22 Januari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Astratel anak usaha ASII garap infrastruktur • ADHI garap jembatan Rp1,1 triliun • ADHI bidik 1.000 kamar hotel • PPRO galang dana Rp 1,2 triliun • PPRO akan melanjutkan proyek apartemen sederhana milik • DILD bukukan marketing sales Rp 1,9 triliun • SSIA perbanyak brand Batiqa • PJAA anggarkan capex Rp1,6 triliun • SUGI alokasikan belanja modal USD 25 juta dan mulai fokus garap gas • SSMS siapkan capex USD 50 juta • DPUM akan membeli 20 kapal ikan • AISA siap buyback saham • LPPF beli saham opsi tambahan Global Ecomerce Indonesia • SRIL targetkan penjualan 2016 capai USD 641-672 juta • TAXI siapkan capex Rp300 miliar • BSIM akan lakukan rights issue Rp110 miliar • KREN merambah bisnis mobile satellite services • Modal bank PNBS akan ditambah untuk biaya infrastruktur • NISP pertimbangkan emisi obligasi • BBNI optimalkan cabang luar negeri • BBNI targetkan pertumbuhan KPR dapat naik 2x lipat • BBTN siap menyalurkan kredit KPR untuk WNA • BMRI fokus untuk dapat ekspansi ke Malaysia dan Singapura • BMRI cari dana hingga Rp 10 triliun • BMRI tingkatkan digital banking
Meski pada perdagangan pekan lalu IHSG sempat terkendala oleh aksi Support Level 4394/4374/4340 teror bom, namun sinyalemen dari teknikal masih mengkonfirmasikan Resistance Level positif. Sinyal tersebut tercrmin4449/4483/4503 dari indikator MACD dan Stochastics Majormengindikasikan Trend yang uptrend.Down Demikian dengan MA5 dan MA20 yang Minor Trend Upuntuk pekan ini. mengkonfirmasi positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4414.126 767.904
-13.859 -1.224
3.630,55 1.452,04
5.083,57 3,664.40
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan saham hari Kamis (21/01) IHSG ditutup melemah tipis 0,31% sebanyak 13,86 poin ke level 4.414,13, bersamaan dengan pelemahan yang terjadi pada indeks saham kawasan Asia. Penurunan indeks dipicu oleh kekhawatiran pasar atas turunnya harga minyak. Sementara itu, katalis yang muncul dari dalam negari, BI memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2016 akan mengalami inflasi dikisaran 0,7% dengan alasan harga-harga kelompok volatile food mengalami kenaikan. BI menjelaskan prediksi tersebut didasarkan pada Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan. Pada dasarnya volatilitas inflasi Indonesia tergantung kepada volatile food, sehingga kondisi ini harus dijaga agar inflasi berada pada kisaran yang aman sesuai dengan target BI dan pemerintah. Dari global, indeks Wall Street pada Rabu berakhir di zona merah dikarenakan harga minyak merosot lagi ke level terendah dalam 12 tahun dan ditutup pada level terendah dalam 21 bulan terakhir menyusul aksi jual yang terjadi di dunia. Dari regional, indeks Nikkei 225 turun 398,93 ke level 16.017,26 melanjutkan penurunan dari hari sebelumnya dikarenakan Yen menguat yang menurunkan kinerja exportir. Indeks Shanghai Composite turun 3,2% sebanyak 96,12 poin ke level 2.880,48 pada penutupan perdagangan hari Kamis (21/01). Bursa saham China juga jatuh dipicu suntikan dana terbesar yang dilakukan bank sentral ke sistem keuangan dalam tiga tahun gagal untuk meredakan kekhawatiran, terlebih perlambatan ekonomi negeri tirai bambu justru semakin dalam. Adapun, Indeks Hang Seng turun 1,8% sebanyak 96 poin di level 18.542,15 pada penutupan di bawah nilai aktiva bersih untuk pertama kalinya sejak tahun 1998. Kekhawatiran atas arus modal keluar dan perlambatan ekonomi China memperdalam pasar bearish. Saham pengembang properti memimpin penurunan di Hong Kong terkait kekhawatiran bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan mengganggu pendapatan setelah tingkat suku bunga yang ditawarkan dana antar bank Hong Kong dalam tiga bulan naik ke level tertinggi dalam enam tahun terakhir.Dari Eropa, pasar saham utama Eropa sedikit berbalik naik pada awal perdagangan Kamis (21/01) karena para investor menunggu hasil pertemuan kebijakan pertama tahun ini dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan bank akan tetap menjaga pintu terbuka untuk pelonggaran moneter lebih lanjut dalam menghadapi gejolak pasar..
Sentimen harga minyak dan perlambatan ekonomi Cina menjadi perhatian pelaku pasar saat ini. Sentimen dari Cina yang teranyar berkenaan dengan Bank sentral negara ini (PBoC) membuat langkah agresif setelah berhasil menyuntikkan dana dengan jumlah besar dalam empat tahun terakhir ke sistem finansial. Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi ketatnya likuiditas di musim libur dan di sisi lainnya juga terjadi saat capital outflow yang tertalu cepat. PBoC menawarkann 400 miliar yuan dalam bentuk pinjaman jangka pendek, atau reverserepurchase agreements ke bank komersial melalui operasi pasar terbuka. Setelah memfaktorkan langkah yang sama di pasar interbank dan pinjaman jatuh tempo pada Selasa lalu, PBoC sepanjang pekan ini berhasil menyuntikkan dana bersih senilai 315 miliar yuan, dan menjadi yang terbesar sejak pertengahan Januari 2012. Sedang sentimen harga minyak tetap akan menjadi tekanan bagi pasar. Namun, penurunan harga minyak telah mempengaruhi kondisi dari perekonomian AS. Berlanjutnya kejatuhan harga energi telah membuat inflasi AS tertahan, bahkan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih ketat memberikan dorongan terhadap pertumbuhan upah. Sementara pembuat kebijakan The Fed masih yakin jika harga akan berakselerasi, seiring dengan mempertimbangkan kenaikan lebih lanjut dalam tingkat suku bunga acuan. Indeks harga konsumen AS turun 0,1% setelah flat pada bulan November. Tanpa memperhitungkan harga makanan dan bahan bakar, Core CPI tumbuh 0,1% pada Desember. Untuk tahun 2015, harga konsumen AS tumbuh 0,7% setelah naik 0,8% di 2014. Sedangkan harga konsumen inti naik 2,1% pada tahun lalu menyusul kenaikan 1,6% pada tahun 2014. Poisisi dari angka inflasi tersebut, mengisyratkan bhawa biaya hidup di AS memperlihatkan penurunan pada bulan Desember, dipimpin oleh penurunan komoditas yang mengguncang pasar global. Ditengah kondisi Cina yang dihadapi perlambatan ekonomi, namun tidak mengurungkan niat negara ini untuk melakukan investasi ke Indonesia. BKPM mengungkapkan bahwa realisasi investasi dari Cina pada tahun 2015 terbesar dalam sejarah investasi di Indonesia, dengan kenaikan 47% mencapai US$2,16 miliar dibanding tahun 2014. Prospek ekonomi Indonesia yang positif, menjadi dasar pertimbangan. Sementara itu, kenaikan harga minyak mendapat respon positif pelaku pasar Bursa AS dan Eropa menguat pada Kamis, kemudian diikuti bursa Asia pada pembukaan perdagangan pada hari ini. Faktor positif bursa global bisa memberikan dukungan bagi IHSG untuk melaju ke teritorial positif,
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
22 January 2016
22 January 2016 Astratel Nusantara, anak usaha Astra International (ASII), berkomitmen terus menggarap pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol di Indonesia. Adhi Karya (ADHI) akan segera menggarap proyek jembatan Kotabatu- Batulicin di Kalimatan senilai Rp1,1 triliun pada 2016. Perusahaan akan bekerja sama dengan BUMN lain yaitu PT Hutama Karya dalam menggarap konstruksi tersebut. Namun, perusahaan belum dapat memastikan kapan pengerjaan proyek tersebut selesai karena bergantung dari anggaran yang ada. Setelah membuka hotel pertamanya, GrandDhika Iskandarsyah Jakarta, Adhi Karya (ADHI) membidik 1.000 kamar hotel dalam lima tahun ke depan. Tahun 2016, total hotel yang dikelola perusahaan sebanyak tiga hotel. Dalam lima tahun ke depan, divisi hotel perseroan akan mengembangkan dan mengelola minimal empat hotel GrandDhika. PP Properti (PPRO) menargetkan dana sebesar Rp 1-1,2 triliun tahun ini. Perseroan berencana menerbitkan obligasi dan surat utang jangka menengah (MTN) masing-masing sebanyak empat kali. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan ekspansi yang juga bertahap. Aksi tersebut akan diawali dengan penerbitan MTN pertama pada kuartal I tahun ini senilai Rp 300 miliar. Selanjutnya, pada kuartal kedua, ketiga dan keempat, PPRO akan berturut-turut menerbitkan obligasi, MTN kedua dan obligasi kedua. Adapun nilai emisi masing-masing penerbitan diproyeksikan sebesar Rp 200-300 miliar. Dana tersebut tidak hanya dialokasikan untuk mendanai belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,1-1,2 triliun. Perseroan juga akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman bank sebesar Rp 120 miliar yang telah digunakan untuk mengakuisisi lahan di Surabaya. Sementara itu, tahun ini, PPRO menargetkan marketing sales tumbuh 30% menjadi Rp 2,6 triliun.
terhadap total marketing sales tahun ini. Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) menganggarkan belanja modal mencapai Rp1,6 triliun pada tahun ini untuk melanjutkan berbagai rencana pembangunan proyek rekreasi dan property perusahaan. Sebanyak Rp350 miliar dari dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis property. Sisanya, akan digunakan untuk pengembangan lini rekreasi. Adapun, 70% dari total belanja modal akan diambil dari internal perusahaan. Sementara, sebanyak 30% dari capex atau setara Rp480 miliar akan dicari dari pinjaman serta obligasi. Sugih Energy (SUGI) secara bertahap akan memperbesar porsi bisnis gas karena lebih memberikan prospek positif dibandingkan dengan minya. Sementara untuk produksi gas, perusahaan mengandalkan kegiatan eksploitasi di Blok Selat Panjang. SUGI memiliki tiga blok migas, yaitu Blok Selat Panjang, Ria dengan participating intereat (PI) 55%, Blok Lemang dengan kepemilikan 34%, dan Blok Kalyani, Jambi yang dimiliki 100%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penjualan gas sebanyak 24 juta kaki kubik dari Blok Selat Panjang. Adapun, SUGI meyakini bisnis gas lebih menguntungkan karena ongkos produksi lebih kecil dan masih menyisakan ruang untuk memperoleh marjin lebih tinggi. Sugih Energy (SUGI) mengalokasikan belanja modal sebesar USD 25 juta tahun ini. Perseroan akan menggunakan sebagian besar capex untuk bisnis produksi gas dan minyak pada 2016. SUGI akan mengalokasikan dana sebesar USD 10 juta untuk produksi di Selat Panjang dan USD 15 juta di Lemang. Perseroan juga akan mengeluarkan dana sebesar USD 1 juta untuk program seismik di Kalyani. Tahun ini, SUGI menargetkan memproduksi gas sebesar 10 mmscfd. Perseroan juga menargetkan mampu memproduksi minyak sebesar 5.000 barel per hari.
Tahun ini, PP Properti (PPRO) akan melanjutkan proyek apartemen sederhana milik (Anami). Perseroan segera meresmikan pendirian usaha patungan (PUP) bersama mitra strategis, Graha Buana Cikarang (GBC), anak usaha Kawasan Industri Jababeka (KIJA) pada Februari 2016. Dalam JV tersebut, PPRO akan memiliki porsi 49%, sedangkan GBC akan mencatatkan porsi kepemilikan mayoritas sebesar 51%.
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menyiapkan belanja modal sekitar USD 40-50 juta pada 2016. Perseroan akan menggunakan capex tersebut untuk penanaman sawit baru atau mengakuisisi lahan. Capex akan difokuskan untuk melanjutkan akuisisi perusahaan perkebunan Menteng Kencana Mas (MKM) dan Mirza Pratama Putra (MPP) yang memiliki total area kebun 26.800 ha di Kalimantan Tengah.
Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana meluncurkan secara resmi brang Hotel Batiqa pada Maret mendatang seiring dengan target pengoperasian tiga Hotel Batiqa baru tahun ini. Perusahaan menargetkan pengoperasian tujuh Hotel Batiqa hingga 2017. Tahun lalu, tiga hotel telah beroprasi penuh, yaitu di Jababeka, Karawang dan Cirebon. Tahun ini, tiga lainnya akan beroprasi penuh, yaitu di Palembang, Pekanbaru dan Lampung.
Perusahaan perikanan terintegrasi, Dua Putra Utama Makmur (DPUM) akan menaikkan produksi tahun ini dengan menambah armada kapal tangkapnya sebanyak 20 unit dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik pengolahan hingga lima kali lipat. Dengan bertambahnya 20 unit kapal, maka jumlah kapal perusahaan menjadi 35 unit. Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan ikan di Pati, Jawa Tengah, dari posisi saat ini 4.000 ton menjadi 20.000 ton pada 2016, atau meningkat lima kali lipat. Oleh karena itu, perusahaan meyakini dapat menaikkan pangsa pasar nasional hingga dua kali lipat dari 10% tahun lalu menjadi 20% di akhir 2016.
Intiland Development (DILD) membukukan penurunan penjualan unit properti (marketing sales) sebesar 24% menjadi Rp 1,9 triliun sepanjang 2015, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,5 triliun. Penjualan terbesar disumbangkan proyek superblok (mixed use) dan gedung bertingkat (high rise). Perseroan membukukan peningkatan marketing sales sebesar 114% menjadi Rp 1,4 triliun pada semester II-2015, dibandingkan realisasi semester I-2015 yang hanya mencapai Rp 497 miliar. Penjualan proyek mixed use dan high rise berkontribusi hingga Rp 897 miliar atau setara dengan 48% dari total marketing sales, sedangkan sisanya disumbangkan penjualan rumah tapak sebesar 28% dan investment property sebesar 14% dari total marketing sales. Sementara itu, pendapatan masih didominasi oleh development income yang mencapai 86%. DILD memproyeksikan peningkatan marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun tahun ini. Porsi pendapatan berulang ditargetkan juga meningkat menjadi sebesar 14%
Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) mengumumkan niatan perusahaan mengajukan aksi pembelian kembali saham dalam tiga bulan mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan usai harga saham perusahaan mengalami koreksi cukup tajam. Sementara itu, terkait volatilitas saham perusahaan, manajemen perusahaan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. Namun, salah satu anak usaha perusahaan yaitu Bumiraya Investindo (BRI) memang sedang bernegosiasi dengan kreditur. Sri Rejeki Isman (SRIL) menargetkan penjualan 2016 sekitar US$ 641-672 juta dan laba komprehensif bersih di kisaran US$ 55-59
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
22 January 2016
22 January 2016 juta, dimana penjualan seragam ekspor ditargetkan bisa memberikan kontribusi sebesar US$ 10-15 juta dan dalam 5 tahun ke depan bisa tumbuh menjadi US$ 50-80 juta. Ekspor pakaian seragam tersebut ditujukan ke lima negara, yaitu Kamboja, Hongkong, Spanyol, Peru, Prancis. Tahun ini, perseroan akan fokus pada ekspansi kapasitas produksi, peningkatan kualitas produksi, pengembangan diversifikasi produk dan perluasan jaringan pelanggan. Dikatakan bahwa Perseroan telah menandatangani kontrak pengadaan dengan TNI Angkatan Laut. Matahari Department Store (LPPF) membeli saham opsi tambahan Global Ecommerce Indonesia (GEI) sejumlah 7.864.075 lembar saham dengan nilai Rp 12.065 per lembar sehingga nilai transaksi atas keseluruhan pembelian saham tersebut adalah Rp 94.880.064.875. Peningkatan kepemilikan saham di MatahariMall.com untuk memperluas jangkauan penjualan melalui e-commerce. Express Transindo Utama (TAXI) menyiapkan belanja modal sebesar Rp200 miliar – Rp300 miliar untuk penambahan dan peremajaan armada sebanyak 1.000 hingga 1.500 unit pada tahun ini. Belanja modal tersebut akan berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Perusahaan percaya untuk menambah dan meremajakan armada taksi untuk menjaga tingkat penggunaan atau utilisasi. Terlebih, persaingan jasa transportasi darat makin sengit seiring tren aplikasi pemesanan jasa transportasi. Oleh karena itu, perusahaan juga akan meluncurkan aplikasi pemesanan taksi pada Maret 2016 untuk meningkatkan tingkat utilisasi armada. Kresna Graha Investama (KREN) melalui anak usaha merambah bisnis mobile satellite services dengan melakukan penyertaan 25% saham di PT Dini Nusa Kusuma, perusahaan swasta nasional di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi berbasis satelit. Perusahaan tersebut menyediakan jasa layanan penggunaan di darat, udara dan laut, sebagai pemegang izin resmi layanan satelit komunikasi Inmarsat-4 di Indonesia. Bank Sinarmas (BSIM) berencana menambah modal melalui rights issue senilai Rp110 miliar disertai dengan waran seri III sebesar 35% dari jumlah saham keseluruhan. Dana hasil rights issue tersebut untuk memperluas kegiatan usaha dan jaringan perseroan. Sampai saat ini, perseroan sebagai bank BUKU 2 memiliki 368 cabang di 34 provinsi Indonesia. Bank Tabungan Negara (BBTN) merupakan bank yang amat diuntungkan dengan program konsolidasi ATM Link Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pasalnya melalui program ini, BBTN dapat menghemat biaya operasional hingga 15%. Selain itu, jumlah total ATM yang dimiliki BBTN juga akan naik drastis. Saat ini, perusahaan hanya memiliki 1.830 ATM di seluruh Indonesia. Dengan ATM Link, ke depannya jumlah ATM perusahaan bisa mencapai 54.000. Bank Tabungan Negara (BBTN) menyatakan siap menyalurkan kredit KPR untuk WNA untuk meningkatkan KPR seiring kebijakan pemerintah mengizinkan warga negara asing (WNA) memiliki hunian di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan upaya perseroan untuk memperkuat penyaluran KPR non subsidi selama tiga tahun terakhir. Saat ini market share untuk KPR BBTN telah mencapai 89,61%, dimana sebanyak 30,46% merupakan market share KPR subsidi. Sedangkan sebesar 39,16% merupakan market share KPR non subsidi. Sementara itu, market share untuk other housing loan BBTN mencapai 6,74% dan market share untuk construction loan BBTN mencapai 13,25%. Bank Negara Indonesia (BBNI) siap mengambil dan mengoptimalkan peluang penyaluran KPR untuk WNA khususnya untuk segmen hunian premium. Dengan adanya pelonggaran kebijakan WNA bisa menjadi model investasi baru WNA di
Indonesia yang dapat difasilitasi oleh perseroan. Perseroan menargetkan pertumbuhan KPR tahun 2016 ini dapat naik 2x lipat dibanding realisasi penyaluran KPR tahun 2015. Adapun KPR menyumbang porsi 61% terhadap total kredit konsumer BBNI. Perseroan membidik pasar KPR dengan kisaran plafon mulai Rp 350 juta sampai Rp 400 juta. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana untuk memaksimalkan kontribusi kantor cabangnya yang berada di luar negeri dalam menghimpun dana. Saat ini, perusahaan memiliki beberapa kantor cabang di London, New York, Tokyo, Singapura, dan Hong Kong. Namun, hingga kini kantor cabang tersebut dipercaya belum optimal dalam menghimpun dana, terutama dalam bentuk simpanan berjangka dan deposito. Salah satu upaya perusahaan untuk memaksimalkan kantor cabang luar negeri adalah dengan mengundang korporasi agar mau menyimpan dana dalam bentuk deposito di kantor cabang BNI dengan menawarkan suku bunga simpanan yang menarik. Di Jepang misalnya, suku bunga simpanan dikenal zero interest atau 0%. Hingga kini, bisnis internasional menyumbang 5% ke total pendapatan perusahaan. Ke depannya, BBNI akan terus berekspansi di segmen ini. Bank Mandiri (BMRI) tetap fokus untuk dapat melebarkan sayap ke Malaysia dan Singapura meski masih membidik kemungkinan bisnis di Vietnam dan Myanmar. Perseroan mempertimbangkan berbagai hal ketika berekspansi ke negara lain. Saat ini perseroan masih mengkaji keunggulan-keunggulan yang akan dikembangkan di negara lain ke depan. Di Singapura, perseroan lebih berfokus pada bisnis wealth management dan bisnis segmen korporasi. Sementara itu, di Malaysia, perseroan lebih fokus pada bisnis remitansi. Mengantisipasi permintaan kredit, terutama dari sektor infrastruktur, Bank Mandiri (BMRI) menjajaki pinjaman dana dalam bentuk valuta asing dari institusi keuangan luar negeri untuk memperkuat struktur pendanaan. Perseroan mengkaji sejumlah mekanisme, seperti pinjaman bilateral maupun menggali dana dari publik. Bank Mandiri (BMRI) berambisi menjadi bank terbesar dan menjangkau Asia Tenggara tahun 2020. Untuk mencapai visi tersebut, perseroan meningkatkan layanan digital banking dan memperluas jangkauan di Asia Tenggara. Peningkatan layanan digital banking dimulai dengan mendirikan perusahaan modal ventura bernama Mandiri Capital Indonesia (MCI). Perusahaan akan melakukan tiga fungsi utama, yaitu menyediakan aplikasi di bidang transaksi elektronik, digital banking dan pendukung sistem pembayaran perdagangan online (e-commerce). Bank Panin Syariah (PNBS) tahun ini akan memperoleh tambahan modal dari pemegang saham, setelah resminya Dubai Islamic Bank (DIB) sebagai pemegang saham pengendali. Penambahan modal bertujuan untuk memperkuat kapasitas perseroan, salah satunya agar dapat membiayai sektor infrastruktur. DIB telah meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya di PNBS dari semula 24,65% menjadi 39,58%. OCBC NISP (NISP) berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini, tetapi sampai saat ini masih memantau dan mempelajari kondisi pasar terlebih dahulu. Perusahaan memberikan sinyal penerbitan obligasi akan serupa dengan periode sebelumnya. Namun, sampai saat ini perusahaan belum bisa memaparkan secara detail terkait rencana pada 2016, termasuk rencana obligasi. Anak usaha Hutama Karya, HK Realtindo, berencana melepas 30% saham melalui IPO saham di kuartal IV-2016. Perseroan menargetkan mampu memperoleh dana IPO sekitar Rp 1 triliun. HK Realtindo akan menggunakan dana IPO untuk perkembangan dan ekspansi bisnis perseroan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
22 January 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
29,77 2,15 1100,97 8550,00 13475,00 49,00 50,50 605,00 2283,00 545,50 778,88
0,24 0,02 -0,28 -40,00 175,00 -13,40 -12,86 -5,00 3,50 4,50 -1,16
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,01
Change (IDR)
15.593 151
80 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 15882,68 4472,06 5773,79 3014,71 1883,17 18542,15 4414,13 16017,26 1600,92 2532,70
Change %Day %YTD 0,74 -8,85 0,01 -10,69 1,77 -7,51 -3,23 -18,62 -4,02 -22,04 -1,82 -15,39 -0,31 -3,89 -2,43 -15,85 -1,11 -5,41 -1,06 -12,14
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,64 2,53 3,05 2,78 1,56 1,49 1,33 1,20 2,96 2,59 0,92 0,86 2,04 1,84 1,37 1,28 1,66 1,57 0,95 0,90
Market Cap (USD Bn) 4.808,4 7.067,9 1.487,1 3.649,8 2.820,0 1.469,8 337,3 2.492,0 217,8 245,0
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.906,50 15.101,62 117,97 9.700,47 9.753,18 19.779,35 2.113,45 3.173,91 11,46
Change -57,50 -65,84 -1,11 29,54 165,11 63,09 0,00 -3,34 -0,05
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,08 12,70 18,46 15,58 14,48 12,45 11,58 10,25 21,73 18,54 9,08 8,23 14,08 11,56 15,57 14,07 14,98 13,86 10,82 10,16
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,70 0,70 1,42 0,15 0,23 0,08
Change 0,0003 -0,0015 0,0000 -0,0006 0,0014 0,0002 0,0000 0,0007 0,0000
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.25 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.86 0.51 0.17 0.13 0.13 2.92
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
22 January 2016 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
December-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
November-15
3.35 3.35 0.96 105.93 Bn 2,982,562.00
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 22 Jan 22 Jan 22 Jan 26 Jan 26 Jan 27 Jan 27 Jan 28 Jan
Agenda US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US Leading Index Indonesia Money Supply YoY US Consumer Confidence Index US New Home Sales US New Home Sales MoM FOMC Rate Decision
Expectation Naik menjadi 5.20 juta dari 4.76 juta Naik menjadi 9.2% dari -10.5% Turun menjadi -0.1% dari 0.4% -Naik menjadi 97.0 dari 96.5 Naik menjadi 501 ribu dari 490 ribu Turun menjadi 2.2% dari 4.3% Tetap 0.25%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock CPIN IJ ASII IJ UNVR IJ EXCL IJ ICBP IJ AMRT IJ LPKR IJ CMNP IJ BSIM IJ TLKM IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
3120 5850 35800 3680 14575 565 1025 2190 442 3095
Index pt
7.40 1.30 0.56 3.37 1.04 2.73 2.50 9.50 9.14 0.16
Stock
3.33 2.87 1.44 0.97 0.83 0.59 0.55 0.49 0.49 0.48
Price
EMTK BBRI BBCA HMSP INTP BIRD BSDE ISAT INDF LPPF
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
9050 10825 12950 90125 18225 5600 1650 5100 5650 16500
Index pt
-9.05 -1.59 -0.58 -0.41 -2.28 -9.68 -3.51 -3.77 -1.74 -1.79
-4.80 -4.04 -1.73 -1.65 -1.48 -1.42 -1.09 -1.03 -0.83 -0.83
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Mitra Pemuda
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Trimegah Securities Tbk
Infrastructure & Construction
150-220
200.00
01-03 Feb 2016
10 Feb 2016
Lautandhana Securindo
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
22 January 2016 22 January 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 1000:256 32:15 100:154 2:167 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 200-225 100.00 100.00 265.00 ---
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS GSMF MCOR RIMO TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA TBA TBA 05 Feb’16 ---
EX Date TBA TBA TBA 09 Feb’16 TBA TBA
Trading Period TBA TBA TBA 15 Feb – 11 Mar’16 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten TPIA TIRA PDES GPRA RIMO BJTM GSMF KONI HEXA ALKA SIPD WOMF BBNP BKSW NIPS SMCB MAYA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
25-Jan-16 27-Jan-16 28-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 11-Feb-16 12-Feb-16 15-Feb-16 18-Feb-16 19-Feb-16 22-Feb-16 23-Feb-16 25-Feb-16 26-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2222January January2016 2016
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
10625
11150
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 12,585 12,125 12,600 12,125 12,125 12,000 11,775 11,387.5 11,400 11,368.8 11,250 11,235 10,800 10,825 10,825 10,200 10,825 10,667 9,600
BBRI Upward Sloping Channel
S2
10100
Closing Price
R2
11675
10825 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
9,000
• Harga berada dalam area lower band 8,400
Prediksi
• Trading range Rp 10625-Rp 11150
Jul August September October November December BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 23.56, Stochastic %K = 15.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 10825, take Profit Rp 11150
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 40.65 10.07 -45.89 11369 11235
WTON
TRADING BUY
S1
R1
985
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1015
2016
80 100.0 90.0 23.5643 80.0 70.0 60.0 23.5643 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 128.768 15.402 200 100 88.2235 15.402 0 -100 -200 -300 30,890,70 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -29.5312 -40.0 30,890,70 -60.0 -80.0 -45.8859 -93.0233
BBRI - MACD (5,3) = 128.77, Signal() = 88.22
BBRI - TSI(3,5,3) = -45.89, Volume() = 30,890,700.00
BBRI - William's % R(14) = -93.02, Volume() = 30,890,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
WTON Wedge
S2
955
Closing Price
R2
1045
1,200
1000 1,000 1,100 1,000 1,000 975 1,000 975
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
970
• Candle chart indikasi sinyal positif
935 900.75 900
• RSI mendekati area overbought 823.636 800 802.521
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 985-Rp 1045
Jul August September October November December WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 69.11, Stochastic %K = 74.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1000, take Profit Rp 1045
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 88.89 13.09 39.26 901 975
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Positif
WTON - MACD (5,3) = -8.51, Signal() = -7.88
WTON - TSI(3,5,3) = 39.26, Volume() = 50,549,200.00
WTON - William's % R(14) = -9.09, Volume() = 50,549,200.00
2016
758.824 80 758.824 74.5098 758.824 74.5098 100.0 90.0 80.0 70.0 69.113 60.0 50.0 40.0 69.113 30.0 20.0 10.0 20 0.0 30.0 20.0 -7.87885 10.0 0.0 -8.50767 -10.0 50,549,20 -20.0 -30.0 44.7324 80.0 60.0 40.0 39.2593 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 50,549,20 -80.0 -9.09091
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2222January January2016 2016
INDF
TRADING BUY
S1
5550
R1
5825
S2
5275
R2
6100
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INDF Broadening Wedge
7,500
5650
7,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
6,075 6,500 6,075 5,925 5,743.75 6,000 5,725 5,650 5,650 5,500 5,650 5,575 5,486 5,037.49 5,000
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 5550-Rp 5825
Jul August September October November December INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 53.71, Stochastic %K = 49.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5650, take Profit Rp 5825
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 76.20 25.89 3.91 5486 5725
SMRA
TRADING BUY
S1
R1
1390
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
1490
2016
INDF - MACD (5,3) = 8.93, Signal() = -4.04
INDF - TSI(3,5,3) = 3.91, Volume() = 8,160,700.00
INDF - William's % R(14) = -36.67, Volume() = 8,160,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
SMRA Upward Sloping Channel
S2
1290
Closing Price
R2
2,000 1,895 1,895
1590
1,800 1,695 1,630 1,616.25 1,616.25 1,600 1,564.25 1,550 1,528.13 1,400 1,500
1430 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
4,759.5 80 4,759.5 53.7079 100.0 90.0 53.7079 80.0 70.0 60.0 50.0 49.359 40.0 30.0 20.0 49.359 10.0 0.0 20 180.0 8.93251 120.0 60.0 0.0 -4.04198 -60.0 -120.0 8,160,700 80.0 11.0788 60.0 40.0 20.0 3.91335 0.0 -20.0 -40.0 8,160,700 -60.0 0.00000 -80.0 -36.6667
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,430 1,430 1,430 1,200
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,000
• Trading range Rp 1390-Rp 1490
Jul August September October November December SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 18.42, Stochastic %K = 17.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1430, take Profit Rp 1490
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 15.70 -18.17 -55.72 1564 1500
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
SMRA - MACD (5,3) = 22.86, Signal() = 17.56
SMRA - TSI(3,5,3) = -55.72, Volume() = 33,739,900.00
SMRA - William's % R(14) = -89.58, Volume() = 33,739,900.00
2016
80 100.0 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 18.4233 40.0 30.0 20.0 18.4233 10.0 22.861 17.1655 40.0 20.0 17.5635 17.1655 0.0 -20.0 -40.0 33,739,90 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -46.7383 33,739,90 -60.0 -80.0 -55.721 -89.5833
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2222January January2016 2016
JPFA
TRADING BUY
S1
595
R1
650
S2
560
R2
685
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 685 720.0 685 650 615 660.0 615 615 603.75 600.0 591.25 589 540.0 560 556 556 480.0 471.1
JPFA Broadening Wedge
Closing Price
615 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
420.0
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
360.0
• Trading range Rp 595-Rp 650 Jul August September October November December JPFA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.77, Stochastic %K = 55.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 615, take Profit Rp 650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 19.12 0.69 7.39 604 589
2016
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
JPFA - MACD (5,3) = -4.32, Signal() = -0.83
JPFA - TSI(3,5,3) = 7.39, Volume() = 10,720,000.00
JPFA - William's % R(14) = -31.25, Volume() = 10,720,000.00
300.0 80 55.2814 90.0 80.0 55.2814 70.0 60.0 50.0 40.0 38.7734 30.0 20.0 10.0 38.7734 0.0 -0.831574 20 12.0 6.0 0.0 -6.0 -4.32391 -12.0 -18.0 -24.0 10,720,00 -30.0 100.0 7.38852 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 10,720,00 -80.0 -11.9835 -100.0 -31.25
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SIDO
TRADING BUY
S1
500
R1
530
S2
480
R2
550
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
SIDO Wedge 600.0 560.29 555 580.0 544.091 544.091 560.0 543.966 543.966 540.0
515 • MACD line dan signal line indikasi positif
530 520.0 524.5 515 500.0 515 515 506.25 480.0 503 460.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
440.0
Prediksi
• Trading range Rp 500-Rp 530 Jul August September October November December SIDO - Stochastic %D(6,3,3) = 19.15, Stochastic %K = 35.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 515, take Profit Rp 530
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 8.04 -2.47 -24.85 525 503
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
SIDO - MACD (5,3) = -0.88, Signal() = 1.01
SIDO - TSI(3,5,3) = -24.85, Volume() = 2,656,900.00
SIDO - William's % R(14) = -63.64, Volume() = 2,656,900.00
2016
420.0 80 100.0 90.0 35.7937 80.0 70.0 60.0 35.7937 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 19.1456 8.0 1.01146 4.0 19.1456 0.0 -0.875158 -4.0 -8.0 2,656,900 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -24.8527 -40.0 2,656,900 -60.0 -80.0 -49.3062 -63.6364
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
22 January 2016 22 January 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
16375 1280 1765
16375 1280 1765
16125 1265 1775
15550 1215 1725
16125 1265 1750
16700 1315 1775
17275 1365 1800
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
18150 1415 1800
15375 1210 1400
Trading Sell 4165 PTBA 450 ADRO Trading Buy 695 MEDC Trading Sell Trading Sell 1385 INCO Trading Sell 304 ANTM Trading Sell 491 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 1000 WTON Trading Sell 10075 SMGR Trading Sell 18225 INTP Trading Sell 915 SMCB
4165 450 695 1385 304 491
4120 482 680 1360 299 486
3985 419 680 1295 287 471
4120 440 690 1360 299 486
4255 461 700 1425 311 500
4390 482 710 1490 323 515
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
5475 540 1015 1695 331 530
4150 437 685 1340 285 451
1000 10075 18225 915
1045 9900 17850 905
955 9450 16900 880
985 9900 17850 905
1015 10350 18800 930
1045 10800 19750 955
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Negatif
1020 11500 22800 1085
780 10200 18650 920
5850 494
5850 494
5775 489
5650 479
5775 489
5900 499
6025 510
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6600 570
5700 470
5650 55400 35800 1330
5650 55400 35800 1330
5825 55750 36125 1355
5275 54350 34925 1265
5550 55050 35525 1310
5825 55750 36125 1355
6100 56450 36725 1400
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif
5925 57000 37625 1505
4840 48275 34150 1135
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1650 1650 BSDE Trading Buy 3940 3940 PTPP Trading Buy 2800 2800 WIKA Trading Buy 2445 2445 ADHI Trading Buy 1710 1710 WSKT
1700 3970 2855 2500 1730
1550 3860 2675 2310 1660
1625 3915 2765 2405 1695
1700 3970 2855 2500 1730
1775 4025 2945 2595 1765
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
1850 4015 2910 2495 1775
1580 3600 2535 2040 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2360 PGAS Trading Sell 5550 JSMR Trading Sell 5100 ISAT Trading Buy 3095 TLKM
2360 5550 5100 3095
2330 5500 4985 3135
2250 5375 4635 3005
2330 5500 4985 3070
2410 5625 5325 3135
2490 5750 5675 3200
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
2915 6075 5825 3385
2305 4575 5000 2900
9300 10825 4870 12950 1380
9125 11150 4850 13125 1415
9125 10100 4790 12825 1340
9250 10625 4850 12925 1365
9375 11150 4910 13025 1390
9500 11675 4970 13125 1415
Negatif Positif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
9550 11825 5200 13800 1420
8450 10425 4780 12750 1250
15825 1655
16100 1685
15100 1585
15600 1635
16100 1685
16600 1735
Positif Positif
Positif Positif
Negatif Negatif
17025 1945
13925 1530
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
21-01-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Sell 9300 BMRI Trading Buy 10825 BBRI Trading Sell 4870 BBNI Trading Buy 12950 BBCA Trading Buy 1380 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 15825 UNTR Trading Buy 1655 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.