26 Agustus 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Produksi CPO AALI hingga Juli 2015 naik 1,1% YoY • ANJT peroleh pinjaman Rp 2,1 triliun • SGRO optimis membukukan pertumbuhan volume penjualan • ADHI tunda rights issue • WSKT cari pinjaman Rp2 triliun • WIKA tidak terlibat studi kelayakan • UNVR mulai naikkan harga jual produk • UNVR ekspansi pabrik Rp 2,8 triliun • UNVR resmikan pabrik bumbu masak di kawasan Jababeka • INAF dan KAEF tidak ubah target • Laba SMGR 2015 diprediksi turun 2%-3% • SMGR telah lakukan hedging antisipasi gejolak rupiah • KRAS-Nippon siap pasok 80% baja otomotif • Stock split LMSH efektif September 2015 • MAIN right issue rasio 1 : 4 di harga Rp1200-1600/saham • Anak usaha INDX tutup kontrak kerja sama dengan VMP • DNET ekspansi di 22 kota • SSIA dorong backdoor listing LMS melalui META • TRIO dan Singpost resmi bentuk JV • BABP siap terapkan basel III • BMRI tidak terburu-buru buy back saham • BBRI targetkan Kupedes mencapai Rp 20 triliun • RUPSLB BNII setujui ubah nama jadi Bank Maybank Indonesia
Secara teknis IHSG masih terkonfirmasikan fase bearish dalam pekan ini, Support Level baik dari lagging 4173/4118/4053 hal ini tercermin indicator maupun leading indicator. Resistance Dari LeadingLevel Indikator, seperti4293/4357/4413 Stochastic dan MACD mensinyalkan Major Trend negatif untuk pergerakan IHSG. Down Demikian dengan lagging indicator yang Minor Trend Down tercermin dari MA5 dan MA20 terkonfirmasi pola downtrend bagi indeks
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4228.501 708.262
VOLUME (Mn)
+64.772 +16.057
8,440.25 2,025.01
VALUE (Rp Bn)
6,872.96 5,185.46
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG akhirnya bergerak di teritori positif ke level 4.228,50 atau menguat sejumlah 1,56%. Stimulus yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir pekan lalu mendapatkan reaksi dari investor. Sejumlah emiten memang telah mengumumkan rencana untuk buyback saham. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pembelian kembali saham-saham pelat merah yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk merealisasikan operasi pasar saham ini. Namun, ia tidak menyebutkan dari mana anggaran untuk buyback itu disiapkan. Indikator yang akan dipergunakan adalah seberapa besar saham suatu BUMN turun. Yang paling besar penurunannya akan menjadi prioritas untuk dilakukan buyback. Ditambah lagi, tiga investor institusi lokal terbesar, yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Indonesia Investment Club (IIC), dan dana pensiun (dapen) siap membeli saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), menyusul anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG). Dari global, harga minyak dan sejumlah komoditas lainnya rebound di pasar Asia, namun masih dalam tekanan menyusul aksi jual global dipicu oleh menguatnya kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi China. Investor khawatir perlambatan ekonomi China akan menghambat permintaan bahan industri yang membantu penguatan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir. Pasar minyak, mengalami penurunan pembalian dari China, yang merupakan importir energi terbesar di dunia, bisa menjadi bencana saat pasar internasional sudah sangat kelebihan pasokan, dan segera mendapatkan tambahan dengan kembalinya minyak Iran setelah kesepakatan nuklirnya. Dari Asia, Indeks bursa Jepang ditutup melemah 3,96% ke level 17.806,70. Perdagangan saham di bursa Jepang berfluktuasi dan mencatatkan volatilitas tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Saham Shanghai ditutup kembali menurun drastic sebesar 7,63% ke level 2.964,97 didorong oleh aksi panic selling para investor. Sebaliknya, saham Hang Seng berhasil menguat sebanyak 0,72% ke level 21.404,96. Dari Eropa, indeks bursa Eropa rebound pada Selasa (25/8/2015) menuju penguatan pertama dalam 5 hari terakhir. Saham-saham produsen kimia dan bank memimpin rebound di bursa-bursa Eropa.
Hingga perdagangan hari Selasa indeks saham bursa global sebagian masih diwarnai tekanan yang kuat, meski disisi lain sebagian dari indeks bursa saham berkurang tekanannya. Seperti indeks saham di Asia, indeks Hangseng dan IHSG telah berhasil ditutup positif. Penguatan atas indeks Hangseng, seiring sentimen risk aversion berkurang dan di bantu oleh peningkatan perdagangan saham. Sedangkan penguatan saham bursa Indonesia, terkait dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meredam kejatuhan atas IHSG yang terjadi akhir-akhir ini. Salah satu alternatifnya yang dilakukan Kementerian BUMN, dengan buy back di pasar saham. Pemerintah rencananya menyiapkan dana minimal Rp10 triliun untuk buyback saham. Rencananya, pembelian kembali tersebut akan dilakukan hari ini, Rabu (26/8), oleh 13 BUMN yang terdaftar di bursa. Sebelumnya pemerintah telah mengintruksi 13 BUMN tersebut untuk melakukan pembelian kembali sahamnya pada hari Selasa kemarin. Alhasil dari realisasi buyback tersebut IHSG berhasil ditutup menguat. Diperkirakan langkah buyback lanjutan yang akan dilakukan oleh BUMN tersebut pada hari ini, dapat mendorong potensi membaiknya IHSG pada perdagangan saham hingga kembali melaju ke zona hijau. Selain itu, pemerintah juga meminta BUMN Asuransi dan Dana Pensiun sejumlah perusahaan milik negara ikut masuk ke pasar modal mendukung program buy back saham BUMN dalam rangka menahan anjloknya indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia. BUMN Asuransi yang dimaksud seperti PT Taspen, PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI sedangkan Dana Pensiun diharapkan dari BUMN-BUMN besar. Ketentuan Buyback tersebut telah ditetapkan melalui Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 22/SEOJK.04/2015 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Di pihak lain, Pasar saham Eropa ditutup menguat tajam pada hari Selasa, Sentimen pasar global mendapat angin segar setelah Cina melakukan intervensi guna menopang pertumbuhan ekonomnyai. People's Bank of China pada hari Selasa mengumumkan pemangkasan 0,25 bps untuk suku bunga acuan pinjaman 1 tahun menjadi 4,6% dan penurunan suku bunga deposito 1 tahun menjadi 1,75%. PBoC juga meningkatkan jumlah uang yang tersedia untuk pinjaman, dengan mengurangi giro wajib minimun perbankan. Selain itu, pemulihan harga minyak pun turut mendorong optimistis investor, terhadap perusahaan sektor minyak dan gas ditutup di zona hijau .
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
26 August 2015
26 August 2015 Produksi CPO Astra Agro Lestari (AALI) sampai dengan Juli 2015 naik 1,1% YoY mencapai 984.559 ton dari periode sama tahun 2014 mencapai 973.406 ton. Kenaikan ini disebabkan adanya trend peningkatan produksi TBS sejak bulan Mei 2015, disamping itu juga didukung dengan adanya pembelian buah eksternal. Sementara volume penjualan CPO sampai dengan Juli 2015 turun 21,2% YoY atau sebanyak 614.042 ton. Penurunan ini terjadi karena sebagian produksi CPO AALI dialihkan menjadi Olein, yang berdampak pada volume penjualan Olein jadi meningkat signifikan mencapai 223.516 ton atau naik 85,7%. Hingga Juli 2015 harga jual rata-rata CPO AALI tercatat Rp 7.609/kg atau turun 12,4% dari Rp 8.687/kg. Sedangkan harga jual rata-rata kernel turun 14,2% dari Rp 5.767/kg menjadi Rp 4.948/kg. Sampoerna Agro (SGRO) optimis mampu membukukan pertumbuhan volume penjualan hingga akhir tahun. Hal tersebut ditopang oleh tingginya volume produksi CPO semester kedua. Perseroan menargetkan volume produksi tahun ini mencapai 369.150 ton atau naik 10-15% dibandingkan volume produksi 2014 sebesar 321.000 ton. Austindo Nusantara Jaya (ANJT) beserta enam anak usahanya memperoleh fasilitas pinjaman bank senilai total Rp 2,13 triliun dari Bank OCBC NISP (NISP). Besaran tersebut terdiri atas utang berdenominasi Dolar sebesar USD 49,5 juta dan Rupiah sebesar Rp 1,44 triliun. Fasilitas pinjaman akan digunakan untuk pembiayaan biaya operasional sehari-hari, pembiayaan kebutuhan modal kerja, pembiayaan kembali fasilitas pinjaman dari OCBC yang telah ada sebelumnya, pembiayaan kebutuhan belanja modal serta memenuhi kebutuhan lindung nilai. Semen Indonesia (SMGR) telah melakukan lindung nilai (hedging) untuk mengantisipasi potensi terjadinya gejolak nilai tukar, khususnya untuk investasi 2 pabrik yang membutuhkan biaya hingga Rp 8,5 triliun. Perseroan melakukan hedging terhadap 80% dari total investasi berdenominasi valuta asing (valas) untuk pembangunan 2 pabrik baru yang berlokasi di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat. Masing-masing pabrik membutuhkan dana investasi sebesar Rp 4,5 triliun dan Rp 4 triliun. Sebesar 50% dari kebutuhan investasi berbentuk valas yaitu euro dan US dollar. Dua pabrik baru itu beroperasi pada kuartal III 2016 untuk di Rembang. Sedangkan, pabrik di Indarung diharapkan selesai pada kuartal IV 2016. Masing-masing pabrik memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun. Sedangkan secara operasional, komponen US dollar sekitar 5%-7%. Semen Indonesia (SMGR) memprediksi laba bersih pada 2015 turun 2%-3% dari tahun lalu. Bila terealisasi, maka perseroan akan membukukan laba bersih tahun ini sebesar Rp5,39 triliun-Rp5,45 triliun. Margin EBITDA tahun ini akan tergerus 3% dari tahun lalu sebesar 30,8%. Biaya listrik tahun ini diperkirakan naik 5%-6% dari 2014 dan komponen biaya listrik ini berkontribusi sekitar 20% terhadap total beban. Sementara itu, pendapatan tahun ini diperkirakan stagnan atau sama dengan 2014 sebesar Rp26,99 triliun. Penjualan semen kemungkinan turun 1% pada 2015 dibandingkan tahun lalu sebanyak 28,5 juta ton. Hal ini disebabkan oleh melemahnya permintaan semen di domestik pada tahun ini dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Adhi Karya (ADHI) menunda rencana untuk melakukan rights issue senilai Rp2,09 triliun karena kondisi pasar yang sedang melemah. Awalnya dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan investasi proyek LRT Tahap I yang mencapai total Rp12,56 triliun. Kendati demikian, perseroan tetap siap untuk
memulai konstruksi ditandatangani.
proyek
LRT
segera
setelah
perpres
Wijaya Karya (WIKA) tidak lagi terlibat dalam studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menyusul keputusan pemerintah mempercayakan seluruh perencanaan pada kedua negara yang berkompetisi, China dan Jepang. Waskita Karya (WSKT) berencana mencari pinjaman Rp2 triliun guna mendanai berbagai proyek jalan tol dalam waktu dekat ini. Pencarian pinjaman ini dilakukan setelah perseroan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) pada Mei 2015 dengan total dana yang dikumpulkan mencapai Rp5,3 triliun, dimana Rp3,5 triliun merupakan tambahan modal dari negara. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan mendorong Lintas Marga Sedaya (LMS) untuk melakukan backdoor listing di BEI. Untuk itu, LMS berencana mengakuisisi 43,42% saham Nusantara Infrastructure (META) dari Grup Rajawali dan Eagle Infrastructure. Unilever Indonesia (UNVR) meresmikan pabrik bumbu masak baru di Kawasan Industri Jababeka. Pabrik home of savoury ini memproduksi bumbu Royco dan kecap Bango. UNVR menanamkan investasi sebesar Rp 820 miliar untuk pabrik tersebut. Ini merupakan bagian dari investasi sebesar Rp 8,5 triliun yang ditanamkan UNVR selama 5 tahun terakhir. Pabrik kesembilan UNVR ini memiliki luas bangunan 63.000 meter persegi dengan kapasitas produksi 7 miliar pieces per tahun untuk produk Royco dan Bango. Unilever Indonesia (UNVR) mulai menaikkan harga jual sejumlah produknya rata-rata 1% pada Agustus 2015. Hal tersebut sebagai upaya menjaga pertumbuhan di tengah perlambatan ekonomi nasional. Pertumbuhan pendapatan perseroan ditopang oleh kenaikan harga dan volume penjualan. Manajemen akan melakukan tiga strategi utama untuk menghadapi tantangan tahun ini. Pertama, mengubah kombinasi produk untuk meningkatkan margin. Kedua, memperkuat jaringan distribusi dengan menambah fasilitas di area yang telah dikuasai. Ketiga, meluncurkan produk baru untuk meningkatkan margin. Unilever Indonesia (UNVR) menginvestasikan dana Rp 2,8 triliun untuk membangun pabrik bumbu masak dan oleokimia. Pabrik bumbu masak yang menyerap investasi Rp 820 miliar diresmikan 25 Agustus 2015, sedangkan pabrik oleokimia senilai Rp 2 triliun pada November mendatang. Malindo Feedmill (MAIN) melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 447,75 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan berpotensi memperoleh dana sebesar Rp 716,5 miliar. Setiap pemegang 4 saham lama berhak atas 1 HMETD (rasio 4 : 1). Perseroan menetapkan harga pelaksanaan antara Rp 1.200 - Rp 1.600 per saham. Pengendali saham MAIN, yaitu Dragon Amity Pte. Ltd akan melaksanakan HEMTD sesuai haknya. Dragon Amity memiliki 51,48% saham MAIN dan akan mengeksekusi saham MAIN sebanyak 230,49 juta saham. Nantinya Dragon Amity juga akan menjadi pembeli siaga rights issue MAIN. Seluruh dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk membayar utang perseroan. Sekitar 50%-75% dana PUT akan dipakai untuk melunasi pinjaman dari Bank Central Asia (BBCA). Nilai fasilitas utang ini per Juni 2015 mencapai Rp 245,05 miliar dan sebagian akan jatuh tempo pada tahun 2016. Sisa dana rights issue sebesar 25%-50% akan digunakan untuk membayar
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
26 August 2015
26 August 2015 utang MAIN kepada Bank CIMB Niaga (BNGA). Utang in dalam bentuk US dollar dan rupiah dengan nilai total mencapai Rp 267,7 miliar. Indofarma (INAF) dan Kimia Farma (KAEF) tidak mengubah rencana kerja perseroan sekalipun nilai tukar rupiah meleset jauh dari asumsi yang dipakai pada awal tahun. Masing - masing perseroan tetap mengejar target penjualan dan laba bersih masing - masing Rp1,7 triliun dan Rp30 miliar. Bank Mandiri (BMRI) menyatakan tidak ingin terburu-buru melakukan pembelian kembali (buyback) saham meski regulator pasar modal telah mengeluarkan aturan yang mempermudah aksi korporasi tersebut. Menteri BUMN, Rini Soemarno, mengarahkan agar buyback saham dilakukan based on fundamental. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tidak akan menghapus Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes), meskipun mulai pertengahan bulan ini kembali menyalurkan program kredit usaha rakyat (KUR) dengan target sebesar Rp 21 triliun hingga 2015. Untuk Kupedes, perseroan menargetkan penyaluran kredit di atas Rp 20 triliun. BBRI telah menaikkan plafon Kupedes menjadi Rp 200 juta. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Internasional Indonesia (BNII) menyepakati perubahan nama perusahaan menjadi PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Perseroan akan meminta persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta regulator guna menindaklanjuti hasil RUPSLB BII pada Senin (24/8) lalu. MNC Bank Internasional (BABP) memperkuat permodalan melalui mekanisme rights issue untuk mempersiapkan penerapan Basel III. Dengan mekanisme rights issue, diharapkan dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) hingga 18% pada akhir tahun. Indoritel Makmur Interasional (DNET) akan memulai ekspansi di bisnis serta optik dengan membuka jaringan di 22 kota sepanjang tahun ini. Pengembangan bisnis yang kebutuhan dananya mencapai Rp2,8 triliun tersebut dilakukan oleh Mega Akses Persada (MAP). Trikomsel Oke (TRIO) menggandeng perusahaan asal Singapura, Singpost Ecommerce Pte Ltd, membentuk perusahaan patungan (JV) bidang e-commerce bernama Trio Specommerce Indonesia (TSI). TRIO menguasai 67% dan sisanya dikuasai Singpost. Modal ditempatkan dan disetor TSI sebesar Rp 3 miliar. TSI akan menjadi penyedia solusi omni channel ecommerce bagi perusahaanperusahaan global dan merk-merk terkenal di Indonesia. TRIO akan bertindak sebagai distributor, sedangkan SingPost akan membantu operasional logistik dan e-commerce. Krakatau Nippon Steel Sumikin, perusahaan patungan Nippon Steel dan Sumitomo Metal Corporation dan Krakatau Steel (KRAS), mulai membangun pabrik baja otomotif berkapasitas 480 ribu ton per tahun di Krakatau Industrial Estate, KCilegon. Pabrik yang membutuhkan investasi USD 300 juta tersebut ditargetkan mulai berproduksi Agustus 2017. Lionmesh Prima (LMSH) siap menjual nominal saham baru pada bulan depan senilai Rp100 per lembar dari sebelumnya Rp1.000 per lembar. Keputusan itu berdasarkan rapat umum pemegang saham perseroan pada 4 Juni. Dengan rasio 1:10, maka jumlah saham yang dikeluarkan dan ditempatkan perseroan berubah dari
9,6 juta lembar menjadi 96 juta lembar. Dengan demikian, setelah stock split, modal dasar persreoam menjadi Rp38 miliar, sedangkan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp9,6 miliar. Perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi berakhir pada 2 September sedangkan penyelesaian transaksinya dibatasi hingga 4 September. Anak usaha dari Tanah Laut (INDX), yaitu Pelayaran Indx Lines (PIL), telah menutup kontrak pekerjaan bongkar muat batubara dengan PT Virgo Makmur Perkasa (VMP) pada 21 Agustus 2015. Penutupan kontrak ini akan berimbas pada turunnya kegiatan operasional PIL dan akan mempengaruhi kondisi keuangan anak usahanya tersebut. Namun perseroan maupun PIL akan tetap terus mencari kontrak-kontrak (spot basis/jangka panjang) lainnya untuk menjaga kelangsungan usaha perseroan ke depan. Kontrak kerja sama antara PIL dan VMP yakni melakukan pekerjaan jasa bongkar muat batubara dengan menggunakan Floating Crane dan Tongkang dari Terminal Muat Batubara Bukit (PTBA) Tarahan ke Achorage Pelabuhan Muat PTBA di Pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung. Pemerintah akan intervensi pasar saham dengan cara buyback atau membeli kembali saham perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anggaran untuk pembelian itu sebesar Rp 10 triliun. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, memastikan dana tersebut bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi bisa dari dana pensiun, dari perusahaan-perusahaan sendiri. Pemerintah berencana untuk membeli saham 13 BUMN. Hal itu ditentukan berdasarkan saham-saham BUMN yang paling besar penurunannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya memperbolehkan emiten untuk melakukan buyback sahamnya tanpa melalui rapat umum pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan siap mengucurkan dana sebesar Rp 5 triliun - Rp 10 triliun ke pasar modal. Hal ini dilakukan untuk membendung terus turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG). Dana investasi yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan per Juli 2015 mencapai Rp 194,81 triliun atau 92,62% dari target tahun 2015. Aset alokasi sampai Juli 2015 didominasi oleh instrumen surat utang sebesar 41,65% dan deposito 25,83%. Bank Indonesia mencatat posisi utang luar legeri Indonesia pada akhir kuartal II 2015 mencapai USD 304,3 miliar atau tumbuh sebesar 6,3% YoY dari periode yang sama 2014 senilai USD 286,3 miliar. Pertumbuhan utang luar negeri pada kuartal II 2015 itu lebih lambat dibandingkan dengan kuartal I 2015 yang tumbuh 7,9% YoY. Utang luar negeri (ULN) pada kuartal II 2015 itu terdiri dari ULN sektor publik senilai USD 134,6 miliar atau 44,2% dari total ULN dan ULN sektor swasta senilai USD 169,7 miliar atau 55,8% dari total ULN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan semakin membaik pada tahun 2016. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6%, meski DPR hanya mengusulkan pertumbuhan ekonomi 5,5% di dalam pembahasan R-APBN 2016. Peningkatan tersebut merujuk pada prediksi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan akan lebih baik dari pada tahun 2015. Prospek membaiknya ekonomi global itu diperkirakan akan turut mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi terutama ditopang dari permintaan dalam negeri, antara lain masih kuatnya konsumsi dan peningkatan investasi yang cukup signifikan, melalui belanja infrastruktur pemerintah pada sektor pertanian dan maritim.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
26 August 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
39,23 2,69 1145,60 9610,00 14250,00 58,55 54,40 570,00 1843,00 677,50 802,97
-0,08 0,00 5,21 95,00 195,00 -3,85 -8,96 0,00 -75,50 -3,00 0,52
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
37 0,02
13.112 325
Change (IDR) -516 -179
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 15666,44 4506,49 6081,34 3106,33 1829,64 21404,96 4228,50 17806,70 1563,94 2886,29
Change %Day %YTD -1,29 -12,10 -0,44 -4,85 3,09 -7,38 -7,63 -8,35 -7,10 23,75 0,72 -9,32 1,56 -19,10 -3,96 2,04 2,08 -11,20 1,51 -14,23
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,66 2,49 3,04 2,85 1,72 1,65 1,47 1,33 3,07 2,73 1,12 1,05 2,13 1,89 1,53 1,43 1,70 1,60 1,08 1,02
Market Cap (USD Bn) 4.711,2 7.120,8 1.446,7 3.784,2 2.682,8 1.717,8 288,4 2.760,0 219,4 337,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 14.054,05 16.229,48 118,56 10.008,94 9.995,24 22.061,34 2.191,56 3.349,39 11,76
Change 4,05 -8,48 1,07 -35,14 -123,89 -118,44 0,00 44,27 0,04
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14,22 13,04 19,67 17,26 14,90 13,45 12,19 10,79 25,60 20,05 10,63 9,73 13,69 11,71 16,82 15,30 14,71 13,47 12,31 11,31
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,15 0,01 0,71 0,71 1,57 0,16 0,24 0,08
Change 0,0000 0,0031 0,0000 0,0008 -0,0018 0,0011 -0,0002 0,0026 0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.85
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.98 0.51 0.17 0.13 0.13 2.86
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
26 August 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
July-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M)
June-15
1.90 7.26 0.93 107.55 Bn 2,866,909.10
0.96 7.26 0.54 108.03 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 6,66058 6,66058
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 26 Aug 26 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 28 Aug
Agenda Indonesia Money Supply YoY US Durable Goods Orders US GDP Annualized QoQ US GDP Price Index US Personal Consumption US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Pending Home Sales MoM US Personal Income
Expectation -Turun menjadi -0.5% dari 3.4% Naik menjadi 3.2% dari 2.3% Tetap 2.0% Naik menjadi 3.0% dari 2.9% Turun menjadi 274 ribu dari 277 ribu Turun menjadi 2247 ribu dari 2254 ribu Naik menjadi 1.0% dari -1.8% Tetap 0.4%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock UNVR BBRI BBCA BMRI TLKM BBNI SMGR KLBF ADRO LPPF
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
37100 9500 11625 8500 2705 4350 7700 1565 545 15650
Index pt
9.12 3.83 2.88 3.98 1.69 5.45 6.94 3.64 14.98 5.03
24.80 8.96 8.32 7.87 4.76 4.36 3.11 2.70 2.38 2.30
Stock
Price
ASII IJ INDF IJ ICBP IJ SSMS IJ MDIA IJ BMTR IJ LINK IJ MPPA IJ ACES IJ PGAS IJ
Change (%)
5600 4680 12400 1645 2650 1090 4380 2130 580 2845
Index pt
-1.32 -5.55 -1.98 -6.53 -8.78 -6.03 -6.61 -6.99 -7.94 -1.22
-3.18 -2.53 -1.53 -1.15 -1.05 -1.04 -0.99 -0.90 -0.90 -0.89
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
26 August 2015 26 August 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 5.94 TBA TBA TBA
APII CTRA CTRS CTRP
Status Cash Dividend Stock Bonus Stock Bonus Stock Bonus
CUM Date 25 Aug-15 29 Sep-15 29 Sep-15 29 Sep-15
Ratio 1:90 3:2 100000:76190 35:13 10:1 65:4 -5:1
EXC. Price (IDR) 265.00 200.00 1510-2400 585.00 1665.00 63000-99000 5305.00 --
EX Date 26 Aug-15 30 Sep-15 30 Sep-15 30 Sep-15
Recording 28 Aug-15 02 Oct-15 02 Oct-15 02 Oct-15
Payment 09 Sep-15 19 Oct-15 19 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS Stock RIMO SRAJ ADHI BRNA MAYA HMSP UNTX TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Reverse Stock
CUM Date TBA 31 Aug-15 03 Sep-15 08 Sep-15 17 Sep-15 28 Sep-15 ---
EX Date TBA 01 Sep-15 04 Sep-15 09 Sep-15 18 Sep-15 29 Sep-15 -TBA
Trading Period TBA 07 Sep – 14 Sep’15 10 Sep – 16 Sep’15 15 Sep – 21 Sep’15 25 Sep – 01 Oct’15 05 Oct – 09 Oct’15 11 Aug - 10 Sep’15 TBA
GENERAL MEETING Emiten ADHI BSWD INVS BRNA SRIL DSNG BBTN TRIM CTRA CTRS CTRP BFIN MDRN MAYA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
27-Aug-15 28-Aug-15 31-Aug-15 01-Sep-15 02-Sep-15 02-Sep-15 02-Sep-15 03-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 10-Sep-15 10-Sep-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2015 2626August August 2015
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2645
2765
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
TLKM Upward Sloping Channel
S2
2525
Closing Price
R2
2,976 3,000.0 2,976 2,970 2,939.14 2,940.0 2,896.47 2,896.47 2,880.0 2,862.75
2885
2705 • MACD line dan signal line indikasi negatif
2,820.0 2,802.5 2,785 2,760.0 2,769
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
2,705 2,700.0 2,705 2,705 2,640.0
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
2,580.0
Prediksi
• Trading range Rp 2645-Rp 2765
February March April May Jun Jul TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 30.62, Stochastic %K = 18.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2705, take Profit Rp 2765
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 33.38 10.07 -55.77 2863 2769
UNVR
TRADING BUY
S1
R1
34675
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
38450
August
TLKM - MACD (5,3) = 30.89, Signal() = 28.89
TLKM - TSI(3,5,3) = -57.77, Volume() = 98,001,800.00
TLKM - William's % R(14) = -71.62, Volume() = 98,001,800.00
80 100.0 90.0 30.6227 80.0 70.0 60.0 30.6227 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 30.8856 18.3333 40.0 30.0 28.893 20.0 18.3333 10.0 0.0 -10.0 -20.0 98,001,800 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -50.0354 -60.0 -80.0 98,001,800 -57.7737 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -71.6216 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
UNVR Downward Sloping Channel 46,000
S2
30900
Closing Price
R2
42225 44,000
37100 41,162.4 42,000 38,700 37,951 40,000 37,951 37,620 38,000 37,100 37,100 37,100 36,000 36,115.6 35,680 34,000 35,525 34,446.4 32,000 34,446.4
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 34675-Rp 38450
February March April May Jun Jul UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 21.47, Stochastic %K = 41.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 37100, take Profit Rp 38450
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 13.77 -270.04 -19.39 37620 35680
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
UNVR - MACD (5,3) = -44.46, Signal() = 164.68
UNVR - TSI(3,5,3) = -19.39, Volume() = 2,358,500.00
UNVR - William's % R(14) = -35.18, Volume() = 2,358,500.00
August
80 100.0 90.0 41.5347 80.0 70.0 60.0 41.5347 50.0 40.0 30.0 21.4663 20.0 10.0 21.4663 600 164.676 200 20400 0 -44.4629 -200 -400 -600 2,358,500 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -19.3893 -40.0 2,358,500 -60.0 -35.7766 0.0 -20.0 -40.0 -35.1779 -60.0 -80.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 2626August August 2015
KLBF
TRADING BUY
S1
1525
R1
1605
S2
1445
R2
1685
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
KLBF Wedge Bullish Breakout
1,900
1565
1,800 1,693.45 1,615 1,700 1,613.5
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,565 1,565 1,600 1,565 1,555.91 1,555.91 1,500 1,551.88
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
1,540 1,456.43 1,400 1,456.43 1,405
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 1525-Rp 1605
February March April May Jun Jul KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 47.67, Stochastic %K = 46.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1565, take Profit Rp 1605
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.52 -10.12 -15.25 1614 1540
BBCA
TRADING BUY
S1
R1
11350
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
11925
August
KLBF - MACD (5,3) = 0.87, Signal() = 5.62
1,300 80 47.6717 100.0 90.0 80.0 47.6717 70.0 60.0 50.0 46.1062 40.0 30.0 20.0 46.1062 10.0 40.0 20 30.0 5.61602 20.0 10.0 0.867142 0.0 -10.0 45,460,100
KLBF - TSI(3,5,3) = -15.25, Volume() = 45,460,100.00
60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -15.2514 -40.0 -60.0 -80.0 45,460,100 -18.5745 0.0 -20.0 -40.0 -43.8596 -60.0 -80.0 -100.0
KLBF - William's % R(14) = -43.86, Volume() = 45,460,100.00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BBCA 15,600
S2
10775
Closing Price
R2
12500 15,000
11625 14,400 13,900 13,900 13,800 13,754.1
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
13,325 13,200 12,965 12,850 12,600 12,400
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold
12,000 11,955
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 11350-Rp 11925
February March April May Jun Jul BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 7.38, Stochastic %K = 13.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 11625, take Profit Rp 11925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 6.34 -265.02 -75.61 12965 11955
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
BBCA - MACD (5,3) = 238.30, Signal() = 249.26
BBCA - TSI(3,5,3) = -75.61, Volume() = 36,831,200.00
BBCA - William's % R(14) = -78.45, Volume() = 36,831,200.00
August
11,625 11,400 11,625 11,625 10,800 10,902.9 80 10,902.9 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 13.8266 40.0 30.0 20.0 13.8266 10.0 0.0 249.259 7.38045 300.0 240.0 238.303 180.0 7.38045 120.0 60.0 0.0 -60.0 -120.0 36,831,200 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -75.6125 36,831,200 0.0 -20.0 -40.0 -76.5258 -60.0 -80.0 -78.4483 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 2626August August 2015
BBTN
TRADING BUY
S1
955
R1
1020
S2
890
R2
1085
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down 1,297.86 1,297.86
BBTN Upward Sloping Channel
1,260.0 1,255
990
1,226.91 1,200.0
• MACD line dan signal line indikasi negatif 1,140.0 1,139.75
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,094.32 1,094.32 1,080.0 1,090 1,076.88 1,035 1,020.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
990 990 960.0 990
• Trading range Rp 955-Rp 1085
February March April May Jun Jul BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 12.34, Stochastic %K = 13.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 990, take Profit Rp 1085
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 13.16 -27.55 -64.67 1140 1035
BMRI
TRADING BUY
S1
8250
R1
8700
S2
7800
R2
9150
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
August
BBTN - MACD (5,3) = 26.55, Signal() = 26.30
BBTN - TSI(3,5,3) = -64.67, Volume() = 56,752,200.00
BBTN - William's % R(14) = -82.81, Volume() = 56,752,200.00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BMRI Downward Sloping Channel
Closing Price
80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 13.0406 40.0 30.0 20.0 13.0406 10.0 0.0 26.5536 12.3375 30.0 26.297 20.0 12.3375 10.0 0.0 -10.0 56,752,200 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -61.4898 -80.0 56,752,200 -64.6748 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -82.8125 -100.0
12,600 12,000
8500
11,400
• MACD line dan signal line indikasi negatif
10,800
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
10,113 10,075 10,200 9,720.45 9,720.45 9,600
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 8250-Rp 8700
February March April May Jun Jul BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 17.91, Stochastic %K = 20.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 8500, take Profit Rp 8700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 91.17 19.63 -51.94 1996 8515
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Negatif
BMRI - MACD (5,3) = 78.66, Signal() = 99.21
BMRI - TSI(3,5,3) = -51.94, Volume() = 74,196,200.00
BMRI - William's % R(14) = -80.77, Volume() = 74,196,200.00
August
9,167.5 9,000 8,684.38 8,525 8,400 8,515 8,500 8,500 80 100.0 8,500 90.0 20.2962 80.0 70.0 60.0 7,979.55 20.2962 50.0 40.0 30.0 7,979.55 20.0 20 10.0 0.0 17.9139 240.0 99.2128 180.0 17.9139 120.0 78.6561 60.0 0.0 -60.0 74,196,200 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -51.9391 -60.0 -80.0 74,196,200 -56.7713 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -80.7692 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
26 August 2015 26 August 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
14800 940 1500
15825 940 1500
14175 965 1480
12525 865 1435
14175 915 1480
15825 965 1525
17475 1015 1570
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif
26000 1660 1750
14425 910 1445
5475 545 1375 1250 500 530
5475 545 1375 1250 500 530
5725 595 1305 1200 535 550
4785 363 1135 1075 383 470
5250 480 1305 1200 458 510
5725 595 1475 1325 535 550
6200 715 1645 1450 610 590
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
8200 745 2590 2685 665 705
5025 467 1455 1280 450 510
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 855 SMGR Trading Buy 7700 INTP Trading Buy 16800 SMCB Trading Buy 945
855 7700 16800 945
890 7925 17225 1030
780 6825 15575 730
835 7375 16400 880
890 7925 17225 1030
945 8475 18050 1180
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
1160 12000 22450 1610
840 7100 16175 920
5600 450
5600 450
5425 440
4965 410
5425 440
5875 470
6325 500
Negatif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
7000 875
5650 474
4680 41425 37100 1565
4515 41425 37100 1565
4995 42750 38450 1605
4035 38800 30900 1445
4515 40775 34675 1525
4995 42750 38450 1605
5475 44725 42225 1685
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
6650 54150 41200 1745
4890 41000 33000 1405
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1440 1440 PTPP Trading Sell 3145 3145 WIKA Trading Buy 2570 2495 ADHI Trading Buy 1735 1680 WSKT Trading Buy 1570 1570
1485 2985 2655 1820 1645
1325 2610 2335 1540 1385
1405 2985 2495 1680 1515
1485 3360 2655 1820 1645
1565 3735 2815 1960 1775
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1885 4190 3190 2795 1900
1285 3005 2370 1720 1565
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 2845 JSMR Trading Buy 5075 ISAT Trading Sell 4000 TLKM Trading Buy 2705
2845 5075 4000 2705
3025 5175 3980 2765
2465 4715 3950 2525
2745 4940 3980 2645
3025 5175 4010 2765
3305 5400 4040 2885
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
4290 6050 4420 2970
2780 4810 3900 2600
8500 9500 4350 11625 990
8500 9500 4350 11625 990
8700 9750 4425 11925 1085
7800 8750 4125 10775 890
8250 9250 4275 11350 955
8700 9750 4425 11925 1020
9150 10250 4575 12500 1085
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
10400 10875 5575 13900 1255
8125 9025 4070 11000 935
Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 17275 MPPA Trading Buy 2130
17275 2130
16900 2290
16175 1810
16900 2050
17625 2290
18350 2530
Negatif Negatif
Positif Positif
Negatif Negatif
20750 3125
16850 2140
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Buy SGRO Trading Sell Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy
Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
25-08-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.