23 Desember 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• WIKA peroleh kontrak Bandara Kertajati Rp 1,39 triliun • CMNP incar 75% saham META senilai Rp 2,2 triliun • Semen Padang targetkan market share Sumatera 4,5% di 2016 • PPRO rencana bangun kawasan CBD baru • PPRO targetkan laba tahun 2015 Rp 302 miliar, pendapatan Rp 1,43 T • MKPI siapkan capex Rp 1 triliun pada 2016 • NIRO divestasi saham anak usahanya • AISA tunda ekspansi pabrik beras • AISA berencana lepas saham GOLL • STTP siapkan belanja modal Rp 650 miliar tahun depan • GOLL perkirakan produksi TBS tahun 2016 tumbuh 10% • ADRO meraih pinjaman USD 320 juta • BYAN merestrukturisasi utang • Belanja modal BMRI dipangkas • BBNI telah melakukan revaluasi aset tetap • BABP siap melakukan right issue sebesar Rp 600 miliar • MCOR ubah jadwal pelaksanaan perdagangan saham PUT IV • ACES memasang target konservatif • FASW mengincar pertumbuhan sebesar 20% • Capex FASW tahun 2016 sebesar USD 165 miliar • CANI bidik proyek reklamasi • Samtan CO. Ltd. Tambaha saham MYOH jadi 63,57% • Menteri ESDM: Harga BBM akan turun pada Januari 2016 • Defisit anggaran saat ini capai 2,79% PDB, di atas target 2015 2,7%
Support Level Resistance Level Major Trend Minor Trend
4498/4478/4468 4528/4537/4557 Down Down
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4517.568 779.153
+26.888 +3.704
11,275.35 1,396.58
6,124.69 3,186.49
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada hari Selasa (22/12), IHSG ditutup menguat 26,89 poin (0,60%) ke level 4.517,57, dari level 4.490,68 sehari sebelumnya. Penguatan datang dari sektor konsumer, perdagangan, dan industri dasar yang menguat 2,22%, 0,89%, dan 0,60% masing-masing. Dari dometik, Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengaku masih mengkaji kemungkinan merevisi target penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 yang naik lima persen dibanding 2015 dengan mempertimbangkan realisasi penerimaan pajak 2015 dan keberhasilan penerapan pengampunan pajak (tax amnesty). Hingga delapan hari sisa waktu tahun anggaran 2015, Bambang masih meyakini kekurangan penerimaan pajak (shortfall) dapat ditahan tidak melebihi 15 persen atau senilai Rp195 triliun dari target Rp1.294 triliun. Di pertengahan Desember 2015, ia menyebut, potensi penerimaan pajak bertambah signifikan dengan penerimaan yang ditagih dari 50 (WP) skala besar. Adapun belanja negara per Selasa ini, dinilainya, terserap 84 persen atau Rp1.666 triliun. Dia meyakini defisit anggaran masih bisa dikendalikan maksimal 2,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk proses penerapan pengampunan pajak (tax amnesty), Bambang mengatakan akan mempercepat proses pengesahannya bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah tertunda dari target di 2015. Dari pasar global, indeks Wall Street menguat walaupun harga minyak Brent turun ke level terendahnya dalam 11 tahun. Dari pasar regional, indeks saham Nikkei 225 melemah 29.32 poin (0,16%) ke level 18.886,70, dari level 18.916,02 sehari sebelumnya. Pergerakan indeks Jepang tertekan oleh jatuhnya harga saham Toshiba ke titik terendahnya dalam tujuh tahun setelah perseroan memprediksi akan mencatat kerugian sebesar USD 4.5 miliar dan akan melakukan PHK kepada ribuan pekerjanya setelah skandal pelaporan laba. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 9,29% ke level 3.651,77, dari level 3.642,47 sehari sebelumnya. Penguatan tersebut mengikuti rally dari Wall street dan juga dari janji pemerintah Tiongkok untuk mendorong reformasi baru untuk menguatkan ekonomi kedua terbesar di dunia. Adapun, indeks Hang Seng menguat 38,34 poin (0,18%) ke level 21.380,02, dari level 21.791,02 sehari sebelumnya. Dari Eropa, saham-saham Eropa melemah setelah turun sehari sebelumnya mengikuti isu-isu politik dari eleksi Spanyol.
Kabarnya dalam waktu dekat ini pemerintah akan merevisi harga BBM, terutama harga solar subsidi dan premium. Hal ini dilakukan seiring harga minyak mentah yang terus mengalami penurunan hingga berada di level US$35,85 per barel (22/12). Meski, pemerintah merevisi harga BBM tersebut masih dapat menyisakan beberapa bagian untuk disimpan. Dana simpanan tersebut, akan digunakan untuk menjaga stabilitas jika sewaktu-waktu harga minyak mentah dunia naik di atas US$100 per barel. Dari sumber lainnya menyebutkan bahwa revisi harga BBM akan dilakukan pada awal Tahun 2016. Revisi dilakukan karena harga minyak dunia turun di bawah US$40 per barel. Sejak awal tahun 2015, harga BBM jenis solar dan premium telah mengikuti harga pasar, namun untuk solar pemerintah masih memberikan subsidi Rp1.000 per liter. Dengan mengikuti harga pasar tersebut, dua harga BBM tersebut akan naik-turun mengikuti harga minyak dunia. Tapi, revisi harga tersebut dilakukan pertiga bulan sekali. Data historikal menunjukan bahwa selama pemerintah melakukan kebijakan penurunan harga BBM, berdampak positif bagi pergerakan IHSG. Diperkirakan keputusan pemerintah tersebut kembali direspon pelaku pasar, sehingga membuka peluang IHSG untuk melaju ke zona hijau. Eforia pasar atas Paket Kebijakan Ekonomi VIII yang dikeluarkan pemerintah pada Senin, mendorong terjadi apresiasi rupiah terhadap dolar AS. Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi VIII, berisikan tiga hal, pertama, mengenai satu peta pada tingkat nasional dengan skala 1:50.000, kedua membangun ketahanan energi melalui pembangunan kilang minyak dan ketiga, kebijakan insentif sektor penerbangan. Disamping dua faktor diatas yang diperkirakan mampu memberikan dukungan bagi IHSG, faktor dari pasar saham AS diperkirakan menambah dukugan bagi IHSG untuk melaju keteritorial positif. Kendati demikian, terlepas dari sentimen tersebut diatas, di satu sisi transaksi hari ini merupakan hari terakhir perdagangan bursa Efek Indonesia untuk pekan ini, diduga jelang libur panjang ada potensi pemodal akan menyelamatkan posisi dari portofolio yang dimiliki guna menghindari kemungkinan muncul risiko baik dari internal maupun dari eksternal selama berlangsung libur panjang. Boleh waspadai transaksi sesi II, sikapi jika pemodal terindikasi akan melakukan pelepasan atas kepemilikan aset berisiko ini untuk mencari keuntungan jangka pendek. Khawatir jika aksi ambil untung di lakukan oleh sebagian besar pelaku saham, maka terbuka terjadinya tekanan bagi IHSG jelang akhir penutupan transaksi hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
23 December 2015
23 December 2015 Wijaya Karya (WIKA) terpilih sebagai pemimpin konsorsium paket konstruksi sisi darat tahap 1A Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, paket II senilai Rp 1,39 triliun. Dengan perolehan ini, kontrak baru perseroan bertambah menjadi Rp 21,45 triliun. WIKA berupaya mencapai kontrak baru menjadi senilai Rp 25 triliun hingga akhir tahun ini. Dalam konsorsium ini, perseroan memiliki porsi 55% dari total nilai proyek. Sesuai rencana, proyek Bandara Internasional Kertajati akan berlangsung selama 24 bulan. Tahun depan, WIKA menargetkan kontrak baru sebesar Rp 30 triliun. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berencana mengakuisisi 75% saham Nusantara Infrastructure (META) senilai Rp 2,2 triliun. Akuisisi META ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Pendanaan akuisisi akan berasal dari kas internal dan dana hasil rights issue. Bila akuisisi selesai, CMNP kemungkinan hanya mengambil bisnis jalan tolnya dan bisnis lainnya kemungkinan akan didivestasi. PT Semen Padang, anak usaha Semen Indonesia (SMGR), menargetkan market share di pasar Sumatra sebesar 4,5% pada tahun 2016. Perseroan yakin mampu mempertahankan penguasaan pasar di Sumatra, mengingat konsumsi semen di kawasan tersebut terus tumbuh. Apalagi sepanjang November 2015, penjualan Semen Padang menunjukkan peningkatan signifikan setelah terpuruk di awal tahun 2015. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatatkan penjualan Semen Padang bulan November 2015 tumbuh 11,4% YoY menjadi 694.937 ton dari 623.657 ton pada periode yang sama tahun 2014, dengan penjualan domestik tumbuh 8% menjadi 673.637 ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 623.657 ton. Secara kumulatif sepanjang Januari – November 2015, penjualan masih turun 1,3% menjadi 6,18 juta ton dari 6,27 juta ton tahun 2014. Peningkatan penjualan itu juga sejalan dengan pertumbuhan konsumsi semen di Indonesia yang meningkat 4,8% menjadi 6,06 juta ton dari periode yang sama tahun sebelumnya 5,78 juta ton. Konsumsi semen di Sumatra per November 2015 tumbuh hingga 15% menjadi 1,37 juta ton dari 1,19 juta ton tahun lalu. Sedangkan secara kumulatif sepanjang tahun 2015 konsumsi tumbuh 3,6% dari 11,36 juta ton menjadi 11,77 juta ton. Perseroan yakin potensi penjualan perseroan akan meningkat tahun 2016, karena porsi pembangunan infrastruktur pemerintah juga lebih tinggi. Semen Padang memprioritaskan pasar domestik dengan target peningkatan penjualan 5,5%-6% pada tahun 2016. Peningkatan rencana penjualan itu untuk mengakomodir kebutuhan semen bagi pembangunan proyek infrastruktur pemerintah. Porsi ekspor dipertahankan di kisaran 4% - 5% dari total produksi perseroan, atau hanya berkisar 500.000 ton yang diperuntukan bagi pasar Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika. Sedang total produksi Semen Padang berkisar 7,4 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya pabrik Indarung VI pada kuartal akhir 2016, kapasitas produksi ditargetkan mencapai 10,4 juta ton. PP Properti (PPRO) berencana membangun kawasan Central Business Development (CBD). Perseroan mengincar kawasan Bodetabek, Surabaya dan Bandung untuk dikembangkan sebagai proyek CBD baru. Selain itu Perseroan berencana untuk mengembangkan lahan dengan melakukan kerja sama pengembangan lahan dengan Jababeka (KIJA) dan dengan Sentul City (BKSL). Kedua kerja sama tersebut saat ini sedang proses pembentukan Joint Venture. Sedangkan dengan Jakarta Propertindo (Jakpro) saat ini sedang ditindaklanjuti MOU yang telah ditandatangani antara Pembangunan Perumahan (PTPP) dengan Jakpro pada 4 Desember 2015. PP Properti (PPRO) menargetkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 302 miliar, dan pendapatan diproyeksikan mencapai Rp 1,43 triliun. PPRO mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 314% menjadi Rp 206 miliar per 30 September 2015. Pendapatan per September 2015 tercatat Rp 1 triliun atau naik 245% YoY dibandingkan Rp 290 miliar per September 2014. Laba bersih dan pendapatan Perseroan per 30 September 2015 telah mencapai masing-masing 68% dan 70% dari target tersebut. Margin laba bersih perseroan tercatat sebesar 20,6%, return on equity (ROE) sebesar 12,3%, rasio utang perseroan
tercatat hanya 0,45x. Metropolitan Kentjana (MKPI) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 1 triliun pada tahun depan. Semua capex akan digunakan untuk pengerjaan proyek yang sedang berjalan. Proyek tersebut adalah apartemen Pondok Indah Residence, Hotel Intercontinental & Service Residence dan klaster perumahan di Jakarta Selatan. Untuk mempertahankan porsi pendapatan berkelanjutan sebesar 80% saat ini, Metropolitan Kentjana (MKPI) berencana akan membangun proyek mixed use tahun depan. Perseroan tengah mengkaji pembangunan kawasan tersebut, yang rencananya akan membangun hunian, pusat bisnis hingga hiburan. Di proyek ini, MKPI akan membangun mal, apartemen, hotel dan ruko. Nirvana Development (NIRO) melakukan transaksi divestasi dengan melepas saham NR (Nirvana Realty) sebanyak 6.033.520.828 lembar saham, NHR (Nirvana Hotel & Resort) sebanyak 404.999 lembar saham dan NRT (Nirvana Retailindo) sebanyak 104.999 lembar saham kepada pihak ketiga yaitu Semesta Indah. Harga pembelian saham HR senilai Rp 607,5 miliar, NHR senilai Rp 12,1 miliar, NRT senilai Rp 10,2 miliar. Tiga Pilar Sejahtera (AISA) akan menunda ekspansi pabrik beras untuk menekan utang. Perseroan akan fokus meningkatkan kontribusi penjualan beras tenteng terhadap penjualan menjadi 70% dari porsi saat ini sekitar 10-11%. Penjualan beras tenteng akan menjadi fokus utama karena marginnya yang lebih tinggi. Margin penjualan beras tenteng mencapai 25%, sedangkan beras branded pack dan kantongan hanya memiliki margin sekitar 13%. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) tengah mencari jalan melepas saham anak usahanya, yaitu Golden Plantation (GOLL), karena dianggap membebani kinerja AISA. Rencana ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada tahun 2016. Pelepasan GOLL ini disebabkan karena perusahaan memiliki utang dolar sebanyak USD 76 juta. Apabila GOLL tidak lagi dikonsolidasikan, maka posisi utang AISA akan berkurang sekitar sepertiganya. Untuk itu AISA ingin membagikan dividen saham anak usahanya tersebut kepada pemegang saham AISA. Perseroan akan mengeluarkan 30% dari saham AISA di GOLL, dibagikan sebagai dividen. Selain skema dividen saham, AISA juga mengkaji divestasi langsung saham GOLL kepada investor strategis. Saat ini AISA memiliki 78,17% saham GOLL. Apabila melepas 30% saham, maka kepemilikan AISA tinggal 48,17%. Dengan demikian selanjutnya GOLL tidak akan terkonsolidasi pada laporan keuangan AISA. Siantar Top (STTP) berencana menyiapkan belanja modal sebesar Rp 650 miliar untuk tahun depan sejalan dengan rencana pengembangan produk dan bisnis. Sementara itu, belanja modal tahun ini sebesar Rp 370 miliar telah terserap semua yakni untuk investasi produk biskuit dan wafer, salah satunya untuk meningkatkan pasar ekspor. Saat ini, ekspor perseroan telah menjangkau 37 negara seperti Korea, Timur Tengah, Yordania dan Vietnam. Tahun depan, STTP akan joint venture di China dan Vietnam untuk memperkuat ekspor. Golden Plantations (GOLL) memperkirakan produksi Tandan Buah Segar (TBS) tahun 2016 tumbuh sekitar 10% dengan adanya beberapa kebun yang memasuki usia tanaman menghasilkan. GOLL melakukan penanaman sekitar 4.500 hektar sepanjang pada tahun 2015, sehingga sampai akhir tahun 2015 lahan tertanam GOLL sebesar 24.250 hektar. GOLL akan berekspansi melakukan penanaman lahan pada tahun 2016 minimal 10% dari realisasi jumlah lahan tahun 2015. GOLL memperkirakan penyerapan capex tahun 2015 mencapai Rp 450 miliar. Sampai kuartal III 2015 capex terserap sebesar Rp 427 miliar. Sebanyak Rp 389 miliar digunakan untuk tanaman dan Rp 38 miliar sisanya untuk non tanaman.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
23 December 2015
23 December 2015 Golden Plantations (GOLL) menargetkan pendapatan tahun 2016 tumbuh sekitar 10%-15% menyusul harapan perbaikan harga Crude Palm Oil (CPO) di tahun 2016. Namun Perseroan memperkirakan pendapatan di akhir tahun 2015 akan menurun 12,79% menjadi Rp 120 miliar dari Rp 137,61 miliar tahun 2014. GOLL memprediksi laba bersih masih akan kurang baik sampai akhir tahun, karena dampak harga CPO rendah dan efek kekeringan. Adaro Energy (ADRO) melalui anak perusahaannya, Saptaindra Sejati dan Maritim Barito Perkasa, telah mendapatkan fasilitas pinjaman senilai USD320juta. Saptaindra Sejati telah mendapatkan pinjaman sebesar USD 20 juta, sementara Maritim Barito mendapatkan pinjaman senilai USD 120 juta. Pinjaman ini diperoleh dari konsorsium, yang terdiri dari 12 bank untuk jangka waktu 6 tahun. Kedua fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing fasilitas pinjaman Saptaindra Sejati tertanggal 18 Februari 2011 serta fasilitas pinjaman Maritim Barito tertanggal 29 Mei 2012. Bayan Resources (BYAN) melakukan restrukturisasi utang atas utang yang nilai pokoknya telah mencapai USD950 juta, di tengah terbatasnya likuiditas perusahaan dan turunnya kinerja. Berbagai fasilitas tersebut berasal dari sindikasi bank asing, bank lokal, serta perusahaan pembiayaan pada tanggal 10 April 2012. Perjanjian atas perubahan ini ditandatangani pada tanggal 22 Desember 2015. Amandemen tersebut mencakup perubahan jenis dan nilai fasilitas. Bank Mandiri (BMRI) hanya menganggarkan belanja modal pada tahun depan senilai Rp 1,7 triliun. Jumlah ini turun sebesar 21,42% dari total capex pada tahun ini. Jumlah capex untuk tahun ini adalah sebesar Rp 3,5 triliun, sedangkan anggaran capex tahun depan adalah senilai Rp 1,7 triliun. Pada tahun 2015, sebagian besar capex tersebut digunakan untuk infrastruktur informasi dan teknologi (IT). Untuk capex tahun depan, 80,58% dari anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur IT. Selanjutnya, BMRI juga berencana untuk menambah modal sejumlah anak usaha, antara lain Mandiri Capital Indonesia, Bank Syariah Mandiri (BSM). Selain itu, BMRI juga sedang mengembangkan sistem electronic data capture dengan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan dengan membentuk perusahaan patungan. Ditargetkan perusahaan patungan tersebut sudah dapat beroperasi pada kuartal I/2016 sehingga dapat menekan belanja modal dan belanja operasional perusahaan. Sistem yang dibangun perusahaan patungan tersebut akan dijadikan sebagai open platform yang dapat digunakan oleh bank lainny, seperti Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dan III atau bank pembangun daerah. Bank Mandiri (BMRI) berharap consumer spending atau belanja masyarakat bisa meningkat sejalan dengan adanya rencana dari pemerintah yang akan melakukan revisi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Hal ini juga erat kaitannya dengan laju bisnis Bank Mandiri di tahun 2016. Dengan adanya revisi terhadap APBN 2016, utamanya soal penerimaan pajak, memberikan dampak positif terhadap peningkatan consumer spending. Bank Negara Indonesia (BBNI) telah melakukan revaluasi aset tetap dengan tujuan memberikan nilai tambah dengan mencatat aset tetap dengan nilai pasar yang wajar. Tambahan nilai aset akan memperkuat neraca keuangan pada sisi modal dan CAR akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan usaha perseroan. Nilai buku sebelum revaluasi sebesar Rp 4,28 triliun dan setelah revaluasi menjadi Rp 16,57 triliun. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menanti persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan revaluasi aset. Apabila pengajuan revaluasi aset dilakukan hingga akhir tahun ini, PPh final revaluasi dipangkas dari 10% menjadi 3%. Jika pengajuan revaluasi aset dilakukan pada tanggal 1 Januari 2015 hingga 30 Juni 2015, besaran PPh final revaluasi menjadi 4%. Selanjutnya, apabila revaluasi
diajukan pada tanggal 1 Juli 2016 hingga 31 Desember 2016, besaran PPh final revaluasi akan diturunkan menjadi 6%. Dengan revaluasi aset ini, diperkirakan total aset BBRI akan meningkat sebesar Rp 6 triliun, dari Rp 2 triliun menjadi Rp 8 triliun. Aksi ini dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (Capital adequacy ratio/CAR) serta batas maksimum pemberian kredit (BMPK) perseroan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menyatakan telah menarik seluruh pinjaman yang diperoleh dari China Development Bank (CDB), masing-masing USD 1 miliar. Pinjaman tersebut dicairkan untuk membiayai proyek infrastruktur. Sampai dengan kuartal III 2015 Bank CIMB Niaga (BNGA) telah menyalurkan kredit ke sektor properti sebesar Rp 23,06 triliun atau berkontribusi sebesar 45% terhadap total kredit konsumen yang mencapai Rp 51,4 triliun per akhir September 2015. Perseroan mengklaim pengembangan serta inovasi produk kredit pemilikan rumah (KPR) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadi salah satu kunci dari pencapaian tersebut. Bank MNC Internasional (BABP) akan menerbitkan saham baru pada tahun 2016 senilai Rp 600 miliar untuk meningkatkan modal inti menjadi Rp 5 triliun pada tahun 2020. Jika hal ini tercapai, BABP akan memasuki BUKU III dan sudah termasuk dalam kategori bank besar. Selain modal sebesar Rp 5 triliun, bank tersebut juga menargetkan total aset mencapai Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun pada lima tahun mendatang. Hingga akhir tahun ini, total aset BABP diperkirakan telah mencapai Rp 12 triliun. Untuk mencapai target aset hingga Rp 50 triliun, bank akan melakukan langkah organik dan nonorganik. Di aksi organik, bank berencana untuk melakukan merger dan akuisisi dengan bank lain. Setelah gagal mengakuisi Bank Pundi Indonesia (BEKS), bank tersebut masih mengincar bank lain, terutama bank yang bergerak di sektor konsumen. Sampai akhir tahun ini, diperkirakan bahwa dana pihak ketiga BABP telah mencapai sekitar Rp9,8triliun – Rp10triliun, atau naik sekitar 20% dari tahun 2014.Untuk tahun 2016, kinerja BABP ditargetkan meningkat 20%-25% dari tahun ini. Bank Capital Indonesia (BACA) akan kembali menerbitkan obligasi senior atau berkleanjutan sekitar Rp 200 miliar pada semester Ii 2016 untuk meperkuat modal perseroan. Perseroan berkomitmen untuk mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) minimal di level 16% pada tahun 2016. Perseroan memperkirakan CAR perseroan hingga akhir tahun 2015 di level 21%. Bank Windu Kentjana (MCOR) mengubah tanggal pelaksanaan perdagangan saham Penawaran Umum Terbatas IV menjadi 12 Januari-23 Februari 2016 dari jadwal perubahan terakhir 30 Desember-11 Februari 2016. MCOR akan mengeluarkan 11.260.539.938 saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham atau senilai Rp 1.126.053.993.800. Setiap pemegang 100 saham lama hingga 8 Januari 2016 berhak atas 154 saham baru (rasio 100 : 154). Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) siap mendistribusikan dan menyalurkan Kredit Cinta Rakyat (KCR) tahap V dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 50 miliar. Dengan demikian secara total pendanaan dalam program KCR bagi pelaku UMKM di Tanah Priangan sejak tahap I telah mencapai sebesar Rp 385 miliar. Debitor yang menerima pendanaan KCR telah mampu menyerap 31.000 tenaga kerja di sektor UMKM di seluruh Jawa Barat. Tifa Finance (TIFA) menandatangani perubahan perjanjian pinjaman atas fasilitas transaksi valuta asing dan interest rate swap (IRS) dengan Bank OCBC NISP (NISP). Perubahan perjanjian itu guna memperoleh penambahan fasilitas pinjaman berikut sebesar USD 3 juta dengan perpanjangan jangka waktu menjadi 30 November 2016. Dengan demikian total fasilitas pinjaman transaksi valas menjadi USD 6 juta. Dalam perjanjian disepakati juga perpanjangan jangka waktu
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
23 December 2015
23 December 2015 interest rate swap (IRS) menjadi 30 November 2018. Atas seluruh perubahan perjanjian pinjaman ini perseroan memberikan jaminan piutang yang dimiliki sebesar USD 2.175.102. Ace Hardware (ACES) memasang target penjualan sekitar 5% pada tahun depan di tengah belum stabilnya situasi ekonomi dalam negeri. Pihak manajemen perseroan menerapkan target wait and see atas kondisi ekonomi 2016. Selain target pertumbuhan penjualan yang konservatif, ACES juga berencana untuk membuka delapan gerai Ace Hardware dan dua atau tiga gerai Toys Kingdom baru tahun depan. Jumlah tersebut sama dengan ekspansi yang dilakukan pada tahun 2015. Untuk ekspansi tahun depan, perseroan menganggarkan dana Rp200 miliar – Rp 250 miliar. Dana belanja modal ini seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Fajar Surya Wisesa (FASW) mengincar pertumbuhan penjualan bersih 20% menjadi Rp 6 triliun pada tahun 2016 setelah tahun ini turun akibat pelemahan konsumsi. Diperkirakan daya beli masyarakat tahun depan akan meningkat seiring dengan akselerasi proyek infrastruktur pemerintah yang mengungkit konsumsi makanan dan minuman. Selain itu, ekspansi pabrik di Cikarang Barat senilai USD 165 juta telah memasuki tahap konstruksi. Proyek ini terdiri dari pengadaan mesin kertas senilai USD117 juta asal Eropa, Jepang, dan Asia lainnya dan pengembangan cogeneration power plant 3 (cogen 3) senilai USD48 juta untuk menunjang kebutuhan listrik dan uap mesin baru. Fajar Surya Wisesa (FASW) kembali mencatatkan kerugian hingga USD 423,96 ribu, karena beban utang dalam dollar yang cukup besar mengakibatkan terjadinya kerugian kurs. Namun jika forex lost dikeluarkan maka secara operasional FASW tidak mencatatkan rugi. Di kuartal III 2015, rugi kurs bersih tercatat mencapai USD 592,33 juta. Meski demikian Fajar Wisesa tidak berencana melakukan konversi utangnya menjadi rupiah. Hal itu karena perseroan menilai pinjaman dalam bentuk dolar saat ini masih cukup ideal karena bunga yang rendah dan dana bisa langsung untuk membiayai kebutuhan perusahaan dalam bentuk dolar. Menurut perseroan porsi ekspor dan hedging valas masih cukup untuk mengatasi kerugian kurs. Fajar Surya Wisesa (FASW) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 sebesar USD 165 juta. Sumber dana capex berasal dari pinjaman sindikasi bank yang sudah diperoleh sejak 2013. Dana itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 25% di tahun 2016 yaitu membangun mesin kertas 8 (PM 8) untuk produk corrugated medium paper berkapasitas 350.000 ton per tahun. Hal itu akan menambah kapasitas saat ini yang mencapai 1,2 juta ton per tahun. Perseroan menargetkan proyek selesai di kuartal I 2017. Sarana Menara Nusantara (TOWR) melalui anak usahanya yaitu PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah memberikan fasilitas dan program insentif sebesar USD 9.635.140 kepada Peter Djatmiko yang berencana melakukan pembelian 34.000.000 saham TOWR. Peter Djatmiko adalah presiden direktur PT. Iforte Solusi Infotek yang 99,9% sahamnya dimiliki Protelindo.
Samtan Co. Ltd., sebagai pemegang saham mayoritas saham, menambah kepemilikan saham Samindo Resources (MYOH) sebanyak 98.342.916 saham dengan harga rata-rata Rp 393,6 atau total Rp 38,7 miliar. Dengan demikian Samtan Co. Ltd. memiliki 63,57% saham MYOH. PT Jakarta Futures Exchange (JFX) atau Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) memperkirakan harga-harga komoditas utama Indonesia pada tahun 2016 tidak akan mengalami perubahan yang signifikan. Hal tersebut hampir sama dengan yang terjadi pada tahun 2015, di mana harga komoditas yang justru mengalami penurunan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, memastikan harga BBM sesuai perhitungan data akan turun sesuai harga minyak dunia pada Januari 2016. Sesuai aturan kebijakan penurunan harga per tiga bulan serta kuantitas mengikuti harga pasaran, maka setelah kenaikan harga terakhir Oktober 2015 adalah pada Januari 2016. Hingga saat ini penentuan harga BBM masih direview, sebelum akhir tahun sudah diumumkan hasilnya. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengkaji dana ketahanan energi menyusul tren penurunan harga minyak dunia. Rencananya akan ditetapkan mekanisme harga jual bahan bakar minyak (BBM) batas atas dan batas bawah. Selisih harga keekonomian BBM dengan batas bawah harga jual BBM menjadi tabungan pada dana ketahanan energi. Harga BBM periode Januari 2016 nanti akan turun. Harga BBM yang ditetapkan pemerintah meliputi solar subsidi dan BBM penugasan yakni premium di luar wilayah Jawa, Bali dan Madura. Meski demikian tidak secara spesifik disebutkan apakah batas atas-bawah tersebut akan diberlakukan untuk bahan bakar jenis lain seperti Shell dan Total. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan suku bunga deposito perbankan pada tahun 2016 tidak akan banyak berubah dibandingkan tahun 2015, yaitu bervariasi antara 7% untuk deposito di bawah Rp 2 miliar dan 8,5% untuk deposito di atas Rp 2 miliar. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyatakan hingga saat ini realisasi belanja negara mencapai Rp 1.666,6 triliun atau 84% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang sebesar Rp 1.984,1 triliun. Selama tiga pekan realisasi itu meningkat cukup tinggi meskipun masih jauh dari realisasi yang ditargetkan sebesar 92%-93%. Sebab realisasi belanja negara pada akhir November 2015 sebesar 78,1% dari pagu. Penyerapan belanja K/L menjelang akhir tahun cukup bagus, dimana sebagian besar sudah mencapai 80%. Namun realisasi penerimaan negara saat ini mencapai Rp 1.338,8 triliun atau 76% dari pagu sebesar Rp 1.761,6 triliun. Meski meningkat dibanding realisasi akhir November sebesar 69,5%, tapi angka itu masih di bawah target realisasi penerimaan pajak akhir tahun 2015 sebesar 85%-87% dari pagu. Defisit anggaran saat ini telah mencapai Rp 327,8 triliun atau 2,79% dari produk domestik bruto (PDB) atau masih melebihi target defisit anggaran akhir tahun sebesar 2,7% dari PDB.
Capitol Nusantara Indonesia (CANI) akan fokus menggarap bisnis penyewaan kapal bulk carrier untuk proyek reklamasi tahun depan. Bisnis tersebut akan menopang kinerja perseroan di tengah belum kondusifnya pasar pengangkutan minyak dan gas (migas). Selain membidik proyek reklamasi di Jakarta, perseroan tengah mengerjakan proyek reklamasi untuk power plant di Medan. Cita Mineral Investindo (CITA) menandatangani program surat utang (Notes Programme) dengan Oversea-Chinese Banking Corporation senilai maksimum USD 23.000.000. Notes programme itu berjangka waktu 5 tahun dengan bunga 3,8%. Tujuan penggunaan dana adalah untuk modal kerja dan investasi.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
23 December 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
36,43 1,91 1072,95 8890,00 14650,00 52,05 47,60 637,50 2161,00 579,00 790,70
0,29 0,02 0,46 125,00 -95,00 -10,35 -15,76 7,50 7,50 -9,50 -2,49
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,01
15.424 165
Change (IDR) 612 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17417,27 5001,11 6083,10 3822,45 2489,59 21830,02 4517,57 18886,70 1643,26 2852,97
Change %Day %YTD 0,96 -2,28 0,65 5,60 0,80 -7,36 0,25 12,78 0,92 68,39 0,18 -7,52 0,60 -13,57 -0,16 8,23 0,87 -6,70 0,26 -15,22
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,02 2,89 3,59 3,29 1,71 1,66 1,80 1,64 4,22 3,76 1,16 1,08 2,55 2,31 1,61 1,51 1,77 1,67 1,11 1,06
Market Cap (USD Bn) 5.225,6 7.831,9 1.556,5 4.672,7 3.690,5 1.739,1 350,9 2.865,8 227,4 279,1
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.671,00 14.970,02 112,93 9.736,21 9.881,13 20.268,08 2.110,19 3.178,93 11,65
Change -137,00 38,73 -0,12 -10,73 -37,09 -109,27 0,00 -36,35 -0,07
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15,79 14,92 22,56 19,47 15,34 14,56 15,62 14,19 38,64 27,62 11,02 10,50 17,46 15,17 18,44 16,60 16,28 14,94 12,52 11,91
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,10 0,01 0,71 0,72 1,48 0,15 0,23 0,09
Change 0,0007 -0,0007 0,0000 0,0000 -0,0008 -0,0002 0,0001 -0,0003 0,0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.27 0.50 0.17 0.13 0.13 2.94
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
23 December 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
November-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
October-15
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,982,562.00
2.16 6.25 -0.08 100.71 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 23 Dec 23 Dec 23 Dec 23 Dec 23 Dec 23 Dec 23 Dec 24 Dec 24 Dec 28 Dec 29 Dec
Agenda US Personal Income US Personal Spending US PCE Deflator MoM US PCE Deflator YoY US Durable Goods Orders US New Home Sales US New Home Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia Money Supply YoY US Advance Goods Trade Balance
Expectation Turun menjadi 0.2% dari 0.4% Tetap 0.1% Tetap 0.1% -Turun menjadi -0.7% dari 2.9% Naik menjadi 500 ribu dari 495 ribu Turun menjadi 2.0% dari 10.7% Turun menjadi 270 ribu dari 271 ribu Turun menjadi 2200 ribu dari 2238 ribu ---
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock UNVR IJ HMSP IJ GGRM IJ TLKM IJ LPPF IJ SCMA IJ MIKA IJ INTP IJ BDMN IJ ICBP IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
36975 95500 53725 3135 17500 3095 2400 22175 3120 12975
Index pt
3.86 2.14 3.72 0.80 4.17 3.17 4.12 1.72 4.17 1.57
Stock
9.92 8.80 3.50 2.38 1.93 1.31 1.31 1.31 1.12 1.10
Price
ASII IJ LPKR IJ BYAN IJ BBRI IJ SMAR IJ EXCL IJ AKRA IJ PWON IJ TBIG IJ PTPP IJ
Change (%)
6075 1025 7875 11050 3600 3770 7075 475 5850 3680
Index pt
-2.80 -6.82 -5.69 -0.45 -7.69 -2.58 -1.74 -2.06 -1.68 -2.26
-6.70 -1.64 -1.50 -1.16 -0.82 -0.81 -0.47 -0.46 -0.45 -0.39
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Bank Artos Indonesia
Trade & Service
750-1100
171.36
17-18 Dec 2015
28 Dec 2015
Trimegah Securities Tbk
Banking & Finance
120-150
241.25
04-06 Jan 2016
12 Jan 2016
Erdikha Elit Sekuritas
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
23 December 2015 23 December 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 10:3 100:154 1:20 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 100.00 ----
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF AGRS MCOR MERK TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 28 Dec’15 TBA 15 Dec’15 16 Dec’15 05 Jan16 ----
EX Date 29 Dec’15 TBA 16 Dec’15 17 Dec’15 06 Jan16 21 Dec’15 TBA TBA
Trading Period 06 Jan – 12 Jan’15 TBA 22 Dec – 30 Dec’15 23 Dec – 04 Jan’16 12 Jan – 23 Feb’16 21 Dec’15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten BCIC MDRN NOBU RIMO SQBB SQBI PKPK SSIA BBTN GSMF BBNI BTEL AHAP HERO CTRA BATA ASRI SUGI TPIA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
28-Dec-15 28-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 05-Jan-16 07-Jan-16 11-Jan-16 12-Jan-16 12-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 14-Jan-16 15-Jan-16 15-Jan-16 21-Jan-16 26-Jan-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2323December December2015 2015
GGRM
TRADING BUY
S1
R1
S2
52725 51175
Closing Price
R2
54275
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 53,725 52,500 54,000 51,945 51,918.2 52,000 51,918.2
GGRM Downward Sloping Channel Bullish Breakout
55825
53725
51,034.4 50,857.5 50,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
48,275 48,000 47,858.3 47,858.3 46,000 45,814
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
44,000
• RSI berada dalam area overbought
42,000
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 52725-Rp 54275 • Entry Rp 53725, take Profit Rp 54275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
ASII S1
Jun Jul August September October November GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 81.56, Stochastic %K = 88.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Posisi 68.64 10.07 41.88 50858 51945
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
December
GGRM - MACD (5,3) = -538.86, Signal() = -374.52
GGRM - TSI(3,5,3) = 41.88, Volume() = 1,108,900.00
GGRM - William's % R(14) = -1.36, Volume() = 1,108,900.00
88.4873 40,000 88.4873 81.5606 100.0 81.5606 80.0 60.0 80 40.0 20.0 20 0.0 800 -374.519 400 0 -400 -538.863 -800 1,108,900 -1,200 41.8768 80.0 60.0 40.0 27.7501 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 1,108,900 -80.0 -1.35747
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY 5975
R1
6200
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
ASII Downward Sloping Channel
S2
5750
Closing Price
R2
6425 7,800
6075 6,741.61 7,200 6,475 6,421.43 6,421.43 6,600 6,255
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 5975-Rp 6200
Jun Jul August September October November ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 67.38, Stochastic %K = 49.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6075, take Profit Rp 6200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 61.46 -12.11 -7.80 6235 6255
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
ASII - MACD (5,3) = 30.03, Signal() = 9.51
ASII - TSI(3,5,3) = -7.80, Volume() = 48,054,700.00
ASII - William's % R(14) = -65.63, Volume() = 48,054,700.00
December
6,235 6,196.88 6,075 6,000 6,075 6,075 5,800 5,400 5,716.67 5,716.67 80 67.3789 100.0 67.3789 80.0 60.0 49.3827 40.0 20.0 49.3827 0.0 30.0328 20 120.0 60.0 9.50795 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 48,054,700 80.0 0.0138633 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 48,054,700 -80.0 -7.79983 -65.625
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2323December December2015 2015
PTPP
TRADING BUY
S1
3650
R1
3735
S2
3565
R2
3820
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
PTPP Wedge
Closing Price
4,200 3,877.37 3,877.37 4,000 3,805 3,747 3,730 3,800 3,721.25 3,680 3,680 3,600 3,680 3,601 3,601 3,400 3,600 3,592.71
3680 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 3650-Rp 3735 Jun Jul August September October November PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 73.64, Stochastic %K = 59.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3680, take Profit Rp 3735
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.87 -1.08 0.27 3730 3747
LPKR
TRADING BUY
S1
R1
S2
3,200
1000 920
R2
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1080
December
PTPP - MACD (5,3) = 7.51, Signal() = -0.10
PTPP - TSI(3,5,3) = 0.27, Volume() = 3,142,300.00
PTPP - William's % R(14) = -60.98, Volume() = 3,142,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
LPKR Downward Sloping Channel Bearish Breakout
1160
80 3,000 73.6353 100.0 90.0 73.6353 80.0 70.0 60.0 59.9303 50.0 40.0 30.0 59.9303 20.0 10.0 20 120.0 100.0 80.0 7.51096 60.0 40.0 20.0 0.0 -0.104768 -20.0 -40.0 3,142,300 -60.0 80.0 8.408 60.0 40.0 20.0 0.269938 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 3,142,300 0.00000 -80.0 -60.9756
1,800 1,700
Closing Price
Ulasan
1025
1,600
• MACD line dan signal line indikasi negatif
1,500
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
1,400 1,339.16 1,225 1,300 1,195 1,139.5 1,139.5 1,200 1,115 1,109 1,100 1,080 1,071 1,000 1,071 1,025 900 1,025 80 1,025 90.0 33.1723 80.0 70.0 60.0 33.1723 50.0 40.0 30.0 20.0 20.2899 10.0 23.1916 20.2899 30.0 20.0 17.1484 20 10.0 0.0 -10.0 -20.0 73,070,096 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 73,070,096 -60.5268 -80.0 -65.2963 -100
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1000-Rp 1080
Jun Jul August September October November LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 33.17, Stochastic %K = 20.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1025, take Profit Rp 1080
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 17.28 -24.47 -65.30 1225 1109
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
LPKR - MACD (5,3) = 23.19, Signal() = 17.15
LPKR - TSI(3,5,3) = -65.30, Volume() = 73,070,096.00
LPKR - William's % R(14) = -100.00, Volume() = 73,070,096.00
December
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2323December December2015 2015
AKRA
TRADING BUY
S1
6925
R1
7225
S2
6625
R2
7525
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 7,250 8,000 7,095 7,075 7,075 7,075 7,000 6,993.75 6,581.25
AKRA Upward Sloping Channel
Closing Price
7075 • MACD line dan signal line indikasi negatif
6,026.5 6,000 5,875 5,663.79 5,663.79 5,000
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
4,000
• Harga berada dalam area upper band 3,000
Prediksi
• Trading range Rp 6925-Rp 7225
Jun Jul August September October November AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 76.32, Stochastic %K = 77.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7075, take Profit Rp 7225
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.02 81.01 30.36 6581 7095
TARA
TRADING BUY
S1
550
R1
580
S2
535
R2
595
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
AKRA - MACD (5,3) = -35.86, Signal() = -49.40
AKRA - TSI(3,5,3) = 30.36, Volume() = 6,448,200.00
AKRA - William's % R(14) = -19.15, Volume() = 6,448,200.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 603.947 603.947 600.0 600
TARA Upward Sloping Channel
Closing Price
567 565 580.0 565 565 560.0 558.75 552 543.652 540.0 543.652 530 520.0 521.606
565 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
500.0
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
480.0
• Trading range Rp 550-Rp 580 Jun Jul August September October November TARA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.63, Stochastic %K = 48.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 565, take Profit Rp 580
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 60.03 2.52 18.50 552 567
80 77.3939 77.3939 100.0 90.0 80.0 76.3181 70.0 60.0 50.0 40.0 76.3181 30.0 20.0 10.0 20 0.0 -35.8615 50.0 0.0 -50.0 -49.3987 -100.0 6,448,200 -150.0 31.248 80.0 60.0 40.0 30.3638 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 6,448,200 -60.0 -19.1489
December
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Negatif
TARA - MACD (5,3) = -1.15, Signal() = -1.92
TARA - TSI(3,5,3) = 18.50, Volume() = 43,343,700.00
TARA - William's % R(14) = -46.67, Volume() = 43,343,700.00
December
460.0 80 55.6333 100.0 90.0 80.0 55.6333 70.0 60.0 50.0 48.7179 40.0 30.0 20.0 48.7179 10.0 0.0 20 -1.15403 2.0 1.0 0.0 -1.0 -2.0 -1.92214 -3.0 -4.0 -5.0 43,343,700 -6.0 -7.0 22.6428 80.0 60.0 40.0 20.0 18.4995 0.0 -20.0 -40.0 43,343,700 0.00000 -60.0 -80.0 -46.6667
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
23 December 2015 23 December 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
15725 1265 1635
15725 1265 1635
15500 1295 1695
15000 1185 1475
15500 1240 1585
16000 1295 1695
16500 1350 1805
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif
19850 1435 1620
15800 1200 1265
4650 500 780 1460 307 482
4650 500 780 1460 307 482
4625 520 795 1435 303 478
4565 482 735 1365 293 467
4625 495 765 1435 303 478
4685 510 795 1505 313 489
4745 520 825 1575 323 500
Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Positif Negatif
7575 645 1450 2250 380 620
4305 441 750 1340 285 455
Basic Industry and Chemicals Trading Buy 800 WTON Trading Buy 10975 SMGR Trading Buy 22175 INTP Trading Buy 1050 SMCB
800 10975 22175 1050
825 11025 22375 1065
755 10675 21175 975
790 10850 21775 1020
825 11025 22375 1065
860 11200 22975 1110
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
965 11775 22300 1140
780 9950 18100 950
6075 510
6075 510
6200 497
5750 497
5975 505
6200 515
6425 525
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Positif
6850 625
5800 470
4965 53725 36975 1275
4965 53725 36975 1275
4915 54275 36000 1260
4820 51175 34525 1235
4915 52725 36000 1260
5000 54275 37475 1285
5100 55825 38950 1310
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
5800 52650 38500 1440
4840 46250 34150 1135
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1740 1740 BSDE Trading Buy 3680 3680 PTPP Trading Buy 2610 2610 WIKA Trading Buy 2130 2130 ADHI Trading Buy 1640 1640 WSKT
1780 3735 2625 2150 1655
1690 3565 2555 2080 1595
1720 3650 2590 2115 1625
1750 3735 2625 2150 1655
1780 3820 2660 2185 1685
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
1785 3905 2950 2330 1760
1580 3600 2535 2040 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2755 PGAS Trading Buy 5100 JSMR Trading Buy 5575 ISAT Trading Buy 3135 TLKM
2755 5100 5575 3135
2725 5225 5650 3180
2665 4935 5300 3075
2725 5025 5475 3110
2785 5125 5650 3145
2845 5225 5825 3180
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
3080 5075 5700 3125
2305 4500 4340 2660
8875 11050 4905 13200 1305
8875 11050 4905 13200 1305
9050 11300 4935 13400 1325
8675 10775 4805 13025 1280
8800 10950 4870 13150 1295
8925 11125 4935 13275 1310
9050 11300 5000 13400 1325
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
9275 11600 5250 13800 1315
8150 10225 4760 12375 1085
Trade, Services and Investment Trading Buy 15475 UNTR Trading Buy 1635 MPPA
15475 1635
15700 1670
14900 1560
15300 1615
15700 1670
16100 1725
Positif Positif
Positif Positif
Negatif Negatif
18500 2255
13925 1530
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
22-12-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.