30 Maret 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Koreksi dalam pekan lalu secara teknis Supportyang Level terjadi bagi IHSG 4766/4750/4739 memperlihatkan sinyal negatif. Namun, potensi up reversal bagi IHSG Resistance Level 4792/4802/4818 bisa terjadi apabila indeks tidak tembus MA20 yang merupakan Major Trend Down tahanan solid. Sinyal candle pun cenderung memperlihatkan peluang Minorbagi Trend Up tekanan pada pekan lalu. positif IHSG, setelah mengalami
WSKT akan bagi dividen 2015 sebesar Rp 15,44 /saham WSKT divestasi anak usaha Rp 4 triliun, terbitkan obligasi Rp 5 triliun WSKT targetkan total kontrak baru tahun 2016 sebesar Rp 100 triliun FSRU Lampung PGAS dukung program 35.000 MW SUPR membukukan laba bersih Rp136,87 miliar Laba KKGI mengalami penurunan Produksi CPO SGRO tahun 2015 naik 21%, harga jual turun 16% UNSP bukukan pendapatan Rp 2 triliun pada 2015 MERK incar pertumbuhan double digit SIPD melakukan rights issue ERTX alami kenaikan laba bersih Laba SAME menurun tipis EXCL akan kurangi utang Rp 11 triliun di tahun 2016 EXCL akan bayar utang USD 500 juta Axiata Investment TPIA pertimbangkan bagi dividen 25% GDST catat rugi Rp 55,21 miliar di 2015 dari rugi Rp 13,56 miliar BFIN optimis sektor pembiayaan tumbuh 5%-10% di tahun 2016 BMRI salurkan sindikasi infrastruktur Rp7 triliun SMRA alami penurunan laba bersih Laba PNSE tahun 2015FY turun 58,94% YoY Laba MTLA tahun 2015FY turun 20,11% YoY Pendapatan PWON meningkat 19,4% YoY pada 2015 PWON perkuat basis recurring revenue Laba bersih CTRP menurun AGRO incar laba tumbuh 29%
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4781.297 829.315
+7.671 +1.772
7,885.56 3,418.42
6,143.17 4,895.32
MARKET REVIEW IHSG berhasil ditutup menguat tipis sebesar 7,67 poin (0,16%) dari level 4.773,63 ke level 4.781,30 di akhir perdagangan hari Selasa (29/3) didukung oleh aksi beli investor domestik menyeimbangi arus keluar investor asing yang mencapai Rp764,7 miliar. Dari pasar domestik, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan ekonomi XI yang meliputi meliputi kredit usaha rakyat (KUR) berorientasi ekspor, dana investasi real estate (DIRE), percepatan bongkar muat barang di pelabuhan atau dwelling time, dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Pemerintah meluncurkan KUR berorientasi ekspor. Dengan program ini, para pelaku UMKM yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor berhak mendapatkan KUR dengan bunga 9%. Selain itu, pemerintah memutuskan menurunkan PPh final dari penjualan properti real estate dari 5% menjadi 0,5%. Ketiga, pemerintah meluncurkan sistem Indonesia Single Risk Management (ISRM) untuk mempermudah proses bongkar muat barang di pelabuhan. Terakhir, akan diterbitkan instruksi presiden kepada kementerian dan lembaga yang pada intinya bertujuan agar bahan baku obat dan alat kesehatan diproduksi di dalam negeri. Selanjutnya, Pertamina mengeluarkan kebijakan penurunan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp200 per liter yang akan mulai berlaku efektif pada hari Rabu 30 Maret 2016. Pertalite akan diturunkan menjadi Rp7.100 per liter, sedangkan Pertamax diturunkan menjadi Rp7.500 per liter. Premium dan solar akan ditetapkan pada tanggal 1 April mendatang. Pertamina berharap penurunan BBM bersubsidi tersebut tidak terlalu signifikan karena para analis memprediksi harga minyak akan kembali merangkak dalam hitungan bulan. Dari global, harga minyak terus melemah di pasar Asia, siang ini, dipicu kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan dan kehati-hatian menjelang laporan cadangan Amerika. Komoditas minyak dunia tersebut mencatatkan penguatan sehat pada bulan Maret setelah terpukul mendekati level terendah 13 tahun pada bulan Februari lalu, dipicu oleh depresiasi dollar AS dan harapan produsen utama dunia akan pembatasan produksi pada pertengahan April. Selanjutnya, para pelaku pasar juga sedang menanti kebijakan the Fed. Dari regional, indeks Shanghai Composite ditutup melemah sebesar 1,28% ke level 2.919,83. Di sisi lain, indeks Hang Seng menguat sebesar 0,1% ke level 20.366,30. Sebaliknya, indeks Nikkei 225 ditutup melemah sebesar 0,18% ke level 17.103,53. Dari Eropa, bursa Eropa ditutup menguat tentatif di awal perdagangan.
MARKET VIEW Pemerintah kembali mengumumkan paket kebijakan ekonomi ke XI, ada lima poin penting dalam paket kebijakan ekonomi tersebut yakni;; Pertama, Insentif kredit ekspor, dengan bunga menjadi seperti bunga KUR, agar mendorong perusahaan yang berorientasi ekspor. Kedua, Rate rupiah menjadi concern pemerintah. Menteri Keuangan setuju untuk PPh final dari rate cukup diturunkan dari 5% menjadi 0,5%. Ini bisa lebih kompetitif dari negara tetangga. Ketiga, Prosedur dwelling time, terutama pengendalian resiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan atau Indonesia single risk management. Selama ini, ada dua jalur barang: hijau dan merah. Kategori ini ditentukan oleh 18 kementerian yang berwenang. Keempat, Tentang industri farmasi dan alat kesehatan. Sekarang ada 216 industri, PMA maupun PMDN, yang pangsanya 76% dari produk obat. Tetapi dari angka tersebut, impornya masih 95% untuk bahan baku obat. Kelima, Perihal tabungan pos. Pemerintah ingin meningkatkan peran PT Pos dalam menghimpun tabungan masyarakat dan membuka akses yang mudah bagi masyarakat pedesaan untuk menabung dan berhubungan dengan sektor keuangan formal. Dikeluarkan pekat kebijakan diharapkan dapat mengurangi tekanan bagi nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Paket kebijakan ini juga diharapkan dapat menjadi katalis bagi pergerakan IHSG. Sentimen lain dari dalam negeri berupa rencana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan menjadi katalis positif bagi IHSG pada perdagangan hari ini. Pemerintah dan Pertamina berencana menurunkan harga BBM pada hari ini. Penurunaan harga ini menyusul revisi harga yang sudah dilakukan sebelumnya pada awal bulan lalu dan juga seiring penurunan harga minyak dunia. Penurunan harga BBM akan berlaku khusus untuk Pertalite dan Pertamax Series. Kabarnya besaran penurunan BBM sebesar Rp 200 per liter. Bila semula harga Pertamax Rp 7.750 per liter turun menjadi Rp 7.550. Pertamax Plus dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.450. Sedangkan Pertalite menjadi Rp 7.100 per liter dari semula Rp 7.300. Kendati faktor positif dari dalam negeri tersebut terbilang positif, namun sentimen eksternal nampaknya masih menjadi hambatan bagi laju indeks saham domestik ini. Pasalnya, pasar saham Asia pada awal sesi hari ini dibuka variatif. Faktor internal terbilang positif, namun eksternal kurang mendukung dapat mendorong IHSG bergerak mixed, namun diperkirakn berpeluang menguat.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
30 March 2016
30 March 2016 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Waskita Karya (WSKT) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 209,54 miliar atau sebanyak 20% dari laba bersih perseroan di tahun 2015 yang sebesar Rp 1,04 triliun. Perseroan akan membagikan dividen senilai total Rp 209,54 miliar atau setara Rp 15,44 per saham.
dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 725 miliar. Penjualan sawit berkontribusi senilai Rp 1,5 triliun dan sisanya dari karet sebesar Rp 500 miliar. Kinerja tersebut didukung oleh program revitalisasi perkebunan dan kemampuan menjaga produksi kebun inti sawit serta karet.
Waskita Karya (WSKT) berencana mendivestasikan kepemilikan sahamnya sebesar 30-40% dalam Waskita Beton Precast dengan target dana Rp 3,5-4 triliun tahun ini. Sebanyak 10% saham akan dilepas kepada investor strategis, sementara 20-30% sisanya melalui IPO saham. Aksi pelepasan saham Waskita Beton kepada mitra strategis selesai pada semester I-2016. Hasil divestasi dan IPO Waskita Beton diharapkan dapat memperkuat modal guna mendukung ekspansi di masa mendatang. Perseroan menargetkan laba bersih Waskita Beton mencapai Rp 560-600 miliar, naik dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 340 miliar.
Sierad Produce (SIPD) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 400 juta saham seri C dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Rasio ditetapkan 108:46 dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. RUPS akan diselenggarakan pada 15 Februari 2016. Cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 4 April 2016. Dana yang diperoleh sebesar Rp 300 miliar akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha di bidang commercial farm, yang akan dilakukan secara bertahap melalui pengembangan proyek baru dan sisanya untuk modal kerja.
Waskita Karya (WSKT) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai total Rp 5 triliun. Tahap pertama perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun dan sisanya sebesar Rp 3 triliun akan diterbikan pada tahun 2017. Dari obligasi sebesar Rp 2 triliun, sebesar Rp 1 triliun untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi jalan tol. Obligasi tahap pertama tersebut akan dilaksanakan pada semester I 2016. Waskita Karya (WSKT) menargetkan total nilai kontrak baru sebesar Rp 100 triliun. Sebesar Rp 63 triliun merupakan kontrak baru yang diperoleh perseroan tahun 2016 dan sebesar Rp 37 triliun merupakan carry over dari tahun 2015. Sebesar 70%-80% dari total kontrak baru perseroan diperoleh dari proyek BUMN dan pemerintah, serta 20%30% dari proyek swasta. Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung milik Perusahaan Gas Negara (PGAS) siap mendukung program pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 megawatt, utamanya pembangkit yang berada di Jawa bagian barat dan Sumatra bagian selatan. PGN siap memasok minimal 4 pembangkit berbahan bakar gas program 35.000 megawatt. PGN juga akan mengembangkan kapal pengangkut gas alam cair (liquified natural gas/LNG) berskala kecil (mini LNG sea transportation) yang akan membawa LNG dari FSRU Lampung ke pembangkit listrik di berbagai lokasi seperti Sumatra dan Kalimantan. Solusi Tunas Pratama (SUPR) meraih laba bersih Rp136,87 miliar per Desember 2015 dibandingkan rugi sebesar Rp380,04 miliar tahun sebelumnya. Pendapatan naik menjadi Rp1,78 triliun dari pendapatan tahun sbelumnya sebesar Rp1,07 triliun dan laba bruto juga naik menjadi Rp1,46 trliun dari laba bruto tahun sebelumnya Rp863,29 miliar. Adapun, laba usaha tercatat Rp1,33 triliun, naik dari laba usaha tahun sebelumnya Rp760,15 miliar. Resources Alam Indonesia (KKGI) mengalami penurunan laba per Desember 2015 menjadi US$5,71 juta dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$8,07 juta. Penjualan bersih turun menjadi US$111,01 juta dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar US$135,76 juta. Laba kotor naik menjadi US$26,47 juta dibandingkan laba kotor sebelumnya sebesar US$22,29 juta. ADapun laba usaha turun menjadi US$9,14 juta dari laba usaha tahun sebelumnya US$12,74 juta. Sampoerna Agro (SGRO) mencatat peningkatan produksi tertinggi di kuartal IV 2015. Total produksi tahun 2015 mencapai lebih dari 388 ribu ton CPO, atau naik 21% YoY, melebihi kisaran target perseroan sebesar 10%-15%. Kenaikan itu terutama didukung oleh hasil produksi dari kebun Kalimantan yang mencatat kenaikan sebesar 28%, dan kebun Sumatera yang naik sebesar 18%. Harga jual ratarata CPO Perseroan tahun 2015 turun 16% menjadi Rp 7.031 per kg. Penjualan CPO menyumbang Rp 2.481,81 miliar, atau 83% dari total pendapatan Perseroan tahun 2015 yang mencapai Rp 3.242,38 miliar. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) membukukan pendapatan senilai Rp 2,02 triliun hingga akhir 2015, turun dari realisasi pada 2014 yang mencapai Rp 2,63 triliiun. Rugi bersih mencapai Rp 764 miliar,
Merck (MERK) tahun ini menargetkan penjualan tumbuh di sekitar 10% hingga 15% dari raihan tahun lalu yang mencapai Rp983,44 miliar. Untuk merealisasikan target tersebut pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi. Untuk menaikkan kinerja di divisi consumer health, MERK sudah menyiapkan dua produk anyar neurobion dan sangobion. Adapun, pada lini bisnis obat resep biopharma, perusahaan akan lebih intensif memperbesar kontribusi dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tahun lalu, program JKN memberikan kontribusi kurang lebih 30% dari total pendapatan. Tahun ini, MERK menargetkan kontribusi JKN lebih dari 30%. Sarana Meditama Metropolitan (SAME) alami penurunan tipis laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp56,60 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp57,70 miliar karena kenaikan beban pajak naik menjadi Rp11,65 miliar dari Rp7,34 miliar. Pendapatan meningkat menjadi Rp515,09 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp414,41 miliar. Laba bruto naik jadi Rp253,71 miliar dari laba bruto tahun sebelumnya Rp203,85 miliar. Meski beban usaha naik jadi Rp135,85 miliar dari Rp113,65 miliar namun laba usaha masih mencatat kenaikan menjadi Rp117,85 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp90,19 miliar. Erafone Artha Retailindo, anak usaha dari Erajaya Swasembada (ERAA), siap menambah 40 gerai baru pada tahun ini dengan dana investasi sebesar Rp 100 miliar. Tiga gerai yang sumber dananya berasal dari perusahaan ada tiga jenis. Pertama, Erafone berkonsep joint business yang berlokasi di swalayan, luasnya hanya berkisar 3X3 meter. Kedua, Erafone Multibrand dengan luas antara 60 hingga 100 meter. Ketiga, Erafone Megastore dengan luas minimal 250 m2. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mempertimbangkan untuk membagikan dividen sekitar 25% dari perolehan laba bersih sepanjang tahun lalu. Meski pendapatan menurun drastis sebesar 44% pada tahun lalu, perusahaan masih membukukan kenaikan laba bersih 42,4% menjadi US$26,3 juta dari kinerja 2014 sebesar US$18 juta. Kenaikan laba bersih ditopang oleh menguatnya margin laba kotor dari 4,8% di 2014 menjadi 10,6% di 2015. Adapun, margin laba kotor naik dibantu oleh rendahnya biaya bahan baku (naptha) di mana harga naphtha cenderung mengikuti harga minyak mentah yang menurun. Eratex Djaja (ERTX) alami kenaikan laba bersih menjadi US$5,26 juta hingga Desember 2015 dibandingkan dengan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang US$2,22 juta. Pendapatan perseroan meningkat menjadi US$69,18 juta dari pendapatan tahun sebelumnya yang US$54,43 juta. Laba kotor juga naik jadi US$9,04 juta dari laba kotor tahun sebelumnya yang US$6,08 juta. Sementara laba usaha tercatat US$6,11 juta naik dari laba usaha tahun sebelumnya yang US$3,43 juta. Total aset per Desember 2015 mencapai US$ 52,99 juta meningkat dari total aset per Desember 2014 yang US$46,60 juta. Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mencatatkan kenaikan rugi sebesar Rp 55,21 miliar per Desember 2015 dari sebelumnya rugi Rp 13,56 miliar di tahun 2014. Penjualan bersih turun menjadi Rp 913,79 miliar dari sebelumnya Rp 1,21 triliun. XL Axiata (EXCL) berencana mengurangi utang sekitar Rp 11 triliun
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
30 March 2016
30 March 2016 pada tahun 2016. Sumber pendanaan untuk membayar utang berasal dari hasil rights issue dan penjualan tower. Menurut manajemen, dengan membayar utang sebesar Rp 11 triliun dapat menghemat pembayaran bunga sebesar 6,5% per tahun dari total utang sebesar Rp 26,953 triliun yang akan jatuh tempo hingga tahun 2022. Dengan demikian Debt Equity Ratio (DER) EXCL akan terjaga dari 1,6% menjadi 1% setelah menjual tower dan rights issue. XL Axiata (EXCL) berencana membayar utang kepada Axiata Investment Sdn Bhd senilai USD 500 juta. Sumber pendanaan pelunasan akan berasal dari rights issue. Perseroan akan menerbitkan 2,75 miliar saham baru atau 24,35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan pada akhir April atau awal Mei 2016. BFI Finance (BFIN) optimis mampu merealisasikan pertumbuhan bisnis di sektor pembiayaan hingga sebesar 5%-10% pada tahun 2016 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 11 triliun ditopang oleh 276 jaringan operasional yang dimiliki. Target tersebut akan ditopang oleh peningkatan sejumlah sektor pembiayaan perusahaan. Pembiayaan di segmen mobil akan berkontribusi sebesar 80%, segmen motor 10% dan alat berat 10%. Untuk itu Perseroan mendorong jaringan operasional di 240 daerah di Indonesia untuk melakukan jemput bola ke konsumen. Sedangkan untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan jumlah nasabah, BFI melanjutkan program Uber Milyaran. Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit sindikasi untuk proyekproyek infrastruktur seperti jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, pembangkit listrik dan transmisi di seluruh Indonesia mencapai sekitar Rp7 triliun hingga Februari 2016. Realisasi penyaluran tersebut setara dengan 18,78 persen dari total kredit sindikasi yang didistribusikan hingga Februari 2015 yang mencapai Rp37,28 triliun. Adapun, sifat dari proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan yang besar dan jangka waktu panjang, skema pembiayaan secara sindikasi menjadi opsi yang paling tepat, di samping sebagai bagian dari mitigasi risiko proyek. Bank Mandiri (BMRI) akan berusaha menangani kredit macet sebagai prioritas utama tahun ini dan menetapkan target ekspansi ke luar negeri. NPL ditargetkan menjadi sekitar 3,5% dari total kredit tahun ini, naik dari 2,5% tahun lalu. Kredit macet banyak datang dari sektor komersial termasuk dari sektor komoditi. Adapun, untuk ekspansi ke luar negeri, BMRI sedang menunggu persetujuan dari regulator Singapura dan Malaysia untuk melakukan ekspansi. Bank Permata (BNLI) mendapat persetujuan untuk melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui penawaran umum terbatas atau rights issue. Keputusan ini diambil lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada hari Selasa (29/03). Total rights issue yang disetujui sebesar Rp5,5 triliun. Artinya, modal BNLI akan bertambah menjadi Rp24 triliun. Adapun, tujuan utama rights issue adalah untuk menunjang pertumbuhan usaha BNLI pada kemudian hari. Selain itu, aksi tersebut untuk memperkuat permodalan sebagai pemenuhan kewajiban Basel III. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Terbatas, Bank Permata (BNLI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan membukukan seluruh laba bersih BNLI yang sebesar Rp247,1 miliar sebagai laba ditahan untuk lebih memperkuat permodalan untuk mengantisipasi ketentuan permodalan yang lebih tinggi. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menargetkan laba bersih tahun 2016 tumbuh sekitar 29% menjadi Rp103,83 miliar dibandingkan tahun lalu Rp80,49 miliar. Pertumbuhan laba tersebut antara lain didorong oleh penyaluran kredit dengan target tahun ini tumbuh 15% YoY. Tahun lalu, AGRO akan perbesar porsi kredit sektor perkebunan dari tahun lalu sekitar 55% menjadi 60%. Pada tahun ini, perusahaan menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 16% YoY dibandingkan tahun lalu sebesar Rp6,86 triliun. Pakuwon Jati (PWON) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,62 triliun sepanjang 2015, meningkat 19,4% YoY. Pendapatan bersih
tersebut berasal dari dua sumber yaitu recurring revenue dan development revenue, masing-masing senilai Rp 2,31 triliun. Kedua sumber pendapatan tersebut tumbuh masing-masing 29% dan 11%. Laba komprehensif 2015 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun atau lebih rendah 4% YoY. Pakuwon Jati (PWON) berkomitmen untuk terus memperkuat basis recurring revenue pada tahun ini. Tambahan recurring revenue untuk 2016 antara lain akan berasal dari pusat perbelanjaan ritel Tunjungan Plaza 5, perluasan Superblok Tunjungan City. Ciputra Property (CTRP) alami penurunan laba bersih per Desember 2015 menjadi Rp327,47 miliar dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya yang Rp394,23 miliar. Pendapatan usaha naik jadi Rp2,45 triliun dari pendapatan usaha tahun sebelumnya Rp1,66 triliun namun beban langsung dan pokok naik tajam menjadi Rp1,32 triliun dari beban tahun sebelumnya yang Rp705,88 miliar. Laba bruto tercatat masih naik menjadi Rp1,13 triliun dari laba bruto tahun sebelumnya yang Rp956,58 miliar. Laba usaha naik jadi Rp757,01 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp678,27 miliar. Total aset per Desember 2015 mencapai Rp9,82 triliun naik dari total aset per Desember 2014 yang Rp8,86 triliun. Metropolitan Land (MTLA) mencatatkan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 20,11% YoY menjadi Rp 214,27 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 268,22 miliar. Penjualan turun menjadi Rp 1,09 triliun dari sebelumnya Rp 1,11 triliun. Summarecon Agung (SMRA) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp855,18 miliar hingga Desember 2015 dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Pendapatan neto turun tipis menjadi Rp5,62 triliun dari pendapatan neto tahun sebelumnya sebesar Rp5,75 triliun. Laba kotor turun menjadi Rp2,91 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya Rp3,05 triliun. Sementara laba usaha tercatat turun menjadi Rp1,79 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya Rp2,09 triliun. Sedangkan total aset per Desember 2015 mencapai Rp18,75 triliun naik dari total aset per Desember 2014 sebesar Rp15,87 triliun. Pudjiadi & Sons (PNSE) membukukan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 58,94% menjadi Rp 8,35 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 20,34 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 225,84 miliar dari sebelumnya Rp 245,97 miliar. PT Pertamina menurunkan harga BBM non subsidi (non PSO) sebesar Rp 200 per liter. Harga baru ini mulai berlaku Rabu (30/3) pukul 00.00 WIB. Harga BBM Pertalite turun menjadi Rp 7.100 per liter, Pertamax menjadi Rp 7.500 per liter. Sedang BBM bersubsidi, seperti premium dan solar akan memakai harga baru mulai 1 April 2016. Harga BBM bersubsidi yaitu premium dan solar tidak ditetapkan pada harga yang mengalami penurunan terlalu besar, karena banyak prediksi harga minyak akan kembali naik dalam hitungan bulan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan dalam waktu dekat pemerintah akan mengumumkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar yang baru. Harga tersebut mulai berlaku untuk periode April hingga Juni 2016, yang berlaku mulai 1 April 2016. Pemerintah saat ini berencana untuk menerapkan tarif cukai bagi penjualan bahan bakar minyak (BBM). Selama ini BBM telah dianggap merusak lingkungan, sehingga perlu dilakukan pemberlakuan tarif cukai bagi penjualan BBM. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina memastikan jika aturan ini diterapkan, harga BBM akan kembali naik. Rencana ini masih dalam pembahasan. Meski demikian ada kemungkinan penerapan cukai dijalankan sebab ada landasan UU Lingkungan Hidup. Menko Perekonomian, Darmin Nasution, mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap XI. Paket kebijakan ekonomi XI meliputi 4 hal, yakni kredit usaha rakyat berorientasi ekspor, dana investasi real estate, pengembalian risiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
30 March 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
38.66 1.98 1240.05 8450.00 16800.00 51.25 52.65 720.00 2651.00 643.00 736.79
Description
0.38 0.00 -2.27 -200.00 -500.00 -11.15 -10.71 27.50 26.00 17.50 -0.28
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
51 0.02
16,995 302
Change (IDR) -137 -45
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
17633.11 4846.63 6105.90 3055.44 1924.82 20366.30 4781.30 17103.53 1715.04 2819.08
0.56 1.67 -0.01 -1.29 -1.83 0.10 0.16 -0.18 0.74 -0.40
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 52.00 144.47 1.06 99.74 156.12 180.36 2.14 30.40 0.07
1.19 -3.21 -2.19 -17.52 -20.31 -7.06 4.10 -10.14 1.33 -2.21
2015E
2016F
16.19 20.56 16.36 12.60 25.01 10.84 16.56 18.05 16.43 12.89
14.46 17.42 13.89 11.17 20.19 9.76 14.37 15.47 15.25 12.20
2015E
2016F
3.02 3.33 1.69 1.36 3.06 1.03 2.47 1.47 1.74 1.08
2.89 3.03 1.64 1.25 2.71 0.97 2.25 1.39 1.65 1.04
Market Cap (USD Bn) 5,320.7 7,607.3 1,517.2 3,774.0 2,959.4 1,659.3 379.2 2,728.3 254.0 289.6
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.07 1.13 0.01 0.74 0.76 1.44 0.15 0.25 0.09
Change -0.0003 -0.0002 0.0000 -0.0001 0.0014 0.0002 0.0000 0.0013 0.0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.75 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,395.00 15,122.02 118.87 9,888.16 10,234.92 19,270.45 2,058.28 3,353.36 11.51
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
February-16 0.42 4.42 -0.09 104.54 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.05 0.51 0.17 0.07 0.07 2.73
SBI January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
30 March 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 31 Mar 31 Mar 01 Apr 01 Apr 01 Apr 01 Apr 01 Apr 01 Apr
Agenda US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia CPI YoY Indonesia CPI MoM US Unemployment Rate US Underemployment Rate US Construction Spending MoM US ISM Manufacturing
Expectation Tetap 265 ribu Naik menjadi 2194 ribu dari 2179 ribu Naik menjadi 4.45% dari 4.42% -Tetap 4.9% -Turun menjadi 0.1% dari 1.5% Naik menjadi 50.7 dari 49.5
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ UNVR IJ GGRM IJ BMRI IJ CPIN IJ INTP IJ MDKA IJ ACES IJ UNTR IJ SCMA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
99500 42975 61000 10200 3670 19700 1950 860 15250 3250
Index pt
1.84 2.32 2.87 1.24 4.41 2.07 20.00 7.50 1.67 1.88
Stock
7.91 7.03 3.09 2.73 2.40 1.39 1.10 0.97 0.88 0.83
Price
ASII IJ BBRI IJ BBCA IJ SMGR IJ LPKR IJ BBNI IJ LPPF IJ EMTK IJ IIKP IJ ISAT IJ
Change (%)
7075 10975 13075 10250 1085 5050 17225 9475 2995 6275
Index pt
-2.41 -1.13 -0.76 -3.30 -5.65 -0.98 -1.57 -1.30 -6.41 -1.95
-6.69 -2.88 -2.31 -1.96 -1.42 -0.87 -0.76 -0.67 -0.65 -0.64
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
30 March 2016 30 March 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 45.00 261.45 3.00 311.66 8.00 84.80 3.50
GMTD BMRI SDPC BBRI SDRA BJBR LPKR
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 28 Mar-16 29 Mar-16 30 Mar-16 31 Mar-16 31 Mar-16 31 Mar-16 01 Apr-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA ---
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 100,000.00 50.00
EX Date 29 Mar-16 30 Mar-16 31 Mar-16 01 Apr-16 01 Apr-16 01 Apr-16 04 Apr-16
Recording 31 Mar-16 01 Apr-16 04 Apr-16 05 Apr-16 05 Apr-16 05 Apr-16 06 Apr-16
Payment 21 Apr-16 22 Apr-16 22 Apr-16 22 Apr-16 27 Apr-16 27 Apr-16 27 Apr-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI MERK TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Tender Offer
CUM Date -TBA 04 Apr’16 28 Mar’16 07 Apr’16 04 May’16 15 May’16 -- --
EX Date TBA TBA 05 Apr’16 29 Mar’16 08 Apr’16 09 May’16 16 May’16 -- --
Trading Period TBA TBA 11 Apr – 09 May’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 18 Mar’16 02 Mar – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten MFMI LPLI LPPS KARW ABDA JSMR FMII NIKL CSAP ANTM MTFN INCO AKKU KRAS JPFA SOBI IGAR INAF BBCA PLIN
AGM/EGM RUPST RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST
Date
Agenda
30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 01-Apr-16 01-Apr-16 01-Apr-16 04-Apr-16 04-Apr-16 04-Apr-16 05-Apr-16 06-Apr-16 07-Apr-16 07-Apr-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
3030March March2016 2016
GGRM
TRADING BUY
S1
R1
59600
61825
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
GGRM Broadening Wedge
S2
57375
Closing Price
R2
67,608.3 66,250 63,127.5 65,000 61,000 61,000 61,000 60,000 60,709.4 60,275 58,750 55,000 58,019.6 57,833.3 57,833.3
64050
61000 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
50,000
• RSI berada dalam area netral 45,000
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
40,000
• Trading range Rp 59600-Rp 61825
September October November December 2016 February GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 31.30, Stochastic %K = 39.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 61000, take Profit Rp 61825
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 17.35 10.07 -23.98 63128 60275
SMBR
TRADING BUY
S1
R1
390
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
420
March
GGRM - MACD (5,3) = 129.24, Signal() = 287.92
GGRM - TSI(3,5,3) = -23.98, Volume() = 1,253,600.00
GGRM - William's % R(14) = -70.00, Volume() = 1,253,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 405 405 405 403.5 400.0 401.2
SMBR
S2
360
Closing Price
R2
450
405
379.5 360.0
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
80 39.6439 90.0 80.0 70.0 39.6439 60.0 50.0 40.0 31.3004 30.0 20.0 10.0 31.3004 1,000 287.917 800 20 600 400 200 129.237 0 -200 -400 -600 -800 1,253,600 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -23.9819 -40.0 -60.0 1,253,600 -80.0 -32.9292 -70
326.2 320.0 311
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
283 280.0 283
• Harga berada dalam area upper band
240.0
• Trading range Rp 390-Rp 420
September October November December 2016 February SMBR - Stochastic %D(6,3,3) = 34.93, Stochastic %K = 33.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 405, take Profit Rp 420
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 79.44 2.74 4.58 380 401.2
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
SMBR - MACD (5,3) = -0.23, Signal() = -0.09
SMBR - TSI(3,5,3) = 1.58, Volume() = 10,496,800.00
SMBR - William's % R(14) = -18.52, Volume() = 10,496,800.00
March
80 34.9323 90.0 80.0 70.0 34.9323 60.0 50.0 40.0 33.2799 30.0 20.0 10.0 33.2799 0.0 10.0 8.0 20 -0.086053 6.0 4.0 2.0 0.0 -0.230942 -2.0 -4.0 -6.0 10,496,80 -8.0 80.0 13.9901 60.0 40.0 20.0 0.0 1.58188 -20.0 -40.0 10,496,80 -60.0 -80.0 0.00000 -18.5185
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3030March March2016 2016
INTP
TRADING BUY
S1
19400
R1
19875
S2
18925
R2
20350
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
INTP Upward Sloping Channel
23,000
22,000 21,063.9 21,063.9 20,850 21,000 20,291.3 20,181.3 19,865 20,000 19,700 19,700 19,000 19,700 19,221.4 19,221.4 18,000 18,750 18,707.9
19700 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
17,000
• Trading range Rp 19400-Rp 20350
16,000 September October November December 2016 February INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 15.31, Stochastic %K = 11.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 19700, take Profit Rp 20350
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 36.70 -132.27 -59.36 20291 19865
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
10900
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
11100
March
INTP - MACD (5,3) = 151.20, Signal() = 160.17
INTP - TSI(3,5,3) = -59.36, Volume() = 1,567,800.00
80 100.0 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 15.3134 40.0 30.0 20.0 15.3134 10.0 0.0 160.167 11.1111 400 300 200 151.202 100 11.1111 0 -100 -200 -300 -400 1,567,800 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 1,567,800 -55.3339 -60.0 -71.875 -59.357
INTP - William's % R(14) = -71.88, Volume() = 1,567,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BBRI Wedge
S2
10700
Closing Price
R2
12,600 11,617.1 11,325 11,317.5 12,000 11,160 11,134.4 11,400 11,125 11,004.8 10,800 11,004.8 11,004.8 10,975 10,200 10,975 10,975 9,600 10,925
11300
10975 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral
9,000
• Harga berada dalam area lower band
8,400
Prediksi
• Trading range Rp 10900-Rp 11300
September October November December 2016 February BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 64.40, Stochastic %K = 38.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 10975, take Profit Rp 11300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 56.11 -9.70 -14.58 11125 11160
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
BBRI - MACD (5,3) = 34.43, Signal() = 11.50
BBRI - TSI(3,5,3) = -14.58, Volume() = 19,004,900.00
BBRI - William's % R(14) = -80.77, Volume() = 19,004,900.00
March
80 64.4037 100.0 90.0 80.0 70.0 64.4037 60.0 50.0 40.0 38.4324 30.0 20.0 10.0 38.4324 34.4343 200 20 100 11.5 0 -100 -200 -300 19,004,90 100.0 80.0 3.16367 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 19,004,90 -60.0 -80.0 -14.5764 -80.7692
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3030March March2016 2016
PPRO
TRADING BUY
S1
216
R1
237
S2
203
R2
250
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 237 225 240.0 225 225 224.75 220.0 221.8 219.05 206.6 200.0 206.6 190.022 180.0 188
PPRO Upward Sloping Channel
Closing Price
225 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
160.0
• RSI berada dalam area oversold 140.0
• Harga berada dalam area netral
120.0
Prediksi
• Trading range Rp 216-Rp 237
September October November December 2016 February PPRO - Stochastic %D(6,3,3) = 14.26, Stochastic %K = 21.65, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 225, take Profit Rp 237
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 43.26 -0.06 -21.54 219 221.8
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
PPRO - MACD (5,3) = 0.46, Signal() = 0.92
PPRO - TSI(3,5,3) = -21.54, Volume() = 70,169,400.00
PPRO - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 70,169,400.00
TRADING BUY
S1
820
R1
900
Trend Grafik
S2
780
R2
940
ACES Broadening Wedge
Major
Up
Minor
Down 1,072.78 1,100 1,072.78
860
1,000 957.32 878.75 870 900 860
• MACD line dan signal line indikasi positif
• RSI berada dalam area netral
860 860 800 845 841.25 815 811 700 811
• Harga berada dalam area netral
600
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
80 90.0 80.0 21.654 70.0 60.0 50.0 21.654 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 14.2551 0.91652 4.0 2.0 14.2551 0.461824 0.0 -2.0 -4.0 70,169,40 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -21.4563 -40.0 -60.0 70,169,40 -80.0 -21.5379 -50
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ACES
Closing Price
March
• Candle chart indikasi sinyal positif
• Trading range Rp 820-Rp 900
September October November December 2016 February ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 55.27, Stochastic %K = 49.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 860, take Profit Rp 900
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 21.89 -4.40 -8.90 879 845
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
ACES - MACD (5,3) = -0.22, Signal() = 2.18
ACES - TSI(3,5,3) = -8.90, Volume() = 23,888,100.00
ACES - William's % R(14) = -64.71, Volume() = 23,888,100.00
March
500 80 55.267 100.0 90.0 55.267 80.0 70.0 60.0 50.0 49.7836 40.0 30.0 20.0 49.7836 10.0 0.0 2.18274 20 12.0 6.0 0.0 -0.223146 -6.0 -12.0 -18.0 -24.0 -30.0 23,888,10 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -8.89828 -20.0 -40.0 23,888,10 -60.0 -13.9713 -64.7059
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
30 March 2016 30 March 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
17400 1740 1925
17400 1740 1925
17575 1780 1940
16775 1630 1880
17175 1705 1910
17575 1780 1940
17975 1855 1970
Trading Sell 6375 PTBA 650 ADRO Trading Sell 1350 MEDC Trading Sell Trading Sell 1745 INCO Trading Sell 456 ANTM Trading Sell 730 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 995 WTON Trading Sell 10250 SMGR Trading Buy 19700 INTP Trading Sell 1070 SMCB
6375 650 1350 1745 456 730
6300 645 1490 1725 452 725
6100 625 920 1665 440 705
6300 645 1205 1725 452 725
6500 665 1490 1785 464 745
995 10250 19700 1070
1010 9775 20350 1055
960 9775 18925 1025
985 10125 19400 1055
7075 700
7075 700
7000 720
6800 660
6925 61000 42975 1290
6925 61000 42975 1290
7100 61825 43300 1310
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1825 1825 BSDE Trading Sell 3875 3875 PTPP Trading Sell 2585 2585 WIKA Trading Buy 2695 2695 ADHI Trading Buy 2000 2000 WSKT Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2605 PGAS Trading Sell 5575 JSMR Trading Buy 6275 ISAT Trading Buy 3300 TLKM
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
29-03-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
Indicators Stoc*
MA5*
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif
19550 1795 1945
14000 1335 1715
6700 685 1775 1845 476 765
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
7225 800 1195 2045 481 810
4355 570 670 1380 351 550
1010 10475 19875 1085
1035 10825 20350 1115
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
1040 11175 20850 1145
930 9925 18750 910
7000 690
7200 720
7400 750
Negatif Positif
Negatif Negatif
Negatif Positif
7525 760
6225 480
6725 57375 41400 1265
6850 59600 42350 1280
6975 61825 43300 1295
7100 64050 44250 1310
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif
7575 67375 47800 1355
6475 58750 40500 1250
1810 3860 2565 2720 2065
1775 3825 2515 2610 1945
1810 3860 2565 2665 1985
1845 3895 2615 2720 2025
1880 3930 2665 2775 2065
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
1940 4010 2760 2840 2045
1655 3645 2425 2475 1855
2605 5575 6275 3300
2590 5525 6475 3330
2560 5425 5575 3220
2590 5525 6025 3275
2620 5625 6475 3330
2650 5725 6925 3385
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif
2760 6250 6450 3500
2445 5200 4700 3140
10200 10975 5050 13075 1700
10475 11300 5250 13325 1735
9875 10700 4865 12875 1625
10075 10900 4990 13025 1680
10275 11100 5125 13175 1735
10475 11300 5250 13325 1790
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
10325 12050 5675 13925 1865
9175 10425 4880 12875 1430
15250 1615
15575 1650
14825 1550
15075 1600
15325 1650
15575 1700
Positif Positif
Positif Positif
Negatif Negatif
16450 1875
14475 1575
MACD
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Buy 10200 BMRI Trading Buy 10975 BBRI Trading Buy 5050 BBNI Trading Buy 13075 BBCA Trading Buy 1700 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 15250 UNTR Trading Buy 1615 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.