27 Agustus 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• UNVR realisasikan 51,66% capex dan naikkan harga jual produk • UNVR belum ada rencana tunda atau turunkan investasi di Indonesia • Penjualan beras AISA tumbuh 40% • Anak usaha BYAN alami penghentian sementara angkutan batubara • MEDC akan buy back saham maksimal 10%, anggarkan USD 50 juta • ANTM kaji ulang seluruh proyek serta lakukan efisiensi • WSKT tidak revisi target pertumbuhan bisnis di 2H 2015 • Laba CMNP naik 35,97% pada semester I-2015 • KRAS bidik rights issue Rp 1,9 triliun • SMGR rencana lakukan buy back saham senilai Rp 1 triliun • ERAA buka tiga gerai di Malaysia • TLKM pasang kabel serat optik 53,5 km di Palu & Parigi, Sulteng • FREN targetkan pertumbuhan pendapatan 2015 naik 20%-30% • Anak usaha IMAS tandatangani SHA dengan Shinhan Card Ltd • BIRD bantah kabar masuk ke bisnis transportasi roda dua (ojek) • BBRI wacanakan buy back saham dengan pertimbangan • BBCA hingga Juni 2015 tambah 97.000 kartu kredit baru • BDMN jaga kolektibilitas kredit • BSIM kaji rights issue Rp 2 triliun • NPL BNII diproyeksikan turun hingga di bawah 3% • BNII akan terbitkan NCD Rp 500 miliar-RP 1 triliun pad kuartal II 2015 • Marketing sales APLN baru mencapai 20% • MNC Group kembali gandeng Trump Hotel di Lido • LPKR tawarkan perkantoran hak milik • MDRN gandeng Mayapada Group
Secara teknis IHSG masih terkonfirmasikan fase bearish dalam pekan ini, Support Level baik dari lagging 4187/4136/4110 hal ini tercermin indicator maupun leading indicator. Resistance Dari LeadingLevel Indikator, seperti4263/4289/4340 Stochastic dan MACD mensinyalkan Major Trend negatif untuk pergerakan IHSG. Down Demikian dengan lagging indicator yang Minor Trend Down tercermin dari MA5 dan MA20 terkonfirmasi pola downtrend bagi indeks
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4237.733 710.804
VOLUME (Mn)
+9.232 +2.542
5,813.26 1,627.36
VALUE (Rp Bn)
5,925.99 4,601.60
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG pada hari Rabu (26/08) ditutup menguat tipis 0,22% ke level 4.237,73. IHSG berhasil menguat setelah aksi buyback saham yang dilakukan oleh beberapa emiten BUMN untuk meredam gejolak pasar modal, dinilai cukup efektif. Di sisi lain, Rupiah kembali melemah ke level di atas Rp14.100 per dolar AS. Dari domestik, Bank Indonesia (BI) merevisi lagi outlook pertumbuhan ekonomi menjadi 4,7-5,1%, dari proyeksi sebelumnya 5-5,4%. Ini merupakan revisi kedua kalinya yang dilakukan bank sentral karena sebelumnya BI telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi yang pada awal tahun ditetapkan 5,45,8%. Perlambatan ekonomi disebabkan investasi swasta dan pemerintah yang lamban. Ini terjadi lantaran penyerapan anggaran oleh pemerintah tidak sesuai ekspektasi. Selanjutnya, investor swasta cenderung wait and see. Pihak BI memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik pada kuartal ke III dan IV tahun ini. Kenaikan tersebut juga didukung oleh akselerasi belanja pemerintah seiring dengan proyek infrastruktur. Sementara, untuk 2016, BI juga merevisi outlook pertumbuhan menjadi 5,3-5,7% dari sebelumnya 5,4-5,8%. Namun revisi tersebut masih sejalan dengan target pemerintah 5,5% dan estimasi perlambatan permintaan global dan harga komoditas ditambah lagi dengan rencana kenaikan Fed fund rate (FFR). Dari global, saham-saham di Amerika ditutup melemah setelah sebelumnya dibuka di teritori positif. Pelemahan tersebut masih disebabkan oleh kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi China. Dari regional, konflik bersenjata Korea Utara dan Korea Selatan sedikit mereda. Kemarin, dua negara tetangga itu sepakat mengakhiri ketegangan militer di wilayah perbatasan. Pembicaraan yang berlangsung selama dua hari menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan provokasi militer di perbatasan dan akan membicarakan peluang hubungan baik keduanya. Dari Jepang, saham Nikkei dututup menguat 3,02% ke level 18.376,83. Sedangkan indeks Shanghai Composite dan Hang Seng ditutup melemah masing-masing 1,27% dan 1,52%. Bursa China sempat bergerak menguat didorong oleh pengaruh People’s Bank of China (PBoC) yang memotong suku bunga nya dan menurunkan jumlah giro wajib minimum di bank. Namun, pasar masih ragu bahwa hal tersebut dapat mendorong pasar. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentative melemah dan menghapus kenaikan pada hari sebelumnya.
Diperkirakan terjadi rebound pada bursa Amerika Serikat (AS) pada Rabu, dapat mengurangi kecemasan pelaku pasar kawasan regional lainnya yang masih di bayangi ketakutan atas perlambatan ekonomi Cina. Bursa saham AS, rebound dari sebelumnya mengalami penurunanan dalam enam hari beruntun. Kenaikan indeks Wall Street tersebut dikaitkan dengan komentar dari Fed William Dudley bahwa kenaikan suku bunga di bulan September terlihat kurang tepat dan laporan pemesanan barang tahan lama yang angkanya cukup kuat. Indeks Dow Jones naik 619.07 poin (3,95%) menjadi 16,285.51, indeks S&P menguat 72,92 poin (3,91%) ke posisi 1940,51 dan indeks Nasdaq juga berakhir positif dengan menguat 191,05 poin (4,24%) ke level 4697,54. Faktor positif dari bursa AS sebagai salah satu katalis positif bagi pasar terutama regional Asia serta dampaknya bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini. Pada pembukaan sesi perdagangan indeks Nekkei Jepang berada di zona hijau. Demikian dengan beberapa indeks regional Asia lainnya pada sesi pembukaan perdagangan hari ini juga berada di teritori positif. Hal ini kian menambah kepercayan khusus bagi pelaku pasar saham di bursa Indonesia untuk memburu saham-saham yang beberapa hari sebelumnya mengalami koreksi tajam. Sentimen positif bagi pasar global ini bermula terlihat setelah otorita moneter Cina mengeluarkan kebijakan terhadap suku bungannya. Pasca turun tajam bursa saham Cina dalam dua pekan terakhir, People's Bank of China (PBoC) menurunkan suku bunga dan giro wajib minimum. Langkah tersebut diambil untuk mendorong perekonomian, yang belakangan menjadi sorotan akibat pelambatan dan memicu sell off bursa global. PBoC menurunkan suku bunga pinjaman dan deposito satu tahun masing-masing sebesar 25 basis poin. Untuk suku bunga pinjaman akan menjadi 4,6% dari sebelumnya 4,85%, dan mulai berlaku efektif 26 Agustus. Bank Sentral China tersebut telah menurunkan suku bunga sebanyak lima kali sejak bulan November. Untuk suku bunga deposito menjadi 1,75% dari sebelumnya 2%. Giro wajib minimum diturunkan sebesar 50 basis poin dan mulai berlaku efektif pada 6 September. Cina menargertkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7%. Ekonomi China di kuartal kedua tumbuh 7% sama dengan kuartal sebelumnya, namun data-data ekonomi yang dirilis belakangan ini memberikan keraguan pertumbuhan di sisa kuartal tahun ini. Investor mengintepretasikan devalusi nilai tukar yuan yang dilakukan PBoC sebagai akibat pelambatan ekonomi yang lebih dalam.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
27 August 2015
27 August 2015 Waskita Karya (WSKT) tidak merevisi target pertumbuhan bisnis untuk semester II 2015 meskipun nilai tukar rupiah terhadap US dolar melemah hingga Rp 14.000 per dolar. WSKT menargetkan perolehan tender hingga Rp 30 triliun pada akhir tahun 2015, dari target awal sebesar Rp 22 triliun. Sedangkan realisasi kemenangan tender sebesar Rp 10,7 truliun per semester I 2015. WSKT menargetkan pendapatan sebesar Rp 15 triliun pada akhir tahun 2015 atau tumbuh 400% dibandingkan posisi Rp 3,18 triliun per akhir tahun 2014. Sementara realisasi pendapatan sebesar Rp 3,98 triliun per semester I 2015. Perseroan menargetkan kenaikan laba menjadi Rp 800 miliar pada akhir tahun 2015 dari target awal Rp 650 miliar. Per semester I 2015 Waskita Karya mencatat laba komprehensif sebesar Rp 158 miliar atau naik 167% dibandingkan posisi Rp 59 miliar per semester I 2014. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) membukukan laba sebesar Rp 286,17 miliar hingga semester I-2015, naik sebesar 35,97% YoY. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 847,78 miliar dari periode sebelumnya Rp 555,78 miliar. Unilever Indonesia (UNVR) menaikkan harga jual produknya menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar, karena sebesar 55% biaya operasional produksi perseroan menggunakan US dollar. Sepanjang tahun 2015 perseroan telah dua kali menaikkan harga jual produknya, yaitu pada Maret 2015 naik sebesar 1%, dan pada bulan ini naik 1%. Hingga Juni 2015 Unilever Indonesia (UNVR) telah merealisasikan dana belanja modalnya sebesar Rp 620 miliar atau setara 51,66% dari belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 yang sebesar Rp 1,2 triliun. Sebagian besar dana capex tersebut dialokasikan perseroan untuk pembangunan pabrik. Salah satunya adalah pabrik bumbu masakan untuk produk Royco dan Bango di Cikarang Jawa Barat dengan total investasi Rp 820 miliar. Namun dana pembangunan pabrik bumbu masak itu tidak seluruhnya berasal dari anggaran capex tahun 2015. Sisa dana belanja modal sebesar Rp 580 miliar akan dihabiskan untuk perseroan pada II 2015 untuk pabrikpabrik di personal care, home care, food dan es krim Unilever Indonesia (UNVR) menyatakan belum ada rencana untuk menunda atau menurunkan investasinya di Indonesia. Sementara pabrik bumbu masak UNVR yang memproduksi Royco dan Bango di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik di lahan seluas 63.000 meter persegi memiliki nilai investasi Rp 820 miliar. Pabrik itu memiliki kapasitas 7 miliar pieces per tahun produk Royco dan Bango. Perseroan berharap pabrik mampu memenuhi peningkatan permintaan masyarakat hingga beberapa tahun mendatang. Namun rencananya pabrik ini juga untuk meningkatkan ekspor perseroan yang saat ini kontribusinya baru sebesar 5% terhadap total penjualan perseroan tahun 2014. Tahun 2014 ekspor itu Rp 2 triliun. Sedang per Juni 2015 ekspor sudah mencapai Rp 1 triliun. Perseroan mengharapkan pada akhir tahun bisa mencapai Rp 2 triliun. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) membukukan kenaikan penjualan beras hingga 40% di tengah kondisi ekonomi yang melambat dan turunnya daya beli. Divisi beras diharapkan menyumbang sebanyak Rp 4,5 triliun atau 61,6% total penjualan. Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 7,3 triliun atau naik 44,2% YoY. Untuk menghadapi semester kedua, AISA menyiapkan strategi dengan mengembangkan pasar di luar Jawa yaitu Sumatera dan Sulawesi. Semen Indonesia (SMGR) berencana melakukan buyback saham senilai Rp 1 triliun, ketika nilai pasar mereka turun. Sementara itu Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI) serta Wijaya Karya (WIKA) belum memutuskan apakah melakukan buy back atau tidak terhadap saham mereka. Krakatau Steel (KRAS) menargetkan penerbitan saham baru dengan
HMETD senilai Rp 1,91 triliun pada tahun depan. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik hot strip mill II dan pembangkit listrik dengan total investasi sebesar Rp 9,24 triliun. Perseroan diusulkan untuk mendapatkan tambahan modal dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) mencapai Rp 2,48 triliun. Penambahan modal diberikan dalam bentuk PMN tunai Rp 1,53 triliun dan PMN non tunai Rp 956,49 miliar. Hot strip mill II ditargetkan memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton dan selesai pada tahun 2017. Pabrik tersebut diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp 7,06 triliun. Sementara itu, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara berkapasitas 1X150 MW dan diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 2,18 triliun. Periode pembangunan PLTU dijadwalkan mulai 2016 hingga 2019. Medco International (MEDC) berencana melakukan buyback saham sebanyak maksimal 10% dari jumlah saham perseroan. Anggaran yang disiapkan perseroan mencapai USD 50 juta. Rencananya saham yang telah dibeli kembali akan dibukukan sebagai saham treasury yang akan dijual kembali ketika kondisi pasar membaik. Perseroan yakin buyback ini tidak mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan, karena perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang memadai. Aneka Tambang (ANTM) akan mengkaji ulang seluruh nilai proyeknya seiring tertekannya nilai tukar rupiah yang membuat melambungnya harga bahan baku. Dikatakan bahwa saat ini beban biaya bahan baku semakin melambung mengingat sebagian besar merupakan impor. Untuk itu perseroan juga akan melakukan efisiensi guna mengimbangi beban biaya. Selain itu ANTM akan meningkatkan penjualan emas pada tahun ini, per Semester I 2015 penjualan emas ANTM meningkat 180.08% menjadi 353,530 ounce. Dua anak perusahaan Bayan Resources (BYAN) yakni PT Fajar Sakti Prima dan PT Bara Tabang pada 24 Agustus 2015 telah menerima surat keputusan dari Gubernur Kalimantan Tengah mengenai penghentian sementara terhadap aktivitas pengangkutan batu bara melalui Sungai Kedang Kepala. Dengan adanya penghentian sementara terhadap aktivitas pengangkutan batu bara tersebut, maka dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas pengangkutan batu bara dari PT Bara Tabang. Sedangkan untuk PT Fajar Sakti Prima saat ini tidak terganggu karena tidak melalui Sungai Kedang Kepala. Kedua anak perusahaan perseroan tersebut saat ini sedang melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar penghentian sementara dapat segera diakhiri. Bank Central Asia (BBCA) hingga Juni 2015 mengedarkan 97.000 kartu kredit baru. Sementara jumlah kartu kredit yang tutup akibat diterapkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/2/2012 tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu hanya 2.000 keping. Total kartu kredit beredar perseroan mencapai 2,68 juta per Juli 2015. Namun pertumbuhan jumlah kartu beredar hanya 4%-5% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya tumbuh 10%. Berdasarkan PBI tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu, nasabah yang memiliki pendapatan Rp 3 jutaRp 10 juta hanya boleh memiliki maksimal dua dari bank penerbit kartu kredit. Sedangkan jika nasabah memiliki pendapatan di atas Rp 10 juta bisa memiliki lebih dari dua. Meski demikian BCA optimis pertumbuhan kartu kredit hingga akhir tahun 2015 bisa mencapai 7%-8% dengan jumlah pertumbuhan nilai transaksi sekitar 11%. Hingga Juli 2015 jumlah nilai transaksi kartu kredit BCA mencapai Rp 71 triliun atau tumbuh 11% YoY. Perseroan memperkirakan hingga akhir tahun 2015 nilai transaksinya bisa tumbuh 10% - 15%. PT Bank Syariah Bukopin, anak usaha Bank Bukopin (BBKP), menargetkan dapat naik kelas ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II pada akhir tahun 2015. Untuk dapat naik ke BUKU II, perusahaan berharap dapat menambah modal intinya senilai Rp 350 miliar. Saat ini posisi modal inti perseroan mencapai Rp 650 miliar. Dengan penambahan modal ini, rasio kecukupan modal atau CAR
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
27 August 2015
27 August 2015 Bank Syariah Bukopin naik dari 14% di semester I 2015 menjadi 16% pada akhir tahun 2015. Pada semester I 2015 modal inti perseroan mengalami kenaikan sebesar 44,41% menjadi Rp 650,3 miliar dan rasio kecukupan modal pada semester I 2015 sebesar 14%.
Perseroan akan mempertahankan target pertumbuhan pendapatan yang sama dengan tahun sebelumnya mengandalkan jaringan baru tersebut. Dikatakan bahwa efek penuh dari penambahan jaringan tersebut akan terasa pada tahun 2016.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah mewacanakan untuk melakukan aksi buyback, dengan beberapa pertimbangan. Tetapi hal-hal lain termasuk timing akan sangat menentukan apakah langkah ini nanti akan segera diambil atau belum. Posisi harga saham Bank BRI juga menjadi salah satu bahan pertimbangan utama perseroan untuk mengeksekusi rencana buyback. Selain itu BBRI juga masih mengkaji terkait pendanaan.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) memasang kabel serat optik (fiber optic/FO) sepanjang 53,5 km di antara Kota Palu dan Parigi, Sulawesi Tengah, guna mendukung penguatan sinyal telekomunikasi bagi kepentingan Sail Tomini, 19 September 2015. Progres pekerjaan saat ini sudah sekitar 80%, dan diharapkan sudah operasional pada pekan pertama September 2015. Kabel serat optik pertama ditanam sepanjang 13,5 kilometer dari kantor PT. Telkom Parigi ke lokasi acara puncak Sail Tomini di Dusun Kayubura, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong dan sepanjang 40 kilometer lagi antara Kota Palu sampai ke Desa Toboli.
Bank Danamon Indonesia (BDMN) fokus untuk menjaga kualitas portofolio kredit pada semester II tahun ini. Perseroan menilai keadaan ekonomi yang tengah bergejolak saat ini akan mengganggu rasio NPL. Dari sektor konsumer, kontribusi penyaluran kredit terbesar masih di KPR. Bank Sinarmas (BSIM) mengkaji rencana untuk rights issue sebesar Rp 2 triliun tahun depan. Rights issue tersebut diharapkan dapat meningkatkan ekuitas perseroan masuk ke level BUKU III atau bank dengan ekuitas di atas Rp 5 triliun. Penambahan modal melalui rights issue bertujuan untuk mendukung ekspansi bisnis dan struktur permodalan. Rasio NPL Bank Internasional Indonesia (BNII) diproyeksikan terus mengalami penurunan hingga ke posisi di bawah 3% ditopang relaksasi kebijakan restrukturisasi yang diterbitkan OJK. Perseroan memang tengah fokus dalam penanganan NPL mengingat kenaikannya cukup signifikan. Hingga akhir tahun ini, BNII menargetkan pertumbuhan kredit di posisi 10,8% secara keseluruhan dari target awal 17%. Bank Internasional Indonesia (BNII) akan menerbitkan negotiable certificate deposit (NCD) berkisar Rp 500 miliar - Rp 1 triliun pada kuartal III 2015 untuk mendanai rencana ekspansi kredit sekaligus menambah variasi sumber dana perusahaan. Sebelumnya pada tahun 2015, perseroan telah menerbitkan NCD. Dengan aksi tersebut, loan to funding ratio (LFR) BNII tercatat sebesar 88%-89%. Erajaya Swasembada (ERAA) memulai ekspansi di Malaysia setelah membuka tiga gerai hingga saat ini, sebagai tindak lanjut akuisisi CG Computers Sdn Bhd pada tahun lalu. Jumlah tersebut akan bertambah menjadi empat gerai pada September 2015. Tiga gerai yang telah lebih dulu dibuka menggunakan nama Urban Republic dengan konsep high end. Adapun gerai keempat menggunakan nama Erafone dan konsep seperti yang dikembangkan di Indonesia. Nilai investasi tiap toko tidak lebih dari Rp 1 miliar. Perseroan menargetkan dapat membuka 10 gerai di Malaysia hingga akhir 2015. Anak usaha Indomobil Sukses Internasional (IMAS), yaitu PT Swadharma Indotama Finance, pada 26 Agustus 2015 telah menandatangani Shareholders Agreement (SHA) dengan Shinhan Card Limited, suatu perusahaan dari Korea Selatan. Perusahaan afiliasi perseroan lain yang terlibat adalah PT Tritunggal Intipermata (TIP) dan PT Asuransi Central Asia (ACA). Dalam SHA tersebut disepakati bahwa Shinhan akan mengakuisisi SIF dengan membeli sebagian saham milik TIP di SIF, dan seluruh saham milik PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya dan PT Indolife Pensiontama di SIF. Pasca akuisisi, Shinhan akan memiliki 50% saham SIF, sedangkan IMAS menguasai 24,5%, TIP sebesar 15,9495% dan ACA sebesar 9,50%. Blue Bird (BIRD) menepis kabar diluncurkannya bisnis transportasi roda dua yang diberi nama Blue Bird Ojek atau Blujek. Perseoran menyatakan tidak pernah meluncurkan bisnis tersebut. Smartfren Telecom (FREN) optimis menargetkan pertumbuhan pendapatan 2015 naik 20%-30% seiring masuk ke jaringan 4G LTE.
Hingga semester I-2015, Agung Podomoro Land (APLN) baru merealisasikan perolehan target pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar 20% dari target sepanjang tahun. Marketing sales hingga Juni mencapai Rp 1,3 triliun. Perseroan menargetkan dapat memperoleh pendapatan dari penjualan tahun ini sebesar Rp 6,5 triliun. MNC Group akan kembali menggandeng Trump Hotel Collection untuk membangun resor bintang enam di kawasan megaproyek Lido Lake Resort & Golf di Sukabumi. Model kerjasama kemungkinan sama dengan proyek bersama di Tanah Lot, Bali. Megaproyek Lido masih menjadi fokus utama anak usaha MNC yang bergerak di sektor properti, MNC Land (KPIG). Pengembangan area tersebut diperkirakan membutuhkan dana investasi hingga Rp 20 triliun dalam jangka panjang. Lippo Karawaci (LPKR) menawarkan menara perkantoran hak milik di Lippo Tower Holland Village. Menara perkantoran grade A ini berada di dalam kawasan pembangunan Holland Village, Cempaka Putih, Jakarta. Modernland Realty (MDRN) menggandeng Mayapada Group untuk membangun rumah sakit di kawasan kota mandiri terintegrasi Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur. Proyek seluas 370 ha ini dilengkapi sejumlah fasilitas seperti pusat perbelanjaan dan sekolah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan revisi formula harga batubara acuan (HBA) rampung pada September 2015. Revisi ini bertujuan agar harga batubara di dalam negeri mencerminkan nilai sebenarnya. Indonesia merupakan penghasil batubara kalori rendah terbesar di dunia. Namun harga rata-rata jualnya mengacu pada index pasar internasional. Oleh sebab itu formula HBA direvisi guna mencerminkan kondisi sebenarnya. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan akan terus melakukan segala upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini yang mencapai 5,2% di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menko Perekonomian meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV 2015 akan lebih baik. Otoritas Jasa Keuangan mengingatkan entitas di industri perbankan agar bersiap menambah modal untuk meningkatkan ketahanan bank dari segala tekanan yang muncul akibat koreksi nilai tukar, meski secara nasional posisi permodalan bank di Indonesia masih mampu menyerap risiko pelemahan nilai tukar rupiah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan telah menggelar stress test dengan berbagai skenario. Jika posisi rupiah terhadap dolar telah menyentuh Rp14.000, industri perbankan nasional masih masuk dalam kategori aman karena kuatnya permodalan. Bank dengan tingkat kesehatan bagus, batasan modal yang mesti dimiliki berkisar 9%-10%. Tingkat kesehatan bank masuk dalam kategori 4 atau 5, capital adequacy ratio (CAR) minimal harus 14%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
27 August 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
39,25 2,68 1124,33 9570,00 13945,00 58,60 54,45 560,00 1834,50 677,00 802,97
0,65 -0,01 -1,00 -40,00 -305,00 -3,80 -8,91 -10,00 -8,50 -0,50 0,52
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
38 0,02
13.331 641
Change (IDR) 505 337
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16285,51 4697,54 5979,20 3066,64 1773,44 21080,39 4237,73 18376,83 1580,37 2873,00
Change %Day %YTD 3,95 -8,63 4,24 -0,81 -1,68 -8,94 -1,28 -9,52 -3,07 19,95 -1,52 -10,70 0,22 -18,93 3,20 5,31 1,05 -10,27 -0,46 -14,62
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,77 2,59 3,18 2,97 1,69 1,62 1,46 1,32 2,98 2,65 1,11 1,03 2,13 1,90 1,58 1,47 1,72 1,62 1,07 1,02
Market Cap (USD Bn) 4.711,2 7.120,8 1.448,6 3.738,1 2.603,9 1.691,3 287,4 2.808,5 218,7 335,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 14.133,00 16.024,00 117,74 10.058,14 10.064,89 21.875,06 2.205,09 3.328,54 11,92
Change 79,00 -190,08 -0,63 -31,02 -10,56 -284,60 0,00 -20,85 0,16
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14,78 13,56 20,51 17,99 14,61 13,18 12,10 10,72 24,84 19,50 10,47 9,61 13,72 11,74 17,38 15,80 14,90 13,63 12,25 11,26
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,13 0,01 0,71 0,71 1,55 0,16 0,24 0,08
Change -0,0004 0,0024 0,0000 0,0007 0,0000 0,0015 0,0001 -0,0028 0,0007
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.05 0.51 0.17 0.13 0.13 2.95
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
27 August 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
July-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M)
June-15
1.90 7.26 0.93 107.55 Bn 2,866,909.10
0.96 7.26 0.54 108.03 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 6,66058 6,66058
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 27 Aug 28 Aug 28 Aug 28 Aug
Agenda US GDP Annualized QoQ US GDP Price Index US Personal Consumption US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Pending Home Sales MoM US Personal Income US Personal Spending US PCE Deflator MoM
Expectation Naik menjadi 3.2% dari 2.3% Tetap 2.0% Naik menjadi 3.0% dari 2.9% Turun menjadi 274 ribu dari 277 ribu Turun menjadi 2247 ribu dari 2254 ribu Naik menjadi 1.0% dari -1.8% Tetap 0.4% Naik menjadi 0.4% dari 0.2% Turun menjadi 0.1% dari 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBRI IJ SMGR IJ BBCA IJ INTP IJ BBNI IJ MDIA IJ BMRI IJ ASII IJ GGRM IJ JSMR IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
9750 8675 11850 17700 4505 3190 8550 5625 41950 5200
Index pt
2.63 12.66 1.94 5.36 3.56 20.38 0.59 0.45 1.27 2.46
6.40 6.06 5.76 3.47 3.00 2.22 1.21 1.06 1.06 0.89
Stock
Price
UNVR UNTR LPPF TLKM KLBF PGAS MNCN TBIG BWPT SSMS
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
36250 16500 14975 2690 1540 2800 1550 6900 220 1580
Index pt
-2.29 -4.49 -4.31 -0.55 -1.60 -1.58 -4.02 -2.13 -9.09 -3.95
-6.80 -3.03 -2.07 -1.59 -1.23 -1.14 -0.97 -0.75 -0.73 -0.65
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
27 August 2015 27 August 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 5.94 TBA TBA TBA
APII CTRA CTRS CTRP
Status Cash Dividend Stock Bonus Stock Bonus Stock Bonus
CUM Date 25 Aug-15 29 Sep-15 29 Sep-15 29 Sep-15
Ratio 1:90 3:2 100000:76190 35:13 10:1 65:4 -5:1
EXC. Price (IDR) 265.00 200.00 1510-2400 585.00 1665.00 63000-99000 5305.00 --
EX Date 26 Aug-15 30 Sep-15 30 Sep-15 30 Sep-15
Recording 28 Aug-15 02 Oct-15 02 Oct-15 02 Oct-15
Payment 09 Sep-15 19 Oct-15 19 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS Stock RIMO SRAJ ADHI BRNA MAYA HMSP UNTX TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Reverse Stock
CUM Date TBA 31 Aug-15 03 Sep-15 08 Sep-15 17 Sep-15 28 Sep-15 ---
EX Date TBA 01 Sep-15 04 Sep-15 09 Sep-15 18 Sep-15 29 Sep-15 -TBA
Trading Period TBA 07 Sep – 14 Sep’15 10 Sep – 16 Sep’15 15 Sep – 21 Sep’15 25 Sep – 01 Oct’15 05 Oct – 09 Oct’15 11 Aug - 10 Sep’15 TBA
GENERAL MEETING Emiten ADHI BSWD INVS BRNA SRIL DSNG BBTN TRIM CTRA CTRS CTRP BFIN MDRN MAYA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
27-Aug-15 28-Aug-15 31-Aug-15 01-Sep-15 02-Sep-15 02-Sep-15 02-Sep-15 03-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 08-Sep-15 10-Sep-15 10-Sep-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
August 2015 2727 August 2015
SMGR
TRADING BUY
S1
R1
7875
9125
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
SMGR Downward Sloping Channel
S2
6625
Closing Price
R2
10375 18,000
8675 16,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
14,000 13,035 13,035
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 7875-Rp 9125
February March April May Jun Jul SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 25.77, Stochastic %K = 45.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 8675, take Profit Rp 9125
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.98 10.07 -17.02 9060 7925
INTP
TRADING BUY
S1
R1
16625
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
18650
August
SMGR - MACD (5,3) = -56.72, Signal() = 67.04
SMGR - TSI(3,5,3) = -17.02, Volume() = 15,700,600.00
SMGR - William's % R(14) = -50.78, Volume() = 15,700,600.00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
INTP Downward Sloping Channel
S2
14600
Closing Price
R2
12,000 11,524.1 10,300 9,060 10,000 8,675 8,675 8,000 8,675 8,103.13 7,925 80 7,100 45.6364 90.0 80.0 6,831.43 70.0 60.0 45.6364 50.0 6,831.43 40.0 30.0 25.7669 20.0 10.0 0.0 25.7669 360.0 300.0 20 240.0 180.0 67.0377 120.0 60.0 0.0 -60.0 -56.7196 -120.0 15,700,600 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -17.022 -40.0 -60.0 -80.0 15,700,600 -43.0556 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -50.7813 -80.0 -100.0
26,000
20675
25,000 24,000
17700
23,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
22,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 16625-Rp 18650
February March April May Jun Jul INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 21.20, Stochastic %K = 33.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 17700, take Profit Rp 18650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 10.71 -273.84 -39.21 18851 17310
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
INTP - MACD (5,3) = 81.49, Signal() = 184.56
INTP - TSI(3,5,3) = -39.21, Volume() = 2,941,100.00
INTP - William's % R(14) = -60.65, Volume() = 2,941,100.00
August
21,216.5 21,000 20,050 20,000 18,851.3 17,775 19,000 17,775 17,700 18,000 17,700 17,700 17,000 17,681.3 17,310 16,000 80 16,562.5 100.0 90.0 33.8349 16,562.5 80.0 70.0 60.0 33.8349 16,175 50.0 40.0 30.0 20.0 21.2041 10.0 0.0 21.2041 500 184.56 400 300 20 200 100 81.488 0 -100 -200 2,941,100 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -39.2125 -60.0 -80.0 2,941,100 -51.0088 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -60.6452 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
August 2015 2727 August 2015
WSKT
TRADING BUY
S1
1535
R1
1635
S2
1435
R2
1735
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
WSKT Wedge 1,886.82 2,000 1,800 1,739.25 1,900 1,732.5
1600
1,732.5 1,800 1,729 1,729 1,700 1,689.38 1,675 1,600 1,642 1,600 1,500 1,600 1,600 1,400
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
1,300
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,200
• Trading range Rp 1535-Rp 1635
February March April May Jun Jul WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 23.86, Stochastic %K = 20.88, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1600, take Profit Rp 1635
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 25.71 -27.11 -65.89 1739 1642
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
9450
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
9925
August
WSKT - MACD (5,3) = 25.98, Signal() = 26.53
WSKT - TSI(3,5,3) = -65.89, Volume() = 36,804,600.00
WSKT - William's % R(14) = -72.06, Volume() = 36,804,600.00
1,100 80 100.0 90.0 23.8649 80.0 70.0 60.0 50.0 23.8649 40.0 30.0 20.0 20.8822 10.0 26.5265 20.8822 30.0 25.9803 20.0 10.0 200.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 36,804,600 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -59.569 -80.0 36,804,600 -65.8877 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -72.0588 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BBRI Downward Sloping Channel
S2
8975
Closing Price
R2
10400
13,200 12,600
9750
12,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
10,858.8 11,400 10,858.8 10,775 10,800 10,761.5
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 9450-Rp 9925
February March April May Jun Jul BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 23.42, Stochastic %K = 39.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 9750, take Profit Rp 9925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 12.07 -77.58 -21.00 9991 9525
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
BBRI - MACD (5,3) = 9.24, Signal() = 56.75
BBRI - TSI(3,5,3) = -21.00, Volume() = 43,496,700.00
BBRI - William's % R(14) = -60.81, Volume() = 43,496,700.00
August
9,991.25 10,200 9,750 9,750 9,600 9,750 9,693.75 9,000 9,525 9,025 80 8,846.43 100.0 90.0 39.9633 80.0 8,846.43 70.0 60.0 39.9633 50.0 40.0 30.0 23.4218 20.0 10.0 0.0 23.4218 240.0 56.7476 180.0 20 120.0 60.0 9.24031 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 43,496,700 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -20.9981 -40.0 -60.0 -80.0 43,496,700 -29.8508 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -60.8108 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
August 2015 2727 August 2015
BJBR
TRADING BUY
S1
595
R1
655
S2
535
R2
715
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BJBR Downward Sloping Channel
Closing Price
1,020.0
635
960.0 900.0 873.336 810 840.0 783.235 783.235 780.0 735 725.25 725.25 720.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 595-Rp 715
February March April May Jun Jul BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 12.43, Stochastic %K = 19.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 635, take Profit Rp 715
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 8.32 -21.78 -61.72 735 621
PNLF
TRADING BUY
S1
247
R1
265
S2
229
R2
283
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
August
BJBR - MACD (5,3) = 11.55, Signal() = 17.51
BJBR - TSI(3,5,3) = -61.72, Volume() = 19,951,500.00
BJBR - William's % R(14) = -72.00, Volume() = 19,951,500.00
660.0 661.25 635 635 600.0 635 621 80 565 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 19.1908 50.0 40.0 30.0 20.0 19.1908 10.0 0.0 12.4267 17.5065 24.0 18.0 12.4267 12.0 11.5468 6.0 0.0 -6.0 -12.0 19,951,500 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -61.7202 -80.0 19,951,500 -70.7366 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -72 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
PNLF Downward Sloping Channel
Closing Price
340.0
259
320.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 247-Rp 265
February March April May Jun Jul PNLF - Stochastic %D(6,3,3) = 39.44, Stochastic %K = 44.91, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 259, take Profit Rp 265
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 33.58 -2.03 -23.62 264 253.8
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
PNLF - MACD (5,3) = 0.72, Signal() = 1.89
PNLF - TSI(3,5,3) = -23.62, Volume() = 12,397,000.00
PNLF - William's % R(14) = -38.10, Volume() = 12,397,000.00
August
282.172 300.0 275 274.375 280.0 274.375 264.15 259 260.0 259 259 258.875 240.0 253.8 233 80 229.571 44.9074 229.571 90.0 80.0 70.0 44.9074 60.0 50.0 40.0 39.4444 30.0 20.0 10.0 39.4444 0.0 1.88633 206.0 4.0 2.0 0.715051 0.0 -2.0 -4.0 12,397,000 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -23.6199 -40.0 -60.0 -80.0 12,397,000 -33.0491 0.0 -20.0 -40.0 -38.0952 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
27 August 2015 27 August 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
15025 950 1470
15025 950 1470
14700 980 1460
14100 860 1430
14700 920 1460
15300 980 1490
15900 1040 1520
Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26000 1605 1750
14425 910 1445
5550 540 1420 1285 499 525
5550 540 1420 1285 499 525
5650 575 1315 1195 515 515
5150 453 1160 1020 451 497
5400 515 1315 1195 482 515
5650 575 1470 1370 515 535
5900 635 1625 1545 545 555
Positif Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
7975 705 2590 2650 655 705
5025 467 1330 1220 450 510
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 845 WTON Trading Buy 8675 SMGR Trading Buy 17700 INTP Trading Buy 950 SMCB
845 8675 17700 950
830 9125 18650 985
795 6625 14600 835
830 7875 16625 910
865 9125 18650 985
900 10375 20675 1060
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif
1160 11700 22450 1610
840 7100 16175 895
5625 445
5625 445
5475 422
5200 381
5475 422
5750 463
6025 505
Negatif Negatif
Positif Positif
Negatif Negatif
6950 860
5500 450
4680 41950 36250 1540
4680 41950 36250 1540
4560 41100 36925 1565
4320 39525 34425 1465
4560 41100 35675 1515
4800 42675 36925 1565
5050 44250 38175 1615
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
6650 54150 41200 1745
4670 41000 33000 1405
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1410 1410 BSDE Trading Buy 3095 3095 PTPP Trading Buy 2555 2555 WIKA Trading Buy 1790 1790 ADHI Trading Buy 1600 1600 WSKT
1450 3180 2605 1830 1635
1300 2790 2385 1580 1435
1375 2985 2495 1705 1535
1450 3180 2605 1830 1635
1525 3375 2715 1955 1735
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1885 4190 3190 2795 1900
1285 3005 2370 1710 1535
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2800 PGAS Trading Buy 5200 JSMR Trading Sell 3910 ISAT Trading Buy 2690 TLKM
2800 5200 3910 2690
2875 5425 3970 2725
2615 4465 3790 2515
2745 4945 3880 2620
2875 5425 3970 2725
3005 5900 4060 2830
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
4290 6000 4420 2970
2780 4810 3900 2600
8550 9750 4505 11850 975
8550 9750 4505 11850 975
8700 9925 4585 12000 1045
8050 8975 4135 11250 895
8375 9450 4360 11625 945
8700 9925 4585 12000 995
9025 10400 4810 12375 1045
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif
10400 10875 5575 13900 1255
8125 9025 4070 11000 935
Trade, Services and Investment Trading Sell 16500 UNTR Trading Sell 2075 MPPA
16500 2075
16025 2020
15025 1915
16025 2020
17025 2125
18025 2230
Negatif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
20750 3125
16850 2125
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP Trading Sell SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF Trading Sell GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
26-08-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.