26 Februari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Laba ASII tahun 2015FY turun 25% YoY, pendapatan turun 9% ASII akan bagikan dividen final Rp 113 per saham Pangsa pasar mobil ASII 2015 turun jadi 50%, motor naik jadi 69% UNVR perbesar kapasitas pabrik Laba SIMP turun 69,5% YoY pada 2015 LSIP membukukan penurunan laba 32,9% YoY Laba UNTR turun 28,1% YoY pada 2015 ITMG siapkan dana Rp 1,36 triliun untuk buyback Laba INCO turun 70,6% YoY pada 2015 MEDC siap buyback 10% saham DKFT peroleh pinjaman USD 58,5 juta BMRI siapkan Rp150 triliun hingga 2021 BBNI, BMRI & GIAA lucurkan Garuda-BNMandiri Debit Co-brand Card Laba PNBN menjadi Rp1,3 triliun Proyek HSR WIKA masih hadapi masalah KCIC (WIKA) perkirakan nilai investasi HSR akan susut USD 5,5 miliar Komisi II DPR minta hentikan bahas lokasi pembangunan TOD HSR EXCL gandeng Ericsson transformasikan jeringan GIAA siap operasikan 3 ATR di bnadara Pondok Cabe GIAA jajaki 8 bandara PGAS akan tambah jeringan gas bumi, terutama di Jawa Timur MAIN alokasikan capex Rp500 miliar ISSP targetkan kenaikan laba 100% CINT investasi Rp 30 miliar bangun flagship shop di Surabaya
Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara Support Level 4645/4632/4612 teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari Resistance Level baik dari Indikator 4679/4700/4713 leading indikator MACD maupun Stochastic. Dari Major Trend lagging indikator, setelah IHSG Up breakout dibawah garis MA5, IHSG akan Minor Trend Down menguji MA20 di posisi
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4658.323 811.293
+0.601 +0.293
4,267.58 1,235.44
4,468.58 3,440.56
MARKET REVIEW Perdagangan IHSG hari ini (25/02) ditutup turun/naik 0,6 poin (0,01%) di level 4.658,32. Dari global, saham-saham US ditutup di zona positif di tengah spekulasi China akan menambah stimulus untuk meningkatkan perekonomiannya yang melambat dan harga minyak yang rebound dari penurunan yang tajam. Minyak terus turun pasca data persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan peningkatan dan semakin mempertahankan pasokan tingkat tertinggi lebih dalam delapan dekade terakhir. Sebelumnya, cadangan minyak AS meningkat untuk minggu kedua menjadi 507,6 juta barel, terbesar sejak 1930, menurut laporan Energy Information Administration. Menteri Energi Meksiko mengatakan pada pertemuannya di Houston bahwa harga tidak akan pulih sampai semester kedua di awal tahun depan dan memperkirakan bahwa pasar kelebihan pasokan sekitar 2 juta barel per hari. Dari regional, posisi yuan merosot lagi setelah People's Bank of China (PBOC) memangkas fixing rate yuan di perdagangan hari ini (24/2). Seperti dikutip dari Bloomberg, valuasi yuan sudah menurun memasuki hari keempat yang terjadi setelah PBOC memotong suku bunga acuannya sebanyak 0,04% di level 6,5302 atau terendah dalam tiga tahun terakhir. Padahal pada Selasa (23/2) telah dipangkas sebesar 0,17% dan pada hari Selasa (23/2) capital outflow pun terjadi secara signifikan dan beruntun di pasar keuangan China. Tercatat outflow sudah berlangsung selama tujuh bulan beruntun hingga Januari 2016 lalu. Berdasarkan laporan bankbank di China, outflow tercatat sebesar 454,8 miliar yuan atau setara US$ 70 miliar selama Januari 2016. Indeks Shanghai Composite jatuh 187.65 poin (6,41%) ke level 2741.25, dari level 2,928.89 sehari sebelumnya. Pelemahan terjadi seiring dengan pertermuan G20 di Shanghai. Indeks tersebut diseret oleh liquiditas yang semakin ketat dan memberikan ketidakpasitan atas ekonomi kedua terbesar dunia. Adapun, indeks Hang Seng mengalami pelemahan 303.70 poin (1,58%) ke level 18,888.75 mengikuti indeks Shanghai. Indeks Nikkei 225 menguat 224.55 poin (1,41%) ke level 16,140.34, dari level 15,915.79 sehari sebelumnya. Penguatan didukung oleh rebound dari harga minyak, namun Sharp anjlok setelah berita keluar mengenai penerimaan bailout dari induk usaha Foxconn Taiwan.
MARKET VIEW Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan perekonomian dunia terus melemah dan sangat rapuh terhadap berbagai macam guncangan. Pelemahan ekonomi itu bersumber dari meningkatnya turbulensi di sektor keuangan dan jatuhnya harga aset. Melemahnya ekonomi Cina menambah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global. Menurut IMF, prospek masa depan pertumbuhan ekonomi dapat terhadang turbulensi pasar, jatuhnya harga minyak dan konflik geopolitik. IMF menyerukan kepada G20 untuk merencanakan mekanisme baru guna melindungi negara-negara yang paling lemah. IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2016 mencapai 3,4% dan 3,6% di tahun 2017. Kekhawatiran investor terhadap perekonomian Cina dan ketatnya likuiditas mendorong People’s Bank of China (PboC) menginjeksi pasar sebesar 340 miliar Yuan (USD 52 miliar) untuk menambah pasokan likuiditas. Sementara Hong Kong melalui Financial Secretary memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 hanya naik di kisaran 1%-2%, atau lebih rendah dari tahun 2015 yang sebesar 2,4%. PDB Hong Kong kuartal IV 2015 hanya tumbuh 0,2% dibanding kuartal III 2015. Hong Kong berupaya mendorong perekonomian melalui pemangkasan pajak terhadap kegiatan usaha kecil dan menengah. Sementara Kementerian Keuangan RI tengah mengkaji pemangkasan anggaran belanja non-kementerian/lembaga (non K/L), terutama belanja subsidi, menyusul melesetnya proyeksi penerimaan negara akibat penurunan harga minyak. Kajian itu bertujuan agar subsidi pemerintah lebih tepat sasaran. Anggaran subsidi yang dipangkas kemungkinan adalah bahan bakar minyak jenis solar dan LPG 3 kg. Dalam APBN 2016 pemerintah mengalokasikan subsidi solar sebanyak 16 juta kiloliter dengan skema subsidi tetap dengan nilai Rp 1000 per liter. Di satu sisi, pemangkasan anggaran subsidi energi dapat menyelamatnya defisit APBN, tetapi di sisi lain bisa berdampak sosial. Pemerintah bahkan menegaskan pemangkasan anggaran kementerian/lembaga (K/L) harus dilakukan untuk menyeimbangkan potensi penerimaan negara, terutama dari pajak. Sebelumnya pemerintah mempertimbangkan pemangkasan belanja sekitar Rp 200 triliun-Rp 290 triliun. Sementara Meneg BUMN menyatakan bahwa bank BUMN siap menjadi pelopor penurunan suku bunga dengan target single digit pada tahun 2016. Investor diperkirakan wait and see pada perdagangan hari ini dan IHSG diperkirakan masih mixed menanti hasil pertemuan G20 di Cina pada 26-27 Februari 2016.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
26 February 2016
26 February 2016 Astra International (ASII) membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 14,46 triliun atau turun sebesar 25% dibandingkan Rp 19,19 triliun di tahun 2014. Jika tanpa memperhitungkan pembebanan biaya non kas atas penurunan nilai properti tambang batu bara pada tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya, maka laba bersih perseroan turun 20% menjadi Rp 16 triliun. Pendapatan bersih konsolidasian Astra turun 9% menjadi Rp 184,2 triliun di tahun 2015, terutama disebabkan oleh penurunan di segmen otomotif, alat berat dan pertambangan, serta agribisnis. Sepanjang tahun 2015, perseroan menghadapi pelemahan harga komoditas dan penurunan konsumsi domestik, sekaligus meningkatnya kompetisi dari sektor penjualan mobil, dan turunnya kualitas kredit korporasi yang mengakibatkan penurunan kontribusi di semua segmen, kecuali teknologi informasi. Kontribusi laba bersih dari grup bisnis otomotif turun 12% menjadi Rp 7,5 triliun, kontribusi laba bersih jasa keuangan turun 25% menjadi Rp 3,6 triliun, kontribusi laba bersih alat berat dan pertambangan terhadap Grup Astra turun 28% menjadi Rp 2,3 triliun, kontribusi agribisnis turun 75% menjadi Rp 493 miliar, laba bersih segmen infrastruktur, logistik dan lainnya turun 17% menjadi Rp 406 miliar. Sedang lini bisnis teknologi informasi membukukan kenaikan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp 204 miliar. Astra International (ASII) membagikan dividen tunai sepanjang periode 2015 sebesar Rp 177 per lembar saham kepada investor. Perseroran akan membagikan dividen final Rp 113 per saham untuk tahun buku 2015, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 152 per saham. Dividen final tersebut akan diusulkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang akan digelar pada April 2016. Dividen final yang diusulkan bersamaan dengan dividen interim sebesar Rp 64 per saham, sama dengan tahun sebelumnya. Dividen pada tahun buku 2015 tersebut mewakili rasio sebesar 50% dari laba bersih perseroan. Pangsa pasar mobil Astra International (ASII) turun menjadi 50% di tahun 2015 dari 51% di tahun 2014. Perseroan mengalami persaingan ketat di dunia otomotif pada tahun 2015. Penjualan mobil secara nasional turun 16% menjadi 1,01 juta unit. Sedang penjualan mobil Astra turun 17% menjadi 510.000 unit, yang menyebabkan penurunan pangsa pasar. Penjualan sepeda motor nasional turun 18% menjadi 6,5 juta unit pada tahun 2015. Sementara penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor turun 12% menjadi 4,5 juta pada tahun 2015. Namun pangsa pasarnya meningkat dari 64% menjadi 69%. Unilever Indonesia (UNVR) akan memperbesar kapasitas pabrik milik perusahaan pada tahun ini dengan menggunakan dana belanja modal sebesar Rp1,2 triliun. Pada tahun ini, perusahaan belum akan membangun pabrik baru. Namun, lokasi pabrik yang akan diperbesar kapasitasnya dan target produksi tahun ini belum dipastikan oleh perusahaan. Saat ini, perusahaan memiliki 8 pabrik. Anggaran belanja modal UNVR tahun ini senilai Rp1,2 triliun yang akan digunakan untuk memperbesar kapasitas pabrik dan meluncurkan dan mengemas ulang sekitar 40 produk baru tahun ini. Salim Ivomas Pratama (SIMP) membukukan laba bersih senilai Rp 264,49 miliar, turun 69,45% pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp 865,82 miliar. Penjualan juga mengalami penurunan 7,5% menjadi Rp 13,83 triliun dari tahun sebelumnya Rp 14,96 triliun.
London Sumatra Indonesia (LSIP) membukukan penurunan laba bersih sebesar 32,9% menjadi Rp 623,31 miliar pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp 929,41 miliar. Penjualan juga mengalami penurunan 11,3% menjadi Rp 4,18 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,72 triliun. United Tractors (UNTR) turun 28,1% menjadi Rp 3,85 triliun pada 2015 dari tahun sebelumnya Rp 5,36 triliun. Pendapatan bersih konsolidasian mencapai Rp 49,3 triliun, turun 7% YoY. Mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan dan industri konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi 27%, 62%, 8%, dan 3% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian. Tekanan terjadi pada kerugian penurunan nilai yang meningkat 91,5% menjadi Rp 5,25 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,73 triliun. Indo Tambangraya Megah (ITMG) berencana melakukan buyback saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan. Perseroan menyediakan anggaran maksimal Rp 1,36 triliun untuk membeli maksimal 112.992.500 saham atau maksimal 10%. ITMG akan melaksanakan secara bertahap dalam waktu tiga bulan dari 26 Februari hingga 25 Mei 2016. Laba Vale Indonesia (INCO) turun 70,6% menjadi USD 50,5 juta pada 2015 dari tahun sebelumnya USD 172,27 juta. Penurunan laba terjadi karena turunnya pendapatan akibat koreksi harga jual nikel sepanjang tahun lalu. Pendapatan perseroan turun 23,92% menjadi USD 789,74 juta dari akhir tahun sebelumnya USD 1,03 miliar. Medco Energi Internasional (MEDC) akan membeli kembali (buyback) saham maksimal sebesar 10%. Perseroan menyiapkan dana hingga sebesar USD 50 juta. Perseroan akan melaksanakan buyback pada 27 Februari hingga 27 Maret 2016. MEDC akan membeli kembali saham dengan harga penawaran yang lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya. Central Omega Resources (DKFT) memperoleh pinjaman sebesar USD 58,5 juta melalui anak usahanya, COR Industri Indonesia. Pinjaman tersebut terdiri atas dua jenis, yaitu pinjaman untuk investasi sebesar USD 40 juta dan untuk modal kerja sebesar USD 18,5 juta. Tujuan kredit ini adalah untuk membiayai pembangunan smelter nickel Pig Iron (NPI) COR Indonesia tahap I dan membiayai kebutuhan modal kerja pada saat smelter NPI beroperasi. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan penyaluran kredit kendaraan bermotor hingga 2021 dapat mencapai Rp100-150 triliun. Penyaluran kredit pada sektor kendaraan roda dua dan empat (KKB) melalui joint financing, termasuk melalui dua anak usaha BMRI yang bergerak di bidang pembiayaan auto, yaitu PT Mandiri Utama Finance dan PT Mandiri Tunas Finance. Untuk mencapai target tersebut, setidaknya per tahun pemesanan baru KKB dapat mencapai Rp30-40 triliun. Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Mandiri (BMRI) bersama dengan Garuda Indonesia (GIAA) meluncurkan "GARUDA-BNIMandiri Debit Co-brand Card". Saat ini transaksi pembelian tiket Garuda diperkirakan masih didominasi pembayaran cash dan melalui travel agent. Sebesar 20%-30% di antaranya
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
26 February 2016
26 February 2016 menggunakan Kartu Kredit, sedang kartu debit masih 10%-20%. BMRI mengharapkan hadirnya co-brand ini dapat meningkatkan jumlah nasabah baru pengguna kartu Mandiri debit yang saat ini berjumlah 13,3 juta dengan transaksi yang mencapai lebih dari 6 juta transaksi per bulan dan sales volume Rp 4,3 triliun per bulan selama tahun 2015. Dalam kerja sama Kartu Kredit Co-Brand Garuda Indonesia BNI, sales volume BBNI pada tahun 2015 tumbuh 63% dibandingkan dengan 2014. Sedang jumlah Kartu Kredit Co-Brand Garuda Indonesia BNI tahun 2015 hampir mencapai 25.000 kartu atau tumbuh sebesar 265% YoY. Maybank Indonesia (BNII) menilai prospek kredit korporasi membaik di tahun 2016, namun terbatas pada sektor infrastruktur dan penunjangnya. Prospek juga baik bagi BUMN di sektor penunjang infrastruktur. Maybank Indonesia sudah memulai kolaborasi pembiayaan korporasi dengan perusahaan-perusahaan BUMN. Langkah ini merupakan bagian dari bisnis perbankan global Maybank Indonesia. Bank Panin (PNBN) mencatat total aset konsolidasi hingga akhir 2015 sebesar Rp183,12 triliun atau naik 6,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset dan jumlah ekuitas Panin sebagian berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp6 triliun. Bank Panin terus meningkatkan produk dan pelayanan yang inovatif dan bernilai tambah melalui cross selling dengan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi, terutama produk-produk perbankan syariah dan produk bancassurance yang dipasarkan melalui divisi Wealth Management. Bank Panin (PNBN) mencatatkan laba perusahaan untuk 2015 sebesar Rp1,3 triliun atau turun dari Rp2,04 trliun tahun sebelumnya. Laba tersebut dicapai melalui pendapatan bunga yang mencapai Rp16,88 triliun atau naik 9,2%. Sementara itu, biaya bunga yang dikeluarkan sebesar Rp9,71 triliun. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang dibukukan PNBN meningkat 4,41% dari tahun sebelumnya sebesar 3,83%. Bank Panin (PNBN) mencatatkan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp128,32 triliun atau tumbuh 1,8%. Porsi giro dan tabungan mencapai 40% dari total DPK, sisanya merupakan bentuk deposito. Peningkatan DPK dipacu dengan melakukan rebranding dan sales manajemen yang lebih inovatif. Selama 2015 pos penyaluran kredit yang diberikan oleh PNBN naik 5,32% menjadi Rp126,84 triliun, dengan porsi terbesar pada kredit komersial yaitu sebesar Rp49,9 triliun. Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih menghadapi masalah. Selain persoalan perizinan yang masih perlu mendapat revisi, status kepemilikan lahan juga menjadi kendala. Kementerian Perhubungan (Kemhub) meminta kontraktor proyek ini, yaitu PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk segera memastikan status kepemilikan tanah atas rel-rel kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun adalah hak milik. Karena bila konsesi yang diberikan telah selesai, maka pihak KCIC wajib mengembalikan aset yang dimiliki dalam kondisiclear and clean, baik tanah serta fasilitas pendukung lainnya kepada pemerintah. KCIC dimiliki sebesar 60% oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang merupakan anak usaha Wijaya Karya (WIKA) PT kereta cepat Indonesia China (KCIC), dimiliki Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usahanya, memperkirakan nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan menyusut total USD 5,5 miliar menyusul adanya penyesuaian terhadap trase kereta cepat. Sebelumnya Menteri Perhubungan, Ignasius
Jonan, meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menghitung ulang nilai investasi proyek kereta cepat JakartaBandung. Menurut Menhub nilai investasi USD 5,5 miliar atau Rp 76,4 triliun (kurs Rp 13.900) tidak sesuai dengan trase yang diberikan Kemenhub. Trase kereta cepat yang berikan yakni Halim Perdanakusuma - Tegalluar sepanjang 142 Km. Sementara kajian PT KCIC menyebutkan kereta cepat dengan nilai investasi USD 5,5 miliar memiliki panjang 152 Km dari Gambir - Tegalluar. Komisi II DPR RI meminta pembahasan lokasi pembangunan Transit Oriented Development (TOD) kereta cepat JakartaBandung dihentikan. Disebutkan bahwa saat ini TOD belum ada dalam rincian tata ruang tata wilayah (RTRW), karena yang baru masuk dan jelas payung hukumnya hanya trase. Berdasarkan rencana akan ada 4 TOD yang dibangun lengkap dengan rencana pengembangan kawasan. Dirjen Tata Ruang Kementrian Agraria dan Tata Ruang menargetkan, revisi RTRW ini dapat selesai akhir tahun 2016. Namun hal itu tergantung kelancaran dalam pembahasan. PT Sumber Mitra Jaya sebagai pemegang konsesi utama jalan tol Pemalang-Batang mendukung prinsip pemerintah untuk memberikan dana talangan guna mempercepat proses pembebasan lahan khususnya di Pemalang-Batang yang proses pembebasan lahannya hingga saat ini masih 4,25%. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 30 pasal 117 Tahun 2015 yang menyebutkan bahwa bagi pembangunan infrastruktur untuk kepentingan umum diperkenankan anggaran pembebasan lahan dibayarkan terlebih dulu oleh badan usaha. Sebelumnya Waskita Karya (WSKT) bersedia menyiapkan dana talangan pembebasan lahan sebesar Rp 5 triliun untuk membebaskan lahan di 6 ruas tol yang mayoritas dikuasai oleh BUMN tersebut, termasuk Pemalang - Batang. Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan siap mengoperasikan 3 pesawat tipe ATR72-600 dari Bandara Pondok Cabe pasca pembahasan tripartit komersialisasi bandara tersebut rampung. Saat ini Garuda Indonesia, PT Pertamina (Persero) dan PT Angkasa Pura II masih membahas aspek teknis pengelolaan Bandara Pondok Cabe yang dimiliki Pertamina. Aspek tersebut antara lain mencakup penambahan instrumen navigasi. Pada tahap awal Garuda akan memarkir 3 pesawat ATR72-600 di Pondok Cabe guna melayani 8 rute. Menurut manajemen GIAA, pembukaan rute dari Pondok Cabe akan menguntungkan perseroan, karena menambah rute-rute intra-Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Garuda Indonesia (GIAA) sedang menjajaki pembukaan rute baru dari 7-8 bandara milik PT Pertamina, termasuk bandara Pondok Cabe. Recana ini dimaksudkan untuk memperluas ekspansi rute ke kota-kota lapis kedua dengan waktu tempuh maksimal 90 menit. Saat ini Pondok Cabe menjadi lokasi pertama yang akan digunakan sebagai basis rute penerbangan jarak pendek. Secara umum rute tersebut akan mencakup intra Jawa, Sumatra dan Kalimatan. XL Axiata (EXCL) menggandeng Ericsson mentransformasikan jaringan melalui penyebaran arsitektur terpisah. Salah satunya akan menggunakan solusi cloud terpadu termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasarkan Intel (R) Rack Skala Architecture dan Virtual Network Functions (VNFs). Penggunaan teknologi ini merupakan bagian dari evolusi cloud XL dan realisasi dari Network Functions Virtualization (NFV).
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
26 February 2016
26 February 2016 Sejumlah pusat perbelanjaan, kafe dan restoran sudah menggunakan pasokan gas dari Perusahaan Gas Negara (PGAS). Ke depan PGN akan terus menambah jumlah mal, restoran, rumah makan, hingga rumah tangga untuk menggunakan gas bumi. Sejauh ini pusat perbelanjaan yang menggunakan pasokan gas bumi dari PGN berada di wilayah Jakarta, Batam, Cirebon, Surabaya dan wilayah lainnya. PGAS akan terus menambah jaringan gas bumi khususnya di Jawa Timur. Hingga saat ini lebih dari 20.200 pelanggan di Jawa Timur telah menikmati gas bumi dari PGN. Hingga akhir Januari 2016, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah tangga, 1.529 pelanggan industri dan pembangkit listrik, serta PGN menyalurkan gas ke 1.857 usaha kecil menengah (UKM), warung makan, hotel, restoran hingga rumah sakit. Malindo Feedmill (MAIN) bersiap mengeluarkan belanja modal sebesar Rp400-500 miliar untuk membangun pabrik baru pada semester II/2016. Alokasi capex turun tipis seiring dengan ekonomi domestic yang belum pulih. Perkembangan ekonomi domestic menjadi factor penentu dalam mengambil keputusan ekspansi bisnis perusahaan pada tahun ini. Adapun, dana belanja modal berasal dari pinjaman bank 70% dank as perusahaan 30%. Tokopedia resmi menambah metode pembayaran instan, yaitu melalui 7-Eleven. 7-Eleven dimiliki oleh Modern International (MDRN). Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menargetkan kenaikan laba bersih sebesar 100% menjadi sekitar Rp 300 miliar tahun ini, sedangkan pendapatan ditargetkan meningkat sebesar 20% menjadi Rp 4,5 triliun. Penurunan volatilitas Rupiah terhadap USD diharapkan menghindarkan perseroan dari rugi kurs, dibandingkan dengan rugi kurs tahun lalu Rp 120 miliar. Selain itu, ekspektasi kenaikan laba bersih didukung atas penurunan harga bahan baku setelah terjadi oversupply baja di China. Harga bahan baku baja dari China telah turun hingga 40% dan pelemahan harga baja lokal sebesar 20%. Konsultan properti Colliers International Indonesia menyatakan dalam beberapa tahun mendatang jumlah hotel baru di wilayah DKI Jakarta akan melonjak dan menambah pasokan kamar baru ke berbagai daerah di kawasan Jakarta. Jakarta mengantisipasi jumlah penambahan substansial kamar hotel baru selama tahun 2016-2018 dengan tambahan 10.509 kamar di 51 hotel baru. Pada akhir tahun 2015 pasokan total kamar dari hotel berbintang di wilayah DKI Jakarta adalah 37.648 kamar di 179 hotel. Sedangkan tingkat okupansi rata-rata secara keseluruhan di Jakarta pada tahun 2015 tercatat 59,1% atau lebih rendah dari tingkat pada 2014 sebesar 64,8%. Hal ini karena menurunnya jumlah tamu korporat dari lembaga pemerintahan Indonesia setelah adanya regulasi yang melarang penggunaan rapat pegawai pemerintah di hotel. Sementara di sektor ritel, tingkat okupansi beragam pusat perbelanjaan di Jakarta pada tahun 2015 sebesar 86,8%, dan di daerah Bodetabek tercatat 83%. Sedangkan sebanyak 12 pusat perbelanjaan baru dengan total luas 444.000 meter persegi diperkirakan akan beroperasi di DKI Jakarta pada periode 20162018. Pada tahun 2019, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ditargetkan mencapai 20 juta, sehingga dibutuhkan peran dan dukungan dari BUMN yang telah bersinergi. Perjanjian kerja sama pariwisata BUMN melibatkan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko; PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia; PT. Hotel Indonesia Natour, PT. Kereta Api Indonesia; Garuda Indonesia (GIAA); PT. Patra Jasa serta PT. Aero Wisata.
Chitose Internasional (CINT) mengucurkan investasi Rp 30 miliar untuk membangun Flagship Shop bernama Pavillion 14 Surabaya sebagai upaya memperluas pasar, terutama sektor ritel di wilayah Indonesia Timur. Selama ini 90% pasar Chitose adalah sektor Business to Business (B2B) dan business-to-goverment (B2G), dan 10% pasar ritel. Rencanannya pada November 2016 Pavillion 14 Surabaya sudah dapat beroperasi. Pada tahun 2016 juga perseroan akan membangun Flagship Shop di Jakarta dan Bandung untuk memperkuat pasar di Indonesia bagian barat. Chitose tengah merampungkan pembangunan pabrik furnitur kedua di Cimahi Jawa Barat. Saat ini pabrik furnitur itu memiliki kapasitas produksi 1,3 juta unit/tahun. Dengan adanya penambahan pabrik tersebut akan menambah kapasitas produksi menjadi 1,5 juta unit/tahun. Melalui ekspansi bisnis ini, perseroan merencanakan peningkatan omset hingga 15% per tahun, terutama di wilayah Indonesia timur. Selain itu peningkatan produksi nantinya diharapkan juga dapat meningkatkan pasar ekspor hingga 10% dalam 5 tahun ke depan. Saat ini ekspor produk Chitose masih sekitar 5% ke 30 negara dan terbanyak ekspor ke Jepang, disusul Singapura, Korea Selatan, Afrika, Timur Tengah dan Jerman. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbolehkan perusahaan asuransi menyelenggarakan kegiatan usaha berbasis imbalan jasa atau fee based. Dalam draf Peraturan OJK tentang penyelenggaran usaha perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, OJK memperluas lingkup bisnis dari perusahaan asuransi. Ada tiga lingkup usaha yang diperluas OJK. Pertama, asuransi umum dan asuransi umum syariah boleh menjual produk asurasi yang dikaitkan dengan investasi atau PAYDI. Kedua, kegiatan usaha berbasis imbalan jasa atau fee based. Ketiga, suretyship. Kegiatan usaha berbasis fee based hanya dapat dilakukan pada dua kegiatan, yaitu : pertama, administrative service only (ASO) dalam rangka employee benefit. ASO adalah pemberian layanan jasa oleh perusahaan asuransi dalam pengelolaan fasilitas kesehatan suatu perusahaan bagi karyawannya. Kedua, pemasaran produk dari lembaga jasa keuangan yang telah mendapat ijin dari OJK dan bukan merupakan produk asuransi atau reasuransi.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
26 February 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
32,93 1,79 1234,81 8520,00 16000,00 50,35 52,45 630,00 2435,50 534,50 764,94
-0,14 0,01 1,78 -90,00 -25,00 -12,05 -10,91 7,50 -15,00 4,00 -0,46
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
50 0,02
16.611 222
Change (IDR) 620 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16697,29 4582,21 6012,81 2868,49 1817,93 18888,75 4658,32 16140,34 1658,16 2603,40
Change %Day %YTD 1,29 -4,18 0,87 -8,49 2,48 -3,68 -6,41 -22,56 -7,36 -24,74 -1,58 -13,81 0,01 1,42 1,41 -15,20 -0,36 -2,03 -0,63 -9,69
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 0,50 14,80 -0,86 24,09 93,96 43,99 0,00 -0,14 -0,04
Market Cap (USD Bn) 5.007,2 7.141,3 1.524,7 3.510,3 2.764,7 1.516,2 369,0 2.590,0 233,0 258,9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,10 0,01 0,71 0,72 1,40 0,15 0,24 0,08
Change 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 -0,0005 0,0000 0,0000 -0,0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,85 2,72 3,00 2,51 1,64 1,57 1,26 1,15 2,87 2,50 0,95 0,89 2,18 1,97 1,38 1,30 1,69 1,60 0,98 0,94
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.412,50 14.777,09 118,69 9.568,67 9.705,29 18.719,69 2.052,88 3.174,93 10,83
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15,18 13,66 19,27 16,26 15,52 13,28 11,31 10,05 21,18 18,32 9,71 8,69 14,29 12,34 16,44 14,50 15,66 14,45 11,59 10,94
January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.74 0.51 0.17 0.08 0.07 2.76
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 105.93 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
26 February 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 26 Feb 29 Feb
Agenda US GDP Annualized QoQ US Personal Consumption US GDP Price Index US Personal Income US Personal Spending US PCE Deflator MoM US PCE Deflator YoY US PCE Core MoM US PCE Deflator YoY US Pending Home Sales MoM
Expectation Turun menjadi 0.5% dari 0.7% Tetap 2.2% Tetap 0.8% Naik menjadi 0.3% dari 0.1% Naik menjadi 0.3% dari 0.0% Naik menjadi 0.0% dari -0.1% Naik menjadi 1.1% dari 0.6% Naik menjadi 0.2% dari 0.0% Naik menjadi 1.5% dari 1.4% Naik menjadi 0.9% dari 0.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock TLKM IJ HMSP IJ UNVR IJ BTPN IJ UNTR IJ BBCA IJ MNCN IJ ASII IJ SCMA IJ BMTR IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
3300 108300 42725 2565 15100 13075 1755 6425 2940 840
Index pt
2.17 1.21 1.73 13.75 2.37 0.38 4.46 0.39 2.26 8.39
6.67 5.71 5.23 1.69 1.23 1.15 1.01 0.96 0.90 0.87
Stock
Price
GGRM IJ BBRI IJ EMTK IJ AALI IJ BBNI IJ KLBF IJ BMRI IJ INDF IJ SMAR IJ BDMN IJ
Change (%)
61800 10450 9150 15025 5000 1270 9325 6500 3600 3715
Index pt
-5.65 -2.11 -5.91 -9.35 -2.44 -3.05 -0.80 -2.26 -10.00 -2.24
-6.73 -5.19 -3.06 -2.31 -2.18 -1.77 -1.64 -1.24 -1.09 -0.76
UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada
Business Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
26 February 2016 26 February 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date -TBA 14 Mar’16 28 Mar’16 09 Apr’16 04 May’16 TBA --
EX Date TBA TBA 15 Mar’16 29 Mar’16 10 Apr’16 09 May’16 TBA --
Trading Period TBA TBA 21 Mar – 15 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten MAYA BSIM BVIC EXCL BBNI MTFN ISAT GIAA ESTI GMTD BMRI BJBR SDRA BBRI
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST
Date
Agenda
26-Feb-16 29-Feb-16 29-Feb-16 10-Mar-16 10-Mar-16 11-Mar-16 15-Mar-16 16-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2626February February2016 2016
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
3210
3375
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 3,708.82 3,708.82
TLKM Upward Sloping Channel
S2
3135
Closing Price
R2
3450
3,600 3,355 3,348.75 3,348.75 3,400 3,310 3,300 3,300 3,200 3,300 3,263.75 3,225 3,000 3,140 3,129.3
3300 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
2,800
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 3210-Rp 3375
August September October November December 2016 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 35.66, Stochastic %K = 51.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3300, take Profit Rp 3375
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
ASII S1
2,600
Posisi 21.25 10.07 -14.68 3310 3225
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
February
TLKM - MACD (5,3) = -4.51, Signal() = 6.21
TLKM - TSI(3,5,3) = -14.68, Volume() = 95,590,800.00
TLKM - William's % R(14) = -56.76, Volume() = 95,590,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY 6250
R1
6575
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 8,007.14 8,007.14
ASII Upward Sloping Channel
S2
80 100.0 51.1628 90.0 80.0 70.0 51.1628 60.0 50.0 40.0 35.6641 30.0 20.0 10.0 0.0 35.6641 40.0 20 30.0 6.20796 20.0 10.0 0.0 -4.51101 -10.0 -20.0 -30.0 -40.0 95,590,80 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -14.6754 -20.0 -40.0 95,590,80 -60.0 -27.2804 -56.7568
5925
Closing Price
R2
6900
7,800
6425
7,125 7,200 6,743.75 6,725 6,630 6,600 6,425 6,425 6,425 6,000 6,425 6,425 6,065.06 5,400
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
4,800
• Trading range Rp 6250-Rp 6575
August September October November December 2016 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 16.74, Stochastic %K = 17.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6425, take Profit Rp 6575
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 53.25 -44.32 -52.59 6630 6600
Sinyal Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
ASII - MACD (5,3) = 81.29, Signal() = 71.23
ASII - TSI(3,5,3) = -52.59, Volume() = 42,169,500.00
ASII - William's % R(14) = -78.38, Volume() = 42,169,500.00
February
80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 17.5926 50.0 40.0 30.0 20.0 17.5926 10.0 0.0 81.2913 16.7438 120.0 71.2255 60.0 16.7438 0.0 -60.0 -120.0 -180.0 42,169,50 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -37.5034 42,169,50 -60.0 -52.59 -78.3784
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626February February2016 2016
UNVR
TRADING BUY
S1
42250
R1
43200
S2
41300
R2
44150
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 44,100 42,725 44,000 42,725 42,725 42,660 42,000 42,165.6
UNVR Upward Sloping Channel
42725
41,220 41,220 40,000 40,850 40,532.5
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
38,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
37,045.5
• RSI berada dalam area netral
36,000
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
34,000
• Trading range Rp 42250-Rp 43200
August September October November December 2016 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 62.99, Stochastic %K = 49.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 42725, take Profit Rp 43200
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 82.33 306.44 21.84 40533 42660
BBTN
TRADING BUY
S1
R1
1575
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
1655
80 62.9881 90.0 62.9881 80.0 70.0 60.0 50.0 49.9299 40.0 30.0 20.0 49.9299 10.0 0.0 20 600 400 -109.026 200 0 -139.988 -200 -400 1,376,100 -600 30.4237 80.0 60.0 40.0 20.0 21.8424 0.0 -20.0 -40.0 1,376,100 0.00000 -60.0 -80.0 -30.7263
February
UNVR - MACD (5,3) = -109.03, Signal() = -139.99
UNVR - TSI(3,5,3) = 21.84, Volume() = 1,376,100.00
UNVR - William's % R(14) = -30.73, Volume() = 1,376,100.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BBTN Upward Sloping Channel
S2
1530
Closing Price
R2
1,655 1,700 1,610
1700
1,610 1,610 1,600
1610
1,531.88 1,500 1,525 1,456.5 1,442.94 1,400 1,442.94 1,430 1,300 1,311.53
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,200
• RSI berada dalam area netral
1,100
• Harga berada dalam area upper band
1,000
Prediksi
• Trading range Rp 1575-Rp 1655
August September October November December BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 32.62, Stochastic %K = 54.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1610, take Profit Rp 1655
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 47.71 18.88 31.42 1457 1525
Sinyal
BBTN - MACD (5,3) = -22.14, Signal() = -13.79
Positif Positif Positif Positif Positif
BBTN - TSI(3,5,3) = 31.42, Volume() = 18,014,300.00
BBTN - William's % R(14) = -16.36, Volume() = 18,014,300.00
2016
February
80 54.0741 90.0 80.0 70.0 54.0741 60.0 50.0 40.0 32.6184 30.0 20.0 10.0 32.6184 30.0 20 20.0 10.0 -13.7915 0.0 -10.0 18,014,30 -20.0 -22.1429 31.4224 80.0 60.0 40.0 20.0 22.3831 0.0 -20.0 -40.0 18,014,30 0.00000 -60.0 -16.3636
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626February February2016 2016
UNTR
TRADING BUY
S1
14825
R1
15275
S2
14375
R2
15725
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
UNTR Broadening Wedge
Closing Price
23,000 22,000
15100
21,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
20,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
19,000 18,189.3 18,189.3 18,000
• Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
17,418 17,000 16,350 16,256.3 15,600 16,000 15,553.1 15,325 15,000 15,325 15,305 14,000 15,100 80 15,100 90.0 20 80.0 15,100 70.0 60.0 50.0 16 40.0 30.0 20.0 16 10.0 0.0 175.38 14.915 400 300 200 161.596 14.915 100 0 -100 -200 -300 -400 2,984,400 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -56.8085 2,984,400 -80.0 -57.7936 -77.8761
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 14825-Rp 15275
August September October November December UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 14.92, Stochastic %K = 16.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 15100, take Profit Rp 15275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
BISI
Posisi 11.95 -202.43 -57.79 16256 15305
2016
February
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
UNTR - MACD (5,3) = 161.60, Signal() = 175.38
UNTR - TSI(3,5,3) = -57.79, Volume() = 2,984,400.00
UNTR - William's % R(14) = -77.88, Volume() = 2,984,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY
S1
1385
R1
1520
Trend Grafik
S2
1315
R2
1590
BISI Broadening Wedge Bullish Breakout
Closing Price
Major
Down
Minor
Up 1,700 1,460 1,600 1,460 1,460 1,500 1,378.33 1,378.33 1,400 1,369 1,339.38 1,300 1,315 1,299.5 1,240 1,200 1,225 1,142.14 1,100 1,142.14
1460 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
1,000
• Trading range Rp 1385-Rp 1520 August September October November December BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 80.46, Stochastic %K = 78.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1460, take Profit Rp 1520
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 75.91 20.3 87.98 1300 1369
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
BISI - MACD (5,3) = -25.90, Signal() = -18.86
BISI - TSI(3,5,3) = 87.98, Volume() = 5,180,300.00
BISI - William's % R(14) = -23.08, Volume() = 5,180,300.00
2016
February
900 80.4612 80.4612 80 90.0 80.0 78.3678 70.0 60.0 50.0 78.3678 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 60.0 40.0 20.0 -18.8572 5,180,300 0.0 -20.0 -25.9021 87.9815 -40.0 80.0 81.5521 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 5,180,300 -80.0 -23.0769
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
26 February 2016 26 February 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
25-02-16
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
15025 1375 1850
15025 1375 1850
14400 1345 1820
12775 1290 1750
14400 1345 1820
16025 1400 1890
17650 1455 1960
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
19550 1535 1920
16100 1210 1685
PTBA Trading Buy ADRO Trading Sell MEDC Trading Sell INCO Trading Sell ANTM Trading Buy TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals
4765 570 820 1490 372 565
4765 570 820 1490 372 565
4940 560 795 1475 383 555
4420 525 795 1440 359 535
4680 560 815 1475 367 555
4940 595 835 1510 375 575
5200 630 855 1545 383 595
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
5475 655 865 1650 373 595
4150 437 670 1370 294 451
960 10200 19300 955
960 10200 19300 955
955 10425 19450 930
935 9975 18800 885
955 10125 19125 930
975 10275 19450 975
995 10425 19775 1020
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
1045 11175 20400 995
935 9925 18075 895
6425 484
6425 484
6575 480
5925 471
6250 480
6575 489
6900 498
Negatif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
7150 525
5700 480
INDF Trading Sell 6500 6500 GGRM Trading Sell 61800 61800 UNVR Trading Buy 42725 42725 KLBF Trading Sell 1270 1270 Property, Real Estate and Building Construction
6425 60575 43200 1260
6225 56875 41300 1225
6425 60575 42250 1260
6625 64275 43200 1295
6825 67975 44150 1330
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
6900 67225 44100 1505
5525 54050 35375 1250
WTON Trading Sell SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1680 PTPP Trading Sell 3650 WIKA Trading Sell 2595 ADHI Trading Sell 2550 WSKT Trading Sell 1920 Infrastructure, Utilities and Transportation
1680 3650 2595 2550 1920
1660 3615 2570 2525 1895
1610 3510 2510 2460 1835
1660 3615 2570 2525 1895
1710 3720 2630 2590 1955
1760 3825 2690 2655 2015
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1840 4015 2910 2745 2000
1630 3645 2590 2300 1685
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2590 5400 4950 3300
2590 5400 4950 3300
2575 5475 4890 3375
2545 5125 4765 3135
2575 5300 4890 3210
2605 5475 5025 3375
2635 5650 5150 3450
Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
2720 6250 5625 3510
2350 5200 4700 3045
BMRI Trading Buy 9325 BBRI Trading Buy 10450 BBNI Trading Buy 5000 BBCA Trading Buy 13075 BBTN Trading Buy 1610 Trade, Services and Investment
9325 10450 5000 13000 1610
9425 10650 5100 13175 1655
9025 10050 4800 12825 1530
9225 10350 4945 13000 1575
9425 10650 5100 13175 1655
9625 10950 5225 13350 1700
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
10400 12300 5675 13575 1655
9100 10525 4835 12825 1320
UNTR MPPA
15100 1735
15275 1695
14375 1605
14825 1695
15275 1785
15725 1875
Negatif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
17475 1875
14475 1595
Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Buy
Trading Buy Trading Sell
15100 1735
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.