WEEKLY REPORT 21 November 2016
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
PTBA incar lagi tambang batubara di Kalimantan PSAB tarik pinjaman USD 248,5 juta ADHI tambah kontrak baru Rp 400 miliar ADHI dapat kontrak underpass Mampang-Kuningan WTON peroleh kontrak baru Rp3,3 triliun Anak usaha KIJA & PPRO bentuk JV garap lahan di Cikarang HMSP proyeksi EBIT di akhir tahun akan meningkat HMSP siapkan capex Rp 1 T di tahun 2017 BMRI targetkan 25.000 agen Laku Pandai di tahun 2017 BBTN berkomitmen kucurkan pembiayaan ke sektor pariwisata BBTN sasar pedagang kaki lima menjadi nasabah BNLI optimis kredit konsumer tahun 2017 membaik BSIM targetkan 200 kantor layani KUR Kredit BSIM di triwulan III 2016 naik 7% YoY Asabri tambah saham BBYB MPMX bagikan dividen interim Rp10 per lembar SKBM akan rights issue rasio 20 : 49 di harga Rp 550/saham TMAS targetkan kenaikan volume 20% AMFG anggarkan capex USD 7-8 juta di tahun 2017 AMFG targetkan penjualan Rp1 triliun IMPC pacu ekspor
Sinyal up reversal bagi IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi dari beberapa indikator teknikal. Dari indikator Stochastic IHSG berada dalam ruang jenuh jual. Selain itu, konfirmasi positif lainnya bagi IHSG, juga terlihat dari MACD yang membentuk pola golden cross. Kendati demikian dari lagging indikator IHSG masih terkonfirmasikan negatif untuk trend pergerakannya. Pola gerak IHSG pekan ini up to down.
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5170.109 867.560
-22.906 -3.150
10,032.94 3,252.33
5,298.72 3,531.72
MARKET REVIEW Pada perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 5.170,11. Dari pasar domestik, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate. Dengan demikian, BI 7-day Reverse Repo Rate tetap sebesar 4,75 persen. Adapun suku bunga deposit facility dipertankan sebesar 4 persen. Sementara itu, suku bunga lending facility tetap dipertahankan sebesar 5,5 persen. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan, kebijakan tersebut sejalan dengan kehati-hatian bank sentral dalam merespon meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. Hal ini juga mengantisipasi dampak hasil pemilihan presiden AS. Stabilitas makroekonomi dalam negeri tetap terjaga, yang tercermin dari inflasi yang rendah dan defisit transaksi berjalan yang terkendali. Diatas itu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Oktober 2016 kembali mencatat surplus, yaitu sebesar US$ 1,21 miliar, hampir sama dengan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 1,22 miliar. Surplus ini juga sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) yang sekitar US$ 1 miliar. Dari berita lain, pelaku pasar keuangan memperkirakan the Fed kian kuat untuk menaikkan suku bunganya pada pertemuannya di bulan Desember. Bahkan, pelaku pasar mulai mengantisipasi kenaikan suku bunga yang jauh lebih agresif, seiring janji dari presiden terpilih Donald John Trump untuk mendorong laju perekonomian AS dengan menambah belanja infrastruktur. Menurut James Bullard, kenaikan tingkat suku bunga AS, berpotensi terjadi bulan depan, tetapi tingkat suku bunga the Fed akan naik jika perekonomian membaik. Presiden AS terpilih yakni Donald Trump akan melakukan percepatan infrastruktur guna menunjang perekonomiannya. AS yang sepenuhnya didanai program percepatan infrastruktur dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Seperti yang dikatakan oleh Trump bahwa akan membiayai program infrastruktur dari APBN. Menantikan kepastian dari kebijakan ekonomi yang akan di lakukan Trump, hal ini memicu ketidakpastian pasar. Diperkirakan kebijakan yang di lakukan Trump dapat membuat ekonomi global akan penuh guncangan. Kondisi ini mengakibatkan rentannya fluktuasi mata uang utama dunia. Termasuk dampaknya bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
MARKET VIEW
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahan suku bunga 7Day Repo Rate tetap di level 4,75% sebagai langkah yang tepat. Mengingat ekspektasi kenaika suku bunga the Fed yang kian kuat pada pertemuan di bulan Desember mendatang. Langkah yang di ambil BI, bertujuan untuk menenangkan pasar keuangan pasca kemenangan Donald Trump dalam pilpres di AS. BI memiliki alasan untuk tidak melanjutkan langkah yang agresif tahun ini untuk mendorong laju pertumbuhan di tengah lambatnya inflasi. Meningkatnya volatilitas pasar dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS mengakibatkan rupiah anjlok sebanyak 3.7% terhadap dollar AS pekan lalu, hal ini mendorong BI untuk mengintervensi pasar mata uang guna menstabilkan. Di pihak lain, James Bullard dianggap sebagai salah satu petinggi the Fed yang mendukung kenaikan suku bunga, mengatakan kenaikan tingkat suku bunga AS, berpotensi terjadi bulan depan, tetapi tingkat suku bunga the Fed akan naik jika perekonomian membaik. Bahkan, ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bank sentral akhir-akhir ini semakin dekat dengan menaikkan suku bunga. Pernyataan Yellen ini semakin menguatkan dukungan spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan Fed Desember mendatang. Ekspektasi yang kian kuat kenaikan suku bunga the Fed, bisa mendorong dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya.. Sentimen seputar dari komentar gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen terkait kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR), BI akan terus memantau segala kondisi di AS serta hasil dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Berkenaan dengan perubahan arah komunikasi kebijakan yang tidak menentuk dari para pemangku kebijakan otoritas moneter AS tersebut. Mengingat beberapa waktu lalu sempat para pejabat the Fed melontarkan sikap yang hawkish, tetapi kini mengarah kuat untuk cenderung sikap yang dovish. Memang perubahan tersebut terjadi karena ketidakpastian pemulihan ekonomi di AS akan menjadi pertimbangan bagaimana The Fed akan menyikapi keputusan yang akan diambil kemudian. Dari dalam negeri kabar adanya ajakan untuk menarik uang secara besar-besaran dari bank pada 25 November berkembang di media sosial. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengomentari soal ini bahwa ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial. Selain tiu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengomentari bahwa itu hanya isu yang mengada-ada, karena isu politik yang saat ini sudah dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi. Sentimen IHSG dalam pekan ini akan dipengaruhi potensi apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, hal ini dapat berdampak bagi nilai tukar rupiah. Pada akhirnya sentiment ini dapat mempengaruhi IHSG yang rawan terkoreksi dalam pekan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
21 November 2016
21 November 2016
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tengah mematangkan rencana untuk kembali mengakuisisi tambang batubara di Kalimantan. Aksi korporasi ini mempertimbangkan potensi pengembangan usaha di sektor tenaga listrik. Perseroan memastikan tambang tersebut harus sudah beroperasi. Sementara itu, PTBA berencana menganggarkan belanja modal sebesar USD 500 juta tahun depan untuk kebutuhan ekspansi dua pembangkit listrik dan ekspansi lainnya. J Resources Asia Pasifik (PSAB) mengeksekusi pinjaman senilai USD 248,5 juta dari Lembaga Pembiayaan Ekspor dan Impor Indonesia. Pada 16 November 2016, perseroan telah mencairkan pinjaman sindikasi tersebut sebesar USD 20 juta sehingga sisa green shoe pinjaman sindikasi sebesar USD 10 juta. Sementara itu, PSAB menargetkan memulai kegiatan produksi tambang emas di Sungai Terengun, Malaysia pada semester II-2017. Adhi Karya (ADHI) memperoleh kontrak baru sekitar Rp 400 miliar pada Oktober 2016 sehingga perolehan kontrak baru sepanjang Januari-Oktober 2016 mencapai Rp 11,4 triliun. Realisasi perolehan kontrak baru di Oktober 2016 antara lain Transmart Solo sebesar Rp 183,3 miliar. Kontribusi per lini bisnis terhadap perolehan kontrak baru per Oktober 2016 masih didominasi oleh lini konstruksi sebesar 86,6%. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi itu berasal dari BUMN 39,7%, APBN atau APBD 34,9%, dan swasta 25,4%. Realisasi kontrak baru itu mencapai 66% dari target yang telah direvisi sebesar Rp 18 triliun. Adhi Karya (ADHI) telah memperoleh proyek baru berupa kegiatan pekerjaan konstruksi terintegrasi Design and Build Pembangunan Underpass Mampang-Kuningan. Kontrak itu berasal dari Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta dengan nilai kontrak Rp 202.211.680.000. Wijaya Karya Beton (WTON) memperoleh kontrak baru Rp3,3 triliun selama Januari-Oktober 2016 atau sekitar 76% dari target kontrak baru Rp4,3 triliun sepanjang tahun ini. Dengan target kontrak baru itu, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp4,17 triliun. Anak usaha Kawasan Industri Jababeka (KIJA) yakni PT Grahabuana Cikarang membentuk usaha patungan dengan PP Properti (PPRO) bernama PT PP Properti Jababeka Residen. Perusahaan patungan ini memiliki modal disetor sebesar Rp 220.530.000.000 dengan kepemilikan saham PP Properti sebesar 52,6% dan PT Grahabuana Cikarang sebesar 47,5%. Perusahaan patungan ini guna melakukan pengembangan lahan seluas 46.009 meter persegi di Jalan. H Usmar Ismail, Kawasan Industri Jababeka Cikarang. HM Sampoerna (HMSP) memproyeksi margin pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) di akhir tahun akan meningkat, meski tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar 15% yang dinaikkan oleh pemerintah. Perseroan menaikkan EBIT menjadi double digit untuk sepanjang tahun 2016. Kenaikan cukai rata-rata tertimbang sebesar 15% di sepanjang tahun ini mempengaruhi penurunan volume penjualan. Tahun 2017 rata-rata kenaikan cukai sebesar 10%. Pada tahun 2016 perseroan menaikkan harga rokok di atas harga rata-rata industri yang sebesar 10,3%. Selain kenaikan cukai, penurunan volume penjualan dipengaruhi oleh tren peralihan konsumsi masyarakat dari Sigaret Kretek Tangan (SKT) ke rokok filter. HM Sampoerna (HMSP) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun, tidak ada
rencana untuk melakukan ekspansi. Dana tersebut hanya untuk digunakan kegiatan operasional perseroan, seperti upgrade mesin pabrik dan pembaharuan kantor. Bank Mandiri (BMRI) menargetkan bisa membentuk hingga 25.000 agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai pada tahun 2017. Upaya ini juga sebagai bagian untuk mendorong program pemerintah yakni Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Program Laku Pandai didorong bersama-sama dengan layanan keuangan digital (LKD) secara paralel dan terpadu. Program LKD lebih dulu dilakukan yang saat ini telah memiliki kira-kira 18.000 agen, sedangkan Laku Pandai saat ini baru memiliki sekitar 12.000 agen. Perseroan menargetkan pada tahun 2017 agen Laku Pandai bisa tembus ke 20.000 agen hingga 25.000 agen dengan cakupan yang lebih luas. Hingga 31 Oktober 2016, jumlah agen Laku Pandai perseroan sebanyak 12.800 agen atau 51,2% dari total target tahun 2016 yang sebanyak 25.000 agen. Bank Tabungan Negara (BBTN) berkomitmen untuk mengeluarkan pembiayaan ke sektor pariwisata khususnya perhotelan. Perseroan pun akan mendukung penuh program percepatan pengembangan 10 destinasi wisata yang dicanangkan pemerintah. Bank Tabungan Negara (BBTN) menyasar pedagang kaki lima (PKL) di berbagai daerah untuk menjadi nasabah tabungan maupun kredit. Selain menjadi debitor kredit mikro, kecil, dan menengah (UMKM), PKL berpeluang mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) untuk pekerja informal. Bank Permata (BNLI) optimis kredit konsumer pada tahun 2017 akan membaik. Salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi tahun 2017 yang mulai membaik. Bank Permata mengharapkan pertumbuhan kredit konsumsi bisa sejalan dengan industri. Strategi Bank Permata untuk meningkatkan kredit konsumsi adalah dengan mengedepankan inovasi produk dan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan. Sektor KPR BNLI menyumbang 13% dari total kredit Bank Permata, atau naik dari tahun 2015 sebesar 12%. Bank Sinarmas (BSIM) pada tahun 2016 mendorong penyaluran kredit di sektor usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) melalui kredit usaha rakyat (KUR). Dari total jaringan yang dimiliki saat ini sebanyak 394 kantor, sejumlah 186 kantor sudah bisa melayani KUR untuk UMKM. Perseroan menargetkan tahun 2016 akan ada 200 kantor yang bisa melayani KUR. Bank Sinarmas (BSIM) menyalurkan kredit sebesar Rp 18,79 triliun di triwulan III 2016, meningkat 7% YoY dari sebelumnya sebesar Rp 17,63 triliun. Tidak hanya berfokus pada korporasi, BSIM melakukan ekspansi kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit UMKM, diantaranya dengan memberikan pembiayaan pada TKI, nelayan, petani ubi jalar dan peternak sapi. Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menambah kepemilikan saham di Bank Yudha Bhakti (BBYB) 400 juta saham. Sehingga pada tanggal 16 November 2016 tercatat jumlah saham Asabri di Bank Yudha Bhakti tercatat sebesar 28,05% dari sebelumnya 18,11%. Asabri merupakan badan usaha milik negara di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI, Anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan POLRI.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
21 November 2016
21 November 2016
Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp10 per lembar. Pembayaran dividen akan dilakukan pada16 Desember 2016. Sekar Bumi (SKBM) akan melaksanakan penawaran umum dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar 2,2 miliar saham atau sekitar 71,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menetapkan harga rights issue Rp 550 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sehingga dana maksimal yang akan diraih mencapai Rp 1,26 triliun. Setiap pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham HMETD (rasio 20 : 49). Pengendali perseroan yaitu PT Multi Karya Sejati akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan di SKBM. Multi Karya juga akan bertindak sebagai pembeli siaga dengan bagian sebanyak-banyaknya 1,13 miliar saham baru yang tidak diambil oleh publik. SKBM akan menggunakan Rp 735 miliar dana rights issue untuk membayar akuisisi saham PT Sentra Budidaya Biotek (SBB) milik Clareville International Limited. Akuisisi ini menjadi bagian dari rencana SKBM untuk masuk ke bisnis penambakan udang. Sedang sisa dana sebesar Rp 185 miliar akan digunakan SBB untuk investasi dan modal kerjanya. Sebesar Rp 315 miliar akan digunakan untuk penyertaan modal ke entitas anak SKBM yang lainnya. Tanggal efektif pendaftaran HMETD rencananya pada 28 Desember 2016. Jadwal cum right di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Januari 2017 dan di pasar tunai pada 9 Januari 2017. Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) menargetkan pertumbuhan volume angkutan kontainer sebesar 20% pada tahun deapn. Hingga saat ini, volume angkutan perseroan tumbuh hampir 20%. Kendati demikian, pendapatan TMAS per 30 September 2016 hanya meningkat 4% YoY karena perseroan memberikan diskon tarif 30% untuk rute-rute ke Indonesia bagian Timur.
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) memperkirakan sektor konstruksi di Indonesia akan tumbuh signifikan pada tahun 2017 selaras dengan tekad pemerintah yang menjadikan infrastruktur sebagai prioritas pembangunan tahun 2017. Kontribusi sektor konstruksi tahun 2016 bisa mencapai hingga 16% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan catatan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 dapat mencapai 5% ke atas. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memastikan pagu belanja infrastruktur pada APBN 2017 ditetapkan sebesar Rp 387,3 triliun yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan laut, jalur kereta api dan terminal penumpang. Anggaran untuk belanja infrastruktur ini meningkat Rp 40,8 triliun dari pagu RAPBN 2017 yang dialokasikan sebesar Rp 346,6 triliun. Pagu belanja infrastruktur ini akan terbagi untuk infrastruktur ekonomi sebesar Rp 377,8 triliun, infrastruktur sosial Rp 5,5 triliun dan dukungan infrastruktur sebesar Rp 4,1 triliun. Tekanan pada harga beberapa komoditas pangan meningkat pada November 2016 menyebabkan kenaikan inflasi. Hasil survei mingguan harga oleh Bank Indonesia (BI), hingga pekan ketiga November 2016 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,39%. Sementara inflasi Oktober 2016 sebesar 0,41%. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan inflasi tersebut didorong oleh masuknya periode basah yang berkelanjutan atau La Nina. Kondisi curah hujan yang lebih tinggi berdampak pada produktivitas komoditas pangan tersebut. Hingga akhir tahun 2016 BI optimis inflasi akan berada di level 3%-3,2%.
Asahimas Flat Glass (AMFG) menganggarkan belanja modal (capex) sekitar USD 7-8 juta pada tahun 2017. Dana tersebut akan dipergunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan industri kaca pada tahun depan. Dana itu belum termasuk ekspansi bisnis yang sedang kami persiapkan pada tahun depan. Sumber pendanaan capex seluruhnya akan berasal dari kas perusahaan. Produksi kaca perusahaan pada tahun 2016 sekitar 570 ribuan kilo ton. Pada tahun 2017 diharapkan meningkat karena ada tambahan kapasitas sekitar 10%-15%. Asahimas Flat Gass (AMFG) menargetkan penjualan bersih pada kisaran Rp1 triliun di kuartal terakhir tahun ini. Dengan target tersebut perseroan beharap dapat membukukan total pendapatan bersih Rp3,7 triliun pada 2016 atau meningkat 2,7% YoY. Untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan, Impack Pratama Industri (IMPC) menargetkan kontribusi ekspor menjadi 20% pada 2017. Peningkatan penjualan di luar negeri disasar guna mengantisipasi pasar domestik yang lesu. Link Net (LINK) menargetkan 2 juta rumah tangga tersambung jaringan (homes passed) pada 2017, dari saat ini sebanyak 1,8 juta homes passed. Pada 2017, perseroan akan mengembangkan layanan homes passed ke beberapa wilayah baru, seperti Medan dan Batam. Cikarang Listrindo (POWR) berencana membagikan dividen interim untuk buku tahun 2016 sebesar USD 10 juta pada 28 November 2016. Pembagian dividen interim kepada pemegang saham dilakukan dalam rupiah dengan mengacu kurs tengah Bank Indonesia. DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
21 November 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
46.17 2.94 1206.33 10845.00 20200.00 105.10 90.00 700.00 2917.50 780.50 653.48
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
0.48 0.09 -1.60 -400.00 0.00 42.70 26.64 -2.50 12.50 16.00 -0.64
Price (IDR)
29 0.05
9,859 881
Change (IDR)
-7 242
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Change
Price
%Day
18867.93 5321.51 6775.77 3342.99 2208.98 22344.21 5170.11 17967.41 1623.80 2838.65
-0.19 -0.23 -0.28 -0.49 -0.26 0.37 -0.44 0.59 -0.18 0.89
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change 54.50 -41.43 -0.59 -21.43 -99.00 -134.42 14.30 -3.91 -0.02
2015E
8.28 6.27 8.55 -9.75 -8.55 1.96 12.56 -5.60 -4.06 -1.53
17.26 22.23 16.46 15.08 31.66 12.40 16.97 18.02 16.28 13.70
2016F
2015E
15.52 19.21 14.09 13.31 24.68 11.36 14.15 16.74 15.11 13.09
2016F
3.17 3.45 1.72 1.54 3.29 1.14 2.33 1.60 1.59 1.09
2.96 3.10 1.68 1.42 2.99 1.07 2.11 1.51 1.51 1.05
Market Cap (USD Bn) 5,468.3 8,310.3 1,721.6 4,150.1 3,403.8 1,822.7 416.2 2,868.2 221.9 319.2
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.07 1.06 0.01 0.70 0.73 1.23 0.15 0.23 0.08
Change -0.0003 -0.0008 0.0000 -0.0008 -0.0018 -0.0018 -0.0002 -0.0012 -0.0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 4.75 0.00 0.10 0.25 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,427.50 14,206.97 120.94 9,403.74 9,828.53 16,547.51 1,949.84 3,039.10 11.35
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI 7-Day Repo Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
October-16 2.11 3.31 0.14 115.04 Bn 3,216,799.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.10 0.26 0.17 0.03 0.03 2.77
IDR AVERAGE DEPOSIT September-16 1.97 3.07 0.22 115.67 Bn 3,084,775.50
Description 1M 3M 6M 12M
Rate (%) 6.08 6.39 6.27 6.28
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
21 November 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 22 Nov 22 Nov 23 Nov 23 Nov 23 Nov 23 Nov 23 Nov 23 Nov 24 Nov
Agenda US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US Durable Goods Orders US Initial Jobless Claims US ContinuingClaims US House Price Purchase Index US New Home Sales US New Home Sales MoM FOMC Meeting Minutes
Expectation Turun menjadi 5.45 juta dari 5.47 juta Turun menjadi -0.4% dari 3.2% Naik menjadi 0.9% dari -0.3% ---Turun menjadi 590 ribu dari 593 ribu Turun menjadi -0.5% dari 3.1% --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock HMSP SMBR BRAM KRAS BMRI BDMN TBIG SMGR INTP NIKL
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3800 2400 9000 745 10925 3480 5675 8425 14900 710
Index pt
0.53 3.00 20.00 5.77 0.23 1.75 1.79 0.90 0.68 24.56
Stock
2.16 0.64 0.63 0.59 0.54 0.53 0.44 0.41 0.34 0.33
TLKM UNTR UNVR PTBA AMRT SCMA MIKA DNET CPIN POWR
Price IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
3970 21300 40250 11125 505 2260 2760 1100 3340 1335
Index pt
-0.75 -2.74 -0.62 -6.71 -6.48 -3.83 -3.16 -7.17 -1.76 -4.30
-2.80 -2.07 -1.77 -1.71 -1.35 -1.22 -1.21 -1.12 -0.91 -0.89
UPCOMING IPO'S Company PT Prodia Widyahusada PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada
Business Trade & Service Medical Support Property & Real Estate Property & Real Estate Consumer
IPO Price (IDR) 6250-8000
Issued Shares (Mn) 187.50
Offering Date
Listing
30 Nov-02 Dec’16
07 Dec’16
300-350
312.50
02 Dec-06 Dec’16
15 Dec’16
800-1250
3,333.33
TBA
TBA
420-500
710.00
TBA
TBA
Underwriter Citigroup, Credit Suisse, Indo Premier Securities Sinarmas Sekuritas RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
21 November 2016 21 November 2016
DIVIDEND Stock
DPS (IDR) $0.00221 5.00
GEMS TOTO
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 18 Nov’16 21 Nov’16
Ratio 80000 : 36697
EXC. Price (IDR) 2180.00 525.00 TBA TBA 130-175 9000.00 111.00 18.00 550 TBA --
EX Date 21 Nov’16 22 Nov’16
Recording 23 Nov’16 24 Nov’16
Payment 29 Nov’16 16 Dec’16
CORPORATE ACTIONS Stock WIKA KRAS PTPP JSMR AGRO SILO INPC BEKS SKBM GREN UNSP
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Reverse Stock
250000:56599
TBA TBA 6698:2244 8:1 29:6 2000:777 20:49 1:20 10:1
CUM Date 10 Nov’16 17 Nov’16 18 Nov’16 24 Nov’16 25 Nov’16 29 Nov’16 30 Nov’16 01 Dec’16 04 Dec’16 09 Dec’16 TBA
EX Date 11 Nov’16 18 Nov’16 21 Nov’16 25 Nov’16 28 Nov’16 30 Nov’16 01 Dec’16 02 Dec’16 05 Dec’16 13 Dec’16 TBA
Trading Period 17 Nov – 23 Nov’16 24 Nov – 30 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16 01 Dec – 07 Dec’16 02 Dec – 08 Dec’16 06 Dec – 13 Dec’16 07 Dec – 14 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16 11 Dec – 17 Dec’16 14 Dec – 20 Dec’16 TBA
GENERAL MEETING Emiten KIAS BKSL HOME IATA SPMA CTBN SOBI LAMI JSPT SAFE PWON PLIN CTRP INTP CTRS CTRA INRU PNBN MREI
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB
Date 22-Nov-16 22-Nov-16 22-Nov-16 24-Nov-16 24-Nov-16 24-Nov-16 28-Nov-16 30-Nov-16 30-Nov-16 30-Nov-16 01-Dec-16 02-Dec-16 02-Dec-16 02-Dec-16 02-Dec-16 02-Dec-16 02-Dec-16 08-Dec-16 08-Dec-16
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
21 21 November 2016 November 2016
UNVR
TRADING BUY
S1
R1
39825
40475
Trend Grafik UNVRDownward Sloping
S2
39175
Closing Price
R2
Major
Down
Minor
Down
Channel 50,000
41125
40250
48,000
MACD line dan signal line indikasi negatif 46,000
Stochastics fast line & slow indikasi negatif
45,024.6 44,493 44,493 44,000
Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
RSI berada dalam area oversold
43,252.5
Harga berada dalam area lower band Prediksi
41,850 42,000 41,612.5
Trading range Rp 39825-Rp 40475
40,765
Entry Rp 40250, take Profit Rp 40475
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 20.37 10.07 -84.75 43253 40765
HMSP
TRADING BUY
S1
R1
3750
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
3820
May Jun Jul August September = 23.04, Stochastic %K = 19.75,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 UNVR-Stochastic %D(6,3,3)
October
November
UNVR-MACD(5,3) = 364.21, Signal()= 393.69 UNVR-TSI(3,5,3)
= -84.75,Volume()= 1,909,300.00
Created with AmiBroker - advanced R(14)=charting -86.87, andVolume()= technical analysis 1,909,300.00 software. http://www.amibroker.com UNVR-William's%
Trend Grafik
Major
Up
Minor
40,250 40,000 40,250 80 40,250 23.0431 39,775 100.0 90.0 80.0 70.0 23.0431 39,681.8 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 39,681.8 10.0 393.689 19.7466 600 400 364.206 200 0 19.7466 -200 -400 -600 1,909,300 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 1,909,300 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -83.4314 -86.8687 -84.747
Down
HMSP Downward SlopingChannel
S2
3680
Closing Price
R2
3890
4,300
3800
4,200 4,150.73
MACD line dan signal line indikasi positif
4,100 4,038.75 4,038.75 4,000
Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Candle chart indikasi potensi rebound
3,936.5 3,900 3,856.25 3,850.63 3,850.63 3,800 3,800 3,800 3,800 3,700 3,798 3,680
RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Prediksi
Trading range Rp 3750-Rp 3890 Entry Rp 3800, take Profit Rp 3890
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 26.28 -28.57 -45.49 3937 3798
3,600
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
May Jun Jul August September HMSP - Stochastic %D(6,3,3)= 27.05, Stochastic %K = 27.59,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 HMSP - MACD(5,3) = 16.88, Signal()= 23.32 HMSP - TSI(3,5,3) = -45.49,Volume()= 11,139,900.00 R(14)= -71.43, Volume()= Created AmiBroker - advanced charting and technical analysis11,139,900.00 software. http://www.amibroker.com HMSPwith- William's%
October
November
80 27.5858 90.0 80.0 27.5858 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 27.0524 20.0 10.0 0.0 23.3234 27.0524 40.0 20.0 16.8842 0.0 20 -20.0 -40.0 11,139,900 60.0 40.0 0.00000 20.0 11,139,900 0.0 -20.0 -40.0 -45.4328 -60.0 -71.4286 -45.4884
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
21 21 November 2016 November 2016
PTBA
TRADING BUY
S1
R1
S2
10800 9875
Closing Price
R2
11725
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 13,846.4 13,846.4 13,775 14,000 13,775
PTBA BroadeningWedge
12650
11125
13,000 12,468.8 12,442.5 12,175 12,000 11,975
MACD line dan signal line indikasi negatif
11,125 11,000 11,125 11,125 10,000 11,090 11,090
Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
Prediksi
RSI berada dalam area oversold
9,000
Harga berada dalam area lower band
8,000
6,000
Entry Rp 11125, take Profit Rp 11725
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
BISI S1
7,000
Trading range Rp 10800-Rp 11725
Posisi
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
42.45 -173.98 -28.68 12443 11975
May Jun Jul August September PTBA-Stochastic %D(6,3,3)= 25.42, Stochastic %K = 23.78,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
October
November
PTBA -MACD(5,3) = 281.32, Signal()= 205.99 PTBA -TSI(3,5,3) = -28.68,Volume()= 5,097,200.00 % R(14)= -98.15, Volume()= 5,097,200.00
Created AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com PTBA-withWilliam's
5,000 80 25.4214 100.0 90.0 80.0 25.4214 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 23.7752 20.0 10.0 281.317 23.7752 300 205.992 200 100 200 -100 -200 -300 5,097,200 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 5,097,200 -20.0 -20.4098 -40.0 -60.0 -80.0 -98.1481 -28.6807
TRADING BUY 1710
R1
1810
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BISI Downward Sloping Channel
S2
1610
Closing Price
R2
1910
2,100 2,042.83 1,983.75 2,000 1,983.75
1765
1,965
MACD line dan signal line indikasi positif
1,900 1,894.75 1,815 1,815 1,800 1,800 1,765 1,765 1,700 1,765
Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold
1,735 1,690
Harga berada dalam area lower band Prediksi
1,600
Trading range Rp 1710-Rp 1810
1,500
Entry Rp 1765, take Profit Rp 1810
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.73 -26.09 -38.35 1895 1735
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
May Jun Jul August September BISI -Stochastic %D(6,3,3)= 13.13, Stochastic %K = 20.06,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 BISI -MACD (5,3) = 11.79, Signal()= 20.13 BISI -TSI(3,5,3)=-38.35,Volume()= 293,100.00 Created with AmiBroker - R(14)= advanced charting -76.56,andVolume()= technical analysis 293,100.00 software. http://www.amibroker.com BISI -William's%
October
November
1,400 80 20.0556 100.0 90.0 80.0 70.0 20.0556 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 20.1264 13.1283 40.0 30.0 20.0 10.0 11.7949 0.0 13.1283 -10.0 -20.0 -30.0 293,100 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 293,100 0.0 -20.0 -40.0 -38.3505 -60.0 -80.0 -76.5625 -45.7735
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
21 21 November 2016 November 2016
ACES
TRADING BUY
S1
825
R1
865
S2
785
R2
905
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
ACESBroadeningWedge
1,020.0
850 MACD line dan signal line indikasi positif
960.0 935 935 915 912.023 900.0
Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
RSI berada dalam area overbought
853.25 850 850 840.0 850 833.75 826
Harga berada dalam area netral
Prediksi
Trading range Rp 825-Rp 865
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 31.22 -1.35 4.75 853 826
BDMN
TRADING BUY
S1
3370
R1
3560
S2
3180
R2
3750
Closing Price
Ulasan
780.0
Entry Rp 850, take Profit Rp 865 Sinyal Negatif Positif Positif Negatif Positif
May Jun Jul August September ACES-Stochastic %D(6,3,3)= 61.37, Stochastic %K = 85.59,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
October
November
ACES-MACD(5,3) = -4.09,Signal()= -1.10 ACES -TSI(3,5,3) = 4.75, Volume()= 8,360,600.00 Created with AmiBroker - advanced R(14)=charting -40.63, andVolume()= technical analysis 8,360,600.00 software. http://www.amibroker.com ACES-William's%
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
BDMNWedge 4,168.24 4,200 3,986.28 3,958 3,958 4,000 3,958
3480 MACD line dan signal line indikasi positif
3,850 3,800
Stochastics fast line & slow indikasi positif
3,704.5 3,600
Candle chart indikasi potensi rebound
3,512.5 3,480 3,400 3,480
RSI berada dalam area oversold
3,480 3,394 3,300 3,200
Harga berada dalam area lower band
Prediksi
755 85.5918 747.5 85.5918 747.5 80 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 61.3662 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 61.3662 0.0 -1.09557 20 12.0 6.0 0.0 -4.08519 -6.0 8,360,600 -12.0 4.75437 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 8,360,600 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -11.6552 -40.625
Trading range Rp 3370-Rp 3560
3,000
Entry Rp 3480, take Profit Rp 3560
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 7.09 -48.93 -42.77 3705 3394
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
May Jun Jul August September BDMN- Stochastic %D(6,3,3)= 12.55, Stochastic %K = 23.45,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 BDMN - MACD(5,3) = 15.36, Signal()= 35.08 BDMN- TSI(3,5,3) = -42.77,Volume()= 1,788,400.00
Created withWilliam's% AmiBroker - advanced charting and technical analysis1,788,400.00 software. http://www.amibroker.com BDMNR(14)= -68.42, Volume()=
October
November
2,800 80 23.4507 100.0 80.0 23.4507 60.0 40.0 20.0 20 0.0 35.085 12.5522 80.0 60.0 40.0 20.0 15.3561 0.0 -20.0 12.5522 -40.0 -60.0 -80.0 1,788,400 100.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 1,788,400 -20.0 -40.0 -42.7683 -60.0 -80.0 -68.4211 -56.5448
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
21 November 2016 21 November 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
15200 1600 1945
15200 1600 1945
15075 1640 1935
14700 1500 1925
15075 1570 1935
15450 1640 1945
15825 1710 1955
Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
16075 1660 1970
14450 1380 1835
Trading Buy 11125 PTBA 1500 ADRO Trading Buy 1325 MEDC Trading Sell Trading Buy 3110 INCO 900 ANTM Trading Sell Trading Sell 1050 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Sell 820 WTON Trading Buy 8425 SMGR Trading Buy 14900 INTP Trading Buy 900 SMCB
11125 1500 1325 3110 900 1050
11725 1530 1290 3180 890 1035
9875 1420 1210 2960 870 990
10800 1475 1290 3070 890 1035
11725 1530 1370 3180 910 1080
12650 1585 1450 3290 930 1125
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
13775 1735 1660 3550 930 1285
10550 1335 1260 2560 785 765
820 8425 14900 900
800 8625 15150 940
800 8175 13850 850
815 8325 14500 880
830 8475 15150 910
845 8625 15800 940
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
950 10475 17950 1025
810 8150 14275 865
7850 1060
7850 1060
8025 1050
7650 1020
7775 1050
7900 1080
8025 1110
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
8500 1430
7300 1030
7775 63100 40250 1465
7775 63100 40250 1465
7675 63375 40475 1440
7525 61775 39175 1395
7675 62575 39825 1440
7825 63375 40475 1485
7975 64175 41125 1530
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif
8975 68400 45250 1755
7225 60725 39775 1455
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1825 1825 BSDE Trading Buy 4060 4060 PTPP Trading Sell 2360 2360 WIKA Trading Sell 1990 1990 ADHI Trading Buy 2320 2320 WSKT
1835 4090 2320 1950 2340
1765 3950 2250 1950 2220
1800 4020 2320 1980 2280
1835 4090 2390 2010 2340
1870 4160 2460 2040 2400
Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Negatif Positif
2260 4300 2685.6 2450 2680
1720 3880 2241 1955 2120
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 2390 PGAS Trading Sell 4270 JSMR Trading Sell 6250 ISAT Trading Sell 3970 TLKM
2390 4270 6250 3970
2340 4250 6150 3940
2250 4190 6150 3870
2340 4250 6225 3940
2430 4310 6300 4010
2520 4370 6375 4080
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Positif
2690 4750 6650 4300
2200 4220 6025 3640
10925 11500 5225 14725 1660
10600 11250 5075 14525 1645
10600 11250 5075 14525 1605
10800 11425 5175 14650 1645
11000 11600 5275 14775 1685
11200 11775 5375 14900 1725
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
11900 12975 5725 16150 1980
10050 11025 4810 13950 1600
21300 1660
20700 1650
19475 1625
20700 1650
21925 1675
23150 1700
Negatif Positif
Negatif Positif
Negatif Negatif
23975 2070
18550 1600
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Sell
18-11-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Buy Trading Buy UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Sell 10925 BMRI Trading Sell 11500 BBRI Trading Sell 5225 BBNI Trading Sell 14725 BBCA Trading Sell 1660 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 21300 UNTR Trading Sell 1660 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.