13 November 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• UNVR akan perluas pabrik oleokimia • KLBF targetkan pertumbuhan pendapatan 10% tahun depan • KLBF alokasikan capex hingga Rp1,2 triliun untuk tahun depan • KLBF akan membuka cabang baru wilayah Indonesia bagian timar • GGRM akan naikkan harga jual rokok, seiring kenaikan cukai • PLTG yang dibangun PTPP diharapkan beroperasi pada akhir 2015 • PTPP bentuk perusahaan patungan SIP dengan BPJS • Tahun depan, ACST bidik kontrak baru Rp 3,4 triliun • CMNP tidak minati saham META • TOTL targetkan pendapatan 2016 Rp2,6 triliun • JSMR siapkan capex sebesar Rp14 triliun pada tahun depan • INCO kaji tunda capex • ITMG peroleh 50% kontrak batubara pada 2016, kaji merger dan akuisisi • SGRO akan bangun pabrik kelapa sawit senilai Rp 100 miliar • AALI sedang membangun dua pabrik kelapa sawit • ASII akan ekspansif di bisnis non-otomotif • ASII realisasikan belanja modal 80% dari anggaran tahun ini • AUTO turunkan belanja modal • SMGR akan memperbesar pasar ekspornya di tahun 2017 • CPIN dapat pinjaman sindikasi US$100 juta dan Rp3 triliun • AISA anggarkan capex Rp1,2 triliun • AKRA cari utang US$70 juta • PANR akan akuisisi perusahaan pariwisata • DEFI akan stock split dengan rasio 1:10 • APLN kembangkan Vimala View Rp 800 miliar
Peluang IHSG untuk melaju pada teritori positif di pekan ini cukup Support pasalnya Level 4428/4406/4361 terbuka, dari beberapa indkator teknikal mengkonfirmasikan Resistance Level tercermin dari 4496/4541/4564 positif. Hal tersebut indikator MACD dan Stochastics yang Major Trend trend IHSG positif.Down mensinyalkan Selain itu, lagging indikator yang terlihat Minor Trend Down positif bagi IHSG dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4462.225 759.329
VOLUME (Mn)
+10.636 +2.617
3,530.02 971.10
VALUE (Rp Bn)
4,371.56 3,006.54
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (12/11), IHSG menguat 10,64 poin (0,24%) ke level 4.462,23, dari level 4451.59 sehari sebelumnya. Penguatan tersebut didukung oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,49%, properti yang naik 1,02%, dan perbankan yang menguat 1,00%. Dari domestik, kurs dollar melemah terhadap sebagian besar mata uang di Asia setelah melonjak pada awal pekan ini. Investor pindah ke mata uang emerging yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, atau lebih berisiko, karena mereka menantikan pidato Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, dan petinggi bank sentral Amerika Serikat lainnya untuk mencari petunjuk mengenai rencana kenaikan suku bunga. Dengan data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, The Fed mempertimbangkan menaikkan suku bunga bulan depan, bersamaan dengan bank sentral lainnya, termasuk di Eropa dan Jepang, yang mempertimbangkan kebijakan pelonggaran moneter lebih lanjut seiring melambatnya pertumbuhan. Dari pasar global, indeks saham Wall Street melemah pada perdagangan hari Rabu (11/11). Pelemahan didorong oleh kekhawatiran mengenai penjualan ritel Amerika Serikat dan pelemahan harga minyak dunia mendorong saham di Wall Street pada pagi ini berakhir di teritori negatif. Laporan kuartal ketiga yang anjlok oleh jaringan toko serba ada (department store) Macys, yang memangkas proyeksi akhir tahunnya, merembet ke industri ritel yang lebih luas. Penurunan lanjutan harga minyak, didorong laporan terbaru tentang lonjakan besar cadangan AS, menyebabkan saham emiten minyak berjatuhan. Perdagangan relatif sepi karena liburan Hari Veteran--yang membuat pasar obligasi ditutup. Dari regional, indeks Nikkei 225 menguat 6.38 poin (0,03%) ke level 19,697.77. Indeks saham Jepang ditutup pada level tertinggi dalam 12 minggu pada hari Kamis karena investor hati-hati menunggu rilis data pertumbuhan Jepang dan pertemuan kebijakan bank sentral pekan depan. Di sisi lain, Indeks Shanghai Composite melemah 17.35 poin (0,48%) ke level 3,632.90. Adapun, indeks Hang Seng menguat 536.75 poin (2,40%) ke level 22,888.92, dari level 23,352.17 sehari sebelumnya, setelah melemah selama lima hari berturut. Dari Eropa, saham-saham eropa turun pada awal perdagangan setelah pidato kepala Bank Sentral Eropa mengecewakan pelaku pasar yang berharap untuk detail lebih dari kebijakan moneter yang terbaru pada hari Rabu (11/11).
Belanja fiskal pemerintah Cina naik hingga 4 kali lipat untuk laju pertumbuhan di bulan Oktober, menunjukkan determinasi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini seiring perlambatan sektor manufaktur dan investasi properti menekan perekonomian. Belanja fiskal melonjak 36.1% dari setahun lalu menjadi 1.35 triliun yuan, sementara pendapatan fiskal naik 8.7% menjadi 1.44 triliun yuan, menurut Menteri Keuangan pada hari Kamis. Dalam 10 bulan pertama tahun ini, belanja fiskal naik sebanyak 18.1% dan pendapatan naik sebanyak 7.7%. Cina sedang berusaha untuk menambah belanja fiskalnya seiring pelonggaran moneter dan kebijakan untuk menambah kapasitas bankbank untuk memberikan pinjaman Sementara itu, Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan ekonomi Cina tidak mungkin mengalami hard landing ketika negara ini telah memiliki ruang untuk menyebar stimulus fiskal dan moneter jika ekonomi negara itu melambat lebih lanjut. Sejak tahun lalu Cina mengeluarkan kebijakan untuk menghindari dari perlambatan tajam termasuk investasi infrastruktur dan memangkas suku bunga sejak November 2014. ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina akan melambat menjadi 6,8% tahun ini dari 7,3% tahun lalu dan sebesar 6,7% tahun depan. Data teranyar dari Cina telah memperlihatkan kondisi membaik dan data tersebut harapkan dapat mengurangi potensi tekanan di pasar. Sedangkan, faktor yang menghambat pasar juga timbul sinyal dari peluang kenaikan suku bunga the Fed. Seperti pernyataan Janet Yellen, mengatakan bulan Desember merupakan peluang terbuka untuk kenaikan Fed rate, jika data mendukung. Selain itu Yellen mengatakan ekonomian AS telah memberikan performa yang baik, namun the Fed akan tetap mengambil langkah kenaikan secara bertahap. Komentarkomentar dari pembuat kebijakan The Fed yang isyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan depan dan ditambah dengan rendahnya harga komoditas telah memicu bursa saham AS ditutup melemah pada hari Kamis. Pidato presiden ECB kurang mendapat respon pelaku pasar saham di Eropa, meski pisato Draghi tersebut mengisyaratkan pelonggaran moneter lebih lanjut. Mario Draghi menegaskan bahwa bank tengah mempertimbangkan beberapa opsi untuk menggunakan instrumen kebijakan yang tersedia jika diperlukan. Sementara itu, saham Eropa ditutup melemah tajam pada hari Kamis, lantaran pelaku pasar khawatir atas penurunan harga minyak. Faktor negatif yang muncul dari ekternal tersebut bisa membuka peluang terjadinya koreksi bagi IHSG pada hari ini, ditengah minimnya insentif pasar dari dalam negeri
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
13 November 2015
13 November 2015 Unilever Indonesia (UNVR) akan memperluas pabrik oleokimia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara. Perseroan telah membeli tanah seluas 9 ha untuk perluasan tersebut. Pabrik oleokimia yang sudah ada sekarang berkapasitas 200 ribu ton per tahun, dengan luas tanah 17 ha. Perseroan menginvestasikan dana Rp 2 triliun untuk pembangunan pabrik yang akan digunakan untuk memproduksi bahan baku crude palm kernel oil (CPKO). Sementara itu, meskipun pendapatan dan laba bersih melambat hingga kuartal III-2015, UNVR belum berencana menaikkan harga jual hingga akhir tahun ini. Sejak awal tahun ini, perseroan telah menaikkan harga jual sebanyak tiga kali. Pada Maret 2015, UNVR menaikkan harga jual sebesar 1%, kemudian pada Agustus dan akhir Oktober masing-masing sebesar 1% dan 1,8%. Kalbe Farma (KLBF) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada tahun depan. Divisi nutrisi ditargetkan tumbuh 14-15%, sedangkan dari divisi produk kesehatan, perseroan akan mengandalkan pertumbuhan obat bebas sebesar 10%. Sementara itu, hingga akhir tahun, KLBF menargetkan mampu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 2-3%. Adapun target margin laba operasional direvisi menjadi 14-15%. Perseroan akan tetap mempertahankan rasio pembagian dividen tahun buku 2015 sebesar 40-50%. Kalbe Farma (KLBF) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun-Rp1,2 triliun untuk tahun depan. Sebagian dana itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik berteknologi biosimilar di Cikara Bekasi dan sisanya untuk pengembangan divisi obat bebas serta pengembangan distribusi. Kebutuhan tersebut bisa mencapai 50% dari total capex tahun depan. Sisanya untuk pengembangan pasar obat bebas sekitar 25% dan 25% lainnya untuk pengembangan distribusi. Untuk memperluas jangkauan distribusi, perseroan juga akan membuka cabang baru di beberapa lokasi. Jumlah capex yang dialokasikan tersebut sama dengan anggaran tahun lalu dimana sumber dana capex akan diperoleh dari kas internal. Kalbe Farma (KLBF) akan membuka cabang baru di beberapa lokasi, terutama memperbesar jangkauan distribusi ke wilayah Indonesia bagian timur. Wilayah timur yang dimaksud bisa terletak di kawasan Sulawesi, Nusa Tenggara, atau Papua. Jumlah kantor cabang yang akan dibangun sekitar satu atau dua. Adapun alokasi dana yang dianggarkan untuk kebutuhan itu sekitar Rp250 miliar-Rp300 miliar pada tahun depan. Gudang Garam (GGRM) tengah mencari pinjaman senilai Rp9 triliun yang akan digunakan untuk membayar cukai rokok pada Desember 2015. Berdasarkan aturan pemerintah yang baru diterapkan pada 2015, pembayaran pemesanan pita cukai pada November dan Desember 2015 dibayarkan selambat-lambatnya pada 31 Desember 2015.
(minyak kelapa sawit, inti sawit, dan turunannya). Pada 2016 belanja modal paling besar dialokasikan untuk lini usaha beras senilai Rp517 miliar, diikuti kelapa sawit Rp387 miliar, dan makanan Rp309 miliar. Jasa Marga (JSMR) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp14 triliun pada tahun depan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan anggaran belanja modal tahun ini sebesar Rp6 trilliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan sejumlah ruas tol. Pada tahun depan, perseroan menargetkan empat ruas tol baru dapat beroperasi yakni Gempol—Pasuruan, Surabaya—Mojokerto Seksi II, Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi Seksi I dan II dan Semarang—Solo seksi III Bawen—Salatiga. Dengan bertambahnya empat ruas baru, pihaknya menargetkan pendapatan tahun depan dapat tembus Rp8,6 triliun, yang diperoleh dari estimasi volume lalu lintas yang sebesar 1,4 miliar kendaraan. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) tidak berminat mengambilalih saham Nusantara Infrastructure (META). Hal ini menanggapi sejumlah kabar di pasar yang menyebutkan CMNP segera mengakuisisi saham META. CMNP tidak tertarik mengakuisisi saham META karena telah mengkalkulasi ruas tol yang dikuasai kurang menguntungkan dan lebih memilih untuk fokus menggarap proyek-proyek tol yang sudah ada, termasuk menjajaki ruas tol baru. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo berkapasitas 100 megawatt (MW) dapat beroperasi pada akhir tahun 2015. Proyek ini termasuk dalam salah satu program ketenagalistrikan nasional 35.000 MW. PLTG Gorontalo digarap oleh Unit Induk Pembangunan Pembangkitan Sulawesi PLN (UIP XII). Pembangunan pembangkit dimulai sejak awal September 2015 dan diharapkan dapat beroperasi tahap awal sebesar 50 MW pada akhir Desember 2015. Sejumlah progres lainnya yang telah dilakukan oleh Pembangunan Perumahan (PTPP), selaku BUMN Karya yang menjadi kontraktor utama Engineering Procurement Construction (EPC). Pembangunan Perumahan (PTPP) membentuk usaha patungan dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang diberi nama PT Sinergi Investasi Properti (SIP). PT Sinergi Investasi Properti (SIP) didirikan dengan modal awal disetorkan sebesar Rp 136,20 miliar. Dalam usaha patungan ini perseroan memiliki porsi kepemilikan saham sebesar 20%, sedangkan sisanya sebesar 80% dimiliki oleh BPJS.
Gudang Garam (GGRM) berencana menaikkan harga jual produknya dalam rangka penyesuaian guna mempertahankan margin. Pemerintah berencana menaikkan harga cukai pada tahun 2016. Kenaikan harga jual produk (rokok) akan dilakukan secara bertahap. Kenaikan harga akan berbeda-beda setiap produk Perseroan.
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan proses pengerjaan proyek MRT Jakarta koridor selatan-utara Tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 34%. Proses pengerjaan yang telah diselesaikan itu secara garis besar terdiri dari pekerjaan proyek pada struktur layang mencapai 21% dan penyelesaian struktur bawah tanah sebesar 47% (data per 31 Oktober 2015). PT MRT Jakarta juga sudah mulai mengoperasikan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) kedua yang diberi nama "Antareja II" pada Rabu (11/11) dari lokasi Patung Pemuda Senayan menuju Stasiun Senayan.
Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menyiapkan belanja modal senilai Rp1,2 trilin pada 2016 atau relatif sama dengan perkiraan sampai akhir tahun ini. Belanja modal tersebut digunakan untuk tiga lini bisnis yaitu makanan (makanan dasar, makanan konsumsi), beras (beras pack bermerek, beras curah bermerek), dan kelapa sawit
Acset Indonusa (ACST) membidik kontrak baru senilai Rp 3,41 triliun tahun depan, naik 10% dibandingkan tahun ini sekitar Rp 3,1 triliun. Perseroan mengincar kontrak konstruksi dari pembangkit listrik yang tengah dijajaki induk usahanya, United Tractors (UNTR). ACST fokus untuk lebih sering menggarap proyek
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
13 November 2015
13 November 2015 infrastruktur guna mencapai target kontrak baru tahun depan. Guna menopang ekspansi, perseroan menyiapkan belanja modal senilai Rp 100-120 miliar. Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan pendapatan pada 2016 mencapai Rp2,6 triliun, naik 13,04% dari target pendapatan tahun ini sebesar Rp2,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan untuk tahun depan akan disokong oleh proyek konstruksi yang sudah didapat. Perseroan menargetkan kontrak baru, bukan proyek kerja sama operasi (KSO), pada 2016 sebesar Rp3 triliun, serupa dengan target 2015. Vale Indonesia (INCO) berencana menunda semua belanja modal untuk pertumbuhan pada beberapa tahun mendatang karena sejumlah izin dan lisensi terkait proyek perseroan yang belum keluar. Perseroan tengah menyelesaikan rencana belanja modal pada 2016 yang diperkirakan tidak berbeda dengan tahun ini. Indo Tambangraya Megah (ITMG) tengah mengkaji untuk mengakuisisi atau memerger anak usahanya dengan perusahaan batubara lain. Rencana tersebut merupakan tindak lanjut dari akan ditutupnya tambang perseroan di Jorong, Kalimantan Timur, pada 2017. ITMG mengkaji opsi akuisisi agar aset yang dimiliki di tambang Jorong dapat dialihkan ke konsesi baru. Selain Jorong, tambang perseroan di Tandung Mayang akan ditutup tahun depan. Indo Tambangraya Megah (ITMG) memastikan kontrak batubara tahun depan telah diperoleh sebesar 50%. Pada tahun ini, telah terpenuhi 100% dari total target 28,7 juta ton batu bara. Volume penjualan pada kuartal terakhir diproyeksikan mencapai 7,3 juta ton dan sampai akhir tahun ditargetkan 28,7 juta ton. Indo Tambangraya Megah (ITMG) memastikan serapan belanja modal perseroan hingga akhir tahun ini akan sangat rendah. Serapan belanja modal hingga akhir September baru mencapai 25,9%. Capex yang telah diserap mencapai USD 16,7 juta dari total anggaran USD 64,4 juta. Perseroan memproyeksikan serapan capex hingga akhir tahun hanya akan mencapai USD 30 juta akibat tertundanya sebagian besar proyek seiring turunnya harga batubara. Sementara itu, capex tahun depan tidak akan lebih besar dari USD 64,4 juta. Sampoerna Agro (SGRO) akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) senilai Rp 100 miliar tahun depan. Pembangunan PKS juga bertujuan untuk mengimbangi kenaikan permintaan CPO, menyusul kebijakan pemerintah untuk peningkatan penggunaan biodiesel. Investasi ini merupakan bagian dari belanja modal perusahaan tahun depan sebesar Rp 600 miliar hingga Rp 1 triliun. Tahun depan, perseroan berencana menambah 4 hingga 8 ribu ha lahan kelapa sawit baru. Penambahan lahan ini diharapkan berdampak terhadap peningkatan produksi CPO sebesar 5% pada tahun depan. Astra Agro Lestari (AALI) sedang membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) di Aceh Singkil dan Sulawesi Tengah berkapasitas 45 ton per jam. Pembangunan PKS di Singkil ditargetkan selesai pada Desember 2015, sementara di Sulawesi Tengah baru akan selesai akhir 2016. Astra International (ASII) akan meningkatkan ekspansinya di sektor baru bisnis non-otomotif pada 2016. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi trend penurunan di bisnis otomotif dan perkebunan kelapa sawit. Perseroan tetap mempertahankan pangsa pasar di bisnis roda empat yang sebesar 50% dan roda
dua sebesar 70%. Di lini bisnis lain, anak usaha Astra meningkatkan sektor konstruksi dan infrastruktur. Astra International (ASII) telah merealisasikan belanja modal sebesar 80% dari total anggaran pada tahun ini yang mencapai Rp 13 triliun. Dalam hal ini, terjadi pergeseran porsi alokasi belanja modal dari sebelumnya lebih banyak disalurkan ke United Tractors (UNTR) dan lini usaha agribisnis ke bisnis jalan tol. Astra Otoparts (AUTO) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 637,5 miliar, turun dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 850 miliar. Perseroan akan menyerap mayoritas capex untuk membeli mesin guna memenuhi kebutuhan divisi penjualan. AUTO akan melanjutkan efisiensi dan prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi tahun depan, terutama dalam membentuk perusahaan patungan dengan pihak asing. Semen Indonesia (SMGR) akan memperbesar pasar ekspornya di tahun 2017 mendatang. Rencana tersebut akan didukung dengan adanya dua pabrik semen perseroan Indarung VI yang berlokasi di di Sumatera Barat dan Rembang, Jawa Tengah yang akan selesai di kuartal III-2016. Perseroan akan memperoleh tambahan kapasitas produksi sebesar enam juta ton dari kedua pabrik tersebut. Perseroan juga mengincar pasar Myanmar karena di negara tersebut permintaan semen cukup tinggi. Selain itu, ada pula pasar terbuka untuk negara Australia. Dengan kebijakan yang ketat persoalan lingkungan di Australia akan menciptakan peluang bisnis yang menarik Semen Indonesia (SMGR) menunjukkan peningkatan penjualan semen di Kalimantan Barat dari 111.000 ton pada 2014 menjadi 117.000 ton atau meningkat 0,5% hingga periode Oktober 2015 ini. Penguasaan pasar di Kalbar telah mencapai 35% dengan total penjualan disumbang oleh penjualan semen bag atau zak sebesar 75% karena faktor tingginya permintaan di sektor properti. Peningkatan penjualan di Kalbar karena adanya pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan kawasan perbelanjaan, perhotelan serta pengembangan daerah wisata di Singkawang. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) mendapat pinjaman sindikasi sebesar US$100 juta dan Rp3 triliun dari beberapa bank di Jakarta. Pinjaman sindikasi akan digunakan oleh perseroan untuk membiayai kembali pinjaman perseroan yang akan jatuh tempo (refinancing). Dalam menerima fasilitas pinjaman sindikasi ini, perseroan tidak menjaminkan aset perseroan ataupun anak usahanya. Danasupra Erapasific (DEFI) berencana melakukan pemecahan nominal saham dengan perbandingang 10:1 dari harga nominal Rp500 menjadi Rp50. Akhir perdagangan saham dengan nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 20 November 2015 dan awal perdagangan di pasar reguler/negosiasi dengan nominal baru pada 23 November 2015. Sementara awal perdagangan di pasar tunai baru dilakukan pada 26 November 2015. Tanggal Penentuan Daftar Pemegang Saham sebagai dasar pelaksanaan stock split atau recording date hingga 25 November 2015. AKR Corporindo (AKR) tengah mencari pinjaman untuk mendanai perluasan terminal tangki di Tanjung Priok, Jakarta yang nilai totalnya mencapai US$70 juta. Porsi pendanaan eskternal diperkirakan berkisar 70%-80%. Terminal tangki tersebut saat ini berkapasitas 250.800 kiloliter dan nantinya akan menjadi 450.800 kiloliter. Perluasan ini merupakan bagian dari rencana perseroan meningkatkan kapasitas terminal-terminal tangkinya menjadi 1 juta
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
13 November 2015
13 November 2015 kiloliter dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Perseroan juga berniat melakukan perluasan serupa di terminal tangki yang berlokasi di Tanjung Perak, Surabaya dari kapasitas saat ini 60.790 kiloliter. Perluasan akan dilakukan dalam tiga tahap sehingga nanti menjadi hampir 248.790 kiloliter.
logistik. Untuk mempercepat penyaluran, pemerintah sedang menyiapkan sebuah payung hukum agar dana desa tidak perlu disalurkan melalui pemerintah daerah kabupaten/kota. Dana desa akan langsung ditransfer ke desa
Panorama Sentrawisata (PANR) memproyeksikan akan mendatangkan 230.000 wisatawan asing ke Indonesia (inbound) tahun 2016, atau naik dua kali lipat dari target tahun 215 sebanyak 115 ribu wisatawan asing. Target tersebut sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia menjadi sebanyak 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Anggaran promosi pariwisata pemerintah tahun 2016 meningkat menjadi Rp 5 triliun dari tahun 2015 sebesar Rp 1,3 triliun. Perseroan membuka destinasi baru ke Maluku Utara dan Sumba. Panorama juga akan menyusun pembaharuan paket tur yang mengarah pada kebutuhan pasar. Selain itu Panorama akan membangun hubungan lebih luas dengan agen luar negeri, pengembangan produk luxury coaches, dan memperkuat layanan serta jaringan pasar tradisional Eropa yang selama ini menjadi kekuatan pilar inbound. Panorama Sentrawisata (PANR) akan mengakuisisi perusahaan pariwisata tahun depan. Aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan klien dari luar negeri. Perseroan akan mengambil kesempatan berkolaborasi dengan perusahaan pariwisata yang cakupan pasarnya di Eropa. Pada 2016, PANR menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,6 triliun, meningkat dari target tahun ini senilai Rp 2,1 triliun. Agung Podomoro Land (APLN) mengembangkan kondominium resor Vimala View senilai Rp 800 miliar. Kondominium dua menara ini berlokasi di kawasan Vimala Hills, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Setiap menara berkapasitas 250 unit. Garuda Indonesia (GIAA) kembali melayani penerbangan dari dan menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyusul telah dikeluarkannya Notice to Airmen (NOTAM) oleh otoritas penerbangan setempat yang menyatakan Bandara Internasional Lombok aman untuk melakukan aktivitas penerbangan seperti sedia kala. Garuda Indonesia saat ini juga telah melayani penerbangan domestik maupun internasional dari dan menuju Denpasar dan Banyuwangi seperti sediakala. Namun Garuda Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi dari erupsi Gunung Rinjani. Garuda Indonesia (GIAA) mendukung penuh kebijakan bebas visa bagi 94 negara untuk masuk ke Indonesia karena akan menguntungkan industri penerbangan di Indonesia. Garuda mendukung kebijakan bebas visa bagi 94 negara tersebut dengan cara salah satunya membuka penerbangan langsung internasional. Saat ini Garuda Indonesia membuka penerbangan langsung dari dua kota di Tiongkok yakni Beijing-Bali dan Guangzhou-Bali. Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia, turut membuka layanan charter langsung dari beberapa kota di Tiongkok menuju Bali dan rencananya ke Manado. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaksanakan kerja sama dengan Bank Dunia dan Islamic Development Bank (IDB) dalam mendorong pembiayaan syariah untuk infrastruktur Indonesia. Pemerintah tengah mengggodok paket kebijakan VII. Dalam paket kebijakan VII pemerintah ingin mendorong daya beli masyarakat melalui ekonomi desa. Pertama, kebijakan yang mendukung efektivitas penggunaan dana desa. Kedua, kebijakan seputar DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
13 November 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
41,71 2,29 1085,09 9660,00 14825,00 52,15 52,45 615,00 2140,00 631,50 806,32
-0,04 0,03 -0,13 155,00 100,00 -10,25 -10,91 2,50 -27,00 0,00 -2,27
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
40 0,01
Change (IDR)
13.461 191
54 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17448,07 5005,08 6178,68 3804,63 2364,57 22888,92 4462,23 19697,77 1663,20 2959,01
Change %Day %YTD -1,44 -2,10 -1,22 5,68 -1,88 -5,90 -0,48 12,25 0,28 59,94 2,40 -3,03 0,24 -14,63 0,03 12,88 -0,13 -5,57 -0,76 -12,07
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 3,00 2,87 3,59 3,29 1,74 1,69 1,80 1,64 3,70 3,31 1,21 1,13 2,32 2,09 1,67 1,57 1,79 1,69 1,14 1,10
Market Cap (USD Bn) 5.358,0 7.981,0 1.593,5 4.697,2 2.837,6 1.819,8 347,2 2.957,4 225,5 286,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.597,00 14.692,24 110,89 9.587,57 9.694,19 20.706,19 2.134,87 3.115,01 11,74
Change -3,00 123,50 0,26 2,19 -14,85 45,28 0,00 1,21 -0,04
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,80 14,85 23,00 19,48 15,38 14,38 15,40 13,82 32,32 23,49 11,49 10,85 15,84 13,80 18,88 17,18 16,16 14,84 12,86 12,20
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,08 0,01 0,71 0,71 1,52 0,16 0,23 0,09
Change 0,0000 -0,0009 0,0000 0,0002 0,0004 -0,0005 -0,0001 0,0001 -0,0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.23 0.51 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
13 November 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 100.70 Bn 2,982,562.00
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 16 Nov 16 Nov 16 Nov 16 Nov
Agenda Indonesia BoP Current Account Balance US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Business Inventories US PPI MoM US PPI YoY Indonesia Exports YoY Indonesia Imports YoY Indonesia Trade Balance US Empire Manufacturing
Expectation -Sekitar -$130.0 Bn Naik menjadi 0.3% dari 0.1% Naik menjadi 0.1% dari 0.0% Naik menjadi 0.1% dari -0.5% Turun menjadi -1.2% dari -1.1% ---Naik menjadi -5.00 dari -11.36
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TLKM BMRI GGRM EXCL BBNI MAYA BBRI CTRA SCMA SMRA
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
2715 8375 49000 3500 4960 2150 10525 1325 3300 1465
Index pt
1.88 2.45 4.26 11.11 3.33 25.00 0.48 6.00 2.33 5.40
Stock
5.14 4.72 3.93 3.05 3.02 1.87 1.25 1.17 1.12 1.10
Price
ASII IJ UNVR IJ HMSP IJ SMGR IJ ADRO IJ UNTR IJ INCO IJ INDF IJ MYOR IJ BDMN IJ
Change (%)
6600 34600 94675 10150 610 17550 2015 5175 26500 2750
Index pt
-2.58 -1.63 -3.29 -3.33 -4.69 -1.13 -3.36 -1.43 -2.57 -2.14
-7.23 -4.48 -3.83 -2.12 -0.98 -0.76 -0.71 -0.67 -0.64 -0.58
UPCOMING IPO'S Company Kino Indonesia Gelombang Seismic Indonesia
Issued Shares (Mn) 228.57
Offering Date
Listing
Underwriter
Consumer
IPO Price (IDR) 3750-5225
02-04 Dec 2015
09 Dec 2015
Trade & Service
130-170
150.00
TBA
TBA
Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Panca Global Securities
Business
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
13 November 2015 13 November 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 55.00 40.00
BBCA EMTK
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 12 Nov-15 13 Nov-15
Ratio 4:1 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 1200.00 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 ----
EX Date 13 Nov-15 16 Nov-15
Recording 17 Nov-15 18 Nov-15
Payment 09 Dec-15 04 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock MAIN MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 06 Nov-15 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 ----
EX Date 09 Nov-15 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA TBA
Trading Period 13 Nov – 19 Nov’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten MCOR MYRX ASII OKAS PSAB UNSP GEMS BLTA BIPI CNKO INDR TOWR SMMA VINS MDKA BBNP GDST JPRS BTON KREN MERK WINS SOBI MEDC RAJA SONA BEKS BBHI BNII SAFE BBRI AISA TBLA BSWD GMCW BAJA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
13-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 19-Nov-15 19-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 23-Nov-15 23-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 24-Nov-15 25-Nov-15 25-Nov-15 30-Nov-15 30-Nov-15 01-Dec-15 01-Dec-15 02-Dec-15 02-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 03-Dec-15 04-Dec-15 04-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
November 2015 13 13 November 2015
BMRI
TRADING BUY
S1
R1
8225
8500
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BMRI Wedge
S2
7950
R2
8775 12,000
Closing Price
8375 11,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
9,150 8,980 10,000 8,792.86 8,792.86 8,693.75 9,000 8,690 8,690 8,525 8,400 8,000 8,375 8,375 8,375 7,996.65 80 100.0 90.0 20.463 80.0 70.0 60.0 20.463 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 8.33333 101.088 240.0 180.0 120.0 8.33333 98.1993 60.0 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 25,370,300 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -42.5127 -60.0 25,370,300 -80.0 -48.0037 -85
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 8225-Rp 8500
May Jun Jul August September BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 20.46, Stochastic %K = 8.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 8375, take Profit Rp 8500
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 24.38 10.07 -48.00 8980 8525
GGRM
TRADING BUY
S1
R1
47975
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
49650
October
November
BMRI - MACD (5,3) = 98.20, Signal() = 101.09
BMRI - TSI(3,5,3) = -48.00, Volume() = 25,370,300.00
BMRI - William's % R(14) = -85.00, Volume() = 25,370,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
GGRM Downward Sloping Channel
S2
46300
Closing Price
R2
56,000
51325
54,000
49000 52,000 49,000 49,000 49,000 50,000 48,450 47,595 48,000 47,381.3
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
46,000 45,967.9 45,967.9 45,562.5 44,000
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 47975-Rp 49650
May Jun Jul August September GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 69.83, Stochastic %K = 67.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 49000, take Profit Rp 49650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 83.60 436.97 29.02 45563 47595
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
GGRM - MACD (5,3) = -381.43, Signal() = -283.16
GGRM - TSI(3,5,3) = 29.02, Volume() = 1,511,000.00
GGRM - William's % R(14) = -3.60, Volume() = 1,511,000.00
October
November
42,300 42,000 42,243.8 42,243.8 40,000 80 41,394.4 69.8288 100.0 69.8288 80.0 67.4162 60.0 40.0 67.4162 20.0 200.0 800 -283.161 400 0 -400 -381.432 -800 1,511,000 -1,200 29.0223 80.0 60.0 40.0 28.6628 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 1,511,000 -80.0 -3.59712
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
November 2015 13 13 November 2015
ACES
TRADING BUY
S1
720
R1
780
S2
695
R2
815
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ACES Upward Sloping Channel
Closing Price
840.0 765 756.875 756.875 745 780.0 745 745
745
720.0 716.25 716 694.5 660.0 665 665 660
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
600.0
• RSI mendekati area overbought
575.49
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
540.0
• Trading range Rp 720-Rp 780
May Jun Jul August September ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 65.61, Stochastic %K = 79.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 745, take Profit Rp 780
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.95 8.31 23.99 695 716
META
TRADING BUY
S1
R1
80
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
100
October
November
ACES - MACD (5,3) = -8.29, Signal() = -7.00
ACES - TSI(3,5,3) = 23.99, Volume() = 12,150,700.00
ACES - William's % R(14) = -16.67, Volume() = 12,150,700.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
META Broadening Wedge
S2
65
Closing Price
R2
220.0
115
200.0
91
180.0 164 164 155 160.0 153.444
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
140.0 134 121.333 121.333 120.0 116.6
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 80-Rp 100
May Jun Jul August September META - Stochastic %D(6,3,3) = 10.31, Stochastic %K = 18.23, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 91, take Profit Rp 100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
80 79.3651 100.0 79.3651 90.0 80.0 70.0 65.6085 60.0 50.0 40.0 65.6085 30.0 20.0 10.0 20 12.0 -6.99582 6.0 0.0 -6.0 -8.28924 -12.0 -18.0 -24.0 12,150,700 -30.0 23.9944 80.0 60.0 40.0 20.0 20.7529 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 12,150,700 0.00000 -80.0 -16.6667
Posisi 5.63 -5.11 -56.99 117 86.6
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
META - MACD (5,3) = 1.98, Signal() = 3.46
META - TSI(3,5,3) = -56.99, Volume() = 168,930,896.00
META - William's % R(14) = -77.05, Volume() = 168,930,896.00
October
November
100.0 93 91 80.0 91 91 80 100.0 86.6 90.0 20 80.0 70.0 60.0 50.0 18.23 40.0 30.0 20.0 18.23 10.0 10.3119 3.45912 5.0 4.0 3.0 10.3119 2.0 1.98483 1.0 0.0 -1.0 -2.0 -3.0 -4.0 168,930,89 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -56.9873 168,930,89 -80.0 -100.0 -70.1791 -77.0492
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
November 2015 13 13 November 2015
CTRS
TRADING BUY
S1
2430
R1
2515
S2
2345
R2
2600
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
CTRS Upward Sloping Channel
Closing Price
3,000 2,795 2,795 2,800 2,675
2485
2,485 2,485 2,600 2,485 2,461 2,400 2,458.75
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
2,352.5 2,352.5 2,200 2,304.5 2,150 2,000
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
1,852.03 1,800
• Trading range Rp 2430-Rp 2515
May Jun Jul August September CTRS - Stochastic %D(6,3,3) = 44.84, Stochastic %K = 32.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2485, take Profit Rp 2515
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 67.33 21.78 5.44 2305 2461
PWON
TRADING BUY
S1
436
R1
455
S2
423
R2
465
October
80 44.8449 90.0 80.0 70.0 44.8449 60.0 50.0 40.0 32.6874 30.0 20.0 10.0 0.0 32.6874 80.0 20 60.0 -3.28096 40.0 20.0 0.0 -4.69794 -20.0 -40.0 574,800 -60.0 80.0 14.2047 60.0 40.0 20.0 5.44193 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 574,800 0.00000 -80.0 -36.1905
November
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
CTRS - MACD (5,3) = -3.28, Signal() = -4.70
CTRS - TSI(3,5,3) = 5.44, Volume() = 574,800.00
CTRS - William's % R(14) = -36.19, Volume() = 574,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PWON Upward Sloping Channel
Closing Price
550.0
443
470.5 470.5 500.0 468 444 443 443 450.0 443 438.6 430.65 420 400.0 420 417 365.012 350.0
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 436-Rp 455 May Jun Jul August September PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 40.27, Stochastic %K = 40.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 443, take Profit Rp 455
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 54.89 0.83 -6.71 431 438.6
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
PWON - MACD (5,3) = -0.00, Signal() = 0.64
PWON - TSI(3,5,3) = -6.71, Volume() = 71,336,200.00
PWON - William's % R(14) = -41.67, Volume() = 71,336,200.00
October
November
80 40.5229 100.0 90.0 80.0 40.5229 70.0 60.0 50.0 40.0 40.2723 30.0 20.0 10.0 40.2723 0.0 15.0 20 0.641666 10.0 5.0 -0.0024986 0.0 -5.0 -10.0 71,336,200 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -4.98752 -20.0 -40.0 -60.0 71,336,200 -80.0 -6.70973 -41.6667
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
13 November 2015 13 November 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
18550 1285 1300
18550 1285 1300
18975 1310 1280
17125 1210 1240
18050 1260 1280
18975 1310 1320
19900 1360 1360
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
22100 1585 1400
18000 1270 1010
6975 610 1040 2015 326 570
6975 610 1040 2015 326 570
6900 600 1030 1900 322 550
6675 565 1005 1900 310 550
6900 600 1030 1985 322 565
7125 635 1055 2070 334 580
7350 670 1080 2155 346 595
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 710 1315 2700 454 740
5475 515 1035 2035 329 560
Basic Industry and Chemicals Trading Buy 945 WTON Trading Sell 10150 SMGR Trading Sell 19300 INTP Trading Sell 1020 SMCB
945 10150 19300 1020
955 10000 19050 1010
925 9550 18575 990
940 10000 19050 1010
955 10450 19525 1030
970 10900 20000 1050
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Negatif
1090 11300 21025 1160
770 8975 16100 970
6600 590
6600 590
6725 610
6375 565
6550 580
6725 595
6900 610
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
6875 690
5075 498
5175 49000 34600 1350
5175 49000 34600 1350
5375 49650 34225 1365
5000 46300 33125 1315
5125 47975 34225 1340
5250 49650 35325 1365
5375 51325 36425 1390
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
6425 48450 40000 1610
5150 41800 35100 1305
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1670 1670 BSDE Trading Buy 3780 3780 PTPP Trading Buy 2830 2830 WIKA Trading Buy 2260 2260 ADHI Trading Buy 1690 1690 WSKT
1705 3805 2855 2385 1705
1555 3655 2715 2130 1635
1630 3730 2785 2215 1670
1705 3805 2855 2300 1705
1780 3880 2925 2385 1740
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
1795 3930 3150 2410 1770
1370 3445 2550 1850 1550
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2680 PGAS Trading Buy 4895 JSMR Trading Sell 4745 ISAT Trading Buy 2715 TLKM
2680 4895 4745 2715
2725 4950 4690 2680
2545 4780 4570 2615
2635 4865 4690 2680
2725 4950 4810 2745
2815 5025 4930 2810
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3160 5625 4855 2830
2530 4750 3600 2565
8375 10525 4960 12975 1195
8375 10525 4960 12975 1195
8500 10625 5025 13200 1225
7950 10225 4670 12550 1065
8225 10425 4850 12875 1145
8500 10625 5025 13200 1225
8775 10825 5200 13525 1305
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
9650 11700 5375 13775 1230
7675 8375 4070 11875 990
Trade, Services and Investment Trading Sell 17550 UNTR Trading Sell 2005 MPPA
17550 2005
17450 1960
17175 1860
17450 1960
17725 2060
18000 2160
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
21200 2750
16600 1855
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP Trading Sell SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell
12-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.