11 Maret 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Laba bersih PTPP meningkat 39% YoY pada 2015 WIKA targetkan penjualan 2016 naik 23,61% YoY, target laba Rp 750 miliar WIKA targetkan PT. Wika realty IPO pada tahun 2016 EMTK ikut berinvestasi di Iflix DSNG akan buy back saham maksimal 50 juta saham INDF tambah kepemilikan saham di SIMP INAF bukukan laba Rp 6,56 miliar pada 2015 Laba bersih BSDE turun 44% pada 2015 Laba bersih PJAA meningkat 23% YoY pada 2015 RUPS BBNI setuju bagi dividen tahun buku 2015 sebesar 25% laba 2015 BBNI suntik modal ke BNI Syariah sebesar Rp 500 miliar BBNI akan terbitkan NCD Rp 4 triliun GWM turun, likuiditas BBCA aman BMRI kaji penurunan suku bunga kredit pada bisnis konsumer BMRI targetkan salurkan KPR tahun 2016 tumbuh 5-8% Pefindo tetapkan peringkat idAAA untuk TLKM RUPS EXCL setujui penambahan modal Dengan HMETD & Tanpa HMETD EXCL berpotensi memperoleh dana Rp 10,5 triliun TAXI bidik 20.000 armada BEI beri peringatan III dan denda ke BULL BEI suspensi BORN, BRAU, TKGA, INVS, belum rilis results 9M15 Pemerintah, BI, OJK, LPS caping suku bunga deposito
Secara teknis kenaikan IHSG dalam pekan lalu masih Support Level 4770/4747/4733 mengkonfirmasikan positif bagi indeks tersebut Resistance Level positif. Sinyalemen 480/4821/4844 terkonfirmasi dari kebehasilan breakout di fractal up line yang Major Trend Down terbentuk dalam dua bulan terakhir Sinyalnya, IHSG akan menguji Minor Trend Up resistance level 4971. Lagging indikator juga positif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4793.203 834.307
-17.839 -4.253
4,227.16 1,832.69
6,941.33 5,839.63
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari ini (10/03) ditutup turun 17,84 poin (0,37%) ke level 4.793,20. Dari domestik, Indonesia menetapkan lima sektor bagi calon investor China; yakni manufaktur, pertanian, industri maritim, infrastruktur dan pariwisata dimana Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia mengundang calon investor dari China untuk menanamkan modalnya pada industri padat karya, mengingat populasi Indonesia, khususnya usia produktif masih cukup besar. Di hadapan sekitar 100 pengusaha Tiongkok pada Forum Bisnis Investasi Indonesia, BKPM mengatakan bahwa pihaknya juga menawarkan industri berorientasi ekspor dimana Indonesia mewakili sekitar 40% populasi ASEAN dan 38% pasar ASEAN. Ditambah lagi, posisi strategis Indonesia tersebut sangat menjanjikan bagi investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Di sektor pertanian, BKPM menyatakan masih banyak komoditas pertanian yang harus diimpor oleh Indonesia, antara lain jagung dan daging. Sedangkan untuk infrastruktur, Indonesia tengah fokus antara lain pada pembangunan listrik 35 ribu megawatt, 24 pelabuhan, beberapa jalan tol mulai dari Sumatera, hingga pembangunan jalan tol di Sulawesi dan Papua. BKPM berharap partisipasi investor Tiongkok dalam beberapa proyek infrastruktur tersebut. Di samping itu, dari industri pariwisata terutama untuk akomodasi berupa hotel dan pengembangan kawasan wisata. BKPM juga menyebutkan, meski laju perekonomian dunia tengah melambat, namun minat investor mancanegara untuk menanamkan modalnya di Indonesia nisbi tinggi. Terkait itu, BKPM menargetkan realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp 594,8 triliun atau naik 14,5% dari target investasi 2015 yang senilai Rp 519,5 triliun. BKPM juga mencatat, pada Januari 2016, minat investor Negeri Tembok Besar untuk menanamkan modal di Indonesia mencapai US$ 1,8 miliar di berbagi sektor, seperti pengolahan sampah, PLTA, pengolahan batu bara sebagai ethanol, industri komponen, dan lainnya. Dari global, saham-saham Wall Street berakhir di zona hijau pada hari Rabu menyusul kenaikan signifkan terhadap harga minyak yang mengangkat saham-saham berbasis petroleum. Harga acuan minyak mentah di AS naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah laporan persediaan minyak mingguan AS menunjukkan penurunan signifikan yang tidak terduga dari persediaan gasoline. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup naik sebanyak 210,15 poin (1.26%) ke level 16.852,35. Sedangkan indeks Hang Seng ditutup turun sebanyak 11,84 poin (0.06%) ke level 19.984,42 dan Shanghai Composite turun 57,83 ke level 2.804,73. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif menurun.
Kejatuhan harga komoditas menciptakan kekhawatiran baru dan menimbulkan bahaya bagi ekonomi dunia yang telah meningkat. IMF telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2016 menjadi 3,4% pada Januari lalu. Sementara kekhawatiran baru yang timbul dipicu oleh persepsi bahwa para pembuat kebijakan telah kehabisan amunisi atau kehilangan keinginan untuk menjalankannya. Harga minyak mentah dunia sempat menyentuh dibawah level USD30 miliar per barel. Kejatuhan harga minyak mentah dunia akan berdampak buruk bagi banyak negara, termasuk efek langsung bagi Indonesia. Penurunan harga minyak dunia secara terus menerus, berdampak pada penurunan kinerja ekspor karena nilai ekspor migas masih dominan dalam total nilai ekspor Indonesia. Selain itu, juga berdampak pada penurunan realisasi penerimaan pemerintah dalam APBN serta penurunan realisasi penerimaaan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pajak penghasilan (PPh) minyak dan gas. Ditengah lesunya harga minyak yang bisa menurunkan pendapatan pemerintah dari sisi pajak. Pemerintah perlu memberikan insentif guna menopang dari penerimaan pajak tersebut. Penerimaan negara tahun ini dari pajak terbantu jika pemberlakuan kebijakan tax amnesty. Kendati, dari tahun ke tahun penerimaan pajak secara absolut nilainya terus bertambah, target tahun ini dibanding tahun lalu mengalami kenaikan sekitar Rp300 triliun. Tapi situasi ekonomi global saat ini tidak berbeda jauh dengan tahun 2015, tekanan berat masih dirasakan di 2016. Pendapatan negara tahun ini ditarget sekitar Rp1.800 triliun, dengan kontribusi dari pajak tanpa dari bea dan cukai mencapai 75%. RUU KUP dan Tax Amnesty sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Polegnas) di DPR. Kedua rancangan undang-undang tersebut ditargetkan bisa selesai pertengahan tahun ini, dan diharapkan bisa mendorong penerimaan pajak. Sementara itu, harga minyak dunia turun pada Kamis akibat meningkatnya keraguan tentang apakah produsen-produsen besar yang dipimpin oleh Rusia dan Arab Saudi akan bertemu bulan ini untuk membahas batas produksi minyak mentah.Kejatuhan harga minyak mentah dunia. Penurunkan harga minyak mentah tersebut diperkirakan bisa memicu tekanan bagi pergerakan indeks bursa global. Selain itu, konferensi pers bank sentral mengindikasikan tidak akan memangkas suku bunga lebih lanjut, ditanggapi negatif kalangan pelaku pasar bursa Eropa. Kendati, ECB memutuskan untuk memberikan stimulus yang lebih besar serta memangkas proyeksi inflasi zona Euro. Pasar Eropa dan AS yang berakhir di zona negatif, dilanjutkan pasar Asia di buka diteritori negatif, sulit bagi IHSG untuk melaju ke zona hijau.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
11 March 2016
11 March 2016 Pembangunan Perumahan (PTPP) membukukan laba bersih sebesar Rp 740 miliar pada 2015 atau meningkat 39% YoY. Semua lini bisnis telah ikut berkontribusi dalam kenaikan laba tahun lalu, di samping program efisiensi perusahaan yang terus berlanjut. PTPP juga membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 14,21 triliun pada 2015 atau meningkat 14,4% YoY. Tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun atau tumbuh 14,81% YoY. Angka tersebut belum termasuk carry over tahun lalu yang sebesar Rp 39 triliun. Tahun ini, PTPP menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 21,09 triliun atau meningkat 43,8% YoY. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan penjualan tahun 2016 sebesar Rp 26 triliun atau naik 23,61% YoY dari tahun 2015 sebesar Rp 21 triliun. Laba bersih ditargetkan sebesar Rp 750 miliar di tahun 2016. WIKA optimis mencapai target tersebut. Adanya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan saat ini dapat mendukung tercapainya target penjualan. Perseroan akan membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dimana 60% dari konsorsium BUMN Indonesia dan 40% dari Cina. Hampir sebagian besar proyek konstruksi kereta cepat tersebut akan dikerjakan oleh WIKA. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) anak perusahaannya di sektor properti, yaitu PT. Wika realty, di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Perseroan akan terlebih dahulu melihat situasi pasar modal di Indonesia serta pengembangan bisnis properti ke depannya. Dharma Satya Nusantara (DSNG) akan melaksanakan pembelian kembali (buy back) saham sebanyak-banyaknya 50.000.000 saham atau sebesar Rp 18,75 miliar. Dana untuk buy back saham tersebut akan bersumber dari laba ditahan perseroan. Periode pembelian saham kembali pada 8 Maret - 7 Juni 2016. Salah satu tujuan dilakukannya pembelian kembali saham tersebut adalah dapat memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien dan memungkinkan Perseroan menurunkan keseluruhan biaya modal dan meningkatkan Return on Equity (ROE) secara berkelanjutan. Selain itu buy back juga memberikan Perseroan fleksibilitas lebih besar dalam rangka mengelola modal kerja panjang. Indofood Sukses Makmur (INDF) meningkatkan kepemilikan di Salim Ivomas Pratama (SIMP). INDF membeli saham SIMP pada periode 1-10 Maret 2016 sebanyak 6 juta lembar. Adapun harga pembelian rata-rata sebesar Rp 388,97 per lembar, dengan total nilai transaksi Rp 2.333.848.500. Tujuan transaksi adalah untuk investasi. Dengan demikian, kepemilikan INDF di SIMP menjadi 1.029.415.000 saham atau sekitar 6,64% dari jumlah saham beredar. Indofarma (INAF) membukukan kenaikan laba signifikan di tahun 2015 sebesar 355,5% menjadi Rp 6,56 miliar pada 2015. Penjualan naik menjadi Rp 1,62 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,38 triliun. Laba bersih Bumi Serpong Damai (BSDE) mengalami penurunan sebesar 44% YoY menjadi Rp 2,14 triliun pada 2015. Sementara itu, pendapatan usaha mengalami kenaikan sebesar 10,6% YoY menjadi Rp 6,21 triliun pada 2015. Beban bunga dan keuangan lainnya mengalami kenaikan sebesar 49,5% YoY menjadi Rp 575 miliar pada 2015. Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) mengalami kenaikan laba bersih sebesar 23% YoY menjadi Rp 291 miliar pada 2015.
Pendapatan usaha naik dari Rp 1,1 triliun pada 2014 menjadi Rp 1,13 triliun pada 2015. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Negara Indonesia (BBNI) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2015 sekitar Rp 2,26 triliun atau setara 25% dari laba bersih 2015 yang mencapai Rp 9,06 triliun. Dividen tunai itu akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 13 April 2016. Bank Negara Indonesia (BBNI) akan menambah suntikan modal ke anak usahanya di bidang syariah, yaitu PT Bank BNI Syariah sebesar Rp 500 miliar. Dengan tambahan modal tersebut, BNI Syariah akan didorong untuk fokus meningkatkan pembiayaan di sektor skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain itu BNI Syariah akan terus membuka cabang baru. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) sebesar Rp 4 triliun pada Mei mendatang untuk menjaga likuiditas. Di samping itu, perseroan tengah memproses pinjaman bilateral. Sementara itu, BBNI telah mematuhi ketentuan dari OJK terkait batasan suku bunga deposito. Adapun saat ini, suku bunga counter rate perseroan juga di kisaran 4,75-5.25%. Bank Central Asia (BBCA) memperkirakan akan ada tambahan likuiditas hingga sebesar Rp4 triliun pada bulan ini efek penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh primer oleh Bank Indonesia pada Februari lalu. Tambahan likuiditas tersebut akan memperkuat BBCA khususnya untuk pembiayaan kredit yang disalurkan oleh BBCA. Adapun, BBCA akan menempatkan dana tersebut pada secondary reserve atau cadangan sekunder. Cadangan sekunder akan digunakan untuk menjadi tempat parkir pada perbankan yang mengalami kelebihan likuiditas. Selain itu, tambahan likuiditas tersebut akan digunakan utnuk mengganti likuiditas BBCA dari deposito yang berkurang sejak Desember 2015 lalu. Saat ini, BBCA memiliki dana pada cadangan sekunder senilai Rp64,47 triliun atau naik 4,7%. Cadangan sekunder ini terdiri dari penempatan di Bank Indonesia sebesar Rp60,48 triliun dan penempatan pada bank lain Rp6,98 triliun. Bank Mandiri (BMRI) mengkaji rencana penurunan suku bunga kredit. Perseroan akan berusaha untuk memangkas suku bunga kredit pada bisnis konsumer. Pada tahap awal bank Mandiri akan menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Penurunan bunga KPR sekitar 0,10%0,25%. Penurunan bunga kredit ini akan berlangsung setelah bunga simpanan turun sekitar 1-2 bulan mendatang. Setelah bunga simpanan turun, maka biaya dana atau cost of fund akan ikut menyusut. Saat ini bank Mandiri menawarkan bunga KPR sekitar 9,75% fix 5 tahun untuk KPR promo, dan bunga KPR 10%11% untuk KPR tanpa promo. Sedangkan tingkat bunga mengambang atau floating rate berkisar 12%-13%. Selanjutnya bank Mandiri akan memangkas suku bunga KKB. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun 2016 tumbuh 5%-8% dari realisasi KPR tahun 2015 yang sebesar Rp 30,5 triliun. Pencapaian tersebut akan didorong dari optimalisasi nasabah existing yang ada di Bank Mandiri. Perseroan memiliki basis nasabah yang cukup besar untuk digarap, seperti nasabah prioritas dan karyawan Bank Mandiri. Saat ini jumlah nasabah prioritas Bank Mandiri mencapai 60.000 orang dan jumlah karyawan 35.000 orang. Untuk mengoptimalisasi nasabah existing tersebut, Bank Mandiri akan bekerja sama dengan 300 pengembang dan agen properti unggulan rekanan supaya bisa menawarkan produk-produk terbaik. Dalam meningkatkan penyaluran KPR tersebut, Bank
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
11 March 2016
11 March 2016 Mandiri tidak hanya menyasar segmen rumah pertama, namun juga rumah kedua. Saat ini porsi KPR rumah kedua Bank Mandiri adalah 35%, sedangkan sisanya disalurkan untuk KPR rumah pertama. Perseroan berharap penyaluran KPR tersebut bisa meningkat hingga mencapai Rp 80-100 triliun pada tahun 2020. Peningkatan penyaluran KPR ini diharapkan juga bisa memperbesar pangsa pasar KPR Bank Mandiri yang saat ini berada di angka 11%. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) melalui anak usahanya, Surya Citra Media (SCMA), menyatakan ikut berinvestasi di Iflix bersama raksasa televisi asal Inggris, Sky Plc. Nilai investasi di penyedia layanan TV internet tersebut sebesar USD 45 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan layanan Iflix di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dana tersebut juga dapat membantu percepatan pertumbuhan perseroan di Malaysia, Thailand, dan Filipina. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) XL Axiata (EXCL) menyetujui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui mekanisme penawaran umur terbatas II atau rights issue. Pemegang saham juga menyetujui rencana Axiata Investmen Sdn. Bhd (Axiata) untuk mengambil bagian atas saham baru yang dikeluarkan oleh perseroan dalam rangka penawaran umum terbatas II serta menggunakan hak tagihnya kepada perseroan berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 10 Maret 2014. Sebagaimana diubah dan dialihkan dari waktu ke waktu sebagai kompensasi setoran modal atas saham baru yang dikeluarkan tersebut dan untuk menghapus kewajiban perseroan terhadap Axiata atas jumlah utang tertentu berdasarkan perjanjian pinjaman. RUPS juga menyetujui rencana perseroan menjalankan program LTI 2016-2020 melalui penambahan modal perseroan Tanpa Hak Memesan HMETD dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 265.000.000 saham baru, berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
dengan 4-5 operator taksi untuk ebrgabung. Kendati inklusif, perusahaan akan menerapkan standard yang ketat untuk pengemudi taksi. Operator harus menjamin seluruh pengemudi memiliki catatan baik dari pihak kepolisian. Bursa efek Indonesia memberikan Sanksi Peringatan Tertulis III dan denda Rp150.000.000 kepada Buana Listya Tama (BULL). Pasalnya, BULL tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan interim yang berakhir 30 September 2015 yang diaudit oleh Akuntan Publik. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) empat emiten karena belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 30 September 2015 yang tidak ditelaah terbatas dan tidak diaudit akuntan publik serta belum melakukan pembayaran denda. Keempat emiten tersebut adalah Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN), Berau Coal Energy (BRAU), Permata Prima Sakti (TKGA) dan Inovisi Infracom (INVS). Pemerintah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mendorong turunnya bunga kredit di dalam negeri. Salah satunya dengan pengaturan pembatasan (caping) suku bunga deposito atau simpanan berjangka. Pemberlakukan caping hanya berlaku untuk bank besar atau yang masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV. Sedang bank BUKU I dan II akan didekati dengan persuasif. Karena tidak ada batasan untuk bank BUKU I dan II, maka bank tersebut harus sejalan karena pada dasarnya BUKU III dan IV sudah majority sekitar 80% industri keuangan Indonesia. Penetapan besaran caping bunga deposito masih dalam rencana, dan masih akan dibahas dengan pemerintah. Selain caping dari OJK, masih ada program pemangkasan bunga kredit dari pemerintah.
XL Axiata (EXCL) berpotensi memperoleh dana sekitar Rp 10,5 triliun dari rights issue serta penjualan menara. Dua aksi tersebut ditargetkan selesai sebelum Juni 2016. Perseroan menargetkan sedikitnya USD 500 juta atau setara Rp 6,5 triliun dari penerbitan 2,75 miliar saham baru atau setara 24,35% dari modal disetor. EXCL akan menentukan harga pelaksanaan rights issue pada akhir April atau awal Mei 2016. Seluruh dana yang terhimpun akan digunakan untuk melunasi utang kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd senilai USD 500 juta. Pefindo menetapkan kembali peringkat idAAA Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Obligasi II Tahun 2010 dan Obligasi Berkelanjutan Tahun 2015. Outlook peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior dengan bisnis terdiversifikasi dan jaringan yang luas, marjin profitabilitas yang kuat dan proteksi arus kas yang didukung permodalan konservatif. Namun peringkat dibatasi oleh persaingan yang ketat dalam industri telekomunikasi. TLKM melayani 152,6 juta pelanggan selular dan 47,8 juta pengguna broadband di 2015. Express Trasindo Utama (TAXI) memproyeksi penggunaan 20.000 armada pada aplikasi pemesanan angkutan umum ‘My Trip’ hingga akhir 2016. Jumlah tersebut akan berasal dari armada taksi yang dikelola perusahaan dan armada taksi milik operator lain. Saat ini jumlah armada Express yang sudah tersebung dengan My Trip sebanyak 4.000 dan diharapkan bisa mencapai 10.000 armada pada Juni 2016. TAXI juga menjajaki kerjasama DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
11 March 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
37.98 1.81 1270.02 8890.00 16800.00 51.20 54.50 640.00 2477.00 573.00 741.40
0.14 0.02 -2.24 300.00 225.00 -11.20 -8.86 -5.00 17.00 -1.00 -21.94
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
51 0.02
16,690 292
Change (IDR) -111 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16995.13 4662.16 6036.70 2935.11 1765.94 19984.42 4793.20 16852.35 1690.91 2809.12
Change %Day %YTD -0.03 -2.47 -0.26 -6.89 -1.78 -3.29 -2.03 -20.76 -1.43 -26.89 -0.06 -8.81 -0.37 4.36 1.26 -11.46 0.27 -0.09 -0.05 -2.55
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -105.00 279.45 0.42 -3.58 -37.05 87.12 0.14 -2.09 0.03
Market Cap (USD Bn) 5,150.3 7,324.6 1,506.7 3,615.6 2,703.4 1,603.3 390.2 2,691.3 244.6 282.2
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.12 0.01 0.72 0.75 1.43 0.15 0.24 0.08
Change 0.0006 0.0001 0.0000 0.0001 0.0005 0.0004 0.0001 0.0018 0.0009
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2.90 2.78 3.19 2.92 1.66 1.61 1.31 1.19 2.81 2.47 1.01 0.95 2.48 2.26 1.45 1.36 1.72 1.63 1.06 1.02
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,052.00 14,589.40 115.55 9,455.23 9,735.23 18,645.30 2,005.36 3,186.52 10.85
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15.49 13.92 19.68 16.67 15.96 13.55 11.84 10.55 20.81 18.17 10.46 9.36 16.54 14.32 17.39 15.20 16.23 15.00 12.66 11.97
February-16 0.42 4.42 -0.09 104.54 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.44 0.51 0.17 0.07 0.07 2.68
SBI January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
11 March 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 11 Mar 11 Mar 11 Mar 15 Mar 15 Mar 15 Mar 15 Mar 15 Mar 15 Mar
Agenda US Monthly Budget Statement US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY Indonesia Trade Balance Indonesia Export YoY Indonesia Import YoY US Retail Sales Advance MoM US PPI YoY US Empire manufacturing
Expectation Sekitar -$200.00 Bn Naik menjadi -0.8% dari -1.1% Turun menjadi -6.6% dari -6.2% ---Turun menjadi 0.1% dari 0.2% Naik menjadi 0.1% dari -0.2% Naik menjadi -10.00 dari -16.64
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ GGRM IJ AALI IJ LPPF IJ BMRI IJ MIKA IJ SMGR IJ LSIP IJ SMAR IJ INDF IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
6925 65575 17500 17700 10100 2405 10600 1665 3400 7425
Index pt
2.97 3.84 10.76 5.36 1.00 3.66 1.92 7.77 7.94 1.02
Stock
7.65 4.41 2.53 2.48 2.18 1.17 1.12 0.77 0.68 0.62
Price
HMSP BBRI TLKM UNVR CPIN AMRT INCO ICBP KLBF EXCL
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
101575 11000 3315 42750 3250 525 1810 15275 1315 4010
Index pt
-3.22 -2.87 -2.21 -1.72 -3.70 -6.25 -6.94 -1.45 -1.87 -3.02
-14.83 -7.50 -7.14 -5.41 -1.94 -1.37 -1.27 -1.24 -1.11 -1.01
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
11 March 2016 11 March 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date -TBA 28 Mar’16 28 Mar’16 07 Apr’16 04 May’16 TBA --
EX Date TBA TBA 29 Mar’16 29 Mar’16 08 Apr’16 09 May’16 TBA --
Trading Period TBA TBA 04 Apr – 08 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten MTFN ISAT GIAA ESTI RIMO GMTD BMRI BJBR SDRA BBRI AISA LPKR BBTN BIMA MERK BNLI KARW ABDA JSMR
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPSLB RUPST RUPST
Date
Agenda
11-Mar-16 15-Mar-16 16-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 28-Mar-16 29-Mar-16 29-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2016 11 March 11 March 2016
ASII S1
TRADING BUY 6700
R1
7050
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ASII Wedge
S2
6350
Closing Price
R2
6,925 7,200 6,925 6,925 6,896.88 6,800 6,855 6,832.5
7400
6925
6,400 6,330 6,330 6,237.09 6,000 6,225
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
5,600
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
5,200
• Trading range Rp 6700-Rp 7400
August September October November December 2016 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 46.73, Stochastic %K = 40.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6925, take Profit Rp 7400
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 73.97 10.07 0.41 6833 6855
GGRM
TRADING BUY
S1
R1
62850
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
66925
February
ASII - MACD (5,3) = -4.09, Signal() = -0.50
ASII - TSI(3,5,3) = 0.41, Volume() = 71,040,304.00
ASII - William's % R(14) = -22.22, Volume() = 71,040,304.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 65,5 5 65,575 65,575 65,190 65,000 64,671.9 64,205.2 64,205.2 60,000 63,748.8 61,800
GGRM Upward Sloping Channel
S2
58775
Closing Price
R2
71000
65575 • MACD line dan signal line indikasi negatif
55,597.9 55,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
80 46.725 100.0 90.0 80.0 46.725 70.0 60.0 50.0 40.0 40.8418 30.0 20.0 10.0 40.8418 0.0 -0.496375 120.0 20 60.0 0.0 -4.08638 -60.0 -120.0 -180.0 71,040,30 80.0 4.31998 60.0 40.0 20.0 0.406063 0.0 -20.0 -40.0 71,040,30 -60.0 0.00000 -22.2222
March
• Candle chart indikasi sinyal positif
50,000
• RSI berada dalam area netral
45,000
• Harga berada dalam area netral Prediksi
• Trading range Rp 62850-Rp 66925
August September October November December 2016 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 58.85, Stochastic %K = 43.73, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 65575, take Profit Rp 66925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 64.30 196.23 5.12 63749 65190
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
February
March
40,000 80 58.8488 90.0 80.0 58.8488 70.0 60.0 50.0 43.7332 40.0 30.0 20.0 10.0 43.7332
GGRM - MACD (5,3) = -87.20, Signal() = -64.44
1,000 20 800 -64.445 600 400 200 0 -87.1967 -200 -400 -600 1,150,500 -800
GGRM - TSI(3,5,3) = 5.12, Volume() = 1,150,500.00
80.0 9.39872 60.0 40.0 20.0 5.12223 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 1,150,500 0.00000 -80.0 -30.6383
GGRM - William's % R(14) = -30.64, Volume() = 1,150,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 11 March 11 March 2016
UNVR
TRADING BUY
S1
41975
R1
43500
S2
40450
R2
45025
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 49,914.3 49,914.3 50,000 47,800 44,968.8 44,405 45,000 43,260 42,885 42,885 40,000 42,750 42,750 42,750 40,850 35,000 38,573.4
UNVR Upward Sloping Channel Bearish Breakout
42750 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
30,000
• Harga berada dalam area lower band 25,000
Prediksi
• Trading range Rp 41975-Rp 43500
August September October November December 2016 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 29.96, Stochastic %K = 15.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 42750, take Profit Rp 43500
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 64.36 -31.57 -24.45 43260 44405
BBTN
TRADING BUY
S1
R1
1615
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1710
February
March
UNVR - MACD (5,3) = 459.00, Signal() = 269.13
UNVR - TSI(3,5,3) = -24.45, Volume() = 4,344,100.00
UNVR - William's % R(14) = -72.66, Volume() = 4,344,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,690 1,673 1,800 1,660 1,660 1,700 1,660 1,656.88 1,600 1,600 1,579.5 1,500 1,501.18 1,501.18 1,400 1,371.45
BBTN Upward Sloping Channel
S2
1520
Closing Price
R2
1805
1660 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
Prediksi
80 90.0 29.9615 80.0 70.0 60.0 29.9615 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 459 15.763 600 400 269.126 200 15.763 0 -200 -400 -600 -800 4,344,100 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -6.10299 -20.0 -40.0 4,344,100 -60.0 -80.0 -24.4534 -72.6619
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,300
• RSI berada dalam area overbought
1,200
• Harga berada dalam area upper band
1,100
• Trading range Rp 1615-Rp 1710
August September October November December 2016 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 75.41, Stochastic %K = 64.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1660, take Profit Rp 1710
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 89.45 14.77 31.85 1580 1673
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
BBTN - MACD (5,3) = -3.61, Signal() = -7.32
BBTN - TSI(3,5,3) = 31.85, Volume() = 22,412,400.00
BBTN - William's % R(14) = -20.69, Volume() = 22,412,400.00
February
March
1,000 80 75.4068 75.4068 90.0 80.0 70.0 64.3579 60.0 50.0 40.0 64.3579 30.0 20.0 10.0 20 30.0 -3.61314 20.0 10.0 0.0 -7.31633 -10.0 22,412,40 -20.0 -30.0 35.1925 80.0 60.0 40.0 31.8464 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 22,412,40 -60.0 -20.6897
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 11 March 11 March 2016
WSKT
TRADING BUY
S1
1905
R1
1960
S2
1850
R2
2015
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 2,126 2,126 2,100
WSKT Upward Sloping Channel
Closing Price
1,955 1,940 2,000 1,940 1,940 1,924.5 1,900 1,917.5 1,917.5 1,915 1,800 1,910
1940 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,880 1,768.49 1,700
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
1,600
Prediksi
• Trading range Rp 1905-Rp 1960
August September October November December 2016 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 33.70, Stochastic %K = 44.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1940, take Profit Rp 1960
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.12 0.80 -1.34 1925 1910
ROTI
TRADING BUY
S1
1210
R1
1300
S2
1170
R2
1340
February
March
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
WSKT - MACD (5,3) = -3.62, Signal() = 0.18
WSKT - TSI(3,5,3) = -1.34, Volume() = 31,394,000.00
WSKT - William's % R(14) = -26.09, Volume() = 31,394,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 1,485 1,500.0 1,485
ROTI Broadening Wedge
Closing Price
1,440.0
1250 1,387.28 1,380.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,298 1,320.0 1,290 1,250 1,260.0 1,250 1,250 1,200.0 1,250 1,245 1,210 1,140.0 1,166.36 1,166.36 1,080.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
80 90.0 44.4444 80.0 70.0 60.0 44.4444 50.0 40.0 33.7037 30.0 20.0 33.7037 30.0 0.184959 20 20.0 10.0 0.0 -3.61763 -10.0 -20.0 -30.0 31,394,00 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -1.33555 -20.0 -40.0 31,394,00 -60.0 -13.9384 -26.087
• Trading range Rp 1230-Rp 1300 August September October November December 2016 ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 44.58, Stochastic %K = 35.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1250, take Profit Rp 1300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 21.21 -7.70 -18.17 1298 1250
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Negatif
ROTI - MACD (5,3) = 2.71, Signal() = 3.87
ROTI - TSI(3,5,3) = -18.71, Volume() = 3,583,800.00
ROTI - William's % R(14) = -80.95, Volume() = 3,583,800.00
February
March
1,020.0 80 100.0 44.5767 90.0 80.0 70.0 44.5767 60.0 50.0 40.0 35.119 30.0 20.0 10.0 35.119 3.87086 20.0 20 10.0 2.71382 0.0 -10.0 -20.0 3,583,800 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -18.7052 -40.0 3,583,800 -60.0 -20.5176 -80.9524
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
11 March 2016 11 March 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
17500 1665 1850
17500 1665 1850
16325 1595 1860
14525 1485 1800
16325 1595 1830
18125 1705 1860
19925 1815 1890
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif
19550 1575 1920
14000 1295 1715
Trading Buy 6275 PTBA 770 ADRO Trading Sell 1000 MEDC Trading Sell Trading Buy 1810 INCO Trading Sell 424 ANTM Trading Sell 700 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 970 WTON Trading Buy 10600 SMGR Trading Sell 20525 INTP Trading Buy 1055 SMCB
6275 770 1000 1810 424 700
6700 755 985 1915 418 685
5350 715 950 1605 407 635
6025 755 985 1760 418 685
6700 795 1020 1915 429 735
7375 835 1055 2070 440 785
Positif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Positif Positif
6900 795 1060 2045 433 755
4235 475 670 1375 309 499
970 10600 20525 1055
995 11075 20150 1080
950 10025 19550 940
965 10375 20150 1010
980 10725 20750 1080
995 11075 21350 1150
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
1040 11175 20500 1075
930 9925 18450 895
6925 615
6925 615
7400 605
6350 580
6700 605
7050 630
7400 655
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Positif
7150 675
6025 480
7425 65575 42750 1315
7425 65575 42750 1315
7600 66925 43500 1290
7225 58775 40450 1235
7350 62850 41975 1290
7475 66925 43500 1345
7600 71000 45025 1400
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
7575 67375 47800 1380
5525 54625 35600 1250
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1705 1705 BSDE Trading Buy 3795 3795 PTPP Trading Buy 2560 2560 WIKA Trading Buy 2705 2705 ADHI Trading Buy 1940 1940 WSKT
1685 3855 2585 2795 1960
1650 3720 2485 2600 1850
1685 3765 2535 2665 1905
1720 3810 2585 2730 1960
1755 3855 2635 2795 2015
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
1825 4015 2820 2745 2000
1630 3645 2425 2415 1710
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2675 PGAS Trading Buy 5300 JSMR Trading Buy 5625 ISAT Trading Buy 3315 TLKM
2675 5300 5625 3315
2655 5400 5875 3355
2605 5175 5350 3185
2655 5250 5525 3270
2705 5325 5700 3355
2755 5400 5875 3440
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
2760 6250 5700 3510
2365 5200 4700 3140
10100 11000 5250 13400 1660
10500 11200 5400 13525 1710
9600 10550 5100 12925 1520
9900 10875 5200 13225 1615
10200 11200 5300 13525 1710
10500 11525 5400 13825 1805
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
10400 12300 5675 13700 1705
9175 10425 4835 12875 1320
15475 1770
15775 1790
14375 1720
15075 1755
15775 1790
16475 1825
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
17475 1875
14475 1595
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
10-03-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 10100 BMRI Trading Buy 11000 BBRI Trading Buy 5250 BBNI Trading Buy 13400 BBCA Trading Sell 1660 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 15475 UNTR Trading Sell 1770 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.