27 Maret 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• BRAU berpotensi rilis obligasi USD 831 juta • Laba PTRO tahun 2014 turun 86,98% YoY • TINS bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 25,7/saham • TINS ekspansi pembangkit listrik, capex tahun 2015 Rp 1,2 triliun • TINS prediksi laba tahun 2015 mencapai Rp 1 triliun • Anak usaha SUGI dirikan JV dengan PCI Selat Panjang NC Ltd. • Laba TOWR tahun 2014 naik 398,87% YoY • BNBR bukukan laba tahun 2014 sebesar Rp 152,87 miliar • Defisiensi modal BNBR tercatat naik 3.24% YoY • BBRM siapkan capex USD 110 juta • NIKL ingin kuasai pangsa pasar tinplate 80% • NIKL anggarkan capex tahun2 015 sebesar USD 1,1 juta • BRPT & Compagnie Financiere Michellin bangun pabrik ban pada 2016 • ADMG catatkan rugi di tahun 2014 sebesar USD 24,12 juta dari • Laba KICI tahun 2014 turun 36,6% YoY • MDIA bukukan laba 2014 naik 196.8% YoY • EMTK bukukan laba 2014 naik 6.08% YoY • AKRA berencana menerbitkan program MSOP tahun 2015 • TPIA bangun pabrik olefin Rp 10 triliun • BTPN butuh dana Rp 9 triliun untuk ekspansi bisnis • BMRI targetkan 2500 kartu e-money di Sulut pada tahun 2015 • BNII kerja sama dengan Maybank GMT dalam penjualan reksadana • APLN kembali terbitkan obligasi Rp 99 miliar • BSDE akan kembali lakukan penambahan modal non-HMETD
Secara teknis terkonfirmasi IHSG bergerak positif dalam pekan ini, Supportdengan Level sinyal dari beberapa 5354/5339/5309 seiring indikator yang mengindikasikan Resistance 5399/5428/5443 pola upside Level bagi indeks. Seperti tercermin dari leading indicator baik Major Trend Upmengkonfirmasikan positif bagi indeks MACD maupun Stochastic yang Minordomestik Trend tersebut. Down bursa
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5368.8 932.014
-36.689 -7.359
6,410.95 1,433.22
6,560.79 4,220.71
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup melemah 36,69 poin (0,68%) dari 5.405,49 ke 5.368,80 pada perdagangan hari Kamis (26/3) di pengaruhi oleh pelemahan bursa global dan minimnya katalis positif. Pelemahan pada IHSG masih dibayangi oleh aksi jual investor asing, setelah data inflasi AS memperbesar kemungkinan kenaikan suku bunga di AS. Adapun, laporan data ekonomi lainnya dari AS menunjukan bahwa tingkat pesanan barang modal (durable goods order) turun di luar perkiraan pada bulan Februari, menandakan bahwa perlambatan pertumbuhan global mungkin menekan sektor manufaktur AS. Rincinya, durable goods turun sebanyak 1,4% MoM di bulan Februari, pasca kenaikan sebesar 2% MoM di bulan Januari, atau lebih rendah dari konsensus sebsar 0,4%. Diperkirakan, tingkat permintaan untuk produk buatan AS akan melemah seiring penguatan Dollar, yang akan mempengaruhi konsumen untuk lebih tertarik dengan produk buatan dari negara lain. Sentimen global juga datang dari Timur Tengah, dimana terjadi konflik antara pemerintah Yemen dengan kelompok pemberontak Houthi. Konflik ini menyebabkan kenaikan pada harga minyak dunia di perdagangan kemarin. Meskipun Yemen sendiri hanya memproduksi 0,2% dari total produksi minyak dunia, lokasi geografis negara tersebut berada di jalur logistik penting bagi negara-negara Timur Tengah. Karena itu, konflik ini dapat mengganggu supply dari Arab Saudi, salah satu produsen minyak terbesar di dunia. Arab Saudi pun telah melancarkan serangan udara ke Yemen untuk membantu pemerintah Yemen melawan kelompok pemberontak. Sementara itu, BI memperkirakan PDB pada kuartal pertama tahun 2015 akan mencapai di kisaran 5-5,1% YoY, sedangkan inflasi bulan Maret diprediksi akan berada di kisaran 6,3-6,4% YoY. Dari regional, bursa Jepang mencatat penurunan terbesar dalam dua bulan, mengikuti penurunan tajam pada Wall Street serta proyeksi kelesuan permintaan dari AS. Rincinya, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 275,08 poin (1,39%) dari 19.746,20 ke 19.471,12. Sejalan dengan Jepang, indeks Hang Seng melemah 31,15 poin (0,13%) dari 24.528,23 ke 24.497,08, dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah dan melemahnya bursa AS. Akan tetapi, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 21,37 poin (0,58%) dari 3.660,73 ke 3.682,10, dibayangi oleh ekspetasi terkait program stimulus tambahan dari pemerintah Tiongkok. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan.
Pelaku pasar Eropa akan menunggu keputusan dari pemerintah Yunani mengenai apakah Yunani akan berjalan mulus bailout-nya atau tidak? JIka pemerintah Yunani mengambil sikap berani menjalankan komitmen sesuai yang diinginkan Uni Eropa, akan memberikan dampak positif bagi pasar saham. Selama ini pelaku pasar cemas atas sikap keras dari pemerintah Yunani yang berisiko keluar dari Uni Eropa. Yunani memiliki waktu hingga hari Senin untuk menunjukkan bagaimana pihaknya akan menjalani komitmen reformasi setelah zona euro menolak akses cepat menuju dana bantuan. Ini akan menjadi ujian penting apakah Yunani dapat meyakinkan pihak kreditur bahwa pihaknya akan memenuhi permintaannya untuk sebuah reformasi ekonomi. Zona euro tetap membuka peluang untuk memberikan Yunani akses menuju 1.2 milyar euro yang telah dialokasikan pada bantuan ke sistem perbankan. Bersamaan dengan itu, 18 negara zona euro lainnya bersikeras bahwa Yunani harus menghadirkan rencana spesifik untuk dapat menerima dana bantuan yang lebih. Sentimen lain dari Eropa, Rusia tengah dihadapi tingkat inflasi kian tinggi, di tengah kelesuan ekonominya seiring harga-harga produk konsumen semakin tidak terjangkau khususnya untuk bahan pangan. Menurut data resmi dalam empat pekan terakhir, inflasi Rusia naik sebanyak 0,2% setiap minggunya. Inflasi tahunan Rusia sudah mencapai 16,7% untuk pekan yang berakhir 23 Maret lalu. Kombinasi antara embargo ekonomi blok barat dan tren penurunan harga minyak dunia menjadi faktor penyebab penurunan kinerja ekonomi Rusia. Situasi semakin memburuk di level konsumen setelah sanksi Amerika turut mencakup produk-produk pangannya. Di saat yang sama, depresiasi mata uang Ruble telah memaksa pemerintah Rusia mengambil kebijakan tidak populer berupa penetapan suku bunga tinggi. Krisis ekonomi Rusia menjadi ancaman bagi perekonomian negara-negara zona Eropa. Dari AS, Dennis Lockhart, presiden the Fed bagian Atlanta, mengatakan kenaikan suku bunga cukup mungkin terjadi di bulan September. Menurutnyanya satu-satunya cara the Fed tidak akan mengambil langkah tersebut di bulan September adalah jika serentetan data yang dirilis sangat mengecewakan. Namun, Indeks Wall Street ditutup melemah pada Kamis, didorong oleh krisis Yaman setelah koalisi yang dipimpin Saudi membom pemberontak Syiah Huthi dalam upaya mendukung presiden Yaman. Sejumlah sentimen ekternal kembali memberatkan laju bagi IHSG yang masih dibayangi tekanan hari ini..
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
27 March 2015
27 March 2015 Berau Coal Energy (BRAU) berpotensi menerbitkan obligasi hingga sebesar USD 831,25 juta. Obligasi baru tersebut akan ditukar dengan surat utang yang jatuh tempo pada 2015 senilai USD 450 juta dan surat utang yang jatuh tempo pada 2017 sebesar USD 500 juta. Selain masa jatuh tempo diperpanjang, nilai surat utang baru nanti akan dikurangi pembayaran awal pokok utang senilai USD 118,75 juta. Sesuai rencana, perseroan berencana menukar surat utang berbunga 12,5% yang jatuh tempo pada 2015 dengan surat utang baru yang jatuh tempo pada Juli 2019. Selain itu, BRAU siap menukar surat utang yang memiliki bunga 7,25% dan jatuh tempo pada 2017 dengan surat utang baru yang jatuh tempo pada Desember 2020. Petrosea (PTRO) membukukan penurunan laba bersih tahun 2014 sebesar 86,98% YoY menjadi USD 2,25 juta, dibandingkan sebelumnya USD 17,31 juta. Pendapatan turun menjadi USD 347,96 juta dari sebelumnya USD 360,09 juta. Timah (TINS) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 25,70 per saham, atau 30% dari laba bersih. Dividen tunai dibagikan kepada negara sebesar Rp 124,403 miliar. Timah (TINS) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan proyek dan ekspansi bisnis perseroan pada tahun 2015. Dana capex bersumber dari kas internal perseroan dan pinjaman perbankan. Saat ini perseroan masih mempunyai pinjaman siaga dari perbankan yang mencapai Rp 3 triliun, yang bisa digunakan untuk pembiayaan capex perseroan di tahun 2015. Dari dana capex tersebut, sebesar Rp 30 miliar-Rp 40 miliar akan digunakan untuk pembanguan satu smelter, Rp 90 miliar untuk mengembangkan unit usaha galangan kapal. Pada tahun 2015 TINS juga akan mengembangkan dock yacht, sehingga nanti akan lebih banyak mendapatkan order dari luar maintenance dan pembuatan kapal baru. Sementara sebesar Rp 150 miliar akan digunakan untuk membangun kawasan perumahan di wilayah Bekasi, dimana perseroan akan mengembangkan kawasan properti. Timah (TINS) memprediksi laba bersih perseroan tahun 2015 bisa mencapai Rp 1 triliun atau meningkat dibandingkan dari laba tahun 2014 yang sebesar Rp 637,70 miliar. Untuk itu perseroan akan mengembangkan beberapa pilar, seperti pembentukan anak usaha di sektor properti. Anak perusahaan properti ini akan menggarap proyek perumahan di Bekasi dengan menggandeng perusahaan BUMN Karya. Perseroan juga memiliki rencana membangun dua smelter timah baru dan pengembangan sektor galangan kapal. Timah (TINS) akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2X150 MW senilai Rp 3 triliun di Sumatera Selatan. Perseroan menggandeng BUMN lain yaitu Adhi Karya (ADHI) untuk menggarap proyek tersebut. TINS akan menguasai 51% saham. Sesuai rencana, perseroan akan membangun PLTU di mulut tambang batubara milik TINS. Perseroan memiliki sumber daya batubara sebanyak 60 juta ton di lokasi tambang tersebut. PT Petronusa Bumibakti, entitas anak Sugih Energy (SUGI), mendirikan entitas anak baru dengan nama Petroselat NC Ltd yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands. Petroselat NC merupakan perusahaan patungan antara Petronusa
dengan PCI Selat Panjang NC Ltd. dengan komposisi kepemilikan saham sebanyak 550 saham (55%) dimiliki Petronusa dan 450 sajam (45%) dimiliki oleh PCI Selat Panjang. Tujuan utama dari pembentukan Petroselat NC adalah untuk dijadikan sebagai operator pada wilayah kerja migas blok MNK Selat Panjang, yang dalam hal ini akan menandatangani Kontrak Bagi Hasil Produksi Migas Non Konvensional sehubungan dengan wilayah kerja blok migas yang terletak di Selat Panjang, Riau. Sarana Menara Nusantara (TOWR) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2014 sebesar 398,87% YoY menjadi Rp 840,66 miliar dari sebelumnya Rp 168,51 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 4,11 triliun dari sebelumnya Rp 3,19 triliun. Bakrie & Brothers (BNBR) membukukan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 152,87 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 12,73 triliun di tahun 2013. Pendapatan neto naik menjadi Rp 6,37 triliun dari sebelumnya Rp 5,21 triliun. Defisiensi modal BNBR tercatat naik 3.24% YoY menjadi Rp2.08 triliun, hal tersebut dikarenakan oleh rugi penurunan nilai investasi jangka pendek dan perubahan nilai wajar derivatif. Untuk itu perseroan akan melakukan restrukturisasi utang melalui konversi saham, meningkatkan modal dan mengurangi investasi saham. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) membukukan laba 2014 sebesar Rp1.09 triliun atau naik 6.08% YoY dengan pendapatan sebesar Rp6.52 triliun atau naik 12.61%. Kenaikan laba tersebut dikarenakan kontribusi laba dari anak usaha yang baru diakusisi perseroan senilai Rp57.46 miliar sementara kenaikan beban di beberapa pos menyebabkan perolehan laba konsolidasi hanya naik tipis. Sepanjang 2014 sebesar 71.01% pendapatan perseroan dikontribusikan dari pendapatan iklan yang meningkat 10.77% dibanding tahun sebelumnya. Intermedia Capital (MDIA) membukukan laba bersih 2014 sebesar Rp353 miliar atau naik 196.8% YoY. Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp1.34 triliun atau naik 60.38% YoY. AKR Corporindo (AKRA) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2,9% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan rencana penerbitan program management stock option plan (MSOP) tahun 2015. Pemegang saham perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang akan dikeluarkan yaitu maksimal 2,99%. Dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk memperkuat permodalan dan pertumbuhan usaha. Pelat Timah Nusantara (NIKL) ingin menguasai pasar tinplate di Indonesia hingga mencapai 80%. Pada tahun 2014 NIKL telah menguasai pangsa pasar sebesar 62,63% atau turun dibandingkan 63,36% pada tahun 2013. NIKL menganggarkan belanja modal tahun 2015 sebesar USD 1,1 juta. Dana itu untuk optimalisasi kemampuan produksi yang lebih efisien dan produktif di pabrik perseroan. Latinusa akan memperluas segmen pasar, terutama segmen konsumen premium seperti industri makanan dan minuman, produsen susu serta konsumen yang menuntut karakteristik kemasan tinplate yang sangat khusus, termasuk industri baterai kering. Perseroan optimis akan menguasai pangsa pasar tinplate dalam negeri hingga 80% dari saat ini 62,63%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
27 March 2015
27 March 2015 Pelat Timah Nusantara (NIKL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015 sebesar USD 1,1 juta. Dana tersebut akan dipakai untuk mendukung bisnis Latinusa pada tahun 2015. Sumber pendanaan dari kas internal perseroan yang diperoleh dari hasil depresiasi rupiah. Polychem Indonesia (ADMG) mencatatkan rugi bersih tahun 2014 sebesar USD 24,12 juta dibandingkan laba bersih USD 1,04 juta di tahun 2013. Penjualan bersih turun menjadi USD 449,08 juta dari sebelumnya USD 505,32 juta. Kedaung Indah Can (KICI) meraih laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 4,70 miliar atau Rp 34,08 per saham, turun 36,60% YoY dari sebelumnya Rp 7,41 miliar atau Rp 53,76 per saham. Penjualan neto naik menjadi Rp 102,97 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 99,02 miliar. Produsen ban asal Perancis, yaitu Compagnie Financiere Michelin bersama Barito Pacific (BRPT) berencana membangun pabrik ban senilai USD 300 juta-400 juta. Ground breaking pada tahun 2016 dan rencananya pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada tahun 2019. Pabrik tersebut akan mengutamakan kebutuhan pasar ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Michelin akan memanfaatkan bahan baku karet dari dua lokasi di Indonesia, yaitu Jambi dan Kalimantan Barat dengan luas masingmasing 60 ribu hektar dan 20 ribu hektar. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) berencana membangun pabrik olefin baru berbasis batubara. Perseroan menyiapkan investasi sekitar Rp 10 triliun. Pabrik tersebut akan mengolah metanol hasil gasifikasi batubara ke olefin, menjadi propilena. Selanjutnya, propilena diproses menjadi menjadi bijih plastik polipropilena (PP). Kapasitas produksi terpasang lini produksi PP sekitar 1 juta ton per tahun. Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) menyiapkan belanja modal senilai USD 110 juta tahun ini, meningkat sebesar 175% dibandingkan tahun lalu USD 40 juta. Kenaikan capex sejalan dengan rencana perseroan untuk membeli 5 unit kapal baru penunjang lepas pantai. Setiap pembelian satu unit kapal diperkirakan membutuhkan dana hingga USD 20 juta.
agen penjual atau "selling agent" yang akan mendistribusikan produk-produk reksa dana yang dikelola Maybank GMT. Agung Podomoro Land (APLN) kembali menerbitkan obligasi sebesar Rp 99 miliar dengan bunga tetap 11,25% per tahun. Surat utang tersebut merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap IV atau yang terakhir dari PUB I APLN senilai total Rp 2,5 triliun. APLN akan menggunakan dana obligasi itu untuk pengembangan usaha properti di daerah Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, dan Balikpapan. Pengembangan usaha ini akan dilakukan oleh APLN maupun anak usahanya dengan pengembangan proyek properti, akuisisi lahan dan akuisisi perusahan yang telah memiliki proyek properti, lahan atau memiliki izin pengembangan suatu lahan. Bumi Serpong Damai (BSDE) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD. PAM (Paraga Artamida) dan ECUM (Ekacentra Usahamaju) sebagai pemegang saham utama perseroan akan melakukan penyertaan saham dalam simpanan (portepel) perusahaan, dengan total pengeluaran saham sebesar 5% dari modal ditempatkan dan disetor atau sejumlah total sebesar 874.849.800 saham, yang diambil oleh PAM dan ECUM masing-masing sebanyak 437.424.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan mendapatkan tambahan dana yang akan memperkuat struktur permodalan serta pengembangan usaha, dengan jumlah saham beredar akan bertambah yang akan meningkatkan likuiditas perdagangan. Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2015 akan melakukan ground breaking sejumlah proyek infrastruktur bernilai Rp 35 triliun di Manado, Sulawesi Utara. Proyek infrastruktur yang akan dimulai pembangunannya terdiri atas Bitung Hub Port, perluasan Bandara Internasional Sam Ratulangi, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Merah, serta infrastruktur penunjang sektor pariwisata. Pembangunan proyek-proyek infrastruktur itu melibatkan China Communication Construction Company Limited dan China Road and Bridge Construction.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan penyaluran kredit tahun ini tumbuh 14-15%. Untuk mendukung ekspansi bisnis, perseroan membutuhkan pendanaan sekitar Rp 8-9 triliun. Modal yang dimiliki BTPN mencapai Rp 11,8 triliun pada akhir tahun lalu. Tahun ini, perseroan membutuhkan pendanaan lebih besar Rp 1 triliun dibandingkan yang dibutuhkan pada 2014, guna mendukung ekspansi untuk infrastruktur teknologi informasi, jaringan cabang dan penyaluran kredit. Tahun ini, BTPN kembali tidak membagi dividen atas laba setelah pajak tahun 2014 yang sebesar Rp 1,85 triliun. Bank Mandiri (BMRI) tahun 2015 menargetkan 2.500 kartu emoney Bank Mandiri dapat digunakan masyarakat Sulut. Sejak Oktober hingga Desember 2014 telah tersebar sebanyak 200 Mandiri e-money di daerah itu. Bank Internasional Indonesia (BNII) menjalin kerja sama dengan PT Maybank GMT Asset Management (Maybank GMT), anak usaha Maybank Asset Management Berhad, dalam penjualan produk reksa dana. Dalam kerja sama itu BII bertindak sebagai DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
27 March 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
51,08 2,66 1203,33 13700,00 17155,00 63,35 60,95 652,50 2166,00 656,50 756,70
-0,35 -0,02 -1,51 20,00 -240,00 0,95 -2,41 2,50 -3,00 0,00 0,46
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
43 0,05
13.906 708
Change (IDR) -612 -43
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17678,23 4863,36 6895,33 3859,13 2002,11 24497,08 5368,80 19471,12 1818,42 3431,59
Change %Day %YTD -0,23 -0,81 -0,27 2,69 -1,37 5,01 0,59 13,86 -1,52 35,42 -0,13 3,78 -0,68 2,71 -1,39 11,58 -0,04 3,25 0,37 1,97
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,93 2,75 3,51 3,19 1,82 1,75 1,84 1,65 3,58 3,16 1,27 1,19 0,10 0,09 1,85 1,72 1,97 1,85 1,28 1,22
Market Cap (USD Bn) 5.397,5 7.765,2 1.734,1 4.551,2 2.643,3 1.956,4 391,3 3.013,7 285,0 411,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.017,50 14.167,08 109,19 9.502,17 10.189,38 19.332,42 2.095,74 3.546,13 11,77
Change 33,50 -187,38 -0,60 -37,94 -56,83 -137,34 0,00 4,39 0,02
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,05 14,52 21,25 18,23 16,16 14,13 14,50 11,84 28,71 22,64 11,72 10,54 0,64 0,56 21,04 18,34 16,61 15,36 14,18 12,90
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,09 0,01 0,73 0,78 1,49 0,16 0,27 0,09
Change -0,0002 -0,0001 0,0000 0,0003 -0,0001 0,0002 0,0000 -0,0004 0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 5.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6,26 0,50 0,17 0,13 0,13 5,03
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
27 March 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Feb’15
Jan’15
-0.61 6.29 -0.36 115.53 Mn 2,690,240.90
-0.24 6.96 -0.24 114.25 Mn 2,690,240.90
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Rate (%) 6,65157 6,65157
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 27 Mar 27 Mar 27 Mar 30 Mar 30 Mar 30 Mar 30 Mar 30 Mar 30 Mar 31 Mar
Agenda US GDP Annualized QoQ US Personal Consumption US GDP Price Index US Personal Income US Personal Spending US PCE Deflator MoM US PCE Deflator YoY US Pending Home Sales MoM US Pending Home Sales YoY US Consumer Confidence Index
Expectation Naik menjadi 2.4% dari 2.2% Naik menjadi 4.4% dari 4.2% Tetap 0.1% Tetap 0.3% Naik menjadi 0.2% dari -0.2% Naik menjadi 0.2% dari -0.5% -Turun menjadi 0.7% dari 1.7% -Turun menjadi 96.3 dari 96.4
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock SCMA KLBF BBNI JKON BSWD AMRT SMGR SRTG BMRI MKPI
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3325 1835 7100 995 4650 545 13000 4900 12050 14400
Index pt
3.91 1.66 0.71 5.85 19.54 3.81 0.97 5.38 0.21 2.86
Stock
1.95 1.50 0.98 0.96 0.84 0.82 0.79 0.72 0.62 0.40
Price
TLKM IJ GGRM IJ CPIN IJ UNVR IJ BBCA IJ ASII IJ IIKP IJ TBIG IJ UNTR IJ ICBP IJ
Change (%)
2810 48100 3345 38500 14525 8150 1850 9175 20850 14175
Index pt
-2.43 -3.22 -4.97 -0.84 -0.68 -0.61 -24.34 -2.65 -1.42 -1.22
-7.52 -3.28 -3.06 -2.64 -2.60 -2.16 -2.13 -1.28 -1.19 -1.09
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Archi Indonesia
Mining
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store Trade & Service
IPO Price (IDR) 1895-2445
Issued Shares (Mn) 1,600.00
175-240
535.82
Offering Date
Listing
TBA
TBA
TBA
TBA
Underwriter CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
27 March 2015 27 March 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 72.23 50.00 294.80 35.98
JSMR DSNG BBRI ADHI
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 25 Mar-15 25 Mar-15 26 Mar-15 27 Mar-15
Ratio 20:132 1:1 1:20 --
EXC. Price (IDR) 100.00 445.00 -3250.00
EX Date 26 Mar-15 26 Mar-15 27 Mar-15 30 Mar-15
Recording 30 Mar-15 30 Mar-15 31 Mar-15 01 Apr-15
Payment 17 Apr-15 17 Apr-15 22 Apr-15 22 Apr-15
CORPORATE ACTIONS Stock AKKU RELI ITMA ACST
Action Rights Issue Rights Issue Stock split Tender Offer
CUM Date TBA 23 Apr-15 ---
EX Date TBA 24 Apr-15 TBA --
Trading Period TBA 29 Apr - 07 May’15 TBA 24 Mar – 22 Apr’15
GENERAL MEETING Emiten DEWA PTBA LEAD HERO BCIC BJBR INCO SMBR ITMG ANTM ADES ITTG WIKA EXCL KRAS MERK SDPC
AGM/EGM RUPST/LB RUPST RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST RUPST/LB RUPST/LB
Date
Agenda
27-Mar-15 30-Mar-15 30-Mar-15 30-Mar-15 30-Mar-15 30-Mar-15 31-Mar-15 31-Mar-15 31-Mar-15 31-Mar-15 01-Apr-15 01-Apr-15 01-Apr-15 01-Apr-15 02-Apr-15 02-Apr-15 02-Apr-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
March 2015 2727 March 2015
KLBF
TRADING BUY
S1
R1
1810
1850
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,936.54 1,936.54 1,920.0
KLBF Upward Sloping Channel
S2
1770
Closing Price
R2
1890
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,835 1,860.0 1,835 1,835 1,825 1,800.0 1,823 1,815 1,812.25 1,740.0 1,785 1,776.23 1,680.0
• RSI berada dalam area overbought
1,620.0
1835 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 76.43, Stochastic %K = 72.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1810-Rp 1850
March
• Entry Rp 1835, take Profit Rp 1850 KLBF - MACD (5,3) = -3.59, Signal() = -3.30
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 64.09 10.07 16.29 21224 1823
SMGR
TRADING BUY
S1
R1
12625
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Positif
13250
KLBF - TSI(3,5,3) = 16.29
KLBF - William's % R(14) = -14.29, Volume() = 59,296,200.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
SMGR Downward Sloping Channel
S2
12000
Closing Price
R2
18,000
13875 17,000
13000
14,951.8 16,000 14,550 14,300 14,225 15,000 14,203.6 14,203.6 14,000 13,721.9 13,325 13,000 13,000 13,000 12,000 13,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
80 1,560.0 76.431 76.431 100.0 90.0 80.0 72.7273 70.0 60.0 50.0 40.0 72.7273 30.0 20.0 10.0 20 0.0 10.0 -3.29783 5.0 0.0 -3.58858 -5.0 -10.0 -15.0 17.6527 60.0 40.0 20.0 16.2947 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 59,296,200 0.0 -14.2857 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
September October November December 2015 February SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 5.94, Stochastic %K = 11.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 12625-Rp 13250 • Entry Rp 13000, take Profit Rp 13250
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 13.09 -10.62 -72.23 988 13325
SMGR - MACD (5,3) = 200.71, Signal() = 197.06
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Negatif
SMGR - TSI(3,5,3) = -72.23
SMGR - William's % R(14) = -80.41, Volume() = 9,453,100.00
March
11,000 10,730 10,730 80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 11.1523 40.0 30.0 20.0 10.0 11.1523 0.0 200.711 5.93964 300 197.058 200 5.93964 100 0 -100 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -67.5095 0.0 -72.2277 -20.0 9,453,100 -40.0 -60.0 -80.0 -80.4124 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
March 2015 2727 March 2015
BBNI
TRADING BUY
S1
7025
R1
7175
Trend Grafik
S2
6875
R2
7325
BBNIAscending Triangle Bullish Breakout
Closing Price
Major
Up
Minor
Up 7,075 7,200 7,075 7,040 7,006.25 6,800 6,990 6,990 6,855 6,400 6,550
7100 • MACD line dan signal line indikasi negatif
6,414.01
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
6,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
5,600
• RSI berada dalam area overbought 5,200
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 80.97, Stochastic %K = 81.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 7025-Rp 7325
81.4815 81.4815 80.9731 100.0 90.0 80.0 80.9731 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 80.0 -27.354 40.0 0.0 -28.6151 -40.0 -80.0 48.942 80.0 60.0 47.2941 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 22,933,800 0.0 -10.5263 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
March
• Entry Rp 7100, take Profit Rp 7325 BBNI - MACD (5,3) = -27.35, Signal() = -28.62
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 45.44 -13.27 47.29 3376 7040
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
13000
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Positif
13250
BBNI - TSI(3,5,3) = 47.29
BBNI - William's % R(14) = -10.53, Volume() = 22,933,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BBRI Upward Sloping Channel
S2
12750
Closing Price
R2
13500
13125
12,072.5 12,000 12,072.5 12,031.3
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
11,400
• Candle chart indikasi sinyal positif 10,800
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
3, 00 13,015 13,200 13,003.1 12,964.1 12,964.1 12,600 12,933.8 12,600
September October November December 2015 February BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 72.88, Stochastic %K = 77.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 13000-Rp 13500 • Entry Rp 13125, take Profit Rp 13500
BBRI - MACD (5,3) = -37.16, Signal() = -30.14
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 25.20 -31.69 36.12 4181 13015
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Positif
BBRI - TSI(3,5,3) = 36.12
BBRI - William's % R(14) = -22.22, Volume() = 21,372,800.00
March
10,200 80 77.094 77.094 100.0 90.0 80.0 72.8775 70.0 60.0 50.0 40.0 72.8775 30.0 20.0 10.0 20 100.0 -30.1436 50.0 0.0 -37.1642 -50.0 -100.0 -150.0 36.1152 100.0 80.0 60.0 40.0 27.5137 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 21,372,800 0.0 -20.0 -22.2222 -40.0 -60.0 -80.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
March 2015 2727 March 2015
BHIT
TRADING BUY
S1
285
R1
300
S2
275
R2
310
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BHIT Wedge
Closing Price
400.0 349 329 360.0 320.111 320.111 319.45 320.0 305 301.625 294.2 280.0 291 291 291 240.0 283.273 283.273
291 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
200.0 September October November December 2015 February BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 7.03, Stochastic %K = 12.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 285-Rp 300
March
• Entry Rp 291, take Profit Rp 300 BHIT - MACD (5,3) = 3.34, Signal() = 3.52
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 7.35 -4.23 -45.81 319 294.2
SGRO
TRADING BUY
S1
1835
R1
1920
S2
1750
R2
2005
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
BHIT - TSI(3,5,3) = -45.81
BHIT - William's % R(14) = -81.69, Volume() = 31,803,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
, 8 2,117.78 2,200 2,104.87 2,060 2,100 2,029 2,005 2,000 1,971.25 1,928 1,900 1,890 1,890 1,800 1,890
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,700
• RSI berada dalam area oversold
1,600 1,585.2 1,585.2 1,500
SGRO Broadening Wedge
Closing Price
1890 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
80 100.0 20 80.0 60.0 12.7077 40.0 20.0 12.7077 0.0 3.51962 7.02846 8.0 6.0 4.0 3.34276 2.0 7.02846 0.0 -2.0 -4.0 -6.0 -8.0 100.0 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -43.9127 -60.0 -80.0 -100.0 -45.8067 0.0 -20.0 31,803,500 -40.0 -60.0 -80.0 -81.6901 -100.0
September October November December 2015 February SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 8.27, Stochastic %K = 11.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1835-Rp 1920 • Entry Rp 1890, take Profit Rp 1920
SGRO - MACD (5,3) = 25.19, Signal() = 25.46
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 48.54 1.38 -71.13 1015 1928
Sinyal Positif Positif Positif Positif Negatif
SGRO - TSI(3,5,3) = -71.13
SGRO - William's % R(14) = -70.69, Volume() = 990,100.00
March
80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 11.8687 40.0 30.0 20.0 10.0 11.8687 0.0 25.4574 8.27225 30.0 25.1944 20.0 10.0 8.27225 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -71.1305 -80.0 0.0 -73.172 -20.0 990,100 -40.0 -60.0 -70.6897 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
27 March 2015 27 March 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
26-03-15
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP Trading Buy SGRO
23200 1650 1890
23200 1650 1890
22950 1625 1920
22275 1555 1750
22950 1625 1835
23625 1695 1920
24300 1765 2005
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif
26525 1945 2110
23450 1670 1840
Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
82 10250 945 2850 3265 860 910
82 10250 945 2850 3265 860 910
79 10450 930 2900 3290 830 875
72 9750 895 2700 3180 830 875
79 10100 930 2800 3235 850 900
86 10450 965 2900 3290 870 925
93 10800 1000 3000 3345 890 950
Negatif Positif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
104 11600 1035 3095 3650 1080 1140
84 10175 940 2575 3250 875 930
Basic Industry and Chemicals 13000 SMGR Trading Buy Trading Buy 21025 INTP 1470 SMCB Trading Sell
13000 21025 1470
13250 20575 1505
12000 19800 1355
12625 20575 1430
13250 21350 1505
13875 22125 1580
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
15150 24325 1990
12875 21000 1460
8150 1250
8150 1250
8050 1220
8050 1140
8125 1220
8200 1300
8275 1380
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
8300 1555
7625 1235
7375 48100 38500 1835
7375 48100 38500 1835
7525 47575 38300 1890
7225 46050 37725 1770
7325 47575 38300 1810
7425 49100 38875 1850
7525 50625 39450 1890
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
7525 56600 40125 1870
7300 48950 35100 1775
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 2005 2005 BSDE Trading Sell 3695 3695 PTPP Trading Sell 3400 3400 WIKA Trading Sell 3025 3025 ADHI Trading Sell 1690 1690 WSKT
2030 3655 3370 2860 1660
1940 3555 3295 2860 1580
1985 3655 3370 2980 1660
2030 3755 3445 3100 1740
2075 3855 3520 3220 1820
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
2230 4130 3700 3570 1860
1995 3710 3360 3055 1630
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 4650 PGAS Trading Buy 7075 JSMR Trading Buy 4265 ISAT Trading Sell 2810 TLKM
4650 7075 4265 2810
4710 7225 4320 2735
4510 6925 4040 2735
4610 7025 4180 2790
4710 7125 4320 2845
4810 7225 4460 2900
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
5500 7225 4425 3020
4600 6900 3850 2850
12050 13125 7100 14525 1205
12050 13125 7100 14525 1205
12350 13500 7325 14925 1225
11750 12750 6875 14175 1155
11950 13000 7025 14425 1190
12150 13250 7175 14675 1225
12350 13500 7325 14925 1260
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
12300 13250 7150 14750 1210
11650 11650 6550 13700 1005
Trade, Services and Investment Trading Sell 20850 UNTR Trading Sell 4000 MPPA
20850 4000
60650 3935
20125 3800
20650 3935
21175 4070
21700 4205
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
22350 4500
18300 3835
Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Sell Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.