07 Desember 2015
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PTPP targetkan kontrak baru Rp 35 triliun tahun depan • PTPP & WSKT telah mulai bangun tol Trans Sumatera • PTPP perkirakan pendapatan Rp 1-1,5 T dari kerja sama Jakpro • Anak usaha PGAS peroleh pinjaman USD 600 juta • AISA tingkatkan penjualan beras bermerek • TLKM kerja sama dengan Bhanda Ghara Reksa • Belanja modal AUTO turun 50% tahun depan • DAJK naikkan kapasita produksi • AISA tunda lepas saham GOLL • TRIO kembali gagal bayar bunga obligasi • PNBS ubah fokus bisnis • BBRI akan terbitkan obligasi Rp 3 triliun pada 2016 • BBNI sasar 40.000 agen tahun depan • BBNI buka layanan BPJS SPO • BBTN akan tingkatkan porsi kredit perumahan dari saat ini 89% • BBTN siapkan EBA-SP kedua • Utang BNBR per 3Q 2015 turun 1,9% dari posisi akhir tahun 2014 • COWL bangun 3 menara apartemen di Surabaya • BLTA selesaikan pengalihan kapal • HITS realisasikan capex US$20 juta • BEI kaji opsi perkuat modal perusahaan sekuritas • BI perkirakan inflasi Desember 2015 antara 0,4%-0,6% MoM
Perspektif teknikal, untuk pola pergerakan IHSG dalam pekan ini mensinyal variatif. Indikator lagging baik dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG. Namun, leading indikator yang tercermin dari MACD dan Stochastic masih terkonfirmasi positif. Resistance bagi IHSG di level 4568, sedangkan support di 4446
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4508.452 777.484
-28.930 -6.354
5,585.749 921.119
5,147.289 3,134.554
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan minggu lalu, IHSG dipengaruhi oleh beberapa sentimen internal dan eksternal. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi bulan November 2015 mencapai 0,21 persen MoM dibanding deflasi selama dua bulan berturut-turut yakni 0,08 persen di Oktober dan 0,05 persen di September lalu. Inflasi tahun kalender (Januari-November) 2015 sebesar 2,37% dan ini merupakan level terendahnya selama lima tahun terakhir. Inflasi November secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY) sebesar 4,89% atau terendah sepanjang 2015. Untuk inflasi inti pada November 2015 ini sebesar 0,16% MoM dan 4,77% YoY atau terendah sepanjang 2015. Inflasi year on year itu masih dialami kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang sebesar 0,44 persen. Ini lebih dikarenakan kenaikan harga rokok. Badan Pusat Statistik (BPS) menilai ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) terbuka, dengan tekanan inflasi yang relatif rendah ini. Dari regional, data resmi Jepang menunjukkan output pabrik Jepang melemah lebih dari yang diharapkan dengan 1,4 persen pada bulan Oktober. Namun angka tersebut membuka kemungkinan kembali bertumbuh pada kuartal keempat setelah ekonomi nomor tiga dunia tergelincir ke dalam resesi pada periode Juli - September. Penguatan didukung oleh masuknya Yuan kedalam SDR IMF, yang mengalahkan sentimen negatif dari aktivitas pabrik China yang melemah. Yuan skrng masuk dalem kategori mata uang elit SDR IMF bersama Euro, USD, GBP, dan Yen. Di sisi lain, data PMI Caixin jasa China pada bulan November turun ke level 51.2, dari 52 di bulan October. Dari Eropa, data tingkat pengangguran di Zona Euro turun ke level terendah empat tahun. Ini merupakan sinyal positif membaiknya kondisi ekonomi di kawasan yang dilanda krisis ekonomi dan keuangan sejak 2011. Namun, Bank Sentral Eropa (ECB) diekspektasikan akan tetap melanjutkan stimulus moneter. Dari pasar globa;, Janet Yellen yang berbicara di ajang Economic Club of Washington, memperkirakan perekonomian Amerika Serikat akan terus tumbuh cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga yang pertama dalam sembilan tahun. Namun, dia tidak langsung menjawab rencana The Fed pada pertemuan FOMC berikutnya, yaitu pada dua pekan mendatang. Pada pekan lalu, IHSG ditutup pada level 4508,45, yang mana masih dibayangi oleh aksi jual asing.
Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi pada Jumat pekan lalu. Pekat tersebut beberapa kali mengalami penundaan seiring belum tuntasnya tuntasnya evaluasi pekat kebijakan sebelumnya. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa paket kebijakan tersendat di tiga kementerian, yakni Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Peraturan yang belum dideregulasi sebagian besar dari paket kebijakan tahap pertama. Sedangkan untuk paket keenam sudah diterbitkan semua. Paket kebijakan ekonomi tahap VII ada empat poin yakni; Pertama, keringanan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21) untuk perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 5.000 orang. Kedua , revisi terhadap Peraturan Pemerintah No. 18/2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu. Ketiga, kemudahan untuk mendapatkan sertifikat tanah bagi pedagang kaki lima di sejumlah daerah. Keempat, BKPM menambah jumlah perizinan yang dapat diperoleh investor dalam tiga jam, daei yang sebelumnya tiga menjadi delapan jenis perizinan. Pekat kebijakan ekonomi yang di kelaaurkan pemerintahpada akhir pekan lalu diharapkan menjadi katalis bagi IHSG pada pekan ini. Selin sentimen dari dalam negeri pelaku pasar bursa saham Indonesia akan menyikapi perkembangan yang terjadi dari global terutama, sinyalemen atas kenaikan Fed Rate pada pertemuan FOMC paruh Desember ini.Dalam Sebuha komentarnya pejabatan The Fed yakni, Patrick Harker menginginkan kenaikan suku bunga terjadi dalam waktu dekat. Menurutnya The Fed beresiko kehilangan kredibilitasnya dan hanya menambah ketidakpastian ke dalam perekonomian jika semakin lama dalam menormalisasi kebijakan. Lebih lanjut Harker mengatakan bahwa dengan kenaikan lebih awal, the Fed lebih dapat menjamin bahwa akomodasi moneter dicabut secara bertahap dan laju inflasi akan kembali dengan mulus menuju target bank sentral sebesar 2%. Sebelumnya pernyataan dari Jenet Yallen, secara tersirat memberikan petunjuk, penambahan pekerja selama tahun ini sudah berkisar antara 200.000 per bulan karena diperlukan dengan penambahan pekerja hanya sebesar 100.000. Artinya ini sebagai sinyal para pejabat the Fed yang semakin besar probilitas fed rate untuk naik, diperkirakn menjadi pemicu positif bagi pasar. Sedangkan, faktor negatif bagi pasar jika minyak mentah berlanjut flukatuasi. Sinyalemen positif baik dari dalam maupun eksternal membuka peluang positif bagi IHSG di pekan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
7 December 2015
7 December 2015 Pembangunan Perumahan (PTPP) akan mendirikan PP Energi, anak usaha di bidang kelistrikan, pada kuartal II-2016. PTPP akan menyuntik PP Energi senilai Rp 1,5 triliun. Perseroan akan memfinalisasi pembentukan PP Energi pada Januari 2016. PTPP akan memberikan modal ke PP Energi secara bertahap. Salah satu sumbernya dapat dari aset anak-anak usaha yang sekarang mengelola pembangkit listrik di Lampung dan Palembang. Nilai aset anak usaha yang mengelola pembangkit listrik tersebut sekitar Rp 400-600 miliar. Perseroan akan fokus pada ekspansi pembangkit listrik mandiri tahun depan. Pembangunan Perumahan (PTPP) optimistis mampu memperoleh target kontrak baru akhir tahun sebesar Rp 27,5 triliun. Per November 2015, perseroan telah meraih kontrak baru Rp 21 triliun. Tahun depan, PTPP menaikkan target kontrak baru menjadi Rp 35 triliun. Salah satu proyek infrastruktur yang akan digarap adalah kawasan industri Kuala Tanjung, Sumatera Utara dan sejumlah ruas jalan tol. Tahun depan, perseroan membidik pendapatan di atas Rp 20 triliun, naik 30% dibandingkan target tahun ini Rp 15,63 triliun. PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak dalam bidang infrastruktur, menjalin kerja sama dengan Pembangunan Perumahan (PTPP) untuk mengembangkan dua bidang, yaitu bidang properti serta bidang infrastruktur. Di bidang properti, kedua pihak tersebut akan memberdayakan aset-aset, terutama lahan, yang ada di wilayah ibukota, salah satunya yaitu lahan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Pembangunan Perumahan (PTPP) memperkirakan pendapatan sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun dari kerja sama dengan PT Jakarta Propertindo. Perseroan mempertimbangkan pembentukan perusahaan patungan atau konsorsium terkait kerja sama dengan Jakarta Propertindo tersebut. Kedua perusahaan itu berencana menggarap sejumlah proyek seperti rumah susun.
Bank Ltd dan Bank Mizuho Indonesia. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiaya kebutuhan investasi, operasional, serta pembayaran utang kepada pemegang saham. Tahun depan, Saka Energi menyiapkan capex sekitar USD 400450 juta. Mayoritas capex akan diserap untuk pengembangan sejumlah blok migas yang akan dan sudah berproduksi seperti Blok Muara Bakau dan lapangan Sidayu di Blok Pangkah. Belanja modal Astra Otoparts (AUTO) pada tahun depan diperkirakan turun hingga 50% dari sekitar Rp 3 triliun tahun ini menjadi Rp 1,5 triliun. Turunnya belanja modal tersebut merupakan akibat dari kelesuan pasar komponen otomotif dalam negeri. Dengan melemahnya permintaan komponen otomotif roda dua maupun roda empat, utilisasi pabrik AUTO saat ini hanya sekitar 80%. Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) akan menaikkan kapasitas produksi guna memperbesar porsi ekspornya menjadi 20% dari total produksi perseroan tahun depan menyusul meningkatnya permintaan kemasan dari luar negeri. Kapasitas produksi karton akan dinaikkan dari posisi saat ini 4.500 ton per bulan menjadi 4.800 ton per bulan. Selain kemasan karton, perseroan juga memproduksi kemasan dupleks dengan kapasitas hampir 3.000 ton per bulan. Bakrie and Brothers (BNBR) mencatat utang sebesar Rp 8,69 triliun di kuartal III 2015, atau turun 1,9% dibandingkan posisi akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 8,86 triliun. Utang tersebut terdiri dari jangka pendek Rp 6,44 triliun dan jangka panjang Rp 2,25 triliun. Sementara pada akhir tahun 2014 utang jangka pendek tercatat Rp 6,64 triliun dan utang jangka panjang Rp 2,22 triliun. Jumlah utang dalam mata uang rupiah turun Rp 50 miliar atau setara 8,7%, yaitu dari Rp 575 miliar menjadi hanya Rp 525 miliar. Sedangkan utang berbentuk US dolar turun 16,2% atau setara Rp 108 miliar, yaitu dari USD 666 juta (Rp 8,6 triliun) menjadi USD 558 juta (Rp 7,25 triliun).
Pengecoran bagian atas badan jalan atau "rigid" Tol Trans Sumatera di kawasan Desa Sabahbalau Kabupaten Lampung Selatan telah mencapai 2,9 km pada pekan I Desember 2015. Pada akhir November 2015, panjang jalan yang sedang dibuka dan sedang ditimbun mencapai 5.025 km. Saat itu pembangunan "rigid" atau cor beton setebal 30 cm untuk 4 jalur telah mencapai 1.400 meter, sedangkan rigid untuk 2 jalur sudah sepanjang 2.750 meter. Hingga akhir tahun 2015 ditargetkan sudah dibebaskan lahan tol sepanjang 10 km di ruas Desa Sabahbalau-Terbanggi Besar. Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas BakauheniTerbanggi Besar-Palembang Sumsel sepanjang sekitar 400 km ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum Asian Games 2018 berlangsung. Kontraktor yang melakukan pembangunan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Karya (WSKT), Adhi Karya (ADHI) dan Wijaya Karya (WIKA). Namun baru PTPP dan Waskita Karya yang sudah mulai melakukan pembangunan Tol Trans Sumatera, sedang Adhi Karya dan Wika masih terkendala lahan yang belum tuntas dibebaskan. Sehubungan itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono, kembali menyebutkan pembebasan lahan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar Lampung sepanjang 140 km akan selesai pada tahun 2016.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menjalin kerja sama dengan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) dalam sistem distribusi pupuk. Perseroan sudah menandatangani nota kesepahaman dengan BGR pada 4 Desember 2015. Perseroan akan menyediakan information and communication technology (ICT) dalam kerja sama tersebut. Untuk rencana pengembangan pada 2016, pada tahap pertama TLKM dan BGR akan menjalankan pilot project transaksi digital pengecer di wilayah Lampung.
Saka Energi Indonesia, anak usaha Perusahaan Gas Negara (PGAS), memperoleh pinjaman senilai USD 600 juta dari sindikasi BNP Paribas, HSBC Ltd, HSBC Securities Indonesia, Sumitomo Mitsui Banking Corp, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Mizuho
Trikomsel Oke (TRIO) kembali gagal membayar bunga surat utang senilai USD 3,9 juta. Sebelumnya, perseroan telah gagal membayar bunga senior fixed notes sebesar USD 3 juta. Perseroan memiliki senior fixed rate notes senilai USD 100 juta dengan tingkat bunga 7,875% dan jatuh tempo Desember 2017.
Karena harga minyak sawit mentah (CPO) yang mengalamai penurunan sepanjang tahun ini, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menunda melepas sejumlah saham di Golden Plantation (GOLL). Awalnya perseroan berniat merealisasikan hal tersebut pada akhir tahun ini. Tiga Pilar Sejahtera (AISA) menargetkan dapat meningkatkan penjualan produk beras dalam kemasan mencapai 70% dari target pendapatan di sektor tersebut. Melalui penjualan produk bermerek tersebut, perseroan mengincar peningkatan margin yang lebih baik. Pada tahun depan, total penjualan dari produk beras kemasan dapat naik menjadi 30% dan diharapkan peningkatan porsi hingga 70% dapat terjadi segera.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
7 December 2015
7 December 2015 Utang obligasi lainnya jatuh tempo November 2016 senilai USD 115 juta dengan kupon 5,25%. TRIO tengah melakukan pembahasan dengan para pemegang obligasi dan kreditur untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Cowell Development (COWL) mengembangkan tiga menara hunian vertikal di Surabaya dengan kapasitas 1.250 unit apartemen. Proyek tersebut bagian dari proyek properti terpadu seluas 100 ha. Selain apartemen, proyek tersebut akan dilengkapi dengan mal dan perumahan tapak. Usai menerbitkan efek beragun aset surat partisipasi pertama (EBA-SP) di Indonesia, Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana kembali menerbitkan sekuel dari produk sekuritisasi tersebut pada tahun depan dengan nilai maksimal Rp1,5 triliun. Asumsi awalnya, perseroan sempat memasang target penerbitan sekuritisasi senilai Rp3 triliun. Namun melihat situasi yang belum kondusif jelang akhir tahun ini, BBTN hanya menerbitkan EBA-SP senilai Rp181,6 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana meningkatkan porsi kredit untuk perumahan. Hal ini sejalan dengan permintaan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang menginginkan BTN fokus sebagai bank penyalur kredit perumahan. Hingga November 2015 porsi kredit untuk sektor perumahan baik untuk KPR mau pun konstruksi rumah telah mencapai 89% dari total seluruh kredit BTN. BBTN menargetkan kredit tahun 2016 akan ada di 16%-20%. Program pembangunan sejuta rumah diprediksi akan mendorong kenaikkan Net Interest Margin (NIM) namun akan tetap menjaga ATMR (Aktiva Terimbang Menurut Risiko), sehingga ROE tetap tinggi. Program Sejuta Rumah apalagi untuk KPR subsidi NIM-nya diperkirakan hanya 4% tetapi ATMR-nya 20%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 3 triliun pada tahun depan. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari penerbitan obligasi senilai Rp 12 triliun yang sudah diterbitkan sebelumnya pada pertengahan 2015. Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 13% pada tahun depan. Tahun depan, BBRI akan mengedepankan transactional banking dengan fokus pada penghimpunan dana pihak ketiga. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan dapat membuka dan menjaring hingga 40.000 titik keagenan secara bertahap untuk layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) tahun depan. Bank Negara Indonesia (BBNI) membuka layanan tambahan bagi peserta atau calon peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO). BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO) merupakan bentuk representasi Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan yang pelaksanaannya dilakukan oleh BNI. Pada tahap awal, pelayanan SPO yang diberikan oleh BNI ini akan berlaku di 8 outlet BNI dan akan terus di perluas ke berbagai kawasan di Indonesia yang belum terjangkau layanan BPJS Ketenagakerjaan. Bentuk pelayanan yang diberikan BNI adalah memberikan informasi program BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun); melayani Pendaftaran peserta Penerimaan Upah (PU); serta Penerimaan pembayaran iuran peserta. Khusus untuk layanan Pembayaran eklaim Jaminan Hari Tua, sedang dalam proses pengembangan dan diperkirakan dapat diberikan pada awal Januari 2016. Bank Panin Syariah (PNBS) berencana mengubah fokus bisnis penyaluran pembiayaan dari korporasi menjadi usaha kecil
menengah (UKM), untuk menekan laju non performing financing (NPF). Pada jangka panjang, perseroan berencana meningkatkan komposisi pembiayaan segmen UKM menjadi kisaran 60-65%. Berlian Laju Tanker (BLTA) menyelesaikan transaksi pengalihan 27 unit kapal kepada konsorsium kreditur mandated lead arranger (MLA), NewCo. Hal ini merupakan bagian dari upaya perseroan merestrukturisasi utang obligasi senilai USD 584 juta. Humpus Intermoda Transportasi (HITS) baru merealisasikan US$20 juta dari total anggaran belanja modal sepanjang 2015 yang sebesar US$45-US$60 juta. Dana tersebut dipakai untuk membeli satu unit kapal tanker LNG yang digunakan untuk proyek power plant PT PLN. Nilai kontrak proyek ditribusi gas untuk bahan bakar pembangkit listrik tersebut menyentuh Rp1,3 triliun dan memiliki jangka waktu selama 7 tahun. Adapun pekerjaannya akan dimulai pada 1 Januari 2016. Kino Indonesia menetapkan harga IPO di Rp3800/saham dari kisaran Rp3750-5225/saham. Dengan demikian perseroan akan meraih dana IPO sebesar Rp868.6 miliar dari pelepasan 16% atau 228.57 juta saham perseroan ke publik. Perseroan melakukan penawaran umum pada 4-7 Desember dan akan listing pada 11 Desember 2015. Cikarang Listrindo akan merealisasikan IPO saham pada kuartal I2016. Perseroan akan melepas 15% sahamnya ke publik. Perseroan diperkirakan membidik dana senilai USD 300-500 juta. PT Prioritas Land Indonesia berencana meningkatkan permodalan dengan menawarkan saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016. Perseroan berencana melepas 20% saham ke publik dengan target dana sekitar Rp 200 miliar. Posisi ekuitas perseroan saat ini mencapai Rp 500 miliar. Saat ini Prioritas Land tengah mengembangkan sejumlah proyek apartemen, antara lain Majestic Point Serpong berkapasitas 900 unit. Perseroan juga akan mengembangkan proyek K2 Park, superblok yang terdiri dari 6 menara. Prioritas Land mengembangkan proyek apartemen Indigo Bekasi berkapasitas 950 unit. Prioritas Land juga membangun 2 proyek vila di Bali. Freeport McMoran harus mengajukan harga untuk 10,64% saham yang dipersyaratkan untuk divestasi dari anak usahanya di Indonesia, yaitu PT. Freeport Indonesia paling lambat 12 Januari 2016. Dirjen Mineral dan Batubara, Bambang Gatot, menyatakan Freeport mempunya waktu hingga 90 hari setelah 14 Oktober 2015. Pasca menerima penawaran dari Freeport, Indonesia akan memutuskan dalam 60 hari apakah akan membeli saham tersebut atau menawarkannya kepada BUMN dan pemerintah daerah. PT Freeport Indonesia menyatakan komitmennya untuk divestasi saham sebesar 10,64%. Namun Freeport McMoran masih menunggu mekanisme penawaran divestasi yang jelas dari pemerintah. Freeport meminta divestasi melalui skema pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). Menurut Freeport, divestasi merupakan salah satu poin renegosiasi amendemen kontrak karya. Freeport Indonesia sudah menyepakati klausul divestasi itu. Hanya saja pembahasan mengenai mekanisme divestasi itu yang belum menemui titik temu dengan pemerintah. Divestasi bagian dari renegosiasi kontrak karya yang masih berjalan. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot sebelumnya menyatakan batas waktu penawaran divestasi Freeport paling lambat 14 Januari 2016. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
7 December 2015
7 December 2015 Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki modal sebanyak Rp 5 miliar sudah bisa menjalankan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji persyaratan agar Usaha Kecil dan Menegah (UKM) dapat listing bursa. Persyaratan tersebut mengarah ke papan khusus hingga minim modal yang dimiliki perusahaan. Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji 3 opsi untuk memperkuat modal para broker atau perusahaan sekuritas di pasar modal. Salah satunya adalah melakukan merger atas broker yang memiliki modal minim. Peraturan saat ini, minimum Modal Bersih Disesuaikan (MKBD) sebesar Rp 25 miliar. Nantinya margin broker akan dibatasi berdasarkan klasifikasi modalnya. Bagi broker dengan modal minim, marginnya akan dibatasi. Bentuk klasifikasi untuk pembatas margin broker masih dalam pembahasan bersama Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pembangunan jalan nasional dengan menggunakan skema Performance Based Annuity Scheme (PBAS). Skema ini membuka kemungkinan keterlibatan swasta dalam pembangunan jalan nasional yang selama ini sepenuhnya dibangun oleh pemerintah dengan APBN. Penerapan skema baru ini akan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur yang diinisiasi pemerintah. Dengan kebijakan ini Kemen PUPR tidak perlu menunggu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk dapat memulai pembangunan satu proyek yang dikerjakan pemerintah, karena pembiayaan proyek tersebut akan diserahkan kepada swasta selaku pelaksana proyek. Nantinya pemerintah akan mencicil pembayaran kepada swasta ketika proyek telah terbangun. Untuk menjamin kualitas proyek, pemerintah akan menetapkan standar spesifikasi teknis bagi jalan nasional sebelum diserahkan pada swasta, yaitu termasuk panjang dan lebar jalan, serta kualitas bahan konstruksi yang digunakan.
antisipasi keputusan bank sentral Amerika Serikat, The Fed. FOMC The Fed akan dilaksanakan pada 16 Desember 2015 waktus setempat, sehingga RDG dilaksanakan pada 17 Desember 2015. BI akan tetap mewaspadai risiko eksternal termasuk kenaikan tingkat suku bunga AS, yang meski pun diprediksi naik namun tetap menimbulkan ketidakpastian untuk kenaikan selanjutnya. Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada bulan Desember 2015 antara 0,4%-0,6% MoM. Target inflasi Bank Indonesia untuk tahun 2015 dan tahun 2016 antara 3% dan 5%. Sementara inflasi tahunan di November tetap berada di bawah 5% yakni 4,89%. BI akan terus memantau kondisi eksternal. Ada potensi resiko berbaliknya arus modal di negara-negara berkembang. Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) merevisi kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,9% menjadi 4,8% pada akhir tahun 2015. Perlambatan lunak dialami Indonesia, karena penyerapan anggaran yang tidak sesuai harapan dan kinerja ekspor yang melambat. Tingkat pencairan belanja modal pada akhir tahun 2015 diproyeksikan hanya mencapai kisaran 80%-85%, sehingga sedikit membatasi pertumbuhan ekonomi pada semester II 2015. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2015 sudah stabil pada angka 4,7% YoY dan belanja pemerintah meningkat signifikan tumbuh 6,6% YoY, jauh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Selain itu perekonomian Indonesia telah didukung oleh ekspansi sektor investasi yang didukung percepatan proyek infrastruktur, konsumsi rumah tangga yang kuat serta kontribusi ekspor yang positif. Menurut laporan ADB, pada tahun 2016 kondisi akan lebih baik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan bisa mencapai 5,3%, meski pun sedikit mengalami revisi turun karena pemulihan sektor ekspor yang masih tertunda.
The Boston Consulting Group memproyeksi kebutuhan dana investasi proyek infrastruktur sampai 5 tahun ke depan di masa pemerintahan Presiden Jokowi yang akan dibelanjakan oleh pemerintah, swasta sampai BUMN mencapai USD 250 miliar atau setara Rp 3.458 triliun (asumsi USD = Rp 13.832). Total investasi itu untuk proyek jalan tol, kereta api (KA), pelabuhan dan bandara. Alokasi terbesar masih disumbang dari proyek pembangunan dan pengembangan pelabuhan, kereta dan jalan tol. Bila proyek tersebut bisa berjalan sesuai rencana, BCG menilai ada dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia. Dampak langsung adalah perekonomian Indonesia bergairah bahkan diproyeksi bisa tumbuh 6%-7%. Selain itu ongkos logistik nasional bisa dipangkas ke angka 15% dari saat ini 20%, karena faktor infrastruktur yang terbangun dan saling terkoneksi. Dampak tidak langsung adalah mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan lapangan kerja. Meski ada dampak besar ke ekonomi, tapi ada tantangan pengembangan infrastruktur di Indonesia. Pertama ialah koordinasi antar Kementerian Lembaga serta koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam regulasi, perizinan hingga pembebasan lahan. Kedua, ketersediaan dana tapi ini bisa diselesaikan dengan pinjaman ke luar negeri. Bank Indonesia (BI) memastikan, pelaksanaan rapat dewan gubernur (RDG) Desember akan dilaksanakan setelah Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting. Hal ini sebagai langkah DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
7 December 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
39,58 2,12 1085,79 8980,00 14850,00 53,00 51,70 632,50 2123,50 599,50 801,42
-0,39 -0,07 -1,06 130,00 55,00 -9,40 -11,66 -5,00 0,00 -1,00 -0,19
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
43 0,01
14.965 181
Change (IDR) 252 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17847,63 5142,27 6238,29 3690,90 2336,64 22235,89 4508,45 19504,48 1667,87 2879,05
Change %Day %YTD 2,12 0,14 2,08 8,58 -0,59 -4,99 -1,67 8,90 -0,48 58,05 -0,81 -5,80 -0,64 -13,75 -2,18 11,77 -0,36 -5,30 -0,17 -14,45
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,08 2,95 3,70 3,41 1,75 1,70 1,74 1,59 3,60 3,20 1,17 1,10 2,49 2,24 1,66 1,56 1,80 1,70 1,12 1,07
Market Cap (USD Bn) 5.391,6 8.079,2 1.596,7 4.546,1 2.818,3 1.769,6 345,3 2.888,7 235,6 282,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.834,00 15.043,64 112,29 9.893,30 10.145,99 20.899,85 2.160,65 3.285,21 11,87
Change -11,00 2,17 -0,38 -7,57 22,32 -7,10 0,00 10,31 -0,09
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,19 15,18 23,24 19,98 15,66 14,75 15,06 13,63 32,05 23,14 11,13 10,57 16,97 14,75 18,96 17,11 16,44 15,09 12,63 12,00
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,72 0,73 1,51 0,16 0,24 0,09
Change 0,0001 -0,0007 0,0000 -0,0001 -0,0005 -0,0004 -0,0001 0,0007 -0,0006
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.24 0.50 0.17 0.13 0.13 2.70
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
7 December 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
November-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
October-15
2.37 4.89 0.21 100.71 Bn 2,982,562.00
2.16 6.25 -0.08 101.72 Bn 2,865,246.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 07 Des 07 Des 08 Des 09 Des 09 Des 10 Des 10 Des 10 Des 10 Des
Agenda Indonesia Foreign Reserves Indonesia Net Foreign Assets US Consumer Credit US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation Naik menjadi $100.71 Bn dari $100.70 Bn -Turun menjadi $17.50 Bn dari $28.92 Bn Turun menjadi 0.0% dari 0.5% -Turun menjadi -0.8% dari -0.5% Naik menjadi -9.6% dari -10.5% Turun menjadi 266 ribu dari 269 ribu --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock
LAGGING MOVERS Price
ASII IJ EMTK IJ LPPF IJ INTP IJ MIKA IJ BBRI IJ AKRA IJ MNCN IJ LSIP IJ AISA IJ
Change (%)
6400 10500 16375 20225 2340 11300 6350 1710 1325 1460
Index pt
1.59 6.06 2.66 1.51 1.96 0.22 2.42 1.18 3.11 4.66
Stock
3.93 3.29 1.20 1.07 0.64 0.59 0.58 0.28 0.27 0.20
Price
UNVR BBCA CPIN TLKM KLBF UNTR MEGA HMSP SMMA BMRI
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
36175 13125 3030 3000 1310 15675 2785 97200 5000 8750
Index pt
-1.56 -1.32 -7.62 -1.15 -2.96 -2.64 -7.17 -0.41 -3.85 -0.57
-4.26 -4.15 -3.98 -3.43 -1.82 -1.54 -1.44 -1.36 -1.21 -1.12
UPCOMING IPO'S Company
Business
IPO Price (IDR) 550.00
Issued Shares (Mn) 1675.00
Offering Date
Listing
Underwriter
24-25 Nov 2015
08 Dec 2015
1280.00
303.00
02-03 Dec 2015
09 Dec 2015
3800.00
228.57
02-04 Dec 2015
09 Dec 2015
PT Dua Putra Utama Makmur PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora) PT Kino Indonesia
Agriculture Fishery Infrastructure & Construction Consumer
PT Ateliers Mecaniques D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries Consumer
120-140
240.00
01-03 Dec 2015
09 Dec 2015
DBS Vickers, BNI Securities Sucorinvest Central Gani Yuanta Securities Indonesia Minna Padi Investama Tbk Indo Premier, Credit Suisse Deutsche Securities Panin Sekuritas Tbk
420-500
710.00
10-11 Dec 2015
16 Dec 2015
Bahana Securities
Trade & Service
750-1100
171.36
17-18 Dec 2015
28 Dec 2015
Trimegah Securities Tbk
PT Buyung Poetra Sembada
PT Mahaka Radio Integra
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
7 December 2015 7 December 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 50.00 55.00
TOTO SCMA
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 03 Dec-15 03 Dec-15
Ratio 81:8 1000:256 32:15 100.00 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 102.00 200-225 100.00 100.00 ---
EX Date 04 Dec-15 04 Dec-15
Recording 08 Dec-15 08 Dec-15
Payment 29 Dec-15 22 Dec-15
CORPORATE ACTIONS Stock BACA BEKS GSMF AGRS TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Reverse Stock
CUM Date TBA TBA 15 Dec’15 15 Dec’15 ---
EX Date TBA TBA 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA
Trading Period TBA TBA 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten AGRS MAGP GSMF BACA SIMA BBRI PSKT UNVR TMPI AKSI BKSL BMRI MAMI APIC MDRN RIMO
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
08-Dec-15 08-Dec-15 08-Dec-15 09-Dec-15 09-Dec-15 14-Dec-15 15-Dec-15 15-Dec-15 16-Dec-15 16-Dec-15 17-Dec-15 18-Dec-15 21-Dec-15 22-Dec-15 28-Dec-15 29-Dec-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
7 December 7 December2015 2015
ASII S1
TRADING BUY 6250
R1
6475
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASII Wedge
S2
6025
Closing Price
R2
8,400
6700
6400
7,800 6,830.68 6,830.68 7,200 6,450 6,400 6,400 6,600 6,400
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
6,348.75 6,260 6,000 6,240.63
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 6250-Rp 6700
May Jun Jul August September October ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 71.96, Stochastic %K = 77.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6400, take Profit Rp 6700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 44.58 10.07 16.09 6349 6260
AKRA
TRADING BUY
S1
R1
6200
November
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
6500
ASII - MACD (5,3) = -32.77, Signal() = -21.92
ASII - TSI(3,5,3) = 16.09, Volume() = 35,627,100.00
ASII - William's % R(14) = -24.00, Volume() = 35,627,100.00
5,963.1 5,963.1 5,400 5,960.76 5,925 80 December 77.7778 77.7778 100.0 80.0 71.9577 60.0 40.0 71.9577 20.0 200.0 180.0 -21.9199 120.0 60.0 0.0 -32.7722 -60.0 -120.0 -180.0 35,627,100 80.0 16.0933 60.0 40.0 20.0 6.40415 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 35,627,100 0.00000 -80.0 -24
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
AKRA Wedge
S2
6100
Closing Price
Ulasan
R2
6,350 6,400 6,240 6,184.52 6,200 6,184.52
6600
6350
6,143.75 6,055 6,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
5,875 5,800 5,755.6
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
5,644.83 5,600 5,644.83
• Candle chart indikasi sinyal positif
5,400
• RSI berada dalam area overbought
5,200
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
• Trading range Rp 6200-Rp 6600
May Jun Jul August September October AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 86.78, Stochastic %K = 82.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6350, take Profit Rp 6600
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.11 46.27 44.91 6055 6240
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
AKRA - MACD (5,3) = -46.08, Signal() = -42.79
AKRA - TSI(3,5,3) = 44.91, Volume() = 8,653,300.00
AKRA - William's % R(14) = -5.00, Volume() = 8,653,300.00
November
December
5,000 86.7836 86.7836 82.6316 100.0 90.0 82.6316 80.0 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 60.0 40.0 -42.7931 20.0 0.0 -20.0 -40.0 8,653,300 -46.0825 -60.0 -80.0 44.9059 80.0 60.0 40.0 43.5311 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 8,653,300 -60.0 -5
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7 December 7 December2015 2015
LSIP
TRADING BUY
S1
1280
R1
1355
S2
1205
R2
1430
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
LSIP Decending Triangle
Closing Price
1,800 1,700
1325
1,600 1,488.88 1,345 1,500 1,325 1,325 1,400 1,325 1,278.75 1,300 1,274.38 1,270 1,200 1,242.78
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral
1,242.78 1,100 1,200 1,200 1,000 1,200
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 1280-Rp 1430
May Jun Jul August September October LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 55.20, Stochastic %K = 74.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1325, take Profit Rp 1430
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.22 2.90 18.12 1279 1270
KLBF
TRADING BUY
S1
R1
1290
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1335
November
December
LSIP - MACD (5,3) = -11.03, Signal() = -5.87
LSIP - TSI(3,5,3) = 18.12, Volume() = 32,915,100.00
LSIP - William's % R(14) = -13.79, Volume() = 32,915,100.00
80900 74.569 90.0 74.569 80.0 70.0 60.0 55.2043 50.0 40.0 30.0 55.2043 20.0 10.0 20 40.0 30.0 -5.87404 20.0 10.0 0.0 -10.0 -11.0318 -20.0 -30.0 -40.0 32,915,100 -50.0 80.0 18.1236 60.0 40.0 20.0 6.08309 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 32,915,100 0.00000 -80.0 -13.7931
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
KLBF Downward Sloping Channel
S2
1245
Closing Price
R2
1,900
1380
1,800
1310
1,700
• MACD line dan signal line indikasi negatif 1,425.04 1,600 1,400 1,382.29 1,500 1,382.29 1,355 1,400 1,354.5
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 1290-Rp 1380
May Jun Jul August September October KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 45.13, Stochastic %K = 27.69, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1310, take Profit Rp 11380
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 53.82 -4.02 -12.64 1355 1349
Sinyal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
KLBF - MACD (5,3) = 8.38, Signal() = 3.64
KLBF - TSI(3,5,3) = -12.64, Volume() = 51,070,700.00
KLBF - William's % R(14) = -90.00, Volume() = 51,070,700.00
November
December
1,349 1,335 1,300 1,310 1,310 1,200 1,310 1,147.14 80 1,147.14 100.0 45.1282 90.0 80.0 70.0 60.0 45.1282 50.0 40.0 30.0 27.6923 20.0 10.0 0.0 27.6923 40.0 8.37531 30.0 20 20.0 10.0 3.63709 0.0 -10.0 -20.0 -30.0 51,070,700 -40.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -2.99886 -20.0 -40.0 -60.0 51,070,700 -12.6424 -80.0 -90
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7 December 7 December2015 2015
LPKR
TRADING BUY
S1
1285
R1
1340
S2
1240
R2
1385
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
LPKR Downward Sloping Channel
1,380 1,325 1,325 1,400 1,305 1,305 1,305 1,300 1,285 1,275 1,275 1,200 1,245.75
1305 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,147.45
• RSI berada dalam area netral
1,100
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
1,001.67 1,000 1,001.67
• Trading range Rp 1285-Rp 1385
May Jun Jul August September October LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 63.08, Stochastic %K = 44.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1305, take Profit Rp 1385
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 86.82 9.08 9.44 1246 1325
PWON
TRADING BUY
S1
458
R1
475
S2
441
R2
492
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
November
December
LPKR - MACD (5,3) = 1.80, Signal() = -3.07
LPKR - TSI(3,5,3) = 9.44, Volume() = 62,344,800.00
80900 63.0819 90.0 80.0 63.0819 70.0 60.0 50.0 44.2982 40.0 30.0 20.0 44.2982 10.0 30.0 20 20.0 1.79671 10.0 0.0 -3.06845 -10.0 -20.0 62,344,800 19.8664 80.0 60.0 40.0 20.0 9.44051 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 62,344,800 0.00000 -80.0 -32.6087
LPKR - William's % R(14) = -32.61, Volume() = 62,344,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PWON Upward Sloping Channel
Closing Price
485 478.5 520.0 478.5 466 466 480.0 466 465.8 462.25 440.0 448.05 445 444 444 400.0 392.871
466 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
360.0
• Trading range Rp 458-Rp 492 May Jun Jul August September October PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 65.99, Stochastic %K = 65.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 466, take Profit Rp 492
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 81.60 3.18 27.87 448 465.8
Sinyal Negatif Negatif Negatif Positif Positif
PWON - MACD (5,3) = -1.63, Signal() = -2.32
PWON - TSI(3,5,3) = 27.87, Volume() = 30,506,900.00
PWON - William's % R(14) = -31.67, Volume() = 30,506,900.00
November
December
320.0 80 65.9921 100.0 65.9921 90.0 80.0 70.0 65 60.0 50.0 40.0 30.0 65 20.0 10.0 200.0 15.0 10.0 -1.63118 5.0 0.0 -2.31597 30,506,900 -5.0 -10.0 35.6237 80.0 60.0 40.0 27.8685 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 30,506,900 -80.0 -31.6667
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7 December 2015 7 December 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
17600 1325 1485
17600 1325 1485
17400 1355 1515
16950 1205 1395
17400 1280 1455
17850 1355 1515
18300 1430 1575
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif
22100 1580 1500
16950 1200 1025
5175 525 960 1530 321 520
5175 525 960 1530 321 520
5050 515 935 1500 317 505
4760 497 870 1420 308 505
5050 515 935 1500 317 515
5350 535 1000 1580 326 525
5650 555 1065 1660 335 535
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
7825 680 1450 2515 405 700
5200 525 950 1545 306 510
Basic Industry and Chemicals Trading Sell 870 WTON Trading Sell 10950 SMGR Trading Sell 20225 INTP Trading Sell 1050 SMCB
870 10950 20225 1050
830 10700 19550 1010
830 10700 18375 1010
860 10875 19550 1040
890 11050 20725 1070
920 11225 21900 1100
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
1090 11775 21400 1140
885 9625 17700 995
6400 530
6400 530
6700 515
6025 492
6250 515
6475 540
6700 565
Positif Negatif
Positif Positif
Positif Negatif
6850 645
5725 530
5050 51300 36175 1310
5050 51300 36175 1310
4990 51825 35850 1380
4840 49525 35000 1245
4990 50675 35850 1290
5150 51825 36700 1335
5300 52975 37550 1380
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
6400 52650 39200 1485
4875 42300 34500 1305
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1735 1735 BSDE Trading Buy 3710 3710 PTPP Trading Buy 2750 2750 WIKA Trading Sell 2185 2185 ADHI Trading Sell 1645 1645 WSKT
1750 3750 2785 2205 1670
1700 3620 2665 2145 1590
1725 3685 2725 2175 1630
1750 3750 2785 2205 1670
1775 3815 2845 2235 1710
Positif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
1795 3930 3150 2410 1770
1550 3595 2690 2105 1605
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2835 PGAS Trading Buy 4805 JSMR Trading Sell 5400 ISAT Trading Buy 3000 TLKM
2835 4805 5400 3000
2865 4825 5275 3045
2745 4735 5025 2955
2805 4780 5275 2985
2865 4825 5525 3015
2925 4870 5775 3045
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
3095 5425 5700 3095
2560 4500 3955 2660
8750 11300 4955 13125 1270
8750 11300 4955 13125 1270
8575 11525 4985 13050 1285
8575 11000 4845 12850 1225
8700 11175 4915 13050 1255
8825 11350 4985 13250 1285
8950 11525 5050 13450 1315
Negatif Positif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Positif Negatif
9650 11700 5375 13775 1305
8150 10200 4650 12375 1085
Trade, Services and Investment Trading Sell 15675 UNTR Trading Sell 1860 MPPA
15675 1860
15475 1825
14950 1765
15475 1825
16000 1885
16525 1945
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
20900 2700
16025 1855
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy
04-12-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.