29 Februari 2016
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Koreksi atas indeks yang terjadi di akhir pekan lalu, terindikasi secara Support Level 4704/4675/4659 teknikal IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut terindikasi dari Resistance Level baik dari Indikator 4749/4765/4794 leading indikator MACD maupun Stochastic. Dari Major Trend lagging indikator, setelah IHSG Down breakout dibawah garis MA5, IHSG akan Minor Trend Up menguji MA20 di posisi
Laba ADHI tahun 2015FY naik 40,9% YoY, pendapatan naik 8,5% WSKT siap jadi investor tol Cilincing-Cibitung Produksi karet LSIP tahun 2015 turun 11,11% Merger dengan Lafarge, kapasitas SMCB naik ASII fokus intrastruktur & logistik ARTI terus perkuat bisnis properti UNTR akan fokus pada sektor konstruksi & infrastruktur HERO membukukan kerugian pada 2015 AMRT cabang Bali targetkan buka 9 outlet untuk waralaba AISA jajaki emisi obligasi Rp 1,3 triliun AISA akan memulai pembangunan Capri Sun PICO tambah line mesin baru EXCL tunjuk Ericsson untuk transformasi jaringan ITMG, MEDC, BTPN, SGRO, PLIN berencana untuk buyback PLIN siapkan Rp 702,9 miliar untuk buyback saham Pendapatan anak usaha LPKR, LMIRT, tahun 2015 naik 26% Anak usaha LPKR, akan terbitkan DIRE Mall PPRO beroperasi pada 2017 BKSL gandeng Group 70 Infrastruktur masih jadi tumpuan BBNI BBNI fokus salurkan kredit di sektor infrastruktur di tahun 2016 MAYA siap rights issue Rp1 triliun BDMN pasang target Rp9 triliun BBTN targetkan gandeng 25 BUMN
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
4733.149 828.176
+74.826 +16.883
4,094.08 1,477.86
5,174.59 4,096.80
MARKET REVIEW Badan Pusat Statistik (BPS) optimistis penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI rate) akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan konsumsi masyarakat namun besaran pertumbuhan tersebut baru bisa dilihat dalam enam bulan ke depan. BPS mengatakan, penurunan BI rate akan menurunkan bunga pinjaman sehingga berdampak postif bagi pengusaha untuk menekan cost production secara jangka menengah dan jangka panjang terhadap ongkos produksi. BPS menambahkan, produktivitas pengusaha akan kembali bergairah dengan diberikannya fasilitas bunga murah. Sehingga, peusahaan dapat meningkatkan value added yang nantinya berujung pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Selain itu, penurunan BI rate yang ditetapkan mencapai 7% juga akan mempengaruhi peningkatan konsumsi masyarakat dimana perusahaan yang mampu menekan ongkos produksi tentunya dapat meningkatkan keuntungan. Di samping itu, harga minyak terus turun pasca data persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan peningkatan dan semakin mempertahankan pasokan tingkat tertinggi lebih dalam delapan dekade terakhir. Sebelumnya, cadangan minyak AS meningkat untuk minggu kedua menjadi 507,6 juta barel, terbesar sejak 1930, menurut laporan Energy Information Administration. Menteri Energi Meksiko mengatakan pada pertemuannya di Houston bahwa harga tidak akan pulih sampai semester kedua di awal tahun depan dan memperkirakan bahwa pasar kelebihan pasokan sekitar 2 juta barel per hari. Di tambah lagi, posisi yuan merosot lagi setelah People's Bank of China (PBOC) memangkas fixing rate yuan di perdagangan hari ini (24/2). Seperti dikutip dari Bloomberg, valuasi yuan sudah menurun memasuki hari keempat yang terjadi setelah PBOC memotong suku bunga acuannya sebanyak 0,04% di level 6,5302 atau terendah dalam tiga tahun terakhir. Padahal pada Selasa (23/2) telah dipangkas sebesar 0,17% dan pada hari Selasa (23/2) capital outflow pun terjadi secara signifikan dan beruntun di pasar keuangan China. Tercatat outflow sudah berlangsung selama tujuh bulan beruntun hingga Januari 2016 lalu. Berdasarkan laporan bankbank di China, outflow tercatat sebesar 454,8 miliar yuan atau setara US$ 70 miliar selama Januari 2016. Perdagangan IHSG pada pekan lalu ditutup naik 74.83 poin (1.6%) di level 4.733,15.
MARKET VIEW Kenaikan harga minyak berlanjut karena Rusia mengatakan pembicaraan dengan Iran berlanjut sebelum rencana pertemuan produsen minyak pada bulan depan guna mengusulkan pembekuan output minyak di tengah melimpahnya minyak di pasar global. Sedang Irak mengatakan kesepakatan itu bergantung pada dukungan terpadu produsen lainnya. Rusia dan OPEC, seperti Arab Saudi, Venezuela dan Qatar, pada pekan lalu mengumumkan kesepakatan awal untuk mempertahankan produksi seperti yang dilakukan pada Januari asalkan produsen-produsen utama lainnya mengikuti. Sementara itu dalam pertemuan G20 di Cina, Gubernur People’s Bank of China (PboC), Zhou Xiaochuan, mengatakan bahwa PboC masih memiliki ruang kebijakan moneter dan beberapa instrumen kebijakan untuk mengatasi kemungkinan risiko downside, sehingga tidak perlu melakukan depresiasi Yuan. Cina melihat ruang pelonggaran moneter dalam membangun ekonomi global. PboC mendefinisikan kebijakan saat ini sebagai ”prudent with a slight easing bias”. Pada pertemuan 26-27 Februari, G20 berjanji untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi dan menghindari devaluasi. IMF telah menyerukan program stimulus terkoordinasi guna menghentikan perlambatan global berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk. Menteri Keuangan RI ingin komitmen negara G20 terkait pembagian data pajak dan transaksi keuangan secara otomatis. Kerja sama itu akan mendukung penerimaan pajak dan kebijakan tax amnesty. Indonesia juga ingin ada komitmen global dalam pembiayaan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Terkait penundaan pembahasan RUU tax amnesty hingga masa reses DPR berakhir pada April 2016, pemerintah mengisyaratkan akan mengajukan RAPBN-P 2016 tanpa memperhitungkan penerimaan dari skema pengampunan pajak. Sementara itu Bank Indonesia mengindikasikan ruang penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) masih terbuka. Penurunan GWM primer itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi risiko likuiditas perbankan yang ketat. Katalis positif tersebut menjadi dasar bagi berlanjutnya apresiasi di bursa saham pekan ini. Namun bursa Wall Street yang melemah pada Jumat lalu bisa menekan katalis positif itu. Departemen Perdagangan AS merevisi naik PDB kuartal IV ke 1% YoY dari estimasi sebelumnya 0,7%. Hal itu meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed bisa menaikkan suku bunga lebih cepat, meski harus mempertimbangkan kondisi dari ekonomi global.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
29 February 2016
29 February 2016 Adhi Karya (ADHI) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 sebesar 40,9% menjadi Rp 463,68 miliar dari Rp 329,07 miliar pada tahun 2014. Pendapatan naik 8,5% menjadi Rp 9,38 triliun pada tahun 2015 dari Rp 8,65 triliun. Laba tahun berjalan mencapai Rp 465,02 miliar atau naik 40,21% dari sebelumnya Rp 331,66 miliar. Laba per saham dasar naik 11,02% menjadi Rp 202,83 dari sebelumnya Rp 182,69. Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya, Waskita Toll Road, siap menjadi investor di MTD CTP Expressway, badan usaha jalan tol (BUJT) tol Cilincing-Cibitung, dengan menggandeng Akses Pelabuhan Indonesia (API), anak usaha Pelindo II. Astra International (ASII) menganggarkan belanja modal bagi lini bisnis infrastruktur, logistik dan lainnya mencapai Rp5,3 triliun. Alokasi capital expenditures konsolidasi yang mencapai Rp13,6 triliun. Pendanaan capex akan berasal dari kas internal perusahaan. Bisnis infrastruktur, logistic dan lainnya menjadi yang terbesar sejumlah Rp5,3 triliun. Perusahaan menilai sektor infrastruktur tahun ini akan lebih baik seiring kondisi ekonomi yang mulai naik. Sementara untuk lini otomotif, tahun ini dianggarkan sebesar Rp2,5-2,7 triliun, agribisnis sebesar Rp2 triliun dan sisanya untuk lini bisnis jasa keuangan dan teknologi informasi. Vale Indonesia (INCO) membukukan penurunan laba bersih tahun 2015 hingga Rp 1,67 triliun atau 70,6% pada 2015 menjadi USD 50,5 juta dari USD 172,3 juta di tahun 2014. Penurunan laba terjadi akibat koreksi harga jual nikel sepanjang tahun 2015. Namun volume produksi tahunan mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 81.177 metrik ton. Produksi nikel dalam matte INCO pada kuartal IV 2015 sekitar 8% lebih tinggi dibandingkan volume produksi pada kuartal IV 2014. Namun dengan turunnya harga jual rata-rata 2015 sebesar 27% dibandingkan 2014 karena harga nikel yang lebih rendah, maka pendapatan tahun 2015 juga turun 24% YoY. Volume penjualan pada 2015 meningkat sebesar 4% YoY dan 12% lebih tinggi dari kuartal IV tahun sebelumnya. Ratu Prabu Energi (ARTI) kini mendominasi proyek-proyek properti di kawasan TB Simatupang, Jakarta. Perseroan akan terus memperkuat bisnis properti karena prospeknya yang relatif baik. Kontribusi sektor properti terhadap bisnis perseroan kini mencapai 35%. Sesuai rencana, ARTI akan meningkatkan kontribusi sektor tersebut secara signifikan. United Tractors (UNTR) memutuskan untuk mulai meninggalkan sektor pertambangan karena harga komoditas yang terus berada di level rendah. UNTR akan fokus pada sektor konstruksi dan infrastruktur. Perseroan memangkas proyeksi penjualan alat berat tahun 2016 sebesar 5,6% menjadi 2.000 unit dari realisasi sebelumnya 2.100 unit. Belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan juga stagnan sebesar USD 150 juta-USD 200 juta. Sedang penurunan laba bersih terjadi karena adanya pengujian penurunan nilai (impairment) aset batu bara dan konsesi batu bara, serta dari distribusi alat berat sebesar Rp 2,6 triliun. Bila tidak dilakukan impairment, maka laba UNTR menjadi Rp 6,4 triliun dari Rp 6,8 triliun. Hingga kuartal IV/2015, PAMA, unit usaha perseroan di bidang kontraktor penambangan, mencatat penurunan pendapatan sebesar 9% menjadi Rp 30,5 triliun. Penurunan pendapatan disebabkan karena turunnya volume produksi batu bara dari 113,5 juta ton menjadi 109,0 juta ton, sedang volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun dari 806,4 juta bcm menjadi 766,6 juta bcm. Total penjualan batu bara sepanjang tahun 2015 mencapai 4,6 juta ton atau turun sebesar 18% dari volume penjualan batu bara periode
2014 sebesar 5,7 juta ton. Sejalan dengan penurunan volume penjualan batu bara, pendapatan unit usaha pertambangan turun sebesar 18% menjadi Rp3,8 triliun. Produksi karet PP London Sumatera Indonesia (LSIP) sepanjang tahun 2015 turun 11,11% mencapai 11.718 ton karena penurunan frekuensi penyadapan karet dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebanyak 13.185 ton. Hingga akhir 2015, luas kebun inti karet LSIP mencapai 16.929 ha dan ditambah 3.195 ha kebun plasma. Dari total tersebut, kebun yang berproduksi seluas 12.984 ha, sedangkan 3.944 ha belum berproduksi. Kebun karet LSIP menyusut seluas 359 ha dibandingkan tahun 2014. Sepanjang tahun 2015, perseroan melakukan penanaman kembali (replanting) seluas 286 ha. Produktivitas kebun karet berada pada level 0,9 ton per ha. Meski harga rerata karet mengalami penurunan, LSIP mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 2,7% menjadi 12.308 ton sepanjang tahun 2015. Pada periode tersebut nilai penjualan komoditas karet sebesar Rp 247,4 miliar atau turun 10,2% dari Rp 275,7 miliar. Holcim Indonesia (SMCB) mendapatkan tambahan kapasitas produksi semen sebesar 1,6 juta ton per tahun setelah merampungkan merger dan akuisisi PT Lafarge Cement Indonesia (LCI). Dengan begitu, total kapasitas SMCB naik menjadi 15 juta ton per tahun. Tambahan tersebut berasal dari pabrik LCI di Lhoknga, Aceh. Untuk memenangi kompetisi yang ketat, perusahaan terus melakukan upaya-upaya untuk member nilai tambah pada produk dan layanan kepada para pelanggan, terutama dalam hal ketepatan waktu pengiriman dan jaminan pasokan. Pelangi Indah Canindo (PICO) menambah line mesin baru untuk pabrik drum baja di Tangerang. Nantinya dengan penambahan unit baru ini kapasitas terpasang akan naik sekitar 50% menjadi 3,5 juta pieces dari saat ini 2,5 juta pieces per tahun. Perseroan menganggarkan sekitar USD 4 juta untuk mesin dan bangunan baru ini. Penambahan mesin ini nantinya diharapkan bisa mulai beroperasi pada kuartal III 2016. Saat ini, perseroan baru akan membangun bangunannya di Tangerang, tetapi di lokasi yang berbeda dengan pabrik saat ini. Penambahan line produksi ini untuk mengantisipasi jika terjadi penghentian produksi jika mesin lama butuh peremajaan atau mengalami kerusakan. Apalagi saat ini kapasitas pabrik sudah penuh. Awal tahun ini perusahaan sudah meningkatkan utilisasi pabrik sebesar 5%, sehingga utilisasi pabrik saat ini sebesar 85%. Penambahan utilisasi ini seiring dengan strategi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan sebesar 5-10% tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Penjualan pada Januari 2015 tumbuh 3% YoY. Pertumbuhan ini juga didukung oleh strategi perusahaan menaikkan harga kemasan baja sebesar 3-4% pada tahun ini. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1-1,3 triliun paling lambat Juni 2016. Dana hasil emisi surat utang tersebut akan digunakan untuk melunasi kembali (refinancing) utang pada divisi bisnis beras dan produk makanan lainnya. Obligasi tersebut nantinya direncanakan kombinasi antara seri konvensional dan sukuk. Tenor obligasi diharapkan mencapai lima tahun. Tahun ini, Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) akan memulai pembangunan fisik pabrik minuman Capri Sun. Pabrik senilai Rp 100 miliar tersebut diharapkan dapat beroperasi komersial pada tahun depan. Sumber
Alfaria
Trijaya
(AMRT)
cabang
Bali
menargetkan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
29 February 2016
29 February 2016 membuka 9 outlet di Bali untuk waralaba di luar toko reguler atau franchise Alfamart. Franchise merupakan kepemilikan masyarakat yang bekerja sama dengan Alfamart untuk membuka outlet minimarket Alfamart. Kerugian yang dialami Hero Supermarket (HERO) sejak kuartal pertama tahun lalu masih terus meningkat hingga akhir 2015, akibat kenaikan beban dan biaya tenaga kerja serta rendahnya margin. Perseroan membukukan rugi tahun berjalan mencapai Rp 144,07 miliar pada 2015 atau turun 429,28% YoY dari laba senilai Rp 43,75 miliar pada 2014. Profitabilitas tahun ini dipengaruhi tekanan pada margin, kenaikan upah minimum, kegiatan stock clearance dan rasionalisasi gerai. Ericsson telah ditunjuk oleh XL Axiata (EXCL) untuk mentransformasikan jaringannya melalui penyebaran dari arstitektur terpilah. Ericsson akan menyebarkan solusi cloud terpadu, termasuk Ericsson Hyperscale Datacenter System 8000 yang dibangun berdasar Intel (R) Rack Skala Architecture dan Virtual Network Functions (VNFs). Hal itu dikerjakan sebagai bagian dari evolusi could XL Axiata dan realisasi dari Network Functions Virtualization (NFV). Sebanyak 5 emiten berencana akan melakukan buyback dengan total dana mencapai Rp3.48 triliun. Kelima emiten tersebut adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG), Medco Energy (MEDC),Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Sampoerna Agro (SGRO) dan Plaza Indonesia (PLIN). Di sisi lain sebanyak 4 emiten memperpanjang masa buyback yaitu Industri Jamu Farmasi Sido Muncul (SIDO), Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), Dharma Satya Nusantara (DSNG) dan Nusa Raya Cipta (NRCA). Plaza Indonesia Realty (PLIN) menyiapkan dana sebesar Rp 702,9 miliar untuk buyback atau pembelian saham kembali. Jumlah saham yang akan dibeli kembali paling banyak 213.000.000 saham atau 6% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan. Perseroan memperkirakan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas pelaksaaan pembelian kembali saham. Setelah buyback, kinerja laba per saham diestimasi mencapai Rp 81,58, naik dibandingkan dengan sebelum buyback sebesar Rp 76,69. Pembelian kembali saham akan dilakukan mulai 26 Februari 2016 25 Mei 2016. Pembelian ini akan dilakukan baik di pasar reguler maupun di pasar negosiasi. Plaza Indonesia akan membatasi saham kembali maksimal Rp 3.300 per saham. Lippo Karawaci (LPKR) melalui anak usahanya, yaitu PT Bowsprit Asset Management siap menerbitkan produk dana investasi real estat atau DIRE dengan nama DIRE Bowsprit Properti Indonesia. Produk investasi itu akan diluncurkan, dicatatkan, dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). DIRE ini pertamatama akan memiliki portofolio yang terdiri dari 4 gedung perkantoran. Tiga dari empat gedung perkantoran yang akan menjadi portofolio DIRE Bowsprit Properti Indonesia yakni Gedung Lippo Kuningan, Menara Matahari, dan Menara Asia. Tiga gedung itu memiliki luas semi gross area masing-masing 31.448m2, 21.570 m2, dan 17.567m2. Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT), perusahaan manajemen aset milik Lippo Karawaci (LPKR), mencatat kenaikan pendapatan 26% pada 2015 menjadi Sin$158 juta. Namun profil keuangan LMIRT melemah. Lembaga pemeringkat Moody Investors Service menilai pertumbuhan pendapatan tersebut sebagian besar disumbang dari tiga pusat perbelanjaan atau mal yang baru diakuisisi, yakni Lippo Mall Kemang, Lippo Plaza Batu, dan Palembang Icon. Dalam laporan Moodys, kinerja pendapatan LMIRT membuat posisi kepercayaan perseroan cukup memadai dalam rating Baa3 dengan outlook stabil. Namun menilai profil keuangan LMIRT melemah pada 2015. Rasio EBITDA
dibandingkan dengan beban bunga menjadi 3,8x, dari posisi 2014 sebesar 4x karena ada tambahan utang untuk mendanai akuisisi pada 2015. Oleh karena itu Moodys menilai LMIRT tidak memiliki ruang yang cukup untuk menambah pinjaman. Dampak akuisisi dua mal baru juga akan tergantung pada sumber dana yang digunakan. Sentul City (BKSL) resmi menandatangani kemitraan strategis jangka panjang dengan Group 70 International untuk mewujudkan pembangunan kota hijau yang berkelanjutan dan inovatif. Keduanya akan memulai proyek pembangunan superblok di daerah Sumur Batu dengan area seluas 140 ha. Sumur Batu dirancang untuk menjadi Silicon Valley Indonesia, yakni kawasan teknologi terkemuka dengan nama Sentul City Tech Center. PP Properti (PPRO) menargetkan operasional tiga pusat perbelanjaan yang saat ini tengah dalam masa konstruksi bisa dimulai pada pertengahan 2017. Pusat perbelanjaan yang tengah dibangun merupakan bagian dari proyek superblock andalan perusahaan. Pada 2017, PPRO memiliki 3 mal, 1 Bekasi dan 2 Surabaya. Di Bekasi, mal akan dibangun di proyek Grand Kamala Lagoon, sedangkan dua mal lainnya menjadi bagian dari proyek Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon. Operasional tiga mal akan menggandakan porsi pendapatan berulang PP Properti dari 5% menjadi 10%. Adapun, total investasi pembangunan tiga mal ini mencapai Rp530 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan dapat menjalin kerja sama dengan 20-25 BUMN di bidang cash management dan penyaluran kredit perumahan karyawan. BBTN telah bekerjasama dengan 79 BUMN. Tahun ini BBTN akan mendorong porsi dana murah untuk menekan biaya dana perusahaan. Strategi yang dilakukan antara lain melalui kerjasama dengan instasi-instasi pemerintah dan BUMN. Bank Negara Indonesia (BBNI) memfokuskan penyaluran kredit di sektor infrastruktur pada tahun 2016. BNI akan melakukan sinergi antar BUMN yang dikembangkan BNI, antara lain memposisikan diri sebagai bank yang paling aktif menggalang Kredit Sindikasi untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur strategis. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 16% yang ditargetkan sebagian besar di sektor infrastruktur. Sektor infrastruktur menjadi andalan karena sejalan dengan program pemerintah. Salah satu yang menjadi target utama adalah infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan program 35.000 MW. Anggaran untuk sektor infrastruktur sebesar Rp30-35 triliun. Oleh karena itu, perusahaan menargetkan kenaikan khusus untuk sektor infrastruktur sebesar 20%. Bank Mayapada (MAYA) berencana menambah modal melalui skema penawaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sebagai bersiapan untuk naik BUKU III sebesar Rp1 triliun. Adapun, MAYA juga sedang merevaluasi asset, yang diperkirakan dapat meningkatkan permodalan sebesar Rp800 miliar. Meskipun peningkatan nilai bersih yang diperoleh dari revaluasi aset tidak dapat diperhitungkan sebagai tambahan komponen model Tier-1, akan tetapi hal itu berkontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan modal bank secara keseluruhan. Bank Danamon (BDMN) menargetkan penyaluran kredit untuk segmen mikro senilai Rp9 triliun pada tahun ini. Perusahaan menilai pertumbuhan kredit segmen mikro masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan penyaluran kredit mikro adalah dengan fokus ke komunitas wilayah sekitar pasar rakyat atau pasar tradisional. Untuk itu, BDMN membuat kantor cabang pembantu dengan nama simpan pinjam di kawasan sekitar pasar tersebut.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
29 February 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
32,57 1,72 1221,71 8490,00 15905,00 50,65 51,85 627,50 2450,50 535,50 764,94
-0,21 -0,07 -0,95 150,00 5,00 -11,75 -11,51 -2,50 15,00 1,00 -0,46
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
49 0,02
16.516 219
Change (IDR) 519 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16639,97 4590,47 6096,01 2895,60 1815,65 19364,15 4733,15 16188,41 1663,44 2649,38
Change %Day %YTD -0,34 -4,51 0,18 -8,33 1,38 -2,34 0,94 -21,83 -0,13 -24,83 2,52 -11,64 1,61 3,05 0,30 -14,95 0,32 -1,72 1,77 -8,09
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -31,50 -114,78 -0,93 -75,71 -124,98 -172,73 0,00 -12,76 -0,05
Market Cap (USD Bn) 5.031,1 7.208,4 1.555,6 3.543,6 2.759,7 1.553,4 375,8 2.582,3 233,3 261,9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,09 0,01 0,71 0,71 1,39 0,15 0,24 0,08
Change 0,0002 0,0000 0,0000 -0,0010 -0,0005 -0,0008 -0,0002 -0,0010 -0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 7.00 0.05 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
PBV (X) 2015E 2016F 2,84 2,71 3,14 2,87 1,65 1,59 1,27 1,16 2,87 2,50 0,98 0,92 2,22 2,01 1,39 1,30 1,70 1,60 1,00 0,95
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.381,50 14.631,20 117,65 9.490,02 9.528,97 18.550,24 2.045,98 3.163,48 10,76
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 15,12 13,60 19,32 16,33 15,76 13,41 11,46 10,18 21,19 18,31 10,02 8,93 14,58 12,60 16,54 14,57 15,85 14,63 11,81 11,18
January-16 0.51 4.14 0.51 102.13 Bn 2,945,028.50
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.69 0.51 0.17 0.07 0.07 2.79
SBI December-15 0.00 3.35 0.96 105.93 Bn 2,998,622.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 7.10 7.10 7.15 7.15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
29 February 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 29 Feb 29 Feb 01 Mar 01 Mar 01 Mar 01 Mar 01 Mar 02 Mar 02 Mar
Agenda US Pending Home Sales MoM US Pending Home Sales YoY Indonesia CPI YoY Indonesia CPI MoM US ISM Manufacturing US ISM Prices Paid US Construction Spending MoM US Domestic Vehicle Sales US Total Vehicle Sales
Expectation Naik menjadi 0.9% dari 0.1% Naik menjadi 3.9% dari 3.1% --Naik menjadi 48.6 dari 48.2 Naik menjadi 35.0 dari 33.5 Naik menjadi 0.5% dari 0.1% Naik menjadi 13.80 juta dari 13.79 juta Naik menjadi 17.60 juta dari 17.46 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ BBRI IJ UNVR IJ HMSP IJ BBCA IJ BMRI IJ CPIN IJ INDF IJ GGRM IJ MNCN IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
6800 10850 43900 109975 13350 9475 3350 6825 63000 1900
Index pt
5.84 3.83 2.75 1.55 2.10 1.61 5.68 5.00 1.94 8.26
14.34 9.23 8.47 7.36 6.34 3.27 2.79 2.70 2.18 1.96
Stock
Price
AALI IJ TOWR IJ SCMA IJ MIKA IJ IBST IJ BNLI IJ AMRT IJ BNII IJ ISAT IJ MYRX IJ
Change (%)
14150 4020 2910 2175 2245 615 570 177 4915 825
Index pt
-5.82 -1.95 -1.02 -1.14 -9.84 -3.15 -0.87 -1.67 -0.71 -1.20
-1.30 -0.77 -0.41 -0.34 -0.31 -0.22 -0.20 -0.19 -0.18 -0.15
UPCOMING IPO'S Company PT Buyung Poetra Sembada
Business Consumer
IPO Price (IDR) 420-500
Issued Shares (Mn) 710.00
Offering Date
Listing
TBA
TBA
Underwriter Bahana Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
29 February 2016 29 February 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 43.00
BJTM
Status Cash Dividend
CUM Date 05 Feb-16
Ratio 1:5 1000:256 2:167 108:46 100:154 TBA TBA --
EXC. Price (IDR) -200-225 265.00 1000.00 100.00 TBA TBA 50.00
EX Date 09 Feb-16
Recording 11 Feb-16
Payment 03 Mar-16
CORPORATE ACTIONS Stock ALKA BEKS RIMO SIPD MCOR BSIM BNLI TRIL
Action Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer
CUM Date -TBA 14 Mar’16 28 Mar’16 09 Apr’16 04 May’16 TBA --
EX Date TBA TBA 15 Mar’16 29 Mar’16 10 Apr’16 09 May’16 TBA --
Trading Period TBA TBA 21 Mar – 15 Apr’16 04 Apr – 08 Apr’16 14 Apr – 20 Apr’16 13 May – 26 May’16 24 May – 30 May’16 22 Feb – 22 Mar’16
GENERAL MEETING Emiten BSIM BVIC EXCL BBNI MTFN ISAT GIAA ESTI GMTD BMRI BJBR SDRA BBRI
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST
Date
Agenda
29-Feb-16 29-Feb-16 10-Mar-16 10-Mar-16 11-Mar-16 15-Mar-16 16-Mar-16 17-Mar-16 18-Mar-16 21-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16 23-Mar-16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
2929February February2016 2016
ASII S1
TRADING BUY 6600
R1
6900
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 8,092.86 8,092.86
ASII Upward Sloping Channel
S2
6300
R2
7200
7,800
Closing Price
6800
7,125 6,800 7,200 6,800 6,800 6,731.25 6,600 6,725
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
• RSI berada dalam area netral
6,657.5 6,580 6,236.67 6,000 6,236.67 6,085.68
• Harga berada dalam area netral
5,400
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
Prediksi
• Trading range Rp 6600-Rp 6900
August September October November December 2016 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 22.57, Stochastic %K = 37.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6800, take Profit Rp 6900
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.40 10.07 -24.42 6658 6580
INDF
TRADING BUY
S1
R1
6625
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
6925
February
ASII - MACD (5,3) = 1.54, Signal() = 36.38
ASII - TSI(3,5,3) = -24.42, Volume() = 34,794,900.00
ASII - William's % R(14) = -37.84, Volume() = 34,794,900.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
INDF Upward Sloping Channel
S2
6325
Closing Price
R2
7,685.71 7,800 6,850 6,825 7,200 6,825
7225
6825
6,825 6,715 6,600 6,706.25 6,561.25 6,475 6,000 6,104.62 6,104.62 5,400 5,625.79
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
80 100.0 90.0 37.8472 80.0 70.0 60.0 37.8472 50.0 40.0 30.0 22.5694 20.0 10.0 0.0 22.5694 36.3827 120.0 60.0 20 0.0 1.53986 -60.0 -120.0 -180.0 34,794,90 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -24.4224 -40.0 34,794,90 -60.0 -30.9629 -37.8378
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
4,800
• Harga berada dalam area upper band
4,200
• Trading range Rp 6625-Rp 6925
August September October November December 2016 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 51.29, Stochastic %K = 43.77, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6825, take Profit Rp 6925
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 68.42 25.47 2.27 6561 6715
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
INDF - MACD (5,3) = -13.96, Signal() = -2.97
INDF - TSI(3,5,3) = 2.27, Volume() = 8,319,000.00
INDF - William's % R(14) = -13.04, Volume() = 8,319,000.00
February
3,600 80 51.2861 100.0 90.0 80.0 51.2861 70.0 60.0 50.0 43.7729 40.0 30.0 20.0 10.0 43.7729 0.0 20 180.0 -2.9727 120.0 60.0 0.0 -13.9591 -60.0 -120.0 8,319,000 80.0 5.14538 60.0 40.0 20.0 2.27263 0.0 -20.0 -40.0 8,319,000 -60.0 0.00000 -80.0 -13.0435
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2929February February2016 2016
INTP
TRADING BUY
S1
19450
R1
19850
S2
19050
R2
20250
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
INTP Upward Sloping Channel
Closing Price
23,000
22,000 20,690.8 20,400 20,400 21,000 20,300 19,725 19,725 20,000 19,725 19,501.3 19,000 19,490.6 19,335 18,792.9 18,000 18,792.9 18,750
19725 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
17,000
• Trading range Rp 19450-Rp 19850 August September October November December 2016 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 25.29, Stochastic %K = 40.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 19725, take Profit Rp 19850
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 28.84 -17.09 -6.43 19501 19335
CPIN
TRADING BUY
S1
R1
3250
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
3425
February
INTP - MACD (5,3) = -37.43, Signal() = 20.23
INTP - TSI(3,5,3) = -6.43, Volume() = 1,391,600.00
INTP - William's % R(14) = -37.10, Volume() = 1,391,600.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 4,337.78 4,337.78 4,200
CPIN Upward Sloping Channel
S2
3150
Closing Price
R2
3525
3,660 3,510.25 3,363.13 3,600 3,350 3,350 3,350 3,245 3,000 3,220.45 3,220.45 3,125 2,400 3,072.32
3350 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
1,800
• Trading range Rp 3250-Rp 3425
August September October November December 2016 CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 11.83, Stochastic %K = 19.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 3350, take Profit Rp 3425
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 10.70 -44.42 -49.12 3510 3245
16,000 80 100.0 40.3226 80.0 60.0 40.3226 40.0 25.2868 20.0 0.0 25.2868 400 20.2301 300 20 200 100 0 -37.4324 -100 -200 -300 -400 1,391,600 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 0.0 -6.43397 -20.0 -40.0 -60.0 1,391,600 -80.0 -13.6421 -37.0968
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
CPIN - MACD (5,3) = 17.38, Signal() = 40.87
CPIN - TSI(3,5,3) = -49.12, Volume() = 7,952,800.00
CPIN - William's % R(14) = -64.57, Volume() = 7,952,800.00
February
80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 19.6262 50.0 40.0 30.0 20.0 19.6262 10.0 0.0 11.8322 100.0 40.8687 80.0 60.0 11.8322 40.0 20.0 17.3831 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 7,952,800 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -49.1202 -60.0 7,952,800 -80.0 -59.7606 -64.5669
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2929February February2016 2016
PTBA
TRADING BUY
S1
4850
R1
5275
S2
4425
R2
5700
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
PTBA Upward Sloping Channel
Closing Price
10,000
5100
9,000
• MACD line dan signal line indikasi negatif
8,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
7,000 5,614.5 5,614.5 5,475 5,100 6,000 5,100 5,100 5,061 5,000 4,865 4,603.75 4,592 4,000 80 4,592 57.8094 4,355 90.0 80.0 57.8094 70.0 4,224.1 60.0 50.0 46.9868 40.0 30.0 20.0 46.9868 10.0 0.0 20 240.0 180.0 -41.879 120.0 60.0 0.0 -46.3275 -60.0 14,723,80 -120.0 -180.0 28.9139 80.0 60.0 40.0 20.0 20.4492 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 14,723,80 -80.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
• Trading range Rp 4850-Rp 5275
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 69.51 72.06 20.45 4604 5061
ITMG
TRADING BUY
S1
5900
R1
6775
S2
5475
R2
7200
Closing Price
August September October November December 2016 PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 57.81, Stochastic %K = 46.99, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5100, take Profit Rp 5275
February
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
PTBA - MACD (5,3) = -41.88, Signal() = -46.33
PTBA - TSI(3,5,3) = 20.45, Volume() = 14,723,800.00
-33.3333
PTBA - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 14,723,800.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ITMG Upward Sloping Channel Bullish Breakout
14,000
6475 12,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
10,000 6,725.79 6,475 6,475 8,000 6,475 5,963.75 5,963.75 6,000 5,900
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 5900-Rp 6775 August September October November December 2016 ITMG - Stochastic %D(6,3,3) = 73.64, Stochastic %K = 70.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 6475, take Profit Rp 6775
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 80.39 160.97 51.59 5088 5755
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ITMG - MACD (5,3) = -191.24, Signal() = -131.66
ITMG - TSI(3,5,3) = 51.59, Volume() = 4,790,700.00
ITMG - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 4,790,700.00
February
5,755 5,516.88 80 5,418.75 4,000 73.6378 5,418.75 73.6378 5,088.25 90.0 80.0 70.0 70.8601 4,740 60.0 50.0 40.0 70.8601 30.0 20.0 10.0 20 0.0 300 200 100 -131.657 0 4,790,700 -100 -200 -191.245 54.8389 100.0 80.0 60.0 51.5862 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 4,790,700 -80.0 0.00000
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
29 February 2016 29 February 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
26-02-16
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI LSIP SGRO Mining
Trading Sell Trading Sell Trading Sell
14150 1390 1850
14150 1390 1850
13775 1365 1825
12775 1320 1785
13775 1365 1825
14775 1410 1865
15775 1455 1905
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
19550 1535 1920
14775 1210 1685
PTBA Trading Buy ADRO Trading Buy MEDC Trading Buy INCO Trading Buy ANTM Trading Buy TINS Trading Buy Basic Industry and Chemicals
5100 600 950 1570 369 575
5100 600 950 1570 369 575
5275 610 1025 1615 374 585
4425 560 675 1395 358 535
4850 585 850 1505 366 560
5275 610 1025 1615 374 585
5700 635 1200 1725 382 610
Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
5475 655 865 1650 373 595
4150 437 670 1370 294 451
965 10250 19725 940
960 10250 19725 940
975 10350 19850 925
945 10050 19050 895
960 10200 19450 925
975 10350 19850 955
990 10500 20250 985
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Negatif
1045 11175 20300 985
935 9925 18075 895
6800 482
6800 482
6900 479
6300 472
6600 479
6900 486
7200 493
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
7150 525
5700 480
INDF Trading Buy 6825 6825 GGRM Trading Sell 63000 63000 UNVR Trading Buy 43900 43900 KLBF Trading Sell 1275 1275 Property, Real Estate and Building Construction
6925 62350 44300 1265
6325 61125 41900 1245
6625 62350 43100 1265
6925 63575 44300 1285
7225 64800 45500 1305
Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
6900 67225 44100 1505
5525 54050 35375 1250
WTON Trading Buy SMGR Trading Buy INTP Trading Buy SMCB Trading Sell Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry
BSDE Trading Sell 1685 PTPP Trading Buy 3760 WIKA Trading Sell 2600 ADHI Trading Buy 2640 WSKT Trading Sell 1940 Infrastructure, Utilities and Transportation
1685 3760 2600 2640 1940
1675 3810 2590 2685 1925
1650 3540 2565 2475 1895
1675 3675 2590 2580 1925
1700 3810 2615 2685 1955
1725 3945 2640 2790 1985
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Positif
1825 4015 2885 2745 2000
1630 3645 2580 2300 1685
PGAS JSMR ISAT TLKM Finance
2600 5425 4915 3310
2600 5425 4915 3310
2585 5475 4895 3335
2555 5325 4845 3235
2585 5400 4895 3285
2615 5475 4945 3335
2645 5550 4995 3385
Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Positif
2720 6250 5625 3510
2350 5200 4700 3045
BMRI Trading Buy 9475 BBRI Trading Buy 10850 BBNI Trading Buy 5025 BBCA Trading Buy 13350 BBTN Trading Buy 1670 Trade, Services and Investment
9475 10850 5025 13350 1670
9550 10975 5075 13525 1700
9250 10275 4915 12825 1550
9400 10625 4990 13175 1625
9550 10975 5075 13525 1700
9700 11325 5150 13875 1775
Positif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif
10400 12300 5675 13575 1655
9100 10425 4835 12825 1320
UNTR MPPA
15225 1795
15550 1825
13900 1675
14725 1750
15550 1825
16375 1900
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
17475 1875
14475 1595
Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Buy
Trading Buy Trading Buy
15225 1795
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.