26 Januari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• ANTM dorong bisnis pengolahan biji bauksit jadi CGA • SUGI ubah alur bisnis ke gas • PTIS peroleh pinjaman Rp 150 miliar • UNTR tawarkan pensiun dini dan lakukan perampingan karyawan • UNTR turunkan target produksi batu bara tahun 2016 sebesar 15% • AKRA siapkan Rp600 miliar, dirikan usaha terminal curah cair dan gas • TPIA targetkan pendapatan hingga USD 2 miliar • TPIA dan Michelin garap pabrik karet sintetis kuartal I • KINO targetkan akuisisi dan joint venture selesai tahun ini • Ekspansi cabang ke AS, MASA efisiensi 20% • WIKA dan kosnsorsium China siap bangun pabrik gerbong • Anak usaha LPKR akuisisi 100% saham PCL • MNC Group masih fokus melakukan ekspnasi di bidang teknologi • FREN siapkan jaringan 4G LTE di 85 kota • KREN kembangkan bisnis digital, sertakan 25% saham DNK • BDMN divestasi 2,93% saham di ADMF • BBRI salurkan KUR Rp 2,8 triliun hingga mid Februari 2016 • BBRI menargetkan kredit UMKM tumbuh 17% • BNII targetkan kredit naik 11%, fokus menaikkan fee based income • NISP perumudah transaksi nasabah UnionPay • BBNI incar laba naik minimal 10%, akan terbitkan instrumen pendanaan • BMRI memacu penggunaan layanan e-cash • BBYB tetap fokus di segmen konsumer • BBYB memasang target optimistis • ANTM, HMSP, MYRX masuk LQ45, EXCL, ITMG, WTON keluar LQ45
Perspektif tenikal mensinyalkan positif bagi pergerakan IHSG dalam Support Level 4474/4442/4420 pekan ini. Beberapa indikator teknikal mengkonfirmasikan positif bagi Resistance IHSG, Level seperti tercermin 4529/4551/4583 pergerakan dari leading indicator yakni MACD Major Trend dan Stochastics mensinyalkanDown positif bagi IHSG. Demikian dengan Minor Trend Up lagging indikator yakni MA5 mengkonfirmasikan positif bagi indeks..
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4505.788 786.07
+49.044 +6.757
4,399.66 1,413.52
4,589.73 3,332.23
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup menguat sebesar 49,04 poin (1,1%) dari level 4.456,74 ke level 4.505,79 pada perdagangan hari Senin (25/1). Penguatan tersebut seiring dengan sentimen positif yang datang dari pasar domestik dan global. Dari pasar domestik, sentimen positif datang dari kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia. Bank sentral Indonesia menilai bahwa masih ada ruang pelonggaran moneter dengan memperhatikan sejumlah faktor utama, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran dan stabilitas sistem keuangan nasional. Faktor yang paling menjadi perhatian bank sentral terkait penurunan tingkat suku bunga ada pada faktor stabilitas sistem keuangan. Pasalnya, kondisi eksternal terkait rencana Federal Reserve AS yang akan kembali menaikkan suku bunga akan berpengaruh pada sistem keuangan Indonesia. Selanjutnya, Bank Indonesia akan mempertimbangkan ekspektasi stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelum memutuskan untuk melonggarkan kebijakan moneter. Jadi, bank sentral Indonesia dapat merespon kondisi pasar tersebut dengan menyesuaikan suku bunga BI atau giro wajib minimum (GWM). Dari pasar global, harga minyak dunia mengalami rebound ke level di atas USD32 per barel, setelah sempat menyentuh level terendah dalam 12 tahun terakhir, yaitu USD27 per barel pada perdagangan pekan lalu. Kenaikan harga minyak dunia ini dipicu oleh spekulasi pelaku pasar bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan melonggarkan kebijakan moneternya pada bulan Maret 2016. Menanggapi sentimen positif dari pasar global tersebut, mayoritas bursa saham regional ditutup menguat pada perdagangan hari Senin. Dari pasar regional, Indeks Shanghai Composite ditutup menguat sebesar 21,95 poin (0,75%) dari level 2.916,56 ke level 2.938,51 mengikuti rally dari pasar regional dan juga global. Selanjutnya, indeks Hang Seng juga menguat sebesar 259,63 poin (1,36%) dari level 19.080,51 ke level 19.340,14. Dari Jepang, indeks Nikkei juga ditutup menguat 152,38 poin (0,90%) dari level 16.958,53 ke level 17.110,91. Penguatan indeks saham Nikkei ini juga dipicu oleh spekulasi para investor bahwa bank sentral Jepang akan mengeluarkan stimulus untuk mendukung bursa saham Jepang yang sempat mengalami penurunan di tengah penurunan saham global. Dari bursa Eropa, saham Eropa dibuka tentatif melemah di awal perdagangan.
Pasar masih mengkhawatirkan depresiasi Yuan. Meski PboC telah menginjeksi sistem keuangan Cina guna meredam gejolak pasar keuangan akibat capital outflow, tetapi eksportir disinyalir lebih memilih memegang dolar dibanding Yuan. Hal itu bisa mendorong PboC untuk menahan pelemahan Yuan lebih lanjut di tengah perlambatan ekonomi, sehingga berpotensi menekan cadangan devisanya. Investor mengharapkan adanya stimulus dari ECB dan Bank of Japan (BoJ). Bank Indonesia (BI) mewaspadai perlambatan ekonomi Cina. Namun BI yakin pemerintah Cina akan melakukan stabilisasi di pasar uang. BI memprediksi pada kuartal I dan II 2016 nilai rupiah akan stabil, karena perkiraan adanya kenaikan Fed Fund Rate pada Maret dan Juni 2016. Sebelumnya pasar memperkirakan kenaikan Fed rate sebanyak empat kali pada tahun 2016. Nilai Rupiah diprediksi akan menguat pada semester II 2016. Apresiasi rupiah itu akan didorong oleh kebijakan fiskal melalui percepatan penyerapan anggaran pada proyek-proyek infrastruktur. BI menilai inflasi pada tahun 2016 masih akan rendah dan current account deficit di kisaran 2,6%. Ditambah dengan meningkatnya total hutang pemerintah Indonesia mencapai Rp3.098,64 triliun di bulan Desember 2015. Jumlah tersebut Rp489,86 triliun lebih besar dibandingkan hutang periode 2014 senilai Rp2.608,78 triliun. Selain faktor Cina, investor mencermati agenda sejumlah bank sentral. Pekan ini Gubernur bank sentral negara-negara besar akan menyampaikan pidato. Pada Selasa (26/1) Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, akan berpidato pada resepsi awal tahun Deutsche Borse di Frankfurt, Jerman. Sedangkan Gubernur Bank of England (BOE), Mark Caney, akan menyampaikan Financial Stability Report pada hari yang sama. Pada Kamis (28/1) Ketua FOMC, Janet Yellen, akan menyampaikan hasil FOMC meeting mengenai kebijakan The Fed. Sejumlah data ekonomi juga akan dirilis pada pekan ini, antara lain data GDP Amerika Serikat, Inggris dan Kanada. Amerika Serikat akan merilis data consumer confidence, durable goods order dan unemployment claims. Sementara Jepang diperkirakan akan mengumumkan kebijakan moneternya pada Jumat (29/1). Selain mencermati data-data ekonomi tersebut, investor juga menyikapi ancaman penurunan harga minyak yang menjadi salah satu faktor tekanan bagi pasar global. Indeks saham dunia kembali ditutup melemah pada Senin, seiring melemahnya harga minyak. Peluang apresiasi IHSG akan tertahan oleh sentimen global.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
26 January 2016
26 January 2016 Aneka Tambang (ANTM) akan mendorong bisnis di bidang pengolahan biji bauksit menjadi chemical grade alumina (CGA). Pasar Antam pada tahun 2015 sudah komisioning untuk CGA yang merupakan rencana untuk meningkatkan added value bauksit. Raw material bauksit dimiliki Antam kerja sama Showa Denko Jepang. Meski demikian ANTM tetap akan mendorong bisnis emasnya.
AKR Corporindo (AKRA) mendirikan anak usaha baru Terminal Curah Semarang (TCS) untuk berekspansi pada sektor terminal curah cair dan gas. Anak usaha perseroan Anahanesa Abadi bekerjasama dengan Berlian Jasa Terminal Indonesia untuk mendirikan anak usaha TCS. Maksud dan tujuan dari TCS adalah menjalankan kegiatan usaha terutama di bidang terminal curah cair dan gas.
Sugih Energy (SUGI) mengubah alur bisnisnya ke gas karena harga minyak dunia belum kondusif. Perseroan akan lebih fokus mengembangkan bisnis gas yang terdapat di Lemang, Jambi dan Selat Panjang Riau. Apalagi biaya produksi gas lebih murah dibandingkan biaya produksi minyak. Biaya produksi minyak sebesar USD 25 per barel dan sedangkan harga minyak saat ini di level USD 26,6 per barel. Sementara biaya produksi gas hanya sebesar USD 20 per barel. Langkah tersebut diyakini akan lebih menguntungkan dalam kondisi seperti sekarang. Meski demikian perseroan menyatakan akan tetap meneruskan bisnis minyaknya.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) tahun ini mengincar pendapatan bersih sekitar capaian pada 2014 yaitu USD 2 miliar. Pencapaian pendapatan pada 2014 menjadi patokan karena pada tahun lalu, perseroan sempat mengalami turn around maintenance (TAM) atau pemeliharaan mesin pabrik sejak September hingga awal Desember. Kapasitas produksi TPIA bertambah hingga 43% dan perseroan optimistis penjualan produk petrokimia dapat naik sekitar 40% tahun ini karena pemakaian optimal bertahap. Dengan penambahan kapasitas produksi tersebut, kini TPIA mampu memasok sekitar 2,045 juta ton kebutuhan produk petrokimia di Indonesia. Terkait belanja modal tahun ini, perseroan menyebut hanya menganggarkan sekitar USD 20 juta yang berasal dari kas perusahaan untuk keperluan regular maintenance.
Indo Straits (PTIS) memperoleh pinjaman dari Bank Permata (BNLI) senilai Rp 150 miliar melalui anak usahanya, Pelayaran Straits Perdana. Perseroan menjaminkan saham PTIS kepada BNLI untuk pinjaman bagi anak usaha. Tahun 2016, United Tractors (UNTR) akan menawarkan pensiun dini bagi para karyawannya guna menekan cost yang ada di perseroan. Hal ini dilakukan seiring dengan turunnya harga komoditas batu bara. Selain menawarkan program pensiun dini, perseroan juga melakukan perampingan karyawan dengan tidak memperpanjang kontrak karyawan outsourcing yang bekerja di lini pekerjaan pelengkap. Pengurangan karyawan tersebut sejalan dengan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan dengan mengurangi kapasitas produksi batu bara tahun 2016 sebesar 10%-15%. United Tractors (UNTR) menurunkan target produksi batu bara tahun 2016 sebesar 10% dan menurunkan overburden sebesar 15%. Penurunan target produksi batu bara akan mengurangi jam operasional dari penggunaan alat-alat berat. Perseroan juga menurunkan target penjualan alat berat menjadi 2000 unit pada tahun 2016 dari 2000 unit lebih di tahun 2015. Perseroan memangkas anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 menjadi USD 200 juta, lebih rendah bila dibandingkan dengan capex tahun 2015 sebesar USD 250 juta. Perseroan saat ini masih fokus untuk menjual alat berat di bidang konstruksi dan akan mendorong penjualan suku cadang alat berat. AKR Corporindo (AKRA) menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp600 miliar untuk ekspansi bisnis transportasi, perluasan tangki dan penambahan stasiun pengisian bahan bakar. Dana tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Sejauh ini, AKRA belum berniat untuk menerbitkan obligasi untuk perluasan tangki di Tanjung Priok. Sebelumnya, manajemen menyebut kebutuhan untuk peningkatan kapasitas tangki mencapai US$70 juta. Perusahaan saat ini berencana untuk meningkatkan kapasitas tangki menjadi 450.800 kiloliter dari kapasitas terpasang tahun lalu sebesar 250.800 kiloliter. Ini merupakan bagian dari rencana penambahan kapasitas menjadi 1 juta kiloliter dalam tiga tahun ke depan. Selain itu, perusahaan juga berniat untuk memperluas kapasitas tangki di Tanjung Perak.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) bersama Compagnie Financiere Du Groupe Michelin siap memulai pembangunan fasilitas pabrik karet sintetis di Cilegon, Banten, pada kuartal I2016. Pabrik yang memiliki nilai investasi sebesar USD 435 juta tersebut digarap oleh Synthetic Rubber Indonesia (SRI), perusahaan patungan antara TPIA dan Michelin. Bila pembangunan sesuai jadwal, pabrik karet sintetis akan beroperasi pada awal 2018. Dalam rencana pembangunan pabrik ini, perseroan telah mengajukan insentif keringanan pajak selama 5 tahun. Kino Indonesia (KINO) terus melanjutkan rencana ekspansi anorganik perseroan dan ditargetkan selesai tahun ini. Perseroan masih terus melakukan penjajakan untuk rencana akuisisi dan pembentukan perusahaan patungan yang telah dicanangkan perseroan sejak tahun lalu. Untuk akuisisi perusahaan atau brand serta joint venture, KINO mengalokasikan dana senilai Rp 214 miliar. Untuk rencana akuisisi, perseroan membidik perusahaan lokal yang bergerak di sektor personal care dan farmasi. Sementara itu, untuk pembentukan perusahaan patungan, sektor yang dibidik yakni industri makanan. Multistrada Arah Sarana (MASA) akan langsung menjual produk ban ke Amerika Serikat (AS) dengan mendirikan kantor cabang. Perseroan menyatakan langkah tersebut dapat mereduksi biaya 10-20% karena tidak lagi memerlukan distributor. Adapun MASA menargetkan penjualan ban ke AS sebesar 1,5 juta pieces. AS adalah penyumbang pendapatan terbesar kedua yaitu 21%. Tahun ini, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dari 28.500 menjadi 33.000 ban per hari. Peningkatan tersebut ditargetkan selesai akhir 2016. Tahun ini, MASA juga akan meningkatkan kontribusi penjualan ban premium atau high end yang menggunakan brand Corsa Platinum. Tahun ini, perseroan menargetkan ada peningkatan kontribusi ban high end dari 18% ke 25%. Konsorsium BUMN yang dipimpin oleh Wijaya Karya (WIKA) dan konsorsium China berencana segera membangun pabrik gerbong untuk keperluan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
26 January 2016
26 January 2016 Pembangunan investasi pabrik ini diperkirakan nilainya tidak mencapai Rp1 triliun, namun di atas Rp500 miliar. Saat ini, WIKA tengah mempertimbangkan lokasi pembuatan pabrik tersebut. Pabrik tersebut akan dibangun oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), perusahaan yang dibetuk 4 BUMN untuk menggarap proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Pada saat ini, WIKA menguasi 38% saham PSBI, sisanya dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia (25%), PT Perkebunan Nusantara VII (25%) dan Jasa Marga (JSMR) sebesar 12%. PT Wika Realty, anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menargetkan nilai marketing sales tahun 2016 mencapai Rp 2,4 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Wika Realty mempersiapkan berbagai strategi, antara lain melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan pemilik lahan, investor, dan asing. PT Wika Realty melakukan KSO untuk lahan di Antapani Bandung, melakukan pembentukan anak perusahaan melalui akuisisi dan pembentukan JV yaitu PT Wika Realty Minor Development untuk proyek di Ubud Bali. Perseroan juga sedang mempersiapkan akuisisi untuk proyek di Jakarta. Selain itu, Wika Realty akan terus melakukan sinergi dengan Wika Group untuk pengembangan lahan milik BUMN. Strategi lainnya adalah menguasai sebagian produk komersial untuk meningkatkan porsi reccuring income. Wika Realty akan melakukan pendanaan berbasis proyek (Bank Loan per Project) dan pelaksanaan IPO untuk memperkuat likuiditas. Tahun 2016, PT Wika Realty akan mengembangkan tujuh proyek baru yang terbagi dalam beberapa kategori, landed house, high rise, dan villatel & hotel. PT. Wika Realty, anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menyiapkan belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 1,5 triliun. Dana capex tersebut antara lain akan dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan beberapa proyek yang sedang dikembangkan di tahun 2015 dan membangun beberapa proyek baru yang akan diluncurkan tahun 2016. Untuk meningkatkan pendapatan berulang (recurring income), PT Wika Realty akan memperbanyak properti investasi. Persentase recurring income PT Wika Realty saat ini adalah 10% berbanding dari total penjualan. Saat ini PT Wika Realty memiliki land bank seluas 254 ha, dimana sebanyak 39 hektar sedang dikembangkan dan 215 hektar belum dikembangkan. Lippo Karawaci (LPKR) melalui anak usahanya yaitu PT Kreasi Tunas Bangsa (KTB) dan PT Mega Indah Gemilang (MIG) mengakusisi 100% saham PT Prima Cipta Lestari (PCL) yang merupakan cucu usaha yang juga dimiliki secara tidak langsung oleh Multipolar Technology (MLPT) dengan nilai investasi Rp 4,7 miliar. Sebelum dilakukannya aksi ini, sebesar 99% saham PCL dikuasai oleh PT Mitra Prima Kreasi dan PT Matahari Pacific sebesar 1%. Setelah akuisisi, kepemilikan saham di PCL sebagian besar atau 75% dikuasai oleh KTB dan sisanya sebesar 25% dimiliki MIG. Akuisisi Prima Cipta Lestari dimaksudkan untuk mengembangkan unit bisnis perseroan. Tahun ini MNC Group masih akan fokus untuk melakukan ekspansi di bidang teknologi. MNC Kapital juga masih tetap berencana untuk mencari bank untuk diakuisisi. Hal itu juga diiringi pengembangan mobile banking, internet banking dan digital banking lainnya. Smartfren Telecom (FREN) siap memperluas jangkauan jaringan 4G LTE di 85 kota di Indonesia. Adapun, ke depannya perusahaan menargetkan untuk mengjangkau sebanyak minimal 100 kota. Adapun, saat ini perusahaan segera merilis layanan VoLTE atau Voice LTE.
Kresna Graha Investama (KREN) melalui anak usaha terus mengembangkan bisnis digital dan salah satunya masuk ke bisnis layanan satelit seluler (Mobile Satellite Services/MSS) dengan melakukan penyertaan 25% saham di PT Dini Nusa Kusuma (DNK). DNK merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi dan teknologi informasi berbasis satelit, menyediakan jasa layanan untuk penggunaan di darat, udara maupun laut. Selain itu DNK juga merupakan perusahaan pemegang izin resmi untuk layanan satelit komunikasi Inmarsat-4 di Indonesia yang memberikan layanan solusi MSS kepada lebih dari 150 pelanggan di Indonesia. DNK adalah perusahaan yang menyediakan layanan suara, data dan internet di dalam pesawat pertama kali di Indonesia. Bank Danamon Indonesia (BDMN) mendivestasikan 2,93% sahamnya dalam Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) untuk memenuhi ketentuan free float minimal 7,5%. Setelah transaksi, kepemilikan BDMN di dalam ADMF menjadi 920,7 juta saham atau 92,07% dari sebelumnya 950 juta saham atau 95%. Dari transaksi tersebut, saham publik dalam ADMF menjadi 7,51%. BDMN telah menunjuk Trimegah Securities sebagai penasehat keuangan untuk menawarkan saham kepada investor potensial. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) merealisasikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga pertengahan Januari 2016 mencapai Rp 2,8 triliun kepada 162 ribu debitur. Penyaluran KUR per hari bisa meningkat menjadi 15 ribu - 17 ribu orang dari sebelumnya yang rata-rata 12 ribu - 13 ribu orang per hari. Untuk meningkatkan penyaluran KUR, BBRI menambah orang, menambah jaringan dan memperbaiki teknologi. Perseroan menargetkan penyaluran KUR tahun 2016 mencapai Rp 67,5 triliun, atau meningkat dibanding realisasi penyaluran KUR tahun 2015 yang mencapai Rp 16,2 triliun. Dari target tersebut, mayoritas akan disalurkan dalam bentuk KUR mikro sebesar Rp 61 triliun, KUR ritel sebesar Rp 6 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp 500 miliar. Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp 9,1 triliun, turun 15,9% YoY. Kinerja tersebut dipengaruhi oleh kenaikan biaya pencadangan kredit sebesar Rp 7,3 triliun atau meningkat 101,4% YoY. Namun, pada tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan laba bersih di atas 10%. Kinerja laba bersih yang lebih baik tahun ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang diperkirakan berada di kisaran 1618% dan perbaikan kualitas kredit. Hingga akhir tahun, rasio NPL akan dijaga pada level yang sama seperi tahun lalu sebesar 2,7%. Sementara itu, coverage ratio NPL akan dinaikkan dari saat ini sekitar 130% menjadi 145-150%. NIM akan didorong meningkat menjadi di atas 6,5% dari tahun lalu 6,4%. Tahun ini, Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana menerbitkan instrumen pendanaan berupa negotiable certificate deposit (NCD) dan obligasi. Perseroan kemungkinan akan merealisasikan penerbitan NCD terlebih dahulu sekitar Rp 4 triliun pada kuartal I2015. BBNI juga ada rencana menerbitkan obligasi dalam Rupiah sekitar Rp 4 triliun. Penerbitan kedua instrumen tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perseroan dalam mendukung ekspansi kredit. Dalam rencana bisnis tahun ini, BBNI memasukkan rencana akuisisi bank dan perusahaan asuransi umum. Selain itu, perseroan juga akan memperkuat manajemen anak-anak usahanya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit ke sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) tahun ini
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
26 January 2016
26 January 2016 sebesar 17%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan secara industri yang sekitar 12-13%. Pertumbuhan kredit UMKM tahun ini didukung oleh program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun ini, sekitar Rp100 trliun yang ditargetkan pemerintah, BBRI optimistic dapat menyalurkan hingga Rp67,5 triliun. Bank Mandiri (BMRI) terus mengsosialisasikan program loyalty Fiestapoin, untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna aktif dan jumlah transaksi Fiestapoin. Pada akhir 2015, terdapat lebih dari 2 juta nasabah pengguna aktif Fiestapoin, tumbuh tiga kali lipat dibandingkan 2014. Adapun, nilai tranksaksi penukaran (redeem) tumbuh 265% menjadi Rp2,18 miliar.
pemegang kartu UnionPay domestik maupun internasional dalam melakukan tranksaksi di Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan saham-saham yang akan digunakan dalam penghitungan Indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2016 berdasarkan hasil evaluasi pada Januari 2016. Dari 45 saham dalam daftar Indeks LQ45, tiga saham yang baru masuk adalah Aneka Tambang (ANTM), HM Sampoerna (HMSP), dan Hanson International (MYRX). Sedangkan saham yang keluar dari daftar Indeks LQ45 adalah XL Axiata (EXCL), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Wijaya Karya Beton (WTON).
Bank Mandiri (BMRI) berupaya memaksimalkan penggunaan layanan E-cash dengan menggandeng pihak ketiga. Perusahaan menargetkan E-cash akan semakin mudah diakses dan banyak digunakan oleh nasabah yang akrab dengan teknologi informasi. Sejauh ini, E-cash hanya ditempelkan pada e-commerce ataupun pembayaran di merchant walaupun perusahaan menilai banyak kesempatan di luar itu. Adapun, BMRI bekerja sama dengan IBM dan Tech in Asia untuk mengundang para programmer untuk menyalurkan ide baik secara teknis dan bisnis dalam memanfaatkan produk E-cash menjadi produk digital siap pakai. Bank Yudha Bhakti (BBYB) tidak mengalami perubahan pasca meningkatnya kepemilikan saham PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). BBYB masih akan tetap fokus menyalurkan kredit di segmen konsumer, terutama kredit pensiunan. Lebih lanjut, perusahaan meyakini penyaluran kredit untuk para pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri), serta para pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan akan semakin meningkat. Bank Yudha Bhakti (BBYB) memasang target optimistis. Untuk penyaluran kredit, perusahaan memasang target pertumbuhan sebesar 30% dibandingkan proyek akhir 2015. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perusahaan memasang target pertumbuhan sebesar 29% dari proyeksi akhir tahun lalu. Adapun, dari sisi profitabilitas, perusahaan memasang target pertumbuhan sebesar 72% dibandingkan dengan 2015 yang berkisar di angka Rp31 miliar. Bank Maybank Indonesia (BNII) menyatakan kredit perusahaan sepanjang tahun lalu tumbuh hingga 11%. Sepanjang tahun lalu, BNII mencatatkan kinerja cukup baik di mana realisasi fungsi intermediasi dapat sesuai dengan harapan perusahaan. Tahun ini, BNII menargetkan penyaluran kredit dan DPK sesuai dengan arahan dari BI dan OJK yaitu sekitar 11%-12%, sedangkan untuk pertumbuhan DPK sekitar 1%-2% lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Bank Maybank Indonesia (BNII) fokus menaikkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) untuk mencapai perolehan laba yang signifikan. Perusahaan memperoleh pendapatan yang besar tidak hanya dari kredit, tetapi juga dari tranksaksi produk digital banking. Porsi fee based income dari total pendapatan perusahaan sebesar 25%-28%. Untuk meningkatkan fee based income, perusahaan akan mengedepankan produk mobile banking dan internet banking perusahaan bernama Maybank2U. Bank OCBC NISP (NISP) dan PT Rintis Sejahtera selaku penyedia jaringan Prima menjalin kerja sama di bidang electronic banking, dengan penerimaan kartu UnionPay International di ATM Bank OCBC NISP. Adapun, tujuan kerjasama ini adalah untuk member kemudahan bagi para professional, pelaku bisnis dan wisatawan DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
26 January 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
29,91 2,15 1107,70 8700,00 13690,00 48,95 50,85 615,00 2279,50 550,00 778,88
-0,43 -0,01 -0,25 -40,00 60,00 -13,45 -12,51 0,00 -3,50 4,50 -1,16
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
46 0,02
15.963 165
Change (IDR) 419 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 15885,22 4518,49 5877,00 3075,42 1930,01 19340,14 4505,79 17110,91 1625,21 2582,64
Change %Day %YTD -1,29 -8,84 -1,58 -9,76 -0,39 -5,85 0,75 -16,98 1,01 -20,10 1,36 -11,75 1,10 -1,90 0,90 -10,10 1,52 -3,98 0,22 -10,41
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 18,00 32,59 0,03 2,45 -49,48 -16,23 -0,02 21,27 0,07
Market Cap (USD Bn) 4.934,3 7.262,9 1.513,2 3.727,5 2.892,4 1.537,1 345,4 2.650,5 226,5 250,0
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,70 0,69 1,42 0,15 0,23 0,08
Change -0,0001 0,0002 0,0000 -0,0001 -0,0009 -0,0002 0,0000 0,0013 0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.25 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,66 2,55 3,09 2,82 1,58 1,52 1,35 1,22 3,03 2,65 0,96 0,90 2,09 1,89 1,46 1,37 1,68 1,59 0,96 0,92
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.863,00 15.042,88 117,14 9.692,03 9.628,69 19.751,31 2.107,08 3.246,98 11,61
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,17 12,76 18,67 15,78 14,75 12,70 11,86 10,50 22,28 19,01 9,58 8,63 13,63 11,83 16,66 15,04 15,24 14,08 11,09 10,39
December-15 3.35 3.35 0.96 105.93 Bn 2,982,562.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.85 0.51 0.17 0.13 0.13 3.02
SBI November-15 2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,865,246.00
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
26 January 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 26 Jan 26 Jan 27 Jan 27 Jan 28 Jan 28 Jan 28 Jan 28 Jan
Agenda Indonesia Money Supply YoY US Consumer Confidence Index US New Home Sales US New Home Sales MoM FOMC Rate Decision US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Durable Goods Orders
Expectation -Naik menjadi 97.0 dari 96.5 Naik menjadi 501 ribu dari 490 ribu Turun menjadi 2.2% dari 4.3% Tetap 0.25% Turun menjadi 281 ribu dari 293 ribu -Turun menjadi -0.7% dari 0.0%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ ASII IJ BBRI IJ BMRI IJ BBCA IJ AMRT IJ UNTR IJ BDMN IJ TLKM IJ INTP IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
93975 6125 11425 9525 13125 625 16925 3475 3205 19550
Index pt
4.07 3.81 1.33 1.60 0.96 10.62 3.68 6.92 0.63 2.76
Stock
16.16 8.61 3.46 3.27 2.88 2.35 2.12 2.02 1.91 1.83
Price
ICBP IJ SRTG IJ INDF IJ LPPF IJ ADRO IJ GGRM IJ EXCL IJ INPP IJ KBLV IJ SMGR IJ
Change (%)
14300 3010 5700 15900 498 54975 3600 329 1620 10300
Index pt
-2.39 -9.88 -1.72 -1.85 -3.30 -0.50 -1.23 -8.10 -10.00 -0.48
-1.93 -0.85 -0.83 -0.83 -0.51 -0.50 -0.36 -0.31 -0.30 -0.28
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Mitra Pemuda
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Trimegah Securities Tbk
Infrastructure & Construction
150-220
200.00
01-03 Feb 2016
10 Feb 2016
Lautandhana Securindo
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
26 January 2016 26 January 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 1000:256 32:15 2:167 100:154 TBA 1:10
EXC. Price (IDR) 200-225 100.00 265.00 100.00 TBA --
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS GSMF RIMO MCOR BSIM TIRA
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split
CUM Date TBA TBA 05 Feb’16 09 Apr’16 04 May’16 --
EX Date TBA TBA 09 Feb’16 10 Apr’16 09 May’16 27 Jan’16
Trading Period TBA TBA 15 Feb – 11 Mar’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 27 Jan’16
GENERAL MEETING Emiten TIRA PDES GPRA RIMO BJTM GSMF KONI HEXA ALKA SIPD WOMF BBNP BKSW NIPS SMCB MAYA
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
27-Jan-16 28-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 11-Feb-16 12-Feb-16 15-Feb-16 18-Feb-16 19-Feb-16 22-Feb-16 23-Feb-16 25-Feb-16 26-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2626January January2016 2016
ASII S1 S2
TRADING BUY 6000
R1
5800
Closing Price
R2
6200
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASII Downward Sloping Channel Bullish Breakout
6400
7,500
6125 7,000 6,429.02 6,125 6,125 6,500 6,125 6,064.29 6,064.29 6,000 5,975
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
5,963.75 5,918.75 5,915 5,500 5,775 5,663.16 5,663.16 5,000 80 65.3846 100.0 90.0 65.3846 80.0 70.0 60.0 50.0 50.4273 40.0 30.0 20.0 50.4273 10.0 0.0 20 120.0 -13.4677 60.0 0.0 -38.6294 -60.0 -120.0 -180.0 48,946,80 80.0 14.9776 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 48,946,80 -60.0 -1.70864 -80.0 -15
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 6000-Rp 6200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 36.85 10.07 14.98 5964 5915
UNTR
TRADING BUY
S1
R1
S2
16325 15825
Closing Price
Jul August September October November December ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 50.43, Stochastic %K = 65.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6125, take Profit Rp 6200
R2
2016
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
17200
ASII - MACD (5,3) = -38.63, Signal() = -13.47
ASII - TSI(3,5,3) = 14.98, Volume() = 48,946,800.00
ASII - William's % R(14) = -15.00, Volume() = 48,946,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
UNTR Downward Sloping Channel Bullish Breakout
17700
23,000 22,000
16925
21,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 16325-Rp 17200
Jul August September October November December UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 42.91, Stochastic %K = 64.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 16925, take Profit Rp 17200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 27.99 53.50 18.63 16269 16235
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
UNTR - MACD (5,3) = -140.68, Signal() = -56.80
UNTR - TSI(3,5,3) = 18.63, Volume() = 3,907,800.00
UNTR - William's % R(14) = -8.77, Volume() = 3,907,800.00
2016
20,000 17,368.6 16,925 19,000 16,925 16,925 18,000 16,850 16,675 17,000 16,675 16,268.8 16,000 16,235 16,218.8 15,000 15,625 15,600 14,000 80 15,600 64.0619 90.0 80.0 64.0619 70.0 60.0 50.0 42.9074 40.0 30.0 20.0 10.0 42.9074 0.0 400 20 300 -56.7962 200 100 0 -100 -140.678 -200 -300 3,907,800 -400 60.0 18.6275 40.0 20.0 1.713 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 3,907,800 0.00000 -80.0 -8.77193
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626January January2016 2016
BMRI
TRADING BUY
S1
9425
R1
9600
S2
9250
R2
9775
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BMRI Upward Sloping Channel 11,400
Closing Price
9525
10,172.2 10,800 10,172.2 9,525 10,200 9,525 9,525 9,475 9,600 9,380 9,375 9,000 9,375 9,350 8,400 9,252.5 9,225 8,709.07 7,800
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 9425-Rp 9600
Jul August September October November December BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 66.18, Stochastic %K = 73.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 9525, take Profit Rp 9600
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 62.88 33.61 35.33 9253 9380
INTP
TRADING BUY
S1
R1
19350
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
19700
2016
BMRI - MACD (5,3) = -38.62, Signal() = -24.73
BMRI - TSI(3,5,3) = 35.33, Volume() = 13,216,800.00
BMRI - William's % R(14) = -4.55, Volume() = 13,216,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 24,080 24,080 24,000
INTP Broadening Wedge
S2
19000
Closing Price
R2
20050
23,000 22,800
19550
22,141.5 22,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
21,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
20,436.3 20,000 19,550 19,550 19,550 19,000 19,200 18,970 18,000 18,075 17,995.8 17,000 17,995.8
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
80 7,200 73.547 100.0 73.547 90.0 80.0 70.0 66.1823 60.0 50.0 40.0 66.1823 30.0 20.0 10.0 0.0 20 180.0 -24.7294 120.0 60.0 0.0 -38.6154 -60.0 13,216,80 -120.0 -180.0 35.3256 60.0 40.0 25.5289 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 13,216,80 -80.0 -4.54545
• Trading range Rp 19350-Rp 19700
Jul August September October November December INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 25.47, Stochastic %K = 48.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 19550, take Profit Rp 19700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 7.67 -173.69 -18.21 20436 18970
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
INTP - MACD (5,3) = -26.63, Signal() = 85.39
INTP - TSI(3,5,3) = -18.21, Volume() = 4,059,700.00
INTP - William's % R(14) = -61.44, Volume() = 4,059,700.00
2016
16,000 80 100.0 48.7593 80.0 48.7593 60.0 40.0 25.466 20.0 0.0 25.466 400 85.3908 300 20 200 100 0 -26.6305 -100 -200 -300 -400 4,059,700 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -18.2132 -40.0 -60.0 4,059,700 -80.0 -34.7968 -61.4379
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626January January2016 2016
BJTM
TRADING BUY
S1
430
R1
455
S2
415
R2
470
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BJTM Wedge
Closing Price
520.0 462.363 500.0 454 446 480.0 446 445 460.0 445 445 440.0 437.75 433 420.0 432 431 400.0 422.5 422.5 380.0
445 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
360.0
• Trading range Rp 430-Rp 455
Jul August September October November December BJTM - Stochastic %D(6,3,3) = 21.56, Stochastic %K = 42.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 445, take Profit Rp 455
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 14.68 -0.51 -8.48 438 432
PWON
TRADING BUY
S1
435
R1
460
S2
420
R2
475
2016
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BJTM - MACD (5,3) = -1.41, Signal() = 0.45
BJTM - TSI(3,5,3) = -8.48, Volume() = 6,311,600.00
BJTM - William's % R(14) = -26.47, Volume() = 6,311,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
PWON Downward Sloping Channel
Closing Price
501.856 520.0 499 492.143 492.143 480.0 472 460 451 440.0 447 447 447 442.2 400.0 413.333 413.333
447 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
360.0
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 435-Rp 460
320.0 Jul August September October November December PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 17.19, Stochastic %K = 29.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 447, take Profit Rp 460
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 11.62 -5.26 -31.87 472 442.2
80 100.0 90.0 42.4242 80.0 70.0 60.0 42.4242 50.0 40.0 30.0 20.0 21.5635 10.0 21.5635 8.0 6.0 0.446965 4.0 20 2.0 0.0 -2.0 -1.40835 -4.0 -6.0 -8.0 6,311,600 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -8.48204 -20.0 -40.0 -60.0 6,311,600 -80.0 -29.7402 -100.0 -26.4706
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
PWON - MACD (5,3) = 2.37, Signal() = 4.34
PWON - TSI(3,5,3) = -31.87, Volume() = 122,734,896.00
PWON - William's % R(14) = -64.20, Volume() = 122,734,896.00
2016
80 100.0 90.0 29.7014 80.0 70.0 60.0 29.7014 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 17.1901 4.3357 8.0 4.0 17.1901 2.36991 0.0 -4.0 -8.0 122,734,89 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -31.8697 -40.0 122,734,89 -60.0 -36.823 -64.1975
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
26 January 2016 26 January 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
16800 1315 1800
16800 1315 1800
17000 1330 1810
16250 1270 1760
16625 1300 1785
17000 1330 1810
4470 498 690 1445 311 510
4470 498 690 1445 311 510
4525 520 680 1490 315 515
4335 454 645 1330 301 487
4430 487 680 1410 308 500
1020 10300 19550 920
1020 10300 19550 920
1035 10450 19700 935
985 10000 19000 885
6125 492
6125 492
6200 486
INDF Trading Sell 5700 5700 GGRM Trading Sell 54975 54975 UNVR Trading Buy 35625 35625 KLBF Trading Buy 1355 1355 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
25-01-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
17375 1360 1835
Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
18150 1415 1830
15375 1210 1400
4525 520 715 1490 315 515
4620 555 750 1570 322 530
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
5275 530 980 1695 328 530
4150 437 685 1340 285 451
1010 10225 19350 910
1035 10450 19700 935
1060 10675 20050 960
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif
1045 11500 22800 1060
780 10000 18075 905
5800 468
6000 486
6200 505
6400 520
Positif Positif
Positif Negatif
Positif Negatif
6600 555
5700 470
5650 54375 36000 1370
5500 53075 34850 1320
5650 54375 35425 1345
5800 55675 36000 1370
5950 56975 36575 1395
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
5925 57000 37625 1505
4840 48275 34150 1135
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Buy Trading Buy Trading Buy
PTBA Trading Buy ADRO Trading Buy MEDC Trading Sell INCO Trading Buy ANTM Trading Buy TINS Trading Buy Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Buy Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1650 PTPP Trading Sell 3910 WIKA Trading Sell 2815 ADHI Trading Buy 2485 WSKT Trading Buy 1725 Infrastructure, Utilities and Transportation
1650 3910 2815 2485 1725
1635 3890 2800 2510 1740
1595 3835 2765 2430 1690
1635 3890 2800 2470 1715
1675 3945 2835 2510 1740
1715 4000 2870 2550 1765
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
1850 4015 2910 2510 1775
1580 3600 2535 2040 1605
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2490 5725 5225 3205
2490 5725 5225 3205
2520 5750 5325 3240
2410 5650 5025 3110
2465 5700 5175 3175
2520 5750 5325 3240
2575 5800 5475 3305
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
2885 6075 5825 3385
2305 4575 5000 2900
BMRI Trading Buy 9525 BBRI Trading Buy 11425 BBNI Trading Buy 5025 BBCA Trading Buy 13125 BBTN Trading Buy 1350 Trade, Services and Investment
9525 11425 5025 13125 1350
9600 11475 5125 13225 1365
9250 11175 4815 12825 1325
9425 11325 4965 13025 1345
9600 11475 5125 13225 1365
9775 11625 5275 13425 1385
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif
9550 11825 5200 13800 1420
8450 10425 4780 12750 1250
UNTR MPPA
16925 1635
17200 1615
15825 1570
16325 1615
17200 1660
17700 1705
Positif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
17025 1945
13925 1530
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
Trading Buy Trading Sell
16925 1635
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.