04 April 2016
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Sinyalemen teknikal terkonfirmasi positif bagi IHSG untuk pekan ini, Sinyal tersebut tercermin dari lagging maupun leading indikator. Dimana MA5 dan MA20 terkonfirmasi positif bagi IHSG, demikian dengan inidikator MACD dan Stochastic mensinyalkan upside bagi IHSG untuk pekan ini..
Lini energi belum jadi prioritasi WSKT Anak usaha TBIG terbitkan surat utang USD 500 juta JSMR perbesar porsi pendapatan lain MEDC gandeng Ratchaburi incar PLTG USD 350 juta Laba STAR tahun 2015 turun jadi Rp 83,39 juta ABMM beri pinajaman ke anak usaha Rp 70 miliar & USD 16,871 juta ABBA tahun 2015 cata rugi Rp 49,74 miliar INAF menargetkan pertumbuhan ekspor 16% CINT lanjutkan ekspansi yang tertunda Laba GSMF tahun 2015 turun jadi Rp 76,08 miliar Laba MRAT tahun 2015 urun jadi Rp 1,04 miliar Laba UNIT tahun 2015 naik jadi Rp 417,11 juta Pendapatan MLPT naik 4,6% YoY pada 2015 Laba MTDL naik 27,5% YoY pada 2015 Laba SOCI didukung galangan kapal DPUM kaji terbitkan obligasi dan akuisisi MSKY jajaki pinjaman USD 275 juta SMMA jual seluruh saham PT. PAnji Ratu Jakarta senilai Rp 17 miliar RANC catat rugi Rp 17,16 miliar di 2015 dari laba Rp 15,19 miliar DILD targetkan marketing sales 2016 capai Rp 2,5 triliun APLN terganjal kasus hukum salah satu direkturnya Fame Brigde Investment Ltd. jual saham DMAS DMAS kaji tambah saham publik sebesar 10% EMDE eksekusi proyek properti untuk pertahankan kinerja Laba MEGA tahun 2015 naik jadi Rp 1,05 triliun
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4843.186 840.296
-2.185 -0.054
4,431.32 1,560.62
5,689,33 4,108.27
MARKET REVIEW Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup melemah ke level 4,843.19. Dari domestik, BPS mencatat laju inflasi nasional sebesar 0,19% pada Maret 2016 dengan inflasi tahunan mencapai 4,45%. Selanjutnya, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan ekonomi XI yang meliputi meliputi KUR berorientasi ekspor, dana investasi real estate (DIRE), percepatan bongkar muat barang di pelabuhan atau dwelling time, dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan. Dengan KUR berorientasi ekspori, para pelaku UMKM yang ingin mengekspor produknya berhak mendapatkan KUR dengan bunga 9%. Selain itu, PPh final dari penjualan properti real estate diturunkan dari 5% menjadi 0,5%. Ketiga, pemerintah meluncurkan sistem Indonesia Single Risk Management (ISRM) untuk mempermudah proses bongkar muat barang di pelabuhan. Terakhir, pemerintah berupaya agar bahan baku obat dan alat kesehatan diproduksi di dalam negeri. Selanjutnya, Pertamina mengeluarkan kebijakan penurunan harga BBM nonsubsidi sebesar Rp200 per liter efektif 30 Maret 2016. Pertalite akan diturunkan menjadi Rp7.100 per liter, sedangkan Pertamax diturunkan menjadi Rp7.500 per liter. Selanjutnya, harga BBM jenis premium juga diturunkan sebesar Rp500/liter dari Rp6.950 menjadi Rp6.450/liter. Harga solar juga turun sebesar Rp500/liter dari Rp5.650/liter menjadi Rp5.150/liter. Selain penurunan harga BBM, penurunan tarif listrik juga diberlakukan per 1 April 2016 yang berlaku bagi 12 golongan pelanggan, mulai dari rumah tangga hingga industri. Pada awal April, tarif listrik akan turun mengikuti harga minyak dunia yang mengalami penurunan. Untuk rumah tangga pelanggan listrik golongan 1.300 VA ke atas penurunannya sekitar Rp12 per KwH, dari Rp1.355 menjadi Rp1.343 per KwH. Sedangkan untuk industri sedang, turun sekitar Rp9 per KwH, dari Rp1.042 per menjadi Rp1.033 per KwH. Industri besar turun sekitar Rp8 per KwH, dari Rp933 menjadi Rp925 per KwH. Dari global, Gubernur the Fed Janet Yellen memberi pernyataan bahwa bank sentral AS akan berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan dengan memperhatikan kondisi perekonomian global. Selanjutnya, data resmi pemerintah AS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat secara tahunan mencapai 1,4% pada kuartal IV 2015. Departemen Perdagangan AS merevisi pertumbuhan ekonomi AS pada periode tersebut dari sebelumnya 0,7%. Secara umum, perekonomian AS diestimastikan tumbuh pada kisaran 2,4% sepanjang 2015. Salah satu alasan dilakukannya revisi pertumbuhan ekonomi adalah lantaran belanja masyarakat lebih besar dari yang diperkirakan, didorong membaiknya pasar tenaga kerja. Meskipun demikian, para analis memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS pada 4Q15 tidak akan berubah dari estimasi sebelumnya, yakni 1%.
MARKET VIEW Kondisi pasar global yang tengah di hadapi perlambatan, namun pejabat the Fed penuh dengan keyakinan mengatakan bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali tahun ini. Sebelumnya sebagian besar petinggi the Fed juga memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak 2 kali tahun ini, namun komentara Lockhart mensinyalkan bahwa bank sentral dapat mengambil pendekatan yang sedikit lebih agresif untuk menaikkan suku bunga jika data ekonomi terus menunjukkan hasil yang positif. The Fed dijadwalkan menggelar pertemuan kebijakan pada pertengahan April. Namun, para pejabat the Fed ini mensinyalkan bahwa bank sentral dapat mengambil pendekatan yang sedikit lebih agresif untuk menaikkan suku bunga jika data ekonomi terus menunjukkan hasil yang positif. Ditengah optimistis para pejabat The Fed terhadap perekonomian AS, namun diperkirakan akan terkendala oleh perekonomian global, khususnya perekonomian Cina yang berdampak bagi global. Bahkan, Standard & Poor's (S&P) pada pekan lalu menurunkan outlook peringkat kredit Cina dan Hong Kong menjadi “negatif” dari sebelumnya "stabil", dengan alasan risiko ekonomi dan keuangan terhadap utang pemerintah telah meningkat. Langkah ini mengindikasikan peluang bahwa lembaga pemeringkat ini dapat memangkas rating 'AA-' milik Cina dan rating 'AAA' milik Hong Kong dalam jangka waktu 6 bulan sampai 2 tahun ke depan. S&P percaya bahwa dalam 5 tahun ke depan Cina masih akan menunjukkan perkembangan yang moderat dalam menyeimbangkan ekonomi dan perlambatan dalam pertumbuhan kredit. Downgrade yang dilakukan S&P ini berpotensi membebani sentimen di pasar saham Cina dan Hong Kong. Sementara itu, pamor perekonomian Cina terangkat oleh data aktivitas manufaktur Cina yang kembali menunjukan ekspansi, diharapkan dapat memberikan angin segar bagi pelaku pasar yang sebelumnya cemas akan kesehatan ekonomi negara ini. Data dari pemerintah Cina menunjukkan indeks aktivitas manufaktur naik menjadi 50,2 di bulan Maret, dari bulan sebelumnya 49,3. Sentimen lain bagi pasar, tren pergerakan harga minyak dunia tetap dapat memberikan dampak bagi pergerakan indeks global. Sedangkan sentimen dari dalam negeri mulai terbatas, maka faktor eksternal akan berdampak bagi IHSG yang diperkirakan bergerak mixed. Kendati demikian peluang untuk menguat bagi indeks masih cukup terbuka di pekan ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
4 April 2016
4 April 2016 Waskita Karya (WSKT) belum berencana mengembangkan lebih jauh lini usaha sektor energi yang dimiliki oleh perusahaan pada 2016. Perusahaan berencana melakukan sejumlah pembangkit listrik tenaga mikrohidro setelah menyelesaikan satu pembangkit listrik di Sangir, Sumatera Barat dengan kapasitas 2x5 mega watt (MW). Realisasi pembangunan Sangir Hulu telah mencapai 95% dan sekarang sedang mempersiapkan pemasangan turbin dan generator di mana tanggal operasi komisioning direncanakan pada Juni 2016. Pada 2016, kontribusi lini jalan tol ditargetkan mencapai 40-50% terhadap total pendapatan, diikuti oleh beton sebesar 20-25% dan terakhir properti. Jasa Marga (JSMR) berencana memperbesar porsi pendapatan lain atau di luar pendapatan tol menjadi 15%-20% pada 2016 atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang masih di bawah 10%. Salah satu contoh pendapatan lain yang dapat dinaikkan adalah pemeliharaan jalan tol yang dikelola oleh anak usaha perusahaan. Menurut perusahaan, anak usaha tersebut dapat menggarap pemeliharaan aset milik JSMR. Selain itu, perusahaan akan menaikkan pendapatan dari lini pendapatan sewa, pendapatan property, pendapatan iklan dan sebagainya. TBG Global Pte.Ltd, entitas anak Tower Bersama Infrastructure (TBIG), berencana untuk menerbitkan surat utang atau notes dengan nilai sebanyak-banyaknya USD 500 juta. Dana hasil penerbitan notes akan digunakan untuk keperluan investasi dalam bentuk pemberian pinjaman dan penyertaan modal pada Tower Bersama Singapore Pte. Ltd. (TBS), entitas anak TBG Global Pte. Ltd. Selanjutnya, TBS akan memberikan fasilitas pinjaman antar perusahaan kepada perseroan. Jatuh tempo pembayaran utang pokok adalah pada tahun 2025 dengan bunga maksimal 8% per tahun. Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak usahanya, Medco Power Indonesia, menggandeng perusahaan asal Thailand, Ratchaburi Electricity Generating Holding Pcl untuk mengikuti tender pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 250 MW di Riau. Nilai PLTG tersebut diperkirakan sekitar USD 350 juta. Perseroan memperkirakan proposal tender akan diserahkan pada Juni 2016. Bila berhasil memenangkan independent power producer (IPP) Riau, Medco berencana menguasai hingga 51% dan 49% sisanya Ratchaburi Electricity. ABM Investama (ABMM) pada 30 Maret 2016 telah melakukan transaksi afiliasi berupa pemberian pinjaman kepada anak usahanya, yaitu PT Cipta Krida Bahari (CKB) dan PT Cipta Kridatama (CK) masing-masing Rp 70 miliar untuk CKB dan USD 16.871.109 untuk CK. Pinjaman itu akan digunakan untuk modal kerja CKB dan CK dalam menjalankan kegiatan usaha. Star Petrochem (STAR) mencatat kenaikan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 258,96 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 228,62 miliar. Laba bersih tercatat Rp 83,39 juta turun dari sebelumnya Rp 340,03 juta. Indofarma (INAF) membidik penjualan ekspor mencapai US$3,5 juta pada tahun ini atau tumbuh 16,6% disbanding realisasi 2015 sekitar US$3 juta. Perusahaan juga memacu penjualan produk herbal untuk menggenjot kinerja. Tahun ini, perusahaan membidik beberapa negara seperti Singapura, Vietnam, Kamboja, Filipina, Myanmar, Timor Leste hingga Suriname. Produk yang diekspor teridiri atas produk ethical dan obat bebas. Penjualan dari ekspor pada periode JanuariMaret 2016 yang sudah diraih perusahaan mencapai US$300 ribu. Permintaan ekspor tersebut datang dari Afghanistan. Millenium Pharmacon International (SDPC) mengklaim kinerja penjualan pada triwulan pertama tahun ini sesuai dengan target, yaitu sejalan dengan pertumbuhan yang ditargetkan di 2016 sebanyak 20%. Salah satu factor pemicu terdorongnya pertumbuhan adalah penurunan suku bunga Bank Indonesia. Pasalnya, untuk menjalankan usaha, perusahaan meminjam dana dengan pembayaran jangka pendek kepada tiga bank, yaitu PT Bank UOB Indonesia, Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank AG. Tahun lalu hutang terhadap tiga bank tersebut mencapai Rp258,46 miliar. Selain itu, perusahaan
juga akan mengembangkan obat nonresep dan alat kesehatan. Penjualan bruto Mustika Ratu (MRAT) tahun 2015 turun menjadi Rp 593,54 miliar dari sebelumnya Rp 616,94 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 1,04 miliar dari sebelumnya Rp 7,05 miliar. MNC Sky Vision (MSKY) menjajak pinjaman hingga USD 275 juta dari dua bank asing. Aksi penggalangan dana tersebut akan digunakan untuk melunasi (refinancing) utang senilai USD 215 juta. Perseroan juga berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD hingga 706,38 juta atu 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor. Tujuan dari non-HMETD ini adalah meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perusahaan. Multipolar (MLPT) membukukan pendapatan konsolidasi senilai Rp 17,9 triliun sepanjang 2015, naik 4,6% YoY. Perlambatan ekonomi domestik dan pelemahan mata utang Rupiah ditambah dengan kerugian pencatatan mata uang asing dan biaya one-time konversi, serta pengalihan bisnis Hypermart di China menyebabkan perseroan membukukan kerugian sebesar Rp 1,2 triliun. Metrodata Electronics (MTDL) membukukan pertumbuhan kinerja pada 2015 baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Perseroan membukukan penjualan Rp 9,96 triliun pada tahun lalu, meningkat 17,9% YoY. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh diversifikasi penjualan produk. MTDL aktif memasarkan smartphone dengan membentuk direktorat khusus, sehingga fokus dan mampu meningkatkan porsi penjualan smartphone dari 5% menjadi 15% dari total penjualan. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 226,6 miliar pada 2015, meningkat 27,5% YoY. Pada tahun ini, MTDL menargetkan penjualan sebesar Rp 11,1 triliun atau tumbuh 11% YoY. Mahaka Media (ABBA) mencatatkan penurunan penjualan bersih tahun 2015 menjadi Rp 290,55 miliar dari sebelumnya Rp 318,91 miliar. Rugi sebelum pajak tercatat Rp 49,74 miliar dari sebelumnya membukukan laba sebelum pajak Rp 12,09 miliar. Supra Boga Lestari (RANC) mencatatkan kerugian Rp 17,16 miliar per Desember 2015 dari sebelumnya membukukan laba Rp 15,19 miliar. Pendapatan bersih naik menjadi Rp 1,91 triliun dari sebelumnya Rp 1,64 triliun. Champion Pacific Indonesia (IGAR) memutuskan untuk memangkas belanja modal sebesar 83% YoY menjadi Rp 5 miliar tahun ini. Penurunan belanja modal dipicu oleh ekspektasi belum stabilnya kondisi ekonomi tahun ini. Belanja modal tahun ini hanya dimanfaatkan untuk perawatan mesin. Untuk meningkatkan kinerja keuangan tahun ini, perseroan akan memperbesar kontribusi penjualan kemasan makanan dan minuman menjadi 15% tahun ini, dari realisasi tahun lalu sekitar 10% terhadap total penjualan. Nusantara Inti Corpora (UNIT) meraih laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 417,11 juta dibandingkan sebelumnya Rp 179,97 juta. Pendapatan naik menjadi Rp 118,26 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 102,44 miliar. Chitose Internasional (CINT) pada tahun ini menganggarkan belanja modal sama seperti tahun lalu yaitu sekitar Rp33 miliar untuk merealisasikan sejumlah rencana ekspansi yang tertunda pada 2015. Perusahaan akan menjalankan renacna bisnis yang belum terealisasi tahun lalu dan akan dilaksanakan tahun ini. Sinarmas Multiartha (SMMA) melakukan penjualan seluruh sahamnya di PT Panji Ratu Jakarta pada 31 Maret 2016 kepada pemegang saham lain PT Surya Mitra Sejati. Jumlah saham yang dilepas mencapai 170.000 saham senilai Rp17.000.000.000. Dua Putra Utama Makmur (DPUM) berencana menerbitkan obligasi dan akuisisi beberapa perusahaan. Hal ini didorong kebijakan pemerintah menggalakkan kemaritiman sehingga berdampak positif bagi perusahaan perikanan terintegrasi. Dampak positif dari kebijakan Menteri Susi memberantas kapal illegal mulai dirasakan perusahaan,
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
4 April 2016
4 April 2016 Persaingan semakin berkurang dan permintaan terhadap komoditas ikan terus meningkat. Saat ini, perusahaan melakukan due diligence untuk mengakuisisi tiga perusahaan perikanan.
didapat dari pengembangan yang memberikan kontribusi sebesar Rp 234,3 miliar atau hampir 70% dari pendapatan. Sedangkan 30% sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan.
Soechi Lines (SOCI) membukukan perolehan laba bersih senilai USD 41 juta pada 2015, tumbuh 23% YoY. Kenaikan pendapatan dari bisnis galangan kapal menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba perseroan di tengah tren menurunnya harga minyak dunia. Total pendapatan sepanjang tahun lalu mencapai USD 142 juta, tumbuh 11,3% YoY. Pendapatan dari segmen pelayaran mencapai USD 113 juta, tumbuh 4,81% YoY, sementara pendapatan dari bisnis galangan kapal meningkat hingga 45,71% YoY menjadi USD 20,08 juta. Tahun ini, armada perseroan juga bertambah dengan kehadiran satu kapal berkapasitas 100.000 DWT.
Greenwood Sejahtera (GWSA) mencetak laba bersih sebanyak Rp1,26 triliun sepanjang 2015 atau tumbuh 124% dibandingkan dengan realisasi pada 2014. Kenaikan valuasi aset property investasi menjadi factor utama peningkatan laba perusahaan. Pada 2015, perusahaan melakukan revaluasi terhadap aset-aset property investasi menyusul pemberian diskon pajak yang diberikan oleh pemerintah. Hasilnya, perusahaan membukukan selisih kenaikan atau gain atas empat aset properti investasi sebanyak Rp1,07 triliun. Kenaikan nilai wajar property melesat 321,81% dibandingkan dengan posisi 2014.
Adira Dinamika Multifinance (ADMF) membukukan pembiayaan baru (new booking) sekitar Rp 7 triliun pada akhir Maret 2016, relatif stabil dibandingkan dengan pencapaian kuartal I-2015.
Puradelta Lestari (DMAS) bukukan laba bersih sebesar Rp1,37 triliun pada 2015 atau naik 41,9% dibandingkan 2014. Sementara itu, margin laba bersih perusahaan tergolong tinggi sebesar 59,8% dengan return on equity (ROE) 19,1%. Kenaikan laba bersih didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 48,6% menjadi Rp2,29 triliun pada 2015 dibandingkan 2014 yang sebesar Rp1,54 triliun. Kenaikan pendapatan terutama ditopang dari penjualan lahan industri sebesar Rp2,24 triliun, naik 180,2% dibandingkan 2014. Ke depan, DMAS tidak hanya berfokus kepada penjualan lahan-lahan industri, tetapi juga membangun area komersial dan hunian untuk menghadirkan kenyamanan berupa fasilitas yang lengkap bagi pekerja di kawasan industri.
Equity Development Investment (GSMF) mencatatkan penurunan laba tahun 2015 menjadi Rp 76,08 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 85,78 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 1,19 triliun dari sebelumnya Rp 1,25 triliun. Asuransi Ramayana (ASRM) membukukan kenaikan pendapatan premi menjadi Rp 656,42 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 902,19 miliar. Pendapatan usaha tercatat Rp 311,25 miliar naik dari sebelumnya Rp 232,48 miliar. Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis mampu mendorong pertumbuhan lini bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) double digit pada tahun ini. Salah satu indicator dapat dilihat dari kenaikan kredit hunian pada kuartal I/2016 yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Untuk meningkatkan pertumbuhan KPR pada tahun ini, salah satu strategi yang ditempuh dengan memberikan sejumlah program menarik untuk kembali menggairahkan pasar. Seperti program BNI Griya bunga 8,70% pada tahun pertama dan kemudian 10,70% untuk tahun kedua. Bank Mega (MEGA) meraih laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 1,05 triliun dari sebelumnya Rp 568,06 miliar. Pendapatan bunga naik menjadi Rp 6,45 triliun dari sebelumnya Rp 5,97 triliun. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berupaya memperluas pasar program Laku Pandai ke sejumlah pulau di Indonesia melalui program 'BTPN Wow!' pada tahun 2016, yaitu ke seluruh Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara. Melalui produk tersebut BBTN ingin menyentuh masyarakat terutama nasabah yang "unbanked" atau belum terlalu memahami perbankan. Kasus hukum yang menjerat salah satu direksi Agung Podomoro Land (APLN) berpotensi untuk menjadi penghambat kinerja perusahaan. Fundamental APLN diperkirakan akan memburuk jika kasus hokum berujung pada pencabutan izin reklamasi di Teluk Jakarta. Kasus hokum yang menjerat direksi APLN juga berpotensi menghambat proyek Pluit City yang tengah digarap perusahaan melalui anak usahanya. Di lain pihak, perusahaan menyatakan berkomitmen untuk mematuhi seluruh proses hukum yang diperlukan. Intiland Development (DILD) menargetkan marketing sales tahun 2016 mencapai Rp 2,5 triliun. Sebagai upaya untuk merealisasikan target tersebut, DILD akan fokus terhadap penjualan proyek-proyek eksisting. Seiring dengan peluncuran sejumlah proyek baru yang berkualitas dengan konsep pengembangan yang kuat baik di Jakarta maupun Surabaya. Hingga akhir triwulan I 2016, Intiland berhasil meraih marketing sales sekitar Rp 702 miliar setara 28% dari target. Megapolitan Developments (EMDE) terus mengeksekusi proyek properti yang direncanakan guna mempertahankan kinerja. Pada 2015, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 35% YoY menjadi Rp 61,2 miliar. Selain itu, EMDE membukukan penjualan sebesar Rp 325,3 miliar, meningkat 4% YoY. Pendapatan perseroan
Fame Bridge Investment Limited menjual seluruh saham tersisa di Puradelta Lestari (DMAS) ke AFP International Capital Pte Ltd. Fame Bridge melepas 3.857.010.000 saham seharga Rp 208 per saham atau setara Rp 802,25 miliar. Penjualan saham itu mengakibatkan porsi pemilikan AFP International, anak usaha Sinarmas Land Ltd., meningkat menjadi 63,87%. Akuisisi tersebut menyebabkan porsi pemilikan saham Sinarmas Land meningkat dari 44,46% menjadi 58,96%. Sejauh ini Sinarmas Land telah mengeluarkan dana hingga Rp 2,262 triliun untuk meningkatkan porsi pemilikan di Puradelta. Puradelta Lestari (DMAS) tengah mengkaji untuk menambah jumlah saham yang beredar di publik sebesar 10%, sehingga total saham beredar akan menjadi 20%. Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari rencana awal pemegang saham saat melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Mei 2015. Rencana penambahan jumlah saham beredar akan tergantung dengan kondisi pasar modal. Perseroan belum menentukan waktu dan skema yang akan digunakan untuk menambah jumlah saham beredar di masyarakat. Bank Indonesia memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan meningkat pada triwulan II 2016, sehingga mampu mendorong pertumbuhan fungsi intermediasi perbankan sesuai target tahun 2016 di rentang 12%-14%. Pencapaian pertumbuhan kredit perbankan secara tahunan yang sebesar 8% per Februari 2016 belum sesuai ekspetasi. Hal itu salah satunya karena manfaat ekonomi dari kebijakan pelonggaran moneter oleh bank sentral sejak Desember 2015, belum tertransmisikan dengan baik ke industri perbankan dan sektor riil. Kebijakan penurunan suku bunga acuan (BI rate) secara bertahap dari 7,5% hingga 6,75%, beserta penurunan Giro Wajib Minimum-Primer, tidak secara serta merta langsung mendorong perbankan untuk memacu penyaluran kreditnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pada April 2016 berpotensi terjadi deflasi, bila pemerintah mampu menjaga harga komoditas, seperti bawang maupun cabai. Selain itu ada kemungkinan April mulai memasuki masa panen dan kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif angkutan umum serta tarif dasar listrik bisa menjadi faktor lain yang bisa menyumbang deflasi pada periode ini. Namun ada komponen yang berpotensi mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi pada April, antara lain penyesuaian iuran BPJS, fluktuasi harga emas yang terus meningkat dan kenaikan harga minyak goreng.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
4 April 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
36.35 1.99 1219.69 8320.00 16700.00 50.50 52.60 732.50 2676.00 668.00 736.79
Description
-0.44 0.03 -2.82 -170.00 0.00 -11.90 -10.76 12.50 6.00 3.50 -0.28
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
51 0.02
16,801 315
Change (IDR) 89 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
17792.75 4914.54 6146.05 3149.47 1988.84 20498.92 4843.19 16164.16 1710.55 2818.49
0.61 0.92 -0.47 0.19 -0.56 -1.34 -0.05 -3.55 -0.41 -0.79
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -72.00 -15.43 0.65 -2.57 -17.34 -135.59 2.27 -10.65 -0.17
2.11 -1.85 -1.54 -14.98 -17.66 -6.46 5.45 -15.08 1.07 -2.23
2015E
2016F
16.36 20.85 16.38 13.03 26.22 10.83 16.80 14.88 16.40 12.74
14.59 17.66 13.83 11.57 21.12 9.82 14.60 13.75 15.20 12.06
2015E
2016F
3.05 3.37 1.71 1.41 3.17 1.03 2.50 1.32 1.73 1.08
2.92 3.07 1.65 1.29 2.81 0.97 2.27 1.24 1.64 1.03
Market Cap (USD Bn) 5,363.4 7,712.7 1,513.4 3,908.2 3,073.0 1,671.3 390.8 2,590.3 260.2 290.8
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.14 0.01 0.74 0.77 1.42 0.15 0.26 0.09
Change 0.0004 -0.0002 0.0000 0.0011 -0.0011 -0.0004 -0.0007 0.0006 -0.0008
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.75 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,167.00 14,996.29 117.83 9,761.72 10,094.02 18,728.08 2,031.38 3,384.40 11.41
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
March-16 0.62 4.45 0.19 104.54 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.06 0.51 0.17 0.07 0.07 2.82
SBI February-16 0.42 4.42 -0.09 102.13 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
4 April 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 04 Apr 04 Apr 05 Apr 05 Apr 07 Apr 07 Apr 08 Apr 08 Apr
Agenda US Factory Orders US Durable Goods Orders Indonesia Consumer Confidence Index US Trade Balance US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Consumer Credit US Wholesale Inventories MoM
Expectation Turun menjadi -1.7% dari 1.6% -Tetap 110.0 Defisit naik menjadi $46.30Bn dari $45.68Bn --Naik menjadi $15.00 Bn dari $10.53 Bn Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ HMSP IJ TLKM IJ UNVR IJ SCMA IJ PGAS IJ PNBN IJ JSMR IJ ICBP IJ MIKA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
7325 99000 3350 43175 3245 2660 745 5525 15325 2475
Index pt
1.03 0.61 0.75 0.58 3.34 1.72 6.43 2.31 0.82 2.06
Stock
2.87 2.64 2.38 1.80 1.45 1.03 1.01 0.80 0.69 0.69
Price
BBRI IJ BMRI IJ BBNI IJ CPIN IJ IIKP IJ TOWR IJ BJBR IJ BSIM IJ SMAR IJ LPPF IJ
Change (%)
11100 10100 5100 3505 3370 4295 900 447 3100 18175
Index pt
-2.84 -1.94 -1.92 -2.37 -9.53 -2.39 -6.74 -8.78 -6.06 -0.95
-7.50 -4.36 -1.74 -1.32 -1.13 -1.01 -0.59 -0.57 -0.54 -0.48
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Ganesha PT Buyung Poetra Sembada
Business Banking & Finance Consumer
IPO Price (IDR) 102-105
Issued Shares (Mn) 6100.00
420-500
710.00
Offering Date
Listing
Underwriter
TBA
TBA
Indo Premier Securities
TBA
TBA
Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
4 April 2016 4 April 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 3.50 TBA 15.43 100.00 43.12 6.26 2.20 130.00
LPKR ITMG WSKT MERK JSMR WTON MFMI ABDA
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 01 Apr-16 04 Apr-16 05 Apr-16 05 Apr-16 06 Apr-16 06 Apr-16 06 Apr-16 06 Apr-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA TBA TBA
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA TBA TBA
EX Date 04 Apr-16 05 Apr-16 06 Apr-16 06 Apr-16 07 Apr-16 07 Apr-16 07 Apr-16 07 Apr-16
Recording 06 Apr-16 07 Apr-16 08 Apr-16 08 Apr-16 11 Apr-16 11 Apr-16 11 Apr-16 11 Apr-16
Payment 27 Apr-16 21 Apr-16 29 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 29 Apr-16 29 Apr-16 29 Apr-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI ACST BINA
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date -TBA 04 Apr’16 04 Apr’16 07 Apr’16 04 May’16 15 May’16 TBA 10 July’16
EX Date TBA TBA 05 Apr’16 05 Apr’16 08 Apr’16 09 May’16 16 May’16 TBA 11 July’16
Trading Period TBA TBA 11 Apr – 09 May’16 11 Apr – 15 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 15 May – 21 May’16 15 Jul – 21 Jul’16
GENERAL MEETING Emiten KRAS JPFA SOBI IGAR KAEF INAF BBCA PLIN NISP TINS PGAS AALI BBTN MPPA BKSW PTBA TGKA BNGA
AGM/EGM RUPST RUPST/LB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPST
Date
Agenda
04-Apr-16 04-Apr-16 04-Apr-16 05-Apr-16 06-Apr-16 06-Apr-16 07-Apr-16 07-Apr-16 07-Apr-16 07-Apr-16 08-Apr-16 11-Apr-16 12-Apr-16 13-Apr-16 13-Apr-16 14-Apr-16 14-Apr-16 15-Apr-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2016 4 April 4 April 2016
WIKA
TRADING BUY
S1
R1
2605
2670
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
WIKA Downward Sloping Channel
S2
2540
Closing Price
R2
2735
3,100 3,000
2640
2,900 2,730 2,717.73 2,800 2,717.73 2,640 2,640 2,700 2,640 2,620 2,600 2,604 2,591 2,500 2,580
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 2605-Rp 2670
September October November December 2016 February WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 18.64, Stochastic %K = 36.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2640, take Profit Rp 2670
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 35.55 10.07 -7.43 2591 2604
SMRA
TRADING BUY
S1
R1
1590
March
April
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1650
WIKA - MACD (5,3) = -3.38, Signal() = 1.42
WIKA - TSI(3,5,3) = -7.43, Volume() = 8,947,500.00
WIKA - William's % R(14) = -47.37, Volume() = 8,947,500.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down , 1,779.57 1,779.57 1,800 1,760
SMRA Upward Sloping Channel
S2
1545
Closing Price
R2
1695
1,674.38 1,700 1,652.25 1,640 1,600 1,620 1,620 1,500 1,620 1,575 1,400 1,530.11
1620 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
2,478.08 2,400 2,384.59 2,384.59 80 90.0 36.3072 80.0 70.0 60.0 50.0 36.3072 40.0 30.0 20.0 20 10.0 18.6368 40.0 1.41756 20.0 18.6368 0.0 -3.3778 -20.0 -40.0 8,947,500 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -7.42596 -20.0 -40.0 8,947,500 -60.0 -18.0334 -80.0 -47.3684
• Candle chart indikasi potensi rebound
1,300
• RSI berada dalam area oversold
1,200 1,100
• Harga berada dalam area lower band
1,000
Prediksi
• Trading range Rp 1590-Rp 1650
September October November December 2016 February SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 20.79, Stochastic %K = 17.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1620, take Profit Rp 1650
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 48.97 -10.19 -48.69 1652 1640
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
SMRA - MACD (5,3) = 15.53, Signal() = 15.89
SMRA - TSI(3,5,3) = -48.69, Volume() = 23,623,000.00
SMRA - William's % R(14) = -70.00, Volume() = 23,623,000.00
March
April
80 100.0 90.0 20.7947 80.0 70.0 60.0 20.7947 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 15.8852 17.1258 40.0 20.0 15.5252 17.1258 0.0 -20.0 -40.0 23,623,00 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -36.3146 -40.0 23,623,00 -60.0 -80.0 -48.6895 -70
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 4 April 4 April 2016
PWON
TRADING BUY
S1
483
R1
505
S2
468
R2
520
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 558.9 558.9 550.0 540 504.5 503.2 497.2 500.0 492 492 492 475.682 450.0 475.682 461.97 456 400.0
PWON Upward Sloping Channel
Closing Price
492 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 483-Rp 505
Posisi 34.25 -3.11 -52.83 503 497.2
LPKR
TRADING BUY
S1
R1
1020 990
Closing Price
September October November December 2016 February PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 8.91, Stochastic %K = 13.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 492, take Profit Rp 505
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
S2
350.0
R2
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
1070
March
April
PWON - MACD (5,3) = 4.05, Signal() = 4.21
49,936,90 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 49,936,90 -46.4199 -60.0 -52.8308 -81.3559
PWON - TSI(3,5,3) = -52.83, Volume() = 49,936,900.00
PWON - William's % R(14) = -81.36, Volume() = 49,936,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
LPKR Upward Sloping Channel Bearish Breakout
1100
1,380.0 1,320.0
1035 1,260.0 1,196 1,196 1,200.0 1,180
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,140.0 1,106.25 1,096.5 1,080.0 1,074
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
80 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 13.6364 40.0 30.0 20.0 13.6364 10.0 4.20986 8.91053 8.0 4.0 4.05429 8.91053 0.0 -4.0 -8.0
• Trading range Rp 1020-Rp 1070
September October November December 2016 February LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 11.36, Stochastic %K = 6.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1035, take Profit Rp 1070
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 41.02 -11.43 -65.97 1097 1074
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Negatif
LPKR - MACD (5,3) = 17.41, Signal() = 15.45
LPKR - TSI(3,5,3) = -65.97, Volume() = 52,597,100.00
LPKR - William's % R(14) = -90.63, Volume() = 52,597,100.00
March
April
1,041 1,020.0 1,041 1,040 1,035 960.0 1,035 1,035 900.0 1,012.25 80 100.0 90.0 80.0 20 70.0 60.0 50.0 11.3632 40.0 30.0 20.0 10.0 11.3632 17.4103 6.45833 30.0 20.0 15.4463 10.0 6.45833 0.0 -10.0 -20.0 52,597,10 100.0 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -47.3728 -60.0 52,597,10 -80.0 -65.969 -90.625
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2016 4 April 4 April 2016
CSAP
TRADING BUY
S1
410
R1
440
S2
395
R2
455
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 451.5 443 436.44 440.0 436.44 425 425 420.0 425 417.95 417 400.0 417 411 380.0 407.484
CSAP Upward Sloping Channel
425 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
360.0
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
340.0
320.0
• Trading range Rp 410-Rp 440
September October November December 2016 February CSAP - Stochastic %D(6,3,3) = 30.06, Stochastic %K = 50.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 425, take Profit Rp 440
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 18.69 0.21 2.31 418 417
KAEF
TRADING BUY
S1
1275
R1
1325
S2
1250
R2
1350
March
April
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
CSAP - MACD (5,3) = -1.11, Signal() = -0.12
CSAP - TSI(3,5,3) = 2.31, Volume() = 12,291,400.00
CSAP - William's % R(14) = -56.25, Volume() = 12,291,400.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 451.5 443 436.44 440.0 436.44 425 425 420.0 425 417.95 417 400.0 417 411 380.0 407.484
CSAP Upward Sloping Channel
Closing Price
1300 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
Prediksi
80 100.0 50.9524 80.0 50.9524 60.0 40.0 30.0568 20.0 0.0 30.0568 -0.115608 4.0 20 2.0 0.0 -1.11248 -2.0 -4.0 -6.0 12,291,40 100.0 80.0 2.30547 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 12,291,40 -60.0 -80.0 -7.82631 -56.25
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
360.0
• Harga berada dalam area netral
340.0
320.0
• Trading range Rp 1275-Rp 1325 September October November December 2016 February CSAP - Stochastic %D(6,3,3) = 30.06, Stochastic %K = 50.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1300, take Profit Rp 1325
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 53.51 3.60 6.51 1268 1278
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
CSAP - MACD (5,3) = -1.11, Signal() = -0.12
CSAP - TSI(3,5,3) = 2.31, Volume() = 12,291,400.00
CSAP - William's % R(14) = -56.25, Volume() = 12,291,400.00
March
April
80 100.0 50.9524 80.0 50.9524 60.0 40.0 30.0568 20.0 0.0 30.0568 -0.115608 4.0 20 2.0 0.0 -1.11248 -2.0 -4.0 -6.0 12,291,40 100.0 80.0 2.30547 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 12,291,40 -60.0 -80.0 -7.82631 -56.25
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 April 2016 4 April 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
18150 1800 1975
18150 1800 1975
18375 1825 2010
17175 1745 1935
17775 1785 1960
18375 1825 1985
18975 1865 2010
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
19550 1830 1980
14000 1335 1715
Trading Sell 6200 PTBA 665 ADRO Trading Buy 1435 MEDC Trading Buy Trading Sell 1735 INCO Trading Sell 461 ANTM Trading Sell 730 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 1010 WTON Trading Sell 10200 SMGR Trading Sell 19750 INTP Trading Buy 1075 SMCB
6200 665 1435 1735 461 730
6150 690 1510 1720 452 725
6000 630 1250 1685 452 710
6150 650 1380 1720 458 725
6300 670 1510 1755 464 740
6450 690 1640 1790 470 755
Negatif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
7225 800 1575 2045 481 810
4355 570 740 1420 356 555
1010 10200 19750 1075
1030 10000 19625 1095
985 10000 19325 1015
1000 10125 19625 1055
1015 10250 19925 1095
1030 10375 20225 1135
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Positif
1040 10750 20850 1145
930 9925 18750 910
7325 795
7325 795
7550 825
7100 675
7250 750
7400 825
7550 900
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
7525 760
6225 480
7225 65200 43175 1450
7225 65200 43175 1450
7400 64550 42875 1475
7025 63350 42400 1365
7150 64550 42875 1420
7275 65750 43350 1475
7400 66950 43825 1530
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif
7575 67375 47800 1465
6500 58750 40750 1250
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1815 1815 BSDE Trading Buy 3850 3850 PTPP Trading Buy 2640 2640 WIKA Trading Sell 2680 2680 ADHI Trading Buy 2035 2035 WSKT
1795 3895 2670 2655 2060
1745 3705 2540 2595 1940
1795 3800 2605 2655 2000
1845 3895 2670 2715 2060
1895 3990 2735 2775 2120
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
1940 3985 2750 2840 2045
1655 3645 2425 2475 1855
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 2660 PGAS Trading Buy 5525 JSMR Trading Sell 6125 ISAT Trading Buy 3350 TLKM
2660 5525 6125 3350
2685 5575 6000 3365
2535 5325 6000 3275
2610 5450 6100 3320
2685 5575 6200 3365
2760 5700 6300 3410
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
2760 5700 6450 3500
2475 5200 4700 3140
10100 11100 5100 13300 1730
10275 11275 4950 13100 1710
9575 10675 4950 13100 1670
9925 10975 5050 13225 1710
10275 11275 5150 13350 1750
10625 11575 5250 13475 1790
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
10375 12050 5675 13925 1865
9175 10425 4880 12875 1430
15300 1700
15100 1810
15100 1570
15225 1650
15350 1730
15475 1810
Positif Positif
Negatif Positif
Positif Positif
16350 1875
14475 1575
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
01-04-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Sell GGRM Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 10100 BMRI Trading Buy 11100 BBRI Trading Sell 5100 BBNI Trading Sell 13300 BBCA Trading Sell 1730 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 15300 UNTR Trading Buy 1700 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.