12 Januari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• WIKA incar pendanaan Rp6 triliun • Belanja WIKA tahun ini naik menjadi Rp 10,5 triliun • WIKA targetkan kontrak baru hingga Rp 52,3 triliun pada 2016 • INDF belum akan tambah pinjaman • SIDO alokasikan Rp300 miliar tahun ini • TINS menyiapkan belanja modal Rp1,2 triliun pada 2016 • TINS bidik kontribusi anak usaha 20% • ANTM siap membeli saham Freeport • DSSA konversi utang anak usaha menjadi saham • BMRI diharapkan ekspansi ke Malaysia tahun ini • BBNI siapkan sindikasi Rp35 triliun • BBTN proyeksi kredit tahun 2016 tumbuh 18%-19% • BJTM optimis untuk kinerja 2016 • LPKR jual mal di Kuta Bali • SRTG suntik modal bisnis logistik • BIRD akan tambah 2.000 armada • SAME akan bangun rumah sakit baru di Balikpapan • CINT bangun pabrik II di Cimahi • DPUM tingkatkan bisnis maritim • Harga saham IPO PT. Mitra Pemuda Rp 150-220 per saham • PT. Mitra Pemuda targetkan kontrak baru 2016 capai Rp 200 miliar • Bank Artos listing hari ini dengan kode ARTO • Pemerintah kaji strategi dorong industri hulu farmasi • BI prediksi inflasi tahun 2016 sedikit di atas tahun 2015
Perdagangan saham di BEI awal pekan tahun 2016, dibayangi faktor Support Level 4444/4423/4386 negatif eksternal. IHSG secara teknikal masih terkonfirmasi negatif untuk Resistance Level perdagangan pada pekan ini.4502/4539/4561 Sinyal tersebut dapat terlihat pada Major Trend Down indikator MACD dan Stochastic yang mengindikasikan negatif bagi MinorSelain Trend itu, konfirmasi negative Up bagi IHSG juga tercermin pada MA IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4465.483 773.437
-80.805 -16.623
3,238.00 956.36
4,182.14 3,322.37
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Tekanan dari eksternal semakin kuat menekan pergerakan IHSG pada perdagangan hari Senin (11/01) yang ditutup turun sebanyak 80,80 (1,77%) dari level 4.515,50 ke level 4.465,48. Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran perlambatan perekonomian China. IHSG dibayangi oleh perekonomian China yang melambat seiring dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,7%, pada tahun 2016, lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan 6,9% pada 2015. Ditambah lagi, sentimen harga minyak yang masih berada di area negatif juga menghambat laju IHSG pada awal pekan ini. Diperkirakan akumulasi kecemasan pasar terhadap harga minyak dunia serta perekonomian China akan membayangi laju IHSG pada pekan ini. Dari domestik, hasil survei Bank Indonesia menunjukkan penjualan ritel pada November 2015 yang tumbuh 10,2% dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Menurut hasil survey yang dirilis, (11/01) penjualan makanan, minuman, dan produk tembakau menjadi motor pertumbuhan ritel pada November lalu. Pada kesempatan yang sama, BI juga merilis angka revisi pertumbuhan penjualan pada Oktober 2015 sebesar 8,7% dari angka yang dirilis bulan lalu sebesar 8,8%. Dengan melibatkan 700 peritel di 10 kota besar Indonesia, survei memperkirakan bahwa pertumbuhan penjualan ritel pada Desember akan melemah ke level 6,7%, meski penjualan untuk bahan bakar kendaraan, barang rekreasi dan budaya, aksesoris dan suku cadang cukup kuat. Para responden mengaku lebih optimistis terhadap penjualan dalam tiga bulan ke depann dibandingkan dengan November, seiring membaiknya distribusi barang dan kondisi cuaca. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 turun 69 poin (0,3%) menjadi 17.697 and indeks Hang Seng ditutup turun 2,76% ke level 19.888,50 setelah kemarin menunjukkan penguatan sementara. Angka tersebut menembus angka psikologis di bawah 20.000 terendah sejak Juni 2013. Hang Seng juga sempatjatuh 6,7% pekan lalu dan merupakan penurunan terbesar sejak 2011. Tekanan terhada Hang Seng muncul dari saham-saham perusahaan China yang ditandai oleh penurunan Indeks Shanghai Composite sebesar 5,33% pada level 3,016.70. Dari pasar Eropa, saham-saham Eropa dibuka stabil pada awal sesi hari Senin, dimana indeks FTSE 100 turun tipis 0,1%.
Investor concern terhadap perlambatan ekonomi Cina. Meski pun ADB memproyeksikan ekonomi Cina tahun 2016 tumbuh 6,7%, tetapi penasehat tertinggi Cina justru lebih pesimis dan menyatakan Cina akan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6,5% sepanjang tahun 2016-2020. Hal itu karena perlambatan ekonomi global dan kenaikan upah di Cina yang menurunkan daya saing Cina serta kepedulian akan lingkungan. Faktor terakhir mengakibatkan proses industrialisasi tidak secepat sebelumnya. Meski demikian pemimpin Cina menyatakan untuk mencapai tujuan pertumbuhan PDB dan pendapatan per kapita tahun 2020, maka Cina harus menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 6,5% dalam lima tahun ke depan. Cina akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 pada 19 Januari 2016, yang diperkirakan mencapai 7%. Indonesia juga mewaspadai perlambatan ekonomi Cina. Perekonomian Cina dan kebijakan pemerintah Cina mempengaruhi perekonomian Indonesia., karena Cina adalah negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Sedangkan kebijakan moneter People Bank of China (PboC) juga telah menekan nilai tukar rupiah. Untuk itu pemerintah akan mendorong investasi asing langsung (FDI) guna mengantisipasi dampak perekonomian Cina. Selain itu pemerintah telah memulai percepatan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga akan mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi lagi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan perbaikan daya beli masyarakat. Pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,3% bisa tercapai. Untuk itu Bank Indonesia berkomitmen menjaga inflasi sebesar 4±1%. Sementara itu DPR menginginkan BI menurunkan BI Rate untuk menstimulasi perekonomian Indonesia. BI menyatakan ada ruang untuk penyesuaian BI rate jika melihat kondisi inflasi saat ini. Meski demikian penyesuaian itu harus melihat kebijakan moneter ke depan, terutama terkait perekonomian global dari Cina. Dalam pandangan Kami, stabilitas nilai tukar rupiah menjadi kunci perekonomian Indonesia di tahun 2016. Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi katalis pertumbuhan Indonesia. Tender proyek-proyek infrastruktur telah dimulai pada Agustus 2015, sehingga pembangunan infrastruktur Kami perkirakan terakselerasi di tahun 2016. Pembangunan infrastruktur diekspektasikan memberi multiplier effect pada perekonomian nasional dan diharapkan mendorong belanja konsumen, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Koreksi IHSG beroptensi kontinu hari ini, seiring potensial berlanjutnya tekanan terhadap pasar global.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
12 January 2016
12 January 2016 Perusahaan konstruksi dan investasi milik negara, Wijaya Karya (WIKA), mengincar pendanaan sekitar Rp6 triliun pada 2016 untuk memenuhi kebutuhan belanja modal sekitar Rp10 triliun. Namun, perusahaan belum memutuskan jenis sumber pendanaan tersebut apakah pinjaman perbankan atau penerbitan obligasi. Adapun, rencana belanja modal serta sumber pendanaan eksternal tersebut dengan asumsi WIKA mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp4 triliun dalam APBN Perubahan 2016. Apabila mendapat PMN, Wijaya Karya berencana melakukan penerbitan saham baru (rights issue) dengan target dana senilai Rp6,1 triliun. Dengan rights issue tersebut, modal perusahaan akan bertambah dan peluang mendapatkan pinjaman besar semakin besar. Pada 2016, belanja modal WIKA terdiri dari belanja untuk perusahaan induk senilai Rp9,82 triliun dan belanja anak perusahaan Rp770,44 miliar. Wijaya Karya (WIKA) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 10,5 triliun tahun ini, naik signifikan dibandingkan realisasi tahun lalu yang diperkirakan sekitar Rp 1 triliun. Alokasi capex tersebut dengan asumsi perseroan memperoleh penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp 4 triliun dan dana sekitar Rp 2,1 triliun dari investor publik melalui rights issue. Selain itu, sekitar Rp 4,5 triliun berasal dari ekuitas. WIKA akan menggarap sejumlah proyek prioritas. Proyek tersebut termasuk kereta cepat (HSR) JakartaBandung. Pendanaan HSR tidak berasal dari PMN. Adapun pengembangan usaha yang menggunakan dana PMN adalah proyek kawasan industri Kuala Tanjung, jalan tol Manado-Bitung, jalan tol Samarinda-Balikpapan, serta PLTU Banten (Jawa 5) dan PLTU Aceh. Tahun ini, Wijaya Karya (WIKA) menargetkan kontrak baru hingga mencapai Rp 52,3 triliun, meningkat 106,7% YoY dari Rp 25,3 triliun. Kontrak dari infrastruktur dan bangunan ditargetkan berkontribusi 72,46%, bidang industri 4,52%, energi infrastruktur 13,87% dan properti 9,14%. Dengan target kontrak baru tersebut, maka total order book akan sebesar Rp 86 triliun. Tingginya target pertumbuhan kontrak baru diharapkan membuat pendapatan perseroan pada akhir 2016 sebesar Rp 26,4 triliun dan laba bersih senilai Rp 750 miliar. Untuk menerapkan program Mobile Obstetrical Monitoring (MOM) Solution yang pertama di Indonesia secara menyeluruh dan komersial, Philips Indonesia mengumumkan kerjasamanya dengan Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Dalam kerja sama ini, Philips menggandeng Telekomunikasi Indonesia (TLKM) untuk memungkinkan solusi MOM menjangkau area yang luas di seluruh Indonesia. Telkom mendukung layanan antara lain menyediakan jaringan telekomunikasi melalui Telkomsel untuk pengiriman data, dan juga di-back end system- melalui platform cloud. Tahun 2016 layanan TeleHealth MOM direncanakan akan diperkenalkan ke daerah-daerah lain di Indonesia, dengan target sedikitnya 70-100 puskesmas. Indofood Sukses Makmur (INDF) belum berniat mengajukan pinjaman baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan pada tahun ini. Meski ada peluang suku bunga kredit akan lebih murah dengan proyeksi penurunan BI Rate. Pasalnya, manajemen INDF memutuskan arah pertumbuhan perusahaan tahun ini lebih konservatif. Selain itu, kas internal juga masih mencukupi untuk ekspansi bisnis pada 2016. Pada tahun ini, INDF memproyeksikan bahwa masih sulit untuk mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 5%. Meski demikian, INDF telah menunjukkan pembaikan sejak paruh kedua tahun lalu.
Sido Muncul (SIDO) menargetkan belanja modal mencapai Rp300 miliar tahun ini. Anggaran belanja tersebut akan dialokasikan untuk menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi Tolak Angin/Tolak Linu cair dan jamu sejenisnya yang merupakan produk baru. Dengan finalisasi kapasitas produksi baru, perusahaan mengharapkan akan dapat meningkatkan kinerja tahun ini. Di sisi lain, belanja modal yang ditargetkan pada 2016 sedikit meningkat dari tahun sebelumnya. Timah (TINS) menyiapkan belanja modal pada 2016 sebesar Rp1,2 triliun, lebih besar 1,5 kali dari realisasi belanja modal 2015. Sekitar 70% dari alokasi belanja modal atau Rp840 miliar digunakan untuk aktivitas produksi timah, sisanya untuk diversifikasi usaha. Diversifikasi usaha yang dimaksud yakni properti, barang jadi, dan sektor rumah sakit. TINS akan mengalokasikan sekitar Rp100-150 miliar untuk membangun pabrik dan Rp200 miliar untuk rumah sakit. Adapun, TINS menyiapkan anggaran belanja modal tahun ini dari kas internal. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dana eksternal. Timah (TINS) meningkatkan kontribusi dari diversifikasi usaha seiring menurunnya harga komoditas pada tahun lalu. Perseroan membidik kontribusi anak usaha di bidang properti, rumah sakit dan barang jadi dapat mencapai 20% dari total pendapatan tahun ini. Aneka Tambang (ANTM) menyatakan kesiapannya membeli saham yang ditawarkan Freeport Indonesia. Pembelian saham tersebut tidak akan menjadi masalah karena banyak institusi keuangan yang bersedia membantu. Divestasi ini akan memperkuat proses operasional yang terintegrasi dari penambangan hingga dengan pengolahan dan pemurnian khususnya untuk komoditas emas dan logam lainnya. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengkonversi utang anak usahanya, Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES) senilai Rp 215,41 miliar menjadi saham. Pemegang saham BKES menyetujui untuk mengkonversi piutang perseroan dengan nilai Rp 215,41 miliar. Piutang tersebut diubah menjadi 215.415 lembar saham dalam BKES. Bank Mandiri (BMRI) saat ini masih menunggu penandatanganan head of agreement antara Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Negara Malaysia sebelum merealisasikan rencana melakukan ekpansi ke Malaysia. BMRI sudah memasukkan rencana pembukaan kantor cabang tersebut dalam rencana bisnis bank (RBB) 2016. Dengan demikian, pembukaan kantor cabang di Malaysia tersebut diharapkan akan teralisasi tahun ini. Ekspansi BMRI di Malaysia tersebut akan berstatus subsidiary company dengan syarat modal sebesar US$300 juta. Bank Negara Indonesia (BBNI) memberikan porsi untuk sindikasi sektor infrastruktur sekitar Rp30 triliun sampai Rp35 triliun pada 2016. Perusahaan menilai sektor tersebut masih akan menjadi penopang perekonomian Indonesia ke depannya. Manajemen BBNI telah sepakat memberikan porsi dominant untuk sektor infrastruktur karena menilai sektor itu yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Oleh karena itu, BBNI menargetkan kenaikan kredit khusus untuk infrastruktur sebesar 20%. Persentase tersebut lebih tinggi dari target kredit BBNI secara keseluruhan yang sektiar 15%-17%. Bank Negara Indonesia (BBNI) siap mendukung program Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terkait layanan izin investasi 3 jam. Nantinya investor yang menggunakan Layanan Izin
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
12 January 2016
12 January 2016 Investasi 3 jam akan menerima delapan produk perizinan plus surat surat booking tanah. Dengan adanya layanan transaksi pembayaran terkait perizinan investasi, diharapkan investor bisa membuka akun di BBNI. Selain itu BBNI akan mendapat benefit dari tambahan transaksi dan fee based ekspor impor. BBNI mengincar potensi kredit, dana dan jasa kepada calon investor. Hingga 30 September 2015 aset Bank Tabungan Negara (BBTN) tercatat Rp 166,04 triliun atau meningkat sebesar 17% YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 142,43 triliun. Peningkatan Aset ini terutama didorong oleh kenaikan Kredit dan Pembiayaan serta Dana Pihak Ketiga Perseroan. Kredit dan Pembiayaan Perseroan mencapai Rp 131,58 triliun atau meningkat 19% YoY dari tahun 2014 yang sebesar Rp 110,54 triliun. Penggerak utama pertumbuhan kredit berasal dari kredit perumahan. Perseroan mempertahankan pangsa pasar KPR sebesar 30%, sedangkan untuk KPR Subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebesar 98% dari total penyaluran FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) sepanjang tahun 2015. Dana Pihak Ketiga Perseroan tercatat sebesar Rp 124,47 triliun atau tumbuh 22% YoY dari tahun 2014 sebesar Rp 101,84 triliun. Dana Pihak Ketiga tertinggi berasal dari Giro tumbuh sebesar 48%. Pertumbuhan kredit Bank BTN tahun 2016 diproyeksi akan mencapai 18%-19%, atau tetap berada di atas pertumbuhan kredit industri nasional. Peningkatan penyaluran kredit tersebut diantaranya berasal dari komitmen perseroan untuk melanjutkan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Tahun 2016 paling tidak telah tercatat sekitar 1.500.000 rumah yang siap untuk dibiayai oleh Bank BTN. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) optimistis pertumbuhan kredit membaik pada tahun ini. Selama 2015, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,46% dengan target pertumbuhan kredit selama 2016 naik menjadi 14,98%. Salah satu strategi yang digunakan dalam meningkatkan jumlah kredit pada 2016 adalah dengan mengalokasikan dana idle yang ada di Bank Jatim untuk disalurkan pada kredit. Adapun, perusahaan masih akan menyasar kredit kecil yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi untuk menyalurkan kredit melalui BPR milik daerah. Dengan membaiknya kondisi ekonomi, maka akan mendorong konsumsi masyarakat sehingga meningkatkan konsumsi masyarakat. Selain itu, Bank Jatim juga akan menargetkan adanya kenaikan aset sebesar 10,56% dan pendapatan bunga sebesar 12,67%. Dengan target yang ditingkatkan, perusahaan optimistis akan mengantongi laba hingga Rp1,487 triliun sebelum pajak pada tahun ini. Bank Sinarmas (BSIM) menjalin kerja sama dengan Kioson Komersial Indonesia (Kioson) untuk menjadi agen Laku Pandai bank tersebut. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah agar masyarakat mudah menjangkau layanan perbankan. Peresmian kerjasama antara Bank Sinarmas dan Kioson ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan pertukaran plakat. Kerjasama dengan Kioson pada dasarnya adalah mutualisme. Bank Sinarmas akan mengoptimalkan agen-agen Kiosong sebagai agen Laku Pandai. Sebaliknya agen-agen Laku Pandai Bank Sinarmas kelak dapat menjadi agen Kioson. Lippo Karawaci (LPKR) telah melakukan penandatanganan penjualan properti pada 8 Januari 2016 lalu dengan Kuta1 Holdings Pte Ltd. Properti tersebut adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Kuta Bali. Jual beli properti akan dilakukan dengan harga Rp 800 miliar.
Modernland Realty (MDLN) berencana menerbitkan obligasi I berkelanjutan tahap II sebesar Rp 1 triliun guna melunasi utang atau refinancing. Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari PUB I 2015 dengan total emisi Rp 2 triliun. Sebagian besar dana berpotensi dipakai untuk membayar obligasi global senilai USD 150 juta yang akan jatuh tempo pada kuartal IV 2016. Dana hasil PUB juga akan dianggarkan untuk belanja modal dan pengembangan usaha. Perseroan menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB OSK Securities Indonesia selaku penjamin emisi. Sedangkan Bank Permata (BNLI) bertindak selaku wali amanat. Belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 diproyeksikan flat dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp 1 triliun. Perseroan masih memfinalisasi rencana investasi tahun 2016. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menyuntik modal 5,63% saham dalam Mulia Bosco Logistik (MBL) Rp18,4 miliar. Suntikan modal tersebut digunakan oleh Mulia Bosco Logistik untuk mengakuisisi Bonecom Indstri Pangan dan meningkatkan modal pada Mulia Gunung Mas (MGM). Melalu MGM dan Bosco, MBL menyediakan jasa angkutan truk dengan pendingin yang memberikan jasa kepada klien besar dalam industri FMCG di Surabaya dan Jakarta, serta mengoperasikan fasilitas gudang dengan mesin pendingin di Jakarta Utara. Blue Bird (BIRD) akan menambah jumlah armada baru sebanyak 2.000 unit pada tahun ini yang merupakan bagian dari rencana ekspansi perusahaan pada tahun ini. Adapun, untuk 2016, perusahaan memproyeksikan kebutuhan belanja modal tahun ini akan mencapai Rp1,6 triliun – Rp2 triliun. Jumlah belanja modal akan mencapai batas atas dari proyeksi jika pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi dari tahun lalu. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), pemilik dan operator Rumah Sakit (RS) Omni, berencana membangun rumah sakit baru di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang akan menjadi RS keempat yang dimiliki perseroan. Untuk itu perseroan melalui anak usahanya yaitu PT Sarana Meditama Nusantara (SMN) membeli lahan yang berlokasi di Balikpapan seluas 6.450 m2 dengan nilai transaksi final Rp 41,92 miliar. Nilai investasi pembangunan RS tersebut mencapai USD 30 juta dengan masa kontruksi selama 1 tahun dan akan mulai dibangun pada kuartal I 2016. Saat ini SAME memiliki dua portofolio RS yaitu Omni Alam Sutera, Tangerang dan Pulomas, Jakarta. Selain itu Perseroan sedang merampungkan pembangunan satu RS di Cikarang, Jawa Barat dengan nilai investasi USD 30 juta. Chitose Internasional (CINT) mulai membangun pabrik kedua di Cimahi, Jawa Barat guna meningkatkan pasar produksi dan menargetkan pasar kelas atas dengan margin dua kali lipat dibandingkan produk reguler. Pabrik baru ini membutuhkan dana sekitar Rp 21 miliar dengan luas 6.6100 meter persegi dan kapasitas 360 ribu kursi per tahun. Pembangunan pabrik diperkirakan selesai pada kuartal IV 2016 dan segera beroperasi secara komersial. Pabrik baru tersebut berdekatan dengan lokasi pabrik pertama perseroan. Pada pertengahan tahun pertama beroperasi, pabrik II tersebut akan memiliki utilisasi sebesar 50%. Utilitas pabrik akan terus dipacu agar meningkat menjadi 75% pada semester II. Produksi dari pabrik tersebut akan didistribusikan melalui PT Okamura Chitose Indonesia, perusahaan patungan (joint venture/JV) perseroan dengan perusahaan manufaktur asal Jepang, Okamura Corp. Perseroan akan membidik pasar ekspor. Pada tahun 2017, produksi dari pabrik kedua ditargetkan mampu menyumbang 10% terhadap total pendapatan perseroan. Chitose menganggarkan belanja
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
12 January 2016
12 January 2016 modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 sebesar Rp 33 miliar atau stagnan dibandingkan alokasi tahun 2015. Mayoritas belanja modal dialokasikan untuk pembangunan pabrik kedua di Cimahi. Sedangkan sisanya sebesar Rp 13 miliar digunakan untuk membangun flagship shop di Surabaya. Sumber dana menggunakan dana IPO. Dua Putra Utama Makmur (DPUM) siap meningkatkan bisnis maritim agar lebih optimal, karena produksi di sektor maritim masih rendah. Padahal, Indonesia merupakan negara yang memiliki lautan seluas 5,8 juta km2. Dengan dana hasil IPO saham yang diperoleh, perseroan akan meningkatkan kapasitas lima kali lipat menjadi 20 ribu ton pada akhir tahun depan. Dengan demikian, DPUM yakin dapat meningkatkan pangsa pasarnya secara nasional menjadi 20% dari saat ini sekitar 10%. PT Mitra Pemuda, perusahaan jasa konstruksi umum khusus struktur baja, berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan saham di kisaran harga Rp 150-Rp 220 per saham. Perseroan akan melepas saham sebanyak-banyaknya 25% dari modal disetor perseroan atau 200.000 saham. Perseroan berpotensi menghimpun dana segar dari IPO tersebut sekitar Rp 30 – Rp 44 miliar. Sekitar 45% perolehan dana IPO akan digunakan untuk membiayai sebagian pembangunan infrastruktur dan bangunan workshop yang saat ini sedang dalam proses pembangunan di Tegal, Jawa Tengah. Sebesar 20% akan digunakan untuk pembelian mesin penunjang fabrikasi dan peralatan berat. Sebesar 20% untuk modal kerja dan 15% untuk melunasi utang bank. PT Lautandhana Securindo bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam IPO tersebut. Masa penawaran awal dilakukan pada 11-19 Januari 2016, tanggal efektif dari OJK diharapkan pada 28 Januari 2016, masa penawaran umum 1-3 Februari 2016, penjatahan 5 Februari 2016, distribusi saham 9 Februari 2016. Saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Februari 2016. PT. Mitra Pemuda menyiapkan dana bakal belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 sekitar Rp 17-Rp 18 miliar. Dana ini akan digunakan untuk divisi pabrikasi (workshop) yang berlokasi di Tegal, Jawa Tengah. Sekitar 45% dana dari perolehan IPO untuk capex. Workshop tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 200 ton per bulan dengan luas lahan sebesar 15 ha. Saat ini PT. Mitra Pemuda telah memiliki workshop seluas 3 ha dengan kapasitas produksi sebesar 1.000 ton per bulan, yang berlokasi di Balaraja, Tangerang, Banten. Jika workshop di Tegal sudah beroperasi, maka total kapasitas produksi perseroan akan mencapai 1.200 ton per bulan.
Pada Januari 2016 perseroan telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 60 miliar. Bank Artos Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode perdagangan ARTO. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 241.250.000 lembar saham dengan harga Rp 132 per lembar dengan dana yang diperoleh sebesar Rp 31.845 miliar. Pemerintah tengah mencari strategi untuk mendorong tumbuhnya industri hulu farmasi, terutama bahan baku obat di Indonesia. Keberadaan sektor industri tersebut dinilai penting sebagai industri substitusi impor bahan baku obat yang sangat tinggi. Impor bahan baku obat untuk memenuhi produksi obat jadi dalam negeri mencapai 90%. Menteri Perindustrian, Saleh Husin, mengatakan salah satu opsi yang tengah dikaji untuk mendorong sektor industri tersebut adalah mengubah aturan kepemilikan modal usaha industri farmasi dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 38 Tahun 2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI). Dalam aturan itu, kepemilikan asing dalam usaha industri farmasi, baik bahan baku obat maupun obat, dibatasi maksimal 85%. Peluang ekspor tersebut bisa mencapai 40% dari total produksi. Pemerintah tengah meramu insentif fiskal, baik diskon pajak (tax allowance) dan tax holiday yang lebih menarik dalam rangka pengembangan sektor industri hulu farmasi. Pemerintah juga tengah mengkaji deregulasi aturan percepatan perizinan obat. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengindikasikan akan merevisi target pajak tahun 2016 yang telah disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebesar Rp 1.360 triliun. Target tahun 2016 akan dibuat dengan melihat basis penerimaan di 2015 yang mencapai Rp 1.060 triliun. Bank Indonesia (BI) memprediksi tekanan inflasi pada tahun 2016 masih dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu kondisi perekonomian global yang belum stabil. Salah satu faktor yang memicu inflasi tahun 2016 adalah ketidakpastian global masih tinggi, akibatnya tekanan rupiah tidak bisa menguat. BI memprediksi inflasi tahun 2016 sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015, tetapi tetap berada di kondisi relatif stabil dengan titik tengah di level 3,5%-4%.
PT Mitra Pemuda , salah satu perusahaan jasa kontruksi umum yang fokus pada struktur baja, tidak berminat untuk terjun ke dalam proyek pemerintah program satu juta rumah. Saat ini perseroan lebih fokus pada proyek pemerintah dengan struktur baja berat sebesar 60% dari total target kontrak sepanjang tahun 2016. Saat ini perseroan tengah fokus dalam membangun pabrikasi (workshop) di Tegal, Jawa Tengah. Sehingga dengan mengandalkan pabrik di Balaraja, Provinsi Banten dan di Tegal, Mitra Pemuda akan dapat menghasilkan baja dengan total produksi 1.200 ton per bulan. PT Mitra Pemuda optimis kinerja bisnis akan terdongkrak di tahun 2016. Hal ini didukung dengan adanya program Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang memfokuskan pada pembangunan infrastruktur guna memperbaiki perekonomian. Perseroan menargetkan kontak baru tahun 2016 mencapai Rp 200 miliar. DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
12 January 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
31,27 2,37 1096,10 8560,00 13750,00 49,30 49,70 600,00 2214,50 514,50 784,62
-0,14 -0,03 1,90 55,00 20,00 -13,10 -13,66 -20,00 -5,50 1,00 -4,29
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,02
15.245 150
Change (IDR) -364 -30
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16398,57 4637,99 5871,83 3157,71 1932,42 19888,50 4465,48 17697,96 1637,59 2708,85
Change %Day %YTD 0,32 -5,89 -0,12 -7,38 -0,69 -5,94 -5,31 -14,76 -6,61 -20,00 -2,76 -9,24 -1,78 -2,78 -0,39 -7,02 -1,21 -3,24 -1,54 -6,03
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,72 2,59 3,15 2,89 1,60 1,54 1,38 1,25 3,01 2,63 1,00 0,94 2,28 2,07 1,51 1,41 1,70 1,60 1,01 0,97
Market Cap (USD Bn) 4.949,2 7.332,6 1.514,3 3.812,6 2.890,6 1.584,7 342,2 2.773,2 222,4 260,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.861,95 15.048,95 117,78 9.660,10 9.680,94 20.153,75 2.109,55 3.161,04 11,46
Change -61,05 -39,41 0,26 15,08 -32,53 -47,22 0,00 -8,93 -0,16
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,27 12,88 19,15 16,10 14,26 12,47 11,99 10,57 22,15 18,98 9,86 8,93 14,99 13,04 17,10 15,49 15,33 14,13 11,50 10,76
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,70 0,70 1,45 0,15 0,23 0,08
Change 0,0003 -0,0003 0,0000 -0,0002 -0,0011 -0,0004 0,0005 0,0004 -0,0008
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.22 0.51 0.17 0.13 0.13 3.00
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
12 January 2016 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
December-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
November-15
3.35 3.35 0.96 105.93 Bn 2,982,562.00
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 13-14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan
Agenda Indonesia BI Reference Rate US Monthly Budget Statement US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia Trade Balance Indonesia Total Exports YoY Indonesia Total Imports YoY
Expectation Turun menjadi 7.25% dari 7.50% Turun menjadi -$2.7 Bn dari $1.9 Bn Turun menjadi -1.5% dari -0.4% Naik menjadi -8.6% dari -9.4% Turun menjadi 275 ribu dari 277 ribu Turun menjadi 2210 ribu dari 2230 ribu Naik menjadi $100 juta dari -$346 juta Turun menjadi -20.30% dari -17.58% Turun menjadi -21.00% dari -18.03%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock AMRT ULTJ BHIT BNII PTBA KPIG PNIN ISAT SILO TSPC
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%) 600 3710 160 164 4405 1400 565 5325 9450 1745
Index pt
3.45 2.77 4.58 2.50 2.32 1.82 6.60 0.47 1.07 1.45
Stock
0.79 0.27 0.26 0.25 0.22 0.16 0.14 0.13 0.11 0.11
Price
HMSP IJ TLKM IJ UNVR IJ BBCA IJ BBRI IJ ASII IJ BMRI IJ INTP IJ SCMA IJ PGAS IJ
Change (%)
91000 3060 35325 12750 11375 5950 9100 19750 3040 2480
Index pt
-2.26 -2.70 -2.35 -1.92 -1.94 -1.65 -1.89 -4.13 -6.32 -2.94
-9.24 -8.10 -6.13 -5.77 -5.20 -3.83 -3.82 -2.96 -2.83 -1.72
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Bank Artos Indonesia PT Mitra Pemuda
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Banking & Finance Infrastructure & Construction
132.00
241.25
04-06 Jan 2016
12 Jan 2016
Erdikha Elit Sekuritas
150-220
200.00
01-03 Feb 2016
10 Feb 2016
Lautandhana Securindo
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities Trimegah Securities Tbk
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
12 January 2016 12 January 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 100:154 2:167 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 265.00 ---
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF MCOR RIMO TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date 28 Dec’15 TBA TBA TBA 05 Feb’16 ---
EX Date 29 Dec’15 TBA TBA TBA 09 Feb’16 TBA TBA
Trading Period 06 Jan – 12 Jan’15 TBA TBA TBA 15 Feb – 11 Mar’16 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten BBNI BTEL KIAS AHAP HERO CTRA BATA ASRI SIAP SUGI TPIA TIRA GPRA RIMO BJTM GSMF KONI ALKA SIPD WOMF
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
12-Jan-16 12-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 15-Jan-16 15-Jan-16 20-Jan-16 21-Jan-16 25-Jan-16 27-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 12-Feb-16 15-Feb-16 18-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
January 2016 12 12 January 2016
ADHI
TRADING BUY
S1
R1
S2
2275 2195
Closing Price
R2
2355
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ADHI Wedge Bullish Breakout
2435
3,200 3,000
2325 2,800 2,325 2,600 2,325
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 2275-Rp 2355
Jun Jul August September October November ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 79.52, Stochastic %K = 84.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2325, take Profit Rp 2355
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 68.13 10.07 54.34 2154 2238
WIKA
TRADING BUY
S1
R1
2805
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2860
December
2016
ADHI - MACD (5,3) = -32.97, Signal() = -26.37
ADHI - TSI(3,5,3) = 54.34, Volume() = 49,457,700.00
ADHI - William's % R(14) = -5.56, Volume() = 49,457,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
WIKA Downward Sloping Channel
S2
2750
Closing Price
R2
3,400
2915
2835
3,200
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,961.8 3,000 2,835 2,835 2,835 2,829 2,800 2,752.5 2,720 2,687.75 2,650 2,600 2,650 2,605 2,474.11 90.2196 2,400 2,474.11 90.2196 85.8918 90.0 85.8918 80.0 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 80.0 60.0 40.0 -24.0048 20.0 10,660,30 0.0 -20.0 -29.3672 -40.0 -60.0 67.9211 80.0 65.5654 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 10,660,30 -80.0 -15.493
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
2,325 2,295.38 2,400 2,295.38 2,238 2,200 2,191.25 2,170 2,153.75 2,000 2,083.64 2,083.64 1,800 2,070 84.9537 2,040 84.9537 80 100.0 90.0 80.0 79.518 70.0 60.0 50.0 79.518 40.0 30.0 20.0 10.0 20 0.0 80.0 60.0 40.0 -26.37 20.0 0.0 -20.0 -32.9714 -40.0 49,457,70 -60.0 -80.0 54.3436 80.0 60.0 40.0 41.8221 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 49,457,70 -80.0 -100.0 -5.55556
• Trading range Rp 2805-Rp 2860
Jun Jul August September October November WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 90.22, Stochastic %K = 85.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2835, take Profit Rp 2860
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.05 29.50 67.92 2688 2829
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
WIKA - MACD (5,3) = -24.00, Signal() = -29.37
WIKA - TSI(3,5,3) = 67.92, Volume() = 10,660,300.00
WIKA - William's % R(14) = -15.49, Volume() = 10,660,300.00
December
2016
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2016 12 12 January 2016
ICBP
TRADING BUY
S1
13800
R1
14100
S2
13500
R2
14400
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ICBP Downward Sloping Channel
Closing Price
16,000 13,950 15,000 13,950 13,950 13,755 14,000 13,600 13,575
13950 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
13,000 12,877.5 12,850 12,550 12,000 12,550 11,682.8
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
11,000
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jun Jul August September October November ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 87.55, Stochastic %K = 94.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 13950, take Profit Rp 14100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 88.68 170.51 49.97 12878 13755
GGRM
TRADING BUY
S1
R1
54300
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
54825
December
2016
ICBP - MACD (5,3) = -123.34, Signal() = -134.85
ICBP - TSI(3,5,3) = 49.97, Volume() = 1,117,900.00
ICBP - William's % R(14) = -6.67, Volume() = 1,117,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
GGRM Downward Sloping Channel
S2
53775
Closing Price
R2
54,500 56,000 54,384.4 54,355 54,000
55350
52,730 52,000 52,550 51,600 51,600 50,000
54500 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
Prediksi
10,000 94.3259 9,591.67 94.3259 9,591.67 87.5465 100.0 87.5465 80.0 60.0 80 40.0 20.0 20 0.0 180.0 120.0 60.0 -123.336 0.0 1,117,900 -60.0 -120.0 -134.849 49.9658 80.0 60.0 47.694 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 1,117,900 -80.0 -6.66667
• Trading range Rp 13800-Rp 14100
• Candle chart indikasi sinyal positif
48,000 47,391.8 47,163.9 46,000 47,163.9
• RSI mendekati area overbought
44,000
• Harga berada dalam area upper band
42,000
• Trading range Rp 54300-Rp 54825
Jun Jul August September October November GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 70.66, Stochastic %K = 71.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 54500, take Profit Rp 54825
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 84.42 267.48 16.64 52730 54355
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Positif
GGRM - MACD (5,3) = -115.69, Signal() = -136.96
GGRM - TSI(3,5,3) = 16.64, Volume() = 685,700.00
GGRM - William's % R(14) = -20.74, Volume() = 685,700.00
December
2016
40,000 80 71.3501 71.3501 100.0 80.0 70.6582 60.0 40.0 70.6582 20.0 20 0.0 800 -115.688 400 0 -136.964 -400 -800 685,700 -1,200 18.8077 80.0 60.0 40.0 20.0 16.6448 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 685,700 -80.0 -20.7447
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2016 12 12 January 2016
TLKM
TRADING BUY
S1
3040
R1
3105
S2
2975
R2
3170
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 3,430.79 3,430.79 3,400 3,385
TLKM Upward Sloping Channel Bearish Breakout
3060
3,300 3,172 3,200 3,150 3,087.25 3,100 3,074.55 3,074.55 3,000 3,060 3,060 2,900 3,060 3,020 2,800 2,859.69
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI mendekati area oversold
2,700
• Harga berada dalam area netral
2,600
Prediksi
• Trading range Rp 3040-Rp 3105 • Entry Rp 3060, take Profit Rp 3105
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.08 3.16 -7.86 3087 3172
KLBF
TRADING BUY
S1
1370
R1
1420
S2
1340
R2
1450
Closing Price
2,500 Jun Jul August September October November TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 41.28, Stochastic %K = 21.62, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
December
2016
TLKM - MACD (5,3) = 17.93, Signal() = 3.66
TLKM - TSI(3,5,3) = -7.86, Volume() = 89,758,096.00
TLKM - William's % R(14) = -89.04, Volume() = 89,758,096.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
KLBF Wedge
1,900 1,800
1385 1,700
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
80 90.0 41.2819 80.0 70.0 60.0 41.2819 50.0 40.0 30.0 20.0 21.62 10.0 0.0 21.62 40.0 17.9272 30.0 20 20.0 10.0 3.66144 0.0 -10.0 -20.0 89,758,09 -30.0 60.0 14.7212 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 89,758,09 -7.86105 -60.0 -89.0411
• Trading range Rp 1370-Rp 1420
Jun Jul August September October November KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 73.08, Stochastic %K = 76.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1385, take Profit Rp 1420
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 70.50 16.23 33.35 1284 1354
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
KLBF - MACD (5,3) = -16.37, Signal() = -15.63
KLBF - TSI(3,5,3) = 33.35, Volume() = 50,965,300.00
KLBF - William's % R(14) = -15.79, Volume() = 50,965,300.00
December
2016
1,385 1,600 1,385 1,385 1,500 1,354 1,333.13 1,400 1,315 1,315 1,300 1,284 1,242.14 1,200 1,242.14 1,242.14 1,100 1,225 1,149.92 1,000 80 76.6129 76.6129 100.0 90.0 80.0 73.0841 70.0 60.0 50.0 40.0 73.0841 30.0 20.0 10.0 20 0.0 40.0 30.0 20.0 -15.6254 10.0 0.0 -10.0 50,965,30 -16.3657 -20.0 -30.0 -40.0 33.3519 60.0 40.0 31.1932 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 50,965,30 -80.0 -15.7895
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
12 January 2016 12 January 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
11-01-16
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
16000 1235 1670
16000 1235 1670
15825 1215 1660
15400 1185 1635
15825 1215 1660
16250 1245 1685
16675 1275 1710
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
18900 1415 1725
15375 1200 1370
PTBA Trading Buy ADRO Trading Sell MEDC Trading Sell INCO Trading Sell ANTM Trading Buy TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals
4405 486 750 1455 303 470
4405 486 750 1455 303 470
4470 482 740 1440 309 469
4160 469 715 1405 285 465
4315 482 740 1440 297 469
4470 495 765 1475 309 473
4625 510 790 1510 321 477
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
6050 595 1450 1830 363 575
4305 441 715 1340 285 455
945 10700 19750 975
945 10700 19750 975
960 10575 19400 965
900 10225 18375 940
930 10575 19400 965
960 10925 20425 990
990 11275 21450 1015
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
960 11550 22800 1140
780 10275 18700 950
5950 510
5950 510
5925 490
5850 490
5925 505
6000 520
6075 535
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6600 610
5800 470
INDF Trading Sell 5525 5525 GGRM Trading Buy 54500 54500 UNVR Trading Sell 35325 35325 KLBF Trading Buy 1385 1385 Property, Real Estate and Building Construction
5475 54825 35100 1420
5350 53775 34475 1340
5475 54300 35100 1370
5600 54825 35725 1420
5725 55350 36350 1450
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
5800 55475 38500 1415
4840 48275 34150 1135
WTON Trading Buy SMGR Trading Sell INTP Trading Sell SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1765 PTPP Trading Buy 3900 WIKA Trading Buy 2835 ADHI Trading Buy 2325 WSKT Trading Sell 1685 Infrastructure, Utilities and Transportation
1765 3900 2835 2325 1685
1750 3940 2860 2355 1670
1710 3800 2750 2195 1640
1750 3870 2805 2275 1670
1790 3940 2860 2355 1700
1830 4010 2915 2435 1730
Negatif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif Negatif
1850 3950 2950 2330 1760
1580 3600 2535 2040 1605
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2480 5625 5325 3060
2480 5625 5325 3060
2450 5575 5275 3105
2375 5475 5150 2975
2450 5575 5275 3040
2525 5675 5400 3105
2600 5775 5525 3170
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
3040 5875 5825 3385
2305 4500 5000 2800
BMRI Trading Sell 9100 BBRI Trading Sell 11375 BBNI Trading Sell 4935 BBCA Trading Sell 12750 BBTN Trading Sell 1310 Trade, Services and Investment
9100 11375 4935 12750 1310
9025 11250 4915 12675 1295
8875 11000 4865 12450 1265
9025 11250 4915 12675 1295
9175 11500 4965 12900 1325
9325 11750 5025 13125 1355
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
9550 11825 5250 13800 1360
8450 10425 4770 12375 1215
UNTR MPPA
15875 1675
15725 1650
15450 1585
15725 1650
16000 1715
16275 1780
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
17375 2020
13925 1530
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy
Trading Sell Trading Sell
15875 1675
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.