26 Januari 2015
WEEKLY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• SMGR akan dorong produksi untuk seimbangkan penurunan harga • SMGR prioritaskan pasar dalam negeri, meski tetap ekspansi • SMGR kembali incar perusahaan Vietnam • SMGR jajaki lagi power plant Rp 8 triliun • SMCB khawatir penurunan harga semen akan pengaruhi kinerja • ADHI bentuk perusahaan patungan garap monorel • WSKT raih laba 2014 Rp501 miliar & pendapatan Rp12,7 triliun • WSKT bukukan kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp 22,7 triliun • Right issue WSKT paling cepat setelah MESOP 19 Mei - Juni 2015 • WSKT targetkan proceed Rp 10 triliun dari right issue • WSKT pertimbangkan terbitkan obligasi tahap II Rp 1,5 triliun • WSKT janjikan nilai tambah Rp 98,4 triliun kepada pemerintah • WSKT tingkatkan divisi properti • WSKT ekspansi properti Rp 9 triliun • BJBR perkuat segmen mikro • BBNI kelola hedging BUMN • BBNI ekspansi ke tiga negara • BMRI tingkatkan segmen mikro • BNGA pacu wealth management • TBLA bukukan penjualan Rp6 triliun • DSSA dirikan anak usaha untuk garap proyek pembangkit listrik • DSSA perkuat bisnis pembangkit listrik
Keberhasilan IHSG break out di atas fractal up di level 5225 pada perdagangan saham pekan lalu, indeks akan menguji resistance level berikut di level 5427. Potensi untuk menyentuh resistance level tersebut cukup terbuka. Pasalnya, sinyal leading indikator teknikal, seperti indikator MACD dan Stochastic masih terkonfirmasi positif bagi IHSG..
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5323.885 926.524
VOLUME (Mn)
+70.70 +15.74
6,688.42 2,296.63
VALUE (Rp Bn)
8,733.34 6,570.36
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Sepanjang pekan lalu IHSG bergerak menguat seiring penguatan bursa global. Katalis IHSG dari domestik berkenaan dengan tanggapan pasar yang positif atas proposal perubahan asumsi makro dalam APBN diantaranya: asumsi tingkat pertumbuhan 2015 menjadi 5,8%, tingkat inflasi 5%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$70 per barel, nilai tukar Rupiah Rp12.200 per Dolar AS, dan lifting minyak 849.000 per hari. Selain itu, pengesahan Perppu Pilkada langsung dan penguatan Rupiah juga turut mendorong penguatan IHSG. Seluruh fraksi di DPR RI sepakat agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah dapat dilakukan secara langsung, meski ada beberapa pasal yang perlu disesuaikan. Di akhir pekan, Rupiah menguat di level sekitar Rp12.450 per Dolar AS. Dari pasar global, sentimen datang dari keputusan ECB untuk menambah stimulus, termasuk pembelian obligasi pemerintah, sebesar €60 miliar per bulan dari Maret 2015 hingga September 2016. Selain itu, sentimen juga datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2015 menjadi 3,5% dari proyeksi sebelumnya di bulan Oktober sebesar 3,8%. Sedangkan untuk tahun 2016 pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada di angka 3,7% dari 4% di bulan Oktober. Dari pasar regional, sentimen datang dari keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk mempertahankan stimulus sebesar ¥80 triliun (US$679bn) per tahun dan memangkas prospek inflasi menjadi 1% untuk tahun fiskal 2015 dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,7%. Di sisi lain, BoJ menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB menjadi 2,1% untuk tahun fiskal 2015 dari 1,5%. Sentimen lainnya juga datang dari rilis data PDB Cina yang tumbuh sebesar 7,3% di kuartal keempat 2014, lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 7,2%. Secara keseluruhan PDB Cina tumbuh sebesar 7,4% di tahun 2014. Rilis data PDB didukung pula oleh indeks manufaktur Tiongkok yang naik ke level tertingginya dalam tiga tahun di bulan Januari di level 49,8, melebihi estimasi konsensus di level 49,5. Dari Eropa, bursa Eropa bergerak naik sepanjang pekan lalu dipengaruhi oleh sentimen dari rencana stimulus ECB. Indeks manufaktur zona Eropa naik ke level 51 di bulan Januari dari level 51,4 di bulan Desember 2014. Sedangkan indeks industri jasa zona Eropa naik ke level 52,3 di bulan Januari dari 51,6 di bulan Desember 2014. IHSG mencatatkan level tertinggi baru dengan ditutup pada level 5.323,88 di akhir perdagangan pekan lalu.
Partai sayap kiri radikal Syriza memenangi pemilihan umum di Yunani Minggu (25/1) waktu setempat menurut penghitungan hasil exit polls, atau pengumpulan data dari pemilih yang telah memberikan suaranya. Syriza mendapatkan suara antara 35,5% dan 39,5%, sementara kubu konservatif Partai Demokrasi Baru hanya mendapatkan 23-27%. Jika hasil akhir memang seperti ini, pemimpin Partai Syriza, Alexis Tsipras, bisa menjadi perdana menteri Yunani. Kemenangan Syriza akan mengancam kebijakan ekonomi di Eropa, karena partai tersebut diketahui menentang prinsip ini. Pemilu presiden Yunani menjadi pertaruhan bagi IMF dan Uni Eropa, karena Syriza sebagi partai kiri yang menentang program penyelamatan finansial Eropa, dan ini membuat investor dan pemberi hutang khawatir. Kebijakan-kebijakan Syriza tidak akan memuaskan para pemberi pinjaman. Para investor dan pemberi pinjaman ke Yunani khawatir Syriza akan mengubah berbagai program reformasi yang telah diterapkan, sehingga posisinya di Eropa semakin lemah dan kemungkinan menarik Yunani keluar dari wilayah mata uang euro. Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras dan Menteri Keuangan Gikas Hardouvelis telah memperingatkan bahwa kemenangan pemilihan Syriza akan berarti bahwa negara akan terjebak akibat persoalan perputaran uang itu akan di paksa keluar dari zona euro, kecuali pemerintah baru dapat mengantisipasi untuk mendapatkan perjanjian pijaman dengan kredit Internasional. Sementara itu, keputusan ECB tentang stimulus telah berhasil mengangkat saham-saham Eropa. Presiden ECB Mario Draghi mengumumkan program pembelian asset berskala besar, untuk menopang pemulihan ekonomi zona Euro senilai 60 milyar Euro yang akan berjalan hingga September 2016. Sejumlah data fundamental penting yang diperkirakan akan menjadi katalis bagi indeks saham Indonesia seperti GDP, indeks CB Consumer Confidence dan New Home Sales serta indeks Manufacturing PMI Cina. Selain itu, meeting FOMC akan menjadi perhatian pasar pekan ini. Sedangkan dari dalam negeri perseteruan yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian RI (Polri). Perseteruan yang berawal dari penetapan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK itu berbuntut dengan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh polisi. Pelaku pasar akan mencermati perkembangan yang terjadi antara KPK dan Polri. IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat pekan ini, meski berpola gerak mixed.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
26 January 2015
26 January 2015 Semen Indonesia (SMGR) akan menyeimbangkan penurunan harga semen sebesar Rp 3000 per zak dengan mendorong produksi dan diharapkan ada kenaikan volume penjualan semen sepanjang tahun ini. Penurunan harga mempengaruhi, tetapi perseroan berharap tidak ada masalah akan mendorong volume penjualan. Perseroan memperkirakan konsumsi semen akan meningkat di musim penghujan karena biasanya jalan-jalan, bangunan (properti) banyak yang rusak, sehingga saat ini adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menaikkan penjualan semen. Perseroan akan berupaya memaksimalkan penjualan di pasar primer. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan berbagai efisiensi di segala lini. Perseroan mengklaim berhasil menurunkan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga 5%. Dengan adanya efisiensi, perseroan optimis akan ada pertumbuhan revenue (pendapatan) tahun 2015 sekitar 7%-9%. Semen Indonesia (SMGR) akan mengedepankan pengembangan pasar di dalam negeri dalam rencana kerjanya karena pasarnya masih sangat potensial. Namun perseroan masih akan tetap menggencarkan ekspansinya ke luar negeri. Ekspansi regional diteruskan, namun pengembangan dalam negeri tetap diutamakan. Semen Indonesia (SMGR) kembali membuka peluang untuk mengakuisisi perusahaan semen di Vietnam setelah negosiasi pengambilalihan dengan satu produsen semen di Myanmar tidak berjalan lancar. Vietnam merupakan negara yang ramah terhadap investor asing, posisi wilayah strategis untuk ekspor semen, biaya produksi dan tenaga kerja cukup kompetitif. Semen Indonesia (SMGR) menjajaki pembangunan pembangkit listrik baru berkapasitas 200 MW di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi diperkirakan sebesar Rp 5-8 triliun. Proyek tersebut akan digarap mulai 2016. Dengan power plant sendiri, biaya listrik berpeluang diturunkan dari Rp 1.012 per kWh menjadi Rp 700-800 per kWh. Proses konstruksi akan menghabiskan waktu 2-3 tahun. Sementara itu, penurunan harga semen berpeluang menurunkan margin perseroan sekitar 1-3% sepanjang 2015. Holcim Indonesia (SMCB) khawatir penurunan harga semen Rp 3.000 per zak dapat mempengaruhi kinerja perseroan pada masa mendatang karena kebijakan itu mampu mengurangi produksi komoditasnya. Perseroan akan mengambil tindakan sesuai arahan perusahaan. Hal tersebut akan dilakukan dengan meninjau areaarea penghematan lain, khususnya untuk membantu meringankan dampak penurunan harga. Selain itu perseroan mengharapkan mampu mengantisipasi terbukanya berbagai pembangunan infrastruktur sebagai akibat dari penurunan harga semen. Kapasitas produksi semen Pabrik Tuban yang baru diklaim mampu memasok semen pada masa depan. Selain itu Terminal Semen di Lampung yang akan selesai dibangun tahun 2015 membuat perusahaan lebih kompetitif dan melayani pelanggan dengan lebih baik. Adhi Karya (ADHI) siap memulai ekspansi di bidang transportasi dan pengangkutan darat. Perseroan bersama Angkasa Pura II, LEN Industri, Industri Kereta Api (INKA) telah mendirikan perusahaan patungan yaitu Angkasa Pura Adhilenka. Perusahaan patungan tersebut memiliki kegiatan usaha yaitu perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pengusahaan dalam perkeretaapian khusus. Modal dasar Angkasa Pura Adhilenka sebesar Rp 1 triliun dan modal disetor Rp 250 miliar. Adapun komposisi kepemilikan saham yaitu Angkasa Pura sejumlah 70%, ADHI 21%, LEN Industri 5% dan Inka 4%. ADHI juga akan membangun monorel di Jakarta.
Waskita Karya (WSKT) meraih laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 501 miliar, lebih tinggi dari target yang ditargetkan sebesar Rp 442 miliar. Pada tahun 2014 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 12,7 triliun termasuk proyek-proyek joint operation. Laba kotor mencapai Rp 1,3 triliun dari rencana awal Rp 1,36 triliun. Penjualan turun, tetapi laba meningkat, karena penjualan yang dicatat oleh WSKT adalah produksi yang kontraknya dilaksanakan oleh perseroan. Sedang joint venture tidak dicatat. Perseroan hanya mencatat laba nett. Serapan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 800 miliar dari total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1,4 triliun. Sisa belanja modal tersebut akan dialokasikan ke dalam capex tahun 2015. Waskita Karya (WSKT) membukukan kontrak baru sepanjang tahun 2014 sebesar Rp 22,7 triliun dengan sisa kontrak tahun sebelumnya sebesar Rp 13,8 triliun. Nilai kontrak tahun 2014 yang dikelola WKST mencapai Rp 32,7 triliun atau lebih tinggi dari target kontrak baru tahun 2014 yang sebesar Rp 18 triliun. Kontrak baru Rp 20,2 triliun dan joint operation sebesar Rp 2,5 triliun. Proses penerbitan saham baru (right issue) Waskita Karya (WSKT) akan dilaksanakan paling cepat pada pertengahan Mei hingga Juni 2015. Rencana right issue akan dilakukan setelah MESOP yang akan dilaksanakan pada 19 Mei 2015. Proses selanjutnya adalah persiapan termasuk penunjukan penjamin pelaksana emisi. Waskita Karya memproyeksikan perolehan dana segar dari penerbitan saham baru atau right issue mencapai Rp 5,3 triliun pada tahun 2015. Waskita Karya (WSKT) menargetkan dana segar senilai Rp 10 triliun dari penerbitan saham baru dalam dua tahap hingga tahun 2016. Pada tahap pertama, WSKT akan mendapatkan penambahan modal dari pemerintah sebesar Rp 3,5 triliun dan dari publik Rp 1,8 triliun. Pada tahap kedua, WSKT berharap akan kembali mendapatkan penambahan modal dari pemerintah sebesar Rp 3,1 triliun,dan dari publik Rp 1,6 triliun. Waskita Karya (WSKT) mempertimbangkan akan kembali menerbitkan obligasi tahap II sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2015, yang diperkirakan pada Mei atau bulan berikutnya. Rasio utang terhadap ekuitas perseroan pada saat ini sekitar 1,5x. Dengan demikian perseroan masih memiliki ruang pinjaman hingga Rp 4,5 triliun untuk mencari pendanaan dari pihak ketiga. Waskita Karya (WSKT) menjanjikan dapat memberikan nilai tambah hingga Rp 98,4 triliun kepada pemerintah dalam 5 tahun ke depan, jika berhasil memperoleh suntikan penyertaan modal negara (PMN) hingga Rp 6,6 triliun. Keuntungan pertama diperoleh melalui tambahan dividen sebesar Rp 2,3 triliun. Berdasarkan perhitungan perseroan, dalam periode 2015-2019 WSKT diproyeksikan akan memperoleh tambahan laba hingga Rp 12 triliun. Dengan asumsi dividen tetap sebesar 30%, dengan kepemilikan pemerintah 66% setelah diberikan PMN, maka perhitungan dividen untuk pemerintah diperkirakan mencapai Rp 2,38 triliun. Pemerintah juga akan memperoleh pemasukan tambahan dari pajak hingga Rp 36 triliun, dari pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan. Selain itu pemerintah juga mendapatkan tambahan kekayaan bersih atas kapitalisasi pasar perseroan yang diperkirakan mencapai Rp 60 triliun. Perseroan menghitung jumlah kapitaslisasi pasar WSKT pada tahun 2019 sekitar Rp 90,8 triliun. Dengan asumsi saham pemerintah sebesar 66%, maka porsi pemerintah terhadap kapitalisasi pasar tersebut mencapai Rp 59,9 triliun. Dengan perolehan PMN tersebut, laba bersih perseroan pada tahun 2019 diproyeksi bisa tumbuh hingga Rp 6,27 triliun dengan harga saham sekitar Rp 5.160 per saham.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
26 January 2015
26 January 2015 PT Waskita Karya Realty, anak usaha Waskita Karya (WSKT), menganggarkan Rp 827 miliar pada tahun 2015 untuk mendanai lahan sekitar 5 ha di wilayah Serpong. Perseroan mengincar 3 lokasi di kawasan Alam Sutra. Seluruh lahan itu akan dimanfaatkan untuk pembangunan apartemen kelas menengah ke atas. Perseroan telah mempersiapkan rencana pengembangan apartemen baru di Serpong di lahan seluas 1 ha. Saat ini Waskita tengah mengembangkan Apartemen Brooklyn di Alam Sutra, yang konstruksinya sudah mencapai 50%. Pembangunan baru akan dilakukan pada tahun 2016. WSKT juga tengah mengincar lahan di Bali yang akan digunakan untuk pembangunan apartemen. Melalui anak usahanya di sektor properti, Waskita Karya (WSKT) menargetkan dapat memperoleh sepertiga dari target laba bersih perseroan pada tahun ini. Waskita Realty diperkirakan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp250 miliar pada tahun ini dari total target laba Rp650 miliar. Belanja modal yang digunakan oleh divisi realty mencapai 50% dari anggaran belanja modal perseroan. Waskita Karya (WSKT) melalui anak usahanya, Waskita Karya Realty, akan menggarap 4 proyek properti pada 2015. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 9 triliun. Dari 4 proyek tersebut, pembangunan superblok seluas 34 ribu m2 di Surabaya merupakan proyek yang terbesar. Waskita Realty telah menggandeng Darmo Permai dengan kepemilikan saham masingmasing sebesar 51% dan 49%. Nilai investasi kawasan terpadu tersebut mencapai Rp 5 triliun. Selain itu, perseroan akan membangun apartemen Brooklyn di Alam Sutera senilai Rp 1,2 triliun, apartemen di Medan senilai Rp 1,2 triliun dan apartemen di Serpong Rp 1,5 triliun. Tahun ini, WSKT menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk modal kerja segmen realty. Jumlah tersebut setara 50% dari total belanja modal perseroan sebesar Rp 2 triliun. Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan peningkatan volume transaksi hedging hingga sepuluh kali lipat, didorong transaksi heding dari Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara. BBNI tengah melakukan penjajakan dengan dua perusahan tersebut. Hingga saat ini, Garuda Indonesia (GIAA) menjadi satu-satunya nasabah yang melakukan transaksi hedging dengan BBNI. Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana menambah jaringan kantor di Korea Selatan (Korsel), Myanmar, dan Malaysia pada tahun ini dengan prioritas utama di Korsel dan Myanmar. Di Korsel perseroan akan membuka kantor cabang penuh (full license) sehingga bisa melayani segmen korporasi maupun ritel sedangkan di Myanmar BBNI hanya membuka kantor perwakilan, Hal ini dikarenakan aturan perbankan di Myanmar belum memperbolehkan bank asing membuka cabang penuh. Bank Mandiri (BMRI) mengklaim telah menjadi salah satu pemain besar di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tahun ini perseroan berharap penyaluran kredit UMKM tersebut dapat mencatatkan pertumbuhan tertinggi. Dengan perhitungan tanpa tambahan dana dari rights issue, maka pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) perseroan akan tumbuh masingmasing sebesar 17% dan 13%. Bank CIMB Niaga (BNGA) memproyeksikan pertumbuhan bisnis wealth management tahun ini dapat melampaui pertumbuhan pada tahun kemarin. Tahun lalu bisnis pengelolaan dana nasabah kaya tumbuh sebesar 12% dan untuk tahun ini diprediksi dapat tumbuh 20%.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) menata bisnis penyaluran kreditnya guna menyasar segmen mikro dengan memfokuskan pada dua jalur ekspansi kredit mikro. Adapun jalur tersebut adalah penyaluran kredit bilateral mikro dan penyaluran kredit untuk kelembagaan. Untuk penyaluran kredit mikro secara bilateral, perseroan akan menerapkan sistem kluster. Sedangkan untuk penyaluran kredit kelembagaan, perseroan akan menyasar kerja sama linkage dengan pelaku industri bank perkreditan rakyat yang selama ini telah dilakukan. Tunas Baru Lampung (TBLA) mencatat penjualan sepanjang tahun lalu mencapai Rp6 triliun atau tumbuh 62% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada 2013. Sebagian besar atau lebih dari setengah penjualan tersebut merupakan penjualan dalam dolar Amerika. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mendirikan anak usaha baru yaitu DSSP Power Kendari melalui PT DSSE Energi Mas Utama dan PT DSSP Power Sakti sebagai tindak lanjut pengerjaan proyek pembangkit listrik yang akan digarap perseroan. Modal dasar anak usaha sebesar Rp 200 miliar, dimana modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 60 miliar yang terdiri dari 60.000 saham. Sebanyak 59.990 saham dimiliki DSSP Power Sakti, sedangkan, DSSE Energi Mas Utama 10 saham. Pembangkit listrik diperkirakan sudah bisa beroperasi komersial pada akhir tahun 2015. Pembangunannya sudah dimulai dibangun sejak tahun 2013. Proyek tersebut membutuhkan dana hingga USDD 400 juta. DSSA memperoleh pinjaman sebesar USD 318 juta dari China Development Bank (CDB) untuk mendanai proyek mine mouth itu. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mendirikan anak usaha baru pada 21 Januari 2015 yaitu DSSP Power Kendari. Pendirian anak usaha baru tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pelaksanaan proyek pembangkit listrik baru. Penyelesaian pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit menjadi alumina Cita Mineral Investindo (CITA) di Ketapang, Kalimantan Barat, optimistis sesuai target yang telah ditetapkan. Perkembangan pembangunan smelter senilai USD 950 juta tersebut telah mencapai 42,63%. Selain smelter, di lokasi tersebut dikembangkan PLTU dan pelabuhan. Smelter tersebut diharapkan beroperasi akhir 2015. Erajaya Swasembada (ERAA) mengakui bahwa keputusan pemerintah mewajibkan vendor headset membangun pabriknya di Indonesia akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kurs perseroan. Namun, dampaknya kemungkinan akan terasa signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini sekitar 50% produk-produk yang didistribusikan perseroan sudah dibeli dari dalam negeri dan menggunakan rupiah. ERAA saat ini mendistribusikan setidaknya 13 merek handset. Indo Straits (PTIS) memperoleh pinjaman senilai USD 5 juta dari pemegang saham utama Straits Corporation Pte. Ltd. (SPCL). Dana pinjaman itu akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan awal biaya operasional perseroan untuk pengerjaan proyek-proyek baru dan pembayaran utang jangka pendek yang telah jatuh tempo. Tingkat bunga pinjaman itu senilai 4,8% per tahun dan jangka waktu pengembalian 18 bulan sejak diterimanya fasilitas pinjaman tersebut.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
26 January 2015
26 January 2015 Setelah meraih dana hasil IPO dan merealisasikannya, Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100%. Perseroan meraih Rp445,49 miliar dari IPO yang diadakan pada 14 Mei 2014. Sebesar 60% dana IPO atau Rp267,33 miliar digunakan untuk modal kerja perseroan seperti biaya perawatan mesin produksi dan sisanya sebesar Rp178,16 miliar digunakan untuk membeli mesin produksi. Phapros berencana melepas 20% saham ke publik tahun ini. Perseroan akan melangsungkan IPO saham pada semester II2015. Perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp 400500 miliar dari IPO. Dana IPO akan digunakan untuk mendanai pembangunan pabrik baru di Semarang seluas 10 ha. Nilai investasi pabrik ini sebesar Rp 350 miliar. Dua asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015 yaitu asumsi pertumbuhan dan nilai tukar rupiah dinilai terlalu optimis, sehingga pemerintah melakukan merevisi. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan target pertumbuhan 5,6% adalah paling realistis tahun 2015. Sebelumnya dalam RAPBN-P 2015 target pertumbuhan adalah 5,8%. Target ini sama dengan perkiraan Asian Development Bank (ADB) terhadap ekonomi Indonesia tahun 2015. Berbeda dengan perkiraan World Bank atau International Monetary Fund (IMF) yang melihat ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 5,2%. Baseline pertumbuhan Indonesia adalah 5,3%. Pertumbuhan berbasis baseline ini adalah pertumbuhan tanpa upaya ekstra dan hanya bertumpu pada konsumsi rumah tangga. Upaya untuk bisa menaikkannya menjadi 5,6% adalah pemerintah akan mendorong investasi baik dari sisi konsumsi pemerintah ataupun dari investasi swasta. Sementara rupiah akan di posisi Rp 12.500 per USD. Dalam RAPBN-P 2015 asumsi rupiah adalah Rp 12.200 yang merupakan titik tengah dari rentang rupiah oleh Bank Indonesia (BI) di Rp 12.200-Rp 12.800. Ekonomi Indonesia pada tahun 2015 akan sangat dipengaruhi kebijakan Amerika untuk menaikkan suku bunganya. Perkiraan kenaikannya bisa mencapai 1% atau 100 bps yang diramalkan paling cepat terjadi pada awal semester II 2015. Bank Indonesia (BI) masih nyaman untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate pada level 7,7%. BI memproyeksikan inflasi masih akan tinggi pada Januari sampai Oktober 2015. Namun menjelang akhir tahun inflasi akan mencapai target 4% plus minus 1%. Inflasi tercatat turun menjadi 7,5% dari 8% pada bulan Januari 2015.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
26 January 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
44,38 2,92 1297,39 14350,00 19475,00 61,80 61,00 660,00 2278,50 601,00 744,10
-1,21 -0,07 3,29 -500,00 -30,00 ---1,25 -47,50 0,50 1,09
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
47 0,06
14.586 905
Change (IDR) -19 28
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17672,60 4757,88 6832,83 3512,43 1582,24 24850,45 5323,89 17511,75 1803,08 3411,50
Change %Day %YTD -0,79 -0,84 0,16 0,46 0,53 4,06 0,25 3,63 -1,05 7,02 1,34 5,28 1,35 1,85 1,05 0,35 1,20 2,38 1,22 1,38
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,85 2,66 3,40 3,08 1,70 1,68 1,71 1,53 2,83 2,47 1,29 1,19 2,67 2,34 1,68 1,56 1,98 1,85 1,28 1,21
Market Cap (USD Bn) 4.981,8 7.579,4 1.672,4 4.075,9 2.070,9 1.988,8 403,4 2.747,7 286,9 417,9
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.459,00 13.918,32 105,90 9.250,95 9.842,55 18.694,85 2.000,27 3.457,47 11,54
Change -28,00 -125,99 0,60 -47,87 -96,22 29,77 0,00 -2,88 0,05
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,98 14,47 20,26 17,34 14,99 13,33 12,80 11,30 22,15 17,31 11,46 10,30 15,56 13,28 18,88 16,69 15,97 14,71 13,94 12,68
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,12 0,01 0,74 0,79 1,50 0,16 0,28 0,09
Change 0,0002 -0,0033 0,0000 -0,0011 -0,0012 0,0016 -0,0005 -0,0002 0,0004
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.53 0.50 0.17 0.13 0.13 5.03
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
26 January 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Dec’14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Nov’14
8.36 8.36 2.46 111.86 Mn 2,619,869.70
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
Rate (%) 6,93347 6,93347
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 26 Jan 26 Jan 27 Jan 27 Jan 27 Jan 27 Jan 29 Jan
Agenda Indonesia Money Supply M2 YoY Indonesia Money Supply M1 YoY US Durable Goods Orders US New Home Sales MoM US New Home Sales US Consumer Confidence Index FOMC Rate Decision
Expectation Turun menjadi 12.7% dari 12.9% -Turun menjadi -0.9% dari -0.7% Naik menjadi 2.7% dari -1.6% Naik menjadi 450 ribu dari 438 ribu Naik menjadi 95.0 dari 92.6 Tetap 0.25%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ BBRI IJ BMRI IJ GGRM IJ BDMN IJ UNVR IJ BBCA IJ BBNI IJ LPPF IJ KLBF IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
8075 11875 11375 58450 5000 36200 13325 6100 16200 1880
Index pt
4.19 3.49 3.41 4.05 7.30 1.12 0.95 2.52 4.52 2.17
14.03 10.41 9.23 4.67 3.44 3.25 3.25 2.95 2.18 2.00
Stock
Price
BSDE JKON SMRA SMAR BMTR ADRO MDIA BNLI BEST PTBA
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
2060 860 1630 6575 1900 1000 3550 1520 715 11625
Index pt
-3.96 -9.47 -3.83 -3.31 -1.81 -1.48 -2.74 -1.94 -4.03 -1.06
-1.67 -1.57 -1.00 -0.69 -0.53 -0.51 -0.42 -0.38 -0.31 -0.31
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Yudha Bhakti
Business Banking & Finance
IPO Price (IDR) 115.00
Issued Shares (Mn) 300.00
Offering Date
Listing
05 Jan-07 Jan’15
13 Jan 2015
Underwriter Semesta Indovest Equator Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
26 January 2015 26 January 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 1.00 3:1
BIPI CMNP
Status Cash Dividend Stock Bonus
CUM Date 13 Jan-15 20 Feb-15
Ratio 27:20 20:132 8:1 10:1 ---
EXC. Price (IDR) 135.00 100.00 --3250.00 105.00
EX Date 14 Jan-15 23 Feb-15
Recording 16 Jan-15 25 Feb-15
Payment 30 Jan-15 --
CORPORATE ACTIONS Stock WOMF AKKU BULL SIPD ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Reverse Stock Tender Offer Tender Offer
CUM Date 28-Jan-15 TBA -----
EX Date 29-Jan-15 TBA 09 Mar-15 05 Feb-15 ---
Trading Period 04 Feb – 11 Feb’15 TBA ---3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING Emiten MGNA DVLA ACST AKSI ISAT SIPD CMNP ROTI ITMA DNET AKKU ASRI
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
26-Jan-15 26-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 29-Jan-15 30-Jan-15 12-Feb-15 16-Feb-15 17-Feb-15 20-Feb-15 25-Feb-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2626January January2015 2015
WTON
TRADING BUY
S1
R1
1335
1400
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,365 1,365 1,400 1,350 1,329 1,300 1,320.63 1,306 1,200 1,285 1,278.5 1,100 1,278.5 1,215.34
WTON Upward Sloping Channel
S2
1285
Closing Price
R2
1450
1365 • MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
900
• RSI berada dalam area overbought
800
• Harga berada dalam area upper band
86.045 700 86.045
Jul August September October November December WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 80.38, Stochastic %K = 86.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
2015
80.3792 90.0 80.0 80.3792 70.0 60.0 50.0 80 40.0 30.0 20.0 10.0 20 24.0 18.0 12.0 -5.86013 6.0 0.0 -6.0 -9.08922 -12.0 -18.0 -24.0 64.9692 80.0 60.0 47.7102 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 77,457,104 0.0 -3.33333 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Trading range Rp 1335-Rp 1400 • Entry Rp 1365, take Profit Rp 1400
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.43 10.07 64.97 1306 1329
SMCB
TRADING BUY
S1
R1
1955
WTON - MACD (5,3) = -9.09, Signal() = -5.86
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2000
WTON - TSI(3,5,3) = 64.97
WTON - William's % R(14) = -3.33, Volume() = 77,457,104.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
SMCB Downward Sloping Channel
S2
1910
Closing Price
R2
2045
3,000
1985
2,800 2,600
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
Jul August September October November SMCB - Stochastic %D(6,3,3) = 14.70, Stochastic %K = 23.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1955-Rp 2045 • Entry Rp 1985, take Profit Rp 2045
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 47.61 -0.86 -51.41 1195 1934
SMCB - MACD (5,3) = 7.06, Signal() = 18.06
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SMCB - TSI(3,5,3) = -51.41
SMCB - William's % R(14) = -67.19, Volume() = 5,104,500.00
December
2015
2,370.74 2,400 2,298.33 2,298.33 2,225 2,200 2,104.75 1,990.63 2,000 1,985 1,985 1,985 80 1,934 90.0 23.8095 80.0 1,880 70.0 60.0 23.8095 50.0 40.0 1,857.78 30.0 20.0 20 10.0 0.0 1,857.78 14.7042 18.0583 40.0 20.0 14.7042 7.06481 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -51.4086 -60.0 -80.0 -68.811 0.0 -20.0 5,104,500 -40.0 -60.0 -67.1875 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626January January2015 2015
TSPC
TRADING BUY
S1
2700
R1
2800
S2
2600
R2
2900
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
TSPC Downward Sloping Channel
Closing Price
3,400
2750
3,200
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,999.6 3,000 2,875 2,750 2,750 2,800 2,750 2,631 2,630.25 2,600 2,570 2,559.21 83.296 2,559.21 2,400 83.296 2,445 80 2,402.89 100.0 80.0 78.0475 2,402.89 60.0 40.0 78.0475 20.0 200.0 60.0 40.0 20.0 -29.876 0.0 -20.0 -40.0 -39.4689 -60.0 61.7484 100.0 80.0 60.0 40.0 40.4897 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 3,803,800 0.0 -12.8571 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
Jul August September October November TSPC - Stochastic %D(6,3,3) = 78.05, Stochastic %K = 83.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 2675-Rp 2900
December
2015
• Entry Rp 2750, take Profit Rp 2900 TSPC - MACD (5,3) = -39.47, Signal() = -29.88
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 22.50 0.22 61.75 756 2631
ACES
TRADING BUY
S1
R1
755
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
805
TSPC - TSI(3,5,3) = 61.75
TSPC - William's % R(14) = -12.86, Volume() = 3,803,800.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ACES Broadening Wedge
S2
715
Closing Price
R2
1,020.0
845
960.0
770
826 900.0 826 815 840.0 802.973 770 770 780.0 770 755.75 724 720.0 713.125
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi
Jul August September October November ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 52.38, Stochastic %K = 76.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 755-Rp 805 • Entry Rp 770, take Profit Rp 805
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 22.50 0.22 28.30 756 724
ACES - MACD (5,3) = -10.63, Signal() = -4.63
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ACES - TSI(3,5,3) = 28.30
ACES - William's % R(14) = -32.14, Volume() = 50,834,000.00
December
2015
675 80 660.0 665.789 76.1111 665.789 90.0 76.1111 80.0 70.0 60.0 52.3823 50.0 40.0 30.0 20.0 52.3823 10.0 0.0 20 18.0 12.0 6.0 -4.63177 0.0 -6.0 -10.6292 80.0 28.2957 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -3.19959 -80.0 50,834,000 0.0 -20.0 -32.1429 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2626January January2015 2015
KIJA
TRADING BUY
S1
301
R1
315
S2
286
R2
330
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
KIJA Decending Triangle
Closing Price
307 320.0 307 307 306 300.0 299.85 299.2 299 280.0 289 289 289 260.0 287.293
307 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
240.0
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November KIJA - Stochastic %D(6,3,3) = 49.22, Stochastic %K = 55.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 301-Rp 315
December
220.0 80 55.4902 90.0 80.0 55.4902 70.0 60.0 50.0 49.2157 40.0 30.0 20.0 49.2157 10.0 4.0 203.0 -0.321984 2.0 1.0 0.0 -1.0 -1.2967 -2.0 -3.0 -4.0 -5.0 80.0 10.8969 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -7.51554 117,461,60 0.0 -10 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
2015
• Entry Rp 307, take Profit Rp 315 KIJA - MACD (5,3) = -1.30, Signal() = -0.32
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 41.56 0.33 10.90 300 299.2
DSNG
TRADING BUY
S1
R1
S2
4000 3900
Closing Price
R2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
4200
KIJA - TSI(3,5,3) = 10.90
KIJA - William's % R(14) = -10.00, Volume() = 117,461,600.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up , 4,070.45 3,997 4,000 3,985.63 3,980 3,892 3,800
DSNG Upward Sloping Channel Bullish Breakout
4300
4100
3,711.2 3,676.92 3,600 3,676.92 3,600 3,400
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
Prediksi
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought
3,200
• Harga berada dalam area upper band
3,000 September October November December DSNG - Stochastic %D(6,3,3) = 54.26, Stochastic %K = 60.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 4045-Rp 4200 • Entry Rp 4100, take Profit Rp 4200
DSNG - MACD (5,3) = -26.30, Signal() = -16.91
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 87.09 24.21 74.23 3892 3997
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
DSNG - TSI(3,5,3) = 74.23
DSNG - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 3,728,900.00
2015
80 60.1852 100.0 60.1852 80.0 60.0 54.2649 40.0 20.0 54.2649 0.0 20 20.0 -16.9095 0.0 -20.0 -26.2977 -40.0 -60.0 74.2251 100.0 80.0 60.0 63.3725 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 3,728,900 -60.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
26 January 2015 26 January 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
24000 1865 1935
24000 1865 1935
23675 1850 2025
22950 1800 1845
23675 1850 1905
24400 1900 1965
25125 1950 2025
Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif
26150 2070 2270
22350 1845 1865
Trading Sell 100 BUMI Trading Buy 11625 PTBA 1000 ADRO Trading Buy Trading Buy 2835 MEDC Trading Buy 3555 INCO Trading Buy 1060 ANTM Trading Sell 1190 TINS Basic Industry and Chemicals 14475 SMGR Trading Buy Trading Buy 23000 INTP 1985 SMCB Trading Buy
100 11625 1000 2835 3555 1060 1190
97 12350 1070 2915 3580 1085 1170
90 11000 935 2750 3440 1040 1170
97 11450 980 2805 3510 1055 1185
104 11900 1025 2860 3580 1070 1200
111 12350 1070 2915 3650 1085 1215
Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
117 13500 1135 3800 4125 1135 1240
52 10100 925 2625 3285 945 1145
14475 23000 1985
14850 23325 2045
14175 22650 1910
14400 22875 1955
14625 23100 2000
14850 23325 2045
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
16775 25575 2315
13950 21325 1880
8075 1430
8075 1430
7875 1360
7575 1250
7875 1360
8175 1470
8475 1580
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Positif Positif
7750 1490
6900 1225
7625 58450 36200 1880
7625 58450 36200 1880
7825 59050 36850 1925
7450 55500 35425 1820
7575 57275 35900 1855
7700 59050 36375 1890
7825 60825 36850 1925
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
7700 64000 36000 1850
6325 51900 30525 1715
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 2060 2060 BSDE Trading Buy 3800 3800 PTPP Trading Buy 3655 3655 WIKA Trading Buy 3690 3690 ADHI
2020 3830 3700 3750
1895 3740 3570 3550
2020 3785 3635 3650
2145 3830 3700 3750
2270 3875 3765 3850
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
2175 3850 3895 3675
1620 3100 3080 2885
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 5375 PGAS Trading Sell 7200 JSMR Trading Sell 4210 ISAT Trading Sell 2890 TLKM 2655 CMNP Trading Buy
5375 7200 4210 2890 2655
5200 7075 4175 2835 2725
5200 6875 4075 2835 2485
5325 7075 4175 2870 2605
5450 7275 4275 2905 2725
5575 7475 4375 2940 2845
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
6050 7250 4500 2930 3200
4995 6675 3935 2725 2600
11375 11875 6100 13325 1020
11775 12250 6325 13575 1005
10875 11425 5875 13050 970
11175 11700 6025 13225 1005
11475 11975 6175 13400 1040
11775 12250 6325 13575 1075
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
11225 12100 6250 13400 1240
10125 11000 5700 12800 980
17875 3410
18050 3295
17675 3090
17800 3295
17925 3500
18050 3705
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Positif
17900 3665
16425 2825
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP SGRO Trading Buy
23-01-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Buy 11375 BMRI Trading Buy 11875 BBRI Trading Buy 6100 BBNI Trading Buy 13325 BBCA Trading Sell 1020 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 17875 UNTR Trading Sell 3410 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.