1
Kamis, 01 Oktober 2015
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 16284.70 1920.03 6061.61 4455.29 9660.44 17452.48 20846.30 2790.89 1716.78 3052.78
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 235.57 35.94 152.37 111.56 210.04 273.08 289.70 2.95 5.07 14.64
Price 45.28 2451.00 1114.70 9890.00 15500.00 53.35
Chg 0.39 0.00 (11.70) (10.00) 435.00 (0.70)
Rates 14721.50 1.116 119.85 10355.61 10356.64 USD 35.65
Chg 62.00 (0.01) (0.09) 81.09 80.74
IDR 2624
Chg 0.94
% 1.47 1.91 2.58 2.57 2.22 1.59 1.41 0.11 0.30 0.48 % 0.87 0.00 (1.04) (0.10) 2.89 (1.30) % 0.42 (0.80) (0.07) 0.79 0.79 % 2.71
Top Gainers VINS‐W VICO‐W GOLL NAGA BIPP‐W
IDR 26 6 105 113 10
% 2,500.00 20.00 19.30 16.50 11.10
Chg 25 1 17 16 1
Top Losers FREN‐W MGNA‐W TARA‐W BVIC‐W3 BABP‐W
IDR 6 25 250 6 14
% (40.00) (28.60) (25.60) (14.30) (12.50)
Chg (4) (10) (86) (1) (2)
Top Value BBRI LPKR SIAP ASII MYRX
IDR 8,400 1,115 204 5,250 695
% (1.80) 1.40 3.60 (5.40) (0.70)
(miliar) 493 B 332 B 224 B 200 B 197 B
Top Volume SIAP SRIL LPKR MYRX BIPI
IDR 204 408 1,115 695 71
% 3.60 4.30 1.40 (0.70) 0.00
(juta) 1,110.391 436.607 296.636 282.951 243.065
Semester I Pendapatan Usaha Arthavest Turun 12,71 Persen. Kinerja SCMA Tergolong Stabil di Semester I 2015. J Resources Refinancing Pinjaman Rp4 Triliun. Pendapatan CPO AALI Turun 30%.
Market Preview
I
HSG kemarin berhasil melanjut‐ kan rebound tutup di atas 4200 yaitu di 4223,908 atau menguat 45,50 poin (1,1%) di 4223,908. Pen‐ guatan IHSG pada perdagangan akhir kuartal tiga kemarin terutama ditopang optimisme pasar terhadap paket kebijakan ekonomi tahap II yang diumumkan hari sebelumnya dan pergerakan positif di sejumlah pasar saham global dan kawasan. Nilai tukar rupiah atas dolar AS ke‐ 4,223.91 marin turut menguat 0,5% di IHSG 45.50 Rp14657 pasca pengumuman kebi‐ Change 1.09 jkaan paket ekonomi tahap II. Mem‐ Change (%) Change (%/ytd) (19.19) baiknya sentimen pasar juga tercer‐ Total Value (IDR triliun) 5.906 min dari mulai masuknya kembali Total Volume (miliar saham) 7.647 dana asing di pasar saham setelah Net Foreign Buy (IDR miliar) 288.060 sejak 15 September lalu terus men‐ Up: 169 Down: 113 Unchange: 86 catatkan nilai penjualan bersih. Ke‐ marin nilai pembelian bersih asing mencapai Rp288 miliar. Saham‐saham perbankan berkapitalisasi besar menjadi penopang pen‐ guatan IHSG kemarin. Salah satu kebijakan pemerintah dalam paket ekonomi tahap II adalah memberikan potongan pajak atas deposito devisa hasil ekspor dinilai akan mendorong para eksportir untuk menyimpan devisa hasil ekspornya lebih lama di sistem perbankan dalam negeri. Apabila ini terjadi maka akan memberikan peluang penguatan rupiah atas dolar AS. Namun demikian pasar saham sepanjang September lalu melanjutkan tren bearish dengan koreksi hingga 6,34% melanjutkan koreksi bulan sebelumnya 6,10%. Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS sepanjang September anjlok hingga 4,5%. Sementara itu bursa saham global tadi malam menutup akhir kuartal tiga berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di zona Euro naik 2,34% di 3100,67. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street menguat masing‐masing 1,47% dan 1,91% tutup di 16284,70 dan 1920,03. Harga minyak mentah naik tipis 0,29% di USD45,36/barel. Penguatan di Wall Street dipicu aksi window dressing pemodal menutup akhir 3Q15 dan rebound saham‐saham berbasiskan teknologi dan bio‐ teknologi setelah beberapa sesi terakhir tertekan. Memasuki perdagangan awal Oktober ini, pemodal akan digerakkan dengan sejumlah sentimen data ekonomi makro seperti dari dalam negeri data inflasi dan dari kawasan data final manufacturing indeks China. IHSG diperkira‐ kan akan bergerak dengan support di 4170 dan resisten di 4270 berpeluang melanjutkan penguatannya, terutama juga ditopang potensi penguatan rupiah atas dolar AS. IHSG : S1 4170 S2 4130 R1 4240 R2 4270
Kamis, 01 Oktober 2015
News Update
Batubara Lesu, HRUM Alihkan Penjualan ke Pasar yang Lebih Stabil. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengaku, kalau pasar batubara sedang lesu saat ini. Alhasil, Perseroan saat ini mengalihkan penjualan batubaranya ke pasar-pasar yang lebih stabil. "Pasar batubara saat ini sedang lesu. kami alihakn penjualan batubara ke pasar-pasar seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia," kata Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu. Negara-negara tujuan ekspor batubara perseroan itu, dinilai Ray, tidak terlalu terpengaruh oleh perlambatan ekonomi dunia. dikarenakan, kebutuhan batubaranya cukup stabil yang terutama diperuntukkan bagi industri pembangkit tenaga listrik yang sudah ada. "Kebutuhan tersebut akan naik, jika ada penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik yang baru," ujar Ray. Disisi lain, Ray mengungkapkan, bahwa Tingkok sebagai konsumen sekaligus produsen terbesar di Asia sedang mengalami perlambatan ekonomi. "Angka impor batubara di Tingkok relatif kecil, sehingga dengan perlamabatan ekonomi saat ini kebutuhan batubara yang akan dikurangi adalah yang bersumber dari impor," imbuhnya. Sepanjang semester I-2015, produksi batubara Harum Energy tercatat sebanyak 2,3 juta ton atau lebih rendah dari realisasi produksi semester I tahun lalu sebanyak 3,8 juta ton. Harum Energy mencatatkan pendapatan sebesar US$ 151 juta sepanjang semester I-2015, turun 42,5% dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 262,5 juta. Ebitda perseroan juga turun sebesar 62,2% menjadi sebesar US$ 11,2 juta dari sebelumnya senilai US$ 29,7 juta. (IQ Plus) Semester I Pendapatan Usaha Arthavest Turun 12,71 Persen. PT Arthavest Tbk (ARTA) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp19,26 miliar di semester I tahun ini. Bila dibandingkan dengan pendapatan usaha di periode sama tahun lalu, jumlah ini menurun 12,71 persen. Penurunan ini disebabkan oleh hampir seluruh pos pendapatan perseroan di semester I tahun ini mengalami penurunan dibanding periode sama tahun lalu. Dalam laporan keuangannya, Rabu, beban departementalisasi tercatat sebesar Rp13,93 miliar di semester I tahun ini, lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp14,52 miliar. Laba bruto departementalisasi menyusut jadi Rp21,73 miliar dari sebelumnya Rp31,45 miliar. Adanya peningkatan pada beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi masing-masing sebesar 81,91% dan 0,90% membuat perseroan mencatat rugi usaha sebesar Rp3,34 miliar dari sebelumnya mencatat laba usaha Rp6,81 miliar. Disamping itu, di semester I tahun perseroan juga mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp2,24 miliar dari sebelumnya laba sebelum pajak Rp7,93 miliar. Rugi yang dapat diatribusikan sebesar Rp997,57 juta dari sebelumnya laba yang dapat diatribusikan sebesar Rp3,51 miliar dan rugi per saham dasar Rp2 dari sebelumnya laba per saham dasar Rp8. (IQ Plus) Kinerja SCMA Tergolong Stabil di Semester I 2015. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat kinerja yang stabil dienam bulan pertama tahun 2015. Perusahaan media ini mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 804,14 miliar di semester I 2015, atau menurun tipis 1,33% jika dibandingkan dengan periode serupa pada tahun sebelumnya Rp 815,02 miliar. Penurunan laba salah satunya dipicu oleh bagian rugi dari entitas asosiasi mencapai Rp 354,86 juta pada semester I 2015. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, Perseroan tidak mencatat kerugian di pos ini. Kemudian, laba usaha SCMA per Juni 2015, tercatat turun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp 1,04 triliun dari Rp 1,08 triliun. Sementara, laba sebelum pajak penghasilan juga mengalami penurunan dari Rp 1,08 triliun menjadi Rp 1,05 triliun. Dengan begitu, laba periode berjalan SCMA ikut turun menjadi Rp 796,60 miliar di enam bulan pertama 2015 dari Rp 813,61 miliar di periode serupa tahun lalu. Dalam laporan kinerja SCMA yang dirilis, Rabu, disebutkan, Perseroan berhasil menakan beban operasi lainnya pada periode Januari-Juni 2015 menjadi Rp 4,01 miliar dari periode yang sama sebelumnya mencapai Rp 9,78 miliar. Selain itu, SCMA juga mampu meningkatkan pendapatan operasi lainnya menjadi Rp 17,84 miliar dari Rp 3,26 miliar. Alhasil, pendapatan neto Perseroan berhasil meningkat pada semester I 2015 menjadi Rp 2,16 triliun dari periode serupa tahun lalu sebesr Rp 2,14 triliun. (IQ Plus) J Resources Refinancing Pinjaman Rp4 Triliun. PT J Resources Tbk tengah memeroses pembiayaan kembali (refinancing) fasilitas kredit sindikasi senilai US$275 juta, setara Rp4 triliun (kurs BI 29 September 2015 Rp14.728). Direktur Utama William Surnata melalui publikasi BEI, Selasa (29/9) menuturkan, bank pemberi kredit tersebut adalah Indonesia Eximbank, PT Bank Permata Tbk, PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank QNB Kesawan Tbk. "Kami akan memberikan informasi lebih lanjut apabila proses refinancing tersebut telah selasai dilaksanakan dan perjanjian yang baru sudah ditandatangani oleh para pihak," William. Emiten pertambangan emas ini mencatat penurunan laba bersih pada semester I 2015 mencapai 8,03% menjadi US$18,33 juta dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar US$19,93 juta. Kendati demikian, penjualan perseroan masih meningkat 12,01% menjadi US$149,29 juta dari periode serupa tahun lalu tercatat US$133,28 juta. Pendapatan ini seluruhnya berasal dari penjualan emas dan perak. Aset perusahaan dengan kode emiten PSAB pada semester I 2015 mencapai US$841,74 juta, lebih rendah dari aset 2014, yaitu USD856,71 juta. Sedangkan utang dalam enam bulan pertama tahun ini menjadi US$535,80 juta. (IMQ 21) Pendapatan CPO AALI Turun 30%. Kinerja emiten perkebunan masih layu. Begitu juga dengan kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang terlihat sampai delapan bulan pertama 2015. AALI mengantungi pendapatan Crude Palm Oil (CPO) senilai Rp 5,31 triliun sampai Agustus. Nilai tersebut mengering 30,58% dari Rp 7,65 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Volume penjualan CPO AALI turun 20,1% dari 889.978 ton di Agustus tahun lalu menjadi 710.879 ton di periode yang sama tahun ini. Lalu penurunan penjualan ini ditimpa dengan harga CPO yang terus melemah. Rata-rata harga jual CPO AALI tercatat Rp 7.474 per kg. Harga tersebut turun 13,1% dari Rp 8.604 per kg. Rata-rata harga jual CPO AALI di Agustus ini merupakan harga jual terrendahnya. Sepanjang tahun ini, harga tertinggi tampak pada bulan Maret yakni Rp 8.069 per kg. Setelah itu, harganya melandai sampai Mei dan kembali menanjak di Juni. Namun setelah itu, harganya kembali merosot. Rudy menyebut, penurunan volume penjualan CPO terjadi karena sebagian produksinya dialihkan menjadi olein. Nah, ini berdampak membuat volume penjualan olein AALI meningkat signifikan. Penjualan produk turunan CPO tersebut melonjak 85,2% dari 137.976 ton ke posisi Rp 255.516 ton. Sayangnya, pendapatan kernel AALI mengering 21,53% ke posisi Rp 1,02 triiun. Volume penjualan kernelnya menipis 7,2% dari 229.901 ton menjadi 213.357 ton. Lalu rata-rata harga jualnya merosot 15,3% dari Rp 5.680 per kg menjadi Rp 4.813 per kg. (Kontan Online)
2
Kamis, 01 Oktober 2015
Stock Picks BMRI 7800‐8200. Harga saham emiten Bank Mandiri Tbk (BMRI) kemarin berhasil melanjutkan rebound tutup di Rp7925. Saat ini ada resisten sederhana di Rp8000 apabila berhasil break akan menuju Rp8200. Sedangkan level support saat ini di Rp7800. Sepanjang tahun ini hingga kemarin harga saham BMRI telah terkoreksi 26,4% dari Rp10775 akhir 2014 lalu turun ke Rp7925. Koreksi ini menyusul melambatnya kinerja perseroan tahun ini di tengah memburuknya kondisi makro ekonomi domestic yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit menjadi melambat, naiknya angka NPL, dan tergerusnya marjin laba akibat kenaikan biaya dana. Rata‐rata laba perbankan hingga Juli lalu turun 10,4% (yoy) dan kredit tumbuh melambat hanya 9,8% (yoy). Hal ini turut berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Di tengah penurunan laba perbankan, laba bersih perseroan dalam paruh pertama tahun ini masih tumbuh 3,5% mencapai Rp9,9 triliun dari periode yang sama 2014 Rp9,6 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan periode yang sama 2014 lalu tumbuh 29,38%. Tahun 2014 lalu, laba hanya tumbuh sekitar 9%. Pertumbuhan kredit perseroan sepanjang 1H15 tumbuh 13,8% mencapai Rp552,8 triliun dari periode yang sama 2014 Rp485,8 triliun. Pertumbuhan kredit ini masih sejalan dengan proyeksi OJK tahun ini di kisaran 13%‐15%. Rasio keuangan perseroan seperti NIM mengalami penurunan 0,15% menjadi 5,76% dari 5,91%. Sedangkan rasio NPL gross 2,43% naik dari periode yang sama 2014 sebesar 2,23%. Namun angka NPL tersebut masih di bawah rata‐rata NPL perbankan periode yang sama 2,6%. Tahun ini pertumbuhan laba perseroan diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 4% turun dari proyeksi sebelumnya 10%. Diperkirakan laba perseroan tahun ini hanya mencapai Rp20,67 triliun dan pertumbuhan ekuitas 8% mencapai Rp113,23 triliun. Harga saham perseroan ditargetkan dengan rata‐rata PBV 2,5x atau mencapai Rp12132. Katalis positif yang berpeluang mendorong aksi beli pemodal dalam waktu dekat adalah rencana buyback saham perseroan menyusul harganya yang sudah terkoreksi dalam. Secara technical pergerakan harga sahamnya mengindikasikan sinyal bullish continuation. Maintain Buy, SL 7500
3
Kamis, 01 Oktober 2015
Stock Picks 4
SMRA 1100‐1225. Setelah dilanda tekanan jual sejak perdagangan awal Agustus lalu, harga saham emiten properti, Summarecon Agung Tbk (SMRA), dalam dua sesi perdagangan akhir September ini berhasil mengalami technical rebound dan kemarin tutup di Rp1120. Prospek pertumbuhan bisnis properti tahun ini menghadapi tantangan dari memburuknya kondisi makro ekonomi domestik yang ditandai dengan melambatnya daya beli masyarakat akibat kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI) dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang sudah menembus Rp14700. Namun di tengah kondisi yang kurang kondusif tersebut, pemodal bisa melakukan pembelian selektif atas sejumlah emiten properti yang relatif masih bisa tumbuh di atas industrinya. Salah satu emiten properti tersebut adalah SMRA. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H15) penjualan neto perseroan tumbuh 24% mencapai Rp2,59 triliun. Padahal rata‐rata emiten properti dalam periode yang sama hanya tumbuh 18%. Laba bersih perseroan dalam periode tersebut turun tipis 2,5% mencapai Rp529,25 miliar. Pada periode yang sama rata‐rata emiten properti mengalami penurunan 22,3%. Tahun ini perseroan menargetkan marketing sales tumbuh 19,5% mencapai Rp5,5 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini (1H15), marketing sales perseroan telah mencapai Rp2,7 triliun atau 49% dari target tahun ini dan meningkat 12,5% bila dibandingkan periode yang sama 2014 lalu sebesar Rp2,4 triliun. Proyek residensial yang menopang marketing sales perseroan tahun ini adalah proyek Summarecon Serpong yang diperkirakan berkontribusi Rp2,7 triliun atau 49%. Dengan proyeksi tersebut, pendapatan usaha tahun ini diperkirakan tumbuh 15% mencapai Rp6,13 triliun dengan laba bersih tumbuh 14% mencapai Rp1,59 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp110,54 naik dari 2014 lalu sebesar Rp96,92. Harga saham SMRA diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PBV 3,5x atau mencapai Rp1662, memiliki ruang penguatan 48% dari harga saat ini. Secara technical peluang rebound lanjutan akan menguji resisten di Rp1225. Sedangkan level support saat ini di Rp1100. Maintain Buy, SL 1070
Kamis, 01 Oktober 2015
Stock Picks UNVR 37500‐39400. Kondisi pasar yang agak membaik dua hari perdagangan terakhir, berhasil membuat harga saham emiten sektor barang konsumsi mengalami rebound. Kemarin harga saham UNVR tutup di Rp38000 tertahan di resisten sederhana di Rp38400. Memasuki Oktober sentimen pasar akan tertuju ke kinerja emiten kuartal tiga tahun ini (3Q15) yang diperkirakan akan tumbuh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara kinerja, hingga paruh pertama tahun ini (1H15), laba bersih perseroan tumbuh tipis 2,9% mencapai Rp2,93 triliun. Pertumbuhan laba ini lebih baik dibandingkan periode 1H14 yang hanya tumbuh 1,1%. Sedangkan pertumbuhan penjualan bersih 1H15 melambat hanya tumbuh 6,93% mencapai Rp18,80 triliun. Periode yang sama 2014 pertumbuhan penjualan bersih mencapai 13,93%. Ini mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini telah berdampak pada penjualan perseroan. Namun perseroan berhasil meningkatkan marjin dengan strategi kenaikan harga jual dan pengurangan biaya produksi terutama akibat turunnya harga komoditas yang berdampak pada turunnya biaya bahan baku yang berbasiskan komoditas CPO. Hal ini terihat dari marjin kotor naik menjadi 51% dari 49%. Pencapaian penjualan bersih sepanjang 1H15 mencerminkan 48,7% dari proyeksi penjualan bersih tahun ini yang mencapai Rp38,59 triliun atau tumbuh 11,83% (yoy). Sedangkan pencapaian laba bersih hingga 1H15 mencerminkan 45,28% dari target laba bersih tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp6,47 triliun atau naik 12,72% (yoy). EPS tahun ini diperkirakan sebesar Rp847,78. Untuk jangka panjang saham perseroan berpeluang ditransaksikan dengan PE 54x sesuai dengan industrinya atau mencapai Rp45792. Ini mencerminkan ruang penguatan sekitar 20,5%. Secara technical level support saat ini di Rp37500 dan resisten di Rp39400. Pergerakan harganya mengindikasikan bullish reversal dan berpeluang menguat dengan dukungan indikator teknis seperti RSI, MACD dan Stochastic. Maintain Buy, SL 37000
Saham Pilihan TLKM 2620-2680 Buy, SL 2550 BBRI 8500-8800 Buy, SL 8050 BBNI 4050-4200 Buy, SL 3980 JSMR 4800-5000 Buy, SL 4680 UNTR 16800-18400 Buy, SL 15400 INCO 2100-2225 TB, SL 2000 INTP 16300-17250 Buy, SL 16000
5
Kamis, 01 Oktober 2015
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4223.91 4242.47 4261.04 4186.78 4149.66
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
18125 202 1385 1070 445 50
18,425.00 210.67 1,428.33 1,126.67 448.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
535 50 82 50 50 845 9875 5625 290
545.00 50.00 82.00 50.00 50.00 850.00 10,083.33 5,708.33 300.33
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
71 334 51 1600 1145
73.00 357.00 53.33 1,600.00 1,195.00
ANTM INCO TINS
486 2185 640
505.67 2,258.33 653.33
INTP SMCB SMGR
16450 1005 9050
16,666.67 1,030.00 9,208.33
GDST JPRS KRAS
69 135 312
79.00 138.00 318.00
CPIN JPFA
2000 297
2,038.33 304.00
ASII GJTL
5225 525
5,316.67 550.67
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
12400 5500 26600 1175 42000 127 640 1375
12,600.00 5,575.00 26,733.33 1,191.67 42,600.00 128.00 651.67 1,405.00
UNVR
38000
38,466.66
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 18,725.00 17,975.00 17,825.00 3,725,866.00 36.80 219.33 196.67 191.33 1,471.67 1,363.33 1,341.67 1,279,973.00 40.33 1,183.33 1,041.67 1,013.33 649,627.93 10.94 451.67 438.33 431.67 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 555.00 520.00 505.00 9,632,947.40 33.83 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 855.00 835.00 825.00 1,460,386.97 ‐32.82 10,291.67 9,483.33 9,091.67 5,742,974.57 5.02 5,791.67 5,508.33 5,391.67 3,093,648.00 11.39 310.67 283.33 276.67 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 75.00 69.00 67.00 999,850.63 1,185.87 380.00 322.00 310.00 918,296.00 ‐12.25 55.67 49.33 47.67 2,210,590.04 27.13 1,600.00 1,600.00 1,600.00 126,590.83 22.89 1,245.00 1,110.00 1,075.00 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 525.33 470.67 455.33 2,331.67 2,073.33 1,961.67 2,430,306.44 ‐3.23 666.67 613.33 586.67 SEMEN 16,883.33 16,241.67 16,033.33 4,499,774.00 6.65 1,055.00 975.00 945.00 2,356,126.00 9.11 9,366.67 8,933.33 8,816.67 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 89.00 64.00 59.00 333,609.60 28.88 141.00 133.00 131.00 158,603.63 98.78 324.00 309.00 306.00 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 2,076.67 1,923.33 1,846.67 6,719,521.00 19.02 311.00 293.00 289.00 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 5,408.33 5,166.67 5,108.33 49,821,000.00 6.73 576.33 498.67 472.33 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 12,800.00 12,050.00 11,700.00 7,355,089.00 21.44 5,650.00 5,375.00 5,250.00 16,365,578.00 27.30 26,866.67 26,333.33 26,066.67 3,498,158.85 30.25 1,208.33 1,141.67 1,108.33 464,595.48 27.03 15,670,252.00 23.99 43,200.00 41,600.00 41,200.00 129.00 125.00 123.00 155,073.95 25.62 663.33 626.67 613.33 867,027.74 8.45 1,435.00 1,350.00 1,325.00 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 38,933.33 37,516.66 37,033.33 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
9.33
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
10.56 9.12 9.16 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
2.93
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.07 ‐23.93 4.64 2.55 6.04 3.05
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
4.04 11.25 2.62 9.37 2.33
20.62
‐33.11
26.50
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
14.21 5.95 10.30
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
5.80 5.19 ‐2.32
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
12.40 14.95
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
11.19 1.36
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 8.79 49.74 24.28 14.26 ‐2.56 38.03 32.68
178.37
‐4.96
53.26
Kamis, 01 Oktober 2015 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
300 316 75 1405 595 815 331 1650 50 160 434
304.33 320.67 76.67 1,426.67 598.33 825.00 354.00 1,703.33 50.00 162.33 444.00
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2250 62 3465 675 585 2590
2,270.00 63.33 3,488.33 691.67 598.33 2,623.33
PGAS
2530
2,646.67
CMNP JSMR
1500 4825
1,513.33 4,878.33
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 2615 3750 2645
50.00 2,710.00 3,800.00 2,671.67
GIAA MBSS WINS
309 324 159
319.33 334.00 161.33
INDY
193
197.67
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
12275 630 4135 8650 995 2895 615 7925 540
12,516.67 640.00 4,170.00 8,775.00 1,006.67 2,971.67 626.67 8,008.33 546.67
AKRA INTA UNTR
5850 264 17475
5,950.00 271.67 17,766.67
MAPI RALS
3000 515
3,066.67 520.00
MNCN
1640
1,691.67
BRMS BNBR
50 50
50.00 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 308.67 291.33 282.67 1,165,134.03 1.99 325.33 313.67 311.33 871,134.65 ‐3.40 78.33 73.67 72.33 1,448.33 1,376.67 1,348.33 1,254,119.10 ‐39.62 601.67 588.33 581.67 64,709.78 ‐6.38 835.00 805.00 795.00 1,202,303.51 ‐10.35 377.00 319.00 307.00 251,211.60 ‐58.80 1,756.67 1,623.33 1,596.67 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 164.67 158.33 156.67 725,835.40 ‐3.64 454.00 420.00 406.00 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,290.00 2,225.00 2,200.00 1,439,602.33 5.83 64.67 60.33 58.67 480,924.22 52.77 3,511.67 3,443.33 3,421.67 1,999,368.48 55.72 708.33 651.67 628.33 918,070.21 ‐17.06 611.67 578.33 571.67 547,807.36 ‐6.30 2,656.67 2,553.33 2,516.67 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,763.33 2,471.67 2,413.33 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,526.67 1,473.33 1,446.67 262,850.17 17.13 4,931.67 4,773.33 4,721.67 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 2,805.00 2,460.00 2,305.00 5,512,751.00 9.78 3,850.00 3,650.00 3,550.00 5,773,177.00 ‐0.26 2,698.33 2,591.67 2,538.33 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 329.67 297.33 285.67 9,206,681.81 17.35 344.00 312.00 300.00 435,871.55 21.78 163.67 157.33 155.67 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 202.33 189.67 186.33 2,753,426.38 52.84 BANK 12,758.33 11,966.67 11,658.33 10,261,849.00 32.93 650.00 625.00 620.00 1,641,517.00 15.99 4,205.00 4,085.00 4,035.00 7,526,634.00 26.65 8,900.00 8,450.00 8,250.00 17,099,293.00 28.06 1,018.33 986.67 978.33 3,123,112.00 28.06 3,048.33 2,846.67 2,798.33 5,612,922.00 17.40 638.33 596.67 578.33 2,124,681.00 12.48 8,091.67 7,833.33 7,741.67 14,313,290.00 25.54 553.33 531.67 523.33 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 6,050.00 5,750.00 5,650.00 5,630,170.96 3.52 279.33 248.67 233.33 398,931.00 ‐48.89 18,058.33 16,891.67 16,308.33 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 3,133.33 2,916.67 2,833.33 2,675,101.00 26.32 525.00 510.00 505.00 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 1,743.33 1,546.67 1,453.33 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 50.00 50.00 50.00 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
5.20 5.01
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
12.58 93.30 13.57 16.92 6.23
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
2.66
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
62.41 8.57 68.28 63.96 13.15 23.73
8.63 16.71
6.97 21.81
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 14.72 6.37 18.27
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐0.94 1.35 1.68
17.64
3.30
2.74
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
20.64 5.76 8.06 8.99 7.70 7.93 4.58 9.39 3.09
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
31.49 1.77 103.37
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
27.35 22.48
27.61
‐7.99
14.85
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐2.13 1.76
7
Kamis, 01 Oktober 2015
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30
NRCA RAJA
Nusa Raya Cipta Tbk Rukun Raharja Tbk.
AGM 28/04/2015 0:10:00 AGM 29/04/2015 0:10:00
BPFI
Batavia Prosperindo Finance Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
BPII BRAU ASBI ASBI
Batavia Prosperindo Finance Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Berau Coal Energy Tbk Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Bintang Tbk.
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
BPFI BPII
EGM 30/04/2015 0:10:00 AGM 30/04/2015 0:14:00 EGM EGM AGM EGM
30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015
0:14:00 0:10:00 0:14:00 0:14:00
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Venue MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 12950 Intercontonental mid plaza hotel Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910
8
Kamis, 01 Oktober 2015
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
TLKM
89,46
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10