12 Mei 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• TBIG bagi dividen Rp57/saham, akan terbitkan obligasi Rp5 triliun • PGAS perkirakan kinerja flat tahun ini • Angkasa Pura, PGAS dan WIKA ekspansi PLTG Rp 3 triliun • WIKA finalisasi pinjaman CDB • Proyek tol Trans Sumatera terancam terhenti karena masalah lahan • WSKT akan terbitkan obligasi Rp 2 T, tenor 3 tahun, bunga 9-10% • ADHI belum tanda tangani kontrak pekerjaan LRT sisi luar Jakarta • BBRI salurkan PMK Rp 7,5 triliun kepada ADHI • BBRI salurkan kredit korporasi Rp 8 triliun periode Januari-April 2016 • BMRI salurkan kredit mikro Rp 45,47 T (+19,13% YoY) per April 2016 • Laba DNAR melonjak 356% • BNLI sasar dana wealth management tumuh 40% • SSMS kembali berencana akuisisi perkebunan sawit • PBRX bagikan dividen Rp 2 per saham • PBRX perbesar kapasitas produksi, tunda penambahan pabrik Ecosmart • MAIN siapkan capex Rp500 miliar • UNVR akan tambah investasi USD 500 juta hingga tahun 2020 • Laba SILO per 1Q16 naik 17,35% YoY, pendapatan naik 28,41% • RUPS DMAS setuju bagi dividen tahun buku 2015 total Rp 11/saham • DMAS akan bangun Japan Town di CIkarang, Bekasi • DMAS targetkan serap lahan kawasan industri 70%-80% di 1H 2016 • DMAS akan tambah landbank 135 ha di tahun 2016 • Kuartal I, PWON cetak marketing sales Rp594 miliar • CITA finalisasi pinjaman US$820 juta • Bank Ganesha tetapkan harga IPO Rp103/saham
Sinyalemen dari teknikal mengkofirmasikan momentum up reversal Support Level 4776/4753/4735 bagi iHSG dalam pekan ini. Sinyal tersebut terkonfirmasi dari indikator Resistance Level 4818/4835/4859 MACD dan Stochastic terbentuk pola golden cross bagi indeks. Sinyal Major Trend Up positif. Support level bagi IHSG cadle chart juga mengkonfirmasikan Minor Trend Down 4790 dan resistance level di 4878.esistance
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4799.964 826.716
+36.849 +7.262
6,408.24 1,512.07
5,402.94 3,948.20
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup menguat sebesar 36,85 poin (0,77%) dari level 4.763,12 ke level 4.799,96 pada perdagangan hari Rabu (11/5) ditopang katalis positif dari pasar domestik. Dari domestik, posisi cadangan devisa RI mengalami kenaikan pada akhir April 2016. Bank Indonesia mencatat, cadangan devisa April menjadi US$ 107,7 miliar atau setara Rp 1.435,9 triliun, sementara bulan sebelumnya hanya US$ 107,5 miliar. Peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa dari hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) dan penerimaan lain. Analis memperkirakan bahwa posisi tersebut cukup untuk membiayai 8,1 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa yang mengalami kenaikan ini juga berada di atas standar kecukupan internasional, yakni sekitar tiga bulan impor. Dengan begitu, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, penjualan ritel pada Maret tumbuh 11,6 persen dibandingkan bulan yang sama 2015, sekaligus berakselerasi lebih cepat dari bulan sebelumnya, berkat penjualan yang lebih baik di sektor suku cadang dan aksesori serta peralatan rumah tangga. Pada saat yang sama, Bank Indonesia juga merilis angka revisi untuk pertumbuhan penjualan ritel pada Februari yakni sebesar 10,6 persen dari sebelumnya 9,9 persen. Dari pasar regional, data inflasi China juga turut memberikan angin segar bagi pergerakan saham. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 4,4 poin (0,16%) dari level 2.832,59 ke level 2.837,04. Sebaliknya, indeks Hang Seng ditutup melemah 187,39 poin (0,93%) dari level 20.242,68 ke level 20.055,29, tertekan oleh turunnya kinerja perusahaan keuangan di tengah spekulasi pemerintah pusat akan menahan diri untuk menambah stimulus. Dari Jepang, indeks Nikkei 225 ditutup menguat tipis sebesar 13,82 poin (0,08%) dari level 16.565,19 ke level 16.579,01 didukung penguatan pasar global dan regional. Akan tetapi, penguatan Yen telah membatasi pergerakan positif dari indeks Nikkei 225 akibat penguatan Yen membawa dampak negatif bagi para eksportir Jepang. Sementara itu, bursa Eropa mengawali pergerakan sahamnya di teritori merah setelah libur pada hari sebelumnya. Para investor berspekulasi mengenai kesepakatan tentang dana talangan (bailout) Yunani tahap berikutnya untuk mencegah krisis yang kian dekat.
Wakil Perdana Menteri Cina, menyatakan perekonomian Cina sedang menghadapi tekanan, tetapi pemerintah akan dapat memenuhi target pertumbuhan ekonomi di tahun 2016. Cina menetapkan target pertumbuhan PDB tahun 2016 sebesar 6,5%-7%. Cina akan mengurangi leverage dalam perekonomian, termasuk menghindari kebangkrutan dan tidak beralih ke stimulus berskala besar. Sementara survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja AS menunjukkan data lebih baik dari perkiraan. Lowongan pekerjaan meningkat menjadi 5,757 juta selama Maret 2016 dan merevisi angka Februari naik menjadi 4,608 juta. Hal itu mendorong lowongan pekerjaan sebesar 0,1% menjadi 3,9%. Pasar menanti data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis serta data penjualan ritel dan indeks harga produsen yang dirilis Jumat. Komitmen pemerintah Cina dan data ekonomi AS yang lebih baik itu bisa menjadi katalis di bursa saham global. Sentimen itu diperkirakan juga berimbas ke pasar modal Indonesia yang didukung oleh sejumlah katalis dalam negeri. Standard & Poor’s (S&P) memberi sinyal untuk menaikkan peringkat Indonesia ke level investment grade. Namun S&P akan melakukan kajian mendalam sebelum merilis secara resmi peringkat Indonesia. Keputusan itu baru akan dikeluarkan secara resmi satu bulan ke depan. S&P belum pernah memberikan peringkat investment grade kepada Indonesia sebelumnya dan hanya memberikan peringkat BB+ dengan positive outlook pada Mei 2015 dari outlook stable. S&P menyatakan pemerintah telah menunjukkan sikap yang benar dalam menata ekonomi Indonesia. Katalis lain adalah Pemerintah akan mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XIII yang fokus pada pendalaman deregulasi sebelumnya yang membahas penyederhanaan ijin usaha. Pemerintah akan mengerjakan berbagai bidang dalam fokus tersebut. Paket kebijakan XIII ini bertujuan untuk mendorong laju perekonomian di masa datang. Bank Indonesia melaporkan Survei Penjualan Eceran bulan Maret 2016 secara tahunan meningkat. Indeks Penjualan Riil bulan Maret 2016 tumbuh 1,6% YoY dan 10,6% MoM. Namun BI memperkirakan penjualan eceran pada April 2016 melambat menjadi 11,3%. Selain itu diperkirakan masih terjadi kontraksi penjualan komoditas BBM yang melambat 14,8% dan penjualan barang lainnya melambat menjadi 13,5%, terutama komoditas sandang. Survei BI mengindikasikan terjadinya tekanan kenaikan harga pada Juni 2016 yang diperkirakan meningkat seiring kenaikan permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan. Sejumlah sentimen dari eksternal dan domestik diperkirakan akan menjadi katalis di bursa saham Indonesia hari ini. Namun, pelemahan yang terjadi di pasar global, terutama penurunan indeks Wall Sreet pada Rabu dan melemahnya indeks saham di bursa utama Asia pada pembukaan perdagangan hari ini, bisa menjadi tekanan bagi IHSG hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
12 May 2016
12 May 2016 RUPST Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2015 sebesar Rp262 miliar atau sebesar Rp57/saham. Porsi besaran nilai dividen tersebut setara dengan 18.5% dari laba 2015. Pembayaran dividen akan dilaksanakan pada 9 Juni 2016 dengan recording date pada 23 Mei 2016. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) tengah memproses penawaran umum berkelanjutan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp5 triliun. Adapun hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk refinancing pinjaman. Perusahaan Gas Negara (PGAS) memperkirakan kinerja perseroan sepanjang tahun ini akan landai karena sejumlah faktor. Kinerja pada kuartal I/2016 belum terlalu berbeda dengan realisasi pada periode yang sama 2015, di mana belum terdapat pertumbuhan signifikan. Dari 22 pelanggan perseroan, yang tumbuh kemungkinan hanya sektor makanan dan yang banyak turun adalah di sektor kelistrikan. Dengan mencermati kondisi tersebut, perseroan memperkirakan kinerja akan landai atau turun single digit sepanjang 2016. Angkasa Pura (AP) II bersama Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Wijaya Karya (WIKA) membentuk perusahaan patungan (JV) dalam rangka ekspansi PLTG berkapasitas hingga 150 MW. Nilai investasi PLTG yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta tersebut diperkirakan mencapai Rp 3 triliun. Tahap pertama, AP II akan membangun PLTG dengan kapasitas 60 MW senilai Rp 1 triliun. Dalam JV tersebut, AP II menguasai 51% saham, sedangkan sisanya PGAS dan WIKA. Adapun PGAS akan memasok gas alam sebanyak 14 juta kaki kubik per hari ke PLTG tersebut. Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan melebarkan lini usahanya untuk memasok kebutuhan bahan bakar pada bandara-bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP). Aksi korporasi ini diharapkan mampu meningkatkan laju usaha PGN di masa mendatang. Dalam kerja sama dengan PT Angkasa Pura II terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 60 megawatt (MW), PGN akan memasok 14 MMSCFD. Langkah yang dilakukan itu tidak hanya untuk memasok PLTG, namun juga akan mensuplai untuk industri pendukung bandara lainnya seperti penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar gas catering dan pemukiman sekitar bandara. Kerja sama ini akan melibatkan Wijaya Karya (WIKA) yang berperan sebagai jasa konsultan serta penyusunan studi kelayakan. Wijaya Karya (WIKA) tengah memfinalisasi pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk keperluan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. WIKA menjadi salah satu pemegang saham PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan porsi kepemilikan 38%. Waskita Karya (WSKT) pada 2016 menargetkan Rp 8 triliun dari divestasi sebagian kepemilikan saham di satu anak usaha dan penerbitan saham baru satu anak usaha lainnya melalui IPO. WSKT berencana mendivestasikan 30-40% kepemilikannya dalam Waskita Toll Road. Saat ini dalam proses uji tuntas dan ditargetkan transaksi terjadi pada Juli 2016. Dari divestasi tersebut, perseroan menargetkan perolehan dana Rp 4 triliun. Selain itu, WSKT berencana melakukan IPO saham atas anak usahanya yaitu Waskita Beton Precast (WBP) yang bergerak di bidang industri pabrikasi beton precast. WKST menargetkan penggalangan dana dari IPO saham WBP sebesar Rp 4 triliun.
Pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 kilometer yang dikerjakan oleh Waskita Karya (WSKT) terancam terhenti akibat belum tuntasnya pembebasan lahan. Sejak Februari 2016 hingga sekarang pengerjaan jalan tol terhenti akibat lahan yang belum dibebaskan. perusahaan diberikan, namun terhenti karena belum tuntasnya pembebasan lahan hingga sekarang. Dari 40 kilometer proyek pengerjaan jalan tol mulai dari Desa Sidomulyo hingga Kotabaru Lampung Selatan, perusahaan baru dapat mengerjakan jalan tol yang telah dirigid sepanjang 5 km. Seharusnya akhir Mei 2016 pembebasan lahan harus sudah tuntas. Perseroan pesimis pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sesuai target mengingat belum tuntasnya pembebasan lahan. Waskita Karya (WSKT) akan menerbitkan obligasi dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II tahap I Tahun 2016 sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun dari total Rp 5 triliun. Obligasi ini memiliki kisaran kupon bunga obligasi sebesar 9%10%. Tenor obligasi selama 3 tahun. Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan, baik barang yang bergerak maupun tidak, baik telah ada maupun yang akan ada di lain hari. Seluruh dana dari penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisi, sambung Tunggul, sebanyak 70% akan digunakan perseroan untuk modal kerja, dan sisanya 30% disuntik ke anak usaha. Perseroan berencana mengakuisisi toll road pada tahun 2016 ini. Proyek pengembangan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek diyakini selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games tahun 2018. LRT Jabodetabek yang sedang digarap oleh Adhi Karya (ADHI) nantinya meliputi ruas Cibubur-Cawang, Bekasi TimurCawang, dan Cawang-Dukuh Atas. LRT Jabodetabek di tahun 2018 selesai sampai Dukuh Atas. Meski demikian ADHI belum menandatangani kontrak pekerjaan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk sisi luar Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk sisi dalam kota Jakarta. Perseroan akan menggunakan biaya penyertaan modal negara (PMN) dalam membiayai LRT Jabodetabek yang mencapai sebesar Rp 1,4 triliun. Perseroan berharap pekerjaan pembangunan LRT Jabodetabek bisa dikoordinasikan dan dibiayai oleh Kemenhub. Adhi Karya (ADHI) mengamankan pendanaan melalui kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp7,5 triliun untuk membiayai kebutuhan belanja modal tahun ini. Perseroan akan menambah alokasi belanja modal tahun ini sekitar Rp100 miliar hingga Rp300 miliar. Penambahan tersebut diperlukan untuk investasi peralatan di proyek lights rail transit (LRT) dan jalan tol. Adapun fasilitas kredit dari BBRI terdiri dari pinjaman tunai sebesar Rp500 miliar sedangkan sisanya fasilitas pinjaman non tunai dalam beberapa bentuk antara lain bank garansi, kredit modal kerja impor, dan penangguhan jaminan impor. Fasilitas tersebut berjangka waktu 12 bulan dan dikenakan bunga 9,25%9,5%. Tahap pertama, BRI menyalurkan fasilitas non cash loan sebesar Rp 7 triliun secara bertahap. Tahap kedua, cash loan sebesar Rp 500 miliar. ADHI meminta Jaminan Bank (bank garansi) dalam menjalankan proyeknya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada periode Januari-April 2016 telah menyalurkan kredit korporasi sebesar Rp 8 triliun secara year to date . Kredit yang disalurkan itu banyak mengarah ke proyek infrastruktur pemerintah. Secara outstanding kredit korporasi BRI sebesar Rp 40 triliun per April 2016. Penggunaannya secara bertahap. Ke depan perusahaan di sektor tol perusahaan BUMN disinyalir akan masuk untuk meraih kredit
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
12 May 2016
12 May 2016 dari BRI. Perusahaan itu adalah Jasa Marga (JSMR) dan anak usaha Waskita Karya (WSKT), yaitu Waskita Toll Road. Hingga April 2016, Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 45,47 triliun, naik 19,13% YoY. Target pertumbuhan penyaluran kredit mikro tahun 2016 sekitar 21,6%. Dalam penyaluran kredit ini, perseroan memanfaatkan jaringan bisnis mikro yang meliputi 994 cabang mikro, 1427 unit mikro dan 652 kios mikro di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, hampir 56% jaringan mikro Mandiri berada di luar Pulau Jawa. Hingga 7 Mei 2016 penyaluran KUR mencapai Rp 5,92 triliun kepada 119.005 debitur. Nilai tersebut setara dengan 45,5% dari target penyaluran KUR tahun 2016 sebesar Rp13 triliun, dimana Rp 6,5 triliun dialokasikan untuk KUR Ritel, Rp 6 triliun untuk KUR Mikro serta Rp 500 miliar untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Secara sektor, penyaluran KUR Bank Mandiri masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan hampir 77%, diikuti oleh sektor jasa dan sektor Industri. Secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Jawa Timur, yakni kepada 19.165 debitur senilai Rp 851,16 miliar. Penyaluran kredit mikro Bank Mandiri (BMRI) terus menunjukkan tren positif dalam empat bulan pertama tahun ini. Hingga April 2016, perusahaan telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp45,47 triliun, naik 19,13% dari penyaluran April 2015. Dari jumlah tersebut, 56% jaringan mikro BMRI berada di luar Pulau Jawa. BMRI memasang target pertumbuhan penyaluran kredit dengan plafon maksimal Rp200 juta tersebut adalah sekitar 21,6% tahun ini. Penyaluran KUR BMRI secara sektoral masih didominasi oleh bidang usaha perdagangan yang hampir mencapai 77%. Porsi besar lainnya diikuti oleh sektor jasa dan sektor industry. Bank Dinar Indonesia (DNAR) membukukan pertumbuhan drastic atas laba setelah pajak 356,3% sebesar Rp14,02 miliar pada 2015. Pertumbuhan kinerja perusahaan meningkat signifikan di tengah kondisi perbankan nasional yang membukukan penurunan laba minus 6,72%. Realisasi tersebut melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2015 sebesar Rp11,67 miliar. Bank Permata (BNLI) menargetkan bisnis wealth management perusahaan tahun ini tumbuh 30-40%. Hingga akhir 2016. Perusahaan menyasar dana kelolaan (asset under management) wealth management sebesar Rp12-13 triliun. Hingga kuartal pertama tahun ini, BNLI telah mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management sebesar 38% YoY mencapai Rp10 triliun. Pan Brothers (PBRX) menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 12,9 miliar atau Rp 2 per saham. Nilai tersebut setara 10% dari laba bersih tahun lalu. Pan Brothers (PBRX) menggulirkan ekspansi bisnis senilai US$12 juta dengan mengakuisisi dua pabrik milik PT Berkah Indo Garment dan membagnun pabrik baru milik anak usaha PT Teodore Pan Garmindo guna mendorong kapasitas produksi menjadi 90 juta potong pada 2016. Rencana penambahan empat pabrik baru di bawah bendera anak usaha PT Eco Smart Garment Indonesia harus ditunda. Pasalnya, perseroan mengalami kendala kekurangan sumber daya manusia di level middle management. Pan Brothers (PBRX) menunda penambahan tiga pabrik Ecosmart yang seharusnya dimulai tahun ini karena perseroan belum menemukan tenaga kerja untuk posisi middle management. Ecosmart adalah perusahaan patungan dengan Mitsubishi Corporation. Tahun ini, PBRX memilih fokus membangun pabrik di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kapasitas pabrik ini nantinya 6-7 juta pieces per tahun, namun dapat ditingkatkan hingga 14 juta. Untuk tahap awal, perseroan akan keluarkan sekitar USD 10 juta untuk pabrik dengan utilitas 50%. Rencananya akan selesai pada kuartal akhir tahun ini. Tahun ini, PBRX akan meningkatkan kapasitas dari 70 juta pieces per tahun menjadi 90 juta pieces. Cita Mineral Investindo (CITA) akan menjaminkan sebesar 30% sahamnya pada anak usaha, yaitu PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, senilai US$58,81 juta yang akan digunakan untuk mendanai bridging loan facility dan pembiayaan tahap I serta tahap II pembangunan pengolahan permunia Well Harvest. Sementara fasilitas modal kerja digunakan selama pembangunan smelter Well Harvest berlangsung. Jaminan ini sebagai bagian dari rencana untuk mendapatkan pinjaman sebesar US$820 juta. Well Harvest menjajaki fasilitas dalam bentuk secured commercial term loan facility (TLF) senilai US$800 juta dan fasilitas modal kerja US$20 juta. Tingkat bunga pinjaman ditentukan berdasarkan sumber kreditur. Kreditur dalam negeri menawarkan bunga dengan LIBOR plus 4-5% per tahun untuk tahun ke 1-3 dan LIBOR 4,25-5,50% per tahun setelah tahun 3. Sementara tingkat bunga kreditur luar negeri sebesar LIBOR plus 3,50-4,50% per tahun untuk tahun ke 1-3 dan LIBOR plus 3,75-5% per tahun setelah tahun 3. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) kembali berencana mengakuisisi sejumlah perkebunan sawit di Kalimantan Tengah. Perusahaan sawit yang akan diakuisisi terletak di Kalimantan Tengah. Langkah akuisisi diharapkan dapat meningkatkan potensi produksi dan meningkatkan sinergi operasional perseroan. Unilever Indonesia (UNVR) yang berencana menambah investasi sebesar USD 500 juta hingga tahun 2020. Investasi ini dilakukan guna mendorong ekspansi bisnis perseroan di masa mendatang. Dana investasi didatangkan dari kas internal perseroan. Dana investasi USD 500 juta dalam bentuk uang tunai akan dipergunakan untuk menambah kapasitas, utilitas, dan lainnya. Tanah perseroan masih cukup besar, sehingga bisa melakukan perluasan pabrik, tambah mesin dan lain-lain. Malindo Feedmill (MAIN) siapkan capex 2016 sebesar Rp400-500 miliar untuk pengembangan bisnis berupa pengembangan feedmill, breeding boiler serta pembangunan pabrik pakan ternak di Sumatera Selatan. Perseroan juga berupaya untuk mengurangi beban biaya dengan melakukan hedging terhadap pinjaman valas serta akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku ekspor seperti pakan ayam. Saat ini perseroan memiliki utang bank dalam bentuk USD sebesar USD 6.53 juta dan utang bank jangka pendek senilai USD 915,293. Siloam International Hospitals (SILO) mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk per kuartal I 2016 sebesar Rp 40,51 miliar, atau tumbuh 17,35% dari sebelumnya Rp 34,52 miliar. Pendapatan Siloam mencapai Rp 1,25 triliun atau naik 28,41% dari pendapatan Rp 976,38 miliar di kuartal I 2015. Pendapatan banyak didorong dari beberapa lini bisnis, yaitu bisnis rawat inap mencapai Rp 773,95 miliar, rawat jalan mencapai Rp 479,89 miliar. Tahun 2016, perseroan siap mengoperasikan 7 rumah sakit baru. Di awal tahun, SILO telah mengoperasikan satu rumah sakit baru di Labuhan Bajo Nusa tenggara Timur yang menjadi rumah sakit ke-21 SILO. Pakuwon Jati (PWON) membukukan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp594 miliar pada kuartal I-2016 atau turun 50,5% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp1,2
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
12 May 2016
12 May 2016 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 19,41% dari total marketing sales yang dibukukan sepanjang 2015 sebanyak Rp3,06 trliun. Marketing sales berasal dari penjualan property di empat proyek andalan, yaitu Kota Kasablanka, Tunjungan City, Pakuwon City dan Supermal Pakuwon Indah. Mekipun marketing sales turun, pendapatan PWON tercatat tumbuh 6,7% menjadi Rp1,24 triliun. Pendapatan dari sewa pusat perbelanjaan menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 39,2%. Selain itu, pendapatan juga disumbang dari penjualan rumah tapak dan apartemen dengan pangsa masing-masing 25,2% dan 23,5%.
hasil penawaran umum, perusahaan akan melepas 5,37 miliar saham kepada public dengan harga Rp103 per saham. Bank Ganesha akan meraup dana sebesar Rp553,34 miliar dari IPO. Jumlah tersebut lebih rendah dari target semula sebesar Rp620 miliar - Rp640 miliar dari pelepasan 6,1 miliar lembar saham. Selain dari IPO, Bank Ganesha juga diperkirakan mendapat dana segar sebesar Rp228,65 miliar dari Equity Development Investment (GSMF) lewat penerbitan saham baru.
Pakuwon Jati (PWON) meyakini kontribusi dari proyek-proyek di Jakarta diperkirakan terus tumbuh seiring pengakuan pendapatan dari fase kedua apartemen di Kota Kasablanka. Perusahaan juga akan menggarap lahan seluas 4,2 hektare (ha) di kawasan TB Simatupang. Lahan tersebut diakuisisi senilai Rp490 miliar.
RUPS Puradelta Lestari (DMAS) menyetujui untuk membagikan dividen final tahun buku 2015 sebesar Rp 530 miliar atau setara dengan Rp 11 per saham. Dividen ini akan dibagikan pada 31 Mei 2016. Sebelumnya DMAS telah membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 578 miliar pada November 2015. Total dividen tunai yang dibagikan DMAS untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 1,1 triliun. Puradelta Lestari (DMAS) berencana membangun kawasan hunian khusus orang-orang Jepang, yakni Japan Town, di kawasan terpadu Kota Delta Mas, Cikarang, Bekasi. Selain hunian, kawasan ini akan dilengkapi dengan pusat pendidikan dan restoran Jepang. Saat ini Japan Town masih tahap desain. Puradelta Lestari (DMAS) akan memprioritaskan pengembangan area komersial dan residensial pada tahun 2017 di kawasan terpadu Kota Delta Mas, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Pengembangan tersebut dilakukan bertahap. Tahun 2017 dipilih untuk kembali mengembangkan residensial dan komersil, karena pada tahun 2017 perusahaan automotif Mitsubishi mulai beroperasi. Nantinya jenis residensial yang dikembangkan ialah jenis landed house atau rumah tapak dengan lahan yang sudah disiapkan seluas lebih 500 hektar. Puradelta Lestari (DMAS) menargetkan penyerapan lahan untuk kawasan industri di semester I 2016 mencapai 70%-80% dari target tahunan sebesar 50 hektar. Perseroan optimis target tersebut dapat tercapai karena dalam setahun ini ada lima investor yang sedang digarap, dua di antaranya sudah mendekat proses final. Namun jika target tersebut tidak tercapai tahun ini, penggarapan investor dapat dilakukan di tahun 2017. Hingga kuartal I 2016 sudah mencapai 2,2 hektar. Puradelta Lestari (DMAS) berencana menambah landbank sebesar 135 ha pada tahun 2016. Saat ini perseroan memiliki cadangan lahan seluas 1.730 hektar. Total luas area pengembangan DMAS sebesar 3.050 ha. Setengah dari luas itu untuk residensial dan komersial, yang dikembangkan mulai tahun 2000-an. Namun pengembangan lahan untuk industri beberapa tahun belakangan sampai saat ini masih dikedepankan. Hal tersebut dilakukan untuk menghidupkan terlebih dahulu kawasan tersebut. Baru dua tahun ke depan komersil dan residensialnya bisa berjalan baik. Bank Ganesha diestimasi meraup dana Rp782 miliar dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offerings (IPO) dan private placement salah satu pemegang saham. Berdasarkan DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
12 May 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
45.92 2.16 1277.78 8885.00 17225.00 50.40 53.55 702.50 2681.00 707.50 689.28
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
-0.31 -0.01 0.59 175.00 65.00 -12.00 -9.81 0.00 24.50 2.50 -14.26
Price (IDR)
56 0.04
18,649 563
Change (IDR) 549 -30
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
17711.12 4760.69 6162.49 2968.93 1873.38 20055.29 4799.97 16579.01 1644.58 2732.87
-1.21 -1.02 0.09 0.16 -0.62 -0.93 0.77 0.08 0.53 -0.30
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 23.00 47.75 0.27 15.25 17.11 20.40 1.44 15.26 0.07
2015E
1.64 -4.93 -1.28 -19.85 -22.44 -8.48 4.51 -12.90 -2.83 -5.20
16.51 20.58 16.44 12.83 25.69 10.78 15.11 15.91 15.85 12.30
2016F
2015E
14.67 17.45 14.01 11.30 20.81 9.78 13.13 14.57 14.67 11.70
2016F
3.01 3.31 1.70 1.35 2.93 1.01 2.25 1.37 1.66 1.04
2.87 3.02 1.65 1.24 2.64 0.95 2.04 1.29 1.57 1.00
Market Cap (USD Bn) 5,219.8 7,450.1 1,509.6 3,687.0 2,940.7 1,630.7 383.2 2,749.0 240.7 279.9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.14 0.01 0.73 0.74 1.44 0.15 0.25 0.09
Change -0.0001 -0.0002 0.0000 -0.0010 -0.0017 -0.0012 0.0005 0.0007 0.0004
INTERBANK LENDING RATE
Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.75 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,309.00 15,204.87 122.73 9,731.50 9,792.60 19,212.74 2,048.01 3,298.39 11.40
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
April-16 0.16 3.60 -0.45 107.71 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.04 0.51 0.17 0.03 0.03 2.84
SBI March-16 0.62 4.45 0.19 107.54 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 6.60 6.60 6.75 6.75
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
12 May 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 12 May 12 May 12 May 12 May 12 May 13 May 13 May 13 May
Agenda US Monthly Budget Statement US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia BoP Current Account Balance US Retail Sales Advance MoM US PPI MoM
Expectation Turun menjadi $110.0 Bn dari $156.7 Bn Naik menjadi 0.6% dari 0.2% Naik menjadi -5.3% dari -6.2% Turun menjadi 270 ribu dari 274 ribu Turun menjadi 2120 ribu dari 2121 ribu -Turun menjadi -0.4% dari -0.3% Naik menjadi 0.3% dari -0.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ ASII IJ BMRI IJ UNVR IJ BBNI IJ PGAS IJ UNTR IJ TLKM IJ SMGR IJ CTRA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
98500 6650 9625 44300 4680 2390 14075 3720 9650 1290
Index pt
1.55 1.92 1.85 0.85 2.63 3.91 4.07 0.54 2.66 7.50
Stock
6.59 4.78 3.82 2.70 2.09 2.06 1.94 1.90 1.40 1.30
Price
LPPF IJ BBRI IJ MNCN IJ EMTK IJ EXCL IJ BBCA IJ SCMA IJ LPKR IJ CPIN IJ VIVA IJ
Change (%)
18500 10000 2110 8950 3310 13150 3090 940 3400 350
Index pt
-2.63 -0.50 -2.76 -1.65 -2.36 -0.19 -0.96 -1.57 -0.58 -4.89
-1.38 -1.15 -0.81 -0.80 -0.65 -0.58 -0.41 -0.33 -0.31 -0.28
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
12 May 2016 12 May 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 5.00 42.00 4.00 $0.0036 6.00 415.00
BMTR MNCN NELY MYOH KPIG INTP
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 11 May-16 11 May-16 11 May-16 12 May-16 13 May-16 17 May-16
Ratio 1000:256 13:1 5:4 100:32 TBA 4:1 5:3 36:145 TBA
EXC. Price (IDR) 535.00 200-225 400.00 115-150 TBA TBA TBA TBA 480.00 TBA
EX Date 12 May-16 12 May-16 12 May-16 13 May-16 16 May-16 18 May-16
Recording 16 May-16 16 May-16 16 May-16 17 May-16 18 May-16 20 May-16
Payment 03 Jun-16 01 Jun-16 03 Jun-16 03 Jun-16 09 Jun-16 10 Jun-16
CORPORATE ACTIONS Stock GOLD BEKS BSIM BBYB EXCL BNLI AALI ACST RMBA BINA
Action Tender Offer Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date -TBA 04 May’16 10 May’16 13 May’16 17 May’16 30 May’16 08 Jun’16 09 Jun’16 10 July’16
EX Date -TBA 09 May’16 13 May’16 16 May’16 18 May’16 31 May’16 09 Jun’16 10 Jun’16 11 July’16
Trading Period 22 Apr – 22 May’16 TBA 13 May – 26 May’16 17 May – 23 May’16 20 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 06 Jun – 10 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16 15 Jul – 21 Jul’16
GENERAL MEETING Emiten TRST MKPI AKKU BAYU SRSN SMGR MCOR HRUM DLTA SIPD RAJA SCMA ADMF GDYR PNBN ROTI EMTK BSDE DUTI BAPA RALS ACES RODA
AGM/EGM RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST/LB
Date 12-May-16 12-May-16 12-May-16 12-May-16 13-May-16 13-May-16 13-May-16 16-May-16 17-May-16 17-May-16 18-May-16 18-May-16 18-May-16 18-May-16 19-May-16 19-May-16 19-May-16 19-May-16 19-May-16 20-May-16 20-May-16 20-May-16 20-May-16
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
May 2016 12 12 May 2016
UNTR
TRADING BUY
S1
R1
13700
14275
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
UNTR Upward Sloping Channel
S2
13125
Closing Price
R2
14850
21,000 20,000
14075
19,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
17,850 18,000 17,850
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 13700-Rp 14275
November December 2016 February March UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 13.09, Stochastic %K = 19.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 14075, take Profit Rp 14275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 6.26 10.07 -56.98 15373 14010
SMRA
TRADING BUY
S1
R1
1395
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
1465
April
May
UNTR - MACD (5,3) = 140.28, Signal() = 196.67
UNTR - TSI(3,5,3) = -56.98, Volume() = 5,425,300.00
UNTR - William's % R(14) = -81.21, Volume() = 5,425,300.00
17,100 17,000 16,689.7 15,567.9 16,000 15,567.9 15,372.5 15,000 14,600 14,359.4 14,000 14,075 14,075 80 14,075 90.0 20 14,010 80.0 70.0 60.0 19.2546 50.0 40.0 30.0 20.0 19.2546 10.0 0.0 13.0879 196.67 400 300 200 13.0879 140.283 100 0 -100 -200 -300 -400 5,425,300 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 5,425,300 -60.0 -56.9817 -80.0 -81.2081 -63.4501
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
SMRA Downward Sloping Channel
S2
1325
Closing Price
R2
1535
1,700 1,800 1,662.95 1,658.95 1,700 1,658.95
1435
1,600 1,536.25 1,470 1,500 1,468.13 1,445.56 1,400 1,445.56 1,435 1,300 1,435 1,435 1,200 1,419
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
1,100
• Harga berada dalam area lower band
1,000
Prediksi
• Trading range Rp 1395-Rp 1465
November December 2016 February March SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 10.55, Stochastic %K = 17.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1435, take Profit Rp 1465
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.11 -26.49 -63.19 1536 1419
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
SMRA - MACD (5,3) = 15.50, Signal() = 23.42
SMRA - TSI(3,5,3) = -63.19, Volume() = 37,794,200.00
SMRA - William's % R(14) = -76.81, Volume() = 37,794,200.00
April
May
80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 50.0 17.8712 40.0 30.0 20.0 17.8712 10.0 23.4154 10.5487 40.0 30.0 20.0 15.4983 10.0 10.5487 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 -50.0 37,794,20 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 37,794,20 -63.1878 -80.0 -76.8116 -71.6791
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
May 2016 12 12 May 2016
LSIP
TRADING BUY
S1
1505
R1
1620
S2
1390
R2
1735
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
LSIP Downward Sloping Channel
Closing Price
1,900 1,800.27 1,700 1,800 1,650 1,650 1,700 1,621
1575
• RSI berada dalam area oversold
1,575 1,600 1,575 1,575 1,500 1,555 1,555 1,400 1,526.88 1,513 1,300 1,465 1,200
• Harga berada dalam area netral
1,100
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
Prediksi
1,000
• Trading range Rp 1505-Rp 1620
November December 2016 February March LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 20.94, Stochastic %K = 31.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1575, take Profit Rp 1620
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 14.30 -15.31 -20.03 1621 1513
BWPT
TRADING BUY
S1
R1
240
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
270
April
May
LSIP - MACD (5,3) = -2.29, Signal() = 8.28
LSIP - TSI(3,5,3) = -20.03, Volume() = 33,696,900.00
LSIP - William's % R(14) = -60.71, Volume() = 33,696,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 360.0 313.667 310.143 310.143 320.0 310.143 305
BWPT Upward Sloping Channel
S2
220
Closing Price
R2
290
256
280.0 275.2 263.5 260 240.0 256 256 256 200.0 255.6 242
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold
160.0
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
120.0
• Trading range Rp 250-Rp 270
November December 2016 February March BWPT - Stochastic %D(6,3,3) = 11.68, Stochastic %K = 18.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 256, take Profit Rp 270
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.91 -4.55 -53.78 275 255.6
80 90.0 31.2354 80.0 70.0 60.0 50.0 31.2354 40.0 30.0 20.0 20.9427 10.0 0.0 20.9427 8.2845 30.0 20.0 20 10.0 0.0 -2.28877 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 33,696,90 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -20.0252 -40.0 33,696,90 -60.0 -80.0 -36.0239 -60.7143
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
BWPT - MACD (5,3) = 3.11, Signal() = 4.22
BWPT - TSI(3,5,3) = -53.78, Volume() = 52,252,900.00
BWPT - William's % R(14) = -77.78, Volume() = 52,252,900.00
April
May
80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 18.3434 40.0 30.0 20.0 18.3434 10.0 4.21619 11.6798 8.0 4.0 3.11018 11.6798 0.0 -4.0 -8.0 -12.0 52,252,90 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -53.7838 -60.0 52,252,90 -80.0 -55.9235 -77.7778
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
May 2016 12 12 May 2016
INAF
TRADING BUY
S1
730
R1
785
S2
700
R2
815
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 766.875 760 800 760 760 756 700 751.25 735 666 600 666
INAF Upward Sloping Channel
Closing Price
760 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
500 446.738
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
400
• RSI berada dalam area netral
300
• Harga berada dalam area netral 200
Prediksi
• Trading range Rp 730-Rp 785
November December 2016 February March INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 38.56, Stochastic %K = 37.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 760, take Profit Rp 785
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 56.15 0.67 -18.93 751 756
ACES
TRADING BUY
S1
910
R1
940
S2
875
R2
975
April
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
INAF - MACD (5,3) = 3.16, Signal() = 4.25
INAF - TSI(3,5,3) = -18.93, Volume() = 34,687,100.00
INAF - William's % R(14) = -36.67, Volume() = 34,687,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
940 1,000 925 925 925 909.375 900 906 884.231 884.231 875 800 873.25 817.507
• Candle chart indikasi sinyal positif
700
ACES Upward Sloping Channel
Closing Price
925 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
80 100.0 38.5582 90.0 80.0 70.0 38.5582 60.0 50.0 40.0 37.4074 30.0 20.0 10.0 4.2535 37.4074 10.0 3.1558 20 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 -50.0 34,687,10 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -13.559 -40.0 -60.0 34,687,10 -80.0 -18.9252 -36.6667
May
• RSI berada dalam area netral 600
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 910-Rp 940 November December 2016 February March ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 46.56, Stochastic %K = 55.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 925, take Profit Rp 940
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 67.56 5.89 -23.22 873 906
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ACES - MACD (5,3) = -4.25, Signal() = -2.87
ACES - TSI(3,5,3) = 23.22, Volume() = 3,094,600.00
ACES - William's % R(14) = -13.64, Volume() = 3,094,600.00
April
May
500 80 55.9829 100.0 90.0 80.0 55.9829 70.0 60.0 50.0 46.5644 40.0 30.0 20.0 46.5644 10.0 0.0 -2.87171 20 12.0 6.0 0.0 -4.25302 -6.0 -12.0 -18.0 -24.0 3,094,600 -30.0 23.2244 80.0 60.0 40.0 20.0 22.0455 0.0 -20.0 -40.0 3,094,600 0.00000 -60.0 -13.6364
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
12 May 2016 12 May 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
15500 1575 1975
15500 1575 1965
15750 1620 1985
14400 1390 1945
15075 1505 1965
15750 1620 1985
6550 685 1615 1615 710 680
6550 685 1615 1615 710 680
6675 665 1595 1590 705 670
6125 625 1555 1550 685 640
6400 665 1595 1590 705 670
910 9650 18575 1065
910 9650 18575 1065
900 9750 18425 1045
875 9250 18000 1005
6650 730
6650 730
6725 715
INDF Trading Buy 7175 7175 GGRM Trading Buy 70900 70900 UNVR Trading Buy 44300 44300 KLBF Trading Sell 1310 1310 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
11-05-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
16425 1735 2010
Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif
18300 1840 2025
14800 1465 1910
6675 705 1635 1630 725 700
6950 745 1675 1670 745 730
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7800 770 1860 2010 780 945
6125 640 1000 1560 441 670
900 9500 18425 1045
925 9750 18850 1085
950 10000 19275 1125
Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
1020 10800 20800 1295
885 9200 18550 1035
6425 680
6575 715
6725 750
6875 785
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7850 825
6375 660
7225 71525 45000 1300
6975 69475 42200 1270
7100 70500 43600 1300
7225 71525 45000 1330
7350 72550 46400 1360
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Negatif
7300 72300 47300 1470
6800 59000 42000 1270
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Buy Trading Buy Trading Buy
PTBA Trading Buy ADRO Trading Sell MEDC Trading Sell INCO Trading Sell ANTM Trading Sell TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell SMGR Trading Buy INTP Trading Sell SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Buy 1760 PTPP Trading Buy 3630 WIKA Trading Sell 2480 ADHI Trading Sell 2530 WSKT Trading Buy 2440 Infrastructure, Utilities and Transportation
1760 3630 2480 2530 2440
1775 3650 2440 2370 2470
1685 3530 2380 2370 2330
1730 3590 2440 2480 2400
1775 3650 2500 2590 2470
1820 3710 2560 2700 2540
Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif
2005 3915 2765 2910 2590
1695 3530 2400 2520 1975
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2390 5375 6700 3720
2390 5375 6700 3750
2440 5400 6775 3690
2220 5250 6525 3630
2330 5325 6650 3690
2440 5400 6775 3750
2550 5475 6900 3810
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
2860 5675 6825 3793
2260 5250 6000 3265
BMRI Trading Buy 9625 BBRI Trading Sell 10000 BBNI Trading Buy 4680 BBCA Trading Buy 13150 BBTN Trading Sell 1825 Trade, Services and Investment
9625 10000 4680 13150 1825
9725 9950 4720 13275 1815
9275 9800 4480 12875 1790
9500 9950 4600 13075 1815
9725 10100 4720 13275 1840
9950 10250 4840 13475 1865
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Negatif
10450 11425 5300 13450 1885
9150 9800 4450 12775 1625
UNTR MPPA
14075 1240
14275 1225
13125 1190
13700 1225
14275 1260
14850 1295
Positif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
17100 1750
13375 1185
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell
Trading Buy Trading Sell
14075 1240
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.