1
Senin, 06 Oktober 2014
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 17009.69 1967.90 6527.91 4281.74 9195.68 15838.95 23064.56 3253.24 1333.50 2363.87
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 208.64 21.73 81.52 39.07 0.00 141.09 131.58 24.53 0.00 0.00
Price 87.87 2169.00 1195.60 16305.00 20400.00 65.20 Rates 12210.00 1.252 109.68 9541.21 10613.66
USD 45.18
Chg (1.18) 23.00 (22.80) 345.00 175.00 (1.10) Chg 77.00 (0.01) 1.04 6.85 (54.41)
IDR 2758
% 1.24 1.12 1.26 0.92 0.00 0.90 0.57 0.76 0.00 0.00 % (1.33) 1.07 (1.87) 2.16 0.87 (1.66) % 0.63 (1.13) 0.95 0.07 (0.51)
Chg % (0.03) (0.07)
Top Gainers MSKY SSTM MGNA‐W NELY DPNS
IDR 1,600 98 44 159 424
% 21.67 16.67 15.79 9.66 8.72
Chg 285 14 6 14 34
Top Losers BWPT GTBO TKIM‐W AMAG‐W ARTA
IDR 460 575 221 50 220
% (14.81) (12.88) (11.60) (10.71) (8.33)
Chg (80) (85) (29) (6) (20)
Top Value BMRI BBRI ASII SMGR BBNI
IDR 10,050 10,350 7,000 15,125 5,500
% (4.51) (3.94) (2.44) (5.17) (4.76)
(miliar) 633.903 572.557 359.420 277.409 269.140
Top Volume BKSL BWPT BKSL PNLF META
IDR 106 460 103 275 200
% (2.75) (14.81) (6.36) (4.18) (0.50)
(juta) 328.895 223.434 133.797 110.767 105.568
IMF merevisi prediksi ekonomi Jerman. WSKT raih kontrak Rp 13 triliun. Blue Bird Jual 20% Saham ke Publik, Bidik Rp 4 Triliun. POLY meraih utang baru US$ 117,8 juta.
Market Preview
T
ekanan jual yang dimotori pemodal asing berlanjut pada perdagangan akhir pekan lalu. IHSG ditutup di 4949,346 turun 51,463 poin (1%). Sepekan nilai penjualan bersih asing mencapai Rp4,19 triliun dan IHSG terkoreksi 3,57%. Keluarnya pemodal asing dari pasar saham merupakan fenomena global terutama di emerging market menyusul tren penguatan dolar AS mengantisipasi berakhirnya QE3 November mendatang dan kenaikan IHSG 4,949.35 bunga The Fed. Di sisi lain Change (51.46) perekonomian sejumlah kawasan Change (%) (1.03) 14.66 seperti zona Euro, China, dan Jepang Change (%/ytd) Total Value (IDR triliun) 5.845 masih menghadapi perlambatan. Di Total Volume (miliar saham) 5.301 Asia kondisi diperburuk dengan Net Foreign Buy (IDR miliar) (869.000) terus berlanjutnya aksi demonstrasi Up: 92 Down: 395 Unchange: 63 pro demokrasi di Hongkong. Indeks Hang Seng sepekan koreksi 2,6%, indeks Nikkei koreksi 3,2% dan ST terkoreksi 1,2%. Di saat bersamaan, dinamika yang terjadi di parlemen akhir-akhir ini lebih dilihat sebagai faktor resiko bagi pemerintahan Jokowi dan partai pendukungnya. Kombinasi situasi eksernal dan internal tersebut dimanfaatkan pemodal asing untuk konsolidasi portofolio mengingat harga saham sektoral sudah kemahalan, sedangkan fundamental ekonomi kurang mendukung. Namun diperkirakan keluarnya dana asing ini sifatnya sementara mengingat Indonesia dinilai masih menberikan yield investasi yang relatif tinggi apalagi BI kemungkinan bisa menaikkan tingkat bunganya mengantisipasi pelemahan rupiah dan rencana kenaikan harga BBM akhir tahun ini. Sementara Wall Street akhir pekan lalu berhasil melanjutkan tren bullish ditopang naiknya angka kesempatan kerja September 248 ribu di atas perkiraan 216 ribu dan turunnya tingkat pengangguran September lalu 0,2 bp menjadi 5,9%. Indeks DJIA kembali ditutup di atas 17000 naik 1,24% di 17009,69. Indeks S&P naik 1,12% di 1967,90. Dolar AS menguat terhadap Euro1,2% di 1,2516. Sedangkan harga komoditas minyak dan emas drop masing-masing 1,4% dan 1,8% di USD89,74/barel dan USD1192,90/t.ounce. Penguatan Wall Street akhir pekan lalu diperkirakan akan menjadi penopang rebound di pasar saham Asia awal pekan ini dan juga IHSG yang sudah terkoreksi 3,7% dalam dua sesi perdagangan terakhir sehingga membuat harga saham sektoral terutama unggulan berada di area oversold. IHSG akan bergerak dengan support di 4920 dan resisten di 5000 berpeluang rebound. IHSG : S1 4920 S2 4880 R1 5000 R2 5050
Senin, 06 Oktober 2014
News Update
IMF merevisi prediksi ekonomi Jerman. Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) akan memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi Jerman tahun ini dan tahun depan menjadi masing-masing sekitar 1,5% – karena krisis Ukraina dan Timur Tengah. Pada Juli lalu, IMF memprediksi, ekonomi Jerman akan tumbuh 1,9% tahun ini dan 1,7% tahun depan. Der Spiegel melaporkan, prediksi baru IMF ini akan dirilis, Selasa (7/10). Majalah Jerman ini juga menyebutkan, IMF akan menyerukan Pemerintah Jerman untuk mendorong investasi publik dan swasta. Ini untuk menopang pertumbuhan dalam jangka pendek dan menengah. Kuartal pertama 2014 lalu, Jerman masih mencatat pertumbuhan yang lumayan. Tapi negara dengan ekonomi terbesar di zona euro ini harus rela mengalami kontraksi ekonomi di kuartal kedua 2014. Ancaman kontraksi masih membayangi pada kuartal ketiga. Apalagi sentimen bisnis dan sentimen investor terus memburuk pada periode Juli hingga September lalu. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jerman mungkin sedikit meleset dari target pemerintah sebesar 1,8% tahun ini. (Kontan Online) WSKT raih kontrak Rp 13 triliun. Hingga kuartal III-2014, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 13,04 triliun. Jumlah itu melonjak 104% dibandingkan periode sama tahun lalu, Rp 6,4 triliun. Sekretaris Perusahaan WSKT Haris Gunawan menjelaskan, kontrak baru itu, antara lain jalan tol Depok-Antasari senilai Rp 635 miliar dan Apartemen Frontage Surabaya senilai Rp 1,44 triliun. Kontrak baru ini setara 69,77% dari target 2014. Pada 2014, WSKT menargetkan kontrak baru Rp 18,7 triliun. Selain itu, WSKT mengerjakan kontrak limpahan atau carry over senilai Rp 10,42 triliun dari tahun lalu. Dus, nilai total proyek WSKT tahun ini Rp 29,12 triliun. (Kontan Online) Blue Bird Jual 20% Saham ke Publik, Bidik Rp 4 Triliun. Perusahaan jasa transportasi terintegrasi, PT Blue Bird Tbk berencana melepas 20% sahamnya kepada publik melalui Initial Public Offering (IPO). Presiden Direktur Blue Bird Purnomo Prawiro menyebutkan, perseroan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 531.400.000 lembar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdananya. "Saham yang kami tawarkan kepada publik adalah sampai 20% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum," kata Purnomo saat acara Due Diligence Meeting dan Public Expose Perseroan di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan. Meskipun tidak menyebutkan target dana yang akan diperoleh perseroan, namun Purnomo menjelaskan penggunaan dana hasil IPO tersebut. Sekitar 50% dari dana IPO akan digunakan untuk membiayai belanja modal termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi pool, sekitar 35,71% untuk melunasi pinjaman, dan sekitar 14,29% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dan entitas anak. Dia menjelaskan, rencana IPO juga dilakukan untuk memperkuat penetrasi dan ekspansi ke lokasi baru, mengembangkan bisnis limusin, dan sewa mobil atau bus, serta memperkuat kualitas pelayanan dan efisiensi operasional. "Kami optimis IPO ini akan memperoleh tanggapan positif dari berbagai kalangan. Melalui IPO, perseroan akan berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi kami di bidang jasa transportasi, khususnya melalui penambahan jumlah mobil pada armada," ujar dia. Sebelumnya, operator taksi terbesar di Indonesia itu dikabarkan menargetkan dana IPO hingga Rp 4 triliun. PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia ditunjuk menjadi joint global co-ordinators dan bookrunners dalam IPO terbesar tahun 2014 ini. Blue Bird sudah merencanakan IPO sejak awal tahun tapi terpaksa molor karena ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi. Langkah Blue Bird ini mengikuti jejak PT Express Transindo Utama (Express Group) yang telah listing terlebih dahulu November 2012. (Kontan Online) Rights issue BUMI batal karena tidak laku. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan alasan pembatalan sebagian rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT IV) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Dalam materi paparan publik yang dirilis Jumat (3/10), BUMI mengatakan, batalnya penerbitan 12,65 miliar saham baru lewat rights issue lantaran kekurangan permintaan (undersubscription). Imbasnya, BUMI tak mampu meraih dana tunai yang seharusnya US$ 275 juta setara Rp 3,16 triliun dari rights issue. BUMI kembali memasukkan 12,65 miliar saham dalam portepel. BUMI sudah mengalokasikan US$ 275 juta dana rights issue untuk melunasi lima fasilitas pinjaman. Kelima fasilitas itu dari utang Axis Bank Limited (2011), Credit Suisse (2010), Deutsche Bank (2011), UBS Bank AG (2012) dan China Development Bank (2011). Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI sebelumnya mengatakan, akan mencari alternatif lain yang efisien untuk melunasi utang lima kreditur. BUMI juga membatalkan dua bagian PUT IV lainnya, yaitu US$ 48 juta setara Rp 552 miliar dan US$ 32,58 juta setara Rp 374,67 miliar. Bagian pertama yang senilai US$ 48 juta semestinya dianggarkan untuk merealisasikan penggarapan Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki anak usaha BUMI di Yaman, Gallo Oil (Jersey) Ltd. Sementara bagian rights issue US$ 32,58 juta untuk uji kelayakan konsesi tembaga dan emas yang dimiliki PT Gorontalo Minerals, cucu usaha BUMI. Dua bagian rights issue itu dibatalkan karena kurang diminati investor. Tiga bagian yang dibatalkan tersebut merupakan sebagian dari total rights issue BUMI 32,19 miliar saham senilai US$ 700 juta. Akibatnya, pelaksanaan PUT IV BUMI hanya 15,85 miliar saham senilai US$ 314 juta setara Rp 3,61 triliun. Dana hasil rights issue tersebut, US$ 14 juta setara Rp 161 miliar untuk memenuhi modal kerja dan pembayaran bunga BUMI. Kedua, US$ 150 juta setara Rp 1,73 triliun untuk melunasi sebagian utang kepada China Investment Corporation (CIC). Ketiga, US$ 150 juta atau Rp 1,73 triliun melunasi utang kepada Castleford Investment Holdings Ltd (Castleford). (Kontan Online) POLY meraih utang baru US$ 117,8 juta. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) masih mengandalkan kucuran pinjaman dari pemegang saham mayoritasnya, Damiano Investment BV (Damiano), untuk melakukan ekspansi pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan POLY Tunaryo menuturkan, produsen benang itu mendapatkan suntikan pinjaman sekitar US$ 117,8 juta dari Damiano untuk menopang kegiatan usaha di tahun ini. Fasilitas tersebut terdiri dari pinjaman investasi sekitar US$ 17,8 juta dan utang modal kerja senilai US$ 100 juta. Sejatinya, manajemen POLY merasa, pinjaman itu kurang efisien lantaran dibebankan bunga lebih dari 10% per tahun. POLY, lanjut Tunaryo, sebenarnya sudah mengajukan usulan baru atas restrukturisasi utang terjamin senilai US$ 280 juta kepada Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Salah satu poin baru usulan tersebut adalah penerbitan obligasi wajib tukar atau mandatory convertible bond (MCB). POLY berencana menerbitkan MCB senilai US$ 45 juta kepada kreditur utang terjamin dengan tenor sembilan tahun. Obligasi wajib konversi bisa ditukar PPA dengan 7,02% saham perusahaan. Namun, Menteri Keuangan belum bisa memberikan rekomendasi kepada PPA terkait proposal yang diajukan POLY. Kementerian Keuangan menilai, POLY masih memiliki keterkaitan dengan sang pemegang saham mayoritas terdahulu, Grup Texmaco. (Kontan Online)
2
Senin, 06 Oktober 2014
Stock Picks HRUM 1930-2070. Harga saham emiten batubara Harum Energy Tbk (HRUM) sepanjang tahun ini bergerak dalam tren bearish di tengah iklim pasar saham yang bergerak bullish. Harga sahamnya akhir pekan lalu ditutup di Rp1940, harga penutupan terendah sejak tercatat di lantai bursa 6 Oktober 2010. Bila dibandingkan akhir 2013 lalu di Rp2750 harga saham emiten batubara tersebut sudah terkoreksi 29,4% (YTD). Saat ini emiten batubara menghadapi tantangan dari tren pelemahan harga komoditas batubara yang saat ini sekitar USD65-USD66/MT. Hal ini membuat pencapaian laba emiten batubara umumnya mengalami tekanan termasuk HRUM. Sepanjang paruh pertama tahun ini (1H14) laba bersih perseroan turun 17,67% mencapai USD18,05 juta. Penurunan laba bersih 1H14 lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan bersih periode tersebut yang turun hingga 43,56% mencapai USD262,48 juta. Pencapaian laba bersih 1H14 lebih banyak ditopang dari pendapatan lain-lain seperti bagian laba bersih entitas asosiasi yang mencapai USD3,03 juta. Padahal periode yang sama 2013 masih menderita rugi USD3,41 juta. Selain itu perseroan juga memperoleh laba kurs bersih yang mencapai USD498 ribu dibandingkan periode yang sama 2013 yang menderita rugi kurs bersih USD272 ribu. Penghasilan bunga perseroan 1H14 juga tumbuh 63% mencapai USD3,17 juta. Perseroan diuntungkan dengan penguatan rupiah atas dolar AS sepanjang periode 1H14 mengingat aset bersih lancar perseroan lebih banyak dalam rupiah ketimbang mata uang dolar AS. Pendapatan bersih perseroan tahun ini diperkirakan turun 36,52% menjadi USD531,34 juta dimana hingga 1H14 telah mencapai 49,4%. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan turun jadi USD37,19 juta dengan asumsi marjin bersih turun dari 8% jadi 7%. Hingga 1H14 pencapaian laba bersih mencapai 48,5% dari proyeksi tahun ini. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan turun menjadi USD0,013756 dari proyeksi sebelumnya USD0,0181. Dengan kurs 1USD=Rp11900 maka EPS proyeksi dalam rupiah sebesar Rp215,39. Saham emiten sektor batubara saat ini berpeluang ditransaksikan dengan PE 11x. Dengan asumsi PE 11x maka harga saham HRUM berpeluang mencapai Rp2370, atau punya ruang penguatan 22% dari harga saat ini. Secara technical saat ini level support di Rp1910 hingga Rp1930 dan resisten di Rp2070 hingga Rp2100. Maintain Buy, SL 1900
3
Senin, 06 Oktober 2014
Stock Picks 4
UNTR 18800-20000. Aksi jual pemodal dalam sepekan terakhir membuat banyak harga saham mengalami koreksi signifikan termasuk saham United Tractors Tbk (UNTR) yang akhir pekan kemarin ditutup di Rp19075, terendah sejak perdagangan 4 Maret 2014 lalu. Bila dibandingkan harga sahamnya pertengahan Agustus lalu yang sempat ditransaksikan di Rp24400 harga sahamnya sudah terkoreksi 21,8%. Bila dilihat sejak akhir 2013 lalu posisi harga sahamnya saat ini sudah menghapus keuntungan sepanjang tahun ini. Ini membuat harga sahamnya saat ini relatif murah dan secara technical berpeluang rebound karena berada di area oversold sebagaimana tercermin dari indikator RSI dan Stochastic.
Sektor usaha alat berat dan tambang batubara tahun ini masih menghadapi sejumlah tantangan
terutama masih rendahnya harga jual komoditas tambang memasuki kuartal ketiga tahun ini seiring dengan tren penguatan dolar AS. Masih tertundanya sejumlah proyek infrastuktur tahun ini akibat momen pemilu juga turut menekan permintaan alat berat. Namun tahun depan dengan optimisme pemerintahan baru yang akan menggenjot proyek infrastruktur maka permintaan alat berat diperkirakan bisa tumbuh positif. Bisnis usaha penjualan alat berat menyumbangkan sekitar 31% terhadap total pendapatan bersih perseroan. Sedangkan bisnis kontraktor pertambangan memberikan kontribusi sebesar 59% sisanya oleh unit usaha pertambangan. UNTR sepanjang 1H14 mencatatkan pendapatan bersih Rp27,53 triliun naik 11% (yoy). Pencapaian sepanjang 1H14 mencerminkan 49,45% dari proyeksi tahun ini sebesar Rp55,67 triliun atau naik 9,13%. Di bottom line, laba bersih 1H14 mencapai Rp3,28 triliun naik 42% (yoy). Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 53,6% dari proyeksi tahun ini sebesar Rp6,12 triliun. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan sebesar Rp1642. Pada harga saat ini Rp19075 saham UNTR ditransaksikan dengan PE 11,6x (E/14). Harga saham UNTR berpeluang ditransaksikan dengan PE 16x atau target harga di Rp26272 untuk setahun ke depan. Dengan harga saat ini ada ruang penguatan 37,7%. Perseroan juga akan membagikan dividen interim tahun buku 2014 sebesar Rp195/saham yang bisa menjadi katalis penguatan harganya dalam waktu dekat. Secara technical level support harga sahamnya saat ini di Rp18800 dan resisten terdekat menguji level Rp20000. Maintain Buy, SL 18700
Senin, 06 Oktober 2014
Stock Picks JPFA 1140-1230. Harga saham Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sepekan terakhir terkoreksi hingga 9% ditutup akhir pekan lalu di Rp1155. Ini merupakan harganya terendah sejak perdagangan 19 Juni lalu. Tekanan jual yang terjadi atas saham emiten pakan ternak ini sejak 19 September lalu terutama dipicu tren pelemahan rupiah atas dolar AS yang saat ini sudah menembus level Rp12000. Kondisi ini diperburuk dengan iklim pasar yang memburuk ditandai dengan keluarnya dana asing dari pasar. Namun keluarnya dana asing ini diperkirakan bersifat sementara mengingat perekonomian nasional secara umum tetap prospektif ke depan dengan topangan pertumbuhan pasar kelas menengah yang kuat sehingga menopang pertumbuhan konsumsi. Posisi harga saham JPFA saat ini secara technical berada di area oversold sehingga berpeluang kuat mengalami technical rebound. Dari sisi kinerja, tahun ini penjualan bersih berpeluang tumbuh 20% atau mencapai Rp25,69 triliun. Dengan asumsi marjin bersih 3% maka laba bersih berpeluang mencapai Rp770,83 miliar atau tumbuh 29,5% (yoy). EPS proyeksi 2014 diperkirakan sebesar Rp72,44. Pada harga saat ini di Rp1155 saham JPFA ditransaksikan PE 15,9x (E/14). Saat ini emiten pakan ternak ditransaksikan dengan rata-rata PE 23x. Harga saham perseroan setahun terakhir ditransaksikan dengan rata-rata PE 21x. Dengan asumsi harga saham JPFA berpeluang ditransaksikan dengan PE 21x maka harga sahamnya untuk jangka panjang berpeluang mencapai Rp1521, atau punya ruang penguatan 31,7% dari harga saat ini di Rp1155. Secara technical level support saat ini di Rp1140 dan resisten di Rp1230. Trading Buy, SL 1120.
Saham Pilihan ASII 6500-6800 Buy, SL 6450 INCO 3540-3640 Buy, SL 3480 BDMN 3880-4000 Buy, SL 3870 CTRA 960-1000 TB, SL 930 ADRO 1095-1155 Buy, SL 1080 AALI 21900-23000 Buy, SL 21600 BSDE 1440-1550 Buy, SL 1410
5
Senin, 06 Oktober 2014
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4949.35 5004.94 5060.53 4913.40 4877.45
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
22025 595 1850 1970 780 50
22,483.33 633.33 1,878.33 2,010.00 793.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
1105 84 110 190 50 1940 27050 12875 1140
1,130.00 87.33 115.33 190.00 50.00 1,980.00 27,350.00 13,016.67 1,175.00
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
114 565 97 3235 3710
118.67 595.00 101.33 3,240.00 3,761.67
ANTM INCO TINS
1025 3560 1235
1,041.67 3,641.67 1,266.67
INTP SMCB SMGR
21075 2550 14625
21,266.67 2,573.33 14,841.67
GDST JPRS KRAS
89 254 465
91.67 256.00 475.67
CPIN JPFA
3795 1155
3,930.00 1,185.00
ASII GJTL
6600 1465
6,716.67 1,513.33
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
10950 6775 29900 1100 56500 156 1070 1670
11,050.00 6,858.33 29,916.67 1,115.00 56,783.34 159.67 1,108.33 1,676.67
UNVR
30775
31,458.33
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 22,941.67 21,683.33 21,341.67 3,725,866.00 36.80 671.67 563.33 531.67 1,906.67 1,818.33 1,786.67 1,279,973.00 40.33 2,050.00 1,950.00 1,930.00 649,627.93 10.94 806.67 773.33 766.67 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 1,155.00 1,085.00 1,065.00 9,632,947.40 33.83 90.67 81.33 78.67 120.67 107.33 104.67 190.00 190.00 190.00 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 2,020.00 1,905.00 1,870.00 1,460,386.97 ‐32.82 27,650.00 26,450.00 25,850.00 5,742,974.57 5.02 13,158.33 12,716.67 12,558.33 3,093,648.00 11.39 1,210.00 1,115.00 1,090.00 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 123.33 111.67 109.33 999,850.63 1,185.87 625.00 545.00 525.00 918,296.00 ‐12.25 105.67 94.33 91.67 2,210,590.04 27.13 3,245.00 3,225.00 3,215.00 126,590.83 22.89 3,813.33 3,606.67 3,503.33 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 1,058.33 1,016.67 1,008.33 3,723.33 3,466.67 3,373.33 2,430,306.44 ‐3.23 1,298.33 1,216.67 1,198.33 SEMEN 21,458.33 20,841.67 20,608.33 4,499,774.00 6.65 2,596.67 2,538.33 2,526.67 2,356,126.00 9.11 15,058.33 14,466.67 14,308.33 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 94.33 85.67 82.33 333,609.60 28.88 258.00 252.00 250.00 158,603.63 98.78 486.33 459.67 454.33 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 4,065.00 3,710.00 3,625.00 6,719,521.00 19.02 1,215.00 1,140.00 1,125.00 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 6,833.33 6,466.67 6,333.33 49,821,000.00 6.73 1,561.67 1,408.33 1,351.67 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 11,150.00 10,800.00 10,650.00 7,355,089.00 21.44 6,941.67 6,708.33 6,641.67 16,365,578.00 27.30 29,933.33 29,891.67 29,883.33 3,498,158.85 30.25 1,130.00 1,085.00 1,070.00 464,595.48 27.03 15,670,252.00 23.99 57,066.67 55,958.34 55,416.67 163.33 153.67 151.33 155,073.95 25.62 1,146.67 1,033.33 996.67 867,027.74 8.45 1,683.33 1,661.67 1,653.33 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 32,141.67 30,433.33 30,091.67 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
11.34
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
14.11 16.80 16.06 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
6.05
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.25 ‐23.93 10.65 6.98 13.83 12.00
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
6.49 19.03 4.99 18.94 7.55
20.62
‐33.11
43.17
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
18.20 15.10 16.65
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
7.49 9.77 ‐3.46
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
23.52 58.14
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
14.13 3.81
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 10.83 55.91 22.73 19.18 ‐3.15 63.58 39.69
178.37
‐4.96
43.13
Senin, 06 Oktober 2014 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
323 434 83 1450 625 970 700 2045 50 250 496
329.67 442.33 88.00 1,500.00 631.67 1,000.00 716.67 2,066.67 50.00 256.33 509.33
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2620 159 2180 685 950 2490
2,706.67 167.67 2,225.00 705.00 963.33 2,588.33
PGAS
5850
5,900.00
CMNP JSMR
3085 6350
3,133.33 6,400.00
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 6225 3880 2790
50.00 6,275.00 3,911.67 2,811.67
GIAA MBSS WINS
415 1295 1295
419.00 1,306.67 1,306.67
INDY
715
728.33
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
12125 690 5125 10025 1095 3920 760 9650 945
12,425.00 696.67 5,341.67 10,283.33 1,128.33 3,956.67 778.33 9,900.00 950.00
AKRA INTA UNTR
5150 291 19075
5,225.00 291.67 19,225.00
MAPI RALS
5075 800
5,275.00 841.67
MNCN
2975
3,048.33
BRMS BNBR
387 50
397.33 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 336.33 319.67 316.33 1,165,134.03 1.99 450.67 429.33 424.67 871,134.65 ‐3.40 93.00 80.00 77.00 1,550.00 1,420.00 1,390.00 1,254,119.10 ‐39.62 638.33 616.67 608.33 64,709.78 ‐6.38 1,030.00 940.00 910.00 1,202,303.51 ‐10.35 733.33 676.67 653.33 251,211.60 ‐58.80 2,088.33 2,026.67 2,008.33 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 262.67 244.33 238.67 725,835.40 ‐3.64 522.67 488.33 480.67 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,793.33 2,546.67 2,473.33 1,439,602.33 5.83 176.33 153.67 148.33 480,924.22 52.77 2,270.00 2,135.00 2,090.00 1,999,368.48 55.72 725.00 670.00 655.00 918,070.21 ‐17.06 976.67 923.33 896.67 547,807.36 ‐6.30 2,686.67 2,438.33 2,386.67 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 5,950.00 5,750.00 5,650.00 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 3,181.67 3,053.33 3,021.67 262,850.17 17.13 6,450.00 6,250.00 6,150.00 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 6,325.00 6,175.00 6,125.00 5,512,751.00 9.78 3,943.33 3,836.67 3,793.33 5,773,177.00 ‐0.26 2,833.33 2,766.67 2,743.33 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 423.00 412.00 409.00 9,206,681.81 17.35 1,318.33 1,286.67 1,278.33 435,871.55 21.78 1,318.33 1,276.67 1,258.33 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 741.67 703.33 691.67 2,753,426.38 52.84 BANK 12,725.00 11,950.00 11,775.00 10,261,849.00 32.93 703.33 681.67 673.33 1,641,517.00 15.99 5,558.33 4,941.67 4,758.33 7,526,634.00 26.65 10,541.67 9,883.33 9,741.67 17,099,293.00 28.06 1,161.67 1,078.33 1,061.67 3,123,112.00 28.06 3,993.33 3,851.67 3,783.33 5,612,922.00 17.40 796.67 748.33 736.67 2,124,681.00 12.48 10,150.00 9,475.00 9,300.00 14,313,290.00 25.54 955.00 940.00 935.00 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 5,300.00 5,075.00 5,000.00 5,630,170.96 3.52 292.33 289.67 288.33 398,931.00 ‐48.89 19,375.00 18,975.00 18,875.00 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 5,475.00 4,950.00 4,825.00 2,675,101.00 26.32 883.33 771.67 743.33 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 3,121.67 2,928.33 2,881.67 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 407.67 369.33 351.67 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
5.60 6.88
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
12.98 98.00 16.15 35.78 7.72
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
4.16
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
72.67 21.97 42.96 64.91 21.35 22.82
8.63 16.71
14.33 28.71
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 35.05 6.59 19.27
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐1.26 5.40 13.70
17.64
3.30
10.13
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
20.39 6.31 9.99 10.42 8.48 10.74 5.66 11.43 5.41
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
27.72 1.95 112.84
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
46.27 34.93
27.61
‐7.99
26.94
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐16.47 1.76
7
Senin, 06 Oktober 2014
Corporate Action RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
06/03/2014
The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta
MTFN
Capitalinc Investment Tbk.
EGM
10/03/2014
SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk
EGM
10/03/2014
Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo
BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk.
EGM
12/03/2014
Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No. 8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk.
AGM
14/03/2014
Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18, Jakarta selatan
ARNA
Arwana Citramulia Tbk.
AGM
14/03/2014
Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004 RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
AGM
18/03/2014
Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10 Jakarta
CNKO
Exploitasi Energi Indonesia Tbk
EGM
19/03/2014
Hotel Redtop ‐ Pecenongan
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
AGM
19/03/2014
Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
AGM
20/03/2014
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
EGM
24/03/2014
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
24/03/2014
Ruang Serbaguna BEI
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
AGM
25/03/2014
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
EGM
25/03/2014
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
AGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
EGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
AGM
26/03/2014
Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
26/03/2014
INAF
Indofarma Tbk.
AGM
26/03/2014
ITMA
Sumber Energi Andalan Tbk
EGM
27/03/2014
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
AGM
27/03/2014
Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakarta Timur
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
AGM
27/03/2014
Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta
AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
AGM
27/03/2014
DEWA
Darma Henwa Tbk
AGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
DEWA
Darma Henwa Tbk
EGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
IGAR
Champion Pacific Indonesia Tbk
AGM
28/03/2014
Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta
8
Senin, 06 Oktober 2014
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
NELLY
4
01/09/2014
02/09/2014
18/09/2014
ACST
40
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
JAWA
2
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
RDTX
105
22/08/2014
25/08/2014
10/09/2014
DGIK
3
12/08/2014
15/08/2014
22/08/2014
RUIS
8
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
KIAS
2
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
SMAR
5
08/08/2014
11/08/2014
27/08/2014
TPMA
11
07/08/2014
08/08/2014
26/08/2014
GGRM
800
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LMSH
200
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LION
400
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
DART
28
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
MDRN
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
ETWA
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
GEMA
7
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
DPNS
20
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
PANR
8
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
MASA
1
25/07/2014
04/08/2014
20/08/2014
02/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
1(satu) saham akan memperoleh Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date
BFIN
0
TSPC
75
24/07/2014
25/07/2014
19/08/2014
ASBI
25
23/07/2014
24/07/2014
19/08/2014
PEGE
10
22/07/2014
23/07/2014
15/08/2014
ASDM
57
18/07/2014
21/07/2014
12/08/2014
ULTJ
12
18/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
ALDO
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FORU
10
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
PWON
5
17/08/2014
18/07/2014
22/08/2014
CLPI
0
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
USD0.0018
GPRA
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FAST
30
15/07/2014
16/07/2014
05/08/2014
INDF
142
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
MFIN
20
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
DYAN
3
14/07/2014
15/07/2014
06/08/2014
AMFG
80
11/07/2014
14/07/2014
24/07/2014
KBLI
4
10/07/2014
11/07/2014
25/07/2014
9
Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 726 3969 Fax : +62 21 571 0895 CS : +62 21 726 2757 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Thamrin Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Taman Palem Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Phone : +62 21 5437 6266 Latumenten Jl.Terusan Bandengan Utara No.89F Jakarta 14450 Phone : +62 21 662 9496 Pantai Indah Kapuk The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jl. Pantai Indah Utara 2 Jakarta 14460 Phone : +62 21 3001 0315
Serpong: Ruko Golden 8 Blok F No.6 Jl. Ki Hadjar Dewantara Gading Serpong - Tangerang Banten 15810 Phone : +62 21 2923 8930 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q Surakarta 57141 Phone : +62 271 743 498 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10