11 Desember 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Konsorsium WIKA segera suntik kereta cepat Rp 1,25 triliun • WIKA bidik kontrak luar negeri USD 200 juta • WSKT proyeksi peroleh proyek Rp 100 triliun hingga awal 2016 • WSKT targetkan pendapatan tahun 2016 Rp 30 T, laba Rp 2 T • JSMR naikkan belanja modal menjadi Rp 16 triliun • JSMR tengah mengikuti tender ruas tol Batang-Semarang • IDPR Bangun pabrik precast tahun depan • IDPR targetkan pendapatan tahun 2016 naik 30% YoY • Dua anak usaha INDY jual saham SMG • Refinancing BRMS belum selesai • EMTK incar pertumbuhan 15% tahun depan • SMGR targetkan produksi semen tahun 2016 tumbuh 5%-6% • KAEF akan bangun pabrik bahan baku obat pada 2016 • KBLV & Huawei Tech tandatangani Letter of Guarantee • MKNT & Tan Heng Lok dirikan anak usaha • AMIN targetkan kinerja tahun 2016 tumbuh 15% YoY • PWON targetkan tarnsaksi Rp 200 miliar dalam pameran • BMRI & Boku kerja sama pembayaran online pengguna Facebook • BBTN salurkan KPR subsidi FLPP tahun 2015 sebesar Rp 5,1 T • BBTN targetkan KPR tahun 2016 tumbuh 21%, 18-19% di 2015 • MCOR ubah jadwal pelaksanaan rights issue IV, rasio tetap • BBLD peroleh pinjaman Rp miliar dari NOBU • KOPI siapkan Rp50 miliar untuk capex 2016 • Kino Indonesia catatkan saham di BEI dengan kode KINO
Support Level Resistance Level Major Trend Minor Trend
4445/4424/4409 4481/4495/4516 Down Down
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4466.21 767.425
+2.028 -0.311
6,264.29 1,537.91
5,321.16 3,693.31
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (10/12), IHSG menguat tipis 2.02 poin (0,05%) ke level 4466.21,. Penguatan datang pada akhir perdagangan, didorong oleh industri dasar yang menguat 1,14%, sektor perbankan dengan 0,72%, dan aneka industri dengan 0,37%. Berdasarkan survei penjualan eceran per Oktober 2015 yang dirilis Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (8/12), pertumbuhan penjualan eceran pada bulan Oktober 2015 menguat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2015 yang secara tahunan tumbuh 8,8%. Pada September lalu, pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan hanya naik 7,1%. Menurut bank sentral, peningkatan penjualan eceran Oktober lalu didorong penguatan pertumbuhan penjualan makanan, minuman, dan tembakau yang naik dari 9,1% menjadi 13%. Sementara, pertumbuhan penjualan non-makanan melemah dari 4,2% menjadi 3,2%. Pelemahan pertumbuhan penjualan non-makanan terjadi pada seluruh komoditas. Dari pasar global, perdagangan saham Amerika Serikat berakhir di zona merah pada perdagangan hari Rabu (9/12), mengikuti sesi yang volatil setelah pembicaraan merger antara Dow Chemical dan DuPont membatasi penurunan Dow. DuPont dan Dow Chemical sama-sama melonjak 11,9 persen didorong prospek rencana merger mereka menjadi perusahaan kimia terbesar di dunia, dengan penjualan tahunan lebih dari US$90 miliar. Namun, rendahnya harga minyak masih merupakan sentimen buruk yang menurunkan indeks Wall Street. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 254.52 poin (1,32%) ke level 19,046.55,. Saham Tokyo merosot pada Kamis pagi karena naiknya nilai tukar yen yang menurunkan ekspor dan setelah Wall Street jatuh karena harga minyak yang tenggelam ke level terendah selama tujuh tahun. Indeks Shanghai composite melemah 16.94 poin (0,49%) ke level 3,455.49, dari level 3,472.44 sehari sebelumnya. Pelemahan tersebut terjadi setelah beberapa data ekonomi yang lemah yang baru dikeluarkan pada awal minggu ini memberikan beberapa harapan bahwa Beijing akan menambah kebijakan-kebijakan untung mendorong ekonomi kedua terbesar di dunia. Adapun, indeks Hang Seng melemah 99.15 poin (0,45%) ke level 21,704.61, dari level 21,803.76 sehari sebelumnya mengikuti indeks saham regional. Dari Eropa, indeks saham eropa tentatif melemah pada awal perdagangan mengiktui pasar global.
Beberapa isu yang menjadi concern bagi pasar saat ini adalah kenaikan Fed Fund Rate, devaluasi Yuan, pelemahan ekonomi Cina, penurunan harga minyak dan komoditas, depresiasi Rupiah. Menjelang FOMC meeting pada 15-16 Desember 2015 nilai rupiah melemah hingga menyentuh Rp 14.000/USD kemarin, seiring khawatir akan terjadi outflow jika Fed Fund Rate naik. Karena sebelumnya Ketua The Fed mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember. Gejolak nilai rupiah berpotensi masih dapat terjadi hingga keputusan The Fed atas suku bunga Fed. Tekanan terhadap rupiah juga karena perlambatan ekonomi Cina, melemahnya harga komoditas, termasuk minyak, dan kebutuhan US dolar yang biasanya tinggi di akhir tahun. Ditengah pasar fokus pada probabiltas kenaikan fed rate, sementara dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) di sarankan untuk menurunkan suku bunga. Wapres Jusuf Kalla keras menuntut BI menurunkan suku bunga demi membantu pertumbuhan ekonomi dan Menko Perekonomian Darmin Nasution secara tersirat juga mengingatkan BI tidak asal aman dalam mengambil kebijakan moneter. Namun, BI tetap beralasan bahwa tidak ada pertumbuhan tanpa adanya stabilitas, termasuk stabilitas moneter. Ketika bank sentral AS, The Fed, mengatakan akan mengurangi stimulus moneter dan menaikkan suku bunganya. Faktor eksternal ternyata paling mendominasi dibanding internal yang dialami sejak 2013. hhal lainnya yang juga perlu diperhatikan, bagaimana pendanaan korporasi yang kenyataannya kredit dari perbankan dalam negeri yang masih terbatas sehingga akhirnya membutuhkan pendanaan dari luar negeri. Kredit dalam negeri dari perbankan Indonesia hanya sekitar Rp1400-1500 triliun, yang tidak memadai untuk mendanai ekonomi nasional. Sehingga korporasi meminjam dari luar negeri dan jumlah offshore yang diperkirakan total kurang lebih Rp2.000 triliun. Artinya riskan bagi BI untuk mengambil keputusan yang kontrarian dengan the Fed dalam mengambil keputusan, dikhawatirkan potensi tekanan bagi pasar akan besar, seiring ancaman akan menghadapi risiko outflow. Tentunya skenario ini tidak dihendaki oleh para pelaku pasar yang bisa mengancam penurunan nilai investasi pada asset berisiko ini. Sentimen dari pasar global, meski ancaman pelemahan harga minyak masih membayangi pergerakan indeks global, namun bursa AS berhasil melaju ke zona positif pada Kamis. Faktor positif bursa AS diharapkan menjadi katalis bagi IHSG untuk melaju keteritorial positif pada hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
11 December 2015
11 December 2015 Konsorsium Wijaya Karya (WIKA) segera menyuntik dana sebesar Rp 1,25 triliun ke perusahaan patungan, Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Proyek high speed railway (HSR) Jakarta-Bandung senilai USD 5,5 miliar tersebut akan mulai konstruksi pada 2016. Konsorsium proyek HSR akan segera memenuhi kewajiban modal minimum KCIC sehingga usaha patungan tersebut dapat menjadi badan usaha perkeretaapian. Porsi WIKA sebesar 38% dari kepemilikan 60% konsorsium BUMN di KCIC, maka perseroan akan berkontribusi sekitar Rp 285 miliar. Dari total investasi USD 5,5 miliar, porsi pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 75% dan 25% dari ekuitas konsorsium. Wijaya Karya (WIKA) membidik kontrak baru dari luar negeri sebesar USD 200 juta tahun depan. Perseroan mengincar kontrak konstruksi di Arab Saudi, Filipina dan Aljazair. Waskita Karya (WSKT) memperkirakan pencapaian kontrak baru akan melebihi perkiraan Rp 30 triliun pada akhir 2015. Hingga November 2015, perseroan memperoleh kontrak baru senilai Rp 27,9 triliun atau sekitar 93% dari perkiraan Rp 30 triliun dari sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan tol di berbagai wilayah. Waskita Karya (WSKT) memproyeksi bisa memperoleh proyek Rp 100 triliun sampai awal tahun 2016. Kontrak tersebut merupakan proyek infrastruktur baru dan carry over kontrak dari tahun sebelumnya. Dari kontrak proyek tersebut, sebesar Rp 70 triliun merupakan kontrak pembangunan jalan tol baru yang ditargetkan selesai pada tahun 2018. Waskita Karya (WSKT) menargetkan pada awal tahun 2016 meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp 100 triliun, terdiri atas 34% kontrak baru dan 66% kontrak carry over, dengan total aset mencapai Rp 43 triliun. Kontrak yang diraih pada tahun 2016 tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan selain sebagai kontraktor juga menggarap proyek-proyek jalan tol. Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun 2016 Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp 30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp 15 triliun. Sedang laba tahun 2016 diperkirakan menembus Rp 2 triliun, naik dari tahun 2015 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 800 miliar. Pada 2016 perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 10 triliun, yang berasal dari sebesar 70% pinjaman perbankan dan 30% kas internal perseroan. Dana dari modal sendiri ekuitas perseroan sudah Rp 9 triliun, untuk biaya tol. Waskita menyiasati pembiayaan capex dengan menerbitkan surat utang (obligasi) yang dijadwalkan pada semester II 2016. Sejumlah proyek yang mulai dibangun pada tahun 2016, yaitu 4 ruas jalan tol antara lain ruas Kuta-CangguTanah Lot-Soka sepanjang 28 km, Soka-Pekutatan 25,1 km, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 km dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 km. Pada tahun 2016 Waskita akan mengakuisisi setidaknya dua atau tiga ruas jalan tol. Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menargetkan pendapatan tahun 2016 meningkat sekitar 30% dari pencapaian tahun 2015 yang diperkirakan sebesar Rp 1,3 triliun - Rp 1,4 triliun. Program pembangunan infrastruktur diharapkan bisa menopang kinerja pendapatan perseroan pada tahun 2016. Saat ini perseroan sedang mengikuti tender beberapa proyek infrastruktur dari pemerintah. Perseroan menganggarkan dana belanja modal (capex) senilai Rp 150 miliar. Dana sebesar itu dari hasil pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO). Indonesia Pondasi Raya (IDPR) menargetkan raihan kontrak baru
tahun depan sebesar Rp 1,8 triliun, meningkat dari target kontrak baru 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Tahun depan, perseroan berencana meningkatkan porsi kontrak barunya dari sektor fondasi infrastruktur. IDPR menargetkan kontrak fondasi infrastruktur dari proyek pembangkit listrik, jembatan, bendungan dan proyek infrastruktur lainnya. Indonesia Pondasi Raya (IDPR) mempersiapkan pengembangan satu pabrik beton pracetak (precast) pada tahun depan dengan nilai investasi sekitar Rp80 miliar – Rp100 miliar. Sementara itu, konstruksi pabrik akan dilaksanakan oleh anak usaha, bernama PT Rekagunatek Persada. Dengan pembangunan pabrik ini, perusahaan optimis dapat menciptakan pasar baru bagi perusahaan ke depannya. Sejauh ini, IDPR fokus pada pengerjaan fondasi bangunan. Pabrik baru ini akan dibangun di wilayah Tangerang dan memiliki kapasitas produksi beton pracetak sebesar 700m2 – 1.000m2 per bulan. Jasa Marga (JSMR) menaikkan alokasi belanja modal tahun depan menjadi Rp 16 triliun dari rencana awal Rp 14 triliun. Sekitar 30% sumber pendanaan capex akan berasal dari ekuitas, sedangkan sisanya 70% berasal dari perbankan. Salah satu sumber pendanaan capex akan berasal dari pinjaman Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Capex tahun ini akan dimanfaatkan untuk pengerjaan 13 ruas jalan tol sepanjang 460 km. Anggaran ini merupakan bagian dari investasi perseroan senilai total Rp 40 triliun. Perseroan menargetkan mampu mengelola 1.050 km jalan tol pada 2018. Jasa Marga (JSMR) tengah mengikuti tender ruas tol BatangSemarang sepanjang 75 km. Perseroan telah masuk tahap kualifikasi. Nilai proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 10 triliun. Bila berhasil lolos, JSMR mengincar kepemilikan hingga 55%. Proses refinancing Bumi Resources Minerals (BRMS) dengan nilai mencapai sekitar USD 500 juta masih belum selesai karena negosiasi dengan para kreditur belum mencapai finalisasi. Ada dua pinjaman utama yang sedang dalam proses refinancing. Pinjaman pertama nilainya sekitar USD 400 juta yang diperoleh dari Multi Daerah Bersaing (MDB) dari Credit Suisse. Pinjaman kedua berkisar USD 150 juta yang didapat oleh perseroan untuk proyek tambang seng dan timah hitam Dairi Prima Mineral yang berlokasi di Sumatra Utara. Sementara itu, BRMS sedang mencari mitra strategis untuk membantu pengerjaan dan pendanaan proyek Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals. Keduanya merupakan proyek tambang emas dan tembaga. Indika Energy (INDY) melalui anak-anak perusahaannya yakni PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia pada 7 Desember 2015 telah menandatangani perjanjian jual beli yaitu menjual seluruh saham yang dimiliki dalam PT Satya Mitra gas (SMG) kepada Mohamad Reza Tarmizi dan Yuni Margiasari. PT Satya Mitra gas adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan dan pengisian bulk elpiji. Besaran harga keseluruhan penjualan saham-saham SMG disebutkan tidak mempunyai nilai yang material yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK. Semen Indonesia (SMGR) menargetkan ground breaking pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pidie, Nangroe Aceh Darussalam, pada tahun 2016 dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun di lahan seluas 1.548 ha. Total investasi untuk pembangunan itu diperkirakan USD 360 juta atau sekitar Rp 4,93 triliun. Untuk itu Semen Indonesia membentuk perusahaan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
11 December 2015
11 December 2015 patungan (joint venture/JV) dengan perusahaan lokal. Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas dalam JV tersebut. Sedang mitra lokal berpartisipasi kecil dalam perusahaan patungan tersebut, tetapi memiliki lahan. Proses studi kelayakan sedang berlangsung, meliputi aspek lingkungan, teknis, bisnis dan legal. Sebesar 20% dari produksi Semen Pidie akan diekspor ke Myanmar, Bangladesh dan ke kawasan Asia. Selebihnya dialokasikan untuk wilayah Aceh, Sumatera Bagian Timur dan sekitarnya.
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diperkirakan sekitar 1824 bulan. Pabrik tersebut nantinya memproduksi 6 jenis bahan baku, di antaranya bahan obat pengencer darah untuk penyakit jantung. Perseroan membelanjakan Rp 300 miliar per tahun untuk mengimpor 90% kebutuhan bahan baku. Pembangunan pabrik bahan baku itu tidak serta-merta mengurangi drastis ketergantungan impor. Langkah itu merupakan tahap awal dari upaya perseroan menyubstitusi impor. KAEF akan terus menciptakan proyek pabrik bahan baku obat.
Semen Indonesia (SMGR) menargetkan produksi semen pada tahun 2016 menembus 30 juta ton, meningkat dibanding proyeksi produksi tahun 2015 sekitar 28,5 juta ton atau tumbuh sekitar 5%6% YoY. Produksi semen sekitar 30 juta ton berasal dari seluruh grup Semen Indonesia meliputi, Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa. Dari total produksi sekitar 30 juta ton pada tahun 2016, perseroan akan memfokuskan untuk mengisi pasar dalam negeri. Sedang ekspor hanya berkisar 500.000-600.000 ton atau sekitar 2% dari total produksi. Pada tahun 2016 perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 5% sejalan dengan pertumbuhan volume produksi. Pertumbuhan produksi didorong oleh tingginya permintaan dalam negeri, sejalan dengan berkembangnya proyek infrastruktur Pemerintah, dan termasuk kenaikan permintaan ritel. Proyeksi pertumbuhan produksi ke depan karena hingga semester II 2015 konsumsi semen nasional terus membaik yang berada di kisaran 8%.
Elang Mahkota Teknologi (EMTK) berharap kinerja pada tahun depan dapat tumbuh sebesar 10-15%. Pertumbuhan yang sama juga ditargetkan dapat diperoleh oleh anak usahanya, Surya Citra Media (SCMA). EMTK menganggarkan Rp 450 miliar untuk belanja modal pada tahun depan, lebih tinggi dari porsi tahun ini Rp 350 miliar. Sebagian besar dana tersebut akan dimanfaatkan untuk bisnis penyiaran, khususnya untuk pemeliharaan peralatan, penggantian alat dan ekspansi.
Ateliers Mecaniques D'Indonesie (AMIN) menargetkan kinerja tahun 2016 tumbuh 15% YoY. Total pendapatan perseroan tahun 2015 diperkirakan akan mencapai Rp 160 miliar dan laba bersih diproyeksi Rp 17 miliar. Perseroan optimis tahun depan bisa tumbuh karena masih banyak pasar di industri perkebunan yang bisa digarap. AMIN merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perakitan mesin industri dengan memproduksi berbagai jenis boiler, auxiliary dan memberikan jasa layanan boiler. Rencana rights issue Kimia Farma (KAEF) untuk menutup kebutuhan belanja modal tahun 2016 hingga kini masih menunggu persetujuan dari pemerintah dan DPR sehubungan dengan risiko dilusi kepemilikan saham pemerintah. Rights issue tanpa penyertaan modal negara (PMN) itu berisiko mengurangi kepemilikan saham pemerintah 20% dari saat ini 90,03%. Target perolehan dana Rp 1,1 triliun itu selain untuk membangun pabrik bahan baku, juga akan dipakai untuk melanjutkan pembangunan pabrik farmasi di Banjaran, Kabupaten Bandung. Seluruh total investasi pembangunan mencapai Rp 900 miliar. Jika pabrik tersebut telah beroperasi, kapasitas produksi obat bisa lebih dari 5 miliar tablet per tahun atau tiga kali lipat pabrik lama di Kota Bandung. Perseroan juga akan meningkatkan kapasitas pabrik garam farmasi di Jombang, Jawa Timur dari 2.000 ton saat ini menjadi 6.000 ton per tahun dengan kebutuhan dana Rp 95 miliar. Ekspansi tetap akan dilakukan tahun 2016, meski pabrik itu hingga kini belum memperoleh izin produksi dari BPOM. Kimia Farma (KAEF) akan memulai pembangunan pabrik bahan baku obat kimia pada tahun 2016 untuk menyubstitusi kebutuhan impor yang saat ini menguasai 90% kebutuhan bahan baku. Pembangunan pabrik itu membutuhkan investasi di luar tanah senilai Rp 110 miliar yang akan diambil dari belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun. Pabrik akan didirikan di atas lahan milik KAEF di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. KAEF akan membentuk perusahaan patungan dengan investor dari salah satu negara di Asia yang akan menguasai saham minoritas. Masa konstruksi pabrik itu hingga memperoleh izin produksi dari Badan
First Media (KBLV) pada 7 Desember 2015 telah menandatangani Letter of Guarantee, dimana perseroan memberikan jaminan perusahaan kepada PT Huawei Tech Investment atas pemberian fasilitas vendor financing oleh Huawei kepada PT Internux, salah satu anak usaha perseroan. Nilai fasilitas vendor financing sebesar USD 30.000.000. Jaminan perusahaan wajib dilaksanakan oleh perseroan dibatasi hanya untuk fasilitas vendor financing yang tidak dapat dibayarkan kembali oleh Internux kepada Huawei. Mitra Energi Persada (KOPI) menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun depan. Rencananya, capex yang disiapkan akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di sektor energi utama gas bumi. Adapun sumber dana akan diperoleh dari internal dan pinjaman bank dengan porsi sekitar 40%-60%. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) mendirikan anak perusahaan baru bersama dengan Tan Heng Lok pada 4 Desember 2015 bernama PT Telering Onyx Pratama yang bergerak di bidang jasa perdagangan, pembangunan, percetakan, industri, perbengkelan dan pertanian. Modal dasar perusahaan baru itu sebesar Rp 1.000.000.000 dan modal disetor Rp 500.000.000. Pemegang saham PT Telering Onyx Pratama adalah MKNT sebanyak 495.000 saham atau 99% dan Tan Heng Lok 5.000 saham atau 1%. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan volume transaksi Mandiri ecash dan transaksi e-commerce meningkat 100% tahun depan. Hingga November 2015, volume transaksi mandiri e-cash mencapai Rp 1,9 triliun dan transaksi e-commerce sebesar Rp 2,3 triliun. Bank Mandiri (BMRI) bekerjasama dengan PT Synnex Metrodata Indonesia untuk meningkatkan transaksi di segmen retail banking melalui pemanfaatan business card. Persreoan akan menyediakan fasilitas pembiayaan melalui business-card kepada retailer Synnex Metrodata untuk membantu pengembangan bisnis retailer khususnya di sektor IT. Bank Mandiri (BMRI) bekerja sama dengan perusahaan penyedia tagihan, Boku, untuk melayani pembayaran transaksi online pengguna Facebook di Indonesia dengan Mandiri e-cash. Dalam kerja sama ini Mandiri e-cash diintegrasikan ke dalam platform pembayaran Boku, sehingga seluruh user facebook Indonesia dapat menikmati kenyamanan bertransaksi menggunakan mandiri e-cash. Kerja sama ini dimaksudkan untuk semakin mempopulerkan mandiri e-cash di kalangan pengguna facebook
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
11 December 2015
11 December 2015 di Indonesia sebagai alternatif alat pembayaran elektronik, baik untuk transaksi digital maupun pembelian barang. Hingga November 2015, jumlah pengguna Mandiri e-cash tercatat sebanyak lebih dari 1,5 juta nasabah dengan total volume transaksi sebesar Rp 1,9 triliun. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong jumlah pengguna e-cash dengan penambahan volume transaksi sebesar 100% pada tahun 2016. Bank Tabungan Negara (BBTN) telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi di tahun 2015 melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 5,1 triliun. Namun dana itu telah habis sejak Juni 2015. Dana itu pun akan diganti oleh pemerintah melalui APBN 2016. BTN akan bisa membiayai hingga 261 ribu rumah melalui skema FLPP sampai akhir tahun 2015 atau naik 4 kali lipat dari target pemerintah yang sebesar 61 ribu unit. Pada tahun 2016 pemerintah melalui Kementerian PUPR akan kembali menggulirkan dana FLPP sebesar Rp 9,2 triliun. Dana itu akan digunakan untuk BTN yang sudah menghabiskan dana FLPP di 2015. Sedangkan sisanya untuk membiayai KPR subsidi yang baru di tahun 2016. Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun 2016 mencapai 21%. Sedang pada tahun 2015 pertumbuhan KPR mencapai 18%-19%. Jika kondisi ekonomi tahun 2016 stabil, perseroan yakin pertumbuhan didominasi oleh segmen menengah ke bawah yang mencapai 60%-70%.
Pakuwon Jati (PWON) menggelar pameran bersama Pakuwon Group di Surabaya. Selama pameran 9-13 Desember 2015 perseroan menargetkan ada transaksi sekitar Rp 200 miliar. Hingga akhir tahun 2015 persroan mengharapkan penjualan menembus Rp 3,4 triliun. Hingga Oktober 2015 penjualan sudah menembus Rp 2,725 triliun. Kino Indonesia hari ini akan mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode perdagangan KINO. Perseroan mencatatkan saham sebanyak 228.571.500 lembar dan dana yang diperoleh Rp 868.571.700.000 dengan harga penawaran Rp 3.800. PT Cikarang Listrindo akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Rencananya perseroan akan melepas maksimum sekitar 22% saham dengan program Employee Stock Allocation (ESA). Nilai aset Cikarang Listrindo melebihi Rp 2 triliun. Saat ini Cikarang Listrindo mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang memiliki kapasitas 1.000 MW. Cikarang Listrindo pun sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan memiliki kapasitas 420 MW.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan dapat mendukung pembangunan 600-700 ribu unit rumah pada 2016, sedangkan target tahun ini sekitar 441 ribu unit rumah. Hingga saat ini, perseroan fokus pada pembiayaan rumah pertama dan kelas menengah bawah. Bank Panin Syariah (PNBS) telah memperoleh izin prinsip dari OJK untuk menjadi bank devisa. Terkait hal tersebut, perseroan berharap dapat mulai beroperasi sebagai bank devisa tahun depan. Dengan demikian, PNBS dapat mengeluarkan produkproduk tabungan dan giro dalam valuta asing (valas). Tahun depan, perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh 15-20%. Bank Windu Kentjana (MCOR) mengubah jadwal pelaksanaan right issue IV perseroan, tetapi jumlah saham dan perbandingannya tetap. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi 21-22 Desember 2015 dan di pasar tunai 28-29 Desember 2015 dengan periode perdagangan saham right 30 Desember-12 Februari 2015. Sebelumnya jadwal right perseroan untuk periode perdagangan 27 November-3 Desember 2015. MCOR akan mengeluarkan 11.260.539.938 saham dengan nominal dan harga pelaksanaan Rp 100 per saham atau total dana yang diraih Rp 1.126.053.993.800. Setiap 100 pemegang saham perseroan hingga 28 Desember 2015 berhak atas 154 HMETD (rasio 100 : 154). Dana yang diraih akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR. Rencana konsolidasi antara Bank Maybank Indonesia (BNII) dengan unit usaha syariahnya yaitu PT Bank Maybank Syariah Indonesia masih menunggu kajian terkait pajak dari hukum. Perseroan masih mengkaji opsi lainnya dan ditargetkan keputusan konsolidasi akan didapat selambat-lambatnya pada tahun 2023. Buana Finance (BBLD) memperoleh fasilitas pinjaman perbankan dari Bank Nationalnobu (NOBU) sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman itu berjangka waktu 36 bulan yang dijamin dengan piutang milik perseroan. DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
11 December 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
36,63 1,99 1072,25 8680,00 14550,00 52,35 50,00 632,50 2151,00 597,00 795,76
-0,13 -0,03 0,70 -15,00 150,00 -10,05 -13,36 2,50 0,50 -0,50 -5,66
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
43 0,01
Change (IDR)
14.846 183
7 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17574,75 5045,17 6088,05 3617,69 2313,86 21704,61 4466,21 19046,55 1648,65 2848,46
Change %Day %YTD 0,47 -1,39 0,44 6,53 -0,63 -7,28 -0,49 6,74 -0,11 56,51 -0,45 -8,05 0,05 -14,55 -1,32 9,14 -0,65 -6,39 -0,44 -15,35
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,03 2,91 3,62 3,33 1,71 1,66 1,71 1,56 3,89 3,46 1,15 1,07 2,47 2,23 1,63 1,52 1,78 1,68 1,10 1,06
Market Cap (USD Bn) 5.291,1 7.890,6 1.548,2 4.435,7 3.431,5 1.730,8 339,3 2.857,2 230,0 279,3
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.953,03 15.273,96 114,64 9.941,03 10.143,99 21.152,79 2.167,09 3.272,86 11,81
Change -62,97 -46,82 0,10 5,75 -28,13 -18,06 0,00 -9,08 -0,08
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15,94 14,96 22,90 19,60 15,35 14,49 14,77 13,37 35,53 25,39 10,89 10,37 16,82 14,62 18,51 16,72 16,33 14,97 12,51 11,88
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,71 0,73 1,52 0,16 0,23 0,08
Change 0,0003 0,0006 0,0000 0,0004 -0,0011 0,0000 -0,0003 0,0004 -0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.22 0.50 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
11 December 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
November-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
October-15
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,982,562.00
2.16 6.25 -0.08 100.71 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 11 Dec 11 Dec 11 Dec 11 Dec 15 Dec 15 Dec 15 Dec 15 Dec 15 Dec 15 Dec
Agenda US Monthly Budget Statement US Business Inventories US PPI MoM US PPI YoY Indonesia Total Exports YoY Indonesia Total Imports YoY Indonesia Trade Balance YoY US Empire Manufacturing US CPI MoM US CPI YoY
Expectation Sekitar $67.5Bn Turun menjadi 0.1% dari 0.3% Naik menjadi 0.00% dari -0.4% Naik menjadi -1.4% dari -1.6% ---Naik menjadi -5.50 dari -10.74 Turun menjadi 0.0% dari 0.2% Naik menjadi 0.5% dari 0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBCA IJ HMSP IJ CPIN IJ SRTG IJ UNVR IJ GGRM IJ ISAT IJ MEGA IJ SMGR IJ ASII IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
13500 97000 3000 4700 35375 52000 5475 3000 11200 6225
Index pt
3.65 1.04 5.26 20.51 0.78 1.56 5.29 7.72 2.05 0.40
Stock
11.25 3.39 2.39 2.11 2.04 1.49 1.45 1.44 1.30 0.98
Price
BMRI IJ KLBF IJ UNTR IJ AKRA IJ AALI IJ ICBP IJ MNCN IJ MIKA IJ LPKR IJ MAYA IJ
Change (%)
8875 1185 14650 6700 16575 11950 1700 2240 1175 1960
Index pt
-1.39 -4.82 -3.62 -6.29 -5.01 -1.85 -4.23 -2.82 -3.29 -8.62
-2.80 -2.73 -1.99 -1.72 -1.34 -1.27 -1.04 -0.92 -0.90 -0.77
UPCOMING IPO'S
PT Kino Indonesia
Consumer
IPO Price (IDR) 3800.00
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
420-500
710.00
10-11 Dec 2015
16 Dec 2015
Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Bahana Securities
PT Mahaka Radio Integra
Trade & Service
750-1100
171.36
17-18 Dec 2015
28 Dec 2015
Trimegah Securities Tbk
Company
Business
Issued Shares (Mn) 228.57
Offering Date
Listing
Underwriter
02-04 Dec 2015
11 Dec 2015
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
11 December 2015 11 December 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 50.00 55.00
TOTO SCMA
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 03 Dec-15 03 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 100.00 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 ---
EX Date 04 Dec-15 04 Dec-15
Recording 08 Dec-15 08 Dec-15
Payment 29 Dec-15 22 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF AGRS TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA TBA 15 Dec’15 15 Dec’15 ---
EX Date TBA TBA 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA
Trading Period TBA TBA 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten MKNT BBRI PSKT UNVR TMPI AKSI BKSL MIKA BACA BMRI ASMI MAMI CANI APIC BCIC MDRN NOBU RIMO SQBB SQBI PKPK
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
11-Dec-15 14-Dec-15 15-Dec-15 15-Dec-15 16-Dec-15 16-Dec-15 17-Dec-15 17-Dec-15 18-Dec-15 18-Dec-15 21-Dec-15 21-Dec-15 22-Dec-15 22-Dec-15 28-Dec-15 28-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15 29-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2015 11 December 11 December 2015
UNVR
TRADING BUY
S1
R1
35025
35700
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
UNVR Downward Sloping Channel
S2
34225
Closing Price
R2
46,000
36500
44,000
35375 42,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
38,500 40,000 38,317.3 38,147.1 38,147.1 38,000 36,650 36,597.5 36,259.4 36,000 35,830 35,375 34,000 35,375 35,375
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 35025-Rp 35700
May Jun Jul August September October UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 6.94, Stochastic %K = 7.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 35375, take Profit Rp 35700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 14.84 10.07 -47.14 36598 35830
CPIN
TRADING BUY
S1
R1
2890
November
December
Sinyal Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
3100
UNVR - MACD (5,3) = 275.06, Signal() = 275.07
UNVR - TSI(3,5,3) = -47.14, Volume() = 1,693,200.00
UNVR - William's % R(14) = -89.93, Volume() = 1,693,200.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
CPIN Upward Sloping Channel
S2
2800
Closing Price
R2
3,545 3,410 3,600 3,410 3,400
3190
3000
3,200 3,108.13 3,018.25 3,002 2,800 3,000 3,000 3,000 2,400 2,560 2,276.06
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
2,000
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi
1,600
• Trading range Rp 2890-Rp 3100
May Jun Jul August September October CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 10.43, Stochastic %K = 9.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3000, take Profit Rp 3100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 42.50 -24.98 -38.39 3018 3002
32,137.5 32,000 32,137.5 80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 40.0 7.55135 30.0 20.0 10.0 7.55135 0.0 275.068 6.93932 600 400 275.064 200 6.93932 0 -200 -400 -600 1,693,200 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -39.2521 1,693,200 -60.0 -80.0 -47.1387 -89.9281
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
CPIN - MACD (5,3) = 36.62, Signal() = 45.46
CPIN - TSI(3,5,3) = -38.39, Volume() = 13,299,400.00
CPIN - William's % R(14) = -72.73, Volume() = 13,299,400.00
November
December
80 100.0 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 10.4325 40.0 30.0 20.0 10.0 10.4325 0.0 45.4553 9.09091 100.0 80.0 60.0 40.0 36.6222 9.09091 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 13,299,400 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -31.8152 -40.0 -60.0 13,299,400 -80.0 -38.3923 -72.7273
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 11 December 11 December 2015
KLBF
TRADING BUY
S1
1130
R1
1250
S2
1010
R2
1370
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
KLBF Downward Sloping Channel
Closing Price
1,900 1,800
1185
1,700
• MACD line dan signal line indikasi negatif
1,600 1,414.96 1,400 1,500 1,371.67 1,371.67 1,400 1,335 1,332.5 1,306.88 1,300 1,274
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1130-Rp 1250
May Jun Jul August September October KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 9.79, Stochastic %K = 10.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1185, take Profit Rp 1250
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 23.15 -21.21 -65.16 1333 1274
LPKR
TRADING BUY
S1
R1
1145
Sinyal Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
1210
November
December
KLBF - MACD (5,3) = 28.47, Signal() = 21.50
KLBF - TSI(3,5,3) = -65.16, Volume() = 173,525,504.00
KLBF - William's % R(14) = -81.13, Volume() = 173,525,504.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
LPKR Broadening Wedge
S2
1080
Closing Price
R2
1,398.42 1,398.42 1,380 1,400 1,380
1275
1175
1,288.13 1,300 1,285
• MACD line dan signal line indikasi negatif
1,261 1,256.5 1,200 1,175 1,175 1,175 1,100
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
1,200 1,185 1,185 1,185 80 1,119.29 100.0 90.0 80.0 20 1,119.29 70.0 60.0 50.0 10.0754 40.0 30.0 20.0 10.0 10.0754 0.0 28.4732 9.78755 40.0 30.0 21.5022 20.0 10.0 9.78755 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 173,525,50 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -48.9417 -60.0 173,525,50 -80.0 -65.1649 -81.1321
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,000 980 980
• Trading range Rp 1145-Rp 1210
May Jun Jul August September October LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 13.37, Stochastic %K = 7.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1175, take Profit Rp 1210
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.49 -12.73 -53.58 1257 1261
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
LPKR - MACD (5,3) = 26.65, Signal() = 18.39
LPKR - TSI(3,5,3) = -53.58, Volume() = 52,695,900.00
LPKR - William's % R(14) = -91.11, Volume() = 52,695,900.00
November
December
900 80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 13.3658 40.0 30.0 20.0 13.3658 10.0 26.6514 30.0 7.49513 20.0 18.3905 10.0 7.49513 0.0 -10.0 -20.0 52,695,900 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -32.9044 -40.0 -60.0 52,695,900 -80.0 -53.5813 -91.1111
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 11 December 11 December 2015
ICBP
TRADING BUY
S1
11700
R1
12225
S2
11175
R2
12750
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
ICBP Wedge
Closing Price
15,000
11950 14,400
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 11700-Rp 12225
May Jun Jul August September October ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 18.68, Stochastic %K = 11.76, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 11950, take Profit Rp 12225
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 34.04 -94.97 -60.50 12584 12350
ACES
TRADING BUY
S1
785
R1
850
S2
735
R2
900
November
December
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
ICBP - MACD (5,3) = 135.95, Signal() = 101.63
ICBP - TSI(3,5,3) = -60.50, Volume() = 1,170,800.00
ICBP - William's % R(14) = -85.45, Volume() = 1,170,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ACES Upward Sloping Channel
Closing Price
810 840.0 810 810 788 780.0 785.625 770 754.545 720.0 754.545 745
810 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
13,278.2 13,800 13,125 13,000 13,000 13,200 12,583.8 12,562.5 12,600 12,562.5 12,543.8 12,350 12,000 12,300 11,950 11,400 11,950 11,950 10,800 80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 18.6843 50.0 40.0 30.0 20.0 18.6843 10.0 0.0 11.7638 300.0 135.947 240.0 180.0 11.7638 120.0 101.634 60.0 0.0 -60.0 -120.0 1,170,800 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -42.8468 -60.0 1,170,800 -80.0 -60.5014 -85.4545
• Candle chart indikasi sinyal positif
660.0 642.021
• RSI mendekati area overbought
600.0
• Harga berada dalam area upper band 540.0
Prediksi
• Trading range Rp 785-Rp 850 May Jun Jul August September October ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 58.87, Stochastic %K = 74.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 810, take Profit Rp 850
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.91 4.73 14.52 770 788
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ACES - MACD (5,3) = -4.87, Signal() = -3.08
ACES - TSI(3,5,3) = 14.52, Volume() = 16,728,500.00
ACES - William's % R(14) = -15.79, Volume() = 16,728,500.00
November
December
80 74.7024 100.0 90.0 74.7024 80.0 70.0 60.0 58.869 50.0 40.0 30.0 58.869 20.0 10.0 20 -3.07763 12.0 6.0 0.0 -4.87405 -6.0 -12.0 -18.0 -24.0 16,728,500 -30.0 14.5172 80.0 60.0 40.0 20.0 10.0526 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 16,728,500 0.00000 -80.0 -15.7895
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
11 December 2015 11 December 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
16575 1305 1450
16575 1305 1450
16300 1275 1465
15550 1185 1405
16300 1275 1435
17050 1365 1465
17800 1455 1495
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif
21150 1575 1510
16950 1200 1080
4640 475 800 1460 303 489
4640 475 800 1460 303 489
4530 465 765 1430 298 482
4240 439 690 1345 285 464
4530 465 765 1430 298 482
4820 491 840 1515 311 500
5100 515 915 1600 324 520
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 660 1450 2445 400 670
4820 490 845 1500 306 505
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 815 SMGR Trading Buy 11200 INTP Trading Sell 19800 SMCB Trading Sell 1000
815 11200 19800 1000
805 11325 19575 940
775 10575 18875 940
805 10950 19575 985
835 11325 20275 1030
865 11700 20975 1075
Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
1025 11775 21400 1140
835 9625 17700 995
6225 498
6225 498
6125 490
5900 470
6125 490
6350 510
6575 530
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6850 630
5725 510
5000 52000 35375 1185
5000 52000 35375 1185
4950 52275 35700 1250
4850 50875 34225 1010
4950 51575 35025 1130
5050 52275 35700 1250
5150 52975 36500 1370
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
6150 52650 38600 1475
4875 42300 34500 1235
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1650 1650 PTPP Trading Sell 3710 3710 WIKA Trading Sell 2690 2690 ADHI Trading Sell 2160 2160 WSKT Trading Sell 1640 1640
1620 3695 2675 2145 1625
1545 3665 2630 2110 1600
1620 3695 2675 2145 1625
1695 3725 2720 2180 1650
1770 3755 2765 2215 1675
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1785 3905 3100 2355 1760
1550 3595 2690 2105 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2600 JSMR Trading Sell 4700 ISAT Trading Buy 5475 TLKM Trading Buy 3010
2600 4700 5475 3010
2560 4675 5575 3035
2475 4595 4985 2895
2560 4675 5275 2965
2645 4755 5575 3035
2730 4835 5875 3105
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif
3080 5350 5700 3095
2560 4500 3955 2660
8875 10875 5000 13500 1280
8875 10875 5000 13500 1280
8800 10775 5100 13700 1270
8675 10600 4865 12500 1245
8800 10775 4945 13100 1270
8925 10950 5025 13700 1295
9050 11125 5100 14300 1320
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
9625 11600 5250 13750 1305
8150 10200 4650 12375 1085
Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 14650 MPPA Trading Sell 1725
14650 1725
14525 1705
14150 1670
14525 1705
14900 1740
15275 1775
Negatif Negatif
Negatif Positif
Negatif Negatif
20000 2450
15200 1750
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Trading Buy Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Sell GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell
10-12-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.