02 Februari 2015
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• AALI bukukan pendapatan 2014 Rp13,25 triliun • PSAB resmi kelola tambang milik KUD Dharma Tani Marissa • ANTM bukukan penjualan Rp 9,4 triliun • WIKA ekspansi apartemen dan kondotel Rp 1,4 triliun • WTON akan perkuat penjualan beton ke Malaysia • Wika Gedung dipertimbangkan untuk dimerger • WSKT garap dermaga fase 2 • JSMR siap akuisisi tol Solo-Kertosono • CMNP akan terbitkan obligasi Rp 3 triliun • SSIA targetkan kelola 40 hotel • CPIN persiapkan diversifikasi usaha • Lippo Group siap melaksanakan ekspansi Rp10 triliun • SILO targetkan pertumbuhan pendapatan operasional bersih 49% • BMRI siapkan obligasi Rp8 triliun • Kredit infrastruktur BMRI tumbuh 131% • BBRI harapkan BMRI tinjau ulang proposal E-Toll • Fitch Ratings naikan peringkat BTPN ke AA+ • BJTM bukukan laba bersih Rp958,13 miliar • BJTM salurkan kredit Rp22,08 triliun • ADMF bukukan laba 2014 sebesar Rp792,1 miliar turun 53,6% YoY • SRTG akan alokasikan 50% dana investasi ke sektor konsumer • ISAT dan BHIT jalin kerjasama di bidang layanan telekomunikasi IT • GIAA bidik 10 juta penumpang internasional • Laba DAJK meningkat 50% • IMPC mulai ekspor produk • CTBN masih memproyeksikan penurunan kinerja pada 2015
IHSG akan menguji fractal up di level 5325, potensi untuk breakout di atas level tersebut cukup terbuka, seperti terkonfirmasi pada lagging indikator baik MA5 dan MA20 menunjukan sinyal positif. Namun, sebaliknya jika IHSG breakout di bawah lagging indicator tersebut, maka indeks akan menguji fractal down di level 5208. Sementara itu, konfirmasi indeks dari leading indikator juga terkonfirmasi positif
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5289.404 912.054
VOLUME (Mn)
+26.686 +2.995
5,443.07 1,378.09
VALUE (Rp Bn)
7,260.48 5,084.06
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari domestik, sentimen datang dari persetujuan sementara atas penurunan asumsi pertumbuhan ekonomi dari 5,8% menjadi 5,7% di APBN-P 2015. Selain itu, target lifting minyak juga direvisi dari level 900.000 bph ke 825.000 bph. Selanjutnya, neraca perdagangan Desember 2014 diprediksi akan mengalami surplus, dari defisit sekitar US$0,42 miliar di bulan November. Dari pasar global, penjualan rumah bekas AS meningkat 2,4% ke level 5,04, dari proyeksi 5,08. Selanjutnya, indeks indikator leading AS Desember naik sebesar 0,5% (dari realisasi kenaikan sebesar 0,4% pada bulan November). Tingkat kepercayaan konsumen AS juga naik menuju level tertingginya selama 7 tahun terakhir, yaitu di 102,9 pada bulan Januari. Di sisi lain, PMI manufaktur AS Januari turun dari level 53,9 ke 53,7 (level terendah dalam 12 bulan). Pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada bulan Desember juga turun sebesar 3,4% menjadi US$230,5 miliar, dari penurunan 2,1% di bulan November. Nilai realisasi tersebut gagal memenuhi target kenaikan sebesar 0,7%. Dalam pertemuannya, Fed mengatakan bahwa mereka akan tetap bersabar dalam menaikkan suku bunga. Bank sentral AS tersebut masih mempertahankan suku bunga pada level 0,25%, tidak berubah sejak tahun 2008. Dari pasar regional, ekspor Jepang di naik sebesar 12,9% di Desember, dari estimasi kenaikan sebesar 11,2%. Penjualan ritel Jepang turun 0,3% MoM di bulan Desember, lebih rendah dari target kenaikan sebesar 0,3%. Selain itu, indeks harga konsumen (IHK) Jepang naik 2,5% YoY pada bulan Desember, dari estimasi kenaikan sebesar 2,6%. Realisasi tersebut lebih rendah dari IHK pada bulan November sebesar 2,7%. Dari China, laba sektor industri turun 8% YoY pada bulan Desember 2014 dan tingkat bunga acuan pasar tunai (money market) juga turun setelah bank sentral China meningkatkan suplai uang untuk menjamin kecukupan suplai menjelang tahun baru Imlek. Selanjutnya, sejumlah bank di China juga mengurangi kredit pinjaman untuk produk-produk investasi tertentu dan meningkatkan pengawasan pinjaman margin. Dari bursa Eropa, kemenangan partai Syriza pada pemilu Yunani menimbulkan kekhawatiran pasar akan kemungkinan keluarnya Yunani dari keangotaan Uni Eropa. IHSG ditutup di level 5.289,40 pada akhir perdagangan pekan lalu.
Dalam dua bulan terakhir pasar obligasi terlihat atraktif tercermin dari pergerakan IDMA indeks yang menyentuh level tertinggi dalam setahun terakhir ini. Kenaikan dari IDMA indeks tersebut terjadi mulai pada 16 Desember 2014 yang berada di posisi 96,57 naik dibandingkan dengan posisi pada Jumat (30/1/2015) di posisi 105.830, atau mencatatkan kenaikan 9,59%. Menariknya pasar obligasi diharapkan menjadi sinyalemen positif iklim investasi di Indonesia. Menariknya pasar obligasi juga tercermin dari beberapa kali lelang Surat Utang Pemerintah mengalami kelebihan permintaan. Rencananya pemerintah melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah yang akan dilakukan pada hari Selasa, 3 Februari 2015. Jumlah indikatif yang dilelang adalah sebesar Rp12 triliun dan akan digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1.000.000. Penyerapan dalam lelang kali ini akan memberikan kepercayan investor terhadap pemerintah Indonesia, sekaligus menjadi indikasi atraktifnya iklin investasi kedepan. Sementara itu, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat investor lokal lebih memilih berinvestasi di obligasi korporasi dan sukuk dengan porsi kepemilikan hingga 91%, sisanya dimiliki Asing. Sementara itu, investor asing mendominasi pasar saham nasional dengan porsi 65% dari total kepemilikan saham pada kuartal akhir 2014 dari total kepemilikan saham, sisanya 35% adalah investor lokal. Hal lainya bagi pasar, penghapusan subsidi BBM dan komitmen pembangunan infrastruktur dinilai menjadi alasan logis bagi lembaga pemeringkat untuk memperbaiki peringkat investasi Indonesia. Perubahan arah kebijakan ini berpotensi meningkatkan outlook Indonesia oleh S&P dari stabil menjadi positif. Selain itu, penghapusan subsidi BBM akan mengurangi beban beban dalam APBN. Pemerintah mengajukan kuota sebesar 17,90 juta KL, terdiri dari minyak tanah sebesar 0,85 juta KL atau sama dengan APBN 2015 dan Minyak Solar sebesar 17,05 juta KL. Kuota yang diajukan Pemerintah ini jauh di bawah APBN 2015 yang mencapai 46 juta KL.. Beban dalam APBN dari subsbis BBM yang akan dialokasi ke infrastruktur akan mengindikasikan positif bagi pasar modal Indonesia. Selain itu, pasar akan menantikan rilis data ekonomi Indonesia untuk angka inflasi dan neraca perdagangan yang diperkirakan membaik. Hal akan menjadi katalis bagi IHSG dalam pekan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
2 February 2015
2 February 2015 Total pendapatan Astra Agro Lestari (AALI) dari penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan inti sawit (kernel) sepanjang 2014 mencapai Rp13,25 triliun. Perseroan membukukan penjualan CPO sebanyak 1,372 juta ton dan kernel sebanyak 366.288 ton. Adapun harga rat-rata CPO pada 2014 mencapai Rp8.282/kg, meningkat 13,8% dibandingkan 2013 Rp7.277/kg sehingga penjualan CPO tahun lalu mencapai Rp11,384 triliun. Sementara harga rata-rata kernel pada 2014 mencapai Rp5.095/kg, meningkat hingga 47,6% dari harga tahun sebelumnya Rp3.452/kg sehingga pendapatan perseroan dari penjualan kernel mencapai Rp1,866 triliun. J Resources Asia Pacific (PSAB) melalui PT Puncak Emas Gorontalo secara resmi akan mengelola tambang emas 100ha milik KUD Dharma Tani Marissa. Kerjasama perseroan dengan KUD tersebut telah dijalin sejak 2013, namun kisruh IUP pengelolaan tambang emas tersebut baru terselesaikan pada pekan lalu. Untuk tahap awal perseroan akan fokus pada kajian lingkungan dan akan mengurus izin pinjam-pakai kawasan hutan serta mulai melakukan tahap konstruksi. Aneka Tambang (ANTM) membukukan penurunan penjualan sebesar 16% menjadi Rp 9,46 triliun pada 2014, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 11,29 triliun. Penurunan penjualan akibat penurunan harga komoditas nikel dan emas di pasar global, serta kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor bijih mineral mentah. Penjualan emas masih menjadi kontributor utama pendapatan perseroan dengan nilai Rp 3,65 triliun atau naik 47% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Wijaya Karya (WIKA) melalui anak usahanya, Wijaya Karya Bangunan Gedung, akan ekspansi proyek properti senilai Rp 1,4 triliun hingga beberapa tahun ke depan. Perseroan akan membangun apartemen dan kondotel di sejumlah kota besar di Indonesia. Wika Gedung menyiapkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar untuk memulai konstruksi proyek-proyek tersebut tahun ini. Tahun ini, Wika Gedung juga akan mengakuisisi lahan, apartemen dan perusahaan properti. Wika Gedung menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp 85 miliar tahun ini. Target kontrak baru dari lini usaha konstruksi tahun ini sebesar Rp 2,2 triliun. Wijaya Karya Beton (WTON) akan memperkuat penjualan beton ke Malaysia tahun ini. Strategi tersebut menyusul maraknya tender proyek infrastruktur dan konstruksi di negara tersebut. Wijaya Karya Gedung, anak usaha Wijaya Karya (WIKA) tengah dipertimbangkan untuk digabungkan dengan Departmen Bangunan Gedung milik induk usaha guna mempebesar perusahaan menyusul rencana pelepasan saham perdana (IPO) pada 2016. Wika Gedung merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha di sektor gedung bukan tempat tinggal dan gedung tempat tinggal. Sementara WIKA juga memiliki Departemen Bangunan Gedung. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Medan telah menetapkan Waskita Karya (WSKT) sebagai pemenang pembangunan dermaga fase 2 di Pelabuhan Belawan dengan biaya konstruksi Rp 1,4 triliun. WSKT akan menggarap pembangunan fisik dermaga fase 2 di Belawan sepanjang 350 meter yang dimulai tahun ini dan direncanakan selesai dalam kurun 2,5 tahun. Jasa Marga (JSMR) siap mengakuisisi tol Solo-Ngawi sepanjang 90,1 km dan tol Ngawi-Kertosono (87,02 km) milik Thiess Contractors Indonesia. Pelepasan dilakukan karena pembangunan dua ruas tol tersebut terhambat karena kesulitan pendanaan, meskipun lahan yang sudah dibebaskan mencapai 80%. JSMR mengincar kepemilikan saham Thiess di dua badan usaha jalan tol tersebut minimal 55% sesuai dengan ketentuan perusahaan. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun paling lambat kuartal III-2015. Strategi tersebut menyusul selesainya kesepakatan restrukturisasi utang anak
usaha, Citra Marga Surabaya (CMS), kepada Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mega (MEGA) senilai total Rp 757 miliar. Emisi obligasi ini akan diserap untuk pendanaan tiga proyek jalan tol perseroan. Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan dapat mengelola hingga 40 hotel dalam lima tahun ke depan. Pada tahun ini perseroan mempersiapkan rencana pengembangan hotel berbintang 3 dengan brand Batiqa Hotel di beberapa lokasi. Charoen Pokphand (CPIN) menyatakan rencana menjalankan diversifikasi usaha ke bisnis minuman masih dalam tahap persiapan. Perseroan tengah mempersiapkan PT Singa Mas Indonesia untuk menjalankan rencana diversifikasi tersebut. PT Singa Mas Indonesia merupakan anak usaha perseroan yang didirikan pada 2014 dan bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan. Lippo Group siap melaksanakan ekspansi pada tahun 2015. Menurut perseroan, perluasan bisnis konglomerasi pada tahun ini akan merata ke seluruh Indonesia. Adapun, dana investasi grup Lippo pada tahun ini akan mencapai Rp10 triliun. Pertama, Lippo akan mengalokasikan dana sekitar Rp1-2 triliun untuk pengembangan teknologi informasi, seperti pengembangan data center. Proyek ini akan dikerjakan oleh Multipolar Technology (MLPT) Kedua, perseroan akan mengalokasikan dana sebesar Rp2-3 triliun untuk membangun sistem infrastruktur logistik, terutama di daerah. Proyek ini sebagian besar akan dikerjakan oleh Lippo Karawaci (LPKR). Ketiga, di bisnis kesehatan melalui Siloam International Hospitals (SILO), Lippo telah menyiapkan Rp2 triliun. Keempat, Grup Lippo juga menyiapkan sekitar Rp4 triliun ke bisnis media, ritel dan property, antara lain melalui First Media (KBLV), Matahari Department Store (LPPF) dan Lippo Cikarang (LPCK). Siloam International Hospitals (SILO) menargetkan pertumbuhan pendapatan operasional bersih atau Net Operating Revenue (NOR) tahun 2015 sebesar Rp3.682 miliar. Target ini meningkat 49% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 sebesar Rp2.472 miliar. Sementara itu, EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi diperkirakan akan meningkat secara signifikan hingga mencapai 92% menjadi Rp868 miliar dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 452 miliar. Kapasitas rumah sakit SILO ditargetkan akan terus menambah dari 4.400 tempat tidur pada saat ini menjadi 10.000 tempat tidur di tahun 2017. SILO tetap berfokus pada pemberian layanan kesehatan berkelas internasional namun terjangkau bagi semua segmen masyarakat. Adapun, dalam tiga tahun mendatang pertumbuhan NOR rata-rata tahunan diperkirakan akan naik sekitar 35-38% CAGR, sementara rata-rata tahunan EBITDA setelah dikurangi biaya sewa naik dikisaran 58-62% CAGR. Bank Mandiri (BMRI) tengah menyiapkan penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp8 triliun dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini. Sebelum menerbitkan surat utang ini, perseroan berencana melakukan sekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) atau yang dikenal dengan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA). Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit sindikasi untuk proyek infrastruktur sepanjang 2014 mencapai Rp 15,3 triliun, meningkat 131% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 6,6 triliun. Jumlah kredit sindikasi tersebut mencapai 37% dari total penyaluran kredit perseroan melalui sindikasi, yang hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 41,6 triliun. Adapun proyek-proyek infrastruktur yang mendapat pembiayaan sindikasi BMRI antara lain proyek jalan tol, pelabuhan laut dan udara, pembangkit dan transmisi listrik, serta jalan tol. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyatakan siap berpartisipasi dalam kerja sama electronic toll (e-toll) bersama Bank Mandiri (BMRI). Namun, kerja sama itu belum dapat dimulai karena perseroan menginginkan BMRI meninjau ulang proposal kerja sama yang ditawarkan ke BBRI terkait biaya yang terlalu mahal.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
2 February 2015
2 February 2015 Fitch Ratings Indonesia menaikan Peringkat Nasional Jangka Panjang Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) ke 'AA+(idn)' dari 'AA(idn). Seperti diketahui, peringkat nasional di kategori 'AAA' menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi resiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Kenaikan Peringkat Nasional Jangka Panjang dari BTPN mencerminkan pandangan Fitch bahwa perusahaan induk Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMB) memiliki kecenderungan lebih besar untuk memberikan dukungan, jika dibutuhkan, bagi BTPN. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan SMBC yang semakin aktif terlihat dari penunjukan personil untuk posisi kunci dari SMBC yang menegaskan meningkatnya kepentingan dari BTPN untuk SMBC, meskipun masih terbatas. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) membukukan perolehan laba bersih sepanjang 2014 sebesar Rp958,13 miliar atau meningkat 16,24% secara year on year. Peningkatan laba tersebut disumbang dari kenaikan pendapatan bunga bersih, pendapatan nonbunga, dan pendapatan operasional perseroan. BJTM mencatatkan kenaikan pendapatan bunga sebesar 21,89% dari Rp3,32 triliun pada Desember 2013 menjadi Rp4,04 triliun tahun ini. Pendapatan nonbunga pun meningkat 2,67% dari Rp431,97 miliar pada kuartal IV/2014 menjadi Rp443,48 miliar pada periode yang sama 2014. Sementara pendapatan operasional perseoran meninkat 24,26% dari Rp1,11 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp1,38 triliun di akhir 2014. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) menyalurkan kredit sebesar Rp26,19 triliun sepanjang 2014, meningkat 18,61% dari Rp22,08 triliun pada tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 16,48% YoY menjadi Rp30,27 triliun pada 2014. Kenaikan simpanan masyarakat tersebut ditopang peningkatan giro dan deposito yang masing-masing meningkat 16,85% dan 26,14%. Sementara tabungan meningkat 10,25% YoY menjadi Rp2,34 triliun pada Desember 2014. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) membukukan laba bersih sebesar Rp792,1 miliar sepanjang periode 2014, atau turun 53,6% jika dibandingkan dengan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp1,7 triliun. Menurut perseroan, laba per saham (EPS) ADMF juga menurun tajam menjadi Rp792 dari sebelumnya Rp1.707 per saham. Penurunan laba bersih tersebut diakibatkan oleh meningkatnya beban yang harus ditanggung oleh ADMF. Sepanjang tahun lalu, total beban ADMF melonjak menjadi Rp7,19 triliun dari sebelumnya Rp1,7 triliun. Pendapatan dari pembiayaan konsumen juga meningkat menjadi Rp5,7 triliun dari sebelumnya Rp5,05 triliun pada 2013. Selain itu, Sewa pembiayaan juga naik menjadi Rp241 miliar dari sebelumnya Rp107 miliar. Sementara itu, pendapatan lain-lain yang dibukukan ADMF tercatat merosot menjadi Rp2,25 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun. Total pendapatan ADMF pada 2014 selama tercatat meningkat tipis menjadi Rp8,29 triliun dari sebelumnya Rp8,06 triliun. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) akan alokasikan dana investasi 2015 sebanyak USD 150 juta. Dikatakan bahwa 50% akan dialokasikan untuk sektor konsumer, 30% untuk sektor infrastruktur dan 20% untuk sektor sumber daya alam. Menurut penilaian manajemen tahun 2015 ini sektor infrastruktur, konsumer barang jasa serta energi kelistrikan masih memiliki prospek yang baik. Selain itu sektor penerbangan dan penurunan harga komoditas juga dinilai merupakan peluang investasi perseroan. Indosat (ISAT) dan MNC Investama (BHIT) telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) di bidang layanan telekomunikasi, teknologi informasi dan jasa keuangan. Pasalnya, mereka percaya bahwa sinergi antara ISAT dengan BHIT akan memberikan dampak postif bagi kedua belah pihak. Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan akan mengembangkan layanan atau produk bersama, yakni mensinergikan aktivitas pemasaran ke dua
belah pihak. Saat ini, ISAT telah mendukung komunikasi bisnis para karyawan BHIT dengan paket komunikasi bisnis PRO dan layanan "Dompetku" yang diklaim telah memberikan kemudahan bertransaksi melalui perangkat handset. Oleh karena itu, BHIT, melalui MNC Bank, MNC Life dan MNC Shop akan menjadikan Dompetku sebagai salah satu media untuk pembelian atau transaksi untuk para nasabahnya. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan 10 juta penumpang internasional pada tahun ini. Perseroan mengangkut sebanyak 21,5 juta penumpang sepanjang 2014 dengan jumlah penumpang internasional sebanyak 40% atau sekitar 8 juta orang. Garuda Indonesia (GIAA) berkomitmen untuk mendukung pencapaian target pariwisata nasional sebanyak 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) sampai lima tahun ke depan. Menurut GIAA, salah satu bentuk dukungan perseroan untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuka layanan penerbangan langsung menuju Indonesia. Salah satunya, pembukaan rute penerbangan Denpasar-Beijing pulang-pergi mulai 13 Januari 2015. Pasalnya, Tiongkok saat ini merupakan salah satu dari pasar yang sangat penting bagi Garuda Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, setiap tahunnya terdapat lebih dari 100 juta turis Tiongkok yang bepergian keluar negeri, tetapi hanya sekitar 800 ribu atau kurang dari 1% yang telah berkunjung ke Indonesia. Dengan potensi tersebut, Tiongkok akan menjadi salah satu wilayah yang menjadi fokus pengembangan jaringan GIAA. Rencana perubahan besaran pajak yang dikenakan pemerintah terhadap perusahaan pelayaran berpotensi memukul kinerja emiten pelayaran. Kementerian Keuangan berencana mengubah Peraturan Menteri Keuangan No. 416/1996 yang mengenakan PPh final sebesar 1,2% menjadi PPh nonfinal. Dengan perubahan tersebut, besaran pajak yang dikenakan akan menjadi lebih besar. Logindo Samudramakmur (LEAD) mengemukakan bahwa penetapan regulasi baru itu akan berdampak terhadap kinerja perseroan terutama di posisi laba. Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) juga mengaku bahwa kian besarnya pajak akan bedampak ke laba bersih perseroan. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) memperkirakan laba bersih sepanjang 2014 naik 50% menjadi sekitar Rp 58,5 miliar, dibandingkan 2013 yang senilai Rp 39 miliar. Adapun tahun ini, perseroan menargetkan peningkatan laba bersih sebesar 20-30%. Sementara itu, perolehan pendapatan 2015 diharapkan mampu tumbuh 30-40% dibandingkan 2014. Hal itu seiring ekspansi usaha yang merambah pasar ritel. Perseroan menargetkan produk baru mampu berkontribusi 5-10% dari total penjualan tahun ini. Impack Pratama Industri (IMPC) membidik penjualan ekspor produk polycarbonate roofing sheet tujuan Australia dan Selandia Baru senilai USD 5 juta tahun ini. Ekspor ini dilakukan setelah perseroan menyelesaikan akuisisi pabrik polycarbonate roofing sheet dari Bayer Material Science di Australia. Mesin-mesin dan peralatan produksi pabrik tersebut kemudian dipindahkan ke pabrik Impack Pratama di kawasan Delta Silicon II Industrial Park Lippo Cikarang. Citra Tubindo (CTBN) memperkirakan penurunan pendapatan 2014 sebesar 20% dibandingkan 2013 yang sebesar USD 244.17 juta. Sementara pendapatan untuk tahun 2015 kembali menurun mengingat perseroan hanya mengandalakan permintaan ekspor seiring produk perseroan di dalam negeri kurang kompetitif. Saat ini 70% produk pipa perseroan diarahkan pada pasar ekspor ke AS, Timur Tengah dan Afrika. Kapasitas produksi perseroan mencapai 200.000 ton/tahun, namun saat ini utilitasi mesin hanya sebesar 40%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
2 February 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
47,21 2,69 1281,34 15165,00 19025,00 61,80 61,00 625,00 2177,50 602,00 744,46
-1,03 0,00 -2,44 265,00 -150,00 --10,00 -27,00 -2,50 0,36
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,06
13.970 917
Change (IDR) -317 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17164,95 4635,24 6749,40 3363,87 1580,27 24507,05 5289,40 17674,39 1781,26 3391,20
Change %Day %YTD -1,45 -3,69 -1,03 -2,13 -0,90 2,79 -1,60 -0,75 -1,12 6,89 -0,36 3,82 0,51 1,19 0,39 1,28 -0,05 1,14 -0,81 0,77
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,82 2,65 3,29 3,00 1,70 1,67 1,62 1,44 2,83 2,47 1,27 1,18 2,63 2,31 1,69 1,57 1,95 1,83 1,27 1,20
Market Cap (USD Bn) 4.766,3 7.386,4 1.632,4 3.890,9 2.043,3 1.961,6 394,0 2.765,4 281,1 413,6
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.671,50 14.327,28 107,96 9.367,98 9.864,07 19.107,73 2.027,25 3.490,29 11,52
Change 89,50 -46,25 0,28 -17,81 22,68 7,22 0,10 -2,09 -0,07
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,89 14,35 19,70 16,92 15,10 13,38 12,25 10,77 22,23 17,32 11,40 10,22 15,37 13,13 19,00 16,82 15,75 14,50 13,81 12,55
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,13 0,01 0,74 0,78 1,51 0,16 0,28 0,09
Change -0,0006 0,0016 0,0000 0,0009 0,0022 0,0019 -0,0001 -0,0001 -0,0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.51 0.50 0.17 0.13 0.13 5.01
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
2 February 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Dec’14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Nov’14
8.36 8.36 2.46 111.86 Mn 2,619,869.70
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
Rate (%) 6,93347 6,93347
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb 02 Feb
Agenda Indonesia CPI YoY Indonesia CPI MoM Indonesia Total Exports YoY Indonesia Total Imports YoY Indonesia Trade Balance US Personal Income US Personal Spending US PCE Deflator MoM US PCE Deflator YoY US PCE Core MoM US PCE Core YoY US ISM Manufacturing US Prices Paid
Expectation Turun menjadi 7.50% dari 8.36% Turun menjadi 0.28% dari 2.46% Turun menjadi -15.40% dari -14.57% Turun menjadi -8.90% dari -7.31% Naik menjadi $217 juta dari -$426 juta Turun menjadi 0.2% dari 0.4% Turun menjadi -0.2% dari 0.6% Turun menjadi -0.3% dari -0.2% Turun menjadi 0.8% dari 1.2% Tetap 0.0% Turun menjadi 1.3% dari 1.4% Turun menjadi 55.1 dari 55.5 Naik menjadi 40.0 dari 38.5
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock EMTK IJ ASII IJ UNVR IJ GGRM IJ BBNI IJ IIKP IJ INDF IJ ITMG IJ BBCA IJ MPPA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
9500 7850 35825 57800 6250 3125 7550 16750 13375 3800
Index pt
17.28 1.29 1.27 1.94 1.63 20.19 2.37 7.03 0.38 5.56
Stock
8.42 4.32 3.66 2.26 1.97 1.88 1.64 1.33 1.30 1.15
Price
TLKM EXCL TOWR ICBP UNTR BDMN TBIG BBRI PGAS INCO
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
2830 4800 3910 14500 17900 4400 9500 11675 5050 3450
Index pt
-1.05 -3.23 -2.98 -1.36 -1.65 -2.22 -1.55 -0.21 -0.49 -1.29
-3.22 -1.46 -1.31 -1.24 -1.19 -1.01 -0.77 -0.65 -0.65 -0.48
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Archi Indonesia
Mining
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store Trade & Service
IPO Price (IDR) 1895-2445
Issued Shares (Mn) 1,600.00
175-240
535.82
Offering Date
Listing
TBA
TBA
TBA
TBA
Underwriter CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
2 February 2015 2 February 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 3:1 3:1
CMNP CMNP
Status Stock Bonus Stock Bonus
CUM Date 20 Feb-15 20 Feb-15
Ratio 27:20 20:132 8:1 10:1 ---
EXC. Price (IDR) 135.00 100.00 --TBA 105.00
EX Date 23 Feb-15 23 Feb-15
Recording 25 Feb-15 25 Feb-15
Payment ---
CORPORATE ACTIONS Stock WOMF AKKU BULL SIPD ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Reverse Stock Tender Offer Tender Offer
CUM Date 28-Jan-15 TBA -----
EX Date 29-Jan-15 TBA 09 Mar-15 05 Feb-15 ---
Trading Period 04 Feb – 11 Feb’15 TBA --TBA 3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING Emiten ROTI DNET AKKU RMBA ASRI ITMA BDMN MYOH BKSW MREI HADE
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
12-Feb-15 17-Feb-15 20-Feb-15 24-Feb-15 25-Feb-15 25-Feb-15 27-Feb-15 27-Feb-15 27-Feb-15 03-Mar-15 10-Mar-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2 February 2 February2015 2015
INDF
TRADING BUY
S1
R1
7425
7600
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up , 7,725 7,800 7,550 7,550 7,600 7,550
INDF Broadening Wedge
S2
7250
Closing Price
R2
7775
7550
7,493.75 7,400 7,455 7,422.5 7,200 7,300
• MACD line dan signal line indikasi negatif
7,000
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
6,800 6,728.59
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
6,600
• RSI berada dalam area netral
6,400
• Harga berada dalam area upper band Jul August September October November December INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 35.76, Stochastic %K = 33.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
• Trading range Rp 7425-Rp 7775 • Entry Rp 7550, take Profit Rp 7775
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 91.61 10.07 -0.96 17445 7455
WSKT
TRADING BUY
S1
R1
1680
INDF - MACD (5,3) = -8.74, Signal() = 0.70
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Positif
1745
INDF - TSI(3,5,3) = -0.96
INDF - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 7,913,500.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,715 1,682.27 1,646 1,612.5 1,600
WSKT Wedge
S2
1615
Closing Price
R2
1810
1,509.5 1,490 1,400 1,410 1,330 1,330 1,200 1,330 1,199.01
1715 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
1,000
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
800
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
6,255.17 80 6,255.17 35.761 100.0 80.0 35.761 60.0 40.0 33.3333 20.0 0.0 33.3333 0.699076 50.0 20 0.0 -8.74314 -50.0 -100.0 -150.0 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 -0.440551 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -0.961333 7,913,500 0.0 -20.0 -33.3333 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
2015
Jul August September October November December WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 92.19, Stochastic %K = 91.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1680-Rp 1745 • Entry Rp 1715, take Profit Rp 1745
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 92.98 31.30 78.97 1510 1646
WSKT - MACD (5,3) = -27.04, Signal() = -24.65
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
WSKT - TSI(3,5,3) = 78.97
WSKT - William's % R(14) = -7.58, Volume() = 72,326,000.00
2015
92.1859 92.1859 91.6925 100.0 90.0 91.6925 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 10.0 0.0 -24.649 -10.0 -20.0 -27.037 -30.0 -40.0 78.9702 80.0 74.3503 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 72,326,000 0.0 -7.57576 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2 February2015 2015
PTPP
TRADING BUY
S1
3845
R1
3955
S2
3735
R2
4065
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
PTPP Upward Sloping Channel
Closing Price
3,915 3,915 4,000 3,845 3,809 3,785 3,500 3,750 3,750 3,715.5 3,580 3,000 3,080.15
3915 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
2,500
• RSI berada dalam area overbought 2,000 84.9032 84.9032 80 90.0 80.0 78.888 70.0 60.0 50.0 78.888 40.0 30.0 20.0 10.0 20
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 78.89, Stochastic %K = 84.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3845-Rp 3955
2015
• Entry Rp 3915, take Profit Rp 3955 PTPP - MACD (5,3) = -28.89, Signal() = -21.34
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 76.71 0.18 52.57 3492 3809
WIKA
TRADING BUY
S1
R1
3690
Sinyal Negatif Negatif Positif Positif Positif
3795
40.0 30.0 20.0 -21.3433 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 -28.8921 -40.0 -50.0 52.5734 80.0 60.0 40.0 43.3086 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 37,229,900 -80.0 0.0 -2.89855 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
PTPP - TSI(3,5,3) = 52.57
PTPP - William's % R(14) = -2.90, Volume() = 37,229,900.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
WIKA Decending Triangle
S2
3585
Closing Price
R2
3,745 3,745 4,000 3,720 3,655 3,645.63 3,622.5 3,600 3,545 3,545 3,265 3,200 3,265 3,265 3,221.3 2,800
3900
3745 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought
2,400
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 61.27, Stochastic %K = 76.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3690-Rp 3795 • Entry Rp 3745, take Profit Rp 3795
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 89.37 94.49 34.47 3169 3655
WIKA - MACD (5,3) = -23.00, Signal() = -16.30
Sinyal Negatif Positif Positif Positif Positif
WIKA - TSI(3,5,3) = 34.47
WIKA - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 40,549,900.00
2015
80 76.1905 100.0 76.1905 90.0 80.0 70.0 60.0 61.2698 50.0 40.0 30.0 61.2698 20.0 10.0 20 40.0 -16.3039 20.0 0.0 -20.0 -23.0026 -40.0 -60.0 34.4669 80.0 60.0 40.0 20.0 24.2453 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 40,549,900 0.0 -20.0 -20 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2 February2015 2015
ITMG
TRADING BUY
S1
16050
R1
17100
S2
15000
R2
18150
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ITMG Broadening Wedge 30,000 28,000
16750
26,000 24,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
18,927 22,000 17,625 17,625 20,000 16,750 18,000 16,750 16,750 16,000 15,630 15,478.1 14,000 15,475 89.7917 15,122.5 12,000 89.7917 14,975 80 12,957.5 90.0 80.0 78.1944 70.0 60.0 12,957.5 50.0 40.0 78.1944 30.0 20.0 10.0 20 0.0 1,000 800 600 400 -170.343 200 0 -200 -273.643 -400 66.4084 60.0 47.7444 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 4,086,500 -80.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December ITMG - Stochastic %D(6,3,3) = 78.19, Stochastic %K = 89.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 16050-Rp 17100
2015
• Entry Rp 16750, take Profit Rp 17100 ITMG - MACD (5,3) = -273.64, Signal() = -170.34
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 68.96 176.06 66.41 15123 15630
APLN
TRADING BUY
S1
430
R1
465
S2
395
R2
500
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ITMG - TSI(3,5,3) = 66.41
ITMG - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 4,086,500.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 453.333 446 480.0 446 446 437 420.0 424.6 421.5 415.4 360.0 410 356.949
APLN Upward Sloping Channel
Closing Price
446 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
300.0
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
240.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December APLN - Stochastic %D(6,3,3) = 45.67, Stochastic %K = 61.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 430-Rp 465 • Entry Rp 446, take Profit Rp 465
APLN - MACD (5,3) = -4.94, Signal() = -2.90
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 37.80 3.76 44.33 415 424.6
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
APLN - TSI(3,5,3) = 44.33
APLN - William's % R(14) = -11.63, Volume() = 111,491,600.00
2015
180.0 80 61.3671 90.0 80.0 61.3671 70.0 60.0 50.0 45.6721 40.0 30.0 20.0 45.6721 10.0 204.0 -2.90008 0.0 -4.0 -4.94109 -8.0 -12.0 -16.0 100.0 44.3314 80.0 60.0 40.0 26.6882 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 111,491,60 0.0 -11.6279 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2 February 2015 2 February 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
23250 1840 1885
23250 1840 1885
23050 1865 1865
22550 1805 1865
23050 1825 1880
23550 1845 1895
24050 1865 1910
Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif
26150 2070 2130
22350 1805 1860
101 11375 1000 3125 3450 1065 1175
101 11375 1000 3125 3450 1065 1175
99 11525 1025 3180 3430 1100 1140
96 11225 965 2960 3365 1040 1140
99 11325 985 3070 3430 1060 1165
102 11425 1005 3180 3495 1080 1190
105 11525 1025 3290 3560 1100 1215
Negatif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif
117 13500 1090 3800 3940 1135 1240
52 10100 925 2625 3285 945 1145
Basic Industry and Chemicals 14575 SMGR Trading Buy Trading Buy 23000 INTP 1965 SMCB Trading Buy
14575 23000 1965
14825 23300 1990
14300 22700 1945
14475 22900 1960
14650 23100 1975
14825 23300 1990
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif
16500 25500 2300
13950 21325 1880
7850 1460
7850 1460
7700 1445
7700 1410
7800 1445
7900 1480
8000 1515
Negatif Negatif
Positif Positif
Negatif Negatif
8100 1520
6900 1225
7550 57800 35825 1865
7550 57800 35825 1865
7775 58325 36375 1840
7250 55475 35175 1840
7425 56900 35575 1855
7600 58325 35975 1870
7775 59750 36375 1885
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
7725 64000 36275 1880
6325 51900 30525 1725
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 2020 2020 BSDE Trading Buy 3915 3915 PTPP Trading Buy 3745 3745 WIKA Trading Buy 3695 3695 ADHI
1980 3955 3795 3835
1980 3735 3585 3580
2005 3845 3690 3665
2030 3955 3795 3750
2055 4065 3900 3835
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
2185 3850 3895 3775
1620 3200 3170 2885
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 5050 PGAS Trading Buy 7200 JSMR Trading Buy 4095 ISAT Trading Sell 2830 TLKM 2800 CMNP Trading Sell
5050 7200 4095 2830 2800
5025 7350 4155 2770 2765
4950 7050 3795 2770 2765
5025 7150 3975 2815 2790
5100 7250 4155 2860 2815
5175 7350 4335 2905 2840
Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif Positif
6050 7250 4500 2930 3140
4995 6675 3935 2725 2600
11000 11675 6250 13375 995
11000 11675 6250 13375 995
10675 11500 6400 13225 975
10675 11500 6100 13225 975
10925 11625 6200 13325 990
11175 11750 6300 13425 1005
11425 11875 6400 13525 1020
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
11375 12100 6300 13400 1240
10125 11000 5700 12800 980
Trade, Services and Investment Trading Sell 17900 UNTR Trading Sell 3800 MPPA
17900 3800
17600 3580
17000 3160
17600 3580
18200 4000
18800 4420
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Positif
18275 3645
16425 2825
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Sell
30-01-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Sell
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.