08 Desember 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• AALI fokus kembangkan bisnis CPO hilir • FGV dikabarkan akan review ulang rencana akuisisi 37% saham BWPT • ENRG negosiasi akhir divestasi blok migas di Mozambik • ENRG akan refinancing utang • ARTI masih cari pinjaman Rp 650 miliar • MBTO akan ekspansi ke Timur Tengah dan Kamboja • UNVR targetkan pabrik baru oleochemical akan maksimal pada 2016 • SMGR prediksi pangsa pasar pada tahun 2016 masih akan stagnan • SMGR targetkan 2 pabrik baru rampung & operasi pada Oktober 2016 • ADMG akan bekerja sama dengan perusahaan multinasional • CINT baru serap 10% capex • Perusahaan patungan CINT dengan Okamura belum berkontribusi • E-commerce LPPF kerja sama dengan PT. Pos Indonesia • Mitra EMTK akuisisi e-commerce Rumahdijual.com • TRIO akan restrukturisasi utang yang jatuh tempo tahun 2016 dan 2017 • ISAT gunakan dana obligasi Rp 200 miliar untuk bayar utang • LRNA terkena efek domino kenaikan harga BBM di tahun 2015 • ASBI catat premi gross per Oktober 2015 tumbuh 24,11% YoY • BMRI perkuat bisnis KPR secondary • BCAP tidak berniat jual saham BABP • BCIC sasar pangsa pasar bank notes di Bali, target USD 5-6 juta/bulan • BTPN perkirakan kredit tahun 2016 tumbuh 12%-14% • BDMN akan luncurkan fitur baru electronic banking • BNGA tingkatkan porsi kredit ritel menjadi 70%
Support Level Resistance Level Major Trend Minor Trend
4511/4500/4478 4543/4564/4575 Down Up
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4521.392 781.227
+12.940 +3.743
4,060.52 1,001.79
4,468.74 2,807.68
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (07/12), IHSG ditutup menguat 12.94 poin (0,29%) ke level 4521.39. Dari domestik, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII yang diluncurkan oleh pemerintah hari Jumat lalu (4/12) akan berdampak positif pada peningkatan daya saing investasi sektor padat karya. Paket kebijakan tersebut terdapat tiga poin utama yang berkaitan erat dengan peningkatan daya saing sektor padat karya. Pertama adalah insentif tax allowance untuk industri garmen dan industri sepatu, kedua insentif keringanan pajak penghasilan (PPh 21) untuk kedua industri tersebut, serta layanan izin investasi 3 jam yang menghasilkan 8 produk perizinan ditambah 1 surat booking tanah. Paket kebijakan tersebut diharapkan berdampak positif tidak hanya bagi investor existing yang mengalami masalah, namun juga menarik minat investasi baru maupun perluasan di sektor padat karya tersebut. Dari pasar global, indeks wall Street melonjak didorong kuatnya laporan ketenagakerjaan AS, yang menggarisbawahi perbedaan antara kokohnya perekonomian negara tersebut dengan pertumbuhan yang melambat di tempat lain. Perekonomian Amerika Serikat (AS) menambah 211.000 lapangan kerja baru pada November 2015. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat, tingkat pengangguran bertahan di level terendah dalam tujuh tahun sebesar 5,0%. Data tesebut mengindikasikan bahwa perekonomian AS tetap kuat meski pertumbuhan ekonomi global melambat. Peningkatan lapangan kerja pada November itu menggarisbawahi keyakinan Gubernur The Fed Janet Yellen bahwa perekonomian AS sudah cukup kuat untuk mengatasi dampak kenaikan biaya-biaya pinjaman. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 193.67 (0.99%) didukung oleh eksportir yang mendapat dorongan dari pelemahan yen setelah laporan ketenagakerjaan AS yang kuat. Para investor Tokyo kini menunggu revisi angka pertumbuhan produk domestik bruto Jepang kuartal ketiga pada Selasa pagi. Estimasi awal bulan lalu menunjukkan Jepang tergelincir ke dalam resesi selama enam bulan sampai September. Di sisi lain, indeks Shanghai composite menguat 0.40%, dengan indeks Hang Seng melemah 0.15%. Dari Eropa, saham-saham eropa menguat pada awal perdagangandidukung oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi terkait perpanjangan waktu pemberian stimulus sebesar 60 miliar euro.
Data ekonomi AS yang baru dirilis menjadi sinyalemen kuat bagi para pemangku kebijakan The Fed untuk mengakhir level fed rate rendah. Optimisme muncul dari Janet Yellen bahwa perekonomian AS cukup kuat untuk menghadapi kenaikan suku bunga. Kenaikan sebanyak 211,000 pada jumlah pekerjaan meyusul revisi naik untuk menunjukkan kenaikan sebanyak 298,000 di bulan Oktober, karena laju kenaikan suku bunga tergantung oleh seberapa cepat laju kenaikan upah seiring mengetatnya pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja sudah jauh menguat, maka seharusnya laju pertumbuhan upah akan berakselarasi. Probabilitas kenaikan Fed rate kian besar setelah para pejabat The Fed, optimis dengan kondisi ekonomi AS yang telah memberikan dukungan untuk peluang kenaikan bagi Fed rate. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, kalaupun Fed Fund Rate naik tahun ini maka tahun depan akan berlanjut. Menurutnya setidaknya The Fed akan menaikkan 200-300 basis poin. Ditengah perekonomian global yang masih dihadapi perlambatan, ekonomi Indonesia di tahun depan pun masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian. Perlambatan ekonomi Cina juga turut memengaruhi ketidakpastian ekonomi dunia dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Tahun 2016 belum dapat dikatakan sebagai tahun yang lebih cerah bagi perekonomian Indonesia. MenurutBambang, Indonesia harus tetap memperhitungkan kondisi buruk dari keberlanjutan perlambatan ekonomi di tahun ini. Penurunan harga komoditas sejak 2012 juga ikut berpengaruh, sejalan dengan tren melemahnya harga minyak dunia sejak 2014. Di pIhak lain, Asian Development Bank (ADB) memperingatkan adanya potensi penurunan laju pertumbuhan ekonomi di beberapa negara Asia Tenggara. Gross domestic product masing-masing negara diprediksi melemah 11% di tahun 2100 mendatang karena perubahan iklim. Menurut ADB, sektor energi Indonesia amat kekurangan investasi akibat subsidi bahan bakar dan listrik yang berlangsung puluhan tahun. Hal ini menyebabkan buruknya akses ke berbagai opsi energi modern, padahal Indonesia memiliki sumber daya energi yang sangat besar. Iklim perekonomian global yang melambat, meski disatu sisi pasar berharap The Fed menaikan suku bunga. Namun, ancaman penurunan harga minyak yang dikhawatirkan berlanjut, telah menyeret bursa Eropa dan AS pada hari Senin di tutup melemah, seiring penurunan tajam pada sektor energi. Tidak atraktifnya bursa saham global tersebut akan membawa IHSG bergerak mixed dan dibayangi potensi tekanan untuk hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
8 December 2015
8 December 2015 Astra Agro Lestari (AALI) akan fokus mengembangkan bisnis minyak sawit mentah (CPO) hilir. Langkah ini diambil seiring turunnya harga CPO karena hilir memiliki nilai tambah lebih besar dan bea keluarnya relatif rendah. Sebagai langkah untuk memfokuskan bisnis ke sektor hilir, perseroan tengah membangun pabrik pengolahan CPO di Sulawesi Tengah. Pabrik tersebut diperkirakan membutuhkan investasi USD 120 juta dengan kapasitas produksi 45 ton per jam. Sementara itu, tahun depan, AALI akan menurunkan belanja modal sebanyak 2530% menjadi Rp 1,82 triliun yang difokuskan untuk perawatan tanaman. Felda Global Ventures Holdings Bhd (FGV) dalam pernyataannya kepada StarBiz, rencana akuisisi 37% saham Eagle High Plantations (BWPT) direview ulang terkait turunnya harga CPO dan melemahnya ringgit. Faktor tersebut membuat review perlu dilakukan guna mendapatkan harga terbaik bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi. FGV mengumumkan minggu lalu bahwa mereka akan melakukan review atas kesepakatan yang tadinya senilai USD 680 juta yang akan dibayar melalui saham dan tunai. FGV juga baru melaporkan rugi sebesar RM 33,92 juta, dimana rugi itu meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar RM 9,33 juta. Energi Mega Persada (ENRG) melakukan negosiasi final terkait pelepasan 50% hak partisipasi di Blok Buzi, Mozambik, Afrika. Divestasi tersebut ditargetkan selesai sebelum akhir tahun ini. Saat ini telah tersisa satu investor asing yang tengah membicarakan harga akuisisi Blok Buzi. Seluruh dana hasil divestasi ini akan digunakan untuk pengembangan blok Buzi serta blok migas perseroan yang lain. Selain pencarian mitra strategis blok migas, Energi Mega Persada (ENRG) juga berharap dapat melakukan pembiayaan kembali (refinancing) sebagian utang sebelum akhir 2015. Perseroan akan melunasi utang sekitar USD 60 juta kepada Farallon Bank, dari total utang USD 120 juta. Dengan adanya refinancing dan divestasi blok migas, ENRG dapat mencapai pertumbuhan kinerja yang lebih baik di tahun depan. Selain itu, perseroan terus melanjutkan proses efisiensi. ENRG menyiapkan belanja modal sekitar USD 150 juta tahun depan. Ratu Prabu Energi (ARTI) masih mencari pinjaman sebesar Rp 650 miliar untuk kebutuhan pembangunan proyek properti Ratu Prabu 3 Residences. Meskipun belum mendapatkan pinjaman dari perbankan, proyek Ratu Prabu 3 Residences masih tetap berjalan dengan dana kas internal. Proyek senilai USD 150 juta tersebut telah dimulai sejak kuartal III-2015 dan diproyeksikan selesai dalam dua tahun ke depan. Perseroan berharap proyek tersebut akan berkontribusi bagi pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun dalam tiga tahun mendatang. Unilever Indonesia (UNVR) menargetkan pabrik oleochemical berkapasitas 200 ribu ton/tahun di Sei Mangkei Sumatera Utara dapat beroperasi penuh pada 2016. Pabrik baru tersebut sudah mulai beroperasi pada November 2015 lalu dan diharapkan dapat mulai beroperasi maksimal pada tahun 2016. Pabrik tersebut memproduksi produk turunan CPO seperti fatty acid surfactant, soap noodles dan glycerine guna menjadi bahan pembuatan sabun, shampoo dan deterjen. Rencananya perseroan juga akan memperluas pabrik tersebut Martina Berto (MBTO) berencana akan melakukan ekspansi ke Timur Tengah pada awal 2016. Langkah tersebut guna meningkatkan porsi ekspor menjadi 2%-3% dari saat ini yang sebesar 1%-2%. Selain itu perseroan juga tengah menjajaki ekspansi ke Kamboja. Untuk penjualan bersih 2016 ditargetkan dapat bertumbuh di atas 10% YoY. Semen Indonesia (SMGR) memprediksi pangsa pasar penjualan
semen pada tahun 2016 masih akan stagnan seiring banyaknya sejumlah pesaing baru. Per September 2015 pangsa pasar perseroan sekitar 42.8% dan untuk tahun 2016 diprediksikan sekitar 41%-42% mengingat mulai banyaknya pesaing baru seperti Siam Cement (Thailand) di Sukabumi, Semen Merah Putih di Banten, Ultratech di Wonogiri, Semen Puger di Jawa Timur, Semen Gpmbong di Jawa Tengah, Semen Barru di Sulawesi Selatan, Jui Shin Indonesia di Jawa Barat, Anhui Conch Semen di Kalimantan dan Papua. Saat ini Semen Indonesia (SMGR) tengah fokus menyelesaikan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat. Progres pembangunan kedua pabrik tersebut telah mencapai 70%. Pembangunan kedua pabrik semen itu ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada Oktober 2016. Jika melihat komitmen pemerintah yang memulai pembangunan infrastruktur tahun 2015 dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, perseroan memperkirakan produksi industri semen akan tumbuh minimal 5%-6% per tahun. Untuk tahun 2016 perseroan menargetkan volume penjualan semen mencapai 30 juta ton atau naik 5% dibanding perkiraan tahun 2015 ini yang sebesar 28.6 juta ton. Per Oktober penjualan semen perseroan telah mencapai 21.35 juta ton. Polychem Indonesia (ADMG) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan tahun depan. Perseroan akan bekerja sama dengan perusahaan multinasional dalam rangka pengembangan produk baru dan pasar ethylene oxide derivative (EOD). Di segmen kimia, ADMG akan meningkatkan produksi dengan debottleneck glycol pabrik 2 sebesar 25.000 ton per tahun, yang diharapkan dapat mengurangi biaya produksi sebesar USD 20 per ton. Di segmen polyester, perseroan siap mengembangkan produk DTY baru, seperti DTY 150/144, DTY 100/96 soft intermingle, DTY 75/72 soft intermingle dan DTY 150/48 soft intermingle. Chitose Internasional (CINT) baru merealisasikan belanja modal sekitar 10% hingga Desember 2015, dari alokasi tahun ini sebesar Rp 33 miliar. Rendahnya penyerapan capex karena perseroan menunda pembangunan pabrik baru. Perlambatan ekonomi tahun ini menyebabkan CINT menunda pembangunan pabrik baru di Bandung yang berkapasitas 30 ribu pieces per bulan. Perusahaan patungan yang dibentuk Chitose Internasional (CINT) bersama perusahaan manufaktur asal Jepang, Okamura Corp, belum dapat memberikan kontribusi untuk penjualan tahun ini karena membutuhkan waktu lama untuk memperoleh izin operasi. Okamura Chitose diharapkan dapat menghasilkan pendapatan Rp 50 miliar tahun depan atau sekitar 20% dari total penjualan. Tahun depan, CINT berusaha menjaga pertumbuhan pendapatan di level 10%. United Tractors (UNTR) akan mengejar target penjualan alat berat Komatsu sebanyak 2100 unit hingga akhir 2015. Perseroan akan mengandalkan sektor konstruksi untuk mendorong penjualan tersebut mengingat kontribusi sektor pertambangan menyusut menjadi di bawah 30%. Per Oktober 2015 perseroan telah menjual 1870 unit dengan komposisi penjualan ke sektor konstruksi sebesar 35%, pertambangan 28%, kehutanan 22% dan agro 15%. Perseroan memperkirakan pendapatan bersih tahun 2015 ini akan sama seperti tahun 2014 yaitu sekitar Rp53 triliun Untuk tahun 2016 perseroan memperkirakan penjualan alat berat tak jauh berbeda dengan tahun ini mengingat penurunan pasar alat berat masih akan berlanjut pada 2016.
MatahariMall.com
milik Matahari Department Store (LPPF) menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk beberapa layanan, meliputi penambahan titik pengambilan produk dan pembayaran (pickup&payCOD), penempatan eLocker dan logistik. Kerja sama ini dimulai dengan kantor pos pilihan di 199 Kabupaten dan Kota dan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
8 December 2015
8 December 2015 penempatan eLocker dimulai dari 10 lokasi strategis di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung mulai besok. Saat ini situs online MatahariMall.com menjangkau 451 kota dengan mengunggulkan fitur unggulan O2O (online to offline), yakni memungkinkan pelanggan mengambil, mengembalikan bahkan membayar barang yang sudah dipesan secara online di lokasi offline. Trikomsel Oke (TRIO) masih mencari cara untuk merestrukturisasi utangnya yang akan jatuh tempo pada tahun 2016 dan 2017. TRIO menyatakan kepada pemegang surat utang (noteholders) di Singapura bahwa tidak mampu membayar bunga obligasi di bulan Desember 2015. Perseroan sudah tidak mampu membayar Senior Fixed Rate Notes sebesar 7,875%. Notes senilai S$ 100 juta Singapura dolar itu dijamin oleh perseroan dan diterbitkan Trikomsel Pte. Ltd dan akan jatuh tempo pada tahun 2017. Sebelumnya TRIO juga sudah menyatakan tidak sanggup membayar kupon Senior Fixed Notes sebesar 5,25% dengan total notes USD 115 juta yang jatuh tempo pada tahun 2016. Sedang kupon notes yang jatuh tempo pada 11 November 2015 senilai S$ 3 juta dan kupon notes yang jatuh tempo pada 5 Desember senilai S$ 3,9 juta. Saat ini sudah ada pembentukan noteholder steering committee yang akan mengevaluasi proposal restrukturisasi notes yang akan diajukan TRIO. TRIO berencana merestrukturisasi utangnya dan masih berdiskusi dengan para kreditur. Perseroan belum berencana untuk membeli kembali (buyback) notes-nya di pasar terbuka. Utang-utang TRIO ini diakui memiliki potensi cross default, tetapi sampai saat ini belum ada notifikasi default dari para kreditur. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat TRIO dari id CCC menjadi id SD (Selective Default) karena ketidakmampuan TRIO membayar bunga obligasi. Peringkat ini menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo. Mitra strategis Elang Mahkota Teknologi (EMTK) di bidang ecommerce properti, PropertyGuru, mengakuisisi penuh Rumahdijual.com. Langkah akuisisi ini merupakan kelanjutan investasi sebesar SGD 175 juta atau setara Rp 1,71 triliun dari konsorsium tiga investor termasuk Grup EMTK pada Juni 2015. Rencananya, PropertyGuru yang memiliki Rumah.com akan menggabungkan market share Rumahdijual.com menjadi 43% dari total market time on site. Indosat Ooredoo (ISAT) akan membayar (refinancing) utang senilai Rp 200 miliar kepada Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Perseroan akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp 794 miliar. Selain untuk re-financing utang, ISAT akan menggunakan dana hasil obligasi sebesar Rp 294,7 miliar untuk membeli base station subsystem (BSS) untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi. Dana tersebut juga akan digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru. Eka Sari Lorena Transport (LRNA) membukukan pendapatan usaha per September 2015 naik menjadi Rp 124,24 miliar, naik dibandingkan sebelumnya sebesar Rp103,72 miliar. Perseroan menerapkan beberapa strategi khusus, salah satunya adalah strategi penjualan tiket yang kini sudah bisa dilakukan secara online. Selanjutnya perseroan menerapkan strategi analisis terhadap beberapa rute-rute transportasi yang tidak lagi menguntungkan akibat harus bersaing dengan moda transportasi lainnya. Dengan dipangkasnya beberapa rute, perseroan sudah memberlakukan rute-rute baru yang tidak harus bersaing dengan moda transportasi lainnya. Rute commuter line tidak bersaing dengan moda transportasi udara dan merupakan kebutuhan masyarakat setiap hari. Sepanjang 2015, LRNA sudah membuka 4-5 rute jarak pendek commuter line mulai dari Jakarta-Bogor dan Tangerang-Bogor. Namun, perseroan tidak mampu melakukan efisiensi atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Eka Sari Lorena Transport (LRNA) merasakan efek domino kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi sepanjang tahun 2015. Perseroan terkendala oleh adanya kenaikan harga suku cadang (spare part). Kenaikan-kenaikan dari harga spare part itu melebihi kenaikan BBM itu sendiri, karena suku cadang (spare part) mayoritas didatangkan dari luar negeri. Perseroan berharap adanya subsidi terhadap suku cadang (spare part) yang diberikan oleh pemerintah, mengingat itu belum diterapkan hingga saat ini. Bank Mandiri (BMRI) terus memperkuat bisnis di pasar kredit Kepemilikan rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas atau KPR secondary. Hingga kuartal III 2015, perseroan membukukan penyaluran kredit KPR senilai Rp 29,9 triliun, yang didukung oleh penyaluran kredit KPR secondary. BMRI memiliki jaringan yang cukup luas untuk melayani kebutuhan masyarakat atas produk KPR termasuk KPR secondary di seluruh Indonesia. Di sisi lain BMRI terus memperkuat kerja sama dengan property agent sebagai jembatan informasi kepada calon debitur, sekaligus mitra strategis perseroan dalam mempermudah akses nasabah pada Mandiri KPR Secondary. MNC Kapital Indonesia (BCAP) selaku pemegang saham pengendali menyatakan tidak berniat menjual saham MNC Bank (BABP). Sebelumnya diberitakan bahwa PT Banten Global Development (BGD) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Banten merekomendasikan 4 nama bank kepada Gubernur Banten Rano Karno, untuk selanjutnya ditetapkan satu bank guna diakuisisi menjadi Bank Banten. Keempat bank itu yakni Bank Panin Syariah, Bank Pundi, Bank MNC dan Bank Windu Kencana (MCOR). Asuransi Bintang (ASBI) meraih premi gross sebesar Rp 244,52 miliar hingga Oktober 2015, tumbuh 24,11% YoY dari sebelumnya Rp 197,02 miliar. Hasil underwriting tumbuh 20% YoY menjadi Rp 80,09 miliar dari sebelumnya Rp 66,69 miliar. Hasil investasi bertambah 214% YoY menjadi Rp 23,74 miliar dari Rp 7,55 miliar menyebabkan laba usaha naik 371,5% YoY menjadi Rp 31,79 miliar dari sebelumnya Rp 6,74 miliar. Laba sebelum pajak naik menjadi Rp 33,57 miliar dari sebelumnya Rp 9,54 miliar. Hingga akhir 2015 perseroan menargetkan premi bruto sebesar Rp 327,65 miliar dan hasil investasi Rp 27,95 miliar. Sedang laba bersih ditargetkan naik 10,32% YoY menjadi Rp 33,81 miliar. Bank J Trust Indonesia (BCIC) menyasar pangsa pasar bank notes atau layanan perbankan untuk melayani transaksi jual atau beli mata uang asing dalam bentuk uang kertas atau tunai di Provinsi Bali yang akan dioptimalkan pada tahun 2016. Perseroan menargetkan bank notes USD 5-6 juta per bulan pada tahun depan 2016. Saat ini bank notes di Bali tahun 2015 masih kecil. Sebagai daerah tujuan wisata dunia, kebutuhan valuta asing di Pulau Bali sangat besar yang banyak dibutuhkan oleh perseroan dengan rata-rata mencapai USD 3,7 juta per bulan. Tahun 2016 perseroan akan mulai masuk ke nasabah retail atau pelaku usaha yang bergerak di bidang penukaran mata uang asing. Perseroan akan menerapkan harga khusus atau spesial rate sesuai dengan pasar spot di Jakarta untuk minimum transaksi USD 2.500-3.000 untuk meningkatkan volume transaksi mata uang asing di tengah peraturan pemerintah yang menentukan minimum transaksi sebesar USD 25 ribu per orang per bulan. Meski pemerintah akan lebih agresif menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2016 dengan menargetkan Rp 100 triliun - Rp 120 triliun, namun Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tidak melihat ada persaingan antara program KUR dengan aktivitas penyaluran kredit mikro bank umum. Makro ekonomi tahun 2016 yang diyakini membaik membuat sejumlah bank optimis dalam menyalurkan kredit. Jika ada perlambatan pertumbuhan kredit mikro, lebih dikarenakan pengaruh makro ekonomi nasional sebagai dampak dari
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
8 December 2015
8 December 2015 ekonomi global. Perseroan memperkirakan kredit secara keseluruhan pada tahun 2016 akan tumbuh sejalan dengan target industri, yaitu 12% - 14%. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) mencatatkan total agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) mencapai 19 ribu orang sampai November 2015. Pada kuartal III dan IV/2016, perseroan berencana mengembangkan Laku Pnadai ke wilayah Bali maupun Kalimantan. Bank Danamon Indonesia (BDMN) berencana meluncurkan fitur baru untuk layanan electronic banking pada kuartal I-2016. Fitur baru ini diharapkan meningkatkan penetrasi masyarakat di bidang transaksi keuangan digital. Bank CIMB Niaga (BNGA) akan meningkatkan porsi kredit ritel menjadi 65-70% dari total portofolio kredit tahun depan, dibandingkan 48% pada kuartal III-2015. Upaya memperbesar bisnis ritel akan dioptimalkan dengan memperkuat infrastruktur digital dan mereorganisasi struktur sistem penawaran produk dengan menggunakan metode cross selling. Untuk mendukung pertumbuhan bisnis ritel, perseroan berinvestasi sekitar USD 100 juta di teknologi untuk membangun core banking system yang baru. KMP Private Ltd, perusahaan yang dikendalikan oleh Grup Salim, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Malaysia, CAB Cakaran Corporation Bhd. Kedua pihak akan membentuk perusahaan patungan (JV) di bisnis pakan ternak (poultry) di Indonesia. Kepemilikan Grup Salim pada perusahaan patungan itu akan sekitar 90%. PT Cikarang Listrindo akan merealisasikan penawaran umum perdana saham atauInitial Public Offering (IPO) di akhir kuartal I 2016 dengan melepas sebanyak 15% dari modal yang disetor. Saat ini perusahaan masih menyempurnakan proses yang terkait dengan IPO. Dana dari hasil aksi korporasi itu nantinya akan digunakan manajemen Cikarang Listrindo untuk pengembangan bisnis di waktu-waktu mendatang. Total aset perseroan mencapai sebesar Rp 2 triliun, sehingga diperkirakan bisa masuk papan utama yang ada di bursa. Pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menarik pinjaman luar negeri sekitar USD 150 juta atau setara Rp 2,07 triliun yang khusus digunakan untuk membantu pendanaan persiapan proyek-proyek infrastruktur. Pinjaman itu akan melengkapi anggaran yang sudah disiapkan pemerintah untuk membereskan segala tahapan persiapan proyek tahun 2016 di akhir tahun 2015. Tahapan persiapan proyek itu antara lain studi kelayakan, desain rekayasa teknis, pembebasan tanah, dan kelengkapan dokumen proyek. Perusahaan konsultan properti, PT Cushman & Wakefield Indonesia, memprediksi tingkat penjualan apartemen akan mengalami sedikit penurunan pada tahun 2016. Tingkat prapenjualan atau marketing sales apartemen di Jabobetabek diprediksi akan mencapai 60,2%, turun dari posisi sepanjang 2015 sebesar 63%. Penyerapan proyek mendatang masih dalam kondisi yang sehat meskipun tidak sekuat tahun 2014. Sepanjang tahun 2015, apartemen kelas menengah mendominasi transaksi penjualan mencapai lebih dari 50%, baik untuk pasokan terbangun maupun pasokan yang akan datang. Meskipun pasar diperkirakan masih akan turun di tahun 2016, tren harga apartemen akan terus naik pada tingkat pertumbuhan yang lebih lambat. PT Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi tingkat harga per meter persegi tahun depan akan tumbuh 18%.
ekonomi nasional yang sebesar 4,73% dan lebih tinggi dibanding triwulan II yang sebesar 7,17%. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan adanya pertumbuhan di sektor ini berarti ada peningkatan daya beli dari pelaku sub sektor kelautan dan perikanan dibandingkan dengan subsektor lain seperti pertanian, kehutanan dan lain sebagainya. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, menyatakan Pemerintah Kabinet Kerja membutuhkan pembiayaan atau utang baru senilai Rp 605,3 triliun pada tahun 2016. Kebutuhan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang berjumlah senilai Rp 2.095 triliun. Total kebutuhan pembiayaan Rp 605,3 triliun tersebut terdiri dari kebutuhan defisit 2016 yang mencapai senilai Rp 273,2 triliun. Selain itu kebutuhan investasi atau Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 58,1 triliun. Pembayaran jatuh tempo utang mencapai Rp 256 triliun, terdiri dari jatuh tempo surat berharga negara (SBN) Rp 187,2 triliun dan jatuh tempo pinjaman Rp 68,8 triliun. Selain itu kebutuhan untuk pengelolaan kebutuhan utang mencapai Rp 3 triliun dan pengelolaan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) mencapai Rp 15 triliun. Kebutuhan pembiayaan yang mencapai Rp 605,3 triliun tersebut akan dipenuhi dari berbagai cara, yaitu dengan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 532,4 triliun. Pembiayaan juga dipenuhi melalui penarikan pinjaman luar negeri non-subsidiary loan agreement (SLA) yang sekitar Rp 69,2 triliun. Selain itu Pemerintah juga melakukan penarikan pinjaman dalam negeri senilai Rp 3,7 triliun. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2015 tercatat sebesar USD 100,2 miliar atau turun USD 500 juta dengan posisi akhir Oktober 2015 sebesar USD 100,7 miliar. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan devisa, antara lain dari penerimaan migas dan penarikan pinjaman Pemerintah, yang masih cukup untuk menutupi kebutuhan devisa, antara lain untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Posisi cadangan devisa per akhir November 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Bank Indonesia (BI) masih belum bisa memastikan kapan akan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) setelah hampir 10 bulan mempertahankannya pada kisaran 7,5%. BI masih mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam negeri dan risiko dari kondisi eksternal, seperti kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bambang Bordjonegoro, menilai ekonomi Indonesia di tahun 2016 masih akan dipengaruhi oleh ketidakpastian, meski banyak yang menilai ekonomi di tahun 2016 akan lebih optimis bila dibandingkan laju ekonomi di tahun 2015. Untuk itu perlu ada kewaspadaan guna meminimalkan risiko yang ada. Perlambatan ekonomi Cina juga turut memengaruhi ketidakpastian ekonomi dunia dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia.
Sektor perekonomian subsektor perikanan Indonesia tumbuh sebesar 8,37% hingga kuartal III 2015 atau di atas rata-rata pertumbuhan DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
8 December 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
37,81 2,08 1072,24 8760,00 14600,00 52,70 51,10 635,00 2151,50 599,50 801,42
0,16 0,01 0,70 -220,00 -250,00 -9,70 -12,26 2,50 28,00 0,00 -0,19
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
43 0,01
14.987 180
Change (IDR) 163 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17730,51 5101,81 6223,52 3703,34 2366,06 22203,22 4521,39 19698,15 1672,00 2900,92
Change %Day %YTD -0,66 -0,52 -0,79 7,72 -0,24 -5,22 0,34 9,26 1,26 60,04 -0,15 -5,94 0,29 -13,50 0,99 12,88 0,25 -5,07 0,76 -13,80
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,06 2,93 3,67 3,38 1,74 1,69 1,74 1,59 3,64 3,24 1,17 1,10 2,50 2,26 1,68 1,58 1,80 1,70 1,13 1,08
Market Cap (USD Bn) 5.391,6 8.078,8 1.598,5 4.559,3 2.848,6 1.766,9 345,5 2.904,2 232,8 283,5
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.860,80 15.021,50 112,43 9.852,58 10.062,94 20.859,53 2.162,98 3.249,32 11,80
Change 26,80 27,55 0,15 -18,93 -65,09 -41,24 0,00 -38,84 -0,06
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,08 15,08 23,06 19,82 15,62 14,72 15,09 13,65 32,53 23,30 11,12 10,57 17,05 14,82 19,15 17,29 16,48 15,13 12,73 12,10
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,08 0,01 0,71 0,73 1,50 0,16 0,23 0,09
Change -0,0001 0,0000 0,0000 -0,0003 -0,0007 -0,0006 -0,0001 -0,0028 -0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.22 0.50 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
8 December 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
November-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
October-15
2.37 4.89 0.21 100.24 Bn 2,982,562.00
2.16 6.25 -0.08 100.71 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 08 Des 09 Des 09 Des 10 Des 10 Des 10 Des 10 Des 11 Des 11 Des
Agenda US Consumer Credit US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Monthly Budget Statement US PPI MoM
Expectation Turun menjadi $17.50 Bn dari $28.92 Bn Turun menjadi 0.0% dari 0.5% -Turun menjadi -0.8% dari -0.5% Naik menjadi -9.6% dari -10.5% Turun menjadi 266 ribu dari 269 ribu -Sekitar $67.5Bn Naik menjadi 0.00% dari -0.4%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock
LAGGING MOVERS Price
BMRI IJ ASII IJ TLKM IJ BBCA IJ LPPF IJ MNCN IJ AKRA IJ SCMA IJ BDMN IJ TOWR IJ
Change (%)
9100 6525 3030 13225 17150 1855 6750 3090 3115 4300
Index pt
4.00 1.95 1.00 0.76 4.73 8.48 6.30 2.66 3.83 2.38
Stock
7.85 4.91 2.94 2.37 2.20 2.01 1.53 1.14 1.06 0.99
Price
BBRI UNVR CPIN HMSP KLBF GGRM MIKA PGAS MAYA ADRO
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
11050 35750 2850 96700 1280 50700 2275 2800 1960 510
Index pt
-2.21 -1.17 -5.94 -0.51 -2.29 -1.17 -2.78 -1.23 -8.20 -2.86
-5.93 -3.15 -2.87 -1.69 -1.37 -1.12 -0.92 -0.82 -0.72 -0.47
UPCOMING IPO'S Company
Business
IPO Price (IDR) 550.00
Issued Shares (Mn) 1675.00
Offering Date
Listing
Underwriter
24-25 Nov 2015
08 Dec 2015
1280.00
303.00
02-03 Dec 2015
09 Dec 2015
3800.00
228.57
02-04 Dec 2015
09 Dec 2015
PT Dua Putra Utama Makmur PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora) PT Kino Indonesia
Agriculture Fishery Infrastructure & Construction Consumer
PT Ateliers Mecaniques D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries Consumer
120-140
240.00
01-03 Dec 2015
09 Dec 2015
DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Panin Sekuritas Tbk
420-500
710.00
10-11 Dec 2015
16 Dec 2015
Bahana Securities
Trade & Service
750-1100
171.36
17-18 Dec 2015
28 Dec 2015
Trimegah Securities Tbk
PT Buyung Poetra Sembada
PT Mahaka Radio Integra
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
8 December 2015 8 December 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 50.00 55.00
TOTO SCMA
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 03 Dec-15 03 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 100.00 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 ---
EX Date 04 Dec-15 04 Dec-15
Recording 08 Dec-15 08 Dec-15
Payment 29 Dec-15 22 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF AGRS TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA TBA 15 Dec’15 15 Dec’15 ---
EX Date TBA TBA 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA
Trading Period TBA TBA 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten AGRS MAGP GSMF BACA SIMA BBRI PSKT UNVR TMPI AKSI BKSL BMRI MAMI APIC MDRN RIMO
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
08-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 09-Dec-15 09-Dec-15 14-Dec-15 15-Dec-15 15-Dec-15 16-Dec-15 16-Dec-15 17-Dec-15 18-Dec-15 21-Dec-15 22-Dec-15 28-Dec-15 29-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
8 December 8 December2015 2015
BMRI
TRADING BUY
S1
R1
8900
9225
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BMRI Upward Sloping Channel
S2
8575
R2
9550 12,000
Closing Price
9100 11,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 8900-Rp 9225
May Jun Jul August September October BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 47.53, Stochastic %K = 54.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 9100, take Profit Rp 9225
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.84 10.07 7.82 8719 8890
LSIP
TRADING BUY
S1
R1
1360
Sinyal
November
December
BMRI - MACD (5,3) = -40.23, Signal() = -15.96
Positif Positif Positif Positif Positif
1435
BMRI - TSI(3,5,3) = 7.82, Volume() = 16,321,000.00
BMRI - William's % R(14) = -22.58, Volume() = 16,321,000.00
9,321.88 9,321.88 9,275 10,000 9,100 9,100 9,100 9,000 8,900 8,890 8,718.75 8,000 8,634.62 8,634.62 8,500 8,456.73 80 54.4251 100.0 90.0 80.0 54.4251 70.0 60.0 50.0 47.5324 40.0 30.0 20.0 47.5324 10.0 0.0 20 240.0 180.0 -15.9638 120.0 60.0 0.0 -40.2257 -60.0 -120.0 16,321,000 -180.0 7.82227 60.0 40.0 20.0 3.80416 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 16,321,000 0.00000 -80.0 -22.5806
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
LSIP Decending Triangle
S2
1285
Closing Price
R2
1,800
1510
1,700
1410
1,600 1,483.39 1,410 1,500 1,410
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,410 1,400 1,345 1,312 1,300 1,288.75
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,281 1,200 1,230 1,230 1,100 1,200
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi
1,200 1,000 1,200
• Trading range Rp 1360-Rp 1435
May Jun Jul August September October LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 72.27, Stochastic %K = 84.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1410, take Profit Rp 1435
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 51.64 12.89 42.88 1281 1312
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
LSIP - MACD (5,3) = -25.59, Signal() = -15.73
LSIP - TSI(3,5,3) = 42.88, Volume() = 36,376,400.00
LSIP - William's % R(14) = -2.33, Volume() = 36,376,400.00
November
December
84.9049 900 84.9049 80 90.0 80.0 72.2671 70.0 60.0 50.0 40.0 72.2671 30.0 20.0 10.0 20 40.0 30.0 20.0 -15.7337 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -25.5933 -30.0 36,376,400 -40.0 -50.0 42.8766 80.0 60.0 40.0 24.4799 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 36,376,400 -80.0 -2.32558
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8 December 8 December2015 2015
TLKM
TRADING BUY
S1
3000
R1
3060
S2
2940
R2
3120
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
3030
3,095 3,030 3,100 3,030 3,030 2,995 3,000 2,976.88
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,900 2,866.5
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
2,813.46 2,800 2,813.46 2,800 2,710.6 2,700 2,682.5 2,682.5
TLKM Wedge
Closing Price
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
2,600
• Trading range Rp 3000-Rp 3060 May Jun Jul August September October TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 68.33, Stochastic %K = 62.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3030, take Profit Rp 3060
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 82.79 23.97 43.81 2867 2995
KLBF
TRADING BUY
S1
R1
1260
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1315
November
December
TLKM - MACD (5,3) = -15.98, Signal() = -16.38
TLKM - TSI(3,5,3) = 43.81, Volume() = 78,108,304.00
TLKM - William's % R(14) = -22.03, Volume() = 78,108,304.00
2,500 80 68.3269 68.3269 90.0 80.0 70.0 62.8935 60.0 50.0 40.0 30.0 62.8935 20.0 10.0 20 40.0 30.0 20.0 -15.9758 10.0 0.0 78,108,304 -10.0 -16.3832 -20.0 -30.0 43.8125 60.0 43.2064 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 78,108,304 -60.0 -22.0339
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
KLBF Downward Sloping Channel
S2
1205
Closing Price
R2
1,900
1370
1,800
1280
1,700
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1260-Rp 1315
May Jun Jul August September October KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 31.29, Stochastic %K = 12.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1280, take Profit Rp 1315
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 48.32 -8.72 -31.04 1347 1338
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
KLBF - MACD (5,3) = 14.52, Signal() = 9.08
KLBF - TSI(3,5,3) = -31.04, Volume() = 46,861,900.00
KLBF - William's % R(14) = -96.00, Volume() = 46,861,900.00
November
December
1,600 1,421.71 1,400 1,378.75 1,500 1,378.75 1,346.5 1,400 1,346.25 1,338 1,300 1,335 1,280 1,280 1,200 1,280 1,137.86 80 1,137.86 100.0 90.0 31.2925 80.0 70.0 60.0 31.2925 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 12.4145 14.5214 40.0 30.0 20.0 12.4145 10.0 9.07923 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 46,861,900 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -17.0173 -40.0 -60.0 46,861,900 -80.0 -31.0358 -96
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8 December 8 December2015 2015
APLN
TRADING BUY
S1
300
R1
320
S2
285
R2
335
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
APLN Downward Sloping Channel 440.0
308 400.0
• MACD line dan signal line indikasi negatif 360.0 313 308 308 308 320.0 302.8 299
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 300-Rp 320
May Jun Jul August September October APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 92.23, Stochastic %K = 91.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 308, take Profit Rp 320
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 95.73 3.97 62.97 279 302.8
CPIN
TRADING BUY
S1
2770
R1
3005
S2
2535
R2
3240
November
December
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
APLN - MACD (5,3) = -2.48, Signal() = -2.55
APLN - TSI(3,5,3) = 62.97, Volume() = 52,658,400.00
APLN - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 52,658,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
CPIN Upward Sloping Channel
Closing Price
3,487 3,400 3,600 3,310 3,310 3,191.88 3,200 3,170
2850 • MACD line dan signal line indikasi negatif
2,982 2,850 2,800 2,850 2,850 2,560 2,400
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
281 280.0 279.25 268 268 240.0 92.2325 252.102 92.2325 224.704 91.6667 224.704 100.0 90.0 91.6667 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 6.0 4.0 -2.47956 2.0 0.0 52,658,400 -2.0 -2.55202 -4.0 -6.0 65.6604 80.0 60.0 62.9684 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 52,658,400 -80.0 0.00000
• Candle chart indikasi potensi rebound
2,232.1
• RSI berada dalam area oversold
2,000
• Harga berada dalam area lower band 1,600
Prediksi
• Trading range Rp 2770-Rp 3005 May Jun Jul August September October CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 45.18, Stochastic %K = 20.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2850, take Profit Rp 3005
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 78.21 -10.05 -29.42 2982 3170
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
CPIN - MACD (5,3) = 71.10, Signal() = 35.44
CPIN - TSI(3,5,3) = -29.42, Volume() = 10,401,300.00
CPIN - William's % R(14) = -85.94, Volume() = 10,401,300.00
November
December
80 100.0 90.0 45.18 80.0 70.0 60.0 45.18 50.0 40.0 30.0 20.0 20.4973 10.0 0.0 20.4973 71.0964 100.0 80.0 60.0 20 40.0 35.4448 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 10,401,300 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -4.90298 -20.0 -40.0 -60.0 10,401,300 -80.0 -29.4215 -85.9375
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8 December 2015 8 December 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
18025 1410 1490
18025 1410 1490
18250 1435 1510
17150 1285 1440
17700 1360 1475
18250 1435 1510
18800 1510 1545
5125 510 935 1560 321 520
5125 510 935 1560 321 520
5050 505 920 1540 318 515
4885 483 875 1500 310 498
5050 505 920 1540 318 515
5225 525 965 1580 326 530
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 870 WTON Trading Sell 11000 SMGR Trading Buy 20150 INTP Trading Sell 1040 SMCB
870 11000 20150 1040
865 10900 20425 1015
850 10675 19575 1015
865 10900 20000 1035
6525 535
6525 535
6750 545
6300 515
5125 50700 35750 1280
5125 50700 35750 1280
5075 51725 36425 1315
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1745 1745 BSDE Trading Buy 3730 3730 PTPP Trading Sell 2770 2770 WIKA Trading Buy 2170 2170 ADHI Trading Buy 1650 1650 WSKT Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2800 PGAS Trading Buy 4830 JSMR Trading Sell 5500 ISAT Trading Buy 3030 TLKM
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO
07-12-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
5400 545 1010 1620 334 545
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
880 11125 20425 1055
895 11350 20850 1075
Negatif Negatif Positif Negatif
6450 530
6600 545
6750 560
5000 48625 34275 1205
5075 50175 35350 1260
5150 51725 36425 1315
1730 3765 2735 2150 1665
1690 3645 2680 2090 1615
1730 3705 2735 2150 1640
2800 4830 5500 3030
2770 4880 5425 3060
2685 4700 5300 2940
9100 11050 5000 13225 1300
9100 11050 5000 13225 1300
9225 11275 5050 13500 1345
Trade, Services and Investment Trading Sell 15800 UNTR Trading Sell 1835 MPPA
15800 1835
15650 1805
Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
1 Month High Low 21150 1575 1510
16950 1200 1025
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 680 1450 2515 405 690
5125 520 950 1525 306 510
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
1090 11775 21400 1140
865 9625 17700 995
Positif Positif
Positif Positif
Positif Negatif
6850 645
5725 515
5225 53275 37500 1370
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
6325 52650 38925 1485
4875 42300 34500 1300
1770 3765 2790 2210 1665
1810 3825 2845 2270 1690
Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
1790 3930 3150 2410 1770
1550 3595 2690 2105 1605
2770 4790 5425 3000
2855 4880 5550 3060
2940 4970 5675 3120
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
3095 5350 5700 3095
2560 4500 3955 2660
8575 10575 4940 12975 1240
8900 10925 4980 13150 1275
9225 11275 5025 13325 1310
9550 11625 5050 13500 1345
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Positif
9650 11700 5350 13750 1305
8150 10200 4650 12375 1085
15375 1735
15650 1805
15925 1875
16200 1945
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
20500 2605
15625 1810
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.