30 Desember 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PTBA targetkan produksi tumbuh 25% pada tahun depan • PTBA berencana menerbitkan obligasi USD 2,5 miliar pada 2017 • BUMI lakukan penambahan modal dengan HMETD • ANTM proyeksi produksi FeNi & emas di tahun 2016 di atas target • ANTM sinkronisasi integrasi operasi paket P3FP • PTPP berencana menerbitkan surat utang Rp 2 triliun • BKSL akan rights issue rasio 5:3 di Rp 112/saham untuk akuisisi • BBTN optimis akuisisi 2 anak usaha PT. Danareksa di 2017 • BBTN catat kenaikan dana BUMN & BUMD 15% YoY pada 11M16 • BBTN & 7 BUMN kerja sama tingkatkan penghimpunan dana KPR • BBTN harapkan porsi pembagian dividen 20% • MCOR berubah nama menjadi Bank China Construction Indonesia • TIFA peroleh pinjaman Rp 150 miliar • FAST perkirakan penjualan tahun 2017 naik 8-10% • FAST anggarkan capex 2017 sebesar Rp 350 miliar untuk ekspansi • PALM & TPAI jual saham Nakau ke SJAI senilai Rp 273,21 miliar • APOL & LLI konversi utang anak usaha ke LCM • PT. Ramanda Daminathan alihkan saham WINS di harga Rp 198 • APEX diproyeksi rugi di tahun 2016 & 2017
Koreksi IHSG yang terjadi dalam pekan lalu mensinyalkan negatif bagi Support Level 5231/5160/5120 IHSG. Indikator teknikal mengkonfirmasikan trend melemah seperti Resistance Level 5343/5383/5454 tercermin pada Stochastics dan MACD. Demikian dengan indikator Major Trend Up teknikal lainnya yakni lagging indikator yang tercermin dari indikator Minor Trend Down MA5 dan MA20 sinyal IHSG masih negatif.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5302.566 887.553
+93.121 +19.999
14,421.853 3,493.702
8,506.366 4,351.392
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Koreksi Wall Street pada perdagangan Rabu (28/12) berimbas ke sejumlah bursa saham Asia kemarin yang selanjutnya bergerak variatif. Koreksi di Wall Street terjadi menyusul data pending home sales AS bulan November 2016 turun 2,5% MoM menjadi 107,3 dari 110 pada Oktober, karena kenaikan suku bunga hipotek (KPR) yang cepat dan persediaan tidak cukup. Namun secara tahunan pending home sales AS November naik 1,4% YoY dari 0,2% YoY. Koreksi saham-saham di bursa Asia juga karena aksi take profit pasca kenaikan signifikan hari sebelumnya. IHSG sempat dibuka melemah, tetapi mampu rebound dan ditutup +1,788% di 5302.566, yang merupakan kenaikan tertinggi di bursa Asia. Sepanjang tahun 2016 YTD, IHSG menguat sebesar 15,45%. Setelah mengalami tekanan pasca pemilihan presiden AS dan FOMC meeting Desember lalu, bursa saham Indonesia tampaknya cukup confidence untuk melanjutkan apresiasi. Bursa saham Hong Kong menguat didukung oleh investor Cina yang mengalokasikan 3,7 miliar Yuan (USD 532 juta) untuk membeli saham di bursa Hong Kong melalui skema Shanghai-Hong Kong Stock Connector. Sebaliknya bursa saham Cina melemah karena khawatir atas langkah pemerintah yang membatasi investasi agresif dengan membangun sistem pengawasan atas beberapa produksi asuransi konvensional. Bursa saham Korea melemah setelah pemerintah Korea Selatan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2017 menjadi 2,6% dari 3% dan tahun 2016 menjadi 2,6% dari 2,8%. Sementara bursa Eropa tentatif melemah. Tampaknya investor cukup berhati-hati dalam menempatkan portofolio menjelang libur akhir tahun. Selain ketidakpastian ekonomi global di tahun 2017, investor dan dunia menanti langkah Donald Trump, yang akan dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017. Banyak negara dan pelaku usaha mengkalkulasi kebijakan Trump sebagai presiden AS. Pada umumnya mereka berhati-hati dan cenderung menunggu kebijakan AS (Trump), termasuk komposisi kabinet pemerintahan Trump, terutama posisi menteri keuangan. Kebijakan ekonomi pemerintahan Trump adalah salah satu yang paling dicermati dunia. Demikian pula dengan kebijakan Fed Fund Rate. Meski The Fed independen, tetapi bukan tidak mungkin kebijakannya akan mengikuti arah kebijakan ekonomi pemerintahan Trump. Kebijakan Trump dan The Fed itu sedikit banyak turut mempengaruhi arah kebijakan negara lain. Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mempertahankan kebijakan batas atas (capping) suku bunga deposito pada tahun 2017. Hal itu mempertimbangkan kebijakan The Fed yang menaikkan Fed Fund Rate yang dikhawatirkan berdampak pada likuiditas perbankan pada tahun 2017. Namun jika likuiditas perbankan cukup baik, maka terbuka peluang menghapus capping. Dana hasil tax amnesty diharapkan dapat membantu pelonggaran likuiditas perbankan. Sementara pencapaian uang tebusan pada periode II tax amnesty tidak setinggi periode I. Realisasi uang tebusan pada periode II hingga 28 Desember 2016 hanya Rp 7,8 triliun dibandingkan pencapaian pada periode I sebesar Rp 97,2 triliun. Hal itu karena sebagian Wajib Pajak besar telah mengikuti tax amnesty pada periode I. Pemerintah juga mengupayakan perolehan pajak dari perusahaan asing di Indonesia yang memiliki potensi pajak relatif besar. Kemenkeu mengagendakan kembali perundingan dengan Google pada awal Januari 2017 menyusul penolakan Google membayar pajak selama beroperasi di Indonesia.
Hari ini merupakan hari penutupan transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di tahun 2016, Jika melihat dari tahun-tahun sebelumnya transaksi perdagangan di penghujung tahun secara probabilitas dominan akan di tutup menguat. Apabila Jumat ini IHSG di tutup menguat, maka sepanjang pekan ini kenaikan atas indeks cukup signifikan. Artinya window dressing atas IHGS terjadi di minggu ke empat Desember 2016. Kenaikan IHSG terjadi ditengah lesunya aktifitas transaksi di bursa saham Indonesia.jelang liburan akhir tahun 2016. Rata transaksi harian bursa periode berjalan bulan Desember sebesar 6,4 miliar lembar saham yang berpindah tangan atau turun dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian di bulan November yang mencapai 9,0 miliar saham yang berpindah tangan. Penurunan transaksi di bulan Desember seiring minimnya insentif positif ke pasar, mengingat dalam bulan Desember juga terdapat long weeked, hal ini dimanfaat oleh pelaku pasar untuk berlibur panjang. Sementara itu kanaikan IHSG bulan Desember ini, disebabkan adanya katalis positif ke pasar. Kenaikan IHSG salah satunya di sebabkan sentimen positif dari keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings yang baru ini meningkatkan peringkat surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif. Lembaga pemeringkat internasional ini mengafirmasi rating surat utang Indonesia pada BBB- atau investment grade. Kenaikan peringkat ini didapat karena Indonesia dinilai menjaga stabilitas makro ekonomi di tengah perlambatan ekonomi dunia. Selain itu, kebijakan moneter dan nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia (BI) telah efektif meredam gejolak di pasar keuangan. Terakhir, upaya reformasi struktural yang mampu memperbaiki iklim investasi. Fitch menyatakan, perbaikan rating dimungkinkan apabila Indonesia mampu meningkatkan ketahanan sektor eksternal, melanjutkan perbaikan iklim investasi dan standar tata kelola, serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada tingkat lebih tinggi. Di sisi lainnya, Sri Mulyani mengemukakan, penilaian positif yang diterima Indonesia dari Fitch Ratings merupakan bukti bahwa pemerintah terus menjaga agar fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, baik dari sisi APBN hingga lembaga keuangan, di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Pernyataan dari Fitch Rating terhadap kondisi perekonomian Indonesia, diperkirakan dapat memberikan kepercayaan bagi kalangan pelaku pasar. Afirmasi terhadap perekonomian Indonesia juga disampaikan dari lembaga keuangan internasional lainnya. Bank Dunia memproyeksikan, perekonomian Indonesia pada 2016, 2017, dan 2018 akan tumbuh masing-masing 5,1%, 5,3%, dan 5,5%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan emerging economies sebesar 3,5%, 4,4%, dan 4,7%. Dari katalis positif ini, IHSG kembali melanjutkan penguatannya di akhir perdagangan saham tahun 2016.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
DAILY NEWS 30 December 2016
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan produksi batubara tahun depan meningkat 25% menjadi sekitar 30 juta ton dari target tahun ini sebanyak 25 juta ton. Perseroan akan memanfaatkan peluang meningkatkan produksi di tengah penguatan harga batubara. Tahun depan, kapasitas pengangkutan batubara kereta api akan meningkat 15-20% menjadi sekitar 21 juta ton. Sementara itu, PTBA saat ini tengah mengikuti tender PLTU berkapasitas 600 MW. Selain itu, perseroan tengah menjajaki memulai proyek PLTU di Myanmar berkapasitas 2X100 MW. Apabila proyek-proyek berjalan lancar tahun depan, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berencana menerbitkan obligasi sebesar USD 2,5 miliar pada 2017. Perseroan membutuhkan equity injection dalam proyek-proyek pembangkit listrik. Pada tahap awal, PTBA akan menggunakan fasilitas pinjaman perbankan yang dimiliki saat ini untuk menyetor modal perusahaan pelaksana proyek pembangkit listrik. Bumi Resources (BUMI) akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan HMETD dan menerbitkan saham baru sebanyak 37.882.406.301 lembar. Saham baru akan diterbitkan dalam proses penawaran umum terbatas perseroan dan pelaksanaan obligasi wajib konversi oleh para pemegang sahamnya. Jumlah dana yang dihasilkan dari aksi korporasi ini diperkirakan Rp 35,1 triliun. RUPSLB akan dilakukan pada 7 Februari 2017. Pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsi atas saham baru akan mengalami dilusi kurang lebih 50,8%. Aneka Tambang (ANTM) memproyeksikan produksi feronikel dan emas di tahun 2016 melebihi target internal perseroan. Hingga awal pekan terakhir Desember 2016, perseroan sudah memproduksi 20.080 ton nikel dalam feronikel (TNi), atau lebih tinggi dari target internal sebesar 18.500 TNi. Hal itu disebabkan optimalnya operasi pabrik feronikel ANTAM terutama setelah selesainya perbaikan trafo pabrik FeNi II pada pertengahan tahun 2016. Sedang volume produksi komoditas emas dari tambang emas Pongkor hingga minggu ketiga bulan Desember 2016 sudah mencapai 1.437 kg, lebih tinggi dibandingkan target sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar 1.431 kg. Saat ini perseroan tengah melakukan sinkronisasi integrasi operasi keseluruhan paket Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) dengan estimasi operasi komersial di awal tahun 2017. Sementara dalam Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH), perseroan telah menandatangani kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction) turnkey P3FH Tahap 1 Line 1 dengan konsorsium unincorporated Wijaya Karya (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (KHI) dengan nilai kontrak Rp 3,42 triliun. P3FH rencananya akan selesai pada akhir Desember 2018. Aneka Tambang (ANTM) saat ini tengah melakukan sinkronisasi integrasi operasi keseluruhan paket Proyek Perluasan Pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) dengan estimasi operasi komersial di awal tahun 2017. Sementara dalam Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim, Antam telah menandatangani kontrak EPC turnkey P3FH Tahap I Line 1 dengan konsorsium Unicorporated PT Wijaya Karya dan Kawasaki Heavy Industries dengan nilai kontrak sebesar Rp 3,42 triliun. Pembangunan Perumahan (PTPP) menunjuk Danareksa Sekuritas untuk menangani penerbitan surat utang berbunga abadi (perpetual capital securities) dan sukuk tahun depan. Tahap pertama, target nilai emisi dari surat utang tersebut sekitar Rp 1-2 triliun. Pencarian modal dengan skema ini targetnya sekitar Rp 8 triliun dalam waktu lima tahun ke depan. Dana hasil penerbitan
surat utang akan digunakan untuk menyuntik modal anak usaha, sebelum melangsungkan IPO saham tahun depan. Sentul City (BKSL) berencana mengakuisisi perusahaan terafiliasi yang memiliki cadangan lahan seluas 273 hektar di Bogor. Pendanaan akuisisi akan berasal dari penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. BKSL itu akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 20,72 miliar saham atau 37,5% dari modal disetor. Rasio konversi saham lama dengan HMETD ditetapkan 5:3 dengan harga pelaksaan HMETD Rp 112 per saham. BKSL berpotensi meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 2,32 triliun. Sebanyak 99,99% dana hasil rights issue akan digunakan untuk mengakuisisi PT Graha Sejahtera Abadi (GSA) yang dimiliki oleh PT Sakti Generasi Perdana (SGP), pemegang 7,94% saham BKSL. Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Pubik Suwendho Rinaldy & Rekan, lahan milik GSA seluas 273 hektar memiliki nilai pasar Rp 3,47 triliun. BKSL akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 7 Februari 2017 guna memperoleh persetujuan pemegang saham atas rencana HMETD dan transaksi afiliasi. Apabila RUPSLB tidak menyetujui, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB. Bank Tabungan Negara (BBTN) optimis bisa menuntaskan rencana akuisisi dua entitas anak PT Danareksa, yakni PT Danareksa Investment Management dan PT Danareksa Finance pada tahun 2017. Tertundanya rencana akuisisi dua entitas Danareksa itu karena belum adanya restu dari Kementerian BUMN yang tengah konsentrasi pada program holdingisasi BUMN perbankan. Pada tahun 2017 BBTN berencana menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total nilai Rp 6 triliun yang merupakan rangkaian penambahan likuiditas hingga mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun. Pada tahap awal penerbitan obligasi Rp 6 triliun, Bank BTN akan menerbitkan surat utang senilai Rp 3 triliun di kuartal I 2017. Sedangkan sisanya akan diterbitkan pada tahun 2017 sesuai kebutuhan. Perseroan telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan. Bank Tabungan Negara (BBTN) per November 2016 mencatatkan kenaikan dana himpunan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 15% YoY senilai Rp 23,04 triliun. Aset bank BTN naik 18,56% YoY menjadi Rp 198,34 triliun pada November 2016 dari Rp 167,28 triliun pada November 2015. Per November 2016 kredit dan pembiayaan Bank BTN naik 17% YoY menjadi Rp 157,93 triliun dari Rp 134,97 triliun pada November 2015 atau di atas pertumbuhan industri. Dana pihak ketiga yang dihimpun tumbuh 21,96% YoY menjadi Rp 148,41 triliun dari Rp 121,68 triliun pada November 2015. BTN juga menggandeng 7 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memaksimalkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada karyawan serta masyarakat umum. Bank Tabungan Negara (BBTN) melakukan ekspansi dengan menggelar kemitraan bersama 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna meningkatkan penghimpunan dana dan penyaluran kredit BTN. Ketujuh BUMN yang menjalin sinergi dengan BTN adalah Bukit Asam (PTBA), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re), Pembangunan Perumahan (PTPP), Semen Indonesia (SMGR), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM), Perum Perumnas (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan. Dari sinergi ini akan ada puluhan ribu orang yang berpotensi mendapatkan berbagai fasilitas dari Bank BTN. Penerima manfaat itu terdiri atas 21.250 karyawan 7 BUMN yang meneken kemitraan dengan Bank BTN dan 20.000 peserta aktif
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
DAILY NEWS 30 December 2016
BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan debitur potensial. Kerja sama Bank BTN dengan PTPP dan Perumnas akan mendorong pasokan rumah sebesar 46.600 unit setiap tahunnya. Peningkatan ini dalam rangka memenuhi target Program Sejuta Rumah dan mengurangi angka backlog. Per November 2016 Bank BTN tercatat telah menghimpun dana simpanan dari BUMN BUMD senilai Rp 27,13 trilun atau naik 15% YoY dari Rp 23,04 triluun pada November 2015. Bank Tabungan Negara (BBTN) berharap dikenakan porsi pembagian dividen sekitar 20% atas laba bersih perseroan tahun 2016 oleh pemerintah selaku pemegang saham. Persentase dividen tersebut sama dengan porsi yang dibagikan BTN atas laba bersih tahun lalu. Pada akhir tahun ini, perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 19% YoY dan dana pihak ketiga 22% YoY. Tahun depan, BBTN menargetkan pertumbuhan kredit 1820% YoY dan dana pihak ketiga dalam rentang 21-23% YoY. Bank Windu Kentjana Internasional (MCOR) berganti nama menjadi Bank China Construction Bank Indonesia setelah saham bank tersebut mayoritas dikuasai China Construction Bank (CCB). CCB menjadi pemegang saham mayoritas bank tersebut setelah pelaksanaan rights issue IV pada Juli lalu. Tifa Finance (TIFA) kembali memperoleh pinjaman perbankan guna menjalankan kegiatan usahanya dalam menyalurkan pembiayaan. Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari bank Mandiri sebesar Rp 150 miliar pada 27 Desember 2016. Fast Food Indonesia (FAST) memperkirakan penjualan tahun 2017 akan meningkat sekitar 8%-10% mencapai Rp 5 triliun-Rp 5,5 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan sekitar 3%-4% dari total penjualan perusahaan pada tahun 2017. Kinerja perusahaan akan didukung oleh penjualan dari restoran perusahaan saat ini yang sudah mencapai 570 gerai. Tahun 2016 perseroan telah menambah 35 gerai baru, sedangkan tahun 2017 akan menambah 30 gerai baru. Perseroan menyiapkan dana investasi sekitar Rp 350 miliar yang berasal dari kas internal untuk ekspansi restoran tersebut. Perseroan akan membuka gerai-gerai baru seperti di Jakarta, Surabaya, Makassar, Maluku, dan lain-lain. Pembukaan 1 gerai baru membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 5-6 miliar.
Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) dan PT Layar Lintas jaya (LLI) mengonversi utang entitas anak usahanya yaitu PT Lotus Cioalindo Marine (LCM). Nilai transaksi konversi utang menjadi saham sebesar Rp 35,8 miliar. Utang LCM kepada APOL sebesar Rp 23,3 miliar dikonversi menjadi 23,3 juta saham baru, sedangkan utang sebesar Rp 12,5 miliar kepada LLI akan dikonversi menjadi 12,5 juta saham baru. Dengan demikian total saham dengan saham yang dimiliki APOL sebelumnya menjadi 24,1 juta saham dan saham LLI menjadi 12,9 juta saham. Modal dasar LCM menjadi Rp 37,1 miliar yang terdiri dari 37,1 juta saham dengan nilai masingmasing yaitu Rp 1000. Tujuan dari transaksi tersebut yaitu untuk penyelesaian utang dan peningkatan modal LCM. PT Ramanda Daminathan telah mengalihkan seluruh saham Wintermar Offshore Marines (WINS) atau sebanyak 233.075.723 saham kepada salah satu komisaris perseroan, Johnson Williang Sutjipto, pada 27 Desember 2016 pada harga Rp 198 per saham atau total Rp 46.148.993.154. Dengan demikian total kepemilikan saham Johnson bertambah menjadi 241.678.870 saham. Apexindo Pratama Duta (APEX) diproyeksikan mencatatkan rugi bersih dalam laporan keuangan tahun 2016 dan 2017, karena masih lesunya industri minyak dan masa transisi kontrak-kontrak besar yang telah dikerjakan oleh perseroan. Hingga akhir tahun 2016 perseroan akan memperoleh pendapatan sekitar USD 100 USD110 juta dan masih membukukan rugi bersih. Saat ini perseroan telah mengikuti kontrak pengadaan rig dengan nilai USD 30-USD 50 juta yang ditawarkan oleh PT Pertamina, PT PLN dan perusahaan Migas Swasta nasional. APEX akan meneruskan operasinya di Blok Mahakam dengan mengikuti pengadaan rig oleh pengelola blok Mahakam yang baru yakni PT Pertamina dengan nilai kontrak dua rig tersebut USD 80 juta per tahun.
Fast Food Indonesia (FAST) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 350 miliar pada tahun 2017, meningkat dari realisasi capex tahun 2016 yang kurang dari Rp 300 miliar. Dana tersebut dipersiapkan untuk mendukung rencana pengembangan restoran milik perusahaan. Pada tahun 2017 Fast Food akan membuka 30 cabang baru, dan sebagian besar tipe 'free standing' serta menambah 20 KFC BOX (scaleddown model). Dana capex juga akan dipergunakan untuk memperluas distribusi, penambahan armada, renovasi dan lainlain. Sumber pendanaan capex 2017 seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Saat ini Fast Food telah memliki sebanyak 570 gerai. Dengan penambahan 30 gerai baru, Fast Food akan memiliki 600 restoran hingga akhir tahun 2017. Provident Agro (PALM) dan anak usahanya yaitu PT Transpacific Agro Industry (TPAI) telah melakukan penjualan sahamnya di PT Nakau yang berkedudukan di Lampung kepada PT Sinar Jaya Agro Investama (SJAI) dan Suparto pada 27 Desember 2016. PALM menjual 54.999 saham Nakau kepada SJAI, sedangkan TPAI melepas 1 saham kepada Suparto. Nilai transaksi penjualan saham Nakau sebesar Rp 273,21 miliar.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
30 December 2016
MARKET DATA
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Price (USD)
Change
53.93 3.80 1160.87 10100.00 20875.00 88.25 82.90 712.50 3246.00 968.00 652.58
0.16 0.00 2.71 -310.00 -225.00 25.85 19.54 5.00 20.00 6.50 -0.22
Description TLKM (US) ANTM (GR)
Price (USD) 29 0.04
Price (IDR) 9,729 641
Change (IDR) 327 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices
Change %Day %YTD -0.07 13.74 -0.12 8.48 0.20 14.06 -0.20 -12.49 -0.31 -14.85 0.17 -0.56 1.79 15.45 -1.32 0.59 0.47 -3.22 -0.32 0.22
Price
DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
19819.78 5432.09 7120.26 3241.67 2056.91 21790.91 5302.57 19145.14 1637.93 2889.15
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Rate (IDR) 13,471.00 14,255.42 115.96 9,317.59 9,757.18 16,573.51 1,936.64 3,003.57 11.15
Change 11.00 181.17 0.35 20.78 38.46 60.25 -0.82 1.45 0.03
Market Cap (USD Bn) 5,702.1 8,479.3 1,815.0 4,056.0 3,186.9 1,777.2 427.5 2,924.5 221.7 319.8
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.07 1.06 0.01 0.69 0.72 1.23 0.14 0.22 0.08
Change -0.0001 0.0092 0.0000 0.0012 0.0024 0.0042 0.0001 -0.0001 0.0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.75 4.75 0.00 0.10 0.25 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2016E 2017F 3.34 3.14 3.53 2.85 1.78 1.74 1.51 1.38 3.08 2.79 1.12 1.05 2.38 2.16 1.71 1.61 1.62 1.54 1.10 1.06
FOREIGN EXCHANGE
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI 7-Day Repo Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2016E 2017F 18.15 16.25 22.58 19.53 16.94 14.39 14.77 13.01 30.21 23.12 12.03 10.97 17.49 14.58 19.31 17.43 16.35 15.18 13.91 13.24
November-16 2.59 3.58 0.47 111.47 Bn 3,216,799.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.93 0.26 0.17 0.03 0.03 3.30
IDR AVERAGE DEPOSIT October-16 2.11 3.31 0.14 115.04 Bn 3,084,775.50
Description 1M 3M 6M 12M
Rate (%) 6.20 6.46 6.32 6.32119
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
30 December 2016
MARKET DATA
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 03 Dec 03 Dec 03 Dec 03 Dec 04 Dec 04 Dec 05 Dec 05 Dec 05 Dec
Agenda Indonesia CPI YoY US Construction Spending MoM US ISM Manufacturing ISM Prices Paid US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales FOMC Meeting Minutes US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation -Tetap 0.5% Naik menjadi 53.7 dari 53.2 Naik menjadi 55.5 dari 54.5 Turun menjadi 13.80 juta dari 13.85 juta Turun menjadi 17.70 juta dari 17.75 juta ----
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock
LAGGING MOVERS Price
BBCA IJ ASII IJ TLKM IJ BMRI IJ BBRI IJ EMTK IJ UNVR IJ ICBP IJ PGAS IJ CPIN IJ
Change (%)
15350 8125 3940 11575 11650 9500 40000 8625 2760 3110
Index pt
4.24 3.83 2.87 3.81 2.42 11.76 1.78 3.60 4.55 5.42
Stock
14.09 11.22 10.24 9.07 6.21 5.21 4.93 3.23 2.69 2.42
Price
HMSP MIKA RODA BJBR SRAJ DMAS SMAR KBLV PWON GEMS
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3920 2510 390 3350 270 222 4350 1350 580 2700
Index pt
-0.25 -1.95 -9.30 -1.47 -9.40 -2.63 -2.25 -10.00 -0.85 -1.46
-1.08 -0.67 -0.50 -0.44 -0.35 -0.27 -0.27 -0.24 -0.22 -0.22
UPCOMING IPO'S Company PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada
Business Property & Real Estate Property & Real Estate Consumer
IPO Price (IDR) 300-350
Issued Shares (Mn) 312.50
800-1250 420-500
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Sinarmas Sekuritas
3,333.33
TBA
TBA
710.00
TBA
TBA
RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
30 December 2016 30 December 2016
CORPORATE INFO
DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $0.0019 9:2
ADRO CMNP
Status Cash Dividend Stock Dividend
CUM Date 28 Dec’16 10 Jan’16
Ratio 1:2 20:49 1000:1075 1:1 5:3 5:597 1:20 1:2 10:1
EXC. Price (IDR) 100.00 550.00 240.00 100.00 100.00 101.00 550.00 ---
EX Date 29 Dec’16 11 Jan’16
Recording 03 Jan’16 13 Jan’16
Payment 13 Jan’16 16 Jan’16
CORPORATE ACTIONS Stock CENT SKBM BINA BULL PSKT RIMO GREN KICI UNSP
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date 29 Dec’16 04 Jan’16 20 Jan’16 06 Feb’17 09 Feb’17 TBA TBA TBA TBA
EX Date 30 Dec’16 05 Jan’16 23 Jan’16 07 Feb’17 10 Feb’17 TBA TBA TBA TBA
Trading Period 05 Jan – 11 Jan’17 11 Jan – 17 Jan’17 27 Jan – 02 Feb’17 13 Feb – 21 Feb’17 16 Feb – 22 Feb’17 TBA TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten INVS POOL MAYA MYRX SMDM KOIN AKKU CTTH BCIP LTLS RIMO INDY BUVA
AGM/EGM RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date 31-Dec-16 09-Jan-17 13-Jan-17 13-Jan-17 16-Jan-17 18-Jan-17 20-Jan-17 20-Jan-17 23-Jan-17 25-Jan-17 27-Jan-17 30-Jan-17 31-Jan-17
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
30 30December December 2016 2016
TECHNICAL ANALYSIS
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
3850
4000
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
TLKM Downward Sloping Channel
S2
3700
Closing Price
R2
4,600
4150
3940
4,400
• MACD line dan signal line indikasi positif
4,000.06 4,200 3,980 3,946.67 3,946.67 3,940 4,000 3,940
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
3,940
• RSI berada dalam area netral
3,852
Prediksi
• Harga berada dalam area upper band
3,800 3,788 3,781.25
• Trading range Rp 3850-Rp 4000
3,670 3,661.43 3,600 3,661.43
• Entry Rp 3940, take Profit Rp 4000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 21.27 10.07 19.18 3852 3788
WSKT
TRADING BUY
S1
R1
2520
S2
2390
R2
Jun Jul August September October November TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 42.97, Stochastic %K = 69.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2650
80 69.755 90.0 69.755 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 42.973 30.0 20.0 10.0 0.0 42.973 60.0 -11.3497 40.0 20 20.0 0.0 -20.0 -30.352 -40.0 126,802,30 -60.0 80.0 19.1804 60.0 40.0 20.0 126,802,30 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -12.9032 -5.83058
December
TLKM - MACD (5,3) = -30.35, Signal() = -11.35 TLKM - TSI(3,5,3) = 19.18, Volume() = 126,802,304.00
Created AmiBroker advanced analysis=software http://www amibroker com TLKMwithWilliam's % R(14)charting = 12and90technical Volume() 126 802 304 00
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
WSKT Wedge Bullish Breakout
2780
2,800
Closing Price
2600
2,610 2,600 2,700 2,600 2,600 2,577.5 2,600 2,577.5
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
2,500 2,479.5
• RSI mendekati area overbought
2,412 2,400 2,411.25
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
2,300 2,295.29 2,295.29 2,290 2,200 2,228
• Trading range Rp 2520-Rp 2650 • Entry Rp 2600, take Profit Rp 2650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 18.48 9.47 -38.35 2480 2412
Jun Jul August September October November WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 45.26, Stochastic %K = 74.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
WSKT - MACD (5,3) = -38.35, Signal() = -16.68 WSKT - TSI(3,5,3) = 29.32, Volume() = 28,902,300.00
Created AmiBroker advanced analysis software WSKTwith William's % R(14)charting = 3 and 13 technical Volume() = 28 902 http://www 300 00amibroker com
December
80 74.2516 74.2516 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 45.2628 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 45.2628 60.0 40.0 20 20.0 -16.68 0.0 28,902,30 -20.0 -40.0 -38.3546 29.3198 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 28,902,30 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -3.86708 -3.125
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
30 30December December 2016 2016
TECHNICAL ANALYSIS
UNVR
TRADING BUY
S1
39525
R1
40325
S2
38725
R2
41125
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
UNVR Downward Sloping Channel
48,000
40000 46,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
44,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
42,683.5 41,208 42,000 41,208 40,267.5 40,075 40,000 40,000 40,000 40,000
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 39525-Rp 40325 • Entry Rp 40000, take Profit Rp 40325
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.40 -106.64 4.09 40268 38670
INCO
TRADING BUY
S1
R1
2760
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
2880
Jun Jul August September October November UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 30.79, Stochastic %K = 57.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
December
UNVR - MACD (5,3) = -206.55, Signal() = -21.00 UNVR - TSI(3,5,3) = 4.09, Volume() = 3,818,500.00
Created AmiBroker advanced analysis= software UNVRwithWilliam's % R(14)charting = 43and 14technical Volume() 3 818 http://www 500 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
INCO Broadening Wedge
S2
2640
Closing Price
R2
3,763.33 3,763.33
3000
3,600 3,530.02 3,500
2840
3,200 3,120
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,840 2,840 2,800 2,840 2,808.75 2,742 2,620 2,400 2,586.67 2,586.67
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
38,918.8 38,670 38,000 37,825 80 37,603.1 57.9337 37,603.1 90.0 80.0 57.9337 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 30.7864 20.0 10.0 0.0 30.7864 600 -21.002 400 200 20 0 -200 -206.548 3,818,500 -400 -600 4.09043 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 3,818,500 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -27.8685 -43.1373
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
2,000
Prediksi
• Trading range Rp 2760-Rp 2880 • Entry Rp 2840, take Profit Rp 2880
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 7.61 -54.36 -40.22 3120 2742
1,600
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
Jun Jul August September October November INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 21.53, Stochastic %K = 40.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
INCO - MACD (5,3) = 7.61, Signal() = 30.14 INCO - TSI(3,5,3) = -40.22, Volume() = 11,877,700.00
Created AmiBroker % advanced analysis INCO withWilliam's R(14)charting = 69 and 86technical Volume() = software 11 877http://www 700 00amibroker com
December
80 40.119 90.0 80.0 70.0 40.119 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 21.527 10.0 0.0 30.1368 21.527 80.0 40.0 7.60938 0.0 20 -40.0 -80.0 -120.0 11,877,70 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 11,877,70 0.0 -20.0 -40.0 -40.2206 -60.0 -80.0 -69.863 -58.5487
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
30 30December December 2016 2016
TECHNICAL ANALYSIS
INDF
TRADING BUY
S1
7625
R1
8000
S2
7250
R2
8375
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
INDF Downward Sloping Channel
Closing Price
9,500
7850
9,000
• MACD line dan signal line indikasi positif 8,223.02 8,500 8,125 7,883.67 7,883.67 7,850 8,000 7,850 7,850
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought
7,697.5
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
7,543.75 7,500 7,530
• Trading range Rp 7625-Rp 8000
7,200 7,162.5 7,000 7,162.5
• Entry Rp 7850, take Profit Rp 8000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 23.06 1.65 13.93 7698 7530
BBRI
TRADING BUY
S1
11475
R1
11775
S2
11175
R2
12075
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
Jun Jul August September October November INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 49.94, Stochastic %K = 75.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
December
INDF - MACD (5,3) = -58.88, Signal() = -20.77 INDF - TSI(3,5,3) = 13.93, Volume() = 11,993,900.00
Created AmiBroker %advanced analysis software INDF withWilliam's R(14) charting = 29 and 73 technical Volume() = 11 993 http://www 900 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
80 75.2124 100.0 75.2124 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 49.9438 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 49.9438 -20.7704 120.0 60.0 20 0.0 -60.0 -58.8799 -120.0 11,993,90 -180.0 13.9302 80.0 60.0 40.0 20.0 11,993,90 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -29.7297 -8.48393
Down
BBRI Wedge
Closing Price
13,200
11650 12,600
• MACD line dan signal line indikasi positif
11,901.1 11,650 12,000 11,650 11,650 11,450 11,400 11,262.5 11,239.6 11,239.6 11,156.3 10,800 11,155 10,836.8 10,836.8 10,775 10,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 11475-Rp 12075 • Entry Rp 11650, take Profit Rp 12075
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 19.68 28.91 30.38 11263 11155
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
Jun Jul August September October November BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 44.83, Stochastic %K = 71.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
BBRI - MACD (5,3) = -104.68, Signal() = -46.58 BBRI - TSI(3,5,3) = 30.38, Volume() = 26,675,900.00
Created AmiBroker %advanced analysis software BBRI withWilliam's R(14) charting = 10 and 26 technical Volume() = 26 675 http://www 900 00amibroker com
December
9,600 80 71.4425 100.0 71.4425 80.0 60.0 44.8347 40.0 20.0 0.0 44.8347 300.0 240.0 180.0 -46.5775 20 120.0 60.0 0.0 -60.0 26,675,90 -104.682 -120.0 -180.0 80.0 30.3845 60.0 40.0 20.0 26,675,90 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -10.2564 -1.40735
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
30 December 2016 30 December 2016
TRADING VIEW
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
29-12-16
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Sell SGRO
17250 1760 1900
17250 1760 1900
17675 1785 1895
16775 1645 1885
17075 1715 1895
17375 1785 1905
17675 1855 1915
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
17950 1905 2000
14900 1545 1800
Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
12500 1690 1300 2840 895 1140
12500 1690 1300 2840 895 1140
12675 1680 1285 2880 905 1165
11825 1655 1250 2640 865 1085
12250 1680 1285 2760 885 1125
12675 1705 1320 2880 905 1165
13100 1730 1355 3000 925 1205
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
13625 1770 1435 3630 1005 1360
11000 1465 1220 2620 850 985
Basic Industry and Chemicals 830 WTON Trading Sell 9400 SMGR Trading Buy Trading Buy 15475 INTP Trading Sell 905 SMCB
830 9400 15475 905
825 9625 15675 895
815 9175 14725 880
825 9325 15200 895
835 9475 15675 910
845 9625 16150 925
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
885 9400 16800 1005
795 8050 14275 865
8125 1045
8125 1045
7900 1030
7550 990
7900 1030
8250 1070
8600 1110
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Positif
7975 1260
7325 950
7850 64000 40000 1555
7850 64000 40000 1555
8000 64450 40325 1580
7250 62000 38725 1460
7625 63225 39525 1520
8000 64450 40325 1580
8375 65675 41125 1640
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
8125 67750 42425 1590
7200 60025 37825 1385
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1725 1725 BSDE Trading Buy 3850 3850 PTPP Trading Buy 2430 2430 WIKA Trading Buy 2120 2120 ADHI Trading Buy 2600 2600 WSKT
1790 3910 2460 2220 2650
1655 3570 2340 2010 2390
1700 3740 2400 2080 2520
1745 3910 2460 2150 2650
1790 4080 2520 2220 2780
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
1890 4040 2620 2280 2610
1550 3510 2270 1830 2120
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2760 2760 PGAS Trading Buy 4350 4350 JSMR Trading Buy 6450 6450 ISAT Trading Buy 3940 3940 TLKM
2820 4410 6575 4000
2540 4130 5875 3700
2680 4270 6225 3850
2820 4410 6575 4000
2960 4550 6925 4150
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
2940 4570 6500 4040
2200 3900 6000 3670
Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Buy
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy
11575 11650 5475 15350 1770
11575 11650 5475 15350 1770
11725 12075 5700 14900 1835
10775 11175 5250 14200 1700
11250 11475 5400 14900 1745
11725 11775 5550 15600 1790
12200 12075 5700 16300 1835
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
11150 11750 5550 15125 1835
10025 10425 5000 14100 1590
Trade, Services and Investment Trading Buy 20950 UNTR Trading Buy 1425 MPPA
20950 1425
21175 1445
19975 1345
20575 1395
21175 1445
21775 1495
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
23950 1785
19200 1320
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.