12 October 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
INCO keluarkan biaya eksplorasi USD 435.376 di September 2016 ANTM siap selesaikan P3FP keseluruhan, estimasi operasi akhir 2016 TINS turunkan biaya eksplorasi 19,22% YoY selama September 2016 JSMR siapkan obligasi Rp 8 triliun SMGR tunggu amar putusan MA DSSA siapkan ekspansi PLTU USD 350 juta RALS bukukan penjualan Rp 6,43 triliun hingga kuartal III-2016 WINS siap jual 15 kapal PNBN terbitkan obligasi senilai Rp 2,125 T dengan bunga 8,75% BMRI bentuk RCC untuk tingkatkan kredit konsumer Pemegang saham BSWD harus komit injeksi modal EXCL minta penjadwalan ulang pemanggilan oleh KPPU MDLN pertahankan target juala lahan industri 60 ha di Cikarang RUPSLB SILO setuju rights issue 8:1 di harga Rp 9000/saham Gaikindo prediksi total penjualan mobil tahun 2016 sulit capai target GAMMA sebut potensi industri baja nasional terbuka lebar BEI ajak 70 PMA listing di pasar modal Indonesia Pembahasan RUU Perbankan tidak terlaksana pada tahun 2016 ADB minta pemerintah perhatikan ketersediaan lapangan kerja ADB nilai investasi minim perberat laju pertumbuhan ekonomi Aprindo pesimis capai target kenaikan penjualan 10% di 2016 Penjualan ritel Indonesia pada Agustus 2016 tumbuh 14,4% Kebijakan pelonggaran LTV dinilai menahan penurunan dalam KPR
IHSG dalam pekan lalu bergerak dalam fase konsolidasi, IHSG secara Support Level 5356/5330/5315 beruntun melemah. Penurunan tersebut secara teknis memperlihatkan Resistance 5397/5412/5437 trend IHSG Level terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari Major Trend indikator MACD dan stochasticsUp yang mengindikasikan bearish pattern Minorakan Trendmenguji MA20, jika Upberhasil bertahan sebaliknya akan IHSG menjadi sinyal positif untuk potensi upside bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5381.997 924.641
+21.169 +5.270
11,091.33 3,510.81
6,967.50 4,676.74
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Selasa (11/10) IHSG ditutup menguat 21,17 poin (0,39%) ke level 5.381,99 dari level 5.360,83 sehari sebelumnya. Dari domestik, kegiatan usaha di Indonesia pada kuartal ketiga 2016 tumbuh lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kuartal III-2016 sebesar 13,20%, turun dari kuartal sebelumnya 18,40%. Penurunan terbesar pada sektor pengolahan, disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor listrik, gas dan air bersih. Pada sektor pengolahan, penurunan kegiatan usaha terutama karena perlambatan subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau. Indeks manufaktur (PMI) pada kuartal ketiga juga turun menjadi 48,74%, lebih rendah dibanding periode tiga bulan sebelumnya 52,38%. Kontraksi terutama terjadi pada volume pesanan dan jumlah tenaga kerja. Kegiatan investasi pada kuartal ketiga juga melambat, tercermin dari SBT yang hanya 7,92%, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 10,82%. Di berita lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi bahan kebutuhan pokok sepanjang tahun 2016 masih terkendali dengan angka di bawah 4 %, karena hingga Agustus inflasi secara nasional cukup rendah yang hanya 2,79 % year on year (yoy). Bahkan khusus Agustus 2016 justru mengalami deflasi (penurunan harga) minus 0,02 %. Angka ini jelas lebih rendah sepanjang sejarah inflasi per Agustus dalam lima tahun terakhir. Dari pasar global, Pasar ekuitas Wall Street mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan Senin, terangkat oleh penguatan emiten energi karena lonjakan harga minyak dan melambungnya saham Apple. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 164,67 poin (0,98%) ke level 17.024,76 dari level 16.860,09 sehari sebelumnya. Penguatan tersebut didorong oleh kenaikan harga minyak dan melemahnya Yen terhadap USD. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 17,11 poin (0,56%) ke level 3.065,25. Adapun indeks Hang Seng melemah 302,3 poin (1,27%) ke level 23.549,52 setelah dibuka kembali dari libur nasional hari Senin. Dari Eropa, saham-saham eropa tentatif stabil pada pembukaan hari Selasa (11/10).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menandatangani Peraturan tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. Melalui peraturan tersebut, Sri Mulyani memutuskan untuk menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 10,54%. Berdasarkan peraturan, mulai 1 Januari 2017, harga jual eceran (HJE) rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) paling rendah adalah Rp 655 dari sebelumnya Rp 590. Untuk Sigaret Putih Mesin (SPM) paling rendah Rp 585 dari sebelumnya Rp 505. Untuk Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau Sigaret Putih Tangan (SPT) paling rendah Rp 400 dari sebelumnya Rp 370. Sedangkan Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) dan Sigaret Putih Tangan Filter paling rendah Rp 655 dari sebelumnya Rp 590. Sehingga, harga jual eceran terendah SKM hasil tembakau yang diimpor adalah Rp 1.120 dan harga jual eceran terendah SPM Rp 1.030. Untuk harga jual eceran terendah SKT atau SPT Rp 1.215 dan harga jual eceran terendah SKTF dan SPTF Rp 1.120. Kenaikan tarif cukai akan mengurangi konsumsi porsi rokok oleh masyarakat, hal ini akan mengganggu pendapatan industri rokok. Meski permberlakuannya baru di laksanakan awal tahun depan, namun keluarnya kabar kenaikan cukai rokok berdampak bagi kinerja saham. Pasar juga akan menyikapi pernyataan dari pejabatan the Fed mengenai arah kebijakan dari suku bunga yang selama ini masih memberikan ketidakpastian ke pasar. Seperti pendapat dari Presiden Federal Reserve bagian Chicago Charles Evans, bahwa tingkat suku bunga harus tetap rendah hingga laju inflasi inti bergerak naik lebih tinggi Menurutnya, AS berada dalam kondisi pasar tenaga kerja penuh, dan mengetatkan kebijakan terlalu awal dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi masyarakat Selain itu, berpendapat bahwa the Fed seharusnya menunggu hingga laju inflasi mendekati target 2% sebelum menaikkan suku bunga untuk memastikan bahwa target tersebut benar-benar tercapai. Minutes pertemuan FOMC tanggal 20-21 September lalu akan dirilis pada hari Kamis.. Sedangkan kabar dari Eropa, keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) memicu kekhawatiran atas ekonomi negara tersebut, dimana Inggris berisiko kehilangan hak tidak terbatas untuk menawarkan dan menjual jasa keuangan di Uni Eropa. Selama ini banyak bank investasi AS menggunakan cabangnya di London untuk akses ke pasar tunggal Uni Eropa. Dampak Brexit menjadi ancaman bukan saja terhadap ekonomi Inggris itu sendiri, tetapi gangguan bagi perekonomian kawasan Eropa. Faktor ketidakpastian keputusan the Fed mengenai kenaikan suku bunga dan pandangan mengenai dampak brexit Inggris yang dapat mengganggu perekonomioan zona Eropa, serta kabar mengenai kenaikan cukai rokok, ditambah dengan kondisi pasar Asia sesi I di buka mixed, diperkirakan IHSG berpeluang melemah hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
12 October 2016
12 October 2016 Vale Indonesia (INCO) mengeluarkan biaya sebesar USD 435.376 untuk eksplorasi bulan September 2016. Kegiatan eksplorasi difokuskan pada daerah-daerah di dalam kontrak karya, yaitu di blok Soroako Sulawesi Selatan, blok Bahodopi Sulawesi Tengah dan blok Pomalaa di Sulawesi Tenggara. Eksplorasi dilakukan PT Vale Indonesia bersama dengan pihak ketiga yang melibatkan 3 kontraktor. Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metoda blok modeling di Soroako. Aneka Tambang (ANTM) telah menyelesaikan pembangunan PLTU batu bara berkapasitas 2x30 megawatt (mw) yang merupakan bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP). Perseroan tengah bersiap dalam penyelesaian P3FP secara keseluruhan dengan estimasi operasi komersial menjelang akhir tahun 2016. Pekerjaan PLTU batu bara merupakan paket VII atau paket terakhir dalam P3FP. P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) saat ini menjadi 27.000-30.0000 TNi. Setelah PLTU batubara ini beroperasi, ANTM mengharapkan biaya energi feronikel Antam dapat turun sekitar 15%-20%. Pembangunan PLTU batu bara Pomalaa ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik fasilitas pendukung pabrik feronikel. PLTU batubara Pomalaa membutuhkan sekitar 300.000 ton batu bara kalori rendah setiap tahun dengan nilai kalori 4.200 kcal per kg. Penyelesaian PLTU batu bara juga akan menurunkan tingkat biaya tunai pabrik feronikel di Pomalaa, sehingga Antam akan tetap menjaga posisi perusahaan sebagai salah satu produsen feronikel dengan tingkat biaya produksi paling rendah. Timah (TINS) berhasil menurunkan biaya eksplorasi sekitar 19,22% YoY selama September 2016 menjadi Rp 88,205 miliar dari Rp 109,194 miliar pada bulan September 2015. Biaya eksplorasi ini terdiri dari biaya operasional Rp 71,525 miliar dan investasi Rp 16,680 miliar. Biaya yang dikeluarkan tersebut untuk kegiatan eksplorasi Timah di darat maupun di laut daerah Bangka, Belitung, dan perairan Kundur. Hasil kegiatan eksplorasi sampai dengan September 2016 telah mendapatkan penemuan sumber daya baik di darat maupun di laut. Kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan sumberdaya tereka (inferred) sebanyak 183 ton, sumber daya tertunjuk (indicated) sekitar 946 ton dan sumberdaya terukur (measured) 8.032 ton. Rencana kegiatan eksplorasi pada Oktober 2016 adalah melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya. Jasa Marga (JSMR) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 8 triliun tahun depan. Obligasi tersebut merupakan bagian dari rencana penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 19 triliun pada 2019. Tahun depan, perseroan membutuhkan dana sebesar Rp 28 triliun untuk mendanai sejumlah proyek dan membiayai kembali utang. Sebagian besar dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk me-refinancing obligasi. Untuk tahap awal, akan diterbitkan pada kuartal I-2017. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menargetkan pembangunan PLTU Kalteng 1 berkapasitas 2X100 MW tahun depan. Pembangkit ini diperkirakan membutuhkan investasi hingga USD 350 juta. Hingga kini, pembahasan desain PLTU Kalteng 1 sedang digelar dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2017. Pembangunan PLTU Kateng 1 akan dilaksanakan sendiri, namun perseroan tetap membuka opsi bagi investor untuk ikut serta dalam pembangunan tersebut. Semen Indonesia (SMGR) merealisasikan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, sebesar 97% atau mendekati penyelesaian. Perseroan optimis pembangunan pabrik tersebut
dapat selesai pada Oktober-November 2016. Sementara itu, SMGR belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait informasi putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai dikabulkannya peninjauan kembali yang diajukan oleh warga Rembang terkait pembangunan pabrik semen itu. Perseroan belum menerima salinan amar putusan MA tersebut. XL Axiata (EXCL) tidak ingin memperlebar pro kontra dugaan kartel, akibat imbas pembentukan PT One Indonesia Synergy. PT One Indonesia Synergy adalah perusahaan joint venture XL Axiata dengan Indosat (ISAT. Saat ini EXCL tetap fokus menjalankan aksi bisnisnya. Perseroan meminta penjadwalan ulang pemanggilan oleh Komite Persaingan Usaha (KPPU). Modernland Realty (MDLN) tetap mempertahankan target penjualan lahan industri 60 ha di Modern Cikande Industrial Estate (MCIE), Serang, Banten hingga akhir tahun 2016. Hingga akhir kuartal III 2016, Moderland baru menjual 20 ha lahan atau sepertiga dari target tahun 2016. Namun PT Modern Cikande Industrial Estate, anak usaha Modernland yang menjalankan MCIE, yakin bisa menggenapi kekurangan target. Perseroan optimis karena masih banyak permintaan untuk kawasan industri. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Siloam International Hospitals (SILO) menyetujui untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. SILO akan menerbitkan 144,5 juta HMETD atau 12,5% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp 9.000 per saham. Perseroan berharap bisa memperoleh dana segar sebesar Rp 1,3 triliun. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi dan pembayaran utang. Setiap pemegang 8 saham lama akan diberikan hak memesan 1 saham baru (rasio 8:1). Dengan rights issue ini, jumlah saham SILO yang ditempatkan dan disetor penuh meningkat dari 1,15 miliar saham menjadi 1,3 miliar saham. Perseroan menargetkan proses rights issue bisa selesai pada Desember 2016. Sekitar 56% dana rights issue akan digunakan untuk ekspansi pembangunan rumah sakit perseroan pada tahun 2017-2019. Sebesar 33% akan digunakan untuk membayar utang usaha ke induknya, yaitu Lippo Karawaci (LPKR). Sedang sisa dana akan digunakan untuk modal kerja. Dalam 5 tahun ke depan perseroan berencana membangun 40 rumah sakit. Sedangkan di sisa tahun 2016, SILO menargetkan bisa membangun minimal 3 rumah sakit lagi. Kepemilikan saham Bukit Uluwatu Vila (BUVA) di salah satu anak usahanya yakni PT Kharisma Jawara Abadi (KJA) mengalami penurunan. Penurunan terjadi karena perseroan tidak ikut mengambil bagian dalam peningkatan modal ditempatkan dan disetor KJA yang dilakukan pada 7 Oktober lalu. KJA melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp13,5 miliar dari sebelumnya Rp12,5 miliar. Dimana penambahan modal itu diambil bagiannya oleh pemegang saham KJA selain perseroan. kepemilikan saham BUVA di KJA turun menjadi 49% dari 51% dengan jumlah kepemilikan sebesar 6.375 saham. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) membukukan nilai penjualan senilai Rp 6,43 triliun hingga kuartal III-2016, tumbuh 6% YoY. Adapun perolehan tersebut sudah mencapai sekitar 77,5% dari target sepanjang tahun ini senilai Rp 8,3 triliun. Pada Oktober 2016, perseroan akan membuka toko SPAR di Parung, Samarinda, Garut, Makassar, dan Pontianak. Bank Pan Indonesia (PNBN) menawarkan bunga sebesar 8,75% untuk penawaran obligasi berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
12 October 2016
12 October 2016 senilai Rp 2,125 triliun. Obligasi ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Pefindo memberikan peringkat idAA untuk obligasi tersebut. Danareksa Sekuritas, Evergreen Capital, Indo Premier Securities, RHB Securities Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia menjadi wali amanat Bank Mandiri. Masa penawaran dilakukan pada 21-24 Oktober 2016 dan pencatatan di BEI pada 28 Oktober 2016. Dana yang diperoleh hasil emisi obligasi digunakan untuk modal kerja. Bank Mandiri (BMRI) membentuk unit baru untuk meningkatkan penyaluran kredit konsumer yang disebut sebagai penopang pertumbuhan kredit perseroan tahun ini, selain kredit segmen korporasi. Salah satu upaya untuk mempercepat proses pemberian kredit konsumer adalah dengan membentuk unit yang bernama retail credit center (RCC). Unit ini baru berjalan dari awal bulan September 2016. RCC ini khusus untuk produk KPR, kartu kredit, dan kredit tanpa agunan (KTA). OJK menegaskan pemegang saham Bank of India Indonesia (BSWD) harus berkomitmen secara berkelanjutan untuk menambah modal bank tersebut. Pasalnya, modal tersebut diharapkan dapat menjadi bantuan bagi perseroan dalam hal memperbaiki kinerja. Wintermar Offshore Marine (WINS) tengah melego 15 kapal dari berbagai jenis untuk meremajakan armada. Jumlah kapal yang siap dijual mencapai seperlima dari total armada yang dimiliki saat ini. Armada yang akan dijual merupakan kapal-kapal yang berusia lebih dari 10 tahun. Jenis kapal yang dijual tergolong armada low tier yang memberikan margin lebih rendah dibandingkan dengan kapal dari segmen high tier. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi total penjualan mobil hingga akhir tahun 2016 sulit untuk memenuhi target penjualan sebanyak 1.050.000 unit, karena situasi pasar yang masih belum menggembirakan. Penjualan pada bulan September 2016 kemungkinan besar tidak sebaik dengan pencapaian Agustus yang tertolong oleh penyelenggaraan pameran otomotif GIIAS 2016. Sejumlah faktor yang mendasari prediksi tidak tercapainya target penjualan itu diantaranya adalah kondisi pasar global yang masih lesu, pemotongan anggaran belanja pemerintah serta harga komoditas yang sedang turun. Faktor-faktor itu menyurutkan daya beli masyarakat dan penjualan otomotif merasakan dampaknya meskipun dari sisi kinerja produksi perusahaan otomotif tetap terjaga baik. Dengan melihat kondisi pasar terkini tersebut, Gaikindo memprediksi realisasi penjualan mobil di tahun 2016 tidak akan jauh dari realisasi penjualan di tahun 2015 yang mencapai 1.030.000 unit. Pada periode Januari-Agustus 2016 total penjualan mobil sebanyak 691.042 unit. Pada bulan Agustus 2016 penjualan melonjak 53,8% menjadi 96.294 unit dari pencapaian Juli sebanyak 62.603 unit berkat pameran GIIAS. Ketua Umum Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma) menyatakan potensi industri baja nasional masih terbuka lebar. Peluang tersebut terus terbuka mengingat kebutuhan baja dalam negeri terus meningkat. Proyeksi kebutuhan baja nasional pada tahun 2020 mencapai 27 juta ton. Apalagi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Banyaknya proyek ini diyakini bisa mendongkrak kebutuhan konsumsi baja di dalam negeri.
dibanding realisasi penjualan tahun 2015. Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), penjualan ritel tahun 2015 mencapai Rp 200 triliun. Survei Bank Indonesia menunjukkan penjualan retail Indonesia pada Agustus 2016 mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 14,4%, terutama penjualan makanan dan non makanan seperti suku cadang dan aksesoris. Penjualan retail bulan Juli 2016 direvisi Bank Indonesia menjadi 6,3% dari 6,7%. Survey dilakukan terhadap 700 peretail di 10 kota besar di Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan penjualan retail September 2016 bisa lebih besar lagi yakni 15,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Namun perkiraan penjualan retail di November akan turun karena faktor musiman. Bank Indonesia (BI) menyatakan Kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) 2015 yang dikeluarkan Bank Indonesia dinilai mampu menahan penurunan lebih dalam KPR. Namun penurunan tersebut belum cukup kuat untuk meningkatkan pertumbuhan. Oleh karenanya masih perlu diwaspadai perlambatan pertumbuhan KPR yang diikuti oleh penjualan korporasi publik sektor properti. Sementara untuk penjualan properti residensial triwulan II 2016 cenderung turun melambat dibandingkan triwulan II 2015. Risiko kredit properti cenderung meningkat dengan NPL per Juli 2016 tertinggi di kredit kontruksi 4,70% diikuti KPR 3,18% dan kredit jasa real estate 2,12%. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak 70 perusahaan modal asing (PMA) untuk mencatatkan saham (IPO) di pasar modal Indonesia, untuk membuat kapitalisasi pasar modal terus meningkat secara signifikan. Sebanyak 70 perusahaan asing tersebut mempunyai angka kapitalisasi pasar hingga lebih dari Rp 150 triliun. Pada tahun 2017, BEI menargetkan angka kapitalisasi pasar sebesar Rp 6.300 triliun. Pencapaian itu harus dibarengi dengan 35 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di tahun 2017. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memastikan pembahasan RUU perbankan tidak akan bisa terlaksana pada tahun 2016, sebab meski RUU ini masuk ke prolegnas prioritas pada tahun 2016, namun menurut DPR pembahasan RUU ini selalu bentrok dengan RUU lain. Beberapa RUU yang lebih prioritas diantaranya RUU Bea Materai, RUU Pajak Bumi dan Bangunan. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperingatkan pemerintah agar memperhatikan ketersediaan lapangan pekerjaan, sebab hal itu nantinya akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat. ADB menemukan adanya penurunan ketersediaan lapangan pekerjaan yang cukup besar di Indonesia sejak terjadi krisis ekonomi tahun 1998. Penurunan ini pertama kali sejak krisis ekonomi, di mana lapangan pekerjaan turun 200 ribu orang. Penurunan jumlah lapangan pekerjaan merupakan imbas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun lalu. Saat ini baru mulai terasa efeknya di sektor riil. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memandang minimnya pertumbuhan investasi di Indonesia masih menjadi pemberat laju pertumbuhan ekonomi, sebab tingkat konsumsi masyarakat juga masih melambat. Pemerintah telah melakukan upaya yang positif dengan mengeluarkan sederet paket kebijakan deregulasi untuk mendukung dunia investasi. Namun kebijakan-kebijakan tersebut masih belum terasa.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pesimis bisa mengejar target penjualan tahun 2016, yakni naik 10% YoY DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
12 October 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
50.77 3.23 1254.35 10425.00 19825.00 84.40 77.65 680.00 2622.00 677.50 655.89
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
-0.02 0.00 1.62 -95.00 -270.00 22.00 14.29 0.00 -45.00 3.50 -5.68
Price (IDR)
64 0.04
20,718 534
Change (IDR) -209 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
18128.66 5246.79 7070.88 3208.67 2137.79 23549.52 5382.00 17024.76 1668.72 2856.13
-1.09 -1.54 -0.38 0.56 0.51 -1.27 0.39 0.98 0.20 -0.49
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 55.00 -62.76 0.71 18.28 24.37 1.22 -1.49 -10.06 -0.07
2015E
4.04 4.78 13.27 -13.38 -11.50 7.46 17.18 -10.55 -1.41 -0.92
16.85 22.03 17.28 14.38 25.68 12.91 17.71 16.98 16.71 13.66
2016F
2015E
14.81 18.78 14.80 12.71 19.74 11.79 15.00 15.87 15.46 13.07
2016F
3.07 3.46 1.76 1.48 3.29 1.19 2.51 1.50 1.64 1.10
2.88 3.13 1.72 1.36 2.97 1.12 2.27 1.41 1.55 1.06
Market Cap (USD Bn) 5,480.7 8,342.8 1,714.1 4,015.3 3,363.6 1,923.7 446.1 2,926.7 239.9 333.8
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.11 0.01 0.73 0.76 1.23 0.15 0.24 0.09
Change -0.0003 0.0011 0.0000 0.0011 0.0021 0.0165 -0.0003 -0.0018 -0.0010
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 5.00 0.00 0.10 0.25 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,032.00 14,420.04 126.13 9,461.10 9,852.39 16,013.46 1,938.71 3,119.38 11.63
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI 7-Day Repo Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
September-16 1.97 3.07 0.22 115.67 Bn 3,086,559.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.22 0.27 0.17 0.03 0.03 2.72
SBI August-16 1.74 2.79 -0.02 113.54 Bn 2,941,951.00
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 6.40 6.40 6.70 6.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
12 October 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 12-20 Oct 12-20 Oct 12-15 Oct 13 Oct 13 Oct 13 Oct 13 Oct 13 Oct
Agenda Indonesia Local Auto Sales Indonesia Motorcycle Sales US Monthly Budget Statement FOMC Meeting Minutes US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation --Turun menjadi $30.0 Bn dari $91.1 Bn -Naik menjadi 0.1% dari -0.2% Naik menjadi -1.1% dari -2.2% Naik menjadi 254 ribu dari 249 ribu Naik menjadi 2060 ribu dari 2058 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ UNVR IJ BBRI IJ BBCA IJ UNTR IJ ICBP IJ ASII IJ INDF IJ BDMN IJ PTBA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
4090 45250 11950 15800 19450 9800 8325 8925 3960 11675
Index pt
1.49 1.46 0.84 0.64 3.18 1.82 0.60 2.29 3.94 4.24
Stock
6.48 4.60 2.27 2.27 2.08 1.89 1.88 1.63 1.32 1.02
Price
BBNI IJ SMGR IJ LPPF IJ BMRI IJ NISP IJ KPIG IJ GGRM IJ RMBA IJ PPRO IJ BSIM IJ
Change (%)
5200 10000 17700 10850 1700 1400 64500 452 1420 750
Index pt
-1.89 -2.91 -2.75 -0.46 -5.56 -9.68 -0.81 -3.83 -3.07 -5.06
-1.71 -1.65 -1.35 -1.07 -1.05 -0.96 -0.94 -0.61 -0.59 -0.56
UPCOMING IPO'S Company PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada
Business Property & Real Estate Consumer
IPO Price (IDR) 800-1250
Issued Shares (Mn) 3,333.33
420-500
710.00
Offering Date
Listing
TBA
03 Oct’16
TBA
TBA
Underwriter RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
12 October 2016 12 October 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR)
Status
CUM Date
Ratio -10:1 1:10 3:2 65:10 1:3
EXC. Price (IDR) 274.00 --280.00 340.00 105.00 500-565 1525-2505 TBA TBA TBA TBA
EX Date
Recording
Payment
CORPORATE ACTIONS Stock IGAR UNSP TOTO SRAJ BMAS APIC KRAS WIKA JSMR PTPP SILO BEKS
Action Tender Offer Reverse Stock Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
250000:52592-59429
TBA TBA TBA TBA TBA
CUM Date -TBA TBA 03 Oct’16 07 Oct’16 07 Oct’16 17 Oct’16 27 Oct’16 31 Oct’16 18 Nov’16 29 Nov’16 01 Dec’16
EX Date -TBA TBA 04 Oct’16 10 Oct’16 10 Oct’16 18 Oct’16 28 Oct’16 01 Nov’16 21 Nov’16 30 Nov’16 02 Dec’16
Trading Period 28 Sep – 27 Oct’16 TBA TBA 10 Oct – 17 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16 14 Oct – 27 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16 03 Nov – 05 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16
GENERAL MEETING Emiten GWSA SRAJ MCOR GREN LPGI INDF MSKY FASW INVS BEKS YPAS PBRX KBLI
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date 12-Oct-16 13-Oct-16 14-Oct-16 17-Oct-16 19-Oct-16 21-Oct-16 21-Oct-16 26-Oct-16 27-Oct-16 31-Oct-16 01-Nov-16 07-Nov-16 07-Nov-16
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
October 2016 12 12 October 2016
UNTR
TRADING BUY
S1
R1
19050
19675
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
UNTR Wedge
S2
18425
Closing Price
R2
19,450 20,000 19,450 19,450 19,150 19,000 18,781.3 18,625
20300
19450
18,173.8 18,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
17,550 17,368.8 17,000 16,950 16,950 16,950 16,000 16,852
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought 15,000
• Harga berada dalam area upper band
14,000
Prediksi
• Trading range Rp 19050-Rp 19675 • Entry Rp 19450, take Profit Rp 19675
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 93.92 10.07 34.34 18174 19150
ANTM
TRADING BUY
S1
R1
800
April May Jun Jul August UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 90.04, Stochastic %K = 86.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
845
September
October
UNTR - MACD (5,3) = -141.07, Signal() = -145.13 UNTR - TSI(3,5,3) = 34.34, Volume() = 4,828,500.00
Created AmiBroker advanced and technical analysis http://www UNTRwithWilliam's % R(14)charting = 0 97 Volume() = 4software 828 500 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ANTM Upward Sloping Channel
S2
755
Closing Price
R2
956.875 956.875
890
860 900 830 830 830 807.5 800 801 770 732 700
830 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
13,000 90.0421 90.0421 86.8333 100.0 90.0 86.8333 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 80 30.0 20.0 10.0 0.0 20 300 -141.067 200 100 0 4,828,500 -100 -145.133 -200 -300 36.0521 80.0 60.0 40.0 34.3354 20.0 4,828,500 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -0.970874
655 655 600 652.525
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
Prediksi
• Harga berada dalam area netral
500
• Trading range Rp 800-Rp 845
400
• Entry Rp 830, take Profit Rp 845
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.69 10.16 17.47 732 801
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
April May Jun Jul August ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 32.28, Stochastic %K = 40.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
ANTM - MACD (5,3) = -5.48, Signal() = -3.59 ANTM - TSI(3,5,3) = 17.47, Volume() = 378,940,608.00
Created AmiBroker advanced analysis=software http://www com ANTMwith William's % R(14)charting = 13and04technical Volume() 378 940 608 amibroker 00
September
October
80 300 40.7407 90.0 80.0 40.7407 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 32.284 20.0 10.0 0.0 32.284 -3.59208 18.0 12.0 6.0 0.0 20 -6.0 -5.47705 -12.0 -18.0 378,940,60 -24.0 -30.0 17.769 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 17.4679 378,940,60 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 0.00000 -13.0435
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
October 2016 12 12 October 2016
BDMN
TRADING BUY
S1
3870
R1
4010
S2
3730
R2
4150
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 4,090 4,090 4,090 4,200 3,968.75 3,960 3,960 4,000 3,960 3,916.5 3,908 3,800 3,854.12 3,854.12 3,693.77 3,600 3,600
BDMNAscending Triangle
Closing Price
3960 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
3,400
• RSI berada dalam area oversold
Prediksi
• Harga berada dalam area netral
3,200
• Trading range Rp 3870-Rp 4010
3,000
• Entry Rp 3960, take Profit Rp 4010
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 45.05 -10.72 -33.21 3917 3908
BJTM
TRADING BUY
S1
R1
535
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
565
April May Jun Jul August BDMN - Stochastic %D(6,3,3) = 36.12, Stochastic %K = 27.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
BDMN - MACD (5,3) = 22.50, Signal() = 17.03 BDMN - TSI(3,5,3) = -69.00, Volume() = 702,800.00
Created AmiBroker advanced analysis=software http://www BDMNwith William's % R(14)charting = 94and64technical Volume() 702 800 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
2,800 80 21.4286 100.0 80.0 21.4286 60.0 40.0 20.0 20 0.0 20.1579 18.4251 80.0 60.0 40.0 20.0 9.92748 0.0 -20.0 18.4251 -40.0 -60.0 -80.0 1,036,000 100.0 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 1,036,000 0.0 -20.0 -40.0 -33.2069 -60.0 -80.0 -46.4286 -33.9972
Down
BJTM Broadening Wedge
S2
505
Closing Price
Ulasan
R2
720.0
595
550 660.0 654.949
• MACD line dan signal line indikasi positif
621.25 621.25
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
600.0 585 565 562.75 550 540.0 550 550 546.25 536 507 480.0 507
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 535-Rp 595 • Entry Rp 550, take Profit Rp 595
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 5.87 -4.17 -35.07 563 536
420.0
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
April May Jun Jul August BJTM - Stochastic %D(6,3,3) = 10.25, Stochastic %K = 21.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
BJTM - MACD (5,3) = 0.59, Signal() = 3.17 BJTM - TSI(3,5,3) = -35.07, Volume() = 41,282,300.00
Created AmiBroker advanced analysis= software BJTMwithWilliam's % R(14)charting = 68and 75technical Volume() 41 282http://www 300 00amibroker com
September
October
80 21.8519 90.0 80.0 70.0 21.8519 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 3.17052 10.2469 6.0 0.593345 0.0 -6.0 10.2469 -12.0 -18.0 41,282,30 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 41,282,30 0.0 -20.0 -40.0 -35.0713 -60.0 -68.75 -49 9529
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
October 2016 12 12 October 2016
CTRA
TRADING BUY
S1
1515
R1
1555
S2
1475
R2
1595
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
CTRAAscending Triangle
Closing Price
1,851.25 1,720 1,800 1,720 1,720 1,720 1,700
1540 • MACD line dan signal line indikasi negatif
1,603.5 1,600 1,590 1,581.88 1,554 1,540 1,500 1,540 1,540 1,475.22 1,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,300
• Trading range Rp 1515-Rp 1555 • Entry Rp 1540, take Profit Rp 1555
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 19.81 -16.05 -38.91 1604 1554
SMRA
TRADING BUY
S1
1740
R1
1805
S2
1675
R2
1870
1,200
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
April May Jun Jul August CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 10.43, Stochastic %K = 11.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
September
October
CTRA - MACD (5,3) = 16.27, Signal() = 17.81 CTRA - TSI(3,5,3) = -38.91, Volume() = 20,031,900.00
Created AmiBroker advanced analysis= software CTRAwithWilliam's % R(14)charting = 78and 26technical Volume() 20 031http://www 900 00amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
SMRA Broadening Wedge
Closing Price
2,116.67 2,116.67 2,100
1785
2,000 1,819.89 1,900 1,795 1,785 1,785 1,800 1,785 1,768.13 1,763 1,700 1,727.25
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
80 20 90.0 80.0 70.0 60.0 11.2121 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 11.2121 17.8121 30.0 10.4305 20.0 16.2718 10.0 0.0 -10.0 -20.0 10.4305 -30.0 20,031,90 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 20,031,90 0.0 -20.0 -40.0 -34.9515 -60.0 -78.2609 38 9103
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
1,600 1,585
• Harga berada dalam area netral
1,500
Prediksi
• Trading range Rp 1740-Rp 1805 1,400
• Entry Rp 1785, take Profit Rp 1805
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 76.43 4.40 3.83 1727 1763
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
April May Jun Jul August SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 45.38, Stochastic %K = 54.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
SMRA - MACD (5,3) = -2.84, Signal() = -0.77 SMRA - TSI(3,5,3) = 3.83, Volume() = 8,665,400.00
Created AmiBroker advanced analysis http://www SMRAwith William's % R(14)charting = 8 and 70 technical Volume() = 8software 665 400 00 amibroker com
September
October
1,340.71 1,340.71 80 1,300 54.9679 100.0 54.9679 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 45.3846 40.0 30.0 20.0 10.0 45.3846 -0.76844 30.0 20.0 20 10.0 0.0 -2.83599 -10.0 8,665,400 -20.0 -30.0 6.88728 80.0 60.0 40.0 20.0 3.82732 8,665,400 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 0.00000 -8.69565
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
12 October 2016 12 October 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
15125 1505 1920
15125 1505 1920
15050 1485 1920
14850 1450 1915
15050 1485 1920
15250 1520 1925
15450 1555 1930
Trading Buy 11675 PTBA 1400 ADRO Trading Sell 1410 MEDC Trading Sell Trading Sell 2720 INCO Trading Buy 830 ANTM Trading Buy 805 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 910 WTON Trading Buy 10000 SMGR Trading Buy 17675 INTP Trading Sell 990 SMCB
11675 1400 1410 2720 830 805
11825 1380 1395 2690 845 820
11075 1340 1345 2630 755 770
11450 1380 1395 2690 800 795
11825 1420 1445 2750 845 820
910 10000 17675 990
925 10375 17825 980
865 8925 17125 955
895 9650 17475 980
8325 1305
8325 1305
8550 1255
8100 1135
8925 64500 45250 1720
8925 64500 45250 1720
9025 63850 45575 1710
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 2180 2180 BSDE Trading Buy 4250 4250 PTPP Trading Sell 2750 2750 WIKA Trading Sell 2340 2340 ADHI Trading Buy 2640 2640 WSKT Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2590 PGAS Trading Buy 4670 JSMR Trading Sell 6375 ISAT Trading Buy 4160 TLKM
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Sell
11-10-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
Indicators Stoc*
MA5*
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif
16750 1625 2180
14800 1455 1900
12200 1460 1495 2810 890 845
Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
11425 1400 1655 3160 860 890
9075 1050 1365 2530 615 720
925 10375 17825 1005
955 11100 18175 1030
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
950 10750 18800 1265
840 9625 16900 985
8250 1255
8400 1375
8550 1495
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
8875 1590
7700 1310
8525 62375 43675 1690
8775 63850 44625 1710
9025 65325 45575 1730
9275 66800 46525 1750
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
9200 67725 46075 1805
7775 59225 44000 1650
2200 4270 2700 2310 2670
2080 4150 2600 2240 2610
2140 4210 2700 2310 2630
2200 4270 2800 2380 2650
2260 4330 2900 2450 2670
Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Positif
2260 4690 3330 2790 2800
1965 3970 2490 2310 2380
2590 4670 6375 4160
2650 4710 6350 4190
2430 4510 6300 4070
2540 4610 6350 4130
2650 4710 6400 4190
2760 4810 6450 4250
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif
3360 5025 6400 4400
2590 4550 5150 3950
10850 11950 5200 15800 1915
10775 12100 5125 15700 1905
10575 11800 4920 15500 1870
10775 11900 5125 15700 1905
10975 12000 5325 15900 1940
11175 12100 5525 16100 1975
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
11750 12400 5875 16200 2030
10500 11475 5250 14800 1890
19450 1850
19675 1875
18425 1735
19050 1805
19675 1875
20300 1945
Positif Positif
Positif Positif
Positif Negatif
19450 2020
16525 1635
MACD
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Sell Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Sell 10850 BMRI Trading Buy 11950 BBRI Trading Sell 5200 BBNI Trading Sell 15800 BBCA Trading Sell 1915 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 19450 UNTR Trading Buy 1850 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.