23 Februari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PGAS akan bangun pipa gas 1685 km di tahun 2016-2019; 60 SPBG • WSKT akuisisi Pemalang-Batang • ADRO rancang power plant Rp 115,2 triliun • SGRO lakukan buyback tahap II • Laba SMGR 2015FY turun 18,9% YoY, pendapatan turun 0,14% YoY • SMSM menargetkan pertumbuhan double digit, anggarkan Rp100 miliar • ROTI & Monde Nissin Corp. bentuk JV Sarimonde Foods Corp di Filipina • SRIL bangun pabrik baru di Kamboja hasil JV Kemendag Kamboja • CSAP akan lakukan rights issue untuk modal kerja & capex toko baru • PPRO mendapatkan kredit Rp400 miliar • SMRA tunggu aturan baru DIRE dan menimbang IPO anak usaha • NIRO bidik okupansi 80% • TMAS terima kapal baru KM Kisik Mas • BMRI danai BIRD Rp 1,6 triliun • BMRI targetkan kredit otomotif mencapai Rp 150 triliun • GWM diturunkan, BMRI, BBRI & BBNI peroleh tambahan dana • BBTN raih kredit Rp3 triliun • BBNI akan turunkan suku bunga kredit 0,25% • BNLI rencana rights issue di harga Rp 125/saham • BNLI turunkan bunga kartu kredit • BBRI bukukan penyaluran KUR Rp 7,17 triliun • NISP pacu pembiayaaan rumah, luncurkan produk KPR Kendali • BFIN bukukan laba Rp 650 miliar • Lotte dan Salim masuk pasar e-commerce di Indonesia
Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara Support Level 4689/4669/4656 teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari Resistance Level baik dari Indikator 472/4735 /4755maupun Stochastic. Dari leading indikator MACD Major Trend lagging indikator, setelah IHSG Down breakout dibawah garis MA5, IHSG akan Minor Trend Up menguji MA20 di posisi
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4708.62 822.563
+11.060 +2.171
10,749.09 1,226.14
6,108.29 3,725.39
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari ini (22/02) mencatat kenaikan tipis sebanyak 11.06 poin (0.23%) di level 4,708.62. Dari domestik, proyeksi pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dari perkiraan awal. Bank Indonesia meyakini, hal itu dampak dari kebijakan moneter yang lebih longgar. Terutama, setelah BI menurunkan tingkat suku bunga acuannya alias BI rate sebesar 25 basis points (bps) berturut-turut, dan diikuti penurunan batas giro wajib minimum (GWM) primer dari 7,5% menjadi 6,5%. Konsekuensi dari pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi adalah melebarnya defisit neraca transaksi berjalan alias Current Account Deficits (CAD). BI memperkirakan tren CAD akan kembali menuju level 3%.Padahal, pada tahun 2015 lalu, secara full year, CAD berada di level 2,06% terhadap produk dimestik bruto (PDB). Sebelumnya, BI memproyeksikan CAD sepanjang tahun 2016 akan berada di level 2,65%. Bank Indonesia mengatakan pelebaran CAD ini tidak sepenuhnya menjadi kabar buruk dengan catatan, bukan karena disebabkan oleh meningkatnya impor barang konsumsi. Dari global, bursa AS ditutup mixed hari Jumat lalu dimana sahamsaham berbasis petroleum mengalami penurunan karena harga minyak jatuh, sedangkan saham-saham teknologi terkemuka naik. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup naik 143,88 poin (0,9%) ke level 16.111,05. Sedangkan indeks Hang Seng ditutup di zona hijau, mencatat kenaikan sebanyak 178,59 poin (0.93%) ke level 19,464.09. Sementara itu, indeks Shanghai ditutup naik sebanyak 67.16 poin (2,35%) di level 2.927,18. Bursa China mencatatkan kenaikan ke level tertinggi dalam sebulan terakhir pada transaksi hari Senin. Kenaikan dipimpin oleh sektor komoditas dan energi. Sepanjang pekan lalu, indeks Shanghai mencatatkan kenaikan sebesar 3,5%, kenaikan mingguan terbesar dalam dua bulan terakhir. Adapun faktor utama pendorong bursa China antara lain dilakukannya reshuffle pimpinan regulator pasar saham. Terkait hal tersebut, pasar berspekulasi, pimpinan bursa yang baru akan mengambil langkah strategis untuk mendongkrak pasar saham. Sekadar informasi, Liu Shiyu mengambil alih posisi pimpinan China Securities Regulatory Commission. Konsensus secara umum menilai reshuffle yang dilakukan merupakan perkembangan yang positif. Market akan mengantisipasi kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan yang baru. Dari Eropa, bursa saham Eropa dibuka menguat pada awal perdagangan.
Setelah Yunani terancam keluar dari anggota Uni Eropa (EU), kini wacana Inggris untuk keluar dari EU (British Exit) kembali menguat. Prokontra atas Brexit mendorong Inggris untuk melakukan referendum pada 23 Juni 2016, setelah melakukan renegosiasi tentang keanggotaan Inggris dalam pertemuan puncak Uni Eropa di Brussel, Belgia pada 1819 Februari. Renegosiasi menghasilkan perjanjian yang akan langsung berlaku jika hasil referendum adalah Inggris tetap bergabung dengan EU. Hasil jajak pendapat oleh Taylor Nelson Sofrens (TNS) menunjukkan sebanyak 39% responden mendukung Inggris keluar dari EU, 36% memilih tetap dalam EU dan sisanya belum menentukan pilihan. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan guncangan lagi di Eropa. Bursa saham Indonesia hari ini diperkirakan kembali bergerak volatil. Kecurigaan DPR atas pinjaman USD 3 miliar dari China Development Bank (CDB) kepada bank BUMN untuk membiayai proyek infrastruktur dikhawatirkan membebani saham sektor perbankan dan konstruksi. Selain itu S&P melaporkan bahwa kondisi sulit perbankan Indonesia di tahun 2015 akan berlanjut di 2016 yang ditengarai dari pertumbuhan yang melambat dan tekanan pada kredit. Tekanan kredit yang tinggi itu akibat perlambatan aktivitas korporasi dan pertumbuhan tinggi di segmen lebih berisiko. S&P memperkirakan NPL naik 3%-4% dari total pinjaman di tahun 2016, dari 2,7% di November 2015. Namun S&P memberikan outlook Stabil pada sektor perbankan Indonesia, karena kapitalisasi dan likuiditas perbankan masih solid. S&P juga memprediksi GDP Indonesia tahun 2016 tumbuh 4,9%, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sementara Gubernur BI mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai 3 hal, yaitu kebijakan moneter negara utama yang bergerak tidak searah, kejatuhan harga minyak dunia dan perlambatan ekonomi dan dinamika di seluruh negara berkembang. Hal itu agar target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% dalam APBN 2016 tercapai. Sedang Pemerintah memutuskan untuk mendorong penurunan policy rate BI hingga mendekati tingkat inflasi sebesar 4%. Dengan keputusan itu BI dapat melakukan kajian lebih mendalam agar policy rate bisa diturunkan mendekati angka inflasi. BI memproyeksikan penurunan BI rate menjadi 7% dan GWM ke 6,5% akan meningkatkan konsumsi masyarakat di atas 5%. Dari pasar modal, BEI tengah mengkaji penambahan saham yang bisa ditransaksikan melalui fasilitas margin guna meningkatkan nilai transaksi saham serta menambah produk yang diperdagangkan.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
23 February 2016
23 February 2016 Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan membangun pipa gas bumi sepanjang 1685 km sepanjang tahun 2016-2019. Pipa tersebut diantaranya adalah proyek pipa transmisi open acces Duri-DumaiMedan. Pada tahun 2019 total panjang pipa gas bumi PGAS yang sudah terbangun mencapai 8656 km dari saat ini lebih dari 6971 km. Pipa sepanjang 8656 km itu akan dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1902 kaki kubik per hari (mmscfd) dan menciptakan penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Selain itu PGAS akan menambah 60 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau dan Sumatera Utara. PGAS juga berencana membangun mini LNG System untuk Indonesia bagian tengah dan timur. Waskita Karya (WSKT) menambah portofolio bisnis jalan tol melalui anak usahanya PT Waskita Tollroad setelah mengambil alih 60% saham PT Pemalang-Batang Toll Road. PT Pemalang-Batang Toll Road merupakan pengelola ruas jalan tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km yang masih dalam pembangunan. Adapun, ruas tersebut akan menjadi proyek jalan tol ke-12 yang diakuisisi perusahaan sejak tahun lalu. Menurut data BPJT, tol Pemalang-Batang memiliki nilai investasi Rp4,08 triliun dan biaya konstruksi Rp2,27 triliun. Namun, lahan yang telah dibebaskan baru sekitar 4,25%. Adaro Energy (ADRO) mengincar pembangunan proyek pembangkit listrik 5.000 MW dengan nilai investasi USD 8 miliar, setara Rp 115,2 triliun. Pembangkit listrik tersebut dibangun oleh anak usaha perseroan yang khusus menangani sektor kelistrikan, Adaro Power. Semester I2016, perseroan akan menyelesaikan pendanaan dua proyek power plant yakni PLTU Batang 2X1.000 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia di Kalimantan Selatan 2X100 MW. Kedua proyek itu menyerap investasi USD 4,5 miliar. Pembangunan dua proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2019. Saat selesai, lini bisnis kelistrikan ditargetkan memberikan kontribusi 33% terhadap total pendapatan ADRO. Sampoerna Agro (SGRO) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham tahap kedua dengan perkiraan harga buyback Rp2.000 per saham. Rencana buyback saham dengan alokasi dana sebesar Rp190 miliar itu berlaku hingga 22 Mei 2016. Bubyack fase II dilakukan karena hasil buyback saham tahap pertama hanya mampu mendapatkan 2,9% dari total saham beredar. Padahal, perusahaan menargetkan 10% dari jumlah saham beredar 189 miliar. Semen Indonesia (SMGR) membukukan penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 18,9% YoY menjadi Rp 4,52 triliun dari Rp 5,57 triliun di tahun 2014. Pendapatan turun 0,14% YoY menjadi Rp 26,95 triliun dari Rp 26,99 triliun di tahun 2014. Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana membangun pabrik di Kamboja yang merupakan kerja sama antara perseroan dengan Kementerian Dalam Negeri Kamboja. Kedua pihak sepakat untuk membentuk perusahaan baru, Sritex (Cambodia) Ltd. yang akan bertugas untuk melakukan penyediaan atau pembelian seragam bagi petugas Kepolisian Kamboja. Tahun 2016 diperkirakan perseroan akan menyediakan sekitar 150.000 potong pakaian untuk angkatan darat dan diperkirakan bisa meningkat setiap tahun, tergantung kebutuhan militer negara tersebut. Selamat Sempurna (SMSM) menargetkan pertumbuhan pendapatan bersih di sekitar 10%-15% pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp596,9 miliar. Perusahaan optimis meraih pertumbuhan revenue karena pasar terbesar perusahaan adalah after market kendaraan bermotor dan ekspor. Pasar yang ditargetkan tersebut realtif stabil dan memungkinkan bertumbuh dibandingkan dengan original equipment manufacturer (OEM) yang membidik produk baru dan cenderung lesu
akibat perlambatan ekonomi. Selamat Sempurna (SMSM) menganggarkan Rp100 miliar untuk belanja modal (capex) yang berasal dari kas internal perusahaan, Jumlah belanja modal tersebut sama dengan tahun lalu. Namun, perusahaan tidak menyatakan berapa jumlah capex yang terserap pada tahun 2015. Adapun, belanja modal 2016 akan digunakan untuk peremajaan mesin, pembelian cetakan dan line balancing. Catur Sentosa Adipradana (CSAP) akan melakukan rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.158.015.120 saham baru. Saham yang diterbitkan bernominal Rp 100 ini adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan yang mempunyai hak yang sama dan sederajat. Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dapat terdilusi sebesar maksimum 40%. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 31 Maret 2016 guna meminta persetujuan pemegang saham. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja dan belanja modal guna menambah Toko Mitra 10. Toko Mitra10 yang akan dibuka antara lain di DKI, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Sisa dana right issue akan digunakan untuk modal kerja. Nippon Indosari Corpindo (ROTI) melakukan ekspansi usaha di Filipina dengan mendirikan usaha patungan (joint venture) dengan Monde Nissin Corporation (MNC), perusahaan asal Filipina pada 18 Februari 2016 yang diberi nama Sarimonde Foods Corporation (SFC). Pendirian usaha patungan ini merupakan salah satu strategi dalam memperluas pangsa pasar perseroan. Perseroan mengambil bagian saham sebesar 55% dengan menyetor dana sebesar USD 6,87 juta, sedang MNC mengambil bagian 45% dengan dana yang disetor sebesar USD 5,62 juta. Dana yang digunakan oleh perseroan untuk mengambil bagian saham dalam usaha patungan ini berasal dari kas internal perseroan. Summarecon Agung (SMRA) menyatakan akan mengkaji rencana penerbitan dana investasi real estat (DIRE) setelah pemerintah menerbitkan beleid baru terkait dengan instrument tersebut. Peraturan terkait DIRE yang diterbitkan November 2015 kurang menarik bagi pelaku usaha. Oleh karena itu, perusahaan bersama asosiasi Real Estat Indonesia (REI) tengah intensif membahas penyusunan aturan baru dengan Kementerian Perekonomian. Summarecon Agung (SMRA) masih menimbang kelanjutan rencana IPO anak usahanya, Summarecon Investment Property. Tahun lalu, SMRA berniat melepas 20% saham anak usahanya ke pasar modal dengan target perolehan dana sebesar US$200 juta. Di segmen property investasi, aset Summarecon terbesar di tiga lokasi, yaitu Sentra Kelapa Gading, Sentra Gading Serpong dan Sentra Summarecon Bekasi. Masing-masing sentra diisi oleh pusat perbelanjaan perkantoran dan hotel. Nirvana Development (NIRO) menargetkan kenaikan tingkat keterisian atau okupansi pusat perbelanjaan milik perseroan menjadi 80% pada tahun ini, dari rata-rata tingkat okupansi tahun lalu sebesar 71%. Untuk mencapai target tersebut, NIRO akan menerapkan strategi mix tenancy dan bekerja sama dengan pemain lokal. Perseroan juga akan menaikkan tarif sewa pusat perbelanjaan hingga 20% tahun ini. Kenaikan tarif sewa hanya berlaku bagi penyewa yang memperbarui durasi. Tahun ini, NIRO akan menambah 7-10 pusat perbelanjaan dengan total investasi mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. PP Properti (PPRO) sedang memfinalisasi fasilitas pinjaman sebesar Rp400 miliar untuk pembangunan menara apartemen kedua di proyek superblok Grand Kemala Lagoon (GKL) Bekasi. Pinjaman tersebut berasal dari Bank ICBC Indonesia. PPRO saat ini juga tengah menyiapkan standby loan untuk proyek Grand Dharmahusada Lagoon
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
23 February 2016
23 February 2016 (GDL) dan Grand Sungkono Lagoon (GSL). Jumlah pinjaman untuk proyek GDL dan GSL masih digitung, menyesuaikan dengan kebutuhan investasi untuk pembangunan menara apartemen baru. Sebelumnya, PPRO juga mendapat komitmen kredit dengan plafon Rp190 miliar dari Bank CIMB Niaga untuk pembangunan menara apartemen pertama proyek GSL. Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menambah satu kapal baru yang dipesan dari galangan di China, bernama KM Kisik Mas dan telah tiba di Pelabuhan Makassar. Dengan demikian jumlah armada yang dimiliki perseroan menjadi 24 unit dengan total kapasitas 15.287 TEUs. TMAS itu juga telah menerima KM Teluk Mas. TMAS memesan KM Teluk Mas dan KM Kimis Mas pada galangan Lianyungang Wuzou Shipping Industry Co. Ltd. Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) kembali menerima kapal container baru. Kapal KM Kisik Mas ini merupakan kapal kedua yaitu KM Teluk Mas yang diterima pada 14 Februari 2016 yang dibangun oleh Lianyungang Wuzou shipping Industry Co. Ltd. Kapal berkapasitas 15.287 TEUs ini diberi nama KM Kisik Mas. Dengan demikian jumlah armada yang dimiliki oleh perseroan bertambah menjadi sebanyak 24 unit. Kontrak pembangunan dua unit kapal senilai RMB 47,6 juta ini telah ditandatangani oleh perseroan pada tanggal 31 Maret 2015. Blue Bird (BIRD) memperoleh pinjaman senilai Rp 1,6 triliun dari Bank Mandiri (BMRI). Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi terutama armada. Pinjaman ini dialokasikan untuk penambahan atau peremajaan armada taksi, bus, dan rental berikut perlengkapan armadanya. Selain itu, pinjaman akan digunakan untuk membiayai pembangunan/refinancing aset kantor/pool, serta sarana pendukungnya. Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,5-1,7 triliun. Capex tersebut akan digunakan untuk menambah 1.600-1.700 unit armada baru tahun ini. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan penyaluran kredit otomotif mencapai Rp 100-150 triliun pada 2020. Untuk itu, perseroan mengoptimalkan penjualan atau new booking dari dua anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan pembiayaan. Bank Tabungan Negara (BBTN) berhasil melampaui target permintaan kredit baru. Perusahaan menargetkan perolehan kredit baru Rp2 triliun, sementara yang berhasil dicatatkan mencapai Rp3 triliun. Perolehan kredit baru tersebut berasal dari pergelaran pameran property yang dilaksanakan sejak 13 Februari 2016. Pencapaian tersebut dipercayai perusahaan merupakan indikasi minat masyarakat membeli hunian melalui skema KPR masih tinggi. Dari total transaksi tersebut, 55% adalah transaksi untuk rumah menengah atas. Sementara 45% sisanya adalah transaksi untuk rumah subsidi atau menggunakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 7,17 triliun hingga minggu pertama Februari 2016. Secara porsi, KUR mikro menjadi penopang penyaluran KUR BRI. Secara nominal, total KUR mikro yang disalurkan mencapai Rp 5,36 triliun. Hingga 5 Februari, perseroan telah menyalurkan KUR kepada 359.317 debitor. Bank OCBC NISP (NISP) meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) Kendali. Produk ini merupakan fasilitas kredit properti yang dibundling dengan rekening tabungan nasabah. Semakin besar saldo tabungan, maka semakin ringan bunga kredit yang akan dibayarkan oleh nasabah. Semakin besar saldo tabungan juga dapat mempengaruhi berkurangnya jangka waktu KPR. Bank OCBC NISP (NISP) meluncurkan produk KPR Kendali yang diharapkan menjadi pilar untuk produk kredit pemilikan rumah ke depannya. Perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit pemilikan rumah sebesar 12% sampai 13% pada tahun ini. Untuk suku bunga KPR Kendali, dipasang sebesar 50 basis poin (bps) lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit regular, sedangkan untuk
suku bunga floating nilainya sama dengan regular. Perbankan memperoleh tambahan likuiditas dari penurunan Giro Wajib Minimum Primer (GWM Primer) sebesar 1% menjadi 6,5% dari 7,50% oleh Bank Indonesia (BI) yang berlaku efektif 16 Maret 2016. Bank Mandiri (BMRI) akan memperoleh tambahan dana Rp 4,1 triliun dari pelonggaran GWM Primer. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan memperoleh tambahan dana Rp 6 triliun atau 13,33% dari potensi penambahan likuiditas Rp 45 triliun dari kebijakan penurunan GWM Primer. BBRI memperoleh penambahan dana Rp 6 triliun atau 13,33% dari potensi penambahan likuiditas Rp 45 triliun dari kebijakan penurunan GWM Primer. Bank Negara Indonesia (BBNI) menyatakan tambahan likuiditas akan meningkatkan pertumbuhan kredit. BNI akan memperoleh tambahan likuiditas sebesar Rp 2,7 triliun. BNI sendiri belum memiliki rencana merevisi pertumbuhan kredit di tahun 2016 meskipun telah mendapatkan tambahan likuiditas. Sebelumnya Gubernur BI, Agus D.W Martowardojo, mengatakan kebijakan penurunan GWM Primer dalam rupiah tersebut diharapkan dapat memperkuat upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana menurunkan suku bunga kreditnya sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% mengikuti besaran penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate menjadi 7% dari sebelumnya sebesar 7,25%. Penurunan bunga kredit tersebut akan disesuaikan dengan penurunan biaya dana atau cost of fund. Namun BBNI belum bisa memutuskan penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Saat ini besaran bunga KPR BTN antara 9-12,5%. Bank Permata (BNLI) berencana untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue guna memperkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnis ke depan. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 21,20 miliar saham baru kelas B dengan harga Rp 125 per saham, sehingga akan menghimpun dana sebesar Rp 2,65 triliun. Right issue ini dilaksanakan perseroan untuk menghadapi potensi meningkatnya risiko usaha serta memenuhi regulasi tentang modal minimum dan mendukung pertumbuhan usaha. Seluruh dana right issue akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan seperti untuk meningkatkan aset produktif dan pengembangan usaha lainnya. Peningkatan modal dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha dan meningkatkan imbal hasil investasi bagi pemegang saham. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 Maret 2016 untuk meminta persetujuan aksi korporasi itu. Bank Permata (BNLI) sedang mempertimbangkan untuk dapat menurunkan suku bunga untuk segmen kartu kredit sampai dengan 25 bps. Pasca pemangkasan suku bunga BI Rate, perusahaan tengah meninjau kemungkinan penurunan suku bunga produk-produk konsumsi, termasuk produk kartu kredit. Selain kartu kredit, perusahaan juga melakukan penyesuaian suku bunga kredit untuk kredit kepemilikan rumah (KPR). BFI Finance (BFIN) membukukan laba bersih 2015 sebesar Rp 650 miliar, meningkat 9% YoY. Perolehan laba tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan yang mencapai Rp 2,83 triliun, meningkat 23% YoY. Peningkatan laba ini dikontribusikan dari peningkatan aktivitas pembiayaan serta fokus di sektor yang memberikan margin keuntungan yang lebih bagi perusahaan. Pembiayaan tercatat Rp 9,89 triliun pada 2015 atau naik 16% YoY. Lotte Group menggandeng Grup Salim untuk ekspansi bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia. Lotte dan Grup Salim akan membentuk perusahaan patungan (JV) dan akan mulai mengembangkan perusahaan e-commerce di Indonesia pada semester I-2016. Strategi dalam menggarap pasar adalah memanfaatkan jaringan ritel offline kedua perusahaan di Indonesia.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
23 February 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
33,28 1,83 1208,88 8575,00 15775,00 50,30 52,45 630,00 2463,00 530,50 765,40
-0,11 0,01 0,24 225,00 150,00 -12,10 -10,91 -5,00 12,50 -2,00 -0,48
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
48 0,01
16.106 222
Change (IDR) -608 15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16620,66 4570,61 6037,73 3063,17 1974,53 19464,09 4708,62 16111,05 1674,59 2660,65
Change %Day %YTD 1,40 -4,62 1,47 -8,72 1,47 -3,28 2,35 -17,31 2,04 -18,26 0,93 -11,18 0,24 2,52 0,90 -15,36 -0,02 -1,06 0,14 -7,70
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -70,50 -87,39 -0,23 15,87 50,28 -32,36 0,00 -9,03 -0,06
Market Cap (USD Bn) 4.997,4 7.089,9 1.528,7 3.754,4 3.003,0 1.561,9 372,3 2.583,8 236,9 265,4
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,10 0,01 0,71 0,72 1,41 0,15 0,24 0,08
Change 0,0004 -0,0003 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0002 0,0000 0,0006 0,0000
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,83 2,70 3,13 2,85 1,65 1,59 1,34 1,22 3,10 2,71 0,97 0,91 2,20 1,99 1,38 1,30 1,72 1,62 1,00 0,96
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.438,50 14.818,37 118,96 9.601,26 9.712,11 19.013,33 2.060,55 3.201,55 10,89
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15,07 13,56 19,20 16,21 15,52 13,34 12,01 10,65 22,79 19,71 9,89 8,86 14,43 12,46 16,31 14,40 15,74 14,54 11,76 11,07
January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.78 0.51 0.17 0.08 0.07 2.80
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 105.93 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
23 February 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 23 Feb 23 Feb 23 Feb 24 Feb 24 Feb 25 Feb 25 Feb 25 Feb 26 Feb
Agenda US Consumer Confidence Index US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US New Home Sales US New Home Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Durable Goods Orders US GDP Annualized QoQ
Expectation Turun menjadi 97.5 dari 98.1 Turun menjadi 5.40 juta dari 5.46 juta Turun menjadi -1.1% dari 14.7% Turun menjadi 525 ribu dari 544 ribu Turun menjadi -3.5% dari 10.8% --Naik menjadi 2.5% dari -5.0% Turun menjadi 0.5% dari 0.7%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP UNVR BBCA EMTK GGRM BMRI ICBP PTBA LPPF MNCN
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
108375 43375 13175 9725 65400 9400 15400 5325 16525 1590
Index pt
2.73 1.46 0.96 5.71 1.99 1.08 1.99 14.03 2.64 4.26
12.64 4.51 2.88 2.80 2.32 2.18 1.65 1.43 1.17 0.88
Stock
Price
BBRI IJ ASII IJ TOWR IJ BBNI IJ TLKM IJ CPIN IJ BDMN IJ UNTR IJ SCMA IJ BBTN IJ
Change (%)
10975 6750 4005 5000 3180 3365 3910 15725 2805 1465
Index pt
-4.15 -2.17 -4.64 -1.96 -0.47 -2.32 -3.34 -1.26 -1.23 -2.66
-10.96 -5.74 -1.88 -1.74 -1.43 -1.24 -1.21 -0.71 -0.48 -0.40
UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada
Business Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
23 February 2016 23 February 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:2 1:5 1000:256 32:15 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) --200-225 100.00 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock KONI ALKA BEKS GSMF RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date --TBA 05 Feb’16 14 Mar’16 28 Mar’16 09 Apr’16 04 May’16 TBA --
EX Date 22 Feb’16 TBA TBA 09 Feb’16 15 Mar’16 29 Mar’16 10 Apr’16 09 May’16 TBA --
Trading Period 22 Feb’16 TBA TBA 15 Feb – 19 Feb’16 21 Mar – 15 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten NIPS MCOR SMCB MAYA BSIM BVIC EXCL BBNI MTFN ISAT ESTI GMTD BMRI LPKR
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST
Date
Agenda
23-Feb-16 24-Feb-16 25-Feb-16 26-Feb-16 29-Feb-16 29-Feb-16 10-Mar-16 10-Mar-16 11-Mar-16 15-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 24-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2323February February2016 2016
INDF
TRADING BUY
S1
R1
6725
6900
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
INDF Upward Sloping Channel
S2
6600
Closing Price
R2
7025
6825 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
7,400 6,900 6,825 7,200 6,825 6,825 6,690 6,600 6,646.88 6,475 6,376.25 6,000 5,999.23 5,999.23 5,524.17 5,400
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
4,800
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
4,200
• Trading range Rp 6725-Rp 6900
August September October November December 2016 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 59.60, Stochastic %K = 80.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6825, take Profit Rp 6900
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 70.45 10.07 33.07 6376 6690
ICBP
TRADING BUY
S1
R1
15100
80.7843 3,600 80.7843 100.0 80 90.0 80.0 70.0 60.0 59.5984 50.0 40.0 30.0 59.5984 20.0 10.0 0.0 20 180.0 120.0 -37.8167 60.0 0.0 -45.0104 -60.0 6,252,600 -120.0 33.0746 80.0 60.0 40.0 28.2738 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 6,252,600 -60.0 -80.0 -9.67742
February
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
15600
INDF - MACD (5,3) = -45.01, Signal() = -37.82
INDF - TSI(3,5,3) = 33.07, Volume() = 6,252,600.00
INDF - William's % R(14) = -9.68, Volume() = 6,252,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ICBP Wedge
S2
14600
Closing Price
R2
18,000 15,750 15,537.5 17,000 15,537.5 15,400 15,400 16,000 15,400 15,330 15,000 15,203.1 15,110 14,758.3 14,000 14,758.3 14,525 13,000 13,287.6
16100
15400 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
12,000
• Harga berada dalam area netral Prediksi
• Trading range Rp 15100-Rp 15600
August September October November December 2016 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 57.35, Stochastic %K = 54.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 15400, take Profit Rp 15600
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 45.21 22.65 0.64 15110 15330
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
ICBP - MACD (5,3) = -12.43, Signal() = -1.88
ICBP - TSI(3,5,3) = 0.64, Volume() = 2,048,900.00
ICBP - William's % R(14) = -52.17, Volume() = 2,048,900.00
February
11,000 80 57.3497 100.0 57.3497 80.0 60.0 54.982 40.0 20.0 54.982 0.0 20 -1.87999 200 100 0 -12.4317 -100 -200 -300 2,048,900 80.0 0.63784 60.0 40.0 20.0 0.0 0.0595528 -20.0 -40.0 -60.0 2,048,900 0.00000 -80.0 -52.1739
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2323February February2016 2016
ADHI
TRADING BUY
S1
2580
R1
2650
S2
2530
R2
2700
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
ADHI Upward Sloping Channel
2,770.2 2,770.2 2,800 2,745 2,671.25 2,655 2,600 2,602.75
2600
2,600 2,600 2,600 2,400 2,575 2,278.24
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
2,200
• Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
2,000
• Harga berada dalam area lower band 1,800
Prediksi
• Trading range Rp 2580-Rp 2650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
ASII S1
August September October November December 2016 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 46.00, Stochastic %K = 23.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2600, take Profit Rp 2650 Posisi 72.32 -0.27 -26.17 2603 2655
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
February
ADHI - MACD (5,3) = 16.33, Signal() = 9.44
ADHI - TSI(3,5,3) = -26.17, Volume() = 11,594,600.00
ADHI - William's % R(14) = -69.05, Volume() = 11,594,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY 6700
R1
6850
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 7,750 7,800 7,750
ASII Upward Sloping Channel
S2
80 100.0 90.0 46.0017 80.0 70.0 60.0 46.0017 50.0 40.0 30.0 23.6006 20.0 10.0 23.6006 80.0 16.3303 60.0 40.0 20 20.0 9.44118 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 11,594,60 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -6.27231 -20.0 -40.0 -60.0 11,594,60 -80.0 -26.1652 -69.0476
6550
Closing Price
R2
7000
7,125 6,920 7,200 6,915.63 6,750 6,750 6,600 6,750 6,725 6,582.5 6,350 6,000 6,350 6,000.79
6750 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
5,400
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 6700-Rp 6850
August September October November December 2016 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 57.57, Stochastic %K = 42.16, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6750, take Profit Rp 6850
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.43 38.54 5.45 6583 6920
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
ASII - MACD (5,3) = 19.89, Signal() = -7.19
ASII - TSI(3,5,3) = 5.45, Volume() = 25,152,100.00
ASII - William's % R(14) = -36.36, Volume() = 25,152,100.00
February
4,800 80 57.5656 100.0 90.0 80.0 57.5656 70.0 60.0 50.0 40.0 42.1569 30.0 20.0 10.0 42.1569 0.0 19.8904 120.0 20 60.0 0.0 -7.18665 -60.0 -120.0 -180.0 25,152,10 80.0 17.4721 60.0 40.0 20.0 5.45193 0.0 -20.0 -40.0 25,152,10 -60.0 0.00000 -36.3636
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2323February February2016 2016
ELSA
TRADING BUY
S1
260
R1
285
S2
245
R2
300
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ELSA Wedge
Closing Price
600.0 540.0
273 480.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
420.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
273 360.0 273 273 300.0 246.2 233.875 231 240.0 227 220.1 180.0 206 91.7356 198 91.7356 198 84.2585 90.0 198 84.2585 80.0 70.0 60.0 173 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 12.0 6.0 -7.4081 0.0 211,430,40 -6.0 -9.2534 -12.0 -18.0 78.1874 80.0 60.0 65.3083 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 211,430,40 -80.0 -1.20482
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 260-Rp 285
August September October November December 2016 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 84.26, Stochastic %K = 91.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 273, take Profit Rp 285
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 77.04 7.73 78.19 220 246.2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ELSA - MACD (5,3) = -9.25, Signal() = -7.41
ELSA - TSI(3,5,3) = 78.19, Volume() = 211,430,400.00
ELSA - William's % R(14) = -1.20, Volume() = 211,430,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SGRO
TRADING BUY
S1
1865
R1
1930
Trend Grafik
S2
1800
R2
1995
SGRO Broadening Wedge
Closing Price
February
Major
Up
Minor
Up
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,905 1,905 1,900 1,870 1,830 1,800 1,823.75 1,821.25 1,700 1,715 1,703.75 1,600 1,703.75 1,530.54 1,500
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,400
• RSI berada dalam area overbought
1,300
• Harga berada dalam area upper band
1,200
1905 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
1,100
Prediksi
• Trading range Rp 1865-Rp 1930
August September October November December 2016 SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 65.82, Stochastic %K = 80.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1905, take Profit Rp 1930
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.45 8.88 34.88 1821 1830
Sinyal
SGRO - MACD (5,3) = -17.44, Signal() = -9.24
Positif Positif Positif Positif Positif
SGRO - TSI(3,5,3) = 34.88, Volume() = 238,900.00
SGRO - William's % R(14) = -7.32, Volume() = 238,900.00
February
80.3567 1,000 80.3567 100.0 80 90.0 80.0 70.0 65.8166 60.0 50.0 40.0 65.8166 30.0 20.0 10.0 20 40.0 30.0 20.0 -9.24014 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -17.4394 -30.0 238,900 -40.0 34.8848 80.0 40.0 13.5655 0.0 -40.0 238,900 0.00000 -80.0 -7.31707
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
23 February 2016 23 February 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
17825 1450 1905
17825 1450 1905
17700 1440 1930
17425 1410 1800
17700 1440 1865
17975 1470 1930
5325 595 830 1595 369 575
5325 595 830 1595 369 575
5575 585 845 1620 372 570
4175 565 785 1480 362 560
4875 585 815 1550 367 570
980 10125 19525 970
980 10125 19525 970
975 10050 19375 980
960 9850 19100 930
6750 488
6750 488
6850 484
INDF Trading Buy 6825 6825 GGRM Trading Buy 65400 65400 UNVR Trading Buy 43375 43375 KLBF Trading Sell 1270 1270 Property, Real Estate and Building Construction
Ticker
Rec
22-02-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
18250 1500 1995
Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
19550 1535 1870
15875 1210 1660
5575 605 845 1620 372 580
6275 625 875 1690 377 590
Positif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Positif Negatif
4785 655 865 1585 373 595
4150 437 670 1370 292 451
975 10050 19375 955
990 10250 19650 980
1005 10450 19925 1005
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Positif
1045 11175 21200 1005
905 10000 18075 895
6550 474
6700 484
6850 494
7000 505
Negatif Positif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
7150 535
5700 480
6900 65900 44025 1260
6600 63050 40925 1240
6725 64475 42475 1260
6900 65900 44025 1280
7025 67325 45575 1300
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif
6900 64800 42775 1505
5500 53025 35300 1250
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Buy
PTBA Trading Buy ADRO Trading Sell MEDC Trading Buy INCO Trading Buy ANTM Trading Buy TINS Trading Sell Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell SMGR Trading Sell INTP Trading Sell SMCB Trading Buy Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1730 PTPP Trading Sell 3790 WIKA Trading Sell 2650 ADHI Trading Buy 2600 WSKT Trading Sell 1930 Infrastructure, Utilities and Transportation
1730 3790 2650 2600 1930
1710 3765 2635 2650 1915
1670 3705 2590 2530 1870
1710 3765 2635 2580 1915
1750 3825 2680 2650 1960
1790 3885 2725 2700 2005
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1850 4015 2910 2745 2000
1630 3770 2640 2180 1665
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2600 5425 5250 3180
2600 5425 5250 3180
2625 5350 5125 3145
2545 5225 4900 3075
2585 5350 5125 3145
2625 5475 5350 3215
2665 5600 5575 3285
Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
2720 6250 5625 3510
2350 5350 5050 3045
BMRI Trading Sell 9400 BBRI Trading Sell 10975 BBNI Trading Sell 5000 BBCA Trading Sell 13175 BBTN Trading Sell 1465 Trade, Services and Investment
9400 10975 5000 13175 1465
9250 10800 4940 13025 1425
9000 10300 4775 12775 1315
9250 10800 4940 13025 1425
9500 11300 5100 13275 1535
9750 11800 5275 13525 1645
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
10400 12300 5675 13575 1655
9000 10750 4835 12750 1300
UNTR MPPA
15725 1785
15650 1765
15450 1710
15650 1765
15850 1820
16050 1875
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
17475 1875
15600 1595
Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Trading Sell Trading Sell
15725 1785
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.