06 Januari 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PGAS akan jual 1,85 juta saham buyback • Kontrak baru PTPP mencapai Rp 20 triliun • ACST siapkan belanja modal Rp 60 miliar pada 2015 • UNTR beli saham ACST Rp 650 miliar • Eddy Sariaatmadja lepas 455 juta saham EMTK • LTLS melakukan stock split • LTLS membidik pendapatan Rp 7 triliun pada tahun ini • INDF berencana melepas 52.94% saham China Minzhong Food • Grup Salim lepas saham perusahaan bijih besi • TOBA cari cadangan baru batubara • SSMS targetkan laba bersih tumbuh 20% di 2015 • SMSS finalisasi pinjaman USD 60 juta • SMGR tambah capex menjadi Rp 7 triliun • MASA tunda ekspansi di Mesir dan Kazakhstan • TAXI anggarkan capex Rp400-Rp500 miliar di 2015 • GIAA harapkan penaikan rasio utang • GIAA raih pinjaman Rp1,37 triliun dari BBRI • BBRI optimis laba bersih 2014 lebih tinggi dari 2013 • BNI Syariah targetkan pertumbuhan pembiayaan 25% • Cathay Life beli 40% saham MAYA • BBTN sekuritisasi aset Rp3 triliun • MDRN akan luncurkan 6 klaster baru di kawasan Cakung • CTRA targetkan penjualan Rp 9,7 triliun • BEST akan menaikkan harga jual lahan tahun ini
Perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi IHSG dalam Support 5206/5193/5179 pekan ini,Level seiring sinyal dari sejumlah indikator yang mengindikasikan Resistance Level baik dari lagging 5234/5247/5261 trend up. Tercermin indicator maupun leading indikator Majormengkonfirmasikan Trend yang positif Up bagi IHSG. Dari indikator Stochastic dan Minor Trend Up IHSG. MACD mensinyalkan uptrend untuk
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5219.996 898.27
VOLUME (Mn)
-22.773 -4.86
VALUE (Rp Bn)
6,428 1,112
5,507.596 3,214.466
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (5/1) IHSG ditutup turun tipis sebesar 22,77 poin (0,43%) dari level 5.242,77 ke level 5.219,995 dipengaruhi oleh sentimen dari pasar global dan aksi ambil untung investor asing. Sektor aneka industri memimpin penurunan dengan pelemahan sebesar -2,02% sedangkan hanya satu sektor yang mengalami penguatan yakni sektor konsumen yang menguat sebesar 0,54%. Selain itu, pelemahan Rupiah yang dikarenakan memburuknya neraca perdagangan juga memberi sentimen negatif ke bursa saham. Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan melemah pada perdagangan pekan ini seiring dengan pelemahan mayoritas mata uang di negara-negara kawasan Asia. Dari pasar global, bursa AS terkoreksi setelah menyentuh level tertingginya dipengaruhi oleh melemahnya data indeks manufaktur AS. Indeks manufaktur AS yang dirilis oleh Institute for Supply Management turun ke level 55,5 di bulan Desember dari level 58,7 di bulan November. Meski mengalami penurunan, pasar mempercayai bahwa ekonomi AS masih dalam tren ekspansi. Penurunan data manufaktur AS diperkirakan karena pengaruh dari liburan akhir tahun. Oleh karena itu, di bulan mendatang data manufaktur AS diprediksi akan kembali menguat. Dari pasar regional, saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan hari pertama tahun ini setelah berfluktuasi sepanjang hari. Saham penjelajah energi (energy explorers) melemah sedangkan saham maskapai penerbangan menguat didukung oleh pelemahan harga minyak. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah sebesar 42,06 poin (0,24%) dari level 17.450,77 ke level 17.408,71. Sementara itu, indeks Shanghai Composite naik tajam ke level tertinggi dalam lima tahun sebesar 115,84 poin (3,58%) dari level 3.234,68 ke level 3.350,52 dipengaruhi oleh pembelian investor atas saham-saham perusahaan besar dan pengembang properti. Di sisi lain, indeks Hang Seng ditutup turun tipis sebesar 136,50 poin (0,57%) dari level 23.857,82 ke level 23.721,32. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan di tengah kekacauan politik di Yunani. Perdana Menteri Samaras memperingatkan bahwa kemenangan lawan partai politiknya akan menyebabkan gagal bayar pemerintah atas hutangnya dan keluarnya Yunani dari zona euro. Ketidakpastian tentang masa depan Yunani dikhawatirkan akan membebani ekonomi Eropa yang sedang berjuang bangkit dari resesi.
Keputusan pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi yang hanya berselang satu setengah bulan dari kenaikan harga BBM pemerintah pada 18 November 2014. Langkah pemerintah tersebut menyusul tren penurunan harga minyak mentah dunia yang kini berkisar di level US$ 54 per barel, sehingga memungkinkan pemerintah menghapus subsidi premium di Jawa, Madura, dan Bali. Pada saat bersamaan, pemerintah menetapkan subsidi tetap untuk solar sebesar Rp 1.000 di seluruh Indonesia, dan subsidi tetap untuk premium sebesar Rp 1.000 per liter di luar wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Dengan kebijakan baru berupa penghapusan subsidi dan pemberlakuan subsidi tetap tersebut, pemerintah mampu menghemat anggaran subsidi BBM di APBN 2015 sebesar Rp 216 triliun. Dengan demikian, anggaran yang semula dialokasikan untuk subsidi BBM bisa dialihkan untuk kegiatan produktif, terutama untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur. Penghapusan subsidi Premium dan pemberian subsidi tetap untuk Solar, bisa menyebabkan investor mempercayai bahwa pemerintah berkomitmen untuk mereformasi subsidi. Diharapkan langkah pemerintah tersebut dapat mendorong arus modal masuk dan mendukung penguatan rupiah. Namun, apabila pemerintah tidak mampu merealisasikan pembangunan infrastruktur akan berdampak pada hilangnya kepercayaan investor terhadap pemerintah, ini akan mengancam pelarian aliran dana asing yang masuk ke Indonesia dan berpotensi mendorong pelemahan atas nilai tukar Rupiah. Pada akhirnya akan menimbulkan kecemasan kalangan pelaku pasar saham di lantai bursa. Sisi lain, penurunan BBM yang dilakukan pemerintah belum berpengaruh besar pada harga kebutuhan pokok. Menko Perekonomian, Sofyan Djalil, mengatakan, semestinya harga-harga kebutuhan pokok dan transportasi mengikuti penurunan harga BBM. Tetapi yang terjadi selama ini masalahnya respon pasar yang perlu waktu, karena jika harga sudah naik sulit untuk turun. Jika akhirnya harga kebutuhan tidak turun, maka penurunan BBM tersebut tidak berdampak besar bagi perekonomian. Selain dari internal tersebut, sentimen bagi IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh faktor dari indeks bursa global yang terjadi tekananan. Bursa saham AS turun tajam pada hari Senin, seiring turunnya harga saham perusahaan energi akibat pelemahan atas harga minyak ke level terendah sejak April 2009. IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan pelemahan seiring minimnya katalis positif ke pasar hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
6 January 2015
6 January 2015 Perusahaan Gas Negara (PGAS) menunjuk Bahana Securities untuk melakukan penjualan sebanyak 1,85 juta saham ke pasar. Pelaksanaan penjualan saham yang diperoleh melalui program pembelian kembali saham (buyback) tersebut akan dilakukan melalui transaksi di BEI. Waktu pelaksanaan penjualan paling cepat dilakukan 14 hari setelah pengumuman tersebut. Penjualan saham buyback tersebut dilakukan dengan harga yang tidak lebih rendah dari harga penutupan perdagangan di BEI satu hari sebelum tanggal penjualan saham atau dengan harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham. Perseroan akan menggunakan harga yang lebih tinggi, di antara kedua alternatif tersebut. Pembangunan Perumahan (PTPP) telah merealisasikan kontrak baru sebesar Rp 20,2 triliun hingga akhir 2014. Tahun ini, perseroan tetap optimistis mengalami pertumbuhan kontrak baru sebesar 33% menjadi Rp 27 triliun. Selain menyelesaikan proyek yang tengah berjalan di sektor properti dan konstruksi sipil, perseroan berencana memulai proyek apartemen di Perth, Australia. Tahun ini, PTPP menyiapkan belanja modal senilai Rp 1,8 triliun atau naik 3 kali lipat dibanding alokasi capex tahun ini yang sebesar Rp 460 miliar. Acset Indonusa (ACST) menyiapkan Rp 60 miliar untuk belanja modal pada 2015. Sesuai rencana, dana capex akan digunakan untuk operasional kegiatan usaha perseroan. ACST kemungkinan akan lebih ekspansif tahun ini, menyusul masuknya UNTR menjadi pemegang saham pengendali. Dalam situasi normal, perseroan menargetkan pertumbuhan kontrak baru hingga 20% dari realisasi tahun sebelumnya. United Tractors (UNTR) resmi mengambil alih sebanyak 200 juta (40%) saham Acset Indonusa (ACST) dengan nilai transaksi mencapai Rp 650 miliar. Selanjutnya, UNTR akan melakukan penawaran tender sesuai ketentuan bursa mengenai perubahan pengendali ACST sebagai perusahaan terbuka. Melalui penawaran wajib tersebut, UNTR berharap dapat menambah kepemilikan saham ACST menjadi minimal 50,1%. Eddy Kusnadi Sariaatmadja melepas saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) sebanyak 455 juta saham senilai Rp2,5 triliun (Rp5.490 per saham) kepada Archipelago Investment Pte. Ltd. pada 29 Desember 2014. Saham tersebut mewakili 8,07% dari total saham dikeluarkan dan disetor oleh perseroan. Adapun sebelumnya pada 24 Desember 2014, PT Adikarsa Sarana membeli 479,47 juta saham EMTK senilai Rp2,3 triliun (Rp4.800 per saham). Lautan Luas (LTLS) akan melakukan pemecahan nominal saham (stock split) dengan mengubah nilai nominal sahamnya dari Rp 250 per saham menjadi Rp 125 per saham. Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi adalah 13 Januari. Jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor juga berubah dari semula sebanyak 780 juta lembar saham menjadi 1,56 miliar lembar saham. Stock split bertujuan membuat saham perseroan lebih likuid. Lautan Luas (LTLS) membidik pendapatan sebesar Rp 7 triliun pada tahun ini, naik dari target tahun lalu yang sekitar Rp 6 triliun. Pertumbuhan akan dipicu oleh penguatan distribusi dan manufaktur. Tahun ini, perseroan akan fokus menggarap tiga proyek utama dengan total nilai Rp 750 miliar. Ketiga proyek tersebut adalah perluasan pabrik krimer di Mojosari USD 40 juta, pergudangan logistik di Semper Tanjung Priuk Rp 150 miliar dan pembangunan pabrik bahan kimia di Tanggerang USD 10 juta.
Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) memproyeksikan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp900 miliar, meningkat sekitar 20% dibandingkan target laba bersih akhir tahun kemarin sebesar Rp750 miliar. Untuk mendukung target tersebut, perseroan saat ini memiliki 4 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi masingmasing sebesar 45 ton per jam. Produksi tandan buah segar SSMS mencapai 850-900 ribu ton per tahun. Selain itu perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi operasional pabrik kelapa sawit yang akan mendukung performa tahun 2015. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menyelesaikan proses pencarian pinjaman senilai USD 60 juta dari bank lokal dan asing untuk kebutuhan akuisisi dua perusahaan perkebunan. Kebutuhan dana untuk akuisisi dua perusahaan sawit mencapai Rp 1,54 triliun. Sebanyak Rp750 miliar atau 50% dari total dana akan dipenuhi dari pinjaman perbankan. Indofood Sukses Makmur (INDF) berencana melepas 52,94% saham China Minzhong Food Corporation Ltd. Nilai transaksi diperkirakan mencapai SGD 416,4 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun. Perseroan akan menjual 347 juta saham Minzhong Food pada harga SGD 1,2 per saham. Calon pembelinya adalah China Minzhong Holdings Ltd. Toba Bara Sejahtera (TOBA) akan fokus membebaskan lahan untuk mencari cadangan baru batubara tahun ini. Ekspansi tersebut merupakan lanjutan dari ekspansi pengembangan infrastruktur dan peningkatan produksi batubara pada 2013 dan 2014. Perseroan juga akan membeli peralatan berat baru tahun ini. Hingga akhir 2014, pendapatan TOBA diperkirakan akan meningkat 18,2% hingga mencapai USD 499,2 juta. Semen Indonesia (SMGR) akan menambah belanja modal tahun ini menjadi Rp 7 triliun dari semula Rp 5 triliun. Tahun 2015 adalah puncak investasi untuk pabrik di Rembang dan Indarung. Dari proyeksi capex hingga Rp 7 triliun, perseroan akan menggunakan dana Rp 1-2 triliun untuk membiayai akuisisi di luar negeri. Multistrada Arah Sarana (MASA) kembali menunda rencana ekspansi pembangunan pabrik ban di Mesir dan Kazakhstan. Hal ini dikarenakan permintaan ban tengah mengalami penurunan. Sepanjang 2014, penjualan perseroan turun 10% dari penjualan ban pada 2013. Di samping itu, perseroan juga terbebani dengan penurunan harga jual ban seiring dengan turunnya berbagai harga komoditas. Penurunan harga komoditas termasuk karet sebagai bahan baku ban memang dapat mendorong penurunan biaya produksi, namun penurunan harga jual membuat perseroan tidak dapat menjaga margin laba kotor sebesar 14%-15%. Untuk mempertahankan marjin laba kotor, perseroan berencana menerapkan efisiensi di beberapa hal, seperti material dan tenaga kerja. Gallant Venture Ltd, induk usaha Indomobil Sukses Makmur (IMAS), melepas kepemilikan saham tidak langsung sebesar 29,4% pada perusahaan penambangan Sebuku Iron Lateric Ores. Nilai pelepasan tersebut sekitar SGD 16,63 juta atau setara USD 12,59 juta. Pelepasan kepemilikan saham dilakukan oleh anak usaha perseroan yaitu Batamindo Investment Cakrawala. Pelepasan saham didasarkan atas pertimbangan dari berbagai evaluasi seperti underlying assets, posisi keuangan dan kondisi pasar yang berlaku. Express Transindo Utama (TAXI) menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp400-Rp500 miliar sepanjang 2015, seiring dengan upaya memperkuat infrastruktur operasional. Nilai
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
6 January 2015
6 January 2015 capex ini lebih rendah dari tahun lalu sebesar Rp700 miliar. Dana belanja modal ini akan didanai dari sisa emisi obligasi, pinjaman bank, dan kas internal. Adapun belanja modal tersebut akan digunakan untuk menambah armada serta memperkuat infrastruktur dan sistem operasional, demi meningkatkan kualitas layanan. Oleh karena itu perseroan tidak mengejar pertumbuhan signifikan tahun ini. Garuda Indonesia (GIAA) berharap agar calon kreditor dapat mengabulkan penaikan rasio utang terhadap ekuitas hingga 2,4 kali. Saat ini debt tio equity ratio (DER) perseroan mencapai 1,1 kali dengan ekuitas US$1,3 miliar dan liabilitas US$1 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) meraih pinjaman kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp1,37 triliun untuk modal kerja. Fasilitas tersebut terdiri dari kredit modal kerja impor (KMKI) dan penangguhan jaminan impor (PJI) senilai maksimum Rp1 triliun. Kemudian, senilai maksimum US$30 juta atau setara dengan Rp375 miliar sebagai fasilitas kredit KMKI/PJI/irrevocable standby loan (SLBC). Garuda dikenakan bunga sebesar 11% per tahun untuk pinjaman dalam bentuk rupiah yang dimanfaatkan untuk KMKI, sementara 8,5% per tahun untuk PJI. Lalu, suku bunga sebesar 6% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang dolar yang dimanfaatkan untuk KMKI, dan 2,25% per tahun untuk PJI. GIAA akan menggunakan fasilitas tersebut untuk pembelian bahan bakar, pemeliharaan pesawat serta jaminan atas pembiayaan sewa pesawat. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimistis laba yang diraih perseroan pada 2014 lebih tinggi dari laba yang diperoleh pada 2013. Pertumbuhan BBRI didukung oleh usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia yang sedang tumbuh. Selain itu perseroan juga menyatakan bahwa tingkat non-performing loan (NPL) tetap terjaga. Adapun BBRI menargetkan pertumbuhan laba sekitar 1012% pada 2014. Pada 2013, BBRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,6 triliun. Cathay Life Insurance Co Ltd menyetujui pembelian 40% saham Bank Mayapada International (MAYA) senilai US$278 juta atau Rp3,47 triliun sebagai bagian dari ekspansi usaha. Aksi korporasi ini akan memberikan Cathay Financial, induk usaha Cathay Life Insurance, sebentuk platform untuk membangun bisnis asuransi dan manajemen aset d Asia Tenggara. Dalam perjanjian yang telah disetujui oleh pemegang saham kedua pihak, Credit Suisse menjadi penasihat Cathay Financial serta Morgan Stanley menjadi penasihat MAYA. Namun, proses selanjutnya masih membutuhkan persetujuan dari regulator di Taiwan maupun Indonesia.
sehingga meningkatkan perolehan laba. Adapun pada tahun ini BBTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17%-18%, sementara pertumbuhan dana pihak ketiga ditargetkan tumbuh 20%. BNI Syariah, anak usaha dari Bank BNI (BBNI), optimis menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) masing-masing berkisar 25% untuk tahun 2015. BNI Syariah berhasil membukukan aset hingga Rp19,5 triliun pada akhir 2014, atau tumbuh 30% YoY. Sementara itu pembiayaan yang disalurkan hingga 2014 mencapai Rp15 triliun, tumbuh 30% YoY. Sebagian besar (60%) dari total pembiayaan BNI Syariah disalurkan ke sektor konsumer, yakni untuk kredit perumahan. Sementara itu, hingga akhir tahun 2015, BNI Syariah berencana mempertahankan CAR pada level 18%. Adapun hingga akhir 2014, CAR BNI Syariah tercatat sebesar 19%. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menyatakan lebih memilih untuk menaikkan harga jual lahan hingga 13% pada awal tahun ini dibanding menaikkan target penjualan jumlah lahan industri pada 2015. Target penjualan lahan pada 2015 sebesar 40 ha atau tidak mengalami perubahan dari realisasi penjualan lahan industri pada 2014. Harga rata-rata lahan industri di MM2100 pada 2014 tercatat dikisaran USD185-190/m2. Harga tersebut dipastikan naik menjadi USD200-210/m2 per awal tahun ini. Adapun jumlah dana yang disiapkan perseroan untuk akuisisi lahan pada tahun ini sejumlah Rp600-800miliar. Modernland Realty (MDLN) menargetkan kenaikan pendapatan hingga 2x lipat seiring rencana peluncuran 6 klaster baru di kawasan Jakarta Garden City Cakung pada tahun 2015 ini. Untuk 2 klaster pertama yang terdiri atas 600 unit rumah akan diluncurkan serta dipasarkan pada pertengahan Januari 2015 ini dengan investasi Rp1 triliun. Ciputra Development (CTRA) menargetkan penjualan unit properti (marketing sales) sebesar Rp 9,3-9,7 triliun pada 2015 atau tumbuh 10-15% dibandingkan perkiraan realisasi pada 2014 sebesar Rp 8,5 triliun. Pertumbuhan marketing sales akan ditopang oleh proyek-proyek properti baru perseroan. CTRA berencana mengembangkan 20 proyek properti dalam 10 tahun ke depan. Perseroan siap mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 2-4 triliun. Pada 2015, CTRA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun.
Bank Tabungan Negara (BBTN) akan melakukan sekuritisasi aset senilai Rp3 triliun dengan menggandeng Cagamas Bhd, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan asal Malaysia. Kerja sama tersebut sebagai bentuk pemanfaatan dari penandatanganan asas resiprokal yang telah dilakukan Bank Indonesia (BI), bank Negara Malaysia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir tahun lalu. Disamping itu, sekuritisasi aset ini juga dilakukan untuk menghimpun dana-dana jangka panjang yang lebih murah. Tahun ini perseroan juga berencana menerbitkan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) senilai Rp3 triliun dengan menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial dan juga akan mengeluarkan negotiable certificate deposit (NCD) senilai Rp500 miliar. Penerbitan sekuritisasi tersebut akan menurunkan portofolio kredit yang kemudian meningkatkan perhitungan capital adequacy ratio (CAR). Perseroan menargetkan CAR tahun ini akan berada di posisi 15%-16%. Di samping itu, sekuritisasi nantinya juga akan menambah fee based income DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
6 January 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
50,00 2,94 1205,08 14830,00 19645,00 62,40 63,36 715,00 2261,50 612,00 742,90
-0,04 0,06 0,25 -320,00 245,00 -0,35 -2,74 -17,50 -35,50 1,50 0,17
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,06
13.957 889
Change (IDR) -306 -151
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17501,65 4652,57 6417,16 3511,05 1501,04 23721,32 5220,00 17408,71 1736,62 3328,28
Change %Day %YTD -1,86 -1,80 -1,57 -1,76 -2,00 -2,27 3,59 3,59 1,53 1,53 -0,57 0,49 -0,43 -0,13 -0,24 -0,24 -0,92 -1,40 -1,26 -1,10
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,80 2,62 3,31 2,98 1,67 1,52 1,72 1,53 2,69 2,35 1,22 1,13 2,57 2,27 1,67 1,55 1,90 1,79 1,25 1,19
Market Cap (USD Bn) 5.002,8 7.513,0 1.489,5 4.056,1 1.970,4 1.884,7 390,4 2.688,4 280,8 408,4
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.614,00 15.061,62 105,63 9.452,94 10.213,56 19.249,59 2.027,96 3.569,58 11,37
Change 69,00 -18,51 0,83 -3,25 26,54 -53,28 0,00 2,11 0,00
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,35 13,93 20,41 17,41 13,49 12,18 12,69 11,31 20,97 16,68 10,68 9,68 14,97 12,80 18,81 16,69 15,39 14,15 13,60 12,34
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,19 0,01 0,75 0,81 1,53 0,16 0,28 0,09
Change -0,0004 0,0007 0,0000 0,0005 0,0014 0,0011 -0,0003 -0,0014 -0,0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.60 0.50 0.17 0.13 0.13 5.65
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
6 January 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Dec’14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Nov’14
8.36 8.36 2.46 111.14 2,619,869.70
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
Rate (%) 6,90219 6,90219
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 06 Jan 06-07 Jan 06-07 Jan 07 Jan 08 Jan 08 Jan 09 Jan 09 Jan 09 Jan
Agenda US Factory Orders Indonesia Foreign Reseves Indonesia Net Foreign Assets US Trade Balance US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Consumer Credit US Unemployment Rate US Underemployment Rate
Expectation Naik menjadi 0.2% dari -0.7% --Defisit turun menjadi $42.0 Bn dari $43.4 Bn Turun menjadi 290 ribu dari 298 ribu Naik menjadi 2360 ribu dari 2353 ribu Naik menjadi $15.00 Bn dari $13.23 Bn Turun menjadi 5.7% dari 5.8% --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock GGRM MYOR GIAA BSDE TRIO CTRA BBMD TRAM BIRD BDMN
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
63700 23100 610 1925 1500 1385 1600 263 9650 4600
Index pt
3.07 8.45 7.96 3.22 17.65 4.92 14.29 24.64 2.12 1.10
3.90 1.72 1.24 1.18 1.14 1.05 0.86 0.54 0.53 0.51
Stock
Price
ASII IJ SMAR IJ TLKM IJ PGAS IJ UNTR IJ SCMA IJ BBNI IJ BBRI IJ TBIG IJ MNCN IJ
Change (%)
7225 7100 2835 5900 16875 3395 6025 11600 9400 2520
Index pt
-2.36 -13.41 -0.87 -1.26 -2.46 -3.00 -1.23 -0.43 -2.34 -2.33
-7.56 -3.37 -2.69 -1.94 -1.69 -1.64 -1.48 -1.30 -1.15 -0.91
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Yudha Bhakti PT Archi Indonesia
Business Banking & Finance Mining
IPO Price (IDR) 115.00
Issued Shares (Mn) 300.00
Offering Date
Listing
05 Jan-07 Jan’15
13 Jan 2015
1895-2445
1,600.00
TBA
TBA
Underwriter Semesta Indovest Equator Securities CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
6 January 2015 6 January 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $0.00094 138.00 1.00
ADRO BFIN BIPI
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 24 Dec-14 02 Jan-15 13 Jan-15
Ratio 5:1 1:4 125:54 8:1 27:20 20:132 10:1 1:2 ---
EXC. Price (IDR) 2800.00 117.00 7000.00 1150.00 135.00 100.00 --TBA 105.00
EX Date 29 Dec-14 05 Jan-15 14 Jan-15
Recording 02 Jan-15 07 Jan-15 16 Jan-15
Payment 16 Jan-15 15 Jan-15 30 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BSWD ARTI SUPR MAYA WOMF AKKU SIPD LTLS ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Stock Split Tender Offer Tender Offer
CUM Date 10-Dec-14 22-Dec-14 29-Dec-14 06-Jan-15 28-Jan-15 TBA -----
EX Date 11-Dec-14 23-Dec-14 30-Dec-14 07-Jan-15 29-Jan-15 TBA TBA TBA ---
Trading Period 17 Dec – 06 Jan’15 02 Jan – 09 Jan’15 07 Jan – 14 Jan’15 13 Jan – 19 Jan’15 04 Feb – 11 Feb’15 TBA TBA TBA TBA 3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING Emiten EXCL TBIG MBAP SIPD SCPI CNKO BTPN WOMF JTPE DAJK BBNP KARW SMGR MGNA DVLA ACST AKSI ISAT SIPD CMNP ROTI DNET
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
07-Jan-15 08-Jan-15 09-Jan-15 09-Jan-15 14-Jan-15 15-Jan-15 15-Jan-15 21-Jan-15 21-Jan-15 21-Jan-15 23-Jan-15 23-Jan-15 23-Jan-15 26-Jan-15 26-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 29-Jan-15 30-Jan-15 12-Feb-15 17-Feb-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
6 January 6 January2015 2015
BJBR
TRADING BUY
S1
R1
750
795
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BJBR
S2
720
Closing Price
R2
825
950.0
765
900.0 851.964 851.964 850.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral August September October November BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 18.61, Stochastic %K = 42.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
December
• Trading range Rp 750-Rp 825 • Entry Rp 765, take Profit Rp 820
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 6.29 10.07 15.52 760 741
BJTM
TRADING BUY
S1
R1
470
BJBR - MACD (5,3) = -4.06, Signal() = -1.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
485
BJBR - TSI(3,5,3) = 15.52
BJBR - William's % R(14) = -30.00, Volume() = 22,888,000.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 470 466.2 480.0 465.25 465.231 460.0 465.231 461.85 440.0 459 455.714 420.0 455.714 432.491 400.0
BJTM Upward Sloping Channel
S2
455
Closing Price
R2
500
478 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
380.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
360.0
• RSI berada dalam area netral
340.0
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
815 801.177 800.0 765 765 765 750.0 760 741.875 741 2015 80 740 100.0 42.5 90.0 720 80.0 70.0 60.0 42.5 50.0 720 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 18.6111 8.0 6.0 4.0 18.6111 -0.99893 2.0 0.0 -2.0 -4.0 -4.06362 -6.0 -8.0 15.5172 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -22.0158 -80.0 22,888,000 0.0 -20.0 -30 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Jul August September October November BJTM - Stochastic %D(6,3,3) = 51.53, Stochastic %K = 64.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 470-Rp 500 • Entry Rp 478, take Profit Rp 500
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 75.12 2.03 36.58 462 466.2
BJTM - MACD (5,3) = -2.93, Signal() = -1.78
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BJTM - TSI(3,5,3) = 36.58
BJTM - William's % R(14) = -11.63, Volume() = 28,270,300.00
December
320.0 80 201564.8504 90.0 64.8504 80.0 70.0 60.0 50.0 51.5313 40.0 30.0 20.0 51.5313 10.0 202.0 1.0 -1.78335 0.0 -1.0 -2.0 -3.0 -2.93428 -4.0 -5.0 -6.0 100.0 36.584 80.0 60.0 40.0 20.0 23.4641 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 28,270,300 0.0 -11.6279 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 January 6 January2015 2015
MYOR
TRADING BUY
S1
21900
R1
23700
S2
20100
R2
25500
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
MYOR Downward Sloping Channel Bullish Breakout
32,000
23100
30,000 28,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
26,730.7 26,075 26,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 21900-Rp 23700 • Entry Rp 23100, take Profit Rp 23700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 17.15 10.03 32.40 22200 21365
GIAA
TRADING BUY
S1
R1
S2
575 525
Closing Price
Jul August September October November MYOR - Stochastic %D(6,3,3) = 45.01, Stochastic %K = 69.99, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
R2
December
MYOR - MACD (5,3) = -339.06, Signal() = -131.50
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
650
MYOR - TSI(3,5,3) = 32.40
MYOR - William's % R(14) = -0.93, Volume() = 73,500.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
GIAA Wedge Bullish Breakout
700
720.0 610 610 660.0 610 605 585 600.0 580.5 580 577 577 540.0 573.2 573.2 530 480.0 509.058
610 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 34.46, Stochastic %K = 35.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 570-Rp 700 • Entry Rp 610, take Profit Rp 700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 50.08 2.08 5.00 581 580
23,100 24,000 23,100 23,100 22,200 22,000 21,528.8 21,528.8 20,000 21,365 80 201521,218.8 69.9949 100.0 20,450 69.9949 80.0 60.0 19,789.1 45.011 40.0 20.0 19,789.1 45.011 0.0 20600 400 200 -131.501 0 -200 -339.065 100.0 80.0 32.4016 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 73,500 -7.95116 0.0 -0.934579 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
GIAA - MACD (5,3) = -4.51, Signal() = -0.86
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
GIAA - TSI(3,5,3) = 5.00
GIAA - William's % R(14) = -15.79, Volume() = 23,001,000.00
December
420.0 201580 35.9788 90.0 80.0 70.0 35.9788 60.0 50.0 40.0 34.4621 30.0 20.0 10.0 34.4621 10.0 -0.857133 205.0 0.0 -5.0 -4.50635 -10.0 -15.0 100.0 80.0 4.99962 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -2.38381 23,001,000 0.0 -15.7895 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 January 6 January2015 2015
CTRA
TRADING BUY
S1
1330
R1
1410
S2
1250
R2
1490
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,385 1,385 1,400 1,385
CTRA Upward Sloping Channel
Closing Price
1385
1,291 1,300 1,280 1,276.88 1,275 1,200 1,240 1,164.81 1,164.81 1,100 1,148.45
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
1,000
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 66.24, Stochastic %K = 80.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1330-Rp 1410
December
• Entry Rp 1385, take Profit Rp 1410 CTRA - MACD (5,3) = -24.65, Signal() = -15.46
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 69.12 13.33 74.06 1280 1291
APLN
TRADING BUY
S1
340
R1
353
S2
323
R2
370
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
CTRA - TSI(3,5,3) = 74.06
CTRA - William's % R(14) = -2.08, Volume() = 28,612,400.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
APLN Downward Sloping Channel
Closing Price
400.0 365.655 365.655 380.0 364.524 346 360.0 346 346 340.0 340 339.45 334.4 320.0 332 323 300.0 322.771 322.771
346 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
280.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 61.63, Stochastic %K = 82.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 340-Rp 353 • Entry Rp 346, take Profit Rp 353
APLN - MACD (5,3) = -2.94, Signal() = -1.77
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 26.10 0.81 49.86 339 334.4
80.3704 201580.3704 100.0 80 90.0 80.0 70.0 66.2402 60.0 50.0 40.0 30.0 66.2402 20.0 10.0 20 20.0 10.0 -15.4588 0.0 -10.0 -20.0 -24.6537 -30.0 74.0565 80.0 60.0 49.01 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 -80.0 28,612,400 0.0 -2.08333 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
APLN - TSI(3,5,3) = 49.86
APLN - William's % R(14) = -23.33, Volume() = 32,887,400.00
December
82.9248 201582.9248 80 90.0 80.0 70.0 60.0 61.6285 50.0 40.0 30.0 61.6285 20.0 10.0 20 6.0 -1.76792 4.0 2.0 0.0 -2.0 -2.9358 -4.0 -6.0 -8.0 -10.0 49.8567 80.0 60.0 40.0 20.0 21.5644 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 32,887,400 0.0 -20.0 -23.3333 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 January 2015 6 January 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
24675 1930 2080
24675 1930 2080
25150 1970 2115
24100 1880 2040
24450 1910 2065
24800 1940 2090
25150 1970 2115
Trading Buy 89 BUMI Trading Buy 12350 PTBA 1025 ADRO Trading Sell Trading Buy 3610 MEDC Trading Sell 3540 INCO Trading Sell 1040 ANTM Trading Buy 1185 TINS Basic Industry and Chemicals 16225 SMGR Trading Sell Trading Sell 24775 INTP 2180 SMCB Trading Sell
89 12350 1025 3610 3540 1040 1185
95 12600 975 3660 3575 1010 1280
73 12075 975 3510 3465 1010 1085
84 12250 1010 3585 3520 1030 1150
95 12425 1045 3660 3575 1050 1215
16225 24775 2180
15975 23875 2155
15975 23875 2155
16150 24425 2175
7225 1375
7225 1375
7025 1355
7025 1305
7475 63700 32475 1810
7475 63700 32475 1810
7300 64875 32075 1775
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1925 1925 BSDE Trading Buy 3540 3540 PTPP Trading Sell 3575 3575 WIKA Trading Sell 3420 3420 ADHI Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 5900 PGAS Trading Sell 7000 JSMR Trading Buy 4200 ISAT Trading Sell 2835 TLKM 2970 CMNP Trading Sell
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
05-01-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
Indicators Stoc*
MA5*
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif
25450 2060 2340
22350 1845 2000
106 12600 1080 3735 3630 1070 1280
Positif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
107 13650 1145 3830 4175 1120 1295
52 12175 980 3350 3525 930 1095
16325 24975 2195
16500 25525 2215
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif
16800 25725 2370
15350 22900 2155
7175 1355
7325 1405
7475 1455
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Positif
7475 1490
6825 1245
7025 58075 32075 1775
7300 61475 32325 1800
7575 64875 32575 1825
7850 68275 32825 1850
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif
7450 64250 32625 1835
6325 57100 30525 1715
2025 3585 3525 3365
1815 3415 3390 3220
1885 3500 3525 3365
1955 3585 3660 3510
2025 3670 3795 3655
Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif
1895 3625 3895 3625
1535 2895 2965 2630
5900 7000 4200 2835 2970
5800 6800 4280 2790 2945
5800 6800 3900 2790 2875
5875 6925 4090 2820 2945
5950 7050 4280 2850 3015
6025 7175 4470 2880 3085
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
6225 7250 4350 2890 3200
5775 6600 3050 2715 2960
10800 11600 6025 13200 1220
10650 11800 5925 13075 1190
10650 11425 5925 13075 1190
10750 11550 6000 13150 1210
10850 11675 6075 13225 1230
10950 11800 6150 13300 1250
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
10875 11725 6300 13525 1240
10125 10975 5700 12825 1095
16875 3055
16200 3020
16200 2920
16700 3020
17200 3120
17700 3220
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Positif Negatif
19350 3665
16425 3050
MACD
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Buy Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Sell 10800 BMRI Trading Buy 11600 BBRI Trading Sell 6025 BBNI Trading Sell 13200 BBCA Trading Sell 1220 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 16875 UNTR Trading Sell 3055 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.