04 November 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Anak usaha DOID perpanjang kontrak ADRO senilai Rp 4,2 triliun • ANTM pilih mitra bulan ini • KKR siap akuisisi 20% saham SUGI • UNSP bukukan pendapatan Rp 1,6 triliun hingga kuartal III-2015 • TAXI alokasikan capex tahun 2016 sekitar Rp 400-500 miliar • PTPP realisasikan capex Rp 877 miliar • WIKA tidak menggunakan PMN untuk kereta cepat • META akan ekspansi Rp 1,6 triliun • PPRO akan garap 4 proyek baru di tahun 2016 • LTLS tingkatkan modal disetor Rp 16,7 miliar ke LNK • Anak usaha TMAS lakukan pelunasan pinjaman ke Rosenfeld Global • PTIS peorleh kontrak pengerukan sungai senilai Rp 49,5 miliar • DILD kucurkan dana Rp 500 miliar untuk proyek The Rosebay, Surabaya • Laba DLTA per 9M15 turun 36,67% YoY, penjualan turun 24,09% YoY • Laba ARTI per 9M15 turun 33,7% YoY, pendapatan turun 33,7% YoY • FMII bukukan laba Rp 65,89 miliar per 9M15 dari rugi Rp 5,51 miliar • Laba TALF per 9M15 turun 42,2% YoY, penjualan turun 13,6% YoY • SSIA siap emisi MTN hingga SGD 300 juta • Marketing sales SSIA mencapai USD 5,4 juta • BKSL ekspansi Rp 500 miliar pada 2016 • SMRA putuskan kaji alternatif lain • Laba SRIL naik 29,6% hingga kuartal III-2015 • Biaya operasional tekan laba MCOR • Laba IMJS tumbuh 40% YoY hingga kuartal III-2015 • BBRI salurkan kredit Rp 2,9 triliun untuk kelautan & perikanan • BNII proyeksi serap pinjaman USD 500 juta di kuartal I 2016
Sinyalemen dari beberapa indikator teknikal mengkonfirmasikan IHSG Support Levelfase bearish. Indikator 4504/4476/4455 masih dalam MACD dan Stochastic sinyal bagi Resistance Level negatif. Dari 4554/4575/4604 iHSG terkonfirmasi lagging indikator dari MA5 dan M20, Majordown Trendtrend pattern. Namun, Downhanya candle chart mengisyaratkan IHSG Minor Trend Up tekanan jual relatif mereda dibandingkan sehari sebelumnya.
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4533.086 777.533
VOLUME (Mn)
+68.127 +15.123
4,227.70 1,390.89
VALUE (Rp Bn)
5,501.94 4,020.44
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari selasa (03/11), IHSG menguat 68,13 poin (1,53%) ke level 4.533,09. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melihat tidak ada potensi lonjakan inflasi dalam dua bulan terakhir 2015. Dengan begitu, diperkirakan, inflasi sampai akhir tahun (ytd) akan di bawah 4%. Apalagi jika melihat laju inflasi bulan Oktober 2015 dibandingkan bulan sebelumnya yang deflasi 0,08% MoM. Deflasi yang terjadi di Oktober 2015 membuat inflasi selama Januari-Oktober 2015 masih di level 2,16%. Momen perayaan hari raya Natal dan tahun baru diperkirakan tidak akan signifikan mengerek harga secara umum. Apalagi biasanya dampak perayaan hari Natal dan tahun baru bagi inflasi, lebih kecil dibandingkan hari raya Idul Fitri. BPS melihat potensi kebijakan yang bakal berdampak terhadap inflasi hanya pada kenaikan tarif tol yang berlaku 1 November 2015. Di berita lain, Kurs dollar AS melemah di Asia, karena investor menantikan rilis data ekonomi dari Amerika Serikat yang dapat mempengaruhi keputusan Federal Reserve terkait suku bunga. Investor mengurangi posisi dollar AS mereka saat menantikan data makroekonomi terbaru pekan ini dari Amerika Serikat, yang diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi terbesar di dunia, seperti data penggajian non-pertanian yang selalu di cermati. Dari pasar global, indeks saham Wall Street menguat pada Senin (02/11) setelah indeks Dow didorong kembali ke wilayah positif untuk tahun ini, terangkat kenaikan teknikal saham minyak dan data yang menunjukkan belanja konstruksi AS mencapai tertinggi tujuh tahun. Belanja untuk membangun rumah baru, jalan raya dan proyek lainnya pada September datang di laju tahunan 1,09 triliun dolar AS, tingkat tertinggi sejak Maret 2008. Dari regional, Indeks Shanghai Composite melemah 8,39 poin (0,25%) ke level 3,316.70, dai level 3,325.08 sehari sebelumnya. Pelemahan masih didorong oleh data PMI Tiongkok yang berada di level 49,8 pada Oktober 2015, yang menjadikan industri pengolahan Negeri Tiongkok berkontraksi selama 3 bulan berturutturut. Adapun, indeks Hang Seng menguat 198.39 poin (0,89%) ke level 22,568.43, dari level 22,370.04 sehari sebelumnya megikuti rally global, menghentikan pelemahan terpanjangnya yang berlangsung selama 5 hari berturut-turut. Indeks Nikkei ditutup pada hari Selasa (03/11) karena libur nasional. Dari eropa, saham-saham eropa tentatif menguat pada awal perdagangan mengikuti rally global.
Pemerintah telah muluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap I hingga V, dampaknya telah terlihat di pasar terutama terjadi stabilitas rupiah dan membaiknya indeks bursa saham Indonesia. Kini yang tengah dinantikan pasar selanjutnya adalah paket kebijakan VI yang sebelumnya sudah diwacanakan. Rencananya pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap VI pada Senin lalu, namun di tunda, dengan alasan dari Presiden yang menyebutkan ada beberapa poin yang perlu dimatangkan. Untuk itu, menteri bidang ekonomi tengah mengkaji ulang dalam beberapa rapat terbatas. Paket Kebijakan ekonomi tahap VI menyasar pada revitalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan pemberian fasilitas pajak kepada investor. Presiden memerintahkan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk menghidupkan kembali investasi di delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Indonesia. Kedelapan KEK itu terdiri atas KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur), KEK Palu (Sulawesi Tengah), KEK Morotai (Maluku Utara), KEK Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan), KEK Tanjung Lesung (Banten), KEK Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan KEK Bitung (Sulawesi Utara). Revitalisasi KEK diharapkan dapat mendorong arus masuk modal dan investasi sehingga akan membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Presiden Joko Widodo menyatakan, paket kebijakan rkonomi tahap VI harus langsung diimplementasikan sesaat setelah diterbitkan. Namun, kepastian kapan paket kebijakan tersebut akan rilis, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan merilis paket kebijakan ekonomi tahap VI, pada Rabu. Pendapat lainnya, paket kebijakan ekonomi tahap VI diperkirakan akan diumumkan pada Rabu (4/11) atau Kamis (5/11) setelah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat dengan menteri-menteri terkait. Rapat tersebut rencananya digelar pada Selasa (3/11) atau Rabu pagi (4/11), Darmin akan memutuskan substansi dan sektor paket kebijakan VI untuk dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Kini pasar tengah menantikan kepastian akan digelontorkannya paket kebijakan ekonomi tahap VI, yang akan langsung di implementasikan. Diperkirakan yang menarik dari paket tersebut adalah pemberian fasilitas pajak kepada investor. Artinya akan membuka peluang masuknya dana asing dari luar ke Indonesia. Jika ekspektasi pasar positif terhadap paket kebijakan ini, maka terbuka peluang bagi IHSG untuk kembali melaju ke zona hijau pada hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
4 November 2015
4 November 2015 Anak usaha Delta Dunia Makmur (DOID) yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah memperpanjang kontrak dengan Adaro Indonesia (ADRO). Penandatangan perpanjangan kontrak senilai Rp 4,2 triliun ini dilakukan untuk jangka waktu 4 tahun sampai dengan tahun 2019. Kontrak yang telah diperpanjang ini adalah untuk pengerjaan pengupasan lapisan tanah dengan target operasional sebesar 170 juta bcm dan 25 juta ton batu bara. Selain menandatangani kontrak dengan Adaro, BUMA di tahun 2015 juga telah menandatangani kontrak dengan beberapa pelanggan baru, yakni PT Sungai Danau Jaya (SDJ) dan PT Tadjahan Antang Mineral (TAM). Dengan demikian hingga saat ini BUMA telah meraih kontrak yang nilainya kurang lebih mencapai Rp 9 triliun dari tiga perusahaan tersebut. Aneka Tambang (ANTM) akan menentukan mitra swasta untuk proyek smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat, pada akhir bulan ini. Beberapa negara yang tertarik yakni dari China, Korea Selatan, Dubai dan Rusia. Proyek tersebut ditargetkan sudah dapat mulai dibangun pada kuartal II-2016 dan beroperasi pada 2019. Proyek rencananya akan membutuhkan dana hingga USD 1,8 miliar dengan kapasitas produksi mencapai 2 juta ton SGA per tahun. Perusahaan private equity multinasional, Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR), berminat membeli sebesar 20% saham Sugih Energy (SUGI). KKR tertarik membeli saham SUGI karena ingin bermitra dengan Dapen Pertamina. Ratu Prabu (ARTI) membukukan penurunan laba bersih per September 2015 sebesar 33,70% YoY menjadi Rp 14,15 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 21,34 miliar. Pendapatan bersih turun menjadi Rp 211,52 miliar dari sebelumnya Rp 261,99 miliar. Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun hingga September 2015. Sebagian besar pendapatan setara dengan Rp 1,2 triliun berasal dari penjualan sawit dan sisanya komoditas karet. Perseroan berharap produksi sawit mulai meningkat sejak kuartal III-2015 dan diperkirakan mencapai puncaknya akhir tahun ini. Pembangunan Perumahan (PTPP) mengeluarkan belanja modal senilai Rp 877 miliar hingga kuartal III-2015 atau sekitar 48% dari target Rp 1,8 triliun pada tahun ini. Pengeluaran belanja modal paling besar adalah untuk ekspansi lahan oleh anak usaha di bidang properti senilai Rp 764 miliar. Selain itu, alokasi belanja modal lain yang relatif cukup besar digunakan untuk keperluan pembangunan proyek Terminal Kuala Tanjung di Sumatera Utara senilai Rp 50 miliar serta pembangunan jalan tol MedanKualanamu senilai Rp 6 miliar. Wijaya Karya (WIKA) mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 4 triliun untuk ketujuh proyek infrastruktur. Ketujuh proyek tersebut adalah pembangunan kawasan industri Kuala Tanjung, PLTU Banten 2X1.000 MW, PLTU Aceh 2X200 MW, jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol Manado-Bitung, jalan tol Samarinda-Balikpapan dan pengelolaan air bersih WPT Jatiluhur sebesar 5.000 liter per detik. PMN tidak digunakan untuk kereta cepat karena sesuai komitman, kereta cepat Jakarta-Bandung tidak dibangun dengan dukungan dana negara. Sementara itu, WIKA akan mencari pinjaman dari perbankan apabila PMN tetap tidak diberikan dalam APBN-P 2016. Nusantara Infrastructure (META) menyiapkan belanja modal minimal sebesar Rp 1,6 triliun pada 2016. Sebagian besar capex akan digunakan untuk ekspansi 1.000 unit menara baru
telekomunikasi. Sebanyak Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun akan digunakan untuk ekspansi menara. Sisanya Rp 200-300 miliar untuk bisnis pengolahan air bersih dan Rp 300 miliar dialokasikan untuk bisnis energi. Perseroan menargetkan jumlah menara menjadi 1.000 unit hingga akhir 2015. Untuk bisnis di sektor energi, META akan memulai konstruksi pembangkit listrik mini hydro di Medan pada 2016. Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya, SSIA International Pte Ltd, berencana menerbitkan surat utang jangka menengah dalam berbagai mata uang (MTN). MTN akan dirilis secara bertahap dengan nilai maksimum SGD 300 juta atau lebih besar dari rencana semula SGD 200 juta. Dana dari hasil penerbitan obligasi global akan diserap untuk kebutuhan akuisisi lahan. Hingga kuartal III-2015, marketing sales lahan industri Surya Semesta Internusa (SSIA) mencapai 3,3 ha dengan total nilai USD 5,4 juta. Harga jual lahan rata-rata naik sebesar 18,8% YoY menjadi USD 160 per meter persegi. Hingga kuartal III-2015, luasan lahan industri perseroan yang ditunda pembangunannya tercatat seluas 34,3 ha dengan harga jual rata-rata USD 119,7 per meter persegi. Sentul City (BKSL) akan berinvestasi senilai Rp 500 miliar untuk proyek landed house pada 2016. Ekspansi ini untuk mengimbangi pendapatan berkelanjutan dengan proyek AEON Mall Sentul dan high rise building. Perseroan berencana meluncurkan 4-5 kluster perumahan baru tahun depan dengan nilai investasi Rp 500 miliar. Tahun depan, BKSL menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,21,4 triliun. Capex ini akan digunakan untuk pembangunan AEON Mall, pembangunan infrastruktur dan pembangunan residensial. Summarecon Agung (SMRA) masih menunggu terbitnya peraturan menteri keuangan sebagai aturan teknis pelaksanaan penghapusan pajak berganda real estate investment trust untuk memutuskan kelanjutan penerbitan saham perdana anak usahanya, Summarecon Investment Property. Modernland Realty (MDLN) menurunkan target pendapatan prapenjualan tahun ini sebesar 24% dari target awal, dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 4,1 triliun. Seiring dengan penurunan target tersebut, jumlah belanja modal juga diproyeksikan turun dari sekitar Rp 2 triliun menjadi Rp 1 triliun. Penyesuaian pendapatan prapenjualan itu dilakukan mengingat kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang telah terjadi sepanjang tahun ini. Dari target marketing sales Rp 4,1 triliun, akan berasal diperoleh dari penjualan lahan industri sebesar Rp 1,7 triliun dan dari residensial Rp 2,4 triliun. Saat ini PP Properti (PPRO) menggarap 8 proyek di berbagai kota. Proyek terbaru perseroan adalah Amartha View Avartment di Semarang, yang akan ground breaking pada Desember 2015. Proyek senilai Rp 2,1 triliun tersebut terdiri dari 7 menara apartemen. Pada tahap awal akan dibangun dua menara dengan sasaran para konsumen asal Semarang dan sekitarnya. Perseroan meninjau ulang dan menunda sejumlah proyek seperti di Bengkulu dan Solo. Industri properti diperkirakan mulai menggeliat pada tahun 2016. Oleh karena itu perseroan akan mulai menggarap 4 proyek baru pada tahun 2016. Intiland Development (DILD) akan mengucurkan dana investasi sebesar Rp 500 miliar untuk pengembangan proyek terbaru yaitu The Rosebay di perumahan elit Graha Famili Surabaya. The Rosebay merupakan hunian dengan konsep baru di Surabaya,
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
4 November 2015
4 November 2015 yaitu mirip apartemen namun tidak terlalu tinggi. Setiap tower hanya terdiri atas 4 - 8 lantai atau disebut low rise resindence. The Rosebay akan dikembangkan di atas lahan seluas 1 hektar. Nantinya jumlah tower yang akan dikembangkan sebanyak 7 tower. Total unit yang akan ditawarkan mencapai 229 unit dengan harga mulai Rp 1,9 miliar - Rp 4 miliar. Perseroan mengharapkan lewat proyek The Rosebay ini nanti akan tercapai sales Rp 660 miliar. Launching akan dilakukan pada Jumat nanti. Perseroan menargetkan tahun 2015 bisa terjual 60%. Gading Development (GAMA) membukukan penurunan penjualan bersih per September 2015 menjadi Rp 93,05 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 125,97 miliar. Laba bersih kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 7,58 miliar dari sebelumnya Rp 20,27 miliar. Fortune Mate Indonesia (FMI) meraih penjualan bersih per September 2015 sebesar Rp 193,54 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 20,63 miliar. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk diraih Rp 65,89 miliar dari sebelumnya rugi tahun sebelumnya Rp 5,51 miliar. PT. Wika Gedung, anak usaha WIjaya Karya (WIKA), tengah menggarap salah satu proyek yaitu apartemen Tamansari Urbano di Bekasi Timur. Proyek hunian vertikal itu menyasar pembeli kelas menengah bawah para pengguna angkutan umum commuter line. Segmen menengah bawah dinilai masih cukup potensial. Perseroan membidik segmen tersebut, terutama untuk produk properti di harga Rp 200-300 juta per unit. Proyek yang digarap Wika Gedung tersebut mencakup Tamansari Tera (Rp 250 miliar), Tamansari Mahogany (Rp 650 miliar), Tamansari Prospera (Rp 600 miliar), Tamansari Urbano (Rp 720 miliar), Hotel Sarinah (Rp 70 miliar), dan Belitung Rp 4 triliun. Keenam proyek tersebut mencakup hunian vertikal, hotel, dan properti pariwisata. Sedangkan sejumlah proyek yang sedang disiapkan selain tiga jenis tadi adalah proyek properti terpadu (mixed use) seperti ruang komersial dan perkantoran. Perseroan juga sedang mempersiapkan sejumlah proyek pengembangan kawasan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah menyalurkan kredit Rp 2,9 triliun untuk Kelautan dan Perikanan (KP) melalui program Jangka, Sinergi dan Guideline (Jaring). Pencapaian penyaluran tersebut sudah melebihi target penyaluran kredit KP tahun 2105 yang ditetapkan sebesar Rp 2,5 triliun, atau sudah mencapai 116,76%. Melihat potensi penyaluran kredit KP yang besar dalam sektor maritim, BBRI akan mendorong lebih penyaluran kredit tersebut. BRI menargetkan penyaluran kredit di Jaring hingga akhir tahun 2015 bisa tembus Rp 4 triliun. Penyaluran kredit melalui program Jaring dari BRI bisa melalui 2 produk, yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 12% dan kredit non KUR dengan bunga masih di atasnya. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membidik penambahan jumlah nasabah segmen Tunas Usaha Rakyat (TUR) sebanyak 3 juta pada 2-3 tahun ke depan. Saat ini, nasabah TUR sebanyak 2 juta dan melalui segmen tersebut, perseroan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas menengah bawah. Bank Maybank Indonesia (BNII) memproyeksi dapat menyerap habis pinjaman sebesar USD 500 juta yang diperoleh dari Maybank Group pada kuartal I 2016. Pinjaman tersebut merupakan bagian dari sumber pendanaan perseroan untuk menyalurkan kredit. BNII memperoleh pinjaman USD 300 juta untuk syariah funding dan konvensional funding sebesar USD 200
juta. Sampai kuartal III 2105, total dana pihak ketiga (DPK) Maybank Indonesia mencapai Rp 110,6 triliun, naik 6,8% YoY. Kredit tumbuh 6,6% yoy menjadi Rp 111,5 triliun. Dari total kredit yang disalurkan BNII, kredit retail banking memberikan kontribusi terbesar yaitu Rp 44,7 triliun yang mencapai 40% dari total kredit Maybank Indonesia. Kontributor utama kredit perseroan lainnya adalah business banking sebesar Rp 43,6 triliun atau setara dengan porsi 39% dari total kredit. Business banking dan retail komoditi financial sercives, sehingga banking merupakan perseroan yakin porsi kedua kredit tersebut masih yang terbesar pada kuartal IV 2015. Kredit global banking perseroan sempat turun 10,4% YoY, tetapi sudah mulai ada tren kenaikan pada September 2105. Dari sisi penyaluran kredit global banking itu kebanyakan adalah untuk proyek BUMN dan korporasi besar. Saat ini porsi global banking terhadap total kredit bank golongan bank umum kegiatan usaha (BUKU) ini menyentuh 21%. Perseroan tengah menurunkan eksposur dari beberapa portofolio kredit korporasi belakangan ini yang menyebabkan ada tren penurunan di global banking secara YoY. Pada akhir September 2015, posisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross Maybank Indonesia mencapai 4,34% dan NPL net 2,79%. Bank Central Asia (BBCA), Bank Maybank Indonesia (BNII), Bank CIMB (BNGA), Bank Sinarmas dan BPD Jawa Timur (BJTM) bergabung dalam program Jangka, Sinergi dan Guideline (Jaring) yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Target jangka menengah program ini memperluas pembiayaan ke seluruh sektor maritim, antara lain mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan dan industri maritim. Dengan masuknya lima bank baru tersebut, target pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2016 meningkat menjadi 15%. Saat ini pertumbuhan kredit secara year-to-date sudah tumbuh 12%. Sementara untuk pertumbuhan pembiayaan baru (gross) secara year-on-year sebesar 66,2%. Delapan bank pelopor program Jaring adalah Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Danamon (BDMN), Bank Permata (BNLI), Bank Bukopin (BBKP), dan BPD Sulselbar. Hingga September 2015 realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor KP mencapai Rp 4,41 triliun atau mencapai 82,09% dari target agregat 8 bank sebesar Rp 5,37 triliun. Bank Windu Kentjana International (MCOR) membukukan laba bersih hingga kuartal III-2015 sebesar Rp 55,25 miliar atau turun 0,7% YoY. Penurunan perolehan laba tersebut lebih disebabkan oleh adanya peningkatan biaya operasional. Indomobil Multi Jasa (IMJS) membukukan laba Rp 136,4 miliar hingga kuartal III-2015 atau tumbuh 40% YoY dari capaian periode sama tahun lalu sebesar Rp 97,48 miliar. Pertumbuhan tersebut ditopang dari Indomobil Finance dan jasa rental. Hingga September 2015, perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,56 triliun atau meningkat 23,3% YoY. Sri Rejeki Isman (SRIL) membukukan laba bersih USD 38,3 juta hingga kuartal III-2015, naik 29,6% YoY. Penjualan naik 13,4% YoY menjadi USD 475,2 juta. Efisiensi, fokus pada nilai tambah produk dan depresiasi Rupiah memberikan kontribusi terhadap peningkatan margin laba kotor. Lautan Luas (LTLS) melakukan peningkatan modal di setor ke salah satu anak usahanya yaitu PT Lautan Natural Krimerindo (LNK) sebesar Rp 16,70 miliar. Dengan adanya setoran modal dari perseroan, maka kini modal dasar dan disetor LNK meningkat menjadi sebesar Rp 199,72 miliar dari sebelumnya Rp 183,02
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
4 November 2015
4 November 2015 miliar. Porsi kepemilikan saham perseroan atas LNK kini meningkat menjadi sebesar 99,9995% atau sebanyak 199.715 saham, sedangkan sisanya 0,005% dimiliki oleh Indrawan Masrin.
sebelumnya Rp 408,28 miliar. Laba periode berjalan turun menjadi Rp 24,23 miliar dari sebelumnya Rp 41,92 miliar atau Rp 18 per saham dari Rp 31 per saham.
Express Transindo Utama (TAXI) berencana mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2016 sekitar Rp 400 - Rp 500 miliar untuk membeli sekitar 1.000 armada anyar. Pembelian armada baru tersebut merupakan langkah perseroan guna meremajakan armadanya, bukan untuk menambah jumlah armada yang dimiliki. Saat ini TAXI telah memiliki total armada sekitar 11 ribu unit. Sumber pendanaan capex tahun 2016 akan diperoleh dari kas dan dari pihak ketiga. Sedang capex tahun 2015 yang dikeluarkan perseroan tidak besar, atau di bawah Rp 100 miliar. Hal itu karena perseroan lebih mengedepankan untuk efisiensi kinerja keuangan.
PT Mitra Pemuda akan melepas saham ke publik maksimal 45% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. IPO akan dilakukan pada Februari tahun 2016. Perseroan mengharapkan bisa memperoleh dana Rp 40 miliar dari IPO tersebut. Lautandhana Securindo bertindak sebagai penjamin emisi efek. PT. Mitra Pemuda merupakan jasa konstruksi umum yang mengkhususkan diri di struktur baja. Saat ini pabrik perseroan berada di Balaraja dan Tegal. Sebagian besar dana IPO akan digunakan untuk pengembangan workshop di Tegal. Selain untuk ekspansi, 15% dana dari IPO juga akan digunakan untuk membayar utang. Perseroan juga ingin memanfaatkan peluang terutama saat pemerintah sedang meningkatkan infrastruktur.
Express Trasindo Utama (TAXI) akan merilis aplikasi baru guna meningkatkan jumlah penumpang. Langkah ini juga dilakukan untuk mendongkrak daya saing di tengah maraknya transportasi online. Saat ini perseroan tengah mengkaji sistem aplikasi tersebut dan diharapkan produk baru itu bisa diluncurkan pada awal tahun 2016. Investasi yang disiapkan untuk aplikasi tersebut diperkirakan kurang dari Rp 100 miliar. Saat ini perseroan juga tengah bekerja sama dengan perusahaan teknologi GrabTaxi. Meski nantinya TAXI mempunyai aplikasi sendiri, tapi perseroan tidak melarang drivernya untuk tetap bergabung dengan GrabTaxi. Express Transindo Utama (TAXI) belum akan menaikkan tarif akibat kondisi daya beli masyarakat yang melemah. Perseroan lebih fokus untuk menjaga pangsa pasar. Sementara kenaikan tarif tol tidak akan berdampak signifikan kepada perseroan karena ditanggung oleh penumpang. Anemi Maritime Co. Ltd, anak usaha Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) yang didirikan berdasarkan hukum Malta pada 2003, telah menandatangani perjanjian pelunasan pinjaman kepada Rosenfeld Global Pte Ltd (RG) pada 30 Oktober. Kedua pihak sepakat melakukan pelunasan pinjaman tersebut dilakukan dengan penyerahan aset Anemi berupa 1.499 unit container kepada pihak RG. Dengan diterimanya 1.499 unit container milik Anemi oleh RG, maka pinjaman Anemi kepada RG dinyatakan telah lunas dibayarkan. Anemi Maritime yang 99,8% sahamnya dikuasai TMAS menerima pinjaman dari RG pada 2014 sebesar USD 2.000.000 dan USD 1.000.000. Indo Stratis (PTIS) pada 30 Oktober 2015 memperoleh kontrak untuk melakukan pekerjaan pengerukan dari suatu perusahaan multinasional yang bergerak di bisnis nikel di Indonesia dan berlokasi di Sulawesi Selatan. Perseroan ditunjuk untuk melakukan pengerukan guna mempertahankan dan mengembalikan kedalaman sungai sebagai jalur transportasi pengapalan yang dibutuhkan klien. Proyek tersebut akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan sejak pekerjaan dimulai. Nilai kontrak proyek itu sekitar Rp 49,5 miliar.
BEI mengharapkan bisa melangsungkan IPO 35 emiten baru pada tahun 2016, atau lebih tinggi dari target IPO tahun 2015 yang sebanyak 22 emiten. Saat ini BEI sudah memiliki pipeline IPO beberapa calon emiten. Di antaranya adalah PT Bank Artos, PT Graha Andrasentra Propertindo, PT Buyung Poetra Sembada, PT Dua Putra Makmur, PT Indonesia Pondasi Raya, PT Internux, PT Vallianz Offshore Maritim, dan PT Atmindo, PT Duta Lestari Sentratama, PT Radio Mahaka Integra, PT Summarecon Investment Property. Lembaga Konsultan Properti, Coldwell Banker, menilai sektor properti yang bertumbuh dalam 5 tahun terakhir ialah sektor apartemen. Pertumbuhan pasokan apartemen mencapai 22,1% di kota-kota yang properti sudah komersial atau established cities, disusul perkantoran 3,8%. Puncak pengembangan sektor apartemen strata title terjadi di tahun 2012, dimana permintaan mencapai 17,500 unit per tahun. Tingginya permintaan ini masih berlanjut hingga 2015, namun masih dikoreksi terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Perusahaan riset dan konsultan properti, PT CB Advisory (Coldwell Banker Commercial Indonesia), menilai segmen properti ritel atau pusat perbelanjaan akan lebih cepat pulih di saat pertumbuhan ekonomi mulai menanjak. Secara historis segmen ritel selalu bisa mencapai masa pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan segmen perkantoran maupun apartemen. Sektor ritel yang berbasis pada konsumsi merupakan yang segmen yang paling sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun sektor ini juga dinilai paling cepat pulih. Per Oktober 2015 tingkat hunian properti ritel masih tergolong tinggi di atas 90%. Di kota-kota mapan seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, tingkat keterisian mencapai 93,7%. Sedangkan di kota-kota yang baru berkembang seperti Makassar, Balikpapan, Bali, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Bodetabek mencapai 91%.
Penjualan bersih Delta Djakarta (DLTA) per September 2015 mencapai Rp 465,54 miliar 2015, turun 24,09% YoY dari sebelumnya Rp 613,26 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan turun menjadi Rp 120,06 miliar dari sebelumnya Rp 189,59 miliar, dan laba dasar per saham turun menjadi Rp 7.498 dari sebelumnya Rp 11.840 per saham. Tunas Alfin (TALF) membukukan penurunan penjualan neto per September 2015 menjadi Rp 352,73 miliar dibandingkan DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
4 November 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
47,84 2,27 1121,13 9900,00 14850,00 52,75 52,45 612,50 2154,00 641,50 808,59
-0,06 0,01 3,34 -225,00 0,00 -9,65 -10,91 0,00 11,00 -4,00 -2,58
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
40 0,03
13.675 208
Change (IDR) 193 -178
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17918,15 5145,13 6383,61 3473,12 2079,07 22568,43 4533,09 18683,24 1677,56 2999,56
Change %Day %YTD 0,50 0,53 0,35 8,64 0,34 -2,78 -0,25 2,47 -0,03 40,62 0,89 -4,39 1,53 -13,27 -2,10 7,06 0,81 -4,75 0,85 -10,86
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 3,09 2,92 3,69 3,39 1,80 1,74 1,65 1,50 3,28 2,94 1,19 1,11 2,32 2,09 1,59 1,49 1,81 1,71 1,16 1,11
Market Cap (USD Bn) 5.421,3 8.081,0 1.622,1 4.311,1 2.518,8 1.798,8 320,9 2.862,5 232,2 294,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.563,00 14.869,93 112,00 9.713,67 9.748,47 20.915,50 2.140,52 3.182,12 12,01
Change -106,00 -43,34 -0,32 8,46 2,85 2,77 0,00 19,10 0,04
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 16,24 15,25 22,39 19,63 15,92 14,92 14,09 12,72 28,49 22,10 11,31 10,63 15,78 13,71 17,80 16,27 16,32 15,00 13,06 12,33
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,10 0,01 0,72 0,72 1,54 0,16 0,23 0,09
Change 0,0006 0,0000 0,0000 0,0000 0,0002 0,0000 0,0000 0,0014 0,0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.23 0.51 0.17 0.13 0.13 2.75
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
4 November 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 101.72 Bn 2,866,909.10
2.24 6.83 -0.05 105.35 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 04 Nov 05 Nov 05 Nov 05 Nov 05 Nov 05 Nov 05 Nov 05 Nov 06 Nov 06 Nov 07 Nov
Agenda US Trade Balance Indonesia GDP YoY Indonesia GDP QoQ Indonesia Foreign Reserves Indonesia Net Foreign Assets US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Unit Labor Costs US Unemployment Rate US Underemployment Rate US Consumer Credit
Expectation Defisit turun menjadi $44.50 Bn dari $48.33 Bn Naik menjadi 4.80% dari 4.67% Turun menjadi 3.30% dari 3.78% Naik menjadi $101.72 Bn dari $101.70 Bn -Naik menjadi 262 ribu dari 260 ribu Turun menjadi 2140 ribu dari 2144 ribu Naik menjadi 2.3% dari -1.4% Turun menjadi 5.0% dari 5.1% Turun menjadi 9.9% dari 10.0% Naik menjadi $18.00 Bn dari $16.02 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BBRI IJ BBCA IJ ASII IJ BMRI IJ CPIN IJ INTP IJ SMGR IJ GGRM IJ BBNI IJ CTRA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
10700 13150 6425 8850 2685 19200 10200 44850 4950 1180
Index pt
4.14 2.94 2.80 3.51 6.97 4.21 4.62 3.16 2.80 10.28
10.86 9.57 7.41 7.25 3.00 2.98 2.79 2.77 2.61 1.76
Stock
Price
PGAS UNVR JRPT SILO MIKA LINK BIRD MPPA SCMA LSIP
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
2930 36800 800 9750 2760 4005 6000 2065 3035 1425
Index pt
-1.51 -0.27 -5.88 -5.34 -1.25 -3.96 -3.23 -4.18 -0.98 -3.72
-1.14 -0.80 -0.72 -0.67 -0.53 -0.53 -0.52 -0.51 -0.46 -0.39
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
4 November 2015 4 November 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 12.00
DMAS
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Nov-15
Ratio 4:1 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:50 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 1200.00 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 -----
EX Date 06 Nov-15
Recording 10 Nov-15
Payment 17 Nov-15
CORPORATE ACTIONS Stock MAIN MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DLTA DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 06 Nov-15 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 -----
EX Date 09 Nov-15 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 03 Nov-15 TBA TBA TBA
Trading Period 13 Nov – 19 Nov’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 03 Nov-15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten MGNA BBNI DAJK KLBF KBRI BIPI PICO MCOR MYRX ASII OKAS PSAB UNSP GEMS BLTA CNKO INDR TOWR SMMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
05-Nov-15 09-Nov-15 09-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 11-Nov-15 13-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 19-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
4 November 4 November2015 2015
BBCA
TRADING BUY
S1
R1
12950
13275
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBCA Upward Sloping Channel
S2
12625
Closing Price
R2
13600 15,000 14,200 13,928.1 13,928.1 13,928.1 14,000 13,775 13,290.6 13,186.3 13,000 13,150 13,150 13,150 12,000 13,110 12,750 11,821.3
13150 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
11,000
• Trading range Rp 12950-Rp 13275
April May Jun Jul August September BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.88, Stochastic %K = 18.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 13150, take Profit Rp 13275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.87 10.07 -35.46 13186 13110
BBTN
TRADING BUY
S1
R1
1180
October
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
1215
BBCA - MACD (5,3) = 51.99, Signal() = 68.34
BBCA - TSI(3,5,3) = -35.46, Volume() = 12,256,000.00
BBCA - William's % R(14) = -56.82, Volume() = 12,256,000.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BBTN Broadening Wedge
S2
1145
Closing Price
R2
November 80 90.0 20 80.0 70.0 60.0 50.0 18.254 40.0 30.0 20.0 18.254 10.0 0.0 17.8767 300 68.3446 200 17.8767 100 51.9932 0 -100 12,256,000 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -29.1768 -40.0 -60.0 12,256,000 -80.0 -35.4617 -56.8182
1,258 1,230 1,260.0 1,200 1,200 1,200 1,200.0 1,191.25 1,190
1250
1200 • MACD line dan signal line indikasi negatif
1,151.5 1,140.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,080.0
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
1,020.0 1,003.08
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 1180-Rp 1250
April May Jun Jul August September BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 34.68, Stochastic %K = 35.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1200, take Profit Rp 1250
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 67.41 5.49 4.92 1152 1190
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
BBTN - MACD (5,3) = -1.52, Signal() = -0.81
BBTN - TSI(3,5,3) = 4.92, Volume() = 19,401,000.00
BBTN - William's % R(14) = -28.57, Volume() = 19,401,000.00
October
970 960.0 950 950 November 80 35 90.0 80.0 70.0 35 60.0 50.0 40.0 34.6825 30.0 20.0 10.0 34.6825 0.0 20 30.0 -0.807712 20.0 10.0 0.0 -1.52381 -10.0 19,401,000 80.0 10.9002 60.0 40.0 20.0 4.91864 0.0 -20.0 -40.0 19,401,000 -60.0 0.00000 -28.5714
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 November 4 November2015 2015
INTP
TRADING BUY
S1
18675
R1
19550
S2
17800
R2
20425
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INTP Upward Sloping Channel
Closing Price
24,000 23,000
19200
21,700 22,000 21,700
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 18675-Rp 19550
April May Jun Jul August September INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 19.15, Stochastic %K = 27.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 19200, take Profit Rp 19550
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 41.79 -117.83 -28.26 19284 18815
LPKR
TRADING BUY
S1
R1
1225
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
1295
October
INTP - MACD (5,3) = 109.95, Signal() = 200.11
INTP - TSI(3,5,3) = -28.26, Volume() = 2,381,100.00
INTP - William's % R(14) = -54.89, Volume() = 2,381,100.00
21,025 21,000 19,578.1 19,283.8 20,000 19,200 19,200 19,000 19,200 18,815 18,000 17,729.2 17,729.2 17,000 17,700 17,294.4 16,000 November 80 100.0 90.0 27.9748 80.0 70.0 60.0 27.9748 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 19.1451 200.107 400 300 200 19.1451 109.951 100 0 -100 -200 -300 -400 2,381,100 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -27.3769 -40.0 -60.0 2,381,100 -80.0 -28.2632 -54.8872
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
LPKR Upward Sloping Channel
S2
1190
Closing Price
R2
1330
1,337.86 1,337.86 1,400 1,320 1,270 1,261.88 1,300 1,255 1,255 1,255 1,200 1,241.5
1255 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
1,237 1,139.38 1,139.38 1,100 1,078.68
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,000
• Trading range Rp 1225-Rp 1295
April May Jun Jul August September LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 17.25, Stochastic %K = 26.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1255, take Profit Rp 1295
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.37 -4.27 -30.44 1242 1237
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
LPKR - MACD (5,3) = 4.55, Signal() = 8.72
LPKR - TSI(3,5,3) = -30.44, Volume() = 116,563,296.00
LPKR - William's % R(14) = -44.83, Volume() = 116,563,296.00
October
November
900 80 100.0 90.0 26.4368 80.0 70.0 60.0 26.4368 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 17.2459 30.0 8.72004 20.0 17.2459 10.0 4.54826 0.0 -10.0 -20.0 116,563,29 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -30.4374 -40.0 -60.0 116,563,29 -80.0 -30.7699 -44.8276
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 November 4 November2015 2015
SMRA
TRADING BUY
S1
1405
R1
1500
S2
1325
R2
1580
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
SMRA Upward Sloping Channel
Closing Price
2,000 1,858.33 1,858.33 1,800
1450
1,695
• MACD line dan signal line indikasi negatif
1,511.25 1,600 1,450 1,450 1,450 1,400 1,433 1,431 1,327.73 1,327.73 1,200 1,295
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi
1,061.79 1,000
• Trading range Rp 1405-Rp 1500
April May Jun Jul August September SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 15.39, Stochastic %K = 19.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1450, take Profit Rp 1500
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 42.43 -5.58 -28.34 1431 1433
CTRA
TRADING BUY
S1
1125
R1
1215
S2
1070
R2
1270
October
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
SMRA - MACD (5,3) = 14.21, Signal() = 18.30
SMRA - TSI(3,5,3) = -28.34, Volume() = 81,437,800.00
SMRA - William's % R(14) = -61.25, Volume() = 81,437,800.00
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 1,600 1,500
1180
1,318.33 1,400 1,318.33 1,215 1,300 1,180 1,180 1,200 1,180 1,142.5 1,100 1,126 1,110 1,051.75 1,000 1,050 1,050 900
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 19.7242 50.0 40.0 30.0 20.0 19.7242 10.0 18.2964 15.3925 40.0 20.0 14.2084 15.3925 0.0 -20.0 -40.0 81,437,800 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -21.3352 -40.0 81,437,800 -60.0 -80.0 -28.3356 -61.25
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
CTRA Upward Sloping Channel
Closing Price
November
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
837.067 800
Prediksi
• Trading range Rp 1125-Rp 1215 April May Jun Jul August September CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.52, Stochastic %K = 41.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1180, take Profit Rp 1215
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 68.40 12.35 4.51 1052 1126
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
CTRA - MACD (5,3) = -7.56, Signal() = -2.06
CTRA - TSI(3,5,3) = 4.51, Volume() = 14,992,100.00
CTRA - William's % R(14) = -12.28, Volume() = 14,992,100.00
October
November 80 41.2698 90.0 80.0 70.0 41.2698 60.0 50.0 40.0 38.521 30.0 20.0 10.0 38.521 20 40.0 30.0 -2.05748 20.0 10.0 0.0 -10.0 -7.56154 -20.0 14,992,100 -30.0 6.07367 60.0 40.0 20.0 4.50544 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 14,992,100 0.00000 -80.0 -12.2807
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 November 2015 4 November 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
19850 1425 1195
19850 1425 1195
20200 1395 1210
19150 1310 1140
19675 1395 1175
20200 1480 1210
20725 1565 1245
Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
22100 1585 1305
16725 1170 1010
7450 640 1130 2180 359 635
7450 640 1130 2180 359 635
7550 675 1105 2145 351 625
7050 600 1040 2060 334 610
7300 625 1105 2145 351 625
7550 650 1170 2230 368 640
7800 675 1235 2315 385 655
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif
7550 710 1390 2700 453.59 740
5350 510 1065 1625 354 585
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 955 WTON Trading Buy 10200 SMGR Trading Buy 19200 INTP Trading Sell 1060 SMCB
955 10200 19200 1060
935 10375 19550 1045
900 9525 17800 1015
935 9950 18675 1045
970 10375 19550 1075
1005 10800 20425 1105
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
1090 11300 21025 1160
765 8650 16000 965
6425 615
6425 615
6625 635
6175 555
6325 595
6475 635
6625 675
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
6875 715
4975 478
5825 44850 36800 1410
5825 44850 36800 1410
5925 45450 36625 1430
5625 42500 36125 1350
5775 43975 36625 1390
5925 45450 37125 1430
6075 46925 37625 1470
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif
6425 47800 40000 1610
4960 39500 35350 1250
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1700 1700 BSDE Trading Buy 3705 3705 PTPP Trading Buy 2845 2845 WIKA Trading Buy 2310 2310 ADHI Trading Buy 1735 1735 WSKT
1740 3750 2880 2340 1795
1560 3610 2740 2200 1675
1650 3680 2810 2270 1715
1740 3750 2880 2340 1755
1830 3820 2950 2410 1795
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif
1795 3930 3150 2410 1770
1235 3350 2485 1735 1525
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2930 PGAS Trading Buy 5050 JSMR Trading Sell 4150 ISAT Trading Buy 2740 TLKM
2930 5050 4150 2740
2900 5150 4120 2755
2820 4765 4050 2685
2900 4955 4120 2720
2980 5150 4190 2755
3060 5325 4260 2790
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Positif
3160 5625 4200 2830
2530 4680 3310 2485
8850 10700 4950 13150 1200
8850 10700 4950 13150 1200
9050 10900 5050 13275 1250
8300 10050 4710 12625 1145
8675 10475 4875 12950 1180
9050 10900 5050 13275 1215
9425 11325 5200 13600 1250
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif Positif
9650 11700 5375 13775 1230
7150 7975 3800 11300 970
Trade, Services and Investment Trading Buy 18325 UNTR Trading Sell 2065 MPPA
18325 2065
18550 2025
17800 1925
18175 2025
18550 2125
18925 2225
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
21200 2750
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Sell LSIP Trading Buy SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy
03-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.