01 Desember 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Laba WIKA per 9M15 turun 13,11% YoY, pendapatan turun 5,97% YoY • Waskita Toll Road berencana mengakuisisi ruas tol Bocimi • PGAS-Pertagas tidak dimerger • Laba TBIG per 9M15 turun 30%% YoY • SQMI rugi bersih USD 1,36 juta per 9M15 dari laba USD 163,47 juta • MDKA pertahankan target jadwal produksi • ELSA optimis kinerja tetap baik hingga akhir 2015 • TBLA akan investasi pembangunan pabrik biodiesel • Transaksi penjualan saham BWPT batal, akan diajukan skema berbeda • Laba WTON per 9M15 turun 61% YoY, pendapatan turun 33,32% YoY • SMCB catat rugi bersih Rp 372,31 miliar per 9M15 dari Rp 598,88 miliar • ASGR masuk bisnis kemasan • ACES akan buka 8 gerai tahun depan • Pendapatan LPKR naik 10% hingga kuartal III-2015 • Laba SMRA per 9M15 turun 7,5% YoY • Laba MLBI per 9M15 turun 25,21% YoY • Laba SSIA per 9M15 naik 107% YoY • DILD tidak ubah target marketing sales • NIRO rugi bersih Rp 10,70 miliar per 9M15 dari rugi Rp 66,89 miliar • BSIM & BNII dilibatkan dalam penyaluran KUR untuk TKI • Kominfo tunjuk BBNI sebagai bank penerima pembayaran PNBP • BNGA investasi USD 100 juta di 2016 untuk benahi bidang IT • BNGA alihkan aset bermasalah USD 200 juta, tambah saham publik • BJBR targetkan kredit 2016 tumbuh 13%-14% • Pertamina & GIAA kerja sama manfaatkan aset kedua perusahaan
Sinyal teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG Support Level dalam pekan ini. Indikasi positif 4417/4387/4327 bagi IHSG tercermin dari indikator MACD Resistance Level Selain itu 4506/4566/4596 dan Stochastics. dari lagging indikator juga masih Major Trend mengkonfirmasikan positif bagiDown IHSG, tercermin dari MA5 dan MA20. Minor Trend Down Resistance level IHSG di 4695 dan support level di 4452.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4446.458 755.462
-114.102 -31.576
8,222.29 2,167.15
10,453.16 8,369.91
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada akhir perdagangan hari Senin, IHSG melemah drastis sebesar 114.10 poin (2,50%) ke level 4446.46. Dari domestik, menjelang akhir tahun tren kenaikan harga kebutuhan pokok mulai terjadi. Hal ini akan mengerek laju inflasi November lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Kenaikan permintaan dikarenakan kebutuhan masyarakat atas barang lebih tinggi dari sebelumnya. Salah satunya, untuk memenuhi kebutuhan perayaan akhir tahun dan juga hari raya Natal 2015. Sejumlah upaya sudah dilakukan pemerintah untujk menjaga gejolak kenaikan harga. Misalnya dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang memengaruhi kenaikan harga barang-barang yang diatur pemerintah atau administered price. Selain itu impor kebutuhan pokok dan mulai memasuki musim penghujan diperkirakan berdampak negatif terhadap kenaikan harga. Dengan pertimbangan itu, inflasi November diperkirakan akan berada pada level 0,15%, dan sampai akhir tahun di bawah 3%. Dari pasar global, pasar saham AS tidak banyak berubah pada hari Jumat, meskipun pasar saham Asia melemah drastis. Pasar saham AS dibuka kembali setelah libur Thanksgiving pada hari selasa (27/11). Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 136.47 poin (0,69%) ke level 19,747.47 ditekan oleh beberapa saham perusahaan mobil besar dan bank yang jatuh, dengan investor menunggu data pekerjaan AS yang terbaru dan pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada akhir pekan ini. Sebelum pasar terbuka, data resmi Jepang menunjukkan output pabrik Jepang melemah lebih dari yang diharapkan dengan 1,4 persen pada bulan Oktober. Namun angka tersebut membuka kemungkinan kembali bertumbuh pada kuartal keempat setelah ekonomi nomor tiga dunia tergelincir ke dalam resesi pada periode Juli - September. Pasar saham Shanghai terkena gelombang volatilitas pada hari Senin setelah menderita kerugian terberat mereka sejak musim panas. Indeks Shanghai Composite menguat 9.10 poin (0,26%) ke level 3445.41. Pelaku pasar Tiongkok berharap IMF akan menyetujui proposal dari dewan eksekutif untuk memasukkan yuan China dalam special drawing right (SDR) mata uang elit. Masuknya Yuan dapat membuat saham-saham tiongkok lebih mudah di akses oleh investor asing. Adapun indeks Hang Seng melemah 71.90 poin (0,33%) ke level 21,996.42, dari level 22,068.32 sehari sebelumnya. Dari eropa, pasar saham Eropa dibuka variatif.
Morgan Stanley Capital International (MSCI) melakukan rebalancing pada MSCI Indonesia Index sesuai jadwal berkala dua kali dalam setahun, yakni pada Mei dan November. Adanya rebalancing tersebut mengakibatkan porsi 23 dari 31 saham di MSCI Index berkurang. Penurunan bobot terhadap sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) seringkali menjadi patokan bagi investor dan manajer investasi khususnya asing, karena index tersebut seringkali menjadi patokan dalam mengelola portofolionya. Saham-saham perbankan seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI oleh MSCI diturunkan bobotnya. Penurunan bobot oleh MSCI telah menjadi salah faktor tekanan jual yang dilakukan pemodal terhadap saham-saham tersebut. Selain itu, berlanjutnya koreksi yang terjadi pada saham-saham regional Asia pada Senin kian membuat kepanikan pelaku saham Indonesia. Meski, disisi lain meredanya kekhawatiran tentang investigasi terhadap beberapa broker terkait aksi short-selling dan spekulasi di bursa Cina. Sementara itu, kenaikan saham-saham sektor perbankan bursa Cina pada Senin, tidak berhasil mengangkat indeks ke zona hijau. Kenaikan sektor perbankan ini menyusul berita mengenai kemungkinan dimasukkannya Yuan ke dalam kelompok mata uang Special Drawing Rights (SDR) oleh International Monetary Fund (IMF). Lembaga ini akan segera mengakui Yuan sebagai SDR yang dipakai untuk devisa internasional. Kendati demikian, semua tergantung pada pemerintah Cina untuk bisa menjawab kepercayaan tersebut. Rencananya IMF akan mengumumkan Yuan sebagai salah satu mata uang SDR tahun 2016. Sementara itu, pekan lalu Cina resmi membuka pasar uangnya untuk investor luar negeri yang ingin berpartisipasi. Dalam periode pendaftaran tahap pertama, beberapa bank sentral dan institusi finansial telah melakukan registrasi untuk beroperasi di pasar foreign exchange interbank Cina. Proses registrasi dibuka jelang pengumuman masuknya Yuan ke dalam SDR bersama dengan mata uang negara maju seperti U.S. Dollar, Yen Jepang, Poundsterling dan Euro. Dengan membuka jalan bagi pemodal luar untuk bermain di pasar uang domestik. Ditengah pasar Asia pada Senin bergejolak, hal ini berbeda dengan bursa saham Eropa sebaliknya berhasil ditutup menguat, seiring ekspektasi stimulus oleh ECB. Sedangkan bursa saham AS lesu pada Senin, tertekan oleh penurunan sektor ritel Namun, pelaku pasar saham Indonesia berharap membaiknya bursa Asia awal pembukaan perdagangan yang positif, dapat menjadi katalis bagi IHSG melaju ke zona hijau pada hari ini..
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
1 December 2015
1 December 2015 Wijaya Karya (WIKA) membukukan pendapatan per September 2015 sebesar Rp 8,09 triliun, turun 5,97% YoY dari sebelumnya Rp 8,61 triliun. Laba bersih turun 13,11% YoY menjadi Rp 420,94 miliar dari sebelumnya Rp 484,48 miliar. Wika Realty, anak usaha Wijaya Karya (WIKA), tengah menjajaki peluang untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (MTN) sebesar Rp 200 miliar. Opsi MTN akan direalisasikan bila WIKA tidak mendapatkan penyertaan modal negara. Tahun depan, Wika Realty akan mulai menggarap kawasan industri terpadu di tiga lokasi yaitu Maros, Kuala Tanjung dan Teluk Lamong. Adapun rata-rata luas lahan masing-masing kawasan sebesar 100 ha. Wika Realty juga akan mengembangkan kawasan residensial terintegrasi di Bekasi, Jawa Barat. Wijaya Karya (WIKA) akan fokus untuk melakukan IPO Wika Gedung yang akan melepas 30% sahamnya ke publik dengan target raihan dana sekitar Rp 1 triliun pada semester II-2016. Perseroan memanfaatkan momentum tingginya serapan belanja pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur. Setelah mengakuisisi tiga ruas tol Trans-Jawa yang dikelola oleh Waskita MNC Trans Jawa Toll Road, Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya (WSKT), juga tengah berupaya mengakuisisi ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sepanjang 54 km yang merupakan jalan tol non Trans-Jawa. Kementerian BUMN menegaskan bahwa Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Pertamina Gas (Pertagas) tidak dimerger, melainkan hanya pemakaian pipa gas yang akan digunakan bersama (open access). Pemakaian bersama tersebut untuk menciptakan efisiensi. Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) mencatat, laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk perSeptember 2015 turun menjadi Rp 796,36 miliar dari sebelumnya Rp 1,14 triliun, sedang laba bersih per saham turun menjadi Rp 169,04 dari sebelumnya Rp 240,18 per saham. Pendapatan naik menjadi Rp 2,54 triliun dari sebelumnya Rp 2,43 triliun.
Astra Graphia (ASGR) tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan kemasan nasional untuk mengembangkan bisnisnya di sektor kemasan. Perseroan akan membentuk perusahaan patungan (JV). ASGR akan fokus untuk mengembangkan produk kemasan berbahan kertas. Hal tersebut tidak terlepas dari keahlian perusahaan di sektor printing kertas. Selain membentuk JV, perseroan juga tengah mengkaji opsi lain yaitu melakukan penyertaan modal pada perusahaan kemasan. Ace Hardware (ACES) mengalokasikan dana Rp200-Rp250 miliar untuk membuka delapan gerai baru tahun depan. Jumlah gerai baru tersebut sama dengan proyeksi pembukaan gerai 2015. Sampai saaat ini, ACES telah membuka tujuh gerai dan satu gerai lainnya akan segera diluncukan. Ketujuh gerai tersebut terdiri dari satu took di Jakarta, empat toko di Jawa selain Jakarta, dan tiga toko lainnya di luar Jawa. Multi Bintang Indonesia (MLBI) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 25,21% per September 2015 menjadi Rp 353,42 miliar atau Rp 168 per saham dibandingkan sebelumnya Rp 500,58 miliar. Penjualan bersih turun menjadi Rp 1,71 triliun dari sebelumnya Rp 2 triliun. Wijaya Karya Beton (WTON) membukukan pendapatan per September 2015 sebesar Rp 1,55 triliun, turun 33,32% YoY dari sebelumnya Rp 2,32 triliun. Laba tahun berjalan turun 61% YoY menjadi Rp 85,16 miliar dari sebelumnya Rp 219,08 miliar. Holcim Indonesia (SMCB) meraih penjualan per September 2015 sebesar Rp 6,55 triliun, turun dari sebelumnya Rp 6,73 triliun dan beban pokok naik menjadi Rp 5,08 triliun dari sebelumnya Rp 4,78 triliun. Rugi bersih mencapai Rp 372,31 miliar dari sebelumnya laba bersih sebesar Rp 598,88 miliar. Surya Semesta Internusa (SSIA) meraih kenaikan laba bersih sebesar 107% per September 2015 menjadi Rp 476,35 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 229,21 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 3,85 triliun dari sebelumnya Rp 3.25 triliun.
Renuka Coalindo (SQMI) mengalami kerugian sebesar USD 1,36 juta per September 2015 dari sebelumnya mencatatkan laba sebesar USD 163,47 ribu. Penjualan turun menjadi USD 4,09 juta dari sebelumnya USD 5,09 juta.
Summarecon Agung (SMRA) meraih pendapatan neto per September 2015 menjadi Rp 4,49 triliun dari sebelumnya Rp 3,89 triliun. Laba bersih turun menjadi Rp 807,28 miliar dari sebelumnya Rp 872,37 miliar.
Elnusa (ELSA) optimis perolehan laba bersih dan profitabilitas pada akhir 2015 akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir Desember 2015, marjin laba operasi dan marjin EBITDA diperkirakan akan mampu tumbuh masing-masing mencapai 5% dan 15%. Semua proyek seismik yang didapatkan perseroan sudah mulai berjalan pada akhir tahun ini.
Intiland Development (DILD) memastikan tidak akan mengubah target pendapatan prapenjualan (marketing sales) pada tahun ini meski masih terdapat kekurangan sebesar Rp1,63 triliun. Terdapat beberapa proyek yang dipersiapkan untuk diluncurkan pada sisa tahun ini, yang tersebar di Jakarta dan Surabaya.
Merdeka Copper Gold (MDKA) menyatakan meski adanya pengerusakan kantor serta area tambang anak usahanya yaitu PT Bumi Suksesindo, target jadwal produksi perseroan tidak akan mengalami penundaan yaitu tetap Q4 2016. Dikatakan bahwa kericuhan tersebut disebabkan oleh sekelompok orang pada pekan lalu, beberapa fasilitas tambang mengalami kerusakan. Perseroan menghentikan sementara kegiatan konstruksi tambang dan akan melanjutkan kembali setelah pilkada pada 9 Desember 2015 ini. Rencananya perseroan akan mulai memproduksi pada Q4 2016 dan penjualan perdana akan dapat dilakukan pada Q1 2017. Transaksi penjualan 37% saham Eagle High Plantation (BWPT) oleh Grup Rajawali kepada Felda Global Ventures (FGV) Holdings Bhd tidak berlanjut setelah masa perjanjian jual beli berakhir kemarin. Namun, FGV mengindikasikan rencana investasi ke BWPT akan dilanjutkan dengan skema yang berbeda. Tunas Baru Lampung (TBLA) akan melakukan perubahan kegiatan usaha utama terkait dengan rencana investasi pembangunan pabrik biodiesel. RUPSLB akan diselenggarakan pada 3 Desember 2015.
Lippo Karawaci (LPKR) membukukan pendapatan Rp 6,8 triliun hingga kuartal III-2015, meningkat 10% YoY. EBITDA perseroan mencapai Rp 1,8 triliun, meningkat 7% YoY. Hingga kuartal III-2015, pra penjualan properti LPKR mencapai Rp 2,9 triliun atau sekitar 73% dari target revisi tahun 2015 sebesar Rp 4 triliun. Sementara itu, pendapatan recurring tumbuh 18% YoY menjadi Rp 4 triliun atau mencapai 59% dari total pendapatan konsolidasi hingga kuartal III-2015. Divisi kesehatan membukukan pertumbuhan pendapatan kotor operasional 25% YoY menjadi Rp 3 triliun dan EBITDA meningkat 33% YoY menjadi Rp 412 miliar. Pendapatan untuk divisi belanja Urban Development juga meningkat 13% YoY menjadi Rp 1,9 triliun. Nirvana Development (NIRO) meraih kenaikan penjualan per September 2015 menjadi Rp 405,11 milar dibandingkan sebelumnya Rp 189,82 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 10,70 miliar turun dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 66,89 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) akan mengambilalih pengelolaan lapangan terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, milik PT Pertamina (Persero) untuk dijadikan bandara komersial melayani rute-rute jarak pendek yaitu melayani rute penerbangan ke 8 kota, seperti Lubuk Linggau, Pangkalan Bun, Palembang, Semarang, Ketapang,
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
1 December 2015
1 December 2015 Jogjakarta, Tanjung Karang, dan Cilacap. Rute bisa juga disesuaikan daerah-daerah yang menjadi wilayah kerja pengoperasian kilangkilang migas Pertamina. Ditargetkan Maret 2016 sudah mulai beroperasi penuh. Pengelolaan lapangan terbang Pondok Cabe, bagian dari kesepakatan sinergi kedua perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah sesuai dengan instruksi Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan milik negara. Lapangan terbang Pondok Cabe cukup memenuhi syarat menjadi bandara komersial yang akan didarati pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 72 penumpang. Tahap awal akan dilakukan perbaikan landasan pacu Pondok Cabe sepanjang 1.984 meter dengan lebar 45 meter, termasuk perbaikan fasilitas terminal. Investasi seluruhnya akan dibiayai oleh Pertamina. Garuda hanya mengelola dan melayani fasilitas penerbangan termasuk perawatan pesawat yang nantinya beroperasi. Perseroan memperkirakan pada tahap awal beroperasi komersil, lapangan udara Pondok Cabe memiliki frekuensi sebanyak 50 kali penerbangan per, sehingga bisa melayani sekitar 3.600 penumpang per hari per hari. PT Pertamina (Persero) dan Garuda Indonesia (GIAA) menjalin sinergi pemanfaatan aset-aset kedua perusahaan mulai dari penjualan produk avtur dan bahan bakar minyak jenis lain. Kerja sama itu juga mencakup penjualan biofuel, pelumas, penyediaan jasa pendukung aviasi kedua perusahaan, serta pemanfaatan promosi dan jaringan pelanggan bersama. Indosat Ooredo (ISAT) meluncurkan layanan internet 4G Plus dalam upaya memenuhi keinginan pelanggan terhadap konektivitas lebih cepat dan kualitas suara jernih, serta didukung kekuatan jaringan data. Layanan 4G Plus telah tersedia di 21 kota Indonesia dan segera dibuka di 14 kota lainnya sampai dengan akhir tahun 2015 dan saat ini sebanyak 40 juta orang di Indonesia sudah dapat menikmati layanan tersebut. Perseroan berkomitmen untuk menjangkau 5 juta orang lagi setiap bulannya selama tahun 2016. Bank Sinarmas (BSIM) dan Bank Maybank Indonesia (BNII) dilibatkan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk skema kredit bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Dua bank tersebut kuat di negara-negara kantong TKI yakni Malaysia dan Brunei Darussalam untuk Maybank, sedangkan Sinarmas kuat jaringannya di Taiwan dan Hongkong. Pemerintah menyediakan subsidi bunga KUR termasuk imbal jasa penjaminan dalam penyaluran KUR 2015 khusus untuk TKI sebesar 12%. Sementara Bank BUMN cenderung memilih pasar-pasar yang lebih mudah ditembus seperti Jepang, Korea, dan Singapura. Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Bank Maybank Indonesia (BNII) menjadi bank pelaksana dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Penunjukan tersebut sesuai Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor 188 Tahun 2015 Tanggal 30 Oktober 2015 tentang Penetapan Penyalur Kredit Usaha Rakyat dan Perusahaan Penjamin Kredit Usaha Rakyat. Dalam kapasitas sebagai Bank Pelaksana KUR bagi TKI, Maybank Indonesia menandatangani Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam bidang Pembiayaan Skema Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat. Kementerian Komunikasi & Informatika Republik Indonesia (Kominfo) menunjuk Bank Negara Indonesia (BBNI) sebagai bank penerima pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI). Dengan penunjukkan ini, BNI dapat dijadikan sebagai tempat untuk memenuhi kewajiban Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio dan lima biaya lainnya. Kelima biaya lainnya yang juga dapat dibayarkan melalui BNI adalah Biaya Sertifikasi dan Permohonan Pengujian Alat Perangkat Telekomunikasi, Biaya Izin Amatir Radio dan Biaya Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk, Biaya Ujian Radio Elektronika dan Operator Radio, Biaya Sertifikasi Kecakapan Operator Radio Konsesi, serta Biaya Penyelenggaraan/ Pengawas Ujian Amatir Radio. Khusus untuk BHP Spektrum Frekuensi Radio pembayarannya
dapat dilakukan secara Host to Host antara BNI dengan Kementerian Kominfo. Kementerian Kominfo adalah salah satu kementerian yang mendapatkan target untuk menampung PNBP, dimana pada tahun 2016 mencapai lebih dari Rp 14 triliun. Bank Mandiri (BMRI) menyediakan layanan transaksi pembayaran polis dan klaim asuransi AJB Bumiputera. Bank Mandiri akan menyediakan layanan cash management, berupa fitur Mandiri Autodebit, e-cash, EDC dan Mandiri Money Transfer System serta layanan transaksi lainya untuk pembayaran polis dan klaim. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) memproyeksikan kredit masih akan tumbuh di kisaran 13%-14% pada 2016. Perseroan optimis kinerja 2016 akan meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksi sekitar 3,8% dimana Indonesia diperkirakan tumbuh 5,2%-5,6%. Tiga BUMN memiliki keinginan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan secara anorganik melalui akuisisi perusahaan keuangan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menambah anak usaha pada sektor jasa keuangan seperti perusahaan sekuritas dan perusahaan pembiayaan. Perseroan menyiapkan capex Rp 4,5 triliun termasuk untuk pengembangan teknologi informasi dan akuisisi perusahaan keuangan. Sementara itu, Bank Mandiri (BMRI) masih memasukkan rencana pertumbuhan anorganik dalam rencana bisnis bank (RBB) perseroan. Bank Negara Indonesia (BBNI) juga memasukkan rencana pertumbuhan anorganik berupa akuisisi bank dalam RBB 2016. Terkait itu, perseroan menargetkan belanja modal sekitar Rp 3 triliun. Bank Central Asia (BBCA) memproyeksikan nilai transaksi non tunai untuk e-commerce perseroan meningkat 60-80% atau setara Rp 6-7 triliun pada 2016. Akhir tahun ini, total transaksi e-commerce BBCA dapat mencapai Rp 5 triliun. Bank CIMB Niaga (BNGA) tengah melakukan kajian terkait aturan Bursa Efek Indonesia mengenai batas minimum saham publik beredar atau free float sebesar 7,5% dari total saham yang diterbitkan. Perseroan tengah membahas opsi-opsi yang sedang dipertimbangkan bersama dengan pemegang saham pengendali yakni CIMB Group Sdn Bhd. Induk usaha Bank CIMB Niaga (BNGA), yakni CIMB Group Holdings Berhard, telah membentuk asset managemetn unit (AMU) yang di antaranya berfungsi untuk mengelola aset bermasalah milik perseroan. BNGA telah mengalihkan aset bermasalah sebesar USD 200 juta ke AMU. Bank CIMB Niaga (BNGA) menyiapkan dana sebesar USD 100 juta untuk melakukan pembenahan di bidang Informasi Teknologi (IT) pada tahun 2016. Selain itu juga untuk meningkatkan layanan transaksi digitalnya. Investasi sebesar USD 100 juta pada teknologi informasi tersebut sudah dilakukan secara bertahap di tahun 2015, sebab peluncuran core banking system tersebut akan segera dimulai tahun 2016. Indonesia Pondasi Raya (Indopora) menetapkan harga IPO sebesar Rp1.280 per saham atau batas bawah dari kisaran indikasi harga IPO. Perseroan melepas 303 juta saham biasa atau 15,13% dari jumlah modal disetor perseroan sehingga dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana ini diperkirakan mencapai Rp387,84 miliar. Dua Putra Utama Makmur, perusahaan perikanan terintegrasi yang berbasis di Pati, Jawa Tengah, akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Desember 2015. Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit pada 2016. Hingga akhir 2015, Dua Putra juga optimis penjualan tumbuh dua digit menjadi Rp 703 miliar, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 342 miliar. Peningkatan penjualan akan ditopang oleh penambahan kapasitas cold storage menjadi 30 ribu ton pada 2016.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
1 December 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
41,74 2,22 1064,49 8775,00 15000,00 53,55 53,75 627,50 2095,00 599,50 801,61
0,09 -0,02 -0,29 -420,00 75,00 -8,85 -9,61 2,50 10,00 0,50 -1,38
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
43 0,02
14.716 176
Change (IDR) 228 -29
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17719,92 5108,67 6356,09 3607,39 2305,80 21996,42 4446,46 19747,47 1672,16 2855,94
Change %Day %YTD -0,44 -0,58 -0,37 7,87 -0,30 -3,20 0,25 6,43 0,89 55,96 -0,33 -6,81 -2,50 -14,93 -0,69 13,16 -0,62 -5,06 -0,11 -15,13
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,06 2,92 3,67 3,38 1,78 1,72 1,70 1,55 3,55 3,17 1,17 1,09 2,38 2,15 1,68 1,58 1,80 1,71 1,11 1,06
Market Cap (USD Bn) 5.361,1 8.056,0 1.672,5 4.440,8 2.771,4 1.748,0 341,1 2.896,5 233,3 277,8
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.847,00 14.634,20 112,38 9.815,97 10.013,39 20.852,06 2.164,13 3.250,47 11,96
Change 46,00 -19,58 -0,24 14,19 48,79 46,52 0,00 5,86 -0,01
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,12 15,11 23,10 19,83 15,92 15,01 14,68 13,28 31,51 22,81 11,11 10,54 16,31 14,18 19,08 17,29 16,45 15,13 12,49 11,89
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,06 0,01 0,71 0,72 1,51 0,16 0,23 0,09
Change -0,0002 0,0004 0,0000 0,0001 0,0004 0,0003 -0,0001 -0,0004 -0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.21 0.50 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
1 December 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 100.71 Bn 2,982,562.00
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 02 Des 03 Des 03 Des
Agenda Indonesia CPI MoM Indonesia CPI YoY US Construction Spending MoM US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales US Unit Labor Costs US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation Naik menjadi 0.17% dari -0.08% Turun menjadi 4.85% dari 6.25% Tetap 0.6% Naik menjadi 50.5 dari 50.1 Naik menjadi 40.0 dari 39.0 Naik menjadi 14.20 juta dari 14.14 juta Turun menjadi 18.00 juta dari 18.12 juta Turun menjadi 1.0% dari 1.4% Naik menjadi 270 ribu dari 260 ribu Turun menjadi 2188 ribu dari 2207 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP AMRT ISAT SMCB BMTR PNBN AKRA ICBP ULTJ DNET
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
101900 580 5600 1140 835 865 6100 12625 3825 1140
Index pt
5.05 7.41 2.75 6.05 3.73 1.76 1.24 0.40 2.68 1.33
Stock
11.35 1.65 0.81 0.50 0.42 0.36 0.30 0.29 0.29 0.21
Price
BBCA IJ UNVR IJ BBRI IJ ASII IJ BMRI IJ PGAS IJ INTP IJ INDF IJ BBNI IJ TLKM IJ
Change (%)
12375 36750 10775 5925 8500 2655 18700 4875 4770 2930
Index pt
-5.89 -4.55 -4.65 -4.82 -5.29 -9.85 -6.50 -9.72 -4.22 -1.01
-18.83 -13.29 -12.76 -12.09 -10.92 -7.00 -4.76 -4.59 -3.86 -3.01
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Dua Putra Utama Makmur PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora) PT Kino Indonesia
Agriculture Fishery Infrastructure & Construction Consumer
PT Ateliers Mecaniques D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries Consumer
PT Buyung Poetra Sembada
IPO Price (IDR) 550.00
Issued Shares (Mn) 1675.00
Offering Date
Listing
Underwriter
24-25 Nov 2015
08 Dec 2015
1280.00
303.00
02-03 Dec 2015
09 Dec 2015
3750-5225
228.57
02-04 Dec 2015
09 Dec 2015
120-140
240.00
01-03 Dec 2015
09 Dec 2015
DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Panin Sekuritas Tbk
420-500
710.00
10-11 Dec 2015
16 Dec 2015
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
1 December 2015 1 December 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 7.00 342.00 10.00 50.00 55.00
MPPA UNVR SOBI TOTO SCMA
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 01 Dec-15 01 Dec-15 01 Dec-15 03 Dec-15 03 Dec-15
Ratio 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 ----
EX Date 02 Dec-15 02 Dec-15 02 Dec-15 04 Dec-15 04 Dec-15
Recording 04 Dec-15 04 Dec-15 04 Dec-15 08 Dec-15 08 Dec-15
Payment 23 Dec-15 17 Dec-15 23 Dec-15 29 Dec-15 22 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 ----
EX Date 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 23 Nov-15 TBA TBA
Trading Period 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 23 Nov-15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten BBHI BNII SAFE BBRI ARGO AISA TBLA BSWD GMCW INTP BAJA AGRS MAGP GSMF BACA SIMA BBRI PSKT UNVR TMPI AKSI BKSL
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
01-Dec-15 01-Dec-15 02-Dec-15 02-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 04-Dec-15 04-Dec-15 04-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 09-Dec-15 09-Dec-15 14-Dec-15 15-Dec-15 15-Dec-15 16-Dec-15 16-Dec-15 17-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2015 1 December 1 December 2015
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2895
2975
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
TLKM Wedge
S2
2815
Closing Price
R2
2,930 3,000 2,930 2,930 2,922 2,900 2,892.5
3055
2930
2,815.38 2,800 2,815.38 2,800 2,799.75
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
2,700 2,678.32 2,676.25 2,676.25 2,600
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 2895-Rp 2975
May Jun Jul August September October TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 82.89, Stochastic %K = 87.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2930, take Profit Rp 2975
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 82.17 10.07 34.85 2800 2922
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Positif
87.7047 2,500 87.7047 82.8909 90.0 82.8909 80.0 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 40.0 30.0 20.0 10.0 -14.5154 0.0 -10.0 248,674,09 -20.0 -17.8848 -30.0 34.8459 60.0 40.0 33.4949 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 248,674,09 -60.0 -15.625
November
TLKM - MACD (5,3) = -14.52, Signal() = -17.88
TLKM - TSI(3,5,3) = 34.85, Volume() = 248,674,096.00
TLKM - William's % R(14) = -15.63, Volume() = 248,674,096.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
AKRA
TRADING BUY
S1
R1
5950
6200
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 6,189.29 6,100 6,200 6,100
AKRA Wedge
S2
5750
Closing Price
R2
6400
6,100 6,006.25 6,000 5,995 5,990 5,800 5,875
6100 • MACD line dan signal line indikasi positif
5,712.56 5,600 5,637.93 5,637.93
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
• Candle chart indikasi sinyal positif
5,400
• RSI berada dalam area netral
5,200
• Harga berada dalam area upper band
5,000
• Trading range Rp 5950-Rp 6200
May Jun Jul August September October AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 44.93, Stochastic %K = 63.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6100, take Profit Rp 6200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 45.92 10.43 13.28 5990 5995
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
AKRA - MACD (5,3) = -20.87, Signal() = -9.28
AKRA - TSI(3,5,3) = 13.28, Volume() = 125,180,400.00
AKRA - William's % R(14) = -23.53, Volume() = 125,180,400.00
November
4,800 80 63.3333 100.0 90.0 80.0 63.3333 70.0 60.0 50.0 44.9327 40.0 30.0 20.0 10.0 44.9327 0.0 20 60.0 -9.27819 40.0 20.0 0.0 -20.0 -20.8699 -40.0 -60.0 -80.0 125,180,40 80.0 13.2769 60.0 40.0 20.0 3.83256 0.0 -20.0 -40.0 125,180,40 -60.0 0.00000 -23.5294
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 1 December 1 December 2015
BBCA
TRADING BUY
S1
12125
R1
12875
S2
11375
R2
13625
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BBCA Downward Sloping Channel Bearish Breakout
15,600 15,000
12375
13,775 14,400 13,725 13,721.4 13,721.4 13,800 13,205 13,178.1 13,200 13,156.3 12,900 12,625 12,600 12,625 12,375 12,000 12,375 12,375 11,400
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 12125-Rp 12875
May Jun Jul August September October BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 59.84, Stochastic %K = 35.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 12375, take Profit Rp 12875
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi
HMSP
TRADING BUY
S1
R1
98625
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
73.93 -53.72 -21.51 13156 13205
103550
BBCA - MACD (5,3) = 159.14, Signal() = 63.26
BBCA - TSI(3,5,3) = -32.51, Volume() = 71,237,600.00
2.3661 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 71,237,600 -32.5133 -80.0 -100
BBCA - William's % R(14) = -100.00, Volume() = 71,237,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
HMSP Upward Sloping Channel
S2
93700
Closing Price
R2
101,900 102,000 101,900 98,220 97,900 96,000 96,496.9 96,093.8 95,441.7 95,441.7 90,000 92,000
108475
101900 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
85,419 84,000
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
78,000
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
80 59.8424 90.0 80.0 70.0 59.8424 60.0 50.0 40.0 35.3535 30.0 20.0 10.0 35.3535 0.0 159.135 20300 200 100 63.2551 0 -100 71,237,600
November
72,000
• Trading range Rp 98625-Rp 103550
May Jun Jul August September October HMSP - Stochastic %D(6,3,3) = 93.65, Stochastic %K = 92.66, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 101900, take Profit Rp 103550
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 62.14 747.35 50.69 96094 98220
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
HMSP - MACD (5,3) = -1,048.69, Signal() = -732.99
HMSP - TSI(3,5,3) = 50.69, Volume() = 2,752,800.00
HMSP - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 2,752,800.00
November
93.6457 93.6457 92.6554 100.0 92.6554 90.0 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 1,800 1,200 -732.994 600 0 -600 -1,048.69 -1,200 -1,800 2,752,800 -2,400 -3,000 50.69 100.0 80.0 60.0 40.0 38.8665 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 2,752,800 -80.0 0.00000
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 1 December 1 December 2015
UNVR
TRADING BUY
S1
36325
R1
37575
S2
35075
R2
38825
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
UNVR Downward Sloping Channel
Closing Price
46,000
36750
44,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
42,000 39,485.3 39,485.3 40,000 39,200 38,865.9 37,405 38,000 37,315.6 36,750 36,000 36,750 36,750 36,675 34,000 34,500
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 36325-Rp 37575
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 85.38 110.65 10.94 36675 37405
INTP
TRADING BUY
S1
18225
R1
19625
S2
16825
R2
21025
Closing Price
May Jun Jul August September October UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 59.83, Stochastic %K = 44.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 36750, take Profit Rp 37575 Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
November
UNVR - MACD (5,3) = 16.65, Signal() = -86.64
UNVR - TSI(3,5,3) = 10.94, Volume() = 5,142,500.00
UNVR - William's % R(14) = -43.75, Volume() = 5,142,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
INTP Wedge Bearish Breakout
24,000 23,000
18700
21,400 22,000 21,160 21,160 20,190.6 21,000 19,990 19,990 20,000 19,875 19,840 19,000 19,450 18,700 18,700 18,000 18,700 18,483.9 17,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 18225-Rp 19625 May Jun Jul August September October INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 39.32, Stochastic %K = 35.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 18700, take Profit Rp 19625
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
33,056.3 80 33,056.3 59.8272 90.0 80.0 59.8272 70.0 60.0 50.0 44.5101 40.0 30.0 20.0 10.0 44.5101 0.0 20600 16.6537 400 200 0 -86.64 -200 -400 -600 5,142,500 80.0 21.2891 60.0 40.0 20.0 10.9373 0.0 -20.0 -40.0 5,142,500 -60.0 0.00000 -80.0 -43.75
Posisi 59.53 -99.06 18.96 19875 19840
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
INTP - MACD (5,3) = 274.27, Signal() = 137.31
INTP - TSI(3,5,3) = -18.96, Volume() = 8,252,800.00
INTP - William's % R(14) = -84.38, Volume() = 8,252,800.00
November
16,000 80 39.3162 100.0 90.0 80.0 70.0 39.3162 60.0 50.0 40.0 35.8974 30.0 20.0 10.0 35.8974 0.0 274.27 20400 300 200 137.306 100 0 -100 -200 -300 -400 8,252,800 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -8.44778 -20.0 -40.0 -60.0 8,252,800 -80.0 -18.9555 -84.375
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1 December 2015 1 December 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
Indicators Stoc*
MA5*
16950 1200 1395
16950 1200 1395
17775 1260 1450
15275 1080 1290
16525 1170 1370
17775 1260 1450
19025 1350 1530
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif
22100 1585 1480
18000 1200 1010
5600 550 1055 1645 315 525
5600 550 1055 1645 315 525
5525 530 1125 1625 308 498
5300 488 915 1570 288 498
5525 530 1020 1625 308 520
5750 570 1125 1680 328 540
5975 610 1230 1735 348 560
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 695 1450 2515 436 715
5700 555 1000 1645 306 520
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 895 WTON Trading Buy 10625 SMGR Trading Buy 18700 INTP Trading Buy 1140 SMCB
895 10625 18700 1140
885 10925 19625 1165
860 10025 16825 1005
885 10475 18225 1085
910 10925 19625 1165
935 11375 21025 1245
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
1090 11775 21400 1120
895 9625 17700 995
5925 535
5925 535
6100 520
5550 475
5825 520
6100 565
6375 610
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
6850 645
5725 555
4875 48900 36750 1335
4875 48900 36750 1335
5150 49875 37575 1375
4310 46925 35075 1255
4735 48400 36325 1315
5150 49875 37575 1375
5575 51350 38825 1435
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
6425 52650 39200 1490
5050 42300 34500 1305
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1685 1685 BSDE Trading Buy 3625 3625 PTPP Trading Buy 2815 2815 WIKA Trading Buy 2200 2200 ADHI Trading Buy 1605 1605 WSKT
1735 3700 2860 2225 1670
1565 3470 2680 2105 1480
1650 3585 2770 2165 1575
1735 3700 2860 2225 1670
1820 3815 2950 2285 1765
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1795 3930 3150 2410 1770
1550 3595 2690 2040 1595
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2655 PGAS Trading Buy 4500 JSMR Trading Sell 5600 ISAT Trading Buy 2930 TLKM
2655 4500 5600 2930
2830 4725 5525 2975
2300 4045 5350 2815
2565 4385 5525 2895
2830 4725 5700 2975
3095 5075 5875 3055
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3095 5625 5625 2970
2560 4795 3955 2660
8500 10775 4770 12375 1270
8500 10775 4770 12375 1270
8325 10575 4685 12875 1285
7825 10000 4430 11375 1225
8325 10575 4685 12125 1255
8825 11150 4940 12875 1285
9325 11725 5200 13625 1315
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
9650 11700 5375 13775 1290
8150 10200 4650 12650 1085
Trade, Services and Investment Trading Sell 16300 UNTR Trading Sell 1875 MPPA
16300 1875
15925 1855
15075 1815
15925 1855
16775 1895
17625 1935
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
21200 2750
16550 1890
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy
30-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.