18 Maret 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
SMGR & PT. Samana Citra bentuk JV PT. Semen Indonesia Aceh Laba bersih INTP mengalami penurunan 17,65% YoY pada 2015 Laba berish PGAS tahun 2015 sebesar USD 401,9 juta Pemerintah sayangkan AALI bergabung dalam IPOP TLKM raih pendapatan Rp 23 T dari bisnis ICT di tahun 2015 EXCL targetkan layanan digital berkontribusi 7% pada 2018 TELE alami kenaikan laba 19,07% KRAS hentikan produksi hulu baja KRAS menargetkan penjualan meningkat 41% KRAS menargetkan laba bersih USD 69 juta pada 2016 BBRI cari mitra strategis BPD Kredit korporasi BBNI tembus Rp154,7 triliun BBCA hadirkan versi terbaru layanan elektronik Sakuku BTPN siap perkuat modal jika berdampak sistemik BTPN jaga kemitraan dengan IFC BJTM proyeksikan kontribusi capai 12% TURI incar pertumbuhan 10% VIVA akan lakukan refinancing USD 166 juta VIVA berencana mencari partneruntuk MDIA ATIC lanjutkan akuisisi 2 perusahaan tahun ini IMPC beri pinjaman USD 500 juta ke Impack Vietnam Company
Sinyal candle positif bagi pergerakan IHSG, Support Level mengkonfirmasikan 4870/4855/4840 ditambah dengan MA5 dan MA20 yang mengisyaratkan Resistance Level indikasi dari 4901/4916/4931 positif bagi indeks bursa domestik ini. Meski dari leading indikator baik Major Trend Down Stochastic maupun MACD masih mengkonfirmasikan negatif. Namun, Minor Trend Up secara teknis IHSG berpeluang apresiasi dalam pekan ini.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4885.688 853.651
+24.247 +4.579
8,212.60 2,828.01
6,723.86 4,759.82
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG berhasil menguat sebesar 24,25 poin (0,50%) dari level 4.861,44 ke level 4.885,69 pada perdagangan hari Kamis (17/3). Dari pasar domestik, BI rate turun sebanyak 25 bps dari 7.00% ke 6.75%. Bunga Deposit Facility juga turun menjadi 4,75% dan Lending Facility turun menjadi 7,25% berlaku mulai 18 Maret 2016. Penurunan suku bunga acuan ini merupakan penurunan yang ketiga di tahun 2016. Penurunan BI rate diharapkan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman sehingga pertumbuhan kredit diharapkan dapat meningkat dan membuat kegiatan ekonomi kembali bergairah. Dari pasar global, Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuan jangka pendeknya untuk tidak berubah, sesuai dengan ekspektasi para analis, mencatat bahwa “perkembangan ekonomi dan keuangan global terus menimbulkan risiko” bagi ekonomi AS. Sebagai informasi, the Fed telah menaikkan kisaran target untuk suku bunga Fed 25 bp menjadi 0,25-0,5% pada Desember 2015 yang merupakan kenaikan suku bunga pertama dalam hampir satu dekade, mengakhiri akhir dari sebuah era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa. Akan tetapi, gejolak di pasar keuangan dan pelambatan ekonomi global sejak awal tahun ini telah menimbulkan meningkatnya kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi AS, memaksa pembuat kebijakan the Fed untuk menunda setiap kenaikan suku bunga lebih lanjut sejak itu. Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Rabu setelah pertemuan kebijakan selama dua hari, the Fed mengatakan “kegiatan ekonomi AS telah berkembang pada kecepatan yang moderat” meskipun perkembangan ekonomi dan keuangan global dalam beberapa bulan terakhir terus menimbulkan risiko. Selanjutnya, harga minyak dunia mengalami “rebound”, dipicu oleh sentimen positif terkait spekulasi bahwa para produsen menyetujui pertemuan April untuk membatasi produksi minyak dunia dalam upaya untuk menstabilkan pasar minyak. Dari pasar regional, mayoritas saham regional menguat mengikuti pasar global. Indeks Shanghai Composite menguat 34,4 poin (1,2%) ke level 2.904,83. Selanjutnya, indeks Hang Seng juga ditutup menguat sebesar 246,11 poin (1,22%) ke level 20.503,81. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 38,07 poin (0,22%) ke level 16.936,38. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentatif menguat di awal perdagangan.
Nilai rupiah terapresiasi hingga ke Rp 13.047/USD, sebelum keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur kemarin. Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,75% dari sebelumnya 7%. Hal itu sesuai dengan ekspektasi pasar. Sedang lending rate dan deposit rate turun 25 bps menjadi masingmasing 7,25% dan 4,75%. Suku bunga rendah akan membantu tujuan mencapai suku bunga pinjaman bank ke single digit. Apresiasi rupiah dan bursa saham dikarenakan keputusan The Federal Reserve dalam FOMC yang mempertahankan Fed Rate di kisaran 0,25%-0,5%. The Fed juga menurunkan perkiraan kenaikan tingkat bunga pada tahun 2016 menjadi 2 kali dari sebelumnya 4 kali. Selain itu The Fed menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2016 menjadi 2,2% dari sebelumnya 2,4% menyusul prospek pertumbuhan ekonomi global yang masih lemah. Keputusan The Fed itu mengacu pada pertemuan G20 di Shanghai lalu untuk menggunakan seluruh alat kebijakan guna memperkuat pertumbuhan. Sedang Bank of England mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5%. IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sebesar 4,9% dan World Bank memproyeksi GDP Indonesia turun menjadi 5,1%. Namun pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 dalam APBN 2016 sebesar 5,3% dapat tercapai. Hal itu didasarkan pada indikasi masuknya investasi ke Indonesia sejak awal tahun 2016. Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi akan mulai terangkat pada kuartal II 2016. Komisi Keuangan DPR menyetujui Rencana Undangundang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) yang bertujuan memperkuat kemampuan sistem perbankan dalam menahan krisis. RUU ini akan dibawa ke sidang paripurna DPR pada Kamis mendatang. RUU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK) menetapkan proses untuk menghadapi krisis keuangan dan detil bagi bank secara sistemik penting guna mendapatkan dana talangan. UU ini penting untuk landasan hukum bagi pembuat kebijakan. Pemerintah akan mengeluarkan daftar bank dalam katagori “too big too fail” dalam 3 bulan ke depan. Hasil FOMC diperkirakan masih menjadi katalis hari ini. Potensi upside akan ditunjang oleh sentimen individual emiten, seperti kinerja keuangan dan rencana bisnis. Namun potensi upside itu rawan technical correction, karena IHSG sudah memasuki dalam ruang jenuh beli.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
18 March 2016
18 March 2016 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Semen Indonesia (SMGR) membuka pabrik di Indonesia bagian Timur. Semen Indonesia dengan PT Samana Citra Indonesia membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Semen Indonesia Aceh. Pembentukan perusahaan patungan itu sebagai upaya pembangunan pabrik semen di Kecamatan Batee dan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh di lahan seluas 1.500 ha berkapasitas 3 juta ton per tahun. Semen Indonesia memiliki mayoritas saham sebesar 72,5%, sedangkan Samana Citra Indonesia sebesar 12,5%. Nilai investasi untuk pabrik baru di Aceh ini sekitar Rp 5 triliun. Dana pembangunan berasal dari kas internal Semen Indonesia dan sebagian berasal dari pinjaman perbankan. Proyek ini direncanakan dimulai tahun 2016 dan diharapkan beroperasi pada tahun 2020. Pabrik semen ini akan memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumatera khususnya Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. Perseroan menilai bahwa daerah pantai timur Sumatera memiliki potensi pertumbuhan konsumsi semen yang tinggi. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mengalami penurunan laba bersih sebesar 17,65% YoY menjadi Rp 4,35 triliun pada 2015. Pendapatan turun menjadi Rp 17,79 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 19,99 triliun. Perusahaan Gas Negara (PGAS) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar USD 401,19 juta. Pendapatan bersih tahun 2015 tercatat USD 3,07 miliar dan laba operasi USD 565,49 juta serta EBITDA USD 941,08 juta. Selama tahun 2015 PGAS menyalurkan gas bumi sebanyak 1591 mmscfd yang terdiri dari volume gas distribusi sbanyak 802 mmscfd dan volume transmisi sebanyak 789 mmscfd. PGAS juga menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi, baik pembangunan pipa distribusi maupun pipa transmisi sepanjang lebih dari 800 km di wilayah eksisting dan wilayah baru. Pada tahun 2015 PGAS telah menyelesaikan priyek pipa transmisi gas bumi Kalija I sepanjang lebih dari 200 km. Pemerintah menyayangkan bergabungnya Astra Agro Lestari (AALI) dalam Indonesia Palm Oil Pledge (IPOP). Padahal skema IPOP dinilai sangat memberatkan petani sawit dan persyaratannya melampaui aturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Pemerintah tidak bisa bersikap tegas terhadap keberadaan IPOP, karena kesepakatan yang dibangun IPOP adalah bersifat business to business . Telekomunikasi Indonesia (TLKM) meraih pendapatan Rp 23 triliun di tahun 2015 dari bisnis teknologi informasi (ICT) di segmen high end market atau tumbuh 30% YoY. Rata-rata pertumbuhan industri ICT di segmen high end market Indonesia sebesar 12%. Konsumen di segmen ini meliputi perusahaan, pemerintah, dan UKM. Sebagian besar pendapatan tersebut dikontribusi oleh pencapaian pendapatan dari segmen enterprise, yakni sebesar 69%. Pendapatan enterprise tumbuh 27% di banding 2014. Pendapatan dari segmen Small Medium Enterprise (SME) berkontribusi sebesar 20% atau tumbuh 70% dibanding 2014. Sementara kontribusi dari segmen Government sebesar 11% terhadap pendapatan ICT di segmen high end market, tumbuh 20% dibanding tahun lalu. Portofolio broadband connectivity di tahun 2015 tumbuh sebesar 10% terhadap tahun 2014. Portofolio bisnis ini mengkontribusi 29% pendapatan di segmen High End Market. AT Kearney memproyeksikan pertumbuhan industri ICT di segmen High End Market tahun 2016 mencapai 15%.
XL Axiata (EXCL) menargetkan lini layanan digital dapat berkontribusi sekitar 7% dari total pendapatan pada 2018 dari saat ini sekitar 4%. Lini digital yang akan ditingkatkan sebagai penopang pemasukan di antaranya mobile advertising, machine to machine (M2M) atau internet of things (IoT), serta XL tunai lewat mobile payment. Tiphone Mobile (TELE) alami kenaikan laba bersih sebesar 19,07% per Desember 2015 menjadi Rp370,35 miliar dan laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp311,03 miliar. Adapun, pendapatan naik menjadi Rp22,04 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya Rp14,58 triliun dan beban pokok pendapatan naik menjadi Rp20,83 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp13,77 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp1,20 triliun dari laba kotor tahun sebelumnya Rp819,16 miliar. Laba usaha naik menjadi Rp776,26 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya Rp540,86 miliar. Total aset per Desember 2015 menjadi Rp7,12 triliun, naik dari total aset per Desember 2014 sebesar Rp5,01 triliun. Krakatau Steel (KRAS) menghentikan sementara fasilitas produksi hulu baja, electric arc furnace, untuk meningkatkan daya saing di tengah harga baja yang rendah serta tingginya harga gas alam Indonesia. Saat ini, perusahaan mengimpor produk setengah jadi untuk kembali diproduksi menjadi produk hilir bernilai tambah dan berdaya saing. Kebijakan ini merespons perkembangan pasar global. Namun, dengan adanya pabrik blast furnace baru, KRAS meyakini dapat menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas. Tingginya harga gas alam yang didapatkan perusahaan menyebabkan fasilitas produksi hulu baja tidak dapat bersaing dengan produk impor dari China. Krakatau Steel (KRAS) optimistis tahun ini penjualan dapat meningkat 41% menjadi 2,7 ton. Untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan berupaya memperbesar kapasitas serta meningkatkan produktivitas produksi melalui otomasi. Adapun, kapasitas terpasang KRAS sampai saat ini seperti HRC, CRC, wire rod dan lainnya sejumlah 3,15 juta ton per tahun. Selain itu, harga baja sejak minggu kedua Maret sudah membaik. Untuk meningkatkan daya saing, tahun ini pabrik blast furnace yang mampu mengurangi ongkos produksi slab hingga US$60 per ton dari efisiensi energi hingga 100 Megawatt per hari akan selesai. Krakatau Steel (KRAS) menargetkan laba bersih sejumlah US$69 juta di 2016, didorong oleh peningkatkan volume penjualan sebesar 41% dan perbaikan kinerja anak usaha. Posisi laba bersih tersebut tidak memperhitungkan kontribusi dari PT Krakatau Posco yang sepanjang tahun lalu menderita kerugian US$106,25 juta. Adapun, KRAS mempersiapkan belanja modal sebanyak US$403,1 juta tahun ini untuk penyelesaian beberapa proyek strategis a.l pabrik blast furnice dan pabrik hot strip mill (HSM) 2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membuka peluang untuk menjadi partner strategis bagi bank-bank pembangunan daerah yang ingin memperkuat profil perusahaan di industri perbankan nasional. Setelah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng), perusahaan tertarik melakukan hal serupa pada bank pembangunan daerah (BPD) lainnya. Secara umum, MoU dengan Bank Jateng dilakukan dalam rangka kerja sama pengembangan bisnis antara kedua belah pihak. Kerjasama dilakukan dalam bentuk operasional, pengembangan teknologi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Selain itu, ke depannya kerja sama ini pun dimungkinkan berkembang hingga ke bisnis permodalan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
18 March 2016
18 March 2016 Bank Negara Indonesia (BBNI) memproyeksikan kredit korporasi pada kuartal I/2016 dapat mencapai Rp154,7 triliun pada tahun ini. Porsi sektor infrastruktur mendominasi sebesar 41% dalam kredit korporasi perusahaan tahun ini. Sepanjang kuartal I/2016, kredit korporasi diproyeksikan tumbuh 30% menjadi Rp154,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Adapun, sektor infrastruktur yang paling dominan menyasar kepada perusahaan yang di bidang pembangkit listrik, jalan tol, minyak dan gas, dan telekomunikasi. Khusus untuk kredit korporasi sektor infrastruktur melonjak pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp74 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp48,5 triliun. Detailnya, perusahaan memberikan porsi paling besar kepada korporasi di bidang pembangkit listrik sebanyak 27%, jalan tol 21%, minyak dan gas 19% dan telekomunikasi 15%. Selain tiga bidang itu, perusahaan juga menyalurkan kredit ke perusahaan yang bergerak di bidang pelabuhan, bandara dan kemaritiman. Bank Central Asia (BBCA) kembali menghadirkan inovasi terbaru dari produk layanan perbankan berbasis transaksi elektronik Sakuku. Bila sebelumnya nasabah dapat menggunakan Sakuku untuk mengisi pulsa untuk pribadi, untuk orang lain, maupun permintaan pulsa dan membayar belanja di merchant online maupun merchant fisik, saat ini Sakuku Plus memungkinkan split bill dengan membagikan tagihan transaksi pembayaran kepada sesama pengguna Sakuku Plus. Selain itu, nasabah dapat tetap menarik saldo Sakuku Plus di ATM BCA terdekat. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) siap memperkuat modal bila masuk ke dalam kelompok bank-bank berdampak sistemik, yang akan ditetapkan OJK. Dari segi CAR, perseroan dalam kondisi yang memadai dengan CAR berada pada level 23,8% pada 2015.
oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari tahun lalu, didorong oleh kebijakan pemerintah yang sudah dikeluarkan sejak tahun lalu. Visi Media Asia (VIVA) tahun ini berencana melakukan refinancing utang berdenominasi dolar AS senilai USD 166 juta. Refinancing akan meningkatkan cash flow karena penurunan bunga dan dapat menurunkan risiko nilai tukar Rupiah. Dengan refinancing utang ke Rupiah, perseroan akan mendapatkan keuntungan hingga sebesar Rp 200 miliar, karena hilangnya risiko nilai tukar. Tahun ini, VIVA menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,55 triliun dengan EBITDA margin sebesar 40%. Visi Media Asia (VIVA) juga berencana menjadi partner yang mau menjadi pemegang saham anak usahanya, Intermedia Capital (MDIA). Perseroan membuka peluang bagi perusahaan yang mau memiliki 10-30% saham MDIA. VIVA juga berencana untuk menjadi partner pelaku usaha digital di Indonesia dalam lima tahun mendatang. Anabatic Technologies (ATIC) akan mengakuisisi dua perusahaan teknologi informasi tahun ini. Perseroan akan mengakuisisi satu perusahaan di Malaysia. ATIC akan menyiapkan dana sebesar Rp 140 miliar untuk akuisisi dua perusahaan tersebut. ATIC berencana untuk menjadi pemegang saham mayoritas. Selain kawasan Asia Tenggara, perseroan juga berencana ekspansi ke Jepang. Impack Pratama (IMPC) memberi pinjaman kepada anak usaha yaitu Impack Vietnam Company Co. Ltd. sebesar USD 500.000. Jangka waktu pinjaman selama 11 bulan sejak pencairan pinjaman dengan bunga 4% per tahun. Pinjaman ini akan dicairkan secara bertahap. Impack Vietnam akan menggunakan pinjaman ini untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memperkuat komitmen kemitraan dengan salah satu pemegang saham perusahaan, International Finance Corporation, meski belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait mitra strategis PT BTPN Syariah. Sebelumnya, IFC mengaku berminat melakukan investasi di empat bank syariah Indonesia, antara lain PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, unit usaha syariah (UUS) Bank Danamon Indonesia (BDMN), dan BTPN Syariah. Selain itu, hubungan antara IFC dengan BTPN sudah cukup erat, dibuktikan dengan kerja sama seperti, rencana bisnis bank nirkantor dan pembiayaan mikro maupun pertanian. Hingga saat ini, IFC sudah memberikan pinjaman sekitar Rp2-3 triliun kepada BTPN. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) memproyeksikan kontribusi penyaluran kredit di sektor pertanian dan agrobisnis dapat meningkat hingga 12% pada tahun ini. Saat ini, kontirbusi penyaluran kredit di sektor tersebut di bawah 10%. Untuk itu, BJTM akan lebih banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan agrobisnis agar penyaluran kredit bisa tercapai. Saat ini, BJTM telah bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) mengembangkan skema Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) dan PTPN XI. Nilai kredit yang disiapkan untuk PTPN X dan XI mencapai Rp300 miliar, dengan rerata kredit setiap koperasi di pabrik gula sekitar Rp20-30 miliar. Tunas Ridean (TURI) tahun ini menargetkan dapat meraih pertumbuhan pendapatan dan laba di kisaran 5% hingga 10% dari tahun lalu. Pada 2015, pendapatan bersih yang diraih mencapai Rp10,15 triliun. Adapun, untuk laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibukukan TURI pada tahun lalu mencapai Rp291,14 miliar. Pertumbuhan kinerja didorong DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
18 March 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
40.34 1.94 1258.13 8600.00 16705.00 52.30 53.95 675.00 2513.00 601.50 740.72
0.14 0.01 0.19 45.00 -150.00 -10.10 -9.41 27.50 -11.00 11.50 -0.68
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
54 0.02
17,517 311
Change (IDR) 595 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17481.49 4774.98 6201.12 3039.98 1853.50 20503.81 4885.69 16936.38 1703.19 2880.17
Change %Day %YTD 0.90 0.32 0.23 -4.64 0.42 -0.66 1.20 -17.93 3.57 -23.27 1.21 -6.44 0.50 6.37 -0.22 -11.02 0.58 0.63 1.26 -0.09
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -192.00 50.54 0.34 60.86 30.94 250.88 2.36 16.05 0.03
Market Cap (USD Bn) 5,272.3 7,499.5 1,529.8 3,763.4 2,849.1 1,669.8 397.0 2,733.2 248.4 294.9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.13 0.01 0.74 0.77 1.45 0.15 0.25 0.09
Change 0.0011 -0.0004 0.0000 -0.0006 0.0002 -0.0006 0.0011 0.0048 0.0014
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.75 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2.99 2.86 3.28 2.99 1.73 1.67 1.36 1.24 2.97 2.61 1.04 0.98 2.54 2.31 1.45 1.37 1.72 1.63 1.09 1.05
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,075.00 14,793.58 117.40 9,678.16 10,003.38 18,926.98 2,018.60 3,223.42 11.14
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15.98 14.32 20.15 17.09 16.55 14.08 12.37 11.01 21.97 19.23 10.85 9.73 16.95 14.67 17.52 15.27 16.34 15.12 12.99 12.27
February-16 0.42 4.42 -0.09 104.54 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.31 0.51 0.17 0.07 0.07 2.66
SBI January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
18 March 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 21 Mar 21 Mar 23 Mar 23 Mar 24 Mar 24 Mar 24 Mar
Agenda US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US New Home Sales US New Home Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Durable Goods Orders
Expectation Turun menjadi 5.34 juta dari 5.47 juta Turun menjadi -2.4% dari 0.4% Naik menjadi 502 ribu dari 494 ribu Naik menjadi 1.6% dari -9.2% --Turun menjadi -2.5% dari 4.7%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ BBCA IJ KLBF IJ TLKM IJ PTBA IJ LPPF IJ MIKA IJ ICBP IJ CPIN IJ BSDE IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
7325 13725 1310 3455 7000 18275 2525 15625 3545 1875
Index pt
1.74 0.92 2.75 0.44 10.24 2.67 3.91 1.46 2.16 3.31
Stock
4.78 2.88 1.55 1.43 1.42 1.31 1.31 1.24 1.16 1.09
Price
EMTK IJ BMRI IJ UNVR IJ BBRI IJ GGRM IJ HMSP IJ NISP IJ BIRD IJ KPIG IJ MYOR IJ
Change (%)
9300 10100 43875 11000 62500 104350 1200 6175 1270 30300
Index pt
-4.12 -0.74 -0.40 -0.45 -0.79 -0.17 -5.14 -3.89 -5.58 -1.46
-2.13 -1.64 -1.26 -1.15 -0.91 -0.77 -0.70 -0.59 -0.49 -0.38
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
18 March 2016 18 March 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 1.48 122.53
BBYB BBNI
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 17 Mar-16 17 Mar-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 18 Mar-16 18 Mar-16
Recording 22 Mar-16 22 Mar-16
Payment 08 Apr-16 13 Apr-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date -TBA 04 Apr’16 28 Mar’16 07 Apr’16 04 May’16 15 May’16 --
EX Date TBA TBA 05 Apr’16 29 Mar’16 08 Apr’16 09 May’16 16 May’16 --
Trading Period TBA TBA 11 Apr – 09 May’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten RIMO GMTD BMRI SDPC BJBR SDRA BBRI LPCK AISA LPKR BBTN BIMA ITMG MERK BNLI MFMI LPLI LPPS KARW ABDA JSMR FMII NIKL CSAP ANTM
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST
Date
Agenda
18-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 22-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 24-Mar-16 28-Mar-16 28-Mar-16 29-Mar-16 29-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 30-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 31-Mar-16 30-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
March 2016 1818 March 2016
LSIP
TRADING BUY
S1
R1
1715
1800
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,760 1,800 1,760 1,745 1,700 1,703 1,656.25 1,655 1,600 1,587 1,587 1,500 1,522.75
LSIP Upward Sloping Channel
S2
1650
Closing Price
R2
1865
1760 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,400 1,372.05
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,300
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,200
• RSI berada dalam area overbought
1,100
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
1,000
• Trading range Rp 1715-Rp 1800
August September October November December 2016 LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 77.11, Stochastic %K = 78.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1760, take Profit Rp 1800
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.08 10.07 56.55 1523 1703
WSKT
TRADING BUY
S1
R1
1920
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2000
February
1880
Closing Price
R2
LSIP - TSI(3,5,3) = 56.55, Volume() = 15,024,100.00
LSIP - William's % R(14) = -2.47, Volume() = 15,024,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 2,171 2,200 2,171
2040
2,100 1,965 1,965 1,965 2,000 1,955 1,948.75 1,948.75 1,900 1,938 1,928.75 1,925.5 1,800 1,880 1,789.66 1,700
1965 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
1,600
• Trading range Rp 1940-Rp 2000
August September October November December 2016 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 70.42, Stochastic %K = 77.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1965, take Profit Rp 2000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 63.28 5.55 40.57 1926 1938
78.3365 90.0 80.0 77.1126 70.0 60.0 50.0 77.1126 40.0 30.0 20.0 10.0 20 0.0 40.0 30.0 20.0 10.0 -25.1425 0.0 -10.0 15,024,10 -20.0 -26.3238 -30.0 -40.0 59.1832 80.0 60.0 56.5521 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 15,024,10 -80.0 -2.46914
LSIP - MACD (5,3) = -26.32, Signal() = -25.14
WSKT Upward Sloping Channel
S2
80 900 78.3365
March
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
WSKT - MACD (5,3) = -7.67, Signal() = -5.30
WSKT - TSI(3,5,3) = 40.57, Volume() = 48,381,200.00
WSKT - William's % R(14) = -5.56, Volume() = 48,381,200.00
February
March
80 77.9167 77.9167 90.0 80.0 70.0 70.4167 60.0 50.0 70.4167 40.0 30.0 20.0 20 10.0 30.0 20.0 -5.29535 10.0 0.0 -7.67141 -10.0 48,381,20 -20.0 -30.0 40.5688 80.0 60.0 40.0 29.4411 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 48,381,20 -60.0 -5.55556
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
March 2016 1818 March 2016
PTBA
TRADING BUY
S1
6700
R1
7200
S2
6300
R2
7600
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PTBA 9,000
7000 7,547.73 7,547.73 8,000 7,000 7,000 7,000 7,000 6,900
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
6,446.88 6,440 6,000 6,075
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
6,075 6,075 5,000 5,674.25 4,687.26
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 6700-Rp 7200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 72.82 160.11 38.11 5674 6440
ELSA
TRADING BUY
S1
R1
S2
340 310
Closing Price
August September October November December 2016 PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 44.99, Stochastic %K = 51.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 7000, take Profit Rp 7200
R2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
385
February
PTBA - MACD (5,3) = -136.62, Signal() = -92.19
PTBA - TSI(3,5,3) = 38.11, Volume() = 13,237,600.00
PTBA - William's % R(14) = -1.11, Volume() = 13,237,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ELSA Upward Sloping Channel Bullish Breakout
415
540.0
364 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 340-Rp 385
August September October November December 2016 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 57.94, Stochastic %K = 58.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 364, take Profit Rp 385
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 79.57 8.19 52.65 297 331
Sinyal
ELSA - MACD (5,3) = -8.26, Signal() = -5.47
Positif Positif Positif Positif Positif
80 51.2596 90.0 80.0 51.2596 70.0 60.0 50.0 44.9922 40.0 30.0 20.0 44.9922 10.0 0.0 20 200 100 -92.1896 0 -100 13,237,60 -136.621 -200 38.1058 80.0 60.0 40.0 35.4501 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 13,237,60 -80.0 -1.11111
March
ELSA - TSI(3,5,3) = 52.65, Volume() = 309,750,112.00
ELSA - William's % R(14) = -3.16, Volume() = 309,750,112.00
February
March
480.0 364 364 420.0 364 351.818 351.818 360.0 339 331 326.375 300.0 311 297.2 278 240.0 278 211.847 180.0 80 58.4524 90.0 58.4524 80.0 70.0 60.0 57.9409 50.0 40.0 30.0 57.9409 20.0 10.0 0.0 20 12.0 -5.46523 6.0 0.0 -6.0 309,750,11 -8.25987 -12.0 -18.0 53.5406 100.0 80.0 60.0 52.6472 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 309,750,11 -80.0 -3.15789
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
March 2016 1818 March 2016
BSDE
TRADING BUY
S1
1840
R1
1925
S2
1770
R2
1995
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 1,875 1,875 1,900 1,875 1,789 1,765 1,800 1,761.25 1,733.25 1,700 1,730
BSDE Wedge
Closing Price
1875 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,730 1,685.77 1,600 1,685.77 1,675 1,675 1,500
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought 1,400
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1840-Rp 1925
August September October November December 2016 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 81.48, Stochastic %K = 93.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1875, take Profit Rp 1925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 69.93 18.71 75.53 1733 1789
BBKP
TRADING BUY
S1
590
R1
640
S2
545
R2
685
February
March
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BSDE - MACD (5,3) = -25.88, Signal() = -18.91
BSDE - TSI(3,5,3) = 75.53, Volume() = 81,584,200.00
BSDE - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 81,584,200.00
1,300 93.3333 93.3333 81.4815 100.0 90.0 80.0 81.4815 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 40.0 20.0 -18.9085 0.0 81,584,20 -20.0 -25.8831 -40.0 75.525 80.0 60.0 58.6096 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 81,584,20 -60.0 0.00000
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBKP Upward Sloping Channel
Closing Price
720.0
615
680.0 623.846 623.846 615 640.0 615 615 610 600.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
583 582.5 560.0 565 560.5
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 590-Rp 640 August September October November December 2016 BBKP - Stochastic %D(6,3,3) = 39.17, Stochastic %K = 45.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 615, take Profit Rp 640
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 62.41 5.92 6.00 561 583
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BBKP - MACD (5,3) = -7.17, Signal() = -4.39
BBKP - TSI(3,5,3) = 46.43, Volume() = 21,507,400.00
BBKP - William's % R(14) = -5.00, Volume() = 21,507,400.00
February
March
525.417 520.0 525.417 80 515 45.1178 90.0 80.0 45.1178 70.0 60.0 50.0 40.0 39.1744 30.0 20.0 10.0 39.1744 0.0 20 15.0 10.0 5.0 -4.39183 0.0 21,507,40 -5.0 -7.17047 -10.0 46.4263 60.0 40.0 37.6188 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 21,507,40 -80.0 -100.0 -5
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
18 March 2016 18 March 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
17800 1760 1905
17800 1760 1905
17975 1800 1920
17175 1650 1890
17575 1715 1900
17975 1800 1910
18375 1865 1920
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
19550 1745 1925
14000 1335 1715
7000 745 970 1940 461 780
7000 745 970 1940 461 780
7200 755 985 1975 465 795
6300 715 915 1795 451 725
6700 735 950 1885 458 760
7200 755 985 1975 465 795
7600 775 1020 2065 472 830
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
6900 800 1060 2045 467 780
4295 500 670 1375 331 510
1015 10575 20700 1100
1015 10575 20700 1100
1035 10650 20850 1155
975 10300 20200 1035
1005 10475 20525 1075
1035 10650 20850 1115
1065 10825 21175 1155
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
1040 11175 20800 1115
930 9925 18450 895
7325 660
7325 660
7400 645
7150 610
7275 645
7400 680
7525 715
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7250 695
6050 480
INDF Trading Buy 7200 7200 GGRM Trading Buy 62500 62500 UNVR Trading Buy 43875 43875 KLBF Trading Buy 1310 1310 Property, Real Estate and Building Construction
7275 63925 44325 1320
7025 59075 42325 1250
7150 61500 43325 1285
7275 63925 44325 1320
7400 66350 45325 1355
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
7575 67375 47800 1370
6125 57300 36525 1250
Ticker
Rec
17-03-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Buy Trading Buy Trading Buy
PTBA Trading Buy ADRO Trading Buy MEDC Trading Buy INCO Trading Buy ANTM Trading Buy TINS Trading Buy Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Buy Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Buy 1875 PTPP Trading Buy 3915 WIKA Trading Buy 2705 ADHI Trading Buy 2775 WSKT Trading Buy 1965 Infrastructure, Utilities and Transportation
1875 3915 2705 2775 1965
1925 3925 2720 2785 2000
1770 3865 2660 2735 1880
1840 3895 2690 2760 1920
1925 3925 2720 2785 2000
1995 3955 2750 2810 2040
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
1825 4015 2780 2770 2000
1630 3645 2425 2475 1735
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2670 5600 6125 3455
2670 5600 6125 3455
2695 5650 6175 3470
2585 5400 5925 3410
2640 5525 6050 3440
2695 5650 6175 3470
2750 5775 6300 3500
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
2760 6250 6100 3510
2365 5200 4700 3140
BMRI Trading Sell 10100 BBRI Trading Sell 11000 BBNI Trading Buy 5375 BBCA Trading Buy 13725 BBTN Trading Buy 1750 Trade, Services and Investment
10100 11000 5375 13725 1750
9975 10775 5400 13850 1765
9725 10775 5300 13400 1725
9975 10950 5350 13625 1745
10225 11125 5400 13850 1765
10475 11300 5450 14075 1785
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Positif
10400 12300 5675 13700 1760
9175 10425 4840 12875 1350
UNTR MPPA
15450 1680
15500 1630
15200 1530
15350 1630
15500 1730
15650 1830
Positif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
17475 1875
14475 1665
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
Trading Buy Trading Sell
15450 1680
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.