26 November 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• WSKT tambah modal Rp 757,48 miliar ke Waskita Toll Road • WSKT jajaki pinjaman Rp 2-3 triliun • Jatah alokasi gas negara, Pertagas, PGAS di Sumut dikurangi • Konsorsium INDY tunjuk Toshiba, Mitsubishi dan Hyundai • MEDC tandatangani fasilitas pinjaman USD 200 juta • MEDC siapkan smelter untuk ambil alih 76% saham Newmont • Ambil alih NNT, Group Medco minta dukungan Menko Kemaritiman • RAJA incar proyek pembangkit USD 2,1 miliar • TLKM pertahankan multi-listing • UNVR bagikan dividen interim Rp 342 per saham • AKRA peroleh kuota distribusi solar bersubsidi 300,000 kl • MPPA akan membagikan dividen interim Rp 7 per saham • Proyek KA Trans Sulawesi gunakan bantalan rel dari WTON • KOIN fokus penjualan semen di tahun 2016 • Anak usaha DAJK rambah sektor ritel, targetkan sumbang 30% • MICE setor tunai Rp 2,999 miliar ke kas CMR • TAXI siap bayar kewajiban utang • SMRA batalkan pelepasan aset ke anak usahanya • PPRO dan BKSL akan bentuk perusahaan patungan • Pasca revaluasi aset, aset BBNI bertambah Rp 10-12 triliun • BBNI targetkan kapitalisasi pasar saham Rp 120 triliun di 2016 • BBNI optimis laba tumbuh pada 2016, anggarkan capex Rp 3 triliun • BBTN realisasikan 6.600 KPR dalam sehari • Kredit NISP tumbuh 23% per 9M15, targetkan kredit konsumer naik 10%
Terkonfirmasi dari sejumlah indikator teknikal IHSG masih berpotensi Support Level positif dalam 4567/4548/4539 untuk bergerak pekan ini. Indikator dari MACD dan Resistancemengindikasikan Level 4595/4604/4623 Stochastic trend positif bagi indeks. Selain itu, dari Major Trend lagging indikator yang tercerminDown dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan Minorbagi Trend Up positif IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4585.546 790.3
+40.168 +8.973
5,629.59 1,148.48
5,331.87 3,309.98
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Rabu (25/11), IHSG menguat 40.17 poin (0,88%) ke level 4585.55, dari level 4545.38 sehari sebelumnya. Penguatan didukung oleh industri dasar yang menguat 1,54%, sektor konsumer dengan 1,38%, dan sektor perbankan dengan 1,36%. Asing berhasil mencatatkan net buy sebesar Rp88.9 miliar. Harga minyak menguat lagi di Asia karena para diplomat berupaya meredakan ketegangan geopolitik yang dipicu oleh militer Turki yang menembak jatuh jet tempur Rusia di perbatasan Suriah. Pada penutupan Selasa, harga minyak langsung melambung setelah insiden tersebut, yang dinilai para analis bisa meningkatkan ketegangan di antara kekuatan utama dunia yang terlibat dalam konflik Suriah, dan berdampak terhadap pasokan minyak dari produsen di Timur Tengah. Dari berita lain, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, meninginkan BI menurunkan suku bunga acuan (BI rate). Namun, keinginan itu harus disesuaikan waktu yang tepat. Masalah tingkat BI rate bukan hanya persoalan berada di level berapa tapi juga berkaitan dengan nilai tukar, tingkat inflasi, dan lain sebagainya. Sebab, semuanya itu saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Dari pasar global, naiknya harga minyak yang disebabkan oleh isu geopolitik di Turkey mendorong saham-saham AS ke zona hijau. Harga minyak yang naik mendorong saham perusahaan minyak di AS karena ada keraguan yang muncul dari Timur-Tengah yang kaya Minyak. Penguatan juga didukung oleh data pertumbuhan PDB AS yang bertumbuh 2,1% pada 3Q15, lebih dari estimasi pasar yang berada pada level 1,5%. Dari pasar regional, pasar saham Jepang mengakhiri rally lima harinya pada hari Rabu (25/11). Indeks Nikkei 225 melemah 77.31 poin (0,39%) ke level 19,847.58, dari level 19,924.89 sehari sebelumnya. Indeks tersebut terseret oleh isu geopolitik yang menggerus pasar eropa maupun regional. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 31.82 poin (0,88%) ke level 3,616.11, dari level 3,647.93 sehari sebelumnya didukung oleh tanda-tanda stabilisasi, meskipun adanya sentimen IPO yang masih membayangi perlaku pasar. Adapun, indeks Hang Seng melemah 89.63 poin (0,40%) ke level 22,498.00, dari level 22,5873.63 sehari sebelumnya mengikuti sentimen global. Dari Eropa, saham-saham eropa rebound pada pembukaan setelah melemah karena insiden di Turkey yang menyeret indeks-indeks besar eropa kemarin.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan Indonesia tahun 2016 akan mengalami perbaikan dengan pertumbuhan dikisaran 5,2 – 5,6%. Perbaikan ini ditopang permintaan domestik terutama dari sisi investasi, mengingat kondisi eksternal belum pulih secara signifikan. Sementara itu, inflasi diperkirakan berada dalam kisaran 4±1% di tahun 2016. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan 2015, sejalan dengan intensifnya proyek-proyek infrastruktur, namun tetap pada level yang terkendali di bawah 3%. BI optimis atas kekuatan domestik yang dimiliki Indonesia. Pertama, inisiasi pemerintah untuk mengatasi berbagai hambatan struktural. Kedua, bonus demografi, dimana Indonesia masih akan memiliki penduduk usia produktif dalam 15 tahun ke depan. Ketiga, adanya konsolidasi politik dan ekonomi yang positif. Keempat, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi. Sinyalemen positif dari BI diharapkan dapat membuka peluang minat investor asing ke Indonesia. Ditengah optimisme BI terhadap pertumbuhan ekonomi tahun depan yang akan membaik, namun masih ada salah satu sektor sektor yang belum sepenuhnya pulih ditengah ekspektasi ekonomi Indonesia membaik, seperti sektor otomotif. Menurut, lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memprediksi industri otomotif Indonesia masih akan mengalami tekanan di 2016. Fitch perkirakan pertumbuhan sektor otomotif tahun ini hanya tumbuh 3%, melihat dari fakta penjualan mobil dan motor di akhir September 2015 turun masing-masing 18% dan 20%. Kendala dari lambatnya penyerapan anggaran pemerintah, pelemahan rupiah, dan ketidakpastian ekonomi global juga akan menghambat pemulihan industri otomotif, Diperkirakan daya beli masyarakat akibat lemahnya kepercayaan konsumen, masih akan membayangi tingkat permintaan berbagai segmen di industri otomotif. Di pihak lainnya, diperlukan juga dukungan dari perekonomian global untuk mencapai agar pertumbuhan ekonomi Indonesia sehat. Mengingat sepanjang 2015 perekonomian dunia melambat, akibat penurunan arus perdagangan antar negara selama 11 bulan terakhir. Nilai perdagangan internasional tahun 2015 mencapai rekor terburuk sejak krisis keuangan beberapa tahun lalu. Jika ditinjau dari sentimen pasar global, dimana bursa saham Eropa ditutup positif, sedangkan indeks saham AS ditutup mix. Namun, nampaknya indeks bursa saham Indonesia akan ditopang oleh pasar Asia yang diperkirakan bergerak positif. Indeks Nikkei dan indeks KOSPI pada awal perdagang menguat, sentimen ini dapat menjadi katalis bagi IHSG...
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
26 November 2015
26 November 2015 Waskita Karya (WSKT) kembali menambah modal ke anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) secara tunai sebesar Rp 757,48 miliar. Penambahan modal ini dilakukan agar WTR dapat membeli 38,5% saham PT Sembilan Benua Makmur dari PT Waskita MNC Transjawa Toll Road. Waskita Karya (WSKT) tengah menjajaki pinjaman sekitar Rp 2-3 triliun kepada sejumlah bank BUMN. Kredit tersebut akan digunakan untuk mendanai konstruksi proyek kereta api ringan (LRT) di Palembang yang senilai Rp 5 triliun. LRT Palembang sepanjang 26 km memiliki masa konstruksi selama 2 tahun atau selesai sekitar Desember 2017. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencari upaya untuk menekan harga gas di Sumatera Utara (Sumut) yang sampai saat ini masih tinggi. Upaya untuk menekan harga gas di Sumut, pemerintah akan mengurangi jatah alokasi negara dan jatah PT Pertagas dan Perusahaan Gas Negara (PGAS). Pengurangan pembiayaan akan diterapkan pada 10 Desember 2015 dan akan mulai berlaku di hulu pada awal tahun 2016. Saat ini tim bina program pemerintah tengah melakukan rapat untuk terus mencari formula menekan biaya gas yang tinggi di Sumut. Konsorsium Indika Energy (INDY) menunjuk Toshiba Corp, Mitsubishi Hitachi Power Systems Ltd dan Hyundai Engineering & Construction Co Ltd untuk membangun PLTU berkapasitas 1X1.000 MW di Cirebon, Jawa Barat. Pada konsorsium independent power producer (IPP) senilai USD 2 miliar tersebut, INDY memiliki 25% saham, sedangkan Marubeni Corporation 35%, Samtan Co Ltd 20%, Korea Midland Power Co Ltd 10% dan Chubu Electric Power Co Inc 10%. Sesuai rencana, Toshiba akan menyediakan turbin ultra berkekuatan 1.000 MW STG (super-critical steam turbine and generator). Sementara itu, Mitsubishi Hitachi akan memasok boiler ultra-supercritical dan sistem desulfurisasi gas buang. Hyundai Engineering bertanggung jawab terhadap peralatan tambahan serta pekerjaan sipil.
Nilai investasi pembangunan smelter tersebut ditaksir mencapai USD 500 juta - USD 600 juta. Rukun Raharja (RAJA) sedang membidik dua proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) PLN senilai USD 2,12 miliar. Kedua proyek tersebut terdiri atas PLTG Jawa 1 dengan kapasitas 1.600 MW senilai USD 2 miliar dan Jambi Peaker dengan kapasitas 100 MW senilai USD 120 juta. Perseroan telah membentuk konsorsium bersama Mitsubishi dan PT PJB untuk membidik proyek PLTG Jawa 1 dengan komposisi kepemilikan masing-masing 24%, 51% dan 25% saham, sedangkan konsorsium Jambi Peaker terdiri atas perseroan 51% dan Indonesia Power 49%. RAJA juga akan bekerja sama dengan mitra dari Jepang untuk proyek perdagangan gas. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) konsisten untuk menjadi perusahaan dalam negeri yang mencatatkan sahamnya di dua negara (multilisting). Kini, perseroan telah tercatat di Bursa Efek New York (NYSE) selama 20 tahun. Melihat manfaat listing di NYSE, TLKM akan tetap mempertahankan statusnya sebagai perusahaan multi-listing, khususnya di NYSE. Listing di NYSE telah meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik. Unilever Indonesia (UNVR) akan membagikan dividen interim tahun buku 2015 sebesar Rp 2,6 triliun atau setara Rp 342 per saham. Nilai tersebut setara 88,73% dari laba bersih semester I-2015 yang sebesar Rp 2,93 triliun. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 1 Desember 2015 dan pelaksanaan pembayaran dividen interim pada 17 Desember 2015. Matahari Putra Prima (MPPA) siap membagikan dividen interim untuk tahun buku 2015 sebesar Rp 37,64 miliar atau setara Rp 7 per saham. Cum dividen untuk pasar reguler dan negosiasi pada 1 Desember 2015 dan pembayaran dividen interim pada 23 Desember 2015.
Medco Energi Internasional (MEDC), melalui anak usahanya, Medco E&P Tomori Sulawesi, telah menandatangani term facility agreement senilai USD 200 juta. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek hulu gas di lapangan Senoro, Senoro Toili Blok PSC, Sulawesi Tengah.
AKR Corporindo (AKRA) memperoleh kuota distribusi minyak solar bersubsidi sebesar 300,000 kl dari BPH Migas untuk tahun 2016. Perolehan kuota ini menurun dibandingkan kuota 2015 yang mencapai 625,000 kl. Wilayah pendistribusian mencakup beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Banten, Yogyakarta, seluruh pulau Jawa, Bali dan Kalimantan.
Medco Energi Internasional (MEDC) mempersiapkan pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter dalam rencana pengambilalihan 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Perseroan menyiapkan smelter berkapasitas produksi 500.000 ton per hari dengan investasi sekitar USD 500 juta – USD 600 juta. Ada dua opsi pembangunan smelter yaitu di Banten atau di lokasi pertambangan tersebut. Pembangunan smelter harus dilakukan dalam pengelolaan tambang di NTB itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap jalur Kereta Api (KA) Trans Sulawesi yang menghubungkan Makassar (Sulsel) hingga Manado (Sulut) dapat tersambung dan transportasi KA dapat mulai beroperasi. Presiden mengharapkan tahun 2018 rel KA ini tersambung dan beroperasi. Progres proyek KA itu sesuai dengan rencana yang akan tersambung dengan Makassar New Port dan bandara. Bahan atau material pembangunan proyek itu hampir 100% menggunakan produk dalam negeri, seperti bantalan rel dari WIKA Beton (WTON), pengunci dari Pindad.
Medco Energi Internasional (MEDC) berkomitmen untuk melakukan hilirisasi segera setelah kepemilikan saham dari PT Newmont Nusa Tenggara, Sumitomo dan keluarga Merukh diambil alih. Kapasitas dari fasilitas pemurnian biji mineral yang akan dibangun tersebut mencapai 500.000 ton. Saat ini produksi tembaga di lapangan Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat sekitar 400.000 ton. Investasi untuk pembangunan smelter itu antara USD 500 juta-USD 600 juta. Lokasi smelter itu masih dipertimbangkan. Perseroan memiliki lahan di daerah Banten. Namun ada opsi lain smelter dibangun di NTB. Pembangunan smelter akan berpengaruh terhadap rencana kerja sama pembangunan smelter dengan PT Freeport Indonesia. Sementara itu terkait pembelian 76% saham Newmont, perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan penjual. Nilai saham yang akan diambil sekitar USD 2,2 miliar.
Proyek jalur kereta api Trans Sulawesi tahap I Makassar-Parepare terbentang sepanjang 145 km. Namun tahun 2015 akan diselesaikan sepanjang 16,1 Km. Sisanya akan dikerjakan secara bertahap dari tahun 2016 dan 2017. Jalur kereta ini ditargetkan bisa beroperasi tahun 2018. Rel kereta ini nantinya akan tersambung dengan berbagai sarana transportasi lain, seperti Makassar New Port atau Bandara Hasanuddin. Dengan demikian sarana transportasi ini diharapkan bisa menekan ongkos logistik di Sulawesi, yang pada akhirnya menekan ongkos transportasi bahan pokok. Presiden Jokowi berjanji memberi dukungan pada penyelesaian proyek tersebut dengan memberi tambahan anggaran sebesar Rp 2 triliun pada tahun 2016. Sebelumnya pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk proyek ini sebesar Rp 10,8 triliun dalam APBN multiyears dari tahun 2015 hingga 2018. Untuk tahun 2015 anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1,53 triliun dari APBN dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan. Keberadaan proyek ini juga mendorong produksi dari industri nasional, terutama untuk bahan baku proyek seperti bantalan rel yang dibuat Wijaya Karya Beton (WTON) dan pengunci relnya dibuat oleh PT Pindad.
Pemilik Grup Medco, Arifin Panigoro meminta dukungan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, untuk mengambil alih 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Newmont). Nilai saham yang diambil sekitar USD 2,2 miliar. Selain itu Arifin berencana mengembangkan pertambangan di Batu Hijau Nusa Tenggara Barat itu beserta pembangunan fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter). DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
26 November 2015
26 November 2015 Kokoh Inti Arebama (KOIN) akan fokus mendorong penjualan semen di tahun 2016. Perseroan mengharapkan penjualan semen bisa memberi kontribusi hingga 40% terhadap pendapatan perusahaan. Pada kuartal III 2015 penjualan semen menyumbang 24,8% terhadap pendapatan perusahaan atau mencapai Rp 256,2 miliar, naik 8,5 kali lipat dibandingkan kuartal III 2014 sebesar Rp 27,1 miliar. Manajemen optimis penjualan semen bisa meningkat menyusul beroperasinya pabrik semen milik induk usahanya, yakni Siam Cement Group Distribution Company Limited di Sukabumi, Jawa Barat. Pabrik ini dikelola oleh Semen Jawa dan mulai beroperasi Oktober 2015. Pabrik tersebut sudah mulai menyumbang pendapatan untuk kuartal IV 2015. Selama ini perusahaan mengimpor semen dari Thailand untuk didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia. Dengan beroperasinya pabrik ini, maka perusahaan tidak perlu lagi mengimpor dari SCG tahun depan semua produksi semen berasal dari pabrik Semen Jawa. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) melalui anak perusahaannya yaitu PT DAJK Portalido mulai merambah ke sektor ritel untuk meningkatkan penjualan di tengah ketatnya bisnis persaingan. Perseroan menargetkan bisa menyumbang 30% penjualan kepada PT DAJK dengan kegiatan penetrasi pasar ritel tersebut. Perseroan akan terus lakukan roadshow ke seluruh Indonesia untuk penetrasi. Perseroan menargetkan bisa menjaring banyak konsumen dengan pendapatan yang diharapkan sebesar Rp 400 miliar dari kegiatan roadshow tersebut pada tahun 2016. PT DAJK Portalindo adalah anak perusahaan dari Dwi Aneka Jaya Kemasindo yang memiliki bisnis utama manufacturing kemasan offset dan corrugated. Sedangkan PT DAJK Distributor Indonesia, anak usaha DAJK yang mendistribusikan produk DAJK di sektor ritel, juga ditargetkan mendapatkan penghasilan sebesar Rp 300 miliar pada tahun 2016. Multi Indocitra (MICE) telah melakukan penyetoran dengan uang tunai melalui kas perusahaan sejumlah 2.999 saham atau seluruhnya senilai Rp 2.999.000.000 pada 24 November 2015. Penyetoran dilakukan ke PT Citra Makmur Retailindo (CMR) anak perusahaan yang didirikan perseroan sejak 14 September 2015. Jumlah penyetoran itu sesuai dengan komposisi pemegang saham yang telah ditetapkan. Saat ini status dari PT Citra Makmur Retailindo masih belum berjalan secara komersial. CMR berkedudukan di Jakarta Pusat dengan menjalankan usaha antara lain perdagangan, percetakan, pembangunan, pengangkutan, pertanian dan jasa. Express Transindo (TAXI) menyatakan siap untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang termasuk obligasi perseroan. Perseroan akan menggunakan kas internal serta berniat untuk menjual landbank perseroan seluas 10.4 ha. Summarecon Agung (SMRA) membatalkan pelepasan aset ke anak usahanya yaitu PT Summarecon Investment Property. Sejumlah aset yang batal dilepas tersebut adalah Mal Kelapa Gading, La Piazza, Gading Food City, Hotel PoP Kelapa Gading dan Hotel Harris Kelapa Gading yang seluruhnya bernilai sekitar Rp6.19 triliun. PP Property (PPRO) akan bekerjasama dengan Sentul City (BKSL) untuk membentuk usaha patungan dan membangun 3 menara apartemen di Sentul senilai Rp1.4 triliun pada awal tahun 2016. Rencananya perseroan selain akan membangun 3 menara apartemen 32 lantai akan berlanjut ke pembangunan ruko dengan membentuk perusahaan JV dengan BKSL. Porsi kepemilikan saham PPRO di bawah 50% dan BKSL diatas 50% sebagai pemilik lahan. Bank Negara Indonesia (BBNI) telah selesai melakukan revaluasi aset, tercatat ada tambahan aset sebesar Rp 10 triliun - Rp 12 triliun. Dari hasil revaluasi aset ini CAR tier 1 BNI berpotensi mengalami kenaikan menjadi 17,4 % dari posisi saat ini sebesar 14,7%. Selain digunakan untuk menambah modal, dana hasil revaluasi ini akan digunakan untuk tambahan investasi di tahun 2016. Penggunaan lain dana hasil revaluasi masih dipertimbangkan. Mayoritas aset perseroan yang dilakukan revaluasi adalah tanah dan bangunan. Jumlah tambahan dana hasil revaluasi ini bisa signifikan karena kenaikan harga tanah per wilayah dari aset BNI tersebut. Beberapa aset BNI yang lain
diantaranya adalah kantor, rumah dinas dan wisma pelatihan. Selain itu dana hasil revaluasi ini diharapkan juga bisa membantu perseroan meningkatkan kredit tahun 2016. BNI menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2016 bisa menjadi 14% - 16% atau lebih tinggi dari perkiraan pemerintah 12% - 14%. Di sisi lain, dari revaluasi aset ini BNI juga harus membayar pajak penghasilan (PPh) final sebesar 3% atau sekitar Rp 190 - Rp 200 miliar. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan kapitalisasi pasar sahamnya di tahun 2016 bisa mengalami kenaikan sebesar 26,3% menjadi Rp 120 triliun. Saat ini kapitalisasi pasar BNI sebesar Rp 95 triliun atau berada di urutan 7 setelah Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI). Walaupun proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2016 masih di atas ekspektasi pemerintah, yaitu 14% - 16%, namun BNI masih berupaya menjaga NPL dengan meningkatkan CKPN di angka 150% dari posisi tahun 2015 yaitu 140%. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis kinerja laba bersih perseroan akan tumbuh positif pada 2016. Hal ini antara lain didorong oleh ekspansi penyaluran kredit dan penurunan tekanan kualitas kredit pada BBNI. Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, tahun depan perseroan fokus menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur. Tahun depan, BBNI berharap rasio NPL dapat turun di kisaran 2,5%. Tahun depan, perseroan memperkirakan NIM akan bergerak maksimal di kisaran 6,3-6,4%. Bank Negara Indonesia (BBNI) kemungkinan akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 3 triliun. Belanja modal tersebut kemungkinan akan digunakan untuk mendukung teknologi perseroan maupun pembelian gedung-gedung kantor yang saat ini masih berstatus sewa. Bank Tabungan Negara (BBTN) terus menggulirkan kredit pemilikan rumah (KPR) untuk mendorong percepatan program sejuta rumah. Langkah tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan akan hunian yang masih cukup tinggi pada saat ini. Perseroan melakukan akad kredit 6.600 KPR di beberapa kantor cabang yang dilakukan secara serentak dalam sehari. Bank OCBC NISP (NISP) optimistis pertumbuhan kredit konsumer mencapai 10%. Hal ini didorong oleh mulai meningkatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit tanpa agunan (KTA) dan kartu kredit. Penyaluran kredit Bank OCBC NISP (NISP) tumbuh di atas rerata industri, yakni mencapai 23% menjadi Rp 82 triliun hingga kuartal III 2015. Salah satu lini bisnis yang berkontribusi positif terhadap kinerja perseroan adalah kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh sekitarr 5% atau lebih baik dari pertumbuhan penyaluran KPR oleh bank umum yang tidak sampai 4%. Pencairan KPR NISP hingga Oktober 2015 tembus Rp 2 triliun, booking meningkat 5% YoY. Saat ini porsi kredit KPR perseroan mendominasi lini kredit konsumer OCBC NISP. Dari total kredit Rp 82 triliun, kredit konsumer berkontribusi 14%, yakni KPR, kartu kredit dan kredit tanpa agunan. Porsi KPR 70% terhadap kredit konsumer perseroan. Di antaranya, 90% mengalir untuk kredit landed house dan 10% untuk kredit pemilikan apartemen (KPA). Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memprediksi industri otomotif Indonesia masih akan mengalami tekanan di tahun 2016. Tahun 2015 pertumbuhannya diprediksi hanya 3%, setelah melihat fakta penjualan mobil dan motor di akhir September 2015 jatuh masing-masing 18% dan 20%. Lesunya daya beli masyarakat ditambah dengan melemahnya kepercayaan konsumen, masih akan membayangi tingkat permintaan berbagai segmen di industri otomotif. Selain itu lambatnya penyerapan anggaran pemerintah, pelemahan rupiah, dan ketidakpastian ekonomi global juga akan menghambat pemulihan industri otomotif. Manajemen stok terutama di tingkat dealer menjadi kunci dalam perbaikan industri ke depan karena akan mencegah persaingan yang berat dan potongan harga, juga membantu mengelola arus kas dealer.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
26 November 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
43,10 2,30 1071,31 8910,00 14745,00 52,80 54,65 622,50 2074,50 606,50 801,61
0,06 0,00 0,16 140,00 320,00 -9,60 -8,71 10,00 17,50 -6,50 -1,38
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
42 0,01
Change (IDR)
14.323 247
86 44
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17813,39 5116,15 6337,64 3820,13 2452,87 22498,00 4585,55 19847,58 1684,42 2891,58
Change %Day %YTD 0,01 -0,05 0,26 8,03 0,96 -3,48 0,88 12,71 1,90 65,91 -0,40 -4,69 0,88 -12,27 -0,39 13,73 0,44 -4,36 -1,09 -14,07
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,07 2,94 3,66 3,37 1,77 1,72 1,80 1,64 3,79 3,39 1,19 1,11 2,47 2,22 1,69 1,58 1,82 1,72 1,12 1,07
Market Cap (USD Bn) 5.376,6 8.014,9 1.658,4 4.709,8 2.953,6 1.787,8 354,5 2.943,7 237,7 282,5
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.690,00 14.542,75 111,60 9.746,13 9.931,41 20.704,07 2.142,65 3.248,31 11,95
Change -28,00 -56,10 -0,26 -6,60 -4,79 58,73 0,00 -3,67 -0,02
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,16 15,18 23,12 19,85 15,70 14,96 15,53 14,04 33,70 24,41 11,32 10,75 16,89 14,66 19,16 17,34 16,42 15,08 12,63 12,03
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,06 0,01 0,71 0,73 1,51 0,16 0,24 0,09
Change 0,0001 -0,0001 0,0000 0,0002 0,0003 -0,0005 0,0000 -0,0003 -0,0002
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.24 0.51 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
26 November 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 100.70 Bn 2,982,562.00
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 26 Nov 30 Nov 30 Nov 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des 01 Des
Agenda Indonesia Money Supply YoY US Pending Home Sales MoM US Pending Home Sales YoY Indonesia CPI MoM Indonesia CPI YoY US Construction Spending MoM US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales
Expectation -Naik menjadi 1.3% dari -2.3% ---Tetap 0.6% Naik menjadi 50.5 dari 50.1 -Naik menjadi 14.20 juta dari 14.14 juta Turun menjadi 18.00 juta dari 18.12 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock
LAGGING MOVERS Price
BBRI IJ UNVR IJ BMRI IJ TLKM IJ HMSP IJ GGRM IJ INTP IJ EMTK IJ LPPF IJ KLBF IJ
Change (%)
11475 37800 8925 2900 97900 50400 20000 10500 16750 1350
Index pt
3.85 2.37 2.59 1.05 1.14 2.02 2.56 2.94 3.08 2.27
Stock
10.33 6.65 5.18 3.01 2.55 1.92 1.83 1.69 1.45 1.40
Price
ASII IJ SCMA IJ BIRD IJ PGAS IJ HERO IJ BHIT IJ ICBP IJ CMNP IJ ISAT IJ PTPP IJ
Change (%)
6175 3180 6975 2985 1135 171 12600 1575 5350 3780
Index pt
-1.20 -4.50 -4.45 -0.83 -9.92 -5.00 -0.40 -5.97 -0.93 -1.43
-3.02 -2.18 -0.81 -0.60 -0.52 -0.35 -0.29 -0.27 -0.27 -0.27
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Dua Putra Utama Makmur PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora) PT Kino Indonesia
Agriculture Fishery Infrastructure & Construction Consumer
PT Ateliers Mecaniques D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries Consumer
PT Buyung Poetra Sembada
IPO Price (IDR) 550.00
Issued Shares (Mn) 1675.00
Offering Date
Listing
Underwriter
24-25 Nov 2015
01 Dec 2015
1280-1920
303.00
02-03 Dec 2015
09 Dec 2015
3750-5225
228.57
02-04 Dec 2015
09 Dec 2015
120-140
240.00
01-03 Dec 2015
09 Dec 2015
DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Panin Sekuritas Tbk
420-500
710.00
10-11 Dec 2015
16 Dec 2015
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
26 November 2015 26 November 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 50.25 138.00 50.00
MBAP BFIN SMSM
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 20 Nov-15 26 Nov-15 26 Nov-15
Ratio 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 ----
EX Date 23 Nov-15 27 Nov-15 27 Nov-15
Recording 25 Nov-15 01 Dec-15 01 Dec-15
Payment 16 Dec-15 16 Dec-15 15 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 ----
EX Date 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 23 Nov-15 TBA TBA
Trading Period 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 23 Nov-15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten SONA BEKS BBHI BNII SAFE BBRI ARGO AISA TBLA BSWD GMCW INTP BAJA AGRS MAGP GSMF BACA SIMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
30-Nov-15 30-Nov-15 01-Dec-15 01-Dec-15 02-Dec-15 02-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 04-Dec-15 04-Dec-15 04-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 09-Dec-15 09-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2626November November2015 2015
BBRI
TRADING BUY
S1
R1
11225
11600
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBRI Wedge
S2
10850
Closing Price
R2
11975
13,000 11,475 11,475 12,000 11,475 11,100 11,075 10,984.4 11,000 10,757.5 10,706.3 10,500 10,000 9,814.29 9,814.29 9,814.29 9,000 9,587.98
11475 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 11225-Rp 11600
May Jun Jul August September October BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 87.91, Stochastic %K = 89.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 11475, take Profit Rp 11600
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.01 10.07 88.29 10758 11100
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2865
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2930
BBRI - MACD (5,3) = -108.34, Signal() = -80.27
BBRI - TSI(3,5,3) = 88.29, Volume() = 20,929,400.00
BBRI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 20,929,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
TLKM Wedge
S2
2800
Closing Price
R2
2,950 2,900 2,900 2,900
2995
2900
2,860 2,835.63 2,816.54 2,800 2,816.54 2,800 2,765.25
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
89.4664 8,000 89.4664 87.9078 100.0 90.0 87.9078 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 200 -80.2666 100 0 20,929,400 -100 -108.345 -200 88.2868 -300 80.0 78.81 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 20,929,400 -80.0 0.00000
November
2,700 2,672.5 2,672.5 2,661.73 2,600
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 2865-Rp 2995
May Jun Jul August September October TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 62.06, Stochastic %K = 54.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2900, take Profit Rp 2995
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 76.24 19.96 22.89 2765 2860
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
TLKM - MACD (5,3) = -16.21, Signal() = -15.06
TLKM - TSI(3,5,3) = 22.89, Volume() = 72,999,200.00
TLKM - William's % R(14) = -17.24, Volume() = 72,999,200.00
November
2,500 80 62.0635 90.0 62.0635 80.0 70.0 60.0 54.4513 50.0 40.0 30.0 54.4513 20.0 10.0 0.0 20 40.0 30.0 20.0 -15.0587 10.0 0.0 -10.0 72,999,200 -16.2098 -20.0 -30.0 25.1491 60.0 40.0 20.0 22.8889 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 72,999,200 -60.0 -17.2414
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626November November2015 2015
UNVR
TRADING BUY
S1
37200
R1
38100
S2
36300
R2
39000
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
UNVR Downward Sloping Channel 46,000
37800
44,000
39,529.4 42,000 39,529.4 39,200 40,000 39,124.6 37,800 37,800 38,000 37,800 37,245 36,928.1 36,000 36,615
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 37200-Rp 38100
May Jun Jul August September October UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 85.42, Stochastic %K = 81.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 37800, take Profit Rp 38100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.83 171.07 40.94 36615 37245
ROTI
TRADING BUY
S1
R1
1240
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1300
November
UNVR - MACD (5,3) = -199.86, Signal() = -180.04
UNVR - TSI(3,5,3) = 40.94, Volume() = 1,788,100.00
UNVR - William's % R(14) = -0.75, Volume() = 1,788,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ROTI Upward Sloping Channel
S2
1190
Closing Price
R2
34,500 34,000 85.4227 33,450 85.4227 33,450 81.1489 90.0 80.0 81.1489 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 600 -180.045 400 200 0 -200 -199.863 1,788,100 -400 -600 40.9402 80.0 60.0 40.0 40.5748 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 1,788,100 -60.0 -80.0 -0.75188
1350
1270 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,312.5 1,320.0 1,312.5 1,270 1,270 1,270 1,260.0 1,240 1,226 1,214.25 1,200.0 1,208.13
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,148.18 1,140.0 1,148.18 1,146.93 1,145
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
1,080.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1240-Rp 1300
May Jun Jul August September October ROTI - Stochastic %D(6,3,3) = 75.65, Stochastic %K = 87.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1270, take Profit Rp 1300
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 47.35 6.03 44.33 1214 1226
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ROTI - MACD (5,3) = -11.81, Signal() = -7.34
ROTI - TSI(3,5,3) = 44.33, Volume() = 1,157,300.00
ROTI - William's % R(14) = -10.71, Volume() = 1,157,300.00
November
87.3065 1,020.0 87.3065 80 90.0 80.0 75.6507 70.0 60.0 50.0 75.6507 40.0 30.0 20.0 20 10.0 18.0 12.0 6.0 -7.34046 0.0 -6.0 1,157,300 -12.0 -11.8079 -18.0 44.3314 60.0 40.0 25.2064 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 1,157,300 -80.0 -10.7143
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626November November2015 2015
AKRA
TRADING BUY
S1
5900
R1
6050
S2
5800
R2
6150
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up , 6,192.86 6,006.25 6,200 5,995 5,975 6,000 5,975
AKRA Wedge
5975
• Candle chart indikasi potensi rebound
5,975 5,955 5,800 5,900 5,683.68 5,600 5,632.76 5,632.76 5,400
• RSI berada dalam area oversold
5,200
• Harga berada dalam area lower band
5,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
4,800
• Trading range Rp 5900-Rp 6050
May Jun Jul August September October AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 32.53, Stochastic %K = 23.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5975, take Profit Rp 6050
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 53.81 -1.88 -8.89 5955 5995
ACES
TRADING BUY
S1
760
R1
820
S2
710
R2
870
November
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Negatif
AKRA - MACD (5,3) = 9.38, Signal() = 8.52
AKRA - TSI(3,5,3) = -8.89, Volume() = 10,702,000.00
AKRA - William's % R(14) = -52.94, Volume() = 10,702,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 875 875
ACES Upward Sloping Channel
Closing Price
• Candle chart indikasi sinyal positif
790 840.0 790 790 780.0 760 760 753.125 720.0 738.571 738.571 725.75 660.0 710
• RSI berada dalam area overbought
605.539 600.0
790 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
80 100.0 90.0 32.5262 80.0 70.0 60.0 32.5262 50.0 40.0 30.0 23.2323 20.0 10.0 0.0 23.2323 9.38078 60.0 40.0 200.0 20.0 8.52468 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 10,702,000 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -5.20907 -20.0 -40.0 10,702,000 -60.0 -8.8892 -52.9412
• Harga berada dalam area upper band 540.0
Prediksi
• Trading range Rp 760-Rp 820 May Jun Jul August September October ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 89.70, Stochastic %K = 93.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 790, take Profit Rp 820
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 84.76 8.12 48.08 726 760
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
ACES - MACD (5,3) = -8.46, Signal() = -6.14
ACES - TSI(3,5,3) = 48.08, Volume() = 22,665,100.00
ACES - William's % R(14) = -13.33, Volume() = 22,665,100.00
November
93.3333 93.3333 89.697 100.0 90.0 89.697 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 12.0 -6.13926 6.0 0.0 -6.0 -8.46325 -12.0 -18.0 22,665,100 -24.0 -30.0 48.0798 80.0 60.0 40.0 36.4624 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 22,665,100 -80.0 -13.3333
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
26 November 2015 26 November 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
18700 1295 1425
18700 1295 1425
18850 1325 1445
18100 1225 1355
18475 1275 1400
18850 1325 1445
19225 1375 1490
Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif
22100 1585 1445
18000 1200 1010
5900 585 1160 1710 357 530
5900 585 1160 1710 357 530
6050 610 1175 1725 362 555
5750 550 1115 1665 346 510
5850 570 1145 1695 354 525
5950 590 1175 1725 362 540
6050 610 1205 1755 370 555
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Positif Negatif
7825 695 1280 2530 453.59 735
5700 555 1000 1645 306 520
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 915 WTON Trading Sell 11050 SMGR Trading Sell 20000 INTP Trading Buy 1065 SMCB
915 11050 20000 1065
910 10950 19825 1085
895 10750 19575 985
910 10950 19825 1035
925 11150 20075 1085
940 11350 20325 1135
Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
1090 11775 21400 1150
895 9625 17525 995
6175 585
6175 585
6375 605
6000 525
6125 565
6250 605
6375 645
Positif Positif
Positif Positif
Negatif Positif
6850 670
5725 555
5350 50400 37800 1350
5350 50400 37800 1350
5300 50950 38100 1375
5200 48650 36300 1275
5300 49800 37200 1325
5400 50950 38100 1375
5500 52100 39000 1425
Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
6425 52650 39325 1515
5050 42300 34500 1305
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1710 1710 BSDE Trading Sell 3780 3780 PTPP Trading Buy 2875 2875 WIKA Trading Sell 2255 2255 ADHI Trading Buy 1720 1720 WSKT
1735 3750 2940 2240 1730
1605 3670 2805 2205 1690
1670 3750 2850 2240 1710
1735 3830 2895 2275 1730
1800 3910 2940 2310 1750
Positif Negatif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif Positif
1795 3930 3150 2410 1770
1550 3550 2690 2040 1595
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2985 PGAS Trading Sell 4890 JSMR Trading Sell 5350 ISAT Trading Buy 2900 TLKM
2985 4890 5350 2900
2950 4860 5225 2995
2880 4805 4985 2800
2950 4860 5225 2865
3020 4915 5475 2930
3090 4970 5725 2995
Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3160 5625 5625 2950
2560 4795 3950 2635
8925 11475 5175 13500 1240
8925 11475 5175 13500 1240
9025 11600 5050 13600 1260
8525 10850 5050 13250 1190
8775 11225 5125 13425 1225
9025 11600 5200 13600 1260
9275 11975 5275 13775 1295
Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Positif
9650 11700 5375 13775 1250
8150 10025 4650 12650 1085
Trade, Services and Investment Trading Buy 17100 UNTR Trading Buy 1980 MPPA
17100 1980
17275 2020
16425 1860
16850 1940
17275 2020
17700 2100
Positif Positif
Positif Positif
Positif Negatif
21200 2750
16550 1890
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Buy
25-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.