06 August 2014
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• ANTM akan akuisisi tambang batubara dan turunkan capex • BYAN bukukan rugi 1H14 sebesar USD$8,16 juta • Standard Chartered Bank danai ABMM USD 30 juta • JAWA catatkan laba 1H14 sebesar Rp70,11 miliar • Laba SIMP meningkat 361% pada semester I-2014 • MYOR raih laba 1H14 Rp308,9 miliar • BMRI ingin beli bank berstatus BUKU III dan tutup opsi IPO BSM • BMRI harapkan pertumbuhan DPK 15% di 2H14 • Laba bersih BJTM 1H14 meningkat 26,76% • BBTN targetkan NPL 3,35% di akhir tahun • MEGA optimis raih laba bersih Rp1 triliun di akhir tahun • ICB Financial Group Holdings AG jual sebagian saham di BABP • Pendapatan 1H14 BCAP meningkat 21% YoY • Laba bersih RANC turun di 1H14 • ABBA raih penjualan bersih 1H14 Rp133,83 miliar • Anak usaha IMJS raih pinjaman US$172,5 juta • MAIN bukukan laba bersih 1H14 Rp87,3 miliar • MSKY bukukan rugi bersih 1H14 Rp14 miliar • BAYU bukukan laba bersih 1H14 Rp22,84 miliar • GIAA akan ekspansi hanggar Rp 450 miliar • CPGT bukukan laba 1H14 Rp26,60 miliar • LPKR percepat pembangunan 5 proyek • SMGR naikkan capex menjadi USD 500 juta • SSIA peroleh pinjaman USD 100 juta • BTEL catatkan rugi neto 1H14 sebesar Rp316,8 miliar • EXCL dan ISAT turunkan utang
Sinyal leading indicator untuk IHSG terkonfirmasikan pola kosolidasi. Supporttercermin Level dari indikator 5092/5075/5058 Seperti MACD dan Stochastic, IHSG dalam fase bearish. Namun, indicator indeks tengah menguji MA20 Resistance Level dari lagging 5126/5142/5159 yang menjadi tahan solid sepanjang bulan Juli ini. Jika berhasil bertahan Major Trend Up di atas MA20, bisa menjadi sinyalemen up reversal bagi IHSG....... Minor Trend Up
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5109.086 875.465
VOLUME (Mn)
-10.159 -2.614
VALUE (Rp Bn)
5453 1481
5747.934 4166.210
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
IHSG ditutup turun sebesar 10,16 poin (0,20%) dari 5.119,25 menjadi 5.109,09 dipengaruhi oleh sentimen dari dalam negeri serta dari luar negeri. Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali melambat di kuartal kedua ketika pengetatan kebijakan keuangan menurunkan konsumsi dan ekspor. Pertumbuhan ekonomi naik 5,12% di kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 5,20% usai tumbuh 5,62% di kuartal pertama. Dengan demikian, ini merupakan tantangan bagi pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5% di akhir 2014. Untuk itu, diharapkan agar pemerintah berkomitmen untuk mengelola industri pengolahan dengan baik dan mengurangi impor barang konsumsi serta bahan baku. Sementara itu, kuota BBM subsidi yang sebesar 46 juta kiloliter untuk 2014 diprediksi tidak akan cukup hingga akhir tahun jika tidak dilakukan penghematan. Kuota BBM subsidi jenis solar diprediksi akan habis pada November mendatang dan premium akan habis pada 19 Desember. Untuk menjaga kuota BBM subsidi hingga akhir tahun, pemerintah telah melakukan segala cara termasuk pengendalian, salah satunya adalah dengan tidak menjual solar subsidi di daerah Jakarta Pusat mulai 1 Agustus 2014. Pemerintah berharap dengan adanya kebijakan ini bisa menekan konsumsi hingga akhir tahun. Selain sentimen dari dalam negeri, pasar juga masih menantikan pertemuan bank sentral, yakni Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris yang akan digelar Kamis (07/08), serta Bank Sentral Jepang yang akan digelar Jumat (08/08). Selain itu, pertumbuhan sektor jasa zona euro tumbuh kurang dari perkiraan pada bulan lalu membuat proses pemulihan masih menjadi perhatian di zona tersebut. Indeks Markit Economics sektor jasa naik menjadi 54,2 dibandingkan 52,8 di Juni 2014 dari perkiraan sebesar 54,4. Indeks komposit sektor jasa dan manufaktur meningkat menjadi 53,8 atau lebih lambat dari perkiraan awal. Survey mengindikasikan pertumbuhan ekonomi zona euro berada di sekitar 0,4%, namun kekhawatiran masih tertuju pada soal penciptaan lapangan kerja yang tepat. Dari regional, Indeks Nikkei 225 turun sebesar 154 poin (-1%) dari 15.474,50 menuju 15.320. Indeks Hang Seng naik sebesar 48,18 poin (0,20%) dari 24.600,08 menjadi 24.648,26 sedangkan indeks Shanghai Composite turun sebesar 3,39 poin (0,15%) dari 2.223,33 menjadi 2.219,95. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak mixed.
Lelang Surat Utung Negara (SUN) oleh Pemerintah Indonesia pada Selasa kemarin dalam mata uang rupiah dengan jumlah indikatif sebesar Rp10 triliun, dengan nominal Rp1 juta per unit dengan setelmen akan dilakukan pada 7 Agustus 2014, diperkirakan memberikan dorong potensi apresiasi bagi rupiah. Apresiasi rupiah bisa berdampak terhadap penguatan IHSG. Selain itu, rencana Pemerintah mengatur alokasi bahan bakar minyak (BBM) secara lebih ketat melalui keputusan pembatasan BBM subsidi per Agustus 2014, menjadi sinyalemen positif bagi anggaran pemerintah kedepannya. Suplai BBM subsidi akan dikurangi sesuai dengan pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN-P, yang disetujui oleh pemerintah dan DPR. Sementara itu, laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa kondisi bisnis Indonesia di kuartal II 2014 meningkat jika dibandingkan dengan kuartal I 2013. Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada kuartal II berada di angka 106,00 atau lebih baik disbanding kuartal I 2014 di angka 101,95. Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan II 2014 terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Untuk prospek bisnis triwulan III 2014, nilai ITB diprediksi sebesar 108,06, artinya, pelaku usaha menganggap kondisi bisnis akan lebih bagus lagi dibandingkan kuartal II. Sedangkan dalam laporan BPS lainnya mengenai data GDP Indonesia di luar dugaan tumbuh melambat di kuartal II 2014. GDP periode April-Juni 2014 hanya naik 5.12% YoY dibandingkan kuartal II tahun lalu. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan GDP kuartal I yang sebesar 5.21% YoY. Sementara untuk perhitungan kuartalan, berekspansi 2.47% QoQ atau naik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 0,95% QoQ. Menyikapi data ekonomi Indonesia kuartal kedua 2010, Bank Dunia mencermati beberapa hal yang akan menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia, salah satunya adalah defisit yang meningkat dan tantangan lainnya adalah pelemahan harga komoditas dan kondisi kredit yang ketat. Bank Dunia menyatakan jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6% dalam jangka panjang, maka diperlukan reformasi subsidi BBM dan investasi infrastruktur. Dari ekternal, indeks Wall Street di landa aksi jual pada perdagangan Selasa kemarin, menyusul ketakutan Fed akan naikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan setelah data ekonomi menunjukan perbaikan. Bauran dari sentimen ekternal dan internal tersebut dapat memicu IHSG bergerak mixed hari ini dengan potensi melemah..
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014
6 August 2014 Aneka Tambang (ANTM) menurunkan capex dari Rp 4-5 triliun menjadi maksimal Rp 2,8 triliun. Hingga semester I-2014, perseroan telah menyerap capex sebanyak USD 140 juta. ANTM juga menyiapkan belanja modal tahun depan senilai USD 150 juta. Aneka Tambang (ANTM), melalui anak usahanya Indonesia Coal Resources (ICR), berencana mengakuisisi satu tambang batubara di provinsi Jambi pada tahun ini. Akuisisi tersebut merupakan upaya perseroan meningkatkan pasokan batubara untuk kebutuhan internal dan eksternal. ANTM membutuhkan sekitar 200-300 ribu ton batubara per tahun. Batubara digunakan sebagai reduktor dan bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batubara sebanyak 1 juta ton atau tumbuh 135,5% dibandingkan realisasi produksi tahun lalu sebanyak 424.573 ton. Bayan Resources (BYAN) membukukan rugi sebesar US$8,16 juta pada 1H14, dibandingkan laba yang diraih pada periode sama tahun sebelumnya sebesar US$11,51 juta. Pendapatan turun menjadi US$449,26 juta dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$624,55 juta. BYAN terbebani oleh beban pajak yang tinggi pada 1H14 yakni sebesar US$19,06 juta dibandingkan dengan US$5 juta pada 1H13. ABM Investama (ABMM) memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Standard Chartered Bank (SCB) cabang Indonesia senilai USD 30 juta. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar Libor ditambah margin tertentu. Penjualan bersih Mitrabara Adiperdana (MBAP) mencapai US$6395 juta hingga Juni 2014, atau naik 22,23% dibandingkan dengan penjualan neto di periode sama tahun sebelumnya US$52,32 juta. Sedangkan laba tahun berjalan mencapai US$12,43 juta naik drastis dari laba tahun berjalan setahun sebelumnya yang hanya US$33,41 ribu. Jaya Agra Wattie (JAWA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp70,11 miliar pada 1H14, naik 36% dari Rp52,27 miliar pada 1H13. Kenaikan laba ditopang dari penjualan bersih yang meningkat 46% YoY menjadi Rp 462,26 miliar dari sebelumnya Rp 316,61 miliar. Kontribusi penjualan dari minyak dan biji sawit masih mendominasi penjualan bersih perseroan, yakni sebesar 50%. Lalu, sebesar 44% berasal dari karet, sedangkan 6% disumbang dari teh, kakao dan kopi. Selama enam bulan terakhir, produksi kelapa sawit perusahaan mengalami perbaikan. Selain itu, kinerja perseroan juga membaik karena harga CPO terus naik. Harga CPO perseroan mencapai Rp 9.200 per kg, naik dari Rp 8.000 per kg di awal tahun. Di sisi lain, segmen usaha karet perseroan masih kurang baik karena harga karet belum juga belum mengalami perbaikan sejak awal tahun. Salim Ivomas (SIMP) membukukan kenaikan laba 361,5% pada semester I-2014 menjadi Rp 497,62 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 107,83 miliar. Penjualan perseroan meningkat menjadi Rp 7,17 triliun dari penjualan periode sama tahun sebelumnya Rp 6,45 triliun. Mayora Indah (MYOR) meraih laba bersih Rp308,9 miliar pada kuartal kedua tahun 2014, lebih rendah dari Rp460,05 miliar pada periode yang sama 2013. Penjualan bersih perseroan mencapai Rp7,4 triliun, naik dari Rp5,7 triliun. Beban penjualan mencapai Rp6 triliun, sehingga laba bruto turun menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,49 triliun. Beban usaha turun menjadi Rp781,7 miliar dari Rp821,1 miliar. Laba usaha turun Rp626,3 miliar dari Rp670,3 miliar. Supra Boga Lestari (RANC) mencatat laba bersih sebesar Rp8,76 miliar di 1H14, merosot tajam dibandingkan dengan Rp19,56 miliar pada 1H13. Adapun pendapatan bersih di 1H14 naik menjadi Rp783,49 miliar dari sebelumnya Rp625,34 miliar. Laba bersih tertekan oleh meningkatnya beberapa beban perseroan sepanjang 1H14, seperti beban penjualan yang meningkat 28,87%, beban umum & administrasi yang meningkat sebesar 29,97% serta beban keuangan yang naik 69,23%. Malindo Feedmill (MAIN) membukukan kenaikan utang jangka panjang 10,32% pada kuartal II/2014 menjadi Rp579,74 miliar dibandingkan dengan posisi kuartal I/2014 sebesar Rp519,9 miliar. Utang bank jangka panjang pada periode kuartal II/2014 tersebut berasal dari Bank Central
Asia (BBCA) senilai Rp69,22 miliar sehingga total pinjaman jangka panjang dari BBCA sepanjang semester I/2014 menjadi Rp355,95 miliar. Sebagian besar fasilitas pinjaman itu digunakan untuk membiayai pabrik pakan ternak di Semarang yang sudah mulai beroperasi pada akhir Juni lalu. Sepanjang semester I/2014, Malindo Feedmill (MAIN) membukukan penurunan laba bersih sebesar 50,51% menjadi Rp87,3 miliar dibandingkan dengan semester I/2013 senilai Rp176,4 miliar. Namun demikian, pendapatan perseroan meningkat 13,29% menjadi Rp2,3 triliun pada 6 bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,99 triliun. Semen Indonesia (SMGR) menyiapkan belanja modal sebesar USD 500 juta pada 2015. Capex tersebut meningkat 25% dibandingkan tahun ini senilai USD 400 juta. Perseroan akan menggunakan capex untuk mendanai sejumlah proyek pembangunan pabrik, upgrading, konversi energi, serta distribusi semen. Perseroan menargetkan peningkatan kapasitas produksi domestik hingga 40 juta ton per tahun pada 2017. Hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan permintaan semen untuk proyek infrastruktur selama periode pemerintahan baru 2014-2019. Pendapatan Sat Nusapersada (PTSN) membukukan penurunan sebesar 41,07% hingga Juni 2014 menjadi US$65,58 juta, dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar US$113,03 juta. Sementara itu, perseroan membukukan rugi bersih per Juni 2014 US$28,16 ribu dari laba bersih periode setahun sebelumnya yang sebesar US$138,11 ribu. Trias Sentosa (TRST) mencatatkan kenaikan penjualan menjadi Rp1,29 triliun hingga Juni 2014 dari penjualan tahun sebelumnya yang Rp958,28 miliar. Laba periode berjalan naik jadi Rp42,14 miliar dari laba periode berjalan tahun sebelumnya yang Rp15,09 miliar. MNC Sky Vision (MSKY) membukukan rugi bersih pada semester I/2014 sebesar Rp14 miliar, berkebalikan dari kinerja semester I/2013 yang membukukan laba bersih senilai Rp31 miliar. Rugi bersih yang dibukukan MSKY dikarenakan naiknya beban penyusutan sebagai akibat dari meningkatnya penambahan set-top box seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan. Di samping itu, rugi bersih perseroan juga disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pertumbuhan 9% dari Rp1,45 triliun pada 1H13 menjadi Rp1,58 triliun pada 1H14. Pelanggan perseroan juga terus meningkat dari 2,01 juta menjadi 2,5 juta. Rerata penambahan pelanggan bersih per bulan sebanyak 30.802 dan rerata pendapatan per pengguna per Juni 2014 sebesar Rp100.075. Mahaka Media (ABBA) meraih penjualan bersih sebesar Rp133,83 miliar hingga periode Juni 2014, naik dibandingkan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp128,06 miliar. Beban pokok naik jadi Rp64,43 miliar dari beban pokok penjualan tahun sebelumnya yang Rp60,32 miliar dan laba kotor naik jadi Rp69,40 miliar dari laba kotor tahun sebelumnya yang Rp67,74 miliar. Beban operasi naik jadi Rp66,19 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp61,65 miliar dan laba operasi turun jadi Rp3,21 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,09 miliar. Bayu Buana (BAYU) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 117,95% pada semester I/2014 menjadi Rp22,84 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp8,21 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut diperoleh dari peningkatan pendapatan lain-lain hingga 399,51% dari Rp3,31 miliar pada 1H13 menjadi Rp16,57 miliar pada 1H14. Keuntungan hasil penjualan aset tetap sebesar Rp12,8 miliar menutupa kurangnya laba selisih kurs dan pendapatan sewa yang masing-masing turun 51,79% dan 32,17% sehingga dapat mendorong peningkatan signifikan pada laba bersih. Adapun pendapatan usaha perseroan naik 9,03% menjadi Rp804,95 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 sekitar Rp738,28 miliar. Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% dari tahun lalu atau sekitar Rp2 triliun. Bakrie Telecom (BTEL) mencatatkan rugi neto sebesar Rp316,8 miliar pada 1H14, 8,2% lebih tinggi dari rugi neto sebesar Rp292,8 miliar pada 1H13. Pendapatan usaha turun 30,5% menjadi Rp773 miliar dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,11 triliun. Komponen terbesar pemicu penurunan pendapatan perseroan adalah pendapatan dari jasa telekomunikasi yang turun menjadi Rp831,8 miliar dari sebelumnya
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014
6 August 2014 Rp1,17 triliun. Selain itu kinerja jasa interkoneksi juga turun menjadi Rp98,1 miliar dari sebelumnya Rp131,9 miliar. XL Axiata (EXCL) berencana menurunkan utang jatuh tempo pada semester II-2014 sebesar Rp 1,7 triliun. EXCL akan menggunakan kas internal untuk melunasi utang jatuh tempo tersebut. Sementara itu, Indosat (ISAT) akan melunasi utang jatuh tempo senilai Rp 1,2 triliun melalui sumber dana kas internal dan refinancing. Garuda Indonesia (GIAA), melalui anak usaha GMF AeroAsia, akan membangun sebuah hanggar pada awal tahun depan. Nilai investasi awal proyek tersebut sekitar Rp 450 miliar. Perseroan tengah mencari investor sebagai mitra strategis dalam pembangunan hanggar. Selain itu, GIAA telah bertemu dengan dengan dua perusahaan penerbangan Asia yang siap menjadi investor strategis Citilink. Perseroan telah menunjuk Standar Chartered dan Bahana Sekuritas sebagai penasihat keuangan. GIAA berencana melepas hingga 40-49% saham Citilink. Cipaganti Citra Graha (CPGT) membukukan penurunan laba bersih sebesar 39,68% per Juni 2014 menjadi Rp26,60 miliar atau Rp7,77 per saham, dibandingkan dengan laba bersih periode sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp44,10 miliar atau Rp13,57 per saham. Pendapatan usaha bersih per Juni 2014 turun menjadi Rp310,12 miliar dari setahun sebelumnya sebesar Rp371,32 miliar. Beban pokok per Juni 2014 turun menjadi Rp199,94 miliar dari setahun sebelumnya sebesar Rp227,55 miliar. Saratoga Investama Sedaya (SRTG) meningkatkan investasi sebesar Rp24 miliar di Mitra Pinasthika Mustika (MPMX). Sebagai salah satu pemegang saham di MPMX, Perseroan terus mendukung perusahaan konsumer otomotif ini untuk memaksimalkan potensi bisnisnya melalui strategi ekspansif. Pada semester I/2014, MPMX mulai masuk ke bisnis penjualan roda empat melalui MPMAuto. Pada bulan Maret, MPMAuto meluncurkan diler pertama Nissan di Tanjung Priok dan akan membuka 7–10 diler dengan target penjualan 4.000 mobil Nissan dan Datsun sampai akhir 2014. Indomobil Finance Indonesia, anak usaha Indomobil Multi Jasa (IMJS) mendapatkan pinjaman sindikasi senilai US$172,5 juta bertenor 3 tahun yang digunakan untuk membiayai ekspansi usaha perseroan. Bertindak sebagai bookrunner pinjaman tersebut adalah CTBC Bank Co Ltd, Mizuho Bank Ltd, OCBC Bank, dan Royal Bank of Scotland. Sementara Aozora Bank Ltd, Krung Thai Bank, Mega International Commercial Bank, dan Taiwan Cooperative Bank merupakan lead arranger. Bank Mandiri (BMRI) menyatakan pihaknya berkeinginan membeli bank berstatus BUKU III atau bank bermodal inti berkisar Rp 5 triliun – Rp 30 triliun. Selain itu, Perseroan juga berencana untuk memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang sistem pembayaran. Namun, rencana perseroan tersebut masih menunggu pihak otoritas terkait kepemilikan anak usaha di bidang sistem pembayaran. Nantinya, perseroan akan memiliki perusahaan pembiayaan lewat skema akuisisi. Bank Mandiri (BMRI) mulai optimis kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada semester II/2014 dapat tumbuh lebih baik mengingat semakin membaiknya situasi ekonomi dan politik nasional yang berimbas terhadap kepercayaan pasar. Perseroan berharap pertumbuhan DPK dapat mencapai 15% dan kinerja kredit tumbuh 16% pada semester kedua tahun ini. Bank Mandiri (BMRI) menutup opsi penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) untuk anak usahanya, Bank Syariah Mandiri (BSM). BMRI pun membatalkan rencana penambahan modal BSM sebesar Rp500 miliar. Hal ini dikarenakan pertumbuhan BSM pada semester pertama 2014 jauh dibawah ekspektasi BMRI, ketika berencna untuk memberikan tambahan modal ke BSM. BSM juga tidak akan mencari permodalan melalui opsi IPO dalam beberapa tahun mendatang karena rasio modal BSM masih cukup sekitar 14%-15%. Bank Mega (MEGA) optimis dapat membukukan laba bersih sekitar Rp1 triliun hingga akhir tahun ini setelah sempat turun 61,87% pada 2013. Laba bersih perseroan pada semester I/2014 tercatat sebesar Rp502,2 miliar, hampir melampaui laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar Rp524,8 miliar. Adapun pertumbuhan laba ini akan didorong antara lain oleh pertumbuhan kredit perseroan yang ditargetkan meningkat sebesar 30% menjadi Rp39,2 triliun.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan rasio non performing loan/NPL pada level 3,35% pada akhir tahun ini. NPL perseroan pada semester I/2014 tercatat pada level 3,83% atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni 3,65%. Dua sektor yang berkontribusi besar terhadap NPL perseroan adalah kredit konstruksi dan kredit mikro. Peningkatan NPL pada sektor konstruksi merupakan dampak dari kebijakan Bank Indonesia terkait uang muka pinjaman atau loan to value (LTV). Sementara untuk meredam pertumbuhan NPL kredit mikro, perseroan akan memanfaatkan fasilitas asuransi kredit sehingga bisa menutupi kredit mikro yang bermasalah. Bank Jatim (BJTM) membukukan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 26,76% per Juni 2014 menjadi Rp543,28 miliar, dibandingkan laba tahun berjalan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp428,58 miliar. Pendapatan bunga per Juni 2014 naik menjadi Rp1,95 triliun dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp1,56 triliun, dan beban bunga per Juni 2014 naik menjadi Rp532,08 miliar dari beban bunga setahun sebelumnya sebesar Rp423,03 miliar. Jumlah pendapatan operasional lainnya per Juni 2014 turun menjadi Rp181,32 miliar dari Rp189,70 miliar setahun sebelumnya. Beban operasional per Juni 2014 naik menjadi Rp649,73 miliar dari beban operasional setahun sebelumnya Rp730,68 miliar. MNC Kapital Indonesia (BCAP) mencatatkan pendapatan sebesar Rp451,5 miliar pada semester I-2014. meningkat 21% dibandingkan Rp371,7 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ditopang oleh kinerja positif entitas anak, di mana terdapat kenaikan pendapatan premi neto, pembiayaan konsumen, pendapatan murabahah, pendapatan bunga dan dividen serta pendapatan sewa al ijarah. BCAP membukukan laba bersih sebesar Rp16,8 miliar pada 1H14. MNC Kapital (BCAP) meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bank ICB Bumiputera (BABP) dari 24,9% menjadi 39,75%. BCAP telah memperoleh izin sebagai pemegang saham pengendali dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BABP juga tengah melakukan penawaran umum terbatas tahap III dalam rangka penerbitan HMETD yang akan berlangsung hingga 21 Agustus 2014. Dari HMETD tersebut, perseroan menargetkan dapat memperoleh dana sekitar Rp 804,6 miliar. ICB Financial Group Holdings AG menjual sebagian sahamnya di Bank ICB Bumiputera (BABP) pada 25 Juli 2014 lalu. ICB menjual 1.734.778.000 lembar dengan harga penjualan Rp160 per lembar atau total transaksi mencapai Rp277,6 miliar. Dengan pelepasan tersebut, maka sisa kepemilikan ICB Financial Group Holdings menjadi 3.933.274.920 saham atau setara dengan 41,07% dari seluruh saham beredar BABP. HD Capital (HADE) pada 25 Juli 2014 telah menjual sahamnya di PT Hortus Centrovest (HC) sebanyak 5.999 lembar saham atau mewakili 99,98% yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam HC. Penjualan dilakukan kepada PT Samasta Anugerah Mentari (SAM) dengan harga penjualan sebesar Rp1.000.000 per 1 lembar saham atau total senilai Rp5.999.000.000. Dengan dilaksanakannya transaksi penjualan saham HC ini mengakibatkan terjadinya perubahan pengendali terhadap HC yaitu perseroan menjadi SAM dan karenanya HC tidak lagi menjadi entitas anak dari perseroan. Lippo Karawaci (LPKR) mempercepat pembangunan lima proyek pada semester II/2014 untuk menggenjot target prapenjualan senilai Rp4,5 triliun hingga akhir tahun ini. Kelima proyek yang diluncurkan meliputi satu menara apartemen Hillcrease di Millenium Village Karawaci, dua apartemen di Kemang Village, satu perkantoran Holland Village di Cempaka Putih, dua apartemen St. Moritz di Makassar, dan rumah sakit Siloam di Medan. Surya Semesta Internusa (SSIA) akan memperoleh pinjaman senilai USD 100 juta pada semester II tahun ini. Pinjaman tersebut terdiri atas 70% berdenominasi rupiah dan sisanya berdenominas dolar Amerika (AS). Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan office tower di wilayah Jakarta. Perseroan menargetkan proyek tersebut selesai pada akhir 2017. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan office tower tersebut senilai USD 150 juta.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
97,63 3,89 1288,66 18420,00 22500,00 68,10 71,81 802,50 2331,00 664,50 731,30
0,25 -0,01 -0,17 -80,00 100,00 ---7,50 -18,00 -1,00 2,69
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
46 0,07
13.412 1.064
Change (IDR) 120 -125
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 16429,47 4352,84 6682,48 2324,43 1224,38 24648,26 5109,09 15320,31 1876,69 3327,67
Change %Day %YTD -0,84 -0,89 -0,71 4,22 0,07 -0,99 -0,15 4,96 0,73 10,92 0,20 5,76 -0,20 19,53 -1,00 -5,96 0,05 0,52 0,28 5,06
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,73 2,52 3,33 3,01 1,85 1,75 1,21 1,09 2,48 2,18 1,37 1,27 2,91 2,57 1,49 1,39 2,18 2,03 1,35 1,28
Market Cap (USD Bn) 4.819,6 6.953,0 1.363,1 2.590,5 1.573,2 1.901,9 408,2 2.840,6 333,3 434,2
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 11.698,25 15.642,31 114,02 9.373,75 10.881,56 19.743,37 1.895,74 3.670,04 11,38
Change -62,75 -21,32 0,02 -18,49 -41,27 -2,61 -0,04 -2,98 0,00
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 14,52 13,43 20,96 17,53 14,00 12,88 8,74 7,74 20,50 16,24 11,44 10,52 16,51 14,08 17,31 15,45 16,71 15,38 14,64 13,46
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,09 1,34 0,01 0,80 0,93 1,69 0,16 0,31 0,10
Change 0,0005 -0,0004 0,0000 -0,0001 -0,0003 -0,0009 0,0002 0,0014 0,0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.15 0.10 0.50 6.00
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 7.73 0.50 0.17 0.15 0.15 4.05
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn)
SBI
Jul'14
Jun'14
2.94 4.53 0.93 107.68 2,401,247.50
1.99 6.70 0.43 107.68 2,401,247.50
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Rate (%) 7,09418 7,09418
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 06 Aug* 07 Aug* 07 Aug* 07 Aug* 07 Aug* 08 Aug* 08 Aug* 08 Aug* 08 Aug*
Agenda US Trade Balance Indonesia Foreign reserves Indonesia Net Foreign Assets US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Consumer Credit US Unit Labor Costs US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM
Expectation Defisit naik menjadi $44.9 bn dari $44.4 Bn --Naik menjadi 304 ribu dari 302 ribu Turun menjadi 2500 ribu dari 2539 ribu Turun menjadi $18.65 Bn dari $19.60 Bn Turun menjadi 1.2% dari 5.7% Naik menjadi 0.7% dari 0.5% Naik menjadi 0.8% dari 0.7%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock BMRI IJ TLKM IJ LPKR IJ LPPF IJ CTRA IJ IIKP IJ ADRO IJ BUMI IJ BBCA IJ UNTR IJ
LAGGING MOVERS Price 10400 2710 1140 15000 1200 1600 1255 203 11750 24025
Change (%)
Index pt
1.22 0.74 3.17 1.69 3.90 14.29 1.62 6.28 0.21 0.52
3.11 2.17 0.87 0.79 0.74 0.72 0.69 0.69 0.66 0.50
Stock
Price
UNVR IJ ASII IJ BBRI IJ PGAS IJ SMGR IJ INCO IJ KLBF IJ INDF IJ ITMG IJ TBIG IJ
30900 7800 10825 6000 16500 3870 1635 7075 27300 8725
Change (%)
Index pt
-1.83 -1.27 -1.37 -1.64 -1.35 -3.25 -1.21 -1.39 -2.67 -1.97
-4.73 -4.36 -3.95 -2.61 -1.44 -1.39 -1.01 -0.95 -0.91 -0.90
UPCOMING IPO'S Company
Business
IPO Price (IDR)
Issued Shares (Mn)
Offering Date
Listing
Underwriter
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014 6 August 2014 DIVIDEND Stock DART GGRM LION LMSH AMRT SMAR PANS DGIK RUIS KIAS PUDP IPOL IKBI SCMA RDTX
DPS (IDR) 28.00 800.00 400.00 200.00 4.25 5.00 115.00 2.50 7.50 1.51 12.00 1.00 20.00 51.00 105.00
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 06 Aug-14 06 Aug-14 06 Aug-14 06 Aug-14 07 Aug-14 08 Aug-14 11 Aug-14 12 Aug-14 12 Aug-14 12 Aug-14 14 Aug-14 15 Aug-14 18 Aug-14 18 Aug-14 22 Aug-14
Ratio 15:22 25:33 20:31
EXC. Price (IDR) 100.00 900.00 250.00
EX Date 07 Aug-14 07 Aug-14 07 Aug-14 07 Aug-14 08 Aug-14 11 Aug-14 12 Aug-14 13 Aug-14 13 Aug-14 13 Aug-14 15 Aug-14 18 Aug-14 19 Aug-14 19 Aug-14 25 Aug-14
Recording 11 Aug-14 11 Aug-14 11 Aug-14 11 Aug-14 12 Aug-14 13 Aug-14 14 Aug-14 15 Aug-14 15 Aug-14 15 Aug-14 19 Aug-14 20 Aug-14 21 Aug-14 21 Aug-14 27 Aug-14
Payment 25 Aug-14 25 Aug-14 25 Aug-14 25 Aug-14 26 Aug-14 27 Aug-14 27 Aug-14 22 Aug-14 29 Aug-14 29 Aug-14 29 Aug-14 03 Sep-14 04 Sep-14 05 Sep-14 10 Sep-14
CORPORATE ACTIONS Stock BABP BCAP BUMI
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date 27-Jun-14 27-Jun-14 07-Jul-14
EX Date 30-Jun-14 30-Jun-14 08-Jul-14
Trading Period 04 Jul – 21 Aug’14 04 Jul – 21 Aug’14 15 Jul – 01 Sep’14
GENERAL MEETING Emiten SAFE CMNP SIMA FPNI PSKT PSAB PNBN HEXA
AGM/EGM RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
08-Aug-14 13-Aug-14 18-Aug-14 26-Aug-14 26-Aug-14 29-Aug-14 01-Sep-14 02-Sep-14
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2014 6 August 6 August 2014
BSDE
TRADING BUY
S1
R1
1570
1630
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BSDE - Daily 05/08/2014 Open 1575, Hi 1620, Lo 1565, Close 1600 (1.6%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 1,654.60, Fractal Up = 1,685.00, Fractal Down = 1,560.00, MA(Close,5) = 1,604.00, MA1(Close,8) = 1,621.25 1,800
S2
1520
Closing Price
R2
1680
22,681,900 1,699.05 1,700 1,685 1,654.6 1,621.25 1,616.33 1,600 1,604 1,600 1,560
1600 • MACD line dan signal line indikasi positif
1,500 1,487.45
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
1,400
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,300
• RSI berada dalam area netral
March April May BSDE - Stochastic %D(5,3,3) = 36.80, Stochastic %K = 32.71, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Jun
Jul
August 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 36.7992 50.0 36.7992 40.0 32.7083 30.0 20.0 32.7083 10.0 20
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp1580-Rp1680
18.0 12.0 6.0 -0.636915 0.0 -2.68934 -6.0 -12.0 -18.0
• Entry Rp1600, take Profit Rp1680
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 58.97 -2.7 -32.0 1593 1604
INTP
TRADING BUY
S1
24100
R1
24350
S2
23850
R2
24600
Closing Price
BSDE - MACD (6,9) = -2.69, Signal() = -0.64
Sinyal Positif Positif Positif Positif Negatif
BSDE - TSI(3,5,3) = -31.98
80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -24.3747 -40.0 -31.981 -60.0
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
INTP - Daily 05/08/2014 Open 24100, Hi 24350, Lo 24100, Close 24250 (-0.4%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 26,816.71, Fractal Up = 26,750.00, Fractal Down = 25,125.00, MA(Close,5) = 25,055.00, MA1(Close,8) = 28,000 2,425,300 27,265.5 26,816.7 27,000 26,750
24250
26,000 25,561.7 25,496.9 25,125 25,000 25,055
• MACD line dan signal line indikasi positif
24,250 24,000
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
23,000 22,837 22,000
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif
21,000
• RSI berada dalam area oversold
March April May INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 23.58, Stochastic %K = 13.45, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area lower band Prediksi
• Trading range Rp7150-Rp24600
INTP - MACD (6,9) = -157.86, Signal() = -73.45
• Entry Rp24250, take Profit Rp24600
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 37.90 -157.9 4.8 25051 25055
Jun
Jul
20,000 August 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 23.5849 40.0 23.5849 30.0 20.0 20 10.0 13.4459 13.4459 300 200 100 0 -73.4531 -100 -157.858 -200
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Negatif
INTP - TSI(3,5,3) = -62.40 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -42.6383 -60.0 -62.3958 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2014 6 August 6 August 2014
PTPP
TRADING BUY
S1
2300
R1
2350
Trend Grafik
S2
2250
R2
2400
PTPP - Daily 05/08/2014 Open 2295, Hi 2335, Lo 2290, Close 2325 (1.8%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 2,005.83, Fractal Up = 2,420.00, Fractal Down = 2,175.00, MA(Close,5) = 2,302.00, MA1(Close,8) = 2,320.6311,305,800 2,600 2,530.8 2,420 2,325 2,400 2,320.63
Closing Price
Major
Up
Minor
Up
2325
2,302 2,242.67 2,200 2,175
2,005.83 2,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
1,800 1,766.7
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,600
• Candle chart indikasi sinyal positif
1,400
1,200
• RSI berada dalam area netral
March April May PTPP - Stochastic %D(5,3,3) = 45.60, Stochastic %K = 47.81, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Jun
Jul
August 90.0 80 80.0 70.0 47.8072 60.0 47.8072 50.0 45.5992 40.0 45.5992 30.0 20.0 20 10.0
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp2315-Rp2390
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
74.70 19.9 6.1 2149 2302
WIKA
TRADING BUY
S1
2625
R1
2725
S2
2550
R2
2825
Closing Price
PTPP - MACD (6,9) = 19.90, Signal() = 24.18
60.0 50.0 40.0 30.0 24.1786 20.0 19.898 10.0 0.0 -10.0 -20.0 100.0 80.0
• Entry Rp2325, take Profit Rp2390 PTPP - TSI(3,5,3) = 6.11
60.0 40.0 12.9502 20.0 6.11089 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
WIKA - Daily 05/08/2014 Open 2625, Hi 2710, Lo 2620, Close 2690 (2.9%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 2,416.82, Fractal Up = 2,860.00, Fractal Down = 2,550.00, MA(Close,5) = 2,667.00, MA1(Close,8) = 2,693.75,22,151,300 2,880.34 2,860 2,800 2,693.75 2,690 2,667 2,618.67 2,600 2,550
2690
2,416.82 2,400
• MACD line dan signal line indikasi positif
2,200 2,193.16
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
2,000
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif 1,800
• RSI berada dalam area oversold March April May WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 25.97, Stochastic %K = 21.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp2680-Rp2815
WIKA - MACD (6,9) = 15.91, Signal() = 20.66
• Entry Rp2690, take Profit Rp2815
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 62.47 15.9 -2.1 2537 2667
Sinyal
Jun
Jul
1,600 August 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 25.969 40.0 25.969 30.0 21.6656 20.0 10.0 21.6656 20 50.0 40.0 30.0 20.6579 20.0 15.9084 10.0 0.0 -10.0 -20.0 -30.0
WIKA - TSI(3,5,3) = -2.14
Positif Positif Positif Positif Positif
80.0 60.0 40.0 20.0 6.05304 0.0 0.00000 -2.14333 -20.0 -40.0 -60.0 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2014 6 August 6 August 2014
ADHI
TRADING BUY
S1
3075
R1
3175
Trend Grafik
S2
2975
R2
3300
ADHI - Daily 05/08/2014 Open 3060, Hi 3165, Lo 3060, Close 3140 (2.6%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 2,986.16, Fractal Up = 3,420.00, Fractal Down = 3,145.00, MA(Close,5) = 3,113.00, MA1(Close,8) = 3,187.50, 20,304,500 3,600 3,448 3,420 3,187.5 3,184 3,200 3,145
Closing Price
3140
Major
Up
Minor
Up
3,140 3,113 2,986.16 2,800 2,763.5
• MACD line dan signal line indikasi positif 2,400
• Stochastics fast line & slow indikasi positif 2,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
1,600
• RSI berada dalam area oversold
March April May ADHI - Stochastic %D(5,3,3) = 12.78, Stochastic %K = 19.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Jun
Jul
August 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 20 40.0 19.3492 30.0 20.0 19.3492 10.0 12.7821
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp3130-Rp3290
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 31.36 -7.1 -24.9 3106 3113
BMRI
TRADING BUY
S1
10250
R1
10500
S2
10050
R2
10700
Closing Price
ADHI - MACD (6,9) = -7.10, Signal() = -2.83
12.7821 80.0 60.0 40.0 20.0 -2.82813 0.0 -7.09537 -20.0 -40.0
ADHI - TSI(3,5,3) = -24.89
100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -21.4983 -40.0 -24.8903 -60.0 -80.0
• Entry Rp3140, take Profit Rp3290 Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BMRI - Daily 05/08/2014 Open 10275, Hi 10400, Lo 10175, Close 10400 (1.2%) Auto Trading System(0.19,0.039) = 10,806.77, Fractal Up = 10,750.00, Fractal Down = 9,625.00, MA(Close,5) = 10,375.00, MA1(Close,8) = 18,438,500 10,453.13 10,946.7 10,806.8 10,800 10,750 10,468.3 10,453.1 10,400 10,200 10,375
10400 • MACD line dan signal line indikasi positif
9,648.29 9,600 9,625
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
9,000
• Candle chart indikasi sinyal positif
8,400
• RSI berada dalam area oversold
7,800 March April May BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 27.78, Stochastic %K = 37.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp10350-Rp10700
BMRI - MACD (6,9) = -7.52, Signal() = -0.24
• Entry Rp10400, take Profit Rp10700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 43.43 -7.5 -35.8 10298 10375
Sinyal
Jun
Jul
August 100.0 90.0 80.0 80 70.0 60.0 50.0 37.4603 40.0 37.4603 30.0 27.7778 20.0 27.7778 20 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 -0.24344 0.0 -7.52174 -20.0 -40.0
Positif Positif Positif Positif Positif
BMRI - TSI(3,5,3) = -35.81 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -33.0126 -40.0 -35.8106 Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 August 2014 6 August 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
26275 2125 2190
26275 2125 2190
25750 2165 2245
25750 2090 1970
26100 2115 2110
26450 2140 2250
26800 2165 2390
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif
29350 2400 2395
25600 1995 1985
Trading Sell 203 BUMI Trading Sell 12700 PTBA 1255 ADRO Trading Buy Trading Buy 3495 MEDC Trading Sell 3870 INCO Trading Sell 1230 ANTM Trading Buy 1430 TINS Basic Industry and Chemicals 16500 SMGR Trading Sell Trading Buy 24250 INTP 3030 SMCB Trading Buy
203 12700 1255 3495 3870 1230 1430
192 12675 1310 3560 3800 1190 1450
173 11850 1195 3345 3590 1185 1355
192 12375 1235 3455 3795 1215 1405
211 12900 1275 3565 4000 1245 1455
230 13425 1315 3675 4205 1275 1505
Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif Negatif Positif
Positif Positif Positif Negatif Negatif Positif Positif
197 12500 1305 3700 4025 1270 1505
126 10250 1080 3250 3525 1070 1230
16500 24250 3030
15925 24625 3130
15925 23875 2895
16325 24125 2975
16725 24375 3055
17125 24625 3135
Negatif Positif Positif
Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif
17150 27500 3100
14925 22350 2520
7800 1790
7800 1790
7950 1840
7450 1735
7700 1770
7950 1805
8200 1840
Positif Positif
Negatif Positif
Positif Negatif
8050 1945
7125 1705
7075 54600 30900 1635
7075 54600 30900 1635
6875 55100 30650 1615
6875 54075 29950 1570
7025 54425 30625 1615
7175 54775 31300 1660
7325 55125 31975 1705
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
7175 54700 33000 1800
6700 51650 29250 1600
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1600 1600 BSDE Trading Buy 2325 2325 PTPP Trading Buy 2690 2690 WIKA Trading Buy 3140 3140 ADHI
1680 2390 2815 3290
1515 2255 2545 2975
1570 2300 2635 3080
1625 2345 2725 3185
1680 2390 2815 3290
Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
1685 2420 2860 3420
1425 1755 2145 2620
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 6000 PGAS Trading Sell 6350 JSMR Trading Sell 3975 ISAT Trading Buy 2710 TLKM 3900 CMNP Trading Sell
6000 6350 3975 2710 3900
6175 6225 3910 2765 3850
5800 6225 3790 2650 3765
5925 6325 3905 2690 3845
6050 6425 4020 2730 3925
6175 6525 4135 2770 4005
Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Positif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
6125 6625 4150 2710 4200
5275 5800 3580 2405 3325
10400 10825 5150 11750 1090
10700 10550 5200 11900 1145
10025 10550 5075 11600 1030
10250 10750 5125 11700 1070
10475 10950 5175 11800 1110
10700 11150 5225 11900 1150
Positif Negatif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif Positif
11000 12200 5300 11800 1230
9625 9850 4740 10700 1005
24025 2825
23550 2785
23550 2685
23850 2785
24150 2885
24450 2985
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Positif Negatif
25350 3500
21975 2675
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
05/08/14
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Buy Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance Trading Buy 10400 BMRI Trading Sell 10825 BBRI Trading Buy 5150 BBNI Trading Buy 11750 BBCA Trading Buy 1090 BBTN Trade, Services and Investment Trading Sell 24025 UNTR Trading Sell 2825 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.