Rp1700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 5.33 -4.1 -18.83 1665 1627
WTON
TRADING BUY
S1
R1
1110
Jul
August
September
October
KLBF - MACD (5,3) = -3.54, Signal() = 2.71
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1190
KLBF - TSI(3,5,3) = -18.83
60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -18.8274 -40.0 -60.0 -49.4329 -80.0 0.0 -20.0 -28.5714 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
KLBF - William's % R(14) = -28.57
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
WTON Downward Sloping Channel
S2
1050
Closing Price
R2
1,230 1,212 1,212 1,200 1,155 1,155
1250
1155
1,102 1,100 1,089 1,067.5
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,003.81 1,000 975
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
900 897.667 897.667
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
800
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
May Jun Jul WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 84.64, Stochastic %K = 90.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp1110-Rp1190 • Entry Rp1155, take Profit Rp1250
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
80 100.0 80.0 35.6944 60.0 35.6944 40.0 20.0 20 0.0 13.3796 24.0 13.3796 18.0 12.0 2.71285 6.0 0.0 -3.54167 -6.0 -12.0
Posisi 46.53 8.1 51.06 1102 1089
WTON - MACD (5,3) = -19.37, Signal() = -13.02
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
WTON - TSI(3,5,3) = 51.06
WTON - William's % R(14) = -10.00
August
September
October
700 90.9255 90.9255 84.6434 90.0 84.6434 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 24.0 18.0 12.0 6.0 0.0 -13.0246 -6.0 -12.0 -18.0 -19.3671 -24.0 51.0559 80.0 60.0 40.0 31.196 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 0.0 -10 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9
October 2014 17 17 October 2014
CPIN
TRADING BUY
S1
3825
R1
4050
S2
3600
R2
4275
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
CPIN Wedge
Closing Price
4,268.75 4,400 4,250 4,248.02 4,119.38 4,200 4,119.38
3965
4,119.38
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,000 3,985 3,965 3,965 3,820.63 3,800 3,816 3,700
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
3,600
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
3,400 March April May Jun CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 41.68, Stochastic %K = 67.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp3825-Rp4050
Jul
August
September
80 100.0 67.9481 90.0 80.0 70.0 67.9481 60.0 50.0 40.0 41.6794 30.0 20.0 41.6794 10.0 0.0 20 60.0 40.0 20.0 -7.75942 0.0 -20.0 -27.5305 -40.0 -60.0 80.0 60.0 9.76405 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -8.39107 -60.0
October
• Entry Rp3965, take Profit Rp4050 CPIN - MACD (5,3) = -27.53, Signal() = -7.76
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 10.91 -8.7 9.76 3985 3816
LPCK
TRADING BUY
S1
7250
R1
7700
S2
7025
R2
7925
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
CPIN - TSI(3,5,3) = 9.76
CPIN - William's % R(14) = -51.82
0.0 -20.0 -40.0 -51.8182 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
LPCK Downward Sloping Channel
Closing Price
9,000 8,375 8,325.29 8,400 8,171.77
7425
8,171.77 7,800 7,675 7,425 7,425 7,334.38 7,200 7,275 7,025 6,730.77 6,600 6,730.77
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area netral
6,000
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
April May Jun Jul LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 31.17, Stochastic %K = 48.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp7250-Rp7700 • Entry Rp7425, take Profit Rp7700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 11.09 -50.0 -23.04 7675 7275
LPCK - MACD (5,3) = -6.61, Signal() = 21.03
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
LPCK - TSI(3,5,3) = -23.04
LPCK - William's % R(14) = -60.98
August
September
October
80 90.0 48.6014 80.0 70.0 60.0 48.6014 50.0 40.0 30.0 31.1727 20.0 10.0 31.1727 0.0 20 100.0 21.0311 50.0 0.0 -6.60572 -50.0 -100.0 -150.0 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -23.0388 -40.0 -60.0 -80.0 -42.4367 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -60.9756 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
10
17 October 2014 17 October 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
20100 1750 1760
20100 1750 1760
19875 1720 1730
19275 1680 1680
19875 1720 1730
20475 1770 1790
BUMI Trading Sell 129 PTBA Trading Sell 11975 ADRO Trading Sell 965 MEDC Trading Buy 3785 INCO Trading Sell 3680 ANTM Trading Sell 990 TINS Trading Sell 1150 Basic Industry and Chemicals
130 12200 975 3785 3680 990 1150
120 11300 930 3850 3590 975 1140
110 10250 855 3580 3450 935 1110
120 11300 930 3715 3590 975 1140
SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Buy Miscellaneous Industry
15500 22325 2490
15500 22325 2490
15700 22625 2520
14950 21375 2395
6350 1525
6300 1525
6425 1540
INDF Trading Buy 6825 6775 GGRM Trading Buy 57950 57950 UNVR Trading Buy 30925 30925 KLBF Trading Buy 1670 1670 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
16/10/14
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
21075 1810 1840
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26050 1945 2205
20800 1715 1800
130 12200 975 3850 3730 1010 1170
140 13250 1050 3985 3870 1050 1200
Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
201 14150 1390 3800 4575 1225 1430
121 11200 940 3360 3455 985 1160
15325 22000 2450
15700 22625 2520
16075 23250 2575
Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif
16500 24700 2940
14500 20800 2425
6175 1480
6300 1510
6425 1540
6550 1570
Positif Positif
Negatif Positif
Negatif Negatif
7700 1800
6325 1400
6925 59425 31350 1710
6625 55025 29900 1530
6775 57225 30625 1620
6925 59425 31350 1710
7075 61625 32075 1800
Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Positif
7125 59500 32050 1710
6725 53750 30500 1595
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
ASII Trading Buy GJTL Trading Buy Consumer Goods Industry
BSDE Trading Buy 1495 PTPP Trading Buy 2395 WIKA Trading Buy 2800 ADHI Trading Buy 2705 Infrastructure, Utilities and Transportation
1495 2395 2800 2705
1515 2440 2850 2780
1425 2250 2630 2400
1470 2345 2740 2590
1515 2440 2850 2780
1560 2535 2960 2970
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
1660 2535 2950 3160
1420 2100 2420 2320
PGAS JSMR ISAT TLKM CMNP Finance
5800 5950 3815 2805 3140
5800 5850 3815 2805 3140
5850 6025 3785 2835 3190
5650 5675 3705 2745 3010
5750 5850 3785 2790 3100
5850 6025 3865 2835 3190
5950 6200 3945 2880 3280
Positif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Positif
6100 6475 4150 3010 3875
5700 5925 3780 2710 2960
BMRI Trading Buy 9650 BBRI Trading Buy 10225 BBNI Trading Buy 5600 BBCA Trading Buy 12600 BBTN Trading Buy 1150 Trade, Services and Investment
9650 10225 5600 12550 1150
9725 10350 5725 12700 1180
9325 9850 5350 12400 1050
9525 10100 5500 12550 1110
9725 10350 5725 12700 1180
9925 10600 5875 12850 1240
Positif Positif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Positif
10700 11175 5975 13575 1195
9300 10000 4975 11725 1070
UNTR MPPA
16750 2905
17525 2970
15975 2750
16750 2850
17525 2970
18300 3070
Negatif Positif
Positif Negatif
Negatif Positif
22500 3500
17100 2650
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Buy
Trading Buy Trading Buy
17175 2905
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
11