05 Januari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Pendapatan TLKM pada 2015 mencapai Rp 100 triliun • PTBA targetkan produksi batubara naik 34% pada 2016 • ADRO bagi dividen interim Rp 489 miliar • BUMI peroleh 50% dukungan kreditor • BUMI alokasikan belanja modal kurang dari USD 100 juta • Anak usaha ABMM terbitkan obligasi tukar Rp 300 miliar • PGAS bangun pipa gas distribusi ke Dumai • BUKK akan suntik modal Kerinci Merangin Rp 499,5 miliar • WSKT suntik cucu usaha Rp35 miliar • WTON bukukan kontrak baru Rp 3,5 triliun di tahun 2015 • WTON targetkan kontrak baru tahun 2016 Rp 4 T & carry over Rp 1,7 T • AISA produksi 25,92 juta kantung minuman di 2017 • Laba KINO diprediksi tumbuh 44% • INAF alokasikan capex Rp269 miliar, bidik Rp 400 miliar dari obat herbal • TRIS anggarkan capex tahun 2016 sebesar USD 1,5 miliar • BKSL selesaikan penambahan modal tanpa HMETD • SSIA siapkan Rp600 miliar • GIAA akan tambah 23 pesawat dan kapasitas kursi pesawat di 2016 • BBRI menargetkan penyaluran KUR Rp67,5 triliun • BNGA tengah finalisasi revaluasi aset & targetkan masuk BUKU IV • BINA prediksi rasio modal di tahun 2016 di atas 20% • Kejagung buka kembali kasus restitusi pajak FREN • Undisbursed loan tahun 2015 mencapai Rp 1200 triliun • Inflasi tahun 2015 3,35% YoY, inflasi Desember 2015 0,96% mtm • BI proyeksi IHK tahun 2016 berada pada sasaran inflasi 41%
Peluang IHSG untuk memposisikan pada level yang lebih baik Support Level 4500/4474/4422 dibandingkan dengan posisi sebelumnya masih terbuka. Pasalnya, Resistance Level teknikal terkonfirmasi 4578/4630/4656 sejumlah indikator positif bagi IHSG. Hal ini Major Trend Downindikator mensinyalkan positf. IHSG tercermin dari lagging dan leading Minormenguji Trend resistance level 4697 Up dan support level di 4451. akan
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4525.919 782.202
-67.089 -9.831
5,258.59 1,106.18
3,789.59 2,395.15
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Mengawali debut perdagangan di tahun 2016 (04/01), IHSG ditutup melemah 67,09 poin (1.46%) ke posisi 4,525.92. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi kembali berlanjut pada akhir tahun 2015 sebesar 0,96%. Kepala BPS, Suryamin menambahkan bahwa inflasi bulanan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2010, tetapi secara tahunan (YoY) inflasi sebesar 3,35% yang merupakan terendah dalam lima tahun terakhir. Di samping itu realisasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) pada tahun 2015 sebesar Rp318,5tn atau 2,8% dari produk domestik bruto (PDB). Walaupun lebih rendah dari batas maksimal 3%, defisit tersebut jauh lebih lebar dibanding target dalam APBN-P 2015 sebesar Rp222,5tn atau 1,9% dari PDB. Sementara itu, defisit anggaran tahun lalu sebesar Rp227,4tn atau 2,26% dari PDB. Dari pasar regional, China memangkas nilai tukar yuan terhadap dollar AS, sehingga lebih lemah dari 6,5 yuan terhadap USD untuk kali pertama dalam lebih dari empat setengah tahun. Bank Rakyat China (PBoC) mengatakan pihaknya berupaya menjadikan yuan lebih marketoriented, dan berhasil memasukkan mata uangnya ke keranjang Special Drawing Rights Dana Moneter Internasional (IMF). Meski demikian, Beijing tetap mengontrol ketat mata uangnya, termasuk hanya memungkinkan untuk bergerak naik atau turun dua persen terhadap dollar AS dari mid-rate yang ditetapkan setiap hari oleh PBoC. Pada penutupan awal, Shanghai Composite Index jatuh 242,52 poin (6,85%), menjadi 3.296,66, kali pertama sistem otomatis “circuit breaker” yang baru mengintervensi perdagangan untuk mengekang volatilitas pasar. Pasar khawatir mengenai pencabutan aturan yang melarang pemegang saham melakukan penjualan. Larangan itu akan berakhir Jumat, memicu kekhawatiran bakal terjadi aksi oleh pemegang saham utama. Selain itu, Survei Purchasing Manager Index (PMI) terkait aktivitas manufaktur China menunjukkan kontraksi, menambah kekhawatiran atas kesehatan sektor kunci tersebut. PMI Caixin China tersebut jatuh ke level 48.2 pada bulan December 2015, dari level 48.6 pada bulan November. Indeks Jepang, Nikkei 225 ditutup turun sebesar 582,73 poin (3,06%) ke level 18.450,98 dan Indeks Hang Seng juga ditutup turun sebesar 587,28 poin (2,68%) ke level 21,327.12. Dari pasar Eropa, pasar saham Eropa melemah pada sesi pembukaan tahun ini, merespons kejatuhan pasar saham China.
Tingkat inflasi Indonesia untuk tahunan turun menjadi 3.35% di bulan Desember dari 4.89% di bulan November. Penurunan tersebut seiring dasar perhittungan Indek Harga Konsumen sebagai perbandingan posisinya lebih tinggi pada tahun lalu menyusul langkah pemerintah saat itu menaikan harga BBM bersubsidi. Terindikasi tingkat inflasi di tahun 2015 masih di dalam ekspektasi Bank Indonesia di kisaran 3% sampai 5%. Jika kondisi inflasi relatif berada di kisaran tersebut, membuka ruang bagi BI untuk memangkas suku bunga pada akhir bulan ini. namun dengan catatan apabila pasar global tetap tenang. Angka inflasi naik 0.96% di bulan Desember dari 0.21% di bulan November. Peningkatan inflasi ini menyusul naiknya harga komoditas makanan pokok sebesar 0.65%. Kendati angka inflasi secara tahunan menunjukan kondisi terkendali, namun katalis tersebut tidak berhasil mengangkat IHSG pada perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia di awal tahun 2016. IHSG tertekan oleh sentimen dari Cina, setelah Investor mulai melepas saham jelang habisnya masa larangan penjualan saham, Larangan penjualan saham yang dimaksud adalah, yang berlaku kepada pemegang saham utama di perusahaan yang terdaftar di Bursa Cina. Larangan ini diberlakukan pemerintah Cina saat pasar sahamnya anjlok pertengahan 2015 lalu. Sejak saat itu, para pemegang saham utama dilarang melepas sahamnya agar pasar tidak turun dalam. Larangan ini akan berakhir pada 8 Januari 2016. Selain itu, data aktivitas pabrik negara ini pada Desember menunjukkan adanya perlambatan. Hal ini memunculkan prediksi ekonomi Cina masih akan melambat di 2016. Penurunan IHSG pada Senin, sekaligus memupuskan probabilitas kenaikan yang selama sepuluh tahun terakhir berpeluang lebih besar dibandingkan level probabilitas penurunan. Pada perdagangan saham hari ini, pelaku pasar akan kembali melihat tekanan atas pasar global terutama Cina. Batas larangan penjualan saham yang akan berakhir pada Jumat pekan ini, masih membuka peluang terjadi aksi pelepasan yang dilakukan investor. Aksi ini bisa berdampak bagi perdagangan saham di bursa Indonesia. Selain itu, nilai tukar dollar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada pagi ini seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah demonstran menyerbu kedutaannya di Teheran. Apresiasi dolar AS diperkirkan bisa berimbas terhadap rupiah. Kondisi dari pasar saham global yang cemas terhadap pasar saham Cina serta apresiasi dolar AS diperkirakan menjadi pemicu tekanan bagi IHSG pada hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
5 January 2016
5 January 2016 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melampaui target pendapatan sebesar Rp 100 triliun pada 2015, meningkat dibandingkan realisasi 2014 yang sebesar Rp 89,7 triliun. Tahun ini, perseroan akan mempertahankan kinerja dengan meningkatkan bisnis digital. Anak usaha TLKM, Telkomsel tetap menjadi kontributor terbesar pendapatan perseroan. TLKM tetap berusaha tumbuh di atas rata-rata industri telekomunikasi atau di atas 9% pada tahun ini. Untuk memperbesar bisnis secara anorganik, perseroan tengah menjajaki peluang akuisisi terhadap perusahaan, utamanya pada sektor digital di negara kawasan Asia Pasifik. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan volume produksi batubara tahun ini sebesar 25,75 juta ton, naik 34% dari realisasi tahun lalu sebesar 19,24 juta ton. Perseroan berharap unit pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan, berkontribusi sebanyak 24,7 juta ton dari total produksi tahun ini. Di luar produksi, PTBA ditargetkan melakukan pembelian batubara sebesar 2,57 juta ton tahun ini. Sementara itu, untuk penjualan pada 2016 diproyeksikan sebesar 29,17 juta ton atau naik 52% YoY dari 2015 sebanyak 19,17 juta ton. Adaro Energy (ADRO) membagikan dividen tunai interim tahun buku 2015 senilai total Rp 489,06 miliar atau setara Rp 15,29. Ex date di pasar tunai akan dilaksanakan pada 5 Januari 2016. Sesuai rencana, dividen tersebut akan dibagikan pada 15 Januari 2016. Bumi Resources (BUMI) telah memperoleh lebih dari 50% dukungan para kreditor terhadap proposal restrukturisasi utang senilai total USD 3,98 miliar. Perseroan menargetkan kesepakatan final dengan para kreditor terealisasi pada Maret 2016. Kreditor BUMI terbagi menjadi dua, yakni utang USD 3,5 miliar berasal dari kreditor berjamin dan kreditor tidak berjamin dari convertible bond senilai USD 409 juta. Perseroan berharap pada exchange debt, yang akan dikonversi ke saham perusahaan dan entitas usaha. Bumi Resources (BUMI) mengalokasikan belanja modal kurang dari USD 100 juta pada tahun ini. Mayoritas capex akan digunakan untuk pemeliharaan tambang utama, Kaltim Prima Coal. Sumberdaya Sewatama, anak usaha ABM Investama (ABMM), telah menandatangani perjanjian penerbitan obligasi wajib tukar Rp 300 miliar dengan Indonesia Infrastructure Finance. Dana yang diperoleh atas perjanjian ini akan digunakan untuk mendanai pembangunan proyek listrik Sewatama dengan berbasis energi baru dan terbarukan. Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya Waskita Toll Road menambah modal disetor dan ditempatkan secara tunai kepada Waskita MNC Transjawa Toll Road senilai Rp35 miliar. Penambahan modal tersebut belum dibuatkan akta notaris. Seperti diketahui, sebesar 99% saham Waskita MNC Transjawa Toll Road dimiliki oleh Waskita Toll Road. Adapun, WSKT saat ini memiliki 99% saham Waskita Toll Road, anak usaha yang secara khusus didirikan untuk menggarap usaha jalan tol. Cucu WSKT tersebut menggarap tiga ruas jalan tol yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan PasuruanProbolinggo. Perusahaan Gas Negara (PGAS) sedang membangun jaringan pipa distribusi untuk mengaliri gas kepada 30 industri yang berada di Dumai dan satu pelaku industri di Tenayan Raya di Pekanbaru. Pembangunan jaringan gas tersebut ditargetkan selesai pada 2017. Total gas yang dialiri mencapai 120 juta kaki kubik (MMscfd) untuk 30 perusahan di Dumai, sementara untuk industri di Tenayan Raya Pekanbaru membutuhkan gas mencapai 40 MMscfd. Bukaka Teknik Utama (BUKK) melalui anak usahanya, Bukaka Mega Investama (BMM), akan menyuntik modal Kerinci Merangin Hidro (KMH) hingga sebesar Rp 499,5 miliar. Suntikan modal tersebut seiring rencana perseroan mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Tahap awal, BMI akan mengeluarkan dana sebesar Rp 49,5 miliar. Wika Beton (WTON) membukukan kontrak baru sepanjang tahun 2015 sebesar Rp 3,5 triliun atau 34,62% lebih tinggi dari perolehan tahun
2014 yang sebesar Rp 2,6 triliun. Pencapaian ini melebihi proyeksi kontrak baru tahun 2015 sekitar Rp 3,2 triliun. Pada triwulan IV 2015 WTON berkontribusi pada mega proyek jalur kereta api Trans Sumatera, dimana WTON menyuplai pracetak bantalan jalan rel tersebut sepanjang kurang lebih 140 km dari Banda Aceh – Sumatera Utara – Duri, Dumai. Nilai kontrak proyek tersebut sekitar Rp 160 miliar. WTON menargetkan untuk terus menyuplai kebutuhan beton pracetak pada proyek jaur kereta api Trans Sumatera yang direncanakan pemerintah akan dibuat hingga propinsi Lampung dan proyek jalur kereta api Trans Sulawesi. Saat ini perseroan menggarap proyek rumah susun TNI Polri di Jakarta dengan menggunakan komponen beton pracetak. Wika Beton (WTON) menargetkan kontrak baru pada tahun 2016 di kisaran Rp 4 triliun dengan carry over sebesar Rp 1,7 triliun. Optimisme pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan bisnis WTON dengan menyuplai beragam produk precast untuk berbagai sektor pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan oleh pemerintah dan swasta. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) akan memproduksi hingga 25,92 juta kantung minuman kemasan pada 2017 seiring dengan beroperasinya pabrik baru pada kuartal ke dua tahun tersebut, bekerjasama dengan pabrik minuman asal Jerman Capri Sun AG. Produksi tersebut akan ditingkatkan secara bertahap pada tahun berikutnya. Pada 2018 menjadi 51,84 juta kantung minuman, dan pada 2019 mencapai 60,48 juta kantung. Adapun, untuk mempromosikan minuman ekstrak jus tersebut, sejak tahun ini AISA akan mulai mengimpor dari Jerman. Sebelumnya, AISA mengembangkan bisnis minuman melalui anak usahanya Polymedista Indonesia. Kino Indonesia (KINO) menargetkan akan membukukan pertumbuhan laba sebesar 44% secara tahunan pada 2016, ditopang ekspansi agresif perusahaan pada paruh kedua nanti. Perusahaan melakukan ekspansi sejalan dengan perkiraan bahwa ekonomi Indonesia pada paruh ke dua tahun ini akan makin positif. Adapun, perusahaan menargetkan angka pertumbuhan penjualan di posisi 19% YoY. Terlebih lagi, perusahaan masih yakin bahwa industri consumer goods di Indonesia masih menjadi sektor dengan kinerja positif. Pasalnya, industri ini diuntungkan dari besarnya jumlah penduduk, terus meningkatnya kelas menegah, dan dominantnya usia produktif yang menjadi pasar sasaran di Indonesia. Indofarma (INAF) menargetkan memperoleh penjualan sebesar Rp 400 miliar pada 2019. Untuk mencapai target, perseroan akan mengembangkan penjualan obat herbal. Tahun ini, INAF akan mulai mengoperasikan pabrik obat herbal berkapasitas 2.000 ton per tahun. Pada tahun pertama beroperasi, utilitas pabrik diproyeksikan baru mencapai 50%. Hingga akhir tahun ini, kontribusi penjualan diestimasi sebesar Rp 50 miliar. Indofarma (INAF) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 269 miliar atau naik 99,2% YoY dibandingkan alokasi 2015 sebesar Rp 135 miliar. Mayoritas capex akan digunakan untuk ekspansi pabrik perseroan. INAF optmistis mampu memperoleh laba bersih tahun ini sebesar Rp 35 miliar atau meningkat 250% YoY dibandingkan estimasi tahun 2015 sebesar Rp 10 miliar. Sementara itu, pendapatan tahun ini ditargetkan tumbuh 16,56% YoY menjadi Rp 1,9 triliun dari estimasi pendapatan 2015 sebesar Rp 1,63 triliun. Trisula International (TRIS) menganggarkan belanja modal tahun 2016 sebesar USD 1,5 miliar. Sekitar 80% belanja modal tersebut akan digunakan untuk menambah mesin baru dan biaya peremajaan mesin lama. Sementara 20% sebanyak akan dialokasikan untuk pembangunan gudang dan kantor untuk penetrasi pasar domestik. Sebagian sumber dana belanja modal tersebut akan diambil dari kas perusahaan dan sisanya dari pinjaman bank. Perseroan memperkirakan, perusahaan akan aktif berproduksi mulai semester II 2016. Hingga saat ini lokasi pembangunan kantor dan gudang belum ditentukan, tapi, kebutuhan lahan untuk gudang dan kantor berkisar 3.000- 5.000 meter persegi. TRIS menetapkan target tahun 2015 tumbuh 10% YoY. Namun TRIS melihat ada kesempatan untuk tumbuh hingga 15% di tahun 2016.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
5 January 2016
5 January 2016 Surya Semesta Internusa (SSIA) menyatakan akan menyiapkan modal sebesar Rp600 miliar dari ekuitas internal untuk mendanai ekspansi tahun ini. Salah satu proyek yang tengah dibidik adalah konsensi proyek tol Pandaan-Malang. Perusahaan melalui anak usahanya, Nusa Raya Cipta (NRCA) akan bergabung dengan Karya Sedaya Sejahtera dan UEM Group Berhad dalam sebuah konsorsium. Proyek jalan tol Pandaan-Malang akan dibangun dalam tiga seksi dengan panjang mencapai 37,62 kilometer. Sementara itu, nilai investasi diperkirakan mencapai Rp2,98 triliun. Sentul City (BKSL) telah menyelesaikan program penambahan modal tanpa HMETD pada 29 Desember 2015. Perseroan dijadwalkan menerima dananya pada 4 Januari 2016. BKSL menerbitkan sebanyak 3,13 miliar saham baru seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD Rp 75 per saham. Dana dari hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan, yaitu seluruhnya akan digunakan langsung melakukan pembelian tanah dalam mendukung kegiatan usaha utama BKSL sebagai pengembang real estate. Garuda Indonesia Grup akan menambah 23 pesawat pada tahun 2016 yaitu Garuda wide body 6, dan 9 ATR, serta 8 Boeing 320 untuk Citilink. Pesawat-pesawat tersebut akan menambah armada Garuda Indonesia dan Citilink. Untuk wide body, rencananya Garuda akan mendatangkan 5 Airbus 330 pada tahun 2016 serta 1 B777 yang didatangkan pada Januari 2016. Dengan adanya armada baru tersebut, perseroan memproyeksikan pertumbuhan penumpang naik 8%-10% di tahun 2016 atau mengalami penurunan dibandingkan 2015 yang tumbuh 20% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 penumpang Garuda Indonesia grup sekitar 35-36 juta orang, terdiri dari sekitar 22 juta penumpang Garuda Indonesia dan sekitar 11 juta penumpang Citilink. Proyeksi kenaikan jumlah penumpang 10% pada 2016 itu adalah proyeksi konservatif. Sebab berbagai maskapai saat ini mulai memperlebar ekspansi bisnis ke negara-negara Asia-Pasifik. Garuda Indonesia (GIAA) berencana menambah kapasitas kursi pesawat pada tahun 2016 dengan mengkombinasikan pesawat berbadan sempit (narrow body) dan lebar (wide body) untuk rute penerbangan domestik di 5 kota besar. Langkah tersebut merupakan antisipasi atas kebijakan pemerintah yang ingin meratakan pergerakan pesawat, atau maksimal 60 pergerakan per jam di Bandara Soekarno Hatta. Saat ini Garuda Indonesia telah melakukan kombinasi penggunaan pesawat berbadan sempit dan lebar di kota-kota besar, antara lain Medan, Balikpapan, Makassar, Denpasar dan Surabaya. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) siap menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp67,5 triliun tahun ini. Dari target tersebut, mayoritas akan disalurkan dalam bentuk KUR Mikro sebesar Rp61 triliun. Selebihnya, Rp6 triliun akan disalurkan untuk KUR Ritel dan Rp500 miliar untuk KUR TKI. Adapun, sampai dengan akhir tahun lalu, perusahaan telah menyalurkan KUR sekitar Rp15 triliun. Realisasi penyaluran KUR tersebut di bawah target penyaluran KUR BRI tahun 2015 yang sejumlah Rp24 triliun. Meskipun demikian, perusahaan masih optimistis bahwa tahun 2016 BBRI akan mencapai target KUR tersebut. Untuk mendukung program KUR, BBRI juga sudah membangun infrastruktur antara lain merekrut sebanyak 2.000 anak pedagang pasar dan akan merekrut lebih banyak lagi anak pedagang pasar untuk membantu penyaluran KUR. Selain itu, BBRI akan memanfaatkan agent BRIlink yang sampai saat ini sudah mencapai 35.955 agen dan kedepannya ditargetkan akan mencapai 50.000 agen. Bank CIMB Niaga (BNGA) menganggarkan dana belanja modal informasi dan teknologi (IT) sebesar Rp 1,6 triliun di tahun 2016 atau turun dibandingkan tahun 2015 yang mencapai Rp 2 triliun. Belanja modal ini rencananya digunakan untuk memperkuat core banking. Selain memperkuat core banking, anggaran dana belanja modal IT pada tahun 2016 akan digunakan untuk menambah jaringan anjungan tunai mandiri (ATM). Perseroan akan menambah jumlah ATM sebanyak 300 - 500 ATM pada tahun 2016. Dengan bertambahnya jumlah ATM, perseroan berharap transaksi elektronik banking akan meningkat.
Bank CIMB Niaga (BNGA) sedang melakukan finalisasi revaluasi aset perusahaan. Dengan revaluasi aset ini nantinya diharapkan permodalan BNGA akan bertambah. Pada tahun 2016, CIMB juga akan melakukan right issue untuk memperkuat permodalan. Dengan demikian CIMB Niaga akan memanfaatkan tiga opsi penambahan modal, yaitu laba ditahan, revaluasi aset dan right issue. Perseroan berharap pada tahun 2016, CIMB Niaga akan mendapat tambahan modal inti sebesar Rp 3 triliun. Sehingga tahun 2016, BNGA menargetkan sudah masuk BUKU IV atau bank yang mempunyai aset di atas Rp 30 triliun. Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan ketentuan penerapan pembentukan tambahan modal untuk mengantisipasi kerugian dari pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang berlebihan (Countercyclical Buffer) pada akhir tahun 2015. Dari ketentuan itu, besaran Countercyclical Buffer bersifat dinamis, yaitu berkisar antara 0%-2,5% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) bank. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Ina (BINA) masih tinggi sekitar 22%. Bank Ina memprediksi rasio modalnya masih di atas 20% pada tahun 2016. Apalagi Bank Ina mempunyai rencana menambah modal disertai pertumbuhan kredit yang masih konservatif. Per Desember 2015, total modal Bank Ina mencapai Rp 300 miliar. Perseroan merencanakan modal tahun 2016 akan menjadi Rp 450 miliar. Penambahan modal Bank Ina bisa berasal dari laba yang tidak dibagikan dividen. Selain itu Bank Ina juga berencana untuk melakukan rights issue. Kejaksaan Agung kembali membuka kasus restitusi pajak Mobile 8 (FREN). Kejaksaan Agung akan memanggil Komisaris Mobile 8. Setelah itu kejaksaan bakal menaikkan status kasus ini dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Menurut kejaksaan, pihak perusahaan meminta restitusi pajak dengan membuat perjanjian jual beli. Namun transaksi barang tersebut diduga fiktif sehingga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 10 miliar. Presiden Joko Widodo mendorong perusahaan BUMN untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana (IPO) pada tahun 2016. Berbagai strategi pendalaman pasar akan digulirkan, antara lain menambah jumlah emiten, menyederhanakan aturan IPO, menyempurnakan struktur pasar modal dan tata kelola emiten, serta melakukan edukasi dan sosialisasi. Nilai emisi saham, right issue, dan emisi obligasi korporasi tercatat naik 20,8% menjadi Rp 117 triliun pada tahun 2015. Sedang jumlah dana yang dihimpun melalui penerbitan surat utang pemerintah mencapai Rp 352 triliun. Sebelumnya Kementerian BUMN mewacanakan IPO dua anak usaha BUMN sektor agro pada tahun 2016. Selain itu empat BUMN didorong mengambil aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas (right issue) pada tahun 2016, yakni Krakatau Steel (KRAS), Wijaya Karya (WIKA), Jasa Marga (JSMR) dan Pembangunan Perumahan (PTPP). Privatisasi dengan menempuh exit strategy rencananya akan dilakukan terhadap dua BUMN, yakni PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) dan PT Kertas Leces dengan cara mengundang investor strategis. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus berupaya mempermudah jalan masuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke lantai bursa. Salah satunya adalah dengan memangkas proses initial public offering (IPO) di DPR. Saat ini ada sekitar 25 tahap yang harus dilalui calon emiten BUMN untuk mendapat persetujuan IPO dari DPR. Proses itu membuat IPO BUMN sering batal karena proses di DPR bisa membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. BEI mengusulkan proses pengajuan IPO di luar proses bursa dan OJK tidak lebih dari 11 minggu. Jika ditambah dengan proses IPO di OJK dan bursa, diharapkan waktu yang dibutuhkan calon emiten BUMN hanya 20 minggu saja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin menggelar rapat kabinet terbatas (ratas) membahas perkembangan proyek kereta cepat Bandung-Jakarta. Presiden ingin mengetahui perkembangan persiapan proyek tersebut, terutama mengenai perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di beberapa daerah yang dilalui proyek tersebut.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
5 January 2016
5 January 2016 Presiden RI Joko Widodo mengharapkan agar proyek infrastruktur di sektor perkeretaapian, baik di Jawa maupun di luar Jawa bisa dipercepat. Proyek perkeretaapian di sejumlah tempat sudah dimulai, seperti di Sulawesi dan sejumlah titik di Sumatra. Namun khusus proyek infrastruktur kereta api di Papua, presiden Jokowi meminta agar proyek bisa dimulai tahun 2016. Berkaitan dengan proyek kereta api cepat rute Jakarta-Bandung, presiden menginginkan laporan perkembangan khususnya menyangkut perizinan dan kendala-kendala yang ada. Dalam proyek tersebut tidak menggunakan dana APBN dan tidak menggunakan jaminan pemerintah, karena proyek tersebut digarap secara business to business (B-to-B), antara badan usaha milik negara yang terlibat dalam konsorsium dengan perusahaan asal Cina. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, akan meneken kontrak sejumlah proyek infrastruktur tahun 2016 sebesar Rp 9,3 triliun pada pekan ini. Nilai tersebut baru mencakup kontrak proyek untuk Direktorat Bina Marga, Sumber Daya Air dan Cipta Karya. Sedangkan untuk Perumahan masih dalam proses. Dari rencana 10.000 paket kontrak, sebanyak 6.000 paket telah ditender. Penandatanganan kontrak yang akan segera berlangsung tersebut mencakup 1.000 paket. Dengan penandatanganan kontrak tersebut, penyerapan anggaran pada Januari diperkirakan mencapai 5%-6%. Selain kontrak itu, terdapat multiyear contract dari tahun sebelumnya yang prosesnya baru dilakukan tahun 2016. Pada tahun-tahun sebelumnya persentase realisasi 5%-6% tersebut baru akan tercapai pada Mei atau Juni. Pelaku industri kendaraan bermotor masih mengkaji besaran kenaikan harga jual produk pada tahun 2016, baik untuk roda empat mau pun roda dua. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan penentuan kenaikan harga, adalah : pertama, aturan pajak yang diterapkan pemerintah. Kedua stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Ketiga, beban dan ongkos produksi. Keempat, pasar dalam negeri yang dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi dan daya beli masyarakat. Namun penyesuaian harga pada tahun 2016 akan tetap berada pada angka yang sesuai untuk masing-masing produk dan segmen yang disasar, sehingga secara value akan memenuhi kebutuhan masing-masing pasar. PT Leads Property Services Indonesia, perusahaan konsultan properti, memprediksi pasar perkantoran di Jakarta akan mengalami penyesuaian yang signifikan seiring penambahan pasokan baru dalam jumlah besar. Hingga periode September 2015 - Maret 2016 pasar perkantoran di Jakarta akan mendapat tambahan pasokan baru seluas 715.000 m2. Pasokan ini diperkirakan akan memperlebar kesenjangan antara permintaan dan penawaran ruang kantor. Bahkan dengan faktor makro ekonomi yang optimis, tingkat permintaan sulit menyerap pasokan baru yang terus bertambah. Sepanjang tahun 2015 total pasokan ruang kantor baru di kawasan pusat niaga atau CBD mencapai 277.000 m2, sedangkan di luar kawasan CBD mencapai 191.000 m2. Sejumlah proyek perkantoran yang semula ditargetkan rampung pada kuartal III 2015, ditunda hingga kuartal I 2016. Hingga kuartal III 2015 tingkat permintaan perkantoran di CBD mencapai 34.500 m2, sedangkan pasokan mencapai 144.000 m2. Sementara di kawasan non CBD, permintaan ruang kantor mencapai 15.400 m2 dengan pasokan baru seluas 192.000 m2. Tingkat penyerapan yang rendah membuat okupansi ruang kantor turun. Secara keseluruhan tingkat okupansi mencapai 88,7% per kuartal III 2015, turun 3,1% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. PT Cushman & Wakefield Indonesia, perusahaan konsultan properti, memproyeksikan pengembangan rumah kelas menengah ke bawah dan menengah akan tetap mendominasi pasar sektor perumahan di tahun 2016. Pelemahan perekonomian nasional yang terjadi pada awal tahun 2015 cukup memberikan pengaruh terhadap pasar properti, khususnya perumahan, yang terlihat dari menurunnya jumlah transaksi perumahan serta nilai penyerapan unit secara keseluruhan. Lebih dari setengah jumlah pasokan baru berada pada segmen bawah sampai menengah, atau sekitar 75% dari total pasokan baru. Akibatnya terjadi penurunan penyerapan dalam rupiah yang cukup signifikan selama periode tersebut. Dari segi komposisi penjualan, terjadi peningkatan yang cukup besar untuk segmen menengah ke bawah, yaitu dari 6%
di tahun 2014 menjadi 37% di tahun 2015, sedangkan untuk segmen menengah komposisinya relatif stabil sebesar 35% dari total penjualan. Di sisi lain, komposisi penjualan pada segmen menengahatas dan segmen atas menurun. Komposisi penjualan pada segmen menengah-atas turun dari 22% di tahun 2014 menjadi 12% di tahun 2015, dan untuk segmen atas turun dari 31% di tahun 2014 menjadi 10% di tahun 2015. Pada peraturan Loan to Value (LTV), batasan maksimum LTV sebesar 80% akan ditetapkan pada transaksi kredit properti pertama, sedangkan batasan maksimum LTV sebesar 70% dan 60% masing-masing akan ditetapkan pada transaksi kredit properti kedua dan ketiga. Tingkat pertumbuhan permintaan tahunan diharapkan dapat mencapai 3,6% di akhir tahun 2015, dan secara moderat akan meningkat menjadi 3,9% di tahun 2016. Sementara tingkat pertumbuhan pasokan tahunan diharapkan dapat meningkat sebesar 3,9% pada akhir tahun 2015 dan 4,1% pada tahun 2016, dengan mayoritas pasokan yang terdiri atas segmen menengahbawah dan menengah. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau penerbangan internasional pada November 2015 mengalami penurunan sebesar 12,4% menjadi 985.000 orang. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara. Selama Januari-November 2015, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 12,4 juta orang atau naik 0,32% dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) pada tahun 2015 mencapai Rp 1.200 triliun. Besarnya pinjaman yang belum ditarik ini menandakan permintaan kredit yang lemah sepanjang tahun 2015. OJK memprediksi pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2015 mencapai 10%-11%. Sedang target penyaluran kredit tahun 2015 dari bank sentral sebesar 11%-13%. Meski demikian OJK meyakini pada 2016, penyaluran kredit akan membaik dan ditargetkan antara 13%-14%. Hingga November 2015, penyaluran kredit perbankan tercatat bertumbuh 9,8% YoY. Pertumbuhan kredit dalam Rupiah naik 11%, sedangkan dalam valas naik 4,2%. Sedang penghimpunan DPK hingga November 2015 tumbuh 7,7%. Badan Pusat Statistik melaporkan ekonomi Indonesia mencatatkan inflasi tahunan 3,35% YoY sepanjang tahun 2015, dengan tingkat inflasi inti sebesar 3,95%. Indeks harga konsumen pada Desember 2015 naik 0,96% mtm. Tingkat inflasi tahun 2015 adalah yang paling rendah sejak tahun 2009 ketika ekonomi Indonesia mencatatkan inflasi 2,78%. Bank Indonesia mencapai target inflasi tahun 2015 yang ditetapkan pada kisaran 3%-5% dan di bawah target pemerintah sebesar 5% dalam asumsi makro ekonomi RAPBN-P 2015. Pemerintah akan menjaga inflasi tahun 2016 berada di bawah 5%. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa di tengah situasi perekonomian yang berat pada tahun 2015, pemerintah berhasil mencapai serapan belanja 91,2% atau sebanyak Rp 1.810 triliun. Pertumbuhan ekonomi pada 2015 akan berada di level 4,7% - 4,8% atau turun dari realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2014. Bank Indonesia memproyeksikan indeks harga konsumen (IHK) pada tahun 2016 akan berada pada sasaran inflasi 4±1%. Hal itu terutama terkait dengan kemungkinan penyesuaian administered prices dan mewaspadai tekanan inflasi volatile food. Inflasi IHK bulan Desember 2015 tercatat sebesar 0,96% MtM, terutama disumbang oleh komponen volatile food dan administered prices. Dengan demikian inflasi IHK secara keseluruhan tahun 2015 mencapai 3,35% YoY dan berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia yaitu 4±1% YoY. Untuk keseluruhan tahun, inflasi volatile food mencapai 4,84% YoY. Inflasi administered prices pada bulan Desember 2015 tercatat sebesar 0,86% mtm, terutama didorong oleh penyesuaian tarif listrik dan kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan musim liburan. Untuk keseluruhan tahun kelompok administered prices mencatat inflasi yang rendah, yakni 0,39% YoY. Hal ini ditopang oleh menurunnya harga energi dunia di tengah reformasi subsidi berupa penyesuaian harga BBM dan LPG 12 kg, serta penyesuaian tarif listrik.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
5 January 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
36,86 2,29 1073,27 8505,00 14400,00 49,90 49,90 622,50 2200,00 533,00 788,91
0,10 -0,04 -1,29 -315,00 -155,00 -12,50 -13,46 -12,50 -14,00 -6,50 -1,79
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,01
Change (IDR)
15.557 136
49 -45
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17148,94 4903,09 6093,43 3450,03 2216,72 21327,12 4525,92 18450,98 1653,37 2835,97
Change %Day %YTD -1,58 -1,58 -2,08 -2,08 -2,39 -2,39 -6,86 -6,86 -8,23 -8,23 -2,68 -2,68 -1,46 -1,46 -3,06 -3,06 -2,31 -2,31 -1,62 -1,62
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,84 2,71 3,32 3,03 1,67 1,60 1,49 1,34 3,43 3,00 1,07 1,00 2,30 2,09 1,57 1,47 1,72 1,62 1,06 1,01
Market Cap (USD Bn) 5.262,0 7.903,6 1.577,8 4.187,2 3.325,0 1.700,7 344,7 2.849,2 226,1 273,5
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.943,00 15.085,63 116,70 9.774,68 10.018,77 20.509,32 2.134,09 3.201,97 11,73
Change 113,00 -145,60 -0,47 -20,68 -44,10 -80,38 0,00 -5,53 -0,01
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,87 13,44 20,16 16,97 14,89 12,98 12,89 11,35 24,84 21,70 10,46 9,46 15,17 13,12 17,74 16,08 15,47 14,23 12,03 11,26
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,08 0,01 0,70 0,72 1,47 0,15 0,23 0,08
Change -0,0006 -0,0011 0,0000 -0,0011 -0,0005 -0,0007 -0,0009 -0,0004 -0,0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.29 0.50 0.17 0.13 0.13 3.00
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
5 January 2016 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
December-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
November-15
3.35 3.35 0.96 100.24 Bn 2,982,562.00
2.37 4.89 0.21 100.71 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 05 Jan 05 Jan 06 Jan 06 Jan 06 Jan 07 Jan 07 Jan 08 Jan 08 Jan
Agenda US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales US Trade Balance US Factory Orders US Durable Goods Orders US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Unemployment Rate US Underemployment Rate
Expectation Turun menjadi 13.99 juta dari 14.03 juta Turun menjadi 18.05 juta dari 18.12 juta Defisit naik menjadi $44.10 Bn dari $43.89 Bn Turun menjadi -0.3% dari 1.5% -Turun menjadi 275 ribu dari 287 ribu Naik menjadi 2200 ribu dari 2198 ribu Tetap 5.0% --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TLKM BBRI INDF MLBI SCMA BKSW EXCL SRIL NOBU CPIN
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3140 11475 5300 8525 3145 345 3700 404 510 2615
Index pt
1.13 0.44 2.42 3.96 1.45 18.97 1.37 3.86 12.83 0.58
Stock
3.34 1.15 1.04 0.65 0.62 0.45 0.40 0.26 0.23 0.23
Price
HMSP IJ UNVR IJ ASII IJ INTP IJ UNTR IJ GGRM IJ MIKA IJ PGAS IJ MYOR IJ KLBF IJ
Change (%)
91725 36000 5900 21325 16100 53725 2255 2660 28275 1280
Index pt
-2.42 -2.70 -1.67 -4.48 -5.01 -2.32 -6.04 -3.10 -7.30 -3.03
-10.01 -7.21 -3.83 -3.48 -3.00 -2.32 -2.00 -1.95 -1.88 -1.77
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Bank Artos Indonesia
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Banking & Finance
120-150
241.25
04-06 Jan 2016
12 Jan 2016
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities Trimegah Securities Tbk Erdikha Elit Sekuritas
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
5 January 2016 5 January 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 100:154 2:167 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 265.00 ---
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF MCOR RIMO TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date 28 Dec’15 TBA TBA TBA 05 Feb’16 ---
EX Date 29 Dec’15 TBA TBA TBA 09 Feb’16 TBA TBA
Trading Period 06 Jan – 12 Jan’15 TBA TBA TBA 15 Feb – 11 Mar’16 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten SSIA BBTN CMNP DAJK BBNI BTEL AHAP HERO CTRA BATA ASRI SUGI TPIA RIMO GSMF KONI ALKA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
05-Jan-16 07-Jan-16 08-Jan-16 08-Jan-16 12-Jan-16 12-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 15-Jan-16 15-Jan-16 21-Jan-16 26-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 29-Jan-16 12-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
5 January 5 January2016 2016
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
3090
3200
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 3,300 3,170 3,140 3,140 3,200 3,140 3,114 3,100 3,109.38 3,043 3,000 3,020 3,020 2,900 3,020
TLKM Upward Sloping Channel
S2
2995
Closing Price
R2
3295
3140 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
2,814.04 2,800
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
2,700
• RSI berada dalam area netral 2,600
• Harga berada dalam area upper band 2,500
Prediksi
• Trading range Rp 3090-Rp 3200
Jun Jul August September October November TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 61.69, Stochastic %K = 61.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3140, take Profit Rp 3200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 82.46 10.07 23.20 3043 3114
INDF
TRADING BUY
S1
R1
5125
December
2016
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
5525
TLKM - MACD (5,3) = -7.76, Signal() = -6.95
TLKM - TSI(3,5,3) = 23.20, Volume() = 53,937,600.00
TLKM - William's % R(14) = -12.73, Volume() = 53,937,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INDF Downward Sloping Channel
S2
4725
Closing Price
R2
7,500
5925 7,000
5300
6,500
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 5125-Rp 5525
Jun Jul August September October November INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 74.54, Stochastic %K = 77.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5300, take Profit Rp 5525
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
80 61.6852 61.6852 90.0 80.0 70.0 60.0 61.362 50.0 40.0 30.0 61.362 20.0 10.0 0.0 20 40.0 30.0 -6.94792 20.0 10.0 0.0 -7.75735 -10.0 53,937,60 -20.0 -30.0 23.5789 60.0 40.0 23.1975 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 53,937,60 -60.0 -12.7273
Posisi 64.83 31.03 49.59 5069 5141
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
INDF - MACD (5,3) = -48.20, Signal() = -35.93
INDF - TSI(3,5,3) = 49.59, Volume() = 26,737,300.00
INDF - William's % R(14) = -37.41, Volume() = 26,737,300.00
December
2016
6,000 5,720.02 5,300 5,300 5,300 5,500 5,200 5,141 5,086.88 5,000 5,068.75 5,000 80 5,000 77.3207 4,905 77.3207 100.0 90.0 4,805 80.0 74.5428 70.0 60.0 50.0 4,805 40.0 74.5428 30.0 20.0 10.0 20 0.0 180.0 120.0 -35.9334 60.0 0.0 26,737,30 -48.198 -60.0 -120.0 49.5892 60.0 40.0 36.5108 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 26,737,30 -60.0 -37.415
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 January 5 January2016 2016
AKRA
TRADING BUY
S1
7100
R1
7300
S2
6950
R2
7450
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
AKRA Wedge Bullish Breakout
7,250 7,200 7,200 7,200 7,500 7,183.33 7,183.33 7,053.13 7,000 7,015 6,850 6,836.25 6,500
7200 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
6,142.97 6,000
• RSI berada dalam area netral
5,672.41 5,672.41 5,500
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 7100-Rp 7300 Jun Jul August September October November AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 39.31, Stochastic %K = 63.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7200, take Profit Rp 7300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.13 44.29 18.90 6836 7015
MPPA
TRADING BUY
S1
R1
1755
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1950
December
2016
AKRA - MACD (5,3) = -42.54, Signal() = -24.08
AKRA - TSI(3,5,3) = 18.90, Volume() = 5,440,000.00
AKRA - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 5,440,000.00
80 63.1653 100.0 90.0 80.0 63.1653 70.0 60.0 50.0 40.0 39.3091 30.0 20.0 10.0 39.3091 0.0 -24.081 20 50.0 0.0 -42.5374 -50.0 -100.0 -150.0 5,440,000 80.0 18.8985 60.0 40.0 20.0 10.4832 0.0 -20.0 -40.0 5,440,000 0.00000 -60.0 -11.1111
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
MPPA Wedge
S2
1560
Closing Price
R2
2145
4,000
1855 3,500
• MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
3,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
2,237.02 2,500 1,855 1,855 1,855 2,000 1,740 1,726.25 1,695 1,682.5 1,500 80 1,568 68.3466 1,568 100.0 80.0 68.3466 1,566.67 60.0 42.6131 40.0 1,566.67 20.0 42.6131 1,560 0.0 80.0 20 60.0 40.0 -26.0533 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -43.0259 16,984,50 -60.0
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1755-Rp 1950
Jun Jul August September October November MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 42.61, Stochastic %K = 68.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1855, take Profit Rp 1950
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 35.13 16.42 46.58 1726 1695
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
MPPA - MACD (5,3) = -43.03, Signal() = -26.05
MPPA - TSI(3,5,3) = 46.58, Volume() = 16,984,500.00
MPPA - William's % R(14) = -21.69, Volume() = 16,984,500.00
December
2016
46.5849 80.0 60.0 40.0 20.0 18.8547 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 16,984,50 0.00000 -80.0 -21.6867
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 January 5 January2016 2016
SCMA
TRADING BUY
S1
3065
R1
3215
S2
2915
R2
3365
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
SCMA Downward Sloping Channel
Closing Price
3,600 3,358.93 3,180 3,400 3,145
3145
3,145 3,145 3,200 3,089 3,063.13 3,000 3,055.75 3,006.47 3,006.47 2,800 2,955 2,860 2,600 2,860
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
2,400
Prediksi
• Trading range Rp 3065-Rp 3215
Jun Jul August September October November SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 57.55, Stochastic %K = 65.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3145, take Profit Rp 3215
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 54.43 10.77 30.02 3056 3089
SRIL
TRADING BUY
S1
395
R1
425
S2
380
R2
440
December
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SCMA - MACD (5,3) = -16.34, Signal() = -12.04
SCMA - TSI(3,5,3) = 30.02, Volume() = 3,375,700.00
SCMA - William's % R(14) = -25.00, Volume() = 3,375,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
SRIL Upward Sloping Channel
Closing Price
500.0 414 411.462 411.462 411.462 450.0 404 404 404 400.0 395 388.4 386.875 350.0 380.1 379 339.704 300.0
404 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
80 2016 65.9788 90.0 65.9788 80.0 70.0 60.0 57.5485 50.0 40.0 30.0 57.5485 20.0 10.0 0.0 20 60.0 -12.0405 40.0 20.0 0.0 -20.0 -16.3406 -40.0 -60.0 -80.0 3,375,700 -100.0 30.0221 60.0 40.0 20.0 20.8511 0.0 -20.0 0.00000 3,375,700 -40.0 -60.0 -25
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
250.0
Prediksi
• Trading range Rp 394-Rp 425 Jun Jul August September October November SRIL - Stochastic %D(6,3,3) = 53.92, Stochastic %K = 63.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 404, take Profit Rp 425
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 65.98 2.67 45.46 380 388.4
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SRIL - MACD (5,3) = -3.73, Signal() = -2.22
SRIL - TSI(3,5,3) = 45.46, Volume() = 154,916,896.00
SRIL - William's % R(14) = -2.56, Volume() = 154,916,896.00
December
80 2016 63.4907 90.0 63.4907 80.0 70.0 60.0 53.9158 50.0 40.0 30.0 20.0 53.9158 10.0 0.0 20 24.0 18.0 -2.22497 12.0 6.0 0.0 -3.73227 -6.0 154,916,89 -12.0 -18.0 45.4583 100.0 80.0 60.0 40.0 33.469 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 154,916,89 -60.0 -80.0 -2.5641
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5 January 2016 5 January 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
04-01-16
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
15700 1250 1670
15700 1250 1670
15550 1225 1645
15200 1155 1595
15550 1225 1645
15900 1295 1695
16250 1365 1745
Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif
18900 1415 1725
15375 1200 1275
PTBA Trading Sell ADRO Trading Sell MEDC Trading Sell INCO Trading Sell ANTM Trading Sell TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals
4335 494 780 1530 296 480
4335 494 780 1530 296 480
4270 487 765 1490 271 469
4085 466 730 1375 271 438
4270 487 765 1490 290 469
4455 510 800 1605 309 500
4640 530 835 1720 328 530
Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
6400 605 1450 1905 380 575
4305 441 750 1340 285 455
800 11125 21325 985
800 11125 21325 985
790 10975 20950 970
765 10600 19825 940
790 10975 20950 970
815 11350 22075 1000
840 11725 23200 1030
Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
960 11775 22800 1140
780 10275 18700 950
5900 520
5900 520
5675 500
5675 500
5850 515
6025 530
6200 545
Negatif Positif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6600 625
5800 470
INDF Trading Buy 5300 5300 GGRM Trading Sell 53725 53725 UNVR Trading Sell 36000 36000 KLBF Trading Buy 1280 1280 Property, Real Estate and Building Construction
5525 52750 35650 1315
4725 50850 34600 1205
5125 52750 35650 1260
5525 54650 36700 1315
5925 56550 37750 1370
Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif
5650 55000 38500 1400
4840 46700 34150 1135
WTON Trading Sell SMGR Trading Sell INTP Trading Sell SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Buy 1790 PTPP Trading Sell 3795 WIKA Trading Sell 2615 ADHI Trading Sell 2070 WSKT Trading Sell 1620 Infrastructure, Utilities and Transportation
1790 3795 2615 2070 1620
1815 3750 2600 2040 1600
1695 3640 2565 1955 1540
1755 3750 2600 2040 1600
1815 3860 2635 2125 1660
1875 3970 2670 2210 1720
Positif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
1835 3920 2950 2330 1760
1580 3600 2535 2040 1605
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2660 5025 5325 3140
2660 5025 5325 3140
2615 4955 5275 3200
2490 4775 5100 2995
2615 4955 5275 3090
2740 5125 5450 3200
2865 5325 5625 3295
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
3080 5250 5825 3170
2305 4500 4710 2720
BMRI Trading Buy 9250 BBRI Trading Buy 11475 BBNI Trading Sell 4890 BBCA Trading Sell 13225 BBTN Trading Sell 1295 Trade, Services and Investment
9250 11475 4890 13225 1295
9375 11650 4840 13100 1280
8825 10850 4700 12825 1255
9100 11250 4840 13100 1280
9375 11650 4980 13375 1305
9650 12050 5125 13650 1330
Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif
9275 11600 5250 13800 1315
8350 10225 4760 12375 1160
UNTR MPPA
16100 1855
15825 1950
15050 1560
15825 1755
16600 1950
17375 2145
Positif Positif
Negatif Positif
Negatif Positif
18250 2095
13925 1530
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy
Trading Sell Trading Buy
16100 1855
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.