10 November 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• WIKA berencana rights issue senilai Rp 2,8 tirliun pada semester I 2016 • WIKA akan terbitkan obligasi senilai Rp 6 T, tahap I Rp 1,4 T • WIKA catat kontrak baru hingga Oktober 2015 capai 55,37% dari target • PTPP akan sesuaikan pendanaan pasca penangguhan PMN Rp 2,25 T • TOTL raih kontrak baru Rp 2 triliun per Oktober 2015 • ACST peroleh kontrak baru Rp 3,1 T, naik 416,66% dari tahun 2014 • PTBA jajaki PLTU US$2,2 miliar • TOBA fokus jaga margin, incar 40% pendapatan dari PLTU • MEDC akan refinancing utang USD 260 juta • Progres pabrik semen SMGR di Rembang capai 66,7%, Indarung 64% • SMGR perkirakan oenjualan tahun 2015 tumbuh 2-3% YoY • INTP siapkan capex hingga Rp 3 triliun • AMRT harapkan kerja sama pembayaran tiket online dorong penjualan • SPMA targetkan penjualan tahun 2015 sebesar Rp 1,6 triliun • Laba AISA per 9M15 naik 3% YoY, penjualan naik 23% YoY • GOLL catat rugi Rp 18,11 miliar per 9M15 dari rugi Rp 59,85 juta • Anak usaha LTLS dirikan anak usaha baru (CML) • Laba BFIN per 9M15 naik 11,5% YoY, pendapatan turun 3,6% YoY • BMRI kaji opsi rights issue • BMRI targetkan jadi bank terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2020 • BBNI akan revaluasi aset untuk perkuat permodalan • BVIC tidak lebih agresif di tahun 2016, sasar BUKU III pada 2018 • KPIG alokasikan belanja modal Rp 1,2 triliun tahun depan • MYRX akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD • Investor minati proyek KPIG di Lido • BTEL siap luncurkan layanan 4G LTE
Peluang IHSG untuk melaju pada teritori positif di pekan ini cukup Support pasalnya Level 4475/4451/4411 terbuka, dari beberapa indkator teknikal mengkonfirmasikan Resistance Level tercermin dari 4540/4580/4604 positif. Hal tersebut indikator MACD dan Stochastics yang Major Trend trend IHSG positif.Down mensinyalkan Selain itu, lagging indikator yang terlihat Minor Trend Up dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4499.507 767.99
VOLUME (Mn)
-67.045 -15.839
3,439.84 947.66
VALUE (Rp Bn)
4,188.67 2782.28
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (09/11), IHSG ditutup melemah 67.05 poin (1,47%) ke level 4.449,51 dari level 4.566,55, yang mana dibayangi oleh peluang kenaikan suku bunga acuan AS yang semakin besar ditengah membaiknya data lapangan kerja pada bulan Oktober 2015. Secara sektoral, pelemahan pada IHSG dipimpin oleh industri dasar dan property, yang mana masing-masing melemah sebesar 3,23% dan 2,77%. Akan tetapi, pada pasar regular, penjualan bersih asing sudah mulai terbatas pada level –Rp75,9 milyar. Dari domestik, pelemahan pada IHSG dipicu oleh proyeksi defisit anggaran yang diperkirakan dapat melebar hingga level 2,59% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Alasannya, pemerintah melihat peluang shortfall yang besar pada sisi penerimaan negara, dimana selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak diperkirakan melebar hingga Rp180 triliun. Selain itu, IHSG juga sedang dibayangi oleh isu reshuffle cabinet yang mulai menghangat kembali, yang mana menteri bidang ekonomi Jokowi-JK masih masuk dalam sorotan. Dari global, indeks dollar AS, yang mana mengukur nilai tukar AS terhadap sejumlah mata uang dunai, mencapai posisi tertingginya dalam 7 bulan terakhir. Jika data ekonomi AS terus mencatatkan perbaikan yang konsisten, diperkirakan tren penguatan mata uang AS masih akan terus berlanjut. Apalagi, data PDB kuartal III-2015 Indonesia juga dibawah ekspetasi pasar, walaupun menguat jika dibandingkan posisi kuartal II-2015. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 377,14 poin (1,96%) dari 19.265,60 ke 19.642,74, yang mana didorong oleh saham eksportir ditengah pelemahan nilai tukar Yen. Sejalan dengan bursa Jepang, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 57,10 poin (1,59%) ke level 3.647,14, yang mana merupakan kenaikan tertinggi sejak 20 Agustus 2015. Penguatan pada bursa Tiongkok didukung oleh kinerja positif saham-saham unggulan di bursa Tiongkok, yang mana terdorong oleh rencana regulator sekuritas Tiongkok yang akan melanjutkan aktivitas penawaran saham perdanan (IPO), setelah sempat terhenti sekitar 4 bulan. Padahal, data ekspor Tiongkok tercatat menurun 6.9% YoY, serta aktivitas impor juga melemah 18.8% YoY. Besaran surplus pun masih dibawah estimasi konsensus yang mengharapkan kenaikan hingga US$64.75 milyar. Jika dilihat dari tren sejak 2010, ekspor dan impor terus mengalami penurunan. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak melemah di awal perdagangan.
Presiden Federal Reserve bagian San Francisco, John Williams, berpendapat bahwa saat ini Amerika Serikat (AS) sudah mendekati tingkat pekerjaan penuh dan inflasi nampaknya akan naik menuju level target, seharusnya the Fed mulai menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap. Menurutnya, cukup masuk akal untuk mencabut kebijakan akomodasi yang membantu perekonomian hingga saat ini secara bertahap. William merupakan penjabat the Fed yang mendukung kenaikan suku bunga di bulan Desember. Williams, menambahkan bahwa akan ada banyak data ekonomi yang dirilis hingga bulan Desember Sementara itu, data dari pertumbuhan pekerjaan di AS meningkat pada bulan Oktober, yang menekan tingkat pengangguran ke level terendah dalam tujuh tahun dan menjaga Federal Reserve di jalur menuju kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. Ekonomi AS menciptakan 271.000 pekerjaan baru pada bulan lalu, dengan 3.000 di antaranya disumbangkan sektor swasta, Pertumbuhan upah juga memperlihatkan angka mengesankan, dimana upah per jam meningkat dengan kecepatan tahunan tertinggi sejak AS keluar dari resesi pada pertengahan tahun 2009. Sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak April 2008 menjadi 5% dari sebelumnya 5,1%. Lebih banyak orang yang memasuki angkatan kerja untuk mencari pekerjaan, di sisi lain juga mengindikasikan tersedianya pekerjaan. Pertumbuhan pekerjaan di AS meningkat pada bulan Oktober, yang menekan tingkat pengangguran ke level terendah dalam tujuh tahun dan menjaga Federal Reserve di jalur menuju kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. Meningkatkan keyakinan bahwa akan ada kenaikan suku bunga Federal Reserve AS di bulan Desember setelah laporan kerja yang solid di pekan lalu, mengakibatkan bursa saham AS pada hari Senin di tutup melemah. Kondisi dari perekonomian Cina tengah di hadapi perlambatan. Posisi tingkat perdagangan internasional tahunan Cina masih mendapatkan tekanan kuat di bulan Oktober, sehingga meningkatkan spekulasi Cina perlu menstimulasi permintaan domestik untuk bisa mencapai target pertumbuhan tahunannya. Data ekonomi Cina yang lemah, menjadi salah satu katalis negatif bagi pasar saham Eropa yang di tutup melemah pada hari Senin. Sentimen dari pasar regional AS dan Eropa tersebut menjadi pemicu sentimen negatif bagi pasar saham Indonesia hari ini, Di satu sisi masih minimnya insentif positif dari dalam negeri,artinya semakin besar peluang tekanan bagi IHSG untuk melanjutkan rally pelemahannya akibat dari adanya katalis negatif dari eksternal tersebut., .
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
10 November 2015
10 November 2015 Wijaya Karya (WIKA) berencana melakukan rights issue senilai Rp 2,8 triliun. Dana hasil rights issue rencananya akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan. Rencana rights issue itu diperkirakan akan dilangsungkan pada semester I 2016. Pemerintah menyetujui aksi korporasi WIKA dalam rangka pencarian dana. Pemerintah ingin menjadi pemegang saham mayoritas di WIKA, atau akan menahan kepemilikan sahamnya tidak boleh kurang dari 55%. Jika rights issue terjadi, diperkirakan dana yang akan diperoleh sebesar Rp 2,8 triliun dengan asumsi harga saham WIKA di level Rp 2.800 per saham. Wijaya Karya (WIKA) berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai Rp 6 triliun. Penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut akan dilangsungkan jika tidak mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Penundaan PMN 2016 tidak akan mengganggu pekerjaan pembangunan beberapa proyek strategis yang direncanakan dalam pengajuan PMN WIKA sebesar Rp 4 triliun. Jika WIKA melakukan emisi obligasi, untuk tahap I rencananya akan direalisasikan sekitar Rp 1,4 triliun pada awal tahun 2016 dengan jangka waktu 5 tahun. WIKA menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,1 triliun - Rp 1,4 triliun pada tahun 2016. Sebagian dana hasil emisi obligasi akan dipergunakan untuk mendanai capex pada tahun 2016. Jika dana PMN cair, capex WIKA akan sebesar Rp 1,4 triliun. Namun jika PMN tertunda, maka capex WIKA tahun 2016 hanya Rp 1,1 triliun. Wijaya Karya (WIKA) mencatat kontrak baru hingga akhir Oktober 2015 termasuk penawaran terendah mencapai Rp 17,52 triliun atau mencapai 55,37% dari target kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 31,64 triliun. Perseroan menargetkan pada tahun 2015 akan memperoleh total kontrak dihadapi sebesar Rp 54,39 triliun yang terdiri dari target kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 31,64 triliun dan carry over dari tahun 2014 sebesar Rp 22,75 triliun. Beberapa proyek yang telah diperoleh hingga Oktober 2015, yakni Proyek PLTA Upper Cisokan senilai Rp 930 miliar, Proyek Bendungan Passelorang, Sulawesi Selatan (Rp463 miliar), Proyek New Priok Container Keureto, Nangroe Aceh Darussalam (Rp 403 miliar), Proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tahap I senilai Rp 355 miliar, Proyek Jalan Non Tol (JLNT) Ciledug (Rp 351 miliar), Proyek Bendungan Logung Jawa Tengah (Rp 584,9 miliar), Proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Rp 289,39 miliar), Proyek Double Track Jatinegara-Manggarai (Rp 363,26 miliar), Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono (Rp 625 miliar). Di samping proyek infrastruktur, perseroan saat ini juga tengah mempersiapkan diri pada proyek-proyek di bidang oil & gas, bangunan gedung serta pembangkit listrik yang merupakan bagian dari Mega Proyek 35.000 MW. Pembangunan Perumahan (PTPP) memastikan penangguhan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,25 triliun akan mempengaruhi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) perseroan pada tahun 2016. Sejalan dengan penangguhan PMN tersebut, PP akan menyesuaikan dengan rencana yang ada, terutama terkait dengan proyek-proyek yang sebelumnya sudah ditetapkan. Dengan penangguhan tersebut, PTPP segera melakukan penyesuaian untuk mencarikan pendanaan. Selain itu dengan pergeseran pencairan PMN 2016 menjadi masuk ke tahun 2017, PP akan menyesuaikan dengan proyek yang optimis dikerjakan pada tahun 2016. Namun proyek dari pemerintah akan jauh lebih besar daripada swasta untuk tahun 2016. Terkait
dengan hal itu, belanja modal (capex) perseroan pada tahun 2016 belum bisa ditentukan. Sampai dengan Oktober 2015, PP memperoleh kontrak proyek baru sebesar Rp 18,6 triliun, antara lain proyek pembangkit listrik dan infrastruktur. Total Bangun Persada (TOTL) meraih kontrak baru sebesar Rp 2 triliun hingga periode Oktober 2015. Kontrak baru itu antara lain pembangunan Binus Alam Sutra (phase II), Green Office Park 9 BSD, Pakubuwono Spring Apartement, dan Living Plaza Balikpapan. Perseroan menargetkan kontrak baru tahun 2015 bisa mencapai Rp 3 triliun. Perseroan memperkirakan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 2,3 triliun dengan estimasi laba bersih tahun 2015 mencapai Rp 190 miliar. Hingga periode September 2015 perseroan sudah meraih pendapatan sebesar Rp 1,62 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 150 miliar. Sedangkan belanja modal tahun 2015 sebesar Rp 100 miliar, dimana dana belanja modal yang sudah dikeluarkan hingga kuartal III 2015 sebesar Rp 81 miliar. Untuk tahun 2016, perseroan menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp 2,60 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 210 miliar, meski target kontrak baru tahun 2016 sama dengan tahun 2015 yakni Rp 3 triliun. United Tractors (UNTR) menyebutkan bahwa anak usahanya, yaitu Acset Indonusa (ACST) telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 3,1 triliun atau naik 416,66% dibandingkan dengan pencapaian kontak baru pada tahun 2014 sebesar Rp 600 miliar. UNTR akan fokus kepada sektor konstruksi dan infrastruktur dan ACST akan menjadi penyambung perseroan dalam merealisasikan rencana tersebut. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Ke depan konstruksi dan infrastruktur menjadi fokus pengembangan di tahun 2016. Kontribusi dari kontrak tersebut akan masuk ke pendapatan dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan. Saat ini ACST baru memberikan kontribusi sebesar 2% ke pendapatan perseroan dari total pendapatan Rp 38,29 triliun. Acset membeirkan kontribusi maksmal 5% ke profit dalan 3-4 tahun. Selain itu proyek-proyek ACST akan lebih besar ke depan, karena perseroan akan mensinergi ACST dengan Induk usaha yakni Astra International (ASII). Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tengah menjajaki pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) di Riau senilai US$1,8-US$2,2 miliar di mana hasil listriknya akan diekspor ke Malaysia. PLTU tersebut akan dibangun bersama oleh perseroan, Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan perusahaan listrik asal Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB). Medco Energi Internasional (MEDC) akan melunasi (refinancing) utang jatuh tempo senilai USD 260 juta pada tahun depan. Perseroan telah mendapatkan setengah kebutuhan refinancing atau senilai USD 130 juta dari Bank Negara Indonesia (BBNI) tahun ini. Tahun depan, Medco Energi Internasional (MEDC) akan fokus mengembangkan Blok A di Aceh. Perseroan membutuhkan dana sebesar USD 150 juta untuk mengembangkan Blok A dalam dua tahun. Perseroan memproyeksikan Blok A berkontribusi sebesar USD 70 juta per tahun terhadap EBITDA. Sementara itu, MEDC akan menyelesaikan proyek mini liquefied natural gas (LNG) di Simenggaris. Perseroan juga akan melepas aset-asetnya yang sudah tidak ekonomis. Saat ini, Blok Kampar sudah berada di ambang batas keekonomiannya karena biayanya sudah tinggi.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
10 November 2015
10 November 2015 Toba Bara Sejahtera (TOBA) menargetkan kontribusi dari proyek PLTU dapat mencapai 40% dari pendapatan perseroan. Pembangunan PLTU merupakan bagian dari rencana diversifikasi bisnis perusahaan dan untuk mendukung program pemerintah yang ingin menambah pembangkit listrik dengan tenaga batubara. Perseroan berencana membangun independent power producer (IPP) dengan kapasitas hingga 100 MW dengan nilai investasi diperkirakan mencapai USD 100-120 juta. Toba Bara Sejahtera (TOBA) memilih menjaga rasio profitabilitas di tengah rendahnya harga batubara di pasar dunia, selain melakukan diversifikasi dengan masuk ke bisnis pembangkit listrik. Perseroan akan menurunkan volume produksi dan meningkatkan efisiensi, selain melakukan diversifikasi usaha. Golden Plantations (GOLL) mencatatkan rugi sebesar Rp 18,11 miliar per September 2015 dibandingkan rugi Rp 59,85 juta pada periode sama tahu sebelumnya. Penjualan turun menjadi Rp 95,38 miliar dari sebelumnya Rp 103,36 miliar Semen Indonesia (SMGR) memperkirakan penjualan tahun 2015 mengalami pertumbuhan sekitar 2%-3% didorong oleh konsumsi semen nasional yang berangsur membaik menjelang akhir tahun. Sejak Agustus 2015 konsumsi semen meningkat 17,8%, diikuti September tumbuh 5% dan Oktober tumbuh sekitar 5%-6%. Hal ini berimbas pada membaiknya volume penjualan semen oleh perseroan yang sempat mengalami penurunan pada semester I 2015. Meski demikian pertumbuhan tahun 2015 melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2014 sebesar 3,5%. Perseroan memperkirakan pada penutupan tahun 2015 akan tumbuh di kisaran 2% - 3% dari YoY. Perbaikan volume penjualan terbantu oleh menggeliatnya pembangunan infrastruktur pemerintah berupa jalan tol, waduk, gedung bertingkat, pelabuhan dan sebagainya. Sedikitnya pembangunan infrastruktur pemerintah bisa menyerap 50% dari total semen curah. Semen Indonesia menjual semen curah 30% dari total penjualan 28,4 juta ton. Sedangkan semen curah yang terserap untuk pembangunan infrastruktur pemerintah kurang lebih 4,5 juta ton. Penjualan SMGR sekitar 28,4 juta ton, dimana sekitar 30% adalah semen curah atau 9,5 juta ton, sedangkan sekitar 4,5 juta ton untuk infrastruktur. Perkembangan proyek (pembangunan pabrik) Semen Indonesia (SMGR) di Rembang sudah mencapai 66,7% dan yang di Indarung, Sumatera Barat sudah 64%. Perseroan menngharapkan pabrik-pabrik ini bisa mulai beroperasi di akhir tahun 2016. Dengan adanya pembangunan dua pabrik Semen Indonesia di Rembang dan Indarung, produksi semen dapat meningkat, sehingga memenuhi tuntutan pasar. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 2-3 triliun pada 2016, lebih rendah dari tahun ini sebesar Rp 4 triliun. Perseroan mengalokasikan capex untuk kebutuhan operasional produksi dan sebagian kecil untuk ekspansi pembangunan pabrik baru. Saat ini, proyek pabrik semen di Pati masih dalam proses perizinan. Sementara itu, INTP optimistis dapat menyelesaikan penambahan kapasitas pabrik di Citeureup pada akhir tahun ini sebesar 4,4 juta ton. Suparma (SPMA) menargetkan penjualan bersih sebesar Rp 1,60 triliun tahun 2015, dimana hingga September 2015 perseroan sudah meraih 71,8% dari target tersebut yaitu sebesar Rp 1,15
triliun. Laba usaha sudah mencapai 73,7% dari target Rp 144 miliar yaitu sebesar Rp 106,1 miliar. Sedangkan produksi tahun 2015 ditargetkan mencapai 190.000 metrik ton dan penjualan sebanyak 189.000 metrik ton. Harga jual rata-rata produk kertas perseroan naik 3,3% sepanjang September 2015 menjadi Rp 8.090 dari harga jual rata-rata sebelumnya Rp 7.830. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) mencatatkan penjualan sebesar Rp 4,50 triliun hingga periode September 2015 naik dibandingkan sebelumnya Rp 3,66 triliun. Laba periode berjalan setelah penyesuaian proforma tercatat Rp 292,15 miliar naik dari sebelumnya Rp 283,56 miliar. Lautan Luas (LTLS) melalui anak perusahaannya yaitu PT Cipta Mapan Logistik pada 6 November 2015 telah mengambil bagian saham dan menyetorkan modal untuk mendirikan anak perusahaan baru PT Cipta Mandiri Logistik yang didirikan berdasarkan modal dasar Rp 2,5 miliar dan modal disetor Rp 1,5 miliar. Bidang usaha perusahaan baru ini adalah pergudangan, jasa pergudangan dan transportasi. Pemegang saham perusahaan baru ini adalah PT Cipta Mapan Logistik sebanyak 1.485 saham atau 99,8% dan Indrawan Masrin 15 saham atau 0,02%. Garuda Indonesia (GIAA) meluncurkan pembayaran tiket pesawat secara online di outlet Alfamart, anak usaha Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) guna memberikan kemudahan bagi pengguna jasa angkutan udara. Dalam pemberian layanan tersebut, Garuda Indonesia menggandeng Sumber Alfaria Trijaya sebagai penyedia outlet dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyedia jaringan infrastruktur perbankan. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) selaku induk toserba Alfamart, Alfamidi, dan Lawson menginginkan kerja sama pembayaran tiket daring (online) dapat membantu meningkatkan penjualan. Kontribusi transaksi pembayaran tiket online terhadap kinerja perseroan tidak signifikan. Kontributor utama masih dari penjualan berbagai barang kebutuhan sehari-sehari maupun kebutuhan pokok. Namun perseoran mengharapkan kerja sama semacam ini akan mendorong konsumen melakukan pembelian di gerai-gerai Alfamart, Alfamidi, maupun Lawson. Kerja sama pembayaran tiket online yang baru dijalin Alfamart ialah dengan Garuda Indonesia (GIAA). Sebelumnya perseroan telah bekerja sama dengan Citilink, AirAsia dan Lion Grup mencakup Lion Air, Batik Air, Wings Air. Alfamart, anak usaha Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), akan memperbanyak gerai toserbanya yang menyediakan fasilitas makan dan minum di tempat. Fasilitas tersebut banyak diadopsi toserba lain, seperti Indomart Point, Circle K, Lawson, dan 7-11. Toserba yang menjadi lokasi nongkrong ini hanya akan disediakan di lokasi tertentu yang potensial. Rencana Alfamart ini bermaksud untuk menangkap peluang berdasarkan keinginan konsumen dengan lebih cepat. Sekarang gerai Alfamart di seluruh Indonesia berjumlah lebih dari 10.000 unit. Sedang Alfamidi mendekati 1.000 unit dan Lawson hampir 100 gerai. BFI Finance (BFIN) membukukan penurunan pendapatan pembiayaan konsumen per September 2015 menjadi Rp 897,89 miliar dari sebelumnya Rp 931,04 miliar. Beban bunga mencapai Rp 509,06 miliar naik dari sebelumnya Rp 363,73 miliar. Laba bersih meningkat menjadi Rp 454,82 miliar dari sebelumnya Rp
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
10 November 2015
10 November 2015 408,07 miliar. Laba per saham tercatat naik menjadi Rp 292,1 dari laba per saham tahun sebelumnya Rp 265,5.
dan Lippo Plaza Yogya. Bila ditambah rumah sakit di Yogya, nilainya dapat menjadi Rp 2,1-2,2 triliun.
Bank Negara Indonesia (BBNI) memilih opsi revaluasi aset untuk memperkuat permodalan dan diproyeksikan terealisasi sebelum akhir Desember 2015. Perseroan berencana mengusulkan pertumbuhan kredit dalam kisaran 15-17% dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2016.
MNC Land (KPIG) tengah menjajaki kerja sama dengan investor China di proyek kawasan Lido, Jawa Barat. Investor tersebut akan menambah daftar mitra kerja sama MNC di proyek Lido, setelah Trump Hotel Collection dan Korea Land & Housing Corporation.
Bank Victoria International (BVIC) menargetkan masuk kategori BUKU III dengan modal inti di atas Rp 5 triliun pada 2018. Hingga September 2015, modal inti atau ekuitas perseroan mencapai Rp 2,1 triliun. Dalam hal ini, ada berbagai opsi yang akan ditempuh perseroan seperti rights issue, pemupukan laba ditahan dan mengundang investor strategis. Sementara itu, pada tahun depan, BVIC menargetkan pertumbuhan kredit di level 15-18% dan pertumbuhan laba 25%. Bank Victoria International (BVIC) yakin kondisi tahun 2016 kemungkinan besar tidak jauh lebih baik atau akan sama seperti di tahun 2015. Melihat kondisi tahun depan, perseroan menyatakan lebih tidak agresif. LDR masih akan dijaga di kisaran 78%-79%. Sarana Multigriya Finansial (SMF) memberikan pinjaman kepada Bank Tabungan Negara (BBTN) sebesar Rp 700 miliar. Dana pinjaman yang memiliki tenor pinjaman selama satu tahun dan bunga 8,5% ini akan dimanfaatkan untuk mendukung bisnis pembiayaan yang dikelola BBTN.
MNC Land (KPIG) mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1,2 triliun, naik dibandingkan tahun ini yang sekitar Rp 800 miliar. Mayoritas capex akan digunakan sebagai sumber dana pembangunan media tower di Jakarta dan Apartemen One East Residences di Surabaya. Apartemen tersebut terdiri atas 287 unit apartemen dan 144 unit service apartment. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2017. Hanson International (MYRX) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD sebanyak 10% dari modal disetor atau 1.533.166.839 lembar saham pada harga Rp 700 per saham. Dana yang diperoleh akan digunakan sebagai tambahan setoran moda pada Mandiri Mega Jaya untuk belanja modal dan perluasan usaha di bidang properti dan atau untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang properti. Bakrie Telecom (BTEL) telah mendapat izin sebagai penyelenggara jasa seluler dari sebelumnya sebagai penyedia layanan sambungan telepon tetap tanpa kabel. Dengan adanya lisensi seluler, perseroan berencana meluncurkan layanan seluler dengan teknologi 4G LTE.
Bank Tabungan Negara (BBTN) masih terus mencari dana di luar dana pihak ketiga untuk memenuhi ekspansi kredit perseroan pada tahun ini. Adapun di sisa akhir tahun ini, BBTN akan memperoleh dana mencapai Rp1,2 triliun dari pinjaman, sekuritas, dan pemerintah untuk membiayai rancangan ekspansi tersbut. Bank Mandiri (BMRI) tengah mengkaji opsi rights issue senilai Rp20 triliun pada 2018. Opsi ini dipertimbangkan untuk memupuk permodalan demi memperbesar kemampuan ekspansi dan market cap perseroan. Bank Mandiri (BMRI) memilih berhati-hati dalam memberikan kredit kepada perusahaan, terutama bagi perusahaan yang meminjam menggunakan dolar namun tidak memiliki keuntungan usaha dalam bentuk dolar. Selain itu perseroan juga sudah melakukan hedging untuk interest swap. Mandiri juga memaksimalkan cabang Mandiri yang ada di luar negeri untuk bisa menyerap dana ekspor yang dilakukan oleh eksportir Indonesia. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan menjadi salah satu bank terbaik di Asia Tenggara pada tahun 2020. Bank Mandiri fokus pada penguatan kualitas aset agar dapat membukukan kinerja positif dan memperkuat persepsi positif investor seiring kondisi ekonomi yang masih fluktuatif. Untuk itu Bank Mandiri terus meningkatkan alokasi pencadangan menjadi 160% pada September 2015. Perseroan pada kuartal III 2015 mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp 560,6 triliun, meningkat 10,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 506,5 triliun. Lippo Karawaci (LPKR) menjajaki pengalihan aset senilai total Rp 1,5 triliun ke Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust) di Singapura. Aset tersebut berupa dua mall, yaitu Lippo Mall Kuta DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
10 November 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
44,13 2,31 1092,73 9580,00 14575,00 52,35 51,70 625,00 2147,50 628,50 808,59
0,26 0,01 0,43 -50,00 -65,00 -10,05 -11,66 5,00 -29,50 -0,50 -2,58
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
40 0,01
13.491 191
Change (IDR) -177 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17730,48 5095,30 6295,16 3819,44 2293,26 22726,77 4499,51 19642,74 1686,11 2997,72
Change %Day %YTD -1,00 -0,52 -1,01 7,59 -0,92 -4,13 1,58 12,69 1,83 55,11 -0,61 -3,72 -1,47 -13,92 1,96 12,56 0,02 -4,27 -0,42 -10,92
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 3,05 2,89 3,66 3,35 1,77 1,71 1,81 1,66 3,65 3,26 1,20 1,12 2,35 2,12 1,67 1,56 1,82 1,72 1,16 1,11
Market Cap (USD Bn) 5.435,2 8.103,0 1.629,4 4.721,8 2.761,0 1.805,4 349,5 2.947,6 227,3 289,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.644,25 14.682,30 110,86 9.592,68 9.618,65 20.629,42 2.144,48 3.117,79 11,79
Change 80,25 -12,19 0,30 13,99 -1,37 51,20 0,00 -29,69 -0,08
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 16,07 15,09 22,85 19,54 15,63 14,61 15,54 13,92 31,76 22,89 11,40 10,76 15,95 13,88 18,74 17,12 16,38 15,05 13,04 12,36
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,08 0,01 0,70 0,70 1,51 0,16 0,23 0,09
Change -0,0004 0,0009 0,0000 0,0004 0,0003 0,0004 -0,0002 -0,0034 0,0000
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.24 0.51 0.17 0.13 0.13 2.71
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
10 November 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 100.70 Bn 2,866,909.10
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 10 Nov 10 Nov 10 Nov 10 Nov 12 Nov 12 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov
Agenda US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia BoP Current Account Balance US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Business Inventories US PPI MoM US PPI YoY
Expectation Turun menjadi -0.3% dari -0.7% Naik menjadi -9.3% dari -10.7% Turun menjadi 0.0% dari 0.1% Naik menjadi -0.1% dari -1.0% Turun menjadi 270 ribu dari 276 ribu Naik menjadi 2165 ribu dari 2163 ribu -Sekitar -$130.0 Bn Naik menjadi 0.3% dari 0.1% Naik menjadi 0.1% dari 0.0% Naik menjadi 0.1% dari -0.5% Turun menjadi -1.2% dari -1.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP IJ KLBF IJ ISAT IJ BBNI IJ TOWR IJ ABMM IJ MIKA IJ BMTR IJ DSNG IJ PLIN IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
97775 1440 4550 4875 4350 2645 2625 920 630 3930
Index pt
2.49 2.49 4.72 1.25 2.35 7.96 0.96 2.79 5.00 2.08
2.82 1.68 1.14 1.13 1.04 0.55 0.37 0.36 0.33 0.29
Stock
Price
BBCA IJ ASII IJ BMRI IJ INTP IJ BBRI IJ PGAS IJ INDF IJ SMGR IJ UNVR IJ MLBI IJ
Change (%)
13125 6425 8700 18475 10575 2810 5550 10250 36700 8400
Index pt
-3.14 -2.65 -3.06 -6.46 -1.17 -3.93 -5.13 -3.98 -0.81 -8.20
-10.59 -7.23 -6.48 -4.79 -3.12 -2.85 -2.69 -2.57 -2.34 -1.61
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
10 November 2015 10 November 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 12.00
DMAS
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Nov-15
Ratio 4:1 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 1200.00 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 ----
EX Date 06 Nov-15
Recording 10 Nov-15
Payment 17 Nov-15
CORPORATE ACTIONS Stock MAIN MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 06 Nov-15 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 ----
EX Date 09 Nov-15 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA TBA
Trading Period 13 Nov – 19 Nov’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten KLBF KBRI BIPI PICO MCOR MYRX ASII OKAS PSAB UNSP GEMS BLTA CNKO INDR TOWR SMMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
10-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 11-Nov-15 13-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 19-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
November 2015 1010 November 2015
ISAT
TRADING BUY
S1
R1
4400
4635
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up , 4,550 4,600 4,550
ISAT Upward Sloping Channel
S2
4165
Closing Price
R2
4870
4,400 4,292 4,228.75 4,172.5 4,200 4,172.5
4550 • MACD line dan signal line indikasi positif
4,160 4,139.5 4,000 3,958.5 3,958.5 3,955 3,800
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
3,629.36 3,600
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 4400-Rp 4635
April May Jun Jul August September ISAT - Stochastic %D(6,3,3) = 90.57, Stochastic %K = 91.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 4550, take Profit Rp 4635
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.83 10.07 69.28 4140 4292
LPKR
TRADING BUY
S1
R1
1130
Sinyal
October
November
ISAT - MACD (5,3) = -72.91, Signal() = -50.54
Positif Positif Positif Positif Positif
1210
ISAT - TSI(3,5,3) = 69.28, Volume() = 742,100.00
ISAT - William's % R(14) = -4.03, Volume() = 742,100.00
3,400 91.468 91.468 90.5716 100.0 90.5716 80.0 60.0 80 40.0 20.0 20 0.0 40.0 20.0 0.0 -20.0 -50.5363 742,100 -40.0 -60.0 -72.9058 69.2768 100.0 80.0 60.0 52.9412 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 742,100 -60.0 -80.0 -4.03226
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
LPKR Wedge Bearish Breakout
S2
1050
Closing Price
R2
1290 1,400 1,310 1,306.67 1,306.67 1,300 1,257.75
1160 • MACD line dan signal line indikasi negatif
1,243 1,231.88 1,200 1,200 1,175 1,160 1,100 1,160 1,160 1,096.5 1,000
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1130-Rp 1210
April May Jun Jul August September LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 58.90, Stochastic %K = 39.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1160, take Profit Rp 1210
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 56.67 -9.24 23.06 1258 1243
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
LPKR - MACD (5,3) = 17.28, Signal() = 8.92
LPKR - TSI(3,5,3) = -23.06, Volume() = 28,679,600.00
LPKR - William's % R(14) = -94.12, Volume() = 28,679,600.00
October
November
80900 58.9036 100.0 90.0 80.0 58.9036 70.0 60.0 50.0 40.0 39.1204 30.0 20.0 10.0 39.1204 17.2772 30.0 20 20.0 10.0 8.92411 0.0 -10.0 -20.0 28,679,600 100.0 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -12.9864 -20.0 -40.0 -60.0 28,679,600 -80.0 -23.0649 -94.1176
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
November 2015 1010 November 2015
BISI
TRADING BUY
S1
1400
R1
1550
S2
1350
R2
1600
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BISI Upward Sloping Channel
Closing Price
Ulasan
Prediksi
1,700 1,567.14 1,567.14 1,480 1,600 1,480 1,480 1,500 1,470
1480 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,414 1,400 1,356.25
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,300 1,267.75
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
1,200 1,190.45 1,190.45 1,100 1,165
• Harga berada dalam area upper band
1,028.83 1,000
• Trading range Rp 1400-Rp 1550 April May Jun Jul August September BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 74.93, Stochastic %K = 77.89, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1480, take Profit Rp 1550
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 76.69 31.21 46.28 1268 1414
KAEF
TRADING BUY
S1
R1
920
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1005
October
November
BISI - MACD (5,3) = -28.10, Signal() = -24.82
BISI - TSI(3,5,3) = 46.28, Volume() = 3,886,700.00
BISI - William's % R(14) = -7.35, Volume() = 3,886,700.00
80900 77.8915 77.8915 90.0 80.0 74.9256 70.0 60.0 50.0 74.9256 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 60.0 40.0 20.0 -24.821 0.0 3,886,700 -20.0 -28.0997 -40.0 46.284 80.0 60.0 45.396 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 3,886,700 -80.0 -7.35294
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
KAEF Broadening Wedge
S2
865
Closing Price
R2
1060
1,400
965
1,300
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,200 1,077.61 1,077.61 1,100 965
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 920-Rp 1005
April May Jun Jul August September KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 73.99, Stochastic %K = 84.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 965, take Profit Rp 1005
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 44.57 11.59 45.85 883 905
Sinyal
KAEF - MACD (5,3) = -17.72, Signal() = -11.64
Positif Positif Positif Positif Positif
KAEF - TSI(3,5,3) = 45.85, Volume() = 8,810,500.00
KAEF - William's % R(14) = -6.06, Volume() = 8,810,500.00
October
November
965 1,000 965 905 900 900 883.75 883 800 810 751.667 700 751.667 686.562 84.4729 600 84.4729 80 90.0 80.0 73.991 70.0 60.0 50.0 40.0 73.991 30.0 20.0 10.0 200.0 30.0 20.0 10.0 -11.6385 0.0 -10.0 8,810,500 -17.7188 -20.0 45.8517 80.0 60.0 40.0 26.427 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 8,810,500 -80.0 -6.06061
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
November 2015 1010 November 2015
BMTR
TRADING BUY
S1
890
R1
950
S2
860
R2
980
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BMTR Downward Sloping Channel Bullish Breakout
2,000
920
1,800
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,600
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,400
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 890-Rp 950
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 25.00 -9.19 -11.28 962 895
ISSP
TRADING BUY
S1
185
R1
202
S2
175
R2
212
Closing Price
April May Jun Jul August September BMTR - Stochastic %D(6,3,3) = 44.94, Stochastic %K = 61.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 920, take Profit Rp 950
October
November
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
BMTR - MACD (5,3) = -2.31, Signal() = 3.23
BMTR - TSI(3,5,3) = -11.28, Volume() = 4,662,900.00
BMTR - William's % R(14) = -58.14, Volume() = 4,662,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ISSP Upward Sloping Channel 240.0 211 211 199 220.0 190 190 200.0 190 189.6 189.125 180.0 188.667 188.667 160.0 173.8 154 140.0 132.297
190 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
120.0 100.0
• Trading range Rp 185-Rp 202
April May Jun Jul August September ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 48.25, Stochastic %K = 39.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 190, take Profit Rp 202
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.30 2.45 16.43 174 189.6
1,106.99 961.5 1,200 925 920 920 1,000 920 895 889 800 889 80 888.75 61.2487 90.0 830 80.0 61.2487 70.0 60.0 764.091 50.0 44.9394 40.0 30.0 20.0 764.091 44.9394 10.0 0.0 20 30.0 3.22647 20.0 10.0 0.0 -2.31412 -10.0 -20.0 -30.0 4,662,900 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -11.2839 -20.0 -40.0 -60.0 4,662,900 -80.0 -25.7855 -58.1395
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
ISSP - MACD (5,3) = -0.50, Signal() = -0.73
ISSP - TSI(3,5,3) = 16.43, Volume() = 62,515,000.00
ISSP - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 62,515,000.00
October
November
80 48.2546 90.0 80.0 70.0 48.2546 60.0 50.0 40.0 39.1266 30.0 20.0 10.0 39.1266 0.0 206.0 -0.500078 4.0 2.0 0.0 -0.730985 -2.0 -4.0 62,515,000 -6.0 23.4578 80.0 60.0 40.0 20.0 16.4302 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 62,515,000 0.00000 -80.0 -20
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
10 November 2015 10 November 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
19325 1365 1285
19325 1365 1285
18950 1340 1250
18125 1265 1165
18950 1340 1250
19775 1415 1335
20600 1490 1420
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
22100 1585 1400
16725 1310 1010
7500 615 1110 2160 337 600
7500 615 1110 2160 337 600
7375 600 1095 2115 329 590
7175 580 1065 2005 307 565
7375 600 1095 2115 329 590
7575 630 1125 2225 351 615
7775 650 1155 2335 373 640
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 710 1315 2700 454 740
5350 510 1065 1900 353 585
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 915 SMGR Trading Sell 10250 INTP Trading Sell 18475 SMCB Trading Sell 1050
915 10250 18475 1050
890 10150 18050 1040
840 9850 16775 1015
890 10150 18050 1040
950 10450 19325 1065
1000 10750 20600 1090
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
1090 11300 21025 1160
765 8650 16000 965
6425 590
6425 590
6325 580
6100 555
6325 580
6550 605
6775 630
Positif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
6875 690
4975 478
5550 47475 36700 1440
5550 47475 36525 1440
5475 48200 36925 1460
5225 45350 36125 1340
5475 46775 36525 1400
5725 48200 36925 1460
5975 49625 37325 1520
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
6425 48450 40000 1610
4960 39500 35350 1250
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1645 1645 PTPP Trading Sell 3680 3680 WIKA Trading Sell 2730 2730 ADHI Trading Sell 2165 2165 WSKT Trading Sell 1660 1660
1615 3655 2665 2130 1640
1540 3585 2485 2035 1590
1615 3655 2665 2130 1640
1690 3725 2845 2225 1690
1765 3795 3025 2320 1740
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1795 3930 3150 2410 1770
1235 3350 2485 1790 1525
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2810 JSMR Trading Sell 4980 ISAT Trading Buy 4550 TLKM Trading Buy 2730
2810 4980 4550 2730
2745 4945 4635 2745
2590 4855 4165 2665
2745 4945 4400 2705
2900 5025 4635 2745
3055 5125 4870 2785
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3160 5625 4350 2830
2530 4680 3600 2485
8700 10575 4875 13125 1110
8700 10575 4875 13125 1110
8625 10500 4800 12925 1095
8425 10300 4670 12450 1055
8625 10500 4800 12925 1095
8825 10700 4930 13400 1135
9025 10900 5050 13875 1175
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
9650 11700 5375 13775 1230
7150 7975 3800 11300 970
Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 17900 MPPA Trading Sell 2120
17900 2120
17575 2040
17000 1850
17575 2040
18150 2230
18725 2420
Negatif Positif
Positif Negatif
Negatif Negatif
21200 2750
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Trading Sell Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Sell GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
09-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.