09 November 2015
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• PTPP realisasikan capex 48% dari target tahun 2015 • TBIG finalisasi pinjaman hingga USD 275 juta • PGAS perluas pasar gas bumi di Pasuruan • DGIK bukukan laba bersih Rp12,12 miliar hingga 3Q15 • Perkembangan proyek feronikel ANTM capai 6% • 48% saham rights issue HMSP diserap pemodal asing • Produksi pabrik garam farmasi KAEF mundur • Pendapatan ISAT per 9M15 naik 10,5% YoY • ISAT tekan porsi utang valas menjadi 20%, siap terbitkan obligasi • TLKM anggarkan capex 2016 Rp25 triliun • EXCL anggarkan capex 2016 Rp7 triliun • MTLA jajaki pinjaman hingga Rp 500 miliar • BBCA & BBKP bermitra dengan BPJS Ketenagakerjaan • BBNI berupaya tingkatkan pembiayaan ke energi terbarukan • ASRI realisasikan prapenjualan 32,4% • SMRA akan terbitkan PUB Rp3 triliun • KRAS targetkan volume penjualan 2,5 juta ton di 2016 • TBLA realisasikan capex Rp1 triliun • SMGR akan galang dana eksternal hingga Rp2 triliun • GIAA kaji ulang penerbitan global bond, alternatif lain bridging loan • BAJA incar penjualan Rp 1,5 triliun • Rugi BLTA turun 36,17% • BIRD siapkan dana Rp 300 miliar untuk tambah 200 taksi MPV di 2015 • MKNT akan bangun pabrik di dalam negeri • Anak usaha PBRX akan bangun 3 pabrik di 2016, rekrut 21 ribu pekerja • ETWA catat rugi RP 132,3 miliar per 9M15 dari rugi Rp 16,34 miliar
Peluang IHSG untuk melaju pada teritori positif di pekan ini cukup terbuka, pasalnya dari beberapa indkator teknikal mengkonfirmasikan positif. Hal tersebut tercermin dari indikator MACD dan Stochastics yang mensinyalkan trend IHSG positif. Selain itu, lagging indikator yang terlihat dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4566.552 783.829
VOLUME (Mn)
-10.681 -3.185
3,665.99 735.49
VALUE (Rp Bn)
3,708.47 2,288.26
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada pekan lalu IHSG ditutup pada level 4566.55. Dari domestik,Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 sebesar 4,73% secara year on year (YoY). Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan kuartal II 2015 hanya 4,67% dan kuartal I 2015 4,72%.Deputi Kepala BPS Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto menyebut, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah realisasi belanja pemerintah meningkat yang pesat. Belanja barang tumbuh 34,28% dan belanja modal meningkat 58,10%. Dari berita lain, pemerintah telah mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap VI. Ada empat poin yang masuk dalam paket kebijakan ini. Keempat regulasitersebut adalah RPP mengenai fasilitas dan kemudahan di KEK, pemerintah juga akan memasukkan RPP mengenai sistem penyediaan air minum (SPAM), RPP tentang sumber daya air, serta peraturan menteri perdagangan terkait Indonesia National Single Window (INSW). Dari regional. Survey dari Caixin untuk aktivitas sektor manufaktur Cina menunjukan kontraksi di bulan Oktober meski dengan laju yang lebih cepat dibanding bulan sebelumnya. PMI sektor manufaktur Cina naik menjadi 48.3 di bulan Oktober, angka tersebut naik dibandingkan dengan 47.2 di bulan September yang merupakan level terendah sejak Maret 2009. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu aktivitas sektor manufaktur yang resmi dikeluarkan pemerintah Cina juga berkontraksi di bulan Oktober untuk kali ketiga secara beruntun yang berada di level 49. Diperkirakan perekonomian Cina akan kembali melambat di kuartal keempat kendati pemerintah melakukan sejumlah kebijakan stimulus. Dari pasar global, Gubernur Federal Reserve, Janet Yellen, mengatakan kinerja ekonomi Amerika Serikat tetap mantap sehingga bank sentral bisa memutuskan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember. Pengeluaran domestik tumbuh pada kecepatan yang kuat dan The Fed memperkirakan ekonomi akan terus bertumbuh cepat, cukup untuk meningkatkan pasar tenaga kerja dan mulai mendorong inflasi ke arah yang ditarget The Fed sebesar 2,0 persen. Mengingat kondisi tersebut, Yellen menegaskan kembali posisi yang diambil oleh pengambil kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pertemuan akhir Oktober. Namun, dia menekankan, hal itu juga bergantung pada apa yang data katakan tentang prospek ekonomi AS ketika FOMC bertemu pada 15-16 Desember.
Membaiknya rilis data ekonomi AS yang pada pekan lalu, menjadi sebuah isyarat apakah ini menjadi salah satu pegangan bagi otoritas moneter AS untuk mengambil keputusan di pertemuannya pada Desember nanti yakni pada jalur kenaikan. Pertumbuhan pekerjaan di AS meningkat pada bulan Oktober, yang menekan tingkat pengangguran ke level terendah dalam tujuh tahun dan menjaga Federal Reserve di jalur menuju kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun. Ekonomi AS menciptakan 271.000 pekerjaan baru pada bulan lalu, dengan 3.000 di antaranya disumbangkan sektor swasta, Pertumbuhan upah juga memperlihatkan angka mengesankan, dimana upah per jam meningkat dengan kecepatan tahunan tertinggi sejak AS keluar dari resesi pada pertengahan tahun 2009. Sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak April 2008 menjadi 5% dari sebelumnya 5,1%. Lebih banyak orang yang memasuki angkatan kerja untuk mencari pekerjaan, di sisi lain juga mengindikasikan tersedianya pekerjaan. Berbeda halnya dengan informasi ekonomi dari Cina. Sektor industri negara ini masih menghadapi meningkatnya tekanan penurunan, yakni lemahnya permintaan, turunnya investasi dan anjloknya ekspor yang tengah memberikan kesulitan besar untuk perusahaan-perusahaan. Hal ini menjadi sinyalemen negatif bagi pasar global. Sedangkan sentimen dari dalam negeri, berkenaan dengan akankah muncul respon pelaku pasar terhadap paket kebijakan yang dapat memicu kepercayaan terhadap pemerintah. Pemerintah dalam Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI yang diluncurkan salah satunya untuk menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Melalui Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VI ini, pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi KEK. Berbagai fasilitas dan kemudahan tersebut antara lain pemberian tax holiday atau tax allowance Pajak Penghasilan (PPh); pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM); keringanan tarif kepabeanan; kemudahan kepemilikan properti bagi orang asing/badan usaha asing di KEK; pengurangan pajak pembangunan dan pajak hiburan bagi kegiatan utama pariwisata. Diharapkan paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini dapat sebagai katalis masuknya investasi asing ke Indonesia. Ekspektasi atas kebijakan menjadi pandangan positif bagi investor di bursa saham. Tentunya ini dapat membuka peluang bagi IHSG ke zona positif dalam pekan ini, meski dibayangi kekhawatiran fed rate naik akhir tahun ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
9 November 2015
9 November 2015 Pembangunan Perumahan (PTPP) mengeluarkan belanja modal senilai Rp 876,79 miliar selama sembilan bulan 2015 atau sekitar 48% dari target Rp 1,8 triliun pada tahun 2015. PTPP itu mengeluarkan belanja modal paling besar untuk ekspansi lahan (land bank expansion) oleh anak usaha di bidang properti, yaitu PP Properti (PPRO) senilai Rp 763,83 miliar. Selain itu alokasi belanja modal lain yang relatif cukup besar untuk keperluan pembangunan proyek Terminal Kuala Tanjung di Sumatera Utara oleh PTPP sebagai induk usaha senilai Rp 50 miliar serta pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu senilai Rp 6 miliar. Dalam proyek tol Medan-Kuala Namu tersebut, porsi investasi PTPP mencapai 15% dari total nilai investasi Rp 4 triliun dengan mitra kerja sama Jasa Marga (JSMR), PT Hutama Karya (Persero) dan Waskita Karya (WSKT). Belanja modal lainnya untuk anak perseroan lainnya, yaitu PT PP Peralatan senilai Rp 39,7 miliar untuk keperluan alat berat dan kendaraan senilai Rp 5,88 miliar serta untuk PT PP Pracetak senilai Rp 3,72 miliar untuk pabrik dan Rp 900 juta untuk peralatan dan mesin pabrik. Dari anggaran belanja modal Rp 1,82 triliun, alokasi paling banyak untuk 3 anak perusahaan PTPP. PP Properti dianggarkan senilai Rp 596,78 miliar, PP Pracetak Rp 154,55 miliar dan PP Peralatan Rp 144,31 miliar. Selain itu belanja modal lainnya untuk investasi PTPP di sektor energi senilai Rp 459,5 miliar, sektor infrastruktur Rp 143,8 miliar, sektor property Rp 228,66 miliar dan sektor perhotelan Rp 87,5 miliar. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) sedang memfinalisasi pinjaman dari 10 bank senilai USD 200-275 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang revolving yang jatuh tempo akhir November 2015. Aksi ini bertujuan untuk memperpanjang tenor utang revolving. Seiring dengan penjajakan pinjaman ini, perseroan akan menghentikan penawaran umum berkelanjutan I senilai Rp 3,1 triliun pada kuartal IV-2015. Aksi korporasi ini kemungkinan dilanjutkan pada kuartal II-2016. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) membukukan laba bersih sebesar Rp12,12 miliar hingga kuartal III/2015 atau turun 77,6% dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar Rp54,16 miliar. Pendapatan perseroan turun 16% menjadi Rp1,28 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh mundurnya perolehan kontrak baru sehingga pencatatan pendapatan tidak mencapai target. Perusahaan Gas Negara (PGAS) memperluas penggunaan gas bumi bagi para pelanggan rumah tangga di Pasuruan, Jawa Timur. Total gas bumi yang disalurkan perseroan melalui jaringan pipa ini sebanyak 1.370 meter kubik kepada 137 kepala keluarga. Aneka Tambang (ANTM) kembali meneruskan pembangunan pabrik pengolahan biji nikel menjadi feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara dengan perkembangan mencapai 6% pada Oktober 2015. Realisasi tersebut merupakan konstruksi engineering, procurement and constrution (EPC). Pembangunan pabrik tahap I yang ditargetkan selesai pada 2018 tersebut dipekirakan memiliki kapasitas 13.500-15.000 TNi per tahun. Sebesar Rp3,5 triliun akan digunakan oleh perseroan untuk penyelesaian proyek pembangunan Pabrik Feronikel Haltim untuk tahap I. Sampai dengan akhir September, Tunas Baru Lampung (TBLA) telah merealisasikan capex sebesar Rp1 triliun, setara dengan 71,4% dari total capex pada tahun ini. Sebagian besar capex digunakan untuk pembangunan beberapa pabrik yang tengah dikembangkan pada tahun ini. Perseroan memastikan tiga pabrik baru yang tengah dikembangkan saat ini akan beroperasi pada akhir 2015. Pabrik tersebut adalah pabrik kelapa sawit (PKS) di
Muko-Muko (Bengkulu), pabrik minyak goreng di Surabaya, dan pabrik biodiesel di Way Lunik (Lampung). Anak usaha Indofood Sukses Makmur (INDF) di China, China Minzhong Food Corporation, membukukan penurunan laba bersih sebesar 73% YoY menjadi RMB 15,5 juta (USD 2,44 juta) hingga September 2015. Penjualan turun 4% YoY menjadi RMB 467,7 juta. Penurunan tersebut akibat berkurangnya penjualan segmen branded business sebesar RMB 48,1 juta. Sebanyak 48% saham baru yang diterbitkan Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) diserap oleh investor asing dan sisanya 52% dibeli oleh investor domestik. Hampir seluruh manajer invetasi besar lokal dan luar negeri membeli rights issue senilai Rp20,76 triliun tersebut. Rencana produksi komersial pabrik garam farmasi Kimia Farma (KAEF) mundur ke November, setelah perseroan tidak kunjung memperoleh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Semula, pabrik berkapasitas 3.000 ton per tahun di Jombang, Jawa Timur, itu dijadwalkan beroperasi Oktober menyusul kesuksesan uji coba produksi akhir Agustus. Lima bank swasta telah mengajukan kemitraan dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk mengelola dana yang dihimpun badan ini. Dari lima bank itu, hanya dua bank swasta yang dinyatakan layak dan siap untuk bermitra, yakni Bank Central Asia (BBCA), dan Bank Bukopin (BBKP). Sedang tiga bank lain masih diproses ratingnya. Bank swasta tersebut nantinya akan dilibatkan dalam cash management dan deposito. Besaran jumlah dana yang bisa dikelola oleh swasta disesuaikan dengan kriteria masing-masing bank tersebut. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana untuk meningkatkan pembiayaan ke energi terbarukan. Hingga saat ini, porsi pembiayaan ke energi terbarukan masih di bawah 5%. Perseroan sedang membidik beberapa proyek di sektor tersebut, di antaranya adalah pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), solarcel dan PLTA. Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyatakan masih melakukan beberapa diskusi terkait pendirian bersama anak usaha berupa perusahaan asuransi jiwa. Salah satu hal yang menjadi kajian adalah mengenai porsi kepemilikan saham dari Dana Pensiun (Dapen) BBTN. Modal tahap pertama yang diberikan kepada perusahaan asuransi jiwa tersebut kemungkinan akan mencapai sekitar Rp 100 miliar. Bank Mandiri (BMRI) meluncurkan kartu kredit Visa Signature yang ditujukan untuk nasabah prioritas sehingga dapat mendorong peningkatan transaksi yang ditargetkan tumbuh 9% tahun ini. Bank Bukopin (BBKP) berencana meluncurkan program layanan keuangan tanpa kantor cabang untuk keuangan inklusi (Laku Pandai) pada bulan ini. Pada tahap awal, perseroan akan menjalankan program Laku Pandai melalui 400 agen bank yang selama ini sudah menjadi agen payment point online bank (PPOB) Bukopin. Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT), perusahaan agen tunggal handset merk Cyrus, berencana membangun pabrik di dalam negeri guna memenuhi aturan pemerintah terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30%. Pabrik itu nantinya akan didirikan di atas tanah 3.000 ha dengan kapasitas sekitar 60.000 produk setiap bulan. Nilai investasinya saat ini masih dalam perhitungan. Nantinya rencana pembangunan pabrik
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
9 November 2015
9 November 2015 tersebut akan didanai baik dari penerbitan obligasi ataupun pinjaman bank, di mana keduanya masih dikaji atas bunga kompetitif yang diberikan. Hingga akhir tahun 2015 manajemen memprediksi MKT bisa membukukan laba sebesar Rp 15 miliar – Rp 20 miliar, atau naik sekitar 141,93% - 222,58% dibanding Rp 6,2 miliar di tahun 2014. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berencana menyiapkan minimal Rp25 triliun untuk belanja modal, termasuk dana investasi, pada tahun depan. Rencana capex tersebut setara dengan 25% dari target pendapatan 2015 sebesar Rp100 triliun. Adapun sebagian besar dana capex tersebut akan dialokasikan ke anak usahanya, Telekomunkasi Seluler (Telkomsel) dan pengembangan bisnis infrastruktur data. Perseroan juga akan mengucurkan capex untuk membiayai akuisisi, salah satunya akuisisi kepemilikan saham hingga 100% daham AP Teleguam Holding Inc. di Guam. TLKM juga masih mencari peluang ntuk mengakuisisi perusahaan digital di Asia PAsifik. Salah satu dana capex dan dan investasi pada taaun depan akan dipenuhi dari kas internal dan penerbitan obligasi. TLKM masih memiliki sisa penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp5 triliun dari total Rp12 triliun. Rencananya, awal tahun depan sisa PUB sebesar Rp5 triliun akan diterbitkan. XL Axiata (EXCL) menganggarkan belanja modal 2016 sebesar Rp7 triliun, lebih besar dari anggaran capex 2015 sebesar Rp6 triliun. Pada 2016, perseroan akan fokus membangun jarngan 3G dan long term evolution (LTE), sekaligus menghentikan pembangunan jaringan 2G akibat kian sedikitnya handset 2G. Adapun untuk kebutuhan belanja modal tersebut akan berasal dari kas internal yang sumbernya dari EBITDA 2015. Indosat (ISAT) menganggarkan belanja modal 2016 Rp7 triliun, sama dengan belanja modal tahun ini. Terdapat kemungkinan realisasi belanja modal 2015 lebih tinggi dari pedoman Rp6-Rp7 triliun. Hal tersebut dikarenakan capex untuk beberapa proyek yang harusnya dikerjakan tahun lalu, digeser pengerjaannya ke tahun ini, serta ditambah juga dengan proyek 4G. Indosat (ISAT) siap menerbitkan obligasi dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap III senilai Rp900 miliar pada Desember 2015. Hasil emisi obligasi ini akan digunakan untuk pelunasan utang, pembayaran sewa frekuensi, dan kebutuhan belanja modal tahun depan. Dengan aksi korporasi tersebut, total PUB I yang dirilis bertahap sejak Desember 2014 menjadi Rp6,5 triliun. Indosat (ISAT) mencatat kenaikan pendapatan 10,5% YoY per September 2015 menjadi Rp 19,58 triliun dari sebelumnya Rp 17,72 triliun. Kenaikan pendapatan antara lain didorong oleh kenaikan jumlah pelanggan dan kemampuan perseroan untuk memperluas jaringan sehingga mampu memberikan pelayanan yang memuaskan. Laba usaha naik 284,3% dari Rp 491,3 miliar menjadi Rp 1,89 triliun. Pendapatan selular, data tetap atau MIDI dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi 82%, 14% serta 4% terhadap konsolidasi perusahaan. Sementara pelanggan Indosat meningkat 27,3% di kuartal III 2015 dibanding periode sama 2014 menjadi 69 juta pelanggan dari 54,2 juta pelanggan. Indosat (ISAT) berencana menurunkan porsi utang dalam USD menjadi 20% dari total utang pada 2016 untuk mengurangi risiko rugi selisih kurs. Hal ini akan dilakukan dengan dua cara. Pertama, melunasi utang dalam USD. Kedua, mengalihkan utang dalam USD ke Rupiah. Perseroan juga melakukan lindung nilai dengan kebijakan rasio lindung nilai 35% dari total utang valas.
Krakatau Steel (KRAS) menargetkan volume penjualan sebesar 2,5 juta ton pada 2016 atau menignkat sekitar 25% dibandingkan dengan perkiraan penjualan 2 juta ton pada 2015. Perkiraan itu didasarkan dari proyeksi perekonomian nasional yang lebih baik dan dampak dari sejumlah paket kebijakan yang dirilis oleh pemerintah pada tahun depan. Semen Indonesia (SMGR) akan menggalang dana eksternal atau fund raising pada kuartal III-2016. Perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp1-2 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk membiayai capex perseroan tahun 2016 sebesar Rp6-7 triliun. Saranacentral Bajatama (BAJA) mengincar penjualan senilai Rp 1,5 triliun pada 2016 atau meningkat 15-20% dibandingkan dengan perkiraan penjualan Rp 1,2-1,3 triliun pada 2015. Perseroan memperkirakan bahan baku baja paling banyak tetap berasal dari Krakatau Steel (KRAS), sisanya perusahaan lokal lainnya serta impor tahun depan. Penjualan per bulan diperkirakan dapat mencapai Rp 140-150 miliar atau mencapai 12.000 ton per tahun. PT Eco Smart Garment Indonesia, anak usaha Pan Brothers (PBRX), merekrut tenaga kerja untuk mendukung target pemenuhan 21.000 pekerja pada tahun 2016. Sejauh ini yang sudah terbangun ada di Boyolali. Untuk target kebutuhan 21.000 tenaga kerja pada tahun 2016, saat ini baru tercapai separuhnya dan telah dipekerjakan di empat pabrik yang ada. Saat ini telah terbangun 4 pabrik untuk ESGI dan menyusul 3 pabrik pada tahun 2016. Semua ada di Jawa Tengah. Eterindo Wahanatama (ETWA) membukukan rugi sebesar Rp132,30 miliar per September 2015 dibandingkan rugi Rp 16,34 miliar per September 2014. Penjualan turun menjadi Rp 248,13 miliar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 860,59 miliar. Garuda Indonesia (GIAA) telah mengkaji ulang penerbitan obligasi global (global bond) minimal USD 500 juta pada tahun 2016. Oleh sebab itu perseroan mencari alternatif strategi lain dengan melakukan bridging loan. Bridging loan atau pinjaman jangka pendek untuk mengatasi kekurangan dana ini telah dilakukan perseroan sejak awal tahun. Strategi bridging loan untuk reprofiling terhadap utang perseroan. Dalam menerbitkan obligasi global (global bond) harus memerlukan pertimbangan terlebih dahulu dengan melihat situasi dan kondisi pasar. Dengan telah dan tengah dilakukannya strategi bridging loan yang bersifat jangka pendek ini, struktur utang perseroan akan mampu diperbaiki dan membaik. Bridging loan juga dilakukan karena penawaran sukuk global perseroan pada kuartal II 2015 sempat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga mencapai USD 2 miliar dari rencana emisi sebesar USD 500 juta. Blue Bird (BIRD) akan menambah 200 taksi jenis multi purpose vehicle (MPV) lagi hingga akhir tahun 2015. Perseroan siap mengucurkan dana Rp 300 miliar guna merealisasikannya. Saat ini jumlah taksi perseroan berjenis MPV sebanyak 400 unit. Lokasi penempatan armada baru tersebut masih akan lebih banyak di Pulau Jawa, termasuk Jakarta dengan tarif yang masih sama dengan taksi jenis reguler lainnya. Berlian Laju Tanker (BLTA) berhasil menekan rugi sebesar 36,17% pada kuartal III/2015 menjadi US$27,58 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar US$43,22 juta. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$207,21 juta atau 13,39% lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
9 November 2015
9 November 2015 US$239,26 juta. Sebesar 94,14% diantaranya disumbangkan oleh segmen kapal kimia, sedangkan sisanya dari kapal gas dan lainlain. Selama periode Januari-September tahun ini, Alam Sutera Realty (ASRI) telah memperoleh pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,46 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 32,4% target marketing sales perseroan tahun ini sebesar Rp4,5 triliun. Summarecon Agung (SMRA) menerbitkan obligasi berkelanjutan II dengan total target dana yang diraih sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun ini. Dari jumlah penawaran umum berkelanjutan II (PUB II) tersebut, perseroan akan melakukan emisi tahap pertama sebanyak-banyaknya Rp500 miliar. Metropolitan Land (MTLA) menjajaki pinjaman sekitar Rp 200-500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi tahun depan. Salah satu proyek utama yang akan diluncurkan tahun depan adalah sebagian produk pada Metland Cyber City. Produk tersebut berupa landed house Metland Cyber kluster I yang akan diluncurkan pada kuartal I-2016. Selain itu, perseroan berencana meluncurkan proyek high rise bersama perusahaan Singapura, Ascendas Group pada kuartal IV-2016. Lippo Group menggandeng Mitsubishi Corporation Jepang untuk berinvestasi dalam berbagai bidang, seperti pengembangan perumahan, komersial, rumah sakit, ritel, hotel, serta jasa keuangan. Pada tahap awal Lippo Group dengan Mitsubishi Corporation akan mengembangkan dua menara residensial mewah dengan nilai investasi USD 100 juta yaitu proyek kondominium mewah Glendale Park di Orange County di Cikarang, Jawa Barat. Dalam jangka menengah investasi kedua grup ini dapat mencapai USD 1 miliar. Orange County merupakan proyek pembangunan mega konstruksi seluas 16,5 juta meter persegi (m2) yang mencakup area Lippo CBD Cikarang seluas 82,3 ha. Proyek Orange County mencakup area Japan Town, Korean Town, dan China Town, sebagai tempat berkumpulnya ribuan komunitas ekspatriat di Cikarang. PT Solusi Ecommerce Global (Mataharimall.com), e-commerce milik Lippo Group hadir dengan memberikan beberapa kemudahan bagi pelaku usaha. Metode ini sanggup meningkatkan omzet penjual hingga 100%. Ada beberapa fasilitas dan fitur yang disediakan marketplace untuk mendukung penjual dalam mempromosikan dan menjual produknya. Asosiasi Industri Otomotif Indonesia memperkirakan pertumbuhan otomotif Indonesia tahun 2015 akan tumbuh 10% didorong oleh peningkatan ekonomi. Melambatnya aktivitas ekonomi dan tingginya bahan bakar telah menyebabkan penjualan otomotif melemah tahun ini. Sedangkan pada tahun 2016 penjualan mencapai 1,1 juta unit dari 1 juta unit tahun 2015 dan 1,2 juta tahun 2014. Otoritas Jasa Keuangan mencatat Penarikan Pembiayaan Infrastruktur kembali marak pada triwulan III 2015. Seiring dengan peningkatan penarikan pinjaman infrastruktur pada triwulan III 2015, otoritas mencatat terjadi peningkatan penarikan sumber pembiayaan. Tercatat pinjaman perusahaan pembiayaan infrastruktur akhir Maret dari bank luar negeri mencapai Rp 1,12 triliun namun pada akhir September penarikan telah Rp 2,28 triliun atau tumbuh 103,57%. Sedangkan penarikan pinjaman dari bank di dalam negeri pada akhir triwulan I 2015 sebesar Rp 2,54 triliun sementara akhir triwulan III 2015 menjadi Rp 2,87 triliun atau naik 12%.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penanaman modal negara (PMN) dapat mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia. Anggaran tidak hanya ditumpukan di PU, tapi juga di BUMN. PMN bertujuan untuk mendorong tempattempat yang belum menguntungkan. Meski pertumbuhan kredit pada kuartal III 2015 naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya, Bank Indonesia masih optimis target pertumbuhan kredit akhir tahun akan tercapai. Pertumbuhan kredit hingga kuartal III 2015 tersebut naik tipis dari Agustus 2015 dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 10,8% secara tahunan menjadi Rp 3.915 triliun dari Rp 3.522,4 triliun. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan BI menargetkan penyaluran kredit perbankan akhir tahun sebesar 11%-13%. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2015 sebesar USD 100,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir September 2015 sebesar USD 101,7 miliar. Hal itu disebabkan oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Hal tersebut sejalan dengan komitmen BI yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada November 2015 Indonesia akan kembali mengalami inflasi, setelah terjadi deflasi dua bulan. Survei indeks harga konsumen (IHK) hingga Minggu I November 2015 yang dilakukan BI menunjukkan inflasi sebesar 0,13%. Tekanan inflasi yang terjadi di November 2015 masih di kontribusikan oleh daging ayam, beras, cabai yang mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun. BI melihat ini sejalan dengan mengarahnya inflasi sesuai dengan target BI yaitu 4% ± 1%. BI bahkan optimis sekarang bisa di bawah 4%. BI akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah agar inflasi bisa terjaga hingga akhir tahun. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 akan ada di kisaran terbawah dari kisaran target 4,7 %-5,1% atau di bawah perkiraan awal 4,9%. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan bahwa Bank Indonesia masih tetap mempertahankan perkiraan pertumbuhan tahun 2016 yang akan berada di kisaran 5,2%-5,6%. Pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III 2015 berada di level 4,73% YoY atau lebih cepat dari 4,67% di kuartal II 2015. Sebelumnya BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2015 sebesar 4,85%. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2015 dengan mengembangkan produksi dalam negeri. Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,7% pada akhir tahun bisa dilakukan melalui belanja pemerintah serta dorongan ekspor dari perusahaan swasta, konsumsi masyarakat dan investasi domestik.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
9 November 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
44,30 2,38 1089,62 9630,00 14640,00 52,15 52,05 620,00 2177,00 629,00 808,59
0,01 0,01 -0,18 -170,00 -10,00 -10,25 -11,31 0,00 16,50 -4,00 -2,58
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
40 0,01
13.550 189
Change (IDR) -27 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17910,33 5147,12 6353,83 3759,86 2252,14 22867,33 4566,55 19265,60 1685,70 3010,47
Change %Day %YTD 0,26 0,49 0,38 8,68 -0,17 -3,23 1,91 10,93 2,83 52,33 -0,80 -3,13 -0,23 -12,63 0,78 10,40 -0,17 -4,29 -0,44 -10,54
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 3,08 2,92 3,70 3,39 1,78 1,73 1,79 1,63 3,57 3,20 1,21 1,13 2,39 2,15 1,64 1,53 1,82 1,72 1,17 1,12
Market Cap (USD Bn) 5.435,2 8.103,0 1.647,9 4.653,6 2.721,6 1.820,0 355,8 2.887,0 229,8 290,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.563,50 14.563,13 110,06 9.542,22 9.548,16 20.415,10 2.134,81 3.134,98 11,77
Change 20,50 -183,45 -1,21 -91,07 -162,08 -161,83 0,00 -12,50 -0,11
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 16,23 15,25 23,08 19,74 15,78 14,79 15,30 13,71 31,05 22,42 11,46 10,81 16,19 14,10 18,39 16,80 16,39 15,06 13,10 12,41
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,07 0,01 0,70 0,70 1,51 0,16 0,23 0,09
Change -0,0001 -0,0004 0,0000 -0,0003 -0,0003 -0,0002 -0,0002 -0,0008 -0,0008
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 8.24 0.51 0.17 0.13 0.13 2.72
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
9 November 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
October-15
Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
September-15
2.16 6.25 -0.08 100.70 Bn 2,866,909.10
2.24 6.83 -0.05 101.72 Bn 2,728,847.00
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 10 Nov 10 Nov 10 Nov 10 Nov 12 Nov 12 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov 13 Nov
Agenda US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims Indonesia BoP Current Account Balance US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Business Inventories US PPI MoM US PPI YoY
Expectation Turun menjadi -0.3% dari -0.7% Naik menjadi -9.3% dari -10.7% Turun menjadi 0.0% dari 0.1% ----Sekitar -$130.0 Bn Naik menjadi 0.3% dari 0.1% Naik menjadi 0.1% dari 0.0% Naik menjadi 0.1% dari -0.5% Turun menjadi -1.2% dari -1.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ TLKM IJ UNVR IJ HMSP IJ ISAT IJ SMMA IJ PLIN IJ SDRA IJ TOWR IJ BMTR IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
6600 2735 37000 95400 4345 5600 3850 1160 4250 895
Index pt
1.54 1.11 0.61 0.74 3.08 1.82 4.76 11.00 1.19 3.47
4.13 3.09 1.75 0.83 0.72 0.64 0.63 0.59 0.52 0.44
Stock
Price
UNTR BBNI TBIG PGAS INTP SCMA INDF LPKR BIRD KLBF
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
17925 4815 6850 2925 19750 3205 5850 1225 6500 1405
Index pt
-4.14 -2.63 -6.80 -3.15 -2.35 -3.46 -2.50 -3.92 -5.80 -1.40
-2.95 -2.45 -2.45 -2.35 -1.79 -1.72 -1.34 -1.18 -1.02 -0.96
UPCOMING IPO'S Company Gelombang Seismic Indonesia
Business Trade & Service
IPO Price (IDR) 130-170
Issued Shares (Mn) 150.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Panca Global Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
9 November 2015 9 November 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 12.00
DMAS
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Nov-15
Ratio 4:1 100:154 81:8 1000:256 32:15 TBA 1:10 1:10 5:1
EXC. Price (IDR) 1200.00 100.00 102.00 200-225 100.00 100.00 ----
EX Date 06 Nov-15
Recording 10 Nov-15
Payment 17 Nov-15
CORPORATE ACTIONS Stock MAIN MCOR BACA BEKS GSMF AGRS DEFI TIRA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 06 Nov-15 20 Nov-15 24 Nov-15 07 Dec’15 15 Dec’15 15 Dec’15 ----
EX Date 09 Nov-15 23 Nov-15 25 Nov-15 08 Dec’15 16 Dec’15 16 Dec’15 TBA TBA TBA
Trading Period 13 Nov – 19 Nov’15 27 Nov – 03 Dec’15 01 Dec – 07 Dec’15 14 Dec – 21 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 22 Dec – 30 Dec’15 TBA TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten BBNI DAJK KLBF KBRI BIPI PICO MCOR MYRX ASII OKAS PSAB UNSP GEMS BLTA CNKO INDR TOWR SMMA
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
09-Nov-15 09-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 10-Nov-15 11-Nov-15 13-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 16-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 17-Nov-15 19-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15 20-Nov-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
9 November 9 November2015 2015
ASII S1
TRADING BUY 6500
R1
6700
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASII Broadening Wedge
S2
6325
Closing Price
R2
6875
8,400
6600
7,800 7,587.5 7,587.5
• MACD line dan signal line indikasi positif
6,875 7,200 6,600 6,600 6,600 6,600 6,465 6,327.5 6,262.5 6,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 6500-Rp 6700
April May Jun Jul August September ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 92.91, Stochastic %K = 94.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6600, take Profit Rp 6700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.49 10.07 43.88 6328 6465
UNVR
TRADING BUY
S1
R1
36750
Sinyal
October
November
ASII - MACD (5,3) = -73.03, Signal() = -66.88
Positif Positif Positif Positif Positif
37400
ASII - TSI(3,5,3) = 43.88, Volume() = 44,206,300.00
ASII - William's % R(14) = -5.41, Volume() = 44,206,300.00
5,725 5,575.13 5,400 5,568.75 94.2766 5,568.75 94.2766 92.9142 100.0 92.9142 80.0 60.0 80 40.0 20.0 20 0.0 180.0 120.0 -66.8757 60.0 0.0 -60.0 -73.0327 -120.0 44,206,300 -180.0 43.8803 80.0 60.0 40.0 33.0912 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 44,206,300 -80.0 -5.40541
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
UNVR Wedge 46,000
S2
36150
Closing Price
R2
38000 44,000
37000
39,720.6 42,000 39,720.6 39,343.8 40,000 39,343.8 39,200
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
38,000 37,962.5
• Candle chart indikasi potensi rebound
37,112.5 37,000 36,000 37,000 37,000 36,900 34,000 36,641.1 36,500
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi
• Trading range Rp 36750-Rp 37400
April May Jun Jul August September UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 21.92, Stochastic %K = 29.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 37000, take Profit Rp 37400
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 12.44 -182.04 -46.21 37963 36900
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
UNVR - MACD (5,3) = 73.51, Signal() = 120.01
UNVR - TSI(3,5,3) = -46.21, Volume() = 768,400.00
UNVR - William's % R(14) = -81.48, Volume() = 768,400.00
October
November
80 90.0 29.955 80.0 70.0 60.0 50.0 29.955 40.0 30.0 20.0 21.9235 10.0 21.9235 120.014 600 400 20 200 73.5102 0 -200 -400 -600 80.0 768,400 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -46.2063 768,400 -60.0 -53.9472 -81.4815
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 November 9 November2015 2015
AKRA
TRADING BUY
S1
5950
R1
6100
S2
5825
R2
6225
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 6,411.67 6,225 6,400 6,127.13 6,025 6,200 6,025 6,025 6,000 5,930 5,893.75 5,800 5,862.5 5,610.34 5,600 5,610.34 5,400 5,600
AKRA Upward Sloping Channel
Closing Price
6025 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
5,200
• RSI berada dalam area overbought
5,000
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 5950-Rp 6100 April May Jun Jul August September AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.54, Stochastic %K = 86.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6025, take Profit Rp 6100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
BISI S1
4,800
Posisi 51.70 22.46 28.94 5894 5930
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
October
November
AKRA - MACD (5,3) = -34.25, Signal() = -28.57
AKRA - TSI(3,5,3) = 28.94, Volume() = 6,158,300.00
-19.0476
AKRA - William's % R(14) = -19.05, Volume() = 6,158,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TRADING BUY 1360
R1
1470
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BISI Upward Sloping Channel
S2
86.8192 4,600 86.8192 85.5399 100.0 90.0 85.5399 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 80.0 60.0 -28.5725 40.0 20.0 0.0 -20.0 -34.2452 -40.0 -60.0 6,158,300 -80.0 28.9427 80.0 60.0 40.0 20.0 21.7063 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 6,158,300 -60.0
1280
Closing Price
R2
1,700 1,542.86 1,542.86 1,600 1,470 1,410 1,500 1,410
1550
1410
1,410 1,400 1,396
• MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
Prediksi
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,321.88 1,300 1,256.25
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
1,200 1,186.82 1,186.82 1,100 1,165
• Harga berada dalam area upper band
1,020.28 1,000
• Trading range Rp 1360-Rp 1470
April May Jun Jul August September BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 77.41, Stochastic %K = 72.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1410, take Profit Rp 1470
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 75.24 26.06 41.36 1256 1396
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BISI - MACD (5,3) = -19.19, Signal() = -21.54
BISI - TSI(3,5,3) = 41.36, Volume() = 850,700.00
BISI - William's % R(14) = -19.67, Volume() = 850,700.00
October
November
80900 77.4112 77.4112 90.0 80.0 72.0219 70.0 60.0 50.0 40.0 72.0219 30.0 20.0 10.0 20 0.0 60.0 40.0 20.0 -19.1858 0.0 850,700 -20.0 -21.5424 -40.0 44.5081 80.0 60.0 40.0 41.361 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 850,700 -80.0 -19.6721
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 November 9 November2015 2015
KAEF
TRADING BUY
S1
895
R1
970
S2
845
R2
1020
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
KAEF Broadening Wedge
Closing Price
1,400
940
1,300 1,200 1,067.83 1,067.83 1,100 940 940 1,000 940 900 900 882 873.5 800 871.875
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 895-Rp 970
April May Jun Jul August September KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 61.40, Stochastic %K = 75.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 940, take Profit Rp 970
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 36.00 6.59 23.74 874 882
INAF
TRADING BUY
S1
150
R1
170
S2
135
R2
185
Closing Price
810 700 760
October
November
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
KAEF - MACD (5,3) = -11.92, Signal() = -5.56
KAEF - TSI(3,5,3) = 23.74, Volume() = 14,761,100.00
KAEF - William's % R(14) = -18.75, Volume() = 14,761,100.00
760 600 681.072 80 75.9259 75.9259 90.0 80.0 70.0 60.0 61.3985 50.0 40.0 30.0 61.3985 20.0 10.0 200.0 30.0 20.0 -5.55808 10.0 0.0 -10.0 -11.9204 -20.0 14,761,100 80.0 23.7363 60.0 40.0 20.0 7.00233 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 14,761,100 0.00000 -80.0 -18.75
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
INAF Upward Sloping Channel Bullish Breakout 320.0
158 280.0
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
240.0
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 150-Rp 170 April May Jun Jul August September INAF - Stochastic %D(6,3,3) = 56.39, Stochastic %K = 76.25, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 158, take Profit Rp 170
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.58 2.15 45.14 137 142.2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
INAF - MACD (5,3) = -3.50, Signal() = -1.95
INAF - TSI(3,5,3) = 45.14, Volume() = 27,820,500.00
INAF - William's % R(14) = -6.45, Volume() = 27,820,500.00
October
November
160.651 158 200.0 158 158 154.636 154.636 160.0 153 142.2 140.625 80 120.0 137.45 76.2515 134.5 90.0 76.2515 80.0 134.5 70.0 60.0 56.3899 50.0 132 40.0 30.0 56.3899 20.0 10.0 200.0 8.0 6.0 4.0 2.0 -1.94892 27,820,500 0.0 -2.0 -3.49529 45.1405 60.0 40.0 26.8286 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 27,820,500 -80.0 -6.45161
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
9 November 2015 9 November 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
20025 1440 1375
20025 1435 1375
20200 1455 1400
19600 1415 1300
19900 1435 1350
20200 1455 1400
20500 1475 1450
Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif
22100 1585 1360
16725 1245 1010
7475 620 1125 2225 355 610
7475 620 1125 2225 352 610
7425 610 1150 2255 360 600
7275 585 1040 2155 344 570
7425 610 1095 2205 352 600
7575 635 1150 2255 360 630
7725 660 1205 2305 368 660
Negatif Negatif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
7825 710 1315 2700 454 740
5350 510 1065 1730 353 585
Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy 970 SMGR Trading Buy 10675 INTP Trading Buy 19750 SMCB Trading Buy 1075
960 10675 19750 1075
980 10800 20225 1090
940 10050 18625 1050
960 10425 19425 1070
980 10800 20225 1090
1000 11175 21025 1110
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif
1090 11300 21025 1160
765 8650 16000 965
6600 600
6600 600
6700 580
6325 580
6500 595
6700 610
6875 625
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
6875 690
4975 478
5850 48100 37000 1405
5800 48100 37000 1435
5950 48700 37400 1385
5650 45800 36150 1335
5800 47250 36750 1385
5950 48700 37400 1435
6100 50150 38000 1485
Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
6425 48400 40000 1610
4960 39500 35350 1250
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1705 1705 PTPP Trading Sell 3710 3710 WIKA Trading Buy 2885 2885 ADHI Trading Sell 2255 2255 WSKT Trading Sell 1700 1700
1730 3690 2900 2240 1690
1630 3630 2840 2195 1665
1680 3690 2870 2240 1690
1730 3750 2900 2285 1715
1780 3810 2930 2330 1740
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
1795 3930 3150 2410 1770
1235 3350 2485 1765 1525
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2925 JSMR Trading Sell 5050 ISAT Trading Buy 4345 TLKM Trading Buy 2735
2925 5050 4345 2735
2880 5000 4390 2755
2745 4885 4120 2685
2880 5000 4255 2720
3015 5125 4390 2755
3150 5250 4525 2790
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif
3160 5625 4275 2830
2530 4680 3585 2485
8975 10700 4815 13550 1145
8975 10700 4815 13550 1145
9075 10600 4745 13725 1135
8725 10300 4535 13125 1100
8900 10600 4745 13425 1135
9075 10900 4955 13725 1170
9250 11200 5175 14025 1205
Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
9650 11700 5375 13775 1230
7150 7975 3800 11300 970
Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 17925 MPPA Trading Buy 2235
17925 2235
17675 2275
16975 2095
17675 2185
18375 2275
19075 2365
Negatif Positif
Negatif Positif
Negatif Positif
21200 2750
15225 1825
Ticker
Rec
Agriculture AALI Trading Buy LSIP Trading Buy SGRO Trading Buy Mining PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell
Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Sell
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell
06-11-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.