06 April 2015
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• BRAU siap selesaikan rekapitalisasi utang pada Juni • PGAS pasok gas ke PT Millenium Power • ANTM butuh pinjaman Rp10,6 triliun • KRAS percepat proyek Tanur US$632 juta • KRAS bangun line hot strip mill, cari utang USD 240,9 juta • SMGR akan segera bangun pabrik di Papua • Anak usaha SMGR targetkan produksi 10,4 juta ton semen • SMGR investasi USD 150 juta • LPCK targetkan kenaikan pendapatan 2015 tumbuh 11% • SMRA terbitkan obligasi dan sukuk Rp 300 miliar • Pendapatan BUVA naik menjadi Rp 256,5 miliar • MERK jajaki stock-split pada tahun ini • MERK akan bagi dividen Rp6500/saham • KLBF terus tingkatkan innovasi • ADES siapkan produk baru • BBCA targetkan pertumbuhan KKB sebesar 10%-15% • Pertumbuhan kredit mikro BBRI 1Q15 capai15%-17% YoY • Kredit infrastruktur BMRI 1Q15 capai Rp 80 triliun • BMRI resmi kuasai 80% Inhealth • BBYB akan tekan rasio NPL hingga 1% • BABP dan BEKS kaji rencana merger • MDRN targetkan pertumbuhan laba 2015 10%-15% YoY • Restrukturisasi wesel senior BTEL belum selesai • BTEL peroleh imbalan Rp 591 miliar dari FREN • HITS jual 39,9% saham HTC
Up reversal bagi IHSG dalam pekan ini berpeluang terbuka, seiring dari Support 5432/5408/5380 salah satuLevel leading indikator yang berada dalam ruang jenuh jual, seperti Resistance Level 5485/5514/5538 tercermin indikator stochastic. Sedangkan, indikator MACD Major Trend Up pola pelemahan, namun dari sinyal mengkonfirmasikan IHSG dalam Minor Trend Up peluang up reversal bagi tersebut memungkinkan terbukanya
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5456.399 949.22
-10.468 -2.583
5,866.97 1,421.28
5,508.05 3,827.25
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan pekan lalu IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Dari domestik, pemerintah memutuskan untuk kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp500 pada 28 Maret 2015. Harga BBM berjenis premium dinaikkan menjadi Rp7,400 per liter, sedangkan harga solar menjadi Rp6,900 per liter untuk wilayah pulau Jawa, Bali dan Madura. Meski demikian, kenaikan harga BBM tidak terlalu mempengaruhi pergerakan IHSG. Pemerintah meyakini bahwa kenaikan harga BBM tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap inflasi. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,17% MoM atau 6,83% YoY. Adapun sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan merupakan penyumbang terbesar pada inflasi Maret, dengan kenaikan sebesar 0,77%. Dari pasar global, GDP AS tumbuh 2,2% QoQ, lebih lambat dari konsensus sebesar 2,4% QoQ. Perlambatan pertumbuhan ekonomi AS dipengaruhi oleh turunnya laba perusahaan-perusahaan multinasional AS sebesar 1,6% di kuartal keempat dikarenakan penguatan Dollar AS dan lesunya permintaan global. Selain rilis data ekonomi AS, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen harga minyak yang kembali melemah. Pasar sedang mencermati upaya terakhir antara Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China dengan Iran untuk mencapai kesepakatan terkait program nuklir Teheran, dan penghapusan sanksi ekspor minyak Iran. Seperti diketahui, Iran merupakan produsen minyak terbesar keempat dunia dan apabila embargo ekspor minyak Iran dihapus, pasokan minyak global akan semakin menumpuk. Dari pasar regional, survei kepercayaan bisnis perusahaan Jepang menunjukkan hasil yang mengecewakan. Indeks Tankan manufaktur Jepang tetap pada level 12, lebih rendah dari konsesus pada level 14. Bahkan, indeks Tankan diperkirakan akan turun menjadi 10 pada bulan Juni, dimana perusahaan-perusahaan berencana untuk mengurangi belanja modal sebesar 1,2% hingga Maret 2016. Sebaliknya, indeks manufaktur Tiongkok secara tidak terduga naik melebihi ekspektasi. Indeks manufaktur Tingkok naik menjadi 50,1 di bulan Maret dari 49,9 di bulan Februari. Dari Eropa, indeks manufaktur zona Eropa naik ke 52,2 di bulan Maret dari 51,9 di bulan Februari. Adapun pada akhir perdagangan pekan lalu IHSG ditutup pada level 5.456,40.
Bursa doemestik akan merespon beberapa sentimen global, terutama data lapangan pekerjaan AS. Berdasarkan rilis laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (5/2) kemarin, pasar tenaga kerja negara tersebut berhasil menambah 126.000 pekerjaan baru pada bulan Maret lalu, angka terendah sejak Desember 2013. Data ekonomi dari negara ini masih menjadi perhatian utama para pelaku pasar. Hal ini dikarenakan timing kenaikan suku bunga AS akan bergantung pada perkembangan ekonomi di negara tersebut, terutama tingkat inflasi dan pengangguran. Meskipun rendahnya angka ini dapat menambah kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga, data ini juga menunjukan lambatnya perkembangan ekonomi AS belakangan ini yang tidak akan direspon positif oleh investor. Selain itu, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan penurunan indeks aktifitas pabrik ke level 51,5 di bulan Maret, level terendah sejak May 2013. Data-data ekonomi AS ini menunjukan bahwa aktifitas ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini berkembang pada tingkat yang rendah dikarenakan faktor cuaca (musim dingin) dan penguatan Dollar yang menekan kinerja ekspor.Para pelaku pasar juga akan merespon hasil perundingan nuklir Iran yang dimana kedua pihak telah menyetujui kerangka perjanjian damai. Pasalnya, perjanjian damai antara kedua belah pihak akan menghapus embargo terhadap Iran, sehingga meningkatkan supply minyak dunia dan menekan harga minyak dunia. Secara makro, perjanjian damai menyangkut masalah nuklir Iran ini akan menambah tekanan terhadap tingkat inflasi. Penurunan harga minyak akan mempersulit perekonomian negara eksportir minyak dan negara-negara maju seperti AS, Jepang dan Eropa yang sedang berusaha meningkatkan inflasi. Sebaliknya, hal ini akan menguntungkan perekonomian Indonesia melalui penurunan tingkat inflasi dan nilai impor minyak. Seperti diketahui, peluang untuk penurunan suku bunga pun makin terbuka ketika tingkat inflasi rendah dan defisit neraca perdagangan semakin kecil. Di sisi lain, faktor ketidakpastian mengenai permasalahan dana bantuan untuk Yunani akan ikut membebani pergerakan pasar. Adapun, beberapa rilis data ekonomi yang akan menarik perhatian investor adalah sebagai berikut: neraca perdagangan Jepang, tingkat inflasi di China, indeks PMI jasa AS dan rilis notulen rapat The Fed yang diadakan pada bulan lalu. Dipengaruhi oleh sentimen-sentimen ini, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan bergerak mendatar (sideways).
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
6 April 2015
6 April 2015 Berau Coal Energy (BRAU) menargetkan mampu menyelesaikan rekapitalisasi utang notes senilai USD 950 juta pada akhir Juni 2015. Tahap pencarian dana adalah penerbitan saham baru Asia Resources Minerals selaku induk usaha BRAU senilai GBP 67,8 juta atau setara USD 100 juta. Lalu, dana yang diperoleh akan digunakan untuk menambah dana tunai pelunasan utang senilai USD 118,75 juta. Dana tunai tersebut terdiri atas pinjaman Asia Minerals kepada BRAU senilai USD 95 juta, serta kas BRAU. Tahapan selanjutnya adalah penukaran surat utang lama ke surat utang baru. Dalam rencana rights issue, harga pelaksanaan diusulkan sebesar 25 pence per saham. Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah menandatangani pokok perjanjian (head ofagreement/HoA) tentang perjanjian jual beli gas dengan PT Millenium Power untuk menyalurkan gas sebesar 591 bbtud secara bertahap sampai 2024. Sementara PGN akan mulai menyalurkan gas ke pembangkit listrik milik Millenium Power pada triwulan I 2017 sebesar 591 miliar british thermal unit per hari (bbtud). Sebelumnya, PGN juga telah menandatangani perjanjian jual beli gas dengan 3 pembangkit listrik di Lampung, yakni Sri Bawono, Sutami, dan Tarahan. Total pasokan gas untuk ketiga pembangkit ini yakni 45 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Aneka Tambang (ANTM) membutuhkan pinjaman senilai Rp10,6 triliun guna mendanai dua proyek yang saat ini belum selesai pembangunannya. Pinjaman tersebut dibutuhkan untuk mendanai proyek Feronikel Halmahera Timur Tahap I di Maluku Utara senilai US$1,24 miliar atau Rp15,5 triliun dan proyek Anode Slime di Gresik, Jawa Timur senilai US$40 juta atau Rp500 miliar. Transaksi jual beli 30% PT Mitratama Perkasa oleh Sumber Energi Andalan (ITMA) kepada Benakat Integra (BIPI) kembali tertunda. Dikatakan bahwa saat ini masih dalam proses penyelesaian sejumlah persyaratan. Salah satunya adalah persetujuan dari kreditur Mitratama Perkasa tak kunjung memberikan izin. Untuk itu perseroan akan memperpanjang proses penyelesaian untuk yang keempat kalinya hingga 30 Juni 2015. Krakatau Steel (KRAS) mempercepat pembangunan proyek pabrik blast furnace (tanur tinggi) yang menelan investasi hingga US$632 juta pada semester II tahun ini. Selanjutnya KRAS akan memulai konstruksi pabrik pengerolan baja lembar panas (hot strip mill) tahap II yang akan menelan investasi US$405,9 juta. Perseroan telah menyelesaikan 80%-84% pabrik blast furnace berkapasitas produksi 1,2 juta ton per tahun. Blast furnace merupakan tungku (tanur) pengolahan energi tingkat tinggi. Blast furnace dapat menurunkan biaya bahan baku, mengurangi konsumsi listrik serta menyeimbangkan fasilitas produksi hulu dan hilir. Krakatau Steel (KRAS) berencana membangun line hot strip mill. Untuk itu KRAS mengajukan utang USD 240,9 juta dari Jerman. RUPST Krakatau Steel (KRAS) memutuskan untuk mengganti Irvan Kamal Hakim dari posisi Direktur Utama dengan Sukandar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan. Untuk tahun ini KRAS akan melakukan beberapa strategi guna dapat mencetak laba dengan meningkatkan ekspor baja jenis HRC serta akan melakukan efisiensi berupa menutup 2 pabrik. Selama beberapa tahun ini KRAS masih membukukan rugi bersih, pada 2014 perseroan membukukan rugi bersih sebesar US$149,8 juta dan pada 2013 perseroan juga mencatatkan
kerugian US$13,9 juta. Sedangkan membukukan kerugian US$ 20,4 juta.
tahun
buku
2012
Semen Indonesia (SMGR) akan segera merealisasikan pembangunan pabrik semen pertama di Papua. Dalam pembangunan pabrik ini SMGR bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Papua. Pabrik semen yang dibangun di lahan seluas 500 ha dengan investasi USD 150 juta ini berkapasitas 1 juta ton per tahun. Perseroan berharap pembangunan pabrik di Jayapura dapat memenuhi permintaan kebutuhan semen di propinsi Papua yang pada tahun 2014 mencapai 800.000 ton. Saat ini SMGR juga tengah membangunan dua pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat dengan kapasitas terpasang masingmasing sebesar 3 juta ton per tahun. Pembangunan kedua pabrik ini diperkirakan selesai pada akhir tahun 2016. Pada semester II 2015 SMGR akan mulai membangun pabrik baru di Aceh. Kapasitas produksi pabrik SMGR saat ini 31,8 juta ton per tahun. Pada tahun 2017, SMGR menargetkan kapasitas pabriknya mampu mencapai 40 juta ton per tahun. PT Semen Padang, anak usaha Semen Indonesia (SMGR), menargetkan produksi sebanyak 10,4 juta ton semen per tahun. Saat ini Semen Padang memproduksi semen sebanyak 6,5 juta ton per tahun dari 5 pabrik. Pada tahun 2016, satu pabrik lagi selesai dibangun dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun. Produksi semen itu dipasok oleh pabrik Indarung II sebanyak 660.000 ton per tahun, Indarung III (660.000 ton), Indarung IV (1,620 juta ton), Indarung V (2,3 juta ton), dan CM Dumai (900 ribu ton). Produksi semen itu untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Kebutuhan semen untuk Sumatera Barat sekitar 1,5 juta ton/tahun. Semen Indonesia (SMGR) menyatakan telah mencapai kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura dalam proyek pembangunan pabrik semen terintegrasi pertama di Papua dengan nilai investasi USD 150 juta. Realisasi pembangunan pabrik semen dengan kapasitas produksi 1 juta ton semen per tahun ini ditargetkan pada Januari 2016 dan dapat beroperasi 3 tahun mendatang. Lippo Cikarang (LPCK) menargetkan kenaikan pendapatan tahun 2015 tumbuh 11% dibandingkan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 1,792 triliun atau mencapai sekitar Rp 1,989 triliun. Pendapatan tersebut akan disumbang dari tiga sector, yaitu sektor residensial, ruko, dan apartemen yang diharapkan mampu berkontribusi sebesar Rp 860 miliar atau tumbuh sebesar 10% YoY dari Rp 781 miliar di tahun 2014. Kedua, sektor industri dan komersial yang diharapkan tumbuh 10% menjadi Rp 897 miliar dari pencapaian tahun 2014 sebesar Rp 815 miliar. Ketiga, dari sektor town manajemen division yang diharapkan bisa berkontribusi Rp 232 miliar atau tumbuh sebesar 36% YoY dari Rp 170 miliar di tahun 2014. Perseroan juga berharap bisa membukukan pra penjualan tahun 2015 mencapai Rp 2,5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Lippo Cikarang akan mengandalkan proyek Orange County yang merupakan kawasan terpadu dengan high rise building yang dibangun di lahan seluas 233 hektar dengan dana investasi mencapai Rp 250 triliun. Summarecon Agung (SMRA) berencana menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah senilai Rp 300 miliar. Masa penawaran umum kedua surat utang tersebut adalah 16-17 April 2015. Obligasi tahap III 2015 senilai Rp 150 miliar berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap 10,5% yang dibayarkan setiap 3 bulan. Obligasi dan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
6 April 2015
6 April 2015 suku ijarah tersebut akan jatuh tempo pada 22 April 2018. Sukuk ijarah dengan jumlah penawaran sebesar Rp 150 miliar bertenor 3 tahun dengan cicilan imbalan sukuk ijarah sebesar Rp 15,75 juta per tahun. Dana yang diperoleh dari surat utang ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis properti di Jawa, Sumatera Selatan dan atau Kalimantan. Bukit Uluwatu Vila (BUVA) membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 256,5 miliar pada 2014, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 243,7 miliar. Pertumbuhan ini didukung atas peningkatan pendapatan bisnis hotel sebesar 17,8% menjadi Rp 188 miliar. Perseroan membukukan sebesar 73% pendapatan dikontribusikan bisnis hotel atau naik dibandingkan periode sama tahun 2013 sekitar 65%. Kenaikan beban pokok hingga 27,9% mengakibatkan laba usaha tahun lalu turun 39,6% menjadi Rp 57,5 miliar. Laba bersih turun menjadi Rp 29,9 miliar, dibandingkan 2013 senilai Rp 64,9 miliar. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berminat menanamkan modalnya di kawasan industri yang ada di Riau. Perseroan rencananya akan menanamkan modal untuk mengembangkan kawasan industri dengan luas yang telah diproyeksikan mencapai 5.000 ha. Merck (MERK) berencana akan stock split pada tahun 2015 ini. Hal tersebut dilakukan agar harga saham perseroan dapat lebih terjangkau dan likuid mengingat saat ini perseroan hanya memiliki 22.400.000 lembar saham dimana jumlah saham beredar di masyarakat (free float) sebesar 13%. Dikatakan bahwa saat ini perseroan tengah melakukan kajian terhadap rasio stock-split serta melakukan pembicaraan dengan BEI mengenai rencana tersebut. Rencananya perseroan akan minta persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan pada pertengahan 2015.
2015. Agar target tersebut tercapai, BBRI melakukan berbagai upaya seperti: mengoptimalkan jumlah account officer BBRI yang cukup banyak, meningkatkan kualitas layanan, penetrasi pasar baru, misalnya optimalisasi agent branchless banking, mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini, suku bunga dasar kredit untuk kredit mikro BRI sebesar 19,25%. Hingga akhir triwulan I 2015 Bank Mandiri (BMRI) telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp 80 triliun, tumbuh 15% YoY. Jumlah ini sekitar 20% dari portofolio kredit BMRI yang telah mencapai Rp 404 triliun. Proyek infrastruktur yang dibiayai Bank Mandiri meliputi listrik, pembangunan jalan tol, pelabuhan, hingga bandara. Hingga akhir tahun 2015, diperkirakan BMRI akan menambah penyaluran kredit infrastruktur antara Rp 30 triliun - Rp 40 triliun. Bank Mandiri (BMRI) resmi menguasai 80% saham Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dengan menambah kepemilikan sebesar 20%. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan yang sebelumnya bernama Askes memiliki kewajiban untuk mengalihkan 200.000 saham di Inhealth atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh di Inhealth kepada BMRI. Hal itu sesuai dengan perjanjian jual beli seham bersyarat pada 23 Desember 2013 antara perseroan dengan BPJS Kesehatan, Koperasi Bhakti Askes, Kimia Farma, dan Jasindo. Bank Mandiri (BMRI) berencana melakukan ekspansi ke Korea Selatan. Sementara sebelumnya perseroan sudah bekerja sama dengan kookmin Bank asal Korea Selatan untuk mengembangkan bisnis ke negara tersebut. Perseroan mempertimbangkan permintaan dan regulasi di Negara setempat ketika melakukan ekspansi ke suatu negara.
RUPST Merck (MERK) menyetujui pembagian dividen sebesar 80% dari laba 2014 yaitu Rp145,6 miliar atau Rp6500/saham. Cum date pembagian dividen pada 15 April 2015 dengan pembayaran dividen akan dilakukan pada 5 Mei 2015.
Bank Negara Indonesia (BBNI) menyatakan akan serius merambah jaringan ke Dubai, Uni Emirat Arab pada 2016. Tahun ini perseroan akan fokus untuk membuka cabang di Korea Selatan.
Kalbe Farma (KLBF) terus berinovasi meningkatkan produk dan layanan di seluruh lini perusahaan. Hal ini dilakukan untuk melayani industri kesehatan yang terus berkembang serta mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di sektor yang berbasis pengetahuan ini.
Bank Mayapada Internasional (MAYA) mulai membuka bisnis baru berupa fasilitas pembiayaan dalam mata uang China renminbi tahuh ini dengan bermodal dana pinjaman dari Industrial Commercial Bank of China (ICBC). Pinjaman yang diterima perseroan setara dengan Rp4 triliun dengan jangka waktu satu tahun dan bisa diperpanjang.
Akasha Wira International (ADES) tengah menguji produk minuman kesehatan baru yang telah dimulai pada akhir 2014 melalui merek Pure Real. Pure Real adalah sejenis susu kedelai murni. Perseroan melihat adanya pertumbuhan tren masyarakat yang lebih peduli kepada kesehatan sehingga perseroan menilai terdapat peluang untuk memasuki pasar tersebut karen permintaannya diprediksi akan terus tumbuh. Bank Central Asia (BBCA) menargetkan pertumbuhan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 10%-15% pada tahun 2015 dari realisasi pertumbuhan kredit otomotif sebesar 12% pada tahun 2014. BBCA akan mengucurkan kredit baru untuk KKB sebesar Rp 3,5 triliun untuk tahun 2015. Sehingga BBCA akan membukukan kredit otomotif sebesar Rp 38,5 triliun pada akhir tahun 2015, dari realisasi KKB sebesar Rp 35 triliun pada tahun 2014. Pertumbuhan kredit mikro Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di triwulan I 2015 sesuai target antara 15%-17% YoY. BBRI menargetkan kredit mikro bisa tumbuh 15% - 17% YoY di tahun
Bank Yudha Bhakti (BBYB) menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di level lebih rendah dari NPL nett tahun lalu. Sepanjang tahun lalu, NPL nett perseroan mencapai 2,3%. Untuk tahun ini, perseroan akan menekan rasio kredit bermasalah hingga mencapai 1%. Bank MNC International (BABP) berencana untuk melakukan merger dengan Bank Pundi Indonesia (BEKS). Saat ini proses merger tersebut sudah dalam tahap finalisasi permapungan dokumentasi. Dikatakan bahwa pihak MNC akan menempatkan modal dana sebesar Rp100 miliar di BEKS sebagai dana cadangan modal. Dengan merger tersebut diharapkan dapat memacu ekspansi bisnis ke segmen mikro terutama dalam jumlah jaringan. Modern Internasional (MDRN) menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun 2015 sekitar 10%-15% YoY. MDRN menargetkan pendapatan tumbuh 15%-20% YoY. Perseroan tahun ini tetap focus pada pertumbuhan dan ekspansi bisnis 7-Eleven untuk
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
6 April 2015
6 April 2015 bisnis jangka panjang dari perseroan. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) telah menggelar pertemuan dengan pemegang saham Grup Cipaganti untuk membahas akuisisi. Pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan akuisisi mayoritas saham Grup Cipaganti. Terkait waktu pelaksanaan akuisisi, perseroan menargetkan tetap terealisasi pada semester I tahun ini. Pendanaan akuisisi akan berasal dari penerbitan saham baru sebesar 20% saham. Setelah satu tahun lebih diliputi masalah wanprestasi bunga wesel senior, Bakrie Telecom (BTEL) belum juga menyelesaikan restrukturisasi utang wesel senior senilai US$380 juta. Hingga saat ini restrukturisasi utang wesel senior masih dalam proses. Hingga 31 Desember 2014, saldo total wesel senior Rp4,74 triliun, dimana wesel senior senilai US$380 juta atau Rp4,73 triliun dan premi wesel senior US$1,9 juta atau Rp8,88 miliar. Pinjaman ini dalam kondisi wanprestasi berupa keterlambatan pembayaran bunga periode 7 November 2013, 7 Mei 2014, dan 7 November 2014. Bakrie Telecom (BTEL) mendapatkan imbalan senilai Rp 591 miliar dari Smarfren Telecom (FREN). Imbalan tersebut merupakan bagian dari hasil kerja sama penggabungan usaha penyelenggara jaringan telekomunikasi. BTEL sepakat menggabungkan pita frekuensi yang dimilikinya untuk digabungkan dengan pita frekuensi milik FREN. Berdasarkan perjanjian, BTEL akan memperoleh saham FREN sejumlah 1 miliar saham. BTEL juga akan memperoleh dana senilai Rp 500 miliar dari FREN. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran biaya frekuensi terutang. Goodyear Indonesia (GDYR) dan The Goodyear Tire & Rubber Company (GTRC) berencana untuk melakukan penetapan kembali besarnya tarif biaya bantuan teknis dan lisensi. Penetapan terakhir tarif biaya bantuan teknis dan lisensi adalah pada tanggal 29 Oktober 1991, dimana tarif biaya bantuan teknis dan lisensi tersebut mengalami perubahan yakni menjadi USD 0,05 per pound berdasarkan volume produksi. Berdasarkan perjanjian bantuan teknis dan lisensi tertanggal 1 April 2015, GDYR dan GTRC memiliki kesepakatan untuk menetapkan kembali tarif biaya bantuan teknis dan lisensi tersebut menjadi 3,5% pada 1 April 2015 dan pada tanggal 1 Januari 2016 dan seterusnya menjadi 5% dari penjualan bersih. Alam Karya Unggul (AKKU) berencana mengakuisisi perusahaan perhotelan. Hal tersebut demi memulihkan kelangsungan usaha perseroan. Rencananya perseroan akan melakukan divestasi entitas anaknya, yakni Borneo Mining Kontraktror. Setelah itu, AKKU akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bisnis perhotelan pada kuartal II 2015. Saat ini perseroan tengah melakukan due dilligence dan pembahasan dengan perusahaan target. Dengan akuisisi tersebut AKKU berharap dapat meraih pendapatan berkelanjutan, dana akuisisi itu akan didapat dari rights issue yang juga akan dilakukan dalam waktu dekat. Di sisi lain, perseroan terancam force delisting oleh Otoritas BEI dan telah mengalami suspensi perdagangan saham AKKU sejak 27 Juni 2013. Perseroan akan di-delisting dari BEI jika suspen di pasar reguler dan pasar tunai terus terjadi hingga Juni 2015.
PT. Citilink, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA), terus memperkuat struktur keuangan sebagai persiapan untuk terus tumbuh pada tahun-tahun mendatang dengan meningkatkan modal yang dimiliki melalui konversi utang dari Garuda Indonesia menjadi penyertaan saham Garuda Indonesia di Citilink. Perjanjian konversi pinjaman menjadi penyertaan saham telah ditandatangani oleh Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia pada 25 Maret 2015. Konversi utang senilai USD 50 juta menjadi 650.000 saham atau setara dengan Rp 650 miliar (dengan kurs USD 1 setara Rp 13.000.) yang berarti mengurangi nilai pinjaman Citilink ke Garuda Indonesia yang berjalan saat ini. Sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Citilink total menjadi Rp 1,08 triliun yang sebelumnya berjumlah Rp 431,71 miliar atau naik sebesar 63,63% dari modal dasar. PT Pertamina (Persero) mulai 1 April 2015 kembali menaikkan harga gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG) kemasan 12 kilogram (kg) sebesar Rp 666,67 per kg. Dengan demikian harga LPG menjadi Rp 11.750 per kg dari sebelumnya Rp 11.083 per kg. Kenaikan harga LPG 12 kg dikarenakan adanya kenaikan CP Aramco dan melemahnya rupiah. CP Aramco pada Januari tercatat sebesar USD 452 per ton kemudian naik menjadi USD 467 per kg pada Februari dan pada Maret naik menjadi USD 477 per ton. Sementara kurs mencapai Rp 13.084 dari sebelumnya Rp 12.750 per US dolar. Pemerintah akan memberlakukan penyesuaian tarif listrik sesuai pasar untuk golongan rumah tangga berdaya 1.300 dan 2.200 VA mulai Mei 2015. Rencana tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Permen ESDM No 31 Tahun 2014 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. Sesuai Permen ESDM 9/2015 yang ditandatangani Menteri ESDM Sudirman Said pada 4 Maret 2015, penyesuaian tarif (tariff adjustment) tersebut akan dilaksanakan setiap bulan dengan mengacu pada 3 indikator pasar yang mempengaruhi biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, yaitu kurs rupiah terhadap US dolar, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP), dan inflasi. Permen ESDM 9/2016 juga menyebutkan, penetapan tarif penyesuaian rumah tangga 1.300 dan 2.200 VA pada Mei 2015 mengacu realisasi ketiga indikator pasar selama satu bulan pada bulan kedua sebelum pemberlakuan atau Maret 2015. Saat ini, konsumen rumah tangga R1 berdaya 1.300 dan 2.200 VA dikenakan tarif tetap Rp1.352 per kWh. Sesuai Permen ESDM No 31 Tahun 2014, pemerintah akan memberlakukan penyesuaian tarif sesuai pasar untuk 12 golongan konsumen listrik termasuk rumah tangga 1.300 dan 2.200 VA mulai 1 Januari 2015. Namun khusus untuk dua golongan yakni rumah tangga 1.300 dan 2.200 VA, pemerintah menunda pemberlakuannya dan akhirnya sesuai sesuai Pasal 5 ayat (2) Permen ESDM 9/2015 akan menerapkan mulai 1 Mei 2015. Pemerintah akan mengeluarkan Perpres dan Kepres tentang kebijakan mandatory biodiesel pada 7 April 2015. Pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) USD 50 per ton akan berlaku mulai pekan ini setelah Peraturan Pemerintah tentang CPO supporting fund ditandatangani Presiden.
Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menjual sebanyak 39,99% saham anak usahanya, Humpus Transportasi Curah (HTC) kepada Sarana Niaga Buana. Nilai transaksi mencapai Rp117,99 miliar. Harga pelaksanaan adalah sebesar Rp1 juta dan transaksi telah diselesaikan pada 27 Maret 2015.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
6 April 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
49,91 2,69 1218,14 13025,00 16795,00 55,60 58,35 645,00 2168,00 661,00 759,29
0,77 -0,02 15,27 320,00 220,00 -6,80 -5,01 0,00 11,50 1,00 2,59
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,05
Change (IDR)
14.166 787
-7 57
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17763,24 4886,94 6833,46 4050,10 2176,56 25275,64 5456,40 19435,08 1834,52 3453,75
Change %Day %YTD 0,37 -0,34 0,14 3,19 0,35 4,07 1,00 19,49 1,84 47,22 0,77 7,08 -0,19 4,39 0,63 11,37 0,14 4,16 0,20 2,63
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 2,94 2,76 3,52 3,19 1,85 1,74 1,93 1,73 3,95 3,47 1,31 1,22 2,71 2,40 1,74 1,61 1,98 1,87 1,29 1,22
Market Cap (USD Bn) 5.402,0 7.770,6 1.703,0 4.801,5 3.158,5 2.020,4 397,6 2.996,9 287,6 420,6
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.020,00 14.314,19 109,56 9.655,46 9.946,69 19.425,84 2.101,90 3.551,80 12,00
Change 17,00 145,88 0,77 56,86 58,68 127,20 -0,37 3,39 0,09
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,15 14,59 21,45 18,36 15,99 13,96 15,33 13,38 31,19 24,74 12,08 10,94 16,25 13,79 18,58 16,89 16,77 15,47 14,09 12,87
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,10 0,01 0,74 0,76 1,49 0,16 0,27 0,09
Change -0,0001 0,0025 0,0000 0,0011 0,0007 0,0000 0,0001 0,0003 0,0007
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 5.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6,26 0,50 0,17 0,13 0,13 5,03
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
6 April 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Mar’15
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Feb’15
-0.44 6.38 0.17 115.53 Mn 2,690,240.90
-0.61 6.29 -0.36 115.53 Mn 2,690,240.90
Rate (%) 6,65157 6,65157
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 08 Apr 08 Apr 08 Apr 09 Apr 09 Apr 09 Apr 09 Apr 10 Apr 10 Apr 11 Apr
Agenda Indonesia Foreign Reserves Indonesia Net Foreign Assets US Consumer Credit US Inital Jobless Claims US Continuing Claims US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Monthly Budget Statement
Expectation --Naik menjadi $13.50 Bn dari $11.56 Bn --Turun menjadi 0.2% dari 0.3% -Turun menjadi -0.6% dari 0.4% -Sekitar -$46.5 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock GGRM IJ INTP IJ IIKP IJ AKRA IJ ADRO IJ SMRA IJ ASRI IJ TRIO IJ PTBA IJ MPPA IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
52000 22150 2700 5525 980 1810 610 1995 10900 4150
Index pt
1.96 1.03 8.87 3.27 2.08 2.26 4.27 5.28 1.87 2.09
Stock
2.04 0.88 0.78 0.73 0.68 0.61 0.52 0.51 0.49 0.49
Price
ASII IJ LPPF IJ CPIN IJ TLKM IJ INCO IJ BBNI IJ WSKT IJ SCMA IJ JRPT IJ CTRA IJ
Change (%)
8075 19175 3370 2825 3165 7200 1700 3345 1100 1450
Index pt
-1.22 -3.88 -1.89 -0.35 -2.91 -0.69 -4.76 -1.47 -4.35 -3.01
-4.30 -2.40 -1.13 -1.07 -1.00 -0.98 -0.88 -0.78 -0.73 -0.72
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Archi Indonesia
Mining
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store Trade & Service
IPO Price (IDR) 1895-2445
Issued Shares (Mn) 1,600.00
175-240
535.82
Offering Date
Listing
TBA
TBA
TBA
TBA
Underwriter CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
6 April 2015 6 April 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 25.70 324.57 40.00 8.34 71.60 645.00
TINS PTBA LEAD SMBR BJBR ITMG
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 02 Apr-15 07 Apr-15 07 Apr-15 08 Apr-15 08 Apr-15 08 Apr-15
Ratio 1:1 20:132 1:4 1:20 --
EXC. Price (IDR) 445.00 100.00 --3250.00
EX Date 06 Apr-15 08 Apr-15 08 Apr-15 09 Apr-15 09 Apr-15 09 Apr-15
Recording 08 Apr-15 10 Apr-15 10 Apr-15 13 Apr-15 13 Apr-15 13 Apr-15
Payment 29 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 24 Apr-15
CORPORATE ACTIONS Stock RELI AKKU LEAD ITMA ACST
Action Rights Issue Rights Issue Stock split Stock split Tender Offer
CUM Date 23 Apr-15 TBA ----
EX Date 24 Apr-15 TBA TBA TBA --
Trading Period 29 Apr - 07 May’15 TBA TBA TBA 24 Mar – 22 Apr’15
GENERAL MEETING Emiten PGAS BDMN BJTM ACST PLIN KAEF INAF DSSA NISP BBCA BNGA ADHI AALI JPFA BFIN TURI HOTL RELI GREN TOBA SMGR ASGR MDIA SSMS TLKM VIVA
AGM/EGM RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST/LB RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST/LB
Date
Agenda
06-Apr-15 07-Apr-15 08-Apr-15 08-Apr-15 08-Apr-15 08-Apr-15 08-Apr-15 08-Apr-15 09-Apr-15 09-Apr-15 10-Apr-15 10-Apr-15 14-Apr-15 14-Apr-15 15-Apr-15 15-Apr-15 15-Apr-15 15-Apr-15 16-Apr-15 16-Apr-15 16-Apr-15 16-Apr-15 17-Apr-15 17-Apr-15 17-Apr-15 17-Apr-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2015 6 April 6 April 2015
BJBR
TRADING BUY
S1
R1
985
1050
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,188.33 1,200.0 1,188.33
BJBR Upward Sloping Channel
S2
945
R2
1100
1,140.0
Closing Price
1,010 1,080.0 1,010 1,010 1,020.0 985 980.526 960.0 980.526 980 900.0 973.75 964.25 840.0 940 878.399 780.0
1010 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 71.65, Stochastic %K = 79.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 990-Rp 1050
March
• Entry Rp 1010, take Profit Rp 1050
80 720.0 April79.8319 79.8319 100.0 90.0 80.0 71.6503 70.0 60.0 50.0 40.0 71.6503 30.0 20.0 10.0 200.0
BJBR - MACD (5,3) = -8.66, Signal() = -6.97
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 63.82 10.07 41.66 964 985
BJTM
TRADING BUY
S1
R1
S2
555 530
Closing Price
R2
5.0 -6.96923 0.0 -5.0 -8.66061 -10.0 -15.0 41.6621 80.0 60.0 40.0 32.3768 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 72,553,104 0.0 -20.0 -15.7895 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
595
BJBR - TSI(3,5,3) = 41.66
BJBR - William's % R(14) = -15.79, Volume() = 72,553,104.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 570 580.0 555 555 560.0 555 546 540.0 537.5 533.75 520.0 510 500.0 510 506.429 480.0 506.429
BJTM Bullish Breakout
620
570 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
460.0
• RSI berada dalam area overbought
440.0
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
September October November December 2015 February BJTM - Stochastic %D(6,3,3) = 77.23, Stochastic %K = 90.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 555-Rp 595 • Entry Rp 570, take Profit Rp 595
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 57.79 4.84 70.54 534 546
BJTM - MACD (5,3) = -7.22, Signal() = -5.29
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BJTM - TSI(3,5,3) = 70.54
BJTM - William's % R(14) = -7.69, Volume() = 35,076,600.00
March
420.0 90.0285 90.0285 April 80 90.0 80.0 77.2317 70.0 60.0 50.0 77.2317 40.0 30.0 20.0 10.0 20 0.0 4.0 2.0 0.0 -2.0 -5.28872 -4.0 -6.0 -7.21943 70.5438 100.0 80.0 60.0 51.999 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 35,076,600 0.0 -7.69231 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 6 April 6 April 2015
ADRO
TRADING BUY
S1
965
R1
1000
S2
930
R2
1035
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
ADRO Wedge Bullish Breakout
1,380.0 1,320.0
980
1,260.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,200.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
September October November December 2015 February ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 41.48, Stochastic %K = 55.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 965-Rp 1000
March
• Entry Rp 980, take Profit Rp 1000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 65.64 62.15 13.58 5070 960
PTBA
TRADING BUY
S1
R1
10750
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
11050
999.95 1,140.0 995 980 1,080.0 980 980 1,020.0 976.333 976.333 960.0 964.25 960.625 April80 960 55 100.0 90.0 949.231 80.0 55 70.0 60.0 949.231 50.0 40.0 41.4815 30.0 935 20.0 10.0 41.4815
ADRO - MACD (5,3) = -3.92, Signal() = -1.59
20 30.0 20.0 -1.5851 10.0 0.0 -3.91662 -10.0
ADRO - TSI(3,5,3) = 13.58
80.0 13.582 60.0 40.0 20.0 2.20999 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 51,529,300 0.0 -20.0 -25 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
ADRO - William's % R(14) = -25.00, Volume() = 51,529,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
PTBA Downward Sloping Channel
S2
10550
Closing Price
R2
11250
13,800
10900
13,200
• MACD line dan signal line indikasi positif
12,600
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.34, Stochastic %K = 87.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 10750-Rp 11050 • Entry Rp 10900, take Profit Rp 11050
PTBA - MACD (5,3) = -72.73, Signal() = -61.19
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 38.23 3.69 45.59 570 10710
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
PTBA - TSI(3,5,3) = 45.59
PTBA - William's % R(14) = -3.23, Volume() = 2,215,100.00
March
11,282.5 12,000 10,900 10,900 11,400 10,900 10,710 10,625 10,800 10,581.3 87.02 10,521.3 10,200 87.02 10,480 April85.3419 10,480 90.0 85.3419 10,150 80.0 70.0 60.0 80 50.0 10,102.4 40.0 30.0 20.0 20 10,102.4 10.0 0.0 300.0 240.0 180.0 120.0 -61.1926 60.0 0.0 -60.0 -72.7343 -120.0 45.5949 40.0 36.4558 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 -80.0 2,215,100 -100.0 0.0 -3.22581 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 6 April 6 April 2015
ASRI
TRADING BUY
S1
595
R1
650
S2
565
R2
680
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
ASRI Downward Sloping Channel
Closing Price
720.0
610 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 63.17, Stochastic %K = 81.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 595-Rp 650
March
• Entry Rp 610, take Profit Rp 650 ASRI - MACD (5,3) = -10.59, Signal() = -6.10
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 38.23 3.69 38.52 570 569
SMRA
TRADING BUY
S1
1770
R1
1850
S2
1720
R2
1900
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ASRI - TSI(3,5,3) = 38.52
ASRI - William's % R(14) = -10.53, Volume() = 302,178,816.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,810 2,000 1,810 1,900 1,810 1,724 1,800 1,720 1,695.63 1,700 1,675.5 1,635.79 1,600 1,635.79 1,592.08 1,500 1,592.08 1,400 1,590
SMRA Wedge
Closing Price
1810 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,585 1,300
• RSI berada dalam area overbought
1,200
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
September October November December 2015 February SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 81.67, Stochastic %K = 89.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1770-Rp 1850 • Entry Rp 1810, take Profit Rp 1850
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 63.62 17.08 57.02 1676 1724
656.236 610 660.0 610 610 595 600.0 570.25 569 560.625 540.0 536.667 536.667 525 480.0 511.111 511.111 81.3397 April81.3397 100.0 80 90.0 80.0 70.0 63.1661 60.0 50.0 40.0 30.0 63.1661 20.0 10.0 200.0 10.0 5.0 -6.10161 0.0 -5.0 -10.0 -10.593 38.5225 80.0 60.0 40.0 20.0 15.9612 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 302,178,81 0.0 -10.5263 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
SMRA - MACD (5,3) = -26.87, Signal() = -19.67
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SMRA - TSI(3,5,3) = 57.02
SMRA - William's % R(14) = -10.20, Volume() = 48,954,500.00
March
1,100 89.4679 89.4679 April 81.6721 100.0 90.0 80.0 81.6721 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 30.0 20.0 10.0 0.0 -19.6693 -10.0 -20.0 -26.8698 57.0192 100.0 80.0 60.0 40.0 38.0939 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 48,954,500 0.0 -10.2041 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 April 2015 6 April 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
02-04-15
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Trading Sell
23900 1675 1870
24125 1675 1870
23725 1660 1850
23325 1610 1790
23725 1660 1850
24125 1710 1910
24525 1760 1970
Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26525 1945 2110
23150 1640 1805
Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
82 10900 980 3145 3165 910 960
80 10900 980 3125 3165 910 950
85 11250 1035 3165 3130 925 970
75 10550 930 3085 3020 865 930
80 10750 965 3125 3130 895 950
85 11050 1000 3165 3240 925 970
90 11250 1035 3205 3350 955 990
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif
100 11250 1035 3245 3565 1045 1060
74 10150 935 2575 3205 850 900
Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 13600 INTP Trading Buy 22150 SMCB Trading Buy 1515
13600 22150 1515
13700 22225 1530
13200 21775 1430
13450 22000 1480
13700 22225 1530
13950 22450 1580
Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif
15150 24325 1975
12525 20475 1425
8075 1290
8075 1290
7950 1270
7650 1235
7950 1270
8250 1305
8550 1340
Negatif Positif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
8575 1425
7775 1235
7375 52000 39050 1865
7350 52000 39050 1865
7425 52450 39400 1880
7275 50500 38250 1810
7350 51475 38825 1845
7425 52450 39400 1880
7500 53425 39975 1915
Negatif Positif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif
7550 55800 40500 1865
7300 47525 35300 1775
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 2170 2170 PTPP Trading Sell 3705 3705 WIKA Trading Sell 3350 3350 ADHI Trading Sell 2945 2945 WSKT Trading Sell 1700 1700
2190 3660 3315 2895 1575
2100 3555 3220 2775 1355
2145 3660 3315 2895 1575
2190 3765 3410 3015 1795
2235 3870 3505 3135 2015
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
2230 4130 3700 3540 1860
1995 3645 3320 2990 1630
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4795 JSMR Trading Sell 7100 ISAT Trading Sell 4160 TLKM Trading Sell 2825
4795 7150 4185 2845
4835 7050 4135 2810
4685 6950 4085 2775
4760 7050 4135 2810
4835 7150 4185 2845
4910 7250 4235 2880
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
5500 7225 4425 2995
4600 6975 3895 2770
12275 13000 7200 14800 1225
12275 13000 7200 14800 1225
12425 12925 7250 14900 1215
11725 12700 7000 14500 1190
12075 12925 7125 14700 1215
12425 13150 7250 14900 1240
12775 13375 7375 15100 1265
Positif Negatif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Negatif
12550 13450 7250 14925 1270
11750 12225 6550 13925 1025
Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 21975 MPPA Trading Buy 4150
21975 4150
22125 4165
21325 4085
21725 4125
22125 4165
22525 4205
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
22350 4500
19050 3875
Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Buy
Miscellaneous Industry ASII Trading Sell GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Buy Trading Sell Trading Buy Trading Buy Trading Sell
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.