02 Februari 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• BMRI-BPD sepakati GMRA Indonesia • BMRI andalkan cross selling • BBCA ajukan mekanisme channelling • BBRI dipercaya kelola layanan jasa perbankan kementerian ATR/BPN • Aset UUS BBTN naik 25,19% di triwulan III 2015 • Belum sampaikan Lapkeu Q3, BEI perpanjang suspensi 4 emiten • EXCL berencana menawarkan saham HMETD 2,75 miliar lembar • EXCL alami penurunan rugi menjadi Rp25,33 miliar pada 2015 • KLBF mengalokasikan dana Rp200 miliar • GIAA tingkatkan kapasitas kelas bisnis • GIAA targetkan jumlah trafik penumpang 40,5 jta pada 2016 • AKRA bentuk perusahaan bongkar muat • SMDR bangun terminal peti kemas Rp 500 miliar • ANJT peroleh pinjaman Rp 225 miliar • MYRX bidik 10.000 unit tahun ini • SIPD menderita rugi sebesar Rp329,4 miliar per September 2015 • MLPT operasikan GTN Data Center pada Juli 2016 • Inflasi Januari 0,51% MoM
Sinyal teknikal masih mengindikasikan positif bagi pergerakan IHSG Support Level 4581/4538/4516 dalam pekan ini, seiring indikator dari MACD dan Stochastic yang Resistance Level uptrend bagi 4647/4669/4712 mengkonfirmasikan IHSG. Sinyal positif bagi indeks dari Major Trend Down dari lagging indikator MA5 dan perspektif teknikal juga terkonfirmasi Minoryang Trendmengindikasikan positif.. Up MA20
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4624.635 803.029
+9.472 +3.039
3,878.10 1,669.30
5,312.06 4,362.14
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pergerakan pasar saham Indonesia berbalik arah menguat menjelang penutupan perdagangan hari ini (01/02) dimana IHSG ditutup menguat 0,21% ke level 4.624,63. Sektor-sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor perkebunan, keuangan, infrastruktur, tambang, aneka industri dan properti melemah, sementara sektor industri dasar, konsumsi, manufaktur dan perdagangan menguat. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Januari 2016 sebesar 0,51 persen atau lebih rendah dibanding Desember 2015 yang sebesar 0,96 persen dengan inflasi tahun kalender mencapai 0,51 persen. Tingkat inflasi YoY sebesar 4,14 persen. Komponen inti inflasi mencapai 0,29 persen dan inti tahun ke tahun 3,62 persen. Selain itu, pertumbuhan uang beredar terus menurun. Sepanjang Desember 2015, jumlah uang beredar (M2) tumbuh sebesar 8,9% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 4.546 triliun. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan sebelumnya, terjadi penurunan, yakni dari 9,2% yoy. Begitu pula pertumbuhan uang beredar di November 2015 jika dibandingkan Oktober 2015 mengalami penyusutan yang tercatat sebesar 10,4%. Rangkaian pertumbuhan negatif jumlah uang beredar ini ditengarai akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi dan tidak masuknya dana ke dalam sistem keuangan. Dari global, saham-saham AS naik sebesar 2,5% pada hari Jumat, bergabung dengan rally global setelah stimulus kejutan dari Bank of Japan (BoJ) yang menaikkan kepercayaan masyarakat kepada bank central untuk meningkatkan pertumbuhan. BoJ mengadopsi kebijakan suku bunga negatif atau di bawah nol dimana langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pinjaman kepada masyarakat dan pebisnis untuk memicu perekonomian dan menangkis deflasi. Dari regional, indeks Nikkei 225 naik 2% ke level 17,865.23 dipicu oleh reli saham bursa Jepang pasca keputusan yang mengejutkan dari BoJ. Di sisi lain, Indeks Shanghai Composite ditutup turun 1.8% ke level 2.688,85 dan indeks Hang Seng ditutup turun 0.6% di level 19.565,28 disebabkan oleh aktivitas manufacturing di China yang mencapai titik terendah dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Ditambah lagi, Purchasing Manager Index di China menunjukkan penyusutan dalam enam bulan berturut-turut dan sekarang di titik terendahnya sejak Agustus 2012. Dari Eropa, sahamsaham di pasar Eropa dibuka stabil.
Rilis dari Cina dan Amerika Serikat (AS) terbaru masih mensinyalkan kondisi perlambatan untuk kedua negara tersebut. Hal ini menjadi indikasi buruk bagi pasar saham, ditengah ancaman harga minyak yang berpeluang kembali turun. Pasar saham AS telah menderita kerugian besar sejak awal tahun seiring penurunan segmen kunci perekonomian seperti manufaktur, energi dan ritel. Ekonomi AS kembali melambat pada akhir tahun 2015. Gross Domestic Product (GDP), berekspansi pada kecepatan 0,7% (yoy). Angka tersebut turun tajam dibandingkan pertumbuhan 2% pada musim gugur dan 3,9% pada musim semi lalu. Ekonomi AS belum pernah lagi menyentuh angka pertumbuhan 3% sejak tahun 2005. Data GDP AS ini mengindikasikan perlambatan laju ekonomi sebagian besar disebabkan oleh melemahnya belanja konsumen, penurunan ekspor dan meningkatnya persediaan bisnis. Sedangkan dari Cina, PMI manufaktur Cina mensinyalkan kondisi yang memburuk seiring indeks sektor jasa yang terus bertahan. PMI turun menjadi 49.4 di bulan Januari Sektor manufaktur menghadapi lebih banyak hambatan tahun ini seiring pemerintah berencana untuk mengurangi kapasitas industri yang berlebih serta menutup perusahaan yang tidak menguntungkan, karena hanya bertahan berkat pinjaman dari bank serta subsidi pemeirntah. Namun, sektor jasa yang mencakup lebih dari separuh perekonomian tahun lalu, terus menunjukkan sinyal yang kokoh dan menciptakan lapangan kerja. PMI sektor jasa turun menjadi 53.5 bulan lalu dari level tinggi 16-bulan 54.4 di bulan Desember. Sedangkan rilis data ekonomi dari dalam negeri yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa konsumsi masyarakat masih relatif tinggi, ditopang oleh meningkatnya jumlah hunian kamar hotel dan pengguna sektor transportasi nasional pada akhir tahun lalu. Selain itu, tingkat konsumsi meningkat didukung dari jumlah penumpang angkutan transportasi baik udara, laut, dan darat meningkat di Desember tahun lalu. Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan pemulihan sepanjang Januari lalu. Index PMI Manufaktur Indonesia menjadi 48,9 dari 47,8 pada Desember 2015. Meski menunjukkan kenaikan, poin PMI manufaktur Indonesia itu masih di level kontraksi. Rilis data lainnya, laju inflasi Januari 2016 mencapai 0,51%, dan tingkat inflasi Januari 2016 terhadap Januari 2015 (yoy) sebesar 4,14%. Fokus pasar global hari ini, data tingkat pengangguran kawasan Euro bulan Desember 2015 dan pidato anggota FOMC Stanley Fischer. Sementara ini, tekanan atas indeks saham global dapat memicu potensi koreksi bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini..
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
2 February 2016
2 February 2016 Bank Mandiri (BMRI) bersama dengan 22 bank pembangunan daerah (BPD) seluruh Indonesia menyepakati fasilitas transaksi Global Master Repo Agreement (GMRA) Indonesia yang diharapkan mendukung pendalaman sektor keuangan Tanah Air. Dengan adanya kesekapatan ini, perusahaan berharap volume tumbuh dua kali lipat (double digit). Sejumlah indikator diharapkan mendongkrak transaksi repo di antaranya kondisi likuiditas perbankan yang ketat dan rasio volume kredit (LDR) yang menyentuh 90 persen. Adapun, mulai 1 Januari 2016, seluruh transaksi repo yang dilakukan lembaga keuangan wajib menggunakan GMRA Indonesia dengan menggunakan surat berharga yang diawasi oleh OJK. Sejak 2013 hingga 2015, Bank Mandiri mencatat total nilai transaksi repo mencapai Rp96 triliun baik dengan bank lokal, bank asing maupun dengan BPD. Bank Mandiri (BMRI) mengandalkan strategi cross selling untuk meningkatkan jumlah nasabah kaya. Jumlah nasabah kaya perusahaan setiap tahunnya tumbuh 5% hingga 6%. Bisnis model perusahaan bukan mencari dari luar, tetapi cross selling. Pemilik perusahaan yang dapat kredit dari BMRI, dapat dijadikan nasabah privat juga. Adapun, nasabah kaya perusahaan terbagi menjadi 2, yaitu prioritas dan nasabah privat. Sejalan dengan rencana pemerintah menambah bank penyalur kredit usaha rakyat atau KUR, Bank Central Asia (BBCA) mengajukan mekanisme channelling untuk ikut dalam program tersebut. Saat ini, BBCA belum memiliki infrastruktur untuk penyaluran KUR. Namun, perusahaan akan mempertimbangkan untuk ikut program tersebut selama pemerintah memperbolehkan penyaluran KUR melalui mekanisme channelling, yaitu melalui BPR atau BPD. Dengan skema channelling ini, penyaluran KUR akan terakselerasi. Pasalnya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki infrastruktur untuk penyaluran kredit mikro dan ritel. Adapun, BBCA mempunyai dana yang dapat disalurkan untuk KUR hingga Rp2 triliun.
pembiayaan UUS Bank BTN tercatat sebesar Rp 10,51 Triliun atau tumbuh 14,99% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,14 Triliun. UUS Bank BTN telah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 196,09 Milyar. Keuntungan ini tumbuh 44,52% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 135,69 Milyar. Dan, kinerja UUS Bank BTN pada akhir tahun 2015 diyakini akan meningkat lebih baik dari posisi Triwulan III 2015. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang suspensi perdagangan empat saham yakni Berau Coal Energy (BRAU), Borneo Lumbung Energy (BORN), Inovisi Infracom (INVS) dan Permata Prima Sakit (TKGA). Menurut keterangan BEI, hal itu karena batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2015 yang diaudit adalah tanggal 4 Januari 2016. Namun hingga 30 Januari 2016, ada lima perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan per September tersebut. BORN disuspensi sejak 30 Juni 2015, BRAU disuspensi sejak 4 Mei 2015, TKGA disuspensi sejak 30 Juni 2015 sedangkan INVS sejak 12 Februari 2015 sedangkan satu emiten BULL masih aktif. XL Axiata (EXCL) berencana melakukan Penawaran Umum Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan memberikan hak untuk pembelian dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.750.000.000 saham dengan nominal Rp100 per saham. Axiata Investments berencana melaksanakan haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya dalam penawaran umum HMETD ini. Pelaksanaan penawaran HMETD ini tergandung pada persetujuan dari RUPSLB dan pernyataan efektif dari OJK. Seperti diketahui saham mayoritas perseroan dikuasai Axiata Investment sebesar 66,4 persen dan sisanya dikuasai masyarakat. Apabila pemegang saham tidak melaksanakan HMETD tersebut maka kepemilikan saham dalam perseroan akan terdilusi sebesar maksimal 8,2 persen. Perseroan berencana menggunakan dana hasil penawaran umum HMETD ini guna membayar kembali utang dalam denominasi US dolar AS yang saat ini ada sebesar US$500.000.000.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kembali dipercaya oleh pemerintah sebagai lembaga perbankan yang ditunjuk untuk mengelola keuangan lembaga pemerintahan. Kali ini, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama Bank BRI melakukan penandatanganan kesepakatan bersama tentang penyediaan dan pemanfaatan layanan jasa perbankan di semua unit kerja kementerian tersebut yang tersebar di seluruh Indonesia. Ruang lingkup kesepakatan tersebut adalah pemberian layanan jasa perbankan kepada seluruh satuan kerja di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang meliputi pengelolaan seluruh aktivitas kegiatan operasional keuangan, pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) secara Real Time Online, pembayaran gaji pegawai, layanan produk e-Channel Bank BRI, kerja sama teknologi informasi dalam pelayanan perbankan, pembukaan unit kerja operasional Bank BRI di Satuan Kerja (Satker) Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan layanan jasa perbankan lainnya.
XL Axiata (EXCL) berhasil menekan kerugian hingga akhir Desember 2015 menjadi sebesar Rp25,33 miliar usai alami rugi sebesar Rp803,71 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan turun menjadi Rp22,87 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya yang Rp23,46 triliun, total beban turun menjadi Rp19,73 triliun dari total beban tahun sebelumnya yang Rp21,87 triliun. Laba usaha meningkat menjadi Rp3,13 triliun dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp1,58 triliun. Rugi kurs naik jadi Rp2,54 triliun dari rugi kurs tahun sebelumnya Rp992,18 miliar dan biaya keuangan naik jadi Rp1,80 triliun dari biaya keuangan tahun sebelumnya Rp1,69 triliun. Rugi sebelum pajak tercatat turun jadi Rp630,52 miliar dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp1 triliun. Manfaat pajak naik jadi Rp605,18 miliar dari manfaat pajak tahun sebelumnya Rp199,71 miliar. Jumlah aset per Desember 2015 yang mencapai Rp58,84 triliun turun dari jumlah aset per Desember 2014 yang Rp63,63 triliun.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menyampaikan, bahwa Unit Usaha Syariah (UUS) miliknya sangat terkelola dengan baik. Hal itu terlihat dari assetnya yang sebesar Rp 13,18 Triliun di triwulan III 2015 atau tumbuh 25,19% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,53 Triliun. Penghimpunan dana UUS Bank BTN juga meningkat dari Rp 7,91 Triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 10,50 Triliun atau meningkat 32,75%. Sementara untuk
Untuk menaikkan kinerja secara jangka panjang, Kalbe Farma (KLBF) mengalokasikan dana Rp200 miliar per tahun untuk pengembangan teknologi baru. Pengembangan teknologi baru memang menjadi salah satu strategi utama untuk melakukan penetrasi pasar ke depan. Dana tersebut masuk dalam belanja modal KLBF yang tahun ini ditargetkan mencapai Rp1,5 triliun. Dalam satu tahun, perusahaan optimistis dapat menghasilkan lima
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
2 February 2016
2 February 2016 hingga sepuluh produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Di sisi lain, dalam pengembangan teknologi baru, internal perusahaan memiliki lebih dari 100 orang peneliti. Maskapai Garuda Indonesia (GIAA) meningkatkan kapasitas penumpang kelas bisnis dengan menghadirkan dua pesawat terbaru yakni Airbus A330-300 dengan "Super Diamond Seat Business Class" yang pertama dan Boeing 777-300ER yang kesepuluh. Pesawat Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class bernomor registrasi PK-GPZ ini merupakan yang pertama dari empat pesawat Airbus A330-300 yang akan diterima pada 2016. Sementara, pesawat Boeing 777-300ER bernomor registrasi PK-GIK, merupakan pesawat kiriman terakhir dari sepuluh Boeing 777-300ER yang dipesan Garuda Indonesia sejak 2013. Pesawat baru Airbus A330-300 tersebut memiliki jangkauan sejauh 15.000 kilometer atau mencapai 12 jam terbang non-stop, dengan kapasitas 287 tempat duduk, yang terdiri dari 24 kelas bisnis dengan "Super Diamond Seat" dan 263 kelas ekonomi. Garuda Indonesia (GIAA) dan anak usahanya, Citilink Indonesia, menargetkan jumlah trafik penumpang sebanyak 40,5 juta pada 2016, tumbuh 15,5% YoY. Target tersebut akan membuat Grup Garuda menguasai 50% pasar penerbangan domestik dari 44% pada tahun lalu. Sementara itu, Garuda sendiri mengembangkan ekspansinya ke rute-rute internasional. Pada tahun ini, GIAA diharapkan membukukan trafik penumpang internasional sekitar 910 juta penumpang dibandingkan 6 juta penumpang pada tahun lalu. AKR Corporindo (AKRA) mendirikan anak usaha bidang bongkar muat barang dari kapal yaitu Berlian Manyar Stevedore. Pendirian anak usaha ini dilaksanakan melalui dua entitas usaha langsung, yaitu Usaha Era Jasa Terminal Indonesia dan Berlian Jasa Terminal Indonesia. Pembentukan Berlian Manyar bertujuan untuk menjalankan kegiatan usaha, terutama di bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal. Samudera Indonesia (SMDR) akan membangun terminal peti kemas senilai Rp 500 miliar. Ekspansi ini akan direalisasikan lewat anak usahanya, Samudera Terminal Indonesia (STI). Kapasitas terminal baru ini yang ditargetkan dibuka tahun ini memiliki kapasitas sebesar 230 ribu TEUs. Sementara itu, saat ini, kapasitas terminal Peti kemas Palaran mencapai 230.000 TEUs dan akan dinaikkan menjadi 330.000 TEUs. Perseroan akan memfokuskan bisnis utama STI di segmen jasa peti kemas dan pelabuhan. Tahun ini, SMDR menyiapkan belanja modal sebesar USD 150 juta yang akan digunakan untuk membiayai ekspansi STI dan penambahan armada.
Lahan tersebut akan dikembangkan dalam 5-10 tahun dengan kapasitas mencapai 10.000 unit. Sierad Produce (SIPD) menderita rugi sebesar Rp329,40 miliar hingga periode September 2015 usai meraih laba sebesar Rp3,70 miliar periode sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Senin menyebutkan penjualan bersih turun jadi Rp1,58 triliun dari penjualan bersih tahun sebelumnya yang Rp1,90 triliun dan beban pokok naik jadi Rp1,49 triliun. Laba kotor turun jadi Rp89,75 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp414,96 miliar sementara beban usaha naik jadi Rp365,55 miliar dari beban usaha tahun sebelumnya Rp291,89 miliar. Rugi usaha diderita Rp275,81 miliar dari laba usaha tahun sebelumnya yang Rp123,07 miliar. Beban lain-lain bersih naik jadi Rp126,11 miliar dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang Rp103,37 miliar. Rugi sebelum pajak diderita Rp401,92 miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang Rp19,69 miliar. Jumlah aset per September 2015 mencapai Rp2,17 triliun turun dari jumlah aset per Desember 2014 yang Rp2,79 triliun. Multipolar Technology (MLPT) akan mengoperasikan Graha Teknologi Nusantara (GTN) Data Center mulai Juli 2016. Dana center yang berlokasi di kawasan Lippo Cikarang Bekasi ini membutuhkan investasi awal lebih dari Rp 350 miliar untuk kapasitas 2.000 rak dengan luas area 6.500 meter persegi. Selain menyediakan layanan co-location atau penyewaan rak, GTN Data Center juga menyediakan layanan cloud, Infrastructure as a Service (IaaS), serta Platform as a Service (PaaS). Inflasi Januari 2016 sebesar 0,51% MoM sehingga inflasi YoY mencapai 4,14%. Inflasi tersebut terutama didorong kenaikan harga kelompok bahan makanan pada awal tahun ini. Adanya penurunan harga BBM bersubsidi, yakni solar dan premium, membantu inflasi Januari tidak terlalu tinggi. Inflasi pada Februari mendatang dapat turun ke 0,2-0,3% bila pemerintah mampu mengendalikan harga komoditas pangan. Hal ini juga didukung oleh bank yang berkomitmen menurunkan suku bunga kredit mulai Februari ini, menyusul penurunan BI rate 25 bps menjadi 7,25% pada Januari lalu.
Austindo Nusantara Jaya (ANJT) memperoleh pinjaman dari Bank OCBC NISP (OCBC) berupa fasilitas pinjaman berjangka waktu senilai Rp 225 miliar. Selain itu, perseroan juga mendapatkan fasilitas transaksi valuta asing sebesar USD 4,5 juta. Pinjaman ini didapatkan melalui anak usaha yaitu Kayung Agro Lestari (KAL). Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal serta memenuhi kebutuhan lindung nilai KAL. Hanson International (MYRX) menargetkan penjualan rumah sebanyak 10.000 unit tahun ini, tumbuh 22% dibandingkan dengan realisasi penjualan sepanjang 2015 sejumlah 8.200 unit. Penjualan hunian tahun ini akan disumbang dari proyek-proyek perusahaan di Maja (Lebak, Banten) dan Serpong. Adapun, tahun ini perusahaan akan memulai proyek di Bekasi. Di Bekasi ini, perusahaan akan menggarap 20 hektare lahan secara bertahap untuk pembangunan apartemen dengan harga sekitar Rp200 juta. DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
2 February 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
31,34 2,14 1128,13 8620,00 14850,00 49,95 50,70 625,00 2326,00 535,00 778,93
-0,28 -0,02 -0,27 30,00 600,00 -12,45 -12,66 -7,50 -20,50 -5,50 0,05
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
49 0,01
16.821 178
Change (IDR) 852 -149
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16449,18 4620,37 6060,10 2813,68 1747,70 19595,50 4624,64 17865,23 1667,80 2602,41
Change %Day %YTD -0,10 -5,60 0,14 -7,73 -0,39 -2,92 -1,78 -24,04 -1,04 -27,65 -0,45 -10,58 0,21 0,69 1,98 -6,14 2,04 -1,46 -1,02 -9,72
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -146,50 63,25 0,40 3,38 37,62 189,57 0,00 -46,50 -0,13
Market Cap (USD Bn) 5.040,9 7.247,9 1.559,7 3.412,6 2.623,3 1.566,3 360,5 2.733,9 237,9 254,2
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,70 0,71 1,44 0,15 0,24 0,08
Change 0,0008 0,0008 0,0000 -0,0004 -0,0007 -0,0008 -0,0001 -0,0008 -0,0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.25 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,79 2,65 3,17 2,90 1,65 1,59 1,24 1,13 2,74 2,40 0,97 0,91 2,16 1,95 1,53 1,43 1,72 1,63 0,97 0,93
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.631,50 14.852,75 112,79 9.576,92 9.688,25 19.663,17 2.072,16 3.275,62 11,36
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 14,86 13,39 19,39 16,39 15,47 13,24 10,93 9,71 20,17 17,33 9,77 8,80 14,05 12,19 17,57 15,77 15,62 14,41 11,20 10,51
January-16 0.51 4.14 0.51 105.93 Bn 2,982,562.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.78 0.51 0.17 0.11 0.11 3.13
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 100.24 Bn 2,865,246.00
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
2 February 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 02 Feb 02 Feb 04 Feb 04 Feb 04 Feb 04 Feb 04 Feb 05 Feb
Agenda US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales US Nonfarm Productivity US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Factory orders US Durable Goods Order Indonesia GDP YoY
Expectation Naik menjadi 13.70 juta dari 13.46 juta Naik menjadi 17.55 juta dari 17.22 juta Turun menjadi -2.0% dari 2.2% Naik menjadi 280 ribu dari 278 ribu Turun menjadi 2240 ribu dari 2268 ribu Turun menjadi -2.8% dari -0.2% -Naik menjadi 4.80% dari 4.73%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP EMTK BBCA JSMR CPIN UNVR INDF AMRT BMRI MNCN
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
106925 10200 13225 5925 3400 36800 6275 625 9625 1230
Index pt
3.31 7.37 0.95 3.04 1.64 0.27 1.21 2.46 0.26 3.36
Stock
15.06 3.73 2.88 1.12 0.85 0.72 0.62 0.59 0.55 0.54
Price
ASII IJ BDMN IJ BSDE IJ TBIG IJ INTP IJ JKON IJ TLKM IJ CTRA IJ GGRM IJ PNBN IJ
Change (%)
6350 3800 1660 6025 19400 780 3330 1205 58025 660
Index pt
-1.55 -6.40 -4.05 -4.37 -1.52 -7.69 -0.30 -5.12 -0.56 -3.65
-3.83 -2.33 -1.27 -1.25 -1.04 -1.00 -0.95 -0.94 -0.59 -0.56
UPCOMING IPO'S
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
PT Mahaka Radio Integra PT Mitra Pemuda
Trade & Service
750-1100
171.36
TBA
TBA
Trimegah Securities Tbk
Infrastructure & Construction
150-220
200.00
01-03 Feb 2016
10 Feb 2016
Lautandhana Securindo
Company
Business
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
2 February 2016 2 February 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $ 0.0011
ADRO
Status Cash Dividend
CUM Date 28 Dec-15
Ratio 1000:256 32:15 2:167 100:154 TBA
EXC. Price (IDR) 200-225 100.00 265.00 100.00 TBA
EX Date 29 Dec-15
Recording 04 Jan-15
Payment 15 Jan-15
CORPORATE ACTIONS Stock BEKS GSMF RIMO MCOR BSIM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date TBA 05 Feb’16 05 Feb’16 09 Apr’16 04 May’16
EX Date TBA 09 Feb’16 09 Feb’16 10 Apr’16 09 May’16
Trading Period TBA 15 Feb – 19 Feb’16 15 Feb – 11 Mar’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16
GENERAL MEETING Emiten HEXA ALKA RIMO SIPD WOMF BBNP BKSW NIPS MCOR SMCB MAYA BSIM BVIC
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
11-Feb-16 12-Feb-16 12-Feb-16 15-Feb-16 18-Feb-16 19-Feb-16 22-Feb-16 23-Feb-16 24-Feb-16 25-Feb-16 26-Feb-16 29-Feb-16 29-Feb-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2 February 2 February2016 2016
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
3290
3375
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
TLKM Downward Sloping Channel
S2
3205
Closing Price
R2
3460
3,600 3,330 3,330 3,330 3,400 3,285 3,250 3,238.75 3,200 3,180.5
3330 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
3,045 3,000 3,015 2,991.04 2,899 2,800 2,899 2,899
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 3290-Rp 3375
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
ASII S1
Jul August September October November December TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 92.27, Stochastic %K = 88.60, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3330, take Profit Rp 3375 Posisi 91.28 10.07 72.82 3181 3285
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
2016
TLKM - MACD (5,3) = -25.89, Signal() = -25.65
TLKM - TSI(3,5,3) = 72.82, Volume() = 132,389,600.00
TLKM - William's % R(14) = -13.64, Volume() = 132,389,600.00
2,600 92.2723 92.2723 February 88.5965 100.0 90.0 88.5965 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 40.0 30.0 20.0 10.0 132,389,60 -25.6459 0.0 -10.0 -20.0 -25.8944 72.8234 -30.0 68.1621 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 132,389,60 -60.0 -13.6364
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY 6200
R1
6525
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASII Downward Sloping Channel
S2
5875
Closing Price
R2
6850
7,500
6350
7,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 6200-Rp 6525
Jul August September October November December ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 93.09, Stochastic %K = 89.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6350, take Profit Rp 6525
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 93.49 62.32 64.35 6034 6265
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
ASII - MACD (5,3) = -60.37, Signal() = -62.10
ASII - TSI(3,5,3) = 64.35, Volume() = 46,908,200.00
ASII - William's % R(14) = -23.53, Volume() = 46,908,200.00
2016
6,350 6,350 6,350 6,500 6,265 6,150 6,033.75 6,000 5,975 5,975 5,975 5,775 5,500 5,714.25 5,636.84 5,636.84 93.0893 5,000 93.0893 February 89.3333 100.0 90.0 89.3333 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 120.0 -60.3676 60.0 0.0 -60.0 -62.1025 46,908,20 -120.0 -180.0 64.3465 80.0 60.0 61.0669 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 46,908,20 -60.0 -23.5294
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2 February2016 2016
PTPP
TRADING BUY
S1
3770
R1
3905
S2
3635
R2
4040
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
PTPP Wedge
3,980 4,200 3,921 3,920.63 3,915 4,000 3,895
3825
3,844.47 3,844.47 3,800 3,825 3,825 3,825 3,600 3,741.65
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
3,605.17 3,605.17 3,400
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
3,200
• Trading range Rp 3770-Rp 3905
Jul August September October November December PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 55.53, Stochastic %K = 38.94, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3825, take Profit Rp 3905
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 54.93 -9.04 -37.73 3921 3915
JSMR
TRADING BUY
S1
R1
5850
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
5950
3,000 February 80 55.5253 100.0 90.0 80.0 70.0 55.5253 60.0 50.0 40.0 38.9434 30.0 20.0 10.0 38.9434 120.0 100.0 20 20.3744 80.0 60.0 40.0 20.0 11.2372 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 9,772,800 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -19.3031 -40.0 9,772,800 -60.0 -80.0 -37.7308 -88.3721
2016
PTPP - MACD (5,3) = 20.37, Signal() = 11.24
PTPP - TSI(3,5,3) = -37.73, Volume() = 9,772,800.00
PTPP - William's % R(14) = -88.37, Volume() = 9,772,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
JSMR Upward Sloping Channel
S2
5750
Closing Price
R2
6050
6,468.94 6,468.94 6,600 6,075 5,925 5,925 6,000 5,925
5925 • MACD line dan signal line indikasi positif
5,790 5,771.92 5,771.92 5,400 5,737.5 5,712.5 5,500 4,800 4,993.6
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
4,200
• Trading range Rp 5850-Rp 6050
Jul August September October November December JSMR - Stochastic %D(6,3,3) = 74.48, Stochastic %K = 71.43, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5925, take Profit Rp 6050
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.91 29.65 32.02 5713 5790
Sinyal
JSMR - MACD (5,3) = -35.98, Signal() = -23.17
Positif Positif Positif Positif Positif
JSMR - TSI(3,5,3) = 32.02, Volume() = 7,736,500.00
JSMR - William's % R(14) = -26.09, Volume() = 7,736,500.00
2016
80 3,600 74.4811 February 74.4811 100.0 90.0 80.0 70.0 71.4286 60.0 50.0 40.0 71.4286 30.0 20.0 10.0 20 0.0 80.0 -23.1704 40.0 0.0 -40.0 -35.9783 -80.0 7,736,500 -120.0 32.025 80.0 60.0 40.0 24.3029 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 7,736,500 -60.0 -26.087
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2 February2016 2016
BSDE
TRADING BUY
S1
1630
R1
1710
S2
1550
R2
1790
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BSDE Broadening Wedge 2,000 1,950 1,950 1,900 1,840 1,824.87 1,800 1,751.25 1,700 1,700 1,681.88 1,660 1,600 1,660 1,660 1,650 1,500
1660 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
1,400 1,340 1,300 1,340
Prediksi
• Trading range Rp 1630-Rp 1710
Jul August September October November December BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 61.75, Stochastic %K = 62.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1660, take Profit Rp 1710
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 25.23 -7.71 -5.64 1751 1700
CPIN
TRADING BUY
S1
3305
R1
3460
S2
3150
R2
3615
Sinyal Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
2016
BSDE - MACD (5,3) = 5.05, Signal() = 1.43
BSDE - TSI(3,5,3) = -5.64, Volume() = 25,716,900.00
BSDE - William's % R(14) = -94.74, Volume() = 25,716,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
CPIN Wedge
Closing Price
3,400 3,321 3,281.88 3,200 3,155 3,024.25 2,960 2,800 2,934.09 2,916.67 2,916.67 2,916.67 2,400 2,803.21
3400 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
80 February 62.8289 100.0 62.8289 90.0 80.0 70.0 61.7515 60.0 50.0 40.0 30.0 61.7515 20.0 10.0 0.0 20 5.04902 40.0 20.0 1.4281 0.0 -20.0 -40.0 25,716,90 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -5.64445 -20.0 -40.0 25,716,90 -60.0 -7.79633 -94.7368
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
2,000
• Harga berada dalam area upper band 1,600
Prediksi
• Trading range Rp 3305-Rp 3460 Jul August September October November December CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 85.32, Stochastic %K = 85.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3400, take Profit Rp 3460
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 90.96 59.53 64.42 3024 3321
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
CPIN - MACD (5,3) = -39.18, Signal() = -40.54
CPIN - TSI(3,5,3) = 64.42, Volume() = 9,708,100.00
CPIN - William's % R(14) = -4.58, Volume() = 9,708,100.00
2016
85.8503 85.8503 February 85.3182 100.0 90.0 85.3182 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 100.0 80.0 60.0 40.0 -39.1761 20.0 9,708,100 0.0 -20.0 -40.0 -40.5447 -60.0 64.8063 80.0 60.0 64.4153 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 9,708,100 -80.0 -4.58015
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2016 2 February 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
17000 1385 1820
17000 1385 1820
17250 1435 1835
16150 1275 1805
16700 1355 1815
17250 1435 1825
17800 1515 1835
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
17450 1480 1830
15375 1210 1455
Trading Sell 4370 PTBA 515 ADRO Trading Sell 700 MEDC Trading Sell Trading Sell 1425 INCO Trading Sell 332 ANTM Trading Sell 515 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 990 WTON Trading Buy 10975 SMGR Trading Buy 19400 INTP Trading Sell 910 SMCB
4370 515 700 1425 332 515
4285 498 685 1405 328 505
4080 463 650 1345 321 480
4285 498 685 1405 328 505
4490 535 720 1465 335 530
4695 570 755 1525 342 555
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
4875 540 835 1695 335 535
4150 437 675 1370 286 451
990 10975 19400 910
1025 11125 19725 900
950 10825 18425 880
975 10925 19075 900
1000 11025 19725 920
1025 11125 20375 940
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
1045 11500 22800 1055
800 10000 18075 900
6350 500
6350 500
6525 497
5875 487
6200 497
6525 505
6850 515
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
6475 555
5700 480
6275 58025 36800 1345
6275 58025 36800 1345
6125 58825 37050 1335
5875 54725 35550 1315
6125 56775 36300 1335
6375 58825 37050 1355
6625 60875 37800 1375
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Negatif
6200 59000 37625 1505
4840 48450 34525 1225
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1660 1660 BSDE Trading Buy 3825 3825 PTPP Trading Buy 2745 2745 WIKA Trading Buy 2545 2545 ADHI Trading Sell 1730 1730 WSKT
1710 3905 2795 2575 1715
1550 3635 2635 2475 1680
1630 3770 2715 2525 1715
1710 3905 2795 2575 1750
1790 4040 2875 2625 1785
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
1850 4015 2910 2580 1775
1580 3630 2535 2050 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2405 PGAS Trading Buy 5925 JSMR Trading Buy 5550 ISAT Trading Buy 3330 TLKM
2405 5925 5550 3330
2375 6050 5650 3375
2305 5750 5425 3205
2375 5850 5500 3290
2445 5950 5575 3375
2515 6050 5650 3460
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
2865 6075 5825 3385
2310 4655 5000 2910
9625 11225 4880 13225 1370
10000 11575 4945 13550 1390
9175 10900 4705 12800 1320
9450 11125 4825 13050 1355
9725 11350 4945 13300 1390
10000 11575 5075 13550 1425
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif Positif
9600 11825 5200 13800 1420
8575 10575 4780 12750 1260
17475 1710
17775 1730
17100 1640
17325 1685
17550 1730
17775 1775
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
17450 1945
14100 1560
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
01-02-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 9625 BMRI Trading Buy 11225 BBRI Trading Buy 4880 BBNI Trading Buy 13225 BBCA Trading Buy 1370 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 17475 UNTR Trading Buy 1710 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.