1
Kamis, 30 Oktober 2014
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 16974.31 1982.30 6453.87 4110.64 9082.81 15648.24 23819.87 3228.39 1349.98 2373.03
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg (31.44) (2.75) 51.70 (2.03) 14.62 240.33 299.51 16.74 16.45 35.16
Price 81.88 2263.00 1214.30 15310.00 19750.00 64.85 Rates 12175.00 1.262 109.08 9520.13 10672.18
USD 44.74
Chg 0.35 97.00 (14.20) 535.00 175.00 (0.10) Chg 53.00 (0.01) 0.90 (5.22) (67.37)
IDR 2724
Chg 0.04
% (0.18) (0.14) 0.81 (0.05) 0.16 1.56 1.27 0.52 1.23 1.50 % 0.43 4.48 (1.16) 3.62 0.89 (0.15) % 0.44 (0.90) 0.84 (0.05) (0.63) % 0.09
Top Gainers MSKY SSTM MGNA‐W NELY DPNS
IDR 1,600 98 44 159 424
% 21.67 16.67 15.79 9.66 8.72
Chg 285 14 6 14 34
Top Losers BWPT GTBO TKIM‐W AMAG‐W ARTA
IDR 460 575 221 50 220
% (14.81) (12.88) (11.60) (10.71) (8.33)
Chg (80) (85) (29) (6) (20)
Top Value BMRI BBRI ASII SMGR BBNI
IDR 10,050 10,350 7,000 15,125 5,500
% (4.51) (3.94) (2.44) (5.17) (4.76)
(miliar) 633.903 572.557 359.420 277.409 269.140
Top Volume ENRG BWPT BKSL PNLF META
IDR 106 460 103 275 200
% (2.75) (14.81) (6.36) (4.18) (0.50)
(juta) 328.895 223.434 133.797 110.767 105.568
RIP QE, Fed mengakhiri stimulus!. Laba Bank Permata turun 6,1% jadi Rp 1,24 triliun. DSNG anggarkan capex tahun depan US$ 80 juta. Kuartal III, Matahari raup laba bersih Rp 1,06 T.
Market Preview
S
etelah tiga sesi perdagangan terkoreksi, IHSG kemarin berhasil rebound dan ditutup di atas 5050 (MA-100) yakni di 5074,056 atau menguat 72,752 poin (1,45%). Dana asing kembali mengalir ke pasar saham dengan pembelian bersih di Pasar Reguler men capai Rp565,2 miliar. Pembelian terutama menyasar saham-saham unggulan di sektornya seperti BBRI, ASII, UNVR 5,074.06 dan ADRO. Penguatan IHSG IHSG Change 72.75 kemarin terutama terimbas faktor Change (%) 1.45 positif pergerakan pasar saham Change (%/ytd) 17.55 global dan kawasan Asia. Selain itu, Total Value (IDR triliun) 12.021 pasar juga mengantisipasi rilis laba Total Volume (miliar saham) 5.782 1,930.000 kuartal tiga emiten yang banyak Net Foreign Buy (IDR miliar) Down: 232 Unchange: 71 keluar menjelang akhir Oktober Up: 245 pekan ini. Penguatan pasar saham Asia kemarin dipicu spekulasi pemodal hasil The Fed Meeting akan memberikan sinyal bank sentral AS tersebut tetap mempertahankan kebijakan bunga murah. Harga minyak kembali menguat untuk hari kedua di pasar Asia hingga 1% menjadi USD82,23/barel turut menopang aksi beli atas saham berbasiskan komoditas. Indeks MSCI Asia-Pasifik kemarin menguat 1,3%. Sementara Wall Street tadi malam ditutup terkoreksi tipis. Indeks DJIA setelah naik 60 poin dan turun 110 poin akhirnya ditutup di 16974,31 turun 31 poin (0,18%). Indeks S&P turun 0,14% di 1982,30. Sedangkan dolar AS naik, harga emas turun 1,4% di USD1211,70/t.oz dan harga minyak naik 0,96% di USD82,20/barel. Koreksi pasar saham, kenaikan dolar AS dan turunnya harga emas sebagai respon hasil pertemuan The Fed tadi malam yang kembali mengkonfirmasi akan mengakhiri program stimulus (QE) sebesar USD4 triliun menyusul perekonomian AS yang sudah membaik. The Fed masih menahan tingkat bunganya pada level rendah saat ini 0-0,25%. Diperkirakan hingga pertengahan tahun depan The Fed belum akan menaikkan tingkat bunganya. Mencermati hasil The Fed pasar saham Asia diperkirakan akan kembali berfluktuasi menyusul antisipasi atas dimulainya kenaikan tingkat bunga di sana. IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi namun masih berpeluang melanjutkan penguatan. Kepastian kenaikan harga BBM sebelum awal tahun bisa menjadi sentimen positif di pasar. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5050 dan resisten di 5110 berpeluang menguat. IHSG : S1 5050 S2 5000 R1 5090 R2 5110
Kamis, 30 Oktober 2014
News Update RIP QE, Fed mengakhiri stimulus!. The Federal Reserve mengakhiri program quantitative easing (QE) mereka yang
bersejarah pada Rabu (29/10). Artinya, bank sentral AS itu mengakhiri pembelian obligasi bulanan senilai US$ 15 miliar. Tujuannya tak lain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS. Meskipun mengakhiri program ini, the Federal Open Market Committee tetap mempertimbangkan periode waktu yang menjadi patokan bagi investor terkait kapan suku bunga AS akan dinaikkan. Waktu yang dipertimbangkan itu mengacu pada kapan the Fed akan mulai menaikkan suku bunga setelah mengakhiri program QE. Berkaitan hal tersebut, bank sentral AS menyatakan bahwa pihaknya akan menahan suku bunga jangka pendek mendekati level nol hingga ekonomi AS semakin membaik. "Komite mengantisipasi, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, bahwa akan sangat tepat jika mempertahankan 0 hingga 1/4 persen kisaran target untuk suku bunga acuan selama beberapa waktu ke depan menyusul diakhirinya program pembelian aset pada bulan ini, khususnya jika proyeksi inflasi terus berada di bawah target 2% Komite. The Fed masih menetapkan ekspektasi inflasi jangka panjang masih tetap," jelas the Fed. The Fed juga mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS semakin menguat sehingga diharapkan mampu bertahan saat program QE dihentikan. Bank sentral AS ini juga tidak menghiraukan terjadinya perlambatan ekonomi global dan konflik regional yang mengguncang pasar saham. (Kontan Online) Laba Bank Permata turun 6,1% jadi Rp 1,24 triliun. Bank Permata mencatat pendapatan operasional (konsolidasi dan tidak diaudit) dalam periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2014 sebesar Rp 5,32 triliun, meningkat 7% year-on -year (yoy) dari Rp 4,98 triliun dalam periode yang sama pada tahun 2013. Sayang, laba bersih setelah pajak bank terafilisasi grup Astra ini mencapai turun 6,1% dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,24 triliun. Dalam keterangan yang dirilis Rabu (29/10), Bank Permata menjelaskan, kenaikan pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tipis, mengingat tekanan pada biaya pendanaan yang tinggi, serta pertumbuhan yang kuat pada pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan Bunga Bersih tumbuh 2% yoy menjadi Rp 4,1 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 12% yoy meskipun di-offset dengan penurunan margin.Sementara itu pendapatan fee based naik 28% yoy menjadi Rp 1,2 triliun didukung kinerja yang lebih kuat di bisnis Bancassurance dan Trade Finance serta aktivitas transaksi berbasis biaya lainnya. Namun, Bank Permata juga secara terus menerus berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, teknologi, jaringan dan kantor cabang, sehingga biaya operasional mencapai Rp 3,3 triliun, meningkat 9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Dalam sembilan bulan, kredit Bank Permata, termasuk pembiayaan syariah tumbuh 12% yoy (10% yoy bila tidak termasuk dampak dari depresiasi rupiah) menjadi Rp 130 triliun pada akhir September 2014. (Kontan Online) DSNG anggarkan capex tahun depan US$ 80 juta. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berencana kembali menganggarkan belanja modal (capex) senilai US$ 80 juta tahun 2015 mendatang. Capex DSNG tahun depan akan mengandalkan dana sendiri dan pinjaman bank dengan rasio 1:2. Dengan demikian, tahun depan DSNG berencana kembali meminjam bank sekitar US$ 53 juta. Wakil Direktur DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan perseroan cenderung konservatif dalam menarik pinjaman. Saat ini DSNG juga belum tertarik untuk menerbitkan obligasi lantaran kondisi ekonomi global yang belum stabil. Sekitar pertengahan tahun ini, DSNG telah menandatangani fasilitas kredit dari BCA senilai Rp 967,24 miliar. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu mulai dari 5 tahun hingga 10 tahun. DSNG juga mendapat tambahan fasilitas pinjaman senilai Rp 117,1 miliar dan US$ 1 juta yang merupakan tambahan fasilitas pinjaman dari BCA yang diterbitkan akhir tahun lalu. Saat itu, BBCA memberikan kredit senilai Rp 475 miliar dalam jangka waktu 6 tahun. Jika ditotal, utang baru yang diperoleh perseroan tahun ini mencapai Rp 1,09 triliun.Tahun depan DSNG berencana kembali menanam tanaman inti dan plasma di lahan seluas 8.000 ha. Selain itu, DSNG juga akan kembali membangun pabrik baru berkapasitas 60 ton per jam. Pembangunan pabrik ini rencananya akan dimulai kuartal IV-2015. Dengan tujuh pabrik, DSNG berharap kapasitas produksi mencapai 450 ton per jam. (Kontan Online) Kuartal III, Matahari raup laba bersih Rp 1,06 T. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mampu meraup laba bersih sebesar Rp 1,06 trilun pada kuartal III-2014. Nilai ini tumbuh 27,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan dobel digit juga berhasil dicapai pada pos pendapatan bersih sebesar 6,03 triliun. Angka ini tumbuh 18,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun, penjualan kotor tercatat sebesar Rp 10,98 triliun atau 14,0% lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara, pencapaian strong same store sales growth (SSSG) sebesar 11,3% di sembilan bulan ini, didukung oleh tetap tingginya permintaan dari segmen kelas menengah yang merupakan target pasar Perseroan. Per 30 September 2014 Matahari mengoperasikan 126 gerai di 62 kota di Indonesia, termasuk dua gerai baru yang dibuka di Jakarta dan Sampit di tahun ini. Matahari merencanakan untuk membuka tujuh gerai tambahan sampai akhir tahun ini. Perseroan juga terus melakukan percepatan pembayaran hutang banknya. Sehingga, total hutang menurun menjadi Rp 1,28 triliun per 30 September 2014, dibanding Rp 1,969 triliun per 30 September 2013. (Kontan Online) Laba SRTG tertopang bisnis minyak. PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) berhasil membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang kuartal III tahun ini. SRTG berhasil meraih laba bersih Rp 762 miliar. Padahal, kuartal III-2013, SRTG mencatat rugi bersih Rp 91 miliar. Maklum, pendapatan SRTG naik 105% menjadi Rp 4,65 triliun. Presiden Direktur SRTG Sandiaga Uno, dalam rilis, mengatakan, kinerja SRTG ditopang peningkatan kapasitas produksi PT Tri Wahana Universal. Perusahaan yang berbisnis kilang minyak ini membukukan peningkatan penjualan 82% jadi Rp 4,7 triliun. Selain itu, SRTG terus menjajaki investasi baru. Juli lalu, SRTG membeli perusahaan konsumer, PT Gilang Agung Persada. (Kontan Online)
2
Kamis, 30 Oktober 2014
Stock Picks PTBA 12250-12750. Membaiknya kondisi pasar dan rebound harga komoditas energi membuat harga saham sektor energi terutama batubara berhasil rebound pada perdagangan kemarin. Saham PTBA termasuk yang berhasil rebound setelah sehari sebelumnya sempat koreksi ke Rp11800 (28/10). PTBA dinilai relatif lebih kuat pencapaian labanya tahun ini ketimbang emiten batubara lainnya karena penjualan didominasi di pasar domestik sebesar 50% dengan harga kontrak di awal tahun sehingga terhindar dari fluktuasi harga komoditas yang kurang menggembirakan saat ini. Tahun ini manajemen menargetkan volume penjualan batubara mencapai 24,7 juta ton dimana hingga paruh pertama 2014 (1H14) perseroan berhasil menjual 8,83 juta ton baru 35,75% dari target tahun ini. Kinerja perseroan hingga paruh pertama tahun ini mencatatkan pertumbuhan laba hingga 33% mencapai Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama 2013 sebesar Rp870 miliar. Pencapaian laba bersih ini mencerminkan 46% dari proyeksi laba bersih perseroan tahun ini yang kami perkirakan mencapai Rp2,49 triliun atau tumbuh 36% dari 2013 sebesar Rp1,83 triliun. Perolehan laba 1H14 terutama ditopang pertumbuhan penjualan bersih 18,29% mencapai Rp6,43 triliun dari 1H13 sebesar Rp5,43 triliun. Pencapaian penjualan bersih 1H14 mencerminkan 44% dari proyeksi penjualan bersih tahun ini yang mencapai Rp14,67 triliun atau tumbuh 30,80% dari 2013 sebesar Rp11,21 triliun. Kenaikan penjualan bersih perseroan terutama ditopang kenaikan harga jual rata-rata tertimbang batubara 17% mencapai Rp726.766/ton dari 1H13 sebesar Rp621.792/ton. EPS proyeksi 2014 PTBA sebesar Rp1082,21. Pada harga saat ini di Rp12550 saham PTBA ditransaksikan dengan PE 11,6x. Harga saham perseroan berpeluang ditransaksikan dengan PE 12x atau mencapai Rp12990. Trading Buy, SL 11900
3
Kamis, 30 Oktober 2014
Stock Picks 4
INDF 6500-6700. Setelah mengalami tekanan jual sejak 20 Oktober lalu, harga saham Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) kemarin berhasil mengalami technical rebound ditutup di Rp6575. Peluang rebound lanjutan akan menguji resisten di Rp6700. Sedangkan level support ada di Rp6425. Tekanan jual terhadap saham sektor konsumsi terutama dipicu kekhawatiran terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan baru yang bisa menggerus daya beli. Sedangkan di sisi lain meningkatkan biaya produksi dan operasional perusahaan. Tren pelemahan rupiah atas dolar AS juga meningkatkan biaya impor bahan baku. Namun di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kenaikan biaya akibat rencana kenaikan harga BBM dan pelemahan rupiah, perseroan seperti INDF, tetap optimis bisa meningkatkan pertumbuhan bisnisnya dengan menaikkan harga jual dan diversifikasi produk. Perseroan mulai kuartal tiga tahun ini telah menaikkan harga jual rata-rata produknya seperti produk mie instan sekitar 5%-6%. Penjualan mie instan diharapkan tumbuh sekitar 3%-5% tahun ini mengingat penetrasi mie instan sudah cukup tinggi. Penjualan INDF dikontribusikan dari lima kelompok usaha strategis seperti grup produk konsumen bermerek (CBP) 44%, bogasari 24%, agribisnis 17%, distribusi 7%, serta budidaya dan pengolahan sayur 8%. Tahun ini penjualan neto perseroan diproyeksikan mencapai Rp69,28 triliun naik 20% dari 2013 sebesar Rp57,73 triliun. Sedangkan laba bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp4,85 triliun atau tumbuh 94% dari 2013 sebesar Rp2,50 triliun. EPS proyeksi tahun ini Rp552,31. Pada harga saat ini di Rp6575, saham INDF ditransaksikan hanya dengan PE 11,9x (E/14). Saham INDF berpeluang ditransaksikan dengan PE 14,5x atau mencapai Rp8000 atau punya ruang penguatan 21,7% dari harga saat ini. Maintain Buy, SL 6400
Kamis, 30 Oktober 2014
Stock Picks CTRA 1085-1125. Harga saham Ciputra Development Tbk (CTRA) kemarin berhasil menguat di tengah pasar yang kondusif mengantisipasi rilis laba kuartal tiga menjelang akhir Oktober. Kemarin harga sahamnya menguat menembus resisten sederhana Rp1090 ditutup di Rp1100. Secara technical level support sepekan terakhir di Rp1070. Peluang penguatan akan menguji resisten di kisaran Rp1025 hingga Rp1045. Target pendapatan usaha tahun ini diperkirakan tumbuh 43% mencapai Rp Rp7,3 triliun dari 2013 lalu Rp5.1 triliun. Proyeksi pendapatan tersebut akan ditopang 10 proyek baru perseroan tahun ini, diantaranya berlokasi di Kemayoran, Fatmawati, Maja, Malang, Pontianak, Samarinda, dan Bali. Sedangkan laba bersih diproyeksikan sebesar Rp1,2 triliun atau naik 22,86% dari tahun lalu sebesar Rp976,71 miliar. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan sebesar Rp78,78. Hingga paruh pertama tahun ini (1H14) perseroan baru membukukan pendapatan Rp2,81 triliun atau 38,5% dari proyeksi pendapatan tahun ini. Sedangkan di bottom line, laba 1H14 mencapai Rp600,57 miliar naik 40% dari periode yang sama 2013 sebesar Rp428,43 miliar. Pencapaian laba 1H14 tersebut mencerminkan 50% dari proyeksi laba tahun ini sebesar Rp1,2 triliun. Pada harga saat ini di Rp1100, CTRA ditransaksikan dengan PE 13,9x (E/14) dan PBV 1,6x. Saat ini harga saham emiten properti yang memiliki ekuitas di atas Rp10 triliun ditransaksikan dengan rata-rata PE 12,1x (E/14) dan PBV 2x. Harga saham CTRA berpeluang ditransaksikan dengan PBV 2x atau mencapai target harga di Rp1335 atau punya ruang penguatan 21,4% dari harga saat ini di Rp1100. Trading Buy, SL 1050
Saham Pilihan ASII 6800-7000 TB, SL 6700 UNTR 17400-18300 TB, SL 16800 BBNI 5700-5850 TB, SL 5600 LSIP 1845-1945 TB, SL 1800 TINS 1150-1250 Buy, SL 1110 INCO 3550-3725 TB, SL 3500 AALI 20800-21800 TB, SL 20700
5
Kamis, 30 Oktober 2014
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
5074.06 5092.59 5111.12 5037.25 5000.44
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
21075 550 1880 2015 750 50
21,425.00 555.00 1,905.00 2,046.67 760.00 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
1100 71 97 139 50 1500 21850 12550 1040
1,126.67 72.67 98.67 141.33 50.00 1,546.67 22,050.00 12,741.67 1,048.33
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
140 530 111 3195 3870
142.67 551.67 114.33 3,220.00 3,890.00
ANTM INCO TINS
940 3610 1165
961.67 3,650.00 1,186.67
INTP SMCB SMGR
24025 2425 16025
24,091.67 2,448.33 16,133.33
GDST JPRS KRAS
91 241 475
92.33 242.67 477.67
CPIN JPFA
4240 1195
4,255.00 1,208.33
ASII GJTL
6875 1450
6,958.33 1,466.67
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
11050 6575 30000 1225 56925 167 1105 1705
11,116.67 6,641.67 30,233.33 1,240.00 57,150.00 168.33 1,130.00 1,715.00
UNVR
31100
31,483.33
REV Q1 2014
G (%)
EPS Q1 14
PERKEBUNAN 21,775.00 20,375.00 19,675.00 3,725,866.00 36.80 560.00 540.00 530.00 1,930.00 1,835.00 1,790.00 1,279,973.00 40.33 2,078.33 1,956.67 1,898.33 649,627.93 10.94 770.00 735.00 720.00 3,171,052.00 2.40 50.00 50.00 50.00 659,213.38 36.97 PERTAMBANGAN BATU BARA 1,153.33 1,056.67 1,013.33 9,632,947.40 33.83 74.33 69.67 68.33 100.33 95.67 94.33 143.67 136.33 133.67 9,572,406.53 4.50 50.00 50.00 50.00 631,292.51 8.52 1,593.33 1,476.67 1,453.33 1,460,386.97 ‐32.82 22,250.00 21,500.00 21,150.00 5,742,974.57 5.02 12,933.33 12,216.67 11,883.33 3,093,648.00 11.39 1,056.67 1,033.33 1,026.67 929,699.70 5.15 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 145.33 137.67 135.33 999,850.63 1,185.87 573.33 516.67 503.33 918,296.00 ‐12.25 117.67 106.33 101.67 2,210,590.04 27.13 3,245.00 3,145.00 3,095.00 126,590.83 22.89 3,910.00 3,840.00 3,810.00 2,303,371.50 7.08 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 983.33 921.67 903.33 3,690.00 3,590.00 3,570.00 2,430,306.44 ‐3.23 1,208.33 1,126.67 1,088.33 SEMEN 24,158.33 23,891.67 23,758.33 4,499,774.00 6.65 2,471.67 2,408.33 2,391.67 2,356,126.00 9.11 16,241.67 15,808.33 15,591.67 6,177,992.74 11.44 LOGAM DAN SEJENISNYA 93.67 88.33 85.67 333,609.60 28.88 244.33 238.67 236.33 158,603.63 98.78 480.33 473.67 472.33 5,240,035.36 ‐12.47 PAKAN TERNAK 4,270.00 4,210.00 4,180.00 6,719,521.00 19.02 1,221.67 1,183.33 1,171.67 5,674,518.00 14.33 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 7,041.67 6,733.33 6,591.67 49,821,000.00 6.73 1,483.33 1,441.67 1,433.33 3,199,668.00 5.32 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 11,183.33 10,966.67 10,883.33 7,355,089.00 21.44 6,708.33 6,466.67 6,358.33 16,365,578.00 27.30 30,466.67 29,533.33 29,066.67 3,498,158.85 30.25 1,255.00 1,200.00 1,175.00 464,595.48 27.03 15,670,252.00 23.99 57,375.00 56,600.00 56,275.00 169.67 166.33 165.67 155,073.95 25.62 1,155.00 1,085.00 1,065.00 867,027.74 8.45 1,725.00 1,685.00 1,665.00 4,066,502.64 16.52 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 31,866.67 30,333.33 29,566.67 8,725,116.00 15.17
G (%)
PE 6
485.51
114.55
32.78 29.32 12.14 21.64
10.85
122.48 141.04 92.44 ‐571.51
45.68
14.34 17.18 15.44 0.58
269.20
191.78 ‐0.52 45.54 968.54 232.76 23.76
6.02
‐751.57 ‐77.95 81.61 ‐299.21 8.74 ‐67.39
0.18 ‐23.93 8.23 5.64 13.48 10.94
4.39 5,114.26 7.42 56.06 4.86 2,610.69 42.71 28.12 122.83 131.12
7.97 17.85 5.71 18.70 7.88
20.62
‐33.11
43.78
289.47 42.23 219.66
‐7.03 75.57 5.39
20.75 14.36 18.24
2.97 6.50 ‐33.57
59.01 ‐0.37 ‐698.77
7.65 9.27 ‐3.54
40.34 4.97
‐7.84 ‐72.07
26.28 60.16
116.76 96.23
9.68 ‐2.66
14.72 3.77
0.12 156.42 133.69 12.10 736.58 ‐12.39 4.21 10.52
6.96 90.13 ‐45.72 9.45 35.34 250.04 ‐4.38 11.04
24.94 10.51 56.10 25.31 19.32 ‐3.37 65.66 40.52
178.37
‐4.96
43.59
Kamis, 30 Oktober 2014 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
352 458 88 1565 595 1100 760 2385 50 273 499
357.00 462.33 90.00 1,576.67 600.00 1,115.00 763.33 2,391.67 50.00 274.33 526.33
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2730 180 2570 755 925 2900
2,751.67 182.00 2,596.67 763.33 940.00 2,921.67
PGAS
5925
5,975.00
CMNP JSMR
3200 6275
3,256.67 6,308.33
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 5475 3690 2720
50.00 5,633.33 3,696.67 2,736.67
GIAA MBSS WINS
530 1215 1150
538.33 1,225.00 1,213.33
INDY
630
643.33
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
13375 755 5725 10825 1110 4110 745 10175 920
13,433.33 758.33 5,783.33 10,908.33 1,123.33 4,153.33 755.00 10,225.00 921.67
AKRA INTA UNTR
4765 274 17675
4,821.67 274.67 17,975.00
MAPI RALS
5525 815
5,558.33 820.00
MNCN
2820
2,835.00
BRMS BNBR
372 50
378.00 50.00
R2
S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS PROPERTI DAN REAL ESTAT 362.00 348.00 344.00 1,165,134.03 1.99 466.67 454.33 450.67 871,134.65 ‐3.40 92.00 87.00 86.00 1,588.33 1,541.67 1,518.33 1,254,119.10 ‐39.62 605.00 590.00 585.00 64,709.78 ‐6.38 1,130.00 1,085.00 1,070.00 1,202,303.51 ‐10.35 766.67 753.33 746.67 251,211.60 ‐58.80 2,398.33 2,371.67 2,358.33 347,893.21 27.73 50.00 50.00 50.00 275.67 270.33 267.67 725,835.40 ‐3.64 553.67 485.33 471.67 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,773.33 2,701.67 2,673.33 1,439,602.33 5.83 184.00 177.00 174.00 480,924.22 52.77 2,623.33 2,521.67 2,473.33 1,999,368.48 55.72 771.67 748.33 741.67 918,070.21 ‐17.06 955.00 915.00 905.00 547,807.36 ‐6.30 2,943.33 2,866.67 2,833.33 2,791,666.54 6.24 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 6,025.00 5,850.00 5,775.00 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 3,313.33 3,136.67 3,073.33 262,850.17 17.13 6,341.67 6,208.33 6,141.67 2,079,705.80 ‐13.14 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 471,133.26 ‐31.12 5,791.67 5,358.33 5,241.67 5,512,751.00 9.78 3,703.33 3,686.67 3,683.33 5,773,177.00 ‐0.26 2,753.33 2,696.67 2,673.33 21,250,000.00 8.71 TRANSPORTASI 546.67 518.33 506.67 9,206,681.81 17.35 1,235.00 1,210.00 1,205.00 435,871.55 21.78 1,276.67 1,093.33 1,036.67 518,942.64 36.32 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 656.67 613.33 596.67 2,753,426.38 52.84 BANK 13,491.67 13,283.33 13,191.67 10,261,849.00 32.93 761.67 748.33 741.67 1,641,517.00 15.99 5,841.67 5,658.33 5,591.67 7,526,634.00 26.65 10,991.67 10,658.33 10,491.67 17,099,293.00 28.06 1,136.67 1,098.33 1,086.67 3,123,112.00 28.06 4,196.67 4,058.33 4,006.67 5,612,922.00 17.40 765.00 735.00 725.00 2,124,681.00 12.48 10,275.00 10,075.00 9,975.00 14,313,290.00 25.54 923.33 916.67 913.33 4,883,839.00 15.02 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 4,878.33 4,726.67 4,688.33 5,630,170.96 3.52 275.33 273.67 273.33 398,931.00 ‐48.89 18,275.00 17,125.00 16,575.00 13,901,385.00 11.66 PERDAGANGAN ECERAN 5,591.67 5,508.33 5,491.67 2,675,101.00 26.32 825.00 805.00 795.00 1,184,904.00 9.45 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,850.00 2,810.00 2,800.00 1,496,466.00 9.55 PERUSAHAAN INVESTASI 384.00 368.00 364.00 55,860.54 ‐9.06 50.00 50.00 50.00 2,503,679.10 190.79
Q1 14
G (%)
14.43 15.77
20.67 ‐23.45
27.93 1.59 15.01 4.89 66.20
6.10 7.26
‐60.73 ‐30.99 5.45 ‐84.29 25.74
15.03
14.01 93.30 18.32 38.84 9.01
51.33
9.01 1.81 12.69 2.64 11.12 27.28
4.54
40.67 ‐44.42 44.39 ‐93.80 ‐20.80 6.78
53.83 55.30
PE
75.72 24.87 50.65 71.54 20.79 26.57
8.63 16.71
14.86 28.37
6.89 ‐316.19 44.41 20.12 147.24 ‐1,224.62 36.20 4.95
1.81 30.82 6.27 18.78
‐82.55 59.94 23.63
469.78 3.87 53.05
‐1.61 5.07 12.17
17.64
3.30
8.93
148.65 27.33 128.30 240.57 32.29 91.25 33.55 211.05 43.71
26.73 9.08 15.63 16.71 2.24 ‐13.01 ‐12.29 10.27 4.22
22.49 6.91 11.16 11.25 8.59 11.26 5.55 12.05 5.26
46.44 37.27 42.26
14.36 87.86 39.66
25.65 1.84 104.56
27.42 5.73
‐27.88 ‐2.88
50.38 35.58
27.61
‐7.99
25.53
‐5.88 94.31 7.10 1,526.00
‐15.83 1.76
7
Kamis, 30 Oktober 2014
Corporate Action RUPS
EMITEN
JENIS
TANGGAL
TEMPAT
BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
06/03/2014
The Ballroom ‐ Four Season Hotel Jakarta
MTFN
Capitalinc Investment Tbk.
EGM
10/03/2014
SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk
EGM
10/03/2014
Gd. Serbaguna ‐ Diamond Hotel, Jl. Slamet Riyadi No. 392 Solo
BNII
Bank Internasional Indonesia Tbk.
EGM
12/03/2014
Function Room ‐ Sentral Senayan III Lt. 28, Jl. Asia Afrika No. 8 Senayan Gelora Bung Karno Jakarta 10270
ADHI
Adhi Karya (Persero) Tbk.
AGM
14/03/2014
Ruang Rapat PT. Adhi Karya Tbk, Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18, Jakarta selatan
ARNA
Arwana Citramulia Tbk.
AGM
14/03/2014
Plant 2 ‐ PT Arwana Citramulia Tbk., Jl. Raya Gorda RT 004 RW 003 Kibin ‐ Cikande, Serang 42186
WSKT
Waskita Karya (Persero) Tbk
AGM
18/03/2014
Ruang Serbaguna Gd. Waskita Lt. 11, Jl. MT Haryono Kav. 10 Jakarta
CNKO
Exploitasi Energi Indonesia Tbk
EGM
19/03/2014
Hotel Redtop ‐ Pecenongan
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
AGM
19/03/2014
Ruang Seminar I‐II, Gedung BEI Tower II Lantai I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
AGM
20/03/2014
GIAA
Garuda Indonesia (Persero) Tbk
EGM
24/03/2014
MITI
Mitra Investindo Tbk.
EGM
24/03/2014
Ruang Serbaguna BEI
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
AGM
25/03/2014
BBRM
Pelayarang Nasional Bina Buana Raya Tbk
EGM
25/03/2014
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
AGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJBR
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B
EGM
26/03/2014
Ballroom Hotel Hilton, Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41‐43 Bandung
BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
AGM
26/03/2014
Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
AGM
26/03/2014
INAF
Indofarma Tbk.
AGM
26/03/2014
ITMA
Sumber Energi Andalan Tbk
EGM
27/03/2014
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
AGM
27/03/2014
Gd. WIKA ‐ Ruang Serbaguna Lt. 11, Jl. DI Panjaitan Kav. 9 Jakarta Timur
BNGA
Bank CIMB Niaga Tbk
AGM
27/03/2014
Soehanna Hall ‐ The Energy Building Lt. 2, Jl. Jend Sudirman Kav. 52‐53 SCBD Lot 11 A, Jakarta
AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
AGM
27/03/2014
DEWA
Darma Henwa Tbk
AGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
DEWA
Darma Henwa Tbk
EGM
28/03/2014
Ballroom 2 Lt. 1 ‐ JS Luwansa Hotel, Jl. HR Rasuna Said Kav. C ‐22 Jakarta 12940
IGAR
Champion Pacific Indonesia Tbk
AGM
28/03/2014
Gd. Pasadenia, Jl. Pacuan Kuda Raya No. 27 Jakarta
8
Kamis, 30 Oktober 2014
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
NELLY
4
01/09/2014
02/09/2014
18/09/2014
ACST
40
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
JAWA
2
29/08/2014
01/09/2014
17/09/2014
RDTX
105
22/08/2014
25/08/2014
10/09/2014
DGIK
3
12/08/2014
15/08/2014
22/08/2014
RUIS
8
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
KIAS
2
12/08/2014
13/08/2014
29/08/2014
SMAR
5
08/08/2014
11/08/2014
27/08/2014
TPMA
11
07/08/2014
08/08/2014
26/08/2014
GGRM
800
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LMSH
200
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
LION
400
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
DART
28
06/08/2014
07/08/2014
25/08/2014
MDRN
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
ETWA
2
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
GEMA
7
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
DPNS
20
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
PANR
8
04/08/2014
05/08/2014
21/08/2014
MASA
1
25/07/2014
04/08/2014
20/08/2014
02/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
1(satu) saham akan memperoleh Rp.122.21 Rasio Final akan di informa‐ sikan pada saat Recording Date
BFIN
0
TSPC
75
24/07/2014
25/07/2014
19/08/2014
ASBI
25
23/07/2014
24/07/2014
19/08/2014
PEGE
10
22/07/2014
23/07/2014
15/08/2014
ASDM
57
18/07/2014
21/07/2014
12/08/2014
ULTJ
12
18/07/2014
02/07/2014
02/07/2014
ALDO
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FORU
10
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
PWON
5
17/08/2014
18/07/2014
22/08/2014
CLPI
0
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
USD0.0018
GPRA
2
17/07/2014
18/07/2014
12/08/2014
FAST
30
15/07/2014
16/07/2014
05/08/2014
INDF
142
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
MFIN
20
14/07/2014
15/07/2014
07/08/2014
DYAN
3
14/07/2014
15/07/2014
06/08/2014
AMFG
80
11/07/2014
14/07/2014
24/07/2014
KBLI
4
10/07/2014
11/07/2014
25/07/2014
9
Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 726 3969 Fax : +62 21 571 0895 CS : +62 21 726 2757 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Thamrin Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Taman Palem Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Phone : +62 21 5437 6266 Latumenten Jl.Terusan Bandengan Utara No.89F Jakarta 14450 Phone : +62 21 662 9496 Pantai Indah Kapuk The Centro Metro Broadway Blok A No. 28 Lt. 2 Jl. Pantai Indah Utara 2 Jakarta 14460 Phone : +62 21 3001 0315
Serpong: Ruko Golden 8 Blok F No.6 Jl. Ki Hadjar Dewantara Gading Serpong - Tangerang Banten 15810 Phone : +62 21 2923 8930 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Jl. Dr. Radjiman No. 314 Q Surakarta 57141 Phone : +62 271 743 498 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10